berhias.ppt

17
Ayat yang terkait dengan berhias Dalam hal ini, cincin emas dan pakaian sutra yang dipakai oleh kaum lelaki, Khalifah Ali r.a pernah berkata: ِ اسَ بِ لْ نَ عَ ى وِ ّ سَ قْ ل اِ اسَ بِ لْ نَ عَ وِ بَ هَ ّ الذِ بِ مُ تَ خَ ّ ت ل اِ نَ ع ص مِ له ل اُ لْ وُ سَ ى رِ ت اَ هَ ن) ى ت را لطبرواه ا( ِ رَ فْ صَ عُ مْ ل اArtinya: “ Rasulullah SAW pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutra serta pakaian yang dicelup dengan ashfar.” (HR Thabrani) Ibnu umar meriwayatkan sebagai berikut: َ لاَ فِ ارَ ّ فُ كْ ل اِ ابَ D بِ F ثْ نِ مِ هِ ذَ هَ ّ نِ : اَ الَ فَ فِ نْ D يَ رَ فْ صَ عُ مِ نْ P يَ بْ وَ U ثَ ّD ىَ لَ ع ص مِ له ل اُ لْ وُ سَ ى رَ Z اَ ر اَ هْ سَ بْ لَ بArtinya: “Rasulullah SAW pernah melihat aku memakai dua pakaian yang dicelup dengn ashfar maka sabda beliau: Ini adalah pakaian orang-orang kafir, oleh karena itu janganlah engkau pakai.

Upload: parbui

Post on 30-Nov-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: berhias.ppt

Ayat yang terkait dengan berhias

Dalam hal ini, cincin emas dan pakaian sutra yang dipakai oleh kaum lelaki, Khalifah Ali r.a pernah berkata:

ع�ن� و� �ق�س�ى ال �اس� �ب ل ع�ن� و� �الذ!ه�ب� ب � %م ت !خ� الت ع�ن� م ص الله� و�ل% س% ر� �ى �ه�ات ن) الطبرانى ) رواه �م%ع�ص�ف�ر� ال �اس� �ب ل

Artinya: “ Rasulullah SAW pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutra serta pakaian yang dicelup dengan

ashfar.” (HR Thabrani)Ibnu umar meriwayatkan sebagai berikut:

�اب� : �ي ث م�ن� ه�ذ�ه� �ن! ا ف�ق�ال� �ن� ي م%ع�ص�ف�ر� �ن� �ي �و�ب ث ع�ل�ي! م ص الله� و�ل% س% ر� �ى أ ر�ه�ا �س� �ب �ل ت � ف�ال %ف!ار� �ك ال

Artinya: “Rasulullah SAW pernah melihat aku memakai dua pakaian yang dicelup dengn ashfar maka sabda beliau: Ini adalah

pakaian orang-orang kafir, oleh karena itu janganlah engkau pakai.”

Page 2: berhias.ppt

و� ة� ر� �لو�اش� ا و� م�ة� �و�ش� ت �م%ش� ال و� م�ة� �و�اش� �ل ا م ص الله� و�ل% س% ر� ع�ن�) الطبرانى ) رواه ة� ر� �و�ش� ت �لم%ش� ا

Artinya: “Rasulullah SAW melaknat perempuan yang menato dan yang minta ditato, yang mengikir gigi dan yang minta dikikir giginya.” (HR At Thabrani)

�ت�ي �ن اب �ن! ا الله� و�ل% س% ر� �ا ي ف�ق�ال�ت� م ص �ي! !ب الن �ة� ا �م�ر� ا �ل�ت� ا س��ه�؟ ف�ي �ص�ل% �ف�أ ا %ه�ا ت و!ج� ز� �ي �ن و�ا ه�ا ع�ر% ش� ق� �م�ر� ف�ا �ة% �ح�ص�ي ال �ه�ا �ت �ص�اب ا) البجارى : ) زواه �ة� �و�ص�ل ت �م%س� ال و� �ة� �و�اص�ل ال الله� �ع�ن� ل ف�ق�ال�

Artinya: “Seorang perempuan bertanya kepada nabi SAW: Ya Rasulullah, sesunguhnya anak saya tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya ingin menikahkan dia. Apakah boleh saya menyambung rambutnya?. Rasulullah menjawab: Allah melaknat perempuan yang melaknat perempuan yang melaknat rambutnya.” (HR Bukhari)

Page 3: berhias.ppt

و� � أ ن� ء�اب�ائ�ه� و�

أ� ن� ل�ب�ع�ول�ت�ه� إ�ال� ن� ز�ين�ت�ه� ي�ب�د�ين� و�ال�ن� ب�ع�ول�ت�ه� ب�ن�اء�

� أ و�� أ ن� ب�ن�ائ�ه�

� أ و�� أ ن� ب�ع�ول�ت�ه� ء�اب�اء�

ب�ن�ي و�� أ ن� ان�ه� و� إ�خ� ب�ن�ي و�

� أ ن� ان�ه� و� إ�خ� و�� أ

ن� ائ�ه� ن�س� و�أ� ن� ات�ه� و� خ�

أ�“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan

mereka kecuali kepada suami-suami mereka atau bapak-bapak mereka atau bapak-bapak mertua mereka (ayah suami) atau anak-anak laki-laki mereka atau anak-anak laki-laki dari suami-suami mereka atau saudara-saudara laki-laki mereka atau anak-anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka (keponakan laki-laki dari saudara lelaki) atau keponakan laki-laki dari saudara perempuan mereka atau di hadapan wanita-wanita mereka.” (An-Nur: 31)

Page 4: berhias.ppt

�اه%ه%م� ب ج� �ه�ا ب �و�ى %ك ف�ت !م� ه�ن ج� �ار� ن ف�ي �ه�ا �ي ع�ل %ح�م�ى ي �و�م� ي%م� ك �ف%س� ألن %م� ت �ز� �ن ك م�ا ه�ذ�ا ه%م� و�ظ%ه%ور% %ه%م� %وب ن و�ج%

ون� ) �ز% �ن �ك ت %م� �ت %ن ك م�ا ٣٥ف�ذ%وق%وا(ingatlah) pada hari ketika emas dan perak

dipanaskan dalam neraka Jahannam, lalu dengan itu diseterika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu(Q.S At-taubah : 35)

Page 5: berhias.ppt

• Bertawakal (at-tawakkul), yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan.

• Ikhlas (al-ikhlash), yaitu sikap menjauhkan diri dari riya' (pamer kepada orang lain) ketika mengerjakan amal baik.

• Mengharap (ar-raja'), yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu atau mengharapkan sesuatu yang disenangi dari Allah, setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya sesuatu yang diharapkan.

• Bersikap takut (al-khauf), yaitu suatu sikap yang sedang menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah.

Page 6: berhias.ppt

B. Akhlak Berpakaian1. Pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian

Pakaian ialah barang yang dipakai atau dikenakan tubuh, seprti baju dan celana, untuk menutupi aurat dan atau anggota tubuh lainnya dari berbagai macam perubahan cuaca. Akhlak berpakaian adalah sikap berpakaian yang pantas dan sopan dalam setiap situasi dan keadaan. Fungsi pakaian adalah pelengkap kebutuhan fisik, rohani dan status sosial atau harga diri.

Al-Qur’an menyebutkan tiga ungkapan yang menunjuk arti pakaian, yaitu : libas, tsiyab dan sarabil. Kata libas ditemukan sebanyak sepuluh kali, tsiyab ditemukan sebanyak delapan kali, sedangkan sarabil ditemukan sebanyak tiga kalidalam dua ayat. Libas pada mulanya berarti penutup apa saja yang harus ditutup. Tetapi maknanya tidak terbatas pada “penutup aurat”. sebab cincin yang menutup sebagian jari juga disebut libas.

Page 7: berhias.ppt

Ketika berada di Surga, Adam dan Hawa telah menganakan pakaian, tetapi karena godaan setan, mereka melepaskannya. Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 20 menjelaskan peristiwa pelepasan pakaian Adam dan Hawa tersebut :

“Setelah itu maka Syaitan membisikkan (hasutan) kepada mereka berdua supaya (dapatlah) ia menampakkan kepada mereka akan aurat mereka yang (sekian lama) tertutup dari (pandangan) mereka, sambil ia berkata: "Tidaklah Tuhan kamu melarang kamu daripada (menghampiri) pokok ini, melainkan (kerana Ia tidak suka) kamu berdua menjadi malaikat atau menjadi dari orang-orang yang kekal (selama-lamanya di dalam Syurga)". (QS. Al-A’raf 7:20).

Page 8: berhias.ppt

Adapun pentingnya akhlak berpakaian dan bewrhias telah disinggung dalam Al-Qur’an dalam beberapa ayat dan tema berikut :

“Wahai anak-anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu (bahan-bahan untuk) pakaian menutup aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa taqwa itulah yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda (limpah kurnia) Allah (dan rahmatNya kepada hamba-hambaNya) supaya mereka mengenangnya (dan bersyukur)”. (QS. Al-A’raf 7:26).

Page 9: berhias.ppt

2. Bentuk-bentuk akhlak berpakaian

Emha Ainun Nadjib pernah mengilustrasikan pentingnya akhlak berpakaian dengan kata-kata sarat makna : “jika kamu ingin mengetahui hakikat pakaian bagi manusia dan hakikat rasa malu, pergilah kamu kepasar dan lepaslah pakaianmu! Niscaya kamu akan tahu betapa pentingnyaia bagimu. Niscaya kamu akan tahu bahwa hanya orang gila yang telanjang di pasar!”.

Bentuk-bentuk pakaian yang memiliki nilai-nilai akhlak, antara lain :• Kemeja gamis• Baju koko atau baju takwa• Sarung, sorban dan peci• Setelan kemeja, celana da dasi.

Page 10: berhias.ppt

Adapun bentuk-bentuk akhlak berpakaian, antara lain :• Mengenakan pakaian yang bagus, bersih dan indah.• Mengenakan pakaian yang menutupi aurat, yaitu longgar tidak membentuk lekuk

tubuh dan tebal tidak memperlihatkan apa yang ada dibaliknya.• Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya.• Berpakaian tidak boleh dengan tujuan untuk meraih ketenaran.• Mengenakan pakaian yang tidak ada gambar salibnya atau pencitraan negatif.• Laki-laki tidak boleh memakai emas dan kain sutera kecuali dalam keadaan

terpaksa.• Pakaian laki-laki tidak boleh panjang melebihi kedua mata kaki.• Pakaian perempuan harus menutup seluruh badannya, termasuk kedua kakinya.• Haram bagi perempuan memasang tato, emnipiskan bulu alis, memotong gigi

supaya cantik dan menyambung rambut (bersanggul).

3. Nilai-nilai positif akhlak berpakaian

Pakaian adalah lambang keperibadian orang yang memakainya. Warna pakaian, longgar dan ketatnya pakaian, serta corak-corak yang menghiasai pakaian dapat menjadi simbol yang menerjemahkan keinginan dan pilihan pemakainya. Disinilah terdapat niali-nilai dalam pakaian dan akhlak dalam berpakaian.

Page 11: berhias.ppt

Nilai-nilai positif dalam pakaian, antara lain :• Pakaian dapat melindungi manusia dari sinar matahari yang terik dan dari cuaca

yang amat dingin.• Pakaian dapt menutupi aurat.• Pakaian yang rapi, sopan, dan pantas mencitrakan kepribadian yang positif dari

pemakainya.• Nilai-nilai positif dalam akhlak berpakaian atau penampilan, antara lain :• Penampilan yang menarik.• Penampilan bernuansa agamis ala ustad atau santri.• Penampilan bernuansa resmi ala pegawai kantor.• Penampilan diluar rumah dengan menutup aurat.• Penampilan sopan dirumah dengan tetap menutup aurat.

Page 12: berhias.ppt

4. Membiasakan akhlak berpakaian

Untuk membiasakan sikap berpakaian agar menjadi karakter atau akhlak berpakaian yang islami, seseorang perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :

• Memahami bahwa akhlak berpakaian adalah citra kesucian diri yang akan menempatkan manusia pada kedudukan dan martabat yang tinggi.

• Membiasakan berpakaian sesuai dengan situasi dan kondisi.• Menghindarkan diri dari berpakaian yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan

situasi dan keadaan.• Mengenakan pakaian yang pantas dan sopan sesuai dengan ajaran agama.• Berusaha melakukan pembiasaan akhlak berpakaian dengan penuh kesadaran

sehingga tidak ada perasaan terpaksa atau bosan dalam mengenakan pakaian yang sesuai dengan ajaran agama.

• Mengindahkan ajaran Islam tentang berpakaian yang sesuai dengan jenis kelamin pemakainya.

• Mengindahkan ajaran Islam tentang larangan mengenakan pakaian yang bergambar salib dan larangan mengenakan sutera dan emas bagi laki-laki.

Page 13: berhias.ppt

C. Akhlak Berhias1. Pengertian dan pentingnya akhlak berhias

Islam memandang penting akhlak berhias dalam tat pergaulan sosial dan dalam kehidupan berumah tangga. Nabi saw pernah berpesan kepada sahabatnya yang berpakaian lusuh dan kotor, “apabila Allah mengaruniakan kepadamu harta, maka tampakanlah bekas nikmat dan kemurahan-Nya itu pada dirimu (denagn pakaianmu).” (HR. Abu Dawud).

Page 14: berhias.ppt

2. Bentuk-bentuk akhlak berhias

Bentuk-bentuk akhlak berhias antara lain :• Membersihakn badan atau mandi.• Membersihakn mulut dengan bersiwak dan berkumur.• Mencuci tangan dengan menyela-nyela jari jemari.• Mencukur dan merapikan rambut kepala dengan menyisirnya dan merapikannya,

mencabut bulu ketiak atau mencukurnya dan mencukur rambut kemaluan.• Merapikan kumis dengan mencukurnya.• Merawat jenggot supaya tumbuh dengan rapi, dan memotongnya bila sudah

terlalu panjang dan tidak menarik.• Membersihkan dan memotong kuku.• Membersihkan kemaluan dan jalan belakang setelah buang hajat.• Berkhitan.• Berpakaian yang bersih, rapi, indah, dan sopan, baik didalam rumah maupun

ketika diluar rumah.• Berdandan yang rapi dan menarik ketika akan menghadiri sebuah acara sosial

atau acara keluarga.

Page 15: berhias.ppt

Semua bentuk akhlak berhias bertujuan untuk menampilkan keindahan, kebersihan dan kesucian diri manusia, dan Islam sangat menganjurkan akhlak-akhlak tersebut dikaitkan dengan niat beribadah kepada Allah yang Maha indah dan Mencintai keindahan.

3. Nilai-nilai positif akhlak berhias

Nilai-nilai positif yang terkandung didalam akhlak berhias ialah :• Kebersihan diri.• Keindahan.• Kesopanan.• Kebaikan diri.• Kemuliaan diri.• Kepribadian.• Penghargaan diri.

Page 16: berhias.ppt

Agar akhlak berhias menjadi karakter yang positif, seseorang harus malakukan hal-hal berikut :

Membiasakan diri untuk membersihkan badan paling sedikit dua kali sehari. Membiasakan diri untuk berwudhu dan bersiwak ketika akan shalat dan membaca

Al-Qur’an. Merapikan diri dalam setiap keadaan dna kondisi, seperti menyisir rambut dan

memakai minyak wangi. Berdandan yang rapi dan indah, khususnya ketika akan shalat, dan ketika akan

melakukan kegiatan-kegiatan yang positif didalam atau diluar rumah. Merapikan atau mencukur rambut kepala, kumis, jenggot dan rambut yang

tumbuh dibagian kemaluan, serta memotong kuku sebagaimana disunahkan. Membiasakan diri untuk berpakaian yang rapi dan sopan, serta berpenampilan

indah dan menarik sesuai dengan kebutuhan dan tidak boleh berlebih-lebihan. Memuliakan diri dengan penampilan rapi dan menarik sehingga mengesankan

kepribadian yang mulia dan terhormat.

Page 17: berhias.ppt

“Semoga bermanfaat”

Disusun oleh :• Annisa Lestari• Annisa Siti Nurjanah• Fanny Agustin s• Yuni Purnamasari

Kelas : XI IPS 4

• Akhlak Bertamu dan menerima tamu : perilaku terpuji ketika bertamu dan menerima tamu. Akhlak ini merupakan kebutuhan sosial yang sangat baik untuk mempererat hubungan kemasyarakatan.

• Akhlak perjalanan : perilaku terpuji ketika berjalan atau melakukan perjalanan. Akhlak ini akan memberikan kesan postitif terhadap kepribadian .

• Akhlak berhias : berhias / berdandan sesuai dengan tuntutan syariat, yaitu dalam batas kewajaran, kesopanan dan tidak berlebihan.

• Akhlak berpakaian : sikap berpakaian yang pantas dan sopan sesuai dengan situasi dan kondisi. Fungsi utama pakaian adalah menutup aurat.

• Akhlak : perangai atau karakter yang menetap kuat didalam jiwa.

RANGKUMAN