bappenas_tren global pembangunamnmm infrastruktur sda.pdf
DESCRIPTION
mmmTRANSCRIPT
-
0
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TrenGlobalPembangunanInfrastrukturSumberDayaAiryangBerkelanjutan
Oleh:
Prof.ArwinSabarGuruBesarTeknikLingkungan
KetuaKelompokKeahlianTeknologiPengelolaanLingkunganFakultasTeknikSipil&LingkunganITB
Dalam rangka Diskusi Pakar Perumusan Kebijakan Eco-Efficient Water Infrastructure Indonesia
Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas
Hotel Bumi Karsa Bidakara, Ruang Kunthi 210, Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 71-73, Pancoran, Jakarta Selatan
-
1
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN
1.1. SumberdanHidrologi.1.2. DaerahAliranSungaiHulu&Hilir1.3. Mitigasi&Adaptasi
II. PERENCANAANWATERINSFRASTRUKTUR
2.1. Debitrencana2.2. PengembanganSPAM2.3. KeandalansumberAir2.4. PedomanAlokasiSumberairuntuksektorDMI&Irigasi2.5. Pengembangan Model Kontinu Prakiraan Debit Air Sungai Optimasi
PengelolaanInfrastrukturSDA2.6. ManagementofWaterInsfrastructures2.6.1PengelolaanDamintuitif.2.6.2.PengelolaanOptimasiDamMultisektor.
III. SUMBERAIRSPAMDIKAWASANPESISIRPASUTDIURNAL
3.1. Umum.3.2. PasutPesisirKapuas&Kualitasair3.3. BarrageLongStorageAmbawangNonpasut
IV. MANAJEMENAIRCEKUNGANBANDUNGKAWASANSTRATEGISNASIONAL
4.1. DegradasiLahanMintakatLembang(DASCikapundungHulu)4.2. WadukMultigunaPLTADago4.3. StrategiPengembanganSPAMdiCekunganBandungV. KESIMPULAN&SARAN
-
2
TrenGlobalPembangunanInfrastrukturSumberDayaAiryangBerkelanjutan
Oleh:Prof.ArwinSabar
I. PENDAHULUAN1.1. SumberdanHidrologi.Sumber air adalah sumberdaya alam yang dapat diperbaharui melalui siklus Hidrologi,tergantung oleh iklim (subtropis/tropis) dipengaruhui faktor kosmik, regional dan lokalmembentukRezimHidrologi dimana komponennya (P,Q)berkarakter variabelacakdanstokastikdanpengaliranairmenujulautmerupakanfenomenadeterministik.Ketidakpastian iklim,cuaca mempengaruhi langsung komponen Hujan (P) dari SiklusHidrologi dan sesampai hujan di permukaan tanah dipengaruhi oleh tutupam lahan
terdistribusimenjadiairtanahdanairpermukaan(lihatGambar1.2)
Gambar1.1.SiklusHidrologi
8
PROSES
9 Sifattanah,batuan,Morfologi,topografi
9 Tutupanlahan
INPUT(Curahhujan)
OUTPUT9 Cadanganairtanah9 Airpermukaan
Besaran InputVariabel Acak/Stokastik Besaran Out putVariabel Acak/Stokastik
Climat change(Kosmik,regional & lokal )
Massa air tetap ( Ik+ C=1)
Prof.ArwinSabarbidkeahlianPSDA&Konservasi,ITB
Gambar1.2.Iklim&KonvesilahanterhadapKeseimbanganAir
-
3
1.2. DaerahAliranSungaiHulu&Hilir
Pembagianfungsiruanghidrologimenjadi2(dua)kawasanutamayaitukawasankonservasi(DASHulu )dankawasankerja(DASHilir),dalamupaya menjaminkelangsungansumbersumber air serta mengendalikan limpasan air permukaan terhadap ancaman banjir &kekeringandikawasanhilir.
Berdasarkankarakteristikhidrologiskawasankonservasiairmerupakan suplai sumberairutama untukdaerahbawahnya,dicirikan:Curahhujanrelatiftinggi,batuanrelatifmuda,morfologi bergelombang kasar, rentan terhadap erosi dan longsor sehingga ditetapkansebagaikawasankonservasiairdantanah.
Hidrologi adalah ilmu yang memperlajari pergerakan air di muka bumi baik kuantitasmaupunkualitasairdalamruangdanwaktudimanakomponenkomponensiklushidrologimerupakanvariabelacakdanfenomenastokastik.Pengaruhpemanasanglobaldanfaktorregional seperti perubahan temperatur di Samudera Pasifik dan faktor lokal sepertiperambahan hutan/ konversi lahan terbangun berpengaruh terhadap komponenkomponen hidrologi seperti hujan(P), debit air(Q) dan tinggi muka laut. Pengaruhpengaruh tersebut tercatatmelaluipospospengamatan komponensiklus hidrologidanpos observasi muka laut. Dari arsip data hidrologi sebagai input data, dapat dianalisafenomenadegradasi rezimhidrologidenganpendekatanmodelhidrologi statistik sepertiyangditunjukkanpadaGambar1.3.
HYDROLOGY MODEL
Kawasan Hulu
Boundary Hilir
Q Boundary Hulu
Persamaan Saint Venant :
( ) 01 2 = +++ fSxhhgBx hQBtQb
thB
xQ =
+
DAS HULU (Watershed Model)
DAS HILIR ,aliran permukaanbebas (Deterministik Model)
Gambar1.3.ModelHidrologi
DaridatatimeseriesdebitsumberairdariposdugaairQDAStsbdiatas:menunjukkankejadian besaran debit air tidak menentu dalam berjalannya waktu (t). Ketidakpastianbesaran debit airproseswaktu,dalam ilmu statistik karakter tsbdisebutVariabel acak(LihatGambar1.3dan1.4).
-
4
0
100
200
300
400
500
600
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Time Series
Deb
it (m
3/de
t)
Debit Harian
Gambar1.4.VariabelacakdebitsumberairpermukaanQ(19942006)Dari fluktuasi debit air dalam berjalannya waktu, menunjukkan terdapat 2 (dua) fasepengaruh iklim terhadap komponenutamaSiklusHidrologi,yaitumusimpenghujandanmusim kemarau. Dapat dijelaskan pada musim kemarau, debit air didominasi olehlimpasanakiferyangmorfologinyaterpotong (muncul mataairdan limpasanairtanahdikirikanan sungai) sedangkanmusim penghujan, debit air didominasi oleh limpasan airpermukaansedangkanalirandasar(limpasanairtanah)relatifkecil,tidaksignifikan(lihatGambar1.3).DariModelFisikHidrologi,besarandebitairpadamusimkemaraudebitairlebih dependent (cadangan akifermaksimal pada akhirmusim penghujan/awalmusimkemaraudstnyapadaperiodemusimkemarautidakterjadipengisianakifer,cadanganairtanahmenurunseiringmenurunnyapadaakifermenujuakhirmusimkemarau/awalmusimpenghujan) seperti diketahui aliran limpasan air tanah ke badan air sungai dalamberjalannya waktu dependent sedangkan pada musim penghujan debit air lebihindependent,karenapengaruhlimpasanairhujanyangjatuhdiDAS.Ditemukansumberair,berturutturutdari independentdependent adalahairhujan,airpermukaan air tanah, danmata air. Sehingga padamusim penghujan besaran kejadiandebit air didominasipergaruh limpasan airhujan (independent) sedangkanpadamusimkemaraudidominasilimpasanairtanah.(dependent)1.3. Mitigasi&AdaptasiPerubahan iklim dan cuaca mempengaruhi variabel utama siklus Hidrologi : terutamaCurahHujan(P),setelahsampaidipermukaantanahterdistribusitergantungtutupanlahanterinfiltrasi (tersimpan akifer) setelah jenuh menjadi limpasan air permukaan. Seiringlangkahterhadapperubahaniklimterhadapkeberlanjutansumberair(WaterSustainable),respondilakukandengandualangkahutama,yaitumitigasidanadaptasi.Mitigasi adalah meminimalkan dampak pengaruh iklim terhadap ancaman banjir dankekeringan dengan meningkatkan pengendalian limpasan air/pencemaran air di daerahAliran Sungai. Upaya ini dapat dilakukan dengan perencanaan tata ruang (kawasankonservasi dan kawasan kerja), pengendalian pemanfaatan lahan, intrumen IndeksKonservasi (Keppres No.114 1999 Kawasan Konservasi Bopuncur), reboisasi, artificial
-
5
recharge dsb.Bentukkonkrit upayamitigasi secaraundirect:penerbitan peraturan/UUpengendalianlimpasan/pencemaranairdandirect:Insentif&dissentif,sbb:1. UnDirect(Taklangsung):penerbitanUUdanPeraturanterkaitpengendalian
lingkunganair. UUno26th.2007tentangPenataanruang UUno7th2004tentangSumberdayaair UUKehutananNo.41Tahun1999Pasal18Ayat2yangmenyatakanbahwa:..luas
hutansuatuDASminimal30%dengansebaranyangproporsional. UULingkunganhidup/PPAmdal PPNo.16tahun2005tentangPengembanganSistemPenyediaanAirMinum Keppres114th1999KawasanKonservasiairdantanahBopuncur
2.Direct(Langsung):InsentifdanDissentifAdaptasimeliputirekayasateknologidansosialuntukberadaptasiterhadapkeacakandebitair terhadapancamanbanjirdankekeringan pengaruhperubahan iklim.Bentukadaptasiterhadapketidakpastianbesarandebitair,langkahpendekatanditrapkandebitrencana(banjirdankekeringan).II. PERENCANAANWATERINFRASTRUKTUR
2.1. Debitrencana
Variabelacakadalahsuatukejadiandimanabesarannyatidakmenentudalamprosesruangdanwaktu.KetidakpastiankomponenutamaHidrologi(P,Q)terukurmelaluipengamatan(pos hujan atauposdugaair) ,hal ini mengantarparaahli meneliti perilaku debitairhistorikaluntukdapatmengetahuiambangbatasbesarankejadiandebitairmasadepan.
Ancaman bajir dan kekeringan ke masa depan , ditempuh langkah adaptasi:menerapkan konsep debit rencana .Hubungan Keandalan keberhasilan dan periodeulangdiekspresikan,sbb: (1P )=1/R ,dimana : P=keandalan/keberhasilan komponenHidrologi(%)danR=periodeUlangkejadian.
Misalnya:Suplaisumberairuntukmemenuhisektoririgasi:keandalan/keberhasilanP=80% maka ekivalen dengan periodeUlang(R=100/20=5thn),berarti dalamselang100(seratus)tahunterjadi20kalidansetiap5(tahun)terjadi1(satu)kalinilaiambangdapatdilampaui.
Pengendalianbanjir&kekeringan:
Drainasemikro(Drainasepermukimanperkotaan):QR=215tahun Drainasemakro(Drainasealamiahsungai):QR=2050thn DrainaseRelKeretaapi/JalanTOL:QR=50thn Drainasebandaraudara:QR=50100tahun Intakeairbakuuntuksektoririgasi:QR=5thn Intake airbakuuntuk sektorDMI (Domestik ,Municipallity ,industri) :QTr=1020
thn.
-
6
2.2. PengembanganSPAM
Penegembangan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan terbagi dalam 3 (tiga )Komponen ,yaitu berturutturut disebut Komponen sumber Air baku, KomponenPengolahanAirdanKomponenPelayananAir (lihatGambar2.1).Pada tingkatkomponenpelayananairdimanakepuasaankonsumenmemenuhistandart:kualitasair,kuantitasair,Kontinuitasairdanhargajualairyangkompetitif.
Untukmendapatkandebitrencanabanjir&kekeringanmelaluianalisaHidrologistatistik:tes kecocokan distribusi teoritis debit air historik, supaya dapatmenentukan distribusistatistik sehingga dapat menentukan debit rencana air didasarkan pada keandalanbesarandebitairkemasadepan.
Tabel2.1.KriteriaTeknisAlokasiAirBakuSumberAirSungai
DesainSumberAirBaku
DebitAirSuksesifKering
DMI(DomestikMunicipalityIndustri)
Irigasi
115hari R=1020thn 1530hari R=5thnSumber::Tamin,ModifikasiKriteriaDisainAirBakuMBAPUCiptaKarya(2009)
Gambar2.1.PengembanganSistemPenyediaanAirMinumPerkotaan
-
7
2.3. KeandalansumberAirDefinisidebitrencanaairbaku:KeandalanQ95%(QR20thn)dengandurasi1(satu)hariartinyadalam100tahunratarataterjadi5(lima)kalikejadiandebitkeringtidakdipenuhiataudalamperiode20tahunterjadipalingsedikit1(satu)kalidebitsumberairbakutidakdapatdipenuhi.Bila rentang karakter acak sumber air, beruruturutan disusun dari independen kedependendarihasilpenelitiandandisusunberuruturutan:Airhujan,airpermukaan,airtanah dan mata air, didapatkan air permukaan lebih dependend dari air hujan,sedangkanMataairlebihdependeddariairpermukaan.Pos pengamatan debit air dibagi 2(dua) yaitu pos debit air primair dan pos debit airsekundair. Pos pengamatan debit air primair,merupakan pos yang dijadikan referensidalam pengembangan sumber air waktu pengamatan relatif panjang lebih 50 tahun,sedangkanpospengamatandebitairsekundairdigunakan untukkepetinganproyek (airbaku domestik atau irigasi,waduk) pengamatan relatif singkat (510) tahun. Semakinpanjang data pengamatan debit air,maka kualitas data semakin baik sehingga faktorpenyebabkeacakanvariabelhidrologiterwakili,yaitufaktorkosmik,regionaldanlokal.Menurut UU No. 7 tahun 2004 pasal 34 ,ayat (1): pengembangan sumber daya airditujukan untuk kemanfaatan sumber daya air memenuhi kebutuhan air baku untukrumahtangga(domestik),pertanian(irigasi) ,industridstnyadanuntukberbagaikeperluanlainnya.Pengembangansumberairbakudari sungai,perludibangunsuatukriteriadisainair baku terutama untuk air baku sektor DMI dan irigasi. Sebagai pedoman dapatdigunakan kriteria disain airbaku ,yaknimemodifikasi keandalandebit air digunakanpadaMetropolitan Bandung Urban Development Program (MBUDP), 2004 ( lihat Tabel2.1).Daridata pengamatan debitmataair disusundebit minimum suksesif dengandurasi (1,2 ,7,15,30dan60 )hariyang terjadi pada periodemusimmusimkering,masingmasing rangkaiandatadengandurasi(1,2,7,15,30dan60)haridilakukan teskecocokan distribusi teoritisdengan tesgoodnessoffit . setelahmengetahui distribusiteorisyangcocok,dilakukanperhitungandebitairrencana sesuaiperiodeulang 2,5,10,15,20dan50tahundanselanjutnyadibuatkurvadebitkeandalandebitairpadamusimmusim kemarau,menggunakan kriteria teknis alokasi airbakuBandungMetropolitanArea(1994).KisarandebitrencanauntuksumberairbakuDMIberkisardebitairrencanakering periode ulang 20 tahun dengan durasi 1 hari sampai debit air rencana keringperiodeulang10tahundengandurasi14hari.AnalisaStatistikUntukmeneliti nilainilaivariabelacakdaridebitair,dilakukantes pencocokandistribusiteoritis tertentupadanilainilaiobservasiacakhasilpengamatandebitair (Chow,1964).Nilaiobservasi debit airdi sini adalahdatadebitharianminimum. Jenisdistribusi yangsering digunakanuntukmenganalisadebitekstrimkering (Lindsley,1969danSoewarno,1995),yaitu:
DistribusiekstrimtipeIII(WeibullatauGumbeltipeIII).- DistribusiLogPearsontipeIII.- DistribusiLogNormal.
Sebagaipembandingdistribusinormalturutdiperhitungkandalampencocokkandistribusiteoritis. Jadi, ada empat distribusi teoritis yang diujikan kepada data debit harian
-
8
minimum.Keempat distribusi dengan menggunakan uji goodnessoffit yang berfungsiuntuk memilih fungsi distribusi yang sesuai dengan sampel dengan cara menentukankesesuaianantarasampeldengandistribusiteoritistertentu.Ujigoodnessoffitbertujuanunutkmenguji hipotesisHo (sampel berasal dari ddistribusi teoritis yang diujimelawanhipotesisH1(sampelbukanberasaldaridistribusiteoritisyangdiuji).Untukmengujikeduahipotesistersebut,terdapatduaujiyangdapatdigunakan,yaitu:
- Uji2(chikuadrat)
- UjiKosmogorovSmirnov(KS)Uji 2 lebih sesuai untukmenguji fungsi distribusi diskrit, sedangkanuji KS lebih sesuaiuntukmengujidistribusikontiniudengannilaiparametertelahdiketahuiatau tidakperluditentukandarisampel.Dua faktoryangmenentukandua jenisujiyangdigunakandapatdilihatpadaTabel2.2.
Tabel2.2FaktoryangMenentukanJenisUjiStatistikJenisDistribusi ParameterSampel UjiyangDigunakan
Diskrit Diketahui 2Diskrit Diperkirakan 2Kontiniu Diketahui KSKontiniu Diperkirakan 2
Sumber:StatisticalproceduresforEngineering,ManagementandScience
Uji penentu lainnya adalah data. Untuk uji 2, dibutuhkan minimal empat data yangberbedauntukvariabelkontiniudenganfrekuensisetiapdataataukelasdata.Jikakondisitidakmemnuhi,makadigunakanujiKS.Karenaujiinitidakbergantungpadajumlahdata(Blank,1980).Uji2mengukurperbedaanrelatifantarafrekuensihasilpengamatandenganfrekuensiyangdiharapkandarisebuahdistribusiteoritis,jikasampelberasaldaridistribusiteoritisyangdiujikan.Besarnyaperbedaanantarafrekuensihasilpengamatandenganfrekuensiyangdiharapkandari distribusi teoritisdinyatakan sebagai 2 yangditentukan denganpersamaan berikut(Blank,1980):
2==
ki i
ii
EEO
1
2)(
Ei=n.PiDimana:
k:jumlahvariabelyangberbedaataujumlahkelasOi:frekuensihasilpengamatanEi:frekuensiyangdiharapkandaridistribusiteoritisn :jumlahdataPi:peluangdaridistribusiteoritis
Uji KSmenetapkan suatu titik dimana terjadi penyimpangan terbesar antara distribusiteoritis dan sampel. Sebelum data sampel uji, terlebih dahulu data diurutkan dari nilaiterkecilsampainilaiterbesar.Untukmenggambarkanserangkaiandatadebitsebagaisuatukurvafrekuensikumulatif,makaperludiputuskanapakahprobabilitasatauperiodeulangyang digunakan dalam penggambarannya. Ada bermacammacam persamaan untukmenetapkan nilai ini, yang dikenal sebagai posisi penggambaran (position plotting)(Benson, 1962). Dari metodemetode tersebut, metode Weibull merupakan metode
-
9
metode yang paling sering digunakan untuk analisis peluang dan periode ulang datahidrologi (Soewarno,1995 ).Nilaipenyimpangan terbesarditentukanmelaluipersamaanberikut:Dn=MaksimumIF0(X)SN(X)I Jikadistribusi teoritis telah terpilihbarudicaridebit andalandari sungai tersebut.Debitandalanadalahdebitminimumyangterjadiatauterlampauisecararataratapadaperiodeulangtertentu.Denganditetapkannyadebitandalanyangtersediapadasumberair,makadapatdiketahuipeluangkegagalandarisuatukriteriadesaindalamusahapenyediaanairminumsehinggadapatdilakukantindakanantisipasi.
DiagramAlirPenelitianKeandalansumberAirFlowdiagrampenelitianKeandalansumberAir(lihatGambar2.2)dapatdijelaskan,sbb:1. DataDatadebitharianyangdigunakandalampenelitianadalahdatadebitharianminimum
terukur2. Pengolahanawaldatadebitharian
Sebelumdatadebithariandiujidenganujigoodnessoffit,terlebihdahuludilakukanpengolahandataawaldenganlangkahlangkahberikut: Pengolahandatadebitharianminimumpospengamatandebityangdianalisis Pengurutan data debit harianminimum hasil pengelompokkan dari yang terkecil
sampaiyangterbesaruntuksetiapdurasi. Penentuanberbagaiparameterdatasample
3.PenentuandistribusiterpilihUntukmasingmasingujistatistik,dicariuntukdistribusinormal,lognormal,gumbeldanlogpearsonIII. UjiKosmogorovSmirnov Uji2(chikuadrat)
4.PenentuanDebitAndalanDebitandalandihitunguntukdurasi1,2,7,15,30dan60haridanPeriodeUlang5,10,20,50tahun.
5.PembuatanKurvaDebitAndalanMataAirJikakurvadebitandalansudahdibuat,makadibandingkandengankebutuhanairbaku
disainPDAMdandilihatrangedebitandalanuntukdurasidanPeriodeUlangtertentu.
-
10
Diagram Alir Analisis Peluang Debit Air musim kering(Ekstrim Kering)
Seleksi data & urutan data debit air 1,2,7,15,30 dan setengah bulanan kalender
Pemilihan distribusi teoritis ( Normal, Gumbel dan log Person III) yang cocok
dengan Uji Goodness-of-fit
Hitung debit air minum Periode Ulang5, 10, 20, 50 tahun dengan distribusi teoritis terpilih
Debit air minimum dengan Periode Ulang 5,10,20 dan 50 tahun
Kurva peluang debit air minimum ekstrem kering
Keandalan Debit Air Baku
Kawasan Hulu
Boundary Hilir
Q Boundary Hulu
Keandalan sumber air
Q = C (P.A)+ b
C= f( P,I,, Tutupan lahan)P : variabel bebas ( Randown variabel)
A : Luas tanggapan hujan
Q: variabel tergantung( Randown variabel)
b : aliran dasar ( tutupan lahan, batuan )
Gambar2.2.DiagramalirKeandalansumberairpermukaanDari data debit harian historikal tercatat (19942006), menggunakan diagram alirpenentuan keandalan sumber air pada musimmusim kemarau, untuk memperolehambang batas keandalan debit sumber air proseswaktu, dapat dipresentasikan padaTabel2.3.
Tabel2.3.KeanadalansumberairsungaiuntukPengembanganSPAM
Durasi 2Tahun 5Tahun 10Tahun 20Tahun 50Tahun Distribusi
1 12.19 7.98 6.43 5.4 4.45 LogPearson
2 12.47 8.41 6.95 5.99 5.1 LogPearson
3 12.77 8.65 7.23 6.31 5.48 LogPearson
7 14.5 10.09 8.58 7.61 6.74 LogPearson
10 15 10.63 9.16 8.22 7.39 LogPearson
15 15.54 11.31 9.9 9 8.21 LogPearson
30 18 13.18 11.39 10.19 9.07 LogPearson
60 20 14.23 12.03 10.53 9.11 LogPearson
-
11
Simulasi kejadian keandalan sumber air :durasi 1(satu )haridenganperiodeulang 20tahunvskejadiandebitairsungaidari1994s/d2006,dipresentasikanpadaGambar.2.3
Keandalan Air Baku Q 95% SPAM (1994-2006)
0
100
200
300
400
500
600
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Time Series
Deb
it (m
3/de
t)
Debit Harian Debit Andalan
Gambar2.3..KeandalansumberairSPAMVSDebitSumberAirHistorikal
2.4.PedomanAlokasiSumberairuntuksektorDMI&Irigasi
UUD fasal 33 ayat 3: Air dan tanah digunakan sebesarbesar untuk kepentingan rakyatbanyak(antaralain:kebutuhanairpokokSektoririgasidanDomestikMuncipalityindustridst)KebutuhanairbakuuntuksektorDMIdansektoririgasimerupakankebutuhanpokoksedangkan Sumber air terbatas , seiring perkembangan permukiman perkotaan lajukebutuhanairDomestikMunicipality Industri(DMI)meningkatpesatsehinggasangat logisdanadilbila berbagai sumber air (DMIdan irigasi ) sesuai UUD fasal33ayat3perluberbagaisumberair sehingga perludibuatpedomanalokasiair berdasarkan ketentuanbaku Dep.PU DirjenSDAdanDirjenCiptaKaryasepertidiperlihatkanpadaGambar2.4.diagramalirpedomanalokasiairsungaiuntuksektorIrigasidanDMI.
-
12
Gamb2.4.Diagramalirpedomanalokasiairsungaiuntuksektoririgasi&DMI
Tes Simulasi Pedoman Alokasi Sumber Air untuksektor Irigasi dan DMI (1994-2006)
0
50
100
150
200
250
0 50 100 150 200 250 300 350Time series
Q (m
3/s)
Q Q880% Qirigasi Qdomestik
Gambar 2.5: Keandalan sumber air sektor Irigasi & DMI
Kelemahan Pengelolaan water infrastruktur (Dam irigasi , waduk ) untuk obyektifmenjamin pasokan sumber air misalnya sektor irigasi , ditempuh langkah adaptasiterhadapketidakpastiandebitsumberairfungsiwaktudengandebitrencana:keandalan/
-
13
keberhasilanQ80%untuksetengahbulankalender(analogQR=5tahun),artinyaselangwaktu 5thnterdapatlimpasansumberairyangdatang(lihatGamb2.5)terbuangmelaluispillway.(LihatGamb.2.5)ObyektifOptimasi adalah pemanfaatansumberairsemaksimummungkin melaluifungsiultilitas(water infrastruktur )hal inidimungkinkan bilakita dapatmengetahui besarandebitsumberairyangdatangsatulangkahkedepan.Berdasarkanmemoiretercatatpadapospos pengamatan Komponen utama siklusHidrologi ,dengan korelasi sparsial (P,Q)dapat dibangunModel Kontinu Prakiraan debit air satu setengah bulan kalender kedepan, sehinggamemungkinkan dilakukan langkah optimasi pemanfaatan sumber airfungsiutilitas :Dam irigasi/waduk untukdapatmemenuhi kebutuhan/permintaan lajusektordomestik,MunicipallitydanIndustri(DMI)sertasektorIrigasi.2.5.PengembanganModelKontinuPrakiraanDebitAir Sungai Optimasi Pengelolaan
InfrastrukturSDAModelKontinuPrakiraandebitairsatu langkahkedepan,memanfaatkanperubahan iklimterhada siklusHidrologi,membentuk suatuRezimHidrologi tercatatmelaluipengamatanPosposutamasiklusHidrologi. Dengan meneliti suatu satuanperiodeRezimHidrologitercatatpadaposposutamaHidrologi (P,Q)membuat matriks Ketautan komponenkomponenUtama SiklusHidrologisdalamruangdanwaktu,dapatdibangunsuatuModeldisebutModelKontinuPrakiraandebitairsehinggapengelolaanDamIrigasi/wadukdapatdioptimalkanuntukmemenuhisuplaiairdidownstreamuntuksektorairirigasi,sektorAirDMIdanPembangkitTenagaAir(Arwin,ProsedingPSDAITB,1993).MatriksKetautanSpartialKomponenUtamaHidrologiPengembangan modelkontinu debitair masadepan yangtidakmenentudalamproseswaktu(VariabelacaksiklusHidrologi),terdapat3(tiga)model,yaitu:ModelBiner,ModelTerner,danModelKuaterner. ModelKontinu dikembangkan dariketautanspartialdanwaktu dari Komponen utama (P,Q) siklus Hidrologi. Ketautan variabel utama siklusHidrologidalamruangdanwaktuF(x,y,z,t)dipresetansikandalambentukmatrikketautanspartialKomponenUtamaHidrologi(lihatTabel2.4).
Tabel2.4.MatriksKetautanKomponenutamaSiklusHidrologi
1 Qt 1Qt+1 Qt 1Qt Qt 1P3 Qt 1P2Qt1P1Q t1
1 Qt+1Qt Qt+1P3 Qt+1P2Qt+1P1Q t+1
1QtP3
QtP2
QtP1
Qt
1P3P2
P3P1
P3
1P2P1
P2
1P1
Qt1Q t+1Q tP 3P 2P1Nilai
-
14
Matriks Ketautan Sparsial komponen utama siklus Hidrologi dalam ruang danwaktuF(x,y,z,t)didasarkanketautan2(dua)variabelacak,menggunakanpendekatan matematisKoefisen ketautan.Model Kontinu PrakiraanDebit Air ,yang signifikan terpakai adalahModelKuaterner.ModelKuaterner(KorelasiEmpatVariabelAcak)ModelKuaterner terdiridariempat stasiunhidrologi yaitu stasiun1 (P1)dengan curahhujanX1 ,stasiun2 (P2)dengancurahhujanX2danstasiun3 (P3)dengancurahhujanX3sertastasiun4 (P4)dengancurahhujanX4.Stasiun2(P2)dengancurahhujanX2 danstasiun3(P3)dengancurahhujanX3sertastasiun4(P4)dengancurahhujanX4bertindaksebagaipenjelasbagistasiun1(P1).Stasiun1(P1) dengan curah hujan X1 sebagai yang dijelaskan. Skema korelasimodel ini dapat dituliskansebagaiberikut:Persamaanregresiliniermodelkuaternerdinyatakansebagaiberikut:
x1=r2x2+r3x3+r4x4+ dengan:
++= jjjj xxrxxrxxrxx 4433221 AsumsiE(xj)=0untukj=2,3,dan4.
NilairidapatdihitungdenganmenggunakanpersamaanYuleWalkersebagaiberikut:
11
1
3424
3423
2412
4
3
2
rrr
=
14
13
12
KoefisiendeterminasiR2dankesalahanrelatifdihitungdenganpersamaansebagaiberikut:
=1+r22+r3
2+r422(r212+r313+r414)+
2(r2r323+r2r424+r3r434)
R2=12 Koefisienkorelasiparsiildituliskan:
= 22r
X1
X3
X4 14
34
X2
12
23 24 24
Gambar2.8.TipeKorelasiKuaterner
-
15
= 33r
= 44r
dengan:=1(23
2+242+34
2)+2232434 2 =12(134
2)13(232434)14(242334) 3 =13(124
2)12(232434)14(342324) 4 =14(123
2)12(242334)13(342324) Model kuaterner dapat digunakan pada DAS untuk pengelolaan waduk air denganketidakpastianmasayangakandatang.ModeliniterdiridariempattipeyaituModelTernertipePPP(Q1),tipePPQ(Q1),tipePQQ(Q1)dantipeQQQ(Q1).FormulaketautanModelKaterner,dapatdipresentasikansebagaiberikut:
+++= 4433221 prprqrq ( )2
222
QQq = , ( )3
333
PPp = , ( )4
444
PPp =
dengan:q1 =prakiraandebitairpadawaktut+1q2 =debitairpengamatanpadawaktutp3 =pengamatanstasiunhujan1padawaktutp4 =pengamatanstasiunhujan2padawaktut
PengetrapanModelKontinuKatenerstudiakademikoperasioptimalWaterInfrastruktur,Dam irigasiKalibawangSungaiProgo dapatdiperlihatkanpadaGambar2.4 ,sebagaiberikut:
Peramalan Debit air Dam Kalibawang S.Progo (1994-2006)
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
Jan-93 Oct-95 Jul-98 Apr-01 Jan-04 Oct-06 Jul-09
Durasi (Bulan)
Q (
m3/
s)
Qhistorik Qsintetik
Gambar2.9.SimulasiModelKontinuPrakirandebitairS.Progo.
-
16
Sedangkan Model KetautanKartener dari Prakiraandebit air dibadan airKaliProgodipresentasikan,sebagaiberikut:
Tabel 2.5. : Model Kontinu Prakiraan debit air Bendung Kalibawang - S. Progo
Bulan Jenis Korelasi Koefisien Persamaan
Januari PPPQ 0.848 Qt = 56.8 + 0.256P3(t) - 0.094P1(t) - 0.044P7(t)
Februari PPQ'Q 0.695 Qt = 23.006 + 0.499Q(t-1) - 0.033P4(t) - 0.141P5(t)
Maret PPQ'Q 0.819 Qt = (-7.812) + 0.677Q(t-1) - 0.085P4(t) + 0.164P5(t)
April PPQ'Q 0.586 Qt = (-5.125) + 0.435Q(t-1) + 0.066P4(t) + 0.125P5(t)
Mei PPPQ 0.431 Qt = 52.442 + 0.101X2(t) + 0.09P4(t) - 0.147P5(t)
Juni PPQ'Q 0.957 Qt = (-1.506) + 0.596Q(t-1) + 0.131P3(t) + 0.186P8(t)
Juli PPQ'Q 0.888 Qt = 1.419 + 0.638Q(t-1) + 0.066P3(t) + 0.011P7(t)
Agustus PPQ'Q 0.852 Qt = 5.442 + 0.577Q(t-1) + 0.259P2(t) - 0.296P3(t)
September PPQ'Q 0.948 Qt = 2.633 + 0.761Q(t-1) + 0.019P1(t) - 0.009P7(t)
Oktober PPQ'Q 0.945 Qt = 9.969 + 0.26Q(t-1) + 0.03P4(t) + 0.054P5(t)
November PPQ'Q 0.906 Qt = 1.017 + 0.913Q(t-1) - 0.023P3(t) + 0.09P4(t)
Desember PPQ'Q 0.748 Qt = (-9.959) + 0.761Q(t-1) + 0.102P3(t) + 0.072P6(t)
2.6.ManagementofWaterInsfrastructures
2.6.1OperasiDamintuitif.
ContohkasusakademikdiDamKalibawangSungaiProgo,dengan memanfatakan datadebitairsetengahbulanankalenderhistorikal(19932006)dantespedomanalokasiairsungaiuntukirigasidanDMI,diperlihatkanpadaGambar2.10.
operasi Intuitif Dam Multisektor Kalibawang untuk Irigasi dan Domestik
0
50
100
150
200
250
0 50 100 150 200 250 300 350Time series
Q (m3
/s)
Q Q*80% Qirigasi Qdomestik
Gambar2.10.OperasiIntuitifDamuntuksektorDMI&Irigasi
-
17
2.6.2.OptimasiDamMultisektor.
Untukmemaksimalkan alokasi air untuk kebutuhan pokok rakyat banyak ( irigasi dandomestik).Ketidakpastiandatangnyadebitairmasadepan(Variabelacak)dalammodelintuitifmenggunakanpendekatanadaptif:menetapkansecaraadaptasiintuitifsuplaiairirigasidenganketersediaandebitsetengahbulanankalenderdengandebitrencanakering80% dibadanair sungai sehingga ModeloperasipengelolaanbendungMultisektor,dilakukansecara intuitif dengammenetapkan alokasiairuntuk Irigasi ,Ketersediaanair80% dikurangi suplai air domestik (Q95%) sehingga berpengaruh pasokan air untukmengairiirigasiberkurang.Untukmemaksimalkanpasokanairuntukirigasiperludapatmengatasi besaran debit air yang datang setengah bulan kalender ke depan denganmembangun ModelPrakiraandebitair masadepan sehinggaalokasi air untuk irigasidapatdimaksimalkanmencapaisuplaimaksimalkeandalanairbakuQ80%.ModelPrakiraandebit air setengah bulanan kalender kedepan ,menggunakan ModelKontinu Katerner Prakiraandebitsetengahbulanankalender dibangundaripencatatankomponenkomponenutamaposposSiklusRezimSiklusHidrologi.Lingkunganekonomibendungan:
Gambar2.11.DamMultisektor
Obyektif:optimilisasisuplaiairsektoririgasi&DMIKonstrain:
1. Kesinambunganmasa:QS=QIQDMIQSpillWayDimana:Qs=DebitSungai,variabelacakQi=DebitsuplaiIrigasi,variabeldeterminantQDMI=DebitairuntukDomestikMunicipality,variabeldeterminant
2. Suplaiairirigasi:(Q80%Q95%)
-
18
3. Qdownstream:0
-
19
III. SUMBERAIRSPAMDIKAWASANPESISIRPASUTSEMIDIURNAL
3.1. Umum.
Wilayah pesisir pasut semi Diurnal tersebar di Nusantara : pesisir Kapuas Kecil ,Mahakam,Barito,Siak,Indragiri,Batanghari,Musi.Sungaisungaidipesisirpantai,yangpasangsurutnyasemiDiurnal,Sumberairdidominasi:berwarna&terancamintrusiairlautjauhkedaratanterutamapadamusimkemaraupanjang.
SalahsatuPesisirPantaiKapuaskecil,dipengaruhipasuttipesemidiurnaldimanadalamsatu periode terdapat 2(dua ) kali pasang dan 2(dua) kali surut sehingga pesisirterbentukbermorflologi landai .Tumbuhanorganik ,yangmati terendam di rawarawasehinggaprosesasimilasidenganudaraterhalang,memproduksimateriterlarutdalamairberwarna. SungaiKapuas&S.Landak merupakan sungaiutama ,berpotensi lebihbaiksebagaisebagaisumberairbakudarisisiwarnadanintrusiairlaut.
Ketersedianairbaku dipesisirKapuas ,dari sisikuantitasairberlimpah tapi terancamintrusi air laut tergantung pada iklim (Basah,Normal & Kering). Menghadapiketidakpastianintrusiairlautdibangun2(dua)penyadapanairbakuyakniIntakeairbakuutamadan intakeairbakuCadangandiPanepat,pengaruhketidakpastian intrusiair lautterhadapsumberAirbakumakapengoperasianIPAdilakukandengan3(tiga)cara,yakni:
Pada iklim tahun basah pada musim kemarau basah intake airbakuutama tidakterpengaruhintrusiairlaut.
Pada iklim tahunnormal padamusim kemarau Intake airbakuutamapadabulanterkering terintrusi air laut ,dilakukan pengalihan penyadap ke Intake air bakucadangandiPanepattidakterintrusiairlaut(SeiLandak)
PadaIklimtahunkeringpadamusimkemarauKeringIntakeairbakuutamaterintrusiberat sampai Intake air baku cadangan Panepat sehingga Long Storage Panepatdioperasikan
Dari pengamatan salinitas dipesisir Kapuas terdapat tendensi rambatan intrusi air lautsemakin jauhkehuludanfrekwensikejadian intrusiair lautdi intake airbakusemakintinggi sehingga semakin terancam pelayanan air minum di masa depan dampakperubahaniklimGlobaldanancamankonversilahandihuluSungai..
Untuk pembangunan keberkelanjutandiKawasanpesisir kapuas menujuMetropolitanPontianak(KotaPontianak,Kab.PontianakdanKab.KubuRaya),memerlukansumberairbaku layak ( fresh water ) ,tidak terpengaruh intrusi air laut pada musim kemaraumemanfaatkanpotensikelebihankwantitasairdipesisirKapuas.
3.2.PasutPesisirKapuas&KualitasAir
Propinsi KalimantanBarat terletakdibagianbaratpulau Kalimantan ataudi antara garis2o08LUserta3005LSsertadiantara108o0BTdan114o10BTpadapetabumi.Berdasarkanletak geografis yang spesifik inimaka, daerah Kalimantan Barat tepat dilalui oleh garisKhatulistiwa (garis lintang0o) tepatnyadiatasKotaPontianak.Karenapengaruh letak inipula,makaKalbaradalah salah satudaerah tropikdengan suhuudara cukup tinggi sertadiiringikelembabanyangtinggi
-
20
Kalimatan Barat terdapat Sungai Kapuas sangat mempergaruhi kehidupan dalammenghadapialamterutamadipesisirkapuas.SungaiKapuas,berawaldaripengununganKapuasHulu&PengununganMullerdanpengununganSchwanermengalirdarimelintasiberturutturutPutussibau,Sintang,SanggaumelintasipesisirKotaPontianakdanberakhirdilautSelatKarimata(LihatGamb.3.1.PetaKalimantanBarat&PesisirKapuas.
Gamb3.1.PetaKalimatanBarat&PesisirKapuas
Muara S. Kapuas di selat Karimata berkarakteristik Pasut Semi Diurnal sehingapembentukandeltadipesisirKapuasdidominasimorfologilandaidanberawa,sehinggapesisirKapuasKualitasairterintrusiairlaut&kualitasairberwarna.(LihatTabel3.1)
SelainsungaikapuasyangsangatdominandipesisirKapuas,terdapatanaksungaiLandak(7440 Km2) mengalir berawal pengunungan GunungNiat (+ 1701) mengalirmulai dariSerimbauteruskearahBaratSelatanbertemudipesisirsungaiKapuasdiKotaPontianak.SungaiLandaksebelumbermuaradiS.Kapuas,disebelahselatanS.LandakterdapatanaksungaiAmbawang(540Km2)berprospekmemberikanpeluangdijadikansumberairnonpasut sepanjang tahun relatif dekat dari Pusat Aktifitas Pengembangan MetropolitanPontianak.(lihatGamb.3.2danGamb3.3)
Tabel3.1:DataSungaisungai&Kualitasairdipesisirkapuas
-
21
JarakdariPontianak
LuasDASDebit
RatarataDebit
Andalan
(Km) (Km2) (m3/dt) (m3/dt)
S.Landak(Penepat) 25 7440 370 39 SalinitasterjadisecaraperiodikS.Landak(Biyun) 32 7385 367 38 TidakterjadiSalinitasS.Ambawang 5 540 27 4 Salinitas3blnpertahun;AirberwarnaS.Malaya 6 93 5 0.56 AirBerwarnaS.Mandor 6 265 15 1.8 AirBerwarnaS.SengahTemila 24 375 38 5.8 AirBerwarna
Sumber Keterangan
Gamb.3.2.DASLandak&SubDASAmbawang
-
22
Gamb3.3.LokasiIntakeAirbakuKotaPontianak&SungaiAmbawang
KawasanpesisirKapuas dibentukoleh Pasangsurut tipesemidiurnaldi Estuary sungai(BoundaryHilir) dan Debitairdari Hulusungai (BoundaryHulu)dipengaruhi debitairfungsi iklim( musim penghujan dan musim kemarau). Pada kawasan pesisir morfologilandaitermkonveksikecepatanairdipermukaanbebas(jV/jx=0) sehinggapersamaansaintvenantdapatdituliskan,sbb:
Persamaan diferensial gerak air di permukaan bebas , dengan kemiringan relatif
kecil dapat diekspresikan dalam persamaan differential partial Saint Venant
F(x,t), sbb:
1. Pers. Kesinambungan
0=+
tHB
xQ
2. Pers. Momentum
0=++
gSfxHgA
tQ
RACQQ
S f 22=
dimana : Q = debit air, t = waktu(sumbu ordinat) , C = koef. Chezy, R =
-
23
Pers. differensial partial saint venant didiskretisasi dengan Finite difference (Dx, Dt ) Panjangsungaididiskretkandalamruasruas (DX)ujungruasdisebutnodeditempatkanHdantengahruasditempatkanQsedangkanperiodepasangsurut(T)didiskretasi(DX).
DiskretisasiRambatanPasangsurutdipesisir
Initialcondition
BoundaryconditionHilir
BoundaryconditionHulu
Gamb.3.4.:BoundaryConditionProblemeRambatanPasut
Diskretisasipada titik ganjil(ujungruas)diletakan tinggimukaair(H)sedang ,ditengahruas (titik genap)diletakandebit air (Q) maka dengan menggunakan metodebedahingga(finitedifferent)sketmaImplist CrankNicholsonmakaujungbagianHilir (Kondisibatashilir)merupakanpasangsurutlautsedangkanbagianujungHulu(Kondisibatashulu)merupakankurvamukaair(lihatGamb.3.4.)
Dengan menerapkan pers. Kesinambungan air pada titik titik ganjil ( H) dan hukumkekekalanmomentum dititik genap (Q) dengan sketma implisit CrankNicholson makaakan diperoleh n persamaan numerik (yang terdiri dari persamaan NumerikkesinambunganairdanPersamaanNumerikMomemtum )dannbilangananuyangtidakdiketahui . Bila dibuat persamaan matrik { A} [ b] = [c] dimana A koefisien matrik(diketahui)danbKolommatrikmerupakanparameteraliranpermukaanbebas(Q,H)padawaktu t+1(new) yang akan dicari dimana ujung ujungnya diketahui merupakan nilaiboundary Kondisi pada waktu t+1(new) sedang C kolom matrik (diketahui ,dimanaiparameteraliranpermukaanbebas(Q,H)diketahuipadawaktut(old).Denganmengetahuiparameteraliranbebas (Q,H) padawaktu t1 (old) untukmenentukanparameteraliranpermukaan bebas (Q,H) pada waktu t (New ) dan seterusnya parameter New telahdiketahuidijadikanold(t+1) untukmencari t+2 (new ) maka padawaktu satuperiodepasang surut dapatdiketahui fluktuasimukaair disetiapnodeHatauQ sepanjang ruasestuary.
Persamaanmatrik,dapatdiselesaikandengancaraEliminasiataucaraIteratif(GausSeidel
Rambatanpasutkegaraman,dapatdituliskansbb:
-
24
Persamaan transport intrusi air laut di Estuary sungai di ekspresikan ,sbb:
Pers. Transport Kegaraman:
xSDASQT
+= ... Pers. Keseinambungan
0).( =+
tShB
xT
Dimana : T = angkutan kegaraman D= Koefisien dispersi
Q= debit air h= Tinggi muka air
S = Salinity B = lebar Sungai.
A= Luas penampang sungai x,t = jarak dan waktu
3.3. Barrage Long Storage Ambawang Nonpasut
Saat ini PDAM kota Pontianakmenggunakan kedua sungai ini sebagai sumber air bakudalampelayananAirMinum.Di lokasi intake ImamBonjol, intake Jawi luar, intake SelatPanjang hampir setiap tahunnya terjadi salinitas dengan kadar Cl lebih dari 600 ppm,sehinggadenganIPAyangadaairbakutersebuttidakdapatdiolahmenjadiairminum.
IntakePenepatyangjugaberadadisungaiLandak,merupakanpenyanggasumberairbakukotaPontianak, jarakyangcukup jauhdari lokasipengolahan (+24km )sehinggauntukmenyalurkandibutuhkan3kalipemompaan.PengoperasianintakePenepatmembutuhkanbiaya tinggi, sehingga perlu dilakukan evaluasi apabila kapasitasnya akan ditingkatkan.AlternatifsumberairbakuyangsangatmungkinuntukdilakukankajiandalampemenuhanairbakukotaPontianakadalahsystemLongStorageAmbawang.(LihatGamb.3.2.&Gamb3.3.danGamb3.4)
Sistem inidenganmembuatBarrage (Bendung)diSungaiAmbawangdanmembuatkanaldarisungaiLandakmenujusungaiAmbawang(supplesi),diperlukanuntukmeningkatkankualitas air sungai Ambawang . Barrage berfungsi sebagai pencegah salinitas, sekaligusmengaturketersediaanairbakuuntukPontianakdansekitarnya.
Intake untuk kota Pontianak dibuat dilokasi Barrage, jarak (panjang pipa) ke IPA ImamBonjollebihkurang5km,sehinggabiayapengoperasianakanlebihmurah.
-
25
Gamb.3.5.DamLongStorageAmbawang
Gamb.3.6.TipePenampangKanalSuplesi
Gamb.3.7:BarrageLongStorageAmbawang
15m 4m
10m
2,5m
-
26
Kawasan pesisir Kapuas Kota Pontianak , Kab. Pontianak dan Kab. Kubu Raya memerlukan sumber air non pasut ,memenuhi kriteria air baku layak untuk SPAM perkotaan di pesisir pasut ,kontinu sepanjang tahun tidak terintrusi air laut dan harga kompentitif , sehingga usulan Sumber air dari Dam Long Storage Ambawang merupakan suatu pemecahan yang layak diteruskan ,dengan Studi Kelayakan Long Storage Ambawang sebagai Sumber Air baku mempercepat peningkatan pelayanan Air Minum di pesisir Kapuas semakin terancam intrusi air laut pengaruh perubahan Iklim Global.
IV. ManajemenAirCekunganBandungKawasanstategisNasional
4.1. DegradasiLahanMintakatLembang(DASCikapundungHulu)
Dariarsipdatahistorikal tercatat (19162006 ) komponenhujan (P )dandebitair (Q)sebagaiinputWatershedModelStatiticalHydrologydiperolehoutputberupakoefisienlimpasan (C) semakin besar dengan berjalannya waktu , proses alih fungsi lahan darihutan,budidaya, pemukiman pedesaan dan urban di DAS CikapundungHulu dimanasebelumPerangDuniaII Ik=0,80,9(tutupandidominasi lahanhutan)setelahsetengahabab kemudian ditemukan dari tahun (1966 s/d 2006) ,koefisien C66 =0,25meningkatmenjadi C2006 = 0,3 ( tutupan lahan terkonversi didominasi budidaya pertanian danpermukiman).Seiringdengan itu ,fungsihidrologis lahanterdegradasidimanaresapanairsemakinkecil (I) sehinggamempengaruhicadanganair tanahdi mintakatLembang (DASCikapundung Hulu) ,ditandai semakin menurunnya debit aliran dasar (b) dan jugaditemukandampakalih fungsi lahan hujanwilayahdari1916s/d2006 ditandaidenganmeningkat koefisen limpasandansemakinkecildebitalirandasar(b) (lihatGambar4.1).Haliniberdampakpadamassaairhujan(P)yangjatuhdiDAS.
Gambar4.1.DegradasiRezimHidrologiDASCikapundung(19162006)
Hujan WilayahCikapundung 1916-2006
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
1916 1922 1928 1934 1940 1946 1952 1958 1964 1970 1976 1982 1988 1994 2000 2006
Tahun
Rai
nfal
l (m
m)
Hujan Tahunan Linear (Hujan Tahunan)
Runoff Coefficient TahunanCikapundung-MARIBAYA 1916-2006
0.00000.0500
0.10000.1500
0.20000.2500
0.30000.3500
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90Time Series
Run
off C
oeffi
cien
t (C
)
Run-off CoefficientLi (R ff C ffi i t)
Baseflow TahunanCikapundung-MARIBAYA 1916-2006
0.0000
1.0000
2.0000
3.0000
4.0000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90Time Series
Bas
eflo
w (m
3/s)
Baseflow Linear (Baseflow)
(P1)
(P2)
(P3)
(P5)
(P4)
(P6)
Maribaya
(P1)
(P2)
(P3)
(P5)
(P4)
(P6)
(P1)
(P2)
(P3)
(P5)
(P4)
(P6)
Maribaya
-
27
Degradasi lahan DAS Cikapundung diMintakat Lembangmenyebabkan cadangan airtanah semakin menurun dari tahun ke tahun sehingga debit aliran dasar (low flow)semakin kecil sebaliknya debitmaksimum semakin besar dari tahun ke tahun sehinggasimpanganbakusemakinbesar ,dari analisastatistikdiperolehdegradasi ambangbatasdebitrencanaairbakusungaiCikapundungHulu(lihatTabel4.1)
Sistem Penyediaan AirMinum Pakar (IPA Pakar) dioperasikan pada tahun 1992 ,dengankeandalan debit airbaku (terpasang ) = 0,60m3/detdengan garansi kesinambungan airselama 20 tahun. Namun setelah beroperasi 15 tahun( 19922007) terjadi penurunankeandalandebitairIPApakarturunmenjadi67%sebagaidampakdegradasilahan .Daritabel6 koreksi keandalan airbaku kemasadepan Q=0,60m3/det turunmenjadi10tahun.
Tabel4.1:DegradasidebitrencanaKeringuntukSPAM
4.2. WadukMultigunaPLTADago
Semakinekstrimyadebitairmenyebabkankrisisketersediansumberairbakupadamusimkemaraudanbanjirpadamusimpenghujan.SeiringdenganberkembangnyaperkotaandikawasankerjamenjadikotaJasadanIndustrisehinggalajupermintaanairmeningkatpesat,pengendalianbanjir dankecendrungan semakinpenting pembangkitenergi listrik darisumberdapatdiperbaharuisehinggaperludilakukanpemberdayaansumberairmembalikancamanbanjirdankekringanmenjadibermanfaatdenganoptimasipemanfaatansumberdayaairdenganpembangunanwadukmultiguna(Sumberairbaku,banjir,PLTA)denganmenggunakanmetodeFenomenaHursdiuraikan,sebagaiberikut:
optimum=kTn
dimana: = volumetampunganT=tahuntahunair(T=1,2,5,10,20,30dan60tahun)
n=koefisienHurst(0,5
-
28
QT=variabeloutput(variaveldikomandokan)
Optimalisasipemanfaatansumberdayaairterjadiapabilakitadapatmemprediksidebitairdengan ketidakpastianmasa yang akan datang yang tepat sesuai dengan kondisi datakomponenHidrologi tersedia (Qin adalah variable acakbesaran tidakmenentu proseswaktu tergantung iklim ) sehingga dapatmelakukan pengelolaan air waduk optimalmenjamin kebutuhan air di hilir (PLTA, irigasi dan Sumber air baku ) . Telahmengembangkan metode Prakiraan debit air input waduk disebut metode kontinuparakiraandebitair.(Arwin ,Disertasi1992) ,didasarkanpadakorelasispartialkomponenutamasiklushidrologihujandandebitair.
Dampak Degradasi Rezim Hidrologi di DAS Cikapundung terhadap kinerja PLTABengkok/dagodankeandalanairbaku IPAPakardago Bandung .Keandalan pasokanairbaku IPADago dari semula ambang batasdebit rencana airbaku periode 20 tahun(1992),setelah15tahun(2007)kemudianturundebitrencananairbakumenjadi10tahundanseterusnyaterjadipenurunanproduksilistrikPLTABengkok/dagoterjadipadamusimkemarau pengaruh degradasi lahan terhadapekstrimitasdebitair ancamanbanjirdankekeringandikawasanhilirnya.PemecahandiperlukanpengendalianairekstrimitasdebitairdiDASCikapundungdenganpengembangansumberdayaairmultiguna(pengendalianbanjir,PLTAdanairbaku)berupaWadukMultigunaPakarmemerlukanvolume27Jutam3 ( revitalisasi PLTA Bengkok/Dago dengan kapasitas terpasang produksi listrik Turbinbengkok terpasang 12 x 3050 kilowat/tahun dan TurbinDago 12 x 700 kilowatt/tahun ,penambahan kapasitas air baku dari 0,6 m3/det menjadi 1,6 m3/det untuk pengembangan SPAM Kota Bandung( lihat Gambar 4.2) , dapat untuk pariwisata air dan mengurangi banjir di hilir Kota Dajeuh kolot .
Keseimbanganairwaduk:t+1 = t+QinQTdimana: = variabeldeterminan
t.=langkahwaktu
Qin=variabelacak
QT=variabelkeluaran(variaveldikomandokan)
Prakiraandebitairinput(Qin)menggunakammetodekontinu,didasarkankorelasispartialkomponenhidrologiutama:hujan(P).debitair(Q)danhasilbangkitandebitairdiperlihatkanpadaGambar4.3
-
29
Inflow
600 l/d
IPA PAKAR
Release
Vbanjir
Smax
Smin
Spillway
Transmisi PLTAMax: 3,5 m3/d
Intake Bengkok
IPA 2x500l lps
3x1,05 MW
1x0,7 MW
60 l/s Mini Plant Pakar
Domestic
Domestic
Power Plant
KTHSmax (30.000 m3)
Smin (12.500 m3)
Lingkungan Ekonomi Waduk
S.Cikapundung overflow
Waduk Multiguna Pakar dago
Gambar 4.2. Rencana Waduk Multiguna Pakar Dago
Korelasi Debit Historik dan Prediksi MODEL KONTINUECIKAPUNDUNG-Maribaya 2000-2006 (Qt+1)
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
Jan
May
Sep
Jan
May
Sep
Jan
May
Sep
Jan
May
Sep
Jan
May
Sep
Jan
May
Sep
Jan
May
Sep
Bulan
Deb
it (m
3/s)
historik prediksi
Gambar 4.3 . Prakiraan debit air Model Kontinu - Qinput Waduk
4.3. StrategiPengembanganSPAMdiCekunganBandung
Laju permintaan air bersih di Bandung Metropolitan Area (BMA) semakin meningkat.Peningkatan tersebut seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan aktivitaspembangunansebagaibentukimplikasidariditetapkannyaBMAsebagaiKawasanStrategis
-
30
Nasional (PPNo.26Tahun2008tentangRTRWN,LampiranX),serta fungsiKotaBandungsendirisebagaiintikawasan.
20082009
20102014
Perlu dukungansarana danprasarana
Landsat TM DAS Citarum Hulu Th 2002
Zona-Zona Industri di DAS Citarum
Gamb.4.3ZonaDMIdiCekunganBandung
Sementara itu, DAS Citarum hulu sebagai sumber air utama kawasan ini mengalamipenurunan kualitas dan kuantitas (degradasi). Degradasi telah berakumulasi karenaberbagaihal,antaralain:perubahaniklim(lokal,regional,global)
-
31
konversilahan; Pencemaranyangterusmeningkat(limbahcairmaupunsampah); Abstraksiairtanahyangtidakterkendali; Sistempengelolaanyangbersifatsektoral; Sertalawenforcementyanglemah
Faktorfaktortersebutmenyebabkanterjadinyaperubahanrezimhidrologiyangmengarahpada terjadinyaekstrimitas (hujanmaupundebit) sertaketidakseimbanganantara supplydan demand. Kondisi ini semakin parah dengan tingkat pencemaran sumber air yangmelebihiamabangbatasselfpurificationsecaraalamiah.OlehKarenaitudiperlukanusahauntuk mengembangkan air baku dengan memanfaatkan potensi waduk Saguling untukmemenuhi kebutuhan air bersih dimasa yang akan datang. Konsekuensi logis darikeputusaniniadalah:; Perlunyapengaturanruang; Pengendalianpencemarandikawasanutama; Optimalisasipengelolaanwaduk; Dukungan kebijakan, baik terkait dalam pengaturan ruang maupun pengendalian
pencemaranSkematis konsekuensi pengalihan fungsi Waduk Saguling dari waduk tunggal menjadimultisektordapatdigambarkansebagaiberikut:
Pengaturan ruang di BMA denganmemperhatikan pembagian ruang hidrologismenjadikawasankonservasi(denganmorfologibergelombanghaluskasar,>750dpl)dankawasankerja(relativedatar,
-
32
Gambar4.1.PembagianfungsiRuangHidrologiCekunganBandung
Agar terpenuhipesayaratanwadukSaguling sebagai suberairbakumakaperludilakukanpengelolaandenganfokus:
` Kawasan konservasimemerlukan pengelolaan dengan fokus proteksi sebagaikawasanresapanairdanpengendalianpencemaran.
` Kawasankerjamemerlukanpengelolaandenganfokusproteksisumbersumberairdaripencemarandanpemanfaatanyangberlebihan.
Gambar4.2.PembagianruanghidrologiskawasanBMA
-
33
Kebijakan dilakukan baik secara langsung/direct (peraturan), maupun secara tidaklangsung/undirect(insentifdesinsentif).Pembagian kawasan tersebut dan onsekuensi pengendaliannya disebabkan karenapemanfaatan sumber air akanberdampakpada kualitasdan kuantias air yangmasuk kewadukSaguling,sepertiditunjukanpadaGambarberikut:
Gambar4.4.Prosesselfpurificationdibadanair
Gambar4.3.SkematikManajemenKualitasAirDMI
-
34
Gamb.4.5:FungsiRuangHidrologiCekunganBandung
Permintaan air bersihyang terus meningkat
Kontinuitas air bakuterancam
(Kuantitas dan kualitas)
Konversi lahan
Pencemaran air (limbah, sampah)
Perubahan iklim
Pengendalian Tata Ruang Utama
(Kawasan konservasidan Kawasan kerja)
Pengelolaan Waduk, Q ?(Intuitif, Optimasi)
Pengelolaan SPAM-BRW dan BDW SUSTAINABILITY
Perlu INTEGRASI dalampengelolaan Sumber daya air
F (x, y, z, t)
Laju pertumbuhanpenduduk dan
aktivitaspembangunan
Sumber air permukaan& waduk, Q ?
(K. Hulu)
Peningkatansumber daya air
(K. Hilir)
Pengendalianpencemaran(kebijakanmaupuninfrastruktur)Konservasi
(kebijakanmaupuninfrastruktur)
Gamb.4.6:PengelolaanSumberDayaAirberkelanjutan
-
35
V. KESIMPULAN & SARAN
1. Ancaman banjir & kekeringan Ketidakpastian variabel utama Komponen Hidrologi (P,Q) oleh pengaruh iklim direspon dengan dengan langkah adaptasi : konsep debit rencana ( Banjir & kekeringan )
2. Pengaruh Climat change dan konversi lahan menyebabkan terjadi ekstrimitas debit air (perubahan watak aliran) sehingga meningkatnya ancaman banjir & kekeringan berdampak pada degradasi fungsi Infrastruktur SDA.
3. Climat change terhadap ancaman banjir & kekeringan semakin perlu peningkatan langkah mitigasi ,penerapan peraturan/UU pengendalian limpasan air /pencemaran air dan insentif/dissentif .
4. Upaya Sumber Air dimanfaatkan sebesar-besar untuk kepetingan rakyat banyak , sumber air potensial terlah terpakai ,untuk pengembangan SPAM mencapai target MDGs 2015 , kecendrungan global strategi memperoleh sumber air :
Transformasi fungsi utilitas Water Infrastruktur ( Dam/waduk ) dari fungsi tunggal menjadi multsektor
Dam Irigasi ,berbagai sumber air antara sektor Irigasi dengan sektor DMI , dengan melakukan perubahan pola tanam & perubahan suplessi air
Dari Waduk tersedia ( waduk Jatiluhur ,Waduk Saguling , Wonogiri) Perencanaan waduk Multiguna menghadapi climat change dan konversi
lahan dalam rangka pengadilan banjir dan kekeringan (sumber air).
b) Kawasan pesisir pantai landai ( Pasut semi diurnal )
Barrage long Strorage & suplesi fresh water ( Kasus Kota Pontianak ) 5. Kawasan strategis Nasional dimana laju kebutuhan air DMI tinggi ,perlu pengelolaan SDA berkelanjutan ( Pembagian ruang Hidrologi ,konservasi air , pengendalian limpasan air /pencemaran air , relokasi Industri )
6. Meningkatkan Fungsi utilitas Water Infrastruktur ( Dam/waduk) dapat dioptimasikan ,dengan memanfaatkan memoire Rezim Hidrologi komponen utama silklus Hidrologi (P,Q) membangun Model Kontinu Prakiraan debit sumber air satu langkah kedepan. Kelebihan Model Kontinu dapat mengikuti pengaruh perubahan cuaca terhadap komponen Hidrologi (P,Q)
Daftar Pustaka.
Arwin.Simulasi Numeric Implisit of Single Canal Surface Water Flow .Master Thesis, Civil Engineering Department, Bandung Institute of Technology. Bandung, Indonesia. Mars 1984
Arwin,Etude stochatique Rezime des Pluis dans le bassin superieur du Citarum en Indonesie .Mmoire ENSIEEHT Toulouse France . Toulouse Juillet 1988
-
36
Arwin, Modelisation des Resources en Eau et Leur Exploitation Energetique sur Lexemple du Bassin Superieur du Citarum en Indonesie. Disertation INPT France . Toulouse ,9 Juillet 1992.
Arwin,Manajemen Aliran Mantap sungai untuk menjamin kestabilan Produksi Instalasi PDAM untuk Melayani Air Bersih Perkotaan. Makalah pada MAPAM VIII,seminar Teknik PERPAMSI di Padang 15-20 Desember 1997.
Arwin ,Indeks Konservasi sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Bopuncur . Badan Koord Tata Ruang Nasional Bappenas , 9 Juli 1999
Arwin,Penerapan Analisa Statistik terhadap ketidakpastian Debit air sungai dalam rangka peningkatan pelayanan air bersih perkotaan Makalah pada MAPAM IX,Seminar Teknik PERPAMSI di Jakarta ,Agustus 2001
Arwin,Kajian Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Aliran di DAS Ciliwung- Kawasan Bopuncur dengan Pendekatan Indeks Konservasi. Jurnal Teknik Sipil ITB ,Vol 8 No.2 April 2001 ,ISSN 0853-2982, Akredisasi PDK
Arwin ,Kajian Aspek Hidrologi,Tata Guna Lahan dan Konservasi Sumber Daya Air di kawasan Bopuncur Buku Manajemen Bioregional Jabodetabek : Profil & Strategi Pengelolaan Sungai & Aliran Air. Jakarta ,Pusat Penelitian Biologi LIPI 2004
Arwin & Y. Mukmin, kajian keandalan air sungai cisadane Memenuhi laju permintaan air baku pdam kota bogor Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.17/No.2, Agustus 2006, hlm. 53-74
Arwin and Desy suktikno Numerical Model simulation of single canal surface water flow in a case of down stream boundary condition change . International Symposium on Ecohydrology, 2005, ISBN. 979-3673-70-2, (Proceedings) Kuta Bali 21-26 Nov 2005
Arwin, Rakhmita Aksayanty Studi komparatif metode peresap buatan untuk pengendalian limpasan air hujan Lebakgede, Kec Coblong kota Bandung Jurnal Purifikasi ITS ,Vol 7 no.1 Juni 2006 , ISSN 1411-3465, Akreditasi No.26/DIKTI/Kep/2005, 30 Mei 2005.
Arwin, Kajian Ekstremitas Debit Air dan Pelestarian Air di Kawasan Konservasi (Keppres 114/99 Bopuncur), Proceedings seminar Nasional Perkembangan dan Aplikasi Teknologi Lingkungan dalam menghadapi Era globalisasi , 2003 , ISBN. 979-96276-2-1, ITS Surabaya ,October 1-2 ,2003.
Arwin., Paramastuti,N. Dampak Degradasi Rezim Hidrologi di Kawasan Andalan Terhadap Kinerja PLTA,Infrastruktur Air dan sanitasi, Paper Seminar Apresiasi Air dan sanitasi di Kawasan Budidaya Kerma ITB-Ditjen Cipta Karya PU. 31 Maret ,2008.
Arwin,Endang Sri Pujilestari Perubahan Iklim,Konversi Lahan dan Ancaman Banjir & Kekeringan Vs Menuju Pembangunan Berkelanjutan . Bappenas ,Expert Group Discusion Strategy reformasi pengendalian ruang di Indonesia,6 Nov. 2008
Nelson, Analisa Statistik Komponen Utama Hidrologi dan Pengelolaan Aktual Waduk Multiguna Kasus DAS Ciliwung-Bopuncur. Tesis Magister Program Studi Teknik Lingkungan ITB, 2005
Prof. Arwin ,Pidato Guru Besar ITB , 27 feb 2009: Iklim,Konversi lahan dan Ancaman banjir & Kekeringan Kasus kawasan Andalan Pesisir Jakarta.
Prof. Arwin ,Ir.LM Ridwan 21 Oktober 2009 : Sumber air baku & peningkatan pelayanan Air Minum Perkotaan Kawasan Pesisir Pantai . Kasus PAM Kota Pontianak. Semiloka Nasional Peningkatan Pelayanan Air Minum Menuju MDGs 2015.
Montgomery Watson 1999. Kalimantan urban Developpment Project IBRD Loan 3854-IND. Kalimantan major Cities Water Supply Studies . Samarinda masterplan Draft Final Report , July 1999.
Tamin M. Zakaria Amin , DPAM Cipta karya-PU. Kebijakan Strategis pengembangan Air Minum di kawasan Andalan Kasus Jagodetabek Paper Seminar Apresiasi Air dan sanitasi di Kawasan Budidaya Kerma ITB-Ditjen Cipta Karya PU. 31 Maret ,2008