biolog i
DESCRIPTION
keanekaragaman hayatiTRANSCRIPT
No. Mangga Bentuk Buah Rasa arima1.2.3.
Golekkuinigedong
lonjong panjangbulat telur, besarbulat, kecil
manismanislebih manis
tidak wangiwangitidak wangi
Mangga golek= Bentuk daunnya lonjong dengan pangkal agak runcing, berujung seperti mata tombak. Tapi sedikit bergelombang. Panjang daunnya sekitar 24 cm, lebar 6,0 cm, dan jumlah tulang daunya sekitar 24 pasang.
Mangga Apel (Mangifera Indica) adalah mangga yang manis rasanya, bentuknya bulat seperti apel
kulitnya rada kemerah merahan dan ada juga yang full merahnya
Mangga madu memiliki rasa yang manis seperti madu, bentuk buahnya bulat panjang sekitar 10,5 cm,
paruh pada ujungnya tidak jelas terlihat, begitu juga dengan lekuknya, kulit buahnya halus, berlilin pada
permukaanya terdapat bintik-bintik kelenjar berwarna putih kehijauan, bila sudah masak pangkalnya
berwarna kuning kemerah-merahan dengan ujung buah berwarna hijau.
Bentuk daunnya lonjong, agak melipat, dengan bunga majemuk, pelok berserat pendek
Mangga kweni Daun tunggal tersebar, bentuk lonjong sampai lanset, 12-35 x 4-10 cm, dengan ujung daun meluncip pendek, bertangkai 3-7 cm yang pangkalnya menggembung. Helai daun menjangat, dengan urat-urat daun yang tampak jelas terutama di sisi bawah.
Karangan bunga dalam malai serupa piramida di ujung ranting, 15-50 cm panjangnya, dengan banyak kuntum bunga kecil-kecil. Bunga berbilangan 5 (-6), dengan diameter sekitar 6 mm, berbau harum. Kelopak bundar telur, merah coklat atau kehijauan, 3-4 mm panjangnya; daun mahkota bentuk lanset, 5-6 x 1,2-2 mm, dengan pangkal kekuningan dan ujung merah jambu pucat. Tangkai sari panjangnya sekitar 5 mm dan tangkai putik 3-5 mm.
Buah kuweni
Buah batu berbentuk lonjong-jorong miring, lk. 10-13 x 6-9 cm, kulitnya berwarna hijau sampai kekuningan, dengan bintik-bintik lentisel berwarna kecoklatan yang jarang-jarang. Kulit buah agak tebal, 3-4 mm, dengan daging berwarna kuning sampai agak jingga, manis-asam, berserat,
mengandung banyak sari buah. Bau harum agak seperti terpentin, mirip bau buah bacang.[3] Meski hampir serupa, buah kuweni agak mudah dibedakan dari bacang yang lebih bulat dan berkulit lebih keras dan tebal, dengan banyak bintik lentisel berjarak agak rapat.
1. Karena adanya perbedaan gen antar buah mangga yang menjadikan
mereka berbeda satu sama lain. Seperti perbedaan gen ukuran, warna ,
dan juga rasa.
2. Kesimpulannya yaitu, Keanekaragaman Gen tidak terlalu terlihat, karena
dari segi warna, ukuran serta rasa buah hampir sama dari ketiga buah
mangga tersebut.
NO Jenis Biji Bentuk Warna Panjang
1 Hijau Bulat Hijau 4 mm
2 Tanah Bulat Coklat 10 mm
3 Kedelai Bulat Krem 6 mm
4 Panjang Lonjong Hijau Muda 12 mm
5 Kapri Bulat cekung di
tengah
Hijau Muda 5 mm
1. Ada, dari warna kulitnya, bentuk bijinya serta panjang dan berat dari masing-masing
kacang
2. Keanekaragaman tingkat jenis (spesies)
3. Karena adanya faktor genetik yang membedakan jenis kacang yang satu dengan kacang
lainnya serta karena adanya variasi bentuk,warna, fisiologi serta ukuran dari masing-
masing jenis
1.Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan
hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah,
sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri :
Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
Matahari bersinar sepanjang tahun.
Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada
perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Flora : - Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan.
Contoh: rotan.
- Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak
merugikan pohon tersebut.
Contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
Fauna : Di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di
daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokturnal
yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing
hutan dan macan tutul.
2.Ekosistem Savana Afrika
Bioma savana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan
jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan
sabana campuran.
- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri
atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari
campuran berjenis-jenis pohon.
- Flora: Tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain
yang hidup selain rumput
- Fauna: gajah, jerapah, singa, srigala, anjing liar, cheetah.
3.Ekosistem Gurun Pasir
Bioma gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri :
- Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
- Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
- Kelembaban udara sangat rendah
- Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C,
malam dapat turun sampai 0 C)
- Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
- Flora : Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
Contoh:
- Fauna : Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu
menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada
pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
4.Ekosistem Taiga
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di
daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
- Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas
suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
- Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Flora : Pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii
(pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris
seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut
hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin
dengan suhu sangat rendah.
Fauna : Beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila
musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya
maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
5.Ekosistem Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub.
Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak,
vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
- Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung
selama 9 bulan dengan suasana gelap.
- Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami
pertumbuhan.
Flora : lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.
Fauna : "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).
6.Ekosistem Hutan Gugur
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya
meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
Flora : Pohon Basswood dan Oak
Fauna: rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak)
Kesimpulan :
1. Dari keenam ekosistem diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki jumlah dan
keanekaragaman makhluk hidup paling banyak yaitu pada ekosistem Hutan Hujan Tropis ,
karena hampir setengah spesies flora dan fauna dunia terdapat pada bioma ini
2. Keanekaragaman ekosistem adalah keseluruhan makhluk hidup yang beranekaragam yang
berhubungan erat dengan habitat dan faktor-faktor lingkungannya.
Misalnya ekosistem Hutan gugur, Hutan Hujan Tropis dan Taiga.
3.2 Komponen Ekosistem SawahA. Komponen Biotik
1. Padi
2. Belalang
3. Katak
4. Ular
5. Gulma
6. Dekomposer
B. Komponen Abiotik
1. Tanah
2. Air
3. Cahaya Matahari
3.3 Peran Dari Masing-Masing Komponen Ekosistem Sawah
A. Padi
Padi merupakan sumber energi utama dalam ekosistem sawah, sehingga berperan sebagai produsen. Habitat
dari padi adalah rawa (ladang berair). Relungnya adalah di tanah yang berair atau lumpur.
B. Belalang
Belalang menduduki posisi konsumen tingkat satu pada ekosistem sawah karena belalang memakan
tanaman padi. Habitatnya adalah di sawah dan relungnya adalah di tanaman padi dan rumput. Selain sebagai
konsumen tingkat satu belalang juga menjadi sumber energi bagi predatornya, misalnya katak. Olehkarena itu
belalang juga membantu dalam menjaga keseimbangan antarorganisme yang ada di sawah sehingga tidak terjadi
ledakan populasi.
C. Katak
Katak berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat kedua. Habitatnya adalah di tempat
yang lembab. Relungnya adalah di atas tanah, rerumputan atau celah di pematang sawah atau tebing saluran air.
D. Ular
Ular merupakan konsumen tingkat 3 di sawah. Habitat dari ular adalah sawah sedangkan relungnya adalah
di dalam tanah. Bila masih banyak ular di sawah dan ladang, kita tidak usah berburu tikus karena mereka akan bisa
membunuh sekitar 10.000 ekor tikus setahun. Peran ular ini sangat membantu, karena dapat menekan jumlah
populasi tikus yang menyerang padi.
E. Gulama
Sama seperti tanaman padi, gulma juga berperan sebagai produsen. Habitat dari gulma adalah ladang atau
persawahan. Sedangkan relungnya adalah di tanah yang berair atau lumpur. Keberadaan gulma dapat menurunkan
produksi tanaman, karena mereka mengganggu proses pertumbuhan tanaman padi dengan kompetisi.
E. Dekomposer
Dekomposer disebut juga perombak (pengurai), yaitu organisme yang bertugas merombak sisa-sisa
organisme lain untuk memperoleh makanannya. Habitat dari organisme pengurai ini adalah sawah, sedangkan
relungnya adalah di dalam tanah.
F. Tanah
Meskipun tanah merupakan komponen abiotik, namun peranannya sangat penting bagi ekosistem sawah
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah
juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.
G. Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Dalam ekosistem sawah, air berperan
dalam memberikan nutrisi terlarut dalam bentuk cairan yang diserap oleh makhluk hidup. Semua komponen biotik
yang ada di sawah tidak akan dapat hidup tanpa mengkonsumsi air, karena sebagian besar penyusun tubuh
makhluk hidup adalah air. Oleh karenanya air memiliki fungsi yang sangat penting.
H. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber utama kehidupan. Tanpa adanya cahaya matahari tanaman tidak dapat
melakukan fotosintesis, sehingga rantai makanan akan terputus karena konsumen tidak bisa mendapatkan sumber
makanan utama.
KESIMPULAN
1. Pembagian ekosistem menurut asal terjadinya dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami / natral ecosystem
(terjadi dengan sendirinya) dan ekosistem buatan / artificial ecosystem (terbentuk karena campur tangan manusia)
2. Komponen-komponen sawah meliputi komponen biotik (misalnya padi, belalang, katak, ular) dan komponen
abiotik (misalnya tanah, air, cahaya matahari)
3. Pada intinya peran dari masing-masing komponen ekosistem sawah merupakan suatu sistem yang cukup kompleks
dengan membentuk rantai makanan yang dapat membantu menjaga keseimbangan lingkungan. Semakin banyak
keanekaragaman hayati yang berada pada suatu ekosistem, maka semakin seimbang pula ekosistem tersebut.