bernas edisi desember 2015

36
KANWIL KEMENAG KALIMANTAN BARAT KUNJUNGI NTT Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22, Desember 2015 KADO AKHIR TAHUN NTT ISSN 2252-360X PERAYAAN NATAL NASIONAL DI KUPANG Anugerah Harmony Award 2015

Upload: kanwilagamantt

Post on 25-Jul-2016

264 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kado Akhir Tahun : Anugerah Harmony Award 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Bernas Edisi Desember 2015

KANWIL KEMENAG KALIMANTAN BARAT KUNJUNGI NTT

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi 1

0 Tahu

n IV, N

omor 2

2, Dese

mber 2

015

KADO AKHIR TAHUN NTT

ISSN 2252-360X

PERAYAAN NATAL NASIONAL DI KUPANG

Anugerah Harmony Award 2015

Page 2: Bernas Edisi Desember 2015

Http :// ntt.kemenag.go.id

M I S I• Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama• Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama• Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas• Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi

Keagamaan • Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan

Akuntabel• Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan

Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan• Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V I S ITerwujudnya Masyarakat

Nusa Tenggara Timur Yang Taat Beragama, Rukun,Cerdas, dan Sejahtera Lahir

Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong-Royong

Page 3: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraIvony Blegur

Genoveva MenggolRobertus Fidianto

Paskalis F. Gara

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Ivony Blegur

Design Grafis/Layout/ Foto :Paskalis F. Gara

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARApublishing

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASIDAH HUBUNGAN MASYARAKAT

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam Sejahtera.

Pembaca nan budiman.

Selamat bersua kembali dalam BERNAS edisi kesepuluh. Tema pokok BERNAS edisi bulan Desember ini adalah Natal di Nusa Tenggara Timur. Tema ini kami rangkai bersamaan dengan

informasi pemberian anugerah kerukunan umat beragama yang diterima oleh NTT pada akhir tahun 2015. Ibarat kado natal dan hadiah akhir tahun bagi Nusa Terindah Toleransinya ini.

Terlepas dari berbagai polemik tentang Natal di Indonesia, satu hal yang membuktikan bahwa pluralitas mendapat tempat tertinggi adalah hadirnya Presiden Jokowi dan jajarannya, serta Menteri Agama RI di Kupang pada perayaan Natal Nasional tahun 2015.

Pada rubrik Liputan Khusus menampilkan kisah kunjungan silahturahim rombongan studi banding kerukunan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat ke Kanwil Kemenag Prov. NTT di Kupang. Pengakuan dari Kalimantan Barat ini seolah dimahkotai dengan penerimaan anugerah Harmony Award yang diserahkan langsung oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin kepada Gubernur NTT, Drs. Frans Leburaya dan Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus.

Kami juga menampilkan informasi terpilih tentang aktivitas menonjol sepanjang bulan Desember di antaranya Kunjungan Tim Irjen Kemenag RI, Evaluasi Penyelenggaraan Haji, keikutsertaan DWP Kanwil Kemenag NTT pada Lomba Dalam Rangkaian HUT ke-16 DWP Prov. NTT. Juga kisah unik mutasi instansi dua orang ASN Pemda menjadi ASN Kementerian Agama di Kabupaten Ende. Semuanya kami rangkai dalam alur reportase ringan.

Hampir semua informasi yang kami tampilkan dalam edisi ini adalah berita yang telah kami rilis melalui website ntt.kemenag.go.id. selama periode Desember 2015. Pada rubrik Sahabat BERNAS, kami tampilkan figur srikandi NTT, wanita pertama yang menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata, Ibu Dra. Dorthia Nahak, MH.

Selamat membaca.

Page 4: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-11

Bidik Lensa 12-14

Seputar Kanwil 15-23

Lintas Flobamora 24-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 11

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

PRESIDEN JOKOWI DAN MENTERI AGAMA LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN

HADIRI NATAL NASIONAL DI KUPANG“Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah”

Kanwil Kemenag Kalimantan BaratStudi Banding Kerukunan di NTT

Kepemimpinan Bukan Monopoli Kaum AdamPerempuan JugaBisa MemimpinSejenak Bersama Dra. Dorothia Nahak, MH

Page 5: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

3

Selamat Natal, SaudarakuEditorial

Satu hal yang sangat berkesan pada perayaan Natal bersama tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT,

yang dilanjutkan dengan Pembinaan ASN Kemenag dan Mitra oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di Aula Utama Kanwil Kemenag Prov. NTT, Senin (28/12/2015) pukul 19.00 wita adalah pesan tersirat dalam sebuah puisi yang dibacakan oleh seorang Ketua MUI NTT.

Beberapa jam sebelumnya perayaan serupa yakni Natal Nasional yang dihadiri oleh Presiden RI, Jokowi berlangsung di Alun-alun Gubernur NTT, Jalan El Tari Kupang. Seperti tanpa kenal lelah, acara yang sama juga digelar lagi di Aula Kanwil Kemenag Prov. NTT. Acara dihadiri oleh Menteri Agama dan Ibu, Keluarga Besar Dirjen Bimas Katolik, Dirjen Bimas Kristen, segenap Kepala kantor Kemenag Kabupaten/Kota, STAKN Kupang, FKUB Provinsi NTT, bahkan Ketua STAKN Manado juga ikut hadir.

Perayaan Natal adalah peristiwa peringatan kelahiran Sang pembawa harapan. Lahirnya sebuah harapan pasti memberikan kegembiraan bagi siapa pun yang mengalaminya. Karena itu tidaklah mengherankan jika di wilayah NTT, Natal dirayakan dengan penuh kegembiraan dan all out. Bukan saja oleh orang Kristen dan Katolik, tetapi juga oleh segenap warga Nusa Terindah Toleransinya ini.

Sebuah suguhan acara yang sebelumnya tidak digeladikan, tetapi ada dan akhirnya disimak dengan penuh perhatian oleh hadirin. Seorang putra NTT, Haji Abdul Kadir Makarim, yang adalah wakil ketua FKUB NTT dan Ketua MUI NTT, tampil dengan secarik kertas membacakan sebuah puisi.

Puisi ini biasa saja, malah sudah menyebar luas di berbagai media sosial. Tetapi menjadi istimewa dan memiliki nilai lebih ketika yang membacakan puisi itu adalah seorang Ketua MUI NTT dan di hadapan Menteri Agama RI.

Bocah Muslimah di hari Natal. Ayah, akankah Tuhan marah, aku seorang Muslimah; Selamat Natal kuucapkan kepada temanku Katolik dan Protestan?; Ataukah Tuhan senang temanku

menjadi riang karena aku ikut bahagia di hari natal mereka? Pak Ahmad tertegun dan terdiam. Ludahnya tak sengaja tertelan. Apa yang harus ia katakan, Putrinya baru berusia belasan? Haruskah ia ceritakan agama banyak aliran. Ulama banyak tak sepaham, siapa yang menjadi pegangan?

Ucapan natal haram hukumnya, ini kata Buya Hamka. Ucapan natal halal hukumnya, Din Syamsudin yang menyatakannya. Buya Hamka pernah menjadi Ketum MUI. Din Syamsudin pernah menjadi Ketum MUI. Keduanya dihormati, namun keduanya tak sehati.

Sejak Nabi Muhammad wafat, banyak versi Islam yang terlihat. Ada yang sunny keyakinannya. Ada syiah yang dipercaya. Ada pula Islam Nusantara. Masing-masing paham punya ulama. Mereka tak satu muara. Semua menyatakan kebenaran di pihaknya.

Ayah, ujar putrinya. Yang benar yang mana? Tuhan marah atau Tuhan suka? Lembut kepada putrinya, Pak Ahmad berikan mutiara “Anakku, Nabi sudah tiada yang tersisa hanya ulama, namun mereka tidak satu suara, ulama pun bisa salah.”

Ini prinsipnya! “Lakukan saja untuk temanmu apapun yang kamu senang dilakukan oleh temanmu padamu. Jangan lakukan pada temanmu apapun yang kamu tidak senang dilakukan oleh temanmu padamu.”

“Ayah, hatiku senang, ketika temanku riang, walau beda agama, mereka ucapkan padaku selamat Idul Fitri. Temanku pasti juga senang jika kuucapkan selamat Natal pada mereka.” “Jika itu keyakinanmu, lakukan tanpa ragu.” Lagu natal berdentang di luar jendela. Pak Ahmad mencium kening putrinya dan berkata: Alhamdulillah.

Sebuah penegasan atas keanekaragaman sebagai Sunnatulah, sebagaimana dikatakan oleh Lukman Hakim Saifuddin, dan sebuah perwujudan dari co-eksistensi yang pro-eksistensi, keberadaan saya bersama orang lain turut menjamin pula keberadaan orang lain, kata Sarman Marselinus. (By.John Seja)

Page 6: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

4

Fokus Utama

DUA moment penting hari keagamaan, Idulfitri dan Natal tahun 2015 dirayakan dalam suasana yang agak beda di Kanwil

Kemenag NTT. Hal ini karena kehadiran orang nomor satu di lingkungan Kementerian Agama siapa lagi kalau bukan pencetus revolusi mental dengan 5 Nilai Budaya Kerja-nya yakni Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Menteri yang acapkali disapa LHS, pada akhir juli lalu setelah merayakan idulfitri bersama di Alor atas undangan Pemda setempat berkenan melanjutkan perayaan Idulfitri di rumahnya sendiri, Kanwil Kemenag NTT.

Akhir tahun 2015, lagi-lagi NTT mendapatkan kesempatan istimewa. Atas instruksi Presiden Joko Widodo, NTT ditunjuk sebagai tempat perayaan Natal Nasional. Menurut Gubernur NTT, Frans Leburaya, peristiwa natal nasional di NTT merupakan kado istimewah HUT NTT ke-57 karena sejak NTT resmi berdiri sebagai sebuah provinsi, baru di tahun 2015, NTT ditunjuk sebagai tempat perayaan Natal Nasional.

Sudah dapat dipastikan jika Presiden Jokowi hadir dalam perayaan Natal Nasional maka Menteri Agama akan mendampingi. Meski demikian, seringkali kehadiran Jokowi di tengah masyarakat itu unpredictable, sulit diprediksi. Hal ini juga sempat

diutarakan oleh Gubernur Frans Leburaya ketika menyampaikan sambutannya dalam acara serah DIPA untuk satker seluruh NTT termasuk lembaga Vertikal Kanwil Kemenag NTT di Hotel Swiss Bellin. “Kehadiran presiden belum bisa saya pastikan, tapi saya yakin karena beliau sendiri yang menyatakan bahwa NTT tahun ini menjadi tempat perayaan Natal Nasional,” ungkap Gubernur NTT kala itu.

Kepastian kehadiran Jokowi dan LHS terjawab, sementara wacana untuk menggeser perayaan Natal bersama pun mengemuka. Sebelumnya Kanwil Kemenag NTT telah mengagendakan Natal Bersama pada tanggal 31 Januari 2015. Melalui rapat pimpinan akhirnya disepakati perayaan Natal Bersama tingkat kanwil dilaksanakan berbarengan dengan Natal Nasional, 28 Desember 2015, dengan harapan agar Menteri Agama RI berkenan menghadiri acara dimaksud.

Natal Nasional dan Menteri AgamaMenag Lukman Hakim Saifuddin bersama ibu

Trisna Willy menghadiri Perayaan Natal nasional yang dilaksanakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, hari ini, Senin (28/12). Menteri Agama tiba di Bandara El Tari Kupang pukul 12.40 WITA dan dijemput oleh Kepala

PRESIDEN JOKOWI DAN MENTERI AGAMA LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN

HADIRI NATAL NASIONAL DI KUPANG“Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah”

Kupang - NTT, Tempat Perayaan Natal Nasional

Page 7: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

5

Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, Dirjen Bimas Katolik, Drs. Eusabius Binsasi dan Dirjen Bimas Kristen, Ibu Oditha Rintana Hutabarat, M.Th, Ketua STAKN Kupang, Harun Natonis dan segenap pejabat eselon III lingkup Kanwil Kemenag NTT.

Rombongan Menteri Agama langsung menuju Rumah Jabatan Gubernur sebelum menuju tempat upacara. Perayaan Natal Nasional ini dihadiri oleh Presiden Jokowi, yang sehari sebelumnya sudah berada di wilayah Provinsi NTT yakni di Labuanbajo dan Belu-Atambua. Perayaan Natal nasional akan dilaksanakan di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur. Acara dijadwalkan akan dimulai pukul 14.00 WITA.

Sebelumnya, ribuan umat Kristiani sudah menyelenggarakan proses ibadah sejak pukul 11.00 WITA. Hadir dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI dan Kapolri, beberapa Dubes negara sahabat, Gubernur bersama jajaran Pemprov NTT, ketua PGI dan KWI, Uskup Agung Kupang, serta para tokoh agama Kristen dan ribuan umat kristiani dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Perayaan Natal tingkat Nasional ini merupakan kali pertama diselenggarakan di Kupang, NTT. Tema Natal kali ini adalah “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah.” Presiden Joko Widodo dalam pesannya mengingatkan ribuan umat Kristiani bahwa pemahaman tentang keluarga tidak terbatas pada keluarga inti, yaitu: ayah,

ibu, dan anak-anak. “Tapi juga keluarga lain dalam kesatuan Bangsa Indonesia dan satu kesatuan umat Tuhan,” terangnya.

Menurut Jokowi, sebagai keluarga, bangsa Indonesia mendiami bumi sebagai rumah bersama. Peristiwa Natal mengingatkan kita untuk hidup sebagai keluarga. “Kita punya tanggung jawab untuk hidup bersama di bumi dengan baik. Saling memberi api

dan air, saling tolong-menolong, dan saling gotong royong,” katanya. “Leluhur sudah membuat sumpah satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, bukan satu agama,” tandasnya.

Pada kesempatan Natal Nasional ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan bantuan untuk perbaikan gereja yang terkena bencana gempa bumi di Kabupaten Alor. Bantuan sebesar 1,8 miliar ini secara simbolis diserahkan Menag kepada Bupati Alor, Amon Djobo. Wilayah Alor diguncang gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter, yang menghancurkan ratusan bangunan rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya serta rumah penduduk.

Selain menghadiri Natal nasional, Menag juga memberikan pembinaan kepada aparatur Kanwil Kemenag NTT dan mitra pada Senin malam pukul

19.00 Wita (28/12). Sebelumnya pada pukul 17.30 wita, segenap keluarga besar ASN Kristiani pada Kanwil Kemenag NTT merayakan ibadah Natal Oikumene di tempat yang sama.

Maulid Nabi dan Natal, Momentum Pembaharuan

K a l e n d e r M a s e h i , menempatkan perayaan dua hari besar yang hampir bersamaan. Tanggal 24 Desember, umat muslim

memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW, dan pada hari sesudahnya, tanggal 25 Desember, sesama saudara Kristen dan Katolik merayakan peringatan kelahiran Yesus Kristus atau Isa Almasih. Dua peristiwa iman yang dirayakan hampir bersamaan ini memiliki nilai dan pesan sendiri.

Menurut Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus dalam sapaannya ketika menyambut

Page 8: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

6

Menteri Agama (28/12) mengatakan peringatan Maulid Nabi dan Kelahiran Yesus menjadi momentum bagi setiap orang teristimewa bagi ASN di Lingkup Kanwil Kemenag NTT untuk melakukan pembaharuan diri,

membangun integritas dan meneguhkan komitmen moral untuk mewujudkan tata kelola kementerian agama yang bersih.

Kakanwil Sarman menambahkan bahwa tokoh Nabi Muhammad SAW dan Yesus Kristus atau Isa Almasih mampu membangun masyarakat dan peradaban dunia karena mereka adalah pribadi yang berintegritas, yang memiliki ahklak mulia dan terpuji.

Atas kesadaran sebagai pengikut yang setia pada ajarannya maka usaha memuliakan martabat manusia adalah ada tugas yang harus diwujudkan dalam setiap perkara hidup. Solidaritas dan kepekaan social menjadi hal mutlak dalam memuliakan martabat manusia termasuk menjaga keberlangsungan dan keutuhan ciptaan. Untuk itulah Kementerian Agama terpanggil dan peka pada situasi dan perubahan zaman.

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin meminta umat Kristiani untuk memaknai Tema Natal tahun 2015 secara nasional ‘Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah’ dan mudah-mudahan dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik. Hal tersebut mengemuka dalam acara Natal bersama keluarga besar Kementerian Agama Provinsi NTT yang dirangkai dengan silahturahmi dan pembinaan ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, bertempat di Aula Utama Kanwil Kemenag Provinsi NTT (Senin, 28/12/2015).

Menag mengatakan, tema Natal nasional tahun 2015 mengandung makna yang mendalam karena hidup bersama diyakininya merupakan ajaran semua agama

dalam konteks kebersamaan dan sebagai manusia tak terhindarkan sebagai bagian dari keluarga dan bagian dari keluarga besar kemanusiaan.

“Mungkin kita tidak sama secara keimanan, kita masih disatukan dalam satu kebangsaan. Dan kalaupun kita tidak sama dalam satu kebangsaan, pada hakekatnya kita merupakan satu keluarga besar sebagai umat manusia,” t u t u r M e n a g . M e n a g menambahkan, agama dalam konteks Indonesia menduduki posisi yang sangat strategis dan sentral serta tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Karena sejatinya, masyarakat Indonesia, imbuh Menag, menjunjung tinggi nilai-nilai agama serta

agama telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia lahir sebagai sebuah Negara.

Bangga Akan Prestasi Kementerian AgamaKakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus

ketika membawakan sekapur sirih di depan Menteri Agama dan para pejabat eselon I dan II di jajaran Ditjen Bimas Katolik dan Kristen mengaku bangga sekali atas prestasi yang telah ditorehkan oleh Kementerian Agama dan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Sebagai Warga Kementerian Agama, seluruh jajaran Kanwil Kemenag NTT bergembira dan ikut tersanjung di mata public ketika Menterinya dipuji sebagai salah satu menteri yang berkinerja sangat baik dan tidak memiliki rapor merah. Inilah pencapaian yang sedikit demi sedikit sebagai pengejawantahan dari revolusi mental di Kementerian Agama. “Bapak Menteri telah menunjukkan diri sebagai pemimpin perubahan di tengah kami,” ungkap Sarman Marselinus.

Reformasi birokrasi melalui ZI-WBK-WBBM, pembanguan 5 Nilai Budaya Kerja dan Gerakan Nasional Revolusi Mental adalah alternatif-alternatif yang dilakukan Menteri Agama atas rendahnya kinerja dan buruknya pelayanan Kementerian Agama. “Bapak Menteri telah menghadirkan diri tidak hanya sebagai pemimpin lembaga atau

Page 9: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

7

organisasi tetapi juga seorang agen perubahan, seorang pemimpin perubahan,” kata Kakanwil disambut tepuk tangan meriah.

K a r e n a n y a t i d a k l a h mengherankan pada kesempatan yang sama, Menteri Agama bersama Ibu didaulat untuk mengenakan busana adat dari berbagai suku di NTT. Seremoni ini, kata Kakanwil bukan penobatan sebagai seorang tokoh adat, bukan pula bermaksud mengurung Menteri Agama ke dalam sebuah egoisme suku tetapi menunjukan rasa hormat terhadap pribadi dan juga sebagai tanda kekeluargaan serta penghargaan sebagai tokoh nasional yang pluralis.

Harmony Award, Kado Akhir TahunPerayaan Natal Bersama tingkat Kanwil Kemenag

meninggalkan pesan dan kesan tersendiri. Selain karena petuah dan ajakan dari Menteri Agama LHS dalam kesempatan yang dihadiri oleh pengurus FKUB Propinsi dan Tokoh Lintas Agama itu tampil juga syair bait-bait puisi bernuansa ajakan memelihara toleransi yang dibacakan oleh Ketua MUI NTT, Drs. H. Abdul Kadir Makarim.

Wakil Ketua FKUB NTT itu dengan elegan membacakan puisi dengan judul “Bocah Muslimah di Hari Natal” menggugah kesadaran untuk terus

menjaga dan menghargai keimanan masing-masing pemeluk agama.

Semua yang sudah terpelihara dan semangat rukun yang membudaya dalam lingkungan komunitas NTT ternyata kemudian dihargai secara nasional. Tepat dua hari setelah merayakan natal nasional dan natal bersama Kanwil Kemenag NTT. Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus diundang oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI.

PKUB menyelenggarakan Malam Anugerah Kerukunan Umat Beragama Tahun 2015. Dan NTT terpilih sebagai yang menempati posisi pertama sebagai wiayah paling rukun di tahun 2015. Hari Rabu, tanggal 30 Desember 2015,

Kepala Kanwil Kemenag N T T, D r s . S a r m a n Marselinus menerima tropy Hamony Award 2015 dar i Menter i Agama Lukman Hakim Saifuddin. Tropy yang sama juga diberikan kepada Gubernur NTT, Drs. Frans Leburaya. S e b u a h p r e s t a s i sekaligus amanah luhur untuk terus memelihara kerukunan hidup umat beragama. Sebuah Kado di akhir tahun 2015.

(by. bobby babaputra).

Page 10: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

8

Sssttt...Ini Bukan SARA

8

Meminta Pohon NatalSEORANG anak laki-laki memohon

kepada ayahnya untuk dicarikan pohon Natal tahun ini. Setiap tahun, anak itu selalu bertanya dan ayah mengatakan kepadanya, "Ayah tidak ingin membayar untuk itu."

Tapi anak itu terus memohon dengan mengiba. Tak tahan rengekan anaknya, ia mengambil kapaknya pada satu hari dan keluar rumah. Tiga puluh menit kemudian ia kembali dengan pohon Natal sangat besar.

"Bagaimana Ayah bisa memotongnya begitu cepat?" anaknya bertanya. "Ayah tidak menebangnya," sang ayah menjawab. "Ayah mendapatkannya di toko pohon Natal."

"Lalu kenapa Ayah membawa kapak?" Tanya si anak penuh ingin tahu. "Karena ayah tidak ingin membayar..."

(dari berbagai sumber/ivonyblegur)

DORUS seperti biasa bangun kesiangan dan terburu buru saat berangkat kerja. Karena jam sudah menunjukan pukul 8 dia memacu mobilnya lumayan kencang. Akibatnya di tengah perjalanan dia menabrak seekor burung merpati. Diperiksanya burung merpati naas itu. Ternyata burung itu hanya pingsan karena kepalanya terluka.

Karena merasa bersalah dan jam masuk kantor sudah lewat akhirnya dia memutuskan pulang ke rumah untuk merawat burung tersebut. Dan disimpannya burung itu dalam sangkar besi kemudian dielus elus bulunya, namun burung itu tidak sadar juga.

Pada keesokan hari sebelum dia pergi ke kantor diberinya air pada wadah kecil dan roti dalam sangkar burung itu.

Dorus berpikir,”Nanti setelah burung itu sadar pasti dia sangat haus dan lapar.” Kemudian Dorus berangkat kerja seperti biasa.

Siang harinya burung itu mulai sadar dan memandang

Burung Dalam Penjarasekel i l ing dilihatnya a d a a i r m i n u m d a n s a t u potong roti. B u r u n g i t u b a r u menyadari t e r n y a t a dia ada di dalam jeruji besi dan burung itu berkata dalam hati sambil menangis.

“Oh... Tuhan rupanya kemarin aku menabrak pengendara mobil. Pasti dia meninggal sehingga aku sekarang di penjara. Maafkan aku Tuhan, aku tak sengaja…”(dari berbagai sumber/ivonyblegur)

Page 11: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

9

Liputan Khusus

DI PENGHUJUNG tahun 2015, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat kunjungan dari Kepala Kanwil

Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si bersama rombongan berjumlah 13 orang. Kunjungan yang berlangsung selama tiga hari ini, selain sebagai salah satu bentuk silahturahim juga untuk melihat secara langsung kondisi multikultural, suasana harmonis kehidupan umat beragama serta kiat membangun kerukunan melalui senam lima nilai budaya kerja, jalan sehat kerukunan, dan pidato kerukunan.

M e n g g u n a k a n m a s k a p a i penerbangan Sriwijaya Air, rombongan Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat tiba di bandara El Tari Kupang pukul 15.00 wita disambut langsung rekan angkatan sewaktu Diklat PIM II, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus dan ibu, Ny. Xaveria A. G. Sarman bersama segenap pejabat eselon III dan para Kasubag Lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

“Selamat datang di bumi Nusa Tenggara Timur, selamat menikmati

indahnya hidup berdampingan di Nusa Terindah Toleransinya ini,“ ungkap Kakanwil Sarman Marselinus kepada rombongan studi banding kerukunan dari Kalimantan Barat di pelatarana

ruang VIP Bandara El Tari sambil mengalungkan selendang sebagai ungkapan persaudaraan dan menyematkan topi kebesaran Rote, Ti’i Langga kepada Kakanwil Kemenag Prov. Kal imantan Barat, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si. M e m b i n g ka i ke b e rs a m a a n perdana ini, segenap rombongan studi banding Kanwil Kemenag Kalimatan Barat dan penjemput b e r i s t i ra h a t s e j e n a k d a n menikmati santap siang bersama

di halaman Mushola Asrama Haji Kupang, di bawah teduhnya pohon angsono.

Malam Silaturahim & Gambaran Kerukunan di NTT

Menyambut kehadiran rombongan studi banding kerukunan, jajaran Kanwil bersama DWP Kemenag Prov. NTT, menggelar malam keakraban bertempat di aula utama Kanwil Kementerian

Kanwil Kemenag Kalimantan BaratStudi Banding Kerukunan di NTT

Page 12: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

10

Agama Provinsi NTT, Senin, (07/12/2015). Hadir dalam momentum silaturahim tersebut, segenap jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, unsur Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Prov. NTT, Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi NTT serta sejumlah pejabat pada STAKN Kupang, Kankemenag Kota Kupang dan Kankemenag Kabupaten Kupang. Hadir

pula pada kesempatan itu sejumlah pejabat dari PKUB Kementerian Agama yang kebetulan sedang melaksanakan kegiatan di Kupang.

Dibuka dengan tarian Rokatenda oleh kelompok tari Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag NTT, acara malam keakraban berlangsung meriah dalam balutan nuansa kekeluargaan.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus dalam sekapur sirihnya mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran rombongan studi banding dari Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. “Cuaca boleh mendung namun hati kami semua di sini sungguh riang oleh karena bapak-bapak dan ibu-ibu boleh jauh-jauh datang menggunjungi kami

di sini. ini tentu menunjukkan betapa kami sangat dicintai bapak-bapak dan ibu,” ungkap Kakanwil membuka pembicaraannya.

Untuk itu, Kakanwil Sarman mengharapkan kehadiran rombongan Kanwil Kemenag Kalimantan Barat bisa memberi warna tersendiri dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama di Nusa Tenggara Timur.

Lebih jauh, kepada rombongan, Kakanwil Sarman menggambarkan tentang suasana hidup kemasyarakatan di Nusa Tenggara Timur. NTT, yang merupakan Provinsi yang berbalut 566 pulau. Terdapat 5 pulau besar yakni Flores, Sumba, Timor dan Alor serta Lembata. Bukan cuma itu, NTT juga tebentuk dari berbagai suku. Ada suku Helong, Dawan dan Tetun di pulau Timor. Suku Rote pada sebagian besar pulau rote. Rae Hawu di pulau Sabu dan Raijua. Sumba di pulau Sumba. Ada pula Manggarai, Ngada, Ende, Lio, Sikka Krowe, Lamaholot yang mendiami pulai Flores serta suku Kedang di ujung Timur Pulau Lomblen serta masih banyak suku lain di Alor. Dari 5,4 juta jiwa, penduduk NTT mayoritas beragama Katolik dengan total 54,93 %. Disusul Kristen sebanyak 35,50 %. Lalu, Islam sebanyak 9,35 %. Sementara Hindu dan Budha masing-

Hanya di NTT. Sebuah keluarga muslim menghantarkananak mereka untuk ditabiskan menjadi

seorang Imam Katolik

Page 13: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

11

masing berjumlah 0,22 % dan 0,01 %. NTT, kata Kakanwil Agama Nusa Tenggara

Timur, adalah miniatur Nusantara dalam buritan NKRI. “Perbedaan adalah kekuatan kami. Kerukunan dan hidup bersama secara damai adalah spiritualitas kami untuk terus membangun NTT dan melanggengkan NTT sebagai Nusa Terindah Toleransinya,” ungkapnya. Hampir sebagian besar masyarakatnya meyakini bahwa keragaman itu bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan satu sama lain melainkan untuk saling menopang. “Mungkin inilah salah satu hal yang menarik banyak orang mendatangi wilayah Provinsi yang seringkali orang plesetkan dengan ‘Nanti Tuhan Tolong’ termasuk dari Kalimantan Barat,” sambungnya.

Lebih jauh dikisahkannya, kerukunan masyarakat NTT bersifat genetik. Hubungan darah dan kekeluargaan yang amat rapat mengikat mereka secara kuat. Mereka bahkan memiliki leluhur yang sama walaupun menganut agama yang berbeda-beda. Di NTT, kerukunan sudah sejak lama ditanamkan oleh para pendahulu dan orang tua. Hingga kini, kerukunan masih dijaga dan tetap lestari hinga anak cucu. “Di Cancar, Kabupaten Manggarai, Ibu Siti Asiyah, seorang muslim sejati dengan berjilbab mengantarkan s e n d i r i p u t e r a semata wayangnya P. Robertus Belarminus Asiyanto, SVD untuk ditahbiskan menjadi i m a m k a t o l i k ”, ungkap Kakanwi l mencontohkan.

S e m e n t a r a itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian A g a m a P r o v i n s i Kalimantan Barat, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si mengungkapkan bahwa kedatangannya bersama rombongan ke Nusa Tenggara

Timur untuk belajar lebih dari NTT dalam hal kerukunan umat beragama. “Baru-baru ini dua kota di Provinsi Kalimantan Barat, sesuai hasil penelitian, termasuk dalam daftar kota dengan tingkat kerukunan yang amat baik. Tetapi, saya tidak puas. kami mau belajar lebih dari NTT,” ungkap Kakanwil Syahrul.

Pada kesempatan yang sama, orang nomor satu di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat itu juga mengungkapkan kekagumannya atas sejumlah hal yang digagas NTT dalam membangun kerukunan.

“Kami penasaran dengan Senam Lima Nilai Budaya Kerja, Gerak Jalan Kerukunan dan Pidato Kerukunan yang digagas NTT,” sambung pria humoris itu sembari memperkenalkan seluruh rombongannya. Beliau berharap dari berbagai informasi yang diperoleh di NTT, timnya memperoleh masukan yang berharga dalam membangun kerukunan umat beragama di Provinsi Kalimantan Barat sembari mengajak jajaran Kanwil Kemenag NTT mengunjungi Kalimantan Barat.

“Kami sudah jauh-jauh datang ke sini, NTT bisa sesekali mengunjungi kami di Kalimantan Barat,” tandas Kakanwil mengajak. (by.robertfidianto)

Page 14: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

12

Bidik Lensa

Kakanwil Kemenag NTT

bersama peserta Rakor Evaluasi

dan Sinkronisasi Program Bimas

Katolik Se Povinsi NTT di Hotel

Romyta, Kupang

Kabag TU, H. Hasan Manuk, S,Pd,M.Pd membuka Rapat Monev Tata Kelola Data Bersama tim Pinmas Data Kemenag RI, Bpk. Taufiq pada Jumad, 18 Desember 2015 di Aula II Kanwil Kemenag Prov. NTT

Bersama peserta dan panitia Workshop

Penguatan Lembaga Perempuan Lintas Agama oleh Pusat

KUB Kemenag RI di Hotel Silvia Kupang

Page 15: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

13

Kakanwil Kemenag Prov NTT bersama pejabat

Katolik pada Kanwil Kemenag Prov

NTT menghadiri acara pentahbisan

imam baru oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, di Taman Doa Oebelo, Kabupaten Kupang

Bergambar bersama setelah

Dialog Malam Keakraban

Kakanwil Kemenag Prov. NTT dan Ibu, Kakanwil Kemenag Prov. Kalimantan

Barat dan Ibu, serta pejabat Kanwil

Kemenag NTT dan pejabat PKUB Kemenag RI

6. Rombongan Studi Banding Kerukunan

Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Barat berpose bersama setelah mengikuti Senam Lima Nilai

Budaya Kementerian Agama di Halaman

Kanwil Kemenag Prov. NTT, Kupang.

Page 16: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

14

Tatap Muka Pejabat Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT dengan Anggota DPD RI Asal NTT Bapak Abraham Paul Liyanto di Aula Utama Kanwil Kemenag NTT

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin didampingi Dirjen Bimas Katolik, Drs. Eusabius Binsasi, Dirjen Bimas Kristen, Odita Hutabarat, M.Th dan Kakanwil Kemenag Provinsi NTT

Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs.

Sarman Marselinus bersama Gubernur

NTT, Drs. Frans Lebu Raya menari JaI

bersama pada malam anugerah kerukunan

umat beragama di Auditorium HM Rasjidi

Kementerian Agama RI.

Page 17: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

15

Seputar Kanwil

Kupang (Inmas) - Sungguh sebagai orang NTT, hati terasa berbunga-bunga dan jiwa serasa melayang penuh rasa haru ketika Nusa Tenggara Timur terpilih sebagai penerima Anugerah Kerukunan Umat Beragama kategori Pimpinan Daerah dan kategori Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama yang wilayah kerjanya memiliki indeks tertinggi dalam hal kerukunan hidup umat beragama.

Malam Anugerah Kerukunan Umat Beragama (Harmony Award) Tahun 2015 ini diselenggarakan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI. Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. Nur Syam, M.Si menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai apresiasi atas suasana rukun yang menurutnya ditandai oleh dua hal pokok yakni pertama berkurangnya konflik sosial atas nama agama dan kedua meningkatnya inisiatif masyarakat dalam membangun kerukunan hidup dan menyelesaikan berbagai konflik bernuansa agama.

Menteri Agama menyampaikan bahwa

event ini diselenggarakan dalam rangka memperingati sekaligus tasyakuran usia 70 tahun Kementerian Agama pada tanggal 04 Januari 2016 nanti. Dikatakan juga bahwa Malam Anugerah Kerukunan Umat Beragama Tahun 2015 ini adalah yang pertama kalinya dibuat di Indonesia.

Gubernur NTT, Drs . Frans Lebu Raya dan Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus atas nama segenap warga Nusa Tenggara Timur menerima trophy Anugerah Kerukunan Umat Beragama Tahun 2015 yang diserahkan langsung oleh Menteri Agama Lukman

Hakim Saifuddin bertempat di Auditorium HM. Rasjidi Kementerian Agama RI Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2015).

“Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan dan berbagai pihak yang telah menghantar NTT pada kondisi sekarang ini. Ini tentu bukan akhir dari perjalanan kerukunan, tetapi mata rantai dari sebuah perjuangan yang tiada pernah berakhir,” demikian disampaikan Drs. Frans Lebu Raya. Pada tempat yang sama, Drs. Sarman Marselinus ketika menerima ucapan selamat dari para Kakanwil Kemenag Provinsi se Indonesia juga mengungkapkan rasa syukurnya. “Terima kasih untuk semua elemen yang telah merajut kerukunan ibarat tenunan. Karena sesungguhnya kerukunan adalah kerja sama semua pihak. Maka anugerah ini adalah pengakuan atas jasa semua pihak. Di atas semua itu, anugerah ini mengajak kita untuk selalu waspada dan tetap giat membangun kerukunan, mempertahankannya dari berbagai gangguan,” demikian disampaikan Kakanwil Kemenag Prov. NTT.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/jose/genoveva)

Penganugerahan Harmony Award 2015

Page 18: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

16

Kupang (Inmas) - Sebanyak 5 orang auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menyambangi Kanwil Kemenag Prov. NTT. Kedatangan mereka dalam rangka melakukan pendampingan laporan pelaksanaan anggaran tahun 2015 menyongsong audit oleh BPK RI pada awal 2016 mendatang.

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marsel inus dalam acara entr i briefing, Kamis, (10/12/2015) menyampaikan terimakasih atas kedatangan IRJEN di lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

Menurutnya, kehadiran itjen merupakan sebuah berkat, karena tim ini akan membantu jajarannya memperoleh tuntunan dan arahan sehingga bisa melihat kondisi riil laporan keuangan di lingkup Kanwil Kemenag NTT.

“Kedatangan tim ini tentu berkat buat kita karena dengannya kita bisa melihat secara lebih baik pelaksanaan anggaran kita,” ungkap Kakanwil. “Beri kesempatan yang luas bagi tim IRJEN agar bisa memberikan catatan

perbaikan atas laporan keuangan kita,” pinta Kakanwil.

Direncanakan pendampingan dimaksud akan berlangsung selama 10 hari dari tanggal 09 s/d 18 Desember 2015.

Sementara itu, Ketua Tim Pengendali Teknis IRJEN, H. Farid mengungkapkan bahwa setiap anggaran yang diberikan negara harus dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. “Laporan pertanggungjawaban penting agar masyarakat tahu sejauh mana anggaran yang pengelolaannya dipercayakan kepada kita telah dilaksanakan secara bertanggungjawab,” ungkap Haji Farid.

Pada kesempatan yang sama, Tim audit meminta seluruh pelaksana anggaran untuk menyiapkan sejumlah dokumen pelaksanaan anggaran, seperti laporan keuangan tahun 2014 dan 2015, RKAKL tahun 2015, Buku Kas Umum dan Buku Kas Pembantu, Rekening Koran serta dokumen sumber lainnya.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/robert/genoveva)

Tim ITJEN Sambangi Kanwil

Page 19: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

17

Kupang (Inmas) - “Kegiatan ini penting! Karena Haji dan pelaksanaannya merupakan peristiwa yang cukup rumit, tidak saja melibatkan Kementerian Agama tetapi juga melibatkan berbagai pihak yang sejak pendaftaran itu sudah mulai bermasalah.”

Demikian yang diungkapkan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd ketika memberikan sambutan sekaligus membuka Workshop Pengembangan Sistem Informasi Haji Terpadu Tahun 1436H/2015 M tingkat Provinsi NTT tahun 2015 (Jumat, 18/12/2015), bertempat di Asrama Haji Transit Kupang.

Dalam sambutannya, Kabag TU membeberkan sejumlah persoalan sejak awal keberangkatan hingga kepulangan jemaah Haji. Dicontohkan, sejak awal pendaftaran identitas jemaah Haji (baca = dokumen kependudukan) seringkali menjadi konflik awal dan ujung-ujungnya Kementerian Agama disalahkan. Padahal, urainya, Kementerian Agama tidak memiliki wewenang untuk menyatakan identitas seseorang di sebuah daerah asli atau tidak.

Demikian pula setelah pendaftaran, urainya, ada fase yang harus berurusan dengan pihak Bank, setelah itu dengan pihak imigrasi, dan kemudian Dinas Kesehatan sebelum diberangkatkan, serta maskapai penerbangan ketika jemaah pulang dengan bagasi yang lebih banyak daripada ketika

diberangkatkan.Terkait berbagai persoalan tersebut, Kabag

TU mengharapkan kerjasama yang baik dari berbagai institusi yang terlibat dalam pelaksanaan Ibadah Haji dan berharap melalui kegiatan ini dapat direfleksikan secara bersama agar bisa meminimalisir berbagai persoalan yang terjadi sehingga tidak muncul penafsiran-penafsiran yang lain.

Dijelaskan, bahwa Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT melalui Bidang Haji dan Bimas Islam telah mengembangkan Kios Info Haji dan sms Gateway yang sudah diluncurkan penggunaannya untuk bisa mengetahui kapan waktu keberangkatan dan berapa lama waktu tunggu.

“Semua sudah transparan dan online,” terangnya sembari menjelaskan bahwa daftar tunggu untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur 15 tahun lamanya.

Tampak hadir utusan perbankan BPS BPIH dari 13 Kab/Kota, Dinas Kesehatan dari 11 Kab./Kota, Kementerian Hukum & HAM dari 4 Kab/Kota, serta dari Kantor Kementerian Agama 12 Kab/Kota se- Provinsi NTT pada kegiatan Workshop Pengembangan Sistem Informasi Haji Terpadu Tahun 1436H/2015 M tingkat Provinsi NTT tahun 2015 yang digelar dari tanggal 18 s.d 20 Desember 2015.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/joe/genoveva)

Pelaksanaan HajiBukan Hanya

Urusan Kemenag

Page 20: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

18

Kupang (Inmas) - Senin (14/12/2015) bertempat di ruang kerja Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd menerima kuasa hukum Kanwil Kemenag Prov. NTT, Ali Antonius, S H , M H y a n g m e nya m p a i ka n salinan putusan p e r k a r a d a r i P e n g a d i l a n Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, d e n ga n n o m o r 1 4 6 / B / 2 0 1 5 /PT.TUN.SBY yang i s i n y a a d a l a h menyatakan bahwa m e m b a t a l k a n p u t u s a n Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang nomor 05/G/2015/PTUN.KPG tanggal 26 Mei 2016.

Kehadiran pengacara Ali Antonius, terkait perkara yang terjadi antara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, berkedudukan di Kota Kupang sebagai tergugat melawan Ruslin, S.Pd, PNS pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor, bertempat tinggal di RT 005/RW002, Kelurahan Binongko, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor dengan materi duduk perkara adalah Surat Keputusan Menteri Agama Nomor KW.20.1/2/KP.07.6/08/2015 tentang Pengangkatan Kembali Dalam Jabatan Guru Tanggal 5 Januari 2015.

Sebelumnya, Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang telah memenangkan penggugat dengan mewajibkan tergugat untuk mencabut surat keputusan Menteri Agama Nomor KW.20.1/2/KP.07.06/08/2015 Tentang Pengangkatan Kembali Dalam Jabatan Guru Tanggal 5 Januari 2015.

Terhadap putusan ini, pihak tergugat yakni Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT menyampaikan

memori banding yang telah dikabulkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya.

“Intinya, pada halaman 6 putusan Pengadilan Tinggi TUN Surabaya nomor 146/B/2015/

PY.TUN.SBY telah dinyatakan dengan jelas bahwa tergugat dalam hal ini Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT telah melakukan tugas dengan baik, benar dan tepat sesuai kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan dalam menerbitkan surat keputusan dimaksud,” demikian disampaikan Ali Antonius, SH, MH.

Menyikapi informasi bahwa penggugat telah mengajukan memori kasasi atas keputusan ini. Artinya, masih akan ada proses lanjutan. Kabag TU, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd menegaskan bahwa Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT akan terus mengikuti perkembangannya.

“ P u t u s a n p e n ga d i l a n t i n g g i s u d a h memenangkan memori banding kita. Kita syukuri itu sebagai satu langkah maju. Walau demikian, kita juga menghormati hak penggugat untuk menyampaikan memori kasasi. Kanwil Kementerian Agama NTT akan senantiasa mengikuti dan menghormati langkah hukum yang ditempuh,” demikian disampaikan putra Lembata ini. (Sumber: ntt.kemenag.go.id/jose/genoveva)

Gugatan Banding KaKanwil Kemenag Prov. NTT Dikabulkan

Page 21: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

19

Kupang (Inmas) - Hidup rukun itu selalu baik dan selalu indah. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag NTT, Drs. Sem Saetban dalam arahannya pada pembukaan Pertemuan Pimpinan Gereja-Gereja Kristen se-Provinsi NTT, Senin, (14/12/2015) di Hotel Romytha, Kupang.

Diungkapkan Kabid Kristen, hingga tahun 2015, perkembangan jumlah organisasi gereja di NTT hingga tahun 2015 sangat dinamis. Tercatat 35 organisasi gereja yang telah mendapat tanda lapor pada tahun 2015. Ada penambahan 13 organisasi gereja dalam kurun waktu 20012 hingga 2015, sementara masih ada 19 organisasi gereja Kristen lainnya yang belum diberi tanda lapor.

Hal itu, demikian Kabid Kristen, jika tidak

dikelola secara baik maka akan berdampak negatif terhadap persaudaraan intern umat Kristen. Untuk itu, mantan Kepala Kantor Kemenag Kab. Kupang itu meminta seluruh pimpinan gereja untuk bersama-sama Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur mengelola kehidupan intern dan antar umat beragama.

Selain hal tersebut, Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sem Saetban meminta seluruh pimpinan

gereja Kristen untuk bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mensukseskan pelaksanaan Natal Nasional yang akan dilaksanakan di Kupang tanggal 28 Desember 2015.

“Saya perlu sampaikan bahwa Natal Nasional pada tahun 2015 akan dilaksanakan di Kupang. Karena itu saya mengajak seluruh pimpinan gereja Kristen untuk bersama-sama menyukseskannya,” ungkap Kabid Kristen.

“Ini suatu berkat bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur,” sambungnya. Karena itu dia meminta agar disyukuri bahwa Presiden Jokowi berkenan memilih NTT untuk menjadi tuan rumah peraayaan nasional ini. Untuk diketahui, dari dua kota yang diusulkan ke Presiden, Manado dan Kupang, Presiden memilih

Kupang. Maksen Yulius Nope, selaku Ketua Panitia

Pelaksana dalam laporannya mengungkapkan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 50 orang pimpinan gereja-gereja Kristen se Nusa Tenggara Timur ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kebersamaan, mempererat persaudaraan sejati dalam rangka menangkal berbagai dampak globalisasi.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/robert/genoveva)

Rukun Itu Baik dan Indah

Page 22: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

20

Kupang (Inmas) - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Marselinus mengungkapkan bahwa menjaga dan merawat kerukunan umat beragama bukanlah sesuatu yang sulit. Hal itu diungkapkan Kakanwil ketika memberikan materi pada kegiatan Dialog Perempuan Tentang Kerukunan yang diselenggarakan FKUB Provinsi NTT, Jumat, (19/12/2015) di Hotel Silvya Kupang.

“Kerukunan adalah situasi dimana semua kelompok bisa menghargai dan menghormati perbedaan,” ungkap Kakanwil. Lebih jauh, mantan Kakankemenag Sumba Tengah itu mengungkapkan bahwa hidup bersama bukan hanya sekedar co-eksistensi melainkan pro-eksistensi.

“Kebersamaan bukan hanya sekedar ada bersama dengan orang lain melainkan bagaimana kehadiran kita juga bermanfaat bagi orang lain, bahkan memberikan dukungan bagi kehadiran orang lain,” pungkas Kakanwil.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara

Timur, Drs. Sarman Marselinus menyampaikan terimakasih kepada kaum ibu, peserta Dialog Perempuan Tentang Kerukunan yang diselenggarakan FKUB Provinsi NTT, Jumat, (19/12/2015) di Hotel Sylvia Kupang.

Menurut Kakanwil, kehadiran dan kesediaan para ibu dalam dialog yang secara khusus membahas kerukunan mengisyaratkan bahwa Kementerian Agama tidak sendirian dalam melaksanakan tugas menjaga kerukunan umat beragama. Diakui Kakanwil, para ibu memiliki peran yang amat strategis dalam membangun masyarat yang harmonis. Untuk itu, beliau berharap dialog ini tidak hanya berhenti di dalam ruang melainkan berlanjut pada berbagai kegiatan praktis di lapangan.

Dialog ini melibatkan 60 orang perempuan utusan dari berbagai kelompok agama di sekitar Kota Kupang. Kegiatan ini dibiayai dari dana hibah Pemda Provinsi NTT melalui Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Nusa Tenggara Timur.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/robert/genoveva)

Mewujudkan Kerukunan Tidak Sulit

Page 23: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

21

Kupang (Inmas) - Kepala Kantor Kemenag Kota Kupang, Drs. Ambros Korbaffo, M.Si dipilih secara aklamasi menjadi ketua panitia pelaksana perayaan Hari Amal Bhakti ke -70 tingkat Kanwil Kemenag NTT tahun 2016.

Ambros dipilih dalam rapat pembahasan HAB yang dipimpin Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd, Selasa (15/12/2015) di Aula utama Kanwil Kemenag NTT, Kupang.

Penunjukkan secara aklamasi disambut positif oleh Ambros Korbaffo. Orang nomor satu di Satker Kemenag Kota Kupang ini menyatakan kesiapannya dan akan segera menindaklanjutinya dengan membentuk tim teknis di tingkat satker yang dipimpinnya sehingga koordinasi dan komunikasi dengan satker yakni Kanwil, Kemenag Kabupaten Kupang, MAN Model Kupang dan MTsN Kupang dapat berjalan dengan baik. Sementara k e a n g g o t a a n d a l a m kepanitiaan akan disusun secepatnya.

Untuk diketahui, sesuai kesepakatan bersama, selain menunjuk Kepala Ka nto r Ke m e n a g ko ta Kupang sebaga i ketua

panitia pelaksana. Ditunjuk pula Kasubag Inmas, John Seja sebagai sekretaris, sementara jabatan bendahara diserahkan kepada Naldy Serang, Kasubag Perencanaan dan Keuangan.

Pembukaan kegiatan HAB direncanakan mulai tanggal 03 Januari 2016 dan berakhir pada tanggal 26 Februari 2016 mendatang. Adapun kegiatan

yang direncanakan akan dilaksanakan yakni Apel bendara, Ziarah, pertandingan Bola Volley, Tenis Meja, Jalan Santai Kerukunan, lomba Senam 5 Nilai Budaya Kerja dan Bhakti Sosial membersihkan pantai Kupang. Sementara tempat kegiatan pertandingan akan dikondisikan menyebar “home and away” pada lima satker, sehingga tidak terfokus pada satu lokasi saja.

Hadir dalam pertemuan tersebut, para kepala bidang/ pembimas dan para kasubag lingkup Kanwil Kemenag NTT, dari Kemenag Kota kupang, Kemenag kabupaten Kupang, MAN Model Kupang dan MTsN Kupang.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/boby/genoveva)

Aklamasi, KakanKemenag Kota Terpilih Jadi Ketua Panitia HAB 2016

Page 24: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

22

Kupang (Inmas) - Dalam rangka memperingati HUT DWP ke-16 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015, Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT mengikuti dua mata lomba yakni lomba Volley Ball dan lomba Rokatenda.

Hal ini dikemukakan Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Ny. Xaveria Adelheid Ghunu Sarman saat dikonfirmasi di sela-sela persiapan sebelum mengikuti Lomba Rokatenda yang digelar di Aula Utama El Tari Kupang (Rabu, 02/12/2015).

Terkait dua lomba tersebut, Ketua DWP menjelaskan, tim Volley D W P K a n w i l t e l a h gugur. Sedangkan ketika disinggung tentang target yang ingin dicapai dalam lomba Rokatenda, Ibu asal Sumba ini mengaku tidak memiliki target

muluk-muluk tetapi lebih kepada memberdayakan para Ibu-ibu DWP agar dapat diandalkan terutama ketika ada acara-acara resmi sehingga tidak perlu lagi mencari pengisi acara terutama berkaitan dengan penari.

Tampak Ibu- ibu DWP kali ini mengenakan pakaian adat Ende Lawo Lambu dan untuk diketahui persiapan

mengikuti lomba Rokatenda, Ibu-ibu DWP giat berlatih kurang lebih satu bulan setiap pekan di hari Rabu dan Jumat. Tahun lalu DWP Kanwil mengikuti lomba serupa dengan

meraih juara harapan II dari 20 peserta. Lebih jauh, istri Kakanwil itu mengakui bahwa

dari 13 kelompok DWP yang mengambil bagian dalam perhelatan memperingati HUT DWP ke-16 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 itu, DWP Kementerian Agama termasuk unik karena mewakili semua kelompok agama yang ada. “DWP kita unik, bukan hanya Katolik dan Kristen. Ada juga Islam dan Hindu,” pungkasnya.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/robert/joe/genoveva)

DWP Kanwil Ikut LombaRokatenda & Volley

Page 25: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

23

Kupang (Inmas) - Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dengan antusias mendonorkan darahnya pada kegiatan donor darah yang berlangsung di lobby Kantor Wilayah Kemenag Prov. NTT, Rabu (30/12/2015).

Kegiatan ini merupakan respons atas permohonan dari Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur tanggal 22 Desember 2015 kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT.

Dalam suratnya, Direktur PMI Provinsi NTT, Dr. Samson Ehe Teron, SpPK mengungkapkan bahwa kegiatan donor darah ini dimaksudkan

Donor Darah, Kado Natal Untuk Sesamadalam rangka persiapan dan pengamanan ketersediaan stock darah mengantisipasi kekurangan stock darah akibat liburan Natal dan Tahun Baru serta memasuki musim penghujan di mana permintaan darah pada masa-masa tersebut sering mengalami peningkatan.

Ditemui saat mendonorkan darahnya, Ivony Blegur, salah seorang staf subbag Informasi dan Humas, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukannya sebagai salah satu wujud kepeduliannya terhadap sesama yang membutuhkan.

“Ini kado Natal dari beta,” ungkap Ivony dengan tulus.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/Elv/genoveva)

Page 26: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

24

Lintas FLOBAMORA

Ende ( Inmas) – Dua orang Guru Madrasah yang sebelumnya tercatat sebagai PNS pada Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Ende, telah menerima Surat Keputusan (SK) pindah instansi/dialihkan menjadi PNS Pusat Kementerian Agama RI.

SK tersebut diserahkan oleh KaKanKemenag Ende, Yosef Nganggo, S.Ag bersamaan dengan penerimaan SK CPNS bagi tiga orang tenaga Honorer K2 di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu (01/12).

Kedua PNS pindah instansi tersebut atas nama: Abdul Wahab, S.Pd (Kepala MAS Anaraja) dan Abdul Kadir Hasan, SE (Guru Bidang Studi Ekonomi pada MAN Ende).

KaKanKemenag dalam arahannya saat menyerahkan SK tersebut, mengatakan bahwa ruang untuk pindah instansi bagi PNS yang selama ini mengabdi pada wilayah kerja Kemenag Ende sudah sesuai dengan regulasi yakni Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan PP Nomor 9 Tahun 2003 Jo PP Nomor 63 Tahun 2009.

Adapun alasan yang mendasari Kemenag Ende merespon perpindahan instansi bagi kedua PNS ini adalah

bahwa selama ini PNS tersebut mengabdi pada instansi yang menjadi wilayah kerja Kemenag dan telah banyak mendapat pelayanan dari instansi Kemenag Ende dan dianggap memiliki potensi yang baik untuk memajukan intansi kemenag.

“Kita tidak asal terima yang minta pindah dari Instansi lain ke Kemenag, namun dengan pertimbangan tertentu yakni memenuhi batas maksimal usia, memiliki rekam jejak yang baik dan kompetensi tertentu yang diharapkan dapat mengembangkan instansi Kemenag.“ Ungkap Bapak tiga anak ini. (Sumber: ntt.kemenag.go.id/nipa/jose)

Waingapu (Inmas) - Dalam rangka menyambut Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI ke -70, Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Timur di samping mengadakan perlombaan dalam bidang olahraga, juga melaksanakan Bakti Sosial di tempat-tempat ibadah.

Jumat (04/12/2015), Baksos dilaksanakan di Masjid Agung AL-Jihad Waingapu. Baksos pertama ini dikoordinir oleh ketua seksi bakti sosial dalam kepanitiaan HAB, Arnoldus Bria Sae, S.Ag, M.Si, bersama Kakankemenag Kab. Sumba Timur, Ketua Panitia HAB, para kepala seksi serta seluruh karyawan/i membersihkan halaman masjid.

Kegiatan yang memiliki dampak positif bagi banyak orang mendapatkan sambutan yang baik, terlihat dari banyak orang yang terlibat di dalamnya. “Ini yang pertama, masih akan ada bakti sosial di tempat ibadah lainnya,” jelas Arnoldus Bria Sae.

“Kerja yang dihasilkan terlihat, bekerja

dengan tulus menghasilkan sesuatu yang bisa dinikmati banyak orang,” ungkap Blasius Ndadjang, penyuluh agama Katolik yang juga ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/dion/bobby)

Guru Madrasah Pindah Instansi

Kemenag Sumba Timur Gelar Aksi Bersih-Bersih

Page 27: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

25

Ba’a (Inmas) – Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Rote Ndao, Mjikael Pah, S.IP, memberikan apresiasi kepada umat muslim atas peran dalam mengelola pendidikan saat

menyampaikan sambutan pada kegiatan Verifikasi dan Validasi Data EMIS, Selasa 01 Desember 2015 di Aula KUA Kecamatan Lobalain.

Lebih lanjut, orang nomor satu pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rote Ndao ini menyebutkan

bahwa kini terdapat 6 buah sekolah Islam (baca: 1 RA, 3 MIS, 1 MTs.S, dan 1 MAS) yang berkarya di Kabupaten terselatan NKRI dan yang menarik adalah bahwa semuanya dikelola

oleh masyarakat/swasta. Karena itu, Bapak Mika, demikian sapaan akrabnya menyampaikan apresiasi kepada umat Muslim di Kabupaten Nusa Lontar ini.

Selanjutnya, mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Timur, mengimbau agar melalui kegiatan Verifikasi dan Validasi data EMIS yang dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 1 dan 2 Desember 2015, hendaknya dimanfaatkan secara baik untuk memberikan data yang diperlukan oleh sistim EMIS secara riil dan akurat.

Kepada peserta, putra Dengka ini berpesan agar dapat mengikuti kegiatan

dengan cermat sehingga menyajikan data-data yang sinkron dan faktual, sebab dengan tersedianya data yang riil dan akurat seperti ini maka perencanaan dan pengalokasian anggaran dapat diakomodir pemerintah.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/robinson/joewassa)

Apresiasi Peran Umat Muslim Kelola Pendidikan

Kalabahi (Inmas) – Sebanyak delapan belas Gereja yang mengalami kerusakan akibat gempa Alor, bertempat di Aula Gedung Sekber FKUB Alor melakukan penyelesaian SPK pencairan Dana bantuan gempa dari Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama RI pada hari Jumat (04/12/2015) .

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Alor, Drs.

Muhammad Marhaban, yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan rasa syukur dan harapan agar bantuan ini dapat meringankan beban umat beragama yang tertimpa bencana gempa bumi. “Ini adalah bentuk kepedulian Kementerian Agama RI terhadap saudara-saudara yang tertimpa bencana. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban saudara-saudara. Setelah penyelesaian SPK ini marilah

kita berdoa agar dana bantuan gempa ini segera dicairkan ke rekening Gereja penerima bantuan sehingga proses pembangunan atau perbaikan dapat segera dilaksanakan,” demikian disampaikan Marhaban.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Seksi Urusan Agama Kristen, P. E. M. Laning, S.Th menjelaskan bahwa total dana keseluruhan untuk dana bantuan gempa dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen adalah sebesar 1.4 Miliar Rupiah yang akan dibagikan ke delapan belas Gereja yang mengalami rusak berat dan ringan. 10 gereja yang mengalami rusak berat mendapat dana masing-masing 100 juta rupiah dan 8 Gereja yang mengalami rusak ringan mendapat dana 50 juta.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/noize/jose)

Delapan Belas Gereja Terima Dana Gempa

Page 28: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

26

Ende (Inmas) – KaKanKemenag Ende, Yosef Nganggo, S. Ag bersama 8 tokoh lainya mendapat anugerah penghargaan dari Yayasan Penghargaan Indonesia (YPI) sebagai Men and Women of Year 2015. Anugerah penghargaan tersebut diserahkan oleh Guru Besar Fakultas Budaya Unud, I Nyoman Weda Kusuma, MS di Denpasar, beberapa waktu lalu (5/12/2015).

Dalam arahannya saat apel pagi di Halaman Kantor Kemenag Ende Selasa, (8/12) di hadapan para PNS dan PTT, Yosef Nganggo menegaskan bahwa Yayasan

Penghargaan Indonesia setiap tahunnya mencoba memilih para tokoh yang dirasakan kehadirannya memberikan inspirasi yang dapat dijadikan idola atau panutan bagi generasi muda dalam kegiatan yang bersifat posisitif.

“Saya dan 8 teman lainya yang berasal dari berbagai instansi dan profesi, ada wali kota, Bupati dan Wakil Bupati, kepala Bandara, pengusaha, Kepala Bapeda, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dinobatkan oleh YPI sebagai Men and women of Year 2015 tanpa kami sendiri tahu kriteria apa yang digunakan, namun penghargan ini tidak semata untuk pribadi saya tapi sesungguhnya untuk institusi Kemenag Ende, karena jelas tertulis pada plakat penghargaan adalah Yosef Nganggo, S.Ag Kepala Kemenag Ende,” demikian tegas Yosef Nganggo.

Menurutnya, hal ini berarti penghargaan itu diberikan bagi semua keluarga besar Kemenag Ende.

“Ini penghargaan atas prestasi dan pengabdian institusi Kemenag Ende yang diterima oleh saya selaku pimpinan instansi ini,” tegas KaKan Kemenag.

Di akhir arahan, beliau menyampaikan bahwa dengan anugerah penghargaan ini diharapkan dapat merangsang semakin banyak tokoh lainnya untuk meningkatkan kinerja masing-masing sebagaimana didambakan oleh seluruh masyarakat.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/nipa/jose)

Labuan Bajo (Inmas) – Dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat, Drs. Kristoforus Mahal, para ASN Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat membersihkan sampah yang berserakan sepanjang pantai Pede, Labuan Bajo, Rabu, 23/12/2015.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memeriahkan HAB ke-70 Tahun 2016 tingkat Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan salah satu bentuk dukungan konkrit para ASN di lingkungan Kemenag Manggarai Barat dalam menjadikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata dunia.

“Kita prihatin akan banyaknya sampah yang berserakan Pantai Pede ini. Hanya ini ruang publik yang tersisa makanya kita dukung terus keberadaannya sebagai tempat rekreasi utama warga Kota Labuan Bajo,” komentar beberapa ASN.

“Ini juga bentuk aksi para ASN untuk Maulid Nabi dan Natal yang jatuh hampir bersamaan pada Tahun

2015 ini,” ujar Edu Radasala.Para ASN pun berharap sejarah dan keberadaan

Pantai Pede yang pernah menjadi arena puncak Sail Komodo Tahun 2013 lalu tetap sebagai ruang publik yang menjadi simbol kebersamaan dan keberagamaan masyarakat Manggarai Barat.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/johnmance/joe)

KaKanKemenag Ende Terima Anugerah Penghargaan

ASN Kemenag Mabar Bersihkan Pantai Pede

Page 29: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

27

Bajawa (Inmas) – Berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya, keg iatan Pembinaan Rohani yang menjadi salah satu kegiatan menyongsong HAB ke-70 tingkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada kali ini dilaksanakan outdoor. Lokasi yang dipilih adalah tempat wisata pemandian air panas Mengeruda Soa.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (5/12/2015) dan di bawah koordinasi seksi Pembinaan Rohani serta ditangani secara penuh oleh Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada ini mengambil format pembinaan yang juga relatif baru, yang memadukan unsur partisipatif, reflektif dan inovatif dari masing-masing peserta.

Peserta yang terdiri dari para pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada beserta keluarga tampak antusias mengikuti seluruh proses karena menurut sharing dari para peserta, semua permainan yang dimainkan itu bukan saja menarik tetapi juga penuh nuansa persaudaraan, keceriaan sambil juga mengasah persatuan dan kerukunan.

Selanjutnya di akhir acara, setiap perwakilan dari masing-masing agama, yang juga diambil dari kalangan intern Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada, memberikan peneguhan, yang diakhiri dengan peneguhan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada, Drs. Karolus Sara Buang Lera sebagai pamungkas.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/yonsch/jose)

Tampil Beda, Mengeruda Soa Jadi Lokasi Pembinaan Rohani

Larantuka (Inmas) – Ribuan peserta jalan santai kerukunan dalam rangka Pembukaan HAB ke-70 Kementerian Agama RI tingkat Kabupaten Flores Timur di Waiwerang, Selasa, 22/12/2015, dimanjakan dengan puluhan hadiah doorprize yang disiapkan oleh Panitia HAB ke-70 persembahan dari BRI Cabang Larantuka.

Hadiah doorprize tersebut dipamerkan oleh Panitia pada saat jalan santai kerukunan.

Satu buah kulkas Politron dan TV berwarna 21 ‘ serta

puluhan hadiah lainnya nampak tersusun rapih di dalam mobil pick up yang membawanya, pandangan semua warga tertuju pada apa yang ditampilkan tersebut. Suasana begitu semarak ketika parade drumband dari RA, MI, MTs dan MA yang membahana sepanjang rute jalan santai kerukunan.

“Luar biasa. Waiwerang hari ini sungguh ramai.” Ungkap Achmad, seorang warga Lamahala yang berdiri di samping jalan menyaksikan kemeriahan tersebut.

Puluhan hadiah dengan berbagai macam bentuk dan jenisnya yang dipersembahkan oleh BRI Cabang Larantuka sebagai bentuk komitmen dan kerja sama dengan Kementerian Agama Kab. Flores Timur yang telah diundi pun diserahkan kepada para pemenangnya yang nota benenya diraih oleh para siswa/i RA dan Madrasah serta ibu-ibu anggota Majelis Taqlim di wilayah Kecamatan Adonara Timur.

“Senang rasanya bisa mendapatkan hadiah utama. Terimakasih Kementerian Agama Kab. Flores Timur dan BRI Cabang Larantuka,” ungkap Ahmad Al’Kafari yang diiyakan juga oleh Irma Cholisa, siswa Madrasah asal Lohayong, Solor Timur.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/peter/jose)

Aneka Doorpize Manjakan Peserta Jalan Santai Kerukunan

Page 30: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

28

Mbay (Inmas) – “Apa yang telah kita buat dan lewati menjadi bahan refleksi untuk ke depan. Segala hasil baik yang telah dicapai sekarang tentu tidak terlepas dari komitmen bersama dalam menjalankan semua rencana kerja tahun 2015 yang menjadi rel kita dalam bekerja. Dan tingkat capaian itu menjadi standar penilaian ASN dalam menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan peraturan pemerintah tentang penilaian kinerja.”

Demikian disampaikan oleh Kasi Pendidikan Katolik Kemenag Kab. Nagekeo dalam rapat rutin akhir tahun 2015 pada Bimas Katolik yang dihadiri seluruh ASN Katolik Kemenag Nagekeo Jumat (4/12/2015). Kasi pendidikan Katolik kemenag Nagekeo, Fidelis Seran, S.Ag menyampaikan apresiasi kepada segenap ASN atas keterlibatan dalam memperlancar segala urusan pada seksi pendidikan Katolik selama ini.

“Segala perbedaan presepsi itu penting demi untuk mencapai target dalam kepentingan bersama,“ demikian

kata Mantan Kasi Urakat Lankemenag Ngada ini. Beliau juga berharap agar di tahun 2016 akan lebih baik lagi dalam menjalankan tim kerja yang lebih baik dan solid.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kasi Urakat Kemenag Nagekeo, Fransiscus Deu, S.Ag mengajak seganap ASN kerja baik guru, penyuluh agama maupun pegawai Kantor untuk tetap pertahankan kerja sama yang baik dan membangun komunikasi yang lebih solid dan secara khusus mengajak ASN Katolik agar menjadi pewarta dan Katekis yang terus berkiprah di tengah umat.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/valens/jose)

Rakor Akhir Tahun Bimas Katolik Nagekeo

Kefamenanu (Inmas) – Menjawabi Surat Edaran Sekjen Kementerian Agama RI Nomor: SJ/B.VI/HK.00.7/8607/2015, tertanggal 26 November 2015 tentang Pakaian Dinas ASN Kementerian Agama Republik Indonesia dan Surat Pengantar dari Kanwil Kemenag Prov. NTT Nomor: KW.20.1/2/HK.00.7/8653/2015, tertanggal 10 Desember 2015, maka hari ini, Senin (21/12/2015) segenap ASN Kankemenag Kab. TTU melaksanakan amanah tersebut.

Saat pelaksanaan apel pagi yang dipimpin oleh Kepala Seksi Bimas Kristen, Abnell Fobia, SE, S.Pd.K tampak semua

Hari Ini Mulai Hitam Putih & Empat Kali AbsenASN Kemenag berpakaian Hitam Putih.

Dalam sambutannya, Abnel menyampaikan ucapan selamat dan terimakasih kepada seluruh ASN yang telah mentaati Surat Edaran Sekjen Kemenag RI dengan berpakaian hitam putih.

Selain itu, terhitung mulai hari ini (10/12) ASN Kankemenag Kab. TTU juga melaksanakan empat kali fingerprint (absen) yakni pagi masuk kantor, istirahat pukul 12.00, pulang istirahat pukul 13.00, dan keluar kantor.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/wens/joe)

Page 31: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

29

Atambua (Inmas) – Tidak ada seorang pun mengatakan dia hidup sendiri atau tidak ada seorang pun mengatakan hanya satu kelompok yang bisa hidup dan berkembang. Demikian disampaikan Ketua FKUB Kabupaten Be lu , Rm. Stefanus Boysala, Pr dalam arahan pembukaan pertemuan FKUB Kabupaten Belu, Senin (7/12/2015) bertempat di Gedung Sekber FKUB Kab. Belu.

M e n u r u t K e t u a F K U B Kabupaten Belu, Rm. Stefanus Boysala, Pr yang juga adalah Romo Deken Belu Utara ini menegaskan bahwa hidup manusia tidaklah sekedar untuk dirinya sendiri melainkan kehadiran seorang manusia hadir untuk sesama manusia yang lain.

“Kita hidup bukan sebatang kara melainkan hidup bersama dengan yang lain. Kepelbagaian dalam strata sosial masyarakat jangan dilihat sebagai perbedaan yang siap menghancurkan tatanan sosial masyarakat,” kata

Romo Stef.Jelasnya lagi, kita perlu siap mengawal kerukunan di

Rai Belu. Biarkan kerukunan dan kedamaian tetap terus menggema di Kabupaten Belu.

“Pada tahun 2016 kita akan programkan kegiatan pendidikan kerukunan sejak dini terutama bagi pemuda dan pelajar lintas agama. Ini punya maksud agar kerukunan bisa tercipta sejak dini,” kata Romo Stef.

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/apoly/bobby)

MIN Kamalaputi (Inmas) – Pengurus Kelompok Kerja Kepala Madrasah tingkat MI menyelenggarakan rapat evaluasi pengelolaan madrasah bertempat di MIS Maujawa.

Rapat yang dipimpin oleh Kepala MIS Maujawa, Drs. Mujaman, mengagendakan selain evaluasi rutin, juga persiapan ujian semester 1 bersama, yang menurut rencana akan diadakan tanggal 7 Desember 2015.

Terkait dengan evaluasi pengelolaan madrasah, Mujaman mengatakan bahwa berdasarkan data, animo masyarakat untuk menitipkan anaknya di madrasah

semakin meningkat dari tahun ke tahun.“Ini merupakan indikator bahwa pengelolaan

madrasah kita sudah semakin baik, sehingga masyarakat berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya di madrasah.” Kata Mujaman.

Keinginan masyarakat ini, dipengaruhi beberapa faktor antara lain: mutu lulusan, performance madrasah dan pengelolaan madrasah sudah tranparan dan akuntabel. Tentang mutu lulusan, ia mengatakan, setiap tahun semua MI lulus dengan 100% dan alumni kita selain bisa diterima

di beberapa pesantren, MTs.N dan SMPN di Jawa, juga karena pengakuan masyarakat bahwa alumni kita bisa sholat dan membaca al-Quran dengan baik dan benar.

Sedangkan berkaitan dengan performa madrasah, Mujaman yang berdarah Madura ini, menuturkan, justru sangat baik jika dibandingkan dengan sekolah umum lainnya. Tambahnya, di Kab. Sumba Timur sebahagian besar MI yang sudah punya pagar dan Gapura. Lanjutnya, serta memiliki gedung kelas yang memadai.

Mengakhiri pertemuan tersebut ia menyebut slogan madrasah nasional yakni “Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah.”

(Sumber: ntt.kemenag.go.id/abd.ato/jose)

FKUB Belu Siap Kawal Kerukunan

Peminat Madrasah Semakin Meningkat

Page 32: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

30

Sahabat BERNAS

30

Me n j a d i p e m i m p i n b u k a n l a h

perkara mudah bagi seorang perempuan di Nusa Tenggara Timur terutama berhadapan dengan budaya patriarkat yang masih begitu kuat mengakar. Namun, bekal p e n g a l a m a n b e r g e l u t dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan, ia akhirnya tampil menjadi salah satu tokoh perempuan yang disegani dan dihargai. Dialah Dra. Dorothia Nahak, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata.

D i t e m u i u s a i m e n g i k u t i k e g i a t a n assesment kompetens i jabatan struktural eselon III di Asrama Haji Kupang, perempuan berkacamata itu bercerita panjang lebar soal sepak terjangnya sebagai perempuan pertama yang menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama.

M e n g a w a l i k a r i e r sebagai guru agama katolik pada Kantor Kementerian (dahulu masih bernama Departemen-ed) Agama Kabupaten Kupang pada bulan Maret 1982, dia jalani dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi hingga akhirnya menduduki

Kepemimpinan Bukan Monopoli Kaum AdamPerempuan Juga Bisa Memimpin

Sejenak Bersama Dra. Dorothia Nahak, MH

jabatan sebagai ‘decision maker ’ nomor wahid di lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata pada tanggal 19 April 2007. Jabatan yang diembannya menuntutnya berpandangan luas terhadap berbagai regulasi termasuk bagaimana usahanya mendorong peran dan fungsi dari setiap PNS dalam memenuhi tuntutan untuk meningkatkan kinerja. “Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan menduduki jabatan sebagai Kepala Kantor. Awalnya, saya tidak menyadari kalau saya diusulkan untuk m e n j a d i Ke p a l a Ka nto r bersama dua teman yang lain. Saya baru sadar ketika ditelpon untuk mengurusi berkas,” urainya membuka perbincangan kami di pendopo Asrama Haji. “Ya....berkat doa banyak pihak, akhirnya saya pun mendapat kepercayaan untuk menjadi memimpin sebuah kantor yang nota bene kebanyakan karyawannya laki-laki ditambah dengan medan pelayanan yang amat berat,” sambungnya.

L a l u - l a l a n g p a ra peserta assesmen menghiasi perbincangan kami di siang itu. Kesan supel yang saya dapatkan ketika awal ‘diskusi’ seolah menantang saya untuk

Page 33: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

31

BIODATANama : Dra. Dorothia Nahak, MHTTL : Kupang, 23 Desember 1959

Pendidikan : SD, Kupang 1972 SMP, Kupang 1975 SPG, Kupang 1977 FKIP Universitas Katolik Widya Mandira Kupang 1983Jabatan : Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan Bidang Urakat : 2003 – 2004 Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kemenag Lembata : 2004 - 2007 Kepala Kantor Kemenag Lembata : 2007 –sekarang

31

menggali cerita dan pengalaman bagaimana kiat seorang tokoh perempuan dalam memimpin sebuah institusi pemerintah.

Menyinggung soal perasaan beliau ketika mendapat kepercayaan menjadi Kepala Kantor, perempuan kelahiran Kupang, 23 Desember 1959 ini, dengan gamblang menceriterakan bahwa senang tetapi juga sekaligus sedih. Senang karena mendapat kepercayaan tetapi sedih, tidak saja karena ada banyak nada pemistis yang muncul dari para karyawan tetapi juga karena medan pelayanan yang amat berat. “Ada perasaan senang tetapi juga sedih sekaligus terutama menyadari akan beratnya tanggungjawab yang dipikul,” kenangnya.

Namun ia tidak larut dalam kesedihan apalagi sampai terbelenggu dalam perasaan pesimistis. Ini semua dijadikannya sebagai cambuk pelecut semangat menunjukkan bukti bahwa bukan hanya kaum adam, perempuan juga bisa memimpin. Sebagai seorang perempuan yang lahir dari budaya patriarkat yang cukup kuat, beliau merasa tertantang, sekurang-kurangnya pandangan tentang perempuan menjadi semakin obyektif bahwa kepemimpinan bukan hanya hak veto seorang lelaki. Perempuan juga bisa memimpin.

Delapan tahun sudah ia lalui sejak pertama kali diangkat menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata sejak tahun 2007 silam. Delapan tahun itu pula ibunda Astrida MB Betekeneng dan Angelika M. Sengaji Betekeneng itu ditempa. Medan layanan yang sulit bukanlah sebuah alasan yang menghalanginya ‘memberikan hati’ melayani masyarakat beragama Kabupaten

Lembata yang mendiami bukit, lembah dan pantai di sepanjang pulau Lomblen.

Ditanya mengenai modal apa dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin, jebolan Sarjana Psikologi Pendidikan UNIKA Kupang yang selalu tampil senyum itu dengan tegas menyatakan bahwa selain pendidikan formal, pengalaman berorganisasi juga bisa menjadi modal yang sangat baik. Diakuinya, kesuksesannya memimpin Kementerian Agama Lembata tidak terlepas dari pengalaman keterlibatannya dalam sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti Himpunan Wanita Karir, Wanita Katolik Republik Indonesia dan sejumlah organisasi kemasyarakatan lainnya. “Pendidikan formal saja tidak cukup. Untuk menjadi seorang pemimpin, kita juga perlu dibekali dengan pengalaman berorganisasi yang cukup,” ungkapnya.

Namun, masih menurutnya pendidikan memang tidak tidak cukup untuk menghantar seseorang menjadi pemimpin yang baik. Diperlukan ‘hati’ yang mencitai pekerjaan. “Mencintai pekerjaan dan kepecayaan adalah kunci kesuksesan seorang pemimpin,” urainya. Akan tetapi mencitai bukan dalam artian menggenggam. Dia menyadari bahwa kepercayaan yang telah diterimanya adalah amanah sama seperti suatu ketika kepecayaan itu akan diamanahkan kepada generasi selanjutnya. Untuk itu, kepada kaum perempuan khususnya di lingkungan Kementerian Agama, ibu Dorce, begitu ia disapa, berharap agar terus-menerus membekali diri dengan pengetahuan dan pengalaman serta belajar setia mencintai tugas sekecil apapun dipercayakan.

(Robert Fidianto)

Page 34: Bernas Edisi Desember 2015

Edisi 10 Tahun IV, Nomor 22 Desember 2015

32

Bianglala

Hidup bersama bukanlah atribut yang ditambahkan oleh dan kepada manusia, melainkan sesuatu yang terberi (given).

“Sejak zaman dulu orang tahu hal tersebut,” kata sahabat saya Herman Haki, sehingga muncul adagium yang berbunyi “No man is an island”. “Oleh karena tidak seorang manusia pun yang menjadi seperti suatu pulau,” lanjut Herman, ”maka keberadaan kita, segala yang kita katakan dan lakukan, selalu terhubung dengan orang lain.”

Adanya hidup bersama sebagai kodrat satwa apa pun, mendorong manusia u n t u k b e ke r j a s a m a d e n g a n m e n g i k u t i contoh kerjasama semut. Bahwa hidup bersama juga menjadi kodrat tumbuhan dan makhluk anorganik apa pun, hal tersebut dibuktikan dalam fakta bahwa kesuburan tanaman tergantung dari dinamika yang terjadi antara tanah, udara, matahari, dan lain-lainnya dalam suatu tatanan.

Ada dua sisi dari suatu hidup bersama. Yang satu hidup saling menguntungkan (simbiosis mutualis), dan yang lainnya hidup saling merugikan (simbiosis parasitis). Hidup yang demikian terjadi secara alamiah. Agar hidup bersama selalu saling menguntuntungkan, maka manusia memerlukan agama.

Dalam agama mana pun diajarkan bahwa hidup merupakan anugerah Allah. Dengan ajaran itu, manusia diajak untuk tidak hanya menghayati hidup bersamanya sesuai kodratnya, melainkan lebih dari itu sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengajak umat Kristen se Indonesia untuk merenungkan dan memaknai “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah” sebagai tema perayaan Natal Nasional tahun 2015.

Umat Kristen, melalui tema tersebut, disadarkan bahwa menjalani hidup bersama sebagai keluarga itu penting, tetapi lebih penting lagi jika menjalaninya sebagai keluarga yang dijiwai sifat-sifat Yang Ilahi. Sebagai misal, karena agama mengajarkan bahwa Allah adalah kasih maka hidup bersama orang beriman harus ditandai dengan suasana saling mengasihi.

KETELADANANMenjadi Contoh yang Baik bagi Orang Lain

Karena Allah itu Tuhan yang Esa, maka manusia beriman hanya mempunyai satu pilihan yakni hidup rukun dan bersatu sebagai keluarga. Ketika semuanya telah menjadi keluarga, tidak ada yang perlu ditakuti karena setiap orang memberikan rasa aman, damai dan tenteram bagi yang lain. Kasih mempersatukan orang, sebaliknya persatuan melahirkan kasih.

Orang yang memperagakan kasih kekeluargaan atau sekurang-kurangnya menjadi orang yang mengikhtiarkannya akan menjadi berita gembira bagi orang lain yang mendengarnya. Kedatangan

dan kehadiran mereka didirindukan.

Peristiwa perayaan Natal Nasional tanggal 28 Desember 2015 di Kupang yang dihadiri oleh Presiden Jokowi, t e r m a s u k M e n t e r i Agama, menjadi suatu berita gembira, suatu berita injili. Setidaknya

kehadiran sosok dalam perayaan tersebut memotivasi siapapun untuk mewujudkan hidup bersama sebagai satu keluarga yang rukun dan damai yang ditandai dengan suasana saling mengasihi sebagai sesama anggota keluarga besar bangsa Indonesia.

Demikian pula kehadiran Menteri Agama membawa kegembiraan. Prestasi yang luar biasa dalam kiprahnya sebagai Menteri Agama membuat ASN Kementerian Agama senang dan bangga. ”Ketika Bapak dipuji, kami semua ikut tersanjung,” kata Bapak Kakanwil dalam sambutan dalam acara tatap muka dengan Menteri Agama 28 Desember 2015 di Aula utama Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT.

“Menjadi contoh yang baik bagi orang lain” adalah rumusan untuk butir kelima dari 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama, sekaligus menjadi rumusan yang tepat jika dikenakan pada dua tokoh nasional itu. Dalam hal ini, Bapak Jokowi dan Bapak Lukman Hakim Saifuddin yang telah memberikan contoh yang baik dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dengan menjadi contoh yang baik bagi orang lain, orang yang melakukannya menjadi injil bagi orang lain.

Drs. Mela Petrus, M.SiKasi Sistem Informasi Bidang Urakat

Kanwil Kemenag NTT

Page 35: Bernas Edisi Desember 2015

KELUARGA BESAR KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERSAMADHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

Bersama, Kita Bangun Masyarakat NTT Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas dan Sejahtera Lahir Batin Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.

MENGUCAPKAN

Page 36: Bernas Edisi Desember 2015

ISSN 2252-360X