chasis - prasetyods.files.wordpress.com  · web viewgaya penggerak dari aksel belakang diteruskan...

26
CHASIS WHEEL ALIGNMENT Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi wheel alignment. Tujuan Instruksional Khusus : 1. Peserta dapat menyebutkan definisi, macam, fungsi dan ukuran Toe. 2. Peserta dapat meyebutkan definisi, macam, fungsi dan ukuran camber. 3. Peserta dapat menyebutkan definisi, macam, fungsi dan ukuran caster. 4. Peserta dapat menyebutkan definisi, macam , fungsi dan ukuran sudut kingpin dan offset. Alat bantu : 1. Transparant 2. Wallchart 3. Model Waktu : 120 menit Kepustakaan : 1. Training Guide BMW TRAINING CENTRE ASYTRA MOBIL Nama : 10 40 01 12 Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 1 of 21

Upload: phamxuyen

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CHASIS

WHEEL ALIGNMENT

Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi wheel alignment.

Tujuan Instruksional Khusus :

1. Peserta dapat menyebutkan definisi, macam, fungsi dan ukuran Toe.2. Peserta dapat meyebutkan definisi, macam, fungsi dan ukuran camber.3. Peserta dapat menyebutkan definisi, macam, fungsi dan ukuran caster.4. Peserta dapat menyebutkan definisi, macam , fungsi dan ukuran sudut

kingpin dan offset.

Alat bantu :

1. Transparant2. Wallchart3. Model

Waktu : 120 menit

Kepustakaan :

1. Training Guide BMW

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 1 of 21

STRUKTUR MATERI

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 2 of 21

WHEEL ALIGNMENT

MACAM-MACAMWHEEL ALIGNMENT

TOE CAMBER CASTER SUDUT KINGPIN DAN

OFFSET

DEFINISI

Macam Fungsi

DEFINISI

Macam Ukuran Fungsi

DEFINISI

Macam Ukuran Fungsi

DEFINISI

Macam Ukuran Fungsi

Instruktur Guidance

Tahapan Mengajar Metode Alat bantu Waktu

1. Membangun Mentality

2. Motivasi2.1 Bagaimana sleeping

wheel kendaraan bisa berbalik sendiri saat kendaraan telah melewati belokan.

2.2 Mengapa saat jalan lurus, steering wheel kita lepas kendaraan masih bisa berjalan lurus.

3. Elaborasi3.1 Toe (definisi, macam,

fungsi, ukuran).3.2 Camber (definisi,

macam, fungsi, pengaruh camber terhadap pengemudian, ukuran).

3.3 Caster ( Definisi, macam, fungsi, ukuran).

3.4 Sudut kingpin dan offset (definisi, macam, fungsi, ukuran)

4. Konsulidasi

5. Test Kompetensi

Cer, T-J

Cer, T-J

Cer, T-J

Cer, T-J, Dis

Cer, T-J, Dis

Cer, T-J, Dis

Cer, T-J, Dis

Cer, T-J, Dis

Cer, T-J, Dis

Wallchart

WallchartOHP, Model, L.L 1 – 5WallchartOHP, Model,L.L 6 – 12

L.L 13 –16Wallchart, OHP, modelL.L 17 – 21

OHP

Daftar Pertanyaan

5 menit

2,5 menit

2,5 menit

20 menit

20 menit

20 menit

20 menit

15 menit

15 menit

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 3 of 21

1. TOE

1.1 Definisi toeSelisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang jika dilihat dari atas kendaraan.

1.2 Macam-macam toe

1.2.2 Toe in (toe Positif)- Roda bagian belakang kendaraan saling mendekat A < B - Merupakan ukuran sudut toe in dalam derajat.- Perbedaan A O merupakan ukuran toe in dalam mm.- Efek jika toe in terlalu besar maka pada roda akan aus pada

sebelah luar.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 4 of 21

1.2.3 Toe Out (toe negative)

Roda bagian depan kendaraan saling menjauhi atau

A > B. Merupakan ukuran sudut toe out

dalam derajat. Perbedaan antara A dan B

merupakan ukuran toe out dalam mm.

Efek jika toe out terlalu besar maka pada roda akan aus pada sebelah dalam.

1.3 Fungsi Toe

1.3.1 Sebagai koreksi camber

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 5 of 21

Reaksi rolling camber menyebabkan roda menggelinding ke arah luar oleh sambungan kemudi roda dipaksa bergerak lurus kearah jalannya kendaraan akibatnya roda menggelinding dengan ban menggosok pada permukaan jalan.

Toe in mengakibatkan roda mengelinding ke arah dalam efek rolling camber ke arah luar dapat teratasi sehingga roda dapat mengelinding lurus tanpa terjadi bau menggosok pada permukaan jalan :

1. Menghemat ban / keausan ban merata 2. Pengemudian stabil / tidak timbul getaran

1.3.2 Sebagai koreksi gaya penggerak

1.3.2.1 Mobil dengan penggerak roda belakang

Gaya penggerak dari aksel belakang diteruskan ke aksel depan melalui rangka reaksi geseran gelinding ban roda depan yang mengarah ke belakang menyebabkan bagian depan cenderung bergerak ke arah luar.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 6 of 21

Untuk mengatasi reaksi ini, maka pada kendaraan dengan penggerak roda belakang perlu penyetelan Toe in (toe positive)

1.3.2.2 Mobil dengan pengerak roda depan

Gaya pengerak dari orda depan diteruskan ke aksel belakang melalui rangka. Reaksi terhadap gelinding roda belakang yang mengarah ke belakang menyebabkan roda depan bagian depan cenderung bergerak kearah dalam.

Untuk mengatasi reaksi diatur maka pada kendaraan dengan sistem penggerak roda depan perlu penyetelan Toe out (toe negative)

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 7 of 21

2. Camber

2.1 Definisi camberKemiringan roda bagian atas ke dalam atau keluar terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan.

2.2 Macam-macam camber

2.2.1 Camber positif ( + )

Bagian atas roda miring keluar jika dilihat dari depan.

L Merupakan ukuran sudut camber positif.

Jika camber terlalu positif mengakibatkan keausan roda terjadi pada bagian luar roda.

2.2.2 Camber Negatif

Bagian atas roda miring kedalam jika dilihat dari depan.

B merupakan ukuran sudut camber negative.

Jika camber terlalu negative mengakibatkan keausan roda terjadi pada bagian dalam roda.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 8 of 21

2.3 Fungsi Camber

2.3.1 Camber Positif ( + )

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 9 of 21

Perpanjangan garis tengah roda akan bertemu pada permukaan jalan “ O “ sehingga roda akan cenderung menggelinding mengelilingi titik “ O “ ( rolling camber). Dengan adanya rolling camber gaya untuk memutar kemudi menjadi lebih ringan.

Camber positif menyebabkan pengemudian menjadi ringan.

2.3.2 Camber Negatif

Pada camber negative jauh titik kutub terhadap jalan (1) dengan titik putar kemudi terhadap jalan (2) jauh.

Camber negative menyebabkan rolling camber mengarah ke dalam ( titik 0 ). Sehingga pengemudian kendaraan menjadi berat.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 10 of 21

2.4 Pengaruh camber terhadap pengemudian

2.4.1 Camber positif ( + )

Gaya sejajar S spindel (FS) yang mengarah ke roda menyebabkan reaksi roda menekan ke arah bantalan dalam sehingga reaksi kecocokkan bantalan berkurang.

- Camber positif mengurangi kekocakan bantalan

Letak beban kendaraan pada spindel mendekati bantalan dalam menyebabkan getaran ditimbulkan spindel diteruskan ke sistem kemudi menjadi kecil.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 11 of 21

2.4.2 Camber negatif ( - )

Gaya sejajar sumbu spindel (FS) yang mengarah keluar dari roda menyebabkan roda ingin lepas dari pengikatnya, reduksi kecocokkan bantalan dapat dirasakan pada sistem kemudi.

Camber negatif menyebabkan efek kebebasan bantalan roda bertambah.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 12 of 21

Letak beban kendaraan pada sumbu spindel mendekati bantalan luar menyebabkan beban spindel bertambah menyebabkan getaran yang ditimbulkan spindel diteruskan ke sistem kemudi bertambah.

2.5 Letak beban pada spindel

2.5.1 Camber positif ( + )

Keterangan F = Gaya berat kendaraanFc = Gaya reaksi (gaya tegak lurus)

Pada camber dan gaya reaksi (gaya tegak lurus) pada poros roda (spindel) mendekati sumbu putar kemudi (king pin). Camber positif dapat memperkecil moment bengkel spindel.

2.5.2 Camber negatif ( - )

Pada camber negatif gaya reaksi (gaya tegak lurus) pada poros roda (spindel) menjauhi sumbu putar kemudi / king pin. Camber negatif dapat memperbesar moment engkol spindel.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 13 of 21

3. CASTER

3.1 Definisi caster

Kemiringan sumbu kemudi (king pin) terhadap garis tengah roda vertikal jika dilihat dari samping kendaraan

3.2 Macam-macam caster

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 14 of 21

3.2.1 Caster Negatif ( - )- Bagian sumbu king pin berada

didepan garis tengah roda vertikal “O” dan bagian bawah sumbu king pin berada dibelakang

- Merupakan sudut caster negatif dalam derajat

3.2.2 Caster Positif ( + )- Bagian atas sumbu king pin berada

belakang garis tengah roda vertikal ”O” dan bagian bawah sumbu king pin berada didepan.

- Merupakan Sudut caster positif dalam derajat.

3.3 Fungsi Caster

F = Daya penggerak

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 15 of 21

Fr = Gaya reaksi (yang digerakkan)

Daya penggerak F bekerja pada titik A dan menarik roda (yang digerakkan) dititik B. Tahanan gelinding roda memberikan perlawanan (reaksi) yang arahnya berlawanan ( Fr ).

Dengan demikian reaksi gaya gelindinng roda yang ditarik akan selalu segaris dan arahnya berlawanan dengan arah gaya penggerak.

Saat jalan lurus caster berfungsi menggerakkan roda tetap stabil dalam posisi lurus walau roda kemudi dilepas.

3.4 Pengaruh caster terhadap sifat pengemudian

3.4.1 Caster positive terlalu berat- Makin besar penyetelan caster

positive, makin besar kemampuan roda kembali pada posisi lurus.

- Bila permukaan jalan jelek, getaran roda terasa kuat dirasakan pada kemudi

3.4.2 Caster Negatif

- Pada roda timbul getaran- Pada roda bergerak tidak stabil

saat jalan lurus.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 16 of 21

4. Sudut King Pin Offset

4.1 Definisi Sudut King Pin

Kemiringan sumbu King pin terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 17 of 21

Keterangan

1 = Garis Vertikal2 = Garis sumbu King Pinʆ = Sudut Camber = Sudut King PinA = Offset3 = Sumbu roda

(Juga merupakan ukuran untuk sudut king pin).

4.2 Fungsi Sudut King Pin

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 18 of 21

TL = Tinggi saat posisi lurusTB = Tinggi saat belok

Perhatikan pada gambar pada saat belok kanan king pin terangkat dan saat belok kiri juga naik gerakan keatas king pin diteruskan ke pegas dan body kendaraan (melepas gaya berat kendaraan FW ). Perubahan tinggi king pin menyebabkab gaya balik kemudi ke posisi lurus.

4.3 Definisi Offset

Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan dengan titik temu perpanjangan garsi sumbu king pin terhadap permukaan jalan.

4.4 Macam-macam Offset

- Offset positif- Jarak A ada disebelah dalam kendaraan- A merupakan ukuran untuk offset.- Offset Negatif - Jarak A ada disebelah luar kendaraan

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 19 of 21

Sudut king pin berfungsi untuk mengembalikan sikap roda ke posisi lurus setelah membelok.

PENGARUH OFFSET

Jika offset semakin besar mengakibatkan

Setir semakin berat Karena jarak titik temu dengan jalan semakin besar sehingga yang digunakan untuk memutar roda lebih berat.

Yang mempengaruhi beratnya offset

1. Camber 2. Sudut King pin 3. Lebar telapak roda

Kesimpulan tujuan wheel alignment

1. Untuk mencegah keausan roda yang tidak merata, 2. Untuk meringankan pengemudian. 3. Untuk mengembalikan posisi kemudi setelah membelok. 4. Untuk menambah stabilitas pengemudian kendaraan.

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 20 of 21

TRAINING CENTRE

ASYTRA MOBIL

Nama : 10 40 01 12Perusahaan : Penyususn : Tanggal : 21 of 21