buku pendoman akademik fakultas ekonomi dan …febi.uinsu.ac.id/download/816637_6_buku pedoman...

66
BUKU PENDOMAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUMATERA UTARA TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Upload: vodan

Post on 11-Mar-2019

305 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

BUKU PENDOMAN AKADEMIKFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SUMATERA UTARATAHUN AKADEMIK 2016/2017

TIM PENYUSUN

Penanggungjawab:Dr. Azhari Akmal Tarigan, M. Ag

Ketua Tim:Dr. Muhammad Yafiz, M. Ag

Sekretaris:Drs. Syihabuddin

Nurhani, SEAsriani, S.Ag

Anggota:Dr. Chuzaimah Batubara,MA

Dr. M. Ridwan, MADr. Isnaini Harahap, MANurlaila Harahap, MA

Sugianto, MAYusrizal, M.Si

Zuhrinal. M. Nawawi, MAMarliyah, MA

Hendra Harmain, M.PdAliyuddin Abd. Rasyid, MA

Tuti Anggraini, MADr. Yenni Samri J. Nasution, MA

i

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat dan rahmat-Nya, sehingga kita dapat menjalankan aktifitas kita sesuai dengan peran dan fungsi kita masing-masing dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah dalam kehidupan keseharian kita, khususnya dalam memerankan tugas kita sebagai dosen.

Buku Pedoman Akademik tahun 2016/2017 ini sesugguhnya berisi beragam informasi tentang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan akademik, pendidikan dan pengajaran di FEBI UIN Sumatera Utara. Tentu saja buku ini nantinya akan dijadikan pedoman, baik bagi pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa pada umumnya. Buku ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi secara lebih rinci berkaiatan dengan jurusan/program studi terkait sehingga dapat dijadikan acuan untuk melihat apa yang menjadi kompetensi dan sekaligus menjadi penciri jurusan/program studi tertentu dari jurusan/program studi lainnya.

Buku Pedoman Akademik ini tentunya masih memiliki kekurangan dan sangat memungkinkan untuk terus diperbaiki dan disempurnakan pada masa mendatang. Saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama seluruh civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara atas kerja kerasnya untuk membangun fakultas yang kita cintai ini. Semoga ini semua menjadi amal saleh dan mendapat perkenan Allah SWT. Amin.

Dekan,

Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag NIP. 197212041998031002

ii

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAGIAN I SEJARAH BERDIRINYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUMATERA UTARA

1

1. Priode 1993-2000 2. Priode 2000-2013 3. Priode 2013- Sekarang

2 10 13

BAGIAN II DESAIN KEILMUAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUMATERA UTARA

18

1. Tauhid Sebagai Basis Keilmuan Ekonomi Islam 2. Aspek Ontologi, Epistemologi dan Axiologi Ekonomi

Islam 3. Model Pengembangan Ilmu Ekonomi Islam FEBI IAIN

SU

20 22

23

BAGIAN III STRUKTUR ORGANISASI

26

BAGIAN IV VISI, MISI, PROFIL LULUSAN, FILOSOFI DASAR DAN NILAI-NILAI UTAMA ORGANISASI

30

1. Visi 2. Misi 3. Tujuan 4. Profil Lulusan

30 31 31

iv

5. Filosofi Dasar 6. Nilai-Nilai Utama

32 32 33

BAGIAN V JURUSAN/PROGRAM STUDI

34

1. Jurusan/Program Studi Ekonomi Syariah 2. Jurusan/Program Studi Akuntansi Syariah 3. Jurusan/Program Studi Perbankan Syariah 4. Jurusan/Program Studi Asuransi Syariah 5. Jurusan/Program Studi D3 Perbankan Syariah

34

35

36

37

38

BAGIAN VI DESAIN KURIKULUM FEBI

39

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 1

BAGIAN I

SEJARAH BERDIRINYA FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS ISLAM UIN SUMATERA UTARA

Lahirnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan gerakan dan pemikiran ekonomi Islam di Sumatera Utara. Sejak tahun 1993, IAIN Sumatera Utara (saat ini telah menjadi UIN Sumatera Utara) menjadi salah satu, untuk tidak menyebut satu-satunya IAIN, lembaga pendidikan tinggi agama Islam pertama yang secara serius mengembangkan kajian ekonomi Islam. Tidak saja dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, tetapi juga IAIN Sumatera Utara masuk pada wilayah gerakan sosialisasi ekonomi syari’ah di masyarakat.

Keterlibatan IAIN Sumatera Utara secara langsung dalam pengembangan ekonomi Islam di Sumatera Utara membuat lembaga ini menjadi dipercaya pemerintah dalam hal ini kementerian agama RI untuk menjadi penyelenggara pendidikan tinggi ekonomi Islam. Sampai saat ini, IAIN.SU telah menyelenggarakan pendidikan tinggi ekonomi Islam, mulai dari tingkat diploma, strata S1 (sarjana) sampai program strata tiga (S3). Tidak itu saja, dalam rangka transformasi atau alih status IAIN Sumatera Utara menuju UIN Sumatera Utara kementerian agama juga menetapkan keunggulan dan distingsi UIN Sumatera Utara pada ekonomi Islam.

Satu hal yang harus disadari, apa yang dicapai oleh IAIN Sumatera Utara saat ini dalam bentuk kepercayaan yang tinggi baik dari masyarakat dan juga pemerintah, merupakan hasil dari perjalanan sejarah panjang keterlibatan IAIN Sumatera Utara dalam mengembangkan ekonomi Islam. Pemahaman yang utuh tentang

2 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

sejarah kelahiran FEBI penting untuk diketahui. Dengan cara ini, kita bisa menangkap semangat awal lahirnya prodi ekonomi Islam kemudian menjadi jurusan dan selanjutnya bermetamorfosis menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sumatera Utara.

Sejarah lahirnya FEBI IAIN Sumatera Utara setidaknya dapat dibagi ke dalam tiga priode. Periode pertama adalah priode awal yang memuat sejarah lahirnya gerakan dan pemikiran ekonomi Islam di Sumatera Utara. Priode Kedua adalah institusionalisasi pendidikan Tinggi Ekonomi Islam. Priode Ketiga adalah Pengukuhan dan penguatan posisi ekonomi Islam ke dalam Fakultas. Untuk lebih jelasnya priodesasi tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Priode 1993-2000

Setidaknya ada dua faktor yang mendasari lahirnya gerakan ekonomi syari’ah di Sumatera Utara. Pertama, faktor internal dalam negeri yang berimbas ke Sumatera Utara khususnya kota Medan. Kedua, faktor eksternal luar negeri, khususnya dinamika perkembangan pendidikan dan peraktik ekonomi Islam di Malaysia. Respon dari kedua persitiwa ini melahirkan apa yang disebut dengan gerakan ekonomi syari’ah.

Pada tahun 1990-an muncul isu lemak babi di dalam penyedap makanan ajinomoto. Peristiwa ini menimbulkan keprihatian dikalangan pemikir-pemikir ekonomi Sumatera Utara, sebut saja misalnya Prof. H.S. Hadibroto, Prof. Bahauddin Darus (Keduanya dari FE.USU) dan H.S Pulungan Dirut PTPN. Ada keinginan dari tokoh-tokoh tersebut untuk membuat lembaga kajian atau setidaknya media untuk berdiskusi dan membicarakan beragam persoalan umat Islam. Sebagai pemikir yang peduli, mereka menyadari betul dampak dari penggunaan lemak babi dalam makanan tertentu.

Perkumpulan “tokoh-tokoh senior” yang peduli itu terwujud. Mereka kerap berkumpul dan melaksanakan pengajian-pengajian. Beberapa ulama di undang untuk memberikan tausiah atau mengkaji beberapa persoalan kegamaan, khususnya isu-isu aktual. Namun sayangnya, seringkali pengajian-pengajian itu tidak sepenuhnya bisa memberi jawaban yang memuaskan. Sebagai ilmuan umum mereka tentu memerlukan penjelasan keagamaan yang

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 3

rasional dan kontekstual. Mereka menginginkan sebuah pencerahan yang bersumber dari ajaran-ajaran agama.

Kendatipun saat itu mereka mendapatkan ceramah agama dari kalangan ustaz-ustaz yang ada di kota Medan, namun penjelasan para ustaz dan ulama tersebut tidak memuaskan dahaga intelektual mereka. Bisa jadi hal ini disebabkan karena metode para ulama yang masih menggunakan cara-cara pesantren atau maktab, untuk tidak menyebutnya secara tradisional, bagi mereka tidak sepenuhnya bisa menjawab persoalan ril yang mereka hadapi. Mereka sesungguhnya membutuhkan ahli agama yang tidak saja dapat menjelaskan Islam secara rasional tetapi juga kontekstual. Sehingga Islam benar-benar membumi dan dapat merespon persoalan ril yang dihadapi masyarakat.

Keresahan ini terjawab ketika dua orang cendikiawan Islam Sumatera Utara yang berkiprah di IAIN.SU kembali setelah meyelesaikan studi S3 di UIN Jakarta (dahulu IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Dr. M. Yasir Nasution ahli Filsafat Islam dan Hukum Islam serta Dr. M. Ridwan Lubis, ahli dalam bidang pemikiran Islam. keduanya diundang ke dalam berbagai pengajian untuk memberikan pencerahan terhadap senior dan tokoh-tokoh yang haus akan ilmu agama. Kedatangan dua orang Doktor baru IAIN.Su tersebut berhasil menjawab kegelisahan mereka selama ini. Kajian-kajian yang dikembangkan tidak lagi bercorak normatif-doktrinal, tetapi juga rasional-kontekstual. Tidak berlebihan jika dikatakan mereka seakan menemukan “penjelasan baru tentang agama”.

Di dalam pengajian tersebut isu-isu kemasyarakatan terus berkembang. Termasuk problema makanan yang dihadapi oleh umat Islam. Gagasan ini terus digulirkan dan semakin meluas ke beberapa lembaga perguruan tinggi lainnya, termasuklah UMSU, UISU, IKIP (sebelum menjadi UNIMED) dan tentu saja IAIN.SU. Dari beberapa kali perbincangan ada kesepakatan di antara para pakar untuk membentuk lembaga atau forum kajian yang di dalamnya isu-isu ekonomi ditela’ah dan diperbincangkan. Tentu saja pada saat itu belum terbayangkan apa yang dimaksud dengan ekonomi Islam atau ekonomi syari’ah. Diskursus yang berkembang baru pada wacana Islam dan ekonomi. kalaupun ada yang lebih maju dari itu paling-paling istilah yang dipakai adalah isu ekonomi tertentu lalu

4 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

ditambahkan dengan frasa “perspektif Islam”, “Perspektif Al-Qur’an” dan sesekali menggunakan frasa perspektif ekonomi Islam.

Setelah terjadi kebulatan tekad untuk melahirkan forum kajian itu, muncullah masalah baru. Pertanyaan besar saat itu adalah, di mana “markas” atau “lembaga” kajian ekonomi itu ditempatkan. Kendatipun mereka mewakili perguruan tinggi masing-masing namun tidak ada yang siap untuk menjadi “tuan rumah” atau “markas” kajian itu. Sampailah akhirnya, IAIN.SU yang saat itu dipimpin oleh Drs. H. Nazri Adlani selaku Rektor, bersedia menjadi tempat berkumpul tokoh-tokoh untuk mendiskusikan persoalan umat khususnya yang berkenaan dengan masalah ekonomi.

Dr. M. Yasir Nasution didaulat untuk memimpin lembaga yang kemudian diberi nama Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam di singkat FKEBI. Pilihan terhadap Dr. M. Yasir sebenarnya sangat sederhana saja. Bukan karena beliau ahli dalam ekonomi Islam. Bahkan dalam pengakuannya, pada mulanya Yasir sendiri adalah orang yang skeptis terhadap ekonomi Islam. Satu-satunya alasan mengapa harus M.Yasir, itu hanya karena beliau orang dalam atau orang IAIN. Saat itu Dr. Yasir menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah untuk priode 1991-1996. Tentu saja rektor pada waktu itu ingin agar lembaga yang baru ini tetap dalam kendalinya. Jika FKEBI dipimpin oleh orang luar, pastilah Rektor akan kesulitan untuk memantau dan mengarahkan lembaga tersebut.

Pada saat yang sama, di Malaysia wacana ekonomi Islam sedang menemukan momentumnya. Di saat kajian ekonomi Islam masih asing di Indonesia, di negeri jiran itu berbagai jenis seminar, workshop ekonomi Islam kerap digelar. Bahkan mereka sudah mempraktikkan ekonomi Islam dalam bentuk industri keuangan syari’ah seperti lembaga perbankan Islam. Demikian juga halnya dalam bentuk pendidikan tinggi ekonomi Islam. Beberapa perguruan tinggi di Malaysia seperti IIUM dan Kolej Insaniyyah kerap melaksanakan konfrensi dan seminar-seminar ekonomi Islam. Mereka juga telah menyelenggarakan pendidikan tinggi ekonomi Islam dengan menggunakan model Islamisasi Ilmu yang digagas oleh Isma’il Raji’ Al-Faruqi dan Syed Naquib Al-Attas. Tidak jarang, kegiatan seminar dan workshop ekonomi Islam di Malaysia juga mengundang pakar-pakar ekonomi konvensional dari Indonesia. Dalam satu kegiatan ekonomi Islam, Dr. H.M. Yasir Nasution melalui

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 5

Prof. Bahauddin Darus diundang untuk mengikuti kegiatan Seminar ekonomi Islam di Malaysia. Sejak saat itulah Dr. Yasir mulai bersentuhan dengan isu-isu ekonomi Islam.

Dalam pengakuannya, DR. Yasir mulai mengenal ekonomi Islam sejak mengikuti kegiatan di negeri jiran itu. Beliau bertemu dengan pakar-pakar ekonomi Islam dunia seperti Fahim Khan, Umer Chafra dan dialog-dialog konstruktifpun berlangsung. Perlahan namun pasti Dr. Yasir mulai melihat titik terang ekonomi Islam dan perbedaannya dengan sistem ekonomi lainnya. Sebagai orang yang terdidik dalam ilmu-ilmu keislaman, tidak sulit bagi Yasir untuk memahami prinsif-prinsif ekonomi Islam. Agaknya tidak berlebihan jika dikatakan, Malaysia telah memperkenalkan kepada Dr. Yasir ekonomi Islam kendati dalam bentuknya yang amat sederhana.

Kondisi ini tentu berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia. Entah mengapa gaung ekonomi Islam tidak terlalu berkembang. Walaupun secara apologetik kita bisa saja berkata, wacana atau diskursus ekonomi yang dikaitkan dengan Islam telah lama berlangsung di nusantara. Dimulai era yang paling awal dari perjalanan bangsa ini. Gagasan-gagasan para tokoh besar seperti Muhammad Hatta, Syafruddin Prawiranegara, Cokro Aminoto, dan tokoh lainnya menjadi bukti bahwa wacana ekonomi Islam telah lama muncul di Indonesia.

Kendati kita terlambat, namun beberapa pakar Islam Indonesia berkesempatan untuk mengikuti secara dekat dinamika intelektual kajian ekonomi Islam di Malaysia. Sebut saja misalnya, Syafi’i Antonio yang memang sedang studi di IIUM. Sedangkan dari Medan terdapat sosok Prof. Bahauddin Darus yang tidak saja membawa “orang IAIN.SU” untuk ikut dalam wacana besar ekonomi Islam dunia tetapi memperkenalkan kepada mereka tentang keberadaan Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEBI).

Pilihan Rektor IAIN Sumatera Utara terhadap Dr. H.M. Yasir Nasution ternyata tidak salah. Di samping Dr. Yasir adalah sarjana Syari’ah yang mumpuni tenryata juga memiliki minat terhadap kajian ekonomi syari’ah. Setelah mengikuti sebuah kegiatan ekonomi Islam di Malaysia, Dr. Yasir pun segera membangun jaringan dengan perguruan tinggi Malaysia yang saat itu telah lebih dahulu menyelenggarakan pendidikan tinggi ekonomi Islam. Demikianlah,

6 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

hasilnya adalah terselenggaranya kegiatan Workshop Ekonomi Islam yang pertama di Medan bahkan mungkin yang pertama di Indonesia.

Agaknya pakar-pakar Malaysia melihat Medan adalah wilayah yang sangat potensial untuk berkembangnya ekonomi Islam. seakan membawa misi “Islamisasi ekonomi Indonesia,” beberapa universitas di Malaysia seperti IIUM dan Kolej Insaniyah bermaksud melaksanakan seminar bersama ekonomi Islam. Tawaran untuk melaksanakan workshop ekonomi Islam bersama diajukan kepada Dr. Yasir sebagai perwakilan orang Indonesia yang saat itu berada di Malaysia. Atas izin Rektor, Dr. Yasir menjawab tantangan Malaysia untuk melaksanakan seminar bersama.

Sepulangnya Dr. Yasir dari Malaysia, kepanitianpun disusun. Tidak ada cara lain bagi Dr. Yasir kecuali menggunakan orang-orang syari’ah. Pilihan jatuh kepada Amiur Nuruddin, Dosen Syari’ah yang sangat energik dan memiliki pemikiran yang futuristik untuk didapuk sebagai ketua panitia. Beberapa dosen Fakultas Syari’ah sebut saja Drs. Palit Muda Harahap, Drs. Syu’aibun, ikut terlibat secara aktif dalam menyukseskan acara tersebut. Sepertinya memang sudah ditakdirkan Allah SWT, Dr.Amiur Nuruddin yang pada saat itu juga belum berkenalan secara intesnif dengan ekonomi Islam, akhirnya menjadi tokoh nasional dalam pengembangan ekonomi Islam. Beliau menjadi as-sabiquna al-awwalun sebagai guru besar ekonomi Islam di Indonesia. Demikianlah, panitia bekerja siang malam untuk mensukseskan acara seminar ekonomi Islam pertama di Indonesia, setidak-tidaknya di luar Jawa. Penting dicatat, seminar itu berlangsung pada era orde baru. Di saat Islam phobia masing menguat.

Tepat tanggal 25-28 Oktober 1993, Seminar dan Workshop Ekonomi Islam bekerjasama dengan Universitas Islam Antar Bangsa (IIUM) dan Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM) dapat digelar. Ketua Panitia Seminar tersebut dijabat Amiur Nuruddin (Prof. Dr). Hadir sebagai nara sumber pada saat itu adalah, Zakaria Man (UIA), Syed Omar Bin Syed Agil, Aidit bin Haji Ghazali, Syed Abdul Hamid Al-Junaid, Syed Othman Alhabsi (IKIM), Dziyauddin bin Haji Ahmad (UIA). Sedangkan dari Indonesia sebagai nara sumber hadir pula, Muhammad Syafi’i Antonio.

Seminar dan Workshop itu menjadi sejarah baru bagi perkembangan gerakan dan pemikiran ekonomi Islam tidak saja di

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 7

Sumatera Utara tetapi juga di Indonesia dengan melahirkan tiga kesimpulan penting. Pertama, perumusan kurikulum dan Pemasyarakatan Ilmu Ekonomi Islam dalam rangka pembukaan Fakultas Ekonomi Islam. Kedua, Perlunya pendirian lembaga-lembaga keuangan syari’ah. Ketiga, Perlunya membangun kerjasama antar lembaga. 1

Di luar tiga kesimpulan dan rekomendasi yang telah dicapai, Seminar yang pada mulanya dicurigai pemerintah Orde Baru dan dikhawatirkan sebagai bagian gerakan negara Islam, ternyata menjadi spirit bagi FKEBI untuk terus bekerja dan melakukan terobosan-terobosan dalam rangka pengembangan kajian ekonomi Islam. FKEBI saat itu ingin membuktikan Seminar dan Workshop bukanlah sebatas mengumpulkan bahan-bahan atau makalah Seminar. Lebih dari itu, FKEBI ingin seminar yang penuh resiko itu dapat melahirkan sesuatu yang bermakna bagi bangsa dan agama. Tegasnya, bagaimana menindaklanjuti hasil-hasil seminar tersebut menjadi sesuatu yang nyata.

Tindak lanjut yang sangat konkrit adalah terlaksananya Diklat (Pendidikan dan Latihan) bagi calon pengelola Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) yang saat ini telah berganti nama menjadi, Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah. Kegiatan tersebut dikatakan sukses karena berhasil melahirkan beberapa BPRS. Sebut saja BPRS Kafalatul Ummah (1994) di Medan, BPRS Amanah Bangsa (1994) di Pematang Siantar, BPR Al-Washliyyah (1994) di Tanjung Morawa Deli Serdang, BPRS Gebu Prima (1996) di Deli Serdang, dan BPRS Puduarta Insani (1996) di Tembung Deli Serdang.

Penting dicatat, seminar yang bersejarah tersebut diselenggarakan setelah MUI berhasil melahirkan bank Syari’ah pertama di Indonesia. Menurut Adiwarman Karim, upaya MUI untuk mendorong lahirnya Bank Syari’ah sudah berlangsung sejak tahun 1990. Bahkan pendirian Bank Syari’ah tersebut telah pula ditandatangani pada 1 November 1991, tetapi belum dapat beroperasi karena undang-undang perbankan belum memungkinkan. Ketika UU

1Amiur Nuruddin (Direktur FKEBI) “FKEBI-IAIN Sumatera Utara :

Merajut Potensi Ekonomi Membangun Kekuatan Umat” dalam Pengantar untuk buku, Ekonomi dan Bank Syari’ah Pada Milenium Ketiga, Medan, IAIN. Press dan FKEBI, 2002, h. xii-xiii.

8 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

No 7 Tahun 1992 diterbitkan pada 1 April 1992, tepat satu bulan kemudia 1 Mei 1992, bank Syari’ah pertamapun beroperasi.2

Pada tahun 1998, FKEBI bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Kota Medan menyelenggarakan Seminar Bank Islam dengan menghadirkan pakar ekonomi Syari’ah -sebelumnya bekerja di IDB- Karnaen Perwataatmaja. Seminar tersebut berlangsung di Hotel Garuda Plaza Medan. Tidak saja mengandalkan pemikir dan ahli ekonomi Islam Indonesia, FKEBI bekerjasama dengan pemerintah Propinsi berhasil mendatangkan pakar-pakar ekonomi Islam Internasional. Sebut saja misalnya, Prof. Dr. M.A. Mannan, Prof. Dr. Masudul Alam Choudry, Monzer Khaf, Prof. Dr. Azmi Omar, dll.

Tentu tidak pada tempatnya untuk menyebutkan semua seminar yang dilaksanakan FKEBI ataupun IAIN.SU di lembaran ini. Namun yang jelas, FKEBI sangat menyadari, yang diperlukan saat itu adalah memberikan pemahaman dan kesadaran kepada umat Islam akan arti penting ekonomi Islam. Kendati secara normatif, ajaran ekonomi Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam, namun dalam sejarahnya dimensi ekonomi ini jauh tertinggal. Tidaklah mengherankan jika umat Islam lebih memahami aspek-aspek akidah, ibadah dengan segala cabangnya, politik Islam (siyasah) dibanding dengan ajaran ekonomi Islam. Pada gilirannya, tragedi sejarah ini membentuk cara berpikir dikotomik dikalangan umat. Ekonomi diyakini bukan bagian dari ajaran Islam. Ekonomi adalah sesuatu yang bersifat dari luar yang diinjeksikan ke dalam Islam.

Cara berpikir yang keliru ini tentu saja perlu dibongkar dan diluruskan. Sarana yang cepat dan efektif adalah lewat Seminar, diskusi dan pertemuan-pertemuan resmi lainnya. Kendatipun tetap disadari, seminar juga tidak menjamin umat akan memiliki pemahaman yang utuh tentang ekonomi Islam. Setidaknya, lewat acara tersebut, diskursus ekonomi Islam cepat berkembang dan menjadi wacana di tengah-tengah masyarakat.

Sedangkan untuk jangka panjang, sosialisasi dan pengintegrasian ajaran ekonomi Islam ke dalam diri umat Islam sekaligus dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Insani (SDI) yang tangguh untuk mengisi kebutuhan industri keuangan syari’ah, tentu

2Adiwarman A Karim, “Silent Giant from the East” dalam Gatra,

No.48 Tahun XIII, h. 12

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 9

saja membutuhkan program yang sistematis, terencana dan komprehensif. Satu-satunya cara yang paling baik adalah dengan menyelenggarakan pendidikan tinggi Ekonomi Islam. Dalam hal ini, IAIN.SU dipandang paling siap dan paling mungkin untuk memulainya.

Tonggak sejarah yang cukup penting setelah tahun 1998 di IAIN.SU adalah berdirinya rogram Diploma DII Manajemen Perbankan dan Keuangan Syari’ah (DIII MPKS). Saat itu Dr. Amiur Nuruddin menjabat sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Syari’ah. ia sangat bersungguh untuk membuka program baru tersebut. Sebelumnya telah lebih dahulu didirikan Program Diploma II Perbankan Syari’ah pada tahun 1998. Kemudian ditingkatkan mejadi Program Diploma III. Tidak terlalu terang bagaimana proses berdiri dan beralihnya Pogram Diploma II ke Diploma III. Izin yang mereka kantongipun hanyalah dalam bentuk izin prinsif dan bersifat lisan. Demikianlah, bukan Dr. Amiur Nuruddin -saat itu menjadi pembantu Dekan- namanya jika tidak berani melakukan terobosan-terobosan akademik. Keyakinan adalah modalnya bahwa ekonomi Syari’ah harus diwujudkan ke dalam sebuah proses pendidikan yang tersistem dan berkesinambungan.

Kehadiran Diploma III MPKS yang berada di Fakultas Syari’ah kala itu mendapat sambutan yang sangat hangat dari masyarakat. Program Diploma ini menjadi idola baru di tengah-tengah calon-calon mahasiswa. Di Program ini seakan mereka melihat masa depannya dengan sangat jelas. Hal ini terlihat dari partisipasi pelamar atau calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya ke PT. Kendatipun programnya adalah Diploma – bukan strata S1- tidak menghalangi peminat untuk memilihnya.

Tidak jelas benar kapan mulainya, yang pasti di FKEBI IAIN Sumatera Utara terbentuk satu tim yang sangat solid. Seakan-akan membentuk generasi ekonomi Islam di IAIN Sumatera Utara setelah dua tokoh utama tersebut, muncullah nama-nama Drs. Syu’aibun, M, Hum, Drs. Agustianto, Sugianto, Abdi Rahmat, Dani Budianto dan Ibrahim Siregar. Mereka adalah generasi muda setelah Dr. M. Yasir dan Dr. Amiur Nuruddin, sebagai generasi yang pertama. Pada perkembangan berikutnya, lahir pula tenaga-tenaga baru, sebut saja misalnya, Saidurrahman, Muhammad Ramadhan, Azhari Akmal Tarigan, Muhammad Yafiz, Muhammad Ridwan. Generasi

10 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

selanjutnya muncul pula nama-nama Isnaini Harahap, Zuhrinal M.Nawawi, Andre Soemitra, Marliyah, Yusrizal dll.

Masuknya alumni-alumni luar, semisal USU yang selanjutnya menjadi dosen di Fakultas Syari’ah IAIN.SU menambah kekuatan dalam gerakan ekonomi Islam. Sebut saja misalnya Saparuddin Siregar (alumni akuntansi USU). Beliau akhirnya ditugaskan Rektor IAIN Sumatera Utara untuk memimpin BPRS Puduarta Insani yang merupakan milik IAIN Sumatera Utara.

Sampai saat ini lapisan generasi ekonomi Islam di Sumatera Utara ini memiliki ikatan yang kuat. Mereka sangat mednyadari, tanggung jawab mujahid al-iqtishad bukan sebatas mengembangkan ilmu ekonomi Islam tetapi juga mensosialisasikan ekonomi Islam di tengah-tengah masyarakat.

2. Priode 2000-2013

IAIN Sumatera Utara dalam hal ini FKEBI memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya masif. Melibatkan seluruh komponen masyarakat Islam Sumatera Utara. Menggeser ekonomi Islam dari ranah wacana menjadi aksi nyata. Dukungan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara T. Rizal Nurdin selaku Gubernur Sumatera Utara, diwujudkan dalam bentuk Gerakan Pencanangan Ekonomi Syari’ah yang momentumnya bersamaan dengan kegiatan 1 Muharram pesan yang ingin disampaikan lewat kegiatan tersebuta adalah, semangat Muharram menjadi energi bagi umat Islam untuk hijrah dari ekonomi konvensional (kapitalisme) menuju ekonomi Islam.

Keterlibatan orang nomor satu di Sumut itu memberikan efek yang luar biasa. Ekonomi Islam tidak lagi menjadi gerakan pinggiran. Diselenggarakan oleh hanya sekelompok orang-orang yang peduli. Akan tetapi gerakan ekonomi Islam menjadi gerakan yang terbuka dengan dukungan sepenuhnya dari Pemerintah propins. Adalah H. Kasim Siyo yang saat itu menjabat sebagai asisten Gubernur menjadi media atau penghubung efektif FKEBI - IAIN Sumatera Utara dengan Gubernur. Sangat disyukuri saat itu, Gubernur Sumatera Utara sangat mendukung segala kegiatan FKEBI apakah seminar dan workshop ekonomi Islam sampai pada kegiatan massal-kolosal seperti pencanangan ekonomi syari’ah.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 11

H. Rizal Nurdin (alm) memiliki komitmen yang tinggi buat ekonomi Islam. Hampir semua kegiatan FEBI beliau hadir, mencurahkan gagasan dan pemikiran-pemikirannya untuk pengembangan ekonomi Islam di Sumatera Utara. Jika ditelusuri lebih jauh apa yang membuat gubernur yang lembut itu setuju dengan ekonomi Islam, ternyata dalam pemikirannya ekonomi Islam adalah ekonomi yang pro terhadap kesejahteraan rakyat lebih-lebih rakyat kecil. Kata kuncinya, ekonomi Islam adalah ekonomi kerakyatan. Pada saat yang sama, pendidikan tinggi ekonomi Islam yang dikelola IAIN Sumatera Utara lewat Program Studi Ekonomi Islam di Fakultas Syari’ah, terus mengalami perkembangan yang signifikan. Program Studi Diploma kendati masih diminati mahasiswa namun dipandang belum cukup. Jika Diploma menghasilkan tenaga-tenaga vokasi yang terampil dalam mengelola industri keuangan syari’ah, maka Program Strata S1 diharapkan dapat menghasilkan tenaga terdidik dan menguasai teori ekonomi Islam dan dalam tingkat tertentu menguasai peraktiknya.

Momentum pentingnya adalah pada tahun 2002, Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara berdiri. Prodi Ekonomi Islam ini ternyata mendapat sambutan yang sangat baik, terutama dari Departemen Agama. Respon positif itu dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Nomor DJ.II/158/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Ekonomi Islam Program Sarjana (S-1) Pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Medan. Agaknya prodi ekonomi Islam pada Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera Utara adalah program studi yang tertua di Indonesia. Artinya, belum banyak IAIN di Indonesia yang membuka prodi baru ini.

Satu hal yang menarik untuk kasus pendidikan tinggi ekonomi Islam di IAIN.SU adalah, program pasca sarjana (PPS) strata 2 prodi Ekonomi Islam ternyata lebih dahulu lahir ketimbang program S1 nya. Program S2 IAIN Sumatera Utara lahir pada tahun 2000 dengan jumlah mahasiswa angkatan pertama sebanyak 20 orang.3 Program S1 Ekonomi Islam lahir dua tahun setelah lahirnya

3Di dalam SK Dirjen Pembinaan Kelembagaan agama Islam No. E/293/1997, tanggal 26 Des 1997 disebutkan nama programnya Program Studi Islam dan Ekonomi.

12 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

S2, tepatnya tahun 2002 dengan jumlah mahasiswa pertama sebanyak 39 orang.

Pada priode ini, diskursus ekonomi Islam tidak lagi sebatas pada gerakan sosialisasi ke masyarakat. tetapi mulai bergerak ke arah pengembangan studi ekonomi Islam. Muncullah pertanyaan-pertanyaan baru yang tentu saja membutuhkan jawaban serius dari para ahli. Apa sesungguhnya hakikat ekonomi Islam tersebut ? bagaimana bentuknya ? Apa perbedaannya dengan ekonomi konvensional ? Selanjutnya muncul pula pertanyaan bagaimana mengajarkannya kepada mahasiswa?

Kendatipun pada saat itu formulasi integrasi keilmuan ekonomi Islam belum jelas untuk tidak mengatakan belum tanpak sama sekali, namun yang jelas pada masa itu teori-teori ekonomi sudah mulai dimuati dengan prinsip-prinsip keislaman. Setidaknya dimensi etik Islam mulai mendapat tempat dalam kajian ekonomi. ayat-ayat ekonomi mulai dikaitkan dengan kajian-kajian ekonomi pada umumnya. Sebut saja misalnya, kaitan ayat-ayat konsumsi dengan larangan untuk israf atau berlebih-lebihan. Studi tentang riba tidak lagi dikaji dalam dimensi hukumnya saja tetapi mulai dihubungkan dengan masalah-masalah ekonomi kontemporer.

Prodi Ekonomi Islam dalam hal ini Dekan Fak. Syari’ah yang saat itu dijabat oleh Dr. Amiur Nuruddin beserta tim ekonomi fak. Syari’ah yang selama ini cukup aktif mulai menyadari bahwa persoalan kurikulum ekonomi Islam tidak bisa dipandang sederhana. Perlu upaya-upaya serius untuk perumusannya. Jujur diakui, pada saat itu SDM fakultas Syari’ah sangat kurang sekali. Diperlukan tenaga-tenaga luar yang benar-benar dapat membantu fakultas syari’ah dalam memperkuat proses pendidikan dan pengajaran ekonomi Islam. Demikianlah, prodi Ekonomi Islam yang sejak awal pendiriannya menggunakan jasa konsultan ahli terus membangun jaringan dan komunikasi dengan para ahli. Beberapa pakar yang diminta pemikirannya dalam perumusan ekonomi Islam sejak awal berdirinya adalah, Ir. Adiwarman A. Karim, SE, MBA, MAEP dari Karim Business Consulting yang berkedudukan di Jl. K. H. Mas Mansyur, Batavia Tower, Lt 14 Kav. 126 Jakarta. Selanjutnya Prof. Dr. Mohd. Azmi Omar dari Islamic International University Malaysia (IIUM) di Malaysia dan Prof. Sofyan Syafri Harahap, SE.Ak, MASc, Phd, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Direktur Islamic Economic

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 13

and Finance (IEF) Universitas Trisakti Jakarta. Tugas konsultan terutama membantu dalam menyusun kerangka kurikulum dan silabus mata kuliah pokok prodi Ekonomi Islam.

Keterlibatan para pakar ekonomi Islam yang berkaliber internasional menambah percaya diri IAIN.SU untuk terus mengembangkan ekonomi Syari’ah. Beberapa pakar ekonomi Islam secara berkesinambungan turut serta memberikan kontribusi pemikirannya kepada IAIN. Sumatera Utara. Seiring dengan itu, pertumbuhan bank-bank syari’ah di kota Medan juga turut menambah semaraknya diskursus ekonomi Islam di kota Medan.

Menyadari ketersedian sumber daya ekonomi Islam menjadi keniscayaan, pimpinan Fakultas terus mendorong dosen-dosennya untuk segera melanjutkan studi S3 ekonomi Islam baik di luar negeri ataupun di dalam negeri. Pimpinan Fakultas menyadari bahwa untuk masa mendatang, program studi ekonomi Islam tentu tidak bias bersandar dengan tenaga-tenaga luar. IAIN Sumatera Utara harus segera menyiapkan sumber daya manusianya sendiri untuk menyongsong perkembangan studi ekonomi syari’ah yang diyakini akan berkembang pesat.

3. Priode 2013- Sekarang

Seiring dengan komitmen IAIN Sumatera Utara untuk melakukan alih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, maka IAIN Sumatera Utara mulai mempersiapkan pembentukan dan pembukaan fakultas-fakultas baru. Sebagai yang yang tertera di dalam UU Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012, pasal 59 ayat 2 tentang Universitas dinyatakan, Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu Pengetahuan dan/atau Tekhnologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sedangkan yang dimaksud dengan institute adalah, Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan/atau tekhnologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institus dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Penegasan UU Pendidikan Tinggi tentang Universitas sesungguhnya memberikan peluang bagi UIN.SU untuk

14 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

mengembangkan rumpun ilmu baru dan tidak hanya sebatas rumpun ilmu agama saja. Berbeda dengan institute yang kewenangan pengembangan rumpun ilmunya sedikit terbatas dan relative sulit. Atas dasar itu pula, IAIN Sumatera Utara harus segera mempersiapkan pembukaan fakultas-fakultas baru, baik dalam upaya pengembangan ilmu-ilmu agama ataupun rumpun ilmu yang selama ini berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa Fakultas baru yang diharapkan dapat dibuka ketika IAIN Sumatera Utara beralih status menjadi UIN Sumatera Utara adalah Fakultas Sain dan Teknologi (Fk. Saintek), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fak. SosPol), Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Dari sekian Fakultas baru tersebut, FEBI merupakan satu-satunya Fakultas yang paling mungkin proses pembukaannya lebih cepat direalisasikan. Beberapa alasannya adalah IAIN.SU telah memiliki program studi ekonomi Islam untuk tingkat Strata satu dan Program Diploma tiga manajemen dan perbankan syari’ah. Dengan kata lain, untuk FEBI yang belum ada hanyalah wadah yang lebih luas. Tentu saja maksudnya adalah Fakultasnya. Sedangkan mahasiswa, dosen dan kurikulumnya telah terformat dan terstruktur dengan baik. Bahkan lebih dari itu, jurusan ekonomi Islam dan Program Diploma tiga juga telah memiliki tradisi akademik yang relative mapan. Sebut saja misalnya, tata pamong, tata pelaksanaan ujian komprehensif, munaqasyah, magang dan sebagainya. Yang dibutuhkan jurusan dan Program Diploma tiga hanya payung yang lebih besar dan itu adalah fakultas ekonomi dan bisnis Islam.

Proses terus berlanjut dan berita baiknya adalah ternyata kelahiran FEBI ternyata tidak bersangkut paut dengan perubahan status IAIN Sumatera Utara menjadi IAIN Sumatera Utara. Artinya, tanpa perlu menunggu UIN, FEBI dapat direalisasikan. Ini disebabkan karena ekonomi Islam sebagaimana halnya Syari’ah, Tarbiyyah, Dakwah, Ushuluddin dan Adab berada dalam rumpun ilmu agama yang sesungguhnya menjadi kewenangan kementerian agama. Tegasnya bukan menjadi kewenangan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Berbeda halnya jika UIN.SU bermaksud untuk membuka Fakultas-fakultas rumpun ilmu non agama. Sebut saja misalnya Fakultas Sains dan Tekhnologi atau Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 15

IAIN Sumatera Utara segera mempersiapkan diri untuk menyongsong lahirnya Fakultas Baru. Sebenarnya pimpinan Fakultas Syari’ah khususnya sejak masa Prof. Dr. Nur A Fadhil Lubis, dilanjutkan Dr. M. Jamil dan puncaknya pada masa Dr. Saidurrahman, MA, keinginan untuk menyapih Jurusan Ekonomi Islam sudah mulai menguat. Beberapa diskusi terbatas dengan mengkaji maslahat dan mudharatnya banyak dilakukan. Sayangnya, keinginan itu belum menemukan momentumnya yang tepat.

Sampailah pada satu waktu, Wakil Rektor I Prof. Dr. Hasan Asari, MA meminta Dekan Fakultas Syari’ah Dr. Saidurrahman, M.Ag dan Dr. Azhari Akmal Tarigan, MA selaku ketua jurusan ekonomi Islam untuk mempersiapkan proposal alih status FEBI. Maka sejak saat itu, perangkat jurusan mulai bekerja keras untuk menyiapkan proposal tersebut. Waktu yang diberikan kepada jurusan tidak lebih satu minggu. Tim penyusun proposal atas nama Isnaini Harahap, MA, Yusrizal, M.Si, Ahmad Syakir, Zuhrinal M. Nawawi, Hotbin Hasugian bahu membahu untuk mempersiapkan proposal tersebut. Akhirnya pada waktu yang telah ditetapkan, proposal tersebut selesai dan segera diserahkan kepada Pembantu Rektor I Prof. Dr. Hasan Asari.

Tidak lama berselang, Dekan Fakultas Syari’ah dan Ketua Jurusan Ekonomi Islam didampingi Sekretaris Jurusan, Isnanini Harahap, MA diminta untuk mempresentasekan Proposal tersebut dihadapan Kepala Biro Ortala Kemenag RI, Drs. Muhammad Syahman Sitompul, SE, Ak dan tim. Ketua Jurusan mendapat giliran setelah Rektor dan Pembantu Rektor I mempresentasekan perkembangan alih staus IAIN Sumatera Utara menuju UIN Sumatera Utara.

Pertemuan itu penting bagi perkembangan alih status FEBI. Dikatakan penting karena pertemuan itulah yang menjadi perkenalan awal Ketua Jurusan dengan Drs. M. Syahman Sitompul yang memegang peran penting dibalik proses lahirnya FEBI. Setelah itu pekerjaan besarnya adalah bagaimana memastikan perjalanan FEBI IAIN Sumatera Utara bersama FEBI di UIN dan IAIN lainnya dapat mulus dan akhirnya disahkan oleh menteri Agama. Dalam hal ini yang paling bertanggungjawab mengawalnya di pusat adalah Drs. M. Syahman Sitompul yang saat itu masih aktif menjabat sebagai Kepala Biro Ortala Kemenag RI.

16 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

Revisi proposal menjadi aktivitas yang tidak terhindarkan. Ketua Jurusan bersama Ahmad Syakir harus bermalam di Kemenag Gedung Ortala lantai IV untuk menuntaskan Proposal FEBI. Lagi-lagi peran Drs. M. Syahman Sitompul, SE, Ak, menjadi signifikan. Beliau tidak saja mengawal perjalanan proposal tersebut tetapi juga membantu agar proposal yang dihasilkan menjadi kuat dan meyakinkan pihak kementerian terkait.

Satu hal yang penting dicatat dan menjadi bagian dari sejarah Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam yang indah, proses alih status FEBI berjalan dengan sangat mulus. Pelepasan jurusan Ekonomi Islam dan Diploma III Perbankan Syari’ah ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tidak menimbulkan masalah sedikitpun. Tidak ada perdebatan dan tidak pula konflik. Fakultas induk dalam hal ini Dekan Fakultas Syari’ah dengan penuh jiwa besar melepas mahasiswa/I Jurusan dan Prodi Diploma III beserta dosen-dosen jurusan yang jumlahnya 37 orang. Hal ini tentu berbeda dengan beberapa UIN, yang proses perpindahan dan pelepasannya menimbulkan gesekan-gesekan yang tidak bias dipandang sederhana.

Demikianlah setelah menunggu beberapa bulan lamanya, akhirnya pada tanggal 19 November 2013, PMA No 81 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja IAIN Sumatera Utara ditanda-tangani Menteri Agama. PMA itu sesungguhnya menjadi penanda bahwa FEBI telah resmi berdiri. Pada pasal dinyatakan bahwa Fakultas yang ada dilingkungan IAIN. SU salah satunya adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Selanjutnya, pada tanggal 14 Desember 2013, FEBI IAIN Sumatera Utara bersama dua UIN, Alauddin Makasar dan Sunan Kalijaga Jogjakarta dan tiga IAIN, Raden Fatah Palembang, Walisongo Semarang dan Surakarta FEBI sebagai fakultas baru diresmikan berdirinya oleh Bapak Surya Dharma Ali selaku Menteri Agama. Delegasi dari IAIN.SU yang hadir pada saat itu adalah Prof. Dr. Hasan Asari, MA, Dr. Saidurrahman, MA dan Dr. Azhari Akmal Tarigan, MA.

Sejak diresmikannya FEBI IAIN.SU di Makasar, pimpinan IAIN.SU segera merespon dan melakukan persiapan-persiapan dengan pembukaan Fakultas Baru tersebut baik dalam hal penyiapan perangkat keras ataupun perangkat lunaknya. Tidak kalah pentingnya, Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera Utara juga melakukan

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 17

persiapan-persiapan pelepasan, mulai dari pelepasan Mahasiswa dari Fakultas Syari’ah dan termasuk dosen-dosennya. Yang patut disyukuri adalah, pelepasan tersebut berlangsung dengan cukup baik dan elegan tanpa ada gesekan apapun. Ini menunjukkan jiwa besar pimpinan Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera Utara.

Perkembangan pemikiran yang begitu cepat ditingkat pusat, ternyata membawa berkah tersendiri bagi IAIN Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) diyakini menjadi bagian dari ilmu-ilmu agama. Karena itu, pengelolaan FEBI dengan segala hal yang berkaitan dengannya, berada di Kementerian Agama.

18 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

BAGIAN II

DESAIN KEILMUAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUMATERA UTARA

Ada perdebatan dikalangan ilmuwan atau pemikir ekonomi Islam berkenaan dengan rumah keilmuan ekonomi Islam. Pertanyaannya adalah apakah ekonomi Islam itu menjadi bagian dari ilmu-ilmu syari’ah atau lebih luas dari itu bagian dari ilmu agama? Ataukah rumah ilmu ekonomi Islam itu adalah ilmu ekonomi konvensional, yang selanjutnya telah “diislamkan” atau diintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalamnya. Perdebatan ini terus berlangsung sampai detik ini. Oleh sebab itu mendudukkan rumah ekonomi Islam pada tempatnya yang tepat menjadi sebuah keniscayaan. Bahwa ada sudut pandang lain yang berbeda, tentu saja dibenarkan sepanjang memiliki argumentasi yang kokoh dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada saat yang sama, diskursus yang berkembang tentang penamaan ilmu ini tidak kalah menariknya. Apakah nama yang tepat itu ; Ekonomi Islami (dengan i kecil) atau Ekonomi Islam (tanpa i). Ataukah yang lebih tepat itu adalah Ekonomi Syari’ah dan bukan Ekonomi Islam. Jika disebut ekonomi Islami secara sederhana istilah tersebut dipahamai sebagai ilmu ekonomi konvensional yang diislamkan. Bisa juga disebut, ekonomi Islam itu adalah hasil dari proses Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang digagas oleh Isma’il Raji Al-Faruqi. Belakangan ide ini terus dikembangkankan Syed Naquib Al-Attas dan dikenal dengan gerakan Islamisasi Sains. Islamisasi ini bisa dilakukan melalui justifikasi (pembenaran). Ada juga yang menyebutnya dengan injeksi (penyuntikan). Pembenaraan terhadap segala teori ekonomi dengan memasukkan ayat-ayat

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 19

dan hadis-hadis Nabi yang berkenaan dengan isu-isu tertentu. Dalam teori saving misalnya atau teori investasi dalam bisnis, unsur zakat, infaq dan sadaqah harus ditambahkan dan menjadi bagian dari kajian tersebut. Demikian pula halnya, pada sisi konsumsinya, dimensi tabzir (mubazir) dan israf (berlebih-lebihan) harus dihindarkan. Sama halnya pada teori produksi, sisi maslahat harus mendapat tempat yang lebih terang. Pilihan ini disebut dengan pilihan pragmatis. Kerja keilmuan yang kita lakukan tidaklah berat. Bangunan ilmunya (body of knowledge) lebih mudah dirumuskan. Kelemahannya, bangunan ilmu ekonomi Islami itu tidak akan kokoh, karena berdiri di landasan epistemologi yang rapuh. Sedangkan metode kedua, disebut metode idealistik, merupakan sebuah upaya untuk merumuskan ilmu ekonomi yang berbasis Islam. jika cara ini yang ditempuh, kerja-kerja ilmiah yang kita lakukan sangat berat. Ibarat membangun sebuah rumah kita harus memulainya dengan meletakkan asas, dasar atau basis keilmuan. Merumuskan metodologinya dan selanjutnya mengkonstruksi ilmu itu, terlepas apakah dengan menggunakan metode istiqra’i (induktif) atau istinbati (deduktif). Dua metode ini absah digunakan di dalam ekonomi Islam. Penyebutan ekonomi syari’ah secara substansial sebenarnya tidak ada masalah. Lebih-lebih jika syari’ah dipahami dalam makna generiknya sebagai jalan ke sumber mata air. Ekonomi syari’ah sama dan sebangun maknanya dengan ekonomi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Hanya saja, penyebutan ekonomi syari’ah terkesan lebih sempit dan lebih berorientasi fikih. Seakan-akan, ekonomi syari’ah hanya bicara halal dan haram. Kembali ke pokok persoalan di atas, FEBI IAIN Sumatera Utara memilih untuk menggunakan istilah Ekonomi Islam ketimbang ekonomi syari’ah. Penyebutan Islam sesungguhnya lebih mengacu pada nilai-nilai universal ketimbang forma atau bentuk. Adalah lebih penting dan merupakan esensi ajaran Islam itu, jika di dalam ekonomi dan bisnis, nilai-nilai Islam menyatu dengan bangunan ilmu (teori) dan peraktiknya.

Sedangkan berkaitan dengan metode perumusan ilmu sebagaimana telah disebut di awal, FEBI IAIN Sumatera Utara memilih jalan tengah sebagai jalan yang lebih maslahat dibanding

20 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

merumuskan dan mekonstruksi ilmu ekonomi Islam itu dari awal. Lebih luas, bagian ini akan dikaji pada sub-sub berikut ini.

1. Tauhid Sebagai Basis Keilmuan Ekonomi Islam Bangunan ilmu ekonomi Islam sesungguhnya bersumber dari pemahaman tentang tauhid. Tauhid yang bukan sebatas percaya kepada Tuhan yang satu, menyembahnya sebagaimana yang terangkum dalam aturan ibadah Islam tetapi lebih dari itu, tauhid merupakan pandangan hidup manusia. Sudah menjadi doktrin Islam yang baku bahwa alam semesta ini dengan segala isinya diciptakan oleh sang maha pencipta (khaliq). Kemudian ia menjadikan (fathir) ciptaannya memiliki ukuran, takaran dan sunnatullah (taqdir) tertentu yang bersifat tetap. Adalah wajib bagi manusia untuk mengetahui dan memahami sunnatullah secara tepat agar ia dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini dengan baik. Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi yang memiliki tugas untuk memakmurkan semesta, telah diberikan Allah beragam potensi yang mendukung tugas-tugas kekhalifahannya. Di samping itu ia juga harus menjalankan kewajibannya sebagai ‘abdun (hamba) Allah yang selalu tunduk dan patuh kepadaNya (islam). Potensi itu inherent di dalam diri manusia seperti ‘aql, qalbu, syahwah dan juga jasad. Bersamaan dengan itu Allah juga memberikan bimbingan bagaimana potensi itu didayakan sesuai dengan keinginan Allah.

Selanjutnya Allah turunkan kepada manusia seorang Rasulnya yang bersamanya ada Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk (hudan), penjelas (bayyinat) dan pembeda yang hak dengan yang batil (al-furqan). Lebih dari itu, Rasul yang mulia, Nabi Muhammad SAW berfungsi sebagai mufassir, menjelaskan makna, maksud dan hakikat dari segala perintah-perintah Allah. ada kalanya Nabi menguatkan apa yang telah digariskan Allah di dalam Al-Qur’an dan pada saat-saat tertentu, Rasul juga menjadi Syari’ (pembuat syari’at) kendati bukan syari’ yang mandiri sebagaimana halnya Allah SWT.

Nabi Muhaammad sesungguhnya adalah manusia terpilih yang akhlaknya terjaga dan terpelihara dari segala macam dosa. Atas dasar itu pula, nabi ditetapkan Allah SWT sebagai uswat hasanah (contoh teladan yang baik) bagi manusia. Tidak saja umat Islam, namun seluruh manusia di alam ini sejatinya harus menempatkan

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 21

Nabi Muhammad sebagai teladan, contoh dan model dalam menjalani kehidupan. Sejatinya dengan beragam potensi dan bimbingan Allah SWT, manusia mampu menggunakan semesta ini untuk kemajuan dan kemakmuran dunia. Bayangan dunia Al-Qur’an yang diungkap dengan kata baldatun thayyibatun wa rabb ghafur itu akan segera dapat terwujud. Dalam kenyataannya, alam realita tidak menunjukkan kondisi ideal yang digagas Al-Qur’an. Kehidupan yang berkeadilan, berkemakmuran dan berperadaban itu tampaknya masih jauh. Walaupun dalam sejarah panjang dunia ini, kita pernah berada pada fase-fase kejayaan (falah). Bukti-bukti itu menegaskan bahwa kehidupan yang ideal itu bukanlah sesuatu yang utofia. Bukan pula khayalan. Kehidupan yang falah itu ril. Karena itulah kita bisa menjadikannya contoh atau setidaknya menginspirasi kita dalam menata dunia hari ini. Saat ini dunia sedang berada dalam fase yang sesungguhnya amat sangat menakutkan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang pada mulanya diharapkan dapat memudahkan kehidupan manusia sekaligus membantunya untuk mencapai kehidupan yang ideal itu, ternyata jauh dari kenyataan. Kemajuan Ilmu dan Tekhnologi berimplikasi –terlepas antara sadar dan tidak- pada kehidupan manusia itu sendiri. Disparitas antara yang kaya dan miskin semakin tajam dan dalam. Kesenjangan sosial semakin menganga. Kekayaan alam tidak lagi digunakan untuk kemakmuran bersama melainkan dipakai untuk menopang kekayaan pribadi. Alam dieksploitasi untuk kepentingan pribadi dan golongan. Alih-alih rakyat hidup sejahtera yang terjadi adalah rakyat semakin menderita. Dalam konteks ekonomi, kehadiran ideologi dan sistem kapitalis dan anti tesisnya - dalam bentuk sosialisme - setali tiga uang. Pada mulanya kedua ideologi dan sistem pengetahuan ekonomi itu dimaksudkan untuk membawa kebaikan dan kemakmuran bagi hidup manusia. Namun karena kedua sistem ini tidak dibangun pada fondasi filsafat yang kokoh, keduanya semakin mudah untuk didistorsi. Basis filsafat kapitalisme dan sosialisme tetaplah pada rasionalisme (idealisme) dan empirisme. Dimensi ketuhanan atau tauhid tentu saja absen dalam sistem pengetahuan mereka.

22 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

Kedua sistem itu sesungguhnya tidak memberikan harapan apapun untuk kehidupan dunia yang lebih baik. Bahkan jika dibiarkan, kedua ideologi tersebut dapat menghancurkan kehidupan semesta tidak saja untuk generasi saat ini tetapi juga buat generasi puluhan tahun yang akan datang. Kendati terlambat, kehadiran ekonomi Islam memberikan harapan baru bagi tatanan kehidupan dunia yang lebih adil dan sejahtera, lahir-batin, material-spiritual. Ekonomi Islam muncul bukan saja sebagai sintesa dari kedua sistem ekonomi tersebut tetapi ekonomi Islam juga membongkar habis filosofi yang mendasarinya. Ekonomi Islam menjadikan tauhid sebagai landasan filosofisnya. Tauhid ini pada gilirannya akan menjadi ruh bagi seluruh bangunan konsep keilmuan dan bentuk-bentuk praktiknya. Sampai di sini, persoalan yang dihadapi manusia saat ini, walaupun bukan satu-satunya faktor, sesungguhnya didasarkan pada satu pandangan hidup dan sistem keilmuan yang keliru. Pandangan hidup yang tidak berorientasi pada tauhid dan keilmuan yang tidak pula berlandaskan epistemologi tauhidik. Oleh karena itu, sistem keilmuan tersebut yang harusnya dikoreksi. 2. Aspek Ontologi, Epistemologi dan Axiologi Ekonomi Islam

Bangunan Ilmu Ekonomi Islam baik pada sisi ontologis, epistemologis dan axiologisnya akan terlihat di bawah ini:

Pertama, Ontologi Ekonomi Islam. yang dimaksud dengan ontologi adalah essence of being it self. Ontologi berbicara tentang hakikat atau ada. Dalam makna lainnya, ontologi berkaitan dengan objek ilmu pengetahuan. Dalam perspekti Ekonomi Konvensional, landasan filsafat yang dijadikan dasar dalam pengembangan keilmuannya adalah filsafat positivisme yang berpijak pada empirisme.

Tidaklah mengherankan dari kerangka ontologis ini, definisi ilmu ekonomi – menurut Samoelson- adalah kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif yang langka untuk memproduksi barang dan jasa-jasa serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi.

Ekonomi mengkaji perilaku manusia dalam kaitannya dengan upayanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Memanfaatkan

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 23

sumber daya yang tersedia mengolahnya sehingga memiliki nilai tambah.

Kedua, Epistemologi Ilmu Ekonomi Islam. Epistemologi berasal dari kata episteme dan logos. Episteme artinya adalah teori. Logos artinya ilmu. Epistemologi dimaknakan teori ilmu pengetahuan. Dalam pengertian lain epistemologi adalah bagaimana cara mendapatkan ilmu pengetahuan.

Dalam konteks bagaimana cara mendapatkan ilmu pengetahuan dikenal dua model, idealisme dan empirisme. Namun dalam epistemologi Islam dikenal satu metode lagi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan; ilmu hudhuri atau ilmu laduni.

Ketiga, Axiologi Ilmu Ekonomi Islam. Axiologi secara sederhana diterjemahkan dengan nilai guna atau kemanfaatan. Dalam hal ini ada dua mazhab yang berkembang, mazhab yang menyebutkan bahwa ilmu itu netral atau bebas nilai. Mazhab kedua menyatakan ilmu itu tidak bebas nilai. Di dalamnya ada kandungan nilai tertentu. Nilai itu terdapat di dalam kandungan epsitemologisnya.

Berangkat dari aspek ontologi, epistemologi dan axiologi ekonomi Islam terdapat perbedaan yang tidak dapat dipandang kecil. Dalam perspektif ekonomi Islam, dari sisi ontologis sesungguhnya tidak ada perbedaan antara ekonomi Islam an ekonomi konvensional. Apa yang menjadi objek dari ilmu ekonomi, Islam dan konvensional sama. Berkenaan dengan perilaku manusia. Bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tersebut.

3. Model Pengembangan Ilmu Ekonomi Islam FEBI IAIN SU

Model Pengembangan Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam di FEBI sesungguhnya adalah terjemahan konkrit dari desain dan pola pengembangan keilmuan IAIN.SU yang akan bertransformasi menjadi UIN.SU. Model yang dimaksud sesungguhnya telah tercermin di dalam Visi dan Misi IAIN.SU. sebagaimana dimaklumi, visi IAIN.SU adalah, “Pusat Keunggulan, Pengkajian, Pendidikan, dan Penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasarkan nilai-nilai Islam.”

24 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

Sedangkan misinya adalah, Pertama, menerapkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance) untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berbasis nilai-nilai Islam. Kedua, melakukan pendidikan dan pengajaran berstandar tinggi dalam disiplin ilmu secara multi dan trans disipliner berdasarkan nilai-nilai Islam. Ketiga, melakukan penelitian ilmiah yang membantu penyelesaian persoalan masyarakat. Keempat, menjalin kerjasama strategis untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

Dari Visi IAIN.SU di atas jelas bahwa model pengembangan keilmuan IAIN.SU yang bertransformasi menjadi UIN adalah model Integrasi keilmuan. Harus diakui selama ini ada cara pandang dunia yang berkembang di dalam pendidikan Islam Indonesia adalah pandangan dunia yang dikotomik antara Ilmu-ilmu agama dan umum, ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah, material-spiritual, dunia-akhirat, teo-antroposentris.

Pandangan yang dikotomik ini menimbulkan implikasi yang cukup berbahaya bagi peradaban Islam. Ilmu-ilmu agama menjadi bidang kelolaan kementerian Agama. Yang dimaksud ilmu agama tersebut tercermin pada fakultas-fakultas yang ada di IAIN atau jurusan di STAIN. Sebut saja misalnya, Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Dakwah. Di beberapa IAIN terdapat fakultas adab yang fokus dalam pengembangan bahasa dan sastra Arab. Selanjutnya ilmu-ilmu umum menjadi kelolaan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Ilmu-ilmu kelolaannya juga tampak dari Fakultas-fakultas yang ada; fakultas hukum, fakultas ilmu sosial dan politik, fakultas kedokteran, fakultas teknik dan lain-lain.

Kendatipun di PTAI ilmu-ilmu umum dipelajari, sebut saja misalnya sosiologi, antropologi, komunikasi, hukum untuk menyebut beberapa contoh, namun keberadaannya tidak terkait sama sekali dengan ilmu-ilmu keislaman. Ilmu-ilmu umum tersebut dipelajari secara terpisah. Demikian pula halnya di perguruan umum. Ilmu agama juga dipelajari. Namun sama sekali tidak memiliki persentuhan dengan bidang-bidang ilmu lainnya.

Dalam konteks UIN.Sumatera Utara, integrasi juga menjadi sebuah pilihan dalam pengembangan keilmuannya di masa depan.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 25

Pertanyaannya adalah, mengapa UIN. SU memilih integrasi ilmu dan tidak Islamisasi Pengetahuan dan Pengilmuwan Islam.

Dalam konteks pengembangan Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam FEBI IAIN.SU, pengembangan keilmuan integratif dengan pendekatan multi dan trandisipliner ini akan diaplikasikan pada desain kurikulum FEBI.

Namun harus dicatat, FEBI IAIN.SU dalam melakukan integrasi keilmuan tidak akan terjebak apa yang disebut dengan integrasi naif. Meminjam analisis setidaknya ada dua model integrasi, integrasi valid dan integrasi naif. Integrasi naif sebagai lawan dari integrasi valid adalah sebuah upaya pencocokan paksa antara agama dan ilmu sehingga terkesan integral. Padahal sesungguhnya yang terjadi tidak demikian.

26 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

BAGIAN III

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara diatur berdasarkan Peraturan Menteri Agama No 55 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Sumatera Utara. Secara Umum dapat dijelaskan bahwa hirarki organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dipimpin oleh seorang Dekan dan 3 orang Wakil Dekan. Wakil Dekan I bertugas menangani Bidang Akademik, Wakil Dekan II menangani Bidang Keuangan dan Kepegawaian, dan Wakil Dekan III menangani Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. 5 orang Ketua Program Studi, 5 orang Sekretaris Program Studi, dan 1 orang Kepala Laboratorium.

Dalam bidang Administrasi dan Kepegawaian, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam secara koordinatif ke bawah, dibantu oleh beberapa orang pegawai yang dikepalai oleh 1 orang Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), 2 orang Kepala Sub Bagian (Kasubbag), yakni Kasubbag Administrasi Umum, Perencanaan & Keuangan, dan Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan, dan beberapa orang staf pada sub bagian.

Adapun nama-nama pemangku jabatan di FEBI UIN SU periode 2014-2018 adalah sebagai berikut : Dekan : Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag Wakil Dekan I : Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag Wakil Dekan II : Dra. Chuzaimah Batubara, MA Wakil Dekan III : Dr. M. Ridwan, M.Ag

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 27

Ketua JurusanEkonomi Islam : Isnaini Harahap, M.Ag

Ketua Jurusan AkuntansiSyariah : Nurlaila, SE, Ak., MA

Ketua Jurusan Perbankan Syariah : Drs. Sugianto, MA

Ketua Jurusan Asuransi Syariah : Yusrizal, M.Si

Ketua Jurusan D3 Perbankan Syariah : Zuhrinal M. Nawawi, MA

Sekretaris JurusanEkonomi Islam : Marliyah, M.Ag

Sekretaris Jurusan Akuntansi Syariah : Hendra Harmain, SE, Ak, M.Pd

Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah : Aliyuddin Abd. Rasyid, MA

Sekretaris Jurusan Asuransi Syariah : Tuti Anggraini, MA

Sekretaris Jurusan D3 Perban. Syariah : Dr. Hj. Yenni Samri Juliati Nst, MA

Kepala Laboratorium : M. Irwan Fadly, SE, MM, M.Kom

Kepala Tata Usaha : Drs. Khoiruddin, MA

Kasubbag Akademik dan Alumni : Asriani, S.Ag

Kasubbag Administrasi Umum, Perencanaan, Akuntansi dan Keuangan :

Nurhani, SE

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dipimpin oleh Dekan dan dibantu oleh Wakil Dekan dan Ketua Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Suasana organisasi di Fakultas

28 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

Ekonomi dan Bisnis Islam dapat dikatakan kondusif, dalam rangka menciptakan atmosfir akademik yang mendukung proses belajar mengajar. Dekan ditinjuk dan dilantik oleh Rektor UIN Sumatera Utara atas nama Menteri Agama. Wakil Dekan diusulkan oleh Dekan dan dilantik Rektor UIN Sumatera Utara atas nama Menteri Agama. Ketua dan sekretarsis Program Studi sebagai unsur pelaksana akademik di Fakultas disulkan oleh Dekan dan diajukan ke Rektor untuk mendapatkan Surat Keputusan Rektor. Ketua Program Studi sebagai ujung tombak Fakultas melaksanakan tugas-tugas operasional yang berkenaan langsung dengan mahasiswa.

Berikut adalah penjelasan ringkas tentang tugas dan fungsi masing-masing komponen dalam struktur organisasi, yang menggambarkan dukungan struktur organisasi terhadap pengelolaan program-program studi di bawahnya: 1. Dekan; memimpin penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasi,

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengabdian kepada masayarakat, pembinaan civitas akademika serta pelaksanaan administrasi dan pelaporan.

2. Wakil Dekan I; Membantu Dekan memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masayarakat dalam rangka mencapai tujuan dan mewujudkan visi dan misi fakultas, membina, mengawasi dan mengarahkan seluruh kegiatan civitas akademika, meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masayarakat.

3. Wakil Dekan II; membantu Dekan memimpin penyelenggaraan adminsitrasi umum, perencanaan dan keuangan dalam rangka mencapai tujuan dan mewujudkan visi misi Fakultas.

4. Wakil Dekan III; Membantu Dekan memimpin pelaksanaan dan pengembangan kegiatan di bidang pembinaan mahasiswa dan kerjasama

5. Ketua Jurusan/Program Studi; Melakasanakan Tugas memimpin dan melaksanakan penyelenggaraan program studi dalam satu (1) disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau olah raga

6. Sekretaris Jurusan/Program Studi; Membantu Ketua Jurusan/Program Studi menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tiinggi dalam satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau olah raga.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 29

7. Kepala Laboratorium; Unsur pelaksana pendidkan akademik atau profesional pada jurusan yang mempunyai keahliannya telah memenuhi syarat sesuai dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu.

8. Kabag TU Fakultas ; melaksanakan administrasi ketatausahaan fakultas yang meliputi adminsitrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masayarakat, serta pembinaan pelayanan kemahasiswaan dan alumni, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan dan barang milik negara, hukum, hubungan masyarakat, perlengkapan, rumah tangga dan administrasi umum.

9. Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan; Menyiapkan konsep rencana program kerja dan mengelola administrasi akademik dan kemahasiwaan Fakultas, meliputi adminstrasi pendidikan dan pengajaran, pengabdian kepada masyarakat, dan pembinaan organisasi kemahasiwaan dan alumni serta kesejahteraan mahasiswa dan melaksanakan registrasi mahasiswa, penilaian prestasi pelaksanaan tugas dan menyusun laporan.

10. Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan; Menyiapkan konsep rencana dan program kerja dan mengelola tata persuratan, administrasi umum, kearsipan, kerumahtanggaan dan perlengakpan, keuangan dan kepegawaian, penilaian prestasi pelaksanaan tugas dan menyusun laporan.

30 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

BAGIAN IV

VISI, MISI, PROFIL LULUSAN, FILOSOFI DASAR DAN NILAI-NILAI UTAMA ORGANISASI

Di bagian awal telah dijelaskan apa yang menjadi persoalan dasar dan harus di jawab oleh cetak biru pengembangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini ke depan. Perosoalan pertama adalah berkenaan dengan visi dan misi FEBI.

Visi ini dirumuskan setelah mempertimbangkan dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan FEBI ke depan. Di samping itu gagasan dan pemikiran para stake holder dan sivitas akademika FEBI serta masukan para alumni Prodi EKonomi Islam dan Prodi Perbankan Syari’ah yang sudah bekerja di berabagi lapangan kerja juga tidak kalah pentingnya. Tidak ketinggalan untuk mengharmonisasikannya dengan Visi dan Misi UIN.SU. Setelah memperhatikan dan mendalami apa yang menjadi visi FEBI serta memahamkan khittah perjuangan gerakan ekonomi Islam Indonesia, maka visi ini dirumuskan.

1. Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN.SU telah menorehkan visinya sebagai berikut: Terwujudnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pusat Keunggulan dalam Pengkajian, Pendidikan dan Penerapan Ekonomi dan Bisnis berdasarkan nilai-nilai Islam di Asia Tenggara Tahun 2039.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 31

2. Misi Adapun Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah: a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan

pengajaran ilmu ekonomi dan bisnis yang berdasarkan nilai-nilai Islam dengan menggunakan pendekatan integratif-trandisipliner.

b. Melaksanakan dan menumbuhkan etos penelitian di kalangan sivitas akademika FEBI. Hal ini penting dalam rangka Pengembangan ilmu ekonomi dan Bisnis Islam sekaligus menjawab berbagai persoalan yang berkembang di masyarakat.

c. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terencana, terprogram dan berkesinambungan dalam rangka mensosialisasikan dan menerapkan ajaran ekonomi dan bisnis Islam dalam kehidupan masyarakat.

d. Membentuk mahasiswa dan alumni yang unggul, memiliki keunggulan moral dan spiritual, penguasaan ilmu ekonomi dan bisnis serta memiliki kemahiran dan keterampilan yang berguna dalam menjalankan profesinya.

e. Menjalin kerjasama dan Membangun Jaringan yang konstruktif dan produktif dengan berbagai lembaga-lembaga yang mendukung pencapaian visi FEBI IAIN Sumatera Utara.

3. Tujuan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bertujuan untuk membentuk dan memproduksi :

a. Sarjana Ekonomi Islam yang memiliki keunggulan dan keagungan moral (akhlak)-spiritual, penguasaan ilmu ekonomi dan Bisnis yang bernafaskan Islam serta penguasaan keterampilan dan kecakapan hidup. Akumulasi dari kualitas tersebut menjadikan Sarjana FEBI mampu menggunakan ilmunya untuk menopang kehidupannya yang bersahaja, bermartabat dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

b. Dosen yang memiliki keunggulaan moral dan spiritual, mencintai dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta ikhlas dalam menjalankan tugas profesionalnya. Dosen yang memiliki motivasi tinggi untuk terus berkarya tidak saja untuk menopang keahliannya tetapi juga dimaksudkan untuk memecahkan beragam persoalan masyarakat.

32 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

c. Pegawai yang memiliki keunggulan moral, spiritual, ilmu dan keterampilan dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. Memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik buat mahasiswa, dosen, pegawai dan stake holder pada umumnya.

d. Karya-karya ilmiah, buku, artikel, modul dan bahan-bahan pelatihan yang berguna bagi kemajuan dunia yang berperadaban, berkeadilan dan kemakmuran. Tidak kalah pentingnya, FEBI juga diharapkan mampu menghasilkan penelitian-penelitian yang bermanfaat dan memecahkan problema kehidupan umat.

4. Profil Lulusan a. Praktisi Perbankan (Syariah dan Konvensional). b. Praktisi Lembaga Keuangan non Bank (Syariah dan

Konvensional) seperti Asuransi, Pasar Modal dan Pasar Uang, Pegadaian, Leasing, Investasi dan lainnya.

c. Praktisi Lembaga Keuangan Mikro (Syariah dan Konvensional) seperti Baitul Mal Wattamwil (BMT) dan Koperasi.

d. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai Kementerian dan Departemen.

e. Pengurus Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) di berbagai Lembaga Keuangan Syariah.

f. Konsultan Ekonomi, Bisnis dan Keuangan. g. Akuntan Profesional di berbagai institusi dan perusahaan. h. Akademisi dan Peneliti. i. Entrepreneur (Wirausaha Mandiri)

5. Filosofi Dasar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki filosofi dasar pengembangannya. Filosofi dasar itu adalah al-nama’ (bertumbuh), al-tazkiyah (suci) dan al-falah (bahagia-sejahtera).

a. Al-Nama’ (bertumbuh). FEBI akan terus bertumbuh dan berkembang. Dalam bahasa Visi, FEBI akan terus berupaya untuk mencapai keuanggulan-keunggulannya baik dalam bidang akademik, pengajaran, pengabdian dan tentu saja dalam bidang penelitian.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 33

b. Al-Tazkiyah (suci). FEBI menyadari ekonomi Islam hakikatnya adalah ekonomi ketuhanan atau ekonomi rabbaniyah. Nilai-nilai ilahiyyah harus menjelma dalam proses perjalanan FEBI. Baik itu berkenaan dengan dosen (perilaku dan integritas), mahasiswa (akhlak dan etika akademik) ataupun sistemnya harus mencerminkan terlaksananya nilai-nilai ketuhanan itu.

c. Al-Falah (Bahagia). Al-Falah sejatinya merupakan tujuan ekonomi Islam. Al-falah memiliki makna yang cukup luas dan juga dalam. Bukan sebatas kemenangan seperti yang kerap diterjemahkan pada lafaz hayyaa ‘ala al-falah. Kata falah adalah dapat diterjemahkan dengan kebahagian, sama ada menyangkut kehidupan dunia-akhirat, material-spiritual, individu dan sosial.

6. Nilai-Nilai Utama Di dalam UU No 12 Tahun 2012 sebagaimana yang terdapat pada pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan tinggi berasaskan, a) Kebenaran ilmiah. b) penalaran. c) kejujuran. d) keadilan. e) manfaat. f). kebajikan. g) tanggungjawab. h) kebhinekaan dan i). keterjangkauan. Dari asas-asas penyelenggaraan pendidikan tinggi terdapat nilai utama yang dijadikan asas dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi khususnya dalam bidang ekonomi Islam. Adapun nilai-nilai utama tersebut adalah :

a. Kejujuran b. Keadilan c. 3.Kemanfaatan

34 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

BAGIAN V

JURUSAN/PROGRAM STUDI

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara mempunyai 5 (lima) Jurusan/Program Studi, yaitu: Jurusan/Program Studi Ekonomi Syariah, Jurusan/Program Studi Akuntansi Syariah, Jurusan/Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan/Program Studi Asuransi Syariah dan Jurusan/Program Studi D-III Perbankan Syariah.

1. JURUSAN/PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

a. Visi Unggul dan terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ekonomi Syari'ah untuk menghasilkan sarjana yang memiliki keilmuan, keterampilan, dan kecakapan hidup (life skill) serta berakhlaqul karimah.

b. Misi 1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan

pengajaran di bidang Ekonomi Syari'ah secara komprehensif dengan pendekatan Integratif-transdisipliner.

2) Melaksanakan dan meningkatkan penelitian dan pengkajian di bidang Ekonomi Syari'ah.

3) Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terencana, terprogram dan berkesinambungan untuk mendorong perkembangan Ekonomi Syari'ah dalam kehidupan masyarakat.

4) Melaksanakan pembinaan sumber daya insani untuk memasuki dunia kerja yang berbasis kualifikasi dan kompetensi.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 35

5) Menanamkan kesadaran profesional dan inovatif terhadap berbagai produk lembaga keuangan Syariah yang sesuai kebutuhan masyarakat.

6) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga perbankan dan keuangan lainnya serta dunia usaha.

c. Tujuan 1) Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu ekonomi

syariah secara professional yang amanah, kreatif, inovatif dan team work.

2) Menghasilkan lulusan di bidang ilmu ekonomi syari’ah terutama di bidang perencanaan baik dalam lembaga bisnis dan non bisnis.

3) Menghasilkan lulusan di bidang ilmu ekonomi Syariah yang senantiasa mengabdikan dirinya untuk masyarakat

4) Menghasilkan lulusan yang bermoral, berbudi pekerti dan mempunyai integritas yang tinggi terhadap pengembangan ilmu ekonomi Syaaiah

5) Menghasilkan lulusan yang dipersiapkan untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi (S2 dan S3)

2. JURUSAN/PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH a. Visi

Unggul dan terkemuka dalam pengkajian, pengembangan dan penerapan Akuntansi Syariah di wilayah Indonesia tahun 2021

b. Misi 1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan

pengkajian Akuntansi Syariah secara komprehensif dengan pendekatan Integratif-Transdisipliner.

2) Meningkatkan dan mengembangkan penelitian dan analisis di bidang Ekonomi Islam dalam rangka pengembangan konsep dan implementasi Akuntansi Syariah di tengah-tengah aktivitas ekonomi masyarakat.

3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka penataan pertanggungjawaban keuangan di tengah masyarakat berbasis Akuntansi Syariah.

4) Menjalin kerjasama produktif dengan berbagai lembaga dalam rangka memperkokoh Program Studi Akuntansi Syariah

36 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

c. Tujuan 1) Menghasilkan lulusan di bidang Akuntansi Syariah yang

bertakwa dan istiqomah menjalankan nilai-nilai syariah dan mewarnai lingkungan kerja dan masyarakat.

2) Menghasilkan lulusan yang profesional untuk melahirkan produk dan inovasi baru dan menerapkannya di bidang Akuntansi Syariah.

3) Menghasilkan lulusan yang aktif dan peduli dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan umat dengan menerapkan Akuntansi Syariah.

3. JURUSAN/PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH a. Visi

Unggul dan terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Perbankan Syari'ah untuk menghasilkan sarjana yang memiliki keilmuan, keterampilan, dan kecakapan hidup (life skill) serta berakhlaqul karimah.

b. Misi 1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan

pengajaran di bidang perbankan Syari'ah secara komprehensif dengan pendekatan Integratif-transdisipliner.

2) Melaksanakan dan meningkatkan penelitian dan pengkajian di bidang perbankan Syari'ah.

3) Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terencana, terprogram dan berkesinambungan untuk mendorong perkembangan perbankan Syari'ah dalam kehidupan masyarakat.

4) Melaksanakan pembinaan sumber daya insani untuk memasuki dunia kerja yang berbasis kualifikasi dan kompetensi.

5) Menanamkan kesadaran profesional dan inovatif terhadap berbagai produk perbankan syariah yang sesuai kebutuhan masyarakat.

6) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga perbankan dan keuangan lainnya serta dunia usaha.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 37

c. Tujuan 1) Menghasilkan lulusan yang amanah, profesional, kreatif dan

inovatif dalam bidang perbankan syariah. 2) Menghasilkan lulusan yang mampu meneliti dan menjawab

persoalan di bidang perbankan Syari’ah di tengah masyarakat.

3) Menghasilkan lulusan yang senantiasa mengabdikan dirinya untuk masyarakat.

4) Menghasilkan lulusan yang bermoral, berbudi pekerti dan mempunyai integritas yang tinggi terhadap pengembangan ekonomi dan perbankan Syari’ah.

4. JURUSAN/PROGRAM STUDI ASURANSI SYARIAH a. Visi

Unggul dan terkemuka dalam menghasilkan sarjana profesional di bidang Asuransi Syari'ah yang berdaya saing dan berakhlak mulia berdasarkan nilai-nilai Islam.

b. Misi 1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan

pengajaran di bidang Asuransi Syari'ah secara komprehensif dengan pendekatan Integratif-transdisipliner.

2) Melaksanakan dan meningkatkan penelitian dan pengkajian di bidang Asuransi Syari'ah.

3) Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terencana, terprogram dan berkesinambungan untuk mendorong perkembangan Asuransi Syari'ah dalam kehidupan masyarakat.

4) Melaksanakan pembinaan sumber daya insani untuk memasuki dunia kerja yang berbasis kualifikasi dan kompetensi.

5) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga Asuransi dan keuangan lainnya serta dunia industi/bisnis

c. Tujuan 1) Menghasilkan sarjana ekonomi Islam yang menguasai ilmu

ekonomi dan asuransi Syari’ah serta kecakapan mengimplementasikannya di tengah-tengah masyarakat, khususnya di lembaga perbankan dan keuangan lainnya secara amanah, profesional, kreatif dan inovatif.

38 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

2) Menghasilkan sarjana ekonomi Islam di bidang ekonomi dan asuransi Syariah yang mampu melaksanakan penelitian dan menganalisis berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat.

3) Menghasilkan sarjana ekonomi Islam yang senantiasa mengabdikan dirinya untuk masyarakat, pelaku ekonomi dan praktisi asuransi yang bermoral, berbudi pekerti dan mempunyai integritas yang tinggi terhadap pengembangan ekonomi Islam.

5. JURUSAN/PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH a. Visi

Unggul dan terkemuka dalam penyiapan dan pengembangan keahlian dan ketrampilan (skill) yang profesioanal dalam bidang perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2020.

b. Misi 1) Melaksanakan pendidikan, pengajaran dan praktek di

bidang Perbankan Syariah. 2) Melaksanakan pembinaan sumber daya insani dengan

mengacu pada sistem pendidikan vokasi terpadu yang berbasis kompetensi keahlian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lembaga Perbankan Syariah.

3) Menyiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja dalam bidang Perbankan Syariah, lembaga keuangan dan bisnis lainnya berdasarkan nilai–nilai Islam yang professional, amanah, kreatif dan inovatif.

4) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga Perbankan Syariah, lembaga keuangan dan bisnis lainnya.

c. Tujuan 1) Menghasilkan lulusan yang trampil dan profesional dalam

bidang perbankan Syari’ah dan lembaga keuangan lainnya baik dalam penguasan teori maupun praktek.

2) Menghasilkan lulusan yang istiqomah menjalankan nilai–nilai Islam dan mewarnai lingkungan kerja dan masyarakatnya.

3) Menghasilkan lulusan yang aktif dan peduli dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan umat sebagai bentuk pengabdian kepada masayarakat. dan pemberdayaan umat.

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 39

BAGIAN VI

DESAIN KURIKULUM FEBI

Adapun desain kurikukul Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Sumatera Utara dibagi berdasarkan persentase mata kuliah berbasis Universitas, fakultas dan Program Studi. Adapun besaran persentasenya adalah sebagaimana berikut: Persentase distribusi mata kuliah (sks)

1. 30% (Uiniversitas dan Fakultas), 70% (Prodi). 2. 144 sks; 43-44 sks (universitas dan fakultas), 100 sks (prodi)

Mata Kuliah Universitas

No Mata Kuliah SKS 01 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 02 Bahasa Indonesia 2

03 Bahasa Inggris 2 04 Bahasa Arab 2

05 Al-Quran 2 06 Al-Hadis 2 07 Teologi Islam 2

08 Akhak Tasawuf 2 09 Fiqh/Ushul Fiqh 2 10 Metodologi Studi Islam 2

11 Sejarah Peradaban Islam 2 Jumlah 22

40 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

Mata Kuliah Fakultas No Mata Kuliah SKS 01 Tafsir Ayat Ekonomi 2

02 Hadis Ekonomi 2 03 Fiqh Muamalah I 2

04 Fiqh Muamalah II 2 05 Qawaid Fiqhiyah fil Muamalah 2

06 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2 07 Kewirausahaan 2 08 Ushul Fiqh Keuangan 2

09 Filsafat Ekonomi Islam 2 Jumlah 18

Mata Kuliah Prodi

No Mata Kuliah SKS 1 Pengantar Manajemen 2 2 Pengantar Bisnis 2

3 Akuntansi I 3 4 Akuntansi II 3

5 Metodologi Penelitian 2 6 Matematika Ekonomi/Keuangan 3 7 Statistik I 2

8 Statistik II 2 9 Pengantar Ilmu Ekonomi 3 10 Ekonomi Mikro Islam 3

11 Ekonomi Makro Islam 3 12 Perbankan Syariah 2

13 Lembaga Keuangan bukan Bank 2 dst

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 41

Kode Mata Kuliah UIN FAK PRODI SERI/URUT 00 00 00 00

Universitas = 01 Fakultas (FEBI) = 02

Ekonomi Islam = 01 Akuntansi Syariah = 02 Perbankan Syariah = 03 Asuransi Syariah = 04 D-III PS = 05

Contoh : 1. Pancasila dan Kewarganegaraan (Mata Kuliah Universitas)

Kodenya: 01000003

2. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Mata Kuliah Fakultas) Kodenya: 01020006

3. Ekonometrika (Mata Kuliah Prodi Ekonomi Syariah) Kodenya: 01020117 Desain Akad Perbankan Syariah (Prodi Perbankan Syariah) Kodenya: 01020332 Akuntansi Pemerintahan (Prodi Akuntansi Syariah) Kodenya: 01020225

Pembobotan Kredit Mata Kuliah 2 sks 1 SKS 160 menit (tatap muka 50 menit, tugas berstruktur 50 menit, belajar mandiri 60 menit). Pasal 16 ayat 1 dan 2 Permendikbud 49/2014.

42 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

DISTRIBUSI MATA KULIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Semester I

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01000001 Pancasila dan Kewarganegaraan 2

2 01000002 Bahasa Indonesia 2 3 01000003 Bahasa Inggris 2 4 01000004 Bahasa Arab 2

5 01000005 Alquran 2 6 01000006 Hadis 2

7 01000007 Teologi Islam 2 8 01020106 Matematika Ekonomi 3 9 01020109 Pengantar Ilmu Ekonomi 3

Jumlah 20

Semester II

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01000008 Akhlak-Tasawuf 2 2 01000009 Fiqh/Ushul Fiqh 2 3 01000010 Metodologi Studi Islam 2

4 01000011 Sejarah Peradaban Islam 2 5 01020003 Fiqh Muamalah I 2

6 01020101 Pengantar Manajemen 2 7 01020102 Pengantar Bisnis 2 8 01020103 Akuntansi I 3

9 01020110 Ekonomi Mikro Islam 3 Jumlah 20

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 43

Semester III

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020001 Tafsir Ayat Ekonomi 2 2 01020002 Hadis Ekonomi 2

3 01020004 Fiqh Muamalah II 2 4 01020006 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2

5 01020007 Kewirausahaan 2 6 01020008 Usul Fiqh Keuangan 2 7 01020104 Akuntansi II 3

8 01020107 Statistik I 2 9 01020111 Ekonomi Makro Islam 3

Jumlah 20

Semester IV

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020005 Qawaid Fiqhiyah fil Muamalah 2

2 01020108 Statistik II 2 3 01020112 Perbankan Syariah 2

4 01020113 Lembaga Keuangan Bukan Bank 2 5 01020114 Ekonomi Publik/Fiskal 3 6 01020115 Ekonomi Mikro Islam II 3

7 01020116 Ekonomi Pembangunan I 3

8 01020120 Ekonomi Moneter dan Keuangan Islam

3

Jumlah 20

Semester V

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020105 Metodologi Penelitian 2

2 01020117 Ekonometrika 3

44 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

3 01020118 Ekonomi Makro Islam II 3

4 01020119 Ekonomi Manajerial 3 5 01020121 Ekonomi Pembangunan II 3 6 01020125 Kebijakan Moneter 3

7 01020127 Ekonomi Internasional 3 Jumlah 20

Semester VI

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020009 Filsafat Ekonomi Islam 2 2 01020122 Evaluasi Proyek 3

3 01020124 Ekonomi Pertanian 3 4 01020126 Ekonomi SDA dan LH 3

5 Mata Kuliah Pilihan* 3 6 01020131 Perekonomian Indonesia 3 7 01020132 Politik Ekonomi Islam 3

8 01020139 Bimbingan Skripsi 0 Jumlah 20

Mata Kuliah Pilihan

1 01020128 Ekonomi Ketenagakerjaan* 3 2 01020129 Ekonomi Migrasi* 3

3 01020130 Ekonomi Institusional* 3 Jumlah SKS yang diambil 9

Semester VII

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020123 Sosiologi Ekonomi 3 2 01020133 Perencanaan Pembangunan 3

3 01020134 Ekonomi Regional 3

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 45

4 01020135 Administrasi Pembangunan 2

5 Mata Kuliah Pilihan** 3 Jumlah 14

Mata Kuliah Pilihan

1 01020136 Keuangan dan Bisnis Internasional** 3 2 01020137 Perekonomian Negara OKI** 3 3 01020138 Ekonomi Industri** 3

Jumlah SKS yang diambil 9

Semester VIII

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020140 KKN/Magang 4 2 01020141 Skripsi 6

Jumlah 10

Rekapitulasi SKS Mata Kuiah NO SEMESTER JUMLAH SKS

1 I 20 2 II 20

3 III 20 4 IV 20

5 V 20 6 VI 20 7 VII 14

8 VIII 10 TOTAL 144

46 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

DISTRIBUSI MATA KULIAH PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Semester I

No. Kode Mata Kuliah

Mata Kuliah SKS

1 01000001 Pancasila dan Kewarganegaraan 2

2 01000002 Bahasa Indonesia 2 3 01000003 Bahasa Inggris 2 4 01000004 Bahasa Arab 2

5 01000005 Al-Qur'an 2 6 01000006 Al-Hadist 2

7 01000007 Teologi Islam 2 8 01020203 Akuntansi I 3 9 01020208 Pengantar Ilmu Ekonomi 3

Jumlah 20

Semester II

No. Kode Mata Kuliah

Mata Kuliah SKS

1 01000009 Fiqh /Ushul Fiqh 2 2 01000008 Akhlak Tasawuf 2

3 01020201 Pengantar Manajemen 2 4 01020202 Pengantar Bisnis 2 5 01020204 Akuntansi II 3

6 01020206 Matematika Ekonomi 3 7 01020210 Ekonomi Mikro Islam 3

8 01020214 Akuntansi Keuangan Syariah 3 Jumlah 20

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 47

Semester III

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01000011 Sejarah Peradaban Islam 2 2 01020211 Fiqih Muamalat I 2

3 01020008 Ushul Fiqh Keuangan 2 4 01020009 Filsafat Ekonomi 2

5 01020207 Statistik I 2 6 01020213 Akuntansi Biaya 2 7 01020211 Ekonomi Makro Islam 3

8 01020215 Akuntansi Keuangan Menengah I 3 9 01020016 Manajemen Keuangan I 2

Jumlah 20

Semester IV

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020003 Hadis Ekonomi 2 2 01000010 Metode Studi Islam 2 4 01020004 Fiqh Muamalah II 2

5 01020005 Qawaid Fiqhiyah fil Muamalah 2 6 01020208 Statistik II 2

7 01020216 Perbankan Syariah 2 8 01020217 Akuntansi Keuangan Menengah II 3 9 01020218 Manajemen Keuangan II 3

10 01020219 Akuntansi Manajemen 2 Jumlah 20

Semester V

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020001 Tafsir Ayat Ekonomi 2

2 01020002 Hadist Ekonomi 2

48 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

3 01020220 Akuntansi Keuangan Lanjutan I 3

4 01020221 Akuntansi Perbankan Syariah I 2 5 01020222 Akuntansi Sektor Publik 3 6 01020223 Sistem Informasi Akuntansi 3

7 01020224 Pemeriksaan Akuntansi I 3 8 01020225 Akuntansi Pemerintahan 2

Jumlah 20

Semester VI

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020226 Akuntansi Keuangan Lanjutan II 3 2 01020227 Perpajakan 2 3 01020228 Pemeriksaan Akuntansi II 3

4 01020229 Sistem Pengendalian Manajemen 3 5 01020230 Teori Akuntansi Syariah 2

6 01020231 Analisa Laporan Keuangan 3 7 01020232 Akuntansi Perbankan Syariah II 2 8 01020233 Metodologi Penelitian 2

Jumlah 20

Semester VII

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020006 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2 2 01020007 Kewirausahaan 2 3 01020234 Bank dan Lembaga Keuangan 2 4 01020235 Sistem Akuntansi Pemerintahan 2 5 01020236 Pemeriksaan Kinerja Sektor Publik 2

6 01020237 Akuntansi Perpajakan 2 7 01020238 Komputer Akuntansi 2

Jumlah 14

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 49

Semester VIII

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020239 KKN/Magang 4 2 01020240 Skripsi 6

Jumlah 10 Rekapitulasi SKS Jumah Mata Kuliah NO SEMESTER SKS

1 Semester I 19

2 Semester II 20 3 Semester III 21 4 Semester IV 20

5 Semester V 20 6 Semester VI 20

7 Semester VII 14 8 Semester VIII 10

Total 144

50 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

DISTRIBUSI MATA KULIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Semester I

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01000001 Pancasila dan Kewarganegaraan 2

2 01000002 Bahasa Indonesia 2 3 01000003 Bahasa Inggris 2 4 01000004 Bahasa Arab 2

5 01000005 Al-Quran 2 6 01000006 Al-Hadis 2 7 01020406 Matematika Keuangan 3

8 01000007 Teologi Islam 2 9 01020409 Pengantar Ilmu Ekonomi 3

Jumlah 20

Semester II

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020301 Pengantar Manajemen 2 2 01020302 Pengantar Bisnis 2 3 01020003 Fiqh Muamalah I 2

4 01020303 Akuntansi I 3 5 01000008 Akhlak-Tasawuf 2 6 01000009 Fiqh/Ushul Fiqh 2

7 01000010 Metodologi Studi Islam 2 8 01020310 Ekonomi Mikro Islam 3

9 01000011 Sejarah Peradaban Islam 2 Jumlah 20

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 51

Semester III

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020004 Fiqh Muamalah II 2 2 01020304 Akuntansi II 3

3 01020006 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2 4 01020007 Kewirausahaan 2

5 01020307 Statistik I 2 6 01020008 Usul Fiqh Keuangan 2 7 01020311 Ekonomi Makro Islam 3

8 01020001 Tafsir Ayat Ekonomi 2 9 01020002 Hadis Ekonomi 2

Jumlah 20

Semester IV

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020005 Qawaid Fiqhiyah fil Muamalah 2

2 01020308 Statistik II 2 3 01020312 Perbankan Syariah 2

4 01020313 Lembaga Keuangan Bukan Bank 2 5 01020314 Manajemen Keuangan 3 6 01020315 Perpajakan 3

7 01020316 Good Corporate Governance 2 8 01020317 Sistem Informasi Perbankan 2 9 01020331 Manajemen SDI 2

Jumlah 20

Semester V

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020305 Metodologi Penelitian 2 2 01020318 Ekonomi Keuangan dan Moneter 3

52 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

3 01020319 Penganggaran 3

4 01020320 Manajemen Pembiayaan Bank Syariah

3

5 01020321 Studi Kelayakan Bisnis 3 6 01020322 Audit Bank Syariah 3 7 01020323 Akuntansi Perbankan Syari'ah I 3

Jumlah 20

Semester VI

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020009 Filsafat Ekonomi Islam 2 2 01020324 Akuntansi Perbankan Syariah II 3 3 Mata Kuliah Pilihan* 3

4 01020327 Analisa Laporan Keuangan 3 5 Mata Kuliah Pilihan** 3

6 01020330 Manajemen Pemasaran Bank Syari'ah 3

7 01020332 Desain Akad Perbankan Syariah 3 8 01020339 Bimbingan Skripsi 0

Jumlah 20

Mata Kuliah Pilihan

1 01020325 Asuransi Syari'ah* 3 01020326 Marketing Skill* 3

2 01020328 Keuangan dan Bisnis Internasional** 3 01020329 Investasi Syariah** 3

Jumlah SKS yang diambil 6

Semester VII

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020333 Pasar Uang dan Pasar Modal 3

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 53

Syariah

2 01020334 Manajemen Resiko Bank Syariah 3 3 01020335 Aspek Hukum dalam Perbankan 2 4 01020336 Manajemen ZISWAF 2

5 01020337 Pembiayaan UKM 2 6 01020338 Komunikasi Bisnis 2

Jumlah 14

Semester VIII

No. Kode Mata Kuliah Mata kuliah SKS

1 01020340 KKN/Magang 4

2 01020341 Skripsi 6 Jumlah 10

Rekapitulasi SKS Mata Kuliah NO SEMESTER JUMLAH SKS

1 I 20

2 II 20 3 III 20

4 IV 20 5 V 20 6 VI 20

7 VII 14 8 VIII 10 TOTAL 144

54 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

DISTRIBUSI MATA KULIAH PROGRAM STUDI ASURANSI SYARIAH

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Semester I

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01000001 Pancasila dan Kewarganegaraan 2

2 01000002 Bahasa Indonesia 2 3 01000005 Al-Quran 2 4 01000006 Al-Hadis 2

5 01000007 Teologi Islam 2 6 01020409 Pengantar Ilmu Ekonomi 3 7 01000003 Bahasa Inggris 2

8 01000004 Bahasa Arab 2 9 01020406 Matematika Ekonomi/ Keuangan 3

JUMLAH 20

Semester II

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020407 Statistik I 2

2 01020401 Pengantar Manajemen 2 3 01020415 Pengantar Ekonomi Makro 3

4 01020009 Filsafat Ekonomi Islam 2 5 01020414 Pengantar Manajemen II 2 6 01020403 Akuntansi I 3

7 01000010 Metodologi Studi Islam 2 8 01000008 Akhlak Tasawuf 2

9 01020001 Tafsir Ayat Ekonomi 2 JUMLAH 20

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 55

Semester III

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01000011 Sejarah Peradaban Islam 2 2 01020003 Fiqh Muamalah I 2

3 01020408 Statistik II 2 4 01020404 Akuntansi II 3

5 01020402 Pengantar Bisnis 2 6 01020416 Pengantar Ekonomi Mikro 3 7 01020008 Ushul Fiqh Keuangan 2

8 01000009 Fiqh/ Ushul Fiqh 2 9 01020002 Hadis Ekonomi 2

JUMLAH 20

Semester IV

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020410 Ekonomi Mikro Islam 3

2 01020417 Komunikasi Bisnis 2 3 01020418 Akuntansi Biaya 2

4 01020419 Manajemen Keuangan 3 5 01020420 Hukum Asuransi 2 6 01020421 Manajemen Sumber Daya Insani 2

7 01020422 Studi Kelayakan Bisnis 2 8 01020004 Fiqh Muamalah II 2 9 01020006 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2

JUMLAH 20

Semester V

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020423 Manajemen Pemasaran Asuransi 3 2 01020424 Perencanaan Keuangan Syariah 2

56 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

3 01020411 Ekonomi Makro Islam 3

4 01020425 Sistem Informasi Manajemen 2 5 01020413 Lembaga Keuangan Bukan Bank 2 6 01020426 Aplikasi Komputer 2

7 01020427 Manajemen Asuransi Syariah 2 8 01020428 Investasi dan Manajemen Aset 2 9 01020429 Perpajakan 2

JUMLAH 20

Semester VI

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020412 Perbankan Syariah 2 2 01020430 Ilmu Aktuaria 2 3 01020431 Manajemen Operasional 3

4 01020405 Metodologi Penelitian 2 5 01020432 Manajemen Resiko dan Asuransi 2

6 01020433 Perilaku Konsumen 3 7 01020434 Pasar Uang dan Pasar Modal 2 8 01020435 Sistem Auditing Asuransi Syariah 2

9 01020436 Manajemen Kinerja 2 JUMLAH 20

Semester VII

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020437 Aspek Aktuaria Dalam Dana Pensiun 2

2 01020438 Aspek Aktuaria Dalam Asuransi Umum 2

3 01020439 Aspek Aktuaria Dalam Asuransi Kesehatan 3

4 01020440 Aspek Aktuaria Dalam Asuransi 3

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 57

Jiwa

5 01020007 Kewirausahaan 2 6 01020005 Qawaid Fiqhiyah Fil Muamalah 2

JUMLAH 14

Semester VIII

No. Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020441 KKN/ Magang 4 2 01020442 Skripsi 6

JUMLAH 10

Rekapitulasi SKS Mata Kuliah NO SEMESTER JUMLAH SKS

1 I 20 2 II 20

3 III 20 4 IV 20 5 V 20

6 VI 20 7 VII 14 8 VIII 10

TOTAL 144

58 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

DISTRIBUSI MATA KULIAH PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Semester I

No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01000001 Pancasila dan Kewarganegaraan 2

2 01000003 Bahasa Inggris 2 3 01000004 Bahasa Arab 2 4 01000005 Al-Quran 2

5 01000007 Teologi Islam 2 6 01000006 Al-Hadis 2 7 01020002 Bahasa Indonesia 2

8 01020515 Akuntansi I 3 9 01020520 Pengantar Ilmu Ekonomi 3

Jumlah 20

Semester II

No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020512 Pengantar Bisnis 2

2 01000009 Fiqh/Ushul Fiqh 2 3 01000011 Sejarah Peradaban Islam 2 4 01020511 Pengantar Manajemen 2

5 01020513 Arabic for Islamic Economics 2 6 01020514 English for Islamic Economics 2

7 01020516 Akuntansi II 3 8 01020518 Matematika Keuangan 2 9 01020521 Ekonomi Mikro Islam 3

Jumlah 20

Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017 | 59

Semester III

No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01000010 Metodologi Studi Islam 2 2 01020001 Tafsir Ayat Ekonomi 2

3 01020003 Fiqh Muamalat I 2 4 01000008 Akhlak-Tasawuf 2

5 01020501 Perbankan Syariah I 2 6 01020503 Akuntansi Bank Syariah I 2 7 01020505 Audit Bank Syariah 3

8 01020522 Ekonomi Makro Islam 3 9 01020523 LKBB 2

Jumlah 20

Semester IV

No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020002 Hadis Ekonomi 2

2 01020004 Fiqh Muamalah II 2 3 01020007 Kewirausahaan 2

4 01020502 Perbankan Syariah II 2 5 01020504 Akuntansi Bank Syariah II 2 6 01020508 Aspek Hukum dalam Perbankan 2

7 01020510 Manajemen SDM 2 8 01020517 Metodologi Penelitian 2

9 01020524 Manajemen Keuangan 2

10 01020525 Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah

2

Jumlah 20

60 | Buku Pedoman Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU T.A. 2016/2017

Semester V

No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020506 Manajemen Resiko Bank Syariah 3

2 01020507 Manajemen Pemasaran Bank Syariah

3

3 01020509 Studi Kelayakan Bisnis 2 4 01020519 Statistik 3 5 01020526 Perpajakan 3

6 01020527 Analisa Laporan Keuangan Syariah 3

7 01020528 Praktik Bank Syariah I (Lab. Mini Bank Syariah)

3

Jumlah 20

Semester VI

No Kode Mata Kuliah Mata Kuliah SKS

1 01020529 Praktik Bank Syariah II (Magang) 4

2 01020530 Tugas Akhir 4 Jumlah 8

Rekapitulasi SKS Mata Kuliah No Semester Jumlah SKS 1 I 20

2 II 20 3 III 20

4 IV 20 5 V 20 6 VI 8

Total 108