bakteri penambat nitrogen dan pelarut posfat

13
PENAPISAN BAKTERI RIZOSFIR YANG BERPERAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN Oleh : Nama : Egia Riska Fazrin NIM : B1J013048 Rombongan : I Kelompok : 2 Asisten : Tedi Septiadi LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

Upload: egiariskafazrin

Post on 15-Feb-2016

115 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

PENAPISAN BAKTERI RIZOSFIR YANG BERPERAN DALAM MENINGKATKAN

PERTUMBUHAN TANAMAN

Oleh :

Nama : Egia Riska FazrinNIM : B1J013048Rombongan : IKelompok : 2Asisten : Tedi Septiadi

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2015

Page 2: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme memiliki peran dan fungsi penting dalam mendukung terlaksananya

pertanian ramah lingkungan. Mikroorganisme diposisikan sebagai produsen hara yang hasil

kerjanya berfungsi sebagai pensuplai utama kebutuhan hara dalam menunjang pertumbuhan

tanaman (Agustian,2014).

Nitrogen menyusun sekitar 78% dari keseluruhan gas yang ada di atmosfir. Meskipun

keberadaannya sangat melimpah di atmosfir, nitrogen tidak dapat digunakan langsung oleh

tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami nitrogen diperlukan untuk mengkonversi gas

nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman. Fiksasi alami nitrogen dari

atmosfir dapat dilakukan oleh bakteri tanah agar ketersediaan unsur nitrogen bagi tanaman tetap

tercukupi meskipun tumbuh di wilayah marjinal dengan kandungan unsur hara yang sangat

rendah, seperti pesisir pantai. Salah satu bakteri yang dapat melakukan penambatan nitrogen dari

atmosfir adalah bakteri rizosfir. Bakteri rhizosfer merupakan bakteri yang hidup di daerah

perakaran (rhizosfer) tanaman yang memiliki kemampuan mengikat N2 bebas di udara dan

mereduksinya menjadi senyawa ammonia. Kemampuan bakteri tersebut untuk melakukan

penambatan nitrogen disebabkan oleh aktivitas nitrogenase (Buchanan et al. 2000). Nitrogenase

merupakan enzim kompleks yang terlibat dalam proses fiksasi nitrogen. Nitrogenase berperan

dalam pengubahan bentuk nitrogen bebas (N2) di udara menjadi bentuk terikat, amonia (NH3).

Nitrogenase terdiri atas dua komponen, yaitu komponen I (dinitrogenase atau protein Fe-Mo)

dan komponen II (dinitrogenase reduktase atau protein Fe) (Patti, 2013).

B. Tujuan

Mahasiswa mengetahui cara penapisan isolat bakteri rizosfir yang mampu menambat

nitrogen bebas dari udara dan bakteri pelarut fosfat yang berperan dalam meningkatkan

pertumbuhan tanaman.

Page 3: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah cawan petri, tabung reaksi,

Erlenmeyer, obect glass, jarum ose, lampu spirtus.

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah medium semi solid Nitrogen free

Bromothymol blue (NfB), medium Pikovskaya, medium NA, pewarna Gram, akuades steril 9

mL, alkohol 70 %, spirtus.

B. Metode

1. Diambil 1 gram tanah rizosfir (area perakaran tanaman), dilakukan seri pengenceran tanah

dengan akuades steril 9 mL sampai dengan pengenceran 10-6

2. Dari tingkat pengenceran 10-3 dan 10-6 dilakukan pembiakan pada medium NA secara

spread plate masing-masing 2 cawan petri.

3. Biakan diinkubasi pada suhu ruang selama 24-48 jam.

4. Koloni yang tumbuh diinokulasikan secara tusukan ke medium semi solid Nitrogen free

Bromothymol blue dan secara gores pada medium cawan Pikovskaya.

5. Biakan diinkubasi pada suhu ruang selama 24-48 jam. Diamati adanya cincin keruh pada

bagian subsurface medium NfB sebagai tersangka bakteri penambat N dan adanya zona

jernih di sekeliling koloni pada medium Pikovskaya sebagai tersangka bakteri pelarut popat.

6. Isolate yang tumbuh diamati sifat Gram dan bentuk selnya.

III.

Page 4: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan

KelompokBakteri Penambat Nitrogen Bakteri Pelarut Fosfat

Pelikel Zona jernih Gram Bentuk sel

1 + + + Basil

2 + - + Basil

3 - + + Basil

4 + + - Basil

5 + + + Basil

Gambar 1. Bakteri Penambat Nitrogen

Gambar 2. Bakteri Pelarut Fosfat

Page 5: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

B. Pembahasan

Hasil yang didapatkan dari praktikum kali ini untuk rombongan 1 adalah semua kelompok

terbentuk zona jernih kecuali kelompok 2, untuk gram semua positif kecuali kelompok 4 dan

bentuknya semua basil hasil sesuai dengan pernyataan krieg dan holt (1984) yaitu terbentuknya

daerah zona bening (holozone area) yang dibentuk oleh pertumbuhan bakteri diukur rasionya

dengan membandingkan diameter zona bening dengan diameter koloni setelah diinkubasi 7 hari

pada temperatur ruang. Bakteri yang mempunyai diameter ≥1 cm kemudian diidentifikasi

dengan pengamatan morfologinya, yaitu bentuk sel (coccus, rod, atau short rod), reaksi gram

(positif atau negatif), gerakan sel (motil, formasi spora, tunggal, berpasangan, atau bentuk

rantai). Isolatisolat yang diperoleh selanjutnya diuji dengan reaksi gula menggunakan metode

Bergey.

PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di

sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar

tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat baik. Bakteri ini memberi

keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya. Fungsi PGPR bagi tanaman

yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau

kerusakan oleh serangga. Fungsi lainnya yaitu sebagai tambahan bagi kompos dan mempercepat

proses pengomposan. Pengurangan pestisida dan rotasi penanaman dapat memacu pertumbuhan

populasi dari bakteri – bakteri yang menguntungkan seperti PGPR, contoh dari bakteri fiksasi

nitrogen non simbiotik (Azotobacter sp. dan Azospirillum sp.) dan bakteri pelarut fosfat (Bacillus

megaterium dan Bacillus subtilis) (Permatasari, 2014).

Bakteri pelarut fosfat (BPF) berperan dalam melarutkan fosfat organik dan anorganik

menjadi fosfat terlarut sehingga dapat digunakan oleh akar tanaman dan mikroba tanah lainnya

yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Beberapa bakteri yang termasuk dalam kelompok

BPF, seperti Pseudomonas sp., Bacillus sp., Bacillus megaterium, dan Chromobacterium sp.

dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer dengan menghasilkan asam-asam organik yang dapat

menggantikan P dalam ikatannya dengan Al ataupun Fe sehingga unsur P akan dilepaskan

menjadi P larut yang dapat dimanfaatkan tanaman (Marista, 2013).

Bakteri pelarut fosfat mampu mengubah fosfat tidak larut dengan cara mensekresikan asam

organik seperti asam format, asetat, propionate, laktat, glikolat, fumarat, dan suksinat. Bakteri

penambat nitrogen memiliki kemampuan dalam meningkatkan maupun memperbaiki kandungan

unsur nitrogen dalam tanah. Selain itu juga mampu menghasilkan substansi zat pemacu tumbuh

yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Unsur N berguna untuk merangsang pertumbuhan

tanaman secara keseluruhan, merangsang pertumbuhan vegetatif dan berfungsi untuk sintesa

Page 6: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

asam amino dan protein dalam tanaman. Bakteri pelarut fosfat memiliki peran penting dalam

meningkatkan ketersediaan unsur P bagi tanaman hingga 50%. Peningkatan ketersediaan unsur P

ini disebabkan karena mikrobia pelarut fosfat mampu mengeluarkan asam – asam organik

seperti asam sitrat, glutamate, suksinat dan glioksalat yang dapat mengkhelat Fe, Al, Ca, dan Mg

sehingga fosfor yang terikat menjadi larut dan tersedia. Unsur P sendiri berguna untuk

merangsang pembungaan dan pembuahan, serta merangsang pembentukan biji (Kurniaty, 2013).

Mekanisme bakteri dalam menambat nitrogen bebas menurut Prayudiningsih (2015) yaitu :

1. Proses Amonifikasi

Pada saat oksigen berkurang, nitrat (NO3-) akan diubah kembali menjadi gas  nitrogen (N2)

oleh bakteri, sehingga terjadi pelepasan gas oksigen (O2). Proses ini dinamakan denitrifikasi

yang pada umumnya dilakukan oleh bakteri  Pseudomonas, Paracoccus

denitrificans, Escherichia coli. Nitrogen yang dihasilkan dari proses denitrifikasi ini selanjutnya

dilepaskan ke udara. Dengan cara inilah siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Produk

fikasai nitrogen adalah NH3 (amonia) yang diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati

oleh bakteri. Amonia ini berbentuk gas, sehingga dapat menguap kembali ke atmosfer atau

masuk ke dalam tanah dan bergabung dengan ion hidrogen menjadi amonium (NH4+) .

Dalam bentuk amonium, nitrogen dapat langsung digunakan oleh tumbuhan.

Proses yang terjadi : NH3 + H+ → NH4+

2. Mengubah Amonia menjadi Nitrit

Amonia (NH3) dalam tanah juga digunakan oleh bakteri aerob sebagai sumber energi

melalui proses nitrifikasi, yaitu tahap oksidasi amonium menjadi nitrit (NO2-) dan kemudian

menjadi nitrat (NO3-). Bakteri aerob yang terlibat dalam nitrifikasi antara

lain Nitrosomonasdan Nitrosococcus. 

Proses yang terjadi : 2NH3 + 3O2 → 2HNO2 + 2H2O

3. Mengubah Nitrit menjadi Nitrat

Nitrat yang dihasilkan selanjutnya akan diserap oleh akar tumbuhan. 

Proses yang terjadi : 2HNO2+ O2 → 2HNO3

Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen untuk membentuk asam amino untuk

membentuk protein. Selain itu, nitrogen diperlukan dalam pembentukan senyawa

nitrogen, seperti asam nukleat (ADN dan ARN). Meskipun 78% di udara terdapat

nitrogen bebas, namun tumbuhan dan hewan pada umumnya tidak mampu

menggunakannya dalam bentuk bebas. Nitrogen harus diubah menjadi bahan nitrogen

lain sehingga dapat digunakan. Nitrogen diikat oleh bakteri yang ada di dalam tanah

Page 7: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

(biasanya dalam bentuk amonia). Selanjutnya oleh bakteri nitrifikasi diubah menjadi

nitrit (NO2-), kemudian menjadi nitrat (NO3-), yang mana dapat diserap dari tanah oleh

tumbuhan (disebut proses nitrifikasi). Beberapa tanaman mempunyai nodul pada

akarnya yang di dalamnya terdapat bakteri pengikat nitrogen. Bakteri mengubah banyak

nitrogen menjadi asam amino yang dilepaskan ke jaringan tumbuhan. Tanaman dengan

nodul ini mampu hidup dalam kondisi tanah yang miskin nitrogen, misalnya ercis,

tanaman dengan daun menjari dan tanaman lain yang termasuk dalam keluarga kacang-

kacangan (legume). Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan

anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4+, NO3-, NO2-, NO2, NO dan unsur N.

Juga terdapat bentuk lain yaitu hidroksi amin (NH2OH), tetapi bentuk ini merupakan

bentuk antara, yaitu bentuk peralihan dari NH4+, menjadi NO2- dan bentuk ini tidak

stabil (Tayeb, 2013).

Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan kelompok mikroorganisme tanah yang

berkemampuan melarutkan P yang terfiksasi dalam tanah dan mengubahnya menjadi

bentuk yang tersedia sehingga dapat diserap tanaman. Mikroorganisme pelarut fosfat ini

dapat berupa bakteri (Pseudomonas, Bacillus, Escheria, Actinomycetes, dan lain lain)

(Maheswari, 2012).

Page 8: Bakteri Penambat Nitrogen Dan Pelarut Posfat

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Syafei R, Maira L. 2012. Keragaman bakteri penambat N pada rhizosfer titonia (Tithonia diversifolia) yang tumbuh pada tanah masam ultisol. Jurnal Solum 9 (2): 98-105.

Krieg, N.R. and J.G.Holt.1984. Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology. Vol.1.Baltimore; Williams and Wilkins. 142 p.

Kurniaty R, Bustomi S, Widyati E. 2013. Penggunaan Rhizobium dan mikoriza dalam pertumbuhan bibit kaliandra (Calliandra callothyrsus) umur 5 bulan. Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan 1 (2): 71-8.

Marista E, Khotimah S, Linda R. 2013. Bakteri pelarut fosfat hasil isolasi dari tiga jenis tanah rhizosfer tanaman pisah nipah (Musa paradisiaca var. Nipah) di Kota Singkawang. Probiont 2 (2): 93-101

N. Uma Maheswar, G. Sathiyavani.2012. Solubilization of phosphate by Bacillus Sps, from groundnut rhizosphere (Arachishypogaea L). Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 4(8):4007-4011.

Patti PS, Kaya E, Silahooy C. 2013. Analisis status nitrogen tanah dalam kaitannya dengan serapan N oleh tanaman padi sawah di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Agrologia 2 (1): 51-58

Permatasari A, Nurhidayati T. 2014. Pengaruh Inokulan Bakteri Penambat Nitrogen, Bakteri Pelarut Fosfat dan Mikoriza Asal Desa Condro, Lumajang, Jawa Timur terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit. Jurnal Sains dan Seni Pomits 3(2):2337-3520.

Prayudiningsih R, Nursyamsi, Sari R.2015. Mikroorganisme tanah bermanfaat pada rhizosfer tanaman umbi di bawah tegakan hutan rakyat Sulawesi Selatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1(4):954-959.

TayebRezvani, H., P. Moradi and F. Soltani. 2013.The effect of nitrogen fixation and phosphorus solvent bacteria on growth physiology and vitamin C content of Capsicum annum L. Iranian Journal of Plant Physiology 3 (2), 673-682.