biografi jamaluddin al afghani.pdf

6
11 BAB II BIOGRAFI JAMALUDDIN AL-AFGHANI A. Riwayat Hidup Nama lengkap Jamaluddin Al-Afghani adalah Muhammad jamal al-Din bin Safdar yang mempunyai silsilah sampai Al-Husain bin Ali ra. Menurut Abdul Naim Husnain (1986), jamaluddin Al-Afghani berasal dari negara Iran dan ia dinisbahkan pada “Al -Afghani” karena dua faktor. Pertama, untuk memmudahkan dan menonjolkan kalau ia adalah seorang yang berfahan dan bukan berfahan Syiah, kedua, untuk membolehkannya melepaskan diri pada kezaliman dan kawalan pemerintah Iran ketika berada di luar negara. Semasa hidupnya ia selalu mengembara hampir seluruh pelosok penjuru dunia. 1 Menurut pengakuannya sendiri, ia lahir di Asadabad dekat Konar di distrik Kabul “Afghanistan” pada tahun 1883 M dan meninggal pada tahun 1897 M. ayahnya benama Sayyid Safdar, karena garis keturunannya ia menggunakan gelar “sayyid” dan menamakan dirinya Sayyid jamaluddin Al-Huseini. Akan tetapi di kesultanan Turki, mesir dan Eropa ia dikenal dengan nama Jamaluddin Al-Afghani. 2 Dalam perhatian masalah dunia jamaluddin Al-Afghani sangat sedikit dan tidak tergiur dengan gemerlapnya dunia. Jamaluddin Al-Afghani sangat bangga dengan nasabnya kepada sayyid Al-Mursalin Muhammad SAW. Pada umur 12 tahun Jamaluddin Al-Afghani telah menghafal Al-Qur‟an, kemudian diusia 18 tahun. Ia sudah mendalami berbagai bidang ilmu keislaman dan ilmu umum. Ia dikenal sebagai orang yang menghabiskan hidupnya demi kemajuan Islam. 3 Jamaludidin Al-Afghani bersama keluarganya pernah meninggalkan kota 1 Azman MD Zain dan mahyuddin Abu Bakar, Pemikiran Politik Sayyid Jamal al-Din al- Afghani Mengenai konsep Pembinaan Peradaban Ummah dan Respon masyarakat terhadapnya, Jurnal Pengajian Umum Bil. 8. hlm 32. artikel 3 - azman - 31-50, Diunduh pada tgl 5. Pkl 21 WIB. 2 Faisal Ismail, Jamaluddin Al-Afghani: Inspirator dan Motivator Gerakan Reformasi Islam (Yogyakarta: Perpustakaan Digital UIN Sunan kalijaga, 2008), Jurnal, hlm. 25. 3 www.republika.co.id/berita17288/Gerakan_Pan_Islamisme. Artikel, diunduh pada tgl 5. pkl. 21.00.

Upload: zainoel-an-za

Post on 15-Apr-2016

201 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Biografi Jamaluddin Al Afghani.pdf

11

BAB II

BIOGRAFI JAMALUDDIN AL-AFGHANI

A. Riwayat Hidup

Nama lengkap Jamaluddin Al-Afghani adalah Muhammad jamal al-Din bin

Safdar yang mempunyai silsilah sampai Al-Husain bin Ali ra. Menurut Abdul Naim

Husnain (1986), jamaluddin Al-Afghani berasal dari negara Iran dan ia dinisbahkan

pada “Al-Afghani” karena dua faktor. Pertama, untuk memmudahkan dan

menonjolkan kalau ia adalah seorang yang berfahan dan bukan berfahan Syiah,

kedua, untuk membolehkannya melepaskan diri pada kezaliman dan kawalan

pemerintah Iran ketika berada di luar negara. Semasa hidupnya ia selalu mengembara

hampir seluruh pelosok penjuru dunia.1

Menurut pengakuannya sendiri, ia lahir di Asadabad dekat Konar di distrik Kabul

“Afghanistan” pada tahun 1883 M dan meninggal pada tahun 1897 M. ayahnya

benama Sayyid Safdar, karena garis keturunannya ia menggunakan gelar “sayyid”

dan menamakan dirinya Sayyid jamaluddin Al-Huseini. Akan tetapi di kesultanan

Turki, mesir dan Eropa ia dikenal dengan nama Jamaluddin Al-Afghani.2 Dalam

perhatian masalah dunia jamaluddin Al-Afghani sangat sedikit dan tidak tergiur

dengan gemerlapnya dunia. Jamaluddin Al-Afghani sangat bangga dengan nasabnya

kepada sayyid Al-Mursalin Muhammad SAW.

Pada umur 12 tahun Jamaluddin Al-Afghani telah menghafal Al-Qur‟an,

kemudian diusia 18 tahun. Ia sudah mendalami berbagai bidang ilmu keislaman dan

ilmu umum. Ia dikenal sebagai orang yang menghabiskan hidupnya demi kemajuan

Islam.3 Jamaludidin Al-Afghani bersama keluarganya pernah meninggalkan kota

1 Azman MD Zain dan mahyuddin Abu Bakar, Pemikiran Politik Sayyid Jamal al-Din al-

Afghani Mengenai konsep Pembinaan Peradaban Ummah dan Respon masyarakat terhadapnya,

Jurnal Pengajian Umum Bil. 8. hlm 32. artikel 3 - azman - 31-50, Diunduh pada tgl 5. Pkl 21 WIB.

2 Faisal Ismail, Jamaluddin Al-Afghani: Inspirator dan Motivator Gerakan Reformasi Islam

(Yogyakarta: Perpustakaan Digital UIN Sunan kalijaga, 2008), Jurnal, hlm. 25.

3 www.republika.co.id/berita17288/Gerakan_Pan_Islamisme. Artikel, diunduh pada tgl 5. pkl.

21.00.

Page 2: Biografi Jamaluddin Al Afghani.pdf

12

kelahirannya dan menetap di Taheran untuk menuntut ilmu pada seorang alim Syi‟ah

yiatu Aqashid Shadiq, kemudia ia belajar ke An-Najaf di Iraq, pusat perguruan

Syi‟ah, dan selama beberapa tahun menjadi murid seorang sarjana Syi‟ah yaitu

Murtadha Al-Anshori.4

Jamaluddin Al-Afghani seorang yang sangat cerdas, jauh melampaui remaja-

remaja seusianya. Setelah menguasai berbagai disiplin ilmu, ia berkelana ke India.

Kemampuannya berbicara dan pengetahuannya yang dalam membuatnya memukau

banyak orang. Ia orator yang tangguh, mendorong rakyat India untuk bangkit

melawan kekuasaan Inggris. Hasilnya, pada tahun 1857 muncul kesadaran baru di

kalangan pribumi India dalam melawan penjajah.5

Jamaluddin Al-Afghani tidak hanya pandai dalam berbicara, didorong dengan

keyakinannya, ia menjelajahi ke berbagai negara. Dari India, Jamaluddin Al-Afghani

melanjutkan perjalanannya ke Mekkah untuk melakukakan ibadah haji. Pada usia 22

tahun dan menjadi pembantu pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan, tahun

1864 M ia menjadi penasehat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian ia diangkat

oleh Muhammad „Azam Khan menjadi perdana menteri. Namun karena adanya

campur tangan Inggris dan kekalahannya atas golongan yang disokong Inggris,

Jamaluddin Al-afghani akhirnya meninggalkan Kabul ke Mekkah. Ia tidak

diperkenankan berpergian melalui jalan darat, juga tidak diperkenankan bertemu

dengan pemimpin-pemimpin India. Melalui jalan lauut, Jamaluddin melanjutkan

perjalanan ke Kairo dan menetap untuk beberapa waktu di sana.6

Jamaluddin Al-afghani yang disamping mempunyai pandangan mendalam

tentang kehidupan keagamaan Islam dan kehidupan cara perpikirnya. Tujuan dan

cita-citanya sangat tinggi, hingga dengan demikian tidaklah berlebih-lebihan bila kita

4 Abdul Hamid dan Yaya, Pemikiran modern dalam Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010),

hlm. 244

5 Kahar Masyhur, Pemikiran dan modernism dalam Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989), hlm.

213. 6 Ibid.,hlm., 214.

Page 3: Biografi Jamaluddin Al Afghani.pdf

13

katakana bahwa pribadinya telah membawa kemajuan yang telah menghubungkan

dari masa lampau sampai sekarang.7

Jalamaluddin Al-Afghani pernah menetap di Mesir dari tahun 1871-1879

dengan bantuan Riyad Pasha, di Mesir ia mengajar di universitas Al-Azhar dan

memperkenakan penafsiran filsafat kalam. Pada tahun 1870 kondisi Mesir mengalami

krisis politik dan keuangan, kemudian Jamaluddin Al-Afghani mendorong para

pengikutnya untuk menerbitkan surat kabar politik. Ia banyak memberikan ceramah

dan aktivitas politik sebagai pemimpin gerakan bawah tanah. Para pengikutnya

antara lain, Muhammad Abduh, Abdullah Nadim, Sa‟ad Zaghlul, dan Ya‟kub Sannu.

Pada 1889 ia membentuk partai Hizbul Wathani dan berhasil menggulingkan Raja

Mesir Khedewi Ismail, meskipun kemudian ia diusir oleh penguasa baru Taufik.

Kemudian, Jamaluddin Al-Afghani pergi ke Paris bersama muridnya yang bernama

Muhammad Abduh dan di sana ia menerbitkan majalah al-‘Urwah al Wutsqa.8

Jamaluddin Al-Afghani masih terus melakukan jihad dalam bidangnya yaitu,

pembaruan pemikiran, kebangkitan Islam, menghadapi imperialisme dan memecah

belenggu otoriterianisme sampai Jamaluddin Al-Afghani meninggal. Salah satu

muridnya yaitu Muhammad Abduh orang yang tahu tentang Jamaluddin Al-Afghani

dan juga menulis sebuah buku tentang riwayat dan biografi Jamaluddin Al-Afghani.9

Perjuangan dan pengembaraan Jamaluddin Al-Afghani berhenti sampai

menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1897 M. Ia dimakamkan di Nishanta

di Istanbul, pada tahun 1945 M, jenazahnya dipindahkan ke Afghanistan dan

dimakamkan berdekatan dengan Ai Abad di Kabul.10

7 Fuad Mohd Fachruddin, Pemikiran Politik Islam, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1988),

hlm, 106.

8 Nikmatul Maskuroh, Gerakan Pembaharuan Islam oleh Jamaluddin Al-Afghani 1838-1897,

file:///D:/bismillah/bahan%20skripsiku/Gerakan%20Pembaharuan%20Islam%20oleh%20Jamaluddin

%20Al-Afghani.htm, diunduh tgl 05/09/2015, pkl 21.00.

9 Muhammad Imarah, 45 Tokoh Pengukir Sejarah, Surakarta:Era Intermedia, 2009, hlm. 210. 10 Azman MD Zain dan mahyuddin Abu Bakar, Pemikiran Politik Sayyid Jamal al-Din al-

Afghani Mengenai konsep Pembinaan Peradaban Ummah dan Respon masyarakat

terhadapnya,Op.Cit, hm. 32.

Page 4: Biografi Jamaluddin Al Afghani.pdf

14

B. Pendidikan Jamaluddin Al-Afghani

Pendidikan pertama Jamaluddin Al-Afghani dapatkan di kampung

halamannya, kemudian ia melanjutkan di Kabul dan Iran, dalam mempelajari ilmu

pengetahuan ia tidak hanya mempelajari ilmu agama tetapi ilmu umum juga ia

pelajarinya. Ketika di Kabul pada tahun ia mempelajari berbagai ilmu keislaman

selain ilmu filsafat dan eksakta. Ia perna tinggal di India selama lebih dari satu tahun,

di India ia mendapatkan ilmu yang lebih modern, setelah ke India ia oergi ke Mekkah

pada tahun 1857 M untuk menunaikan ibadah haji.

Pada tahun 1883 M Jamaluddin Al-Afghani berada di Paris dan mendirikan

suatu perkumpulan yang diberi nama Al-‘Urwah Al-Wutqa (ikatan yang kuat),

anggotanya terdiri atas orang-orang Islam dari India, Mesir, Suriah, Afrika Utara, dan

lain-lain. Tujuan dari perkumpulan tersebut ialah memperkuat rasa persaudaraan

Islam, membela Islam, dan membawa umat Islam kepada kemajuan. Untuk

memajukan ide-idenya Jamaluddin dan Muhammad Abduh menerbitkan majalah

yang diberi nama Al-‘Urwah Al-Wutqa. Majalah ini tidak bertahan lama hanya

delapan bulan karena bangsa Barat melarang pengedaran majalah tersebut di negeri

Islam, karena mahalah ini dapat menimbulkan semanagt dan mempersatukan umat

Islam.11

C. Karya-karya Jamaluddin AL-Afghani

Jamaluddin Al-Afghani memiliki sosok pengamatan yang kritis dan jeli,

sehingga membuatnya dapat mengamati dan menganalisa situasi dunia Islam yang

lemah secara politik dan militer. Analisis-analisis politik yang ditulis Jamaluddin Al-

afghani di publikasi baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Eropa. Kemudian ia

mempublikasikan karya dan tulisan-tulisannya dalam mingguan berbahasa Arab yang

ia terbitkan bersama muridnya dan sahabatnya Muhammad Abduh, yaitu Al-Urwah

Al-Wutsqa. Pemberian nama ini terinspirasi dari surat Al-Baqarah ayat 256. Melalui

11 Fuad Mohd Fachruddin, Pemikiran Politik Islam, Op. Cit, hlm. 245.

Page 5: Biografi Jamaluddin Al Afghani.pdf

15

mingguan inilah Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh menyuarakan

perlawanan terhadap imperialisme Barat, khususnya Inggris. Mingguan Al-‘Urwah

Al-Wutsqa memajukan misi persatuan menanamkan ajaran Islam demi kesejahteraan

seluruh manusia. Selain tema keagamaan, pemikiran politik

Majalah Al-‘Urwah Al-Wutsqa beredar menggunakan jalur organisasi kaum

terpelajar yang meliputi Mesir, Iran, Afghanistan, Turki, dan India. Surat kabar Islam

modernis pertama ini juga dibaca oleh masyarakat di London. Di ibukota Inggris, Al-

‘Urwah Al-Wutsqa begitu populer sehingga sebuah penerbit lokal terinspirasi untuk

menerbitkan surat kabar sejenisnya. Jamaluddin Al-Afghani sempat diajak oleh

sebuah penerbit di London untuk menerbitkan majalah bulanan Dliyaul Khaifain.

Karena terbit mengandalkan idealisme dan berperan sebagai organ perjuangan politik

Islam, Al-‘Urwah Al-Wutsqa tidak mampu bertahan setelah Jamaluddin Al-Afghani

meninggal dunia (5 Syawal 1314 H/9 Maret 1897 M).12

Al-Urwah Al-Wutsqa

mempunyai pengaruh yang luas di kalangan bangsa-bangsa beragama Islam.

Penerbitan majalah Al-Urwat Al-Wutsqa sampai ke sebagian besar Muslim,

terutama Mesir dan India, selain itu untuk mengumpulkan para ulama pembaru dan

para mujahidin. Organisasi ini merupakan hal yang penting bagi nasionalisme Islam

dan kebangkitan peradaban Islam yang belajar dan memperoleh pencerahan

manhajnya para penyuru kebangkitan, pembaruan, perbaikan, dan perlawanan

memanjang di seluruh dunia Islam. 13

Jamaluddin Al-Afghani membangkitkan hasrat mereka untuk merdeka,

mengilhami mereka dengan patriotisme, menghidupkan kembali semangat mereka

untuk berjuang melawan kaum penjajah, dan memperkuat kualitas moral perjuangan

mereka. Untuk memberikan suatu ilustrasi tentang semangat moral dan patriotisme14

perjuangan yang dilakukan oleh majalah Al-Urwah Al-Wutsqa, berikut ini ada dua

12 Fakhrul Bahri, Pers Islam Dari Al-Urwatul Wutsqa Hingga Al-Mannar, (Jakarta: Surya

Cempaka),Tt, hlm.48.

13 Muhammad Imarah, 45 Tokoh Pengukir Sejarah, Surakarta:Era Intermedia, 2009, hlm. 209. 14 Mencintai tanah air, Abdullah Pius, kamus Ilmiah (Surabaya:Arkola, TT), hlm. 462.

Page 6: Biografi Jamaluddin Al Afghani.pdf

16

kutipan dalam menyuarakan pentingnya pembelaan negara bagi suatu bangsa, al-

Urwah menyatakan bahwa mempertahankan tanah air adalah merupakan hukum alam

dan merupakan prinsip hidup yang terikat oleh tuntutan-tuntutan yang diciptakan oleh

Alam melalui instink makan dan minum. Tak seorang pun yang patut dicela karena

karena mematuhi instink semacam ini. selanjutnya, Al-Urwah Al-wustqa sangat

mencela dan mengecam segala bentuk penghianatan yang dilakukan kaum

pengkhianatan kepada tanah airnya. Al-Urwah menegaskan bahwa yang dinamakan

pengkhianatan adalah orang yang mengizinkan musuh-musuh Islam menancapkan

kekuasaannya di atas wilayah tanah airnya. Jelaslah bahwa Al-Urwah Al-Wuttsqa

merupakan saluran

Disamping majalah Al-‘Urwah Al-Wutsqa yang diterbitkannya, Jamaluddin

Al-afghani juga menulis banyak buku artikel, di antaranya ialah:

1. Bab ma Ya’ulu llayhi Amr Al Muslimin, membahas tentang sesuatu yang

melemahkan orang-orang Islam.

2. Makidah Asy-Syarqiyah, membahas tentang tipu muslihat orientalis.

3. Risalah fi Ar-Rad ‘Ala Al-Masihiyyin, membahas tentang risalah untuk

menjawab golongan Kristen.

4. Dhiyah ‘Al-Khafiqayn, cahaya dari penjuru yang isinya mengecam pemerintah

Iran yang lalim.

5. Haqiqah Al-Insan wa Haqiqah Al-Wathon, membahas tentang hakikat

manusia dan hakikat tanah air.

6. Ar-Rad ‘Ala Ad-Dahriyyin, membahas tentang tangkisan terhadap kaum

materialis (komunis).15

15 Ibid, hlm. 248.