penggunaan media puzzle untuk meningkatkan …

188
i PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS III PEMBELAJARAN TEMATIK MI MUHAAJIRIN KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh: EVA AYU KURNIATI NIM: TPG161875 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

i

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

KELAS III PEMBELAJARAN TEMATIK

MI MUHAAJIRIN KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh:

EVA AYU KURNIATI

NIM: TPG161875

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

ii

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

KELAS III PEMBELAJARAN TEMATIK

MI MUHAAJIRIN KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk emperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiya

Oleh:

EVA AYU KURNIATI

NIM: TPG161875

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 3: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

iii

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

iv

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

v

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

vi

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

vii

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

viii

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

ix

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

x

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xi

PERSEMBAHAN

Dengan keridhoan Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga

peneliti mampu menyelesaikan sebuah karya sederhana ini dan tak lupa pula

shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, skripsi ini ku persembahkan kepada

orang yang sangat ku sayang.

Kedua orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda banyak berjasa dan

berkorban dengan ketulusan hati dalam mendidik, membina, dan membimbing

saya sehingga dapat menempuh sekaligus menyelesaikan masa studi di Jurusan

Pendidikan Guru MadRASAH Ibtidaiyah di UIN STS Jambi.

Keluarga besarku para teman dan sahabat-sahabatku seperjuangan di

jurusan pendidikan PGMI angkatan 2016 yang selalu memberikan motivasi untuk

selalu bersemangat dalam menggapai cita-cita.

Terima kasih pula kepada Ketua Jurusan Pendidikan PGMI dan dosen

yang telah mengajari saya dengan penuh keikhlasan dan hati yang tulus terutama

dosen pembimbing yang sudah membimbing saya dengan penuh kasih dari awal

penulisan sampai selesai Skripsi ini.

Dan semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan skripsi ini, saya

ucapkan terima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan kita dengan berlipat

ganda.

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xii

MOTTO

حيم حمن الره الره بسم الله

Artinya:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)

seluruhmya, kemudian mengemukakan kepada Para Malaikat lalu

berfirman: “Sebutkan kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang

benar orang-orang yang benar!”(Surah Al-Baqarah:Ayat 31)

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xiii

KATA PENGANTAR

الره حمن الره حيم بسم الله

Alhamdulillahirobbil „alamin, segala puji dan rasa syukur penulis sampaikan

kepada Allah SWT, pencipta alam semesta dan seisinya, maha pemberi dengan

segala rahmat kepada umat manusia dan penulis, sehingga penulis diberi

kesehatan serta kejernihan dalam berfikir, ketenangan dalam berbuat dalam

menyelesaikan skripsi dengan judul “Penggunaan Media Puzzle Untuk

Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas III Pembelajaran Tematik MI

Muhajirin Kota Jambi”. Shalawat serta salam senantiasa penulis sampaikan

kepada sosok manusia mulia yang telah Allah SWT janjikan syurga untuknya,

dialah Rasulullah SAW. Begitu pula kepada keluarga, sahabat serta para umatnya

yang senantiasa setia melaksanakan sunnahnya serta tiada lelah memikul beban

dakwah.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada jenjang pendidikan Strata Satu Program Studi

Pendidikan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN STS Jambi.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini,penulis banyak mendapat

motivasi, bantuan, dukungan, dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Suadi Asyari, MA., Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI, Dr. As‟ad Isma, M. Pd dan Dr. Bahrul

Ulum, S. Ag., MA selaku wakil rektor I, II dan III UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Dr. Hj. Fadhilah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dr. Risnita, M. Pd., Dr. Najmul Hayat, S. Ag. M. Pd.I dan Dr. Yusria, S. Ag,

M. Ag, selaku wadek I, II dan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xiv

5. Ikhtiati, M. Pd selaku ketua jurusan dan Nasyariah Siregar, M. Pd selaku

sekretaris jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Dra. Umil Muhsinin, M. Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Kiki Fatmawati,

M. Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu

untuk membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Doseb Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.

8. Supriadi, S.Ag selaku Kepala Sekolah MI Muhajirin Kota Jambi.

9. Bapak Rosdiansah, S.Pd selaku wali kelas III MI Muhajirin Kota Jambi.

10. Majlis guru dan karyawan serta para siswa kelas III MI Muhajirin Kota Jambi.

11. Orang tua, keluarga dan adek saya, yang telah memberikan motivasi kekuatan

pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

12. Kepada sahabat-sahabat terdekat Agustina Dewi Astuti, M. Arjoni, Devi

Gusduana Putri, Arna Saskia, Saiful, Masruddin, Dian Yunaiti Sara, Linda

wati, dkk ataupun teman seperjuangan yang telah memberi semangat dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis panjatkan Do‟a kepada Allah SWT semoga segala bantuan,

pengorbanan dan jasa baik yang diberikan kepada penulis sacara langsung

maupun tidak langsung menjadi amal ibadah disisi Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya bagi para pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal Alamin.

Jambi, 24 April 2020

Eva Ayu Kurniati

TPG.161875

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xv

ABSTRAK

Nama : Eva Ayu Kurniati

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan

Belajar Siswa Kelas III Pembelajaran Tematik MI

Muhajirin Kota Jambi

Abstrak: Penelitian ini dilakukan sebagaimana pengamatan awal di kelas III MI

Muhajirin Kota Jambi. peneliti menemukan siswanya memiliki tingkat Keaktifan

belajar siswa masih kurang aktif, kurang aktif 42%, aktif 19% dan cukup aktif

39%. Keaktifan siswa tergolong rendah tidak memenuhi standar (KKM).

Sehingga yang menjadi pokok permasalahan adalah kurangnya keaktifan belajar

siswa. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan Media

Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas III Pembelajaran

Tematik MI Muhajirin Kota Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

keaktifan siswa dari Penggunaan Media Puzzle dalam meningkatkan keaktifan

belajar siswa kelas III MI Muhajirin Kota Jambi. Metode penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain penelitian Kemmis

dan Mc Taggar yang terdiri dari 2 siklus. Adapun hasil dari penelitian ini adalah

hasil angket yang digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa pada

pembelajaran tematik kelas III MI Muhajirin Kota Jambi. Dengan nilai angket

keaktifan belajar siklus I sebesar 70% dan siklus II sebesar 87%. Kedua data

pada siklus I dan siklus II telah valid atau sahih. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan Media Puzzle dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa

dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci : Keaktifan Belajar, Media Puzzle, Pembelajaran Tematik.

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xvi

ABSTRACT

Name : Eva Ayu Kurniati

Majors : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI)

Title : The Use Of Puzzle Media To Enhance Of Students In

Activeness Of Students In Class III Thematic Learning MI

Muhajirin Jambi City

Abstract: This study was conducted as a preliminary observation in class III MI

Muhajirin Jambi City. Rresearchers who found students have a level of student

learning activity, is still less active 42 %, active 19%, and quite active 39%.

Student activity is classified as low does not meet the (KKM). Standards so that is

the main problem is the lack of activeness of student. Learning and therefore the

researchers conducted research using Puzzle media to improve the learning

actifeness of studendts in class III Thematic Learning Jambi City. Learning the

purpose of this study was to determine the activeness of students from the use of

Puzzle media in increasing the learning activity of grade III MI Muhajirin

Students in Jambi City. This research is a classroom action research using

Kemmis and Mc Taggar research sdesign which consists of two cycles. The

results of this study are the results of this study are the results of this study are the

results of a questionnaire used to measure student activeness in class III MI

Muhajirin Jambi City. With the value of the learning activeness number of cycle I

by 70% and cicle II by 87% both flat in cycle I and cycle II are valid or valid

results of the study indicate that the use of puzzle media can increase students

learning activeness in the learning process.

Keywords : enable learning, puzzle media, and thematic learning

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

NOTA DINAS ....................................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................................. x

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................................................ 5

C. Batasan Masalah ................................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................................. 7

1. Pembelajaran Tematik ................................................................................. 7

a. Pengertian Pembelajaran Temati ........................................................... 7

b. Landasan Pembelajaran Tematik ........................................................... 9

c. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik ...................................................... 11

d. Karakteristik Pembelajaran Tematik ..................................................... 11

e. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik ................................................. 12

f. Manfaat Pembelajaran Tematik ............................................................. 12

2. Media Pembelajaran .................................................................................... 13

a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................... 13

b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ............................................ 14

c. Jenis – jenis Media Pembelajaran ......................................................... 16

3. Media Puzzle ............................................................................................... 17

a. Pengertian Media .................................................................................. 17

b. Pengertian Puzzle.................................................................................. 18

c. Tujuan permainan puzlle ...................................................................... 20

d. Tata cara permainan Puzzle .................................................................. 22

e. Kelebihan Dan Kekurangan Media Puzzle ........................................... 22

4. Keaktifan Belajar ......................................................................................... 23

a. Pengertian Keaktifan Belajar ................................................................ 23

b. Jenis-jenis keaktifan belajar ................................................................. 25

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar ......................... 25

d. Indikator Keaktifan ............................................................................... 27

B. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 35

Page 18: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xviii

C. Studi Relevan .................................................................................................... 36

D. Hipotesis tindakan ............................................................................................. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 32

1. Tempat Penelitian ...................................................................................... 32

2. Waktu Penelitian ....................................................................................... 32

B. Definisi Konseptual Dan Definisi Operasional .............................................. 32

C. Desain Penelitian ........................................................................................... 35

D. Prosedur Umum Penelitian ............................................................................ 36

E. Teknik pengumpulan data dan Instrumen Pengumpulan Data ...................... 41

1. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 41

2. Instrumen Pengumlulan Data .................................................................... 43

F. Teknik Analisis Data...................................................................................... 46

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan ..................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ................................................................................................ 49

B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 49

C. Pembahasan Penelitian................................................................................... 78

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................................ 81

B. Saran .............................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 19: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.I Kerangkan Fikir .................................................................................. 31

Gambar 3.1 Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................... 36

Gambar 4.1 Persentase Keaktifan Belajar Siswa Pada Prasiklus ......................... 50

Gambar 4.2 Persentase Keaktifan Siswa Kelas III MI Muhajirin

Kota Jambi Pada Siklus I .................................................................. 61

Gambar 4.3 Persentase Keaktifan Siswa Kelas III MI Muhajirin

Kota Jambi Pada Siklus II ................................................................. 76

Gambar 4.4 Persentasi Perbandingan Kekatifan Belajar Siswa Kelas III MI

Muhajirin Kota Jambi Pada Siklus I dan Siklus II ...............................

Page 20: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ............................................................. 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Keaktifan Siswa ......................................................... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Aktivitas Guru............................................................ 34

Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar Aktivits Belajar Siswa ................................................. 35

Tabel 4.1 Jadwal Perencanaan (Siklus I) ............................................................... 52

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................................... 56

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ................................................ 58

Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I............................................. 60

Tabel 4.5 Jadwal Perencanaan (Siklus II) .............................................................. 66

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................................. 71

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ............................................... 73

Tabel 4.8 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ........................................... 75

Page 21: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Silabus .............................................................................................. 85

Lampiran 2: RPP .................................................................................................... 86

Lampiran 2: Angket Keaktifan Belajar Siswa ....................................................... 87

Lampiran 3: Lembar Observasi Aktivitas Guru ..................................................... 88

Lampiran 4: Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................................... 89

Lampiran 5: Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa Pada Siklus I ......................... 90

Lampiran 6: Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ............................... 91

Lampiran 7: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ........................... 100

Lampiran 8: Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa Pada Siklus II ..................... 101

Lampiran 9: Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ........................... 102

Lampiran 10: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ........................ 103

Lampiran 11: Kartu Konsultasi ............................................................................ 104

Lampiran 12: Dokumentasi .................................................................................. 105

Lampiran 13: Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 106

Page 22: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses, proses itu

berupa trasformasi nilai nilai pengetahuan teknologi dan keterampilan.

Penerimaan proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh kearah

pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu,

pendidikan merupakan proses suatu budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan

berlangsung sepanjang kehidupan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan

pertama dan utama bagi setiap anak yang lahir, tumbuh dan berkembang

secara manusiawi dalam mencapai kematangan fisik dan mental masing

masing anak.

Pendidikan merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya

melalui pengajaran, pelatihan atau ppenelitiian, dan pendidikan ini sering

terjadi dibawah bimbingan orang lain, namun tidak mungkinkah belajar

secara otodidak.

Pendidikan juga merupkan suatu Usaha sadar dan terencana untuk

mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaraan agar peserta didik

secara aaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan

Negar.

Tujuan pendidikan dapat dikembangkan dalam konsep belajar seumur

hidup melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal, yang dalam

pengembangannya, sudah tentu melibatkan pihak penanggung jawab

pendidikan yaitu orang tua yang dibantu oleh tenaga pendidik lainnya dalam

suatu jenjang pendidikan yang sedang diemban oleh seorang siswa

Page 23: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

2

Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia telah mempengaruhi

perkembangan pendidikan kita. Itu disebabkan karena pendidikan merupakan

tolak ukur pembelajaran dalam lingkup sekolah. Berhasil atau tidaknya

pendidikan bergantung apa yang diberikan dan diajarkan oleh guru. Hasil

pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang

memuaskan berbagai pihak (yang berkepentingan-stakeholder). Hal tersebut

setidaknya disebabkan oleh tiga hal. Pertama, pendidikan yang kurang sesuai

dengan kebutuhan dan fakta yang ada sekarang (need assessment). Kedua,

metodologi, strategi, dan teknik yang kurang sesuai dengan materi. Ketiga,

prasarana yang kurang mendukung proses pembelajaran. Ketiga hal tersebut

memberikan dampak yang besar bagi perkembangan pendidikan kita.

Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan

yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi

rancangan pelajaran yang diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan. Pada MI pelaksanaaan Kurikulum 2013

dilakukan melalui pembelajaran pendekatan tematik-terpadu mulai dari kelas

1 sampai kelas III. Adanya pendekatan Tematik-terpadu ini bertujuan untuk

memfokuskan pembelajara pada tema tertentu. Pada tema tertentu misalnya

akan di fokuskan pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman yang bermkna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau

gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan ( Poerwadarminta, 1983;32

).

Pada pembelajaran tematik mata pelajaran digabung menjadi satu

sehingga menjadi satu tema tertentu. Pembelajaran Tematik merupakan

panduan dari pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik adalah

pembelajaran beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang

bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik, guru mengajarkan semua

mata pelajaran. Dan situlah guru mempunyai peran sangat penting dalam

pembelajaran.

Page 24: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

3

Guru mempunyai peran yang sangat penting karena guru adalah orang

yang mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa.

Peran guru di Madrasah Ibtidaiyah sangat besar konstribusinya dalam

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Minat bakat siswa tidak akan

berkembang secara optimal tanpa bantuan seorang guru ( mulyana, 2009:35).

Tercapainya tujuan pembelajaran merupakan keinginan guru, apabila

tujuan pembelajaran tercapai maka proses pembelajaran pun dikatakan

berhasil. Diantara yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar

mengajar adalah meningkatkan minat belajar siswa yang tinggi. Dalam proses

belajar mengajar untuk meningkatkan minat belajar siswa, guru seharusnya

menggunakan beragam teknik yang menarik siswa.

Untuk dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Guru harus

berperan aktif dalam mendidik peserta didiknya, seperti menerapkan

pendekatan yang membuat peserta didik lebih aktif agar peserta didik dapat

memahami materi yang diajarkan.

Oleh karena itu guru diharapkan untuk menuntun peserta didik agar dapat

aktif dalam pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak hanya terbiasa

menerima pelajaran saja tetapi juga dapat mengembangan ilmu yang

didapatnya selama mengikuti pelajaran dikelas.

Rokhmat (dalam Srianis, 2014;40) yang menyatakan, “Puzzle adalah

permainan kontruksi melalui kegiatan memasang atau menjodohkan kotak-

kotak, atau gambar bangun-bangun tertentu sehingga akhirnya membentuk

sebuah pola tertentu.” Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa media puzzle adalah alat peraga atau alat bantu untuk menunjang

proses pembelajaran yang menggunakan media puzzle dalam melaksanakan

pembelajaran.

Proses belajar-mengajar akan berjalan baik kalau menggunakan media

yang digunakan yaitu media puzzle, karena antara pendidik dengan media

saling berkaitan. Di dalam proses belajar-mengajar hendaknya dibuat dengan

cara yang menyenangkan. maka siswa tidak merasa terbebani dengan tugas,

meskipun tugas tersebut diberikan dalamm jumlah banyak. Sebab karena otak

Page 25: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

4

akan dapat menerima rangasangan-rangsangan dari luar secara optimal, ketika

berada dalam keadan senang atau yang lazim dikenal dengan istilah fun.

Inilah yang dalam kepustakaan lain lazim juga dikenal dengan joyfull learning

(Ali Imron, 2011:116).

Pembelajara Media Puzzle diyakini sebagai melatih konsentrasi, ketelitian

dan kesabaran, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih logika,

memperkuat daya ingat, mengenalkan anak pada konsep hubungan, dan

dengan melihat gambar atau bentuk, dapat melatih berfikir matematis

menggunakan otak kiri.

Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan menata dan menyusun unsur-

unsur visual dalam materi pengajaran. Dalam merancang media pembelajaran

perlu memperhatikan beberapa patokan, anatara lain kesederhanan,

keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang dan

waktu. Media pembelajaran dengan menggunakan media puzzle diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yang didalamnya terdapat beberapa

matapelajaran, ppkn sbdb,bahasa Indonesia, dan matematika. Hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalamannya

belajar ( Sudjana, 2004 : 22 ).

Berdasarkan hasil observasi awal, proses pembelajaran tematik di kelas III

MI Muhajirin Kota Jambi terdapat beberapa masalah dalam proses

pembelajarannya, salah satu di antaranya yaitu proses pembelajaran

berlangsung hanya sebatas guru menerangkan dan siswa mendengarkan

kemudian mencatat pelajaran yang diberikan sehingga hasil belajar siswa

rendah. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru juga belum

menggunakan media yang menarik. Media yang digunakan hanya sebatas

papan tulis, tidak terdapat media lain yang mendukung proses pembelajaran

dan tidak terdapat kegiatan belajar yang menarik.

Oleh sebab itu, sebagian besar siswa jarang terlibat dalam hal mengajukan

pertanyaan atau mengutarakan pendapat, walaupun guru telah berulang kali

meminta siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas. Ketika guru

bertanya, tidak ada satu pun siswa yang menjawab. Banyak siswa tidak

Page 26: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

5

memperhatikan penjelasan guru, hanya beberapa saat saja memperhatikannya,

lalu sebagian siswa sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Pada

kenyataannya banyak siswa terlihat malas, tidak aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran berlangsung dan mengakibatkan keaktifan belajar siswa rendah.

Untuk membangkitkan keaktifan belajar siswa yang rendah, maka penulis

mencoba meneliti dengan menerapkan media pembelajaran puzzle . Puzzle

adalah permainan kontruksi melalui kegiatan memasang atau menjodohkan

kotak-kotak, atau gambar bangun-bangun tertentu sehingga akhirnya

membentuk sebuah pola tertentu. Maka dari itu media puzzle ini diharapkan

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa sehingga dapat memotivasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran secara aktif dan dapat meningkatkan keaktifan

belajar siswa untuk waktu selanjutnya. Berdasarkan uraian di atas maka

peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul:

“Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Kelas III Pembelajaran Tematik Di MI Muhajirin Kota Jambi“.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pokok masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang

masalah, dapat diduga akan muncul berbagai masalah penelitian. Oleh sebab

itu masalah dalam penelitian ini perlu di identifikasi sebaga berikut:

1. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas sehingga

proses belajar kurang efektif.

2. Siswa cenderung pasif pada saat proses belajar sehingga siswa sulit

menerima penjelasan dari guru.

3. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam proses

belajar mengajar

4. Guru belum memanfaatkan media puzzle dalam proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Page 27: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

6

1. Penelitian dilaksanakan pada kelas III MI Muhajirin Kota Jambi

2. Penelitian menggunakan media puzzle pada pembelajaran tematik

3. Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada peningkatan

keaktifan belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang telah dikemukakan diatas maka dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu: “ Apakah Penggunaan Media puzzle

pada pembelajaran tematik Tema 7 mampu meningkatkan Keaktifan belajar

siswa kelas III MI Muhajirin Kota Jambi”?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk Mengetahui Keaktifan belajar siswa sesudah dan sebelum

menggunakan media puzzle siswa kelas III MI Muhajirin Kota Jambi

2. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Siswa Kels III MI Muhajirin

Kota Jambi.

Page 28: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaransehingga

dapat memberikan pengalaman yang bermakana kepada murid. Tema

adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicara (poerwardarminta, 1983;32)

Pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran terpadu

(intergrate instruction) yang merupakan suatu system pembelajaran

yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun secara

kelmpokaktif menggali dan melakukan konsep serta prinsip-prinsip

keilmuan secara Holistik, bermakna, dan Otentik.

Penetapan pendekatan tematik dalam pembelajaran dikelas rendah

oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)tidak lepas dari

perkembangan akan konsep dari pendekatan terpadu itu sendiri.

Memiliki perkembangan konsep pendekatan terpadu di Indonesia, pada

saat ini model pembelajaran yang dipelajari dan berkembang adalah

model pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty (1990).

Model pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh Fogarty ini

berawal dari konsep pendekatan interdisipliner yang dikeembangkan

oleh Jacob (1989).

Dalam bukunya, interdisciplinary curriculum: design and

implementasion, Jacob (1989;22) menjelaskan bahwa tumbuh

kembangnya minat dan kebutuhanatas kurikulum terpadu (intergrative

curriculum) dipicu oleh beberapa hal yaitu:

1) Perkembangan pengetahuan

2) Fragmentasi jadwal pemeblajaran

Page 29: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

3) Relevansi kurikulum

4) Respon masyarakat terhadap frakmentasi pembelajaran

Menurut Jacob (1989), keempat hal terseebut merupakan pemicu

merebaknya wacana dan penerapan pendekataninterdisiplin (PI)

disekolah-sekolah.

Jadi pendekatan interdisiplin menekankan kepada keterkaitan dan

keterhubungan antar-disiplin. Sifat keterhungan antara-disiplin itu pada

kenyataannya melahirkan sejumlah variasi yang memiliki makna yang

tidak persis sama (Jacob, Ed.,1998 dan Pitts, dkk., 1991), diantaranya

adalah sebagai berikut:

1) Parallel disiplin

2) Lintas disiplin atau crossdisciplinary

3) Pluridisiplin

4) Multidisiplin

5) Interdisiplin

6) Keterpaduan hari atau integrated-day

7) Program lengkap atau complete program

Dari berbagai istilah tersebut, Jacob lebih menyukai istilah dari

interdisilin sebagai paying karna memandang pengetahuan dan

pendekatan kurikulum yang merapkan secaraa sadar medologi dan

bahasa lebih dari satu disiplin untuk menguji relevansi dan

kebermaknaan tema sentral, isu, masalah, topic, atau pengalaman.

Pembelajaran terpadu berawal dari pengembangan dari skema-

skema pengetahuan yang ada dalam diri siswa. Hal tersebut

merupakan salah satu pengembangan filsafat konstruktivisme.salah

satu pandangan tentang proses konstruktivisme dalam pembelajaran

adalah proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan

terjadinya konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan

diri ( self-regulation). Pada akhir proses belajar, pengetahuan akan

dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi

dengan lingkungannya ( Bell, 1993:24).

Page 30: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Pada dasarnya pembelajaran terpadu dikembangkan untuk

menciptakan pembelajaran yang didalamnya siswa sendiri aktif secara

mental membangun pengetahuan yang dilandasi oleh struktur kognitif

yang dimilikinya. Pendidik lebih berpera sebagai fasilitator dan

mediator pembelajaran. Penekanan tentang belajar dan mengajar lebih

berfokus pada suksesnya siswa mengorganisasikan pengalaman

mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan replikasi atas apa

yang dilakukan pendidik.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi

antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak

dengan pndidik. Kegiatan pembelajaran ini akan kelihatan bermakna

bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan

memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar berbentuk indifidual

dan kontekstual. Artinya proses belajar terjadi dalam diri individu

sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Pembelajaran

tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau

gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Abdul Majid, 2014,

hal. 80).

Jadi, pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu

yang menggunakan beberapa tema pembelajaran yang mengaitkan

macam-macam mata pelajaran dalam satu subtema, sehingga dapat

memberikan pengalaman yang lebih bermakna kepada siswa dalam

proses pembelajaran.

b. Landasan Pembelajaran Tematik

Abdul Majid (2014; 87) menyatakan bahwa dalam bukunya,

landasan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar meliputi landasan

sebagai berikut :

Page 31: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

1) Landasan Secara Filisofis

Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga

aliran filsafat yaitu; progresivisme, konstruktivisme, dan

humanism. Aliran progresivisme memandang proses

pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas,

memberikan sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural),

dan memperhatikan pengalaman siswa.

Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsu siswa

(direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut

aliran ini, pengetahuan adalah hasil kontruksi atau bentuk

manusia.manusia mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi

dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya.

Pengetahuan tidak dapat ditrasfer begitu saja dari seorang guru

kepada anak, tetapi harus diinterprestasikan sendiri oleh masing-

masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi,

melainkan proses yang harus berkembang terus-menerus.

Keaktifan siswa yang ingin diwujudkan dngan rasa

keingin tahuannya sangat berperang dalam perkembangan

pengetahuannya. Aliran humanism melihat siswa dari segi

keunikan/kekhasannya potensinya, dan motivasi yang

dimilikinya.

2) Landasan Psikologis

Pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi

perkembangan peserta didik dan psikologi. Psikologi

perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan

isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa

agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap

perkembangan peserta didik. Melalui pembelajaran tematik

diharapkan adanya perubahan prilaku siswa menuju

kedewasaan, baik fisik, mental/intelektual, moral maupun

social.

Page 32: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

3) Landasan Yuridis

Dalam UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan

dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan

tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal

9). Dalam UU No.20 tahun 20002 tentang SISDIKNAS

dinyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan

pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).

(Abdul Majid, 2014, hal. 88).

c. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik

a. Menentukan tema

Tema dapat ditetapkann oleh pengambil kebijakan guru

atau ditetapkan bersama dengan peserta didik.

b. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum

Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema

pembelajaran dengan cara terintegrasi sejalan dengan tuntutan

kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan

dan keterampilan.

c. Mendesain rencana pembelajaran

Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar,

bahan belajar, media belajar, termasuk kegiatan ekstrakurikuler

yang bertujuan untuk menunjukan suatu tema pembelajaran

terjadi dalam kehidupan nyata. Melaksanakan aktivitas belajar.

(Jasin Anwar, 2007, hal. 87).

d. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di SD/MI, pembelajaran

tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Berpusat pada siswa

2) Memberikan pengalaman langsung

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Page 33: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

5) Bersifat fleksibel

Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

menyenangkan (Abdul Majid, 2014, hal. 87-88).

e. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik

Abdul Majid (2014;91) menyatakan bahwa ada rambu-rambu

pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:

a. Tidak semua mata pelajaran harus disatukan.

b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas

semester.

c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tidak harus

dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan

dibelajarkan secara tersendiri.

d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus

tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara

tersendiri.

e. Kegiatan pembelajaran ditelkankan pada kemampuan membaca,

menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.

f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa,

lingkungan, dan daerah setempat.

f. Manfaat Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di SD/MI, pembelajaran

tematik memiliki manfaat sebagai berikut:

1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak

didik.

2) Memberikan pengalaman langsung dan kegiatan belajar-

mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan

kebutuhan anak didik.

3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan

bermakna.

Page 34: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

4) Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai

dengan persoalan yang dihadapi.

5) Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.

6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap

gagasan orang lain.

7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan

persoalan yang dihadapu dalam lingkungan anak didik (Abdul

Majid, 2014, hal. 92-93).

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan perantara untuk menyampaikan

pesan atau informasi yang sangat dibutuhkan dalam proses

pembelajaran agar memudahkan guru dalam penyampaian materi

pembelajaran dan memudahkan siswa untuk menerima materi

pembelajaran.

Asra (2007: 5.5) mengemukakan bahwa kata media dalam

“media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar,

sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang

diciptakan untuk membuat seseorang melakukan sesuatu kegiatan

belajar. Media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi

media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk

mengondisikan seseorang belajar.

Sementara itu Gerlach dan Ely dalam Aryad (2011: 3) mengatakan

bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan

media. Sedangkan Musfiqon (2012: 28) mengungkapkan bahwa secara

lebih utuh media pembelajaran dapat digunakan sebagai perantara

Page 35: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar

lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala bentuk saluran sebagai perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media pembelajaran

dapat merangsang minat siswa untuk belajar serta membantu guru dan

siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

1) Manfaat media pembelajaran

Secara umum manfaat praktis media dalam proses

pembelajaran disampaikan oleh Sudjana dan Rivai dalam Arsyad

(2011: 24-25) adalah sebagai berikut.

a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai

dan mencapai tujuan pembelajaran.

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,

apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab

tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga aktivitas lain

seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,

memerankan, dan lain-lain.

Sementara itu Daryanto (2010: 40) mengungkapkan bahwa

media pembelajaran bermanfaat sebagai berikut.

a) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.

c) Menimbulkan gairah belajar.

Page 36: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

d) Memungkinkan anak dapat belajar mandiri sesuai dengan

bakat dan kemampuan visual, auditori,dan kinestetiknya.

e) Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

f) Dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan

siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

manfaatpraktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam

proses belajar mengajar akan lebih menarik.

2) Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama

apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau

kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (a) memotivasi

minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi

instruksi (Kemp dan Dayton dalam Arsyad, 2011: 19).

Fungsi dari media pembelajaran juga diungkapkan oleh Asyhar

(2011: 29-35) bahwa media pembelajaran memiliki beberapa

fungsi yang dijelaskan sebagai berikut.

a) Media sebagai sumber belajar

Media pembelajaran berperan sebagai salah satu sumber

belajar bagi siswa.

b) Fungsi semantic

Melalui media dapat menambah perbendaharaan kata atau

istilah.

c) Fungsi manipulative

Fungsi manipulative adalah kemampuan suatu benda dalam

menampilkan kembali suatu benda atau peristiwa dengan

berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya.

Page 37: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

d) Fungsi fiksatif

Fungsi fiksatif adalah kemampuan media untuk

menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu

objek atau kejadian yang sudah lampau.

e) Fungsi distributive

Bahwa dalam sekali penggunaan suatu materi, objek atau

kejadian dapat diikuti siswa dalam jumlah besar dan dalam

jangkauan yang sangat luas. Fungsi psikologis, media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti atensi, afektif,

kognitif, imajinatif, dan fungsi motivasi.

f) Fungsi sosial kultural

Penggunaan media dapat mengatasi hambatan sosial

kultural antarsiswa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi di

antaranya (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan

informasi, dan (c) memberi instruksi. Fungsi dari media

pembelajaran dapat mendukung pelaksanaan proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3) Jenis-jenis Media Pembelajaran

Pengelompokan jenis-jenis media pembelajaran banyak

disampaikan oleh para ahli media pembelajaran, di antaranya Asra

(2007: 5.8-5.9) mengelompokkan media pembelajaran menjadi

beberapa jenis, yaitu:

1) Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti

foto, gambar dan poster.

2) Media audio yaitu media yang hanya dapat didengar saja

seperti kaset audio, MP3, dan radio.

3) Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus

didengar seperti film suara, video, televisi dan sound slide.

4) Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media

secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis dan film.

Page 38: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Pengelompokan jenis-jenis media pembelajaran juga

diungkapkan oleh Ashar (2011: 44-45) yaitu:

1) Media visual

Media visual yaitu jenis media yang digunakan hanya

mengandalkan indra pengliatan misalnya media cetak seperti

buku, jurnal, peta, gambar, dan lain sebagainya.

2) Media audio

Media audio yaitu jenis media yang digunakan hanya

mengandalkan pendengaran saja, contohnya tape recorder, dan

radio.

3) Media audio visual

Yaitu film, video, program TV, dan lain sebagainya.

4) Multimedia

Multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis

media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau

kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki beberapa

jenis, yaitu (a) media visual, (b) media audio, (c) media audio

visual, (d) multimedia, dan (e) media realia. Setiap jenis media

pembelajaran memiliki bentuk dan cara penyajian yang

berbeda-beda dalam pembelajaran audio visual.

2. Media Puzzle

a. Pengertian media

Media yang berasal dari bahasa latin medium, yang secara harafiah

berarti „tengah‟, “perantara” atau “pengantar‟ sesuai dengan pendapat

(Arsyad dalam Sadiman, 2005: 6). Oleh karena itu media dapat

diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan software dan alat

hardware. Sedangkan pendapat (Gerlach & Ely dalam Arsyad, 2007),

media jika dipahami secara garis besar adalah manusai, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

Page 39: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian

ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Berdasarkan batasan-batasan mengenai media yang telah

dikemukakan di atas, maka media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk

menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pelajar individu

atau kelompok, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan minat serta perhatian siswa

b. Pengerian Puzzle

Menurut Depdiknas (2003: 43) puzzle merupakan salah satu jenis

media yang digunakan dalam suatu permainan. Permainan ini berupa

kegiatan bongkar dan menyusun kembali kepingan puzzle menjadi

bentuk utuh. Posisi awal puzzle yang dalam keadaan acak-acakan

bahkan keluar dari tempatnya anak akan merasa tertantang untuk

karena hal ini yang mendorong kelincahan koordinasi tangan dan

pikiran terwujud secara nyata.

Soebachman (2012: 48) permainan puzzle adalah permainan terdiri

atas kepingan-kepingan dari satu gambar tertentu yang dapat melatih

yang kreativitas, keteraturan, dan tingkat konsentrasi. Permainan

puzzle dapat dilakukan oleh anak-anak hingga anak belasan tahun,

tetapi tentu saja tingkat kesulitannya harus disesuaikan dengan usia

anak yang memainkannya. Permainan puzzle anak akan mencoba

memecahkan masalah yaitu menyusun gambar. Pada tahap awal

mengenal puzzle, mereka mungkin mencoba untuk menyusun gambar

puzzle dengan cara mencoba memasang-masangkan bagian-bagian

puzzle tanpa petunjuk. Permainan puzzle dengan sedikit arahan dan

contoh, maka anak sudah dapat mengembangkan kemampuan

kognitifnya dengan cara mencoba menyesuaikan bentuk,

menyesuaikan warna, atau logika.

Menurut Yulianty (2008:42) Puzzle adalah permainan menyusun

dan mencocokan bentuk dan tempatnya sesuai dengan gambar yang

Page 40: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

sebenarnya. Disimpulkan bahwa permainan puzzle adalah permainan

yang dapat merangsang kemampuan logika matematika anak, yang

dimainkan dengan cara membongkar pasang kepingan puzzle

berdasarkan pasangannya.

Permainan puzzle menurut Suciaty ( 2010: 78) puzzle adalah

permainan yang dapat dimainkan mulai dari anak 12 bulan. Untuk

pemula permainan puzzle adalah sesuatu yang kurang menarik, tetapi

puzzle bisa memberikan kesempatan belajar yang banyak, selain untuk

menarik minat anak dan membina semangat belajar dalam bermain.

Berdasarkan paparan dari para ahli dapat disimpulkan puzzle

adalah permainan edukatif yang dapat menari minat anak dalam

proses belajar, dapat disimpulkan media gambar berbentuk puzzle

merupakan permainan menyusun kepingan gambar sehingga menjadi

sebuah gambar yang utuh. Dalam menyusun puzzle membutuhkan

ketelitian, melatih anak untuk memusatkan pikiran karena harus

berkonsentrasi ketika menyusun kepingan-kepingan puzzle tersebut

hingga menjadi sebuah gambar yang utuh dan lengkap. Puzzle dalam

perkembangannya dibagi menjadi 4 jenis puzzle, yaitu :

1) Logic puzzle

Logic puzzle adalah salah satu jenis puzzle yang dimana puzzle ini

sangat melatih kemampuan logika dari anak yang memainkanya.

Kemampuan menggunakan logika berpikir menjadi modal utama

untuk menyelesaikan teka-teki puzzle yang diberikan.

2) Jigsaw puzzle

Jigsaw puzzle adalah salah satu jenis puzzle yang berupa

kepingan-kepingan. Biasanya kepingan-kepingan itu jika

dipadukan akan membentuk suatu gambar tertentu. Kepingan-

kepingan puzzle ini akan berwujud teratur maupun tidak teratur.

Potongan kepingan itu biasnya berbentuk persegi, segitiga,

melingkar dan lain sebagainya.

3) Mechanical puzzle

Page 41: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Mechanical puzzle adalah salah satu jenis puzzle yang

setiap kepinganya saling berhubungan atau memiliki ikatan satu

sama lain. Media puzzle yang saya pakai termasuk dalam jenis

Mechanical puzzle, dimana siswa harus menghubungkan

kepingan-kepingan puzzle menjadi satu keseluruhan yang utuh

didalamnya terdapat informasi materi dari pembelajaran Tematik.

4) Combination puzzle

Combination puzzle adalah salah satu jenis puzzle yang cara

penyelesainya menggunakan kombinasi tertentu dan kombinasi

yang berbeda. Salah satu contoh kombination puzzle adalah

rubik’s cube rubik’s cube termasuk combination puzzle karena

untuk menyelesaikan teka-teki rubrik ini memerlukan rumus

kombinasi.

c. Tujuan permainan puzlle

Tujuan umum dari permainan puzzle menurut Nisak ( 2011:110)

adalah sebagai berikut :

1) Membentuk jiwa bekerja sama pada peserta, karena permainan ini

akan dikerjakan secara berkelompok.

2) Peserta dapat lebih konsisten dengan apa yang dikerjakan

3) Melatih kecerdasan logis matematis peserta

4) Menumbuhkan rasa solidaritas siswa

5) Menumbuhkan rasa kelkeluargaan antar siswa

6) Melatih strategi dalam bekerja sama antar siswa

7) Menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antar

siswa

8) Menumbuhkan rasa saling memiliki antat siswa, dan

9) Menghibur para siswa dalam kelas.

Menurut Nisak (2011: 110), permainan puzzle ini memiliki tujuan

sebagai berikut:

1) Membentuk jiwa bekerjasama pada peserta, karena permainan ini

aklan dikerjakan secara berkelompok.

Page 42: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

2) Peserta dapat lebih konsisten dengan apa yang sedang dikerjakan.

3) Melatih kecerdasan logis matematis peserta.

4) Menumbuhkan rasa solidaritas sesama siswa.

5) Menumbuhkan rasa kekeluargaan antarsiswa.

6) Melatih strategi dalam bekerjasama antarsiswa.

7) Menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antar

siswa.

8) Menumbuhkan rasa saling memiliki antarsiswa.

9) Menghibur para siswa di dalam kelas.

10) Manfaat permaianan Puzzle

Menurut Suciaty (2010: 78), manfaat dari permainan ini sebagai

berikut:

1) Mengasah otak, Puzzle adalah cara yang bagus untuk mengasah

otak si kecil, melatih sel-sel saraf, dan memecahkan masalah.

2) Melatih koordinasi mata dan tangan, Puzzle dapat melatih

koordinasi tangan dan mata anak. Mereka harus mencocokkan

keepingkeping puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar.

Permainan ini membantu anak mengenal bentuk dan merupakan

langkah penting menuju pengembangan keterampilan membaca.

3) Melatih nalar, Puzzle dalam bentuk manusia akan melatih nalar

mereka. Mereka akan menyimpulkan dimana letak kepala, tangan,

kaki dan lain-lain sesuai dengan logika.

4) Melatih kesabaran, Puzzle juga dapat melatih kesabaran anak

dalam menyelesaikan suatu tantangan.

5) Pengetahuan, Dari puzzle anak akan belajar. Misalnya, puzzle

tentang warna dan bentuk maka anak dapat belajar tentang warna-

warna dan bentuk yang ada. Pengetahuan yang diperoleh dari cara

ini biasanya lebih mengesankan bagi anak dibanding dengan

pengetahuan yang dihafalkan. Anak juga dapat belajar konsep

dasar, binatang, alam sekitar, jenis buah, alphabet, dan lain-lain.

Page 43: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Tetapi dalam permainan ini tentunya harus dengan bantuan ibu

atau orang lain yang dapat mendampinginya.

4. Tata Cara permaninan puzzle

Menurut Nisak (2011: 111), permainan ini mempunyai teknis

sebagai berikut:

a Guru menerangkan aturan permainan. Permainan ini dilakukan

secara berkelompok.

b Sebelum permainan dimulai dilakukan pembagian kelompok. Satu

kelompok terdiri dari 5 anggota kelompok.

c Siapkan puzzle dalam amplop untuk masing-masing kelompok.

d Permainan ini dibatasi dengan waktu 15 menit.

e Masing-masing kelompok berdiri melingkari meja dan didekat

potongan-potongan puzzle yang telah dibagikan.

f Masing- masing kelompok harus mengerjakan secara berkelompok,

tidak boleh ada yang mengerjakan sendirian.

g Kemudian masing-masing perwakilan kelompok maju kedepan

mempresentasikan hasil kelompok mereka.

h Guru memberikan umpan balik berupa pertanyaan-pertanyaan

tentang gambar yang telah mereka rangkai.

5. Kelemahan dan Kelebihan media puzzle

Pada setiap media pembelajaran pasti terdapat kelebihan dan

kekurangan, berikut ini kelebihan dan kekurangan media puzzle dalam

pembelajaran yaitu:

a. Kelebihan media Puzzle sebagai berikut;

1) Melatih konsentrasi siswa, ketelitian, dan kesabaran.

2) Melatih berimajinasi dan menyimpulkan.

3) Melatih daya ingat siswa. Media puzzle lebih menekankan

4) Meningkatkan semangat belajar siswa.

5) Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk

6) Menumbuhkan interaksi dan kerjasama antar siswa.

Page 44: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

7) Mengembangkan kapasitas anak dalam mengamati dan

melakukan percobaan.

8) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

b. Kelemahan media Puzzle sebagai berikut;

1) Membutuhkan waktu yang lama.

2) Media ini membuat siswa hanya ingin bermain-main karena

asik dengan susun menyusun puzzle.

3) Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

pembelajaran.

4) Gambar kurang maksimal bila diterapkan dalam kelompok

besar.

5) Menuntut kreativitas pengajar.

6) Kelas menjadi kurang terkendali.

3. Keaktifan Belajar

1. Pengertian Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar merupakan suatu kegiatan untuk

mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh

peserta didik. Menurut Ahmadi (2013: 206) keaktifan belajar adalah

suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat

secara intelektual dan emosional, sehingga subjek didik betul-betul

berperan dan berpatisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.

Menurut Warsono (2016: 6) keaktifan belajar merupakan suatu

sistem pembelajaran yang menekankan keaktifan peserta didik secara

fisik, mental, intelektual, dan emosional, guna memperoleh hasil

belajar yang berupa perpaduan antara ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Menurut Siregar (2010: 106) keaktifan belajar merupakan

pengolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif

menuju belajar yang mandiri.

Page 45: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Setelah memahami pengertian keaktifan belajar menurut para ahli,

Ahmadi dan Warsono mengemukakan bahwa keaktifan belajar yaitu

menekankan keaktifan belajar secara intelektual dan emosional,

sedangkan pengertian keaktifan belajar menurut Siregar cara belajar

aktif yaitu pembelajaran yang menuju belajar yang mandiri. Dari

pendapat ketiga para ahli dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar

adalah proses pembelajaran yang menekankan peserta didik secara

fisik, mental, intelektual dan emosional guna menuju pembelajaran

yang mandiri.

Selanjutnya menurut Usman (2002: 22) keaktifan belajar

digolongkan kedalam beberapa hal yaitu:

1) Aktivitas visual seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen

dan demonstrasi.

2) Aktivitas lisan seperti bercerita, membaca, Tanya jawab, diskusi,

dan menyanyi.

3) Aktivitas mendengarkan seperti mendengar penjelasan guru,

ceramah dan pengarahan.

4) Aktivitas gerak seperti senam, melukis dan atletik.

5) Aktivitas menulis seperti mengarang dan membuat makalah.

Sedangkan menurut Paul (dalam Hamalik, 2007: 172) keaktifan

peserta didik diklasifikasikan menjadi 5 jenis sebagai berikut:

1) Visual Activities, membaca memperhatikan: gambar demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya,

2) Oral Activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, member

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi,

interupsi, dan sebagainya,

3) Listening Activities, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,

music, piano, dan sebagainya,

4) Writing Activities, menulis: cerita, karangan, laporan, tes angket,

menyalin, dan sebagainya,

Page 46: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

5) Drawing Activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram,

pola dan sebagainya.

2. Jenis–jenis Keaktifan Belajar

Setelah memahami ciri-ciri keaktifan belajar, adapun Jenis-jenis

keaktifan belajar, keaktifan belajar menurut Soemanto (2006:107)

meliputi:

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba, mencium, dan mencicipi/mengecap

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi

7) Mengamati table-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan

8) Menyusun paper atau kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keaktifan peserta didik dalam belajar dapat dibagi dalam beberapa

kelompok yaitu keaktifan visual, keaktifan lisan, keaktifan gerak,

keaktifan mendengar, keaktifan menulis, keaktifan mental dan emosi.

Dalam penelitian ini keaktifan belajar yang digunakan yaitu visual

adalah keaktifan seperti membaca, menulis dan melakukan percobaan

atau eksperimen, selanjutnya keaktifan lisan adalah keaktifan seperti

bercerita, tanya jawab dan berdiskusi, setelah itu adapun keaktifan

mendengar adalah keaktifan seperti mendengar penjelasan guru dan

pendapat dari temannya, selanjutnya keaktifan menulis adalah

keaktifan seperti mengarang dan membuat sebuah makalah.

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat

merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta

Page 47: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

didik juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan

permasalahanpermasalahan dalam proses pembelajaran. Dalam upaya

peningkatan keaktifan siswa guru dapat berperan dengan merekayasa

sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan

peserta didik dalam proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan guru

yang dapat mempengaruhi keaktifan siswa menurut Moh. Uzer Usman

(2009: 26-27) adalah:

1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik,

sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada

peserta didik).

3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik.

4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan

dipelajari).

5) Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari.

6) Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.

7) Memberikan umpan balik (feedback).

8) Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes

sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.

9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir

pembelajaran.

Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam keterlibatan

siswa pada saat belajar. Lebih lanjut dijelaskan oleh Moh. Uzer

Usman (2009: 26-27) cara untuk memperbaiki keterlibatan siswa

diantaranya yaitu abadikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan

belajar mengajar, tingkatkan partisipasi siswa secara efektif dalam

kegiatan belajar mengajar, serta berikanlah pengajaran yang jelas dan

tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang akan dicapai. Selain

memperbaiki keterliban siswa juga dijelaskan cara meningkatkan

keterlibatan siswa atau keaktifan siswa dalam belajar. Cara

Page 48: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah

mengenali dan membantu anak-anak yang kurang terlibat dan

menyelidiki penyebabnya dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan keaktifan siswa, sesuaikan pengajaran dengan

kebutuhan-kebutuhan individual siswa. Hal ini sangat penting untuk

meningkatkan usaha dan keinginan siswa untuk berfikir secara aktif

dalam kegiatan belajar.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan keaktifan

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu membuat pembelajaran

menjadi menarik atau memberikan motivasi kepada siswa dan

keaktifan juga dapat ditingkatkan, salah satu cara meningkatkan

keaktifan yaitu dengan mengenali keadaan siswa yang kurang terlibat

dalam proses pembelajaran. Kreativitas sudah menjadi potensi dasar

manusia. Jika dalam praktiknya ada orang yang kreativitasnya rendah

atau malah tidak muncul, bukan berarti kreativitas itu tidak ada atau

hilang, tetapi ia menjumpai blokade-ada sesuatu yang menghalangi.

Disinilah pendidikan itu berperan. Merujuk pada pengertian dasar

istilah “education” yang kita terjemahkan menjadi pendidikan,

dikatakan bahwa education itu mengeluarkan apa yang ada di dalam,

bukan memasukkan sesuatu dari luar ke dalam. Pendidikan berperan

agar kreativitas seseorang itu jangan sampai terhambat blokade di

dalam dirinya lalu macet. Menyingkirkan blokade mental (mental

blockage) di dalam diri seseorang sebetulnya jauh lebih diutamakan

ketimbang mengembangkan kreativitas itu sendiri. Betapa pun

kerasnya perjuangan seseorang untuk menjadi kreatif, bisa dipastikan

ia akan gagal atau hasilnya tidak optimal jika di dalam dirinya

terdapat blokade mental.

4. Indikator Keaktifan Belajar Siswa

Menurut Ardhana (2009 :2) indikator keaktifan siswa dapat dilihat

dari kriteria berikut ini yaitu:

1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

Page 49: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

2) Kerjasama dalam kelompok

3) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok

4) Memberikan kesempatan berpendapat kepada teman dalam

kelompok

5) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

6) Memberikan gagasan yang cemerlang

7) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang

8) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain

9) Saling membantu dan menyelesaikan masalah

B. Kerangka Berfikir

Dalam pembelajaran siswa-siswi kelas III MI Muhajirin kurang

aktif dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran didalam kelas

sehingga masih banyak siswa-siswi yang bermain-main saat pembelajaran

sedang berlangsung dan hasil belajar siswa kelas III masih dibawah KKM.

Guru hendaknya dapat melakukan berbagai macam media yang dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa. Media yang digunakan harus sesuai

dengan kemampuan individu setiap siswa. Salah satu media yang dapat

digunakan untuk meningkatkan keaktifan beajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran yaitu media puzzle. Dalam media ini guru hanya sebagai

fasilitator dan motivator, sehingga siswa akan ikut terlibat dalam proses

pembelajaran. Seperti kegiatan diskusi kelompok dan presentasi, hal

tersebut akan menarik keaktifan siswa karena siswa tidak akan merasa

jenuh dalam melakukan pembelajaran didalam kelas sehingga hasil belajar

pun meningkat.

Untuk lebih jelasnya kerangka befikir dalam penilitian ini dapat di

lihat pada bagan berikut:

Page 50: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

C. Studi Relevan

Tinjauan yang dimaksud untuk mengkaji penelitian yang relavan

dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang dilakukan sebelum

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh,Danang Sucahyo dan Supriyono ( 2013 )

dalam skripsinya yang berjudul: “Penggunaan Media Puzzle Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan hasil penelitian menunjukkan bahwa

persentase aktivitas guru mengalami peningkatan 71,8% pada siklus I dan

menjadi 88% pada siklus II. Aktivitas siswa mengalami peningkatan

73,2% pada siklus I dan menjadi 89,2% pada siklus II. Hasil tes menulis

KONDISI

AWAL

Pembelajaran tematik yang

dilaksanakan oleh guru

belum optimal

Siswa: keaktifan

siswa rendah dalam

pembelajaran

Siklus I: penggunaan

media puzzle

kelompok

Tindakan Menggunakan inovasi

media saat pembelajaran Siklus II: penggunaan

media puzzle

kelompok

Melalui penggunaan media

puzzle dapat meningkatkan

keaktifan belajar suswa

Kondisi

akhir

Page 51: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

puisi mengalami peningkatan 63% pada siklus I dan menjadi 88% pada

siklus II. Hasil tes tentang jenis pekerjaan mengalami peningkatan 63%

pada siklus I dan menjadi 88% pada siklus II. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media puzzle pada pembelajaran tematik

tema pekerjaan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SDN

Sembung, Sukorame Lamongan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh,Khusnul Maslukhah dan M. Husni

Abdullah (2013) dalam skripsinya yang berjudul:”Penggunaan Media

Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SDN

Klantingsari I Tarik SIdoarjo. Hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan

media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai

yang diperoleh pada siklus I sebesar 67,64 (58,82%), siklus II sebesar

75,29 (70,59%), dan siklus III sebesar 85,00 (88,24%). Selain itu, dari

hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru,

aktivitas siswa, afektif siswa, dan psikomotor siswa. Dapat disimpulkan

bahwa materi perjuangan para tokoh melawan penjajahan dapat diajarkan

dengan menggunakan media puzzle karena dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran.

3. Penelitian yang dilakukan oleh, Rosiana Khomsoh dan Jandut Gregorius

Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Pembbelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Hasil

penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan menunjukkan bahwa

aktivitas guru selama pembelajaran mengalami peningkatan selama tiga

siklus, pada siklus I memperoleh pada siklus I persentase 78,13%. Pada

siklus II memperoleh persentase 87,5% dan meningkat pada siklus III

dengan perolehan persentase 93,75%. Sementara pada aktivitas siswa

memperoleh persentase 71,43%. Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa

memperoleh persentase 78,57% dan memperoleh kenaikan pada siklus III

dengan perolehan persentase 92,85%. Perolehan rata-rata nilai hasil

belajar siswa pada siklus I diperoleh 66. Sedangkan ketuntasan klasikal

Page 52: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

kelas 60% dengan rata-rata kelas sebesar. Hasil penelitian mengalami

kenaikan pada siklus II persentase keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa

sebesar dengan Sedangkan ketuntasan klasikal kelas 70% dengan rata-rata

kelas sebesar 73,5. Hasil siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan

dilanjutkan siklus III persentase keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa

sebesar dengan Sedangkan ketuntasan klasikal kelas 85% dengan rata-

rata kelas sebesar 81,75. Sedangkan respon siswa memperoleh 84,44%.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori-teori sebagaimana di uraikan diatas, berikut ini

dapat dijadikan hipotesis yang dirumusakan, Meningkatkan keaktifan

belajar siswa dengan menggunakan media puzzle dalam pembelajaran

tematik kelas III MI Muhajirin Kota Jambi.

Page 53: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Muhajirin Kota Jambi pada mata

pelajaran Tematik. Alamat Jl. Komplek Teluk Permai Kelurahan Simpang

IV Sipin Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal tanggal 14 Februari

2020 sampai dengan 29 Februri 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam

dua siklus setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan terdiri dari

2×35 menit14 Januari 2020-15 Februari 2020 pada Semester Genap.

B. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah

variable yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan

memudahkan dalam mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk

memahami dan memudahkan dalam menafsirkan banyak teori yang ada

dalam penelitian ini, maka akan ditentukan beberapa definisi konseptual

yang berhubungan dengan yang akan diteliti, antara lain:

a. Media Puzzle

Menurut Depdiknas (2003: 43) puzzle merupakan salah satu jenis

media yang digunakan dalam suatu permainan. Permainan ini berupa

kegiatan bongkar dan menyusun kembali kepingan puzzle menjadi

bentuk utuh. Posisi awal puzzle yang dalam keadaan acak-acakan

bahkan keluar dari tempatnya anak akan merasa tertantang untuk

karena hal ini yang mendorong kelincahan koordinasi tangan dan

pikiran terwujud secara nyata.

Page 54: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

b. Keaktifan Belajar

Menurut Ahmadi (2013: 206) keaktifan belajar adalah suatu proses

kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara

intelektual dan emosional, sehingga subjek didik betul-betul

berperan dan berpatisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu

variable diukur. Dengan melihat definisi operasional suatu penelitian,

maka seorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan

diteliti.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi

Variabel

Indikator Skala

1 2 3 4

Media Puzzle

(Menurut

Depdiknas,

2003: 43)

puzzle

merupakan

salah satu jenis

media yang

digunakan

dalam suatu

permainan.

Permainan ini

berupa kegiatan

bongkar dan

menyusun

kembali

kepingan puzzle

menjadi bentuk

utuh. Posisi

awal puzzle

yang dalam

keadaan acak-

acakan bahkan

keluar dari

tempatnya anak

akan merasa

tertantang

untuk karena

hal ini yang

mendorong

Rendah:

Tk/PIAUD

Sedang : SD kelas

rendah 1-3

Tinggi : SD kelas

tinggi 4-6

Likert

Page 55: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

kelincahan

koordinasi

tangan dan

pikiran

terwujud secara

nyata.

Keaktifan

Belajar (Y)

(Menurut

Ahmadi, 2013:

206)

keaktifan

belajar adalah

suatu proses

kegiatan belajar

mengajar yang

subjek didiknya

terlibat secara

intelektual dan

emosional,

sehingga subjek

didik betul-

betul berperan

dan

berpatisipasi

aktif dalam

melakukan

kegiatan

belajar.

1) Perhatian siswa

terhadap

penjelasan guru

2) Kerjasama

dalam

kelompok

3) Kemampuan

siswa

mengemukakan

pendapat dalam

kelompok

4) Memberikan

kesempatan

berpendapat

kepada teman

dalam

kelompok

5) Mendengarkan

dengan baik

ketika teman

berpendapat

6) Memberikan

gagasan yang

cemerlang

7) Membuat

perencanaan

dan pembagian

kerja yang

matang

8) Keputusan

berdasarkan

pertimbangan

anggota yang

lain

9) Saling

membantu dan

menyelesaikan

masalah

Likert

Page 56: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dikembangkan dalam penelitian tindakan

Kelas ini adalah desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yang

Dikutip oleh Wijaya Kusumah (2001: 21). Dalam PTK model Kemmis dan

Mc Taggart digambarkan bahwa penelitian tindakan dilaksanakan melalui

Beberapa siklus, dan tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu : Perencanaan

(plaining), Melaksanakan tindakan (action), Melaksanakan pengamatan

(observation), dan Mengadakan refleksi atau analisis (reflection).

Menurut Rochiati dalam buku Ebbutt, Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik

pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan

dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari

tindakan-tindakan tersebut. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk

memperbaiki kinerja guru sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik

danmeningkat. Tujuan utama dilakukan penelitian dalam bentuk penelitian

tindakan kelas (PTK) adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang

terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan

pengembangan profesinya.

Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang disajikan dalam

gambar 3.1 berikut:

Page 57: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Taggart

D. Prosedur Umum Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan (Action Reasecrh).

Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

yang membuat rencana dan peneliti yang melaksanakan apa yang

direncanakan guna memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat

didalam kelas. Tindakan yang dilakukan adalah dengan menerapkan media

Puzzel untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III di MI Al-

Muhajirin Kota Jambi.

Untuk lebih jelasnya berikut tahapan prosedur tindakan pada

penerapan media Puzzel dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menetapkan materi pembelajaran tematik kurikulum 2013.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman dalam kegiatan pembelajaran.

3) Merencanakan materi pada pembelajaran dengan menerapkan

media puzzle

Perencanaan I

Siklus I

Pengamatan I

Pelaksanaan I Refleksi I

Perencanaan II

Siklus II

Pengaamatan II

Pelaksanaan II Refleksi II

Page 58: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

4) Menyusun lembar pengamatan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.

5) Menyiapkan tes dengan materi pada pembelajaran tematik untuk

mengetahui hasil belajar siswa

6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktifitas siswa

dan guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Tahap Pelaksanaan

Fokus pembelajaran pada siklus 1 adalah berupa pelaksanaan

Pembelajaran tematik dengan menerapkan Media puzzle di kelas III

Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Kota Jambi. Pelaksanaannya

dilakukan Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Pelaksanaan

pembelajaran Dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus Terdiri dari dua pertemuan. Durasi pada siklus I Dilaksanakan

2 x 30 menit pada setiap pertemuannya.

1) Kegiatan Awal

a) Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang

berhubungan dengan materi pembelajaran.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan

motivasi pada siswa dengan contoh-contoh keadaan yang

ada dilingkungannya.

2) Kegiatan Inti

a) Melakukan tes untuk mengetahui keaktifan belajar dasar

siswa sebelum materi diberikan.

b) Melaksanakan kegiatan kelompok dari menyusun gambar

yang sudah disediakan.

c) Mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas

oleh wakil setiap kelompok.

3) Kegiatan Akhir

a) Menampilkan pemahaman siswa setelah pembelajaran

berlangsung.

Page 59: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

b) Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

c) Memberikan penguatan kepada siswa.

Selama proses pembelajaran akan dilakukan observaasi oleh

peneliti. Pada akhirnya pembelajaran siklus I diperoleh data

observasi dan hasil pembelajaran siswa, maka dapat diketahui

kelemahan dan kelebihan siklus I tersebut sehingga hasil refleksinya

akan menjadi acuan untuk menyusun rencana pembelajaran siklus II.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses

pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi penelitian

tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dibantu oleh observer

(pengamat) dengan menggunakan lembar observasi untuk

mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yaitu

dengan mencatat nilai hasil belajar yang diperoleh dari evaluasi hasil

belajar pembelajaran tematik setelah siklus tindakan dilaksanakan.

d. Refleksi

Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran tematik analisis data sebagai data kajian untuk

melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan yang

diperoleh dari penerapan media puzzle. Siklus I setelah direfleksikan

akan menjadi acuan perbaikan pada siklus II.

2. Siklus II

Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti

untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan

dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II secara

rinci meliputi langkah-langkah, sebagai berikut :

Page 60: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

a. Tahap perencanaan

1) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi selama proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I.

2) Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II

berdasarkan refleksi pada siklus I.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

mengacu pada kurikulum 2013 sesuai dengan materi yang telah

ditetapkan dengan menggunakan media puzzle

4) Melaksanakan kegiatan kelompok dari menyusun gambar yang

sudah disediakan

5) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan

selama proses pembelajaran.

6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa

dan guru selama pembelajaran berlangsung.

7) Menetapkan jenis data yang dikumpulkan baik data kualitatif

maupun kuantitatif.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Fokus pembelajaran pada siklus II adalah pada materi pelajaran

tematikyang akan dilaksanakan dalam 2 (dua) jam pelajaran (1 x

pertemuan).

1) Kegiatan Awal

a) Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang

berhubungandengan materi pelajaran.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan

motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang

ada di lingkungan sekitar.

2) Kegiatan Inti

a) Melakukan pretest untuk menjaring skor dasar siswa

sebelum materi diberikan.

b) Melaksanakan kegiatan kelompok dari menyusun gambar

yang sudah disediakan.

Page 61: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

c) Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas oleh

wakil setiap kelompok.

d) Memeriksa hasil kegiatan kelompok dengan memberikan

kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil

pekerjaannya serta memperbaikinya jika masih terdapat

kesalahan-kesalahan.

e) Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual.

f) Pemeriksaan hasil tes dan penghargaan kelompok.

3) Kegiatan Akhir;

a) Menyimpulkan pemahaman konsep setelah pembelajaran.

b) Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

c) Memberikan penguatan kepada siswa.

Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh

observer. Pada akhir pembelajaran siklus II diperoleh data observasi

dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan

kelemahan pembelajaran siklus II tersebut, sehingga hasil

refleksinya akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil

belajar siswa pada siklus I.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses

pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi penelitian

tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar

observasi untuk mengetahui aktivitas siswa yang sedang belajar dan

guru yang sedang mengajar. Sedangkan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa yaitu dengan mencatat nilai hasil belajar

diperoleh dari evaluasi hasil belajar pembelajaran tematik

d. Refleksi

Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran tematik selanjutnya dilakukan analisis data sebagai

data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui

Page 62: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

perkembangan yang diperoleh dari penggunaan media puzzle. Siklus

II setelah direfleksikan akan dibandingkan dengan data observasi

dan hasil belajar siswa pada siklus I.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data selama proses penerapan permainan ular

tangga menggunakan metode kuesioner/angket, observasi, wawancara,

dan dokumentasi.

a. Kuesioner/Angket

Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan

yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden; dalam hal ini

siswa laki-laki dabn perempuan kelas III MI Al-Muhajirin Kota

Jambi.. Menurut (Riduwan, 2014: 99) Angket adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan

memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.

Sedangkan menurut (Sugiyono, 2013: 142) Angket merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Angket dengan sub-sub variabelnya akan

disebarkan kepada sejumlah sampel yang akan diteliti

b. Observasi

Menurut sudaryono, Gaguk, Margono dan rardani rahayu

(2013:35) Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung

ke objek penelitian untuk mengamati dari dekat kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Observasi dapat dilakukan dengan

partisipasi ataupun nonpartisipasi. Dalam observasi partisipasi

pengamat terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung.

Sedangkan observasi nonpartisipasi, peneliti hanya mengamati

kegiatan yang berlangsung tanpa terlibat di dalamnya.

Page 63: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Observasi dilakukan pada saat melakukan pengumpulan data

awal. Pada observasi pengumpulan data awal, peneliti tidak terlibat

langsung dalam pembelajaran. Peneliti hanya sebagai pengamat

secara langsung terlibat dalam proses pembelajaran.

c. Wawancara

Menurut sudaryono, Gaguk, Margono dan rardani rahayu

(2013:35) Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka

secara individual. Pedoman wawancara berisi tentang uraian

penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan

agar proses wawancara dapat berjalan baik.

Pada penelitian metode permainan ular tangga ini, wawancara

dilakukan pada saat pengumpulan data awal. Wawancara ini

mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang

ada di Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Kota Jambi. Wawancara

dilakukan dengan guru kelas III, kepala sekolah dan siswa untuk

mendapatkan permasalah pembelajaran di sekolah.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen

tertulis dan gambar (Nana Syaodih Sukmadinata, 2011:222).

Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data berupa

gambar atau foto mengenai kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan

tindakan. Foto yang diambil adalah terkait dengan proses

pembelajaran selama di kelas, mulai dari pendahuluan materi,

kegiatan pembelajaran berkelompok, presentasi hasil diskusi,

pemberian reward terhadap kelompok terbaik serta kegiatan penutup.

Selain data berupa gambar atau foto, data yang didapatkan dari

dokumentasi adalah hasil wawancara dengan guru dan siswa yang

nantinya data disajikan dalam bentuk tulisan hasil wawancara.

Page 64: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati

(Sugiyono,2010:148). Secara spesifik semua fenomena ini disebut

variabel penelitian. Instrumen penelitian ini juga dapat disebut dengan

alat bantu untuk mengumpulkan data dalam penelitian.

Instrumen penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini berupa

silabus, RPP, awal, RPP siklus 1 dan 2, serta angket keaktifan belajar

siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas

siswa, secara lebih rincinya adalah sebagai berikut:

a. Angket Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan belajar dianalisis menggunakan angket keaktifan

belajar siswa. Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk

merefleksi tindakan yang telah dilakukan pada kegiatan

pembelajaran. Data hasil dari angket keaktifan belajar siswa untuk

setiap aspek yang diamati dengan Rating Scale pada skala skor 1-

5. Adapun kisi-kisi angket pada penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.2

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Keaktifan Siswa

No Indikator Keaktifan Siswa Skor

1 2 3 4 5

1 Perhatian siswa terhadap penjelasan

guru

2 Kerjasama dalam kelompok

3 Kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok

4 Memberikan kesempatan

berpendapat kepada teman dalam

kelompok

5 Mendengarkan dengan baik ketika

teman berpendapat

6 Memberikan gagasan yang

cemerlang

7 Membuat perencanaan dan

pembagian kerja yang matang

Page 65: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

8 Keputusan berdasarkan

pertimbangan anggota yang lain

9 Saling membantu dan

menyelesaikan masalah

Keterangan skor: 5 = Sangat Aktif, 4 = Aktif, 3 = Cukup Aktif, 2 =

Kurang Aktif, dan 1 = Tidak Aktif (Arifin, 2016:133)

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Aktivitas guru dianalisis menggunakan lembar observasi

aktivitas guru. Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk

merefleksi tindakan yang telah dilakukan pada kegiatan

pembelajaran. Data hasil dari lembar observasi aktivitas guru

untuk setiap aspek yang diamati dengan Rating Scale pada skala

skor 1-5 sebagaiman terlihat pada tabel 3.3

Table 3.3 Kisi-kisi Lembar Aktivitas Guru

No Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1 Guru memasuki kelas tepat waktu

2 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Guru menggali pengetahuan awal

siswa

4 Guru menjelaskan materi yang

akan diajarkan

5 Guru dapat mengkondisikan siswa

untuk belajarr tertib dan rapi

6 Guru memberikan penjelasan

tentang prosedur kegiatan dengan

menggunakan media pembelajara

Puzzle

7 Guru memberikan buku tema ke

setiap siswa dan meminta siswa

untuk mengerjakan tugas

8 Guru berkeliling untuk memantau

dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugas

9 Guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok untuk

berdiskusi mengenai hasil dari

Page 66: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

jawaban mereka

10 Setelah selesai berdiskusi guru

meminta perwakilan dari masing-

masing kelompok untuk maju ke

depan mempresentasikan hasil

diskusi mereka

11 Guru memberikan penguatan dari

jawaban masing-masing

kelompok

12 Guru menambahkan konsep yang

belum terungkap

13 Guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran

Keterangan skor: 5 = Sangat Aktif, 4 = Aktif, 3 = Cukup Aktif,

2 = Kurang Aktif, dan 1 = Tidak Aktif (Arifin, 2016:133)

c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dianalisis menggunakan lembar observasi

aktivitas siswa. Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk

merefleksi tindakan yang telah dilakukan pada kegiatan

pembelajaran. Data hasil dari lembar observasi aktivitas siswa

untuk setiap aspek yang diamati dengan Rating Tally sebagaiman

terlihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar Aktivits Belajar Siswa

No Aktivitas Belajar Siswa Tally

1 Siswa membuka pelajaran dengan

membaca berdo‟a

2 Siswa memberikan respon pertanyaan

atau instruksi yang diberikan oleh guru

3 Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang materi yang diajarkan

4 Siswa mendengarkan instruksi media

pembelajaran Puzzle

5 Siswa membaca dan mengerjakan tugas

yang diberikan guru dengan focus dan

sungguh-sungguh

6 Siswa membentuk kelompok diskusi

dengan efektif

7 Siswa saling bekerjasama antar sesame

kelompok serta saling membantu dalam

Page 67: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematik

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori menjabarkan kedalam

unit-unit, bahan- bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data akan dilakukan

sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di

lapangan (Sugiyono, 2012, hal.336). Analisis data penenlitian dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

1. Angket Keaktifan Belajar Siswa

Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang

keaktifan belajar siswa pada hasil angket keaktifan belajar siswa dapat

dihitung melalui :

Persentase respon siswa =

Dimana:

A = Proporsi siswa yang memilih (aktif )

B = Jumlah siswa (keseluruhan)

Dengan Kategori Penilaian :

0–19 = Tidak Aktif

20–59 = Kurang Aktif

60–69 = Cukup Aktif

70–79 = Aktif

80–100 = Aktif Sekali (Diadopsi dari Trianto, 2011, hal. 63)

menyelesaikan tugas

8 Siswa menyelesaikan jawaban yang

diperolehnya melalui diskusi

9 Masing-masing kelompok bergantian

maju untuk mempresentasikan hasil

kerjanya dankelompok lain memberikan

tanggapan

10 Siswa menyimpilkan pembelajaran

Page 68: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

2. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Guru

Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil

observasi aktifitas guru pada hasil observasi dapat dihitung melalui :

a. Rata-rata skor total indikator =

b. Rata-rata skor total =

x 100

Dengan Kategori Penilaian :

0–19 = Tidak Aktif

20–59 = Kurang Aktif

60–69 = Cukup Aktif

70–79 = Aktif

80–100 = Aktif Sekali (Diadopsi dari Trianto, 2011, hal. 63)

3. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil

observasi aktifitas siswa pada hasil observasi dapat dihitung melalui :

a. Rata-rata skor total indikator =

b. Rata-rata skor total =

x 100

Dengan Kategori Penilaian :

0–19 = Tidak Aktif

20–59 = Kurang Aktif

60–69 = Cukup Aktif

70–79 = Aktif

80–100 = Aktif Sekali (Diadopsi dari Trianto, 2011, hal. 63)

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penelitian tindakan kelas keberhasilannya dapat ditandai dengan Adanya

perbaikan, baik terkait guru maupun siswa. Keberhasilan suatu Penelitian

tindakan yaitu dengan membandingkan kondisi sebelum diberi Tindakan

dengan hasil sesudah diberi tindakan. Sebagai pertimbangan dan memberikan

Page 69: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

makna terhadap apa yang Telah dicapai sesudah tindakan, dalam penelitian

tindakan kelas ini akan Digunakan kriteria keberhasilan normatif. Kriteria

yang dimaksud adalah Apabila keadaan sesudah tindakan menunjukkan

keadaan peningkatan keaktifan siswa dari sebelum diberi tindakan, maka

penelitian tindakan kelas ini Dapat dikatakan berhasil.

Adapun kriteria keberhasilan yang digunakan dalam penelitian Tindakan

kelas ini adalah :

1. Paling sedikit 75% jumlah siswa memiliki keaktifan dalam pembelajaran

tematik dengan Kategori tinggi (61%-80%) untuk semua aspek keaktifan.

2. Paling banyak 25% jumlah siswa memiliki keaktifan dalam pembelajaran

tematik dengan Kategori cukup (41%-60%).

Page 70: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 febuari 2020 sampai dengan

29 febuaari 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus setiap siklus

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan terdiri dari 2×35 menit. Tindakan

pembelajara yang dilakukan pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana

pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Tematik dengan menggunakan media

Puzzle di kelas III Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Kota Jambi dengan jumlah

siswa 26, siswa yang terdiri dari 13 laki-laki,dan 13 siswa perempuan.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahap yaitu, tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, taha observasi, dan tahap refleksi.

B. Hasil Penelitian

1. Prasiklus

Pada saat pelaksaan prasiklus peneliti terlebih dahulu mengikuti guru

kelas mengajar Tematik selama 1 hari, dimulai tanggal 19 Februari 2020,

hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengajar, media

dan strategi apa saja yang digunakannya dan untuk lebih memahami

karakteristik siswa sebelum menerapkan pembelajaran menggunakan media

Puzzle. Selain itu peneliti juga mengamati tentang keaktifan siswa ketika

proses pembelajaran, hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal

keaktifan siswa kelas III di MI Muhajirin dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan tentang keaktifan belajar siswa kelas

III di MI Muhajirin dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut :

Page 71: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Gambar 4.1 Persentase Keaktifan Belajar Siswa Pada Prasiklus

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, terlihat bahwa persentase

keaktifan siswa pada saat prasiklus di lakukan yaitu, siswa yang aktif

dalam proses pembelajaran berjumlah 5 orang, jika dipersentasekan

sebesar 19%. 10 orang siswa termasuk kategori cukup aktif saat proses

pembelajaran, atau jika dipersentasekan sebesar 39%. Sedangkan 11 orang

siswa masih dalam kategori kurang aktif ketika proses pembelajaran

berlangsung, dengan persentase sebesar 42%. Jika dilihat dari nilai rata-

rata keaktifan maka di peroleh sebesar 61,97. Secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa rata-rata keaktifan siswa kelas III MI Muhajirin Kota

Jambi masih termasuk kedalam kategori “Cukup Aktif”.

Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa selama proses

pembelajaran pada prasiklus berlangsung, maka dapat dijadikan sebagai

satandar awal sebelum memasuki siklus I. Sebab masih rendahnya

keaktifan siswa saat proses pembelajaran karena masih terdapat beberapa

kendala yang dihadapi guru saat proses pembelajaran antara lain :

1) Kebiasaan siswa senang yang belajar secara individu.

2) Pada proses pembelajaran suasana kelas masih terasa gaduh dan

rebut.

3) Banyaknya siswa yang kurang memahami maksud dan tujuan

pembelajaran yang dilaksanakan.

Page 72: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

4) Siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru.

5) Banyaknya siswa yang kurang memperhatikan penguatan tentang

sistem pembelajaran yang diberikan oleh guru dan materi yang

dipelajari.

6) Siswa kurang mau bekerjasama dengan temannya dalam

menyelesaikan masalah.

7) Siswa kurang bertanya padahal mereka kurang memahami materi

yang dipelajari.

Berdasarkan beberapa kendala di atas, peneliti sebagai observer

dan guru kelas yang melaksanakan proses pembelajaran, berupaya untuk

memperbaiki kekurangan-kekuranngan yang terjadi pada prasiklus, maka

sebelum memasuki proses pembelajaran pada siklus I, perlu adanya

refleksi atas kekurangan yang terjadi saat proses pembelajaran ketika

prasiklus yang nantinya akan dijadikan standar penilaian pada saat prses

pembelajaran siklus I.

2. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus 1 dilakukan selama dua kali pertemuan

pembelajaran dimulai pada tanggal 21 Febuari 2020 dan 23 Febuari 2020.

Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap perencanaan siklus I

1) Menetapkan materi pembelajaran tematik kurikulum 2013.

2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman dalam kegiatan pembelajaran.

3) Merancang pembuatan media puzzle.

4) Menyiapkan instrumen tes pada pembelajaran tematik untuk

mengetahui hasil belajar siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa.

6) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan guru.

Page 73: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Table 4.1 Jadwal Perencanaan (Siklus I)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Jumat, 21 Februari 2020 Pertemuan I Energi Alternatif

2 Sabtu, 22 Frebuari 2020 Pertemuan II Energi Alternatif

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindalakan di kelas III MI Muhajirin Kota Jambi

Tahun Ajaran 2019/2020. Pada tahap ini peneliti dan guru

berkolaborasi menggunakan media media Puzzle dengan Tema

Energi dan Perubahannya subtema Energi Alternatif. Siklus I,

dilaksanakan selama dua kali pertemuan yang akan diuraikan sebagai

berikut.

1) Pertemuan I (pertama)

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 21

Februari 2020 jam ke 2 pada pukul 09.25-10.35 WIB. Materi

yang akan disampaikan adalah Energi Alternatif.

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberikan salam kepada

siswa dan siswa menjawab salam. Selanjutnya Guru

menanyakan kabar sisw. Guru mengajak siswa untuk berdo‟a

sebelum belajar, dan doa dipimpin oleh salah seorang siswa

yang disebut ketua kelas. Guru mengecek kehadiran

siswadengan memanggil nama-nama siswa menurut absen dan

memeriksa kerapian pakaian. Sebelum memulai pembelajaran

guru memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

melakukan persepsi “menanyakan pelajaran minggu lalu”.

Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru melakukan Ice breaking supaya siswa

semangat belajar dan tidak bosan.

Page 74: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menyampaikan tentang macam-macam Energi

Alternatif

(2) Siswa mengamati gambar Energi Alternatif Briket sebagai

pengganti BBM.

(3) Siswa-Siswa menyebutkan apa yang dilihat pada gambar.

(4) Siswa menjelaskan apa yang dilihatnya pada gambar

dengan bahasanya sendiri.

(5) Siswa menceritakan perbedaan yang ada di sekitar

rumahnya. apa sajakah bahan –bahan yang bisa digunakan

sebagai bahan bakar dilingkungan rumahnya?.

(6) Siswa menceritakan bagaimana perasaan mereka terhadap

adanya sampah atau limbah disekitarnya.

(7) Guru menyakan tentang gambar Briket yang ada dibuku

siswa

(8) Guru meminta anak memberikan contoh dari bahan bakar

alami pengganti BBM

(9) Siswa bertanya jawab tentang energi alternatif.

Komunikasi

(10) Siswa membentuk kelompok besar

(11) Pada setiap kelompok, siswa mendapatkan tugas tentang

apa saja bahan-bahan pembuatan briket.

(12) Arahkan siswa untuk menuliskannya nama bahan-bahan

pembeuatan briket di kertas selembar. komunikasi

(13) Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil

diskusinya.

c) Penutup

Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran hari ini

tentang Energi Alternatif. Guru menginformasikan materi

pelajaran yang akan di bahas pada pertemuan selanjutnya.

Page 75: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Guru mengakhiri pelajaran dengan hamdalah dan guru

mengucapkan salam. Selama kegiatan berlangsung pada

pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru.

namun masih terlihat masih ada siswa yang bingung dan tidak

mau mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan

oleh guru.

2) Pertemuan II (kedua)

Pertemuan ke-II dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari

2020 jam 1-2 pada pukul 08.00-09.10 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah Energi Alternatif.

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberikan salam kepada

siswa dan siswa menjawab salam. Kelas dimulai dengan

mengucapkan salam. Selanjutnya guru menanyakan kabar

siswa. Guru mengajak siswa untuk berdo‟a sebelum belajar,

dan doa dipimpin oleh salah seorang siswa yang disebut

ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa dengan

memanggil nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa

kerapian pakaian. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

melakukan persepsi “menanyakan pelajaran minggu lalu”.

Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru melakukan Ice breaking supaya siswa

semangat belajar dan tidak bosan.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menyampaikan tentang macam macam Energi

Alternatif

(2) Siswa mengamati gambar Energi Alternatif Briket

sebagai pengganti BBM.

Page 76: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

(3) Siswa Siswa menyebutkan apa yang dilihat pada gambar.

(4) Siswa menjelaskan apa yang dilihatnya pada gambar

dengan bahasanya sendiri.

(5) Siswa menceritakan perbedaan yang ada di sekitar

rumahnya. apa sajakah bahan –bahan yang bisa

digunakan sebagai bahan bakar dilingkungan rumahnya?.

(6) Siswa menceritakan bagaimana perasaan mereka

terhadap adanya sampah atau limbah disekitarnya.

(7) Guru menyakan tentang gambar Briket yang ada dibuku

siswa

(8) Guru meminta anak memberikan contoh dari bahan

bakar alami pengganti BBM

(9) Siswa bertanya jawab tentang energi alternatif.

Komunikasi

(10) Siswa membentuk kelompok besar

(11) Pada setiap kelompok, siswa mendapatkan gambar

puzzle tentang bahan-bahan pembuatan briket.

(12) Arahkan siswa menyusun gambar puzzle berdasarkan

gambar yang ada dipojoknya (creativity and Innovation)

komunikasi

(13) Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil

diskusinya.

c) Penutup

Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran hari ini tentang

Energi Alternatif. Guru menginformasikan materi pelajaran

yang akan di bahas pada pertemuan selanjutnya. Guru

mengakhiri pelajaran dengan hamdalah dan Guru

mengucapkan salam. Selama kegiatan berlangsung pada

pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru.

namun masih terlihat masih ada siswa yang bingung dan tidak

Page 77: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

mau mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan

oleh guru.

c. Tahap Observasi Siklus I

Hasil yang diperoleh dari siklus I yaitu terdiri dari hasil

observasi aktivitas siswa, observasi aktivitas guru dan hasil observasi

keaktifan siswa. Adapun paparan dari hasil observasi siklus I yaitu

sebagai berikut.

(1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi dari pengamat terhadap kegiatan siswa

yang dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat

pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aktivitas Belajar Siswa Skor

Jumlah

Rata-

rata

% P1 P2

1 Saat mengikuti pelajaran

sungguh-sungguh dalam

belajar.

13 15 28 54

2 Mempunyai catatan lengkap 12 14 26 50

3 Mempunyai perhatian yang

besar pada kegiatan belajar. 11 12 23 44

4 Tidak mudah terganggu

ketika belajar. 13 15 28 54

5 Mudah berkonsentrasi

ketika belajar 16 17 33 63

6 Bertanya ketika kurang

jelas. 13 15 28 54

7 Menjawab pertanyaan 14 16 30 58

8 Memberi tanggapan. 12 13 25 48

9 Tertarik untuk mengerjakan

soal latihan. 10 14 24 46

10 Menyimpulkan materi

pelajaran. 9 20 29 56

11 Rajin mencari sumber

pelajaran yang lainnya. 14 16 30 58

12 Mengeluarkan pendapat

dengan baik dan percaya

diri.

12 14 26 50

Page 78: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

13 Mencari tahu tentang materi

pembelajaran yang belum

diketahui oleh kelompoknya

secara berkelompok.

19 21 40 77

14 Menanggapi materi yang

sedang dipelajari menurut

pemahamannya.

18 20 38 73

15 Bekerja dalam kelompok

untuk membuat soal atau

mengajukan masalah

21 25 46 88

16 Siswa mampu bekerjasama

atau berdiskusi 22 24 46 88

17 Dapat membantu

menyelesaikan soal-soal

kelompok

17 20 37 71

18 Mampu membantu atau

menyelesaikan tugas

kelompok yang diberikan

guru

14 16 30 58

19 Mampu menyelesaikan

masalah dalam kelompok. 19 22 41 79

Jumlah 608

Rata-rata % 62

Kategori Kurang

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, di peroleh jumlah skor

total hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua saat proses kegiatan

pembelajaran adalah sebesar 608. Dengan nilai rata-rata

persentase sebesar 62%, maka jika dikategorikan nilai tersebut

masih dalam kategori Cukup. Jadi dapat dikatakan aktivitas

belajar siswa pada siklus 1 masih dalam kategori cukup baik.

(2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi dari pengamat terhadap aktivitas guru

yang dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut.

Page 79: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Tingkah laku Guru Skor

Jumlah Rata-

rata % P1 P2

1 Guru memasuki kelas

tepat waktu

4 4 8 80

2 Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

4 4 8 80

3 Guru memotivasi siswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah yang dipilih.

4 4 8 80

4 Guru mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang terkait

dengan KD yang akan

dikembangkan.

3 4 7 70

5 Guru membantu siswa

untuk mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan dengan

masalah.

3 4 7 70

6 Guru mendorong siswa

untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan

fenomena yang

diamatinya masalah itu

dirumuskan berupa

pertanyaan yang bersifat

problematis.

4 4 8 80

7 Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang relevan.

4 4 8 80

8 Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan

atas masalah baik secara

individu maupun

kelompok.

4 4 8 80

9 Guru meminta siswa

untuk melakukan analisis

data dan merumuskan

jawaban terkait dengan

masalah yang mereka

4 4 8 80

Page 80: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

ajukan sebelumnya.

10 Guru membantu siswa

dalam merumuskan

jawaban.

4 4 8 80

11 Guru memfasilitasi siswa

untuk mempresentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

4 4 8 80

12 Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan.

4 4 8 80

Jumlah 94

Rata-rata % 78

Kategori Baik

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, di peroleh jumlah skor

total hasil lembar observasi aktivitas guru pada pertemuan

pertama dan pertemuan kedua saat proses kegiatan pembelajaran

adalah sebesar 94. Dengan nilai rata-rata persentase sebesar

78%, maka jika dikategorikan nilai tersebut masuk dalam

kategori baik. Jadi dapat dikatakan aktivitas guru dalam proses

pembelajaran pada siklus 1 sudah terlaksana dengan baik,

karena guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

sesuai dengan RPP yang sudah di rancang.

(3) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Hasil observasi dari pengamat terhadap keaktifan siswa

yang dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut.

Page 81: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

No Nama

Responden

Item Pertanyaan Jumlah Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 A 3 3 4 2 3 4 3 3 2 27 75

2 B 3 2 4 1 3 3 4 2 2 24 67

3 C 2 1 4 2 2 4 2 4 2 23 64

4 D 4 3 3 3 2 3 4 4 2 28 78

5 E 3 4 4 2 3 2 2 3 2 25 69

6 F 2 3 4 4 3 3 3 3 4 29 81

7 G 3 3 2 3 2 2 3 2 2 22 61

8 H 2 3 3 4 4 3 4 3 2 28 78

9 I 1 4 3 1 3 1 2 2 1 18 50

10 J 3 2 2 4 2 2 2 3 2 22 61

11 K 1 1 2 4 3 4 2 3 1 21 58

12 L 4 2 2 4 2 3 2 2 2 23 64

13 M 3 3 4 3 3 4 3 3 4 30 83

14 N 2 2 3 3 2 3 4 3 2 24 67

15 O 2 2 3 2 2 2 3 2 4 22 61

16 P 2 4 2 4 3 3 2 3 2 25 69

17 Q 2 3 3 1 2 3 3 4 2 23 64

18 R 2 4 4 2 2 3 2 3 2 24 67

19 S 3 2 3 4 3 4 2 2 4 27 75

20 T 2 3 2 3 2 2 3 2 2 21 58

21 U 2 2 4 3 2 3 2 3 2 23 64

22 V 2 2 3 4 2 2 4 1 3 23 64

23 W 2 3 2 4 3 3 2 4 3 26 72

24 Q 2 3 3 3 2 4 3 4 2 26 72

25 Y 3 4 2 4 2 3 3 3 3 27 75

26 Z 2 3 2 4 2 4 4 4 4 29 81

Jumlah 1778

Rata-rata % 68

Keterangan:

10) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

11) Kerjasama dalam kelompok

12) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam

kelompok

13) Memberikan kesempatan berpendapat kepada teman dalam

kelompok

14) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

Page 82: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

15) Memberikan gagasan yang cemerlang

16) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang

17) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain

18) Saling membantu dan menyelesaikan masalah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, di peroleh jumlah skor

total hasil lembar observasi keaktifan siswa pada siklus 1 saat

proses kegiatan pembelajaran adalah sebesar 1778. Dengan nilai

rata-rata persentase sebesar 68%, maka jika dikategorikan nilai

tersebut masuk dalam kategori cukup aktif. Jadi dapat dikatakan

keaktifan siswa saat proses pembelajaran pada siklus 1 masih

dalam kategori cukup.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi juga terlihat

bahwa keaktifan siswa yang memperoleh kategori aktif sekali

berjumlah 3 orang siswa, yang memperoleh kategori aktif

berjumlah 7 orang siswa, 13 orang siswa masuk kategori cukup

aktif. sedangkan siswa yang masuk kategori kurang aktif

berjumlah 3 orang siswa. Dari hasil observasi tersebut jika

dipersentasekan, maka hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.2

berikut.

Gambar 4.2 Persentase Keaktifan Siswa Kelas III MI Muhajirin

Kota Jambi Pada Siklus I

Page 83: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Berdasarkan gambar 4.2 di atas terlihat bahawa aktifan

siswa yang memperoleh kategori aktif sekali sebesar 12%.

Keaktifan siswa yang memperoleh kategori aktif adalah sebesar

27%, dan 50% siswa memperoleh kategori cukup aktif.

Sedangkan siswa yang masuk kategori kurang aktif sebesar

11%.

d. Tahap Refleksi siklus I

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, guru dan lembar

observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran siklus I

berlangsung dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan siklus I belum

dapat dikatakan berhasil karena belum mencapai kriteria

keberhasilan 70% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) dan perlu ditingkatkan pada siklus II. Ketidak

berhasilan dapat dilihat dari rendahnya nilai aktivitas dan keaktifan

belajar siswa. Ada beberapa kendala yang dihadapi pada proses

pembelajaran melalui kegiatan diskusi dan penggunaan media puzzle

antara lain:

1) Tidak semua siswa, hanya sebagian mau menerima belajar

secara kelompok, hal ini dikarenakan kebiasaan siswa yang

belajar secara individu. Tetapi setelah diberikan stimulus dan

motivasi bahkan voting seluruh siswa mau belajar secara

berkelompok.

2) Pada saat pembagian kelompok ada sebagian siswa yang

memilih-milih teman kelompoknya dan belum menerima

pembagian kelompok secara heterogen. Guru memberikan

penjelasan keuntungan kelompok secara heterogen dan setelah

proses pembelajaran siswa menerima dan terbiasa dengan

kelompoknya.

3) Pada pertemuan awal suasana diskusi kelompok masih terasa

sedikit gaduh atau ribut.

Page 84: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

4) Masih ada siswa yang kurang memahami maksud dan tujuan

pembelajaran yang dilaksanakan.

5) Masih ada siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

6) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penguatan tentang

sistem pembelajaran yang diberikan oleh guru dan materi yang

dipelajari yaitu energi alternatif.

7) Masih banyaknya siswa kesulitan membuat pertanyaan tentang

materi energi alternatif.

8) Kurangnya pemahaman siswa dalam mengembangkan sebuah

pertanyaan ataupun jawaban.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekuranngan yang ada pada

siklus I dan untuk meningkatkan kekatifan siswa dalam belajar maka

perlu dilanjutkan pada siklus II, dengan melakukan perbaikan-

perbaikan sebagai berikut :

1) Guru perlu meningkatkan lagi motivasi kepada siswa agar lebih

termotivasi dalam belajar.

2) Guru lebih optimal dalam mengkondisikan kelas untuk siap

dalam belajar.

3) Guru lebih optimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa

untuk aktif dalam proses pembelajaran.

4) Guru hendaknya selalu memberikan penjelasan atas dampak

negatif dari tidak dikuasainya materi yang dipelajari.

5) Guru wajib menganalisa kendala-kendala yang dihadapi siswa

dalam memahami materi pembelajaran dan mencari solusinya.

6) Guru wajib menemukan keinginan anak dalam belajar, sehingga

anak tidak merasa terbebani dengan materi ajar, sementara

tujuan yang dicapai dalam pembelajaran harus tercapai.

7) Guru hendaknya menggunakan fasilitas perangkat pembelajaran

seperti media pembelajaran yang lengkap guna membuat siswa

Page 85: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

lebih tertarik dengan materi yang di ajarkan. Atau guru harus

mempunyai inisiatif lain jika media pembelajaran di sekolah

tidak lengkap, guru bisa menggunakan media lain seperti media

puzzle guna mengaktifkan stimulus siswa.

8) Guru perlu membimbing siswa yang masih kesulitan membuat

pertanyaan tentang materi enrgi alternatif.

9) Guru perlu memberi penguatkan pemahaman siswa dalam

mengembangkan sebuah pertanyaan ataupun jawaban.

10) Guru juga akan meningkatkan pengelolaan kelas dengan baik,

seperti menengur siswa yang membuat gaduh atau ribut dikelas

sehingga tercipta suasa yang kondusif.

3. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan

pembelajaranya dimulai pada tanggal 28 Febuari 2020 dan 29 Febuari

2020. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang dilakukan meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti yaitu pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas menggunakan media pembelajaran

puzzle, sebelum mengajar peneliti mempersiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar kesiapan peneliti dalam

mengajar lebih maksimal. Dalam hal ini peneliti harus dapat lebih

membimbing siswa dalam proses pembelajaran dan memberikan

motivasi kepada siswa agar lebih semangat dalam proses

pembelajaran. Dengan demikian, proses pembelajaran tersebut dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa, sehingga keaktifan belajar

yang akan dicapai dapat meningkat.

Untuk menindaklanjuti hasil refleksi pada siklus I maka

peneliti bersama guru melakukan perbaikan pada pelaksanaan

pembelajaran dengan media pembelajaran puzzle, sebagai berikut:

Page 86: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

1) Menetapkan materi pembelajaran tematik kurikulum 2013.

2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman dalam kegiatan pembelajaran.

3) Merancang pembuatan media puzzle.

4) Menyiapkan instrumen tes pada pembelajaran tematik untuk

mengetahui hasil belajar siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa.

6) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan guru.

7) Guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih aktif dan berani

untuk bertanya maupun menggapi.

8) Guru lebih mengoptimalkan dalam mengkondisikan kelas agar

siswa siap dalam menerima pelajaran.

9) Guru memberi bimbingan dan arahan kepada siswa untuk aktif

dalam proses pembelajaran.

10) Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan penjelasan

materi yang disampaikan oleh guru maupun saat utusan

kelompok sedang presentase dan mengingatkan bahwa materi

tersebut penting dan dapat bermanfaat bagi siswa.

11) Guru memberikan pengarahan untuk mencatat materi penting

yang disampaikan agar dapat digunakan untuk siswa belajar.

12) Pada saat menyampaikan materi, guru lebih banyak bertanya

kepada siswa sehingga dapat memancing siswa untuk bertanya

atau mengemukakan pendapat.

13) Jika ada siswa yang mengobrol, maka guru akan

memperingatkan siswa dengan lebih tegas dan juga memberikan

pertanyaan terkait materi sehingga perhatian siswa kembali

fokus pada kegiatan pembelajaran.

Page 87: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Table 4.5 Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Kamis, 28 Februari 2020 Pertemuan I Penghematan Energi

2 Jumat, 29 Frebuari 2020 Pertemuan II Penghematan Energi

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan di kelas III MI Muhajirin Kota Jambi

Tahun Ajaran 2019/2020. Pada tahap ini peneliti dan guru

berkolaborasi menggunakan media media Puzzle dengan Tema

Energi dan Perubahannya Subtema Penghematan Energi. Siklus II,

dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan durasi 2x30 menit,

yang akan diuraikan sebagai berikut.

1) Pertemuan I (pertama)

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis 28

Februari 2020 jam ke 2 pada pukul 09.25-10.35 WIB. Materi

yang akan disampaikan adalah Penghematan Energi

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberikan salam

kepada siswa dan siswa menjawab salam. Kelas dimulai

dengan mengucapkan salam. Selanjutnya Guru menanyakan

kabar sisw. Guru mengajak siswa untuk berdo‟a sebelum

belajar, dan doa dipimpin oleh salah seorang siswa yang

disebut ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswadengan

memanggil nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa

kerapian pakaian. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

melakukan persepsi “menanyakan pelajaran minggu lalu”.

Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru melakukan Ice breaking supaya siswa

semangat belajar dan tidak bosan.

Page 88: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang macam

macam penghematan energi. Siswa diminta untuk

memperhatikan dan dipersilahkan jika ada yang ingin

mencatat materi karena materi akan digunakan untuk post-

test.

(2) Pada saat menyampaikan materi, guru lebih banyak

bertanya kepada siswa guna memancing agar siswa lebih

banyak menyampaikan pendapatnya.

(3) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks

tentang macam-macam penghematan energi, mengarahkan

siswa untuk benar-benar memahami isi dari bacaan

tersebut.

(4) Guru memberi contoh macam-macam penghematan energi

(5) Setelah guru selesai menyampikan materi, seperti pada

pertemuan sebelumnya guru memberikan waktu kepada

siswa untuk mempelajari kembali materi tersebut dengan

cara membaca, dan berdiskusi dengan teman.

(6) Guru membentuk kelompok besar

(7) Siswa duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing

(8) Pada setiap kelompok, siswa mendapatkan tugas tentang

ciri-ciri atau contoh penghematan energi.

(9) Guru memberikan potongan-potongan puzzle tentang

materi macam macam penghematan energi kepada setiap

kelompok.

(10) Guru mengarahkan agar masing-masing kelompok berdiri

melingkari meja dan didekat potongan-potongan puzzle

yang telah dibagikan.

(11) Selama proses diskusi kelompok, siswa dianjurkan untuk

menjaga suasana kelas tetap kondusif.

Page 89: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

(12) Guru mengarahkan kepada masing-masing kelompok

harus mengerjakan secara berkelompok, tidak boleh ada

yang mengerjakan sendirian.

(13) Guru memerintahkan kepada setiap masing-masing

kelompok mengutuskan teman kelompoknya untuk

mempersentasikan hasil diskusinya.

(14) Setelah selesai presentasi, guru memberikan umpan balik

berupa pertanyaan-pertanyaan tentang gambar yang telah

mereka rangkai.

c) Penutup

Pada akhir pertemuan, guru dan siswa menyimpulkan

pelajaran hari ini tentang penghematan energi. Guru

menginformasikan materi pelajaran yang akan di bahas pada

pertemuan selanjutnya. Guru mengakhiri pelajaran dengan

hamdalah dan guru mengucapkan salam. Selama kegiatan

berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat

menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang

diajukan oleh guru. namun masih terlihat masih ada siswa yang

bingung dan tidak mau mengeluarkan pendapat ketika

permasalahan diberikan oleh guru.

2) Pertemuan II (Kedua)

Pertemuan ke-II pada siklus II ini dilaksanakan pada hari

Jumat, 29 Februari 2020 jam 1-2 pada pukul 08.00-09.10 WIB.

Materi yang akan disampaikan adalah Penghematan Energi.

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberikan salam

kepada siswa dan siswa menjawab salam. Kelas dimulai

dengan mengucapkan salam. Selanjutnya Guru menanyakan

kabar sisw. Guru mengajak siswa untuk berdo‟a sebelum

belajar, dan doa dipimpin oleh salah seorang siswa yang

Page 90: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

disebut ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswadengan

memanggil nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa

kerapian pakaian. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

melakukan persepsi “menanyakan pelajaran minggu lalu”.

Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru melakukan Ice breaking supaya siswa

semangat belajar dan tidak bosan.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang

macam-macam penghematan energi. Siswa diminta

untuk memperhatikan dan dipersilahkan jika ada yang

ingin mencatat materi karena materi akan digunakan

untuk post-test.

(2) Pada saat menyampaikan materi, guru lebih banyak

bertanya kepada siswa guna memancing agar siswa lebih

banyak menyampaikan pendapatnya.

(3) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami

teks tentang macam-macam penghematan energi,

mengarahkan siswa untuk benar-benar memahami isi

dari bacaan tersebut.

(4) Guru memberi contoh maca-macam penghematan energi

(5) Setelah guru selesai menyampikan materi, seperti pada

pertemuan sebelumnya guru memberikan waktu kepada

siswa untuk mempelajari kembali materi tersebut dengan

cara membaca, dan berdiskusi dengan teman.

(6) Guru membentuk kelompok besar.

(7) Siswa duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing

(8) Pada setiap kelompok, siswa mendapatkan tugas tentang

ciri-ciri atau contoh penghematan energi.

Page 91: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

(9) Guru memberikan potongan-potongan puzzle tentang

materi macam macam penghematan energi kepada setiap

kelompok.

(10) Guru mengarahkan agar masing-masing kelompok

berdiri melingkari meja dan didekat potongan-potongan

puzzle yang telah dibagikan.

(11) Guru mengarahkan kepada masing-masing kelompok

harus mengerjakan secara berkelompok, tidak boleh ada

yang mengerjakan sendirian.

(12) Selama proses diskusi kelompok, siswa dianjurkan untuk

menjaga suasana kelas tetap kondusif.

(13) Guru memerintahkan kepada setiap masing-masing

kelompok mengutuskan teman kelompoknya untuk

mempersentasikan hasil diskusinya.

(14) Setelah selesai presentasi, guru memberikan umpan

balik berupa pertanyaan-pertanyaan tentang gambar yang

telah mereka rangkai.

c) Penutup

Pada akhir pertemuan, guru dan siswa menyimpulkan

pelajaran hari ini tentang penghematan energi. Guru

menginstruksikan siswa untuk kembali duduk di meja dan

kursi mereka semula, karena akan dilaksanakan evaluasi hasil

belajar. Guru menginformasikan materi pelajaran yang akan di

bahas pada pertemuan selanjutnya. Guru mengakhiri pelajaran

dengan hamdalah dan Guru mengucapkan salam. Selama

kegiatan berlangsung pada pertemuan II, siswa sudah terlihat

menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang

diajukan oleh guru. namun masih terlihat masih ada siswa yang

bingung dan tidak mau mengeluarkan pendapat ketika

permasalahan diberikan oleh guru.

Page 92: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

c. Tahap Observasi Siklus II

Hasil yang diperoleh dari siklus I yaitu terdiri dari hasil

observasi aktivitas siswa, observasi aktivitas guru dan hasil observasi

keaktifan siswa. Adapun paparan dari hasil observasi siklus I yaitu

sebagai berikut.

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi dari pengamat terhadap kegiatan siswa yang

dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No. Aktivitas Belajar Siswa Skor

Jumlah

Rata-

rata

% P1 P2

1 Saat mengikuti pelajaran

sungguh-sungguh dalam

belajar.

16 18 34 65

2 Mempunyai catatan

lengkap

15 16 31 60

3 Mempunyai perhatian

yang besar pada

kegiatan belajar.

13 14 27 52

4 Tidak mudah terganggu

ketika belajar.

15 17 32 62

5 Mudah berkonsentrasi

ketika belajar

16 20 36 69

6 Bertanya ketika kurang

jelas.

16 18 34 65

7 Menjawab pertanyaan 16 17 33 63

8 Memberi tanggapan. 14 16 30 58

9 Tertarik untuk

mengerjakan soal

latihan.

15 17 32 62

10 Menyimpulkan materi

pelajaran.

20 22 42 81

11 Rajin mencari sumber

pelajaran yang lainnya.

16 18 34 65

12 Mengeluarkan pendapat

dengan baik dan percaya

diri.

15 16 31 60

Page 93: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

13 Mencari tahu tentang

materi pembelajaran

yang belum diketahui

oleh kelompoknya

secara berkelompok.

21 22 43 83

14 Menanggapi materi yang

sedang dipelajari

menurut

pemahamannya.

20 23 43 83

15 Bekerja dalam kelompok

untuk membuat soal atau

mengajukan masalah

25 26 51 98

16 Siswa mampu

bekerjasama atau

berdiskusi

24 25 49 94

17 Dapat membantu

menyelesaikan soal-soal

kelompok

20 22 42 81

18 Mampu membantu atau

menyelesaikan tugas

kelompok yang

diberikan guru

16 17 33 63

19 Mampu menyelesaikan

masalah dalam

kelompok.

22 23 45 87

Jumlah 702

Rata-rata % 71

Kategori Baik

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, di peroleh jumlah skor total

hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II di

pertemuan pertama dan pertemuan kedua saat proses kegiatan

pembelajaran adalah sebesar 702. Dengan nilai rata-rata persentase

sebesar 71%, maka jika dikategorikan nilai tersebut masuk dalam

kategori baik. Jadi dapat dikatakan aktivitas belajar siswa pada

siklus 1 masuk dalam kategori baik.

Page 94: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi dari pengamat terhadap aktivitas guru yang

dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Tingkah laku Guru Skor

Jumlah Rata-

rata % P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat

waktu

4 5 9 90

2 Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

4 5 9 90

3 Guru memotivasi siswa

agar terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah yang

dipilih.

4 5 9 90

4 Guru mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang terkait

dengan KD yang akan

dikembangkan.

4 5 9 90

5 Guru membantu siswa

untuk mendefinisikan tugas

belajar yang berhubungan

dengan masalah.

4 4 8 80

6 Guru mendorong siswa

untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan

fenomena yang diamatinya

masalah itu dirumuskan

berupa pertanyaan yang

bersifat problematis.

4 5 9 90

7 Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang relevan.

4 5 9 90

8 Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan atas

masalah baik secara

individu maupun

kelompok.

4 4 8 80

Page 95: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

9 Guru meminta siswa untuk

melakukan analisis data

dan merumuskan jawaban

terkait dengan masalah

yang mereka ajukan

sebelumnya.

4 5 9 90

10 Guru membantu siswa

dalam merumuskan

jawaban.

4 4 8 80

11 Guru memfasilitasi siswa

untuk mempresentasikan

jawaban atas permasalahan

yang mereka rumuskan

sebelumnya.

4 5 9 90

12 Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan.

4 4 8 80

Jumlah 104

Rata-rata % 87

Kategori

Baik

Sekali

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, di peroleh jumlah skor

total hasil lembar observasi aktivitas guru pada pada siklus II di

pertemuan pertama dan kedua saat proses kegiatan pembelajaran

adalah sebesar 104. Dengan nilai rata-rata persentase sebesar

87%, maka jika dikategorikan nilai tersebut masuk dalam

kategori baik sekali. Jadi dapat dikatakan aktivitas guru dalam

proses pembelajaran pada siklus 1 sudah terlaksana dengan baik

sekali.

3) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Hasil observasi dari pengamat terhadap keaktifan siswa

yang dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat

pada tabel 4.8 berikut.

Page 96: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Tabel 4.8 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

No Nama

Responden

Item Pertanyaan Jumlah Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 A 4 3 4 4 3 4 4 3 2 31 86

2 B 3 2 4 3 3 3 4 3 2 27 75

3 C 2 4 4 3 3 4 2 3 2 27 75

4 D 4 3 3 3 4 3 4 4 2 30 83

5 E 4 4 4 2 4 3 2 3 2 28 78

6 F 2 3 4 4 3 3 3 4 4 30 83

7 G 4 4 4 3 2 3 4 2 2 28 78

8 H 2 4 3 4 2 3 3 3 2 26 72

9 I 3 4 3 2 4 4 2 2 4 28 78

10 J 3 4 4 4 4 2 4 3 2 30 83

11 K 3 4 2 4 3 4 3 3 2 28 78

12 L 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34 94

13 M 3 4 2 2 3 4 3 4 4 29 81

14 N 2 3 4 3 3 4 4 4 4 31 86

15 O 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34 94

16 P 2 4 3 4 4 4 4 3 4 32 89

17 Q 4 3 4 3 2 3 3 4 4 30 83

18 R 4 4 4 2 3 3 3 3 2 28 78

19 S 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32 89

20 T 2 3 1 2 3 2 3 2 2 20 56

21 U 2 2 2 3 2 4 3 3 2 23 64

22 V 2 4 3 2 2 2 2 1 3 21 58

23 W 3 4 4 2 3 3 3 4 3 29 81

24 Q 4 3 4 4 4 4 4 4 2 33 92

25 Y 3 4 2 3 2 4 4 2 3 27 75

26 Z 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 94

Jumlah 2083

Rata-rata % 80

Keterangan:

1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

2. Kerjasama dalam kelompok

3. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok

4. Memberikan kesempatan berpendapat kepada teman dalam

kelompok

5. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

Page 97: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

6. Memberikan gagasan yang cemerlang

7. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang

8. Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain

9. Saling membantu dan menyelesaikan masalah

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, di peroleh jumlah skor

total hasil lembar observasi keaktifan siswa pada siklus II saat

proses kegiatan pembelajaran adalah sebesar 2083. Dengan nilai

rata-rata persentase sebesar 80%, maka jika dikategorikan nilai

tersebut masuk dalam kategori aktif sekali. Jadi dapat dikatakan

keaktifan siswa saat proses pembelajaran pada siklus II sudah

tergolong dalam kategori aktif sekali.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi juga terlihat

bahwa keaktifan siswa yang memperoleh kategori aktif sekali

berjumlah 14 orang siswa, yang memperoleh kategori aktif

berjumlah 9 orang siswa, 1 orang siswa masuk kategori cukup

aktif. sedangkan siswa yang masuk kategori kurang aktif

berjumlah 2 orang siswa. Dari hasil observasi tersebut jika

dipersentasekan, maka hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.3

berikut.

Gambar 4.3 Persentase Keaktifan Siswa Kelas III MI Muhajirin

Kota Jambi Pada Siklus II

Page 98: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Berdasarkan gambar 4.3 di atas terlihat bahawa

keaktifan siswa yang memperoleh kategori aktif sekali sebesar

54%. Keaktifan siswa yang memperoleh kategori aktif adalah

sebesar 34%, dan 4% siswa memperoleh kategori cukup aktif.

Sedangkan siswa yang masuk kategori kurang aktif sebesar

8%.

d. Tahap Refleksi Siklus II

Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, maka proses

pembelajaran dalam siklus II, sudah terjadi perubahan seperti yang

diharapkan. sebab pada siklus II hasil observasi aktivitas siswa

terjadi peningkatan. Persentase aktivitas siswa dapat terlihat dari

nilai rata-rata persentase siklus II sebesar 71%, dengan kategori baik.

Selain itu dilihat dari hasil observasi kegiatan guru memperlihatkan

bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah memuaskan.

Hal itu terlihat dari jumlah skor total hasil lembar observasi aktivitas

guru pada pada siklus II saat proses kegiatan pembelajaran terjadi

peningkatan yaitu sebesar 104. Dengan nilai rata-rata persentase

sebesar 87%, dengan kategori baik sekali.

Berdasarkan hasil lembar observasi keaktifan belajar siswa

pada siklus II di peroleh nilai rata-rata persentase sebesar 80%, maka

jika dikategorikan nilai tersebut masuk dalam kategori aktif sekali.

Jadi dapat dikatakan keaktifan siswa saat proses pembelajaran pada

siklus II sudah tergolong dalam kategori aktif sekali. Artinya nilai

keaktifan siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang telah ditetapkan sehingga pertemuan dan siklus

berikutnya tidak dilanjutkan lagi.

Page 99: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

C. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I, dan II

dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III MI Muhajirin

Kota Jambi dengan penggunaan media puzzle, bahwa hasil analisis data yang

diperoleh terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa antara siklus I dan II

setelah penggunaan media puzzle pada saat proses pembelajaran. Pada setiap

siklus terjadi peningkatan, berdasarkan hasil peroleh jumlah skor rata-rata

persentase lembar observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I 62%, pada

siklus II meningkat menjadi 71%. Selain itu, siswa yang memproleh nilai dan

dikonversi ke dalam kategori yang telah ditetapkan maka pada siklus I

aktivitas belajar siswa masih dalam kategori cukup. Sedangkan pada siklus II

aktivitas belajar siswa masuk dalam kategori baik.

Dilihat dari hasil lembar observasi aktivitas guru pada saat proses

kegiatan pembelajaran pada siklus dengan nilai rata-rata persentase sebesar

78%, sedangkan pada siklus II aktivitas guru meningkat, hal itu terlihat dari

nilai rata-rata persentase sebesar 87%. Selain itu, aktivitas guru jika dikonversi

ke dalam kategori yang telah ditetapkan maka pada siklus I aktivitas masih

dalam kategori baik. Sedangkan pada siklus II aktivitas guru juga dalam

kategori baik.

Berdasarkan hasil lembar observasi keaktifan siswa pada siklus 1 dan

II juga terjadi peningkatan, hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata persentase

pada siklus I sebesar 68%, pada siklus II terjadi peningkatan hal itu terlihat

dari nilai rata-rata persentase siklus II sebesar 80%. Selain itu, berdasarkan

hasil observasi juga terlihat bahwa keaktifan siswa pada siklus I yang

memperoleh kategori aktif sekali berjumlah 3 orang siswa, yang memperoleh

kategori aktif berjumlah 7 orang siswa, 13 orang siswa masuk kategori cukup

aktif. sedangkan siswa yang masuk kategori kurang aktif berjumlah 3 orang

siswa. Sedangkan pada siklus II juga terlihat bahwa keaktifan siswa yang

memperoleh kategori aktif sekali berjumlah 14 orang siswa, yang memperoleh

kategori aktif berjumlah 9 orang siswa, 1 orang siswa masuk kategori cukup

Page 100: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

aktif. sedangkan siswa yang masuk kategori kurang aktif berjumlah 2 orang

siswa.

Peningkatan aktivitas dan keaktifan belajar siswa di sebabkan guru

telah memperbaiki proses belajar mengajar pada siswa, baik dari tahap

pendahuluan sampai tahap penutup. Sehingga saat diskusi berlangsung siswa

terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. selain itu terlihat siswa lebih

banyak yang aktif bertanya serta perhatian siswa juga lebih fokus pada materi

yang sedang di pelajari. Pada tahap penyimpulan kegiatan pembelajaran, siswa

sudah mampu melakukan secara mandiri sehingga membuat siswa menjadi

lebih memahami materi yang dipelajari. Hal ini dikarenakan guru menjelaskan

materi pembelajaran dengan menggunakan media puzzle sehingga siswa

mudah memahami materi yang di sampaikan.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

puzzle dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh (Utomo, 2015) menyatakan bahwa dengan penggunaan media

puzzle dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, karena dengan media

puzzle akan meningkatkan aktifitas motorik, meningkatkan ketrampilan sosial,

meningkatkan daya nalar dan konsentrasi. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Kurniadewi, 2019) yang

mengatakan bahwa dengan penggunaan media puzzle dapat meningkatkan

aktivitas siswa yang meliputi: bertanya, mencatat, membawa sumber buku,

mencari informasi, melaksanakan tugas guru, mengkomunkasikan hasil,

berkosentrasi dalam pembelajaran, dan merespon pertanyaan guru.

Selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Kristiana, 2017)

yang mengungkapkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan

media puzzle memiliki pengaruh positif terhadap keaktifan dan hasil belajar

siswa, sebab pembelajaran menggunakan media puzzle dapat membuat siswa

lebih tertarik dan menyenangkan. Sehingga siswa lebih aktif dalam

pembelajaran, Selain itu pembelajaran menggunakan media puzzle

memungkinkan siswa belajar lebih rileks, dengan demikian akan mampu

Page 101: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

menumbuhkan sikap tanggung jawab, kerja sama, pesaingan sehat dan

keterlibatan dalam proses pembelajaran.

Selaras dengan pendapat (Khomsoh, 2016) bahwa terjadi peningkatan

aktivitas dan hasil belajar siswa, sebab siswa lebih merasa tertarik dan senang

pada saat pembelajaran berlangsung dengan penggunaan media puzzle

sehingga mereka mudah untuk mengingat dan memahami hal-hal penting yang

ada di dalam materi yang diberikan oleh guru. Hal ini diperkuat dengan

pendapat Rosdijati dikutip dalam (Noviati, 2017) yang mengatakan bahwa

peningkatan keaktifan belajar siswa disebabkan pembelajaran menggunakan

media puzzle mempunyai kelebihan seperti: 1) melatih psikomotorik, 2)

melatih daya ingat siswa, 3) suasana kelas tercipta dengan gairah, 4) di kelas

terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan guru, 5)

siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan, dan 6) siswa mampu bekerja

sama dalam kelompoknya.

Selain itu Daryanto (2010: 40) mengungkapkan bahwa media

pembelajaran bermanfaat sebagai berikut: 1) Memperjelas pesan agar tidak

terlalu verbalitas. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya

indra. 3) Menimbulkan gairah belajar. 4) Memungkinkan anak dapat belajar

mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori,dan

kinestetiknya. 5) Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. 6) Dapat merangsang

perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Page 102: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa melalui penggunaan media puzzle pada pembelajaran tersebut,

menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas III MI Muhajirin Kota Jambi

meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1)

Hasil aktivitas guru pada siklus I dan siklus II, rata-rata persentase aktivitas guru

meningkat dari 78% ke 87% ; 2) Hasil aktivitas siswa pada siklus I dan Siklus II,

rata-rata persentase yang diraih siswa meningkat dari 62% ke 71% ; 3) Hasil

observasi keaktifan siswa dari siklus I dan siklus II, diperoleh data yang

menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas III MI Muhajirin Kota Jambi

meningkat dari 68% ke 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penerapan media puzzle dapat meningkatkan aktivitas dan keaktifan belajar siswa

di kelas III MI Muhajirin Kota Jambi Tahun Ajaran 2019/2020.

B. Saran

1. Bagi Guru

Bagi para guru diharapkan untuk lebih melatih dan mengembangkan

kemampuan dalam mengajar menggunakan media pembelajaran uang

inovatif lainnya. Sehingga, siswa lebih bersemangat dalam belajar,

termotivasi dan nilai hasil belajar dapat meningkat. Selain itu, sebaiknya

guru dapat menjadi fasilitator bagi pengembangan potensi yang dimiliki

siswa dengan memberikan penghargaan terhadap usaha siswa yang

dilakukan. Memberikan stimulus yang lebih menarik dan faktual terhadap

materi pejaran yang tepat.

2. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan bagi kepala sekolah untuk menyediakan fasilitas berupa

sumber dan media-media belajar yang lebih baik. Misalnya, bahan dari

berbagai sumber buku-buku pelajaran yang relevan namun terkini, dan

Page 103: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

menyediakan jaringan internet sehingga siswa dan guru mudah mengankses

informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Selain itu,

diharapkan kepada kepala sekolah lebih perhatian dalam melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh

setiap guru untuk mengetahui kinerja guru dan kondisi siswa ketika belajar.

3. Bagi Siswa

Untuk siswa sebaiknya lebih banyak membaca buku pelajaran

sebelum belajar di kelas, dan tidak menjadikan seorang guru sebagai satu-

satunya sumber dalam belajarnya. Selain itu, diharapkan siswa lebih aktif

dan tidak malu untuk bertanya dengan cara meningkatkan kepercayaan diri

terhadap kemampuan yang dimiliki ketika proses belajar mengajar

berlangsung. Selanjutnya diharapkan siswa dapat bekerja sama dengan baik

terhadap semua teman yang menjadi teman kelompoknya, sehingga terjalin

kerja sama yang baik.

Page 104: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2.012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Dkk, S. A. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Fadhilah, M. (2017). Bermain dan Permainan Anak Usia Dini. Jakarta:

Primamedia Group.

Fadillah. (2017). Buku Ajar Bermain dan Permainan. Jakarta: Kencana

Fauziddin,M.( 2015). Pembelajaran PAUD Bermain, Cerita, Dan Menyanyi

Secara Islami.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Helmawati, ( 2016 ). Pendidik Sebagai Model. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Halim. ( 2018 ). Skripsi. Pengembangan Media Puzzle Rantai Makanan Berbasis

Metode Montessori Kelas IV Sekolah Dasar.

Homsoh, R. (2016). Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah

Dasar. 1–11.

Kadir, H. A. (2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Kristiana, I. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran TGT Menggunakan Media

Puzzle Terhadap Keaktifan Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi

Sistem Ekskresi. Jurnal Bioma, 6(2), 78–92.

Kurniadewi, N. (2019). Penggunaan Media Roda Putar Puzzle Pintar Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Sekolah Dasar. Jurnal

TEKNODIK, 23(1), 79–89.

Kustiawan, Usep. (2016). Pengembangan Media Anak Usia Dini. Malang:

Page 105: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Gunung Samudra.

Kurniawan, Agus. (2012). Aplikasi Ipad Untuk Anak-Anak.Jakkarta: PT Elex

Media Computindo

Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mujiyono, D. d. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Mursyid. (2015). Belajar dan Pembelajaran PIAUD. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Noviati, P. R. (2017). Penerapan Media Puzzle dalam Meningkatkan Hasil Belajar

IPS Pada Siswa Kelas III SDN 2 Paseh Kecamatan Paseh Kabupaten

Sumedang. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 47–57.

Neolaka, Arnos. dkk. (2017). Landasan PendidikanDasar Pengenalan Diri Sendiri

Menuju Perubahan Hidup.Depok: Kencana

Paizaluddin dan Ermalinda. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) Panduan Teoritis dan Praktis. jakarta: Alfabeta,CV

Satrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Group Penerbitan

CV Budi Utama.

Sudaryono, G. M. (2013). Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syofrianisda, Suardi. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Parama

Ilmu Copyright@ Parama Ilmu

Syafril dan zelhendri zen. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana

Susilana, Rudi. dkk. (2015). Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembanga,

Pemanfaat, dan Penelitian).Bandung:CV Wacana Prima

Page 106: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

RosdakaryaUtomo, N. B. (2015). Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa

dalam Mengikuti Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling Melalui

Media “ Puzzle .” PSIKOPEDAGOGIA, 4(1), 73–82.

Umisalammah. (2017). Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran

PLS. Yogyakarta: CV Budi Utama

Wiriaatmadja, R. (2014). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 107: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …
Page 108: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …
Page 109: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …
Page 110: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …
Page 111: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

SILABUS SIKLUS I TEMATIK KELAS III

Tema 6 : ENERGI DAN PERUBAHANNYA

Subtema 3 : ENERGI ALTERNATIF

KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga dan Negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, Konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan

tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,

logis dan kritis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang mencerminkan prilaku anak

sesuai dengan tahap perkembangannya.

Mata

Pelajar

an

Kompete

nsi Dasar Indikator

Materi

Pembel

ajaran

Kegiatan

Pembelaj

aran

Penilaia

n

Alok

asi

Wakt

u

Sumb

er

Belaj

ar

Pendidi

kan

Pancasi

la dan

Kewarg

anegara

1.2

Men

erim

a

ama

1.2.1

Me

ngi

de

ntif

ika

Men

gena

l

Hak

dan

kew

Menya

mpaika

n

pendap

at

tentang

Sikap:

• Jujur

Disipl

in

24 JP B

uk

u

G

ur

u

Page 112: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

an nah

hak

dan

kew

ajib

an

seba

gai

ang

gota

kelu

arga

dan

war

ga

seko

lah

dala

m

kehi

dup

an

seha

ri-

hari.

2.2

Men

erim

a

hak

dan

si

ke

wa

jib

an-

ke

wa

jib

an

di

ru

ma

h

ter

kai

t

su

mb

er

ene

rgi.

2.2.1

Me

nyi

mu

lasi

ka

n

ke

wa

ajib

an

Con

toh

Kew

ajib

an

Man

usia

Dala

m

Men

jaga

Kele

stari

an

air

orang

yang

tidak

melaks

anakan

kewaji

ban-

kewaji

bannya

yang

terkait

dengan

penggu

naan

energi.

Menge

nal

Hak

dan

kewaji

ban

Menge

nal

kewaji

ban

terhada

p

lingku

Tangg

ung

Jawab

Santu

n

• Peduli

Perca

ya diri

• Kerja

Sama

Jurnal:

Catata

n

pendi

dik

tentan

g

sikap

pesert

a

didik

saat di

sekola

h

maup

un

infor

B

uk

u

Si

s

w

a

In

te

rn

et

Li

ng

ku

ng

an

Page 113: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

kew

ajib

an

seba

gai

ang

gota

kelu

arga

dan

war

ga

seko

lah

dala

m

kehi

dup

an

seha

ri-

hari.

3.2

Men

gide

ntifi

kasi

kew

ajib

an

jib

an-

ke

wa

jib

an

di

sek

ola

h

ter

kai

t

su

mb

er

ene

rgi.

3.2.1.

Me

ne

ntu

ka

n

per

ila

ku

ya

ng

me

ngan

masi

dari

orang

lain

Penilaia

n Diri:

Pesert

a

didik

mengi

si

daftar

cek

tentan

g

sikap

pesert

a

didik

saat di

rumah

, dan

di

sekola

h

Penget

ahuan:

Tes

Page 114: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

dan

hak

seba

gai

ang

gota

kelu

arga

dan

war

ga

sekolah.

4.4

Men

yaji

kan

hasi

l

iden

tifik

asi

kew

ajib

an

dan

hak

seba

gai

ang

nu

nju

kk

an

ke

wa

jib

an

di

ru

ma

h

ter

kai

t

pe

ng

he

ma

tan

su

mb

er

ene

rgi.

4.2.1.

Me

nce

rita

ka

n

tertulis

dengan

Skor

Menjaw

ab

Pertany

aan

Sesuai

Teks

Menja

wab

Menge

nai

Waktu

Ketera

mpilan:

Menghi

as

Gambar

layang-

layang

Penget

ahuan:

Tes

tertulis

dengan

Skor

Menuli

s 5

Page 115: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

gota

kelu

arga

dan

war

ga

seko

lah.

Pe

ng

ala

ma

n

Me

nja

lan

ka

n

ke

wa

jib

an

da

n

ha

k

seb

aga

i

an

gg

ota

kel

uar

ga

da

n

kewajib

an saat

bermai

n

--

Jumlah

benar x

20 =

nilai

Ketera

mpilan

Menya

mpaika

n hasil

wawan

cara

Memer

agakan

Gerak

Menga

yun dan

Melom

pati

Penget

ahuan

Tes

Page 116: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

wa

rga

sek

ola

h

tertulis

dengan

Skor

Mencar

i kata

yang

berkaita

n

dengan

energi

Banyak

nya

jawaba

n

benar/8

x 100 =

nilai.

Menuli

s arti

dari

kata-

kata

yang

dipilih

Tes

tertulis

tentang

menent

ukan

waktu

Bahasa

Indones

ia

3.2

Men

ggal

i

infor

masi

tenta

ng

sum

ber

dan

bent

uk

ener

gi

yang

disaj

ikan

dala

m

bent

uk

lisan

3.2.1

Me

ngi

den

tifi

kas

i

inf

or

ma

si

yan

g

ber

kait

an

den

gan

ene

rgi

den

gan

Ener

gi

Alte

rnati

f

dan

Man

faat

nya

Ener

gi

Ang

in

Men

emu

kan

kata

-

kata

yan

g

terk

ait

Memb

aca

teks

tentang

energi

alterna

tif

Memb

aca

teks

tentang

gerak

angin

sebaga

i

energi

alterna

tif

Memb

uat

lapora

n

Mengi

Page 117: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

,

tulis,

visu

al,

dan/

atau

eksp

loras

i

ling

kun

gan.

4.2

Men

yaji

kan

hasil

peng

galia

n

infor

masi

tenta

ng

kons

ep

sum

ber

dan

bent

ben

ar.

4.2.1.

Me

nul

isk

an

pok

ok-

pok

ok

inf

or

ma

si

me

ngg

una

kan

kos

aka

ta

bak

u

dan

kali

mat

efe

ktif

den

gan

ener

gi.

Men

ulis

cerit

a

tent

ang

Ener

gi

Alte

rnati

f

Man

faat

men

ggu

naka

n

brik

et

seba

gai

ener

gi

alter

natif

Men

si teka-

teki

Menca

ri arti

kata

Memb

aca

teks

tentang

Air

Sumbe

r

Energi

Altern

atif

Menuli

s dan

mencer

itakan

berdas

arkan

bacaan

Menge

nal

cara

pembu

atan

briket

Memb

aca

Menyus

un

informa

si

terkait

sumber

energi

Tes

lisan

tentang

hak

dalam

menggu

nakan

energi.

Tes

tertulis

tentang

menyus

un

informa

si

tertulis

tentang

sumber

energi.

Menghi

tung

waktu

Mengg

ambar

Page 118: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

uk

ener

gi

dala

m

bent

uk

tulis

dan

visu

al

men

ggu

naka

n

kosa

kata

baku

dan

kali

mat

efek

tif.

. ulis

kan

hasil

disk

usi

teks

tentang

biogas

Menya

mpaika

n hasil

diskusi

.

berbaga

i jienis

sudut

Ketera

mpilan

Menya

mpaika

n hasil

diskusi

tentang

perilak

u hemat

energi

Pendidi

kan

Jasman

3.6

Me

3.6.1.

Me

ngi

Berl

atih

Latih

an

Page 119: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

i,

Olahrag

a dan

Kesehat

an

mah

ami

pen

ggu

naan

kom

bina

si

gera

k

dasa

r

loko

mot

or,

non-

loko

mot

or

dan

man

ipul

atif

sesu

ai

den

gan

iram

a

(ket

uka

de

ntif

ika

si

ko

mb

ina

si

ger

ak

ber

jal

an,

me

ne

ku

k,

da

n

me

ng

ay

un

me

ngi

kut

i

ira

ma

me

gera

k

meli

uk

dan

me

mut

ar

vari

asi

gera

kan

berj

alan

,

men

eku

k,

dan

men

gay

un

komb

inasi

gerak

berjal

an,

meliu

k,

dan

meng

ayun

Gera

k

komb

inasi

berjal

an,

meliu

k,

dan

meng

ayun.

Meni

rukan

gerak

kincir

angin

Page 120: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n)

tanp

a/de

nga

n

mus

ik

dala

m

akti

vitas

gera

k

berir

ama

.

4.6

Me

mpr

akti

kka

n

pen

ggu

naan

kom

bina

sige

rak

dasa

ng

gu

na

ka

n

ala

t

4.6.1.

M

ela

ku

ka

n

ko

mb

ina

si

ger

ak

ber

jal

an,

me

ne

ku

k,

da

n

me

ng

Page 121: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

r

loko

mot

or,

nonl

oko

mot

or

dan

man

ipul

atif

sesu

ai

den

gan

iram

a

(ket

uka

n)

tanp

a/de

nga

n

mus

ik

dala

m

akti

vitas

ay

un

me

ngi

kut

i

ira

ma

me

ng

gu

na

ka

n

ala

t.

Page 122: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

gera

k

berir

ama

..

Matem

atika

3.6

Men

jelas

kan

dan

men

entu

kan

lam

a

wak

tu

suat

u

keja

dian

berl

angs

ung

4.6

Men

yele

saik

an

mas

3.4.1

M

en

ye

but

ka

n

car

a

me

ne

ntu

ka

n

la

ma

ny

a

su

atu

kej

adi

an

de

ng

an

Cara

men

entu

kan

lam

anya

keja

dian

men

ggu

naka

n

mod

el

jam

Men

entu

kan

bata

s

keda

luw

arsa

kem

asan

Meng

enal

Wakt

u

Page 123: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

alah

yan

g

berk

aita

n

lam

a

wak

tu

suat

u

keja

dian

berl

angs

ung.

be

nar

.

4.6.1

Me

ne

ntu

ka

n

sat

ua

n

wa

ktu

ya

ng

tep

at

la

ma

ny

a

sua

tu

ke

gia

tan

.

Men

entu

kan

wak

tu

untu

k

mel

aku

kan

suat

u

kegi

atan

Seni

Budaya

3.1

Men

3.2.1

Me

Berl

atih

Mem

buat

Page 124: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

dan

Prakary

a

geta

hui

uns

ur-

uns

ur

rupa

dala

m

kary

a

dek

orati

f

4.1

Me

mbu

at

kary

a

dek

orati

f

ngi

de

nti

fik

asi

ko

mb

ina

si

un

sur

-

un

sur

gar

is,

bid

an

g ,

da

n

wa

rna

dal

am

seb

ua

h

kar

ya

men

ghia

s

laya

ng-

laya

ng

men

ggu

naka

n

gari

s,

bida

ng,

dan

war

na

yan

g

berb

eda

Me

mbu

at

gam

bar

kinc

ir

angi

karya

dekor

atif

Page 125: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

de

kor

atif

4.2.1.

Me

ng

gu

na

ka

n

ko

mb

ina

si

gar

is,

bid

an

g,

da

n

wa

rna

unt

uk

me

mb

uat

kar

ya

de

n

men

ggu

naka

n

gam

bar

bida

ng

Page 126: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

kor

atif

Mengetahui

Kepala Sekolah,

………………………

NIP.

………………………

Guru Kelas 3

……………………………

NIP………………………

….

Jambi, 22 April 2020

Peneliti,

Eva Ayu Kurniati

TPG.161875

Page 127: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

SILABUS SIKLUS II TEMATIK KELAS III

Tema 6 : ENERGI DAN PERUBAHANNYA

Subtema 4 : PENGHEMATAN ENERGI

KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga dan Negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, Konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan

tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,

logis dan kritis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang mencerminkan prilaku anak

sesuai dengan tahap perkembangannya.

Mata

Pelajara

n

Kompeten

si Dasar

Indikat

or

Materi

Pembelaj

aran

Kegiatan

Pembelaj

aran

Penila

ian

Aloka

si

Wakt

u

Sum

ber

Belaj

ar

Pendidik

an

Pancasila

dan

Kewarga

negaraan

1.2

Me

nerim

a

aman

ah

1.2.1

M

e

m

b

e

Sikap

Pemb

orosa

n

Energ

i

Mengi

dentifi

kasi

perilak

u

pembor

Sikap:

• Jujur

Disi

plin

24 JP B

u

k

u

G

ur

Page 128: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

hak

dan

kewaj

iban

sebag

ai

anggo

ta

keluar

ga

dan

warga

sekol

ah

dalam

kehid

upan

sehari

-hari.

2.2

Mene

rima

hak

dan

kewaj

iban

sebag

ai

anggo

ta

keluar

ri

k

a

n

c

o

n

t

o

h

k

e

w

aj

i

b

a

n

te

r

k

ai

t

p

e

n

g

h

e

m

at

Conto

h

kewaj

iban

dan

hak

dalam

pengh

emata

n

energi

osan

energi

dan

membe

rikan

saran

perbaik

an

sikap.

Menuli

skan

hak

dan

kewaji

ban

dalam

melaku

kan

penghe

matan

energi.

Menuli

skan

hak

dan

kewaji

ban

terkait

dengan

penghe

Tan

ggu

ng

Jaw

ab

Sant

un

Ped

uli

Perc

aya

diri

Kerj

a

Sam

a

Jurnal

:

Cata

tan

pen

didi

k

tent

ang

u

B

u

k

u

Si

s

w

a

In

te

rn

et

Li

n

g

k

u

n

ga

n

Page 129: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

ga

dan

warga

sekol

ah

dalam

kehid

upan

sehari

-hari.

3.2

Me

ngide

ntifik

asi

kewaj

iban

dan

hak

sebag

ai

anggo

ta

keluar

ga

dan

warga

sekolah.

4.2

Me

a

n

e

n

e

r

g

i

d

e

n

g

a

n

b

e

n

a

r.

2.2.1

M

e

n

y

i

m

u

la

si

k

a

matan

energi.

Menent

ukan

hak

dan

kewaji

ban

yang

tepat di

lingkun

gan

sekolah

.

sika

p

pese

rta

didi

k

saat

di

seko

lah

mau

pun

info

rma

si

dari

oran

g

lain

Penila

ian

Diri:

Pese

rta

didi

k

men

gisi

daft

Page 130: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

nyajik

an

hasil

identi

fikasi

kewaj

iban

dan

hak

sebag

ai

anggo

ta

keluar

ga

dan

warga

sekol

ah.

n

k

e

w

aj

i

b

a

n

-

k

e

w

aj

i

b

a

n

d

i

s

e

k

o

la

h

te

r

k

ai

t

ar

cek

tent

ang

sika

p

pese

rta

didi

k

saat

di

rum

ah,

dan

di

seko

lah

Penge

tahua

n:

Tes

tertuli

s

tentan

g

infor

masi

dalam

teks

Page 131: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

p

e

n

g

h

e

m

at

a

n

e

n

e

r

g

i.

3.2.1.

M

e

n

e

n

t

u

k

a

n

p

e

ri

la

-- Tes

lisan

tentan

g

teknik

poton

g,

lipat,

dan

samb

ung

-- Tes

tertuli

s

tentan

g luas

dan

kelilin

g

Keter

ampil

an:

Menc

eritak

an

pokok

-

pokok

infor

masi

Page 132: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

k

u

y

a

n

g

m

e

n

u

n

j

u

k

k

a

n

k

e

w

aj

i

b

a

n

d

i

r

u

m

a

terkai

t

pengh

emata

n

energi

Me

mb

uat

kar

ya

den

gan

tekn

ik

pot

ong

,

lipa

t,

dan

sam

bun

g

Peng

etahu

an:

Tes

Page 133: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

h

te

r

k

ai

t

p

e

n

g

h

e

m

at

a

n

e

n

e

r

g

i.

4.2.1.

M

e

n

u

li

s

k

a

tertuli

s

tentan

g

perila

ku

terkai

t

pengh

emata

n

energi

.

-- Tes

lisan

tentan

g

kosak

ata

terkai

t

pengh

emata

n

energi

.

-- Tes

lisan

tentang

kombin

asi

Page 134: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n

p

e

n

g

al

a

m

a

n

m

el

a

k

u

k

a

n

k

e

w

aj

i

b

a

n

s

e

b

a

g

gerak

melom

pat,

memut

ar, dan

menga

yun.

Keter

ampil

an

Menu

lis

cerita

meng

guna

kan

kosak

ata-

kosak

ata

terkai

t

peng

hema

tan

energ

i

Menu

lis

conto

Page 135: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

ai

a

n

g

g

o

ta

k

el

u

a

r

g

a

te

r

k

ai

t

p

e

n

g

h

e

m

at

a

n

e

h

perila

ku

pemb

orosa

n

energ

i dan

saran

perba

ikann

ya

Peng

etahu

an

-- Tes

lisan

tentan

g cara

memb

uat

karya

ketera

mpila

n

denga

n

teknik

lipat,

samb

Page 136: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n

e

r

g

i

d

e

n

g

a

n

b

e

n

a

r

ung,

dan

tempe

l.

-- Tes

tertuli

s

tentan

g

meng

hitun

g luas

denga

n cara

pengu

kuran

tidak

baku.

-- Tes

lisan

tentan

g

kosak

ata/ist

ilah

yang

terkai

t

pengh

emata

n

Bahasa

Indonesia

3.2

Me

nggali

infor

masi

tentan

g

sumbe

r dan

bentu

k

energi

yang

disaji

kan

3.2.1

M

e

n

e

m

u

k

a

n

k

at

a/

is

til

menje

laska

n

intisar

i per

parag

raf

teks

bacaa

n

Meng

hemat

Pengg

unaan

Memba

ca dan

berdisk

usi

tentang

Penghe

matan

energi

Menuli

s cerita

dengan

mengg

unakan

kosakat

Page 137: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

dalam

bentu

k

lisan,

tulis,

visual,

dan/at

au

eksplo

rasi

lingku

ngan.

4.2

Me

nyajik

an

hasil

pengg

alian

infor

masi

tentan

g

konse

p

sumbe

r dan

bentu

k

energi

dalam

a

h

k

h

u

s

u

s

y

a

n

g

b

er

k

ai

ta

n

d

e

n

g

a

n

k

o

n

se

p

Listri

k

Menu

liskan

5

kegiat

an

pemb

orosa

n

energi

Mem

buat

cerita

tentan

g

Kegia

tan

Pengh

emata

n

Energ

i

Mem

buat

peren

canaa

n

Tertul

is

a-

kosakat

a

terkait

penghe

matan

Energi

Menuli

s cerita

tentang

berhem

at air

Memba

ca dan

menja

wab

pertany

aan

sesuai

bacaan

serta

menuli

s

rencan

a

kegiata

n

penghe

matan

energi.

energi

.

Meny

usun

infor

masi

terkai

t

sumb

er

energi

Tes

lisan

tentan

g hak

dalam

meng

gunak

an

energi

.

Tes

tertuli

s

tentan

g

meny

usun

infor

masi

tertuli

Page 138: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

bentu

k tulis

dan

visual

meng

gunak

an

kosak

ata

baku

dan

kalim

at

efektif

.

p

e

n

g

h

e

m

at

a

n

e

n

er

gi

d

e

n

g

a

n

b

e

n

ar

.

4.2.1.

M

e

n

c

er

Mem

buat

Lapor

an

kegiat

an

meng

hemat

energi

Menuli

s

laporan

kegiata

n

mengh

emat

energi.

Menuli

skan

cerita

berdasa

rkan

gambar

dan

menuli

skan 5

hal

baik

berdasa

rkan

cerita

yang

ditulis

s

tentan

g

sumb

er

energi

.

Meng

hitun

g

waktu

Meng

gamb

ar

berba

gai

jienis

sudut

Keter

ampil

an

Mem

buat

karya

keraji

nan

denga

n

teknik

samb

Page 139: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

it

a

k

a

n

k

e

m

b

al

i

p

o

k

o

k-

p

o

k

o

k

in

fo

r

m

as

i

y

a

n

g

ung

(mene

mpel

dan

menja

hit

Peng

etahu

an

-- Tes

lisan

tentan

g

infor

masi

hasil

penga

matan

gamb

ar

terkai

t

energi

.

--

Menu

liskan

sikap

baik

terkai

Page 140: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

b

er

k

ai

ta

n

d

e

n

g

a

n

k

o

n

se

p

p

e

n

g

h

e

m

at

a

n

e

n

er

gi

t

pema

nfaata

n

energi

pada

sebua

h

cerita.

-- Tes

tertuli

s

soal-

soal

mate

matik

a

pada

lemba

r

kerja.

Page 141: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

d

e

n

g

a

n

m

e

n

g

g

u

n

a

k

a

n

b

a

h

as

a

se

n

di

ri

d

e

n

g

a

Page 142: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n

b

e

n

ar

..

Pendidik

an

Jasmani,

Olahraga

dan

Kesehata

n

3.6

Me

maha

mi

pengg

unaan

komb

inasi

gerak

dasar

loko

motor

, non-

loko

motor

dan

manip

ulatif

sesuai

denga

n

irama

(ketu

kan)

tanpa/

3.6.1.

M

e

n

g

i

d

e

n

ti

fi

k

a

si

k

o

m

b

i

n

a

si

g

e

r

Berlat

ih

gerak

meliu

k dan

memu

tar

varias

i

gerak

an

berjal

an,

mene

kuk,

dan

meng

ayun

Latih

an

komb

inasi

gerak

berjal

an,

meliu

k,

dan

meng

ayun

Gerak

komb

inasi

berjal

an,

meliu

k, dan

meng

ayun.

Menir

ukan

gerak

Page 143: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

denga

n

musik

dalam

aktivi

tas

gerak

berira

ma.

4.6

Me

mpra

ktikka

n

pengg

unaan

komb

inasig

erak

dasar

loko

motor

,

nonlo

komo

tor

dan

manip

ulatif

sesuai

denga

a

k

b

e

rj

al

a

n,

m

e

n

e

k

u

k,

d

a

n

m

e

n

g

a

y

u

n

m

e

n

g

i

kincir

angin

Mela

kukan

komb

inasi

gerak

melo

mpat,

mem

utar

sambi

l

meme

gang

bola.

Page 144: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n

irama

(ketu

kan)

tanpa/

denga

n

musik

dalam

aktivi

tas

gerak

berira

ma..

k

u

ti

ir

a

m

a

m

e

n

g

g

u

n

a

k

a

n

al

at

4.6.1.

M

el

a

k

u

k

a

Page 145: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n

k

o

m

b

i

n

a

si

g

e

r

a

k

b

e

rj

al

a

n,

m

e

n

e

k

u

k,

d

a

n

m

Page 146: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

e

n

g

a

y

u

n

m

e

n

g

i

k

u

ti

ir

a

m

a

m

e

n

g

g

u

n

a

k

a

n

Page 147: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

al

at

.

Matemati

ka

3.8

Me

njelas

kan

dan

mene

ntuka

n luas

dan

volu

me

dalam

satua

n

tidak

baku

denga

n

meng

gunak

an

benda

konkr

et.

4.8

Meny

3.8.1

M

e

n

y

e

b

u

t

k

a

n

c

a

r

a

m

e

n

e

n

t

u

k

a

n

l

Cara

meng

ukur

panja

ng

denga

n

satua

n

tidak

baku

cara

meng

hitun

g luas

bangu

n

datar

denga

n

meng

gunak

an

bujur

sangk

ar

Meng

hitun

g

kelili

ng

dan

luas

denga

n

satua

n

tidak

baku.

Meng

hitun

g luas

denga

n

perse

gi

satua

n

Meng

hitun

g luas

denga

Page 148: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

elesai

kan

masal

ah

luas

dan

volu

me

dalam

satua

n

tidak

baku

denga

n

meng

gunak

an

benda

konkr

et.

u

a

s

d

a

l

a

m

s

a

t

u

a

n

ti

d

a

k

b

a

k

u

d

e

n

g

a

n

m

e

satua

n

n

bujur

sangk

ar

satua

n.

Page 149: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n

g

g

u

n

a

k

a

n

b

e

n

d

a

k

o

n

k

r

e

t

d

e

n

g

a

n

b

e

n

a

Page 150: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

r.

4.8.1

M

e

n

g

h

it

u

n

g

L

u

a

s

d

a

n

v

o

l

u

m

e

d

a

l

a

m

Page 151: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

s

a

t

u

a

n

ti

d

a

k

b

a

k

u

b

e

n

d

a

k

o

n

k

r

e

t

d

e

n

g

a

Page 152: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

n

b

e

n

a

r

Seni

Budaya

dan

Prakarya

3.4

Meng

etahui

teknik

poton

g,

lipat,

dan

samb

ung.

4.4

Mem

buat

karya

denga

n

teknik

poton

g ,

lipat

dan

samb

ung

3.4.1

M

e

n

g

i

d

e

n

ti

fi

k

a

si

c

ir

i-

c

ir

i

t

e

k

n

i

Mem

buat

kincir

angin

dari

kertas

lipat

Belaj

ar

teknik

samb

ung

(mene

mpel

dan

menja

hit)

dalam

memb

uat

karya

keraji

nan

Mem

buat

karya

3

dime

nsi

berup

a

kincir

angin

kertas

.

Mem

buat

karya

denga

n

tekni

k

poton

g,

lipat,

dan

samb

Page 153: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

k

s

a

m

b

u

n

g

(

m

e

n

e

m

p

e

l

d

a

n

m

e

n

j

a

h

it

)

d

a

l

ung

Page 154: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

a

m

s

u

a

t

u

k

a

r

y

a

k

e

t

e

r

a

m

p

il

a

n

d

e

n

g

a

n

Page 155: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

t

e

p

a

t.

4.2.1.

M

e

r

a

n

c

a

n

g

p

e

m

b

u

a

t

a

n

k

a

r

y

a

d

Page 156: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

e

n

g

a

n

t

e

k

n

i

k

s

a

m

b

u

n

g

(

m

e

n

e

m

p

e

l

d

a

n

m

Page 157: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

e

n

j

a

h

it

)

d

e

n

g

a

n

t

e

p

a

t

Mengetahui

Kepala Sekolah,

SUPRIADI, S.Ag.

NPK:

Guru Kelas 3

Rosdiansah,

S.Pd.

NPK:

Jambi, 22 April

2020

Peneliti,

Eva Ayu

Kurniati

TPG.161875

Page 158: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …
Page 159: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI MUHAJIRIN

Kelas / Semester : III /Genap

Tema 6 : Energi dan Perubahannya

Sub Tema 3 : Energi Alternatif

Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, Matematika, SBDP

Pembelajaran ke : 5

Alokasi waktu : 1 hari

A. KOMPETENSI INTI

Satuan Pendidikan : MI Miftahul Huda

Kelas / Semester : 3 /2

Tema : Energi dan Perubahannya (Tema 6)

Sub Tema : Energi Alternatif (Sub Tema 3)

Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, PPKN, Matematika

Pembelajaran ke : 5

Alokasi waktu : 1 hari

B. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Page 160: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan

sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan: Bahasa Indonesia

NO Kompetensi Indikator

3.2 Menggali informasi

tentang sumber dan bentuk

energi yang disajikan

dalam bentuk lisan, tulis,

visual, dan/atau eksplorasi

lingkungan.

3.2.1 Mencari informasi tentang

perubahan energi dalam

sebuah teks.

3.2.2 Mengidentififkasi menemukan

kata/istilah khusus yang

berkaitan dengan konsep

energi alternative.

4.2 Menyajikan hasil

penggalian informasi

tentang konsep sumber dan

bentuk energi dalam

bentuk tulis dan visual

menggunakan kosakata

baku dan kalimat

efektif.

4.2.1 Menyajikan informasi tentang

konsep energi alternative.

4.2.2 Menceritakan kembali pokok-

pokok informasi yang

berkaitan dengan konsep

energi alternatif

Page 161: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Muatan : PPKN

NO

Kompetensi

Indikator

1.2 Menerima amanah hak dan

kewajiban sebagai anggota

keluarga dan warga

sekolah dalam kehidupan

sehari-hari.

1.2.1 Mengingat kewajiban-

kewajiban terkait perubahan

energi.

1.2.2 Meyakini kewajiban sebagai

anggota keluarga di rumah

dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Menerima hak dan

kewajiban sebagai anggota

keluarga dan warga

sekolah

dalam kehidupan sehari-

hari.

2.2.1 Menjalankan kewajiban sebagai

anggota keluarga dalam

kehidupan sehari- hari.

2.2.2 Menerima kewajiban-kewajiban

sebagai warga sekolah.

3.2 Mengidentifikasi

kewajiban dan hak sebagai

anggota keluarga dan

warga

sekolah.

3.2.1 Mengetahui kewajiban sebagai

warga sekolah.

3.2.2 Mengidentifikasi kewajiban-

kewajiban sebagai warga

sekolah.

4.2 Menyajikan hasil

identifikasi kewajiban dan

hak sebagai anggota

keluarga dan

4.2.1 Menyajikan contoh kewajiban

sebagai warga sekolah.

4.2.2 Menentukan perilaku yang

menunjukkan kewajiban

Page 162: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

warga sekolah. sebagai warga sekolah.

Muatan : Matematika

NO

Kompetensi

Indikator

3.6 Menjelaskan dan

menentukan lama waktu

suatu kejadian berlangsung.

3.6.1 Mengetahi cara menentukan

waktu sebuah kegiatan.

3.6.2 Mengidentifikasi cara

menentukan lamanya suatu

kejadian dengan kejadian lain

dengan satuan waktu tertentu.

4.6 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan lama waktu

suatu kejadian berlangsung.

4.6.1 Menyebutkan cara

menentukan lamanya suatu

kejadian dengan kejadian lain

dengan satuan waktu tertentu

4.6.2 Menyelesaikan masalah

sehari-hari terkait dengan lama

waktu berlangsungnya suatu

kejadian.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah membaca, siswa dapat mengidentifikasi informasi yang berkaitan

dengan energi alternatif dengan benar.

2. Setelah membaca, siswa dapat menuliskan pokok-pokok informasi yang

berkaitan dengan konsep energi alternatif dengan benar.

Page 163: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

3. Setelah berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi kewajiban sebagai

warga sekolah dengan benar.

4. Setelah berdiskusi, siswa dapat menulis berbagai contoh kewajiban

dengan benar.

5. Setelah mengamati, siswa dapat menyebutkan cara menentukan lamanya

suatu kejadian dengan kejadian lain dengan satuan waktu tertentu dan

benar.

6. Setelah mengamati, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari

terkait lama waktu berlangsungnya suatu kejadian dengan benar.

E. SUMBER DAN MEDIA

Buku Pedoman Guru Tema 6 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 6 Kelas 3

(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Foto, dan gambar beberapa energy alternative bahan bakar pengganti BBM

F. MATERI PELAJARAN

Bahasa Indonesia

G. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Metode : permainan media Puzzle

Karakter siswa yang

diharapkan :

Mengalami

Interaksi

Komunikasi

Refleksi

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Page 164: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Waktu

Kegiatan

Pembuka

1. Kelas dimulai dengan mengucapkan salam.

2. Guru menanyakan kabar siswa

3. Guru mengajak siswa untuk berdo‟a sebelum

belajar, dan doa dipimpin oleh salah seorang

siswa.

4. Guru mengecek kehadiran siswa.

5. Guru melakukan persepsi “menanyakan

pelajaran minggu lalu”

6. Guru menyampaikan tema pembelajaran hari

ini.

7. Ice breaking

5 menit

Kegiatan

Inti

Guru menyampaikan tentang macam macam

Energi Alternatif

Siswa mengamati gambar Energi Alternatif

Briket sebagai pengganti BBM. Mengamati

Siswa Siswa menyebutkan apa yang dilihat

pada gambar.Interaksi

Siswa menjelaskan apa yang dilihatnya pada

gambar dengan bahasanya sendiri.Komunikasi

Siswa menceritakan perbedaan yang ada di

sekitar rumahnya. apa sajakah bahan –bahan

yang bisa digunakan sebagai bahan bakar

dilingkungan rumahnya?. Komunikasi

Siswa menceritakan bagaimana perasaan

mereka terhadap adanya sampah atau limbah

disekitarnya. Interaksi

Guru menyakan tentang gambar Briket yang

ada dibuku siswa

Guru meminta anak memberikan contoh dari

15 menit

Page 165: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

bahan bakar alami pengganti BBM

Siswa bertanya jawab tentang energi alternatif.

Komunikasi

Siswa membentuk kelompok besar (Gotong-

royong)

Pada setiap kelompok, siswa mendapatkan

gambar puzzle tentang bahan-bahan

pembuatan briket.

Arahkan siswa menyusun gambar puzzle

berdasarkan gambar yang ada dipojoknya

(creativity and Innovation) komunikasi

Masing-masing kelompok mempersentasikan

hasil diskusinya

Kegiatan

Penutup

Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran hari

ini tentang Energi Alternatif

Guru menginformasikan materi pelajaran yang

akan di bahas pada pertemuan selanjutnya

Guru mengakhiri pelajaran dengan hamdalah

Guru mengucapkan salam

5 menit

I. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak lanjut

2. Penilaian Pengetahuan

»» Informasi Pada Teks

Page 166: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

»» Perilaku yang harus dihindari dalam keberagaman

»» Latihan keliling bangun datar (latihan pada buku)

3. Penilaian Keterampilan

Bercerita

Kriteria Sangat Baik

86-100

Baik

71-85

Cukup

61-70

Perlu Binaan

< 60

Penampilan

Ada kontak mata,

lancar, menarik

perhatian

pendengar, dan

suara terdengar

seluruh kelas

Memenuhi

tiga

kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Memenuhi

Satu kriteria

Bahasa

Menggunakan kosa

kata baku, kalimat

efektif, kata

terucapdengan

benar, dan

intonasi sesuai

kalimat

Memenuhi

tiga

kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Memenuhi

Satu kriteria

Isi

Menyebutkan jenis

alat

transportasi

kesukaan,

kelebihannya,

kekurangannya, dan

Memenuhi

tiga

kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Memenuhi

Satu kriteria

Page 167: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

manfaatnya

Banyak

Kalimat Di atas 15 kalimat

11-15

Kalimat 5-10 kalimat

Kurang dari

5 kalmat

Berdiskusi

Kriteria Sangat Baik

86-100

Baik

71-85

Cukup

61-70

Perlu Binaan

< 60

Kerja sama

dalam

kelompok

Dapat bekerja

sama dengan

semua anggota

kelompok

Dapat bekerja

sama dengan

beberapa

anggota

kelompok

Hanya dapat

bekerja sama

dengan salah

satu anggota

kelompok

Tidak

berpartisipasi

Bertanya

Dapat

bertanya

dengan santun

dan sesuai

topik

Dapat bertanya

dengan santun,

tetapi tidak

sesuai topik

Bertanya

dengan tidak

santun, tetapi

sesuai topik

Tidak dapat

bertanya

Menjawab

Pertanyaan

Dapat

menjawab

pertanyaan

dengan santun

dan sesuai

Dapat

menjawab

pertanyaan

dengan santun

Menjawab

pertanyaan

dengan tidak

santun, tetapi

sesuai topik

Tidak dapat

menjawab

pertanyaan

Page 168: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

topik dan sesuai

topik

Menghargai

Pendapat

Orang Lain

Mendengarkan

saat orang

lain berbicara,

melihat orang

yang sedang

berbicara,

menerima

masukan

orang

lain, dan tidak

menjeda saat

orang lain

berbicara

Memenuhi

tiga kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Hanya

Memenuhi

Satu kriteria

SUMBER PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Perkembangan Teknologi kelas III (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2018, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2018)

Page 169: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Buku Siswa Tema : Perkembangan Teknologi kelas III (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2018, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2018).

Gambar berbagai macam-macam alat trasportasi zaman dulu dan zaman

sekarang

Remedial

Guru memberikan bimbingan tambahan bagi siswa yang membutuhkan

penjelasan lebih lanjut tentang persatuan dalam keberagaman.

Guru memberikan bimbingan tambahan bagi siswa yang membutuhkan

bimbingan lebih lanjut dalam menjaga keselamatan orang lain di air.

Kegiatan Alternatif (Pengayaan)

Mengunjungi stasiun kereta api/bandara/terminal bis/pemadam kebakaran

Mengunjungi museum transportasi

Jambi, 14 Februari 2020

Mengetahui

Peneliti

Eva Ayu Kurniati

TPG..161875

Mengetahui

Kepala Sekolah MI

Muhajirin

Supriadi, S.Ag

NPK:…………………

Guru Kelas 3 ,

Rosdiansah, S.Pd

NIP………………….

Page 170: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI MUHAJIRIN

Kelas / Semester : III /Genap

Tema 7 : Energi dan Perubahannya

Sub Tema 4 : Penghematan Energi

Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, PPKn, PJOK

Pembelajaran ke : 2

Alokasi waktu : 1 hari

J. KOMPETENSI INTI

5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga dan Negara.

7. Memahami pengetahuan faktual, Konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan

tempat bermain.

8. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,

logis dan kritis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

Page 171: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

9. mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang mencerminkan prilaku anak

sesuai dengan tahap perkembangannya.

K. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan: Bahasa Indonesia

NO Kompetensi Indikator

3.

2

Menggali informasi tentang

sumber dan bentuk energi yang

disajikan dalam bentuk lisan, tulis,

visual, dan/atau eksplorasi

lingkungan.

3.2.1. Mengidentifikasi informasi

yang

berkaitan dengan

penghematan

energi dengan benar.

4.

2

Menyajikan hasil penggalian

informasi tentang konsep sumber

dan bentuk energi dalam bentuk

tulis dan visual menggunakan

kosakata baku dan kalimat

efektif.

4.2.1. Menuliskan pokok-pokok

informasi

yang berkaitan dengan

konsep

penghematan energi

menggunakan

kosakata baku dan kalimat

efektif.

Page 172: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Muatan : PPkN

NO

Kompetensi

Indikator

1.2 Menerima amanah hak dan

kewajiban sebagai anggota keluarga

dan warga sekolah dalam

kehidupan sehari-hari.

1.2.1. Memberikan contoh

kewajiban

terkait penghematan energi

dengan benar.

2.2 Menerima hak dan kewajiban

sebagai anggota keluarga dan

warga sekolah dalam kehidupan

sehari-hari.

2.2.1 Menyimulasikan kewajiban-

kewajiban di sekolah terkait

penghematan energi.

3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan

hak sebagai anggota keluarga dan

warga

sekolah.

3.2.1. Menentukan perilaku yang

menunjukkan kewajiban di

rumah terkait penghematan

energi.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi

kewajiban dan hak sebagai anggota

keluarga dan

warga sekolah.

4.2.1. Menuliskan pengalaman

melakukan kewajiban

sebagai

anggota keluarga terkait

penghematan energi dengan

benar

Page 173: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Muatan: PJOK

N

O

Kompetensi

Indikator

3.6 Memahami penggunaan

kombinasi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif

sesuai dengan irama (ketukan)

tanpa/dengan musik dalam

aktivitas gerak berirama.

3.6.1. Menjelaskan kombinasi

gerak

melompat, memutar, dan

mengayun sesuai irama

(ketukan)

dengan benar.

4.6 Mempraktikkan penggunaan

kombinasi

gerak dasar lokomotor,

nonlokomotor dan manipulatif

sesuai dengan irama

(ketukan) tanpa/dengan musik

dalam aktivitas gerak berirama.

4.6.1. Mempraktikkan kombinasi

gerak

melompat, memutar, dan

mengayun sesuai irama

(ketukan)

dengan benar

L. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengamati gambar, siswa dapat memberikan contoh

kewajiban terkait penghematan energi dengan benar.

2. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menuliskan pengalaman

melakukan kewajiban sebagai anggota keluarga terkait penghematan

energi dengan benar.

3. Setelah mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi informasi

yang berkaitan dengan penghematan energi dengan benar.

Page 174: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

4. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menuliskan pokok-pokok

informasi yang berkaitan dengan konsep penghematan energi

menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.

5. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menjelaskan kombinasi gerak

melompat, memutar, dan mengayun sesuai irama (ketukan) dengan

benar.

6. Setelah mengamati contoh, siswa dapat mempraktikkan kombinasi

M. SUMBER DAN MEDIA

Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 7 Kelas 3

(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Foto, dan gambar beberapa contoh penghematan energy dan pemborosan

energi

N. MATERI PELAJARAN

PPKN

O. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Metode : puzzle

Karakter siswa yang

diharapkan :

Mengalami

Interaksi

Komunikasi

Refleksi

Page 175: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

P. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pembuka

8. Kelas dimulai dengan mengucapkan salam.

9. Guru menanyakan kabar siswa

10. Guru mengajak siswa untuk berdo‟a sebelum

belajar, dan doa dipimpin oleh salah seorang

siswa.

11. Guru mengecek kehadiran siswa.

12. Guru melakukan persepsi “menanyakan

pelajaran minggu lalu”

13. Guru menyampaikan tema pembelajaran hari

ini.

14. Ice breaking

5 menit

Kegiatan

Inti

Guru menyampaikan tentang penghematan

energi

Siswa mengamati gambar penghematan

energi. Mengamati

Siswa Siswa menyebutkan apa yang dilihat

pada gambar.Interaksi

Siswa menjelaskan apa yang dilihatnya

pada gambar dengan bahasanya

sendiri.Komunikasi

Siswa menceritakan perbedaan yang ada di

sekitar rumahnya.apa sajakah contoh dari

penghematan energi dan pemborosan energi

dilingkungan rumahnya. Komunikasi

Siswa menceritakan bagaimana perasaan

mereka terhadap adanya penghematan

15 menit

Page 176: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

energi. Interaksi

Guru menyakan tentang gambar

penghematan di buku

Guru meminta anak memberikan contoh

dari penghematan energi dan pemborosan

energi

Siswa bertanya jawab tentang penghematan.

Komunikasi

Siswa membentuk kelompok besar

(Gotong-royong)

Pada setiap kelompok, siswa mendapatkan

gambar puzzle tentang penghematan energi.

Arahkan siswa menyusun gambar puzzle

berdasarkan gambar yang ada dipojoknya

(creativity and Innovation)

komunikasi

Masing-masing kelompok

mempersentasikan hasil diskusinya

Kegiatan

Penutup

Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

hari ini tentang betapa penting menghemat

energi.

Guru menginformasikan materi pelajaran

yang akan di bahas pada pertemuan

selanjutnya

Guru mengakhiri pelajaran dengan

hamdalah

Guru mengucapkan salam

5 menit

Page 177: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Q. PENILAIAN

2. Penilaian Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak lanjut

3. Penilaian Pengetahuan

»» Informasi Pada Teks

»» Perilaku yang harus dihindari dalam keberagaman

»» Latihan keliling bangun datar (latihan pada buku)

4. Penilaian Keterampilan

Bercerita

Kriteria Sangat Baik

86-100

Baik

71-85

Cukup

61-70

Perlu Binaan

< 60

Penampilan

Ada kontak mata,

lancar, menarik

perhatian

pendengar, dan

suara terdengar

seluruh kelas

Memenuhi

tiga

kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Memenuhi

Satu kriteria

Bahasa

Menggunakan kosa

kata baku, kalimat

efektif, kata

terucapdengan

benar, dan

intonasi sesuai

Memenuhi

tiga

kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Memenuhi

Satu kriteria

Page 178: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

kalimat

Isi

Menyebutkan jenis

alat

transportasi

kesukaan,

kelebihannya,

kekurangannya, dan

manfaatnya

Memenuhi

tiga

kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Memenuhi

Satu kriteria

Banyak

Kalimat Di atas 15 kalimat

11-15

Kalimat 5-10 kalimat

Kurang dari

5 kalmat

Berdiskusi

Kriteria Sangat Baik

86-100

Baik

71-85

Cukup

61-70

Perlu Binaan

< 60

Kerja sama

dalam

kelompok

Dapat bekerja

sama dengan

semua anggota

kelompok

Dapat bekerja

sama dengan

beberapa

anggota

kelompok

Hanya dapat

bekerja sama

dengan salah

satu anggota

kelompok

Tidak

berpartisipasi

Bertanya

Dapat

bertanya

dengan santun

dan sesuai

Dapat bertanya

dengan santun,

tetapi tidak

Bertanya

dengan tidak

santun, tetapi

Tidak dapat

bertanya

Page 179: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

topik sesuai topik sesuai topik

Menjawab

Pertanyaan

Dapat

menjawab

pertanyaan

dengan santun

dan sesuai

topik

Dapat

menjawab

pertanyaan

dengan santun

dan sesuai

topik

Menjawab

pertanyaan

dengan tidak

santun, tetapi

sesuai topik

Tidak dapat

menjawab

pertanyaan

Menghargai

Pendapat

Orang Lain

Mendengarkan

saat orang

lain berbicara,

melihat orang

yang sedang

berbicara,

menerima

masukan

orang

lain, dan tidak

menjeda saat

orang lain

berbicara

Memenuhi

tiga kriteria

Memenuhi

dua kriteria

Hanya

Memenuhi

Satu kriteria

Page 180: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

SUMBER PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Energi dan Perubahannya kelas III (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2018, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2018)

Buku Siswa Tema : Energi dan Perubahannya kelas III (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2018, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2018).

Gambar berbagai macam-macam penghematan energy dan pemborosan

energi

Remedial

Guru memberikan bimbingan tambahan bagi siswa yang membutuhkan

penjelasan lebih lanjut tentang persatuan dalam keberagaman.

Guru memberikan bimbingan tambahan bagi siswa yang membutuhkan

bimbingan lebih lanjut dalam menjaga keselamatan orang lain di air.

Kegiatan Alternatif (Pengayaan)

Melihat dengan keadaan sekitar sekolah tentang penghematan dan

pemborosan energi

Mengunjungi museum transportasi

Jambi, Febuari ,2020

Mengetahui

Peneliti,

Eva Ayu Kurniati

TPG.161875

Mengetahui

Kepala Sekolah MI

Muhajirin

Supriadi, S.Ag

NPK:…………………

Guru Kelas 3 ,

Rosdiansah, S.Pd

NIP………………….

Page 181: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …
Page 182: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …
Page 183: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Lampiran 11: Dokumentasi Penelitian

Dokumen tasi Penelitian di MI Muhajirin Kota Jambi

Foto saat menjelaskan pembelajaran

Page 184: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Foto saat mengerjakan media puzzle secara berkelompok

Page 185: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Foto saat mempresentasikan hasil kelompok didepan kelas

Page 186: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Foto guru kelas saat menjelaskan materi dan cara bermain sambil belajar

menggunakan media puzzle

Guru kelas saat mendapingi siswa presentasi didepan kelas

Page 187: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

Foto saat kolaborasi serentak dengan guru kelas

Page 188: PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Eva Ayu Kurniati

Jenis Kelamin : Perempuan

Ttempat/tgl lahir : Sidomukti, 11 November

1997

Alamat : Kab. Tanjung Jabung Timur, Kec.

Dendang, Desa. Sidimukti, Sk 7Kiri

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat email : [email protected]

No. Kontak : 082280717485

No Tamat

Tahun

Jenis

Pendidikan

Tempat

1.

2.

3.

2010

2013

2016

SD

SMP

SMA

SDN 02 Bujung

Buring Lampung

SMPN 04 Tanjung

Jabung Timur

SMAN 04 Tanjung

Jabung Timur

Motto : “Janganlah berprasangka buruk kepada orang lain kar itu akan

melukai dirimu sendiri”

Jambi, 16 April 2020

Penulis

Eva Ayu Kurniati

TPG.161875