buku ajar siswa (bas) untuk mencegah timbulnya pmk / …
TRANSCRIPT
Zainuddin, Budi Jatmiko,Muslimim Ibrahim
BUKU AJAR SISWA (BAS) UNTUKMENCEGAH TIMBULNYA PMK / MK DENGANMODEL COCOAER UNTUK SISWA SMA
Editor :Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd
Prof. Dr. Jufri, M.SiDr. A. Halim, M.PdDr. M. Hasan, M.Si
Dicetak oleh :Percetakan & Penerbit
Syiah Kuala University PressDarussalam, Banda Aceh SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
BUKU AJAR SISWA (BAS) UNTUK
MENCEGAH TIMBULNYA PMK / MK DENGAN MODEL COCOAER UNTUK SISWA SMA
Penulis:
Zainuddin
Budi Jatmiko
Muslimim Ibrahim
Editor :
Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd
Prof. Dr. Jufri, M.SiDr. A. Halim, M.Pd
Dr. M. Hasan, M.Si
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
2019
ii
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang keras memperbanyak, memfotocopy sebagian atau seluruh isi
buku ini, serta memperjual belikannya tanpa mendapat izin tertulis dari
penerbit.
Diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press Darussalam – Banda Aceh,
23111
Judul Buku : Buku Ajar Siswa (BAS) Untuk Mencegah Timbulnya
PMK/MK Siswa SMA dengan model cocoaer untuk siswa SMA
Penulis : Zainuddin, Budi Jatmiko dan Muslimim Ibrahim
Editor : Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd, Dr. A. Halim, M.Pd, Dr.M.Hasan, M.Si dan Prof. Dr. Jufri, M.Si
Penerbit : Syiah Kuala University Press
Tel : (0651) 801222
Email : [email protected]
Cetakan : Pertama, 2019
ISBN : 978-623-7086-08-6
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
iii
Halaman
HALAMAN DEPAN ............................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................... v
PENDAHULUAN................................................................................ 1
Pertemuan I. Rangkaaian Seri Arus Searah .................................... 3
1.1. Konsep Dasar Arus Listrik ............................................................. 4
1.2. Arus Listrik .................................................................................... 4
1.3. Kuat Arus Listrik ........................................................................... 5
a. Cara Mengukur Tegangan DC (Volt) ........................................ 6
b. Cara Mengukur Arus Listrik I (Ampere) ................................... 7
c. Cara Mengukur Hambatan (Ohm) ............................................. 7
1.4. Hukum Ohm ................................................................................... 8
Pertemuan II. Rangkaaian Paralel Arus Searah ........................... 19
2.1. Hukum II Kirchop ........................................................................ 19
2.2. Tegangan Arus, dan Hambatan Listrik Pada Rangkaian
Parallel ......................................................................................... 20
2.3. Sumber Tegangan (Baterai) Pada Rangkaian Parallel ................. 20
2.4. Ringkasan Pertemuan dua ....................................................... 26 Pertemuan III. Rangkaaian Paralel Arus Searah .......................... 28
3.1. Rangkaian Dua Loop atau Lebih ............................................ 28 3.2. Tegangan Arus, dan Hambatan Listrik Pada Rangkaian
Gabungan ..................................................................................... 29
3.3. Sumber Tegangan (Baterai) Pada Rangkaian Gabungan ............. 29
3.4. Mengukur Kuat Arus dan besar tegangan pada Dua Titik
Dalam Rangkaian Gabungan ....................................................... 30
3.5. Ringkasan ..................................................................................... 33
3.6. Soal Soal ...................................................................................... 35
Pertemuan IV Daya dan Energi pada Rangkaian Arus Searah .... 38
4.1. Hukum II Kirchoff Pada Rangkaian Satu Loop ......................... 39
4.2. Tegangan Arus, dan Hambatan Listrik Pada Rangkaian
Parallel ......................................................................................... 39
4.3. Sumber Tegangan (Baterai) Pada Rangkaian Parallel ................. 40
4.4. Daya Listrik.................................................................................. 46
4.5. Kilo Watt Haur (KWH) Satuan Energi Listrik ............................ 47
DAFTAR ISI
iv
4.6. Penghematan Energi Listrik ......................................................... 48
4.7. Efek arus listrik ............................................................................ 49
4.8. Energi Listrik ............................................................................... 49
4.9. Ringkasan Daya dan Energi listrik ............................................... 50
4.10.Lembar Penilaian 4. Daya &Energi Listrik (LP.4 ) Edisi Guru .. 50
4.11.Lembar Penilaian 4. Daya & Energi Listrik (LP.4 ) E. Siswa .... 52
4.12. Soal-Soal .................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 55
v
Buku Ajar Siswa (BAS) materi Listrik Dinamis Arus Searah
untuk siswa SMA, disusun sesuai kurikulum 2013, dengan mengacu
pada sintak/fase Model Pembelajaran CoCoAER ; (1) commite and
expose beliefs fhase (fase berkomitmen dengan keyakinan
memaparkan konsepsinya), (2) confront beliefs fhase (fase
menciptakan event untuk menginduksi konflik kognitif), (3) assimilate
and accommodate the concept fhase (fase siswa melengkapi
kekurangan konsepnya melalui asimilasi, dan meninggalkan
prakonsepnya melalui akomodasi sehingga dapat menerima konsep
baru secara ilmiah), (4) extende the concept fhase (fase perluasan
konsep dengan menghubungkan antar konsep-konsep yang saling
terkait), dan (5) reflect beliefs fase (fase keyakinan terhadap
pemahaman konsep ilmiah). BAS sebagai pendukung model
pembelajaran CoCoAER dan diterapkan secara simultan untuk
mencegah timbulnya PMK/MK yang baru, semakin kompleks dan
stabil.
Penulis pada kesempatan ini mengucapkan puji syukur kepada
Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya,
shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi
panutan dalam hidup di dunia ini. Ucapan terima kasih disampaikan
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas Beasiswa
Program Pascasarjana Dalam Negeri tahun 2013-2017 dan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas bantuan
KATA PENGANTAR
vi
Penelitian Hibah Disertasi Doktor tahun 2017. Rektor Universitas
Unsyiah, Dekan FKIP, dan Ketua Prodi Pendidikan Fisika yang telah
memberikan ijin tugas belajar dan fasilitas selama penelitian. Direktur
Pascasarjana, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi S3 Pendidikan Sains
Unesa. Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd. dan Prof. Dr. Muslimin
Ibrahim, M.Pd. selaku Promotor dan Ko-Promotor. Dosen Prodi S3
Pendidikan Sains Unesa, Prof. Arief Hidayat, Ph.D., Prof. Madlazim,
M.Si., Dr. Wasis, M.Si., Drs. ZA Imam Supardi, Ph.D., Suyidno,
M.Pd., Dr. Mujakir, M.Si., Dr. Paken Pandiangan, M.Si., Dr. Binar
Kurnia Prahani, S. Pd, dan berbagai pihak yang telah membantu
menyelesaikan BAS ini. Semoga dapat mendukung implementasi
kurikulum fisika SMA terutama materi listrik dinamis arus searah; di
mana siswa mendapatkan pemahaman konsep secara benar termasuk
aspek paling penting dalam pembelajaran fisika; dan memudahkan
memahami konsep-konsep lainnya beserta aplikasinya dalam
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Penulis sangat berharap
adanya saran dan kritik dari para pembaca demi penyempurnaan Buku
Ajar Siswa Materi Listrik Dinamis Arus Searah drngan Pembelajaran
Model CoCoAER ini di masa mendatang.
Surabaya, Agustus 2018
Penyusun
MO
Listrik dinamis merupakan bahasan fisika tentang muatan listrik
yang bergerak dalam suatu penghantar atau disebut arus listrik. Syarat
terjadinya arus listrik adalah adanya sumber tegangan, ada penghantar dan
pada rangkaian tertutup. Arus dan tegangan listrik searah disebut tegangan
listrik DC (Direct Current). Arus DC adalah arus listrik yang selalu
mengalir dalam satu arah. Arus listrik mengalir dari potensia tinggi ke
potensial rendah.
Alessandro Volta (1745-1827), Fisikawan yang dilahirkan di Como,
Italia. menciptakan electrophorus, yaitu suatu alat untuk membangkitkan
listrik statis pada 1775 dan menemukan gas metana pada 1778. Sehingga
ditetapkan sebagai professor filsuf ilmu alam di Pavia. Volta menemukan
bahwa arus listrik sangat dekat, dan mengembangkan baterai pertama 1800
penerangan diperlukan pada pada malam hari terbuat dari bahan loop atau
lebih harus disusun dengan benar agar arus dapat efektif dan daya maupun
energi listrik dapat dihemat. Dalam bab ini akan dibahas tentang listrik
dinamis.
I. Pertemuan pertama (Rangkaian Seri Arus searah
1. Membuat grafik hubungan V-I kuat arus, besar tegangan, dan hambatan
pada rangkaian seri, berdasarkan data hasil percobaaan dan animasi
pembelajaran.
2. Memformulasikan kuat arus (I), besar tegangan (V), dan hambatan (R) pada
rangkaian seri.
3. Memperluas konsep terkait kuat arus (I), besar tegangan (V), dan hambatan
(R) pada rangkaian seri dalam perhitungan dan kehidupan.
4. Menyimpulkan kuat arus (I), besar tegangan (V), dan hambatan (R) pada
rangkaian seri, berdasarkan data hasil percobaaan atau animasi
pembelajaran sesuai dengan teoritis.
II. Pertemuan ke dua (Rangkaian Parallel Arus searah
1. Memformulasikan kuat arus, besar tegangan, dan hambatan pada rangkaian
paralel.
2. Memperluas konsep terkait kuat arus, besar tegangan, dan hambatan pada
rangkaian paralel dalam perhitungan dan aplikasi dalam kehidupan.
Hasil yang harus dicapai setelah mempelajari bab ini:
PENDAHULUAN Materi Listrik
Dinamis Arus Searah
Arus (I)
Tegangan (V)
Hambatan (R)
Rangkaian Seri Rangkaian
Parallel Rangkaian
Gabungan Daya & Energi
Listrik
Multimeter
(AVO meter)
Sintaks ModelCocoaer:1. Comite and
expose
beliefs
2. Confront
beliefs
3. Assimilation
and
Accommodat
e the concept
4. Extende the
concept
5. Reflect belief
Diaplikasikan pada
Diukur
menggunakan
dengan Model
Pembelajaran CoCoAER
Diajarkan dengan
1
3. Menyimpulkan kuat arus, besar tegangan, dan hambatan pada rangkaian
paralel, berdasarkan data hasil percobaaan atau animasi pembelajaran sesuai dengan teoritis.
III. Pertemuan ketiga (Rangkaian Gabungan Seri Parallel)
1. Membandingkan formulasikan kuat arus, besar tegangan, dan hambatan pada
rangkaian seri dan parallel serta rangakaian gabungan seri paralel.
2. Memperluas konsep terkait kuat arus, besar tegangan, dan hambatan pada
rangkaian gabungan seri dan paralel dalam perhitungan serta aplikasi dalam
kehidupan.
3. Menyimpulkan kuat arus, besar tegangan, dan hambatan pada rangkaian
gabungan seri paralel, berdasarkan data hasil percobaaan atau animasipembelajaran sesuai dengan teoritis.
IV. Pertemuan keempat (Daya dan Energi Listrik)
1. Memformulasikan daya dan energy listrik. Diharapkan siswa dapat:Menghitung penghematan terkait konsep daya (P), dan
2. Energy listrik (W) untuk memperluas dan menerapkan konsep daya dan
energy listrik. Menyimpulkan konsep daya dan energy listrik.
Perhatikan Gambar 1
peta konsep, kenali konsep-konsep kunci
yang harus anda kuasai pada materi pembelajaran kali ini!
Setelah
mengamati
Gambar 1a dan
1b
siswa diminta
1. Mengkonstruksi
lebih dahulu
rangkaian
gambar dengan
mengungkapkan
keyakinan
masing-masing
dalam bentuk
lisan.
2. memilih salah
satu pilihan
jawaban yang
benar.
Terbagi
Atas Terbagi
Atas
Terbagi
Atas
Terbagi
Atas
2
Fase I. Commite and expose biliefs
Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchhoff berlaku pada rangkaian satu loop, yang digambarkan seperti di
bawah ini.
Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Jumlah aljabar gaya gerak listrik (GGL)
dalam satu rangkaian tertutup (loop) sama dengan jumlah aljabar hasil kali I x
R dalam rangkaian tertutup itu.”
Dirumuskan: Σε = Σ I.R
Keterangan Tambahan:
Untuk menuliskan persamaan diatas, perlu diperhatikan tanda dari pada GGL,
yaitu sebagai berikut:
GGL bertanda positif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop dan
sebaliknya ggl negatif jika kutub positif lebih dulu dijumpai loop.
Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda negatif jika
berlawanan dengan arah loop.
Setelah siswa
mengamati
Gambar 2.1
1. guru
meminta
siswa
mengkonstr
uksi lebih
dahulu
rangkaian
gambar
dengan
mengungka
pkan
keyakinan
masing-
masing
siswa
dalam
bentuk
lisan.
2. memilih
salah satu
pilihan
jawaban
yang benar.
Siswa mengonstruksi lebih dahulu rangkaian berikut dengan
mengungkapkan keyakinannya masing-masing dalam bentuk lisan dan
tulisan. Kemudian dilanjutkan dengan memilih salah satu pilihan jawaban
yang benar, dengan mengacu pada pertanyaan berikut:
Bola lampu dan baterai yang identik pada rangkaian Gambar 10. Pilihlah
jawaban yang kamu anggap paling benar tentang kecerahan bola lampu.
Jelaskan secara singkat alasanmu, dan keyakinan kebenaran jawabanmu!
1) tuliskan pilihan jawaban kalian
a. A>B=C=D=E b. A=D=E>B=C
c. A=B=C>D=E d. A=B>C>D>E
e. A>B=C>D=E f. (jawaban lain)
2) Berikan penjelasanmu terhadap pilihan jawaban di atas:
………………………………………………………………………………
3) Bagaimana keyakinan terhadap jawaban yang Anda berikan sebelumnya,
diskusikan dengan temanmu untuk memastikan keyakinan anda:
a. yakin b.tidak yakin.
2.1
A
D
E
B C
Gambar 2.
19
Untuk memudahkan pengingatan Hukum II kirchhoff dapat dimodifikasi
dengan persamaan sebagai berikut. Σε + Σ I.R = 0
Misalkan kita ambil arah loop searah dengan arah I, yaitu a-b-c-d-a Kuat
arus listrik I di atas dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum II
kirchhoff: Σε + Σ I.R = 0
- ε1 + ε2 + I (r1 + r2 + R) = 0
Jika harga ε1, ε2, r1, r2 dan R diketahui maka dapat ditentukan harga I.
Sebuah rangkaian parellel adalah rangkaian dua atau lebih komponen
yang terhubung di seluruh sumber tegangan yang sama (Gambar. berikut).
Resistor R1, R2, dan R3 adalah secara paralel satu sama lain dan dengan baterai.
Setiap jalur paralel maka cabang dengan arus tersendiri. Ketika arus total IT
meninggalkan sumber tegangan V, bagian I1 dari arus IT akan mengalir melalui
R1, bagian I2 akan mengalir melalui R2, dan I3 sisanya melalui R3. Arus cabang
I1, I2, dan I3 bisa berbeda.
Namun, jika voltmeter (alat untuk mengukur tegangan dari rangkaian)
yang terhubung di R1, R2, dan R3, tegangan masing V1, V2, dan V3 akan sama.
Karena itu, V = V1 = V2 = V3. Sedangkan arus total IT adalah sama dengan
jumlah semua arus pada setiap cabang. IT = I1 + I2 + I3. Rumus ini berlaku
untuk sejumlah cabang paralel apakah hambatan yang sama atau tidak sama.
hukum Ohm, setiap arus cabang sama dengan tegangan yang diberikan dibagi
dengan hambatan antara dua titik di mana tegangan diterapkan. Oleh karena itu
Gambar 4, untuk setiap cabang memiliki persamaan berikut: Cabang 1: I1 =
V1/R1 = V/R1; Cabang 2: I2 = V2/R2 = V/ R2; Cabang 3: I3 = V3/ R3 = V/ R3.
Dengan tegangan yang sama, setiap cabang yang memiliki ketahanan yang
lebih sedikit memungkinkan lebih banyak arus melalui itu daripada cabang
dengan ketahanan yang lebih tinggi.
Sumber tegangan (Baterai) pada rangkaian parallel adalah Untuk
mendapatkan arus yang lebih besar, baterai tersusun secara paralel (Gambar
3.3). Ketika baterai disusun secara paralel, semua terminal positif yang
terhubung bersama dan semua terminal negatif terhubung bersama-sama. setiap
titik di sisi positif dapat berfungsi sebagai terminal positif dari baterai dan setiap titik di sisi negatif dapat menjadi terminal negatif.
Rangkaian
Hambatan Parallel
IT = I1 +I2+= I3 =
Irangkaian
RT = 1/R1 + 1/R2 +
1/R3
VT = V1 = V2 = V3
Contoh Soal
Gambar 2. 2. Rangkaian hambatan paralel
Diketahui:
Dua lampu 2A dan
1A terhubung
secara paralel pada
110-V
Pertanyaan:
Berapa It (arus
totalnya)!
Jawaban:
IT
=I1+I2+I3=2+2+1=5
A.
Jadi arus total
adalah 5 A
20
Rangkaian Dua Loop atau Lebih
Rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih disebut juga rangkaian
majemuk. Langkah langkah dalam menyelesaikan rangkaian majemuk ini
sangat penting untuk diperhatikan. Langkah-langkah umum untuk
menyelesaikan rangkaian listrik:
1. Menggambar rangkaian listriknya.
2. Menetapkan arus (simbol dan arah) dalam setiap cabang yang penting.
3. Menyederhanakan sistem susunan seri dan pararel jika mungkin.
Ilustrasi Amati Gambar 1 di bawah ini!
Setelah siswa
mengamati Gambar
10 Siswa diminta:
3. Mengkonstruksi
lebih dahulu
rangkaian
gambar dengan
mengungkapkan
keyakinan
masing-masing
siswa dalam
bentuk lisan.
4. Memilih salah
satu pilihan
jawaban yang
benar.
Siswa mengonstruksi lebih dahulu rangkaian berikut dengan
mengungkapkan keyakinannya masing-masing dalam bentuk lisan dan
tulisan. Kemudian dilanjutkan dengan memilih salah satu pilihan
jawaban yang benar, dengan mengacu pada pertanyaan berikut:
Ketika saklar tertutup, maka bandingkan tingkat kecerahan bola
lampu pada rangkaian tersebut. Pilihlah jawaban yang kamu anggap
paling benar tentang kecerahan bola lampu. Jelaskan secara singkat
alasanmu, dan keyakinan kebenaran jawabanmu!
1) tuliskan pilihan jawaban kalian
a. A>B=C>D b. A=D>B=C c. A=B= C=D
d. A>B>D, C tidak menyala e. A>B=D, C tidak menyala
f. Tidak ada lampu yang menyala saat saklar terbuka
2) Berikan penjelasanmu terhadap pilihan jawaban di atas:
………………………………………………………………
3) Bagaimana keyakinan terhadap jawaban yang Anda berikan
sebelumnya, diskusikan dengan temanmu untuk memastikan
keyakinan anda: a. yakin b.tidak yakin.
3.1
SaklarA
C
B
D
Gambar 3. Rangkaian gabungan seri dan parallel
Fase I. C
om
mit a
nd ex
pose b
iliefs
28
4. Menetapkan loop berikut arahnya pada setiap rangkaian tertutup.
5. Menulis setiap persamaan setiap loop sesuai hukum II Kirchhof.
6. Menulis persamaan arus tiap percabangan sesuai hukum I Kirchhof.
1) Menghitung persamaan dengan teliti Perhatikan Gambar 2. berikut.
Gambar 3.1 Rangkaian Dua Loop
Di dalam suatu rangkaian arus sering terdapat lebih dari satu
hambatan. Hambata-hambata tersebut dapat disusun secara seri, telah
dibahas pada pertemuan pertama. Secara paralel, juga telah dibhan pada
petemuan ke dua. Sedangkan pertemuan ke tiga gabungan antara seri dan
paralel (hambatan gabungan) yang akan kita bahas kalli ini. Dalam
pembahasan rangkaian hambatan gabungan seri dan parallel tetap
digunakan konsep rangkaian seri dan konsep rangkaian hambatan parallel.
Bila beberapa baterai (n buah baterai) yang masing-masing mempunyai
GGL ε dan tahanan dalam r disusun secara seri, sedangkan berapa elemen (m
buah elemen) terjadi hubungan seri dan paralel, maka kuat arus yang timbul
adalah: I = n ε/[R+ (n/m) r].
Rangkaian
Gabungan
Perumusannya
Memakai Gabungan
antara Rangkaian
Seri dan Parallel
Gambar 3.1 Rangkaian Sumber Tegangan Seri
Contoh
SoalDiketahui:
Pertanyaan:
Tentukan :
Hambatan (R)
pengganti!
Jawaban:
Hambatan
pengganti:
1/ R123 = 1/R1 +
1/R2 + 1/R3 = 1/20
+ 1/30 + 1/60 =
6/60; Maka R123
adalah 60/6 =
10Ω.
Jadi RTotal = R4 +
R123 = 10 Ω + 10
Ω = 20 Ω.
29
Fase I. Commite and expose biliefs
Gambar 4. Alat dapur yang dipasang secara parallel pada rangkaian 120 V
Siswa mengonstruksi lebih dahulu rangkaian berikut dengan
mengungkapkan keyakinannya masing-masing dalam bentuk lisan dan tulisan.
Kemudian dilanjutkan dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang benar,
dengan mengacu pada pertanyaan berikut:
Sebuah rangkaian paralel terdiri dari (1) mesin pembuat kopi, (2)
pemanggang roti, dan (3) wajan terhubung ke rangkaian alat dapur di jalur 120
V (Gambar. a. berikut). Arus akan mengalir di setiap cabang dari rangkaian
dan berapa arus total yang terpakai oleh ke tiga peralatan ini?. Pilihlah jawaban
yang kamu anggap paling benar tentang kecerahan bola lampu. Jelaskan secara
singkat alasanmu, dan keyakinan kebenaran jawabanmu!
Setelah siswa
mengamati
Gambar 4:
5. guru meminta
siswa
mengkonstruks
i lebih dahulu
rangkaian
gambar
dengan
mengungkapk
an keyakinan
masing-
masing siswa
dalam bentuk
lisan.
6. memilih salah
satu pilihan
jawaban yang
benar.
1) tuliskan pilihan jawaban kalian
a. IT = 20 A dan RT = 4 Ω d. IT = 26 A dan RT = 4,5 Ω
b. IT = 26 A dan RT = 4 Ω e. IT = 26 A dan RT = 4,5 Ω
c. IT = 26 A dan RT = 4,6 Ω
2) Berikan penjelasanmu terhadap pilihan jawaban di atas:
……………………………………………………………………………
3) Bagaimana keyakinan terhadap jawaban yang Anda berikan sebelumnya,
diskusikan dengan temanmu untuk memastikan keyakinan anda:
a. yakin b.tidak yakin.
Fase
I. Com
mite
an
d e
xpose
bilie
fs
38
Hukum II Kirchoff Pada Rangkaian Satu Loop
Hukum II Kirchhoff berlaku pada rangkaian satu loop, yang digambarkan 4.1.
Gambar 4.1 Rangkaian Satu Loop
Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Jumlah aljabar gaya gerak listrik (GGL)
dalam satu rangkaian tertutup (loop) sama dengan jumlah aljabar hasil kali I x
R dalam rangkaian tertutup itu.”
Dirumuskan: Σε = Σ I.R
Tambahan keterangan:
Untuk menuliskan persamaan diatas, perlu diperhatikan tanda dari pada GGL,
yaitu sebagai berikut:
GGL bertanda positif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop dan
sebaliknya ggl negatif jika kutub positif lebih dulu dijumpai loop.
Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda negatif jika
berlawanan dengan arah loop.
Untuk memudahkan pengingatan Hukum II kirchhoff dapat dimodifikasi
dengan persamaan sebagai berikut. Σε + Σ I.R = 0
Misalkan kita ambil arah loop searah dengan arah I, yaitu a-b-c-d-a Kuat
arus listrik I di atas dapat ditentukan dengan menggunakan
Hukum II kirchhoff: Σε + Σ I.R = 0 ; - ε1 + ε2 + I (r1 + r2 + R) = 0
Jika harga ε1, ε2, r1, r2 dan R diketahui maka dapat ditentukan harga I.
Sebuah rangkaian parellel adalah rangkaian dua atau lebih komponen
yang terhubung di seluruh sumber tegangan yang sama (Gambar. berikut).
Resistor R1, R2, dan R3 adalah secara paralel satu sama lain dan dengan
baterai. Setiap jalur paralel maka cabang dengan arus tersendiri. Ketika arus
total IT meninggalkan sumber tegangan V, bagian I1 dari arus IT akan
4.1
Rangkaian
Hambatan Parallel
IT = I1 +I2+= I3 =
Irangkaian
RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
VT = V1 = V2 = V3
Contoh Soal
Arah tanda negatif
Arah tanda positif
Diketahui:
2A dan 1A terhubung
secara
Dua lampu
paralel pada 110-V
Pertanyaan:
Berapa It (arus
totalnya)!
Jawaban:
IT I1+I2+I3=2+2+1=5
A.
Jadi arus total adalah 5
A
39
DAFTAR PUSTAKA
Nur, M. 2011. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: PSMS.
Kemendikbud. 2013. Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar
pada Kurikulum 2013. Jakarta.
McGraw-Hill Copyright © 2007, 1983 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights
reserved. Except as permitted under the United States Copyright.
National Science Foundation. (2013). PhET, interactive simulations. University of Colorado.
Nur, Mohamad. 2011. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: PSM Unesa.
Surabaya.
Permendikbud RI Nomor 68. 2013. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta.
Struktur Kurikulum (2016). Berdasarkan Permen No.69 Tahun 2013 Dan Pelaksanaan Tahun
2016 Tentang Kurikulum SMA/M.
Serway, R.A & Jewett, J.W. (2014). Physics, for scientists and enginer with modern physics,
ninth edition. USA: Cengage Learning, Inc.
Walker, J. (2014). Fundamentals of physics, Halliday & Resnick, tenth edition. USA: John
Wiley & Sons, Inc.
Yeap Tok Kheng. 2008. Science process skills. Form 3. Rawang, Selangor Darul Ehsan:
Vivar Printing Sdn. Bhd, Pearson, Long.
55
Zainuddin, Budi Jatmiko,Muslimim Ibrahim
BUKU AJAR SISWA (BAS) UNTUKMENCEGAH TIMBULNYA PMK / MK DENGANMODEL COCOAER UNTUK SISWA SMA
Editor :Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd
Prof. Dr. Jufri, M.SiDr. A. Halim, M.PdDr. M. Hasan, M.Si
Dicetak oleh :Percetakan & Penerbit
Syiah Kuala University PressDarussalam, Banda Aceh SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS