Download - Tgs Takswan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taksonomi merupakan satu bidang yang mungkin masih sangat asing bagi
bangsa Indonesia. Banyak masyarakat umum pasti tidak menganggap bagaimana
taksonomi dapat berperan bagi kemajuan bangsa dan membantu meningkatkan
kesejateraan hidup. Dibandingkan bidang lain seperti teknologi informasi, ekonomi,
politik, komunikasi dan lain sebagainya, taksonomi masih menjadi satu hal yang
asing dan sulit dimengerti oleh masyarakat umum.
Taksonomi (taxonomy) merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
merupakan rentetan proses penemuan, deskripsi, klasifikasi dan memberikan nama
(nomenclature) pada suatu organisme. Selain itu taksonomi merupakan sebagai
bagian dari mempelajari hubungan tiap kelompok takson dan prinsip-prinsip yang
ada di dalam proses klasifikasi yang lebih dikenal dengan sistematik. Jadi sistematik
(systematics) merupakan kajian yang lebih luas dari taksonomi tradisional dengan
tambahan teori dan aspek praktis tentang evolusi, genetika dan spesiasi.
Selain itu, sistematik juga dapat digunakan untuk membantu mempelajari
hubungan evolusioner antar organisme. Dalam konteks ini lebih banyak dikenal
dengan filogeni (Phylogenetics). Taksonomi juga dapat diartikan sebagai
mengklasifikan suatu organisme dalam tingkatan hirarki atau dalam tingkatan
taksonomi (seperti kerajaan (kingdom), bangsa (ordo), suku (famili), marga (genus)
dan jenis (spesies)) berdasarkan karakter-karakter yang sama.
Taksonomi sebagai dasar untuk menentukan berbagai jenis makhluk hidup
menjadi pondasi yang sangat penting bagi ilmu-ilmu lain yang menggunakan
makhluk hidup atau organisme sebagai dasar penelitian. Kesalahan identifikasi
suatu makhluk, tentu saja akan berimplikasi pada kesalahan atau ‘misleading’
terhadap hasil penelitian.
Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat
kemungkinan bahwa setidaknya sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh
generasi ahli biologi masa depan. Hewan dikelompokkan ke dalam sekitar 35 filum,
namun jumlah sebenarnya bergantung pada perbedaan pandangan para ahli
i
sistematika. Hewan menempati hampir semua lingkungan di Bumi, tetapi anggota
terbanyak sebagian besar filum adalah spesies akuatik. Lautan yang kemungkinan
merupakan tempat asal mula jenis-jenis hewan pertama, masih merupakan rumah
bagi sejumlah besar filum hewan. Fauna air tawar sangatlah banyak, tetapi tidak
sekaya keanekaragaman fauna laut.
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.
Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
invertebrata. Hewan vertebrata memilki tali yang merupakan susunan tempat
terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
Tali ini tidak dimiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Ciri-ciri tubuh hewan
yang bertulang belakang mempunyai tulang yang terentang dari belakang kepala
sampai bagian ekor, mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak,
tubuh berbentuk simetri bilateral, mempunyai kepala, leher, badan dan ekor.
Walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.
Tubuh vertebrata umumnya terdiri atas bagian kepala, batang tubuh, ekor,
gelang pectoral atau gelang bahu dan gelang pelvic atau gelang panggul. Didalam
kepala terdapat otak yang berfungsi sebagai pusat pengatur segala aktivitas tubuh.
Batang tubuh yang berongga berfungsi sebagai tempat hampir seluruh organ tubuh
dalam leher merupakan perluasan truncus (batang tubuh) tetapi tanpa rongga. Ekor
terdiri dari otot, rangka aksial, serabut saraf dan pembuluh darah.
Hewan Invertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang, serta
memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan
kelompok hewan bertulang punggung atau belakang, juga sistem pencernaan,
pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok
hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali
saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai
lumpur dasar laut. Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan
bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit
duri, dan hewan berkaki beruas-ruas.
i
1.2 Tujuan
Tugas taksonomi hewan tentang hewan-hewan yang ditemukan disekitar
sumatera selatan – sumatera barat ini bertujuan untuk mengamati, mengenal dan
mengidentifikasi beberapa spesies hewan yang ditemukan.
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui beberapa spesies hewan yang ditemukan disekitar sumatera
selatan-sumatera barat.
2. Dapat mengetahui ciri-ciri spesies hewan yang ditemukan disekitar sumatera
selatan-sumatera barat.
i
BAB II
ISI
2.1 Bos taurus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bos
Spesies : Bos taurus
Nama umum : Sapi
Tanggal : 27 April 2013
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Sungai Lilin, Sumatera Selatan
Deskripsi
Sapi berkaki 4 dimana, kaki bagian depan lurus dan lebih pendek dibanding kaki
belakangnya ,dan keempat kaki berkuku belah dua. Warna bulu pada kaki berwarna
i
sama dengan warna bulu tubuh yaitu cokelat. Ekor panjang dari atas anus sampai ujung
kaki bagian belakang dan berwarna kecokelatan tetapi rambut pada ujung ekornya
berwarna hitam. Hewan ini memiliku
rangka sejati dan endoskeleton, memiliki
tulang punggung yang membuat garis
punggung pada bagian tengah berbentuk
cekung dan pada bagian tunggingnya
miring. Kepala berwarna hitam dan ada
bagian yang berwarna putih pada dahi,
ukuran kepala panjang berdahi sempit,
hidung letaknya di ujung moncong
berwarna hitam, dan lubang hidung berlendir berukuran besar. Memiliki bola mata 2
yang letaknya sejajar dengan daun telinga berukuran sedang dengan pangkalnya lebar
dan ujungnya meruncing yang letaknya dibawah pangkal tanduk agak bergantung
(Anonima 2013: 1).
2.2 Gallus domesticus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galiformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus domesticus
Nama umum : Ayam kampung
Tanggal : 27 April 2013
Pukul : 14.00 WIB
Tempat : Bayung Lencir, Sumatera Selatan
i
Deskripsi
Ayam kampung adalah sebutan di
Indonesia bagi ayam peliharaan yang
tidak ditangani dengan cara budidaya
massal komersial serta tidak berasal-usul
dari galur atau ras yang dihasilkan untuk
kepentingan komersial tersebut. Ayam
kampung merupakan salah satu jenis
ternak unggas yang telah memasyarakat
dan tersebar di seluruh pelosok nusantara.
Bagi masyarakat Indonesia, ayam
kampung sudah bukan hal asing. Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung
petelur ataupun pedaging. Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana
halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya.
Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus. Aktivitas peternakan
ayam kampung telah ada sejak zaman dahulu (Anonimb 2013: 1).
2.3 Anas moscha
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Famili : Anatidae
Genus : Anas
Spesies : Anas moscha
Nama umum : Bebek
i
Tanggal : 28 April 2013
Pukul : 07.00 WIB
Tempat : Sijunjung, Sumatera Barat
Deskripsi
Hewan ini memiliki berbagai ciri khusus
yang disesuaikan dengan tempat
tinggalnya. Bebek hidup di darat, namun
untuk mencari makan, bebek biasanya
berada di air. Adapun ciri khusus yang dimiliki bebek untuk mencari makan berupa
paruh yang agak panjang dan lebar pada bagian ujungnya. Bebek mencari makan di air,
baik kolam atau danau yang dangkal. Agar tubuhnya tidak basah jika terkena air, bulu
bebek dilapisi oleh minyak. Dengan demikian, pada saat bebek sampai di darat ia hanya
tinggal mengibas-ngibaskan badannya dan air yang menempel di tubuhnya keluar. Jika
bulu tubuhnya tidak dilapisi oleh minyak, air yang menempel akan terus menyerap ke
dalam bulu tubuh bebek. Selain lapisan minyak pada tubuh bebek, hewan ini
mempunyai ciri khusus berupa kaki yang berselaput di antara jari kakinya. Jika kita
perhatikan, bebek dapat berenang di air karena kakinya memiliki semacam selaput
renang (Anonimc 2013: 1).
2.4 Canis lupus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Canidae
Genus : Canis
Spesies : Canis lupus
i
Nama umum : Anjing
Tanggal : 28 April 2013
Pukul : 07.00 WIB
Tempat : Sijunjung, Sumatera Barat
Deskripsi
Anjing adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi
tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik
makanan. Ciri-ciri khas dari moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun
penangkaran secara selektif telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing
ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku dibandingkan dengan
hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih mempunyai ciri-ciri fisik yang
diturunkan dari serigala (Anonimd 2013: 1).
2.5 B. bubalis
i
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bubalus
Spesies : B. bubalis
Nama umum : Kerbau
Tanggal : 28 April 2013
Pukul : 07.00 WIB
Tempat : Sijunjung, Sumatera Barat
Deskripsi
Kerbau adalah binatang memamah biak yang masih termasuk dalam anak suku
Bovinae. Kerbau dapat hidup dengan efisien dalam masa-masa kekurangan pakan, yang
menyebabkan hewan itu tahan hidup. Kerbau sering digunakan untuk membajak sawah,
karena mereka dapat bergerak di atas lumpur jauh lebih baik dari pada sapi. Di alam liar
hanya sedikit populasi kerbau liar yang masih hidup. Kerbau juga dikenal sebagai
i
hewan yang sering menyerang walau tanpa diprovokasi. Ini menyebabkan kerbau masih
menjadi hewan yang bisa berbahaya bagi manusia. Kerbau menghasilkan susu dan
daging yang dapat dikonsumsi manusia.
Di Minangkabau, Sumatera Barat, susu
kerbau juga diolah menjadi dadiah
(sejenis yoghurt). Masyarakat kota
Kudus di Jawa Tengah memiliki
larangan adat untuk mengonsumsi sapi
dan menggantikannya dengan kerbau.
Tanduk kerbau digunakan sebagai
hiasan rumah di beberapa suku bangsa
Nusantara (Anonime 2013: 1).
2.6 Gallus gallus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galiformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus
Nama umum : Ayam hutan
Tanggal : 28 April 2013
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Solok, Sumatera Barat
Deskripsi
i
Morfologi luar dari Gallus gallus terdiri atas tubuh yang terdiri atas bagian
Caput (kepala), Collum (cervix), Truncus (badan),
dan caudal (ekor) serta Ekstremitas yaitu alat gerak.
Menurut Soewasono (1993: 144), bahwa caput
(bagian kepala) terdiri dari paruh (Rostrum) yang
terdiri dari maxilla dan mandibula yang berguna
sebagai tangan dan mulut. Nares (lubang hidung)
berjumlah sepasang terletak pada lateral rostrum
bagian atas. Cera, yaitu tonjolan kulit yang lunak
terletak pada bagian atas rostrum. Organon visus (mata), dikelilingi oleh kulit yang
berbulu, padanya antara lain terdapat iris yang berwarana kuning atau jingga kemerah-
merahan serta terdapat pupil yang relatif besar dibandingkan dengan besar matanya.
Porus acustic externus (lubang telinga luar), terletak di sebelah dorso caudal mata.
2.7 Libellula depressa
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata
Famili : Libellulidae
Genus : Libellula
Spesies : Libellula
depressa
Nama umum : Capung
Tanggal : 28 April 2013
i
Pukul : 16.30 WIB
Tempat : HPPB Universitas Andalas, Sumatera Barat
Deskripsi
Capung adalah serangga purba, karena sudah ada
sejak 300 juta tahun lalu. Seperti serangga pada
umumnya, tubuh capung/dragonfly (Libellula
depressa) terdiri dari tiga bagian: kepala dengan
mata besar, dada/thorax dengan empat sayap
panjang yang tidak bisa dilipat dilengkapi tiga
pasang kaki, dan perut/abdomen dengan 10 segmen. Capung hidup dekat dengan air
karena siklus hidupnya yang membuat mereka tidak bisa hidup jauh dari air. Siklus
hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan
hingga lima tahun. Proses kawin capung dewasa bisa berlangsung berjam-jam dan dapat
dilakukan dalam keadaan terbang. Telur-telur capung ini diselimuti lendir yang licin
jika dipegang. Telur capung akan menetas menjadi larva setelah dua hari hingga satu
minggu. Di negara beriklim lebih dingin, telur capung membutuhkan waktu lebih lama
untuk menetas (Anonimf 2013: 1).
2.8 Scylla serrata
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Arciida
Genus : Scylla
Spesies : Scylla
serrata
i
Nama umum : Kepiting
Tanggal: 29 April 2013
Pukul : 10.30 WIB
Tempat : Pantai Nirwana, Sumatera Barat
Deskripsi
Kepiting adalah binatang crustacea berkaki
sepuluh, yang biasanya mempunyai "ekor" yang
pendek yang perutnya sama sekali tersembunyi di bawah thorax. Tubuh kepiting
umumnya ditutupi dengan exoskeleton (kerangka luar) yang sangat keras, dan
dipersenjatai dengan sepasang capit. Kepiting hidup di air laut, air tawar dan darat
dengan ukuran yang beraneka ragam. Seluruh kepiting mempunyai chelipeds dan
empat pasang kaki jalan. Pada bagian kaki juga dilengkapi dengan kuku dan sepasang
penjepit. Chelipeds dapat digunakan untuk memegang dan membawa makanan,
menggali, membuka kulit kerang dan juga sebagai senjata dalam menghadapi musuh.
Tubuh kepiting juga ditutupi dengan Carapace. Carapace merupakan kulit yang keras
atau berfungsi untuk melindungi organ dalam bagian kepala, badan dan insang
(Anonimg 2013: 1).
2.9 Felis domestica
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Felis
i
Spesies : Felis domestica
Nama umum : Kucing
Tanggal : 30 April 2013
Pukul : 11.00 WIB
Tempat : Danau Singkarak, Sumatera Barat
Deskripsi
Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran
pencernaan yang khusus. Kucing mempunyai gigi premolar dan molar pertama pada
kucing membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti
gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau
anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain,
kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing
kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada sementara kucing
hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat
diadaptasikan dengan diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua
asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan
(Anonimh 2013: 1).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hewan yang ditemukan termasuk dalam hewan vertebrata dan invertebrata.
2. Kebanyakan hewan yang ditemukan termasuk dalam kelas mamalia dan aves.
3. Tubuh kepiting umumnya ditutupi dengan exoskeleton (kerangka luar) yang
sangat keras, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.
i
4. Kerbau adalah binatang memamah biak yang masih termasuk dalam anak suku
Bovinae.
5. Morfologi luar dari Gallus gallus terdiri atas tubuh yang terdiri atas bagian Caput
(kepala), Collum (cervix), Truncus (badan), dan caudal (ekor) serta Ekstremitas
yaitu alat gerak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2013. http://sigithananto.blogspot.com/2011/12/deskripsi-sapi.html diakses pada tanggal 11 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
Anonimb. 2013. http://www.ojafr.ir/main/images/stories/Domestic_Fowl_2 diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
Anonimc. 2013. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/10/ciri-hewan diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
Anonimd. 2013. http://klasifikasianjing.blogspot.com/ diakses pada tanggal 11 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
i
Anonime. 2013. http://beritapapatar.com/wp-content/uploads/2010/12/kerbau diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
Anonimf. 2013. http://adearisandi.wordpress.com/2011/12/06/capung/ diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
Anonimg. 2013. http://dunia-perairan.blogspot.com/2013/02/kepiting-bakau-scylla-sp.diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
Anonimh. 2013. http://brainmaps.org/images/species/felis diakses pada tanggal 11 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.
Soewasono. 1993. Pengantar Praktikum Zoologi. UGM Press. Yogyakarta: II + 167 hlm.
LAMPIRAN
i
Anas moscha B. bubalis
Bos taurus Canis lupus
Felis domestica Gallus gallus
Gallus domesticus Libellula depressa
i
Scylla serrata
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
karunia-Nya lah, kami dapat menyelesaikan tugas taksonomi hewan. Adapun maksud
dan tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk mengamati, mengenal dan mengidentifikasi
beberapa spesies hewan yang ditemukan.
Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Taksonomi Hewan, kepada teman –
i
teman, serta pihak yang telah membantu penyusun sehingga selesainya pembuatan
tugas ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan
lainnya dimasa yang akan datang. Semoga tugas ini bermanfaat bagi siapa saja yang
menggunakannya, terutama untuk rekan – rekan di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam umumnya dan di Jurusan Biologi khususnya.
Inderalaya, Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….......... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………... 3
i
1.3 Manfaat……………………………………………………………………. 3
BAB II ISI
2.1 Bos Taurus………………………………………………………………... 4
2.2 Gallus domesticus………………………………………………………… 5
2.3 Anas moscha……………………………………………………………… 6
2.4 Canis lupus……………………………………………………………….. 7
2.5 B. bubalis…………………………………………………………………. 8
2.6 Gallus gallus……………………………………………………………… 9
2.7 Libellula depressa……………………………………………………… 10
2.8 Scylla serrata……………………………………………………………. 11
2.9 Felis domestica………………………………………………………….. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
.
TUGAS TAKSONOMI HEWAN
i
DISUSUN OLEH
Aprisinta (08111004011)
Ranti Seprina (08111004031)
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Effendi Parlindungan Sagala M.Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2013
i