perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN ALAT PERAGA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA TENTANG MEMBACA ANAK KELOMPOK A DI TK LKMD SUDIMORO TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : NAMA : RIMA PRAMITASARI NIM : X 8110039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013

Upload: vukhuong

Post on 27-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERBAHASA TENTANG MEMBACA

ANAK KELOMPOK A DI TK LKMD SUDIMORO

TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

NAMA : RIMA PRAMITASARI

NIM : X 8110039

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii  

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rima Pramitasari

NIM : X8110039

Jurusan/ Program Studi : Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD)

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN ALAT PERAGA

PUZZLE UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN BERBAHASA

TENTANG MEMBACA ANAK KELOMPOK A DI TK LKMD

SUDIMORO TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang Membuat Peryataan

Rima Pramitasari

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii  

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERBAHASA TENTANG MEMBACA

ANAK KELOMPOK A DI TK LKMD SUDIMORO

TERAS BOYOLALI

Oleh

RIMA PRAMITASARI

X8110039

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia dini

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv  

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v  

ABSTRAK

Rima Pramitasari PENGGUNAAN ALAT PERAGA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA TENTANG MEMBACA ANAK KELOMPOK A DI TK LKMD SUDIMORO TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak melalui pengunaan media puzzle di kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini melakukan tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak TK LKMD Sudimoro Kelompok A yang terdiri dari 23 anak yaitu 9 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Sumberdata berasal dari guru dan anak. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan validitas isi dan triangulasi. Analisis data menggunakan model analisis kualitatif dengan model interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengunaan alat peraga puzzle dapat meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok A. Ketuntasan pada siklus I sebesar 56,52%,dan siklus II sebesar 82,61%. Diskripsi pengunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok A adalah sebagai berikut: anak-anak belajar membaca dengan alat peraga puzzle. Anak dibagi menjadi tiga kelompok yang pembagiannya sesuai dengan tempat duduk masing-masing anak. Selanjutnya anak mengerjakan tugas sesuai dengan kelompoknya. Kelompok satu mengerjakan puzzle baca secara individu dan kelompok yang dua mengerjakan dua tugas yang lainnya. Setelah selesai anak-anak bergantian mengerjakan tugas yang lainya sesuai dengan kelompoknya. Anak yang berhasil mengerjakan tugas puzzle mendapatkan nilai yang sesuai dengan kriteria penilaian.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengunaan alat peraga puzzle dapat meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: alat peraga puzzle, keterampilan berbahasa tentang membaca

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi  

ABSTRACT

Rima Pramitasari PUZZLE FIGURE USE TOOL TO IMPROVE READING SKILLS CHALLENGE CHILD LANGUAGE GROUP A IN TK LKMD SUDIMORO TERAS BOYOLALI SCHOOL YEAR 2011/2012. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education University Eleven March. July 2012. The purpose of this research is to improve the language skills of children through the use of media reading puzzle in group A kindergarten LKMD Sudimoro Teras Boyolali Academic Year 2011/2012. This research class action (PTK). The experiment was conducted in two cycles with each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. Subjects were kindergartners LKMD Sudimoro A group consisting of 23 children are 9 boys and 14 girls. Sumberdata comes from teachers and children. Data collection techniques are observation, interviews, tests and documentation. The validity of the data using content validity and triangulation. Analysis of data using qualitative analysis model with an interactive model. The results showed that through the use of props puzzle can improve the language skills of children reading group A. Thoroughness of the first cycle of 56.52%, and 82.61% for the second cycle. Description of the use of props puzzle to improve the language skills of reading children of group A are as follows: children learn to read with props puzzle. Children were divided into three groups according to the seating division of each child. Furthermore, children do the work according to the group. The group working on the puzzle read one individual or group are two other two tasks. After completion of the kids take turns doing the other tasks in accordance with the group. Children who successfully puzzle task to get the corresponding value of the assessment criteria. Based on these results, we can conclude that the use of props puzzle can improve the language skills of reading A group of kindergarten children LKMD Sudimoro Teras Boyolali Academic Year 2011/2012. Keywords: puzzle props, language skills of reading

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii  

MOTO

Tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik

Allah, Terapi berusaha memperbaiki dari satu kesalahan itulah yang

terbaik.

Mulai dari yang kecil dan sedikit, setelah itu jadilah orang yang tak pantas

untuk dibayar sedikit.( Mario Teguh)

Sabar bukan lah sikap yang pasif, sabar adalah berusaha dengan penuh

kesungguhan dan segala upaya mengharap ridho Allah semata, apabila

kegagalan yang datang, bukanlah Allah tempat segala kesalahan

dilemparkan tetapi segala koreksi diri dan mencari jalan lain dengan tetap

di jalan ilahi.(Ali Bin Abi Thalib)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii  

PERSEMBAHAN

Karya ini aku persembahkan untuk:

Orang tuaku (Bpk Mujiyono & Ibu Dyah Agindari) Terimakasih untuk

kasih sayang dan doa-doa mu yang tiada putus, tanpamu kasih Allah SWT

takkan sampai pada kami.

Adik-adik ku(Bayu Adi Prakoso & Aples Tri Yanuar) Terimakasih atas

semangatnya, perhatian dan dukungannya. Kalian yang memmbuatku

memahami kebersamaan didalam keluarga kita.

Teman-teman tercinta terimakasih telah memberikan semangat dan

motivasi, semoga kita selalu diberikan kesuksesan. Amin

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix  

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga sekripsi ini dapat penulis selasaikan dengan

judul Pengunaan alat Peraga Puzzle Untuk Meningkatkan Keterampilan

Berbahasa Tentang Membaca Anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro

Tahun Pelajaran 2011/2012.

Skirpsi ini disusun untuk mengetahui sebagaian dari pernyataan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidika Guru Pendidikan Anak

Usia Dini, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulis menyadari bahwa banyak hambatan dalam penulisan skripsi

ini, namun berkat bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak maka

hambatan ini dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini

penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Hadi Mulyono, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Anayanti Rahmawati, S.Psi, MA. Psi selaku Pembimbing II yang telah

memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dalam skripsi ini.

6. Ibu Dalmini S.Pd Kepala yang merangkap sebagi guru kelas TK LKMD

Sudimoro Teras Boyolalai yang telah membarikan kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dan penelitian.

7. Para siswa TK LKMD Sudimoro yang telah bersedia untuk berpartisipasi

dalam pelaksanaan penelitian ini.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x  

8. Semua pihak yang telah membatu menyelesaikan penulisan skripsi ini

yang tidak mingkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa sekripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................... i

HALAMAN PERYATAAN ............................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................. vi

HALAMAN MOTO.......................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................... ix

KATA PENGANTAR....................................................................... x

DAFTAR ISI..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR......................................................................... xv

DAFTAR TABEL............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 6

C. Tujuan Masalah....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian.................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI............................................................. 8

A. Tinjauan Pustaka................................................................. 8

1. Penggunaan Alat peraga Puzzle..................................... 8

a. Alat Peraga.................................................................. 8

b. Alat Permainan Edukatif............................................. 10

c. Pengertian Puzzle ....................................................... 12

2. Keterampilan Berbahasa................................................ 14

a. Pengertian Keterampilan............................................. 14

b. Pengertian Bahasa....................................................... 16

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii  

c. Pengertian Membaca................................................... 17

d. Membaca Permulaan................................................... 18

e. Penilaian Keterampilan Berbahasa Tentang membaca 22

B. Penelitian yang Relevan........................................................ 23

C. Kerangka Berfikir............................................................. ... 24

D. Hipotesis............................................................................... 26

BAB II METODE PENELITIAN.................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................... 27

1. Tempat Penelitian............................................................ 27

2. Waktu Penelitian.............................................................. 27

B. Subyek Penelitian.................................................................... 27

C. Data dan Sumber Data............................................................ 27

1. Jenis Data.......................................................................... 27

2. Sumber Data..................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 28

E. Uji Validasi Data..................................................................... 29

F. Analisis Data........................................................................... 30

G. Prosedur Penelitian............................................................... 33

H. Indikator Kerja...................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................... 40

A. Diskripsi Pratindakan ............................................................. 40

B. Deskripsi Data......................................................................... 41

1. Deskripsi Data Awal......................................................... 41

2. Dedikasi Data Tindakan.................................................... 43

a. Tindakan Siklus I............................................................. 43

1. Tahap Perencanaan Tindakan........................................ 44

2. Pelaksanaan Tindakan.................................................... 44

3. Observasi........................................................................ 47

4. Refleksi........................................................................... 47

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii  

b. Tindakan Siklus II............................................................ 50

1. Tahap Perencanaan Tindakan............................... 51

2. Pelaksanaan Tindakan........................................... 51

3. Observasi............................................................... 53

4. Refleksi................................................................. 54

C. Perbandingan Hasil Penelitian....................................................... 56

D. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 59

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN........................... 62

A. Simpulan................................................................................. 62

B. Implikasi................................................................................. 62

C. Saran....................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 65

LAMPIRAN....................................................................................... 67

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berfikifir................................................................. 25

2. Analisis Data........................................................................... 32

3. Prosedur Penelitian................................................................. 33

4. Grafik Data Tes Awal.............................................................. 42

5. Grafik Siklus I......................................................................... 48

6. Grafik Perbandingan Tes Awal dan Siklus I........................... 49

7. Grafik Siklus II........................................................................ 54

8. Ggrafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II.......................... 55

9. Grafik Perbandingan Tes Awal, Siklus I, Siklus II................. 58

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Indikator Kerja........................................................................ 39

2. Frekuensi Data Tes Awal........................................................ 42

3. Hasil Tes Awal........................................................................ 43

4. Ferkuensi Data Nilai Siklus I.................................................. 48

5. Frekuens Perbandingan Nilai Tes Awal dan Siklus I ............ 49

6. Perkembangan Hasil Tes Awal dan Siklus I........................... 49

7. Frekuensi Data Nilai Siklus II................................................ 54

8. Frekuensi perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II.............. 55

9. Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II.............................. 55

10. Frekuensi Perbandingan Nilai Tes Awal, Siklus Idan Siklus II 58

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Jadwal Penelitian.................................................................... 68

2 Format Wawancara I............................................................... 69

3 Format Wawancara II............................................................. 70

4 RKH Siklus I Putaran I............................................................ 71

5 Skenario Putaran I................................................................... 74

6 RKH Siklus I Putaran II.......................................................... 79

7 Skenerio Putaran II.................................................................. 84

8 RKH siklus I Putaran III.......................................................... 87

9 Skenario Putaran III................................................................ 92

10 RKH Siklus II Putaran I.......................................................... 95

11 Skenario Putaran I................................................................... 100

12 RKH Siklus II Putaran II......................................................... 103

13 Skenerio Putaran II................................................................. 108

14 RKH Siklus II Putaran III....................................................... 111

15 Skenerio Putaran III................................................................ 116

16 Lembar Observasi Prasiklus................................................... 119

17 Lembar Observasi Siklus I Putaran I...................................... 120

18 Lembar Observasi Siklus I Putaran II..................................... 121

19 Lembar Observasi Siklus I Putaran III.................................... 122

20 Lembar Observasi Siklus II Putaran I..................................... 123

21 Lembar Observasi Siklus II Putaran II.................................... 124

22 Lembar Observasi Siklus II Putaran III.................................. 125

23 Lembar Pengamatan Prasiklus................................................ 126

24 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Putaran I......................... 127

25 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Putaran II........................ 128

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii  

26 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Putaran III....................... 129

27 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Putaran I........................ 130

28 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Putaran II....................... 131

29 Lember Pengamatan Guru Siklus II Putaran III..................... 132

30 Karakteristik Penilaian Membaca........................................... 133

31 Data Nilai Tes Awal................................................................ 135

32 Data Nilai Tes Siklus I Putaran I............................................ 136

33 Data Nilai Tes Siklus I Putaran II........................................... 137

34 Data Nilai Tes Siklus I Putaran III.......................................... 138

35 Data Nilai Tes Siklus I............................................................ 139

36 Data Nilai Tes Siklus II Putaran I........................................... 140

37 Data Nilai Tes Siklus II Putaran II.......................................... 141

38 Data Nilai Tes Siklus II Putaran III........................................ 142

39 Data Nilai Tes Siklus II........................................................... 143

40 Data Nilai Tes Siklus I dan Siklus II...................................... 144

41 Foto Siklus I............................................................................ 145

42 Foto Siklus II.......................................................................... 148

 

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan secara terus menerus mengalami perubahan dan

perkembangan, proses yang terjadi di dunia pendidikan secara langsung

menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dalam masyarakat. Salah satu

tuntutan masarakat terhadap dunia pendidikan adalah mampu menciptakan

manusia yang memiliki kemampuan dan kecerdasan sedini mungkin.

Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan anak usia dini

yang termasuk dalam Pendidikan informal, yang melibatkan pendidik dan anak

didiknya, di dalam pendidikan Taman Kanak-kanak anak diwajibkan untuk

mengikuti aturan kegiatan yang dilakukan oleh guru. Guru merupakan contoh

yang sangat efektif bagi anak dan anak usia TK sangat senang meniru apa yang

mereka lihat. Guru harus berhati-hati dalam memberikan contoh baik itu berupa

ucapan dan perilaku. Apabila salah maka anak akan mengingatnya kemudian

menirunya. Hal ini dikarenakan anak usia TK memiliki ingatan yang sangat kuat.

Guru disarankan dalam memberikan pembelajaran di TK harus efektif agar anak

dapat menangkap pembelajaran yang diberikan guru.

Program pembelajaran adalah seluruh rencana kegiatan yang saling terkait

untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yaitu pencapaian kemampuan anak

dalam pendidikan. Perencanaan pembelajaran tidak bisa lepas dari peran media

pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Pemanfaatan media secara kreatif

oleh guru akan sangat menentukan keberhasilan anak. Saat ini guru khususnya

guru Taman Kanak-kanak dituntut untuk kreatif dalam menggunakan alat peraga

atau media belajar, agar anak dapat memahami konsep-konsep dengan benar

dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kenyataan dilapangan masih ada

sebagian guru yang belum memahami secara baik bagaimana menggunakan alat

peraga yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena

mereka beranggapan bahwa untuk mendapatkan media pembelajaran tidak

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2  

 

semudah yang diharapkan, kondisi ini menyebabkan suasana pembelajaran

kurang efektif dan monoton yang menyebabkan anak mengalami kejenuhan.  

Konsep pembelajaran di Taman Kanak-kanak adalah dengan

mengembangkan konsep bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

Dunia bermain adalah dunianya anak-anak, kebutuhan utama anak adalah

terpenuhinya kebutuhan mereka akan bermain. Banyak jenis permainan dan alat

permainan yang menarik minat anak untuk dimainkan salah satunya adalah

permainan puzzle.

Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak terdapat beberapa bidang

pengembangan yang di kembangkan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak.

Pengembangan tersebut meliputi pengembangan kognitif, pengembangan fisik

motorik, pengembangan nilai agama dan moral, sikap perilaku dan pengembangan

bahasa. Pengembangan kognitif yang melibatkan kemampuan berfikir anak

bagaimana cara menyelesaikan masalah. Perkembangan fisik motorik yaitu

perkembangan dan kemampuan fisik anak. Pengembangan nilai agama dan moral

yaitu perkembangan yang melibatkan agama dan cara sopan santun di mana anak

tersebut berada. Sikap perilaku yang mengembangkan bagaimana cara

bersosialisasi dengan orang lain. Perkembangan bahasa yaitu mengembangkan

kemampuan berbahasa anak yang meliputi membaca, menulis, menyimak,

berbicara.

Departemen Pendidikan Nasional (2004:3) menjelaskan bahwa berbahasa

termasuk dalam bidang kemampuan dasar yaitu kegiatan yang dipersiapkan oleh

guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap

perkembangan anak. Tujuan dari bidang kemampuan berbahasa yaitu agar anak

mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat,

mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat

berbahasa Indonesia.

Nurbiana Dhieni dkk (2005:3.1) mengatakan bahwa perkembangan

bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, terdiri

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3  

 

dari beberapa tahap sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangan.

Perkembangan berbahasa anak yang terdiri dari keterampilan menyimak,

berbicara, menulis dan membaca. Setiap keterampilan tersebut mempunyai sifat

sendiri-sendiri. Keterampilan menyimak mempunyai sifat yang reseptif,

sedangkan keterampilan berbicara sangat berhubungan kuat dengan keterampilan

menyimak, karena dari keterampilan tersebut seseorang dapat menerima dan

memberi informasi. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa

yang paling akhir dikuasai oleh pembelajaran yang lainnya. Keterampilan

membaca dapat diperoleh melalui belajar di sekolah, keterampilan berbahasa ini

merupakan suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi

kehidupan manusia.

Dari perkembangan bahasa tersebut mempunyai hubungan sangat erat

antara keterampilan yang satu dengan keterampilan lainnya, keterampilan

menyimak dengan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan, keduanya

membutuhkan simbol-simbol lisan. Pada dasarnya bahasa yang digunakan dalam

percakapan dipelajari anak menyimak dan menirukan pembicaraan. Anak tidak

hanya menirukan pembicaraan yang mereka pahami, tetapi juga menirukan hal-

hal yang mereka tidak pahami. Ross dan Roe dalam Darmiyati Zuchdi dan

Budiasih, (2001:115) mengatakan bahwa orang tua dan guru diharuskan menjadi

model berbahasa yang baik, supaya anak tidak menirukan pembicaraan yang

memalukan atau tidak benar.

Hubungan antara menyimak dengan membaca memungkinkan seseorang

menerima informasi dari orang lain. Dalam menyimak perlu disajikan simbol-

simbol, karena menyimak mempunyai sifat lisan sedangkan membaca bersifat

tertulis. Sehingga keterampilan menyimak bagus untuk mengembangkan kesiapan

membaca, karena menyimak memerlukan proses mental yang sama dengan

membaca, kecuali pada tingkat penyandiannya.

Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling melengkapi.

Tidak ada yang perlu ditulis kalau tidak ada yang membaca. Begitu juga dengan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4  

 

sebaliknya tidak ada yang dibaca kalau tidak ada yang menulis. Keduanya

merupakan keterampilan membaca bahasa tertulis, dengan menggunakan simbol-

simbol yang dapat dilihat yang mewakili kata-kata yang diucapkan serta

pengalaman dibalik kata-kata tersebut.

Alat peraga puzzle merupakan salah satu jenis permainan edukatif. Dewi

Fauziah (2000:45) mengatakan bahwa permainan edukatif adalah satu jenis

permainan yang didalamnya terdapat unsur pendidikan atau belajar. Dwijiastuti

(2007:29) permainan edukatif adalah semua alat yang digunakan anak untuk

memenuhi kebutuhan naluri bermainnya. Hampir semua sekolah memiliki puzzle

sebagai alat bermain anak disekolah, banyak ragam dan jenis puzzle yang ada

tetapi banyak guru yang belum memanfaatkan puzzle yang ada itu sebagai alat

peraga, keberadaannya disekolah baru sebatas ada sebagai alat bermain anak.

Puzzle sebagai alat bermain sangat mudah untuk digunakan dan dipelajari anak,

selain itu puzzle sangat menarik karena tampilannya warna-warni dengan

beraneka gambar. Warna dan gambar yang menarik bagi anak menjadikan anak

lebih tertarik untuk mengetahui bagaimana cara memasangkannya.

Alat peraga puzzle digunakan sebagai bahan pembelajaran karena alat

peraga ini selain untuk memenuhi naluri bermain anak juga sebagai sumber

belajar yang diperlukan untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak

usia dini atau usia Tanan Kanak-kanak. Aspek-aspek perkembangan anak usia

Taman Kanak-kanak dalam permainan ini selain membaca huruf juga di sertakan

gambar yang menarik bagi anak. Maimunah Hasan (2009:336) menjelaskan

bahwa alat peraga puzzle dapat membantu mengajari si kecil belajar membaca.

Agar pembelajaran membaca lebih efektif maka guru sekarang diharapkan

supaya lebih mengembangkan kemampuan menggunakan alat peraga. Anak juga

akan lebih tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. Alat peraga puzzle dapat

melatih anak memusatkan pikiran karena menbutuhkan konsentrasi ketika

mencocokkan kepingan-kepingan puzzle. Alat peraga ini meningkatkan

keterampilan anak menyelesaikan masalah sederhana. Akan tetapi banyak guru

yang belum memanfaatkan puzzle sebagai media pembelajaran bahasa,

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5  

 

pembelajaran yang dilaksanakan terkesan monoton dan membosankan sementara

di almari sekolah banyak sekali terdapat puzzle bergambar dengan tulisan kata

tidak dimanfaatkan.

Hubungan antara keterampilan bahasa yang dijelaskan diatas secara umum

di TK LKMD Sudimoro belum mencakup semua hubungan tersebut. Hal ini

dapat dilihat dari kemampuan berbahasa anak yang masih tergolong rendah, hal

ini dapat dilihat dari keterampilan mengenal huruf hanya setengah tuntas (√)

sebesar 52% atau 12 anak dari 23 anak dan keterampilan membaca atau

melafalkan huruf hanya setengah tuntas (√) sebesar 30% atau 7 anak dari 23 anak.

(lampiran 31 hal 135)

Dari prosentase diatas dapat diketahui bahwa keterampilan berbahasa

tentang membaca anak kelompok A masih rendah, hal ini disebabkan beberapa

faktor yaitu terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan dalam

pembelajaran bahasa, kurangnya kreativitas guru dalam mencari dan

menyediakan media pembelajaran yang efektif bagi anak. Guru Taman Kanak-

kanak mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa,

terutama pada keterampilan membaca. Walaupun pembelajaran pada anak usia

dini di Taman Kanak-kanak di kelompok A, anak baru diajarkan konsep mengenal

huruf dan suku kata, akan tetapi pembelajaran bahasa tingkat awal sangat perlu

dilakukan. Ini juga dapat membantu anak dalam mencapai kemampuan

berbahasa atau berkomunikasi.

Berdasarkan kenyataan dan permasalahan yang diuraikan diatas, peneliti

tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “PENGGUNAAN ALAT

PERAGA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBAHASA TENTANG MEMBACA ANAK KELOMPOK A DI TK LKMD

SUDIMORO TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.”

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6  

 

B. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang masalah diatas, masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah penggunaan alat peraga puzzle dapat meningkatkan keterampilan

berbahasa tentang membaca anak kelompok A di TK LKMD Sudimoro Teras

Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu :

“Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak

melalui pengunaan media puzzle di kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras

Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.”

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukkan bagi penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam proses pembelajaran

melalui alat peraga yang efektif.

2) Memberi informasi bagi guru untuk menentukan alat peraga yang

tepat untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang

membaca.

3) Sebagai masukan bagi guru untuk menggunakan alat peraga dalam

meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7  

 

b. Bagi Siswa

Meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca melalui alat

peraga puzzle.

c. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas keterampilan berbahasa tentang membaca anak

melalui alat peraga puzzle.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Penggunaan Alat Peraga Puzzle

a. Alat Peraga (Media)

Kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak, anak memerlukan alat peraga

atau media atau alat permainan, karena alat tersebut memiliki peran penting dalam

pembelajaran anak TK serta merupakan sumber belajar bagi anak. Menurut

Badrun Zaman dkk (2005:2.22) alat permainan merupakan alat bantu bermain

sambil belajar yang meliputi alat-alat untuk kegiatan bermain bebas dan kegiatan-

kegiatan dibawah bimbingan guru.

Romiszowski dalam Dwijiastuti (2007:2) mengatakan bahwa media adalah

pembawa pesan yang berasal dari suatu pesan yaitu berupa orang atau benda pada

penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu adalah anak.

Pembawa pesan atau media itu berinteraksi dengan siswa melalui indra mereka.

Siswa dirangsang oleh media itu untuk menggunakan inderanya untuk menerima

pesan itu secara lebih lengkap.

Yulia NS unduh pada tangal 14 April 2012 mengatakan bahwa media

adalah alat menyampaikan atau mentransfer ilmu yang tepat sesuai dengan anak

usia TK, sehingga mengahasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik.

Sebagai alat untuk mencapai tujuan. Tidak selamanya media atau alat peraga

berfungsi secara optimal. Oleh karena itu dalam menggunakan media guru perlu

memikirkan alasan yang kuat dan memperhatikan karakteristik anak didiknya.

Heinich, Molendra dan Russell (Badru Zaman dkk,2005:4.4) mengatakan

bahwa media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latian

dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

perantara, yaitu perantara sumber pesan dengan penerima sumber pesan.

Pembelajaran di TK terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan

tersebut merupakan isi dari tema atau topik pembelajaran.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9  

 

Sebagai persyaratan pembuatan media pembelajaran harus mengetahui

berbagai jenis dan karakteristik media pembelajaran yang dapat digunakan

sebagai media pembelajaran di TK. Media pembelajaran dapat dikelompokkan

menjadi tiga yaitu media visual, audio, audio visual.

1) Media visual adalah media yang menampilkan pesan melalui pengelihatan

pemirsa atau media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas media

yang dapat diproyeksikan dan tidak diproyeksikan. Guru TK banyak yang

mengunakan media ini dalam menyampaikan pembelajaran yang akan

disampaikan.

2) Audio adalah media yang mengandung pesan auditif yaitu hanya dapat

didengar, yang dapat dirangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

anak untuk mempelajari tema.

3) Media audiovisual yaitu media yang merupakan kombinasi dari media audio

dan visual. Dengan mengunakan media ini anak semakin lengkap dan optimal.

Peran guru dengan mengunakan media ini sebagai fasilitator belajar yaitu

memberi kemudahan bagi anak untuk belajar.

Badru Zaman dkk (2005:4.10) menjelaskan bahwa Media pembelajaran

juga mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tercapainya

kemampuan-kemampuan belajar anak TK yang diharapkan. Terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan media pembalajaran di TK, yaitu

sebagai berikut:

a) Pengunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,

tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan

situasi pembelajaran yang lebih efektif.

b) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses

pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media

pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri,

tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka

menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10  

 

c) Media pembelajaran dalam penggunaan harus relevan dengan tujuan dan

isi pembelajaran. Hal ini mengandung makna bahwa pengunaan media

dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada tujuan atau kemampuan

yang akan dikuasai anak dan bahan ajar.

d) Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar. Hal ini

mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran anak dapat

menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan ledih cepat.

e) Media pembelajaram berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Pada umumnya hasil belajar anak dengan media

pembelajaran lebih tahan lama mengendap dalam pikirannya sehingga

kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

f) Media pembelajaran melatih dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir.

Oleh karena itu, dapat terjadinya verbalitas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga merupakan alat

bantu belajar anak untuk mencapai keberhasilan belajar anak terutama dalam

pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan

media visual yang berupa gambar.

b. Alat Permainan Edukatif

Anggani Sudono 1995 dalam blog.elearning.unesa.ac.id/alin-sumarno di

unduh pada tangal 14 April 2012 menjelaskan bahwa aktivitas permainan

merupakan satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mencelupkan anak

kedalam ranah belajar. Semua yang dikemas ke dalam kegiatan bermain yang

mengandung unsur belajar.

Semua kegiatan yang sangat digemari anak TK adalah kegiatan bermain.

Walaupun kegiatan ini dapat dilakuan tanpa menggunakan alat permainan, tetapi

hampir kegiatan bermain justru menggunakan alat permainan. Menurut Mayke

Sugianto, T, 1995 dalam Dwijastuti. (2007:30)” Alat permainan adalah semua alat

yang digunakan anak untuk memenuhi kebutuhan naluri bermainnya”. Alat

permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara kusus

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

 

kepentingan pendidikan. Berkaitan dengan alat permainan yang dirancang untuk

tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK.

Lebih jauh lagi permainan dapat dikategorikan sebagai alat permainan

edukatif untuk anak TK jika memenuhi cirri-ciri sebagai berikut:

1) Ditujukan untuk anak usia TK

2) Berfungsi mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak TK

3) Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan bermacam tujuan

aspek perkembangan atau bermanfaat multiguna.

4) Aman bagi anak

5) Direncana untuk mendorong aktivitas dan kreatifitas.

6) Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan.

Alat permainan edukatif untuk anak usia TK selalu dirancang dengan

pemikiran yang mendalam disesuaikan dengan rentang usia TK. APE untuk anak

rentangan usia 4-5 tahun tertentu berbeda dengan APE untuk rentanan usia 5-6

tahun. Contohnya Puzzle untuk anak 4-5 tahun memiliki bentuk sederhana dengan

potongan yang tidak terlalu banyak kepingan. Jumlah kepingan puzzle untuk anak

usia 5-6 tahun, lebih banyak lagi. Jadi menggunakan APE dirancang untuk

rentang tertentu.

APE juga dirancang untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan

anak TK. Aspek-aspek yang dapat digunakan adalah aspek fisik (motorik halus

dan kasar), emosi, sosial, bahasa, kognitif, dan moral. Setiap APE dapat

difungsikan secara multiguna. Walaupun masing-masing alat permainan memiliki

kekhususan untuk mengenbangkan aspek perkembangan tertentu, tidak jarang

satu alat permaiana dapat meningkatkan lebih dari satu aspek perkembangan.

Dari uraian di atas dapat di disimpulkan bahwa alat permainan edukatif

adalah alat permainan yang ditujukan bagi anak untuk mengembangkan aspek-

aspek perkembangan anak serta dapat mendorong kreativitas anak.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12  

 

c. Pengertian Puzzle

Agus N. Cahyo (2011:85) menjelaskan bahwa Permainan puzzle

merupakan permainan klasik dari luar negeri. Permainan ini masuk ke indonesia

di impor dari luar negeri. Sekarang permainan ini sudah banyak ditemui di

indonesia dengan bentuk beragam. Permainan ini tidak di telan oleh zaman, yang

sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, karena permainan ini merupakan

permainan murah dan sederhana untuk melatih kecerdasan otak kiri. Permainan

ini memiliki banyak ragam didalam bentuk warna, manfaatnya juga bagus untuk

kecerdasan otak. Diantara manfaat itu adalah dapat membantu seseorang belajar

memecahkan masalah. Selain itu permainan pazzle melatih kreatifitas,

mengembangkan kemempuan motorik halus, serta logika seseorang.

Maimunah Hasan (2009:336) mengatakan bahwa permainan puzzle adalah

permainan yang tidak asing bagi anak. Permainan puzzle dapat digunakan sebagai

alat belajar membaca. Permainan puzzle juga tidak hanya efektif untuk membantu

anak belajar membaca saja, tetapi juga meningkatkan kemampuan belajar dan

kognitif.

Puzzle adalah salah satu bentuk permainan yang membutuhkan ketelitian,

melatih kita untuk memusatkan pikiran, karena kita harus berkonsentrasi ketika

menyusun kepingan-kepingan puzzle tersebut hingga menjadi sebuah gambar

yang utuh dan lengkap. Puzzle termasuk permainan anak yang memiliki nilai-nilai

edukatif menurut mainananak yang di unduh pada tangal 27 september 2011.

Puzzle merupakan permainan menyusun kepingan gambar/huruf sehingga menjadi

sebuah gambar yang utuh. Permainan ini tentu permainan yang sudah dikenal

semua orang, bahkan mungkin di seluruh dunia. Tua, muda, besar, kecil semua

menyukainya, dan permainan ini hadir dalam berbagai bentuk dan versi. Kita bisa

menemukan puzzle dengan jumlah kepingan yang fantastis, hingga mencapai

ribuan keping gambar, bukan perkara mudah untuk dapat menyusun puzzle yang

mempunyai kepingan banyak.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

 

Di usia 2 tahun, kemampuan balita untuk memegang dan mengambil

benda sudah berkembang, mereka juga bisa memasang kepingan-kepingan puzzle.

Melalui puzzle, balita belajar memahami konsep bentuk, warna, ukuran dan

jumlah., tentunya bentuk puzzle yang digunakan lebih sederhana dan mempunyai

warna yang lebih mencolok. Memasang kepingan puzzle berarti mengingat

gambar utuh, kemudian menyusun komponennya menjadi sebuah gambar benda.

Cara anak menyelesaikan gambar utuh puzzle adalah dengan menggunakan

metode coba dan salah. Warna dan bentuk kepingan, dua hal yang diperhatikan

anak saat memasang puzzle. Bermain puzzle melatih anak memusatkan pikiran

karena harus berkonsentrasi ketika mencocokkan kepingan-kepingan puzzle.

Tidak hanya mencocokan, permainan ini meningkatkan keterampilan anak

menyelesaikan masalah sederhana.

Berikut ini ada beberapa jenis puzzle yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan memahami kosa kata:

a) Spelling puzzle, yakni puzzle yang terdiri dari gambar-gambar dan

huruf-huruf acak untuk dijodohkan menjadi kosa kata yang benar.

b) Jigsaw puzzle, yakni puzzle yang berupa beberapa pertanyaan untuk

dijawab kemudian dari jawaban itu diambil huruf-huruf pertama untuk

dirangkai menjadi sebuah kata yang merupakan jawaban pertanyaan

yang paling akhir.

c) The thing puzzle, yakni puzzle yang berupa deskripsi kalimat-kalimat

yang berhubungan dengan gambar-gambar benda untuk dijodohkan.

d) The letter(s) readiness puzzle, yakni puzzle yang berupa gambar-

gambar disertai dengan huruf-huruf nama gambar tersebut, tetapi huruf

itu belum lengkap.

e) Crosswords puzzle, yakni puzzle yang berupa pertanyaan-pertanyaan

yang harus dijawab dengan cara memasukan jawaban tersebut ke dalam

kotak-kotak yang tersedia baik secara horizontal maupun vertikal.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14  

 

Peran guru adalah mengkreasi puzzle tidak hanya sebagai alat bermain

anak tetapi juga sebagai alat pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran

bahasa guru dapat memilih puzzle atau memodifikasi sendiri. Misal untuk

mengenalkan huruf pada anak guru menyediakan puzzle bergambar, dimana

dalam gambar puzzle itu ada tulisan huruf awal dari kata, angka sesuai gambar,

contoh puzzle gambar ikan untuk mengenalkan huruf i. Ada juga puzzle huruf

abjad, anak-anak diajak bermain mengurutkan huruf, disini kreativitas guru sangat

menentukan keberhasilan proses pembelajaran.

Ketersediaan puzzle, ketertarikan anak untuk bermain puzzle yang tinggi,

manfaat puzzle bagi pembelajaran anak semuanya tidak akan dapat berfungsi

secara optimal jika dalam prakteknya guru tidak mau secara kreatif menggunakan

puzzle sebagai media belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan ada beberapa jenis puzzle yang dapat

meningkatkan keterampilan berbahasa. Jenis puzzle tersebut diantaranya Spelling

puzzle, yakni puzzle, Jigsaw puzzle, The thing puzzle, yakni puzzle, The letter(s)

readiness puzzle, Crosswords puzzle, yakni puzzle. Puzzle tersebut yang dapat

digunakan untuk belajar membaca anak. Jenis puzzle yang digunakan guru dalam

penelitian yaitu Jigsaw puzzle berupa pertanyaan yang dijawab dan diambil huruf

pertama untuk dirangkai menjadi kata, The letter(s) readiness puzzle berupa

gambar disertai dengan huruf, Spelling puzzle berupa gambar dan huruf acak

untuk dijodohkan.

2. Keterampilan Berbahasa

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan berasal dari kata “terampil” yang berarti cakap dalam

menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan berarti kecakapan untuk

menyelesaikan tugas dalam Depdikbud (1990: 935). Menurut Muhiddin Syah

dalam Fitria Wulandari (2006:35) „Keterampilan adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otak yang lazimnya dalam kehidupan

jasmaniah. Sedangkan menurut ST Vebrianto (1991: 18) dalam Fitria Wulandari

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

 

“Keterampilan dapat mempunyai arti luas dan arti sempit adalah kemudahan,

kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik yang juga disebut manual

skill. Dalam arti luas keterampilan mencakup manual skill, intelektual skill, social

skill.

Endy Syamsul Bahri dalam Fitria Wulandari (2006:46) „Keterampilan

adalah kecakapan, kecekatan, kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik

dan cermat�. Sedangkan menurut Fitria Wulandari (2006:47) “keterampilan

adalah keahlian khusus untuk mengerjakan usaha tertentu sebagai manifestasi dari

pengalaman, pengetahuan yang dapat diasosiasikan dalam bentuk karya”. Umi

Chulsum & Windy Novia (2006:49), Keterampilan adalah usaha untuk mencapai

kompetensi yang cekat, cepat dan tepat untuk memperoleh sesuatu yang ingin

dikuasai atau kecakapan untuk mengerjakan tugas. Dari berbagai pengertian di

atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kecakapan, kemampuan, dan

keahlian seseorang dalam melakukan suatu tindakan untuk dapat menyelesaikan

tugas yang diberikan baik dalam pemikiran dan tingkah laku.

Dawson, et al dalam buku Henry Guntur Tarigan (1979:1) mengartikan

bahwa keterampilan sangat erat sekali berhubungan dengan proses “berpikir yang

mendasari bahasa seseorang yang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Setiap guru

haruslah menyadari serta memahami benar bahwa membaca adalah suatu

keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang mencangkup atau melibatkan

serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil.

Menurut Broughton et al dalam buku Henry Guntur Tarigan (1979:11)

mengemukakan keterampilan membaca mencakup 3 komponen antara lain :

a) Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca b) Korelasi aksara besertatanda-tanda baca dengan unsur-unsu linguistik

yang formal c) Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning.

Keterampilan A merupakan suatu kemampuan mengenal bentuk-bentuk

yang disesuaikan dengan mode yang berupa gambar, gambar di atas suatu

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16  

 

lembaran, lengkungan-lengkungan, garis-garis, dan titik-titik dalam

hubunganhubungan berpola yang teratur.

Keterampilan B merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan

tanda-tanda hitam di atas kertas, yaitu gambar-gambar berpola tersebut dengan

bahasa. Hubungan-hubungan itu jelas sekali terlihat terjadi antara unsur-unsur dari

pola-pola tersebut, pada hakikatnya keterampilan itu akan selalu mengalami

perubahan-perubahan pula.

Keterampilan C yang mencangkup keseluruhan keterampilan membaca,

pada hakikatnya merupakan keterampilan intelektual; ini merupakan kemampuan

atau abilitas untuk menghubungkan tanda-tanda hitam di atas kertas melalui

unsur-unsur bahasa yang formal, yaitu kata-kata sebagai bunyi, dengan makna

yang dilambangkan oleh kata-kata tersebut.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa keterampilan adalah keahlian

khusus untuk mengerjakan usaha tertentu sebagai pengetahuan yang dapat

disosialisasikan dalam bentuk karya.

b. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah suatu faktor mendasar yang membedakan manusia dengan

hewan. Bahasa sebagai anugrah dari Sang Pencipta memungkinkan individu

memposisikan dirinya sebagai makhluk yang berbudaya. Sedangkan membaca

merupakan bagian dari berbahasa anak.

Salah satu bidang perkembangan dalam pertumbuhan kemampuan dasar di

taman kanak-kanak adalah perkembangn bahasa. Bahasa memungkinkan anak

untuk menterjemahkan pengalaman kedalam simbol-simbol yang dapat digunakan

berkomunikasi dan berpikir. Menurut Nurbiana dhieni dkk (2005:14) bahasa

adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain. Yang terdiri

dari beberapa sistem yaitu fonologi, morfologi,sintaksis, semaktik dan pragmatik.

Badudu dalam Nurbiana dhieni dkk (2005;1.8) menyatakan bahwa bahasa

adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

 

dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya.

Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer (manasuka)

digunakan masyarakat dalam rangka untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa berdasarkan

pengetahuan individu tentang adat dan sopan santun. Dari uraian di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa bahasa merupakan suatu sistem lambang yang

digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota masyarakat yang bersifat asbitrer

dan manusiawi.

c. Pengertian Membaca

Ahmat Susanto (2011:74) mengatakan bahwa membaca adalah alat untuk

berpikir, mengespresikan diri dan berkomunikasi. Nurbiana Dhieni dkk (2005:53)

mengemukakan bahwa membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang

reseptif. Kemampuan membaca termasuk kegiatan yang komplek dan melihatkan

berbagai keterampilan. Jadi, kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan

kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf

dan kata menghubungakan dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan

mengenai maksud bacaan. Proses yang dialami dalam membaca adalah berupa

penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengenal huruf,

kata, ungkapan, frase, frase kalimat dan wacana kegiatan membaca.

Menurut penelitian Beryl Charlton,Randy Lee Williams dan TF

McLaughlinds (2005) mengatakan bahwa indicated that each student improved

their performance on reading when educational games were in effect. Maksud

dari pernyataan tersebut bahwa setiap siswa menujukan peningkatan dalam

pembelajaran mengunakan permainan membaca yang di berlakukan dalam

kegiatan belajar.

Tzu (1984:48) dalam Ahmad Susanto (2011:84) mengatakan bahwa

pengertian membaca adalah menerjemahkan simbol (huruf) ke dalan suara yang

dikombinasikan dengan kata-kata. Kata disusun sehingga kita dapat belajar

memahaminya dan kita dapat membaca catatan. Untuk dapat membaca dengan

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18  

 

baik maka perlu disertai dengan kesiapan membaca. Kesiapan membaca ini dapat

diidentifikasi dari berbagai perilaku yang diperhatikan anak yaitu:

1. Rasa ingin tahu tentang benda-benda didalam lingkungan, manusia, proses, dan sebagainya.

2. Mampu untuk menerjemahkan atau membaca gambar dengan mengidentifikasi dan mengambarkannya.

3. Menyeluruh dalam pembelajaran. 4. Melalui kemampuan berkomunikasi dengan bahasa percakapan

khususnya dalam kalimat. 5. Memiliki kemampuan untuk membedakan persamaan dan perdedaan

dalam suara secara cukup baik untuk memcocokan atau suara dengan lainnya.

6. Keinginan untuk belajar membaca. 7. Memiliki kematangan emosional yang cukup untuk dapat konsentrasi

dan terus menerus dalam suatu tugas. 8. Memiliki percaya diri dan stabilitas emosi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah alat untuk

menerjemahkan simbol-simbol yang berguna untuk berkomunikasi. Karena

seseorang yang ingin dapat membaca harus mempunyai kesiapan membaca.

Dengan berbagai cara dan percaya bahwa setiap orang dapat membaca dengan

cara belajar.

d. Membaca Permulaan

Kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan

sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjutan. Menurut Damiyati

Zuchdi dan Budiasih (2001:57) Membaca permulaan sebagai kemampuan yang

mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca pemulaan benar-

benar memerlukan perhatian guru sebab jika dasar itu tidak kuat pada tahap

membaca lanjut anak akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki

kemampuan membaca yang memadai. Oleh karena itu, bagi mana pun guru

haruslah berusaha sungguh-sungguh agar dapat memberikan dasar kemampuan

membaca yang menadai kepada anak didik. Hal ini akan dapat terwujud melalui

pelaksanaan pembelajaran yang baik. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran

secara baik, parlu pada perencanaan, baik mengenai metode dan

perkembangannya.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

 

Menurut Erin Fitzpatrick, T. F. McLaughlin dan Kimberly P. Weber

(2004) Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca permulaan

yang terpendapat dalam bahasa inggris sebagai berikut:

A reading methodology that has been used with great success is Direct Instruction (Adams & Engelmann, 1996; Carnine et al., 2004; Gersten, 1985; Gersten, Carnine, &Woodward, 1987; Gersten & Keating, 1987). Direct Instruction teaching procedures rely on: (a) providing the learner with phonic skills needed to decode, and (b) a set of instructional prompts and cues that allow similar teaching methods across students and instructors (i.e. teachers, parents, and para-educators). Direct Instruction also emphasizes frequent teacher-student interaction guided by carefully sequenced lessons utilizing principles of learning and advanced strategies for obtaining generalization of reading skills (Engelmann & Carnine, 1982). Maksud dari pernyataan diatas, sebuah metode untuk meningkatkan

kemampuan membaca yang telah digunakan dengan kesuksesan besar adalah

Instruksi Langsung . Menurut  Adams  &  Engelmann,  1996;  Carnine  et  al.,  (2004) 

Gersten,  1985;  Gersten,  Carnine,  &Woodward,  (1987)  Gersten  &  Keating,  (1987), 

Prosedur Instruksi langsung mengajar bergantung pada: (a) menyediakan pelajar

dengan keterampilan phonic yang diperlukan untuk memecahkan kode, dan (b)

satu set instruksional petunjuknya dan isyarat yang memungkinkan metode

pengajaran yang sama di seluruh siswa dan instruktur (misalnya guru, orang tua,

dan para pendidik- ). Instruksi langsung juga sering menekankan interaksi guru-

siswa dipandu oleh pelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip rangkaiaan

belajar dan strategi canggih untuk memperoleh generalisasi keterampilan

membaca menurut Engelmann & Carnine (1982).

Akhadiah 1992 dalam Damiyati Zuchdi dan Budiasih (2001:61) Dalam

pembelajaran membaca permulaan, ada beberapa metode dapat digunakan

diantara lain:

1. Metode abjad dan Metode Bunyi

Metode abjad dan metode bunyi, merupakan metode-metode yang

sudah sangat tua. Dalam penerapannya, kedua metode tersebut sering

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20  

 

mengunakan kata-kata lepas. Beda metode abjad dan metode bunyi terletak

pada pengucapan huruf. Pada metode abjad, huruf diucapkan sebagai abjad,

sedangkan pada metode bunyi diucapkan sesuai dengan bunyinya.

2. Metode kupas rangkai suku kata dan Metode kata lembaga

Metode kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga dalam

penerapannya menggunakan cara mengurangi dan merangkaikan. Untuk

metode kupas rangkai suku kata dengan memperkenalkan huruf kepada

siswa, suku kata yang sudah dikenal oleh siswa diuraikan menjadi huruf,

kemudian huruf dirangkai menjadi siku kata. Sedangkan metode Lembaga

disajikan dengan kata-kata, salah satu diantaranya merupakan kata lembaga

yaitu kata yang sudah dikenal oleh anak. Kata tersebut diuraikan menjadi

suku kata, suku kata uraian menjadi huruf. Setelah itu suku kata dirangkai

menjadi suku kata.

3. Metode global

Metode Global timbul karena adanya pengaruh psikologi gestal, yang

pendapat bahwa suatu kebulatan atau kesatuan akan lebih bermakna dari pada

jumlah bagian-bagiannya. Penerapan kepada siswa beberapa kalimat, untuk

dibaca. Setelah dapat membaca kalimat-kalimat itu, salah satu diantaranya

dipisahkan untuk dikaji, dengan cara menguraikannya atas kata, suku kata,

huruf-huruf. Sesudah siswa dapat membaca huruf-huruf, kemudian huruf

dirangkaikan lagi sehingga terbentuk suku kata, suku-suku menjadi kata, dan

kata-kata menjadi kalimat lagi.

4. Metode struktural analitik sintetik.

Metode SAS (struktural analatik sintetik)metode ini dibagi menjadi

dua yaitu: (1) tanpa buku, (2) mengunakan buku. Mengenai hal ini

Momo(1979) dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiaisah (2001:63) pada tahap

tanpa buku mengemukakan beberapa cara sebagai berikut:

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21  

 

a) Merekam bahasa siswa adalah bahasa anak sendiri digunakan dalam bahan bacan sehinga siswa tidak akan mengalami kesulitan.

b) Menampilkan gambar sambil bercerita, dalam hal ini guru memperlihatkan gamabar kepada anak sambil bercerita sesuai dengan gambar tersebut. Cerita guru tersebut sebagai dasar untuk membaca anak.

c) Membaca gambar, dalam membaca gambar guru memberi satu kalimat yang belum lengkap sambil memperlihatkan gambar tersebut.

d) Membaca gambar dengan kartu kalimat

Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2009:289) Prinsip

dari model pembelajaran keterampilan membaca adalah:

a) Reading for pleasure, maksudnya adalah membaca untuk memperoleh kesenangan.

b) Reading for information, yaitu membaca untuk memperoleh informasi.

Dari kedua hal diatas membaca dapat dirumuskan menjadi memahami

isi dari apa yang tertulis, dan mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.

Tujuan umum dari keterampilan membaca, yaitu:

a) Mengenali naskah atau tulisan suatu bahasa;

b) Memaknai dan menggunakan kosa kata asing;

c) Memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan

insplisit;

d) Memahami makna konseptual;

e) Memahami nilai komunikatif dari suatu kalimat;

f) Memahami hubungan dalam kalimat, antar kalimat, antar paragraf;

g) Menginterpretasikan bacaan;

h) Mengidentifikasi informasi penting dalam wawancara;

i) Membedakan antar gagasan utama dan gagasan penunjang;

j) Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangsangan;

k) Skiming;

l) Secenning untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22  

 

Dari tujuan membaca diatas dapat di simpulkan bahwa membaca

mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menndapatkan informasi yang di

inginkan oleh pembaca.

Membaca meliputi beberapa tingkat yaitu tingkat pemula, menegah,

mahir. Dari tingkat yang ada dalam penelitian ini yang perlu di jelaskan

adalah Tujuan pembelajaran membaca bagi peserta didik pemula yaitu:

a) Mengenali lambang-lambang (simbol-simbol bahasa)

b) Mengenali kata dan kalimat

c) Menemukan ide pokok dan kata-kata kunci

d) Menceritakan kembali isi bacaan pendek

Untuk tujuan pembelajaran membaca bagi peserta didik pemula yaitu

untuk mengenali lambang-lambang dalam suatu kalimat. Dari Keterampilan

berbahasa anak usia TK peneliti mengambil dua variabel atau indikator untuk di

teliti. Keterampilan berbahasa anak yang akan diteliti terdiri dari dua keterampilan

yaitu anak keterampilan anak mengenal huruf, dan keterampilan membaca.

Kesimpulan tentang materi dalam pembelajaran keterampilan berbahasa

tentang membaca untuk anak usia dini mengunakan metode: abjad dan bunyi,

kupas rangkai kata dan kata lembang, global dan struktural analitik sintetik.

Metode yang ada ini dapat disajikan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan

berbahasa tentang membaca untuk anak TK. Model keterampilan membaca untuk

pembelajaran di Taman Kanak-kanak mengunakan model Reading for pleasure,

maksudnya adalah membaca untuk memperoleh kesenangan dan Reading for

information, yaitu membaca untuk memperoleh informasi.

e. Penilaian Keterampilan Berbahasa Tentang Membaca

Keterampilan merupakan keahlian yang dimiliki seseorang. Pada berbagai

situasi dan tempat anak selalu mengunakan keterampilan berbahasanya. Bahasa

merupakan suatu cara untuk berkomunikasi. Pembelajaran di TK selalu

mengunakan alat peraga, sehingga dalam penilaian keterampilan berbahasa

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23  

 

tentang membaca memerlukan alat peraga untuk menilai apakah keterampilan

berbahasa tersebut dapat dinilai dengan alat peraga.

Penilaian menurut kecermatan dan ketelitian guru. Hal itu penting

diperhatikan karena guru terlibat dalam keterampilan berbahasa sebagai model

dan berkolaborasi dengan peserta didik ataupun alat peraga. Guru dapat terlibat

sepenuhnya atau sebagian saja. Dalam situasi ini guru harus melakukan penilaian.

Sebelum pengunaan alat peraga digunakan guru harus menetapkan alat peraga apa

yang akan digunaka dalam keterampilan berbahasa.

Alat peraga yang akan diguna adalah alat peraga puzzle. Penilaian akan

dilakakan dengan mengunakan metode percakapan, pemberian tugas, unjuk kerja,

dan demonstrasi. Alat penilaian keterampilan berbahasa tentang membaca dengan

mengunakan skala penilaian. Membari tanda lingkaran penuh (●) yang mendapat

nilai tuntas, tanda cek klis (√) yang mendapat nilai setengah tuntas, tanda

lingkaran kosong (○) yang mendapat nilai tidak tuntas. Bentuk skala penilaian

keterampilan berbahasa tentang membaca melalui alat peraga puzzle.

Aspek perkembangan yang dinilai dalam keterampilan berbahasa tentang

membaca melali alat peraga puzzle adalah mengenal konsep huruf dan melafalkan

huruf. Semua itu diukur dari hasil unjuk kerja peserta didik melalui menyebutkan

simbol huruf, dan melafalkan huruf.

B. Penelitian yang Relevan

Supadmi (2011) mengadakan Penelitian yang berjudul “Pengunaan Alat

Peraga Puzzle Huruf Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan

Pada Anak Kelompok B TK 03 Wukirsawit Kecamatan Jatiyoso Kabupaten

Karanganyar. Berdasarkan hasil penelitian Supadmi dapat disimpulkan bahwa

tindakan pada siklus petama menunjukan adanya peningkan hasil nilai yang lebih

baik dibandikan sebelum diadakan KKM, siklus I dapat di tunjukan guru

pertemuan 1 sebesar 20% , pertemuan 2 sebesar 35%, pertemuan 3 sebesar 45%.

Aspek menyabtkan huruf atau kata pada pertemuan 1 sebesar 25%, pertemuan 2

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24  

 

sebasar 30%pada pertemuan 3 sebesar 50%. Sedangkan pada siklus II: putaran 1

sebesar 55%, putaran 2 sebesar 70%, putaran 3 sebesar 80%.

Nita Sri Haryanti (2011) mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media

Gambar di TK ABA III Sumberlawang Sragen”. Berdasarkan penelitian Nita Sri

Haryanti bahwa dari hasil penelitiannya mengalami peningkatan mulai dari

prasiklus 44% menjadi 60% pada siklus I , dari siklus I ke siklus II menjadi 77%,

pada siklus 3 menjadi 85%.

Yuliani (2011) mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Melalui Permainan Kartu

Gambar Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Pulutan Wetan Wuryantoro”.

Berdasarkan penelitian Yuliani bahwa dari hasil penelitiannya mengalami

peningkatan pada silkus I mencapai 52% dan siklus II mencapai 78%.

Berdasarkan penelitian yang relevan di atas dapat memperkuat peneliti

untuk mengangkat masalah dengan judul pengunaan alat peraga puzzle untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok A di TK

LKMD Sudimoro.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan di atas dapat

dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut: pengunaan alat peraga puzzle

dapat mempengaruhi keterampilan membaca anak, karena alat peraga puzzle

merupakan permainan edukatif yang menarik bagi anak. Membaca permulaan

mempunyai peran penting dalam kemajuan seorang anak. Karena dengan

membaca anak akan mendapatkan wawasan dan mempertinggi daya pikirnya dan

mempertajam pandangannya. Untuk anak usia TK membaca masih mengunakan

simbol-simbol yang dapat dimengerti anak. Sehingga guru dan orang tua sangat

berperan untuk perkembangan membaca permulaan anak. Dengan pemberian

rangsangan yang baik maka anak akan dapat berkembang dengan optimal dalam

pembelajaran membacanya.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25  

 

Kondisi awal sebelum diadakan penelitian guru di kelompok A masih

mengunakan metode pembelajaran yang kurang inovatif. Sehingga kemampuan

mengenai keterampilan berbahasa tentang membaca anak kurang.

Tindakan peneliti untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang

membaca anak adalah penggunaan alat peraga puzzle. Alat peraga mempunyai

peran penting dalam membantu pertunbuhan dan perkembangan anak. Melalui

alat peraga tidak hanya jasmani anak yang berkembang, tetapi juga kognitif sosial

emosional, fisik motorik dan bahasanya. Alat peraga puzzle sangat menarik bagi

anak karena dari alat peraga tersebut dapat banayak tema yang dipilih untuk

dikembangkan dan anak memperoleh kesempatan yang sama. Selain itu

pengalaman merupakan hal yang sangat berharga bagi anak untuk

mengembangkan kemampuan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan

minat mereka terhadap keterampilan berbahasa tentang membaca.

Kondisi akhir setelah pembelajaran mengunakan alat peraga puzzle, maka

keterampilan berbahasa tentang membaca anak meningkat.

Berdasarkan uraian di atas kerangka pemikiran dapat digambarkan secara

sistematik kedalam bagan 1 berikut:

Gambar. 1

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Kondisi  Awal 

Tindakan 

Kondisi Akhir 

Belum menggunakan alat peraga puzzle 

Menggunakan alat peraga puzzle untuk meningkatkan

keterampilan berbahasa tentang membaca anak

Setelah penggunaan  alat peraga puzzle keterampilan berbahasa tentang menbaca anak meningkat 

Siklus II 

Indikator ketercapaian anak tuntas KKM 

Siklus I Keterampilan berbahas tentang membaca anak 

meningkat

keterampilan berbahasa kurang 

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26  

 

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir yang telah diungkap,

maka hipotesis dari penelitian adalah “Penggunaan Alat Peraga Puzzle dapat

Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Tentang Membaca Anak Kelompok A TK

LKMD Sudimoro Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kalas ini dilaksanakan di TK LKMD Sudimoro,

Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Peneliti memilih tempat tersebut kerana:

a. Beberapa pertimbangan diantaranya adalah biaya, waktu dan tempat

penelitian memudahkan peneliti dalam memperoleh data serta lokasi

penelitian yang mudah dijangkau.

b. Pembelajaran melalui alat peraga puzzle belum pernah dilaksanakan di TK

LKMD Sudimoro.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012. Penelitian dilaksanakan mulai pada Bulan Pebruari 2012 sampai

dengan pada Bulan Peberari Tahun 2013. Jadwal (lampiran 1 halaman 68)

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas A TK LKMD Sudimoro Kecamatan

Teras Kabupaten Boyolali dengan jumlah 23 anak. Meliputi 13 anak perempuan

dan 10 siswa laki-laki.

Pada dasarnya mereka dari latar belakang yang berbeda-beda tetapi

mereka adalah siswa dari golongan menengah yaitu ekonomi sedang dan mereka

dari daerah yang berbeda-beda.

C. Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan berupa :

a. Daftar nilai siswa kelompok A dalam kemampuan membaca anak melalui alat

peraga puzzle.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28  

 

b. Masukan, saran dari observer yang dilakukan sebelum, selama dan sesudah

tindakan penelitian.

c. Dokumen berupa kurikulum, rencana kegiatan harian, hasil prestasi siswa, dan

foto proses pembelajaran.

2. Sumber Data

Data yang diambil berdasarkan dua sumber yaitu:

a. Anak kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras Boyolali. Berupa hasil belajar

anak dalam mengikuti pembelajaran selama II siklus.

b. Guru kelas kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras Boyolali. Berupa hasil

wawancara dengan guru kelompok A Sudimoro Teras Boyolali.

D. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam melaksanakan penelitian ini yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data adalah pengamatan atau observasi, wawancara, tes,

dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Hadeli (2006:85) observasi adalah penelitian yang dilakukan

dengan cara menggadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung

maupun tidak langsung. Observasi dilakukan pada anak kelompok A TK LKMD

Sudimoro Teras Boyolali untuk memenuhi kegiatan siswa selama proses

pembelajaran. Selain itu observasi juga dilakuakn pada guru untuk menegtahui

kinerja guru dalam pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan

siklus I dan siklus II.

2. Wawancara

Menurut Hadeli (2006:82) wawancara adalah alat tukar menukar informasi

yang tertua dan danyak digunakan manusia dari seluruh zaman. Wawancara

dilakukan terhadap guru sebelum peneliti mengadakan tindakan. Hasil wawancara

digunakan untuk mencari dan menggali keterangan yang jelas dan pasti tentang

keterampilan berbahasa anak kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras Boyolali.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29  

 

3. Tes

Menurut Hartono (2011:36) Tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa

jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes yang

digunakan mengukur keterampilan berbahasa (membaca) anak. Tes dilakukan

berdasarkan aspek-aspek untuk menilai keterampilan berbahasa anak yaitu

meyusun puzzle huruf, mengeja atau melafalkan huruf. Tes diberikan kepada anak

kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras Boyolali pada setiap petemuan siklus I

dan siklus II.

4. Dokumen

Dokumen menurut Hartono (2011:36) berupa arsip yang ada,seperti

kurikulum, Rencana kegiatan harian yang dibuat guru, buku atau materi pelajaran,

hasil tulisan atau karangan siswa, dan nilai yang diberikan guru. Dengan demikian

dokumen digunakan untuk menjaring data awal yang berupa daftar nilai

kemampuan berbahasa (membaca) anak kelompok A dalam bermain puzzle.

Untuk mengetahui perkembangan siswa dokumen yang digunakan berupa foto

proses pembelajaran dan hasil evaluassi anak.

E. Uji Validasi Data

Cara yang digunakan untuk mengukur validitas data yaitu menggunakan

menggunakan validitas isi dan triangulasi.

1. Validitas isi

Tes dikatakan memiliki isi apabila di dalamnya mengukur tujuan khusus

tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan oleh guru

dalam pembelajaran. Pada penelitian ini data yang diukur menggunakan validitas

isi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa anak

kelompok A.

2. Triangulasi

Triangulasi menurut Lexy J. Moleong (2010:330) merupakan tehnik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30  

 

Triangulasi yang digunakan yaitu:

a. Triangulasi data

Triangulasi data disebut juga triangulasi sumber menurut Lexy J.

Moleong (2010:330) berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi data

dilaksanakan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan

dengan data hasil wawancara.

b. Triangulasi metode menurut H. B. Sutopo (2006:95) triangulasi

metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan

menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

Misalnya wawancara dan observasi. Penggunaan metode pengumpulan

data yang berbeda ini diusahakan mengarah pada sumber data yang

sama untuk menguji kemantapan informasinya.

F. Analisis Data

Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

kualitatif dengan model interaktif. Milles dan Huberman mengatakan bahwa

model analisis interaktif mempunyai 4 komponen pokok yaitu pengumpulan data,

reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi).

a. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber

antara lain buku-buku yang relevan, informasi dan peristiwa di lapangan.

Sedangkan pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi.

b. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data kasar atau mentah dari lapangan. Reduksi data secara terus-

menerus selama kegiatan penelitian di lapangan. Bahkan sebelum data terkumpul,

antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Dalam tahap reduksi data

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31  

 

tersebut terdapat proses meringkas, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-

gugus, membuat pemilihan data, dan menulis memo. Kegiatan ini dilakukan untuk

menjelaskan kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian dan

pendekatan pengumpulan data.

c. Penyajian Data

Sajian data dilakukan merangkai data atau informasi yang telah direduksi

dalam bentuk narasi kalimat, gambar/skema, maupun tabel yang memungkinkan

kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini merupakan rangkaian

kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan mudah

dipahami mengenai berbagai hal yang terjadi dalam penelitian, yang

memungkinkan peneliti untuk melakukan sesuatu pada analisis/tindakan lain

berdasarkan pemahaman tersebut.

Pada awal pengumpulan data hingga penyajian data, peneliti melakukan

pencatatan dan membuat pertanyaan untuk membuat kesimpulan. Penyajian data

dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara

mendalam.

d. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan yang telah dicatat, dilihat,

ditemui serta di dengar yang berdasarkan pada konfigurasi yang telah dirancang.

Kesimpulan yang dihasilkan memerlukan verifikasi agar benar-benar valid dan

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dari hasil verifikasi ini dapat

diperoleh data yang telah teruji validitasnya.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32  

 

Model interaktif menurut Milles dan Huberman dalam H. B. Sutopo

(2006:120) yaitu:

Gambar 2 Analisis Data (Milles dan Huberman)

Langkah-langkah analisis :

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas rendah sudah cukup,

maka dapat dikumpulkan.

2. Mengembangkan bentuk sajian data tentang menyusun matriks yang berguna

untuk penelitian lanjut. Pengumpulan Data, Reduksi Data, Sajian data,

Penarikan Data

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matriks antar kasus,

melakukan verifikasi, pengayaan, dan pendalaman data apabila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang

jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

4. Melakukan analisis dikembangkan struktur sajian datanya bagi susunan

laporan.

5. Merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian.

6. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran.

7. Laporan akhir penelitian.

Pengumpulan  Penyajian 

Reduksi data Kesimpulan/ 

verifikasi 

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33  

 

G. Prosedur Penelitian

Bentuk penelitian adalah tindakan kelas (classroom action research)

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam kelas

sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai

guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Menurut Sarwiji Suwardi

(2009:11) hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata (action)yang dilakukan

guru ( dan bersama pihak lain) untuk memechkan masalah yang dihadapi dalam

proses belajar mengajar.

Menurut Kurt lewin dalam Sarwiji Suwandi (2009:27) penelitian tindakan

kelas sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah

memiliki empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Secara sistematis langkah- langkah tetsebut dapat dilihat pada gambar

tabel berikut ini:

Gambar 3 Prosedur Penelitian (Kurt lewin)

Perencanaan

(planing)

Tindakan

(action)

Refleksi

(reflecting)

Pengamatan

(Observing)

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34  

 

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri 2 siklus yang masing-masing

siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan

dilakukan dengan mengadakan pembelajaran dalam siklus sesuai dengan siklus

ada 3 kali tatap muka yang masing-masing 2 kali 60 menit. Tiap menit siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain

untuk mengetahui hasil belajar kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Berdasarkan temuan di kelas. Peneliti berusaha meningkatkan kemampuan

berbahasa anak kelompok A dengan alat peraga puzzle.

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas secara rinci diuraikan sebagai

berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan yang

didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan. dalam hal ini guru

dan peneliti menyamakan persepsi tentang permasalahan yang ditemui dan

menjabarkannya serinci mungkin. Bentuk recana tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1) Menentukan kopetensi dasar.

2) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Kegiatan Harian (RKH).

3) Mempersiapkan metode pembelajaran permainan berbahasa.

4) Mempersiapkan sumber belajar.

5) Menyusun lembar kerja siswa menyatu dengan RKH.

6) Mengembangkan format evalusi pembelajaran.

b. Tindakan

Setelah membuat rencana yang matang maka langkah selanjutnya adalah

melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang mengacu pada langkah-

langkah kegiatan mengajar.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35  

 

Pada pertemuan I, kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi:

1) Guru menentukan masalah yang berkaitan dengan materi

pembelajaran berbahasa.

2) Guru mempersiapkan metode pembelajaran alat peraga puzzle.

3) Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan pengalaman anak

dalam kehidupan sehari-hari dengan materi pembelajaran penyusunan

puzzle, misalnya menyusun puzzle gambar binatang kuda yang

dibawahnya ada susunan huruf kuda menjadi sebuah susunan.

Kegiatan inti adalah sebagai berikut :

1) Guru memberikan penjelasan berbagai macam bentuk puzzle.

2) Siswa menyebutkan bentuk-bentuk puzzle.

3) Guru menjelaskan penyusunan potongan puzzle untuk dijadikan

sebuah gambar dan tulisan.

4) Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas

menyusun puzzle.

5) Siswa secara berkelompok menyelesaikan penyusunan puzzle.

Sedangkan guru menilai kemampuan menyusun potongan puzzle dan

kecakapannya dalam menyusun puzzle.

Kegiatan akhir adalah sebagai berikut:

1) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan

gambar puzzle yang mereka tidak mengerti.

2) Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi dengan

membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari.

3) Guru memberikan pesan moral kepada siswa.

Pada pertemuan II, kegiatan awal yang dilaksanakan meliputi:

1) Guru menentukan masalah yang berkaitan dengan materi

pembelajaran kemampuan berbahasa.

2) Guru mempersiapkan alat peraga puzzle dengan cara berlomba.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36  

 

3) Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan pengalaman anak

dalam kehidupan sehari-hari dengan materi pembelajaran berbahasa

melalui bentuk yang sama seperti benda-benda yang sering ditemui.

Kegiatan inti adalah sebagai berikut:

1) Guru mengingatkan anak tentang bentuk-bentuk puzzle.

2) Guru meminta menyebutkan benda-benda yang seperti puzzle yang

di tunjukan oleh guru.

3) Anak menunjukan benda yang sesuai dengan bentuk puzzle yang di

minta guru.

4) Setiap siswa diberi tugas dengan cara berlomba menemukan bentuk

puzzle yang diminta guru.

5) Guru menilai kemampuan berbahasa anak.

6) Guru memberi hadiah kepada siswa yang kemampuan berbahasanya

meningkat.

Kegiatan akhir adalah sebagai berikut:

1) Guru memberikan kesempatan pada anak untuk menanyakan puzzle

yang kurang dimengerti bentuknya.

2) Guru dan anak bersama-sama memantapkan materi dengan membuat

kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari.

3) Guru memberikan pesan moral kepada siswa.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

kegiatan ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara cermat setiap

gejala baik mengenai tindakan, pelaksanaan tindakan, maupun akibat dari

tindakan-tindakan tersebut. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah

ditetapkan dalam indikator.

1. Indikator keberhasilan guru yang akan dicapai

a) Penampilan guru didalam kelas

b) Cara penyampaian materi pembelajaran

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37  

 

c) Cara pengelolaan kelas

d) Cara menyampaikan bimbingan kelompok yang dibutuhkan

e) Suara guru untuk menyampaikan pelajaran

2. Indikator keberhasilan anak yang akan dicapai adalah:

a) Keaktifan anak dalam pembelajaran

b) Meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa

c) Kemampuan anak mengerjakan puzzle

d) Banyak anak yang bertanya

e) Peningkatan anak dalam bekerjasama

d. Refleksi

Reflesi meliputi beberapa komponen yakni: menganalisa, mensintesa, dan

menerangkan. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar pemikiran untuk

tindakan yang akan datang karena hasil yang diperoleh belum maksimal.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus ke II ini adalah dengan melakukan identifikasi

masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah.

Kegiatan ini dijabarkan sebagai berikut:

1) Mempelajari sumber-sumber belajar pokok bahasan berbahasa

tentang membaca.

2) Menentukan pokok bahasan.

3) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Kegiatan harian (RKH).

4) Mempersiapkan permainan yang melibatkan kemampuan bahasa

yaitu permainan puzzle.

5) Mempersiapkan sumber belajar.

6) Menyusun lembar kerja siswa yang menyatu dengan RKH.

7) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

b. Tindakan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38  

 

Tindakan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki tindakan pada

siklus I sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan memantau proses peningkatan

keterampilan berbahasa pada anak.

c. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengkaji hasil pada siklus I dan memonitor

serta membantu anak jika menemui kesulitan.

d. Refleksi

Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran tentang

dampak dari tindakan yang dilakukan, hal-hal yang perlu diperbaiki dan yang

harus menjadi perhatian agar diperoleh hasil yang maksimal.

H. Indikator Kerja

Menurut Sarwiji Suwandi (2008: 70) indikator kerja merupakan rumusan

kinerja yang akan dijadikan aman / tolak ukur dalam menentukan keberhasilan

atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca.

Pada bagian ini perlu dikemukakan tolak ukur keberhasilan penelitian

yang dilakukan. Dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian akan

tercapai, jika rata-rata yang diperoleh anak pada siklus I adalah tuntas (●)

mencapai 80%. Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil jika rata-rata

diperoleh anak adalah tuntas (●) sebesar 80%. Indikator kinerja dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39  

 

Aspek yang

Diukur

Prosentase yang

Ditargetkan

Cara Memngukur

Mengenal huruf

abjad

80%

Di amati saat pembelajaran, dilihat

saat pembelajaran berlangsung apakah

anak memperhatikan yang di jelaskan

dan dilihat hasil karya anak yang

benar dan yang salah

Melafalkan huruf

80%

Di amati apakah anak dapat

melafalkan huruf saat diminta

menyebutkan huruf.

Merangkai huruf

menjadi suku

kata 80%

Di amati apakah anak dapat

merangkai huruf menjadi kata saat

mengerjakan tugas yang diberikan.

Meramgkai suku

kata menjadi

huruf 80%

Di amati apakah anak dapat

merangkain suku kata menjadi kata

saat mengerjakan tugas yang

diberikan.

Tabel. 1 Indikator Kerja

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI PRATINDAKAN KONDISI AWAL

Lembaga pendidikan yang digunakan sebagai tempat penelitian ini

adalah TK LKMD SUDIMORO. Sekolah ini terletak di Desa Sudimoro,

Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. TK LKMD Sudimoro merupakan Taman

Kanak-kanak yang berkualitas menengah. Sekolahan ini memiliki 2 bangunan

utama yang terdiri dari ruang kelas dan kantor. Halaman sekolahnya cukup luas

dan di pingir jalan raya.

Demi kelancaran progam-progam sekolah dan meningkatnya mutu

pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola TK LKMD Sudimoro

baik kepala sekolah, komite, guru, karyawan senantiasa melaksanakan tugas

sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sebagaimana tertuang dalam

progam kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun pelajaran. Mekanisme

kerja segenap pengelola TK LKMD Sudimoro tersebut berada di bawah

koordinasi dan pengawas kepala sekolah.

Fasilitas yang ada disekolah ini cukup memadai. Berbagai jenis alat

peraga untuk berbagai bidang pengembangan dalam kegiatan belajar anak tersebut

dengan lengkap, namun itu semua jarang digunakan dan hanya disimpan dalam

almari kelas. Selain itu ada juga alat peraga yang kurang terawat, sehingga alat

peraga tersebut menjadi rusak.

Murid di TK LKMD Sudimoro pada tahun pelajaran 2011/ 2012

sebanyak yaitu 117 anak yang terdiri dari kelompok B dua kelas yang terdiri dari

50 anak dan kelompok A tiga kelas yang terdiri dari 67 anak. Peneliti

mengunakan kelompok A1 yang terdiri dari 23 anak, laki-lakinya sebanyak 10

anak, sedangkan anak perempuan sebanyak 13 anak.

Karakter anak kelompok A tempat penelitian tidak berbeda dengan kelas

lain. Kebanyakan anak di bidang pengembangan bahasa kurang menyenangkan,

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41  

 

sehingga keterampilan berbahasa anak kurang optimal. Anak kurang aktif dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, hal itu menyebabkan rendahnya

keterampilan anak pada bidang pengembangan bahasa. Latar belakang ini yang di

jadikan pangkal dalam berbagai permasalahan dalam upaya meningkatkan

keterampilan membaca.

Dengan penelitian ini diharapkan anak TK LKMD Sudimoro lebih

tertarik dan termotivasi untuk belajar membaca sehingga keterampilan membaca

anak meningkat.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, telah terdahulu melakukan

kegiatan observasi dan tes awal pada anak TK LKMD Sudimoro, Kecamatan

Teras, Kabupaten Boyolali tentang membaca.

Berdasarkan hasil observasi sebelum melaksanakan yang ditemui

pada diri anak, antara lain:

a. Pada pembelajaran berlangsung,

1) Siswa menunjukan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran

berlangsung, ditunjikkan dengan anak mengobrol sendiri dan

memperhatikan teman yang usil.

2) Tidak berani tampil atau maju kedepan kelas.

3) Kurang antusias saat mengerjakan tugas dari guru.

b. Rendahnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan dari tes awal tentang

membaca yaitu dari 23 anak hanya 21,74% atau 5 anak yang mendapat

nilai tuntas (●).

Fakta hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa

sebagian besar anak mendapatkan nilai rendah atau tidak tuntas

(○). Dengan demikian hasil belajar anak kelompok A TK

LKMD Sudimoro, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali perlu

ditingkatkan. Adapun nilai anak disajikan dalam tabel. 3

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42  

 

Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Tes Awal Anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro

No Rentan Nilai Frekuensi Prosentase

1. Tuntas (•) 5 21,74%

2. Setengah tuntas (√) 4 17,39%

3. Tidak tuntas (○) 14 60,87%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan Tabel 3.

Dapat digambarkan pada gambar 4.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Tuntas  Setengah Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4. Grafik Data Nilai Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Tes Tes Awal Anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro

Berdasarkan nilai di atas dapat difahami bahwa sebelum dilaksanakan

tindakan, anak kelompok A TK LKMD Sudimoro sebanyak 23 anak hanya 9 anak

atau 39,13% yang memperoleh di atas batas nilai ketentuan minimal. Sebanyak

14 anak atau 60,87% memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Maka

peneliti mendapatkan konsultasi dengan dewan guru untuk melaksanakan

pembelajaran melalui pengunaan alat peraga puzzle.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43  

 

Tabel 3. Hasil Keterampilan Berbahasa tentang Membaca pada Tes Awal

Keterangan Tes Awal

Nilai Terendah ○

Nilai Tertinggi ●

Rata-rata nilai √

Siswa Belajar tuntas 21,74%

Analisis hasil evaluasi dari tes awal memperoleh nilai rata-rata

kemampuan anak mengerjakan tugas dengan benar adalah tidak tuntas (○)

dimana hasil tersebut masih dibawah rata-rata yang diinginkan dari pihak guru

atau peneliti, dan sekolah yaitu (●) tuntas. Sedangkan besarnya prosentase anak

tuntas pada materi membaca sebesar 21,74% saja, dari pihak sekolah ketentuan

anak diharapkan mencapai lebih dari 80%. Dari hasil analisis tes awal tersebut,

maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan membaca,

aktivitas anak pada kegiatan belajar mengajar, khususnya untuk materi pokok

membaca.

Dari hasil tes awal pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara anak

kelompok A TK LKMD Sudimoro masih kurang. Adanya beberapa indikator

yang kurang, tidak sesuai yang diharapkan sehingga memberikan indikasi bahwa

anak masih belum begitu paham pada beberapa indikator belajar materi membaca.

2. Dedikasi Data Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian adalah dua siklus. Siklus pertama

terdiri dari tiga pertemuan dan siklus dua terdiri dari tiga pertemuan. Masing-

masing pertemuan dilaksanakan selama tiga jam pembelajaran yang tiap jam

terdiri dari 20 menit.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44  

 

a. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama satu minggu mulai tanggal 8

Mei sampai 15 Mei 2012. Dalam tahap tindakan selama siklus I terdiri dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.

1). Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan dimulai dengan koordinasi dengan guru kelas.

Koordinasi meliputi pembagian tugas, penentuan jadwal diskusi dan

jadwal kerja.

Tahap perencanaan siklus I

a. Mempersiapkan dan menyusun Rencana Kegiatan Harian atau RKH

yang disusun berdasarkan silabus atau Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Rencana Kegiatan Harian yang

disusun peneliti memuat tiga kali pertemuan, masing-masing

pertemuan dalam waktu tiga jam pelajaran dilaksanakan adalah

pembelajaran membaca yang dilaksanakan dengan menggunakan alat

peraga puzzle. Mengingat pembelajaraan dengan alat peraga puzzle

adalah pembelajaran yang membawa pengalaman nyata anak dalam

pembelajaran maka RKH disusun senyata mungkin supaya dalam

pembelajaran membaca dapat terangkum dalam pembelajaran yang

dilaksanakan meningalkan makna dan menyenangkan anak.

b. Menyiapkan kelas senyaman mungkin agar tidak mengganggu proses

pembelajaran nantinya. Pengaturan meja dan kursi agar anak nyaman

saat pembelajaran berlangsung.

c. Membuat dan menyiapkan lembar observasi dan lembar wawancara.

Lembar observasi yang dibuat bukan hanya untuk anak saja tetapi juga

untuk guru. Penggunaan lembar observasi akan mempermudah hal-hal

apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45  

 

2). Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I ini guru kelas bertindak sebagai

pemimpin jalannya kegiatan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh

peneliti dan seorang observer. Pembelajaran yang disusun untuk siklus I

dengan mengunakan alat peraga puzzle ini dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan.

a. Pertemuan pertama

Urutan pelaksanan tindakan siklus I putaran pertama adalah

sebagai berikut:

1) Mengawali pembelajaran dengan berbaris didepan kelas.

2) Anak masuk kedalam kelas duduk di bawah dan dilanjutkan

dengan berdoa.

3) Anak diajak bernyanyi sesuai dengan tema yaitu binatang.

4) Anak diminta menyebutkan binatang yang hidup di air

5) Peneliti menunjukkan gambar-gambar binatang yang hidup di

air dalam bentuk gambar dan puzzle, dan anak diminta

menyebutkan namanya,

6) Peneliti meminta anak maju kedepan untuk memasangkan

gambar tersebut di tempatnya yang pas.

7) Anak diajak bernyanyi lagi binatang air yaitu kura-kura.

8) Anak diminta duduk dikursi, lalu diterangkan tugas

9) Memasangkan potongan ikan menjadi bentuk ikan yang utuh

10) Menyebutkan huruf pertama gambar yang di pasang.

11) Anak mengerjakan tugas sesuai dengan kelompoknya

b. Pertemuan Kedua

Urutan pelaksanaan tindakan siklus I putaran kedua adalah sebagai

berikut:

1) Mengawali pembelajaran dengan berbaris didepan kelas.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46  

 

2) Anak masuk kedalam kelas duduk di bawah dan dilanjutkan

dengan berdoa.

3) Anak diajak bernyanyi sesuai dengan tema yaitu binatang.

4) Anak diminta menyebutkan binatang yang dapat terbang

5) Peneliti menunjukan gambar-gambar binatang yang dapat

terbang dalam bentuk gambar dan puzzle, dan anak diminta

menyebutkan namanya,

6) Peneliti meminta anak maju kedepan untuk memasangkan

gambar tersebut di tempatnya yang pas.

7) Anak diajak bernyanyi lagi binatang yang dapat terbang yaitu

proses terjadinya kupu-kupu.

8) Anak diminta duduk dikursi, lalu diterangkan tugas.

9) Memasangkan potongan kupu-kupu menjadi bentuk kupu-

kupu yang utuh.

10) Menyebutkan huruf pertama gambar yang di pasang.

11) Anak mengerjakan tugas sesuai dengan kelompoknya

c. Putaran ketiga

Urutan pelaksanan tindakan siklus I putaran ketiga adalah sebagai

berikut:

1) Mengawali pembelajaran dengan berbaris didepan kelas.

2) Anak masuk kedalam kelas duduk di bawah dan dilanjutkan

dengan berdoa.

3) Anak diajak bernyanyi sesuai dengan tema yaitu binatang.

4) Anak diminta menyebutkan binatang yang bertelur.

5) Peneliti menunjukkan gambar-gambar binatang yang bertelur

dalam bentuk gambar dan puzzle, dan anak diminta

menyebutkan namanya,

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47  

 

6) Peneliti meminta anak maju kedepan untuk memasangkan

gambar tersebut di tempatnya yang pas.

7) Anak diajak bernyanyi binatang yang bertelur yaitu kura-kura.

8) Anak diminta duduk dikursi, lalu diterangkan tugas.

9) Memasangkan potongan angsa menjadi bentuk angsa yang utuh.

10) Menyebutkan huruf pertama gambar yang di pasang.

11) Anak mengerjakan tugas sesuai dengan kelompoknya.

3). Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti bekerja sama dengan

guru kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Pada siklus I

dengan panduan lembar observasi. Dari kegiatan observasi tersebut

diperoleh gambar tentang jalannya kegiatan belajar mengajar yang

secara garis besarnya sebagai berikut:

a). Bagi Guru

(1) Kurang memberikan infotmasi secara tepat.

(2) Kurang memberikan motivasi anak secara individu.

(3) Kurang perhatian terhadap anak.

(4) Kurang mampu mengkondisikan anak ke arah pembelajaran

yang kondusif.

b). Bagi Anak

(1) Anak kurang memperhatikan pembelajaran yang diberikan

oleh peneliti.

(2) Siswa tidak tertarik terhadap apersepsi yang diberikan oleh

peneliti.

(3) Rasa ingin tahu dan keberanian masih rendah.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48  

 

4). Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dari hasil membaca anak, guru, dan

peneliti berdiskusi dan melakukan refleksi sebagai berikut:

a) Untuk mendorong keberanian anak merespon stimulus guru, guru

perlu membuat interaksi anak dalam pembelajaran yang lebih

beragam. Perbaikan pada siklus II adalah guru lebih menciptakan

suasana yang lebih menarik dalam pembelajaran dan meganti

kelompok kerja agar memberikan suasana belajar yang baru bagi

anak.

b) Untuk hasil membaca sudah terlihat peningkatan dari segi mengenal

huruf dan melafalkannya.

c) Menambah huruf yang akan di baca.

Tabel 4. Frekuensi Data Nilai Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Siklus I Anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro

Nomor Rentan Nilai Frekuensi Prosentase

1. Tuntas (●) 13 56,52%

2. Setengah Tuntas (√) 9 39.13%

3. Tidak Tuntas (○) 1 4,35%

Jumlah 23 100%

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49  

 

Berdasarkan tabel maka dapat digambarkan dalam grafik 5.

0

2

4

6

8

10

12

14

Tuntas  Setengah Tuntas Tidak Tuntas

 

Gambar 5. Grafik Data Nilai Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Siklus I Anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro

Dari data tersebut dapat difahami bahwa setelah melaksanakan siklus I

anak memperoleh nilai tuntas sebanyak 13 anak atau 56,52%, anak yang setengah

tuntas sebanyak 9 anak atau 39,13% dan yang tidak tuntas sebanyak 1 anak atau

4,35%.

Tabel 5. Perbandingan Frekuensi Nilai anak Kelompok A TK LKMD

Sudimoro pada Tes Awal dan Tes Siklus I

No Rentang Nilai Tes awal Siklis I

F % F %

1. Tuntas (●) 5 21,74 13 56,52

2. Setengah Tuntas (√) 4 17,39 9 39,13

3. Tidak Tuntas (○) 14 60,87 1 4,35

23 100 23 100

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50  

 

Berdasarkan tabel perbandingan dapat dilihat dari gambar grafik di bawah ini:

0

2

4

6

8

10

12

14

Tes Awal Siklus I 

Tuntas

Setengah tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 6. Grafik Data Perbandingan Nilai Keterampilan Berbahasa

tentang Membaca pada Tes Awal dan Nilai Siklus I Anak

Kelompok A TK LKMD Sudimoro

Tabel 6. Perkembangan Hasil Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Tes awal dan Tes Siklus I anak Kelompok A TK

LKMD Sudimoro

Keterangan Tes Awal Siklus I

Nilai Terendah ○ ○

Nilai Tertinggi ● ●

Rata-rata nilai √ √

Siswa Belajar tuntas 21,74% 56,52%

Dari hasil analisis data prestasi anak hasil tes siklus I pada tabel 5

dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa yang tuntas naik

menjadi 56,52% atau 13 anak dengan nilai tuntas, yang semula pada tes

awal hanya terdapat 21,74% atau 5 anak mencapai batas tuntas. Besarnya

nilai tidak tuntas pada tes awal yang diperoleh anak sebesar 60,87% atau

14 dan anak yang mendapatkan nilai setengah tuntas sebesar 17,39% atau

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51  

 

4 anak. Sedangkan pada siklus I anak yang tidak tuntas sebesar 4,35% atau

1 anak dan yang setengah tuntas sebesar 39,13% atau 9 anak. Nilai

tersebut sudah mengalami peningkatan tetapi yang diinginkan guru atau

peneliti nilai ketuntasannya adalah 80% tuntas. Dan didalam penelitian

masih di temukan kekurangan-kekurangan antara lain:

a). Bagi Guru

(1) Guru masih belum optimal melibatkan anak dalam pengunaan

media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar.

(2) Guru belum optimal dalam memberikan pujian bagi siswa yang

telah menjawab pertanyaan dengan benar.

(3) Guru belum optimal dalam memberikan respon positif terhadap

partisipasi siswa

(4) Guru belum optimal dalam membantu kegiatan siswa dalam kelas.

b). Bagi siswa

(1) Anak masih sulit mendiskripsikan puzzle.

(2) Masih ada beberapa anak yang ramai.

(3) Anak sudah mulai aktif dalam kegiatan belajar, tetapi perlu

ditingkatkan lagi agar belajarnya lebih optimal.

b. Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 4

juni 2012 sampai 9 juni 2012. Dalam tahap siklus I terdiri dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru mendiskusikan rencana tindakan yang akan

dilaksanakan dalam proses penelitian selanjutnya. Rencana kegiatan

dalam siklus II ini meliputi pembuatan rencana pembelajaran

berbahasa tentang membaca dengan alat peraga puzzle yang lebih

bervariasi dari siklus yang sebelumnya.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52  

 

Tahap Perencanaan siklus II

a) Tahap perencanaan pembelajaran siklus II lebih menekankan

pada pengunaan dan pengenalan huruf.

b) Guru dan peneliti menyiapkan lembar observasi.

c) Mendatangkan sumber belajar lain.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II ini guru kelas sebagai

pemimpin jalannya kegiatan. Pelaksanan pembelajaran diamati oleh

seorang observer.

Pembelajaran yang disusun pada siklus II dengan mengunakan

alat peraga puzzle yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan.

a. Pertemuan Pertama

1) Mengawali pembelajaran dengan berbaris didepan kelas.

2) Anak masuk kedalam kelas duduk di bawah dan dilanjutkan

dengan berdoa.

3) Anak diajak bernyanyi sesuai dengan tema yaitu binatang.

4) Anak diajak bernyanyi kelinci bermain musik.

5) Anak diminta menyebutkan binatang yang berkaki empat

6) Peneliti menunjukkan gambar-gambar binatang yang berkaki

empat dalam bentuk gambar dan puzzle, dan anak diminta

menyebutkan namanya.

7) Anak diminta duduk dikursi, lalu diterangkan tugas.

8) Peneliti meminta anak maju kedepan untuk memasangkan

potongan gambar kuda di tempatnya yang pas.

9) Peneliti menerangkan tugas memasangkan potongan kuda

menjadi bentuk kuda yang utuh.

10) Anak diminta menyebutkan dan diminta menempelkan atau

memasangkan huruf di kotak-kotak yang ada di bawah

gambar.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53  

 

11) Anak diminta mengerjakan tugas sesuai kelompoknya.

b. Pertemuan kedua

1) Mengawali pembelajaran dengan berbaris didepan kelas.

2) Anak masuk kedalam kelas duduk di bawah dan dilanjutkan

dengan berdoa.

3) Anak diajak bernyanyi sesuai dengan tema yaitu binatang.

4) Anak diajak tepuk ayam.

5) Anak diminta duduk dikursi, lalu diterangkan tugas.

6) Anak diminta menyebutkan binatang yang berkaki dua.

7) Peneliti menunjukkan gambar-gambar binatang yang berkaki

dua dalam bentuk gambar dan puzzle, dan anak diminta

menyebutkan namanya.

8) Peneliti meminta anak maju kedepan untuk memasangkan

potongan gambar ayam di tempatnya yang pas.

9) Anak diterangkan tugas memasangkan potongan ayam

menjadi bentuk ayam yang utuh.

10) Anak diminta menyebutkan dan menempelkan atau

memasangkan huruf di kotak-kotak yang ada di bawah

gambar menjadi kata ayam.

11) Anak diminta mengerjakan tugas sesuai kelompoknya.

c. Pertemuan ketiga

1) Mengawali pembelajaran dengan berbaris didepan kelas.

2) Anak masuk kedalam kelas duduk di bawah dan dilanjutkan

dengan berdoa.

3) Anak diajak bernyanyi sesuai dengan tema yaitu binatang.

4) Anak diajarkan lagu kelinci.

5) Anak diminta duduk dikursi, lalu diterangkan tugas.

6) Anak diminta menyebutkan binatang yang melahirkan.

7) Peneliti menunjukkan gambar-gambar binatang yang

melahirkan dalam bentuk gambar dan puzzle, dan anak

diminta menyebutkan namanya.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

 

8) Peneliti meminta anak maju kedepan untuk memasangkan

potongan gambar kucing di tempatnya yang pas.

9) Memasangkan potongan kucing menjadi bentuk kucing yang

utuh.

10) Anak diminta menyebutkan dan diminta menempelkan atau

memasangkan huruf di kotak-kotak yang ada di bawah

gambar menjadi kata kucing.

11) Anak diminta mengerjakan tugas sesuai kelompoknya.

3) Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti bekerja sama

dengan guru kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Pada

siklus II dengan panduan lembar observasi. Dari kegiatan observasi

tersebut diperoleh gambar tentang jalannya kegiatan belajar mengajar

yang secara garis besarnya sebagai berikut:

a). Bagi guru

(1) Sudah memberikan informasi secara tepat.

(2) Sudah memberikan motivasi anak secara individu.

(3) Sudah lebih perhatian terdadap anak.

(4) Mampu mengkondisikan anak ke arah pembelajaran yang

kondusif.

b). Bagi Anak

(1) Anak memperhatikan pembelajaran yang diberikan oleh

peneliti.

(2) Rasa ingin tahu dan keberanian besar.

4) Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dari hasil membaca anak, guru,

dan peneliti berdiskusi dan melakukan refleksi sebagai berikut:

a) Hasil membaca anak meningkat, anak sudah teranpil mencapai

target Kriteria Ketentuan Minimum (KKM)

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55  

 

b) Berdasarkan amatan dan analisis hasil membaca anak, guru dan

peneliti sepakat untuk mengakhiri siklus tindakan dalam

pembelajaran membaca.

Tabel 7. Frekuensi Data Nilai Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Siklus II Anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro.

Nomor Rentan Nilai Frekuensi Prosentase

1. Tuntas (●) 19 82.61%

2. Setengah Tuntas (√) 4 17,39%

3. Tidak Tuntas (○) 0 0%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel maka dapat digambarkan dalam gambar grafik dibawah ini:

0

5

10

15

20

Tuntas  Setengah Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 7. Grafik Data Nilai Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Siklus II Anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro.

Dari data tersebut dapat difahami bahwa setelah melaksanakan siklus II

anak memperoleh nilai tidak tuntas sebanyak 0 anak atau 0%, anak yang setengah

tuntas sebanyak 4 anak atau 17,39% dan yang tuntas sebanyak 19 anak atau

82.61%.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56  

 

Tabel 8. Perbandingan Frekuensi Nilai Keterampilan Berbahasa tentang

Membaca pada anak Kelompok A TK LKMD Sudimoro

pada Siklus I dan Siklus II

No Rentang Nilai Siklus I Siklis II

F % F %

1. Tuntas (●) 13 56,52 19 82.61

2. Setengah Tuntas (√) 9 39,13 4 17,39

3. Tidak Tuntas (○) 1 4,35 0 0

23 100 23 100

Berdasarkan tabel perbandingan dapat dilihat dari gambar grafik di bawah ini:

0

5

10

15

20

Siklus I Siklus II

Tuntas

Setengah tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 8. Grafik Data Perbandingan Nilai Keterampilan Berbahasa

tentang Membaca pada Siklus I dan Nilai Siklus II Anak

Kelompok A TK LKMD Sudimoro

Tabel 9. Perkembangan Hasil Keterampilan Berbahasa tentang Membaca

pada Siklus I dan Siklus II anak Kelompok A TK LKMD

Sudimoro.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57  

 

Keterangan Siklus I Siklus II

Nilai Terendah ○ -

Nilai Tertinggi ● ●

Rata-rata nilai √ √

Siswa Belajar tuntas 56,52% 82,61

Dari hasil analisis data prestasi anak hasil tes siklus II tabel dapat

disimpulkan bahwa prosentase hasil tes anak yang tuntas naik menjadi

82,61% atau 19 anak dengan nilai tuntas, yang semula pada siklus I hanya

terdapat 56,52% atau 13 anak mencapai batas tuntas. Besarnya nilai tidak

tuntas yang diperoleh anak sebesar 13,04% atau 3 anak dan anak yang

mendapatkan nilai setengah tuntas sebesar 39,13% atau 9 anak.

Sedangkan pada siklus II anak yang tidak tuntas sebesar 0% atau tidak ada

dan yang setengah tuntas sebesar 17,39% atau 4 anak. Nilai tersebut sudah

mencapai target yang di inginkan peneliti dan guru. Untuk pencapaiana

ketuntasan menjadi 100% peneliti menyerahkan pada peneliti selanjutnya

untuk mencapai ketuntasan tersebut.

C. Perbandingan Hasil Penelitian

Setelah melaksanakan pada setiap siklus diperoleh hasil peningkatan

keterampilan membaca yang ditandai dengan hasil.

Analisis hasil penelitian berdasarkan pelaksanaan tindakan, observasi

dari sikap dan perilaku anak pada siklus I dapat ditemukan sebagai berikut:

a. Hasil belajar dilihat dari segi afektif adalah

1) Kemauan anak untuk menerima pelajaran cukup

2) Perhatian anak sudah cukup baik dalam memperhatikan pelajaran

yang disampaikan.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58  

 

3) Keberanian anak dalam mendemontrasikan media sudah baik.

b. Hasil belajar dilihat dari segi psikomotorik adalah:

1) Tidak ada anak yang terlambar masuk kelas

2) Anak mau menyiapkan kebutuhan belajar

c. Hasil belajar kognitif anak.

Dari hasil analisis perkembangan hasil belajar kognitif anak siklus

I dapat disimpulkan bahawa prosentase hasil tes anak tuntas naik 56,52%

dengan nilai tuntas. Anak yang tuntas pada siklus I sebesar 56,52%, yang

semula pada tes awal 21,74% anak mencapai tuntas. Berdasarkan nilai

terendah anak saat tes awal sebesar 60,87% pada siklus I sebesar 4,35%.

Selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan pada siklus II dengan

materi membaca. Pembelajaran mengunakan alat peraga puzzle yang lebih

banyak dan menarik melakukan variasi metode dan pemberian pertanyaan.

Setelah melaksanakan tindakan siklus II ditemukan perkembengan belajar

anak, dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

a. Perkembangan hasil belajar afektif anak sebagai berikut:

1) Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh- sungguh.

2) Kemauan untuk menerima pembelajaran dari guru meningkat.

3) Perhatian, minat dan motivasi terhadap pembelajaran guru

meningkat.

4) Anak aktif dalam pembelajaran.

b. Perkembangan hasil belajar psikomotorik anak sebagai berikut:

1) Tidak ada anak yang terlambat masuk kelas.

2) Menyiapkan kebutuhan belajar tanpa disuruh

c. Perkembangan hasil belajar kognitif anak.

Dari hasil analisis data perkembangan hasil belajar kognitif anak

dapat disimpulkan bahwa nilai terendah yang diperoleh pada siklus I naik

menjadi 56,52% dan pada siklus II naik lagi menjadi 82,61%. Yang

semula pada Siklus I nilai tidak tuntas 4,35% dan naik pada siklus II turun

menjadi 0%.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59  

 

Tabel 10. Perbandingan Frekuensi Nilai Keterampilan Berbahasa tentang

Membaca pada Tes Awal, Siklus I dan Siklus II anak TK

LKMD Sudimoro.

No Rentang Nilai Tes awal Siklis I Siklus II

F % F % F %

1. Tuntas (●) 5 21,74 13 56,52 19 82.61

2. Setengah Tuntas (√) 4 17,39 9 39,13 4 17,39

3. Tidak Tuntas (○) 14 60,87 1 4,35 0 0

Jumlah 23 100 23 100 23 100

Berdasarkan tabel maka dapat digambarkan dalam gambar grafik dibawah ini:

02468

101214161820

Tes Awal Siklus I Siklus II

Tuntas

Setengah Tuntas 

Tidak Tuntas

 

Gambar 9. Grafik Perbandingan Nilai Keterampilan Berbahasa tentang

Membaca pada Tes Awal, Siklus I dan Siklus II Anak Kelompok A TK

LKMD Sudimoro

Dalam peningkatan keterampilan membaca anak dari tes awal,

siklus I, Siklus II dapat dilihat di bawah ini

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60  

 

a. Anak yang mendapatkan nilai tidak tuntas pada tes awal sebanyak 14

anak; pada sikus I menjadi 1 anak; dan pada sikus II tidak ada anak yang

mendapatkan nilai tidak tuntas.

b. Anak yang mendapatkan nilai setengah tuntas pada tes awal sebanyak 4

anak; pada Siklus I menjadi 9 anak: dan pada siklus II menjadi 4 anak.

c. Anak yang mendapat nilai tuntas pada tes awal sebanyak 5 anak; pada

siklus I anak yang tuntas menjadi 13 anak; dan Pada siklus II yang

menjadi 19 anak.

d. Nilai pada penelitian ini dapat dikatakan naik karena dari tes awal anak

yang mendapatkan nilai tuntas hanya 21, 74%, pada siklus I menjadi

56,52%, pada siklus II menjadi 82,61%.

Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran

pada siklus I dan siklus II, secara umun telah menunjukan perubahan yang

signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakain mantap dan

luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kontrol waktu.

Prosontase hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor anak

meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan anak mencetuskan

pendapat, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu

mendemontrasikan, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan

menyelesaikan tugas-tugas yang lainnya. Partisipasi anak yang aktif dan

kreatif anak dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas

pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan dan pada akhirnya

keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok TK LKMD

Sudimoro meningkat. Berdasarkan pemehaman peningkatan pengaruh

globalisasi yang ditandai dengan hasil belajar yang telah dicapai anak

maka Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (PTK) diangap cukup dan

diakhiri pada siklus ini.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61  

 

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pelaksanana pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan

bahwa keterampilan berbahasa tentang membaca mengunakan alat peraga puzzle

dapat meningkatkan hasil belajar anak kelompok A TK LKMD Sudimoro, baik

hasil belajar kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

1. Perkembangan hasil belajar afektif anak sebagai berikut:

a. Anak memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh.

b. Kemauan untuk menerima pembelajaran dari guru meningkat.

c. Perhatian, minat, dan motivasi terhadap kegiatan guru meningkat.

d. Anak aktif dalam kegiatan.

2. Perkembangan hasil belajar psikomotorik anak sebagai berikut:

a. Tidak ada anak yang terlambat masuk kelas.

b. Menyiapkan kebutuhan belajar tanpa disuruh.

Dari hasil perkembangan belajar anak dari segi afektif maupun

psikomotorik, partisipasi anak dalam pembelajaran meningkat, mereka

lebih banyak memperhatikan. Dengan partisipasi anak yang aktif dan

kreatif, suasana kelas pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Keterampilan membaca meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap

keterampilan membaca anak.

3. Perkembangan hasil belajar kognitif anak.

Pada siklus I setelah diadakan tes keterampilan awal dilanjutkan

dengan anak menerima materi membaca dengan mengidentifikasikan dan

mendiskripsikan puzzle. Proses pembelajaran disampaikan dengan

setrategi dan terencana dimulai dari kegiatan awal, inti dan penutup.

Kegiatan ini terfokus mengidentifikasi anak mulai dari memperhatikan

penjelasan, melaksanakan pengamatan untuk memperoleh kesimpulan.

Setelah dilaksanakan siklus I dan di evaluasi dapat dilihat adanya

peningkatan hasil belajar anak yaitu masih ada anak yang mendapatkan

nilai tidak tuntas sebanyak 1 anak dan setengah tuntas sebanyak 9 anak.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62  

 

Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk

memantapkan dan mencapai tujuan peneliti. Pembelajaran yang

disampaikan tentang membaca dengan indukator yang sama pada siklus I,

namun diadakan peningkatan pengunaan alat peraga puzzle yang

digunakan. Hal ini bertujuan agar anak lebih aktif dan antusias dalam

pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar disampaikan dengan strategi

terencana sebagai mana siklus I dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan

lebih optimal. Hasil siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar anak

yaitu dengan nilai tuntas mencapai 82,61%.

Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran

pada setiap siklus, secara umum telah menunjukan perubahan yang

siknifikan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai tidak tuntas anak,

nilai setengah tuntas anak dan nilai tuntas anak dari tes awal hinga pada

siklus II.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

berbahasa tentang membaca anak dengan mengunakan alat peraga puzzle

pada kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras Boyolali yang ditandai

dengan peningkatan hasil belajar kognitif. Selain itu juga adanya

peningkatan hasil belajar afektif maupun psikomotor anak.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

63

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan

dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa pengunaan alat peraga puzzle dalam

keterampilan bahasa tentang membaca dapat ditingkatkan pada anak kelompok A

TK LKMD Sudimoro. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata terjadi peningkatan

yaitu pada tes awal sebesar 21,74% atau sebanyak 5 anak; siklus I 56,52% atau

sebanyak 13 anak; dan pada siklus II 82,61% atau sebanyak 19 anak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pengunaan alat peraga puzzle dapat

meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca pada anak kelompok TK

LKMD Sudimoro Teras Boyolali. Masih ada 4 anak yang belum mendapatkan

nilai tuntas/ setengah tuntas, peneliti sudah mengadakan bimbingan sesuai dengan

Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP). Untuk selanjutnya keempat anak

tersebut peneliti serahkan pada guru kelomopok B TK LKMD Sudimoro Teras

Boyolali.

B. Implikasi

Pembahasan dalam penelitian ini menyebutkan bahwa dengan pengunaan

alat peraga puzzle yang benar dan baik dapat neningkatkan keterampilan

berbahasa tentang membaca pada anak kelompok A. Pengunaan alat peraga atau

media yang tepat akan membuat anak lebih mudah belajar dan menangkap

pembelajaran anak juga akan lebih aktif dalam kegiatan belajar. Seperti yang

dikatakan Badru Zaman dkk (2005:4.10) bahwa Media pembelajaran juga mampu

memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tercapainya kemampuan-

kemampuan belajar anak TK yang diharapkan. Pelaksanaan pengunaan alat

peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca

dapat menciptakan kegiatan belajar menjadi menyenangkan dan aktif. Anak dapat

menunjukan sikap aktif terampil dalam belajar, dapat menyebutkan bagian-bagian

tubuh binatang, menyebutkan huruf yang seharusnya ada dalam gambar.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64  

 

Pengunaan alat peraga puzzle dapat meningkatkan minat belajar anak, kreatifitas

anak, kenyamanan belajar dan kemudahan belajar anak memahami materi belajar

yang di berikan guru. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan mempunyai

implikasi sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pengunaan alat peraga puzzle dapat

meningkatkan membaca anak kelompok A TK LKMD Sudimoro Tahun ajaran

2011/2012. Hasil peneliti ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru TK

dalam meningkatkan keterampilan berbahasa. Pengunaan alat peraga puzzle

dalam pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan bagi anak. Bagi

anak yang belum terampil membaca akan termotivasi untuk meningkatkan

prestasi belajarnya.

2. Implikasi Praktis

Pengunaan alat peraga puzzle dapat mempermudah melafalkan atau

menyebutkan sebuah huruf dan memperluaas pemikiran dalam menyebutkan

huruf dan melafalkan huruf dengan alat bantu gambar dalam bentuk puzzle.

Bagi anak yang belum terampil membaca akan termotivasi untuk

meningkatkan prestasi belajar anak.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus

II, bahwa pengunaan alat peraga puzzle dapat meningkatkan kemampuan

berbahasa tentang membaca pada anak kelompok A TK LKMD Sudimoro Teras

Boyolali, dapat disampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Usahakan lingkungan lingkungan belajar yang nyaman bagi anak dan

mewujudkan kegiatan yang kreatif dalam setiap belajar anak dengan

memberikan fasilitas belajar sesuai kebutuhan dan perkembangan anak seperti

puzzle yang digunakan penelitian ini.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Penggunaan...penggunaan alat peraga puzzle untuk meningkatkan keterampilan berbahasa tentang membaca anak kelompok a di tk lkmd sudimoro teras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65  

 

2. Bagi Guru

Gunakan dan pilih sumber belajar dan media yang tepat dalam setiap

pembelajaran untuk mempermudah anak dalam menerima materi yang

disampaikan. Memberikan penguatan dengan reward meskipun sederhana

pada setiap hasil belajara anak karena akan menumbuhkan minat dan

semangat belajar. Pengunaan alat peraga dalam setiap pebelajaran yang di

ciptakan guru di sekolah akan menjadi menyenangkan. Alat peraga lain seperti

puzzle, kartu kata, papan planel untuk meningkatkan keterampilan berbahasa

yang lain, meningkatkan tanggung jawab.

3. Bagi Anak Didik

Berikan bimbingan dengan mengembangkan rasa ingin tahu dalam kegiatan

belajar yang menstimulasi seluruh aspek perkembangan, keaktifan, kreatifitas

dan tingkatkan rasa tanggung jawab terhadap tugas. dengan mengunakan alat

peraga puzzle, atau dengan alap peraga lainnya.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi para peneliti yang lain, supaya mengadakan penelitian mengunakan alat

peraga puzzle untuk menentukan faktor-faktor yang turut mendukung

peningkatan keterampilan berbahasa tentang membaca, sehingga penelitian ini

akan menjadi lebih sempurna.