buku xii bab 4

58
1 2 3 4 5 6 7 Pewarisan Sifat 4 Sumber: www.midas-cichlid

Upload: dwihartono62

Post on 07-Aug-2015

143 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Pewarisan Sifat4

Sumber: www.midas-cichlid

Page 2: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Pewarisan Sifat

Peran Pembelahan Seldalam Pewarisan Sifat

Pewarisan Sifatmenurut Mendel

Pola-PolaHereditas

Kelainan Bawaanpada Manusia

Perbaikan MutuGenetik

Mitosis Meiosis

HukumMendel I

HukumMendel II

Penyimpangan SemuHukum Mendel

TautanGen

PindahSilang

DeterminasiKelamin

RangkaiKelamin

GenLetal

AlelGanda

Kelainanpada Gen

KelainanJumlah Kromosom

Seleksi Persilangan Mutasi Kloning Gen

meliputi

tercantum dalam

meliputi meliputi meliputi

Page 3: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Pewarisan SifatPewarisan Sifat

A. Peran Mitosis dan Meisosis dalam Pewarisan SifatA. Peran Mitosis dan Meisosis dalam Pewarisan Sifat

B. Pewarisan Sifat menurut MendelB. Pewarisan Sifat menurut Mendel

C. Pola-Pola HereditasC. Pola-Pola Hereditas

D. Kelainan Bawaan pada ManusiaD. Kelainan Bawaan pada Manusia

E. Perbaikan Mutu GenetikE. Perbaikan Mutu Genetik

Page 4: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Pembelahan yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk

Pembelahan yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk Berfungsi untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan mempertahankan jumlah kromosom

Berfungsi untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan mempertahankan jumlah kromosom

Hanya terjadi pada sel-sel eukariotaHanya terjadi pada sel-sel eukariota

Tumbuhan Tumbuhan Jaringan meristem, misalnya ujung akar dan pucuk batang Jaringan meristem, misalnya ujung akar dan pucuk batang

Hewan Hewan Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel kelamin (gamet) Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel kelamin (gamet)

Pembelahan mitosis terdiri atas 4 tahap:

Pembelahan mitosis terdiri atas 4 tahap:

Profase Profase Metafase

Metafase

Anafase

Anafase

Telofase

Telofase

A.Peran Mitosis dan Meiosis dalamPewarisan Sifat

Page 5: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

PROFASE

PROFASE

Sentrosom replikasi 2 sentrosom masing-masing ke kutub inti sel berlawanan mikrotubulus mulai terlihat benang gelendong (spindel) pada hewan tiap sentrosom punya sentriol kromosom jelas nukleolus dan membran inti menghilang.

Sentrosom replikasi 2 sentrosom masing-masing ke kutub inti sel berlawanan mikrotubulus mulai terlihat benang gelendong (spindel) pada hewan tiap sentrosom punya sentriol kromosom jelas nukleolus dan membran inti menghilang.

METAFASE

METAFASE

Kromatid ke bidang ekuator (bagian tengah inti sel) terbentuk lempeng metafase sentromer 2 kinetokor dihubungkan satu sentrosom.

Kromatid ke bidang ekuator (bagian tengah inti sel) terbentuk lempeng metafase sentromer 2 kinetokor dihubungkan satu sentrosom.

ANAFASE ANAFASE Kromatid memisahkan diri setiap kromosom membentuk sentromer kromosom ditarik kinetokor terpisah bergerak ke kutub berlawanan sitokenesis mulai terjadi.

Kromatid memisahkan diri setiap kromosom membentuk sentromer kromosom ditarik kinetokor terpisah bergerak ke kutub berlawanan sitokenesis mulai terjadi.

TELOFASE TELOFASE Kromosom sampai di kutub berlawanan benang gelendong tidak terlihat kromosom panjang, tipis, tidak terlihat jelas kromatin membran inti terbentuk sitokinesis lengkap 2 sel anak identik.

Kromosom sampai di kutub berlawanan benang gelendong tidak terlihat kromosom panjang, tipis, tidak terlihat jelas kromatin membran inti terbentuk sitokinesis lengkap 2 sel anak identik.

Page 6: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Pembelahan mitosis pada sel hewan

Interfase

Profase

Metafase

Anafase

Telofase

Interfase

• Interfase merupakan tahap istirahat di antara dua pembelahan sel dan merupakan tahap terlama dalam siklus sel.

• Sel melaksanakan fungsinya seperti biasa, tumbuh dan berkembang menjadi sel matang.

Page 7: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Siklus Sel

Page 8: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Terjadi pada sel-sel kelamin (gamet) sperma dan ovum.Terjadi pada sel-sel kelamin (gamet) sperma dan ovum.

Tujuan menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.Tujuan menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.

Pengurangan jumlah kromosom induk PEMBELAHAN REDUKSI.

Dihasilkan 4 sel anak mengandung setengah jumlah kromosom sel induk.Dihasilkan 4 sel anak mengandung setengah jumlah kromosom sel induk.

Dua kali periode pembelahan.Dua kali periode pembelahan.

Meiosis I reduksi kromosom induk.

Meiosis II pemisahan kromosom.

Antara meiosis I dan II periode pendek interkinesis.

Page 9: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Pembelahan Meiosis pada Sel HewanPembelahan Meiosis pada Sel Hewan

Interfase I

Profase I

Metafase I

Anafase I

Telofase I

Interfase II

Telofase II

Anafase II

Metafase II

Profase II

Page 10: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

PROFASE I Kromosom memendek dan menebal 2 kromosom homolog saling berdekatan benang gelendong terbentuk perlekatan antarkromatid kiasma pertukaran segmen kromatid pindah silang.

Kromosom memendek dan menebal 2 kromosom homolog saling berdekatan benang gelendong terbentuk perlekatan antarkromatid kiasma pertukaran segmen kromatid pindah silang.

METAFASE I Kromosom homolog berjajar berhadapan menempatkan diri pada bidang ekuatorKromosom homolog berjajar berhadapan menempatkan diri pada bidang ekuator

ANAFASE I Kromosom homolog memisahkan diri dari pasangan homolog bergerak ke arah kutub berlawanan

Kromosom homolog memisahkan diri dari pasangan homolog bergerak ke arah kutub berlawanan

TELOFASE I Sitokenesis 2 sel anak setengah jumlah kromosom sel induk membran inti mulai terbentuk 2 kromatid identik

Sitokenesis 2 sel anak setengah jumlah kromosom sel induk membran inti mulai terbentuk 2 kromatid identik

Page 11: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

PROFASE 2Kromosom memendek dan menebal mudah diamati benang-benang gelendong pada masing-masing kutub

Kromosom memendek dan menebal mudah diamati benang-benang gelendong pada masing-masing kutub

METAFASE 2

Kromosom pada bidang ekuator sentromer membelah pasangan kromatid memisahkan diri membran inti tidak terlihat

Kromosom pada bidang ekuator sentromer membelah pasangan kromatid memisahkan diri membran inti tidak terlihat

ANAFASE 2 Kromosom dengan 1 kromatid memisahkan diri bergerak ke arah kutub berlawananKromosom dengan 1 kromatid memisahkan diri bergerak ke arah kutub berlawanan

TELOFASE 2 Tiap sel 2 sel anak haploidTiap sel 2 sel anak haploid

Page 12: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Gregor Johann Mendel (1822-1884) Bapak Genetika

Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika percobaan menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum).Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika percobaan menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum).

Siklus hidup tidak lama

Mudah disilangkan

Memiliki bunga sempurna

Memiliki 7 sifat beda yang mencolok

ALA

SA

N

HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/ segregation of allelic genes Tiap organisme memiliki 2 alel untuk setiap sifat alel memisah selama pembentukan gamet setiap gamet memiliki satu alel untuk satu sifat persilangan monohibrid.

HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/ segregation of allelic genes Tiap organisme memiliki 2 alel untuk setiap sifat alel memisah selama pembentukan gamet setiap gamet memiliki satu alel untuk satu sifat persilangan monohibrid.

HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis pada waktu pembentukan gamet persilangan dihibrid atau lebih.

HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis pada waktu pembentukan gamet persilangan dihibrid atau lebih.

B. Pewarisan Sifat Menurut MendelB. Pewarisan Sifat Menurut Mendel

Page 13: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Sifat-sifat kacang kapri yang dipelajari Mendel

a. Letak bunga

b. Bentuk polong

c. Bentuk biji

d. Warna polong

e. Warna biji

f. Warna testa (kulit biji)

terminal aksial

rata berlekuk

bulat keriput

hijau kuning

hijau kuning

Abu-abu putih

Page 14: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Mendel: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi >< tanaman galur murni batang rendah.Mendel: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi >< tanaman galur murni batang rendah.

F1 semua berbatang tinggi disilangkan sesamanya F2 tinggi : rendah = 3 :1F1 semua berbatang tinggi disilangkan sesamanya F2 tinggi : rendah = 3 :1

Persilangan dominansi penuh Batang tinggi TT (homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot resesif) F1 Tt (heterozigot) batang tinggi karena T dominan terhadap t

Persilangan dominansi penuh Batang tinggi TT (homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot resesif) F1 Tt (heterozigot) batang tinggi karena T dominan terhadap t

F1 membentuk gamet T dan t saat pembentukan gamet kedua alel (T dan t) mengalami segregasi HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN

F1 membentuk gamet T dan t saat pembentukan gamet kedua alel (T dan t) mengalami segregasi HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN

Jika F1 disilangkan sesamanya genotipe yang terbentuk TT, Tt, Tt, dan tt fenotipe: 3 tanaman berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah

Jika F1 disilangkan sesamanya genotipe yang terbentuk TT, Tt, Tt, dan tt fenotipe: 3 tanaman berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah

Page 15: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Salah satu persilangan yang dilakukan oleh Mendel

Page 16: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Persilangan

Persilangan

Sifat anakan tidak sama dengan salah

satu induk

Sifat anakan tidak sama dengan salah

satu induk

Gabungan/campuran dari

kedua induknya

Gabungan/campuran dari

kedua induknya

Pengaruh masing-masing

induk kuat

Pengaruh masing-masing

induk kuat

PERSILANGAN SEMIDOMINAN/ INTERMEDIET

PERSILANGAN SEMIDOMINAN/ INTERMEDIET

M

M

M M

m

m

M m

M m m m

Page 17: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Persilangan organisme yang memiliki dua sifat beda Persilangan organisme yang memiliki dua sifat beda

Contoh yang dilakukan Mendel :Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau.

Contoh yang dilakukan Mendel :Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau.

F1 semua berbiji bulat dan berwarna kuning (BbKk)F1 semua berbiji bulat dan berwarna kuning (BbKk)

F1 disilangkan sesamanya F2 4 kombinasi fenotipe bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, keriput hijau 9 : 3 : 3 :1 Pengelompokan 2 pasang gen secara bebas HUKUM MENDEL II

F1 disilangkan sesamanya F2 4 kombinasi fenotipe bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, keriput hijau 9 : 3 : 3 :1 Pengelompokan 2 pasang gen secara bebas HUKUM MENDEL II

B mengelompok dengan K gamet BKB mengelompok dengan K gamet BKB mengelompok dengan k gamet BkB mengelompok dengan k gamet Bkb mengelompok dengan K gamet bKb mengelompok dengan K gamet bKb mengelompok dengan k gamet bkb mengelompok dengan k gamet bk

Page 18: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

CONTOH PERSILANGAN DIHIBRID

Page 19: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Persilangan organisme yang memiliki tiga sifat beda. Persilangan organisme yang memiliki tiga sifat beda.

Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk). Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap biji hijau.

Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk). Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap biji hijau.

F1 semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji kuning (TtBbKk).F1 semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji kuning (TtBbKk).

F1 disilangkan sesamanya F2 8 kombinasi fenotipe 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.F1 disilangkan sesamanya F2 8 kombinasi fenotipe 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.

Page 20: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan antara F1 dan induk jantan atau betina.Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan antara F1 dan induk jantan atau betina.

Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda.Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda.

Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1 dan individu homozigot resesif.

Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1 dan individu homozigot resesif.

Test cross digunakan untuk menguji kemurnian suatu galur.Test cross digunakan untuk menguji kemurnian suatu galur.

d. Back Cross dan Test Cross

Page 21: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

CONTOH BACK CROSSCONTOH BACK CROSS

CONTOH TEST CROSSCONTOH TEST CROSS

Page 22: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

1. Penyimpangan semu hukum Mendel

EPISTASISEPISTASIS

HIPOSTASISHIPOSTASISPeristiwa suatu gen dikalahkan

oleh ekspresi gen lain yang bukan alelnya

Peristiwa suatu gen dikalahkan oleh ekspresi gen lain yang

bukan alelnya

Epistasis dominanContoh: warna umbi lapis pada bawang 12 : 3 : 1

Epistasis resesifContoh: warna rambut tikus 9 : 3 : 4

Peristiwa suatu gen mengalahkan ekspresi gen lain

yang bukan alelnya

Peristiwa suatu gen mengalahkan ekspresi gen lain

yang bukan alelnya

C. Pola-Pola HereditasC. Pola-Pola Hereditas

Page 23: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Gen-gen yang saling berinteraksi untuk memunculkan fenotipe tertentu. Gen-gen yang saling berinteraksi untuk memunculkan fenotipe tertentu.

Contoh: warna ungu pada bunga kacang

Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna putih.

Contoh: warna ungu pada bunga kacang

Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna putih.

Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel memengaruhi sifat tertentu.Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel memengaruhi sifat tertentu.

Pembentukan sifat oleh lebih dari 1 gen poligenPembentukan sifat oleh lebih dari 1 gen poligen

Perbandingan keturunan = 15 : 1.Perbandingan keturunan = 15 : 1.

Perbandingan keturunan = 9 : 7. Perbandingan keturunan = 9 : 7.

b. Gen-gen Komplementerb. Gen-gen Komplementer

Page 24: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri sendiri.Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri sendiri.

Dipandang sebagai epistasis resesifDipandang sebagai epistasis resesif

Contoh: warna bunga Linnaria maroccanaContoh: warna bunga Linnaria maroccana

Perbandingan keturunan = 9 : 3 : 4Perbandingan keturunan = 9 : 3 : 4

Munculnya sifat akibat interaksi dari beberapa gen.Munculnya sifat akibat interaksi dari beberapa gen.

Contoh: jengger/pial ayamContoh: jengger/pial ayam

Pial walnut Pial ercis Pial mawar Pial tunggal

Page 25: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

2. Tautan Gen (Gene Linked)

Gen-gen yang terangkai pada kromosom yang sama

Tokoh: Thomas Hunt Morgan

Contoh gen berangkai: penentu bentuk sayap dan warna dada Drosophila melanogaster

K = sayap normal , k = sayap keriput

L = dada berwarna, l = dada polos

Jenis tautan gen

Terangkai sempurna berdekatan

Terangkai tidak sempurna jauh

Page 26: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

3. Pindah Silang (Crossing Over)

Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan kromatid kembarannya dari sepasang kromosom homolog

Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan kromatid kembarannya dari sepasang kromosom homolog

Kromosom mulai memisah kromatid yang saling menyilang terputus kiasma perpindahan gen dari satu kromatid ke kromatid lainnya

Kromosom mulai memisah kromatid yang saling menyilang terputus kiasma perpindahan gen dari satu kromatid ke kromatid lainnya

Tipe pindah silangTipe pindah silang

Pindah silang tunggal

Pindah silang tunggal

Pindah silang ganda

Pindah silang ganda

Gamet tipe rekombinasi rekombinasi dari parental

Gamet tipe rekombinasi rekombinasi dari parental

Page 27: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

4. Determinasi Kelamin

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Faktor genetikFaktor genetik Faktor lingkungan

Faktor lingkungan

Ditentukan materi genetik dalam

kromosom

Ditentukan materi genetik dalam

kromosom

Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom kelaminJenis kelamin ditentukan oleh kromosom kelamin

Yang paling berpengaruh: suhu

Yang paling berpengaruh: suhu

Penentuan jenis kelaminPenentuan jenis kelamin

Page 28: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

1) Pada Serangga1) Pada Serangga

Contoh: lalat buah (Drosophilla melanogaster)Contoh: lalat buah (Drosophilla melanogaster)

4 pasang kromosom: 3 kromosom tubuh + 1 kromosom kelamin

Tipe XYTipe XY

Page 29: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Rumus kromosom lalat buahRumus kromosom lalat buah

Betina: 3AAXXBetina: 3AAXX Jantan: 3AAXYJantan: 3AAXY

3AXX dan 3A03AXX dan 3A0

HomogametHomogamet

3AX dan 3AY3AX dan 3AY

HeterogametHeterogamet

Gagal berpisah (non-disjunction)

3AAXXX Betina super3AAXXY Betina fertil (subur)3AAX0 Jantan steril (mandul)3AAY0 Letal (mati

3AAXXX Betina super3AAXXY Betina fertil (subur)3AAX0 Jantan steril (mandul)3AAY0 Letal (mati

Page 30: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Teori Keseimbangan Kelamin dari Calvin

Bridges Teori Keseimbangan Kelamin dari Calvin

Bridges

Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya kromosom X dan Y, serta perbandingan antara kromosom X dan autosom

Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya kromosom X dan Y, serta perbandingan antara kromosom X dan autosom

INDEKS KELAMININDEKS KELAMIN

Page 31: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

2) Pada Manusia2) Pada Manusia

46 kromosom: 22 pasang autosom, 1 pasang gonosom46 kromosom: 22 pasang autosom, 1 pasang gonosom

Rumus kelamin: ♀ 22 AAXX, ♂ 22AAXY Rumus kelamin: ♀ 22 AAXX, ♂ 22AAXY

Determinasi kelamin pada saat fertilisasi oleh sperma

Perempuan

Laki-Laki

... zigot mengandung satu kombinasi XY dan keturunannya berjenis kelamin laki-laki

... zigot mengandung dua kromosom X dan keturunannya berjenis kelamin perempuan

Tiap ovum mengandung satu kromosom X

Jika ovum dibuahi oleh sperma Y ...

Jika ovum dibuahi oleh sperma X ...

Satu sel sperma mengandung satu kromosom X atau Y

Page 32: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Tipe-Tipe Lain

Jenis Contoh Jantan Betina

X0 Belalang

X0 XX

ZW Reptil ZZ ZW

Z0 Unggas ZZ Z0

Page 33: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

5. Rangkai Kelamin (Sex Linkage)

GENGENTerdapat di

dalam kromosom

Terdapat di dalam

kromosom

Sebagian besar

terdapat di kromosom

tubuh

Sebagian besar

terdapat di kromosom

tubuh

Gen yang ada pada kromosom

kelamin

Gen yang ada pada kromosom

kelamin

Gen terangkai kelamin/rangkai kelamin/tautan

kelamin

Gen terangkai kelamin/rangkai kelamin/tautan

kelamin

Gen terangkai kromosom X atau Y

Gen terangkai kromosom X atau Y

Page 34: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Lalat buah(Drosophilla melanogaster)

Kucing

Gen penentu warna mata

Gen W dan w terangkai

pada kromosom X

W= mata merah w = mata putih

Lalat liar: mata merah Mutan: mata putih

Gen penentu warna rambut

Terangkai pada kromosom X

B: hitamb: kuningBb: belang tiga

Page 35: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Penyakit keturunan tidak dapat membedakan warna

Gen penyebab c (colourblind) terangkai pada kromosom X

Lebih banyak diderita oleh laki-laki

Perempuan normal × laki-laki buta warna semua keturunan normal

Perempuan buta warna × laki-laki normal anak laki-laki semua buta warna, perempuan normal

Page 36: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Penyakit keturunan darah sukar membekuPenyakit keturunan darah sukar membeku

Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat letal pada perempuan Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat letal pada perempuan

Perempuan carrier membawa sifat diturunkan pada anak laki-lakiPerempuan carrier membawa sifat diturunkan pada anak laki-laki

2) Hemofilia2) Hemofilia

Page 37: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Hipertrikosis pertumbuhan rambut yang berlebihan pada bagian tubuh seseorang, misalnya pada telinga

2) Rangkai Kelamin pada Kromosom Y2) Rangkai Kelamin pada Kromosom Y

Page 38: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

6. Gen Letal

Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinyaGen yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya

Menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigotMenyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigot

Heterozigot normal atau subletalHeterozigot normal atau subletal

Karena peran gen asli untuk menumbuhkan karakter atau bagian tubuh yang penting terganggu sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik

Karena peran gen asli untuk menumbuhkan karakter atau bagian tubuh yang penting terganggu sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik

Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus kuning, ayam redep (creeper)Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus kuning, ayam redep (creeper)

Letal resesif: albino pada tanaman jagungLetal resesif: albino pada tanaman jagung

Page 39: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Gen Letal Dominan

Ayam redep (creeper)

Ayam redep (creeper)

Gen c = mengontrol pertumbuhan tulangGen C = menghambat pertumbuhan tulangGen c = mengontrol pertumbuhan tulangGen C = menghambat pertumbuhan tulang

CC = letal, mati sewaktu embrioCc = hidup, kaki dan sayap pendek redepcc = normal

CC = letal, mati sewaktu embrioCc = hidup, kaki dan sayap pendek redepcc = normal

Page 40: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

TTikus ikus KKuninguning

Tikus normal: hitam/abu-abuTikus normal: hitam/abu-abu

Pembentukan pigmen hitam dan abu-abu: gen yPembentukan pigmen hitam dan abu-abu: gen y

Gen Y: tikus membentuk warna kuning (yellow)Gen Y: tikus membentuk warna kuning (yellow)

YY: letal, Yy: hidup (kuning), yy: normalYY: letal, Yy: hidup (kuning), yy: normal

Page 41: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

GGen en LLetal etal RResesifesesifContoh: Albino pada tanaman jagung

Tidak terbentuknya klorofil

Tidak dapat melakukan fotosintesis

Mati setelah berkecambah

Sifat albino ditentukan oleh gen a genotipe Aa normal daun kekuningan

Page 42: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

7. Alel Ganda

Beberapa gen yang memiliki alel lebih dari satuBeberapa gen yang memiliki alel lebih dari satu

Contoh: gen yang menentukan golongan darahContoh: gen yang menentukan golongan darah

Sistem Penggolongan DarahSistem Penggolongan Darah

ABOABO MNMN RHESUS

RHESUS

Page 43: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

SSistemistem ABO ABO

Dikenal 4 macam golongan darah: A, B, AB, dan ODikenal 4 macam golongan darah: A, B, AB, dan O

Ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901

Ditentukan oleh alel ganda IA, IB, dan i Ditentukan oleh alel ganda IA, IB, dan i

Gen i resesif terhadap gen IA dan IB gen IA dan IB

tidak bersifat dominan satu sama lain Gen i resesif terhadap gen IA dan IB gen IA dan IB

tidak bersifat dominan satu sama lain

Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan antigen BGen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan antigen B

GenotipeGenotipe

Page 44: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Persilangan antara laki-laki yang bergolongan darah AB dan perempuan bergolongan darah B

Page 45: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

SSistemistem MN MN

Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam eritrositBerdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam eritrosit

Ditemukan oleh K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927

Antigen M dibawa oleh gen LM dan antigen N dibawa oleh gen LN

Antigen M dibawa oleh gen LM dan antigen N dibawa oleh gen LN

Gen LM dan gen LN alel kodominan memberikan pengaruh yang sama Gen LM dan gen LN alel kodominan memberikan pengaruh yang sama

Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN:M, MN, dan NPembagian golongan darah berdasarkan sistem MN:M, MN, dan N

Serum/plasma darah tidak mengandung antibodi M maupun N tidak digunakan sebagai dasar transfusi Serum/plasma darah tidak mengandung antibodi M maupun N tidak digunakan sebagai dasar transfusi

Page 46: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Seorang laki-laki yang bergolongan darah MN menikah dengan perempuan bergolongan darah N

Page 47: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

SSistem istem RRhesushesusSSistem istem RRhesushesus

Ditemukan pada tahun 1940 oleh K. Landsteiner dan A. S. Wiener

Rhesus sejenis kera di India yang banyak dipakai untuk penyelidikan darah manusiaRhesus sejenis kera di India yang banyak dipakai untuk penyelidikan darah manusia

Didasarkan pada adanya antigen Rh pada eritrositDidasarkan pada adanya antigen Rh pada eritrosit

Memiliki arti penting dalam transfusi darah penggumpalan eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rhMemiliki arti penting dalam transfusi darah penggumpalan eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh

Page 48: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

1. Kelainan bawaan karena kelainan gen

ALBINO

Kelainan yang ditandai tubuh tidak mampu membentuk pigmen melanin kulit dan tubuh berwarna putih

Kelainan yang ditandai tubuh tidak mampu membentuk pigmen melanin kulit dan tubuh berwarna putih

Normal: gen A, genotipe AA atau Aa Albino: gen a, genotipe aaNormal: gen A, genotipe AA atau Aa Albino: gen a, genotipe aa

D. Kelainan Bawaan pada ManusiaD. Kelainan Bawaan pada Manusia

Page 49: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

PPersilangan ersilangan AlbinoAlbino

Page 50: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

DDiabetesiabetes M Mellitusellitus (K(Kencingencing M Manisanis))

Penyakit metabolisme pada tubuh manusia yang ditandai dengan tubuh yang tidak mampu mengubah glukosa menjadi glikogen karena pankreas kurang atau tidak mampu menghasilkan insulin

Penyakit metabolisme pada tubuh manusia yang ditandai dengan tubuh yang tidak mampu mengubah glukosa menjadi glikogen karena pankreas kurang atau tidak mampu menghasilkan insulin

Kelebihan glukosa pada darah dibuang melalui urine urine mengandung glukosaKelebihan glukosa pada darah dibuang melalui urine urine mengandung glukosa

Ditentukan oleh gen d ♀ normal + ♂ diabetes keturunan semua normal tapi carrierDitentukan oleh gen d ♀ normal + ♂ diabetes keturunan semua normal tapi carrier

Page 51: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

TThalassemiahalassemia

Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali mengalami hemolisis (pecah)Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali mengalami hemolisis (pecah)

Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin penderita akan mengalami anemiaBentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin penderita akan mengalami anemia

Dibagi menjadi 2 jenis:Dibagi menjadi 2 jenis:

Thalassemia mayorThalassemia mayor

Thalassemia minorThalassemia minor

Mati sewaktu masih bayiMati sewaktu masih bayi

Transfusi darah rutinTransfusi darah rutin

Disebabkan oleh gen Th genotipe Thth talasemia minor thth normal

Disebabkan oleh gen Th genotipe Thth talasemia minor thth normal

Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an keturunannya = talasemia minor : normal 2 : 1

Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an keturunannya = talasemia minor : normal 2 : 1

Page 52: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

PPersilanganersilangan

Page 53: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

2.2. Kelainan Bawaan Kelainan Bawaan KKarena Ketidaknormalan arena Ketidaknormalan Jumlah KromosomJumlah Kromosom

MANUSIAMANUSIA 46 kromosom 46 kromosom

22 pasang autosom 22 pasang autosom

1 pasang gonosom 1 pasang gonosom

Laki-laki:XY 22AAXY

Laki-laki:XY 22AAXY

Perempuan:XX 22AAXX Perempuan:

XX 22AAXX

Kelebihan jumlah kromosom

Kelebihan jumlah kromosom

KELAINAN

Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super, perempuan super, dan sindrom Down

Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super, perempuan super, dan sindrom Down

Page 54: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

Cara menghindari Penyakit KeturunanCara menghindari Penyakit Keturunan

1. Menghindari perkawinan antarkeluarga dekat.

2. Menghindari perkawinan dengan orang yang memiliki kelainan mental.

3. Melakukan pemeriksaan tentang asal-usul kesehatan pasang-an sebelum melangsungkan pernikahan.

4. Memahami dan memasyarakatkan prinsip-prinsip genetika di kalangan muda.

Page 55: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

OrganismeOrganisme

MenguntungkanMenguntungkan

Ciri-ciriCiri-ciri

Kurang Menguntungkan

Kurang Menguntungkan

Tidak dikehendakiTidak dikehendakiDitentukan faktor genetik

Ditentukan faktor genetik

Perbaikan kondisi genetik

Perbaikan kondisi genetik

PEMULIAAN Organisme dengan sifat-sifat unggul

Organisme dengan sifat-sifat unggul

BIBIT UNGGUL

Page 56: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

1. S1. Seleksieleksi

Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an manusia.Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an manusia.

Hasil seleksi organisme yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan.Hasil seleksi organisme yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan.

Seleksi tanaman pangan berproduksi tinggi, berumur pendek, dan tahan terhadap hama.Seleksi tanaman pangan berproduksi tinggi, berumur pendek, dan tahan terhadap hama.

2. P2. Persilanganersilangan

Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih dalam satu spesies.Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih dalam satu spesies.

Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang disilangkan.

Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang disilangkan.

Page 57: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

3. Mutasi

Semangka tanpa biji hasil mutasi

Perubahan materi genetik, baik pada tingkat DNA maupun pada tingkat kromosom.Perubahan materi genetik, baik pada tingkat DNA maupun pada tingkat kromosom.

Yang mengalami mutasi mutan, yang menyebabkan mutasi mutagen.Yang mengalami mutasi mutan, yang menyebabkan mutasi mutagen.

Mutagen: radiasi (UV, gama, sinar-X) atau senyawa kimia (etil metana sulfonat, dietil sulfat, dan bromourasil).Mutagen: radiasi (UV, gama, sinar-X) atau senyawa kimia (etil metana sulfonat, dietil sulfat, dan bromourasil).

Page 58: Buku xii bab 4

1

2

3

4

5

6

7

4. R4. Rekayasa ekayasa GGenetikenetik

Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel organisme lain.

Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel organisme lain.

Contoh:Contoh:

Sepotong gen bakteri disisipkan ke dalam sel tanaman atau sepotong gen hewan disisipkan ke dalam sel bakteri.

Sepotong gen bakteri disisipkan ke dalam sel tanaman atau sepotong gen hewan disisipkan ke dalam sel bakteri.

Tanaman kapas disisipi gen bakteri Bacillus thuringiensis tahan terhadap serangan ha-ma ulat grayak.

Tanaman kapas disisipi gen bakteri Bacillus thuringiensis tahan terhadap serangan ha-ma ulat grayak.

Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan hormon insulin karena telah disisipi gen insulin dari manusia.

Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan hormon insulin karena telah disisipi gen insulin dari manusia.