chrysanthemum

28
CHRYSANTHEMUM

Upload: benson

Post on 14-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

CHRYSANTHEMUM. Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas) Seruni (Indonesia) Asal : Cina Sering di samakan dengan bunga aster Termasuk famili Compositae (Asteraceae). Tanaman semusim dan tahunan Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: CHRYSANTHEMUM

CHRYSANTHEMUM

Page 2: CHRYSANTHEMUM

• Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas)

• Seruni (Indonesia)

• Asal : Cina

• Sering disamakan dengan bunga aster

• Termasuk famili Compositae (Asteraceae)

Page 3: CHRYSANTHEMUM

B O T A N ITanaman semusim dan tahunan

Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang

Batangnya berkayu → semak, perdu, ada juga yang tidak berkayu

Daun berlekuk dangkal dan dalam, berwarna hijau muda → kelam, berbulu halus, mempunyai aroma tertentu

Page 4: CHRYSANTHEMUM

Bunga keluar dari ujung percabangan,

petalnya banyak tersusun menurut

lingkaran, membentuk malai datar

dengan dasar bunga melebar. Warna

bunga bervariasi : kuning, putih, merah,

orange

P E R B A N Y A K A N

Bagian vegetatif :

Anakan dari stolon

Stek

Kultur aseptik

Page 5: CHRYSANTHEMUM

S T E K - Bibit berumur 1 tahun - Tunas air yang keluar dari rumpun, 3-8 cm- 3-4 ruas- Daun bagian atas dipotong, diambil pucuknya- Ditanam pada bak berisi pasir yang diberi alas agar air tetap tersedia → pH terkontrol- Temperatur 17°C- Jarak tanam rapat- Hindarkan penyinaran langsung → bak tanam dapat ditutup dengan kain blacu

• Cff : Untuk memperoleh bahan stek, dibuat pembibitan khusus untuk mengambil pucuknya/tunas air

Page 6: CHRYSANTHEMUM

P E M I S A H A N A N A K A N

• Memisahkan rumpun tergantung dari spesiesnya

• Apakah musiman atau tahunan

• Anakan tumbuh dari stolon

• Keberhasilan lebih besar tetapi jumlah terbatas

• Tempatkan ditempat teduh

Page 7: CHRYSANTHEMUM

I K L I M M I K R O

• Tumbuh dari dataran rendah → pegunungan

• Waktu tanam di daerah musiman : bulan Mei – Juli

• Masa vegetatif → hari panjang• Masa generatif → hari pendek• Dengan temperatur malam sekitar

15-16°C• Selama 3-4 minggu untuk induksi

inisiasi bunga

Page 8: CHRYSANTHEMUM

• Bunga dipanen + 7-14 minggu setelah hari pendek/penutupan dengan kain hitam

• Jenis yang pendek untuk tanaman pot (dapat dibantu B-Nine dengan dosis 2.500 ppm)

• Penutupan dengan kain hitam lebih cepat dibanding bunga potong

Page 9: CHRYSANTHEMUM

T A N A H

• Pada umumnya ditanam dipot

• Di lapang → masalah pemeliharaan

• Di rumah kaca/plastik

• Campuran tanah : pasir : kompos (BO) →

Tanah sarang

Tanah aerasi baik

Tanah hindari air yang berlebihan

Page 10: CHRYSANTHEMUM

• Naungan diperlukan hanya pada saat tanam/bibit baru dipindahkan.

• Setelah tumbuh → cahaya penuh

Page 11: CHRYSANTHEMUM

P E M U P U K A N

• Bahan organik diperlukan sekali

• Dikehendaki tanah dengan pH yang netral

• Nitrogen untuk kualitas daun 10-15 ppm,

P 5-10 ppm

K 5-10 ppm

Ca 150 ppm

Page 12: CHRYSANTHEMUM

P E M E L I H A R A A N

• Pembuangan tunas samping yang menghasilkan bunga disbudding untuk tanaman yang menghendaki bunga tunggal

• Disbudding : membuang tunas bunga

• Pinching : membuang tunas samping

Page 13: CHRYSANTHEMUM

Chrysanthemum indicana hyb

P E N O P A N G• Di pot → ajir bambu agar

tumbuhnya tegak

• Di lapang → jala dibuat dari tambang plastik atau kawat

P E M A N G K A S A N• Dilapang/rumah kaca bila perennial

→ sekali habis. Tinggalkan anakan tidak menjadi sumber HPT

Page 14: CHRYSANTHEMUM

P E N Y I R A M A N

• Lihat situasi dan kondisi yang mendukung

• Hindari keadaan yang terlalu lembab/media basah

Page 15: CHRYSANTHEMUM

H A M A

• Aphis nufa maculata : kutu hijau

• Macrosiphum samboni : kutu hitam

• Tetranychus dimaculatus : laba-laba merah

• Heliothrips haemorrhoidalis : tungau

• Phlyctaenia ferrugalis : ulat daun

• Lygus pratensis : kumbang/kepik kumbang bunga

Page 16: CHRYSANTHEMUM

P E N Y A K I T

• Bercak daun bakteri (Bacterial leaf spot)

• Busuk pucuk (Bud rot)

Gejala : Bercak garis kebasah-basahan pada daun, batang abu-abu, coklat kemerahan. Daun layu mati

Pengendalian : yang mengandung Co atau Streptomycin

Page 17: CHRYSANTHEMUM

• Bercak – hawar daun (leaf blight, leaf blotch, anthracnose) Bercak pada daun berbentuk angular → tidak merata→ Usahakan sirkulasi udara yang baik

• Layu fusarium : kerdil dan kuningGejala : Dimulai dari batang bagian bawah, daun dan kelopak bunga layu, mati, batang dipotong garis-garis hitam pada jaringan pembuluhnya

Page 18: CHRYSANTHEMUM

Nematode membantu masuknya Fusarium

Pengendalian

• Seed treatment

• Sterilisasi tanah

• Pemupukan dan pengairan yang teratur

• Membakar sisa tanaman terinfeksi

Page 19: CHRYSANTHEMUM

• Layu ferticillium Gejala : Daun kuning dimulai bagian bawahnya

Jaringan batang berwarna pada cuaca dingin

Melalui luka infeksinya

Pengendalian • Tanaman terserang dicabut – dibakar • Sterilisasi tanah • Memusnahkan serangga tanah yang

melukai akar dengan aldrin, dieldrin, chlordane

• Membersihkan gulma

Page 20: CHRYSANTHEMUM

• Bercak coklat (Puccinia chrysantherii)

• Layu bakteri Gejala : Daun lebih hijau bagian yang sep. basah → coklat kering, kerdil, layuBatang dipotong, keluar lendir berwarna kuning Bau pada musim hujan

Pengendalian : Serangga vektor diberantasMethoxychlor, DDT, MekthiosSterilisasi tanah

• Mozaik belang (Mottle)

• Krupuk (Crinkle)

Page 21: CHRYSANTHEMUM

• Flower breakingGejala :

Belang kuning dan gelap, berkerut, berubah bentuk, keriting Bercak pada bungaPenyebaran oleh Aphid, penyambungan

Pengendalian : Serangga dengan Malathion nicotine sulfat hidraneMembersihkan tanaman terinfeksi

Page 22: CHRYSANTHEMUM

• Bercak Cincin (Ring spot)Gejala : Beragam

Daun kuning → mati Bercak cincin Daun muda mengkerut Berubah bentuk, kerdil

Pengendalian : Tanaman terinfeksi dicabut

Serangga dengan DDT, methoxychlor, malathion

Serangga melalui Nemathoda pada daun pucuk → Nematode bertahan pada pucuk, batang, tanah

Page 23: CHRYSANTHEMUM

• Gejala daun hijau hitam layu mati

Pengendalian : Nematoda → dengan malathion rotasi mulsa kering

• Flower blight ; blossom blight

• Bunga layu busuk

Page 24: CHRYSANTHEMUM

P E N U N D A A N

• IAA 25-400 ppm C. morifolium var. fortyniners dan ice berg di R.K 8 jam penyinaran → menunda pembungaan dan membatasi tunas (Lindstrom & Asen, 1967)

• V. Indianapolis yellow A 6 100 ppm. Minggu ke 4 setelah L.P. 8 jam → mengurangi pembungaan (Cathey,1959) 2-4,2

Page 25: CHRYSANTHEMUM

• GA 100 ppm. Minggu ke 3 L.P. 8 jam

Setelah inisiasi sebelum berbunga AMO – 1618 500 ppm Yellow lace, panjang tangkai bunga

Penyemprotan minggu ke 1 – L.P 8 jam

Penundaan 14-18 hari AMO – 1618 + GA → sama peng. dengan kontrol (minggu ke 2 L.P 8 jam)

• Ethylene indianapolis white 1-4 ppm → mengganggu pembungaan dan tunas bunga tidak berkembang, buku batang pendek, tebal daun tumbuh tidak menentu epinasti (Tija & Calleque)

Page 26: CHRYSANTHEMUM

I N D U K S I

“Japanese” → tidak sensitif pada L.P

→ tetapi temp. Shuokan, Ken Ko Zan S

Harada & Nitsch (1959) → 1°C

- 2-4 minggu sebelum pembungaan

- 10 mg GA3 → menginduksi pembungaan

Page 27: CHRYSANTHEMUM

PINCHING & PRUNNING• Jumlah tunas• Bentuk tanaman• Menstimulir jumlah bunga• Waktu pembungaan

• Cathey et al (1996) Alkyl ester C8, C10, C12 dari asam lemak (pada indianapolis) efektif pengganti pinching & prunning Methyl nanvate, Methyl decanoats. → Chrysan juga Carnation0.025 – 0.05 M0.05 – 6.10 M0.16 – 0.27 M

Page 28: CHRYSANTHEMUM

PEMENDEKAN BUKU BATANG

• Phospon D → pada tanah 200-250 mL. → 1 bagian 10 gram powder dalam 160-800 bagian air

• SADH 2.500-5.000 ppm pada daun 2 minggu,

• i.p 8 jam pada disbudding → membuat kerdil bentuk bunga lebih baik, ukuran lebih besar