berkala 14 3 2002 _ hastono _ mikosis 2

1
Berkala Zlmu Penyakit Kulit & Kelamin Vol. 14 No. 3 Desember 2002 Mikosis Superfisialis di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Denpasar, tahun 1998-2000 Hastono Isnain, Made Swastika Adiguna Lab./SMF Zlmu Penyakit Kulit dun Kelamin FK UNUDIRSU Sanglah Denpasar ABSTRAK Telah dilakukan studi retrospektif pada penderita dermatofitosis superfisialis di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Denpasar, periode 1998-2000. Data yang diteliti meliputi umur, seks dan spektrum mikosis superfisialis. Penderita terbanyak adalah kelompok umur 25-44 tahun, penderita laki-laki lebih banyak dari wanita. Kasus terbanyak ditemukan adalah kandidiasis kutis, tinea kruris dan tinea korporis. Kata kunci: mikosis superfisialis, epidemiologi klinik ABSTRACT A retrospective study on the new dermatophyte patients at mycology division, Dermato-venereology Outpatient clinic Sanglah Hospital, Denpasar during 3 years period (1998-2000) is conducted. Data analyzed including age group, sex and spectrum of superficial mycosis. The most frequent age group was 25-44 years old, male was more frequent than female. The main diseases found were candidiasis cutis, tinea cruris and tinea corporis. Key words: superficial mycosis, clinical epidemiology PENDAHULUAN Mikosis superfisialis atau dermatomikosis cukup banyak diderita penduduk negara tropis. Di Indonesia data yang tepat tentang insidensinya belum ada. Di Indonesia dengan suhu dan kelembaban yang tinggi merupakan suasana yang sesuai untuk pertumbuhan jamur sehingga jamur dapat tumbuh hampir di semua tempat.' Di Denpasar khususnya di RSUP Sanglah penyakit ini menempati urutan kedua setelah golongan dermatiti~.~.~ Angka insidensi penyakit tersebut diperkirakan kurang lebih sama dengan di kota-kota besar Indonesia lainnya. Di daerah pedalaman angka ini mungkin lebih meningkat dengan variasi penyakit yang berbeda.4 Beberapa faktor yang memegang peranan terjadinya mikosis superfisialis adalah iklim yang panas, higiene sebagian masyarakat yang masih kurang, adanya sumber penularan di sekitarnya, penggunaan obat-obatan kortikosteroid, antibiotika dan sitostatika yang meningkat, adanya penyakit kronis dan penyakit sistemik lainnya seperti diabet, keganasan, HIVJAIDS dan penyakit lainnya.?' Tingginya prevalensi penyakit ini juga dipengaruhi oleh banyaknya hambatan dalam penatalaksanaannya, yaitu lamanya waktu pengobatan, ketidakpatuhan penderita dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat jamur sistemik.6 Mikosis superfisialis adalah infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh kolonisasi jamur atau ragi. Termasuk dalam kelompok penyakit ini adalah dermatofitosis, pitiriasis versikolor, kandidiasis kutis sedang yang jarang adalah tinea nigra palmaris dan piedra.697 Dermatofitosis merupakan sekelompok penyakit jarnur yang disebabkan oleh jarnur dermatofita. Jamur ini menyerang jaringan-jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum, epidermis, rambut dan kuku. Penyebab dermatofitosis adalah spesies dari Microsporum, Trichophyton dan ~pidermoph~ton?'~'~ Pitiriasis versikolor merupakan penyakit jamur superfisialis yang disebabkan oleh Malasseziafirfir atau Pityrospmm urbiculare. Kelainan kulitnya dapat berupa bercak dengan warna yang bermacam-macam, bisa putih, merah tembaga atau coklat kehitaman yang di atasnya ditutupi oleh skuama yang h a l u ~ . ~ > ~ Pengarang Utama 5 SKZ? Pengarang Pembantu I SKP (SK PB ID1 No. 318/PB/A.706/1990)

Upload: antothesaber

Post on 11-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

o

TRANSCRIPT

Page 1: Berkala 14 3 2002 _ Hastono _ Mikosis 2

Berkala Zlmu Penyakit Kulit & Kelamin Vol. 14 No. 3 Desember 2002

Mikosis Superfisialis di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Denpasar, tahun 1998-2000

Hastono Isnain, Made Swastika Adiguna Lab./SMF Zlmu Penyakit Kulit dun Kelamin FK UNUDIRSU Sanglah Denpasar

ABSTRAK Telah dilakukan studi retrospektif pada penderita dermatofitosis superfisialis di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Denpasar, periode 1998-2000. Data yang diteliti meliputi umur, seks dan spektrum mikosis superfisialis. Penderita terbanyak adalah kelompok umur 25-44 tahun, penderita laki-laki lebih banyak dari wanita. Kasus terbanyak ditemukan adalah kandidiasis kutis, tinea kruris dan tinea korporis.

Kata kunci: mikosis superfisialis, epidemiologi klinik

ABSTRACT A retrospective study on the new dermatophyte patients at mycology division, Dermato-venereology Outpatient clinic Sanglah Hospital, Denpasar during 3 years period (1998-2000) is conducted. Data analyzed including age group, sex and spectrum of superficial mycosis. The most frequent age group was 25-44 years old, male was more frequent than female. The main diseases found were candidiasis cutis, tinea cruris and tinea corporis.

Key words: superficial mycosis, clinical epidemiology

PENDAHULUAN Mikosis superfisialis atau dermatomikosis cukup

banyak diderita penduduk negara tropis. Di Indonesia data yang tepat tentang insidensinya belum ada. Di Indonesia dengan suhu dan kelembaban yang tinggi merupakan suasana yang sesuai untuk pertumbuhan jamur sehingga jamur dapat tumbuh hampir di semua tempat.' Di Denpasar khususnya di RSUP Sanglah penyakit ini menempati urutan kedua setelah golongan d e r m a t i t i ~ . ~ . ~ Angka insidensi penyakit tersebut diperkirakan kurang lebih sama dengan di kota-kota besar Indonesia lainnya. Di daerah pedalaman angka ini mungkin lebih meningkat dengan variasi penyakit yang berbeda.4

Beberapa faktor yang memegang peranan terjadinya mikosis superfisialis adalah iklim yang panas, higiene sebagian masyarakat yang masih kurang, adanya sumber penularan di sekitarnya, penggunaan obat-obatan kortikosteroid, antibiotika dan sitostatika yang meningkat, adanya penyakit kronis dan penyakit sistemik lainnya seperti diabet, keganasan, HIVJAIDS dan penyakit lainnya.?' Tingginya prevalensi penyakit

ini juga dipengaruhi oleh banyaknya hambatan dalam penatalaksanaannya, yaitu lamanya waktu pengobatan, ketidakpatuhan penderita dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat jamur sistemik.6

Mikosis superfisialis adalah infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh kolonisasi jamur atau ragi. Termasuk dalam kelompok penyakit ini adalah dermatofitosis, pitiriasis versikolor, kandidiasis kutis sedang yang jarang adalah tinea nigra palmaris dan piedra.697

Dermatofitosis merupakan sekelompok penyakit jarnur yang disebabkan oleh jarnur dermatofita. Jamur ini menyerang jaringan-jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum, epidermis, rambut dan kuku. Penyebab dermatofitosis adalah spesies dari Microsporum, Trichophyton dan ~p idermoph~ ton? '~ '~

Pitiriasis versikolor merupakan penyakit jamur superfisialis yang disebabkan oleh Malasseziafirfir atau Pityrospmm urbiculare. Kelainan kulitnya dapat berupa bercak dengan warna yang bermacam-macam, bisa putih, merah tembaga atau coklat kehitaman yang di atasnya ditutupi oleh skuama yang h a l u ~ . ~ > ~

Pengarang Utama 5 SKZ? Pengarang Pembantu I SKP (SK PB ID1 No. 318/PB/A.706/1990)