biologi tanah (ddit)

31
BIOLOGI TANAH Organisme tanah merupakan organisme yang paling bertanggung jawab terhadap penghancuran dan sintesa bahan organik tanah. Biologi tanah adalah mempelajari kehidupan dalam tanah, menyangkut kegiatan jasad hidup dalam tanah dan peranannya, serta peranan BO dengan segala sifat dan cirinya Klasifikasi Jasad Hidup Tanah Jasad hidup (organisme) tanah Dikelompokkan menjadi : organisme menguntungkan dan organisme merugikan Terdiri dari : Tumbuhan (flora) tanah, dan Binatang (fauna) tanah.

Upload: stephanysinaga

Post on 16-Aug-2015

106 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Biologi tanah (DDIT)

BIOLOGI TANAHOrganisme tanah merupakan organisme yang paling bertanggung jawab terhadap penghancuran dan sintesa bahan organik tanah. Biologi tanah adalah mempelajari kehidupan dalam tanah, menyangkut kegiatan jasad hidup dalam tanah dan peranannya, serta peranan BO dengan segala sifat dan cirinya Klasifikasi Jasad Hidup TanahJasad hidup (organisme) tanah Dikelompokkan menjadi : organisme menguntungkan dan organisme merugikan Terdiri dari : Tumbuhan (flora) tanah, dan Binatang (fauna) tanah.

Page 2: Biologi tanah (DDIT)

● Kelompok Organisme Tanah yang menguntungkan, meliputi seluruh organisme yang melakukan pelapukan bahan organik, perubahan ke anorganik, dan penambahan nitrogen pd tanah (Tricoderma, Rhizobium, Mycoriza, dll)

● Kelompok yang merugikan adalah yang melakukan persaingan hara dengan tanaman pokok dan/atau menyebabkan tanaman kena hama dan penyakit (Pytoptora, Nematoda,dll).

Page 3: Biologi tanah (DDIT)

Klasifikasi Fauna Tanah Berdasarkan ukuran tubuh Mikro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 20-200 μ, misal ; Protozoa, Nematoda, Rotifera, Tardigrada dsb.

Meso Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 200 μ -1 cm, misal ; Acarina, Collembola, nematoda, Rotifera, Araneida, Larva serangga, isopoda dsb

Makro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya ≥ 1 cm. Misal : Megas colesidae, Mollusca, Insecta, Vertebrata kecil dsb. Faktor yang mempengaruhi aktivitas organisme tanah 1◉Iklim (curah hujan, suhu, kelembaban dll)2◉Tanah (kemasaman, tekstur, struktur, hara, aerasi tanah, dll)

Page 4: Biologi tanah (DDIT)

 3◉Vegetasi (hutan, padang rumput, belukar, dll)

Krn faktor tsb menyebabkan Keragaman organisme dan bobot biomassa dari organisme sangat besar, shg agak sukar menduga :

▬ Jumlah organisme tanah▬ Macam organisme tanah▬ Aktivitas organisme tanah

Karena itu bbrp ketentuan umum yg dpt digunakan, misal :

 

Page 5: Biologi tanah (DDIT)

♣ Pada Vegetasi hutan, akan dijumpai jenis fauna tanah yg lebih beragam dibandingkan vegetasi padang rumput, ttp pd padang rumput fauna tanah lebih aktif dan bobot tiap hektarnya lebih berat.

♣Tanah yg dikapur dan dipupuk akan mengandung mikroflora yg lebih banyak dibandingkan pd tanah masam.

Page 6: Biologi tanah (DDIT)

♣Tanah yg masih perawan yg relatif subur, lebih banyak organismenya dibandingkan pd tanah yg telah dikuras haranya (sbg pertnian)

Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh :▬Jumlahnya dalam tanah▬Bobot tiap unit isi atau luas tanah (biomassa)▬Aktivitas metabolik (CO2)

Page 7: Biologi tanah (DDIT)

Sebanyak 60-80% dari metabolisme total dalam tanah adalah hasil kegiatan mikroflora tanah.

Peranan Organisme TanahPeranan utama organisme tanah adalah untuk mengubah bahan organik, baik segar maupun setengah segar atau sedang melapuk, sehingga menjadi bentuk senyawa lain yang bermanfaat bagi kesuburan tanah.

Page 8: Biologi tanah (DDIT)

Peranan dan aktivitas setiap jasad hidup 1. Cacing tanah

Cacing merupakan binatang berkelamin dua, karenanya melakukan perkawinan silang. Kopulasi berlangsung di atas permukaan tanah di waktu malam hari atau pagi hari. Telur diletakkan dalam cocon.

Page 9: Biologi tanah (DDIT)

Jenis yang banyak ditemukan adalah Lumbricus terrestris (merah) dan Allolobophora caleginosa (merah jambu).Cacing berperanan mencampurkan bahan organik kasar ataupun halus antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini menyebabkan tanah menjadi gembur dan penyebaran bahan organik yang agak merata. Kotoran cacing kaya dengan unsur hara karena itu cacing dapat memperkaya tanah dengan hara melalui kotorannya.

Page 10: Biologi tanah (DDIT)

Untuk hidupnya cacing sangat dipengaruhi oleh ▬kemasaman tanah. ▬kesuburan tanah.▬Vegetasi Tanah yang kaya kapur, kaya bahan organik akan mengandung cacing lebih banyak. Jumlah cacing yang terdapat di bawah padang rumput jauh lebih banyak daripada di bawah hutan, atau tanah-tanah pertanian. Biomassa cacing setiap hektar diperkirakan sekitar 15 kg hingga 1.1 ton, sedangkan jumlahnya berkisar dari 60.000 hingga 235.000 ekor.

 

Page 11: Biologi tanah (DDIT)

2. Binatang mikro tanahyang berperanan penting antara lain adalah Nematoda, Protozoa dan Rotifera.

2.1 Nematoda Bentuk binatang ini adalah bulat seperti cacing, tetapi ukurannya sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Mereka terdiri atas golongan yang hidup dari bahan organik yang sedang membusuk, golongan sebagai predator, dan kelompok parasit, menyerang akar kopi.

Page 12: Biologi tanah (DDIT)

Yg termasuk parasit sangat berbahaya bagi tanaman, karena ia bisa hidup di dalam akar tanaman. Netoda ini sangat merugikan petani dan sampai sekarang masih dicarikan cara pemberantasannya yang baik. (pd akar tanman kopi daun tanaman kopi kuning akhirnya kering).

2.2 Protozoa merupakan binatang yang paling sederhana dan dikelompokkan menjadi amoeba, silata dan flagelata.

Flagelata merupakan golongan yang terbanyak dalam tanah terutama di lapisan atas. Secara tidak langsung protozoa dapat mempercepat tersedianya unsur hara bagi tanaman.

Page 13: Biologi tanah (DDIT)

Rotifera ditemukan pada tanah rawa yang mengalami pelapukan tingkat akhir. Mereka berperan dalam peredaran bahan organik, terutama di daerah rawa.

3. Tumbuhan tanahPeranan dari tumbuhan tanah adalah sebagai sumber bahan organik, mendekomposisikan bahan organik, melakukan sintesa humus, menghasilkan senyawa anorganik (unsur hara tanaman).

 

Page 14: Biologi tanah (DDIT)

Kelompok tumbuhan tanah, t.d. :a. Akar tanamanb. Algaec. Fungid. Actinomisetese. Bakteri.

Page 15: Biologi tanah (DDIT)

a. Akar tanaman : memperbaiki fisik tanah. Akar tanaman membuat lubang-lubang bila mati, akar memperbaiki drainase dan aerasi tanah.

b. Akar juga merupakan massa bahan organik hidup yang memantapkan agregasi tanah. Tegangan-tegangan akar juga awal dari pembentukan agregat tanah. Akar yang mati dan melapuk merupakan penyumbang bahan organik atau humus.

Page 16: Biologi tanah (DDIT)

Akar tan. berperan menjaga keimbangan unsur hara dalam larutan melalui serapan dan pelepasan asam-asam organik sebagai pelarut.

Rizofera merupakan binatang yang menyukai akar sebagai tempat hidupnya karena ekskresi asam amino dan adanya bagian-bagian akar yang mati terus menerus.

Page 17: Biologi tanah (DDIT)

b. Algae Tanah.

Algae yang mempunyai khlorofil hidup di lapisan permukaan tanah dan memperoleh energi dari matahari, sedangkan yang tidak berkhlorofil dapat hidup di lapisan bawah dan memperoleh energi dari sisa bahan organik. Algae tanah dapat digolongkan atas Algae hijau biru, algae hijau dan diatome.

Page 18: Biologi tanah (DDIT)

Padang rumput mrp habitat yang cocok bagi algae hijau biru, sedangkan kebun tua cocok untuk diatome.

Algae hijau biru yang terdapat di sawah dapat menambat N dari udara.

Fiksasi N akan berlangsung baik bila ada tanaman padi.

Page 19: Biologi tanah (DDIT)

c. Fungi Tanah.

Fungi utama dalam tanah adalah Ragi, Kapang dan Jamur.Jasad mikro ini tidak berkhlorofil karena itu sumber energinya dari bahan organik.

Kapang dan jamur mempunyai arti penting bagi pertanian,sedangkan ragi belum banyak diketahui.

Page 20: Biologi tanah (DDIT)

Kapang dapat hidup dan aktif dalam suasana masam, netral dan basa. Dalam suasana masam kapang lebih berperanan dalam dekomposisi bahan organik daripada bakteri dan aktinomisetes yang tidak tahan masam.

Kapang lebih banyak ditemukan di lapisan olah yang kaya bahan organik dan beraerasi baik.Jenis kapang yang banyak ditemukan adalah Penicilium, Mucor, Trichoderma dan Aspergillus . Jenis dan jumlahnya akan berubah sesuai dengan perubahan keadaan tanah.

Page 21: Biologi tanah (DDIT)

Mikoriza mrp fungi yg berasosiasi dg akar tanaman, jenisnya antara lain : Hymenomisetes. Mikoriza menyelimuti permukaan serapan akar, bahkan ada yg menyusup ke dlm akar (ekto dan endo mikoriza). Mikroriza menguntungkan bagi tanaman inangnya krn dpt memperluas permukaan serapan akar. Diduga serapan P dpt meningkat dengan adanya mikoriza pd akar tan, dg demikian pula serapan hara lainnya meningkat.

Page 22: Biologi tanah (DDIT)

d. Aktinomisetes

Jasad mikro ini mempunyai sifat diantara fungi dan bakteri. Ukuran miselianya lebih kecil daripada fungi, sama atau lebih kecil daripada bakteri.

Jasad mikro ini peka terhadap suasana masam, akan lebih baik pada pH 6.0 - 7.5.

Page 23: Biologi tanah (DDIT)

Habitat aktinomiosetes , menghendaki keadaan lembab dengan aerasi baik, tetapi dalam suasana agak kering aktinomisetes lebih banyak dari bakteri atau fungi. Penyakit yang ditimbulkan aktinomiosetes dapat diatasi dengan menurunkan pH tanah. Mereka menyukai bahan organik yang banyak. Jumlah mereka dalam tanah berkisar antara 15 -20 juta/g tanah kering atau kira-kira 6 - 600 kg/hektar.

Page 24: Biologi tanah (DDIT)

Peranan utama dari aktinomisetes : penambahan b.o. dan pembebasan unsur hara. Orgnisme ini menyerang lignin dan mengubahnya menjadi senyawa sederhana. Peranannya sangat menonjol dalam mineralisasi nitrogen.e. Bakteri TanahBakteri mrp jasad bersel satu, bentuk hidup sederhana dan terkecil. Berkembang biak dg membelah diri, dan sangat cepat pd kondisi kesuburan tanah yang baik. Ukuran bakteri yg terbesar tidak lebih dari 4-5 mikron, sedangkan ukuran terkecil hampir sama dg liat (2 mikron).

Page 25: Biologi tanah (DDIT)

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Bakteri antara lain :

Kebutuhan Oksigen (O2) ;a. Beberapa bakteri pergunakan gas O2 (aerob)b. Beberapa bakteri pergunakan senyawa CO2 (anaerob)c. Beberapa bakteri pergunakan kedua bentuk di atas (fakultatif)d. Ketiga bentuk tsb biasanya terdapat sekaligus di tanah Hubungan dengan Kelembaban :

a. Kelembaban optimum sama dengan yang dibutuhkan oleh tanaman tingkat tinggi (Field Capacity)

b. Kelembaban juga mempengaruhi kadar O2

 Kisaran Temperatur :a. 700 – 100 0 Fb. Temperatur tanah jarang mematikan bakteri 

Page 26: Biologi tanah (DDIT)

Kebutuhan bahan organikSebagai sumber energi (bakteri heterotrofik)Bakteri autotrofik tidak perlukan BO sebagai bahan energi Hubungan dengan Ca yang dpt dipertukarkan dan pHa. Ca tinggi dan pH : 6-8 umumnya terbaikb. Ca dan pH menentukan jenis bakteric. Bakteri tertentu berfungsi pada pH amat rendah (pH3)

dan yang lain pada pH tinggid. Ca yang dapat dipertukarkan lebih penting daripada pH

 

Page 27: Biologi tanah (DDIT)

Pengaruh buruk jasad mikro thd tumbuhan▬ merusak tanaman

Fauna tertentu dapat merusak tanaman dengan jalan memakan atau mengerat dan menghancurkan tanaman. Mereka tergolong pada roden (tikus, tupai), moluska, keong, bakecot, serangga, nematoda dan protozoa.

Page 28: Biologi tanah (DDIT)

▬ menimbulkan penyakit pada tanaman. Spt bakteri, fungi dan aktinomisetes yang dapat menimbulkan penyakit layu, layu bibit, akar busuk, lanas, dan lain-lain. ▬ Persaingan hara dan oksigen dg tanaman

Pengendaliannya: pergiliran tanaman(tanaman inang sebagai hostnya terputus).

Page 29: Biologi tanah (DDIT)

dengan menurunkan/menaikkan pH tanah Penyakit yang disebabkan oleh aktinomisetes dapat dicegah dg menurunkan pH tanah shg menjadi 5.3 - 5.5.

Sedangkan busuk akar akibat fungi dapat dihindari dengan menaikkan pH hingga 7.0.

Page 30: Biologi tanah (DDIT)

penggunaan uap panas di kamar kaca. Menciptakan tanaman yang toleran atau resisten

Persaingan antara jasad mikro▬ persaingan makananPada bahan organik yg masih segar, jasad heterotropik (bakteri, fungsi, aktinomisetes) lebih banyak d.p. jasad ototropik

Page 31: Biologi tanah (DDIT)

▬ mengeluarkan sejenis bahan kimia Sejumlah jasad mikro tertentu dapat mengeluarkan sejenis bahan kimia yang dapat membunuh jasad mikro lainnya, dan sekarang dikenal sebagai antibiotika.Diantaranya adalah penesilin, streptomisin, dan areomisin.