buku saku ujian komprehensif jur pai...

78
Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 1

Upload: phungdiep

Post on 05-Jun-2019

262 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 1

Page 2: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 2

Kata Pengantar Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Dr. Razak H Umar, S.Ag. M.Pd

الحمد = رّب العالمین والصالة والسالم على أشرف األنبیاء والمرسلین سّیدنا محمد

وعلى آلھ وصحبھ أجمعین, أّما بعد: Syukur alhamdulillâh patut di panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izin Nyalah semua kehendak Makhluk dapat digapai, pun tak lupa kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW sebagai pola anutan terbaik pendidik umat manusia sepanjang masa. Insiatif menghadirkan buku Pintar Ujian Komprehensif (baper) Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan (FITK) IAIN Sultan Amai Gorontalo ini dilatar belakangi oleh penguatan Prodi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kerangka melahirkan calon tenaga Pendidik Agama Islam yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas berlandaskan etika keilmuan dan profesi. Target lulusan ini sejalan dengan visi Prodi PAI menjadi Prodi yang yang Profesional, Modern dan Berkarakter di kawasan Timur Indonesia tahun 2025. Buku sederhana ini tak lebih dari sebuah Kompilasi sederhana dari Materi dan Pengayaan persiapan ujian komprehensif (baca : refreshing) Jurusan PAI. Pengayaan ujian komprehensif yang yang menghadirkan nara sumber Dosen dilingkungan FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo patut di apresiasi, salah satunya adalah dengan menghadirkan kembali catatan / materi ujian komprehensif yang selama ini diberikan. Meskipun tidak sesempurna harapan sebagaimana layaknya karya ilmiah, namun hadirnya buku ini diharapakan dapat mengairahkan semangat mahasiswa dan jajaran civitas akademika untuk mencintai ilmu pengetahuan sebagai proses panjang Tarbiyah Islamiyah. Kami haturkan terimakasih kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah menyumbangkan pemikiran dan tulisannya dalam proses Penyusunan buku Pintar Jur Mahasiswa Jurusan PAI ini, dengan harapan sumbangsih saran dan kritik konstruktifnya sangat di harapkan untuk pengayaan materi ujian komprehensif dimasa-masa akan datang. Semoga

Page 3: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 3

Visi : Program Studi

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

Akreditasi B

NOMOR : 029/SK/BAN-PT/AKRED/S/I/2015 (31 JANUARI 2015)

VISI

Profesional, Modern & berkarakter di Kawasan Timur Indonesia 2025

Page 4: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 4

PROFIL LULUSAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Profil Utama Lulusan

PENDIDIK mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada SEKOLAH/MADRASAH (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas

dan mutakhir dibidangnya serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas berlandaskan etika keilmuan dan profesi.

Profil Tambahan

Designer Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada

SEKOLAH/MADRASAH (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan tugas berlandaskan etika keilmuan dan profesi.

Konselor pada SEKOLAH/MADRASAH (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas berlandaskan etika keilmuan dan profesi.

Page 5: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 5

INOVASI PEMBELAJARAN PAI

Page 6: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 6

PROFIL LULUSAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) : Profil utama lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam adalah PENDIDIK mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada SEKOLAH/MADRASAH (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas berlandaskan etika keilmuan dan profesi.

Seluruh Komponen Materi pada Ujian Komprehensif merupakan bagian yang utuh dan saling melengkapi dalam kerangka menyiapkan peragkat pengetahuan, ketrampilan dan kepribadian Calon Pendidik PAI yang profesional, Modern dan berkarakter . Materi Quran /Hadis Misalnya pada kelompok tema MSI dan Ilmu Pendidikan Islam merupakan input bagi Tema Pembelajaran Quran Hadis di sekolah /Madrasah. Keterkaitan mencakup Antar Tema (MSI< IPI dan e-PAI) maupun antar Tema – Sub tema maupun antar Sub-Tema

CAPAIAN KOMPETENSI UJIAN KOMPREHENSIF

Page 7: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 7

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Akademik 2017-2018 SYARAT PERTAMA & UTAMA Tes Baca Tulis Al-Quran

KKK-10 Mampu membaca al-Qur’an berdasarkan ilmu qira’at dan ilmu tajwid secara baik dan benar;

KKK-11 Mampu menghafal al-Qur’an juz 30 (Juz Amma)

KKK-12 Mampu melaksanakan ibadah praktis dan bacaan do’anya dengan baik dan benar.

Ruang lingkup Inovasi Pembelajaran PAI 1. Pengembangan Inovasi Kurikulum PAI (e-PAI-1) 2. Desain Perangkat Pembelajaran PAI (e-PAI2) 3. Teknik Penilaian Authentik Pembelajaran PAI (e-PAI3) 4. Metode dan Strategi Pembelajaran PAI (e-PAI4) 5. Pengembangan Media dan Sumber Belajar PAI (e-PAI5) 6. Pembelajaran PAI di Sekolah (e-PAI6) 7. Pembelajaran Al-Quran Hadits di Madrasah & Sekolah (e-PAI7) 8. Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah & Sekolah (e-PAI8) 9. Pembelajaran Fiqih di Madrasah & Sekolah (e-PAI9) 10. Pembelajaran SKI di Madrasah & Sekolah (e-PAI-10)

Kode LO Kompetensi / Learning Outcomes

SKU-1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat;

SKK-1 Meninternalisasikan nilai, norma, dan etika akademik

SKK-2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahlianya secara mandiri

SKK-4 Menjunjung tinggi dan menginternalisasi nilai-nilai etika keislaman

SKK-4 Menjunjung tinggi dan menginternalisasi nilai-nilai etika keislaman

SKL-6 Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan

SKK-5

Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap nilai-nilai akademik yaitu kejujuran, kebebasan dan otonomi akademik yang diembannya.

PKU-6

Menguasai teori pengembangan kurikulum, media dan sumber belajar, serta penilaian dan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah.

KKK-3

Mampu mengambil keputusan secara tepat, dalam konteks penjelasan masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data.

KKK-5

Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok melakukan supervise dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya

Page 8: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 8

KKL-1

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam kontek pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.

PKU-2

Menguasai teori penelitian bidang Pendidikan Agama Islam dalam kerangka melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas dan langkah-langkah inovatif dalam pembelajaran PAI di sekolah/madrasah

PKU-3

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual untuk keperluan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah.

PKU-4

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah.

PKU-5

Menguasai substansi materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan Pendidikan Agama Islam yang mencakup bidang keilmuan al-qur’an-hadits, akidah-akhlak, ushul fikih-fikih, dan sejarah kebudayaan Islam

PKU-6

Menguasai teori pengembangan kurikulum, media dan sumber belajar, serta penilaian dan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah.

PKK-2 Menguasai pengetahuan dan langkah-langkah integrasi keilmuan (agama dan sains) sebagai paradigma keilmuan;

KKU-1

Mampu menerapkan kurikulum mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum

KKU-2 Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik pada Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah

KKU-4

Mampu memfasilitasi pengembangan potensi keagamaan peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan dan keMampuan beragama dalam kehidupan nyata di sekolah/madrasah dan di masyarakat.

KKU-5

Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dalam pelaksanaan tugas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah dan di komunitas akademik maupun dengan masyarakat umum.

KKU-6

Mampu melaksanakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam secara tepat, serta mampu memanfaatkannya untuk keperluan pembelajaran.

KKU-7

Mampu melaksanakan tindakan reflektif dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah.

KKU-8

Mampu menerapkan langkah-langkah pengembangan keprofesian dan keilmuan secara berkelanjutan, mandiri dan kolektif melalui pengembangan diri dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam kerangka mewujudkan kinerja diri sebagai pendidik sejati.

Page 9: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 9

Apa yang dimaksud dengan Komptensi Inti dan Komptensi Dasar daam Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti..? Kompetensi Inti dikembangkan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan merupakan kualitas minimal yang harus dikuasai peserta didik di kelas untuk setiap mata pelajaran. Kompetensi Inti terdiri atas jenjang kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik di kelas tertentu, isi umum materi pembelajaran, dan ruang lingkup penerapan kompetensi yang dipelajari. Jenjang kompetensi dalam KI meningkat untuk kelas-kelas berikutnya, KI tidak memuat konten khusus mata pelajaran tetapi konten umum yaitu fakta, konsep, prosedur, metakognitif dan kemampuan menerapkan pengetahuan yang terkandung dalam setiap mata pelajaran. Perluasan penerapan kompetensi yang dipelajari dinyatakan dalam KI, dimulai dari lingkungan terdekat sampai ke lingkungan global. Dalam desain Kurikulum 2013, Kompetensi Inti berfungsi sebagai pengikat bagi Kompetensi Dasar. Oleh karena itu, setiap Kompetensi Dasar yang dikembangkan harus mengacu kepada Kompetensi Inti. Kompetensi Inti terdiri atas empat dimensi yang satu sama lain saling terkait. Keempat dimensi tersebut adalah: sikap spiritual (KI 1), sikap sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4), yang tercantum dalam pengembangan Kompetensi Dasar, Silabus, dan RPP. Dalam proses pembelajaran, KI 1 dan KI 2 dikembangkan di setiap kegiatan sekolah dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Sedangkan KI 3 dan KI 4 dikembangkan oleh masing-masing mata pelajaran dengan pendekatan pembelajaran langsung (direct teaching). Kompetensi Inti 3 (KI 3) menitikberatkan pada pengembangan pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) dalam jenjang kemampuan kognitif dari mengingat sampai mencipta. Sedangkan KI 4 merupakan penerapan dari apa yang dipelajari pada KI 3 dalam proses pembelajaran yang terintegrasi ataupun terpisah. Pembelajaran terintegrasi mengandung makna bahwa proses pembelajaran KI 3 dan KI 4 dilakukan pada waktu bersamaan baik di kelas, laboratorium maupun di luar sekolah. Pembelajaran terpisah mengandung makna bahwa pembelajaran mengenai KI 3 terpisah dalam waktu dan/atau tempat dengan KI 4. Selanjutnya, setiap KI dijabarkan dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar (KD) dari masing-masing KI menjadi rujukan guru dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran dikembangkan dengan merujuk kepada Kompetensi Inti dan setiap KI memiliki KD yang sesuai. Dengan perkataan lain, KI 1 memiliki KD yang berkaitan dengan sikap spiritual, KI 2 memiliki KD yang berkaitan dengan sikap sosial, KI 3 memiliki KD yang

Page 10: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 10

berkaitan dengan pengetahuan dan KI 4 memiliki KD yang berkaitan dengan keterampilan. KI-1, KI-2, dan KI-4 dikembangkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3. KI-1 dan KI- 2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

Setiap kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran dan penilaian pada tingkat yang sama memiliki karakteristik yang relatif sama dan memungkinkan terjadinya akselerasi belajar dalam 1 (satu) tingkat Kompetensi. Selain itu, untuk tingkat kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Karakteristik pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran PAI dan Budi Pekerti mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), dan tematik internal (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya (project based learning), dan berbasis pemecahan masalah (problem based learning). Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut

-5-

BAB III DISAIN DASAR PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI

A. Karakteristik Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Karakteristik pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran PAI dan Budi Pekerti mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), dan tematik internal (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya (project based learning), dan berbasis pemecahan masalah (problem based learning).

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut Sikap Pengetahuan Keterampilan Menerima Mengingat Mengamati Menjalankan Memahami Menanya Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Mencipta

Adapun karakteristik mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah:

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al-Qur’an dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam).

2. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian peserta didik. Maka, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

3. Diberikannya mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan

Page 11: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 11

Kemukakan karakteristik Mata pelajaran Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti..? Adapun karakteristik mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah: 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran

yang dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al- Qur’an dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam).

2. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian peserta didik. Maka, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

3. Diberikannya mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

4. PAI dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI dan Budi Pekerti tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek afektif dan psikomotornya.

5. Secara umum mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad (dalil aqli), para ulama dapat mengembangkannya dengan lebih rinci dan mendetail dalam kajian fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.

6. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur), yang merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya

Apa saja komponen Disain Dasar Pembelajaran Pelajaran PAI dan Budi Pekerti ?

Page 12: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 12

Komponen Desain Dasar Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terdiri dari : Pertama, Perencanaan. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan Kedua, Pelaksanaan Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Ketiga, Penilaian Dalam Penyusunan Silabus Mata pelajaran PAI dan BP Komponen –komponen apa saja yang patut termuat dalam Silabus tersebut ..? Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan danStandar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus paling sedikit memuat: 1. Identitas mata pelajaran 2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; 3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

4. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

5. materi pembelajaran; 6. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta

didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 7. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; 8. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur

kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan 9. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. Apa yang dimaksud dengan RPP dalam Proses Pembalajaran PAI dan BP? Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

Page 13: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 13

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Dalam Penyusunan RPP PAI dan BP Komponen –komponen apa saja yang patut termuat dalam Silabus tersebut ..? Komponen RPP terdiri atas: 1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan 2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema; 3. Kelas/semester; 4. Materi pembelajaran; 5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd

dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan kd yang harus dicapai;

6. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; 7. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

8. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

9. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

10. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan), dan penutup; dan

11. Penilaian hasil pembelajaran. Penilain Pembelajaran PAI dan BP perlu memperhatikan Prinsip-Prinsip Penilaian. Kemukakan prinsip-prinsip tersebut ..? Dalam menyusun RPP hendaknya memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat

intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

Page 14: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 14

2. Partisipasi aktif peserta didik. 3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,

minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

7. kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

8. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

9. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Apa yang dimaksud dengan Penilaian Otentik pada Proses pembelajaran PAI dan BP..? Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah- langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Dalam PAI, penilaian yang dilakukan adalah penilaian proses dan outcome yang dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri. Kemukakan Model –Model pembalajaran PAI & BP ( Pengertian, Manfaat dan langkah-langkah Pembelajarannya Discovery Learning. Mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Penggunaan Discovery Learning, mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah

Page 15: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 15

pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Mengubah modus Ekspository siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri. Manfaat model discovery learning

1) Membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan keterampilan kognisi. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini dimana keberhasilan tergantung pada bagaimana cara belajarnya.

2) Pengetahuan yang diperoleh bersifat individual dan optimal karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan.

3) Menumbuhkan rasa senang pada siswa, karena berhasil melakukan penyelidikan.

4) Memungkinkan siswa berkembang dengan cepat sesuai kemampuannya. 5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajar dengan melibatkan

akal dan motivasinya. 6) Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh

kepercayaan diri melalui kerjasama dengan siswa lain. 7) Membantu siswa menghilangkan keraguan karena mengarah pada

kebenaran final yang dialami dalam keterlibatannya. 8) Mendorong siswa berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan

hipotesis. 9) Dapat mengembangkan bakat, minat, motivasi, dan keingintahuan. 10) Memungkinkan siswa memanfaatkan berbagai sumber belajar.

Langkah Pembelajaran

1) Menciptakan stimulus/rangsangan (Stimulation) 2) Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement) 3) Mengumpulkan data (Data Collecting) 4) Mengolah data (Data Processing) 5) Memverifikasi data (Verification) 6) Menarik kesimpulan (Generalisation)

2. Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis Proyek)

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning atau PBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dikatakan sebagai

Page 16: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 16

operasionalisasi konsep “Pendidikan Berbasis Produksi” yang saat ini telah dikembangkan dan diimplementasikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta didik diperkenalkan dengan suasana dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis proyek, model PjBL juga dapat diadaptasi untuk matapelajaran lain. Manfaat pemilihan model pembelajaran project based learning, antara lain:

1) Meningkatkan motivasi belajar, mendorong kemampuan siswa melakukan pekerjaan penting, artinya mereka perlu dihargai.

2) Mengembangkam kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis.

3) Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya.

4) Memberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran, praktik, dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

5) Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

6) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru menikmati proses pembelajaran.

Langkah Pembelajaran 1) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan dunia nyata yang dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk siswa sesuai dengan tuntusan kompetensi yang diharapkan. Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan di awal semester agar dapat dirancang kegiatan selanjutnya yaitu mendesain perencanaan.

2) Mendesain perencanaan proyek Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan siswa sehingga siswa merasa “memiliki” proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan main, pemilihan aktivitas pendukung untuk menjawab pertanyaan esensial dengan cara mengintegrasikan berbagai subyek yang mungkin. Serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

3) Menyusun Jadwal Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan

Page 17: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 17

dengan proyek, dan (5) meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

4) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

5) Menguji hasil Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

3. Problem Base Learning Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik (bersifat kontekstual) sehingga merangsang peserta didik untuk belajar

Langkah Pembelajaran 1. Mengorientasi peserta didik pada masalah 2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. 3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok 4. Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya 5. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Media Belajar PAI dan Budi Pekerti.? Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang berupa

Page 18: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 18

alat bantu audio-visual, komputer internet dan lain sebagainya Sebutkan Fungsi Media Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.? Adapun Fungsi Media pembelajaran adalah a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, dikarenakan obyek terlalu besar, obyek terlalu kecil, obyek yang bergerak terlalu lambat, obyek yang bergerak terlalu cepat, obyek yang terlalu kompleks, obyek yang bunyinya terlalu halus, obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan

realistis. f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang

konkrit sampai dengan abstrak. Sebutkan Ragam Media pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.? Macam-macam media belajar Pendidikan Agama Islam, diantaranya: a. Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik b. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya

c. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan

sejenisnya. d. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer

dan sejenisnya. e. Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang

bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Sebagai contoh dalam penggunaan

Page 19: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 19

komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

Apa saja kriteria dalam pemilihan Media Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.? Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media antara lain: a. Kesesuaian dengan tujuan, Didalam pemilihan media harus sesuai

dengan tujuan pembelajaran, dan kompetensi yang ingin dicapai. b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran Media yang akan digunakan

harus disesuaikan dengan materi pembelajaran. c. Kesesuaian dengan karakteristik pembelajar atau siswa Dalam hal ini

media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa/guru. Karakteristik siswa dilihat dari segi kuantitatif ataupun kualitatif terhadap media yang akan digunakan. Artinya ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok dengan siswa lainnya. Misalnya ada siswa yang memiliki kekurangan pada salah satu alat inderanya, maka guru tidak akan memilih media yang tidak bisa diserap oleh indera peserta didiknya. Selain itu, dipertimbangkan juga aspek kemampuan awal siswa, budaya maupun kebiasaan siswa. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari respon negatif siswa, kesenjangan pemahaman antara pemahaman peserta didik sebagai hasil belajarnya dengan isi materi yang terdapat pada media tersebut.

d. Kesesuaian dengan teori Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga teruji validitasnya. Media yang dipilih harus menunjukkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

e. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa Siswa yang belajar dipengaruhi oleh gaya belajar, oleh karenanya pemilihan media harus didasarkan pada kondisi psikologis siswa. Menurut Bobbi DePorter, terdapat tiga gaya belajar siswa; pertama, tipe visual. Siswa yang memiliki tipe visual akan mudah memahami materi jika media yang digunakan adalah media visual seperti TV, Video, Gafis dan lain-lain, kedua, tipe auditif. Siswa tipe ini lebih menyukai cara belajar dengan mendengarkan dibanding menulis dan melihat tayangan, ketiga, tipe kinestetik. Siswa pada tipe ini lebih suka melakukan dibandingkan membaca dan mendengarkan.

Dalam pemilihan pemilihan Media Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti sepatutnya memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan Media Pembelajaran, jelaskan.? Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:

Page 20: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 20

a. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Jadi kemungkinan suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin juga bisa digunakan untuk materi yang lain atau dengan kata lain menggunakan media sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

b. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran.

c. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.

d. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan, pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.

e. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar, dan sebagainya.

Apa yang dimaksud dengan Sumber Belajar PAI dan Budi Pekerti.? Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru. Apa Fungsi Media Belajar PAI dan Budi Pekerti.? Fungsi Media belajar antara lain:

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio

Page 21: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 21

visual dan audial. b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak

hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, dikarenakan obyek terlalu besar, obyek terlalu kecil, obyek yang bergerak terlalu lambat, obyek yang bergerak terlalu cepat, obyek yang terlalu kompleks, obyek yang bunyinya terlalu halus, obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan

realistis. f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang

konkrit sampai dengan abstrak. Sebutkan Jenis-jenis Sumber Belajar PAI dan Budi Pekerti.? Jenis sumber belajar ada dua yaitu: a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. b. Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran Berdasarkan bentuknya Sumber Belajar PAI dan Budi Pekerti terdiri atas 2 (dua) Bagian sebutkan! Sumber belajar pokok 1) Al-Qur-an 2) Hadis b. Sumber belajar tambahan meliputi : 1) Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya 2) Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya . 3) Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya. 4) Alat/perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya. 5) Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya . 6) Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.

Page 22: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 22

Apa saja kriteria yang dapat digunakan untuk memilih Sumber Belajar PAI dan Budi Pekerti.? Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:

a. Ekonomis adalah sumber belajar yang digunakan tidak harus terpatok pada harga yang mahal

b. Praktis adalah sumber belajar yang digunakan tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka

c. Mudah adalah sumber belajar yang digunakan dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita

d. Fleksibel adalah sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional

e. Sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.

Apakah penting mengembangkan Budaya belajar dalam Proses Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.? Ya sebab Budaya atau kebudayaan tidak hanya berupa fenomena yang berwujud material semata, baik yang berupa benda, tindakan ataupun emosi, melainkan sesuatu yang abstrak yang terdapat dalam pikiran manusia, yaitu berupa model system pengetahuan manusia yang digunakan oleh pemiliknya untuk menafsirkan benda, tindakan dan emosi (Geodenough dalam Spradley, 1972). Tegasnya kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosio budaya yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan pengalaman, lingkungannya yang menjadi kerangka landasan untuk menciptakan dan mendorong terwujudnya kelakuan (Suparlan: 1980). Berdasarkan konsep tersebut, maka budaya belajar juga dipandang sebagai model-model pengetahuan manusia mengenai belajar yang digunakan oleh individu atau kelompok social untuk menafsirkan benda, tindakan dan emosi dalam lingkungannya. Cara pandang budaya belajar sebagai system pengetahuan mengisyaratkan bahwa, budaya belajar merupakan “pola kelakuan manusia yang berfungsi sebagai blueprint (pedoman hidup) yang dianut secara bersama” (Keesing & Keesing, 1971). Sebagai sebuah pedoman, budaya belajar digunakan untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, yang dapat menciptakan dan mendorong individu-individu bersangkutan melakukan berbagai macam tindakan dan pola tindakan yang sesuai dengan kerangka aturan yang telah digariskan bersama. Dalam kaitannya itu, maka budaya belajar dapat dipandang juga sebagai strategi adaptasi yang berupa model-model pengetahuan belajar yang mencakup serangkaian aturan, petunjuk, resep-resep, rencana, strategi yang

Page 23: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 23

dimiliki dan digunakan oleh individu pembelajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya(spradley, 1972). Resep-resep tersebut berisikan pengetahuan belajar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tujuan- tujuan dan tata cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan sebaik- baiknya. Pendidikan sebagai pranata social selalu berbeda dalam tatanan system social masyarakat pendukungnya, yang memiliki kedudukan penting yang relative sama dengan pranata keluarga, agama dan pemerintahan dalam menentukan tata kelakuan seseorang dan kelompok. Oleh karena itu kepribadian seseorang adalah produk dari budaya masyarakat pendukung kebudayaan itu. Berdasarkan penjelasan diatas budaya belajar yang dikembangkan di sekolah harus berintegrasi dengan kegiatan intrakurikuler, Kokurikuler, dan ektrakurikuler. Mengapa Guru memegang peran Penting dalam menumbuhkan Budaya Sekolah yang berkarakter? Budaya sekolah adalah pola nilai, keyakinan dan tradisi yang terbentuk melalui sejarah sekolah (Deal dan Peterson, 1990). Stolp dan Smith (1994) menyatakan bahwa budaya sekolah adalah pola makna yang dipancarkan secara historis yang mencakup norma, nilai, keyakinan, seremonial, ritual, tradisi dan mitos dalam derajat yang bervariasi oleh warga sekolah. Budaya sekolah adalah budaya sekolah yang menggambarkan pemikiran-pemikiran bersama (shared ideas), asumsi-asumsi (assumptions), nilai-nilai (values), dan keyakinan (belief) yang dapat memberikan identitas (identity) sekolah yang menjadi standar perilaku yang diharapkan. (Zamroni, 2009). Lembaga sekolah sebagai pihak internal seharusnya membangun budaya sekolah berdasarkan pemikiran-pemikiran lembaga yang ditunjang oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah, perilaku guru dan siswa serta pegawai dalam memberikan layanan kepada para siswa, orang tua, dan lingkungannya sebagai pihak eksternal. Budaya positif sekolah seharusnya menjadi kekuatan utama dalam mengarahkan seluruh warga sekolah menuju perubahan- perubahan positif. Pada umumnya setiap sekolah telah memiliki budayanya sendiri namun sekolah yang berhasil adalah sekolah yang memiliki budaya positif yang sejalan dengan visi dan misi sekolah. Budaya sekolah yang baik, dapat menampilkan figur atau sosok guru sebagai multi fungsi dan keteladanan, memanfaatkan lingkungan alam, sosial dan budaya. Mengapa kegiatan Ekstrakurikuler penting untuk pengembangan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.? Sebab kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk : (a) Pendalaman, yaitu pengayaan materi Pendidikan Agama Islam, (b) Penguatan, yaitu peningkatan keimanan dan ketaqwaan, (c)

Page 24: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 24

Pembiasaan, yaitu pengamalan dan pembudayaan ajaran agama serta perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, (d) Perluasan, yaitu penggalian potensi, bakat, minat, keterampilan dan kemampuan peserta didik di bidang pendidikan agama. Selain itu kegiatan Ekstrakurikuler berfungsi untuk : a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Kemukakan ragam Pendekatan Ekstrakurikuler dalam Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di sekolah /Madrasah .? Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam program kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan ekstrakurikuler PAI di sekolah yang diterbitkan oleh Kemenag RI adalah sebagai berikut: a. Pendekatan Among b. Pendekatan kekeluargaan dan sosial kemasyarakatan c. Pendekatan keterampilan proses d. Pendekatan pengalaman e. Pendekatan pembiasaan f. Pendekatan emosional g. Pendekatan rasional Beberapa alternatif metode yang dapat digunakan dalam proses kegiatan ekstrakurikuler PAI di sekolah adalah sebagai berikut: (a) Metode simulasi, Metode sosiodrama , (b) Metode demontrasi, (c) Metode latihan (drill), (d) Metode karyawisata, (e) Metode pemberian tugas (f) Metode tanya jawab (g) Metode diskusi , (h) Metode ceramah dan (j) Metode cerita Tulislah beberapa Kegiatan Ekstrakurikuler PAI di Sekolah yang dapat dilakukan .? Pembiasaan berupa : (a) Salat berjamaah , (b) Salat Duha (c) Membaca al-Qur’an mengawali dan mengakhiri suatu hari proses pembelajaran , (d) Membaca doa mengawali dan mengakhiri proses pembelajaran dan pekerjaan lainnya , (e) Membaca Asmaul Husna 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai , (f) Mengucapkan dan menjawab salam, (g) Menjaga kebersihan, kesehatan dan lainnya dan (h) Membiasakan akhlak mulia (salam)

Page 25: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 25

Pentas PAI berupa ; Musabaqah Tilawatil Qur’an 2) Kaligrafi 3) Hafalan suratpendek 4) Pidato 5) Cerdas cermat 6) Lomba mengarang tentang sejarah Islam 7) Membaca puisi, dan sajak 8) Qasidah 9) Marawis/hadroh Pesantren Kilat, dengan materi antara lain: (a) Keimanan , (b) Ibadah , (c) Akhlak , (d) Praktik-Praktik dan latihan-latihan dan (f) Latihan pengendalian diri dan kebersamaan. Kegiatan Ekstraukurikuler Ibadah Ramadhan meliputi : (a) Puasa Ramadan , (b) Sahur dan Berbuka Puasa Bersama , (c) Salat Lail (Tarawih) , (d) Tadarrus al-Qur’an , (e) I’tikaf , (f) Infak dan Sadaqah

1. Zakat Fitrah. 2. Pesantren Kilat Ramadan 3. Peringatan Nuzulul Qur’an 4. Mendengarkan Ceramah Ramadan 5. Salat Idul Fitri 12) Halal Bil Halal.

Rohani Islam (ROHIS)

1. Keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dan pemahaman ajaranIslam

2. Kesadaran untuk berorganisasi 3. Mengorganisasikan tugas sehari-hari 4. Kemampuan keterampilan hidup yang sadar 5. Keterampilan berbahasa yang santun 6. Kesadaran berestetika 7. Kesadaran mentaati peraturan 8. Keterampilan sosial 9. Keterampilan Pengelolaan agresivitas 10. Keterampilan mengelola stress 11. Keterampilan merencanakan.

Wajib Belajar Membaca Menulis al-Qur’an

1. Mengenal huruf-huruf dalam al-Qur’an 2. Mengenal kata dalam al-Qur’an 3. Mengenalkata-kata pilihan dalam al-Qur’an 4. Mengenal ayat-ayat dalam al-Qur’an. 5. Mengenal surat-surat dalam al-Qur’an 6. Mengenal hukum baca dalam al-Qur’an berkaitan dengan Tajwid.

Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) ; Tahun Baru Hijriyah 2) Maulid Nabi Muhammad saw 3) Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw 4) Nuzulul Qur’an 5) Hari Raya Idul Fitri 6) Hari Raya Idul Adha Praktik Ibadah

a. Praktik berwudu b. Praktik Tayamum c. Praktik Salat

Page 26: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 26

d. Praktik Memandikan, mengafani, menyalatkan, menguburkan Jenazah

e. Praktik Zakat f. Praktik Haji dan Umrah g. Praktik Muamalah dan lainnya

Bacaan Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta :

Prenada Media Group. Poespoprodjo, W. 1999. Logika Scientifika Pengantar Dialektika dan Ilmu.

Bandung : Pustaka Grafika. Sutiah , Muhaimin. dan Sugeng Listyo Prabowo. 2009. Pengembangan model

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta : Rajagrafindo Persada

PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry

Page 27: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 27

learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013? Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Apa yang dimkasud dengan Penilaian autentik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti? Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti?

Page 28: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 28

Pendekatan Pembelajaran saintifik Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998). Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

Page 29: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 29

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990). Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Ilmu-ilmu sosial (social science) Sebelum membicarakan mengenai pendekatan ilmiah (scientific), perlu dipahami terlebih dahulu mengenai metode ilmiah. Pada umumnya seseorang selalu ingin memperoleh pengetahuan. Pengetahuan dapat merupakan pengetahuan ilmiah dan pengetahuan tidak ilmiah. Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik) dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisa. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah pokok: (a) Mengamati, (b) Menanya, (c) Menalar, (d) Mencoba dan (e) Membentuk jejaring

Langkah-langkah di atas boleh dikatakan sebagai pembelajaran terhadap pengetahuan ilmiah yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis dalam ilmu-ilmu sosial. Karena yang dikehendaki adalah jawaban mengenai fakta-fakta sosial, maka pendekatan dengan langkah-langkah tersebut dikatakan sangat erat dengan metode ilmiah. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit

Page 30: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 30

transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 1) Mengamati Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.

2) Menanya Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan sikap ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan. Misalnya: Mengapa terjadi kasus pelanggaran HAM? Apakah seni bangun candi itu asli Indonesia atau ada pengaruh dari luar? Dalam hukum permintaan dinyatakan ketika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan turun, namun kenyataannya setiap menjelang hari raya walaupun harga cenderung naik tetapi permintaan juga ikut naik. Mengapa demikian?, dsb. Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang bertanya peserta didik. Berikut manfaat / fungsi bertanya: • Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik

tentang suatu tema atau topik pembelajaran. • Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta

mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. • Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan

ancangan untuk mencari solusinya. • Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

• Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

• Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

Page 31: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 31

• Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

• Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

• Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan Kognitif yang lebih rendah

§ Pengetahuan (knowledge)

§ Apa... § Siapa... § Kapan... § Di mana... § Sebutkan... § Jodohkan atau pasangkan... § Persamaan kata... § Golongkan... § Berilah nama... § Dll.

§ Pemahaman (comprehension)

§ Terangkahlah... § Bedakanlah... § Terjemahkanlah... § Simpulkan... § Bandingkan... § Ubahlah... § Berikanlah interpretasi...

§ Penerapan (application

§ Gunakanlah... § Tunjukkanlah... § Buatlah... § Demonstrasikanlah... § Carilah hubungan... § Tulislah contoh... § Siapkanlah... § Klasifikasikanlah...

Kognitif yang lebih tinggi

§ Analisis (analysis)

§ Analisislah... § Kemukakan bukti-bukti… § Mengapa… § Identifikasikan… § Tunjukkanlah sebabnya… § Berilah alasan-alasan…

Page 32: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 32

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan § Sintesis

(synthesis) § Ramalkanlah… § Bentuk… § Ciptakanlah… § Susunlah… § Rancanglah... § Tulislah… § Bagaimana kita dapat

memecahkan… § Apa yang terjadi seaindainya… § Bagaimana kita dapat

memperbaiki… § Kembangkan…

§ Evaluasi (evaluation)

§ Berilah pendapat… § Alternatif mana yang lebih

baik… § Setujukah anda… § Kritiklah… § Berilah alasan… § Nilailah… § Bandingkan… § Bedakanlah…

3) Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. 3.1 Cara menalar Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik. Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja

Page 33: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 33

menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang khusus. Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis, sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis. Contoh: • Akuntan publik adalah akuntan yang kegiatannya memberikan

jasa untuk kepentingan perusahaan dengan sejumlah pembayaran tertentu, atau disebut juga akuntan ekstern.

• Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau negara.

• Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar atau dosen di perguruan tinggi.

• Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di bidang akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan.

• Simpulan Akuntan publik, Akuntan pemerintah, Akuntan pendidik, Akuntan Intern merupakan jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi pada berbagai lingkup kegiatan dan bidang garapannya.

3.2 Analogi dalam Pembelajaran Selama proses pembelajaran, guru dan peserta didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalanya menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan. Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan analogi deklaratif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini. Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif merupakan suatu “metode menalar” yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu

Page 34: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 34

simpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan Contoh: Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah jiwa nasionalisme dan ketekunan dalam belajar. Peserta didik adalah generasi muda yang harus memiliki jiwa nasionalisme dan harus giat belajar. Analogi deklaratif merupakan suatu “metode menalar” untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui secara nyata dan dipercayai. Contoh: Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan karena adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah antara golongan muda dan golongan tua. Begitu pula tercapainya suatu prestasi disekolah tidak terlepas dari sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru, peserta didik, dan seluruh stake holder sekolah.

3.3 Hubungan Antarfenomena Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Disinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antarfenomena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat. Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu dengan satu atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut. Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran induktif sebab akibat terdiri dari tiga jenis. Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat. Contoh: • Sehubungan adanya pembuatan jalan oleh Belanda yang

melewati makam leluhur Diponegoro, maka pecahlah perang Diponegoro melawan Belanda 1825 – 1830 (mapel Sejarah).

Page 35: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 35

• Nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi). Oleh karena untuk menentukan nilai suatu barang tidak berasal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang (mapel Ekonomi).

Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya. Contoh (Mata pelajaran Sejarah): • Perang Diponegoro 1825 – 1830 melawan Belanda, sampai-

sampai Belanda mengalami kerugian besar, dan nyaris dikalahkan, disebabkan Belanda membuat jalan yang melewati makam leluhur Diponegoro.

• Perjuang bangsa Indonesia melalui Pergerakan Nasional, mengakibatkan diproklasikan kemerdekaan. Akibat proklamasi kemerdekaan datanglah Sekutu yaitu Inggris dan Belanda datang ke Indonesia . Kedatangan Sekutu yang berkeinginan menjaga status quo, tentu tidak diharapkan oleh pemuda Indonesia, terjadilah perang.

Contoh (Mata pelajaranEkonomi) • Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi

yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut. Semakin tinggi nilai pakai suatu barang, nilai tukarnya akan semakin tinggi.

• Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi. Keterisolasian itu menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga muncullah kemiskinan keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya, bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal.

Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sebab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.

3.4 Mencoba/mengeksplorasi Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang digunakan adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan yang menerapkan strategi belajar aktif. Pendekatan

Page 36: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 36

pembelajaran yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang dapat peserta didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk menggambarkan kegiatan ini adalah “explorative learning”. Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, namun harus diimbangi dengan peningkatan mutu materi ajar. Informasi tidak hanya disusun oleh guru. Perlu ada keterlibatan peserta didik untuk memperluas, memperdalam, atau menyusun informasi atas inisiatifnya. Dalam hal ini peserta didik menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang mengharuskan adanya proses dialog yang : (1) interaktif (2) adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna. Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, yaitu belajar aktif, belajar konstruktif, belajar intens, belajar autentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan bahwa pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman belajar dari pada pada materi pelajaran. Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki. Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata pelajaran ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan melalui kerja sama dalam kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya peserta didik dalam menelusuri informasi yang mereka butuhkan, merumuskan masalah dalam kehidupan nyata, berpikir kritis

Page 37: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 37

untuk menerapkan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata dan bermakna. Melalui kegiatan mencoba/eksplorasi peserta didik dapat mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu sosial, serta menerapkannya untuk menjawab fenomena yang ada. Peserta didik juga dapat mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar. 3.5 Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga. Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut

2. Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum, dan teori

3. Mendorong siswa aktif mencoba melalui kegiatan eksperimen

Page 38: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 38

4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga

Sebukan jenis-jenis Pembelajaran Kolaboratif ? Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:

• JP = Jigsaw Proscedure. • STAD = Student Team Achievement Divisions. • CI = Complex Instruction • TAI = Team Accelerated Instruction. • CLS = Cooperative Learning Stuctures. • LT = Learning Together. • TGT = Teams-Games-Tournament. • GI = Group Investigation. • AC = Academic-Constructive Controversy. • CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

Apa yang dimaksud dengan Penilaian Autentik? Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta

Page 39: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 39

didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA. Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. 1. Pengamatan Sikap Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:

• Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. • Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator. • Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. • Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara

kronologis.

Page 40: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 40

• Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.

• Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik

• menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal. Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb: • Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik • Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana • Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik • Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan

oleh peserta didik • Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi

munculnya penafsiran makna ganda/berbeda • Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang

nyata atau sebenarnya • Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur

(valid)

Page 41: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 41

• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik

• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur • Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada

level terendah sampai kemampuan tertinggi.

2. Tes tertulis. Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

3. Tes Lisan. Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb: • Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada

taraf pengetahuan yang hendak dinilai. • Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada. • Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam

mengkontruksi jawabannya sendiri. • disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang

komplek. 4. Penilaian Melalui Penugasan.

Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb: • Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.

Page 42: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 42

• Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. • Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau

merupakan bagian dari pembelajaran mandiri. • Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta

didik. • Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum. • Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.

• Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.

• Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi).

• Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.

• Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

5. Tes Praktik. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb: • Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian

hasil belajar. • Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. • Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. • Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, • Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum • Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial

ekonomi) Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb: • Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur

(valid). • Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran. • Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati

(observasi). • Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur. • Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik. • Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.

6. Penilaian Proyek

Page 43: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 43

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru. • Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan

mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

• Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

• Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis. Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

7. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau

Page 44: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 44

informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri. Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. • Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. • Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio

yang akan dibuat. • Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di

bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. • Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada

tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. • Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. • Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas

bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. • Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil

penilaian portofolio.

BAHAN BACAAN Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning,

Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.

Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.

http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education

Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)

Page 45: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 45

Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),

Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.

MENGENAL STRUKTUR KURIKULUM PAI DI SEKOLAH & MADRASAH

Jelaskan Struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab dalam kurikulum Madrasah ?

Struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab dalam kurikulum Madrasah meliputi: 1) Al-Qur’an Hadis, 2) Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan 5) Bahasa Arab. Bagaimana keterkaitan kelompok mata pelajaran dalam struktir Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah ? Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait dan melengkapi. 1. Al-Qur’an Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti

keduanya merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut.

2. Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syari’ah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt. dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Hal itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya.

Page 46: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 46

3. Fikih merupakan sistem atau seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt. (Hablum Minallah), sesama manusia (Hablum Min an-Nas), dan dengan makhluk lainnya (Hablum Ma‘al-Ghairi).

4. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.

5. Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar untuk memahami ajaran Islam. Dengan Bahasa Arab, ajaran Islam dapat dipahami secara benar dan mendalam dari sumber utamanya, yaitu Al-Qur’an dan Hadis serta literatur-literatur pendukungnya yang berbahasa Arab seperti Kitab Tafsir dan Syarah Hadis.

Apa karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah ?

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab di Madrasah memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Al-Qur’an Hadis, menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Akidah Akhlak, menekankan pada kemampuan memahami keimanan dan keyakinan Islam sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan mampu mempertahankan keyakinan/keimanannya serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-Asma’ al-Husna. Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan dan menghiasi diri akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi serta menghindari diri dari akhlak tercela (mazmumah) dalam kehidupan sehari-hari.

c. Fikih menekankan pada pemahaman yang benar mengenai ketentuan hukum dalam Islam serta kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari.

d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain, untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan masa yang akan datang.

e. Bahasa Arab merupakan mata pelajaran bahasa yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhasap Bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.

Page 47: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 47

Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Isalam yaitu Al- Qur’an dan al-Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. Untuk itu, Bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak (maharatu al-istima’), berbicara (maharatu al-kalam), membaca (maharatu al-qira’ah), dan menulis (maharatu al-kitabah).

Uraikan Tujuan dan Ruang Lingkup kelompok Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah? Tujuan dan Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah

a. Al-Qur’an-Hadis

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al- Qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat- surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.

Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk: (1) pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri; (2) pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; serta (3) fondasi bagi pendidikan berikutnya.

Di samping itu, juga mempertimbangkan perkembangan psikologis anak, bahwa tahap perkembangan intelektual anak usia 6–11 tahun adalah operasional konkret (Piaget). Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar juga merupakan masa social imitation (usia 6 – 9 tahun) atau masa mencontoh, sehingga diperlukan figur yang dapat memberi contoh dan teladan yang baik dari orang-orang sekitarnya (keluarga, guru, dan teman- teman seper-mainan), usia 9 – 12 tahun sebagai masa individualisasi, dan usia 12–15 tahun merupakan masa penyesuaian diri secara sosial.

Secara substansial mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an-Hadis sebagai sumber

Page 48: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 48

utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk: 1) memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam

membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadis;

2) memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an-Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan;

3) membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadis.

b. Akidah-Akhlak

Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al- Asma’ al-Husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan al-Akhlak al-Karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar.

Al-Akhlak al-Karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh peserta didik dalam kehidupan sehari- hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.

Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, peng-hayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt, mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

c. Fikih

Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara- cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan

Page 49: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 49

sehari-hari, serta fikih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah swt., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat. 1) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam

baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah swt., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.

d. Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan atau peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad saw., sampai dengan masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

2) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

3) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah

Page 50: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 50

secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. 4) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

5) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain.

Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah

a. Al-Qur’an-Hadis Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

2) Hafalan surah-surah pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungannya, serta pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadis-hadis yang berkaitan dengan, keutamaan membaca Al-Qur’an, kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, takwa, keutamaan memberi, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih.

b. Akidah-Akhlak Mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

1) Aspek Akidah (Keimanan) meliputi: Kalimat tayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: La ilaha illallah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta’awwuz, masya Allah, assalamu‘alaikum, salawat, tarji’, la haula wala quwwata illa billah, dan istigfar.

2) Al-Asma’ al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al- Ahad, al-Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahim, as-Sami‘, ar-Razzaq, al-Mugni, al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus, as-Samad, al- Muhaimin, al-‘Azim, al-Karim, al-Kabir, al-Malik, al-Batin, al- Wali, al-Mujib, al-

Page 51: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 51

Wahhab, al-‘Alim, az-Zahir, ar-Rasyid, al- Hadi, as-Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Basir, al-Muhyi, al-Mumit, al-Qawi, al-Hakim, al-Jabbar, al-Musawwir, al- Qadir, al-Gafur, al-‘Afuww, as-Sabir, dan al-Halim.

3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat Tayyibah, al-Asma’ al-Husna dan pengenalan terhadap salat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah.

4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan Hari akhir serta Qada dan Qadar Allah). b) Aspek Akhlak meliputi:

5) Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fatanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan tawakal.

6) Mengindari akhlak tercela (mazmumah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.

7) Aspek adab Islami, meliputi: a) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air

besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar, dan bermain.

b) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah.

c) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, dan teman.

8) Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim a.s. mencari Tuhan, Nabi Sulaiman a.s. dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad saw., masa remaja Nabi Muhammad saw., Nabi Ismail a.s., Kan’an, Tsa’labah, Masyitah, Abu Lahab, dan Qarun. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak sehingga tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam Kompetensi Dasar dan indikator.

c. Fikih Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

1) Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.

2) Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan

Page 52: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 52

minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.

d. Sejarah Kebudayaan Islam Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah

Ibtidaiyah meliputi: 1. Sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan

kerasulan Nabi Muhammad saw. 2. Dakwah Nabi Muhammad saw.. dan para sahabatnya, yang

meliputi kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi Muhammad Saw., hijrah Nabi Muhammad saw.. ke Thaif, peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw.

3. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.. ke Yatsrib, keperwiraan Nabi Muhammad saw., peristiwa Fatpu Makkah, dan peristiwa akhir hayat Rasulullah Saw.

4. Peristiwa-peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin. 5. Sejarah perjuangan Walisongo.

Uraikan Tujuan dan Ruang Lingkup kelompok Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah (MTs) ? Tujuan dan Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah.Tujuan Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah. Al-Qur’an-Hadis Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis pada jenjang MI dan MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur’an-Hadis, pemahaman surah-surah pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis adalah: ü Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadis. ü Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an

dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.

ü Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surah/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.

A. Akidah-Akhlak Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul- rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan

Page 53: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 53

dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-Asma’ al-Husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari- hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. al-Akhlak al-Karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt.;

2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

3. Fikih Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaffah (sempurna).

Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

B. Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam

Page 54: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 54

sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad saw dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai per-kembangan Islam di Indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari

landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berpres tasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

C.Akidah-Akhlak Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

1. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat- sifat Allah, al-Asma’ al-Husna , iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.

2. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhid, ikhlas, taat, khauf, tobat, tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, qanaa’ah, tawaduh, husnuz-zan, tasamuh dan ta‘awun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.

3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaq, ananiah, putus asa, gadab, tamak, takabur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah.

4. Aspek adab meliputi: Adab beribadah: adab salat, membaca Al-Qur’an dan adab berdoa, adab kepada kepada orang tua dan guru, adab kepada kepada, saudara, teman, dan tetangga, adab terhadap

Page 55: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 55

lingkungan, yaitu: pada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan.

5. Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman a.s. dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus a.s. dan Nabi Ayyub a.s., Kisah Sahabat: Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a, Usman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi Talib r.a.

D. Fikih Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah swt. dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi: 1. Aspek fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat

fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur.

2. Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan agunan serta upah.

E. Sejarah Kebudayaan Islam Ruang lingkupSejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi: 1. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw. periode Makkah. 2. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw. periode Madinah. 3. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin. 4. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah. 5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah.

6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah. 7. Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

Uraikan Tujuan dan Ruang Lingkup kelompok Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah (MA)? Tujuan dan Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah 1. Al-Qur’an-Hadis

Mata pelajaran al-Qur’an-Hadis di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari al-Qur’an-Hadis yang telah dipelajari oleh peserta didik di MTs. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian al- Qur’an dan Hadis terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai persiapan untuk

Page 56: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 56

melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta memahami dan menerapkan tema-tema tentang manusia dan tanggung jawabnya di muka bumi, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perspektif al-Qur’an dan Hadis sebagai persiapan untuk hidup bermasyarakat.

Secara substansial, mata pelajaran al-Qur’an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an-Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran al-Qur’an-Hadis bertujuan untuk: a) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur’an dan Hadis, b) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan, c) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan al-Qur’an dan hadis yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang al-Qur’an dan Hadis.

2. Akidah-Akhlak

Mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari dan memperdalam akidah- akhlak sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat dan/atau memasuki lapangan kerja.

Pada aspek akidah ditekankan pada pemahaman dan pengamalan prinsip-prinsip akidah Islam, metode peningkatan kualitas akidah, wawasan tentang aliran-aliran dalam akidah Islam sebagai landasan dalam pengamalan iman yang inklusif dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang, konsep Tauhid dalam Islam serta perbuatan syirik dan implikasinya dalam kehidupan. Aspek akhlak, di samping berupa pembiasaan dalam menjalankan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, juga mulai diperkenalkan tasawuf dan metode peningkatan kualitas akhlak.

Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Aliyah memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al- Akhlak al-Karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk: a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

Page 57: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 57

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt.

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

3. Fikih Mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari fikih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah/SMP. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian fikih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah usul fikih serta menggali tujuan dan hikmahnya, sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat. Secara substansial, mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah swt., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.

Mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah bertujuan untuk: a. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tatacara

pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah swt., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.

4. Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah merupakan salah

satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/ peradaban Islam di masa lampau, mulai dari dakwah Nabi Muhammad pada periode Makkah dan periode Madinah, kepemimpinan umat setelah Rasulullah Saw. wafat, sampai perkembangan Islam periode klasik (zaman keemasan) pada tahun 650 M–1250 M, abad pertengahan/zaman kemunduran (1250 M–1800 M), dan masa modern/zaman kebangkitan (1800-sekarang), serta perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.

Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam

Page 58: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 58

memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma- norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan,

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan Kebudayaan dan peradaban Islam.

Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah 1. Qur’an-Hadis

Masalah dasar-dasar ilmu al-Qur’an dan al-Hadis, meliputi: 1) Pengertian al-Qur’an menurut para ahli. 2) Pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsi. 3) Bukti keotentikan al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan redaksinya,

kemukjizatannya, dan sejarahnya. 4) Isi pokok ajaran al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat-ayat

yang terkait dengan isi pokok ajaran al-Qur’an. 5) Fungsi al-Qur’an dalam kehidupan. 6) Fungsi hadis terhadap al-Qur’an. Pengenalan kitab-kitab yang

berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam al-Qur’an.

7) Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya.

Tema-tema yang ditinjau dari perspektif al-Qur’an dan Hadis, yaitu: 1) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi. 2) Demokrasi dan musyawarah mufakat. 3) Keikhlasan dalam beribadah. 4) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya.

Page 59: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 59

5) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup. 6) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para duafa. 7) Berkompetisi dalam kebaikan. 8) Amar ma‘ruf nahi munkar. 9) Ujian dan cobaan manusia. 10) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat. 11) Berlaku adil dan jujur. 12) Toleransi dan etika pergaulan. 13) Etos kerja. 14) Makanan yang halal dan baik. 15) Ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Akidah-Akhlak Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah

Aliyah meliputi: Aspek akidah terdiri atas: prinsip-prinsip akidah dan metode peningkatannya, al-Asma’ al-Husna, konsep Tauhid dalam Islam, syirik dan implikasinya dalam kehidupan, pengertian dan fungsi ilmu kalam serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lainnya, dan aliran-aliran dalam ilmu kalam (klasik dan modern), a) Aspek akhlak terpuji meliputi: masalah akhlak yang meliputi pengertian

akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode peningkatan kualitas akhlak; macam-macam akhlak terpuji seperti Husnuz-zan, taubat, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja; serta pengenalan tentang tasawuf.

b) Aspek akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengonsumsi narkoba), israf, tabzir, dan fitnah.

c) Aspek adab meliputi: adab kepada orang tua dan guru, adab membesuk orang sakit, adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, melakukan takziyah, adab bergaul dengan orang yang sebaya, yang lebih tua yang lebih muda dan lawan jenis, Adab membaca Al-Qur’an dan berdoa.

d) Aspek Kisah meliputi: Kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s., Ulul Azmi, Kisah Sahabat dan Tokoh Fatimatuzzahrah, Abdurrahman bin Auf, Abu Dzar al-Ghifari, Uwais al-Qarni, Imam al-Ghazali, Ibn Sina, Ibn Rusyd dan Muhammad Iqbal.

3. Fikih Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah meliputi :

kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam; hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji, hikmah dan cara pengelolaannya; hikmah kurban dan akikah; ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah; hukum Islam tentang kepemilikan; konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya; hukum Islam tentang pelehasan dan perubahan harta beserta hikmahnya; hukum Islam tentang wakalah dan

Page 60: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 60

sulhu beserta hikmahnya; hukum Islam tentang daman dan kafalah beserta hikmahnya; riba, bank dan asuransi; ketentuan Islam tentang jinayah, hudud dan hikmahnya; ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya; hukum Islam tentang keluarga, waris; ketentuan Islam tentang siyasah syar’iyah; sumber hukum Islam dan hukum taklifi; dasar-dasar istinbat dalam fikih Islam; kaidah-kaidah usul fikih dan penerapannya. 4. Sejarah Kebudayaan Islam Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Aliyah meliputi: Dakwah Nabi Muhammad saw. pada periode Makkah dan periode Madinah.

a) Kepemimpinan umat setelah Rasulullah saw. wafat. b) Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun

650 M–1250 M). c) Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran

(1250 M–1800 M). d) Perkembangan Islam pada masa modern/zaman kebangkitan (1800-

sekarang). e) Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.

Tujuan dan ruang lingkup Mata Pelajaran Peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan a. Tujuan Mata Pelajaran Peminatan Madrasah Aliyah:

a. Akhlak Sebagai mata pelajaran peminatan, mata pelajaran Akhlak di Madrasah Aliyah PeminatanIlmu-ilmu Keagamaan bertujuan untuk: - Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial.

- Meningkatkan kemampuan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang tasawuf sehingga menjadi muslim yang penuh tanggung jawab dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Sejarah Kebudayaan Islam Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan bertujuan untuk: a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

Page 61: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 61

e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

6. Tafsir

Ilmu Tafsir Mata pelajaran Tafsir-Ilmu Tafsir di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan bertujuan untuk: a) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an. b) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-

Qur’an sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.

c) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan Al- Qur’an yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang Al- Qur’an.

d) Meningkatkan kemampuan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang tafsir dan ilmu tafsir, sehingga dapat membekali mereka dalam menafsirkan ayat- ayat Al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

e) Meningkatkan pengamalan peserta didik terhadap isi kandungan Al-Qur’an dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

7. Hadis Ilmu Hadis Mata pelajaran Hadis-Ilmu Hadis di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan, sebagai mata pelajaran peminatan yang bertujuan untuk:

a) Meningkatkan kemampuan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang hadis sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt., serta berakhlak mulia dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b) Mengenalkan sumber ajaran atau hukum Islam kepada peserta didik dalam melaksanakan ajaran atau hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat.

8. Fikih-Ushul Fikih

Mata pelajaran Fikih-Ushul Fikih di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan bertujuan untuk:

a) Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, dan tatacara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut

Page 62: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 62

aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah swt., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.

c) Mengenal, memahami, dan menghayati terhadap sumber hukum Islam dengan memanfaatkan usul fikih sebagai metode penetapan dan pengembangan hukum Islam dari sumbernya.

d) Menerapkan kaidah-kaidah pembahasan dalil-dalil syara’ dalam rangka melahirkan hukum Islam yang diambil dari dalil- dalilnya untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

9. Ilmu Kalam Mata pelajaran Ilmu Kalam di Madrasah Aliyah Peminatan

Ilmu- Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan bertujuan untuk:

a) Meningkatkan kemampuan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang ilmu kalam sehingga menjadi muslim yang penuh tanggung jawab dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt.

c) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan

1. Akhlak Ruang lingkup mata pelajaran Akhlak di Madrasah Aliyah peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan sebagai berikut: 1. Aspek akhlak terdiri atas: tobat, wara, qana’ah, zuhud, amanah,

Hak Asasi Manusia, mujahadah an-nafsi, musabaqah bil-khairat, etos kerja, dinamis, inovatif dan kreatif, syukur, dermawan, tawakal dan ikhlas, kewajiban manusia terhadap Allah, Rasul-Nya, diri sendiri, kedua orang tua, keluarga, pemaaf, jujur ukhuwah, tasamuh, sabar, rida, dan istiqamah (disiplin).

2. Akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba), israf, tabzir, fitnah, riyatakabur, nifaq,

Page 63: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 63

fasik, dan hasad, serakah, tamak, bakhil, dan israf/tabzir, zalim, diskriminasi, gadab, fitnah, namimah dan gibah.

3. Adab terdiri atas: adab membesuk orang sakit, takziyah dan ziarah kubur, menuntut ilmu, mengundang dan memenuhi undangan, musyawarah dan adab salam, bergaul orang yang lebih tua, teman sebaya, orang yang lebih muda dan dengan lawan jenis, adab di masjid, membaca Al-Qur’an, berdoa, berpakaian, berhias, musafir, bertamu dan menerima tamu.

4. Kisah teladan meliputi: kisah Abu Lahab dan istrinya, istri Nabi Luth a.s., Luqman Hakim, Ashabul Kahfi dan Maryam, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., Umar bin Khattab r.a., Usman bin Affan r.a., Ali Bin Abi Talib r.a., Umar bin Abdul Aziz, dan Salahuddin Al Ayyubi.

5. Pengertian, sumber tasawuf dari Al-Qur’an dan As-Sunah dan hubungan tasawuf dengan akhlak dan syariat, pengertian maqamat, dan al-ahwal dalam tasawuf serta membandingkan tasawuf sunni dan tasawuf falsafi serta tokoh-tokohnya, pokok ajaran tasawuf dari Hasan Basri, Rabi’ah al-Adawiyah, Dzun Nun al-Misri, Al-Ghazali, Abu Yazid Al-Bustami, Al-Hallaj dan Muhy ad-Din Ibn ‘Araby, sejarah dan pokok-pokok ajaran tarikat mu’tabarah (Qadiriyah, Rifa’iyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatariyah, Naqsabandiyah dan Suhrawardiyah), problematika masyarakat modern, relevansi dan peranan tasawuf dalam kehidupan modern.

2. Sejarah Kebudayaan Islam Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan sebagai berikut: a) Dakwah Nabi Muhammad pada periode Makkah dan periode

Madinah. b) Kepemimpinan umat setelah Rasulullah Saw. wafat. c) Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (650M-

1250M). d) Perkembangan Islam pada abad kemunduran (1250M - 1800M). e) Perkembangan Islam pada masa modern/zaman kebangkitan

(1800-sekarang). f) Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.

10. Bahasa Arab

Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu- Ilmu Kegamaan Agama sebagai mata pelajaran wajib: terdiri atas bahan yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog tentang: untuk melatih keempat aspek kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

11. Tafsir-Ilmu Tafsir Ruang lingkup mata pelajaran Tafsir-Ilmu Tafsir di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan terdiri dari: Ilmu Tafsir dan Tafsir. Bidang Ilmu Tafsir meliputi:

Page 64: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 64

1. Pengertian tafsir dan ilmu tafsir. 2. Sejarah penafsiran al-Qur’an sejak masa Nabi, sahabat, tabi’in,

hingga masa tadwin. 3. Qira’at al-Qur’an. 4. Asbabun nuzul dan fungsinya dalam penafsiran al-Qur’an. 5. Munasabah dan fungsinya dalam penafsiran al-Qur'an. 6. Naskhul al-Qur’an dan fungsinya dalam penafsiran Al-Qur’an. 7. Kaidah-kaidah dalam menafsirkan Al-Qur’an. 8. Corak-corak penafsiran al-Qur’an; Tafsir bil-Ma’sur dan Tafsir bir-

Ra’yi. Metode tafsir al-Qur’an: Ijmali (global), Tafsili (analitis), Muqarrin (perbandingan), dan Maudu’i (tematik).

Adapun bidang Tafsir al-Qur’an berupa telaah ayat-ayat pilihan yang meliputi: a) Ayat-ayat al-Qur’an tentang taat kepada Allah swt. dan rasul- Nya. b) Ayat-ayat al-Qur’an tentang kebesaran dan kekuasaan Allah. c) Ayat-ayat al-Qur’an tentang syukur atas nikmat Allah. d) Ayat-ayat al-Qur’an tentang amar ma’ruf nahi munkar. e) Ayat-ayat al-Qur’an tentang makanan yang halal dan yang haram. f) Ayat-ayat al-Qur’an tentang pola hidup sederhana dan menyantuni

duafa. g) Ayat-ayat al-Qur’an tentang pemanfaatan kekayaan alam. h) Ayat-ayat al-Qur’an tentang ujian dan cobaan. i) Ayat-ayat al-Qur’an tentang toleransi dan etika pergaulan. j) Ayat-ayat al-Qur’an tentang berlaku adil dan jujur. k) Ayat-ayat al-Qur’an tentang pembinaan pribadi dan keluarga, serta

pembinaan masyarakat secara umum. l) Ayat-ayat al-Qur’an tentang kewajiban berdakwah. m) Ayat-ayat al-Qur’an tentang tanggung jawab manusia terhadap

keluarga dan masyarakat. n) Ayat-ayat al-Qur’an tentang kepemimpinan. o) Ayat-ayat al-Qur’an tentang etos kerja pribadi muslim. p) Ayat-ayat al-Qur’an tentang menyelesaikan perselisihan,

musyawarah, dan ta’aruf. q) Ayat-ayat al-Qur’an tentang potensi akal, ilmu pengetahuan, dan

teknologi.

12. Hadis-Ilmu Hadis Ruang lingkup mata pelajaran Hadis-Ilmu Hadis di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan meliputi bidang Ilmu Hadis dan Hadis. Bidang Ilmu Hadis meliputi:

a) Pengertian dan macam-macam ilmu hadis; b) Sejarah perkembangan hadis; c) Cara menerima dan menyampaikan hadis; d) Pemahaman tentang pembagian hadis berdasarkan jumlah

perawinya, kualitas sanad, dan tempat penyandarannya;

Page 65: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 65

e) Macam-macam hadis berdasarkan sifat sanad; f) Macam-macam hadis ditinjau dari diterima atau ditolaknya menjadi

hujjah; g) Ilmu jarh dan ta’dil; h) Pengenalan sejarah sigkat pentakhrij hadis yang dikenal sebagai

perawi hadis; i) Pengenalan kitab-kitab hadis. Adapun tema-tema yang dibahas dari

perspektif hadis adalah: 1) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi; 2) Demokrasi dan permusyawaratan; 3) Keikhlasan dalam beribadah; 4) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya; 5) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup; 6) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para du’afa; 7) Berkompetisi dalam kebaikan; 8) Amar ma’ruf nahi munkar; 9) Ujian dan cobaan manusia; 10) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat; 11) Berlaku adil dan jujur; 12) Toleransi dan etika pergaulan; 13) Etos kerja pribadi muslim pribadi muslim; 14) Makanan yang halal dan baik; 15) Ilmu pengetahuan dan teknologi.

13. Fikih-Ushul Fikih

Ruang lingkup mata pelajaran Fikih-Ushul Fikih di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan sebagai mata pelajaran peminatan: meliputi bidang Ushul Fikih dan Fikih. Bidang. Ushul Fikih meliputi: a) Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tata

cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial;

b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah swt., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya;

c) Ushul-fikih: pengertian, tujuan mempelajarinya, dan sejarahnya; d) Hukum syara’, sumber hukum Islam yang muttafaq dan mukhtalaf; e) Kaidah-kaidah ushul fikih; f) Masalah pengembangan hukum Islam. Adapun kajian Fikih

meliputi:

1) Prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam; 2) Hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji,

Page 66: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 66

hikmah dan pengelolaannya; 3) Hikmah kurban dan akikah; 4) Ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah; 5) Hukum Islam tentang kepemilikan; 6) Konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya; 7) Hukum Islam tentang pelehasan dan perubahan serta harta

beserta hikmahnya; 8) Hukum Islam tentang wakalah dan sulhu beserta hikmahnya; 9) Hukum Islam tentang daman dan kafalah beserta hikmahnya; 10) Riba, bank dan asuransi; 11) etentuan Islam tentang jinayah, hudud dan hikmahnya; 12) Ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya; 13) Hukum Islam tentang keluarga, waris; 14) Ketentuan Islam tentang siyasah syar’iyyah.

14. Ilmu Kalam

Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Kalam adalah mata pelajaran yang memberi bekal peserta didik untuk memahami pemikiran ulama dalam hal berakidah yang benar dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ruang lingkup materi/bahan kajian pelajaran Ilmu Kalam meliputi: a. Aspek Kesejarahan. b. Aspek kesejarahan ini meliputi sub-sub aspek: sejarah

pertumbuhan dan perkembangan ilmu kalam seperti aspek politik, ekonomi, geografis, munculnya aliran- aliran dalam ilmu kalam dan ketokohan para pemimpinnya. Aliran-aliran kalam: Khawarij, Syi’ah, Jabariyah, Qadariyah, Murji’ah, Salafiyah, Mu’tazilah, Ahlu Sunnah, Asy’ariyah, dan Maturidiyah;

c. Aspek Pemikiran, Aspek pemikiran dalam ilmu kalam: seperti batasan mukmin dan kafir, fungsi wahyu dan akal, kekuasaan, perbuatan, keadilan, dan sifat-sifat Tuhan, kehendak, kekuasan dan perbuatan manusia, serta pemikiran modern dalam teologi Islam;

d. Aspek Akidah, Aspek akidah terdiri atas: prinsip-prinsip akidah dan metode peningkatannya, al-Asma’al-Husna, tauhid dengan segala dimensinya, syirik dan implikasinya dalam kehidupan, pengertian dan fungsi ilmu kalam serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lainnya, dan aliran-aliran dalam ilmu kalam.

Jelaskan Standar Prosespada Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah/ Sekolah ?

Page 67: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 67

Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahtera-an hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang:

1. Berpusat pada peserta didik, 2. Mengembangkan kreativitas peserta didik, 3. Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, 4. Bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan 5. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan

berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, meng-konstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya. Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik ke pemahaman kegiatan khusus.

Page 68: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 68

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:1. mengamati; 2. menanya; 3. mengumpulkan informasi; 4. mengasosiasi; dan 5. mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar

dan Maknanya sebagimana tabel berikut.

Page 69: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 69

Doc. Abdi Madrasah (www.abdimadrasah.com)

302

Lanjutan Tabel 1...

kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:1. mengamati; 2. menanya; 3. mengumpulkan informasi; 4. mengasosiasi; dan 5. mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya sebagimana tabel berikut. LANGKAH

PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSIYANG DIKEMBANGKAN

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatihkesungguhan, ketelitian, mencariinformasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati ataupertanyaan untukmendapatkan informasitambahan tentang apayang diamati(dimulai dari pertanyaanfaktual sampai kepertanyaan yang bersifathipotetik)

Mengembangkan kreativitas, rasaingin tahu, kemampuanmerumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perluuntuk hidup cerdasdan belajarsepanjang hayat

Mengumpulkan informasi/ eksperimen

- Melakukan eksperimen - Membaca sumber lain

selain buku teks - Mengamati objek/kejadian - Aktivitas - Wawancara dengan

narasumber

Mengembangkansikap teliti, jujur,sopan,menghargai pendapat oranglain, kemampuanberkomunikasi, menerapkankemampuan mengumpulkaninformasi melaluiberbagai cara yang Doc. Abdi Madrasah (www.abdimadrasah.com)

303

Lanjutan Tabel 1...

dipelajari,mengembangkan kebiasaan belajardan belajar sepanjang hayat

Mengasosiasikan/ mengolah informasi

- mengolah informasi yang sudahdikumpulkan baikterbatas dari hasil kegiatanmengumpulkan/eksperimen maupun hasil darikegiatan mengamati dan kegiatanmengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasiyang dikumpulkan dariyang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber, yangmemiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan

Mengembangkan sikap jujur, teliti,disiplin, taataturan, kerja keras, kemampuanmenerapkan prosedur dankemampuan berpikir induktifserta deduktifdalammenyimpulkan

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti,toleransi,kemampuanberpikir sistematis,mengungkapkanpendapat dengan singkat dan jelas,danmengembangkan kemampuanberbahasa yang baik dan benar

D. Perencanaan Pembelajaran Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1. Hakikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: a) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; b) materi pokok; c) alokasi waktu; d) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; e) materi pembelajaran; metode pembelajaran; f) media, alat dan sumber belajar; g) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan h) penilaian otentik. Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs,

Page 70: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 70

D. Perencanaan Pembelajaran

Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Hakikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: a) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; b) materi pokok; c) alokasi waktu; d) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; e) materi pembelajaran; metode pembelajaran; f) media, alat dan sumber belajar; g) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan h) penilaian otentik. Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.

Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut: 1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan

silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran, sehingga seluruh peserta didik memiliki pengalaman belajar secara langsung.

4. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, didik ... kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan

Page 71: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 71

belajar dan kebiasaan belajar. 5. Mengembangkan budaya membaca dan menulis bagi seluruh peserta

didik 6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

7. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut dari keseluruhan proses dan pengalaman pembelajaran selama menjalani proses pembelajaran.

8. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.

9. Keterkaitan dan keterpaduan antara proses dan nilai-nilai yang dipelajari peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

10. RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

11. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai wahana membelajarkan peserta didik agar efktif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

12. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

13. Komponen dan Sistematika RPP RPP paling sedikit memuat: a. tujuan pembelajaran, b. materi pembelajaran, c. metode pembelajaran, d. sumber belajar, dan e. penilaian. Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini:

Page 72: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 72

Doc. Abdi Madrasah (www.abdimadrasah.com)

305

E. Metode ...

G. Langkah-langkah...

belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai wahana membelajarkan peserta didik agar efktif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3. Komponen dan Sistematika RPP RPP paling sedikit memuat: a. tujuan pembelajaran, b. materi pembelajaran, c. metode pembelajaran, d. sumber belajar, dan e. penilaian. Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini:

Madrasah : Mata Pelajaran : Kelas/Semester : Materi Pokok : Alokasi Waktu : A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. _____________ (KD pada KI-1) 2. _____________ (KD pada KI-2) 3. _____________(KD padaKI-3)

IndikatorPencapaian:____________

4. _____________ (KD pada KI-4) Indikator Pencapaian: _______________

C. Tujuan Pembelajaran D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok) E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan

Pembelajaran) F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber Belajar

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup(…menit)

2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup(…menit), dan seterusnya.

H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran

Catatan: KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator, karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran secara tidak langsung.

Page 73: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 73

Uraikan Ruang Lingkup kelompok Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar (SD) ? Materi Pendikan Agama Islam di Sekolah Dasar mencakup fikih, aqidah akhlak, Qur;an hadits dan SKI. Orientasi materi tersebut pada masing-masing sub materi adalah sebagai berikut: 1. Materi Fikih di Sekolah Dasar (SD)

Pembelajaran Fikih di Sekolah Dasar mencakup kelompok materi fikih ibadah dan dan kelompok fikih muamalah. Adapun ruang lingkup materi fikih ibadah dan fikih mumalah di tingkat SD adalah Fikih ibadah, meliputi: tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.

2. Materi Aqidah Akhlak di Sekolah Dasar (SD) Pembelajaran Akidah Akhlak di Sekolah Dasar (SD) mencakup materi rukun iman, rukun islam, asmaul husnah dan sifat wajib.

3. Materi Quran hadits di Sekolah Dasar (SD) Pembelajaran Quran hadits di Sekolah Dasar (SD) mencakup materi berdoa sebelum belajar, surat al-fatihah, surat al-ikhlas, al-alaq, al-ashr, an-nas, al-falaq, al-kautsar, al-maun, al-nashr, al-fill, attin, al-insyirah’

4. Materi SKI di Sekolah Dasar (SD) Pembelajaran Materi SKI di Sekolah Dasar (SD) mencakup materi Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ayyub, Nabi Muhammad

A. Peta Konsep materi Pendalaman 1. Fiqh, meliputi :

a. Kaifiah bersuci dari hadas dan najis b. Ketentuan shalat c. Ketentuan puasa d. Ketentuan zakat e. Ketentuan haji

2. Materi Quran hadits di Sekolah Dasar (SD) 3. Materi SKI di Sekolah Dasar (SD)

Aqidah akhlak, meliputi :

Uraikan Ruang Lingkup kelompok Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ? Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP terdiri dari Rukum Iman, Rukun Islam, Tawadhu’, Qana’ah, Sabar, Thaharah, Shalat Zakat, Infak, Sedekah, Sejarah Nabi Saw Periode Makkah Madinah, Haji dan Umarah, Ananiah, Ghadab, Hasad, Namimah, Ghibah dan Toleransi Uraikan Ruang Lingkup kelompok Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) ?

Page 74: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 74

Ruang lingkup Materi pelajaran SMA/SMK meliputi : a. Manusia Dan Tugasnya Sebagai Kholifah Di Bumi b. Keikhlasan Dalam Beribadah. c. Iman Kepada Allah Swt. d. Sifat – Sifat Terpuji e. Sumber Hukum Islam f. Keteladanan Rasulullah Saw. Dalam Membina Umat Pada Periode

Makkah g. Demokrasi. h. Iman Kepada Allah Swt. i. Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Hasud, Riya, Dan Aniaya. j. Zakat Haji Dan Umrah. Memahami Perundang-Undangan Zakat, Haji Dan

Wakaf”. k. Keteladanan Rasulullah Saw Dalam Membina Umat Periode Madinah

Bacaan Peraturan Salinan Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Reublik

Indonesia Nomor Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Salinan Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor

58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah TsanawiyahPedoman Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Salinan Lampiran Iii Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor

59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Pedoman Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Salinan Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan Pedoman Mata Pelajaran Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

Internet : https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11sma/siswa/Kelas_11_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf (Layanan Buku Gratis)

Page 75: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 75

http://www.dadangjsn.com/2017/08/buku-kurikulum-2013-pendidikan-agama_1.html http://www.pediapendidikan.com/2017/12/buku-siswa-kelas-2-sd-pendidikan-agama-islam-k13.html http://www.izalmuslim.com/2018/01/buku-guru-dan-buku-siswa-pendidikan.html ( Buku Guru dan Siswa PAI & BP SD, SM P, SMA/SMK)

Page 76: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 76

Catatan Penting ...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 77: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 77

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 78: Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pintar-Kompre-PAI2018.pdf · (SD/SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) ... SKL-6 Bekerjasama

Buku Saku Ujian Komprehensif Jur PAI @2018 78

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................