collaborative learning untuk meningkatkan iklim kelas …/integras... · iklim kelas dan motivasi...

126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i INTEGRASI MEDIA ICT KE DALAM PENDEKATAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SHELLI FEBRIYANTI K4308053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lekhuong

Post on 25-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

INTEGRASI MEDIA ICT KE DALAM PENDEKATAN

COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI

SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1

SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

SHELLI FEBRIYANTI

K4308053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

INTEGRASI MEDIA ICT KE DALAM PENDEKATAN

COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI

SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1

SURAKARTA

Oleh:

SHELLI FEBRIYANTI

K4308053

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Shelli Febriyanti, K4308053. INTEGRASI MEDIA ICT KE DALAM PENDEKATAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan iklim kelas dan motivasi belajar siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 dengan cara mengintegrasikan media ICT ke dalam pendekatan collaborative learning yang kemudian diterapkan pada pembelajaran biologi. Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran biologi di kelas X-1, dimana ditemukan beberapa masalah yaitu tentang iklim kelas dan motivasi belajar siswa. Melalui kajian literatur, kami memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengintegrasikan media ICT ke dalam pendekatan collaborative learning. Pengumpulan data utama diperoleh melalui angket dan observasi sementara data pendukung diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan tes. Validasi data melalui proses triangulasi dan validasi oleh tim ahli.

Tindakan penelitian dilakukan sebanyak dua siklus. Target penelitian sebesar 65% untuk iklim kelas dan 60% untuk motivasi belajar siswa. Hasil siklus 1 menjelaskan bahwa secara umum target penelitian telah tercapai namun belum optimal, dengan ditunjukkan rata-rata indikator iklim kelas sebesar 65,54% dan motivasi belajar siswa sebesar 72,58%. Hasil siklus 2 menjelaskan bahwa target penelitian telah tercapai secara optimal yang ditunjukkan dengan rata-rata indikator iklim kelas sebesar 73,65% dan motivasi belajar siswa sebesar 77,30%. Siklus dihentikan sampai siklus 2 karena target penelitian telah tercapai. Hasil yang diperoleh adalah iklim kelas dan motivasi belajar siswa meningkat dengan baik. Pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan iklim kelas dan motivasi belajar siswa karena sintaksnya mendukung interaksi dan minat siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan integrasi media ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan iklim kelas dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran biologi kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012. Kata Kunci: Media ICT, collaborative learning, iklim kelas, motivasi belajar siswa

Page 7: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Shelli Febriyanti, K4308053. INTEGRATION OF ICT MEDIA INTO COLLABORATIVE LEARNING APPROACH TO IMPROVE CLASS CLIMATE AND STUDENT’S LEARNING MOTIVATION IN CLASS X-1 OF SMA BATIK 1 SURAKARTA SCHOOL YEAR 2011/ 2012. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University, 2012.

The research is classroom action research. The aim is to improve class climate and student’s learning motivation in class X-1 of SMA Batik 1 Surakarta by integrating ICT media into collaborative learning approach that implemented in biology learning process. This act is based on the observation stage in class X-1 where found some learning problems. They are class climate and student’s learning motivation. Based on literatures study, we give solution to improve them by integrating ICT media into collaborative learning approach. Main data is collected from questioner and observation. While additional data is taken from interview, documentation, and test. Validation data uses triangulation and expert team.

The act of research consists of two cycles. Research target is 65% for class climate and 60% for student’s learning motivation. The result of cycle 1 describes that generally the research target is accomplished not optimally. Percentage of class climate is 65,54% and student’s learning motivation is 72,58%. The result of cycle 2 describes that generally the research target is accomplished optimally. Percentage of class climate is 73,65% and student’s learning motivation is 77,30%. This cycle stopped here because targets accomplished optimally. Class climate and student’s learning motivation increase well. This learning approach can improve targets because it’s syntax support student’s interaction and interest. The conclusion of this research describes that integration ICT media into collaborative learning approach can improve class climate and student’s learning motivation in class X-1 of SMA Batik 1 Surakarta.

Keyword: ICT Media, collaborative learning, class climate, student’s learning motivation.

Page 8: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Agama tanpa sains adalah buta,

Sains tanpa agama adalah lumpuh

(Albert Einstein)

Seize the day or die regretting the time you lost,

it’s empty and cold without You (Allah) here

(Avenged Sevenfold)

Sabar itu adalah ikhtiar maksimal dan tawakal total

(Ibu Retno Dosen P. Biologi UNS)

Ilmu adalah satu-satunya pedoman

yang akan tetap berlaku dan bermanfaat dimanapun kita berada

(NN)

Dan, milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.

Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya

(Q.S. An-Nisa’: 132)

Hidup itu untuk mencari ridha Allah, menuntut ilmu pun semata-mata untuk

membuat kita semakin bertakwa dan bersyukur kepada-Nya.

(Penulis)

Life is a choice, which one will we choose whether it is right or wrong way and white or black side is

depend on us. So, reach more Allah’s knowledge to get happy eternal life.

(Penulis)

Page 9: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Ayah dan Ibu. Terimakasih atas kesabaran yang tiada batas, cinta yang tulus

suci, lantunan do’a yang tiada pernah putus, air mata yang tiada pernah mampu

terbalas, semangat dan dukungan yang tak pernah lelah diberikan, kerja keras dan

usaha memberikan yang terbaik untuk ananda

Keluarga besarku tercinta yang selalu sayang dan perhatian padaku dalam kondisi

apapun

Bapak Dr. Baskoro Adi Prayitno, S. Pd., M. Pd. dan Bapak Bowo Sugiharto,

S.Pd, M.Pd., terima kasih atas bimbingannya serta Bapak Kaprodi Biologi

Puguh Karyanto S.Si.,M.Si, Ph.D., terimakasih atas kebijaksanaan dan

kemudahan yang diberikan pada kami (mahasiswa).

Bapak/Ibu dosen pendidikan biologi, terima kasih atas bimbingan, ilmu, dan

nasehat yang diberikan.

Ibu Umi Afidah, S. Pd selaku guru biologi SMA Batik 1 Surakarta yang sudah

sangat banyak membantu dalam kuliah PPL dan penelitian skripsi saya

Sahabatku tercinta, Resty, Isnaini, Evi N. H, Vera, April, dll. Trimakasih atas

kebersamaan, bantuan, cinta, dan dukungan yang kalian berikan, semoga kita

semua sukses dalam perjuangan selanjutnya…Amin…

Teman-teman BioEdu 2008, Kating 2008, terimakasih atas bantuannya selama

perkuliahan

Teman-teman Kost Bali yang suka ngasih film, drama, dan lagu-lagu korea yang

sedikit-banyak menghilangkan kepenatanku waktu kuliah

Sebelas Maret University

Semua pihak terkait yang tak dapat disebutkan satu per satu

Page 10: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Integrasi

Media ICT ke dalam Pendekatan Collaborative Learning untuk

Meningkatkan Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas X-1

SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat diselesaikan untuk

memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, penulis menemui

berbagai hambatan, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

akhirnya hambatan yang ada dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk

bantuan yang telah diberikan, dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Baskoro Adi Prayitno, S. Pd, M. Pd. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

6. Joko Ariyanto, S. Si, M.Si. selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan dorongan.

7. Drs. Literzet Sobri, M. Pd. selaku kepala SMA Batik 1 Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

8. Ibu Umi Afidah, S. Pd. selaku guru mata pelajaran Biologi yang senantiasa

membantu kelancaran penelitian dan kerja samanya.

Page 11: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

10. Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan dukungan.

11. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah

membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………..….…………... i

HALAMAN PENGAJUAN………………………………………………. ii

HALAMAN PERNYATAAN……..…………………………………….. iii

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………….. iv

HALAMAN PENGESAHAN………..………………………………….. v

ABSTRAK………..……………….……………………………………... vi

HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN………..………………………………... ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………… x

DAFTAR ISI……………………………………………………………... xii

DAFTAR TABEL……………..………………………………………… xv

DAFTAR GAMBAR………………..…………………………………… xvi

DAFTAR LAMPIRAN…………….…..………………………………… xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………..……… 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………… 6

C. Tujuan Penelitian…………………………………….…………… 6

D. Manfaat Penelitian…………………………………………….….. 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ………………………………………………………. 8

1. Media ICT dalam Pembelajaran……….……………………… 8

a. Pengertian Media Pembelajaran…………………...……… 8

b. Manfaat Media Pembelajaran…………………….……..... 8

c. Media Pembelajaran Berbasis ICT………….…………….. 9

d. Integrasi Media ICT dalam Pembelajaran….………...…… 9

e. Contoh Media ICT………………………………………… 11

f. Peran Media ICT dalam Pembelajaran………………….… 12

Page 13: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Collaborative Learning…………….…………………………. 13

a. Pengertian Collaborative Learning……..……………….… 13

b. Karakteristik Collaborative Learning……...…………..….. 15

c. Struktur dan Teknik Pelaksanaan Collaborative Learning... 16

d. Kelebihan Collaborative Learning…………..…….……… 18

e. Media Pembelajaran dalam Collaborative Learning…....… 19

3. Kualitas Pembelajaran…………………………….……….….. 21

a. Pengertian dan Pentingnya Kualitas Pembelajaran…….….. 21

b. Aspek-Aspek Kualitas Pembelajaran……………………… 21

4. Iklim Kelas…………..……………………...………….....…… 22

a. Definisi Iklim Kelas……………………………….….…… 22

b. Indikator dan Dimensi dalam Iklim Kelas………………… 23

c. Pentingnya Iklim Kelas yang Baik……………………….. 23

d. Strategi Meningkatkan Iklim Kelas………………………. 24

5. Motivasi Belajar…………………….…..…………………….. 26

a. Definisi Motivasi Belajar…………………………………. 26

b. Nilai-Nilai dalam Motivasi………………………………... 26

c. Jenis-Jenis Motivasi………………………………….…… 27

d. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar……………………….…. 27

e. Pentingnya Motivasi Pembelajaran……………………..… 28

f. Indikator Motivasi Belajar…………………...…………… 29

g. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar……………...….. 29

6. Pembelajaran Biologi…………………………………………. 31

a. Hakikat Pembelajaran Biologi……………………….…..... 31

b. Pentingnya Pembelajaran Biologi……………………...….. 31

B. Kerangka Berpikir…………………………………….…………... 32

C. Hipotesis Tindakan…………………………………….....….……. 35

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………..….……… 36

1. Tempat Penelitian…………………………………..….……… 36

2. Waktu Penelitian…………………………………..………….. 36

Page 14: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

B. Subjek Penelitian……………………………………..…..……….. 37

C. Data dan Sumber Data…………...…………………….…..……… 37

1. Data Penelitian…………………………………….…….…….. 37

2. Sumber Data…………………………………………….…….. 37

D. Pengumpulan Data…………………………………….…….…….. 37

1. Observasi……………………………………………….……... 37

2. Angket……..………………………………………………….. 38

3. Wawancara……………………………………………………. 39

4. Tes……………………………..……………………………… 40

5. Dokumentasi……………………………………….….………. 40

E. Uji Validitas Data…………..……………………………….…….. 41

F. Analisis Data……………………………………………………… 41

G. Indikator Kinerja Penelitian…………………………….………… 42

H. Prosedur Penelitian…………………………………….….……… 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan……………………………………………... 45

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus…………………………….. 53

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus…………...…………… 88

D. Pembahasan…………………………………………………...…... 96

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………….……….. 104

B. Implikasi…………………………………………………….…….. 104

C. Saran……………………………………………………….……… 105

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 107

LAMPIRAN………………………………………………………………..111

Page 15: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Perbedaan Karakteristik Collaborative Learning dan Cooperative

Learning……………………………….………………………………… 15

2.2. Langkah Integrasi Media ICT ke dalam Collaborative Learning……….. 20

3.1. Teknik Penilaian Angket Skala Likert…………………………….……... 39

3.2. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………. 40

3.3. Rumusan Indikator Penelitian…………………………………………… 42

4.1. Persentase Capaian Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas Pratindakan 46

4.2. Persentase Capaian Indikator Angket Motivasi Belajar Pratindakan..…. 49

4.3. Persentase Capaian Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas Siklus 1…..… 57

4.4. Persentase Capaian Indikator Angket Motivasi Belajar Siklus 1….…..... 60

4.5. Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT ke dalam

Collaborative Learning Siklus 1…………………………………….…... 64

4.6. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Tes Evaluasi Siklus 1……….……. 66

4.7. Persentase Hasil Ranah Afektif Siswa Siklus 1……………………….…. 66

4.8. Persentase Capaian Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas Siklus 2….…. 75

4.9. Persentase Capaian Indikator Angket Motivasi Belajar Siklus 2…….…. 78

4.10. Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT ke dalam

Collaborative Learning Siklus 2………………………………….……. 82

4.11. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Tes Evaluasi Siklus 2…………… 84

4.12. Persentase Hasil Ranah Afektif Siswa Siklus 1…………………….…... 85

4.13.Persentase Capaian Indikator Observasi Iklim Kelas……………….….. 89

4.14. Persentase Capaian Indikator Angket Motivasi Belajar Siswa…….….. 91

4.15. Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT ke dalam

Collaborative Learning …………………………………………….….. 93

4.16. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 dan 2……………….…... 94

4.17. Persentase Capaian Indikator Ranah Afektif Siswa Siklus 1dan 2….…. 95

4.18. Perolehan Nilai Ranah Psikomotorik Tiap Kelompok Siklus 1 dan 2.… 95

Page 16: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.Skema Kerangka Berpikir…………………………………………….. 34

3.1 Rancangan Urutan Waktu Pelaksanaan Penelitian…………………. 36

3.2 Prosedur Pelaksanan Penelitian………………………………………. 44

4.1 Grafik Perubahan Persentase Indikator Observasi Iklim Kelas ….... 88

4.2 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Observasi Iklim Kelas……..… 89

4.3 Grafik Perubahan Persentase Indikator Angket Motivasi Belajar.… 90

4.4 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Motivasi Belajar Siswa………. 92

Page 17: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Pembelajaran…………………………………..…….… 111

1. Silabus…………………………………………………………… 112

2. RPP Siklus 1……………………………………………………… 117

3 RPP Siklus 2……………………………………………………… 124

4. Lembar Kerja Siswa Siklus 1……………………………………. 131

5. Lembar Kerja Siswa Siklus 2……………………………………. 134

6. Post Test Siklus 1………………………………………………… 139

7. Post Test Siklus 2………………………………………………… 140

8. Pembagian Kelompok Kelas X-1……………………………….. 141

2. Instrumen Penelitian……………………………………...……..…. 142

1. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa dan Iklim Kelas….….. 143

2. Angket Motivasi Belajar Siswa dan Iklim Kelas Pratindakan,

Siklus 1, dan Siklus 2………………………………….………… 144

3. Kisi-Kisi Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT

ke dalam Pendekatan Collaborative Learning Siklus 1 dan 2... 146

4. Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT ke dalam

Pendekatan Collaborative Learning Siklus 1 dan 2………….… 147

5. Kisi-Kisi Observasi Motivasi Belajar Siswa dan Iklim Kelas…... 148

6. Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pratindakan, Siklus 1

dan Siklus 2……………………………………………………… 149

7. Lembar Observasi Iklim Kelas Pratindakan, Siklus 1dan

Siklus 2……………………………………………………….…... 150

8. Rubrik Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa………….….. 150

9. Rubrik Lembar Observasi Iklim Kelas………………………….. 151

10. Lembar Observasi Guru dan Siswa Keterlaksanaan Sintaks

Integrasi ICT ke dalam Pendekatan Collaborative Learning

Siklus 1 dan 2………………………………………………..……. 152

Page 18: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

11. Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Siklus 1 dan 2………... 153

12. Lembar Observasi Sikap Siswa Siklus 1 dan 2…………..…….. 153

13. Rubrik Lembar Observasi Sikap Siswa………………………… 153

14. Kisi-Kisi Wawancara Motivasi Belajar Siswa dan Iklim Kelas

Pratindakan, Siklus 1, dan Siklus 2……………………….……... 154

15. Pedoman Wawancara Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Siswa

Pratindakan………………………………………………….…... 155

16. Pedoman Wawancara Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Siswa

Siklus 1 dan 2………………………………………………..…… 156

17. Pedoman Wawancara Integrasi ICT ke dalam Pendekatan

Collaborative Learning Siklus 1 dan 2 Narasumber Guru dan

Siswa……………………………………………………….…….. 157

3. Data Hasil Penelitian………………….…………………...…...….. 158

1. Data Hasil Observasi 1…………………………………………… 159

2. Data Sampel Lembar Observasi 2 Motivasi Belajar Siswa…….. 161

3. Data Sampel Lembar Observasi 2 Iklim Kelas………………….. 162

4. Data Sampel Lembar Observasi 2 Sikap Siswa…………………. 163

5. Data Sampel Lembar Observasi 2 Kinerja Guru………...……… 164

6. Data Sampel Lembar Observasi 2 Fasilitas Pembelajaran...…… 165

7. Data Sampel Lembar Observasi Pratindakan Iklim Kelas…...… 166

8. Data Sampel Lembar Observasi Pratindakan Motivasi Belajar... 167

9. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 1 Iklim Kelas……..….… 168

10. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 1 Motivasi Belajar..….. 169

11. Data Sampel Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus 1

Keterlaksanaan Sintaks Integrasi ICT ke dalam Pendekatan

Collaborative Learning…………………………………………. 170

12. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 1 Sikap Siswa………... 171

13. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 1 Aspek Psikomotorik... 172

14. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 2 Iklim Kelas………… 173

15. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 2 Motivasi Belajar.….. 174

16. Data Sampel Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus 2

Page 19: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Keterlaksanaan Sintaks Integrasi ICT ke dalam Pendekatan

Collaborative Learning…………………………………………. 175

17. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 2 Sikap Siswa…...…..... 176

18. Data Sampel Lembar Observasi Siklus 2 Aspek Psikomotorik... 177

19. Data Sampel Angket Pratindakan Motivasi Belajar Siswa

dan Iklim Kelas………………………………………………..….. 178

20. Data Sampel Angket Siklus 1 Motivasi Belajar Siswa dan

Iklim Kelas………………………………………………..………. 179

21.Data Sampel Angket Siklus 1 Kepuasan Penerapan Integrasi

ICT ke dalam Pendekatan Collaborative Learning……...……. 180

22. Data Sampel Angket Siklus 2 Motivasi Belajar Siswa dan

Iklim Kelas………………………………………………..………. 181

23. Data Sampel Angket Siklus 2 Kepuasan Penerapan Integrasi

ICT ke dalam Pendekatan Collaborative Learning……..…… 182

24. Data Sampel LKS Siklus 1 Kelompok 3……………..………… 183

25. Data Sampel Post Test Siswa Siklus 1…………………………. 187

26. Data Sampel LKS Siklus 2 Kelompok 5……………..………… 188

27. Data Sampel Post Test Siswa Siklus 2…………………………. 193

28. Hasil Perhitungan Persentase Angket Iklim Kelas Pratindakan.. 194

29. Hasil Perhitungan Persentase Angket Motivasi belajar Siswa

Pratindakan……………………………………………………... 195

30. Hasil Perhitungan Persentase Angket Iklim Kelas Siklus 1……. 196

31. Hasil Perhitungan Persentase Angket Motivasi belajar Siswa

Siklus 1………………………………………………………….. 197

32. Hasil Perhitungan Persentase Angket Iklim Kelas Siklus 2……. 198

33. Hasil Perhitungan Persentase Angket Motivasi belajar Siswa

Siklus 2………………………………………………………….. 199

34. Hasil Perhitungan Persentase Angket Kepuasan Integrasi ICT

ke dalam Pendekatan Collaborative Learning Siklus 1……… 200

35. Hasil Perhitungan Persentase Angket Kepuasan Integrasi ICT

ke dalam Pendekatan Collaborative Learning Siklus 2……… 201

Page 20: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

36. Hasil Perhitungan LO Kualitas Pembelajaran (Motivasi Belajar,

Iklim Kelas, Sikap Siswa, Kinerja Guru, Fasilitas) saat

Observasi II……………………………………………………... 202

37. Hasil Perhitungan LO Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Siswa

Pratindakan…………………………………………………….. 204

38. Hasil Perhitungan LO Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Siswa

Siklus 1………………………………………………………….. 205

39. Hasil Perhitungan LO Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Siswa

Siklus 2………………………………………………………….. 206

40. Hasil Perhitungan LO Afektif Siswa Siklus 1 dan 2…………… 207

41. Daftar Nilai Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik Kelas X-1 pada

Siklus 1 dan 2…………………………………………………… 208

42. Hasil Wawancara Pratindakan………………………………… 209

43. Hasil Wawancara Siklus 1……………………………………… 213

44. Hasil Wawancara Siklus 2……………………………………… 219

45. Hasil Triangulasi………………………………………………… 224

4. Dokumentasi Penelitian…...…………………………………..…… 237

1. Foto-Foto Dokumentasi Observasi Awal………………………... 238

2. Foto-Foto Dokumentasi pratindakan…………………………… 239

3. Foto-Foto Dokumentasi Siklus 1………………………………… 240

4. Foto-Foto Dokumentasi Siklus 2………………………………… 242

5. Perizinan……………………….……………………………..…….. 245

1. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi untuk PD I………….. 246

2. Surat Ijin Penyusunan Skripsi/ Makalah………………...……… 247

3. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kota Surakarta……...…… 248

4. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi untuk Sekolah…..…. 249

5. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Sekolah…... 250

6. Surat Permohonan Validasi Instrumen……………………..…... 251

Page 21: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan,

wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada tiap peserta didik guna

menggali dan mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Di dalam UU

Sisdiknas tertulis bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya (Depdiknas, 2003). Pendidikan berperan

penting dalam mempersiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia di

abad 21 ini. Sekolah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan formal bertugas

untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di berbagai

bidang yang dituntut masyarakat di era globalisasi ini. Oleh karena itu, sekolah

merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan yang perlu

mendapat perhatian khusus.

Proses penyelenggaaraan pendidikan di sekolah sekecil apapun pasti

mengalami hambatan dan masalah sehingga perlu mendapat perhatian dan

penanganan guna perbaikan proses dan peningkatan mutu pendidikan, termasuk di

SMA Batik 1 Surakarta. Pada tanggal 16 Agustus 2011 peneliti dibantu seorang

observer melakukan observasi proses pembelajaran biologi di kelas X-1 yang

diajar oleh ibu Umi Afidah, S.Pd. Berdasar diskusi awal dengan guru, kelas

tersebut lebih pasif, ramai sendiri, dan sering tidak mengumpulkan tugas-tugas

bila dibandingkan kelas X lainnya sehingga perlu diobservasi untuk selanjutnya

diteliti. Observer mengamati kondisi kelas, mencatat aktivitas guru dan siswa saat

proses pembelajaran biologi, mendokumentasikan aktivitas pembelajaran, serta

mewawancarai guru dan siswa mengenai pembelajaran biologi selama ini.

Hasil observasi awal tentang kondisi kelas menunjukkan hal-hal sebagai

berikut: (1) Fasilitas pembelajaran yang ada di kelas X-1 sudah lengkap, seperti

Page 22: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tersedianya proyektor, LCD, speaker, papan tulis, dan hotspot area (2)

Lingkungan fisik kelas sudah nyaman karena terdapat AC dan kipas angin yang

menyejukkan ruangan (3) Ukuran ruang kelas sudah memadai untuk dihuni oleh

38 siswa yang terdiri dari 40 kursi dan 20 meja yang terbagi menjadi empat lajur

(4) Tersedia fasilitas penunjang seperti laboratorium biologi dan perpustakaan.

Hasil observasi awal tentang aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) Performance guru di kelas pada saat

mengajar sudah cukup baik. Namun, guru belum memanfaatkan keragaman media

pembelajaran saat mengajar (2) Pengamatan terhadap aktivitas siswa

menunjukkan pada saat guru menerapkan metode diskusi mengenai peran virus

dalam pembelajaran, hanya ada empat kelompok (20) siswa atau sekitar 52,6%)

yang aktif memainkan games kartu dan berdiskusi, sementara 4 kelompok yang

lain mengobrol dan gaduh (3) Pada saat diskusi berlangsung, siswa yang aktif

bertanya sekitar 5 orang (13%), sementara yang lain mengobrol dan ramai (4)

Guru tidak memberi LKS atau tugas yang harus diselesaikan oleh siswa/

kelompok, sehingga siswa seperti kurang bertanggung jawab dalam diskusi (5)

Pada saat guru menerangkan pelajaran dengan memutarkan video, di awal

pembelajaran siswa tampak bersemangat dan memperhatikan penjelasan guru,

dan hanya 5 siswa (13%) yang tidak memperhatikan video. Pada saat guru

bertanya mengenai materi yang ada di dalam video, awalnya banyak siswa yang

antusias menjawab yaitu sekitar 10 siswa (26%). Namun, semakin lama guru

memutar video tersebut, perhatian siswa makin berkurang. Sedangkan interaksi

antarsiswa belum terlihat. Semua siswa tampak terfokus pada guru yang sedang

menerangkan pelajaran, aktivitas siswa pasif dan monoton, sehingga ada siswa

yang mengantuk dan tidak memperhatikan.

Berdasarkan data hasil observasi awal, selanjutnya peneliti berdiskusi

dengan guru mitra dan dosen pembimbing penelitian untuk merumuskan masalah

yang tepat. Guru mengungkapkan bahwa tingkat kesadaran siswa pada pelajaran

biologi masih kurang seperti dalam hal pengerjaan tugas-tugas. Hubungan

Page 23: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

antarsiswa juga kurang misalnya dalam hal pemecahan suatu masalah. Siswa

sering tampak pasif dalam pembelajaran yang terlihat dari belum adanya

kerjasama dan interaksi dari siswa sehingga lebih dominan guru yang

menyalurkan pengetahuan, sementara siswa hanya menerima saja. Belum nampak

interaksi antarsiswa yang saling berbagi pengetahuan dan menyelesaikan

permasalahan bersama-sama. Hasil diskusi antara peneliti, guru, dan dosen

pembimbing, menyimpulkan bahwa permasalahan di kelas X-1 pada saat

pembelajaran biologi adalah minat siswa yang masih rendah, perhatian, dan

partisipasi siswa yang kurang, interaksi antarsiswa saat pembelajaran yang belum

terlihat, pemanfaatan media pembelajaran yang belum maksimal, dan

pembelajaran yang masih terpusat pada guru.

Berdasarkan beberapa masalah yang ditemukan di kelas X-1, selanjutnya

peneliti mendiskusikannya bersama dengan dosen pembimbing dan guru untuk

menentukan akar permasalahan yang tepat. Dari hasil diskusi ini, dijabarkan akar

permasalahan sebagai berikut: minat siswa pada mata pelajaran biologi masih

rendah. Minat dan perhatian berkaitan dengan motivasi belajar. Minat merupakan

faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Minat yang rendah

akan menyebabkan motivasi belajar siswa rendah. Motivasi yang rendah terlihat

dari kurangya ketertarikan siswa pada pembelajaran biologi, kurangnya semangat

dalam belajar yang ditandai dengan kurangnya partisipasi dan keaktifan siswa

dalam pembelajaran, kurangnya ketekunan dan keuletan dalam mengerjakan

tugas, serta kurangnya kemauan untuk memecahkan masalah. Selain itu, interaksi

antar siswa tidak tampak dan guru masih menjadi sumber pemberi informasi

(teacher-centered) dan sumber belajar siswa sebagian besar masih dari buku paket

sehingga belum mengoptimalkan sumber belajar lainnya. Jadi, rumusan akar

permasalahannya adalah motivasi belajar siswa masih rendah, sikap siswa negatif

yang ditunjukan dengan perhatian dan partisipasi yang kurang, kurang

kondusifnya iklim pembelajaran yang ditandai dengan kurangnya minat,

partisipasi, perhatian terhadap pelajaran, dan interaksi antara siswa di kelas,

Page 24: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

fasilitas pembelajaran yang belum maksimal digunakan, dan pembelajaran yang

masih berpusat pada guru. Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa akar

permasalahannya terletak pada kualitas pembelajaran. Terlihat bahwa kualitas

pembelajaran di kelas ini masih rendah sehingga menurut peneliti, dosen

pembimbing, dan guru perlu adanya usaha untuk meningkatkannya.

Ada banyak aspek dalam kualitas pembelajaran dan dalam hal ini peneliti,

guru, dan dosen pembimbing sepakat bahwa kualitas pembelajaran di kelas X-1

perlu ditingkatkan dari aspek tertentu. Guna mengetahui aspek-aspek yang paling

penting dan perlu segera ditingkatkan, peneliti melakukan observasi kembali pada

tanggal 3 Januari 2012. Kegiatan observasi kali ini menggunakan lembar

observasi (LO) tentang lima aspek kualitas pembelajaran yang mengacu pada

instrumen untuk mengukur lima aspek kualitas pembelajaran yang dibuat oleh

Widoyoko. Hasil observasi ini kemudian didiskusikan dengan guru dan dosen

pembimbing dan menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran di kelas X-1 masih

rendah terutama dari aspek motivasi belajar siswa dan iklim kelas. Melalui

pertimbangan dan keputusan bersama, yaitu bahwa kedua aspek tersebut penting

untuk segera diatasi, waktu yang terbatas, biaya, dan kemampuan peneliti, maka

disepakati bersama bahwa penelitian dalam rangka peningkatan kualitas

pembelajaran ini targetnya adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan

iklim kelas.

Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dari aspek motivasi belajar

siswa dan iklim kelas ini, diperlukan solusi yang tepat agar target yang ingin

ditingkatkan benar-benar tercapai. Berdasar hasil diskusi peneliti dengan guru dan

dosen pembimbing, disimpulkan bahwa perlu adanya penerapan pembelajaran

yang dapat meningkatkan minat, perhatian, partisipasi dan interaksi antar siswa,

mendukung student-centered sehingga tidak berpusat pada guru, menarik,

inovatif, jarang atau bahkan belum pernah dipakai guru, dan mengoptimalkan

penggunaan fasilitas pembelajaran di kelas. Melalui kajian berbagai literatur, dan

rujukkan hasil penelitian sebelumnya, disepakati bersama bahwa perlu adanya

Page 25: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pemanfaatan media berbasis ICT dalam pembelajaran. Berdasar hasil penelitian

Bingimlas (2009: 235-245), ICT dapat diterapkan dalam pendidikan sains dan

memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan berbagai sumber,

seperti gambar dan video serta memupuk komunikasi dan kolaborasi. Pemilihan

media ini kami harapkan dapat menciptakan iklim kelas yang baik. Selain itu,

hasil penelitian Waryono (2009: 771-776) menyatakan bahwa teknologi (media

ICT) memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa.

Teori belajar Vygotsky tentang scaffolding menjelaskan bahwa terlihat

jelas perbedaan antara anak yang belajar sendirian dengan anak yang belajar

berkelompok. Anak yang belajar berkelompok terlihat lebih ceria, intraktif, dan

banyak pengetahuan baru yang diperoleh. Melalui belajar kelompok, anak-anak

saling membelajarkan dan berbagi pengetahuan atau pengalaman sehingga

memunculkan interaksi sosial. Berdasarkan kajian teori tersebut kami sepakati

bersama bahwa diperlukan pembelajaran kelompok yang bersifat kolaboratif.

Hasil penelitian tindakan kelas oleh Widayanti, Slamet, dan Masduki. (2011),

menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa. Beberapa indikator yang menujukkan motivasi belajar antara lain

kesadaran, tanggung jawab, keaktifan, dan adanya ketertarikan. Menurut Macaro

(1997: 134-142) melalui collaborative learning, siswa akan bekerja sama dalam

belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Proses ini akan memunculkan kesadaran

dan tanggung jawab siswa untuk saling belajar dan membelajarkan dalam

kelompoknya. Iklim collaborative learning dengan aktivitas kerja sama dalam

kelompok-kelompok diskusi ini menciptakan adanya aktivitas saling

membelajarkan sehingga aktivitas siswa akan lebih aktif dengan sendirinya.

Suasana pembelajaran kolaboratif akan menciptakan iklim kelas yang kondusif

sehingga siswa tertarik dan tidak bosan mengikuti pembelajaran. Menurut situs

National Institute of Science and Education (2003), ada tiga kondisi utuk

keterlaksanaan collaborative learning yaitu pengelompokkan siswa, penugasan,

Page 26: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dan adanya media komunikasi seperti internet dan media audio visual. Chaeruman

(2005: 48) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran kolaboratif, ICT dapat

memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerja

sama, berbagi saran, ide, gagasan, masukan, nasehat, dan juga pengalaman sesama

anggota kelompoknya. Melalui kajian teori ini, disepakati bersama bahwa

penggunaan media ICT ini akan diintegrasikan ke dalam collaborative learning

sehingga diharapkan iklim kelas dan motivasi belajar siswa meningkat.

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian tentang kualitas

pembelajaran biologi yang ditinjau dari aspek iklim kelas dan motivasi belajar

siswa perlu dilakukan. Dalam hal ini, penulis merumuskan judul penelitian:

“INTEGRASI MEDIA ICT KE DALAM PENDEKATAN COLLABORATIVE

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA.”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah integrasi media ICT ke dalam pendekatan collaborative learning dapat

meningkatkan iklim kelas pembelajaran biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1

Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012?

2. Apakah integrasi media ICT ke dalam pendekatan collaborative learning dapat

meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta

tahun ajaran 2011/ 2012?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Meningkatkan iklim kelas pembelajaran biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1

Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012 melalui integrasi media ICT ke dalam

pendekatan collaborative learning.

Page 27: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta

tahun ajaran 2011/ 2012 melalui integrasi media ICT ke dalam pendekatan

collaborative learning.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Membantu memberi solusi kepada guru dalam upaya meningkatkan motivasi

dan iklim kelas dalam pembelajaran biologi di kelas.

b.Memberikan variasi pembelajaran pada guru dengan cara mengintegrasikan

media ICT ke dalam pendekatan collaborative learning.

c. Membantu memberi solusi kepada guru mengenai permasalahan yang terjadi

di dalam kelas.

2. Bagi Siswa

a. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi dengan

cara mengintegrasikan media ICT ke dalam pendekatan collaborative

learning.

b.Meningkatkan iklim kelas dalam pembelajaran biologi menjadi lebih

kondusif dengan cara mengintegrasikan media ICT ke dalam pendekatan

collaborative learning.

3. Bagi Institusi

a. Meningkatkan motivasi dan iklim kelas khususnya dan kualitas pembelajaran

biologi pada umumnya di sekolah, dengan cara mengintegrasikan media ICT

ke dalam pendekatan collaborative learning.

b.Membantu memberikan solusi penyelesaian permasalahan di sekolah dengan

cara mengintegrasikan media ICT ke dalam pendekatan collaborative

learning.

Page 28: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Media ICT dalam pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media dalam bahasa Arab diartikan sebagai perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Namun kata media ini

mempunyai batasan yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan

siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Menurut Gagne dalam

Yamasari (2010: 1-8), media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat,

didengar, dan dibaca.

Menurut Arsyad (2003:3), pengertian media dalam proses belajar

mengajar didefinisikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, elektronis yang

berperan dalam menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi

visual atau verbal. Media berperan mengatur hubungan yang efektif antara

komponen utama yang terlibat dalam proses pembelajaran yaitu siswa

dengan materi. Berdasarkan batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

media adalah segala alat komunikasi, baik cetak maupun audio-visual,

yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari pengirim ke

penerima pesan dan merangsang siswa untuk belajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki banyak manfaat dalam proses

pembelajaran itu sendiri. Menurut Sudjana dan Rivai (1992) dalam Arsyad

(2003:25), manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa adalah

sebagai berikut:

1) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswa, sehingga dapat

meningkatkan motivasinya

Page 29: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2) Tercapainya tujuan pembelajaran karena materi yang disampaikan

melalui media yang menarik menyebabkan siswa lebih mudah mengerti

dan memahami materi pelajaran.

3) Metode mengajar menjadi lebih variatif dan kreatif sehingga suasana

pembelajaran di kelas tidak monoton.

4) Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan memperoleh

pengalaman belajar yang lebih mendalam.

c. Media Pembelajaran Berbasis ICT

Purwanto (2004: 39) menjelaskan tentang proses belajar yang

dapat dikembangkan melalui pendayagunaan teknologi informasi dan

komunikasi atau ICT. Penggunaan ICT untuk dunia pendidikan melalui

proses pembelajaran merupakan kebutuhan penting agar bangsa ini tidak

ketinggalan jauh dengan bangsa lain di bidang pendidikan.

Menurut Suhendar dikutip dari Waryono (2009: 771-776), kegiatan

pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan dapat:

1) Membantu siswa berhasil dalam pembelajaran

2) Menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah

3) Menimbulkan pengaruh positif dalam kehidupan siswa

4) Menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar

Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan

pembelajaran berbasis ICT. Kemampuan guru dalam menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran yang berbasis pada teknologi informasi akan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan siswa mencapai

tujuan pendidikan yang ditetapkan.

d. Integrasi Media ICT dalam Pembelajaran

Chaeruman (2005: 48) menjelaskan bahwa mengintegrasikan ICT

atau TIK ke dalam pembelajaran mamiliki makna yang sama dengan

menggunakan ICT untuk belajar (using ICTs to learn). Menurut Wang dan

Page 30: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Woo (2007: 148-156), integrasi disini bersifat menyeluruh dimana semua

elemen esensial dari sebuah sistem yang dikombinasikan bersama.

Wang dan Woo (2007: 148-156) juga menyatakan bahwa

pengintegrasian ICT merupakan sebuah proses dari penggunaan teknologi

komunikasi dan informasi yang bersumber dari web, program multimedia

dalam CD-ROM, objek belajar dan alat lainnya untuk memaksimalkan

pembelajaran siswa. Penggunaan ICT ini lebih menekankan pada proses

pembelajaran dibanding hasilnya. Hasil studi oleh Johnson dan Aragon

(2003: 31-43) dalam Wang dan Woo (2007: 148-156) menunjukkan bahwa

kelas yang mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran dibandingkan

dengan kelas yang tidak menggunakannya, memiliki perbedaan yang

signifikan dalam hal kepuasan, sikap, dan hasil belajar. Hal ini

menunjukkan ICT berperan penting dalam keberhasilan proses

pembelajaran.

Menurut Waryono (2009: 771-776) yang mengutip dari Marsis,

pembelajaran berbasis ICT merupakan konsep yang berkaitan dengan

banyak hal, terutama teknologi modern sehingga penggunaan ICT dalam

pembelajaran mutlak diperlukan bagi peningkatan pembelajaran. Waryono

(2009: 771-776) menambahkan, pembelajaran berbasis ICT atau TIK

adalah pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi informasi dan

komunikasi ke dalam proses belajar mengajar. Dijelaskan bahwa teknologi

memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa. Manfaat adanya teknologi ini siswa dapat mengakses berbagai

macam sumber belajar selain dari buku pegangan, mendukung kolaborasi

dalam belajar, dan memberikan lebih banyak peluang pada guru serta

kesempatan dalam memanfaatkan teknologi yang ada di dalam kelas.

Dalam jurnal Mostert dan Quinn (2009: 1-17) dijelaskan bahwa

pendidik (guru) dapat mengintegrasikan ICT dalam proses belajar

mengajar karena teknologi yang berkaitan dengan dunia pendidikan

berperan penting dalam aktivitas mengajar, belajar, assessment, dan

Page 31: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

evaluasi. Chaeruman (2005: 46) menambahkan bahwa pengintegrasian

ICT ke dalam proses pembelajaran perlu dilakukan guna:

1) Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

2) Meengembangkan keterampilan siswa dalam bidang ICT

3) Meningkatkan keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran

Menurut Chou (2003) dalam Wang dan Woo (2007: 148-156), ICT

dapat mendukung interaksi yang terjadi di kelas, seperti interaksi antara

siswa dengan materi, interaksi siswa dengan guru , siswa dengan siswa

lainnya, dan siswa dengan media belajar. Tipe-tipe interaksi seperti ini

membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan siswa menjadi

lebih aktif dan berkembang. Adanya interaksi antara siswa, guru, dan

materi pelajaran akan menciptakan iklim kelas yang baik sehingga suasana

pembelajaran menjadi kondusif.

e. Contoh Media ICT

Menurut Gilespie dalam jurnal Bingimlas (2009: 235-245), ICT

dapat diterapkan dalam pendidikan sains dan memberikan kesempatan

bagi siswa untuk berinteraksi dengan berbagai sumber, seperti gambar, dan

video serta memupuk komunikasi dan kolaborasi. Wang dan Woo (2007:

148-156) menyatakan bahwa ICT pada dasarnya merupakan perlengkapan/

alat dasar yang berupa hardware (komputer, kamera digital, proyektor),

software (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power point), atau keduanya. Dalam

konteks pendidikan, hal ini mengacu pada berbagai jenis sumber dan

software yang ditampilkan pada computer yang berada di lingkup kelas

atau sekolah. Sedangkan definisi ICT dalam jurnal Wee dan Abu Bakar

(2006: 203-209) adalah suatu terminologi dalam bidang komunikasi yang

meliputi peralatan atau aplikasi komunikasi, yang mencakup radio,

televisi, telepon selular, komputer dan jaringannya, sistem dan sebagainya.

Definisi lain mengatakan bahwa ICT adalah seperangkat alat-alat yang

Page 32: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

merupakan teknologi yang berfungsi sebagai media komunikasi, untuk

mengkreasikan, menyebarkan, menyimpan, dan mengolah informasi.

f. Peran Media ICT dalam Pembelajaran

Bhukuvhani, Zezekwa dan Sunzuma (2011: 27-37) yang mengutip

Goktas dan Yildrim (2003), menyatakan bahwa pengintegrasian ICT

memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan

pembelajaran khususnya. Peran ICT dalam pembelajaran terutama adalah

membantu siswa dalam belajar dan bagi guru dalam memberikan

pengajaran yang lebih efektif. Penggunaan ICT dalam kelas menurut

Bingimlas (2009: 235-245) sangat penting dalam memberikan kesempatan

bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih banyak. Menurut

Dawes (2001), masih dalam jurnal tersebut, ICT dalam pendidikan

memiliki potensi yang mempengaruhi pembelajaran yang dapat

mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa. ICT memainkan

peranan penting dalam meningkatkan motivasi, keterampilan dan

pengetahuan. ICT memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran biologi

atau sains. Menurut Kelleher (2000) dalam jurnal Bingimlas (2009: 235-

245), ICT sangat bermanfaat dalam pembelajaran Sains di kelas.

menurutnya, ICT dapat membantu siswa lebih memahami prinsip dan

konsep Sains serta meningkatkan minat, motivasi dan kesuksesan kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan ruang lingkup isi materi, hasil penelitian Roblyer,

Edwards, dan Havriluk (2004) dalam jurnal Wang dan Woo (2007: 148-

156), mengindikasikan bahwa penggunaan ICT dapat mendukung

pendekatan instruksional yang baru dan menciptakan metode implementasi

instruksional seperti simulasi dan pembelajaran kooperatif yang dapat

dilakukan dengan lebih mudah. Terlebih lagi, para pendidik setuju bahwa

ICT berpotensi meningkatkan keefektifan dalam pembelajaran dan hasil

Page 33: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

akhir pembelajaran siswa. Jadi, penggunaan ICT dapat meningkatkan

proses dan hasil belajar.

Chaeruman (2005: 48) mengungkapkan dalam jurnalnya bahwa

secara teoritis ICT mempunyai peran yang luar biasa dalam mendukung

proses pembelajaran yang aktif, konstruktif, intensif, interaktif,

kontekstual, reflektif, dan kolaboratif. Dalam kolaboratif, ICT dapat

memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling

bekerja sama, berbagi saran, ide, gagasan, masukan, nasehat, dan juga

pengalaman sesama anggota kelompoknya. Haunsel and Hill (1989) dalam

jurnal Andrej, Slavko, and Tatjana (2010: 38) menambahkan bahwa

pengenalan ICT dalam pembelajaran biologi tidak hanya mampu

meningkatkan tingkat pengetahuan siswa, tetapi juga sikap siswa dalam

pembelajaran biologi. Jinnah et al (2011: 20-28) menambahkan bahwa

ICT merupakan alat yang perperan penting dalam pelatihan kemampuan

pedagogik sebaik praktek secara langsung (hands on) yang mendukung

lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pengetahuan

sehingga meningkatkan inovasi dan kreativitas guru dan siswa. Hal itu

menunjukkan bahwa ICT sesuai diterapkan dalam pembelajaran sains

karena sesuai dengan hakekat sains yaitu minds on, hands on, hearts on.

2. Collaborative Learning

a. Pengertian Collaborative Learning

Menurut Armiati dan Sastramihardja (2007), collaborative

learning (CL) adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk

mengajar dan belajar yang melibatkan sekelompok siswa yang bekerja

sama untuk menyelesaikan masalah. Definisi collaborative learning

menurut National Institute for Science Education Madison-USA (2003)

adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kelompok-

kelompok yang bekerja sama memecahkan masalah, mengerjakan tugas

atau menghasilkan suatu produk. Collaborative learning didasarkan pada

Page 34: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

gagasan bahwa belajar secara alami merupakan bentuk kegiatan social

yang saling berkomunikasi satu sama lain. Melalui komunikasi inilah

proses belajar terpenuhi. Collaborative learning memayungi berbagai

pendekatan pembelajaran yang melibatkan kemampuan siswa untuk saling

bertukar secara intelektual, baik sesama siswa atau dengan guru.

Collaborative learning menggeser paradigma dari pembelajaran berpusat

pada guru atau pembelajaran berpusat pada buku teks menjadi berpusat

pada aktivitas siswa.

Nuraeni (2008) mengungkapkan bahwa penggabungan beberapa

pendekatan pembelajaran dalam satu proses belajar mengajar termasuk di

dalamnya pendekatan mengajar konvensional yaitu ceramah, tanya jawab,

demonstrasi atau lainnya. Proses belajar mengajar yang dilakukan guru

dengan collaborative learning lebih menekankan pada kegiatan

pembelajaran yang urut dan sistematis agar keseluruhan sintaks terlaksana

dengan baik.

Menurut Macaro (1997: 134-142), collaborative learning

memberikan kesempatan pada siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

melalui kerja sama antar siswa dimana guru berperan sebagai fasilitator

dan memandu pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan. Tu dan Corry (2002) dalam Ku, Cheng and Lohr (2006: 127-

135) memberikan pendapatnya bahwa collaborative learning merupakan

sebuah metode instruksional dalam suatu kelompok yang berisi beberapa

siswa yang saling belajar dan berinteraksi untuk mencapai tujuan

pembelajaran tetentu. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa dalam pembelajaran kolaboratif ini terdapat beberapa

aktivitas seperti pembagian tugas dalam kelompok, saling memberikan

pendapat untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kemampuan siswa

untuk saling berinteraksi dengan kelompoknya.

Page 35: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Karakteristik Collaborative Learning

Menurut situs NISE (2003), ada beberapa karakteristik dalam

collaborative learning yaitu:

1) Group Composition (adanya susunan kelompok yang jelas)

2) Task Features (adanya pembagian tugas)

3) Communication Media (dilengkapi dengan media komunikasi)

4) Adanya saling ketergantungan yang positif

5) Tanggung jawab individu dan personal

6) Interaksi langsung dengan tatap muka

7) Kerja tim dan kemampuan sosial

8) Proses dalam berkelompok seperti diskusi dan penyelesaian masalah

Beberapa karakteristik collaborative learning tersebut

membedakannya dengan cooperative learning. Perbedaan antara keduanya

disajikan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1. Perbedaan Karakteristik Collaborative Learning dan

Cooperative Learning

Collaborative Learning Cooperative Learning

a. Peraturan yang diberikan dalam sebuah kelompok lebih sedikit

b. Masing-masing rencana ada kerangkanya dimana itu semua terwujud pada aktivitas dalam grup

c. Rockwood (1995a, 1995b): collaborative learning menghubungkan pembelajaran pada pandangan konstruktivisme sosial bahwa pengetahuan merupakan gagasan sosial

d. Guru lebih membebaskan kelompok-kelompok kecil untuk mengeksplorasi kemampuannya. Penugasan yang diberikan biasanya tugas

a. Anggota dalam suatu kelompok perlu memiliki kempuan dalam grup yang dimasukkan dalam tujuan instruksional

b. Semua rencana dan aktivitas dalam grup lebih terstruktur secara jelas (Cooper and Robinson, 1997; Smith and MacGregor, 1992)

c. Merupakan metodologi pilihan sebagai dasar pengetahuan (pengetahuan tradisional)

d. Guru merupakan pusat dari penguasa kelas dengan penugasan kelompok yang lebih closed-ended dan memiliki jawaban yang spesifik (Rockwood, 1995a, 1995b)

Page 36: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Collaborative Learning Cooperative Learning yang kompleks dan bersifat open-ended

e. Konten yang berisi pengetahuan dasar lebih sedikit

e. Pengetahuan dasar yang terbentuk pada siswa lebih terstruktur

Sumber: NISE (2003)

c. Struktur dan Teknik Pelaksanaan Collaborative Learning

Dalam collaborative learning, kelompok dibentuk oleh guru

karena bila siswa membentuk grupnya sendiri, keragaman ide-ide sering

tidak tereksplorasi. Grup yang terbentuk sebisa mungkin heterogen Ini

bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang beragam baik ide, latar

belakang, gender sehingga siswa tidak terisolasi dan dapat berkembang

bersama. Kelompok dibentuk oleh guru (guru bisa menentukan kelompok

dengan acak, misal berhitung) dan biasanya merupakan kelompok kecil

yang terdiri 4-7 siswa dan bersifat heterogen. Struktur dan teknik

pelaksanaan collaborative learning antara lain sebagai berikut:

1) Think-Pair-Share

Merupakan struktur collaborative learning yang sederhana dan

mudah dilakukan untuk kelas yang baru menerapkan collaborative

learning. Dalam teknik ini:

a) Guru memberikan pertanyaan dan memberi kesempatan pada siswa

untuk menjawab

b) Siswa berkelompok dan melaksanakan collaborative learning

untuk mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru

c) Setiap siswa saling memberikan pendapat untuk memecahkan

masalah yang diberikan.

d) Setelah beberapa saat, guru mengumpulkan pendapat siswa dari

hasil diskusi mereka, misalnya dengan cara meminta siswa

menuliskan jawabannya pada kartu kemudian mengumpulkannya.

Page 37: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2) Problem Solving

Langkah-langkah dalam teknik ini adalah:

a) Guru memberikan konsep dasar pada siswa

b) Guru memberikan masalah dan meminta tiap kelompok

menyelesaikannya

c) Siswa berdiskusi dan mulai menyelesaikan masalah yang

diberikan.

Hal yang harus diperhatikan dalam pemecahan masalah ini adalah:

a) Evaluasi masalah, karakterisasikan, dan identifikasi komponen

yang mudah dipahami

b) Identifikasi hal-hal yang kamu ketahui dan tidak kamu ketahui dari

masalah tersebut

c) Alokasikan waktu dalam kelompokmu dan ada pembagian tugas

dalam pemecahan masalah

d) Tiap anggota saling memberikan idenya untuk didiskusikan

e) Selesaikan masalah yang ada

f) Melakukan refleksi grup

3) Guided Reciprocal Peer Questioning

Langkah-langkah dalam teknik ini adalah:

a) Guru memberikan penjelasan materi di kelas dan memberikan

pertanyaan terbuka

b) Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk secara individu

menyiapkan pertanyaan yang spesifik dengan bantuan dari

pertanyaan terbuka dari guru tadi

c) Siswa berkelompok dan saling mendiskusikan kemingkinan

jawaban mereka

d) Untuk mempersingkat waktu, guru dapat memberikan pertanyaan

terbuka pada pertemuan sebelumnya, sehingga siswa punya

kesempatan untuk lebih menemukan jawabannya

Page 38: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Roundtable/Brainstorming

Brainstorming memunculkan banyak gagasan dan ide dalam

waktu yang singkat. Struktur ini digunakan untuk kegiatan

brainstorming ide dan untuk mengumpulakan banyak gagasan dari satu

pertanyaan. Langkah-langkah teknik ini adalah:

a) Untuk memulai, guru memberikan pertanyaan yang memiliki

banyak kemungkinan jawaban

b) Tiap kelompok diberikan selembar kertas kemudian kelompok

menuliskan ide-idenya

c) Kertas tersebut berputar ke kelompok lain dan kelompok itu juga

menuliskan ide-idenya. Begitu seterusnya sampai di dapatkan

solusi yang tepat

d) Setelah brainstorming, guru memberi kesempatan tiap kelompok

untuk meriview dan mengklarifikasi ide mereka

e) Kelompok mempresentasikan idenya di kelas

d. Kelebihan Collaborative Learning

Beberapa kelebihan dengan menerapkan pendekatan collaborative

learning di dalam kelas adalah sebagai berikut:

1) Siswa memiliki peluang yang lebih besar untuk bersosialisasi dengan

siswa lainnya, sehingga interaksi antara siswa dengan siswa terwujud

2) Siswa mendapat kesempatan untuk menyampaikan dan

mempertahankan pendapatnya, sehingga kelas lebih aktif dengan

aktivitas siswa

3) Siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran di kelas karena setiap

siswa diberi kesempatan untuk saling berdiskusi dan berkolaborasi

dalam belajar.

4) Menurut Donnel, Cindy, dan Erkens, G. (2006:233-236),

collaborative learning menciptakan kedinamisan yang aktif dalam

proses pembelajaran di kelas. Berbagi pengetahuan secara

Page 39: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

konstruktivisme merupakan salah satu bagian penting dalam

collaborative learning.

5) Menurut Pallof dan Pratt (2005) dalam Ku, Cheng and Lohr (2006:

127-135), bekerja secara kolaborasi akan meningkatkan kesempatan

bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih

mendalam dan juga membantu siswa megembangkan keahliannya

melalui pembelajaran yang kontekstual.

6) Hasil penelitian Mirijamdotter, Somerville, dan Holst (2006: 83-92)

menunjukkan bahwa pembelajaran menjadi efektif melalui evaluasi

dengan penerapan pendekatan collaborative learning, misalnya tugas

proyek yang dikerjakan oleh siswa dalam tim.

7) Wang dan Chen (2008: 18-23) menambahkan bahwa collaborative

learning membantu siswa memahami berbagai sumber materi,

merefleksikan proses pembelajarannya, dan meningkatkan

pengetahuannya dalam penggunaan ICT.

e. Media Pembelajaran yang Sesuai dalam Collaborative Learning

Ada tiga kategori utama dalam menerapkan collaborative learning

di kelas menurut Macaro (1997: 134-142), yaitu: Teacher Directed

Collaboration, Learner Directed Collaboration, dan Learner Generated

Collaboration. Dalam proses pembelajaran di kelas, hasil penelitian

Chitanana (2010: 19-38) menunjukkan bahwa collaborative learning

dapat dikembangkan dengan mengintegrasikan ICT di dalamnya, misalnya

dengan menggunakan media internet dalam memperoleh informasi dan

memecahkan suatu masalah. Tabel 2.1 ini menjabarkan langkah-langkah

aplikasinya dalam pembelajaran.

Page 40: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Tabel 2.2. Langkah Integrasi Media ICT ke dalam Pendekatan

Collaborative Learning

Collaborative learning Collaborative Learning yang Disertai Media ICT

Langkah-langkah: a. Guru memberikan apersepsi

dan mengajak siswa melakukan brain storming pada materi ekosistem.

b. Guru memberikan konsep dasar tentang ekosistem

c. Mengelompokkan siswa secara heterogen (kemampuannya), dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.

d. Tiap kelompok terdapat pembagian tugas yang jelas (leader, time keeper, recorder, research-runner)

e. Guru memberikan peraturan dan perintah yang jelas pada tiap kelompok.

f. Guru memberikan penugasan dan permasalahan yang harus diselesaikan kelompok.

g. Siswa dalam tiap kelompok belajar secara berkolaborasi untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan.

h. Setiap siswa dalam kelompoknya saling meyumbang ide dan pemikiran untuk menyelesaikan permasalahan

i. Setiap kelompok saling berinteraksi dengan kelompok lain untuk bersama-sama mencari solusi masalah yang paling tepat

j. Siswa dalam kelompok saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menyampaikan hasil diskusi mereka.

k. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya dengan presentasi di depan kelas

Langkah-langkah: a. Guru memberikan apersepsi, mengajak

siswa melakukan brain storming, dan memberikan konsep dasar mengenai materi ekosistem.

b. Guru mengelompokkan siswa secara heterogen

c. Guru membagi LKS yang harus dikerjakan dalam kelompok.

d. Guru meminta tiap kelompok melakukan pengamatan langsung contoh ekosistem yang ada di sekitar sekolah kemudian meminta siswa merekamnya dalam bentuk video atau foto.

e. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk video dan gambar tentang ekosistem pada tiap kelompok.

f. Siswa dalam tiap kelompok menganalisis video dan gambar baik yang direkam sendiri maupun yang diberikan oleh guru dan kemudian memecahkan solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada secara bersama-sama dengan mencari bantuan sumber belajar dari akses internet melalui laptop dari tiap kelompok.

g. Guru meminta siswa mendiskusikan permasalahan yang ada tidak hanya dengan kelompoknya tetapi juga dengan kelompok lain dengan tema sejenis.

h. Guru meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada kelompok lain untuk ditanggapi.

i. Guru meminta siswa lain untuk menanggapi atau menambahkan pendapat temanya.

j. Guru mereview hasil diskusi siswa dan menjawab pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh siswa.

k. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama

Page 41: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Kualitas Pembelajaran

a. Pengertian dan Pentingnya Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran berfungsi sebagai tolak ukur dalam kegiatan

pengembangan profesi baik yang berkaitan dengan usaha penyelenggaraan

lembaga pendidikan maupun kegiatan pembelajaran di kelas. Menurut

Depdiknas (2007: 6-11) kualitas pembelajaran perlu mendapat perhatian

yang terus menerus karena substansi dari kualitas tersebut terus

berkembang seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan masyarakat,

dan teknologi.

Menurut Cox (2006) dalam Widoyoko (2008: 7-12) kualitas

pembelajaran merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar

keefektifan interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran. Kualitas pembelajaran ini dipengaruhi oleh

guru, siswa, fasilitas pembelajaran, lingkungan dan iklim kelas. Jadi,

kualitas pembelajaran berorientasi pada proses pembelajaran.

b. Aspek-Aspek dalam Kualitas Pembelajaran

Guna menilai tingkat kualitas pembelajaran, diperlukan aspek dan

indikator-indikator yang menunjukkan tingkat kualitas dalam suatu

pembelajaran. Hasil penelitian Mokashi dan Cotter (2006) dalam jurnal

Widoyoko (2008: 7-12), mengemukakan lima aspek utama dalam kualitas

pembelajaran, yaitu: fasilitas pembelajaran, kinerja guru dalam kelas,

sikap siswa, iklim kelas, dan motivasi belajar siswa.

Menurut Prayitno (2000: 56-57), fasilitas pembelajaran berperan

sebagai sarana dan alat pembelajaran yang digunakan oleh guru dengan

maksud agar proses pembelajaran menjadi lancar, efektif, dan efisien,

sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Contoh fasilitas pembelajaran yang

ada di dalam atau di sekitar kelas antara lain alat-alat elektronik, bangku

siswa yang layak, laboratorium, sumber-sumber belajar, dan sebagainya.

Page 42: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sikap siswa berhubungan dengan keaktifannya dalam mengikuti

pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 51-63) siswa harus

bersikap aktif dalam memproses dan mengolah hal-hal yang didapatnya

setelah belajar. Siswa dituntut untuk aktif dari segala aspek meliputi fisik,

intelektual, dan emosional agar dapat memproses dan mengolah hasil

belajarnya secara efektif, dengan demikian pembelajaran menjadi

berkualitas. Sedangkan penjabaran lebih lanjut mengenai motivasi siswa

dan iklim kelas adalah sebagai berikut:

4. Iklim Kelas

a. Definisi Iklim Kelas

Definisi operasional iklim kelas menurut Widoyoko (2011: 209)

adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan siswa

atau hubungan antarsiswa yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

Bloom (1964) dalam Tarmidi (2006:1) mendefinisikan iklim dengan

kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik,

sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik.

Iklim kelas merupakan suasana yang ditandai oleh adanya pola

interaksi atau komunikasi antara guru-siswa, siswa-guru dan siswa-siswa.

Menurut Prayitno (2000:56-57), lingkungan pembelajaran mengacu

kepada berbagai substansi yang dapat dan perlu dijadikan sumber materi

pembelajaran, serta digunakan sebagai sumber perangkat metode dan alat

bantu pembelajaran. Secara lebih khusus, lingkungan pembelajaran

dimaksudkan sebagai suasana yang terjadi dan dirasakan di tempat dan

lokasi dimana kegiatan belajar terselenggara, dari ruangan belajar di

sekolah, kamar belajar di rumah, sampai dengan lingkungan sekolah.

Tarmidi (2006:2) menambahkan bahwa iklim kelas merupakan segala

situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik atau

hubungan antarpeserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan

mempengaruhi proses pembelajaran.

Page 43: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Indikator dan Dimensi dalam Iklim Kelas

Widoyoko (2011:211) merumuskan beberapa indikator dalam

penilaian iklim kelas, antara lain: kekompakkan siswa dalam kelas,

keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kepuasan siswa selama

mengikuti pembelajaran, dan dukungan guru dalam kegiatan

pembelajaran.

Moos (1979) dalam Tarmidi (2006:2) mengemukakan ada tiga

dimensi umum yang dapat digunakan untuk mengukur lingkungan psikis

dan sosial. Ketiga dimensi tersebut adalah dimensi hubungan

(relationship) yang mengukur sejauh mana keterlibatan peserta didik di

dalam kelas, sejauh mana peserta didik saling mendukung dan membantu,

dan sejauh mana mereka dapat mengekspresikan kemampuan mereka

secara bebas dan terbuka. Moos (1979) mengatakan bahwa dimensi ini

mencakup aspek afektif dari interaksi antarpeserta didik dan antara peserta

didik dengan guru.

Dimensi selanjutnya adalah dimensi perubahan dan perbaikan

sistem (system maintenance and change). Dimensi perubahan dan

perbaikan sistem membicarakan sejauh mana iklim kelas mendukung

harapan, memperbaiki kontrol dan merespon perubahan. Skala-skala

yang termasuk dalam dimensi ini di antaranya adalah formalitas

(formality), demokrasi (democracy), kejelasan aturan (rule clarity), inovasi

(innovation). Skala formalitas, misalnya, mengukur sejauh mana tingkah

laku peserta didik di kelas berdasarkan aturan-aturan kelas.

c. Pentingnya Iklim Kelas yang Baik

Tu’u (2004) dalam Susanty (2007:56) menjelaskan bahwa iklim

lingkungan kelas yang kondusif berperan memberikan pengaruh positif

bagi prestasi belajar siswa. Iklim kelas yang kondusif ini juga dapat

meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Iklim kelas yang kondusif

ini memiliki ciri adanya peran positif guru dalam kelas, terlibatnya siswa

Page 44: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dalam aktivitas belajar, dan adanya interaksi antara guru, siswa, dan materi

belajar. Dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif ini, guru

memegang peranan yang penting dalam mengelola kelas.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan (2007:177) mengemukakan

bahwa iklim kelas yang kondusif bagi peserta didik berperan dalam

mengundang dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif. Iklim kelas

yang kondusif ini diperoleh dari lingkungan belajar anak yang kondusif

dan menyenangkan pula. Iklim kelas yang kondusif merupakan faktor

pendorong yang dapat menarik minat siswa dalam proses pembelajaran,

sebaliknya iklim kelas yang kurang menyenangkan akan menimbulkan

kejenuhan dan rasa bosan. Iklim kelas yang kondusif ditunjang oleh

berbagai fasilitas belajar yang menyenangkan; seperti sarana,

laboratorium, pengaturan lingkungan, penampilan dan sikap guru,

hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan di antara

para peserta didik itu sendiri, serta penataan organisasi dan bahan

pembelajaran secara tepat, sesuai dengan kemampuan dan perkembangan

peserta didik. Iklim kelas yang menyenangkan akan membangkitkan

semangat dan menumbuhkan aktivitas serta kreativitas peserta didik.

Tarmidi (2006:2) menambahkan bahwa iklim kelas diyakini

berkorelasi positif dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil

pembelajaran siswa. Dengan kata lain, iklim kelas merupakan salah satu

cara untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di kelas.

Melalui iklim kelas dapat dikembangkan aspek-aspek demokrasi dalam

pendidikan. Hal ini tercermin dalam kegiatan seperti pemberian penilaian

awal, perlakuan umpan balik, pelaksanaan refleksi dan diskusi, perlakuan

perbaikan, dan pemberian penilaian ulang.

d. Strategi Meningkatkan Iklim Kelas

Menurut Sudjana (2005:155-156), guna mendukung iklim kelas

yang baik, guru perlu melakukan pendekatan pengajaran seperti

Page 45: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pendekatan interaksi sosial. Pendekatan ini menekankan terbentuknya

hubungan antara individu atau siswa yang satu dengan siswa yang lainnya

sehingga terjadi hubungan social individu di kelas. Oleh sebab itu, proses

belajar mengajar hendaknya mengembangkan kemampuan dan

kesanggupan siswa untuk mengadakan hubungan dengan siswa lain, serta

menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar siswa. Metode-metode

mengajar yang paling diutamakan dalam pendekatan ini antara lain

diskusi, problem solving, metode simulasi, bekerja bersama dalam

kelompok, dan metode lain yang menunjang berkembangnya hubungan

sosial siswa. Pada dasarnya, pendekatan interaksi sosial ini bertolak dari

pemikiran pentingnya hubungan pribadi dan hubungan sosial atau

hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Proses belajar pada

hakikatnya adalah mengadakan hubungan sosial dalam pengertian siswa

berinteraksi dengan lingkungannya, berinteraksi dengan siswa lain, dan

berinteraksi sesama kelompoknya. Langkah yang guru ditempuh dalam

pendekatan ini antara lain:

1) Guru memberikan masalah dalam bentuk situasi sosial kepada para

siswa.

2) Siswa dengan bimbingan guru mencari dan memecahkan berbagai

jawaban masalah yang terdapat dalam situasi tersebut.

3) Siswa diberi tugas untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah

yang berkenaan dengan situasi tersebut.

4) Guru meminta siswa mendiskusikan masalah tersebut dengan

kelompoknya.

5) Guru membahas kembali hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Iklim kelas berkaitan dengan iklim pembelajaran. Depdiknas

(2007:6-11) menyatakan bahwa iklim pembelajaran mencakup:

1) Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya

kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, bermakna, dan

menyenangkan bagi siswa.

Page 46: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2) Pendidik yang senantiasa mewujudkan nilai dan semangat

ketauladanan, prakarsa, dan kreativitas.

3) Suasana lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif bagi

tumbuhnya minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran.

5. Motivasi Belajar

a. Definisi Motivasi Belajar

Slameto (1995:188-190) mengungkapkan bahwa motivasi

dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,

intensistas konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia,

merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain

seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya. Hamalik (2003: 161)

mengungkapkan bahwa motivasi memiliki fungsi antara lain mendorong

timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, mengarahkan perbuatan

kepencapaian tujuan yang diinginkan, dan sebagai penggerak yang

menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Menurut Hamalik (2003: 159) motivasi memiliki dua komponen

utama yaitu komponen dalam seperti kebutuhan-kebutuhan yang ingin

dipuaskan dan komponen luar yaitu tujuan yang ingin dicapai seseorang.

Jadi, motivasi merupakan dorongan baik dalam diri siswa maupun dari

lingkungan di sekitarnya sehingga dapat meningkatkan kecenderungan

siswa untuk melakukan sesuatu kaitannya dengan proses pembelajaran.

b. Nilai-Nilai dalam Motivasi

Guru memiliki tanggung jawab memberikan pengajaran yang

berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak bergantung pada usaha guru

membangkitkan motivasi belajar siswa. Menurut Hamalik (2003: 161-

162), motivasi dalam pengajaran memiliki nilai-nilai sebagai berikut:

1) Motivasi menentukan tingkat berhasil atau tidaknya pembelajaran

siswa.

Page 47: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Pengajaran yang bermotivasi merupakan pengajaran yang disesuaikan

dengan kebutuhan, dorongan, dan minat yang ada pada siswa.

3) Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru

untuk berusaha mencari cara-cara mengajar yang dapat

membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa sehingga

terbentuk self motivation yang baik dalam diri siswa.

c. Jenis-Jenis Motivasi

Hamalik (2003: 161-162) juga menambahkan bahwa terdapat dua

jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik yang merupakan motivasi yang

timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapatkan

keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian,

mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari

kontribusinya terhadap usaha kelompok, keinginan ditrima oleh orang lain,

dan lain-lain. Jadi, motivasi ini timbul tanpa adanya pengaruh dari luar.

Jenis motivasi yang berikutnya adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi

ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar

situasi belajar seperti penghargaan, persaingan, hukuman, dan lainnya.

d. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar

Hover dalam Hamalik (2003:163-166) mengemukakan prinsip-

prinsip motivasi sebagai berikut:

1) Pujian lebih efektif daripada hukuman.

2) Semua siswa memiliki kebutuhan psikologis dasar yang harus

mendapat kepuasan.

3) Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa lebih efektif daripada

motivasi yang dipaksakan dari luar.

4) Motivasi itu sifatnya mudah tersebar ke orang (siswa) lain.

5) Pemahaman terhadap tujuan pembelajaran yang jelas akan

memunculkan motivasi.

Page 48: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

6) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan

minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas

itu dipaksakan oleh guru.

7) Teknik dan proses mengajar yang bervariasi efektif untuk

meningkatkan minat siswa.

8) Tekanan kelompok siswa kebanyakan lebih efektif dalam memotivasi

daripada tekanan atau paksaan dari orang dewasa.

9) Motivasi yang besar erat kaitannya dengan kreativitas siswa.

Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi guru, menurut Dimyati

dan Mudjiono (1999: 62) tampak pada perilaku di bawah ini;

1) Memilih bahan ajar yang sesuai dengan minat siswa.

2) Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai siswa.

3) Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin

memberitahukan hasilnya kepada siswa.

4) Memberikan pujian verbal atau nonverbal terhadap siswa yang

memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan.

5) Menyampaikan nilai manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari

siswa.

e. Pentingnya Motivasi dalam Pembelajaran

Motivasi memiliki beberapa kepentingan yang berkaitan dengan

tujuan belajar menurut Supridjono (2010:162-171), antara lain bahwa

motivasi berperan penting sebagai pendorong atau pendukung dari setiap

kegiatan pembelajaran. Motivasi belajar akan mengarahkan pada kegiatan

apa yang harus dikerjakan oleh siswa sesuai dengan rumusan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai. Selanjutnya, motivasi dapat membantu

menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan yang

tidak dilakukan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan

uraian tersebut, jelaslah bahwa motivasi berperan penting dalam

pencapaian keberhasilan proses dan hasil belajar.

Page 49: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

f. Indikator Motivasi Belajar

Uno dalam Supridjono (2010:162-171) memberikan beberapa

indikator motivasi belajar yaitu sebagai berikut:

1) Memiliki keinginan untuk berhasil

2) Memiliki dorongan dalam belajar

3) Menyadari bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan

4) Memiliki harapan dan cita-cita masa depan

5) Adanya penghargaan kepada siswa dalam belajar

6) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

7) Lingkungan belajar yang kondusif sehingga pembelajaran menjadi

lebih baik

Sedangkan menurut Widoyoko (2011:211) indikator motivasi

belajar antara lain sebagai berikut:

1) Berorientasi pada keberhasilan, dengan indikator: sensitif terhadap hal-

hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi, kegiatan-kegiatan

untuk mencapai prestasi.

2) Antisipasi kegagalan, dengan indikator: cermat menentukan target

prestasi, usaha menangguangi berbagai penghambat pencapaian

keberhasilan.

3) Inovatif, dengan indikator: menemukan suatu cara yang lebih singkat

dan mudah, menyukai tantangan dari luar dan dalam.

4) Tanggung jawab, dengan indikator: kesempurnaan penyelesaian tugas,

percaya diri dan tangguh dalam menyelesaikan tugas.

g. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar

Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi siswa adalah minat,

oleh sebab itu minat siswa perlu ditingkatkan. Minat siswa dapat

ditingkatkan dengan membangkitkan perhatiannya. Perhatian siswa ini

dapat ditingkatkan dengan menciptakan pembelajaran yang berkualitas

dalam kelas. Selain itu, kegiatan dan perilaku siswa baik fisik maupun

Page 50: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

psikis, misalnya mendengarkan guru yang sedang menerangkan,

membandingkan konsep yang baru diterima dengan konsep sebelumnya,

melakukan kegiatan psikomotorik, dan sejenisnya merupakan usaha sadar

yang perlu dilakukan siswa untuk meningkatkan motivasi balajarnya.

Dimyati dan Mudjiono (1999: 50-51).

Supridjono (2010:162-171) menyatakan bahwa strategi memotivasi

siswa di kelas dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Guru meluangkan waktu untuk berbicara dengan peserta didik dan

menjelaskan kepada mereka pentingnya aktivitas pembelajaran.

2) Bersikap penuh perhatian kepada siswa seperti mengerti perasaan dan

keinginannya.

3) Mengelola kelas secara efektif sehingga iklim kelas kondusif bagi

siswa untuk belajar.

4) Menciptakan pusat pembelajaran, dimana siswa dapat memilih sendiri

aktivitas belajar seperti belajar sendiri atau belajar secara kolaboratif

dengan siswa lainnya.

Hamalik (2003:166-167) menjabarkan beberapa cara untuk

menggerakkan motivasi belajar siswa antara lain sebagai berikut:

1) Memberi angka atau nilai

Murid yang mendapatkan angka yang baik akan mendorong motivasi

belajarnya menjadi besar, sebaliknya siswa yang mendapatkan angka

kurang, mungkin dapat menjadi pendorong agar belajar lebih baik.

2) Pujian

Memberikan pujian kepada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan

memberikan manfaat yang besar sebagai pendorong belajar. Pujian

menimbulkan rasa puas dan senang pada diri siswa.

3) Hadiah

Cara ini dilakukan misalnya dengan memberikan hadiah pada akhir

tahun kepada siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar

yang baik.

Page 51: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4) Kerja Kelompok

Pada saat bekerja dalam kelompok, kadang-kadang siswa memiliki

perasaan untuk mempertahankan nama baik kelomoknya, sehingga hal

ini dapat menjadi pendorong yang kuat dalam belajar.

5) Persaingan

Adanya kerja kelompok dan persaingan-persaingan memberikan

dorongan sosial kepada siswa untuk lebih maju.

6. Pembelajaran Biologi

a. Hakikat Pembelajaran Biologi

Biologi merupakan bagian dari sains. Biologi hendaknya terus

dikembangkan sesuai dengan hakikatnya sebagai sains. Menurut Carin dan

Sund (1990), pembelajaran biologi idealnya dikembangkan sesuai dengan

hakikat pembelajarannya yaitu ke arah pengembangan scientific processes,

scientific products, scientific attitudes. Pengembangan ketrampilan proses

sains (scientific processes) melalui kegiatan proses ilmiah (hands on)

menjadi suatu hal yang sangat penting. Karakteristik tersebut menjadi ciri

yang membedakan biologi dengan mata pelajaran lainnya seperti: IPS,

Sejarah, Bahasa Indonesia, dan lain-lain.

b. Pentingnya Pembelajaran Biologi

Nuryani (2005: 84) menyatakan bahwa belajar Biologi atau Sains

secara bermakna akan dialami siswa apabila siswa terlibat aktif secara

intelektual, manual dan sosial. Melalui pengalaman langsung seseorang

dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang dilakukan. Kesadaran

tentang apa yang sedang dilakukan serta keinginan untuk melakukannya

sangat penting dalam penguasaan konsep. Menurut Rosmaini (2004:59),

tujuan mempelajari biologi adalah agar siswa mampu memahami,

menemukan, menjelaskan, menguasai konsep dan prinsip biologi.

Page 52: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. KERANGKA BERPIKIR

Pembelajaran dikatakan baik dan berhasil apabila siswa terlibat secara

aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Keterlibatan tersebut mencakup semua

aspek yaitu fisik, emosi, dan mental. Hasil observasi di kelas X-1 menunjukkan

bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran biologi yaitu siswa yang

kurang aktif terlibat dalam pembelajaran sehingga kelas kurang hidup karena

pembelajaran berpusat pada guru. Ini menyebabkan siswa kurang termotivasi

sehingga pembelajaran di kelas kurang efektif. Siswa yang kurang termotivasi

ditandai dengan kurangnya minat dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif

terutama dalam menyampaikan ide dan gagasan. Suasana pembelajaran yang

cenderung pasif ini menyebabkan iklim kelas menjadi kurang kondusif. Sikap

siswa yang pasif karena motivasi belajar biologi yang kurang dan iklim kelas yang

kurang kondusif ini menyebakan kurangnya kualitas pembelajaran biologi.

Sehingga cara meningkatkan kualitas pembelajaran biologi terutama adalah

dengan meningkatkan kedua aspek tersebut.

Keberhasilan dan keefektifan pembelajaran di kelas tergantung pada

beberapa faktor yang berpengaruh secara langsung ataupun tidak. Faktor dominan

yang berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran ini adalah faktor siswa.

Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama dalam keaktifannya mengikuti

pembelajaran di kelas. Walaupun guru sudah bervariasi dalam penggunaan

metode pembelajaran, namun apabila siswa kurang termotivasi dalam belajar,

maka akan menyebabkan pembelajaran kurang efektif. Kajian teori menunjukkan

bahwa motivasi belajar siswa akan bertambah bila pembelajaran menarik baginya.

Pembelajaran yang menarik ini didukung oleh penggunaan media dan metode

pengajaran yang memunculkan minat siswa. Salah satu media pembelajaran yang

menarik adalah media ICT seperti video, slide power point, dan internet karena

media ini bersifat atraktif, interaktif, dan inovatif sehingga siswa tidak bosan dan

jenuh belajar. Sedangkan iklim kelas seperti interaksi dan kerja sama antarsiswa

dapat ditingkatkan melalui pembelajaran yang dapat mengakomodasi terciptanya

iklim kelas yang kondusif, yaitu melalui collaborative learning.

Page 53: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasar hasil penelitian, collaborative learning dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Beberapa indikator yang menujukkan motivasi belajar

antara lain kesadaran, tanggung jawab, keaktifan, dan adanya ketertarikan.

Menurut Macaro (1997: 134-142) melalui collaborative learning, siswa akan

bekerja sama dalam belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Proses ini akan

memunculkan kesadaran dan tanggung jawab siswa untuk saling belajar dan

membelajarkan dalam kelompoknya. Iklim collaborative learning dengan

aktivitas kerja sama dalam kelompok-kelompok diskusi ini menciptakan adanya

aktivitas saling membelajarkan (scaffolding) sehingga aktivitas siswa akan lebih

aktif dengan sendirinya. Suasana pembelajaran kolaboratif akan menciptakan

iklim kelas yang kondusif sehingga siswa tertarik dan tidak bosan mengikuti

pembelajaran. Dengan mengitegrasikan media ICT diharapkan mampu

mengoptimalkan penggunaan media dan fasilitas pembelajaran yang ada di kelas

sehingga dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan

penerapan collaborative learning diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara

siswa, guru, materi, dan motivasi belajar siswa. Dengan meningkatnya motivasi

belajar siswa, iklim kelas akan menjadi lebih kondusif sehingga akhirnya kualitas

pembelajaran akan meningkat. Dengan demikian, pengintegrasian media ICT ke

dalam pendekatan collaborative learning mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran biologi siswa yang ditinjau dari aspek iklim kelas dan motivasi

belajar siswa. Adapun alur dari kerangka pemikiran disajikan dalam diagram

berkut:

Page 54: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

SKEMA KERANGKA BERPIKIR

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir

OBSERVASI DI KELAS X-1

SMA BATIK 1

SURAKARTA

PERMASALAHAN

Minat, perhatian, partisipasi,

interaksi siswa, masih

kurang dan belum maksimal

SOLUSI

Menerapkan model pembelajaran

yang meningkatkan aspek kualitas

pembelajaran yaitu iklim kelas dan

motivasi belajar siswa, mendukung

student-centered, menarik dan

inovatif

AKAR PERMASALAHAN

Kualitas pembelajaran ditinjau dari

aspek iklim kelas dan motivasi

belajar siswa masih rendah => Perlu

ditingkatkan

PROSEDUR (Do)

Mengintegrasikan media

ICT ke dalam pendekatan

Collaborative learning

USULAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

INTEGRASI MEDIA ICT KE DALAM PENDEKATAN COLLABORATIVE LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS DAN MOTIVASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

PADA SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA

TARGET

Iklim Kelas dan Motivasi Belajar meningkat

Keadaan Kelas X-1 a. Fasilitas pembelajaran di kelas lengkap (proyektor, speaker, hotspot, LCD, laptop) b. Guru sudah menerapkan beberapa metode pembelajaran saat mengajar c. Siswa dalam satu kelas sebanyak 38 orang

Page 55: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian pustaka dan alur berpikir, rumusan hipotesis tindakan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Integrasi media ICT ke dalam pendekatan collaborative learning dapat

meningkatkan iklim kelas siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta.

2. Integrasi media ICT ke dalam pendekatan collaborative learning dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta.

Page 56: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta kelas X-1 Semester

genap tahun pelajaran 2011/2012, yang beralamat di jalan Slamet Riyadi 445,

Surakarta. Sekolah ini dipilih karena ditemukan masalah yang berhubungan

dengan pembelajaran sehingga menurut peneliti penting untuk ditindaklanjuti.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan September sampai selesai dengan

rencana waktu pelaksanaan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan yang

meliputi seminar, izin penelitian, pelaksanaan dan penyusunan laporan akhir. Ran-

cangan waktu pelaksanaan kegiatan penelitian dijabarkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Rancangan Urutan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2011-2012

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi

Masalah

c. Penentuan

Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan

Proposal

2 Pelaksanaan

a. Seminar

Proposal

b. Pengajuan Izin

c. Penelitian Pengumpulan Data Penelitian (siklus I dan II)

3 Penyusunan Laporan

Penulisan Laporan

Page 57: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas X-1

SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012 yang dikenal ramai di kelas saat

pembelajaran sehingga suasana kelas kurang kondusif untuk belajar.

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian adalah gambaran

keadaan proses pembelajaran yang sebenarnya atau disebut deskripsi

kualitatif. Aspek kualitatif penelitian meliputi iklim kelas dan motivasi belajar

siswa pada materi ekosistem.

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian diperoleh dari catatan observasi

peneliti di tempat berlangsungnya penelitian, informasi hasil wawancara

dengan guru dan siswa, dokumen pembelajaran yang berupa silabus

pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku teks pelajaran dan

laporan penilaian hasil belajar. Data tersebut berisi informasi tentang keadaan

siswa dilihat dari aspek kualitatif yang berupa data yang diperoleh dari

lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran. Hasil observasi berdasarkan

lembar observasi, wawancara dengan guru dan siswa.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan beberapa teknik seperti observasi,

wawancara, angket, dan data pendukung seperti evaluasi dan dokumentasi yang

didapat dari siswa dan guru di lapangan. Strategi pengumpulan data dalam

penelitian ini bersifat interaktif dan noninteraktif. Metode interaktif meliputi

wawancara dan observasi, sedangkan metode noninteraktif meliputi angket dan

dokumentasi (Sutopo, 2002: 58).

1. Observasi

Observasi merupakan teknik yang digunakan untuk menggali data dari

sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman

Page 58: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

gambar. Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi sistemik dimana

peneliti bersama guru telah merancang bentuk instrumen observasi yang akan

dilakukan dalam proses pembelajaran berupa aspek-aspek yang akan diteliti.

Kerjasama ini sangat membantu peneliti dalam memfokuskan apa yang akan

diteliti. Rancangan instrumen yang digunakan berupa lembar observasi tertulis.

Pengisian dilakukan dengan cara member tanda check (√) pada pilihan yang

tepat. Observasi dilakukan oleh tiga observer untuk menghindari adanya

subyektivitas. Peneliti melakukan penyamaan konsep terlebih dahulu melalui

rubrik tiap-tiap indikator pada lembar observasi aspek iklim kelas dan motivasi

belajar kepada semua observer sebelum melakukan observasi.

2. Angket atau Kuesioner

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif berikutnya adalah

angket. Angket atau kuesioner merupakan daftar pertanyaan untuk

pengumpulan data penelitian yang bisa dilakukan baik secara lisan atau tertulis.

Angket diberikan pada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan

dengan proses pembelajaran. Angket dibagikan kepada siswa untuk

mengetahui aspek yang terkait dengan kualitas pembelajaran. Selain itu angket

juga diberikan untuk mengetahui tingkat kepuasaan penggunaan media ICT

yang diintegrasikan ke dalam pendekatan collaborative learning dalam proses

pembelajaran biologi.

Angket yang digunakan berupa angket langsung dan sekaligus

memberikan alternatif jawaban. Angket yang digunakan dalam penelitian

mengacu pada Likert. Menurut Widoyoko (2011:115-116) skala Likert

memiliki 5 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang

Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor penilaian

skala Likert bergantung pada penilai asal penggunaanya konsisten. Tabel 3.1

menunjukkan skor untuk pernyataan positif dan � negatif adalah kebalikanya.

Page 59: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 3.1. Teknik Penilaian Angket Skala Likert

Skor untuk aspek yang dinilai Skor

Positif (+) Negatif ( - ) Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Kurang Setuju (KS) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

3. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif, manusia sebagai narasumber atau informan

merupakan sumber data yang sangat penting karena melalui narasumber ini

peneliti akan mendapatkan gambaran yang nyata. Pengumpulkan informasi dari

sumber data yang ada di lapangan dapat digunakan teknik wawancara.

Wawancara dilakukan dengan siswa sebagai subjek pembelajaran yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi balikan terhadap proses pembelajaran

yang telah dilakukan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas dan

dilakukan secara informal. Waktu dan tempat wawancara tidak ditentukan

secara mendetail tetapi digunakan pada saat yang tepat. Wawancara dilakukan

beberapa kali untuk mendapatkan informasi dan masukan yang lebih banyak

dalam setiap proses pembelajaran yang nantinya dapat dijadikan refleksi untuk

perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya.

Dalam kegiatan wawancara atau diskusi, peneliti melakukan beberapa

hal sebagai berikut:

a. Meminta pendapat dari guru dan siswa mengenai pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas yang meliputi kelebihan, kekurangan, dan hambatan

yang terjadi di kelas.

b. Mengungkapkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang

berlangsung di kelas

c. Mendiskusikan hal-hal yang ditemukan selama observasi dengan guru,

kemudian secara bersama menyamakan persepsi, sehingga apabila ada

kekurangan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

Page 60: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4. Tes

Tes ini bertujuan untuk mengetahui implikasi dari tindakan yang telah

dilakukan terhadap tingkat penguasaan konsep pada materi ekosistem. Tes

dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes akhir siklus 1 untuk mengetahui capaian

penguasaan konsep materi komponen-komponen ekosistem dan tes akhir siklus

2 untuk mengetahui capaian penguasaan konsep hubungan antarkomponen

ekosistem. Data hasil tes ini digunakan hanya sebagai data tambahan untuk

mengetahui peningkatan iklim kelas dan motivasi belajar siswa serta untuk

kepentingan sekolah.

5. Dokumentasi

Dokumen yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini

adalah arsip yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran meliputi

silabus, RPP, foto dan rekaman saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.

Berdasarkan aspek yang ditingkatkan, teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini ada pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data

Variabel Sub Variabel Jenis Data

Sumber Data

Instrumen

Iklim kelas dan motivasi belajar biologi

Iklim kelas Nominal dan ordinal

Siswa, guru

Lembar observasi, angket, wawancara, data pendukung

Motivasi belajar Nominal dan ordinal

Siswa, guru

Lembar observasi, angket, wawancara, data pendukung

Integrasi media ICT ke dalam pendekatan Collaborative learning

- Nominal Siswa, guru

Lembar observasi, wawancara, angket kepuasan

Page 61: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

E. Uji Validitas Data

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data sebagai cara untuk

mengecek data dala penelitian. Peneliti tidak hanya menggunakan satu sumber

data, satu metode pengumpulan data, atau hanya menggunakan pemahaman

pribadi peneliti. Mengenai triangulasi data ini, Sutopo (2002) menyatakan bahwa:

Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia sehingga data yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data, artinya dari data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda (hlm. 79).

Triangulasi adalah proses untuk mendapatkan data valid melalui

penggunaan variasi instrumen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

meliputi pengisian angket, observasi, dan wawancara kepada siswa dan guru.

Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil pengisian angket, catatan observasi,

dan hasil wawancara. Hasil tersebut didukung dengan data hasil evaluasi belajar

dan dokumentasi.

Sebelum dilakukan penelitian, peneliti juga melakukan validasi instrumen

penelitian yang meliputi silabus, RPP, angket motivasi dan iklim kelas, lembar

observasi motivasi dan iklim kelas, dan pertanyaan wawancara siswa serta guru

kepada dosen pembimbing dan dosen ahli.

F. Analisis Data

Kegiatan analisis data dilakukan sejak tahap awal penelitian dan

pengumpulan data. Analisis ini merupakan cara berpikir peneliti yang meliputi

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

teknik triangulasi, dengan cara menyeleksi data yang berhubungan dengan aspek

iklim kelas dan motivasi belajar siswa saja. Selanjutnya, memaparkan semua data

yang telah diseleksi tadi untuk kemudian dirangkai secara urut dan sistematis, data

yang saling berhubungan dikelompokkan, dan disimpulkan sehingga hasil

penelitian mudah dipahami baik oleh diri sendiri maupun orang lain.

Page 62: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

G. Indikator Kinerja Penelitian

Target penelitian ini adalah meningkatnya kualitas pembelajaran yang

dilihat dari dua aspek meliputi motivasi belajar siswa yang ditandai dengan

meningkatnya minat terhadap pembelajaran, perhatian dan partisipasinya dalam

mengikuti pelajaran dan aspek iklim kelas yang ditandai dengan terjadinya

interaksi antar siswa dan guru yang positif. Apabila target yang diinginkan

tersebut belum tercapai, maka siklus akan berulang sampai target yang telah

ditentukan dapat tercapai. Akan tetapi apabila pada siklus pertama target yang

telah ditentukan telah tercapai maka siklus akan dihentikan. Rumusan indikator

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3. Rumusan Indikator Penelitian

Aspek yang

Diukur

Persentase saat

Observasi

Persentase Siswa yang Ditargetkan

Cara Mengukur

Iklim Kelas

35% 65% Diamati saat pembelajaran dan dihitung dari jumlah siswa yang terlibat dalam pembelajaran, berinteraksi dengan guru, materi, dan siswa lain.

Motivasi Belajar Siswa

30% 60% Pengolahan angket motivasi belajar siswa yang telah diisi siswa setelah pemberian tindakan.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas secara umum dilakukan dengan empat tahapan

yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan

(observing) , (4) refleksi (reflecting) (Arikunto, 2008: 16).

1. Tahap Perencanaan

Tahap-tahap yang ada dalam tahap perencanaan adalah meliputi

penyusunan instrumen pembelajaran yang terdiri dari angket dan lembar

observasi aspek iklim kelas dan motivasi belajar siswa, angket keterlaksanaan

sintaks integrasi media ICT ke dalam collaborative learning, LKS materi

ekosistem, media ICT, soal tes kemampuan penguasaan konsep siklus 1,

pedoman wawancara iklim kelas, motivasi belajar siswa, dan keterlaksanaan

Page 63: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

sintaks collaborative learning pada siswa dan guru, silabus pembelajaran siklus

1, rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 1.

2. Tahap Pelaksanaan

Mengintegrasikan media ICT ke dalam pendekatan collaborative

learning pada materi ekosistem berprinsip pada penggunaan media berbasis

ICT (video, gambar slide, laptop) yang menggunakan pembelajaran kolaboratif

dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok 4-5 orang. Setiap kelompok

mengerjakan tugas dan menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan

dengan materi ekosistem, dimana setiap anggota dalam kelompok berperan

serta dalam menyumbangkan ide untuk menyelesaikan suatu masalah.

Selanjutnya, tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya melalui presentasi.

3. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap pengamatan dan evaluasi dilaksanakan pada saat proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan angket dan lembar observasi

ikim kelas dan motivasi belajar siswa serta evaluasi (post test) dan dokumentasi

kegiatan pembelajaran di kelas.

4. Tahap Refleksi

Tahap ini meliputi kegiatan yang mengulas perubahan dan permasalahan

yang terjadi dalam proses pembelajaran meliputi iklim kelas dan motivasi

belajar siswa serta keterlaksanaan integrasi media ICT ke dalam pendekatan

collaborative learning pada siklus 1.

Page 64: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 3.2. Prosedur Pelaksanan Penelitian

Identifikasi masalah di kelas

Pelaksanaan : Mengintegrasikan ICT berupa media audio-visual melalui pendekatan collaborative learning pada materi kingdom Plantae (tumbuhan)

Perencanaan - Penyusunan proposal

penelitian - Penyusunan instrumen

Pengamatan: Iklim kelas, dan motivasi belajar sebagai aspek kualitas pembelajaran

Refleksi : - Pelaksanaan siklus I - Pencapaian target siklus I

Target tercapai Peningkatan iklim kelas menjadi 65% dan motivasi belajar menjadi 60% dari besar prosentase sebelum tindakan

Target belum tercapai

Siklus pembelajaran

dihentikan

Perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi siklus I

Siklus

pembelajaran

dilanjutkan ke

siklus II dan

seterusnya sampai

target tercapai

Siklus I

Page 65: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Pengamatan dalam kegiatan pratindakan ini dilakukan pada tanggal 23 dan

24 April 2012 dengan materi Kingdom Animalia selama tiga jam pelajaran (3 x 45

menit) sebanyak dua kali pertemuan. Kegiatan ini difokuskan pada aspek motivasi

belajar siswa dan iklim kelas dengan menggunakan instrumen berupa angket,

lembar observasi, dan daftar pertanyaan untuk wawancara. Cara pengambilan data

dalam kegiatan pratindakan ini melalui penyebaran angket motivasi belajar siswa

dan iklim kelas, observasi langsung oleh tiga observer dengan lembar observasi

(LO) motivasi belajar siswa dan iklim kelas, wawancara kepada guru dan

beberapa siswa, serta dokumentasi proses pembelajaran menggunakan kamera.

Kondisi kegiatan pratindakan menunjukkan proses pembelajaran yang

diisi dengan metode ceramah dan tanya jawab. Media yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran adalah slide power point yang menampilkan gambar-gambar

dan tulisan tentang materi Animalia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

proses pembelajaran ini monoton dan masih berpusat pada guru. Guru lebih

banyak menerangkan materi dan siswa hanya mendengarkan. Proses sains untuk

memperoleh suatu konsep tidak dilakukan oleh siswa. Siswa banyak yang tidak

memperhatikan dan interaksi serta komunikasi antarsiswa tidak terjadi.

Hasil pengamatan prasiklus terhadap aspek iklim kelas dan motivasi

belajar siswa dalam kegiatan pratindakan ini dijabarkan sebagai berikut.

1. Iklim Kelas

Iklim kelas yang diamati di kelas X-1 ini dibagi menjadi empat

indikator penting. Besarnya aspek iklim kelas di X-1 ini diketahui melalui

pengambilan data berupa observasi, angket, dan wawancara. Melalui proses

triangulasi metode pada Lampiran 3, besarnya iklim kelas ini terlihat pada saat

pengamatan oleh observer melalui lembar observasi (LO). Hasil persentase

Page 66: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

untuk setiap indikator dan rata-rata seluruh indikator dalam aspek iklim kelas

disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Persentase Capaian Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas Prasiklus

No Indikator Iklim Kelas Persentase (%)

1 Kekompakkan siswa dalam kelas 0,00 2 Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

biologi. 46,00

3 Kepuasan siswa selama mengikuti pembelajaran biologi.

35,00

4 Dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran biologi.

100,00

Rata-Rata 45,27

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa persentase setiap indikator berbeda.

Ada satu indikator yaitu kekompokkan siswa dalam kelas yang bernilai

0,00%. Ini artinya semua observer tidak dapat mengamati indikator tersebut

pada saat proses pembelajaran. Tidak tampaknya indikator tersebut karena

dalam kegiatan pembelajaran tidak dilakukan diskusi. Siswa akan tampak

kompak dan bekerja sama dalam pembelajaran apabila pembelajaran tersebut

memberikan kesempatan siswa untuk saling berinteraksi. Dalam kegiatan

pratindakan ini, guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

sehingga kurang memberikan kesempatan antarsiswa untuk berinteraksi.

Interaksi akan tampak bila siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok

belajar.

Tiga indikator lain dalam aspek iklim kelas ini tampak dan teramati.

Dua indikator yaitu keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran biologi dan

kepuasan siswa selama mengikuti pembelajaran biologi masih rendah (di

bawah 50%) sehingga perlu ditingkatkan. Indikator dukungan guru dalam

kegiatan pembelajaran biologi merupakan persentase tertinggi yaitu 100%

yang artinya guru telah sangat baik dalam memberikan dukungan pada siswa

seperti menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa dan memberikan bimbingan

sampai siswa paham. Sayangnya, dalam kegiatan pratindakan ini siswa

Page 67: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

tampak pasif dan hanya 2-3 siswa yang berani bertanya, sementara yang lain

diam dan ada pula yang ramai.

Hasil persentase rata-rata keempat indikator iklim kelas sebesar

45,27%. Menurut peneliti, pengamatan langsung mengenai iklim kelas dalam

proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

seperti ini mudah teramati, namun hasil ini tetap akan dilengkapi dengan data

lain berupa hasil angket dan wawancara serta didukung oleh data pendukung

berupa dokumentasi dan hasil evaluasi.

Hasil angket mendukung data hasil observasi ini. Berdasar hasil

angket, rata-rata skor angket yang kemudian dicocokkan dengan tabel standar

evaluasi kualitas pembelajaran menurut Widoyoko (2011: 263), menunjukkan

iklim kelas kurang kondusif. Sebagian siswa masih kurang senang dan puas

dengan metode pembelajaran yang diterapkan guru sehingga banyak yang

merasa bosan. Kebosanan tersebut ditunjukkan dengan banyak siswa yang

ramai dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Kondisi ini perlu diatasi

dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa

sehingga tidak membosankan. Hasil pengisian angket pratindakan ini juga

menunjukkan bahwa iklim kelas X-1 masih rendah dan perlu ditingkatkan.

Wawancara dilakukan kepada guru biologi yang mengajar dan

beberapa siswa yang hasilnya digunakan sebagai data pendukung dari data

observasi dan angket. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka.

Wawancara kepada guru dan siswa dilakukan di luar jam pelajaran setelah

kegiatan pengamatan pratindakan selesai dilakukan. Siswa yang diwawancarai

sebanyak tiga orang. Hasil wawancara dijabarkan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi, diperoleh informasi bahwa

siswa kelas X-1 sering ramai dan banyak yang tidak memperhatikan saat guru

menerangkan. Saat diberi pertanyaan, siswa diam dan tidak ada yang berani

bertanya. Setelah ditunjuk guru baru siswa mau menjawab pertanyaan. Begitu

pula pada saat guru mempersilahkan siswa untuk bertanya, tidak ada siswa

yang mengajukan pertanyaan. Berdasar hasil wawancara dengan guru, mereka

Page 68: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

menginginkan adanya peningkatan dalam kualitas proses pembelajaran dan

juga hasil nilai siswa. Diakui guru bahwa siswa memang pasif dalam

pembelajaran dan interaksi antarsiswa yang terjadi selama pembelajaran masih

kurang. Hasil wawancara ini juga menunjukkan bahwa siswa kurang aktif di

kelas karena takut salah saat memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan

guru. Siswa merasa sulit mengerjakan soal-soal sendiri sehingga merasa perlu

adanya kelompok-kelompok belajar agar dapat saling bertanya pada teman

yang lebih pandai.

Guru biologi yang selama ini mengajar, menurut siswa sudah cukup

menyenangkan dan selalu membantu siswa yang mengalami kesulitan seperti

menjawab pertanyaan siswa, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

mendidik dan berusaha untuk mengenal siswa lebih dekat. Hasil wawancara

dengan siswa ini mendukung data sebelumnya bahwa motivasi belajar siswa

masih rendah dalam pembelajaran biologi dan interaksi antarsiswa yang masih

kurang.

Dari ketiga metode pengambilan data yang dilakukan untuk

mengetahui aspek iklim kelas dalam kualitas pembelajaran biologi dapat

disimpulkan bahwa iklim kelas di kelas X-1 pada saat prasiklus masih rendah

jauh di bawah target. Iklim kelas merupakan segala situasi yang muncul akibat

hubungan antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik yang

menjadi ciri khusus dari kelas tersebut dan mempengaruhi proses

pembelajaran.

2. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa yang diukur di kelas X-1 ini dibagi menjadi 10

indikator penting. Besarnya aspek motivasi belajar siswa di kelas X-1 ini

diketahui melalui pengambilan data berupa observasi, angket, dan wawancara.

Melalui proses triangulasi metode pada Lampiran 3, besarnya motivasi belajar

siswa ini diketahui dari pengisian angket oleh siswa. Pembagian dan pengisian

angket ini dilakukan di akhir kegiatan pratindakan. Setiap siswa mengisi

Page 69: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

angket secara mandiri dengan memberikan tanda checklist (v) pada setiap

interval yang dikehendakinya. dengan hasil berupa persentase tiap indikator

dan rata-ratanya. Hasil dari pengisian angket ini selanjutnya dihitung

persentasenya baik tiap indikator maupun keseluruhannya dengan program

Ms. Excel.

Hasil persentase untuk setiap indikator dan rata-rata seluruh indikator

dalam motivasi belajar siswa disajikan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Persentase Capaian Indikator Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Prasiklus

No Indikator Motivasi Belajar Siswa Persentase (%)

1 Sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi

37,84

2 Kegiatan-kegiatan untuk mencapai prestasi 57,84 3 Cermat menentukan target prestasi 40,81 4 Usaha menangulangi berbagai penghambat

pencapaian keberhasilan 58,38

5 Menemukan suatu cara penyelesaian masalah yang lebih singkat dan mudah

59,73

6 Minat siswa pada pelajaran 53,51 7 Menyukai tantangan baik dari dalam maupun luar 42,43 8 Kesempurnaan penyelesaian tugas 44,86 9 Melakukan kegiatan diskusi dengan baik 42,97 10 Percaya diri dan tangguh dalam pembelajaran dan

menyelesaikan tugas 50,54

Rata-Rata 48,89

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa persentase setiap indikator

berbeda, dan menunjukkan rentang interval 30-60%. Hasil persentase tertinggi

ada pada indikator menemukan suatu cara penyelesaian masalah yang lebih

singkat dan mudah, yaitu sebesar 59,73%. Hasil ini menunjukkan bahwa

ketertarikan siswa untuk menemukan penyelesaian permasalahan yang lebih

sisngkat dan mudah serta kepercayaan diri dan ketangguhannya dalam

pembelajaran ataupun penyelesaian tugas cukup tinggi. Siswa X-1 merasa

percaya diri dan mampu dalam pembelajaran biologi. Kondisi ini perlu

Page 70: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dioptimalkan dengan dukungan guru dan variasi metode pembelajaran

sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Persentase terendah sebesar 37,84% yakni pada indikator sensitif

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi. Berdasar hasil

ini, sebagian besar siswa belum sadar akan pentingnya pembelajaran biologi.

Mereka masih bersikap pasif yang ditunjukkan dengan tidak ada yang berani

memberikan pendapatnya saat pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, hal

ini terlihat dari tidak adanya siswa yang berusaha menyelesaikan

permasalahan yang diberikan guru dengan cara berdiskusi dengan temannya.

Kebanyakan siswa hanya diam dan membuka-buka sendiri bukunya. Kondisi

ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam berdiskusi perlu

ditingkatkan.

Hasil persentase rata-rata kesepuluh indikator motivasi belajar siswa

sebesar 48,89%. Hasil dari rata-rata skor angket yang kemudian dicocokkan

dengan tabel standar evaluasi kualitas pembelajaran menurut Widoyoko

(2011:263), menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada pratindakan ini

kurang baik. Menurut peneliti dan guru, motivasi belajar siswa kelas X-1

masih perlu ditingkatkan agar lebih baik. Menurut peneliti, penggunaan

angket untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran biologi

cukup efektif dan dapat memberikan hasil yang akurat. Hasil ini akan

dilengkapi dengan data lain berupa hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi agar lebih akurat.

Hasil observasi menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang tidak

dapat teramati oleh observer sehingga hasil perhitungan LO pada Lampiran 3

menunjukkan persentase yang rendah. Berdasar pengamatan, tidak ada

aktivitas diskusi dimana beberapa indikator motivasi belajar seharusnya bisa

muncul. Oleh karena itu, data angket motivasi ini digunakan sebagai data

pendukung hasil angket setelah melalui proses triangulasi metode. Hasil

observasi pratindakan ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X-

1 masih rendah dan perlu ditingkatkan. Menurut peneliti, pengamatan

Page 71: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

langsung mengenai motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran yang

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab seperti ini memang cukup

sulit teramati, oleh karena itu hasil ini akan dilengkapi dengan data lain berupa

hasil angket, wawancara, dan dokumentasi.

Wawancara dilakukan kepada guru biologi yang mengajar dan

beberapa siswa yang hasilnya digunakan sebagai data pendukung dari data

observasi dan angket. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka.

Wawancara kepada guru dan siswa dilakukan di luar jam pelajaran setelah

kegiatan pengamatan pratindakan selesai dilakukan. Siswa yang diwawancarai

berjumlah tiga orang. Hasil wawancara dijabarkan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi, diperoleh informasi

bahwa guru cukup banyak memberi motivasi dan semangat pada siswa tetapi

hanya lewat kata-kata, sehingga banyak siswa yang ramai tidak

mendengarkan. Sebenarnya guru juga ingin menerapkan metode atau model-

model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, tetapi kendala

terbesarnya adalah waktu dan siswa yang cukup sulit diatur. Selain itu, guru

juga kesulitan membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa.

Berdasar hasil wawancara dengan guru ini, guru menginginkan adanya

peningkatan dalam kualitas proses pembelajaran dan juga hasil nilai siswa.

Siswa kelas X-1 juga dikenal sulit bila disuruh mengumpulkan tugas tepat

waktu, pasti banyak yang tidak mengumpulkan sehingga guru harus

menagihnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang siswa, diperoleh

informasi bahwa siswa masih beranggapan bahwa biologi itu adalah materi

yang sulit dan banyak hafalan sehingga menyebabkan siswa kurang tertarik

dalam pembelajaran biolgi. Siswa lebih senang apabila dalam pembelajaran

banyak diadakan permainan-permainan dan juga pengalaman langsung

(praktikum) sehingga pelajaran tidak membosankan dan hanya membahas

teori-teori dari buku. Selain itu, tugas yang diberikan juga jangan terlalu

banyak karena semakin banyak tugas yang diberikan, siswa akan semakin

Page 72: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

malas mengerjakannya. Siswa juga merasa sulit mengerjakan soal-soal sendiri

sehingga merasa perlu adanya kelompok-kelompok belajar agar dapat saling

bertanya pada teman yang lebih pandai. Siswa juga masih tidak peduli dengan

nilai biologinya. Guru perlu untuk melakukan variasi dalam pembelajaran agar

belajar biologi menjadi lebih menyenangkan agar siswa tidak bosan dan

mengantuk.

Ketiga metode perolehan data peningkatan motivasi belajar siswa

tersebut menunjukan bahwa motivasi belajar di kelas X-1 masih rendah.

Besarnya prosentase motivasi belajar masih di bawah target penelitian sebesar

60%. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa

kelas X-1 masih rendah sehingga perlu ditingkatkan.

3. Data Pendukung

Data pendukung juga digunakan untuk mengetahui besarnya motivasi

belajar siswa pratindakan. Data pendukung ini berupa dokumentasi.

Dokumentasi berupa video rekaman, foto-foto selama proses pembelajaran,

dan catatan lapangan yang menunjukkan hasil bahwa pembelajaran selama

tiga jam pelajaran (3x45 menit) sebanyak dua kali pertemuan menunjukkan

proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

Dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa bagian depan dan tengah saja yang

terlihat fokus dan terus memperhatikan penjelasan guru, sedangkan siswa

yang duduk di bagian belakang lebih banyak ramai dan tidak memperhatikan.

Data berupa dokumentasi ini digunakan sebagai data tambahan untuk

mendukung data hasil observasi, angket, dan wawancara serta merupakan

bukti bahwa peneliti telah melakukan kegiatan pengamatan pratindakan

(prasiklus).

Page 73: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus 1

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 ini meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut ini adalah penjabaran dari

pelaksanaan siklus 1:

a. Perencanaan Tindakan

Dalam penyusunan perencanaan tindakan ini, peneliti

berkolaborasi bersama guru dan dosen pembimbing untuk menetapkan

tindakan yang akan diberikan kepada siswa. Perencanaan tindakan ini

meliputi beberapa hal mulai dari merancang instrumen penelitian yang

terdiri dari angket dan lembar observasi motivasi belajar siswa dan iklim

kelas, silabus, RPP, media ICT yang berupa video dan gambar slide

sampai dengan penyediaan alat dan bahan yang diperlukan selama

kegiatan berlangsung, serta soal evaluasi yang akan diberikan pada siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 ini dilakukan sebanyak dua kali

pertemuan selama tiga jam pelajaran (3x45 menit) pada 30 April – 1 Mei

2012 di kelas X-1 pada submateri komponen-komponen ekosistem, tipe-

tipe ekosistem, interaksi dalam ekosistem, dan suksesi. Guru

melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan media ICT ke dalam

pendekatan collaborative learning. Deskripsi tindakan pada siklus 1 ini

dijabarkan sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Senin, 30 April 2012

pada jam ke-8 selama satu jam pelajaran (45 menit). Guru mengawali

pembelajaran dengan salam, memberikan motivasi, dan apersepsi.

Selanjutnya guru memberikan penjelasan umum tentang mekanisme

pembelajaran yang akan diikuti siswa yaitu melalui integrasi media

Page 74: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

ICT ke dalam collaborative learning. Sintaks pembelajaran

keseluruhan yang direncanakan dalam siklus ini adalah sebagai

berikut:

a) Guru memberikan apersepsi, mengajak siswa melakukan brain

storming dengan memberikan pertanyaan, “ Apakah kalian bisa

hidup sendirian? Bagaimana cara kalian mempertahankan hidup?

Darimana itu semua diperoleh? Jadi, apakah ada hubungan antara

kita dengan segala yang ada di sekitar kita?” kemudian

memberikan konsep dasar mengenai materi ekosistem.

b) Guru mengelompokkan siswa secara heterogen (kemampuannya),

dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dan menjelaskan

aturannya.

c) Guru membagikan LKS siklus 1 tentang komponen penyusun

ekosistem yang harus dikerjakan dan diselesaikan dalam kelompok

kolaboratif.

d) Siswa melakukan pengamatan langsung terhadap contoh ekosistem

yang ada di sekitar sekolah (kebun, taman, selokan, dll) secara

berkelompok.

e) Tiap kelompok membuat media ICT dengan cara merekam hasil

pengamatan dalam bentuk video atau foto dengan alat perekam

(kamera digital, kamera handphone, handycam).

f) Guru memberikan permasalahan dalam bentuk video dan gambar

tentang tipe ekosistem dan suksesi pada tiap kelompok.

g) Tiap kelompok menganalisis video dan gambar baik yang direkam

sendiri maupun yang diberikan oleh guru dan kemudian

memecahkan solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada

secara bersama-sama dengan mencari bantuan sumber belajar dari

akses internet melalui laptop yang sebelumnya telah dipersiapkan

tiap kelompok.

Page 75: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

h) Guru meminta siswa berdiskusi mencari jawaban atas

permasalahan yang ada tidak hanya dengan kelompoknya tetapi

juga dengan kelompok lain dengan tema sejenis.

i) Siswa mempresentasikan hasil karya dan berdiskusi di depan

kelas, kemudian kelompok lain memberikan tanggapan.

j) Guru mereview hasil diskusi siswa dan menyimpulkan hasil

pembelajaran bersama-sama.

Sintaks pembelajaran ini tidak bisa diselesaikan pada

pertemuan pertama karena terbatas oleh waktu sehingga dilakukan

dalam dua pertemuan. Sintaks pada pertemuan pertama berlangsung

pada poin (a) sampai dengan (e). Sintaks yang belum terlaksana (poin

(f) sampai dengan (j))akan dilanjutkan pada pertemuan kedua tanggal

1 Mei 2012.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa, 1 Mei 2012 pada

jam ke-1 dan 2 selama dua jam pelajaran (90 menit). Guru mengawali

pembelajaran dengan salam dan memberikan motivasi, kemudian guru

mengingatkan siswa pada materi pertemuan sebelumnya. Sintaks

pembelajaran yang dilaksanakan guru pada pertemuan kedua ini

adalah sebagai berikut:

a) Guru memberikan permasalahan dalam bentuk video dan gambar

tentang tipe ekosistem dan suksesi pada tiap kelompok.

b) Tiap kelompok menganalisis video dan gambar baik yang direkam

sendiri maupun yang diberikan oleh guru dan kemudian

memecahkan solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada

secara bersama-sama dengan mencari bantuan sumber belajar dari

akses internet melalui laptop yang sebelumnya telah dipersiapkan

tiap kelompok.

Page 76: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

c) Guru meminta siswa berdiskusi mencari jawaban atas

permasalahan yang ada tidak hanya dengan kelompoknya tetapi

juga dengan kelompok lain dengan tema sejenis.

d) Siswa mempresentasikan hasil karya dan berdiskusi di depan

kelas, kemudian kelompok lain memberikan tanggapan.

e) Guru mereview hasil diskusi siswa dan menyimpulkan hasil

pembelajaran bersama-sama.

Sintaks yang direncanakan ini dilakukan dengan cukup baik

oleh guru dan selesai pada pertemuan kedua. Setelah sintaks selesai,

guru memberikan post test akhir siklus 1 dan dilanjutkan dengan

mengisi angket motivasi belajar siswa dan iklim kelas.

c. Observasi dan Evaluasi

Tahap observasi ini dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung. Tahap ini meliputi pengisian lembar observasi oleh observer,

pengisian angket oleh semua siswa kelas X-1, dokumentasi kegiatan

pembelajaran (log book dan rekaman video), post test, dan wawancara.

Observasi dilakukan oleh tiga orang observer dengan menggunakan

lembar observasi motivasi belajar siswa, iklim kelas, keterlaksanaan

sintaks integrasi media ICT ke dalam collaborative learning oleh guru dan

siswa, lembar observasi ranah afektif dan psikomotorik sebagai data

pendukung. Angket diberikan setelah proses pembelajaran siklus 1

berakhir. Hasil pengambilan data pada siklus 1 secara detail sebagai

berikut:

1) Iklim Kelas

Pengamatan terhadap aspek iklim kelas ini berdasarkan empat

indikator iklim kelas yang muncul dan dapat diamati oleh observer

pada saat pembelajaran. Seorang observer mengamati 2-3 kelompok

kolaboratif yang terdiri dari 10-15 siswa. Lembar observasi berisikan

pernyataan “ya” dan “tidak” yang pengisiannya didasarkan pada rubrik

Page 77: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

ketercapaian indikator aspek iklim kelas. Melalui proses triangulasi

metode yang terdapat pada Lampiran 3, besarnya iklim kelas ini

terlihat pada saat pengamatan oleh observer melalui lembar observasi

(LO). Hasil persentase capaian tiap indikator aspek iklim kelas pada

siklus 1 disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Persentase Capaian Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas

Siklus 1

No Indikator Iklim Kelas Persentase (%) 1 Kekompakkan siswa dalam kelas 72,97 2 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran biologi. 75,68 3 Kepuasan siswa selama mengikuti pembelajaran

biologi. 29,73

4 Dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran 83,78 Rata-Rata 65,54

Berdasarkan Tabel 4.3, rata-rata capaian indikator iklim kelas

untuk lembar observasi siklus 1 sebesar 65,54% dengan besar

prosentase tiap indikator antara 29,73%-83,78%. Hasil ini dijabarkan

pada perhitungan yang tercantum dalam Lampiran 3.

Hasil observasi menunjukan bahwa iklim kelas di kelas X-1

tampak kondusif namun sebagian siswa belum aktif, siswa nampak

saling berinteraksi tetapi sebagian masih gaduh. Semua indikator

muncul dan dapat diamati oleh observer saat pemberian tindakan

berlangsung. Indikator terendah ada pada kepuasan siswa selama

mengikuti pembelajaran biologi. Berdasarkan pengamatan, indikator

ini cukup sulit diamati karena tidak begitu tampak. Kepuasan siswa

ditunjukkan dengan siswa tampak senang, tertarik, antusias mengikuti

pembelajaran, menerima penjelasan guru, dan menerima jawaban guru

atas pertanyaannya. Untuk mengetahui apakah indikator ini muncul

pada siswa dalam tindakan siklus 1 ini, peneliti menggunakan data lain

yaitu melalui angket dan wawancara. Sementara itu, indikator tertinggi

ada pada dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran biologi.

Page 78: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasar pengamatan, indikator ini muncul dan mudah terlihat oleh

observer. Guru terlihat sudah membantu dan membimbing siswa

dalam pembelajaran misalnya dengan menjawab pertanyaan dari

siswa.

Indikator lain yaitu kekompakan siswa dalam kelas dan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran biologi menunjukan

prosentase yang baik. Kedua indikator ini mudah diamati oleh

observer. Secara umum siswa tampak lebih kompak dan terlibat dalam

pembelajaran dibandingkan dengan prasiklus.

Hubungan atau interaksi yang terjadi antarsiswa terlihat jelas

oleh observer. Pembelajaran collaborative learning seperti ini,

memfasilitasi siswa untuk saling berinteraksi dalam kelompoknya

maupun dengan kelompok lain. Didukung dengan media ICT, interaksi

antarsiswa menjadi semakin terlihat. Guru tidak lagi mendominasi

kelas (teacher-centered) karena dengan pembelajaran seperti ini guru

menjadi fasilitator, pengarah, dan pembimbing siswa.

Hasil angket mendukung data hasil observasi ini. Berdasar

hasil angket ini diketahui bahwa lebih dari 65% siswa kompak, terlibat

aktif, merasa puas, dan telah didukung guru pada saat berlangsungnya

pembelajaran. Rata-rata skor angket yang kemudian dicocokkan

dengan tabel standar evaluasi kualitas pembelajaran menurut

Widoyoko (2011: 263), menunjukkan iklim kelas sudah baik.

Kepuasan siswa selama mengikuti pembelajaran yang tidak terlalu

tampak oleh observer, ternyata melalui angket ini peneliti dapat

mengetahui tingkat kepuasan siswa. Hasil ini mendukung hasil

observasi bahwa iklim kelas meningkat.

Hasil observasi ini juga didukung oleh hasil wawancara sebagai

berikut: Berdasarkan hasil wawancara dengan empat orang siswa,

diperoleh informasi bahwa siswa mudah berinteraksi dengan teman-

teman sehingga bila ada materi yang belum paham bisa bertanya pada

Page 79: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

teman. Siswa merasa lebih aktif dan berpartisipasi terutama dalam

kelompok kolaboratifnya. Menurut siswa, kekurangan pembelajaran

seperti ini adalah cukup sulit beradaptasi dan berinteraksi dengan

kelompok yang baru terbentuk, sehingga ada anggota yang masih

pasif. Selain itu, siswa menjadi kurang terkendali di kelas, ada juga

anggota kelompoknya yang belum sadar akan tanggung jawabnya.

Selain itu, waktu diskusi ataupun presentasi yang disediakan masih

kurang sehingga terasa terburu-buru dan tidak maksimal dalam

mengerjakan tugas yang diberikan. Menurut siswa, guru sudah cukup

mendukung dan membimbimg siswa secara umum, tapi untuk tiap

kelompok masih kurang karena masih ada kelompok yang dibiarkan

bingung.

Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa

pembelajaran seperti ini mendapat repon yang cukup baik dari siswa.

Kelas tampak lebih hidup dan tidak ada yang mengantuk karena secara

umum semua siswa tampak bekerja walaupun masih ada sebagian

yang mengerjakan hal lain. Pembelajaran seperti ini membuat interaksi

siswa lebih tampak melalui diskusi-diskusi kolaboratif dan ketertarikan

atau minat siswa dalam pembelajaran juga cukup baik yang tampak

dari lebih banyaknya siswa yang berani berpendapat dan tidak

mengantuk karena media pembelajaran yang menarik. Kekurangan

yang dirasakan guru dalam pembelajaran seperti ini antara lain masih

sulitnya guru mengontrol tiap siswa ataupun kelompok.

Berdasarkan ketiga metode pengambilan data yang dilakukan

untuk mengetahui aspek iklim kelas dalam kualitas pembelajaran

biologi dapat disimpulkan bahwa iklim kelas di kelas X-1 pada saat

siklus 1 ini sudah meningkat bila dibandingkan prasiklus, namun

peningkatan belum optimal.

Page 80: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2) Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa yang diukur di kelas X-1 ini dibagi

menjadi 10 indikator penting. Besarnya aspek motivasi belajar siswa di

kelas X-1 ini diketahui melalui pengambilan data berupa observasi,

angket, dan wawancara. Melalui proses triangulasi metode pada

Lampiran 3, besarnya motivasi belajar siswa ini diketahui dari

pengisian angket oleh siswa. Angket digunakan sebagai instrumen

yang hasil pengisiannya yang dilakukan oleh siswa dapat digunakan

untuk mengetahui kondisi awal siswa. Setiap siswa mengisi angket

secara mandiri dengan memberikan tanda checklist (v) pada setiap

interval yang dikehendakinya.

Pengambilan data melalui angket ini dilakukan di akhir siklus 1

dan berguna untuk mengatahui motivasi belajar siswa kelas X-1 dari

sudut pandang siswa. Angket motivasi belajar siswa ini berisi 24 butir

item yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa (Lampiran 2).

Berdasarkan angket yang telah diisi siswa, besar persentase tiap

indikator dalam aspek motivasi belajar siswa tertera dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Persentase Capaian Indikator Hasil Angket Motivasi Belajar

Siswa Siklus 1

No Indikator Motivasi Belajar Siswa Persentase (%) 1 Sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

peningkatan prestasi 75,41

2 Kegiatan-kegiatan untuk mencapai prestasi 79,73 3 Cermat menentukan target prestasi 73,51 4 Usaha menangulangi berbagai penghambat

pencapaian keberhasilan 72,97

5 Menemukan suatu cara penyelesaian masalah yang lebih singkat dan mudah

71,62

6 Minat siswa pada pelajaran 72,30 7 Menyukai tantangan baik dari dalam maupun

luar 71,08

8 Kesempurnaan penyelesaian tugas 64,69 9 Melakukan kegiatan diskusi dengan baik 70,81 10 Percaya diri dan tangguh dalam pembelajaran

dan menyelesaikan tugas 73,78

Rata-Rata 72,58

Page 81: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Berdasarkan Tabel 4.4, rata-rata capaian indikator motivasi

belajar siswa untuk angket siklus I adalah 72,58% dengan nilai

indikator motivasi belajar siswa berkisar antara 64,69% - 79,73%. Hasil

perhitungan ini dijabarkan pada Lampiran 3.

Indikator tertinggi ada pada kegiatan-kegiatan untuk mencapai

prestasi selama mengikuti pembelajaran dengan materi ekosistem yaitu

sebesar 79,73%. Ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi

untuk melakukan kegiatan yang dalam hal ini berkaitan dengan hasil

belajar biologi. Siswa merasa harus berusaha dengan belajar lebih tekun

lagi agar nilai biologinya lebih baik. Sedangkan indikator terendah ada

pada kesempurnaan penyelesaian tugas yaitu sebesar 64,69%. Berdasar

hasil angket, siswa cenderung malas mengerjakan tugas yang

jumlahnya banyak. Pada siklus 1 ini, siswa tidak diberi banyak tugas

yang harus mereka selesaikan tetapi lebih kepada pembelajaran yang

menarik bagi siswa sehingga dengan sendirinya mereka merasa senang

mengerjakan tugas yang ada pada materi ekosistem karena tugas

dikerjakan bersama dan jumlahnya tidak banyak. Berdasarkan hasil

rata-rata skor angket yang kemudian dicocokkan dengan tabel standar

evaluasi kualitas pembelajaran menurut Widoyoko (2011:263),

motivasi belajar siswa pada siklus 1 ini sudah baik. Data dari angket

motivasi belajar siswa ini akan didukung dengan hasil wawancara

beberapa siswa dan hasil angket kepuasan penerapan integrasi media

ICT ke dalam Collaborative Learning.

Hasil motivasi belajar siswa ini didukung pula oleh hasil

observasi. Menurut observer, minat siswa terhadap pembelajaran sudah

baik, siswa tertarik pada pembelajaran dengan integrasi media ICT ke

dalam Collaborative Learning. Namun, kegiatan-kegiatan yang

dilakukan siswa untuk berprestasi masih rendah dan belum teramati.

Hasil observasi dan angket motivasi belajar siswa ini juga diperkuat

dengan hasil wawancara sebagai berikut:

Page 82: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Berdasarkan hasil wawancara dengan empat orang siswa,

diperoleh informasi bahwa siswa menyukai pembelajaran dengan

mengintegrasikan media ICT ke dalam collaborative learning ini.

Menurut mereka, pembelajaran seperti ini menyenangkan, tidak

membuat siswa mengantuk. Materi ekosistem yang dipelajari terasa

lebih mudah karena siswa langsung mengamati ekosistem yang ada di

sekitar. Media ICT yang digunakan juga menarik dan memudahkan

siswa dalam mencerna materi. Siswa lebih suka memecahkan masalah

diskusi hanya sebatas permasalahan yang mudah, sementara yang sulit

malas menyelesaikan. Siswa juga masih kesulitan dalam menemukan

cara cepat dalam memahami materi biologi. Selain itu siswa lebih

bertanggung jawab dalam kelompoknya. Mereka mau mengerjakan

tugas kelompok bersama.

Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa

pembelajaran seperti ini mendapat respon yang cukup baik dari siswa.

Ketertarikan atau minat siswa dalam pembelajaran juga cukup baik

yang tampak dari lebih banyaknya siswa yang berani berpendapat dan

tidak mengantuk karena media pembelajaran yang menarik. Siswa

terlihat antusias pada materi ekosistem, saat ditanya ada beberapa yang

menjawab walaupun masih kurang tepat. Kekurangan yang dirasakan

guru dalam pembelajaran seperti ini antara lain masih sulitnya guru

mengontrol tiap siswa ataupun kelompok, tingkat kepahaman siswa

pada materi ekosistem yang masih belum maksimal sehingga guru

harus mengulang materi lagi pada saat sebelum post test.

Ketiga metode perolehan data peningkatan motivasi belajar

siswa tersebut menunjukan bahwa motivasi belajar di kelas X-1

meningkat dibandingkan dengan hasil prasiklus. Besarnya prosentase

peningkatan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 60%

namun berdasarkan hasil analisis hasil ini belum optimal. Berdasarkan

hasil ini, disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X-1 belum

Page 83: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

meningkat secara optimal sehingga perlu ditingkatkan pada siklus

berikutnya.

3) Data Pendukung

Hasil triangulasi metode ini didukung pula dengan data

pendukung seperti keterlaksanaan sintaks pembelajaran, hasil angket

kepuasan penggunaan metode, dokumentasi, dan hasil evaluasi yang

dijabarkan sebagai berikut:

a) Hasil Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks

Lembar observasi (LO) keterlaksanaan sintaks integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning ini terdiri dari LO

keterlaksanaan sintaks oleh guru dan siswa. Berdasarkan hasil

pengamatan tiga observer, guru cukup lancar melaksanakan sintaks

ini. Guru sudah melaksanakan sintaks secara urut. Pada pertemuan

pertama (Senin, 30 April 2012), guru kurang maksimal dalam

memberikan penjelasan dan pengarahan mengenai pembelajaran

yang akan dilakukan, akibatnya pada saat kegiatan pengamatan

ekosistem di lingkungan sekitar, masih ada banyak siswa yang

masih bertanya tentang apa yang harus dilakukan.

Pada pertemuan kedua, guru melakukan langkah

pembelajaran lebih baik namun kurang maksimal dalam

membimbing jalannya diskusi tiap kelompok yang terlihat dari

banyaknya siswa yang mengobrol dengan kelompoknya.

Sementara itu, keterlaksanaan sintaks oleh siswa tampak belum

maksimal, seperti beberapa siswa yang mengobrol dan bermain

laptop saat berdiskusi, hanya sedikit siswa yang bertanya saat

kelompok lain presentasi, tidak semua kelompok melakukan

presentasi karena keterbatasan waktu dan suasana kelas yang

kurang terkendali.

Page 84: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

b) Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT ke

dalam Collaborative Learning

Pengambilan data melalui angket ini dilakukan di akhir

siklus 1 dan berguna untuk mengatahui besarnya kepuasan siswa

kelas X-1 dari sudut pandang siswa terhadap penerapan integrasi

media ICT ke dalam Collaborative Learning. Angket kepuasan

siswa ini berisi 16 butir item yang berhubungan dengan kepuasan

siswa yang terbagi menjadi enam indikator (Lampiran 2).

Berdasarkan angket yang telah diisi siswa, besar persentase tiap

indikator dalam aspek kepuasan siswa tertera dalam Tabel 4.5.

Tabel 4. 5. Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT

ke dalam Collaborative Learning Siklus 1

No Indikator Kepuasan Siswa Persentase (%) 1 Perhatian dan tindakan nyata dalam

bentuk partisipasi kegiatan belajar 83,96

2 Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana dan sistematik.

82,43

3 Proses penilaian berdasarkan tujuan yang jelas

84,05

4 Pembentuk kesungguhan hati untuk menerima yang kecil dan sederhana

81,08

5 penggunaan kekuatan untuk pencapaian tertinggi dari tujuan

81,35

6 Hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan

86,22

Rata-Rata 83,18

Berdasarkan Tabel 4.5, rata-rata capaian indikator kepuasan

siswa untuk angket siklus I adalah 83,18% dengan nilai indikator

kepuasan siswa berkisar antara 81,08% - 86,22%. Hal ini

menunjukan bahwa 80% lebih siswa menyukai penerapan

integrasi media ICT ke dalam collaborative learning pada

pembelajaran biologi materi ekosistem dan meningkatkan

kepuasan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan tingginya

Page 85: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

minat dan partisipasi dalam pembelajaran. Hasil angket ini

dijabarkan pada Lampiran 3. Hasil rata-rata skor angket yang

kemudian dicocokkan dengan tabel standar evaluasi kualitas

pembelajaran menurut Widoyoko (2011:263), menunjukkan bahwa

penerapan integrasi media ICT ke dalam collaborative learning

pada siklus 1 ini sudah baik. Hasil ini akan didukung dengan data

wawancara.

c) Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan sebagai data pendukung untuk

mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dan iklim kelas di

kelas X-1. Dokumentasi pada siklus 1 ini adalah dengan catatan

lapangan dalam bentuk log book yang ditulis oleh peneliti selama

proses pembelajaran berlangsung. Secara umum hasil catatan ini

berisi kejadian-kejadian penting yang dilakukan oleh guru dan

siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa iklim kelas lebih hidup

dan kondusif untuk belajar dibandingkan dengan kondisi prasiklus.

Sementara aspek motivasi belajar siswa yang tampak, seperti

ketekunan dalam pengerjaan tugas (LKS) dan minat dalam

pembelajaran menunjukan peningkatan daripada kondisi prasiklus,

namun indikator lainnya dalam motivasi belajar siswa ini kurang

tampak.

d) Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi atau hasil belajar siswa kelas X-1 materi

ekosistem yang dinilai pada akhir siklus ini, terdiri dari tiga ranah

yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hasil evaluasi ini

hanyalah sebagai data pendukung penelitian dan nantinya akan

diberikan pada guru dan sekolah untuk keperluan penilaian. Hasil

ranah kognitif (terlampir) berupa nilai LKS dan post test dengan

nilai rata-rata kelas sebesar 84,46. Nilai terendah sebesar 70,00 dan

Page 86: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

nilai tertinggi sebesar 100. Batas tuntas ranah kognitif untuk

pelajaran biologi ini sebesar 75. Tabel 4.6 ini menunjukkan

ketuntasan siswa pada siklus 1.

Tabel 4.6. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa untuk Tes Evaluasi

Siklus I

Ktiteria Frekuensi Persentase(%)

Tuntas 32 86,49

Belum tuntas 5 13,51

Jumlah 37 100

Hasil di atas menunjukkan bahwa hanya lima siswa yang

belum tuntas karena nilainya masih kurang dari 75. Hasil ini secara

lengkap dijabarkan pada Lampiran 3.

Data nilai dari ranah psikomotorik dan afektif diperoleh

melalui observasi pada kelompok-kelompok kolaboratif dan hasil

perhitungannya pada Lampiran 3. Nilai ranah psikomotorik dalam

bentuk abjad menunjukkan bahwa 4 kelompok mendapat A dan

lainnya mendapat B. Sedangkan ranah afektif yang terdiri dari

tujuh indikator dijabarkan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7.Persentase Hasil Observasi Ranah Afektif Siswa Siklus 1

No Indikator Ranah Afektif Persentase (%) 1 Disiplin dalam peraturan dan waktu 100,00 2 Berani dan santun dalam berpendapat. 32,43 3 Bertanggung jawab 100,00 4 Bekerja sama dalam kelompok 81,08 5 Jujur dan mandiri dalam mengerjakan

tugas 100,00

6 Tekun dan tidak mudah menyerah 51,35 7 Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap

pembelajaran. 27,03

Rata-Rata 70,27

Page 87: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa ranah afektif

siswa cukup baik namun belum maksimal sesuai yang diharapkan

terutama dalam berpendapat dan rasa ingin tahu dalam

pembelajaran yang besarnya masih di bawah 50%. Bila

dikonversikan ke dalam huruf, sebanyak tiga kelompok mendapat

nilai A, dua kelompok mendapat B, dan sisanya mendapat C. hasil

ini dijabarkan pada Lampiran 3.

d. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi diperlukan guna perbaikan untuk siklus

selanjutnya. Tahap ini meliputi kegiatan yang mengulas perubahan dan

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang meliputi

iklim kelas dan motivasi belajar siswa saat pelaksanaan proses

pembelajaran siklus 1. Hasil dari analisis dan refleksi ini akan

digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus 2.

Hasil yang dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus 1 secara

umum telah mencapai target yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu

peningkatan menjadi 65% untuk aspek iklim kelas dan 60% untuk

aspek motivasi belajar siswa, namun peneliti ingin lebih

memaksimalkan proses pembelajaran sehingga perlu perbaikan. Hasil

analisis umum pada siklus 1 adalah sebagai berikut.

1) Iklim kelas telah menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan

dengan prasiklus. Target sudah tercapai tapi peneliti masih ingin

memaksimalkan iklim pembelajaran di kelas X-1agar hasilnya

lebih maksimal. Hal ini karena masih ada beberapa siswa yang

belum terlibat dalam pembelajaran, seperti membuat gaduh dengan

bermain sendiri, kurang tertib mengikuti prosedur pembelajaran,

mengobrol dengan kelompoknya, siswa juga kurang mandiri dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Beberapa indikator

Page 88: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dari iklim kelas juga masih rendah di bawah target sehingga perlu

ditingkatkan pada siklus selanjutnya.

2) Motivasi belajar siswa telah menunjukkan adanya peningkatan

dibandingkan dengan prasiklus, tetapi target masih kurang tercapai

atau belum maksimal, terutama dari hasil observasi yang belum

memenuhi target yang ditetapkan. Beberapa indikator masih belum

tampak oleh observer. Selain itu, ada beberapa hambatan dalam

pembelajaran yang harus diperbaiki peneliti agar tidak terjadi di

siklus berikutnya, misalnya alokasi pelaksanaan diskusi dan

presentasi yang masih kurang sehingga ada kelompok yang belum

sempat presentasi. Siklus berikutnya diharapkan hambatan ini tidak

terjadi lagi.

3) Keterlaksanaan penerapan integrasi media ICT ke dalam

collaborative learning di kelas X-1 pada siklus 1 ini belum

berjalan sesuai sintaks yang ada. Hal ini terlihat pada saat

observasi dimana guru masih kurang lancar dalam menerapkan

pembelajaran ini yang tampak dari adanya langkah pembelajaran

yang masih terlewat dan belum dilakukan guru. Pada siklus

selanjutnya, dengan koordinasi yang lebih baik lagi antara guru dan

peneliti diharapkan kendala ini dapat diperbaiki. Sedangkan

keterlaksaan pada siswa pun tampak belum maksimal. Berdasarkan

hasil wawancara, siswa merasa waktu yang diberikan kurang

sehingga mereka kurang maksimal dan terburu-buru dalam

berdiskusi, presentasi dan mengerjakan tugas. Pada siklus

berikutnya, dengan bimbingan dari guru yang lebih baik lagi,

diharapkan masalah ini dapat teratasi.

Sedangkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti pada siklus 1 adalah

sebagai berikut.

1) Hasil refleksi siklus 1 menunjukkan bahwa guru belum optimal

dalam melaksanakan sintaks pembelajaran sesuai apa yang ada

Page 89: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dalam RPP. Sebagai tindak lanjutnya, peneliti berdiskusi dengan

guru untuk membuat perencanaan tindakan bersama dan

memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya.

2) Hasil refleksi siklus 1 menunjukkan bahwa guru masih belum

mampu mengelola atau mengatur waktu pemelajaran sehingga

dalam hal ini guru terkesan kurang tegas terhadap siswa. Sebagai

tindak lanjutnya, guru harus lebih bersikap tegas dan menerapkan

peraturan-peraturan saat sesi diskusi kolaboratif, sehingga siswa

tidak seenaknya dalam pembelajaran.

3) Hasil refleksi siklus 1 menunjukkan bahwa hasil observasi

motivasi belajar siswa masih belum mencapai target yang

ditentukan. Sebagai tindak lanjutnya, guru harus lebih memotivasi

siswa agar keinginan siswa untuk mempelajari materi ekosistem ini

lebih besar melalui pembelajaran yang diterapkan dan media yang

digunakan.

4) Hasil refleksi siklus 1 menunjukkan bahwa siswa belum mampu

mengikuti prosedur pembelajaran dengan baik. Ini terlihat dari

masih banyak siswa yang bingung dan belum memahami apa yang

harus dilakukannya. Sebagai tindak lanjutnya, guru memperjelas

prosedur-prosedur pembelajaran yang harus dilakukan dan

meminta siswa untuk melakukan persiapan terlebih dahulu

sebelum melakukan prosedur kegiatan pembelajaran. Selain itu,

peneliti turut serta memberikan pelatihan dan training kepada guru

maupun siswa untuk menjelaskan prosedur-prosedur pembelajaran

yang benar sesuai sintaksnya.

5) Hasil refleksi siklus 1 menunjukkan bahwa masih ada siswa yang

kurang tertib dan bertanggung jawab dalam pembelajaran. Ini

terlihat dari ada beberapa siswa yang membuat gaduh dengan

bermain-main, kurang tertib mengikuti prosedur pembelajaran,

mengobrol dengan kelompoknya, siswa juga kurang mandiri dalam

Page 90: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sebagai tindak

lanjutnya, guru harus bersikap lebih tegas dengan memberikan

hukuman yang mendidik seperti pengurangan nilai.

6) Penyusunan rencana pengajaran (RPP) yang lebih disesuaikan lagi

dengan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran dengan integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning. Dalam hal ini, alokasi

waktu ditambah dengan menambah jumlah pertemuan dari dua

menjadi tiga kali pertemuan. Dengan ditambahnya waktu ini

diharapkan proses pembelajaran lebih baik.

7) Penyusunan instrumen lain seperti, lembar observasi iklim kelas

dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi, lembar

keterlaksanaan sintaks pembelajaran, angket iklim kelas dan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi, angket

kepuasan penerapan pembelajaran dengan integrasi media ICT ke

dalam collaborative learning, pedoman wawancara sama seperti

yang digunakan pada siklus 1, dan tes evaluasi siklus 2.

2. Siklus 2

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi seperti halnya pada siklus 1. Pelaksanaan

siklus 2 ini adalah perbaikan berdasar refleksi dari siklus 1. Berikut ini adalah

penjabaran dari pelaksanaan siklus 2.

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti menemukan adanya kelemahan, masalah, dan hambatan

berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Pada siklus 2 diharapkan

pembelajaran berlangsung lebih baik dan menunjukkan peningkatan

maksimal. Oleh karena itu, peneliti dan guru melakukan langkah-langkah

perbaikan. Perbaikan yang dilakukan pada siklus 2 mengacu pada hasil

refleksi siklus 1.

Page 91: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini dilakukan sebanyak tiga kali

pertemuan selama empat jam pelajaran (4x45 menit) pada tanggal 7 – 14

Mei 2012 di kelas X-1 pada submateri aliran energi dan daur biogeokimia.

Guru melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan media ICT ke

dalam pendekatan collaborative learning. Deskripsi tindakan pada siklus 1

ini dijabarkan sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Senin, 7 Mei 2012 pada

jam ke-8 selama satu jam pelajaran (45 menit). Guru mengawali

pembelajaran dengan salam, memberikan motivasi, dan apersepsi.

Selanjutnya guru memberikan penjelasan umum tentang mekanisme

pembelajaran yang akan diikuti siswa yaitu melalui integrasi media

ICT ke dalam collaborative learning dengan lebih detail daripada

sebelumnya. Sintaks pembelajaran yang dilakukan guru pada

pertemuan pertama ini tertulis dalam poin (a) sampai dengan (j).

a) Guru membuka pelajaran dengan salam

b) Guru mengabsen dan menanyakan kabar siswa.

c) Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan menanyakan

“Bagaimanakah cara makhluk hidup mempertahankan hidupnya?

Darimana itu semua diperoleh? Jadi, apakah ada hubungan antara

kita dengan segala sesuatu di sekeliling kita?

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh

siswa.

e) Guru menyampaikan mekanisme pembelajaran yang akan diikuti

siswa yaitu melalui integrasi media ICT ke dalam collaborative

learning.

f) Guru memberikan konsep dasar pada siswa mengenai materi aliran

energi dan daur biogeokimia.

Page 92: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

g) Guru mempersilahkan siswa untuk memberikan tanggapan maupun

pertanyaan

h) Guru meminta siswa segera berkumpul dengan kelompoknya dan

mengadakan pembagian tugas (ketua, sekretaris, pengatur waktu

dalam kelompok, pemberi pertanyaan dan pencari jawaban).

Selanjutnya guru membagikan LKS.

i) Guru meminta tiap kelompok melakukan analisis terhadap

komponen-komponen suatu ekosistem yang diberikan kemudian

membuat contoh rantai dan jaring makanan yang tepat sesuai

dengan petunjuk yang ada di LKS. Kelompok 1 bergabung dengan

kelompok 2, dan seterusnya.

j) Guru meminta tiap anggota kelompok memainkan peran sebagai

komponen-komponen ekosistem tersebut kemudian memperagakan

contoh rantai dan jaring makanan yang telah dibuatnya di depan

kelas dengan saling bergandengan tangan/ memegang pita. Siswa

yang tidak mendapat peran, bertugas untuk menjelaskan rantai dan

jaring makanan itu. Kegiatan ini dipresentasikan pada pertemuan

berikutnya.

Sintaks yang belum terlaksana akan dilanjutkan pada pertemuan

kedua tanggal 8 Mei 2012.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa, 8 Mei 2012 pada

jam ke-1 dan 2 selama dua jam pelajaran (90 menit). Guru mengawali

pembelajaran dengan salam dan memberikan motivasi, kemudian guru

mengingatkan siswa pada materi pertemuan sebelumnya. Sintaks

pembelajaran yang dilaksanakan guru pada pertemuan kedua ini

tertulis pada poin (a) sampai dengan (d).

a) Guru memberikan video daur biogeokimia yaitu daur N, C, Sulfur,

dan Air. Daur N untuk kelompok 1 dan 2, daur C untuk kelompok

Page 93: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

3 dan 4, daur Sulfur untuk kelompok 5 dan 6, dan daur air untuk

kelompok 7 dan 8. Kemudian meminta kelompok mengamati,

mendiskusikan, dan mengerjakan LKS.

b) Guru meminta kelompok memperagakan peran tentang rantai dan

jaring makanan yang telah dibuat dan merekamnya dengan dalam

bentuk video.

c) Guru meminta kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

tentang daur biogeokimia pada kelompok lainnya.

d) Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan

pertanyaan kepada kelompok yang presentasi

Sintaks yang direncanakan ini dilakukan dengan baik oleh guru

dimana guru tampak lebih tegas dalam membimbing siswa. Sintaks

yang belum terlaksana akan dilanjutkan pada pertemuan ketiga pada

14 Mei 2012.

3) Pertemuan ke tiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada Senin, 14 Mei 2012 pada

jam ke- 8 selama satu jam pelajaran (45 menit). Guru mengawali

pembelajaran dengan salam dan memberikan motivasi, kemudian guru

mengingatkan siswa pada materi pertemuan sebelumnya. Sintaks

pembelajaran yang dilaksanakan guru pada pertemuan ketiga ini

tertulis pada poin (a) sampai dengan (d).

a) Guru memberikan konfirmasi mengenai semua materi, video, dan

pertanyaan yang diberikan.

b) Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran

c) Guru memberikan evaluasi melalui post tes.

d) Guru memberikan salam penutup

Sintaks pada pertemuan ke tiga ini telah dilaksanakan dengan

lebih baik oleh guru. Hasil pengamatan observer menunjukkan bahwa

Page 94: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

keseluruhan sintaks pembelajaran ini dapat selesai dan terlaksana

sesuai dengan yang telah direncanakan.

c. Observasi dan Evaluasi

Seperti halnya pada siklus 1, tahap observasi ini dilaksanakan

selama proses pembelajaran berlangsung. Tahap ini meliputi pengisian

lembar observasi oleh observer, pengisian angket oleh semua siswa kelas

X-1, dokumentasi kegiatan pembelajaran (log book dan rekaman video),

post test, dan wawancara 3-4 siswa kelas X-1. Observasi dilakukan oleh

tiga orang observer dengan menggunakan lembar observasi motivasi

belajar siswa, iklim kelas, keterlaksanaan sintaks integrasi media ICT ke

dalam collaborative learning oleh guru dan siswa, lembar observasi ranah

afektif dan psikomotorik sebagai data pendukung.

Pada siklus 2, peneliti juga menggunakan angket sebagai sumber

data. Angket diberikan setelah proses pembelajaran siklus 2 berakhir.

Angket berisi 40 butir item tentang motivasi belajar siswa dan iklim kelas

serta 16 butir item angket kepuasan penerapan integrasi media ICT ke

dalam collaborative learning yang harus diisi oleh semua siswa kelas X-1.

Hasil perolehan data pada siklus 2 secara detail dijabarkan sebagai berikut:

1) Iklim Kelas

Seperti pada siklus 1, pengamatan terhadap aspek iklim kelas

ini berdasarkan empat indikator iklim kelas yang muncul dan dapat

diamati oleh observer pada saat pembelajaran. Seorang observer

mengamati 2-3 kelompok kolaboratif yang terdiri dari 10-15 siswa.

Lembar observasi berisikan pernyataan “ya” dan “tidak” yang

pengisiannya didasarkan pada rubrik ketercapaian indikator aspek

iklim kelas. Melalui proses triangulasi metode yang terdapat pada

Lampiran 3, besarnya iklim kelas ini terlihat pada saat pengamatan

oleh observer melalui lembar observasi (LO). Hasil persentase capaian

tiap indikator aspek iklim kelas pada siklus 1 disajikan pada Tabel 4.8.

Page 95: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.8. Persentase Capaian Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas

Siklus 2

No Indikator Iklim Kelas Persentase (%) 1 Kekompakkan siswa dalam kelas 81,08 2 Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

biologi. 78,38

3 Kepuasan siswa selama mengikuti pembelajaran biologi.

48,65

4 Dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran biologi.

86,49

Rata-Rata 73,65

Berdasarkan Tabel 4.8, rata-rata capaian indikator iklim kelas

untuk lembar observasi siklus 2 sebesar 73,65% dengan besar

persentase tiap indikator antara 48,65%-86,49%. Hasil ini dijabarkan

lengkap pada perhitungan yang tercantum dalam Lampiran 14.

Hasil observasi menunjukkan bahwa iklim kelas di kelas X-1

tampak kondusif, siswa aktif dan saling berinteraksi. Semua indikator

muncul dan dapat lebih diamati oleh observer saat pemberian tindakan

berlangsung. Indikator terendah ada pada kepuasan siswa selama

mengikuti pembelajaran biologi. Berdasarkan pengamatan, indikator

sudah cukup tampak oleh observer sehingga bias diamati. Kepuasan

siswa ditunjukan dengan siswa tampak senang, tertarik, antusias

mengikuti pembelajaran, menerima penjelasan guru, dan menerima

jawaban guru atas pertanyaannya. Peningkatan yang terjadi dalam

tindakan siklus 2 ini, didukung pula oleh angket dan wawancara.

Indikator tertinggi masih sama seperti pada siklus 1 yaitu ada pada

dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran biologi. Guru terlihat

sudah membantu dan membimbing siswa dalam pembelajaran dengan

lebih tegas misalnya dengan menasehati siswa yang ramai dan

mengurangi nilai siswa yang tetap tidak mematuhi peraturan

pembelajaran.

Page 96: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Indikator lain yaitu kekompakkan siswa dalam kelas dan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran biologi menunjukan

persentase yang baik daripada siklus 1. Kedua indikator ini mudah

diamati oleh observer. Secara umum siswa tampak lebih kompak dan

terlibat dalam pembelajaran dibandingkan dengan iklim kelas pada

siklus 1.

Hubungan atau interaksi yang terjadi antarsiswa tampak baik,

berjalan kondusif, dan sesuai prosedur. Pembelajaran collaborative

learning seperti ini, memfasilitasi siswa untuk saling berinteraksi

dalam kelompoknya maupun dengan kelompok lain. Didukung dengan

media ICT, interaksi antarsiswa menjadi semakin terlihat. Guru tidak

lagi mendominasi kelas (teacher-centered) karena dengan

pembelajaran seperti ini guru menjadi fasilitator, pengarah, dan

pembimbing siswa.

Hasil angket pada siklus 2 ini memperkuat hasil observasi

iklim kelas. Hasil prosentase angket tidak jauh dari hasil observasi

yaitu sebesar 77,91%. Berdasar hasil rata-rata skor angket yang

kemudian dicocokkan dengan tabel standar evaluasi kualitas

pembelajaran menurut Widoyoko (2011:263), menunjukkan iklim

kelas sudah baik. Dilihat dari peningkatan tiap indikator iklim kelas,

siklus 2 dengan integrasi media ICT ke dalam collaborative learning

ini dapat meningkatkan ke empat indikator iklim kelas di kelas X-1.

Guru telah menunjukkan kinerja yang lebih baik untuk meningkatkan

iklim kelas. Pada siklus 2 ini kekompakan, keterlibatan, kepuasan

siswa, dan dukungan guru sudah meningkat optimal dan telah

mencapai target yang ditentukan. Hasil ini juga diperkuat oleh

wawancara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang siswa,

diperoleh informasi bahwa pembelajaran dengan mengintegrasikan

media ICT ke dalam collaborative learning di siklus 2 ini lebih

Page 97: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dan berinteraksi bersama teman-

teman. Siswa mudah berinteraksi dengan siswa lain terutama teman

sekelompok. Selain itu, dukungan guru juga lebih baik dari

sebelumnya, misalnya dalam memberi konfirmasi dan menjawab

pertanyaan siswa. Media ICT yang digunakan juga menarik dan

memudahkan siswa dalam mencerna materi. Pada siklus ini siswa

merasa lebih puas pada pembelajaran karena guru selalu membantu

kesulitan siswa.

Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan integrasi media ICT ke dalam collaborative

learning pada siklus 2 dengan materi baru ini mendapat repon yang

lebih baik dari siswa. Menurut guru, secara umum proses pembelajaran

siklus 2 ini lebih baik dibandingkan siklus 1. Suasana kelas lebih

kondusif dari sebelumnya walaupun masih ada siswa yang membuat

kegaduhan. Kerjasama antarsiswa dalam kelompok lebih terlihat,

apalagi dalam memperagakan peran untuk materi jaring-jaring

makanan, mereka tampak kompak dan telah ada pembagian tugas yang

jelas dalam tiap kelompok. Keaktifan siswa lebih baik yang

ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang memberikan pendapat,

bertanya, dan menjawab pertanyaan guru.

Berdasarkan hasil observasi, angket, dan wawancara tersebut

dapat disimpulkan bahwa iklim kelas X-1 pada siklus 2 ini mengalami

peningkatan disbanding siklus 1. Peningkatan sudah melebihi target

penelitian sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan telah

optimal.

2) Motivasi Belajar

Seperti pada siklus 1, motivasi belajar siswa yang diukur di

kelas X-1 ini dibagi menjadi 10 indikator penting. Besarnya aspek

motivasi belajar siswa di kelas X-1 ini diketahui melalui pengambilan

Page 98: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

data berupa observasi, angket, dan wawancara. Melalui proses

triangulasi metode pada Lampiran 3, besarnya motivasi belajar siswa

ini diketahui dari pengisian angket oleh siswa. Angket digunakan

sebagai instrumen yang hasil pengisiannya yang dilakukan oleh siswa

dapat digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa yang meliputi

aspek motivasi belajar siswa (Lampiran 2). Angket diberikan pada

seluruh siswa kelas X-1 sebanyak 37 siswa. Setiap siswa mengisi

angket secara mandiri dengan memberikan tanda checklist (v) pada

setiap interval yang dikehendakinya.

Pengambilan data melalui angket ini dilakukan di akhir siklus 2

dan berguna untuk mengatahui motivasi belajar siswa kelas X-1 dari

sudut pandang siswa. Angket motivasi belajar siswa ini berisi 24 butir

item yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa yang terbagi

menjadi sepuluh indikator. Berdasarkan angket yang telah diisi siswa,

besar prosentase tiap indikator dalam aspek motivasi belajar siswa

tertera dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Persentase Capaian Indikator Hasil Angket Motivasi Belajar

Siswa Siklus 2

No Indikator Motivasi Belajar Siswa Persentase (%) 1 Sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan

dengan peningkatan prestasi 80,00

2 Kegiatan-kegiatan untuk mencapai prestasi 74,32 3 Cermat menentukan target prestasi 76,22 4 Usaha menangulangi berbagai penghambat

pencapaian keberhasilan 74,86

5 Menemukan suatu cara penyelesaian masalah yang lebih singkat dan mudah

74,05

6 Minat siswa pada pelajaran 74,86 7 Menyukai tantangan baik dari dalam

maupun luar 75,41

8 Kesempurnaan penyelesaian tugas 76,76 9 Melakukan kegiatan diskusi dengan baik 75,68 10 Percaya diri dan tangguh dalam

pembelajaran dan menyelesaikan tugas 80,81

Rata-Rata 77,30

Page 99: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Berdasarkan Tabel 4.9, rata-rata capaian indikator motivasi

belajar siswa untuk angket siklus 2 adalah 77,30% dengan nilai

indikator motivasi belajar siswa berkisar antara 74,05% - 80,81%.

Hasil perhitungan ini dijabarkan pada Lampiran 3.

Indikator tertinggi ada pada percaya diri dan tangguh dalam

pembelajaran dan menyelesaikan tugas dengan materi ekosistem yaitu

sebesar 80,81%. Ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi

yang lebih besar dalam dirinya untuk mengerjakan tugas-tugas sesuai

kemampuan. Siswa merasa lebih bersemangat dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan karena yakin bawa dengan melakukan hal

tersebut, pengetahuannya akan bertambah dan nilainya bisa lebih baik.

Sedangkan indikator terendah ada pada menemukan suatu cara

penyelesaian masalah yang lebih singkat dan mudah yaitu sebesar

74,05%. Berdasarkan hasil rata-rata skor angket yang kemudian

dicocokkan dengan tabel standar evaluasi kualitas pembelajaran

menurut Widoyoko (2011:263), menunjukkan bahwa motivasi belajar

siswa pada siklus 2 sudah baik. Berdasar hasil angket, beberapa siswa

merasa sulit menghafal istilah-istilah dalam ekosistem. Mereka merasa

lebih tertarik untuk langsung mengobservasi video yang diberikan.

Data dari angket motivasi belajar siswa ini akan didukung dengan hasil

wawancara beberapa siswa dan hasil angket kepuasan.

Data hasil angket ini diperkuat pula dengan hasil observasi

motivasi belajar. Dari hasil pengamatan, munculnya indikator ini

terlihat bahwa siswa tampak segera mengerjakan tugas-tugas dan

perintah yang diberikan guru. Secara umum siswa dalam tiap

kelompoknya memiliki motivasi yang baik seperti pengerjaan tugas

dan minat belajar. Hasil ini juga akan diperkuat dengan wawancara

yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang siswa,

diperoleh informasi bahwa pembelajaran dengan mengintegrasikan

Page 100: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

media ICT ke dalam collaborative learning di siklus 2 ini lebih

menarik dan tidak membosankan. Menurut mereka, materi ekosistem

terutama tentang aliran energi misalnya jaring-jaring dan rantai

makanan lebih mudah untuk mereka pahami melalui video yang

ditampilkan maupun melalui peragaan peran. Siswa merasa menjadi

lebih bersemangat untuk mempelajari materi ekosistem dan

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Selain itu, siswa juga ingin

mendapatkan nilai yang baik pada tes nanti. Media ICT yang

digunakan juga menarik dan memudahkan siswa dalam mencerna

materi. Siswa sudah merasa akrab dan dekat dengan kelompoknya

sehingga lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan

bertanya. Pada pembelajaran selanjutnya siswa mengharapkan agar

pembelajaran lebih bervariasi dan lebih mengoptimalkan penggunaan

media-media pembelajaran.

Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan integrasi media ICT ke dalam collaborative

learning pada siklus 2 dengan materi baru ini mendapat repon yang

lebih baik dari siswa. Menurut guru, secara umum proses pembelajaran

siklus 2 ini lebih baik dibandingkan siklus 1. Guru merasa telah

memberikan motivasi yang lebih banyak lagi daripada sebelumnya dan

bersikap lebih tegas kepada siswa-siswa yang tidak menaati ketentuan.

Siswa juga tampak lebih aktif dan menanggapi pertanyaan dan

pancingan dari guru. Kemudian media ICT berupa video daur

biogeokimia yang diobservasi tiap kelompok masih kurang jelas

senhingga guru perlu menerangkan kembali mekanisme daur

biogeokimia. Kekurangan yang dirasakan guru dalam pembelajaran

seperti ini pada siklus 2 adalah tingkat kepahaman siswa pada materi

daur biogeokimia.

Ketiga metode perolehan data peningkatan motivasi belajar

siswa tersebut menunjukan bahwa motivasi belajar di kelas X-1

Page 101: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

meningkat dibandingkan dengan hasil siklus 1. Besarnya prosentase

peningkatan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 60%.

Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa

kelas X-1 meningkat secara optimal pada siklus 2.

3) Data Pendukung

Hasil triangulasi metode ini didukung pula dengan data

pendukung seperti keterlaksanaan sintaks pembelajaran, hasil angket

kepuasan penggunaan metode, dokumentasi, dan hasil evaluasi yang

dijabarkan sebagai berikut.

a) Hasil Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks

Lembar observasi (LO) keterlaksanaan sintaks integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning ini terdiri dari LO

keterlaksanaan sintaks oleh guru dan siswa. Berdasarkan hasil

pengamatan tiga observer, guru jauh lebih lancar melaksanakan

sintaks ini dibandingkan dengan siklus 1. Guru sudah

melaksanakan sintaks secara urut. Pada pertemuan pertama (Senin,

7 Mei 2012), guru memberikan penjelasan dan pengarahan

mengenai pembelajaran yang akan dilakukan dengan lebih baik.

Guru sudah tampak lebih tegas dan bersuara lebih lantang. Pada

pertemuan kedua, guru melakukan langkah pembelajaran lebih

baik, waktu yang diberikan untuk diskusi, penyelesaian tugas, dan

presentasi lebih banyak disbanding sebelumnya sehingga kinerja

guru maupun siswa terlihat sudah lebih baik. Pada pertemuan

ketiga, guru terlihat semakin dapat mengontrol jalannya

pembelajaran yang terlihat dari siswa yang lebih fokus pada

pembelajaran dan arahan guru.

Page 102: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

b) Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT ke

dalam Collaborative Learning

Pengambilan data melalui angket ini dilakukan di akhir

siklus 2 dan berguna untuk mengatahui besarnya kepuasan siswa

kelas X-1 dari sudut pandang siswa terhadap penerapan integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning. Berdasarkan angket

yang telah diisi siswa, besar prosentase tiap indikator tertera dalam

Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT

ke dalam Collaborative Learning Siklus 2

No Indikator Kepuasan Siswa Persentase (%) 1 Perhatian dan tindakan nyata dalam

bentuk partisipasi kegiatan belajar 84,68

2 Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana dan sistematik.

84,59

3 Proses penilaian berdasarkan tujuan yang jelas

87,84

4 Pembentuk kesungguhan hati untuk menerima yang kecil dan sederhana

84,59

5 penggunaan kekuatan untuk pencapaian tertinggi dari tujuan

82,43

6 Hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan

86,22

Rata-Rata 85,06

Berdasarkan Tabel 4.10, rata-rata capaian indikator

kepuasan siswa untuk angket siklus 2 adalah 85,06% dengan nilai

indikator kepuasan siswa berkisar antara 82,43% - 87,84%. Hal ini

menunjukan bahwa 80% lebih siswa menyukai penerapan

integrasi media ICT ke dalam collaborative learning pada

pembelajaran biologi materi ekosistem dan meningkatkan

kepuasan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan tingginya

minat dan partisipasi dalam pembelajaran. Hasil yang sama juga

diperoleh dari rata-rata skor angket yang kemudian dicocokkan

Page 103: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

dengan tabel standar evaluasi kualitas pembelajaran menurut

Widoyoko (2011:263), menunjukkan bahwa integrasi media ICT

ke dalam collaborative learning pada siklus 2 ini sudah sangat

baik. Hal ini juga ditunjukkan dengan iklim kelas yang lebih

kondusif dengan diterapkannya pembelajaran seperti ini. Hasil

angket ini dijabarkan pada Lampiran 3. Hasil ini akan didukung

pula dengan data wawancara.

c) Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan sebagai data pendukung untuk

mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dan iklim kelas di

kelas X-1 dan juga sebagai bukti bahwa pembelajaran berlangsung

dengan sintaks penerapan integrasi media ICT ke dalam

collaborative learning pada pembelajaran biologi materi

ekosistem. Dokumentasi pada siklus 2 ini adalah dengan catatan

lapangan dalam bentuk log book yang ditulis oleh peneliti selama

proses pembelajaran berlangsung dan juga video pembelajaran

yang direkam dengan kamera digital.

Secara umum hasil catatan ini berisi kejadian-kejadian

penting yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil analisis

menunjukkan bahwa iklim kelas lebih hidup dan kondusif untuk

belajar seperti halnya pada siklus 1. Sementara aspek motivasi

belajar siswa yang tampak, seperti ketekunan dalam pengerjaan

tugas (LKS) dan minat dalam pembelajaran menunjukan

peningkatan daripada kondisi siklus 1. Sedangkan hasil video

menunjukkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran yang

memvisualisasikan sintaks yang ada pada RPP.

Page 104: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

d) Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi atau hasil belajar siswa kelas X-1 materi

ekosistem yang dinilai pada akhir siklus 2, terdiri dari tiga ranah

yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hasil evaluasi ini

hanyalah sebagai data pendukung penelitian dan nantinya akan

diberikan pada guru dan sekolah untuk keperluan penilaian dan

tidak akan dibahas secara detail dalam laporan ini. Hasil ranah

kognitif berupa nilai LKS dan post test dengan nilai rata-rata kelas

sebesar 85,70. Nilai rata-rata ini meningkat sebanyak 1,24%. Nilai

terendah sebesar 78,50 dan nilai tertinggi sebesar 92,50. Batas

tuntas ranah kognitif untuk pelajaran biologi ini sebesar 75. Tabel

4.11 berikut menunjukkan ketuntasan siswa pada siklus 2.

Tabel 4.11. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa untuk Tes

Evaluasi Siklus 2

Ktiteria Frekuensi Persentase(%) Tuntas 37 100,00 Belum tuntas 0 00,00

Jumlah 37 100

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua siswa telah

mencapai batas tuntas karena nilainya lebih dari 75. Hasil ini

secara lengkap dijabarkan pada Lampiran 3.

Data nilai dari ranah psikomotorik dan afektif diperoleh

melalui observasi pada kelompok-kelompok kolaboratif (Lampiran

1). Nilai ranah psikomotorik dalam bentuk abjad menunjukkan

bahwa 6 kelompok mendapat A dan 2 kelompok lainnya mendapat

B. Sedangkan ranah afektif yang terdiri dari tujuh indikator

dijabarkan dalam Tabel 4.12.

Page 105: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 4.12. Persentase Hasil Observasi Ranah Afektif Siswa

Siklus 2

No Indikator Ranah Afektif Persentase (%) 1 Disiplin dalam peraturan dan waktu 86,49 2 Berani dan santun dalam berpendapat. 59,46 3 Bertanggung jawab 100,00 4 Bekerja sama dalam kelompok 89,19 5 Jujur dan mandiri dalam mengerjakan

tugas 100,00

6 Tekun dan tidak mudah menyerah 100,00 7 Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap

pembelajaran. 59,46

Rata-Rata 84,94

Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa ranah afektif

siswa sudah baik dan mengalami peningkatan sebesar 14,67%

daripada siklus 1. Semua indikator mengalami peningkatan dan

hasilnya lebih dari 50%. Bila dikonversikan ke dalam huruf,

sebanyak empat kelompok mendapat nilai A, dan empat kelompok

lain B. Hasil ini dijabarkan pada Lampiran 3.

e) Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi diperlukan guna perbaikan untuk siklus

selanjutnya ataupun sebagai pertimbangan peneliti dan guru untuk

menghentikan atau melanjutkan siklus ke berikutnya. Tahap ini

meliputi kegiatan yang mengulas perubahan dan permasalahan yang

terjadi dalam proses pembelajaran yang meliputi iklim kelas dan

motivasi belajar siswa saat pelaksanaan proses pembelajaran siklus 2.

Hasil analisis umum pada siklus 2 adalah sebagai berikut.

1) Iklim kelas telah menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan

dengan hasil siklus 1. Target sudah tercapai secara maksimal.

Sebagian besar siswa (lebih dari 75%) telah terlibat dalam

pembelajaran, siswa yang gaduh dengan bermain sendiri sudah

berkurang, siswa lebih tertib mengikuti prosedur pembelajaran,

Page 106: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

siswa juga lebih mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru. Beberapa indikator dari iklim kelas sudah meningkat

dibandingkan hasil siklus 1.

2) Motivasi belajar siswa telah menunjukkan adanya peningkatan

dibandingkan dengan hasil siklus 1. Target sudah tercapai secara

maksimal. Sebagian besar siswa (lebih dari 70%) telah

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan berminat

pada pembelajaran.

3) Keterlaksanaan penerapan integrasi media ICT ke dalam

collaborative learning di kelas X-1 pada siklus 2 ini telah berjalan

sesuai sintaks yang ada. Hal ini terlihat pada saat observasi dimana

guru lebih lancar dalam menerapkan pembelajaran ini. Hal ini

tampak dari semua langkah pembelajaran dilakukan guru dengan

baik dan urut.

Sedangkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti pada siklus 2 adalah

sebagai berikut.

1) Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa guru telah

melaksanakan sintaks pembelajaran sesuai apa yang ada dalam

RPP. Selanjutnya, diharapkan guru tetap melaksanakan

pembelajaran sesuai sintaks dalam RPP.

2) Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa guru mampu mengelola

atau mengatur waktu pemelajaran dengan baik. Guru tampak lebih

tegas terhadap siswa. Ketegasan guru ini harus terus belanjut agar

pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

3) Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa hasil observasi

motivasi belajar siswa telah mencapai target yang ditentukan.

Sebagai tindak lanjutnya, guru tetap harus memotivasi siswa agar

keinginan siswa untuk mempelajari materi yang lain dalam biologi

lebih besar.

Page 107: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

4) Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa siswa mampu

mengikuti prosedur pembelajaran dengan baik. Siswa dan

kelompok-kelompok sudah mengerti apa yang harus dilakukan.

5) Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa siswa tertib dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran. Ini terlihat dari jumlah

siswa yang membuat gaduh dengan bermain-main, kurang tertib

mengikuti prosedur pembelajaran, mengobrol dengan

kelompoknya sudah berkurang. Dalam pembelajaran selanjutnya,

guru harus selalu tegas pada siswa dan tidak ragu memberikan

hukuman bila dirasa sangat perlu.

6) Penyusunan rencana pengajaran (RPP) telah sesuai dengan tahap-

tahap pelaksanaan pembelajaran dengan integrasi media ICT ke

dalam collaborative learning.

Hasil yang dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus 2 telah

mencapai target yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu

peningkatan menjadi 65% untuk aspek iklim kelas dan 60% untuk

aspek motivasi belajar siswa. Hasil siklus 2 pun juga jelas mengalami

peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya untuk kedua aspek

tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti dan guru memutuskan

untuk menghentikan siklus. Ada dua alasan utama kami menghentikan

siklus yaitu telah terjadi peningkatan yang telah melampaui target yang

ditetapkan pada dua aspek yang menjadi target peningkatan yaitu

iklim kelas dan motivasi belajar siswa. Peningkatan ini didukung

dengan data-data yang telah dijabarkan sebelumnya. Alasan kedua

adalah untuk mengutamakan kepentingan sekolah bersangkutan yang

akan segera melakukan Ujian Akhir Semester (UAS) yang

mengharuskan guru melakukan persiapan sebelum ujian tersebut.

Menurut peneliti dan guru, dua alasan ini sudah cukup sebagai bahan

pertimbangan untuk menghentikan siklus dalam penelitian tindakan

kelas ini.

Page 108: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Bagian ini memaparkan tentang perbandingan hasil masing-masing aspek

yang merupakan target peningkatan yaitu iklim kelas motivasi belajar siswa pada

pelajaran biologi materi ekosistem dari pratindakan, siklus 1, dan siklus 2.

Perbandingan ini akan diperjelas dengan gambar grafik yang menunjukkan

adanya peningkatan antara sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan.

1. Iklim Kelas

Gambaran peningkatan iklim kelas melalui pengamatan oleh observer

disajikan pada Gambar 4.1.

Catatan: Target iklim kelas = 65%

Gambar 4. 1. Grafik Perubahan Persentase Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas

Pratindakan, Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa penerapan integrasi media ICT ke

dalam collaborative learning dapat meningkatkan iklim kelas X-1 pada hampir

semua indikator. Peningkatan signifikan terlihat pada prasiklus menuju siklus 1.

Keterangan

indikator:

1. Kekompakkan siswa

2. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

3. Kepuasan siswa

4. Dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran

Page 109: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Terlihat bahwa siklus 2 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan siklus 1.

Bila ditabulasikan, peningkatan ini akan tampak pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Persentase Capaian Indikator Hasil Observasi Iklim Kelas

Pratindakan, Siklus 1 dan Siklus 2

No Indikator Capaian Indikator (%) Pratindakan Siklus 1 Siklus 2

1 Kekompakkan siswa 0,00 72,97 81,08 2 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran 46,00 75,68 78,38 3 Kepuasan siswa 35,00 29,73 48,65 4 Dukungan guru dalam kegiatan

pembelajaran 100,00 83,78 86,49

Rata-rata 45,27 65,54 73,65

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pemberian tindakan berupa integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan iklim kelas. Hasil

ini berdasarkan pengamatan observer melalui LO. Target peningkatan yang

ditetapkan pun sudah tercapai pada siklus 1 dan hasilnya tampak lebih optimal

pada siklus 2. Grafik yang menunjukkan peningkatan persentase setiap siklus

disajikan pada Gambar 4.2.

Grafik Peningkatan Persentase Hasil Observasi Iklim Kelas

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus 1 Siklus 2

Siklus ke-

Per

sen

tase

(%

)

NilaiRata-Rata

Catatan: Target iklim kelas = 65%

Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Persentase Hasil Observasi Iklim Kelas

45,27

65,54 73,65

Page 110: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Gambar 4.2 memperlihatkan bahwa iklim kelas meningkat pada setiap

siklusnya. Peningkatan terbesar terjadi pada siklus 1 yang dibandingkan dengan

hasil pratindakan. Berdasarkan standar evaluasi kualitas pembelajaran dalam

Widoyoko (2011:263), ikim kelas di X-1 meningkat dari kurang baik pada

pratindakan menjadi cukup baik pada siklus 2. Peningkatan ini telah mencapai

target penelitian namun belum optimal. Peningkatan yang optimal terjadi pada

siklus 2. Siklus dihentikan setelah terjadi peningkatan yang optimal berdasarkan

keyakinan dan kesepakatan antara guru dan peneliti.

2. Motivasi Belajar Siswa

Gambaran peningkatan motivasi belajar siswa melalui perhitungan

angket yang diisi oleh siswa kelas X-1 disajikan pada Gambar 4.3.

Catatan: Target motivasi belajar siswa = 60%

Gambar 4.3. Grafik Perubahan Persentase Indikator Hasil Angket Motivasi

Belajar Siswa Pratindakan, Siklus 1, dan Siklus 2

Keterangan indikator: 1. Sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi 2. Kegiatan untuk mencapai prestasi 3. Cermat menentukan target prestasi 4. Usaha menanggulangi berbagai penghambat dalam pencapaian prestasi 5. Menemukan suatu cara penyelesaian masalah yang lebih singkat dan mudah 6. Minat siswa pada pelajaran 7. Menyukai tantangan baik dari dalam maupun luar 8. Kesempurnaan penyelesaian tugas 9. Melakukan kegiatan diskusi dengan baik 10. Percaya diri dan tangguh dalam pembelajaran dan menyelesaikan tugas

Page 111: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Berdasarkan Gambar 4.3, terlihat bahwa penerapan integrasi media ICT ke

dalam collaborative learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X-

1 pada hampir semua indikator. Peningkatan signifikan terlihat pada pratindakan

menuju siklus 1. Terlihat bahwa siklus 2 mengalami sedikit peningkatan

dibandingkan siklus 1. Tabel 4.14 berikut ini menunjukkan peningkatan itu.

Tabel 4.14. Persentase Capaian Indikator Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Pratindakan, Siklus 1, dan Siklus 2

No Indikator Capaian Indikator (%) Pratindakan Siklus 1 Siklus 2

1 Sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi

37,84 75,41 80,00

2 Kegiatan-kegiatan untuk mencapai prestasi

57,84 79,73 74,32

3 Cermat menentukan target prestasi 40,81 73,51 76,22 4 Usaha menanggulangi berbagai

penghambat pencapaian keberhasilan

58,38 72,97 74,86

5 Menemukan suatu cara penyelesaian masalah yang lebih singkat dan mudah

59,73 71,62 74,05

6 Minat siswa pada pelajaran 53,51 72,30 74,86 7 Menyukai tantangan baik dari

dalam maupun luar 42,43 71,08 75,41

8 Kesempurnaan penyelesaian tugas 44,86 64,69 76,76 9 Melakukan kegiatan diskusi

dengan baik 42,97 70,81 75,68

10 Percaya diri dan tangguh dalam pembelajaran dan menyelesaikan tugas

50,54 73,78 80,81

Rata-rata 48,89 72,58 77,30

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa pemberian tindakan berupa integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa. Hasil ini berdasarkan pengisian angket oleh siswa. Target peningkatan

yang ditetapkan pun sudah tercapai pada siklus 1 dan hasilnya tampak lebih

Page 112: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

optimal pada siklus 2. Grafik yang menunjukan peningkatan persentase setiap

siklus disajikan pada Gambar 4.4.

Grafik Peningkatan Persentase Hasil Angket Motivasi

Belajar Siswa

0

20

40

60

80

100

Pra Siklus 1 Siklus 2

Siklus ke-

Per

sen

tase

(%

)

NilaiRata-Rata

Catatan: Target motivasi belajar siswa = 60%

Gambar 4.4. Grafik Peningkatan Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat

pada setiap siklusnya. Peningkatan terbesar terjadi pada siklus 1 yang

dibandingkan dengan hasil prasiklus. Peningkatan ini telah mencapai target

penelitian namun belum optimal. Peningkatan yang optimal terjadi pada siklus 2.

Berdasarkan perankingan dan kategori standar evaluasi kualitas pembelajaran

dalam Widoyoko (2011:263), motivasi belajar siswa di kelas X-1 meningkat dari

kurang baik pada pratindakan menjadi cukup baik pada siklus 1 dan meningkat

menjadi lebih baik pada siklus 2. Siklus dihentikan setelah terjadi peningkatan

yang optimal berdasarkan keyakinan dan kesepakatan antara guru dan peneliti.

48,89

72,58 77,30

Page 113: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

3. Data Pendukung

Data pendukung diperlukan dalam penelitian ini guna mendukung data

pokok yang diperoleh sehingga peningkatan yang terjadi lebih terlihat dalam

pembelajaran. Penelitian tindakan kelas yang menargetkan peningkatan iklim

kelas dan motivasi belajar siswa ini menggunakan data angket kepuasan

penerapan integrasi media ICT ke dalam collaborative learning untuk

mengetahui apakah iklim kelas dan motivasi belajar siswa sudah benar-benar

meningkat dengan diterapkannya pembelajaran tersebut. Hasil angket

kepuasan yang telah diisi siswa ini disajikan dalam Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Persentase Hasil Angket Kepuasan Penerapan Integrasi Media ICT

ke dalam Collaborative Learning Siklus 1 dan Siklus 2

No Indikator Capaian Indikator (%) Siklus 1 Siklus 2

1 Perhatian dan tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar

83,96 84,68

2 Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana dan sistematik.

82,43 84,59

3 Proses penilaian berdasarkan tujuan yang jelas

84,05 87,84

4 Pembentuk kesungguhan hati untuk menerima yang kecil dan sederhana

81,08 84,59

5 penggunaan kekuatan untuk pencapaian tertinggi dari tujuan

81,35 82,43

6 Hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan

86,22 86,22

Rata-Rata 83,18 85,06

Berdasarkan Tabel 4.15, terlihat bahwa pembelajaran dengan integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning memiliki prosentase yang tinggi

pada siklus 1 dan meningkat pada siklus 2. Ini menunjukkan bahwa

pembelajaran seperti ini disenangi oleh siswa. Berdasarkan kategori standar

evaluasi kualitas pembelajaran dalam Widoyoko (2011:263), kepuasan siswa

di kelas X-1 dengan integrasi media ICT ke dalam collaborative learning

meningkat dari baik pada siklus 1 menjadi sangat baik pada siklus 2. Tingkat

kepuasan siswa yang tinggi ini mendukung data peningkatan motivasi belajar

Page 114: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

siswa dan iklim kelas karena kesenangan dan kepuasan terhadap penggunaan

model atau metode pembelajaran menunjukkan minat siswa yang tinggi pada

pembelajaran. Minat yang tinggi mengindikasikan bahwa motivasi belajar

siswa juga tinggi dan motivasi yang tinggi ini akan menciptakan klim kelas

yang kondusif untuk belajar.

Selain dari angket kepuasan siswa, data pendukung lainnya untuk

menunjukkan bahwa iklim kelas dan motivasi belajar siswa telah meningkat

adalah melalui hasil belajar siswa. Hasil belajar yang digunakan sebagai data

pendukung ini mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Nilai ranah kognitif diperoleh melalui post test yang dilakukan setiap akhir

siklus dan nilai LKS yang dikerjakan oleh siswa dalam kelompoknya. Berikut

ini adalah Tabel 4.16 yang menunjukkan ketuntasan belajar siswa pada tiap

siklus:

Tabel 4.16. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1dan Siklus 2

No Indikator Capaian Indikator (%) Siklus 1 Siklus 2

1 Tuntas 86,49 100,00 2 Belum tuntas 13,51 0,00 Jumlah 100% 100%

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa sudah baik

pada siklus 1 dan pada siklus 2 meningkat menjadi sangat baik karena semua

siswa tuntas dari batas ketuntasan yang ditetapkan sekolah sebesar 75.

Sedangkan nilai ranah afektif diperoleh dari observasi pada tiap kelompok

yang berkaitan dengan sikapnya selama pembelajaran berlangsung. Hasil

observasi ini tertuang dalam Tabel 4.17.

Page 115: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 4.17. Persentase Capaian Indikator Ranah Afektif Siswa Siklus 1 dan

Siklus 2

No Indikator Capaian Indikator (%) Siklus 1 Siklus 2

1 Disiplin dalam peraturan dan waktu 100,00 86,49 2 Berani dan santun dalam berpendapat. 32,43 59,46 3 Bertanggung jawab 100,00 100,00 4 Bekerja sama dalam kelompok 81,08 89,19 5 Jujur dan mandiri dalam mengerjakan

tugas 100,00 100,00

6 Tekun dan tidak mudah menyerah 51,35 100 7 Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap

pembelajaran. 27,03 59,46

Rata-Rata 70,27 84,94

Tabel 4.17 tersebut menggambarkan bahwa sikap siswa sudah cukup

baik pada siklus 1 dan meningkat menjadi lebih baik lagi pada siklus 2. Hasil

observasi ini menunjukkan bahwa sikap siswa yang tampak selama

pembelajaran sudah baik dan mencapai target yang telah tercantum pada RPP.

Nilai dari ranah psikomotorik juga digunakan peneliti sebagai data

pendukung. Nilai ini diperoleh melalui observasi kepada tiap kelompok

kolaboratif yang berkaitan dengan aktivitas psikomotorik mereka. Tabel 4.18

berikut menunjukkan nilai psikomotorik tiap kelompok pada siklus 1 dan

siklus 2.

Tabel 4.18. Perolehan Nilai Ranah Psikomotorik tiap Kelompok Siklus 1 dan

Siklus 2

No

Kelompok

Nilai Psikomotorik Siklus 1 Siklus 2

Angka Huruf Angka Huruf 1 I 81,25 A 81,25 A 2 II 75,00 B 87,50 A 3 III 62,25 B 87,50 A 4 IV 81,25 A 100,00 A 5 V 81,25 A 81,25 A 6 VI 75,00 B 100,00 A 7 VII 81,25 B 75,00 B 8 VIII 75,00 B 75,00 B

Rata-Rata 76,53 B 85,94 A

Page 116: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Berdasarkan Tabel 4.18, diketahui bahwa rata-rata nilai psikomotorik

sudah baik pada sikus 1 dan pada siklus 2 nilai ini meningkat menjadi sangat

baik. Hasil belajar dari 3 ranah ini semuanya menunjukan hasil yang baik dan

terjadi peningkatan pada siklus berikutnya. Hasil belajar yang baik

menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung juga baik dan

berkualitas, dimana motivasi belajar siswa dan iklim kelas yang baik

merupakan indikasi baiknya proses pembelajaran.

D. Pembahasan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning mampu meningkatkan iklim kelas dan

motivasi belajar siswa. Semua metode pengambilan data yang digunakan, baik itu

pengisian angket, observasi, maupun wawancara, menunjukkan hasil bahwa iklim

kelas dan motivasi belajar siswa di kelas X-1 mengalami peningkatan setelah

diberikan tindakan. Data pendukung seperti hasil belajar dan dokumentasi juga

mendukung terjadinya peningkatan ini. Hasil peningkatan yang signifikan terlihat

pada siklus 1 yang dibandingkan dengan kondisi pratindakan.

Penelitian ini bertujuan mengatasi permasalahan yang muncul di kelas X-

1 dengan cara memberikan solusi berupa penerapan pembelajaran yang diyakini

peneliti dan guru dapat mengatasi masalah yang muncul di kelas tersebut. Proses

ini setelah melalui kajian berbagai literatur dan diskusi kolaboratif bersama dosen

pembimbing dan guru. Ada beberapa masalah yang ditemukan saat observasi

awal, namun dua masalah yang diutamakan peneliti sebagai target penyelesaian di

kelas X-1 adalah iklim kelas dan motivasi belajar siswa. Target dikatakan tercapai

bila terjadi peningkatan aspek iklim kelas dan motivasi belajar siswa setelah

diberi tindakan berupa integrasi media ICT ke dalam collaborative learning.

Hasil pelaksanaan tindakan yang dijabarkan melalui perhitungan dan analisis data

serta didukung dengan data pendukung, menunjukkan terjadinya peningkatan

pada aspek iklim kelas dan motivasi belajar siswa. Besarnya peningkatan

ditunjukkan dengan persentase rata-rata tiap aspek yang telah mencapai target

Page 117: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

penelitian sebesar 65% untuk aspek iklim kelas dan 60% untuk aspek motivasi

belajar siswa. Berikut ini adalah pembahasan dari masing-masing aspek:

1. Iklim Kelas

Iklim kelas menurut Widoyoko (2011: 209) adalah segala situasi yang

muncul akibat hubungan antara guru dan siswa atau hubungan antarsiswa

yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Iklim kelas yang diamati di

kelas X-1 ini dibagi menjadi empat indikator penting yaitu kekompakan siswa

dalam kelas, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran biologi, Kepuasan

siswa selama mengikuti pembelajaran biologi, dan dukungan guru dalam

kegiatan pembelajaran biologi.

Pembelajaran dengan mengintegrasikan media ICT ke dalam

collaborative learning ini dapat meningkatkan iklim kelas karena

collaborative learning sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang

mendukung iklim kelas yang baik. Di dalam pendekatan ini terdapat metode-

metode seperti diskusi, problem solving, metode simulasi, dan bekerja

bersama dalam kelompok. Media ICT yang digunakan dalam penelitian ini

adalah video, gambar slide, internet, kamera, dan laptop. Penggunaan media

ini juga dapat meningkatkan iklim kelas.

Sintaks integrasi media ICT ke dalam collaborative learning ini

memiliki banyak potensi untuk memperbaiki iklim kelas X-1. Siswa

melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan

dalam bentuk video. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang kompak dalam

tim guna menyajikan hasil karya berupa pembuatan video pengamatan

ekosistem dan peragaan jaring-jaring makanan kepada siswa lainnya. Proses

ini secara langsung akan menuntut siswa dalam kelompoknya untuk terlibat

dalam pembelajaran, berpartisipasi aktif, dan saling membantu agar tugas

yang diberikan cepat selesai, permasalahan yang ada segera terpecahkan, dan

penyajian hasil karya melalui presentasi berjalan dengan lancar sehingga

kelompok memperoleh nilai yang baik.

Page 118: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Pembelajaran seperti ini juga memfasilitasi siswa dan guru untuk

saling berinteraksi. Guru tidak lagi menjadi sumber informasi (teacher-

centered) karena peran guru dalam pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator

yang bertugas membimbing dan mengarahkan kelompok-kelompok

kolaboratif agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Pengetahuan sebagian besar diperoleh siswa sendiri melalui kegiatan diskusi

dan pengamatan. Peran guru sebagai fasilitator ini merupakan bentuk

dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran. Dukungan guru yang merata

pada tiap siswa atau kelompok secara langsung akan memuaskan siswa dalam

mengikuti pembelajaran yang diindikasikan dengan keikutsertaan dan

partisipasinya yang tinggi selama pembelajaran. Dengan demikian, pada

akhirnya pembelajaran seperti ini akan meningkatkan interaksi yang terjadi

antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan materi yang

diajarkan.

Pendapat peneliti ini diperkuat oleh hasil penelitian Chou (2003)

dalam Wang dan Woo (2007:148-156) menjabarkan bahwa ICT dapat

mendukung interaksi yang terjadi di kelas, seperti interaksi antara siswa

dengan materi, interaksi siswa dengan guru , siswa dengan siswa lainnya, dan

siswa dengan media penghubung. Tipe-tipe interaksi seperti ini membuat

proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan siswa menjadi lebih aktif dan

berkembang. Adanya interaksi antara siswa, guru, dan materi pelajaran akan

menciptakan iklim kelas yang baik sehingga suasana pembelajaran menjadi

kondusif. Pada akhirnya integrasi media ICT ke dalam collaborative learning

ini diyakini peneliti merupakan solusi untuk memperbaiki iklim kelas yang

didukung oleh pendapat NISE (2003) dimana collaborative learning akan

terlaksana dengan baik jika didukung dengan media komunikasi (ICT) antara

lain internet, media audio, video, media audio-visual, dll. Hal ini dikuatkan

oleh Wang dan Chen (2008:18-23) bahwa collaborative learning

meningkatkan pengetahuan siswa dalam penggunaan ICT. Chaeruman (2005:

48) mengungkapkan, dalam pembelajaran kolaboratif, ICT dapat

Page 119: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling

bekerja sama, berbagi saran, ide, gagasan, masukan, nasehat, dan juga

pengalaman sesama anggota kelompoknya.

Solusi yang diyakini peneliti bersama guru ini sudah tepat karena

didukung teori yang relevan sehingga dapat memperbaiki iklim kelas.

Keyakinan ini dibuktikan melalui pelaksanaannya di kelas X-1. Berdasarkan

standar evaluasi kualitas pembelajaran dalam Widoyoko (2011:263), iklim

kelas di X-1 meningkat dari kurang baik pada pratindakan menjadi cukup baik

pada siklus 2. Hasil ini menjawab permasalahan penelitian bahwa integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan iklim kelas

pembelajaran biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran

2011/ 2012. Besarnya persentase peningkatan itu menunjukkan bahwa iklim

kelas di X-1 sudah cukup baik. Hasil ini hanya berlaku di kelas X-1 dan hanya

kepada siswa yang diberi tindakan saat itu pada materi ekosistem.

2. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi merupakan dorongan baik dalam diri siswa maupun dari

lingkungan di sekitarnya sehingga dapat meningkatkan kecenderungan siswa

untuk melakukan sesuatu kaitannya dengan proses pembelajaran. Motivasi

belajar siswa yang diukur di kelas X-1 ini dibagi menjadi 10 indikator penting

yaitu sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi,

kegiatan-kegiatan untuk mencapai prestasi, cermat menentukan target prestasi,

usaha menangulangi berbagai penghambat pencapaian keberhasilan,

menemukan suatu cara penyelesaian masalah yang lebih singkat dan mudah,

minat siswa pada pelajaran, menyukai tantangan baik dari dalam maupun luar,

kesempurnaan penyelesaian tugas, melakukan kegiatan diskusi dengan baik,

percaya diri dan tangguh dalam pembelajaran dan menyelesaikan tugas.

Sintaks integrasi media ICT ke dalam collaborative learning ini

memiliki banyak potensi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X-

1. Pembelajaran dengan mengintegrasikan media ICT ke dalam collaborative

Page 120: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

learning ini menggunakan media berbasis ICT seperti video, gambar slide,

internet, kamera, dan laptop sebagai sarana penyajian dan penyampaian

materi. Media ini juga berperan sebagai media komunikasi antarsiswa dan

guru dengan siswa. Media ini merupakan media pembelajaran yang menarik

bagi siswa.

Adanya kerja sama, interaksi antarsiswa, dan media pembelajaran yang

menarik bagi siswa ini secara langsung akan meningkatkan minat dan

ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang merasa tertarik

dan memiliki minat yang tinggi terhadap pembelajaran secara otomatis akan

mendorong atau memotivasinya untuk belajar. Dengan adanya pembelajaran

kolaboratif yang mengharuskan tiap anggota kelompok berperan aktif dalam

diskusi dan presentasi, orientasi siswa maupun kelompok untuk berhasil dalam

diskusi, presentasi, dan perolehan nilai hasil belajar akan lebih besar. Hal ini

diindikasikan dengan siswa yang merasa harus lebih giat menyelesaikan LKS

dan melakukan pengamatan atau peragaan jaring-jaring makanan lebih teliti

agar mendapat data yang lengkap untuk didiskusikan.

Pembelajaran kolaboratif ini juga memberikan berbagai peluang pada

siswa atau kelompok untuk menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan

berbagai permasalahan yang ada dalam kelompoknya. Adanya penugasan

berupa pengamatan ekosistem lapangan, pengamatan video, pengumpulan

LKS, dan presentasi kelompok yang diberikan guru kepada siswa yang harus

segera dikerjakan dan diselesaikan tiap kelompok agar mendapatkan nilai

yang baik, secara langsung akan membuat siswa dalam kelompoknya

bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikannya.

Ketegasan guru dalam pembelajaran dan ketidakraguan untuk

memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan selama pembelajaran

secara langsung akan meningkatkan tanggung jawab siswa. Tanggung jawab

ini diindikasikan dengan ketepatan dan keseriusannya dalam penyelesaian

tugas dan aktivitas selama berdiskusi. Dengan demikian, pada akhirnya

pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Page 121: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Pendapat peneliti ini diperkuat oleh Waryono (2009: 771-776) yang

menyatakan bahwa pembelajaran berbasis ICT atau TIK adalah pembelajaran

yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam proses

belajar mengajar. Dijelaskan bahwa teknologi memiliki potensi yang sangat

besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Penggunaan ICT dalam

kelas menurut Bingimlas (2009: 235-245) memainkan peranan penting dalam

meningkatkan motivasi, keterampilan dan pengetahuan. ICT memiliki

beberapa manfaat dalam pembelajaran biologi atau sains. Menurut Kelleher

(2000) dalam jurnal Bingimlas (2009: 235-245), ICT sangat bermanfaat dalam

pembelajaran Sains di kelas. menurutnya, ICT dapat membantu siswa lebih

memahami prinsip dan konsep Sains serta meningkatkan minat, motivasi dan

kesuksesan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembelajaran biologi materi

ekosistem ini, media ICT berperan penting dalam memvisualisasikan hal-hal

yang tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa. Misalnya daur

biogeokimia yang menggunakan media video dan slide untuk memudahkan

siswa memahami proses daur biogeokimia di alam, selain itu tipe-tipe

ekosistem dan bioma yang tidak ada di sekitar mereka seperti gurun, tundra,

sabana, dll, akan lebih menarik dan jelas bila disajikan dalam bentuk video.

Lebih lanjut lagi, media ICT ini memfasilitasi siswa untuk belajar secara

kolaboratif dan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah.

Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi siswa adalah minat,

oleh sebab itu minat siswa perlu ditingkatkan. Minat siswa dapat ditingkatkan

dengan membangkitkan perhatiannya. Perhatian siswa ini dapat ditingkatkan

dengan menciptakan pembelajaran yang berkualitas dalam kelas. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Hamalik (2003: 166-167) menjabarkan beberapa

cara untuk menggerakkan motivasi belajar siswa, salah satunya melalui kerja

kelompok. Pada saat bekerja dalam kelompok, kadang-kadang siswa memiliki

perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompoknya, sehingga hal ini

dapat menjadi pendorong yang kuat dalam belajar. Oleh karena itu,

Page 122: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

pendekatan pembelajaran ini sesuai dipadukan dengan penggunaan media

ICT.

Solusi yang diyakini peneliti bersama guru ini sudah tepat karena

didukung teori yang relevan yaitu dapat memperbaiki motivasi belajar siswa.

Keyakinan ini dibuktikan melalui pelaksanaannya di kelas X-1. Berdasarkan

standar evaluasi kualitas pembelajaran dalam Widoyoko (2011:263), motivasi

belajar siswa di kelas X-1 meningkat dari kurang baik pada pratindakan

menjadi cukup baik pada siklus 1 dan meningkat menjadi lebih baik pada

siklus 2. Hasil ini menjawab permasalahan penelitian bahwa integrasi media

ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa pada pembelajaran biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1 Surakarta

tahun pelajaran 2011/ 2012. Besarnya persentase peningkatan itu

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa di kelas X-1 sudah baik. Hasil ini

hanya berlaku di kelas X-1 dan hanya kepada siswa yang diberi tindakan saat

itu pada materi ekosistem.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aspek iklim kelas dan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran biologi siswa kelas X-1 SMA Batik 1

Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012. Hasil ini didukung oleh hasil analisis data

di lapangan berupa angket, hasil observasi, dan wawancara serta didukung pula

oleh hasil dokumentasi dan nilai hasil belajar siswa. Peningkatan yang terjadi ini

juga dikuatkan oleh beberapa teori yang ada dari berbagai kajian pustaka dan hasil

penelitian yang relevan.

Beberapa hal baru dari penelitian ini antara lain media yang menarik

memiliki dua manfaat utama bagi siswa, yaitu memudahkan mereka memahami

materi yang sulit dan abstrak, yang kedua media pembelajaran ini merupakan

komponen penting yang meningkatkan motivasi belajar siswa. Selanjutnya,

pengukuran peningkatan motivasi belajar cukup sulit melalui instrumen berupa

LO, karena tidak semua indikator tampak pada siswa dan dapat diamati walaupun

sebenarnya indikator tersebut dilakukan oleh siswa. Pengukuran melalui LO ini

adalah sebagai data pendukung hasil angket. Melalui angket, motivasi belajar

Page 123: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, kesimpulan penilitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Penerapan integrasi media ICT ke dalam collaborative learning dapat

meningkatkan iklim kelas pada pembelajaran biologi siswa kelas X-1 SMA

Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012.

2. Penerapan integrasi media ICT ke dalam collaborative learning dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran biologi siswa kelas

X-1 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kajian teori serta melihat hasil penelitian ini, akan

disampaikan implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun secara praktis

dalam upaya meningkatkan iklim kelas dan motivasi belajar siswa dalam

pelajaran biologi beriku ini:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk:

a. Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai arti

pentingnya penerapan strategi, metode, maupun pendekatan pembelajaran

yang bervariasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi siswa

terutama aspek iklim kelas dan motivasi belajar siswa di SMA Batik 1

Surakarta.

b. Sebagai salah satu sumber acuan atau referensi bagi peneliti lain yang akan

mengadakan penelitian mengenai masalah kualitas pembelajaran biologi

terutama aspek iklim kelas dan motivasi belajar siswa.

Page 124: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses

pembelajaran Biologi di SMA Negeri 2 Sukoharjo, yaitu dengan penerapan

integrasi media ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran biologi siswa terutama aspek iklim kelas dan motivasi

belajar siswa.

C. SARAN

1. Kepada siswa

a. Siswa hendaknya mengembangkan kekompakan dan kemandirian untuk

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sehingga iklim kelas mampu

lebih kondusif.

b. Siswa hendaknya menjalin interaksi yang baik antarsiswa lainnya, guru

dan materi pembelajaran sehingga tercipta ikim kelas yang kondusif untuk

belajar.

c. Siswa hendaknya menaati peraturan yang diterapkan sekolah maupun yang

telah disepakati bersama sehingga iklim kelas mampu lebih kondusif.

d. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi dari dalam dirinya sendiri untuk

menyadari pentingnya pembelajaran biologi dalam kehidupan.

e. Siswa hendaknya meningkatkan keberanian dan kemampuan bertanya atau

menyampaikan pendapat sehingga memotivasi siswa lain untuk bersikap

serupa sehingga pembelajaran menjadi menarik bagi siswa.

2. Kepada guru

a. Guru hendaknya mempelajari dengan baik langkah-langkah pembelajaran

sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan apa yang

telah direncanakan.

b. Guru hendaknya lebih mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan

digunakan saat proses pembelajaran.

Page 125: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

siswa lebih bisa dianalisis. Setelah diberi tindakan, motivasi belajar siswa di kelas

X-1 meningkat menjadi lebih baik daripada sebelum mendapat tindakan.

Iklim kelas merupakan aspek yang cukup mudah ditingkatkan di kelas ini,

dengan diberikan tindakan berupa pembelajaran yang menarik, siswa sudah

menunjukkan iklim kelas yang lebih kondusif. Ini berhubungan dengan tingkat

motivasi belajar siswa. Semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa, iklim

kelas semakin mudah ditingkatkan karena motivasi yang tinggi mengindikasikan

minat dan ketertarikan belajar yang tinggi pula sehingga kemauan dan semangat

ini dengan sendirinya menciptakan suasana belajar yang kondusif. Setelah diberi

tindakan, iklim kelas X-1 menjadi cukup baik daripada sebelum mendapat

tindakan.

Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan

integrasi media ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan iklim

kelas dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran biologi siswa kelas X-1 SMA

Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012.

Page 126: COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KELAS …/Integras... · IKLIM KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI ... Hakikat Pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

c. Guru hendaknya lebih tegas dalam mengarahkan dan membimbing siswa

agar siswa disiplin waktu dalam melaksanakan pembelajaran.

d. Guru hendaknya memotivasi siswa lebih banyak lagi sehingga siswa

memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran

e. Guru hendaknya mengembangkan suasana kolaboratif dalam pembelajaran

dimana siswa dapat saling berbagi pengetahuan melalui interaksi yang

terjalin.

f. Guru hendaknya menjadi fasilitator dalam pembelajaran dan bukan

sebagai sumber pengetahuan (teacher-centered) melainkan menempatkan

siswa sebagai aktor utama dalam pembelajaran (sudent-centered)

3. Kepada sekolah

a. Perlu adanya optimalisasi penggunaan fasilitas pembelajaran sehingga

dapat mencapai kualitas pembelajaran biologi terutama aspek iklim kelas

dan motivasi belajar siswa yang optimal.

b. Perlu adanya pelatihan kepada guru untuk menerapkan pembelajaran

yang inovatif.

4. Kepada peneliti lain

Perlu diadakan penelitian sejenis dengan cakupan materi lain yang

lebih luas sehingga dapat diketahui sejauh mana penerapan model integrasi

media ICT ke dalam collaborative learning dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran biologi terutama dari iklim kelas dan motivasi belajar siswa.