Download - 5. kromatografi kertas
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
1/15
KROMATOGRAFI
KERTAS
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
2/15
Kromatografi kertas merupakan suatu bentuksederhana dari partisi cair-cair. Serat-serat
selulosa hidrofilik dari kertas dapat mengikatair; setelah berada di udara yang lembab,kertas penyaring yang tampak keringsebenarnya dapat mengandung persentase airyang besar 20% atau lebih.
Kertas dianggap analog dengan suatu kolomyang mengandung fasa diam yang berair.
Kemudian zat terlarut tersebut dipartisikan diantara air ini dan pelarut organik bergerakyang mudah bercampur dengan air.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
3/15
Peralatan yang digunakan dalam kromatografi
kertas sangat sederhana. Hasil-hasil yang baik
dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-
materi yang sangat sederhana. Senyawa-senyawa
yang terpisahkan dapat dideteksi pada kertas dan
dapat segera diidentifikasikan.Fasa diam dalam kromatografi kertas adalah zat
cair yaitu air yang teradsorbsi dalam serat
selulosa kertasFasa geraknya juga cair yang sering disebut
sebagai larutan pengembang
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
4/15
Selembar kertas Whatman atau kertas saring
biasa bertindak sebagai kolom. Kertas saringpada beberapa kasus dijenuhkan dengan air di
mana air yang teradsorbsi pada selulosa kertas
merupakan fasa diam cair.
Bejana pengembang merupakan wadah
tertutup yang berisi larutan fasa gerak cair.
Proses pemisahan dilakukan dalam keadaan
tertutup agar ruang dalam bejana jenuh oleh
uap fasa gerak.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
5/15
Cara kerja dalam kk
Setetes dari larutan cuplikan yang mengandung
campuran yang akan dipisahkan diteteskan padadaerah yang diberi tanda diatas sepotong kertassaring, dimana ia akan meluas membentuk nodayang bulat.
Bila noda telah kering, kertas dimasukkan dalambejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung,dimana tetesan cuplikan ditempatkan, tercelupdalam pelarut yang dipilih sebagai fasa bergerak(jangan sampai noda tercelup karena berartisenyawa yang akan dipisahkan akan terlarut darikertas).
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
6/15
Pelarut bergerak melalui serat-serat dari kertas
oleh gaya kapiler dan menggerakkkan
komponen-komponen dari campuran cuplikan.
Perlu diperhatikan bahwa permukaaan dari
kertas jangan sampai terlalu basah dengan
pelarut, karena hal ini tak akan memisahkansama sekali atau daerah-daerah noda akan
menjadi kabur.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
7/15
Bila permukaan pelarut telah bergerak sampai
jarak yang cukup jauhnya atau setelah waktu
yang telah ditentukan, maka kertas diambildari bejana dan kedudukan dari permukaan
pelarut diberi tanda dan lembaran kertas
dibiarkan kering. Jika senyawa-senyawa berwarna maka mereka
akan terlihat sebagai pita-pita atau noda-noda
yang terpisah, jika senyawa-senyawa takberwarna maka mereka harus dideteksi dengan
cara fisika dan kimia.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
8/15
Cara yang biasa adalah menggunakan suatu
pereaksi yang memberikan sebuah warna
terhadap beberapa atau semua dari senyawa-senyawa.
Sering juga menggunakan cara deteksi dengan
sinar ultra ungu. Bila daerah-daerah dari nodayang terpisah telah dideteksi, maka identifikasi
tiap-tiap senyawa dapat dilakukan.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
9/15
Untuk tujuan identifikasi, noda-noda sering
dikarakterisasikan berdasarkan nilai Rfnya. NilaiRf, adalah rasio jarak yang ditempuh oleh suatuzat terlarut terhadap jarak yang dipindahkan olehgaris depan pelarut selama waktu sama.
Nilai Rf yang identik untuk suatu senyawa yangdiketahui dan yang tidak diketahui denganmenggunakan beberapa sistem pelarut yangberbeda memberikan bukti yang kuat bahwa nilai
untuk kedua senyawa tersebut adalah identik,terutama jika senyawa tersebut dijalankan secaraberdampingan di sepanjang pita kertas yang sama.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
10/15
Bila akan melakukan pemisahan dengankromatografi kertas maka hal-hal seperti berikut
perlu mendapatkan perhatian : 1. Metoda (Penaikkan, Penurunan atan
Mendatar)
2. Macam dari kertas
3. pemilihan dan pembuatan pelarut (Fasabergerak)
4. Kesetimbangan dalam bejana yang dipilih
5. Pembuatan cuplikan 6. Waktu pengembangan
7. Metoda deteksi dan identifikasi
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
11/15
Dalam metoda penaikkan (ascending) kertas
dicelupkan hingga ujung dimana aliran mulai
bergerak terletak sedikit diatas permukaan dari
pelarut dan pelarut naik melalui serat-serat dari
kertas oleh gaya kapiler.
Di dalam metoda penurunan (descending)
ujung atas dari kertas dicelupkan dalam pelarut
dan mengalir, meskipun diawali oleh gaya
kapiler diteruskan oleh gravitasi.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
12/15
Metoda mendatar (horisontal) sangat berbeda
dari kedua metoda diatas. Noda cuplikan
ditempatkan pada pusat dari kertas (biasanya
kertas saring berbentuk bulat ) dan pelarut
diteteskan juga dipusat kertas. Aliran juga oleh
gaya kapiler, senyawa-senyawa dalamcampuran segera berkembang dengan pelarut.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
13/15
Kadang-kadang semua komponen sampel tidak
dapat dipisahkan dengan menggunakan sistem
pelarut manapun; beberapa komponen terpisahlebih baik di dalam satu sistem, dan beberapa
dalam sistem yang lainnya.
Untuk pemisahan yang lebih selektif, makadigunakan kromatografi 2 dimensi ( proses
pemisahan 2 kali)
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
14/15
Kromatograf kertas dua dimensi kemudian
dapat digunakan. Sampel terlihat di dekat satu
ujung dari lembaran kertas penyaring bujursangkar. Setelah perpindahan dari zat terlarut
sama dengan salah satu sisi dari kertas yang
yang menggunaka satu sistem pelarut, kertasyang diputar dengan sudut 90, dan kemudian
sistem pelarut kedua membawa zat terlarut ke
bagian kertas yang tidak digunakan.
-
7/29/2019 5. kromatografi kertas
15/15
Nilai Rf Standar Pelarut I Pelarut II
Valin 0,4 0,2 Isoleusin 0,3 0,2
Arginin 0,4 0,8
Fenilalanin 0,9 0,4
Glisin 0,8 0,8 Glutamin 0 0,3
Histidin 0,4 0,4
Pemisahan asam-asam amino dari ekstrak protein dapat dilakukan
dengan KK dua dimensi. Elusi pertama dengan pelarut (I)
butanol/asam asetat dan elusi kedua dengan pelarut (II)
fenol/kresol/air. Hasil pemisahan diperoleh sbb: