bekas dirut pertamina dipanggil kpk soal bensin bertimbal

Upload: john-prasetio

Post on 08-Mar-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pertamina, Bensin Oplosan

TRANSCRIPT

  • Bekas Dirut Pertamina Dipanggil KPK Soal Bensin Bertimbal

    http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151013125820-12-84671/bekas-dirut-pertamina-dipanggil-kpk-soal-bensin-bertimbal/[10/15/2015 8:19:06 AM]

    DAFTAR / MASUK Cari

    Home Politik Nasional Ekonomi Internasional Olahraga Teknologi Hiburan Gaya Hidup Infografis

    Aghnia Rahmi, CNN Indonesia Selasa, 13/10/2015 12:58 WIB

    Home / Nasional / Berita Hukum Kriminal

    Bekas Dirut Pertamina Dipanggil KPK SoalBensin Bertimbal

    Sebarkan:

    Pekerja beraktivitas di anjungan lepas pantai Mike-Mike, milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java(PHE ONWJ) di Perairan Jawa Barat, Jumat 18 Juli 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

    Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Direktur Utama PT Pertamina, Baihaqi Hamid Hakim,dipanggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelaksana Harian Kabiro Humas KPK YuyukAndriati mengatakan Baihaqi bakal bersaksi untuk tersangka kasus suap bensin bertimbal atauTetraethyl Lead (TEL) untuk Pertamina, Muhammad Syakir.

    "Iya (Baihaqi) diperiksa sebagai saksi untuk MSY (Muhammad Syakir)," kata Yuyuk ketikadikonfirmasi CNN Indonesia, Selasa (13/10).

    Syakir adalah Direktur PT Soegih Interjaya (PT SI), perusahaan pemasok bensin bertimbal untukperusahaan pelat merah selama bertahun-tahun. Kolega Syakir yang juga menjabat sebagaiDirektur PT SI, Willy Sebastian Lim, telah lebih dulu dijebloskan ke penjara.

    Syakir disangka turut menyuap Direktur Pengolahan PT Pertamina, Suroso. Dia dijerat Pasal 5ayat 1 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    Sementara Willy telah divonis tiga tahun bui dan Suroso dituntut tujuh tahun penjara. Dalam amarputusan Willy, dijelaskan suap bermula ketika Willy ingin Suroso menyetujui The Associated OctelCimoany Limited (Octel) melalui PT SI menjadi pemasok bensin bertimbal untuk Pertamina.Bensin tersebut digunakan untuk kebutuhan kilang-kilang milik PT Pertamina (Persero) periode

    Ingin Lihat RhomaIrama, Warga IkutDeklarasi Partai Idaman

    Sumber Air yangLangka HambatPenanganan KebakaranLahan

    Terpopuler

    Rabu, 14/10/2015 22:09 WIB

    Bobotoh Diizinkan Pesta diSenayan, The Jak Ajukan Syarat

    Rabu, 14/10/2015 19:10 WIB

    Menit ke Menit Kerusuhan AcehSingkil Versi Kepolisian

    Rabu, 14/10/2015 19:59 WIB

    Kemendagri: 10 Gereja Di AcehSingkil Diminta Warga Dibongkar

    Kamis, 15/10/2015 00:39 WIB

    Komnas Perempuan: PemerintahGagal Jamin KebebasanBeribadah

    Rabu, 14/10/2015 12:29 WIB

    Pemda Aceh Gelar RapatRekonsiliasi Antar PemukaAgama

    CNN Video

  • Bekas Dirut Pertamina Dipanggil KPK Soal Bensin Bertimbal

    http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151013125820-12-84671/bekas-dirut-pertamina-dipanggil-kpk-soal-bensin-bertimbal/[10/15/2015 8:19:06 AM]

    Desember 2004 dan 2005. Saat 2003, Octel dan Pertamina membuat perjanjian kerja sama dalam bentuk Memorandum ofUnderstanding (MoU) tanggal 2 Mei 2003. MoU menyepakati pembelian TEL dilakukan pada 2003hingga maksimal September 2004 dengan harga US$ 9.975 per metrik ton. Namun pada saatyang bersamaan, Indonesia mencanangkan program bensin tanpa timbal per 31 Desember 2004dan target program dilakukan menyeluruh pada 2005.

    Selanjutnya, Willy memerintahkan Syakir menyampaikan kepada Miltos Papachristos (RegionalSales Director Octel) terkait aksinya untuk memperlambat proses penandatanganan SuratKeputusan Bersama (SKB) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri NegaraKelestarian Lingkungan Hidup, dan Menteri Keuangan terkait program tersebut.

    Di sisi lain, Willy mencari cara agar bensin dengan timbal dapat digunakan. Alhasil, Willymengusahakan penggunaan Plutecon sebagai oktan alternatif. Rupanya, alternatif tersebut dikutipermintaan imbalan sejumlah uang untuk pejabat Pertamina dengan alasan perusahaan lainpemasok Plutecon kepada Pertamina melakukan pemberian imbalan yang sama.

    Di tengah persaingan bisnis pemasok kilang minyak, rupanya perusahaan lain, TDS Chemical Co.Ltd menawar harga yang lebih murah yakni US$ 9.250 per metrik ton. Pihak Willy dan rekannyapun mencari alternatif untuk mempertahanankan perusahaan Octel --pada 2006 berubah menjadiInnospec-- agar tetap menjadi pemasok utama, alih-alih perusahaan lain.

    Alhasil, Willy menego Suroso. Akhirnya, PT Pertamina menurunkan harga menjadi US$ 9.250 permetrik ton untuk PT SI. Namun, PT SI selaku agen dari Octel menolak untuk menurunkan hargayang diminta PT Pertamina. Harga tersebut sama dengan harga yang ditawar TDS Chemical.Octel pun tetap meminta Pertamina untuk membayar dengan harga awal yakni US$ 9.975.

    Pada November 2004, Willy bertemu Suroso dan meminta pengiriman bensin dengan timbalsejumlah 450 metrik ton dengan harga US$ 11 ribu per metrik ton untuk pesanan yang diterimaseblum akhir 2004.

    Suroso menyetujui dengan syarat terdakwa Willy memberi fee sebesar US$ 500 per metrik ton.Willy pun sepakat.

    Suroso disebut menerima duit hingga US$ 225 ribu. Duit tersebut terdiri dari US$ 190 ribu yangdisimpan dalam rekening dan fasilitas biaya perjalanan Suroso ke London dengan fasilitasmenginap di Hotel May Fair Radisson sejumlah UK 749.6 serta di Hotel Manchaster senilai UK149.50.

    Jika kerja sama berlangsung hingga 2005, maka Suroso dijanjikan komisi tambahan.

    Terkait perpanjangan, Suroso membuat memo dengan terkait harga pembelian TEL atau bensindengan timbal senilai US$ 9.975 per metrik ton dengan total pembelian 455,20 metrik ton padatanggal 17 Desember 2004.

    Atas memo Suroso, Direksi PT Pertamina menyetujui proses pengadaan TEL. Setelahkesepakatan, harga melonjak menjadi US$ 10.750 metrik ton dengan kuota pembelian 446,4meterik ton. Total duit pembelian bensin yakni US$ 4,7 juta. Willy juga disebut menerima komisienam persen dari total penjualan US$ 276,5 ribu dan komisi US$ 300 ribu.

    Untuk memenuhi kebutuhan TEL di kilang Pertamina, Octel menjadi pemasok TEL yang disetujuiSuroso dengan rincian US$ 10.750 per metrik ton untuk total 307 metrik ton sesuai memo tanggal17 Februari 2005. Selain itu, perusahaan tersebut juga menjadi pemasok sebanyak 287 metrik tondengan harga US$ 10.750 dengan total 286 metrik ton melalui memo pembayaran tanggal 6 April2005.

    Warga Sumbang SeribuTabung Oksigen untukKorban Asap

    Gelombang Kabut Asapyang Terekam Drone

    Mapolda Jawa TengahHangus Terbakar

    Kontroversi FilmG30S/PKI

  • Bekas Dirut Pertamina Dipanggil KPK Soal Bensin Bertimbal

    http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151013125820-12-84671/bekas-dirut-pertamina-dipanggil-kpk-soal-bensin-bertimbal/[10/15/2015 8:19:06 AM]

    Ikuti diskusi dan kirim pendapat anda melalui form di bawah ini atau klik di sini

    Selasa, 13/10/2015 12:36

    Kasus Korupsi RS, KPK GaliKeterangan Mantan RektorUdayana

    Senin, 12/10/2015 18:02

    Fadli Zon Temui KPK KonsultasiSoal Antikorupsi

    Senin, 12/10/2015 12:21

    Inisiator Sempurnakan Revisi,Rapat Bahas RUU KPK Ditunda

    Senin, 12/10/2015 08:25

    Bambang Widodo Sebut PejabatNegara Alergi Dikontrol KPK

    Kamis, 15/10/2015 04:14

    Polisi Tetapkan Dua Tersangkadalam Kebakaran PT Mandom

    Rabu, 14/10/2015 09:25

    Polri Sekat Perbatasan Acehdengan Sumatera Utara PascaRusuh

    Selasa, 13/10/2015 23:28

    Alternatif Lain Hukuman MatiSelasa, 13/10/2015 21:05

    Kepala BNN: Daya Rusak NarkobaLebih Serius Dibanding Korupsi

    0 KOMENTAR

    Pada pembelian selanjutnya tanggal 20 April 2005, Pertamina membeli 704 metrik ton TELseharga US$ 7.568 per metrik ton. Kemudian, Pertamina membeli kembali TEL melalui PT SIkepadna Octel sebanyak 1.224 metrik ton dengan harga satuan US$ 10.750. Terakhir, pembeliansebanyak 1.332,59 metrik ton senilai US$ 14.325 pada 5 September 2005. (obs)

    Artikel Terkait

    Artikel Lainnya

    Sebarkan:

    500

    0 KOMENTAR

    2015 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and 2015 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rightsreserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed with permission.

    Tentang Kami | Redaksi | Pedoman Media Siber | Karir | Disclaimer

    CNN U.S. | CNN International | CNN en ESPAOL | CNN Chile | CNN Mxico | | | Trke

    Home Politik Nasional Ekonomi Internasional Olahraga Teknologi Hiburan Gaya Hidup Infografis Fokus Indeks

    cnnindonesia.comBekas Dirut Pertamina Dipanggil KPK Soal Bensin Bertimbal

    NvYWwtYmVuc2luLWJlcnRpbWJhbC8A: form1: query: button3:

    BocD9BY3JvYmF0V2ViQ2FwVElEMwA=: input3: textarea0: Silahkan login untuk menulis komentarshare_fb: onshare_tw: on

    NvYWwtYmVuc2luLWJlcnRpbWJhbC8A: form3: query: input3: