bahasa ipewg mtg 7 summary report-ae - · pdf fileanalisa pola-pola dari penurunan permukaan...

7
1 EWG) - Laporan Ringkasan Rapat ke-7 - Waktu/Tempat: 7-8 Sep 2017 – Pangkalan Kerinci dan Jakarta, Indonesia; Oxford, Inggris Peserta IPEWG: Prof. Dr. Supiandi Sabiham, Dr.Ari Lauren, Prof. Susan Page, Prof. Chris Evans, Prof. Vincent Gauci, dan Dr. Ruth Nussbaum APRIL: Praveen Singhavi, Lucita Jasmin, Dr. Ibrahim Hasan, Rob Pallett, Wong Ching Yong, Dr. Anthony Greer, Dr. John Bathgate, Craig Tribolet, Yogi Suardiwerianto, Chandra Deshmukh, PhD., Chandra Ghimire, PhD., Taufan Chrisna Sekretariat: Tim Fenton (APRIL) Tamu Undangan: Professor Febrio Kacaribu – Universitas Indonesia Denny Irawan - Universitas Indonesia Jenny Williamson – Pusat Ekologi dan Hidrologi (Inggris) Tujuan Rapat IPEWG ke-7: 1. Untuk mendiskusikan dan memberikan informasi terkini terkait perkembangan Rencana Kerja 2. Untuk mempersiapkan pertemuan on-site pada bulan November Laporan Perkembangan Rencana Kerja IPEWG Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana Kerja Komponen 1 – Membangun Pemahaman Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Meminimalisir Dampak D1. Penurunan permukaan tanah dan keseimbangan karbon Analisa data penurunan permukaan tanah: Memberikan informasi terkini terkait perkembangan dari sisi metodologi maupun hasil analisa dari penurunan permukaan gambut yang diukur terus-menerus selama 10 tahun, pada berbagai penggunaan lahan yang berada di dalam areal lisensi. Hubungan atas sejumlah variabel saat ini tengah diuji dan dimodelkan. Perkembangan lebih lanjut telah dicapai oleh IPEWG dengan membangun analisa yang diulas dalam rapat sebelumnya. Secara bersamaan, Universitas Indonesia telah menganalisa data dengan beberapa metode berbeda dan menggabungkan variabel-variabel lainnya untuk memperkuat hasil akhir. Tahap-tahap selanjutnya termasuk validasi data tambahan – curah hujan dan ketinggian permukaan air serta memberikan pertimbangan mengenai sejumlah faktor seperti ketebalan gambut, pemadatan dan dekomoposisi – dan kesepakatan tentang serangkaian publikasi yang dapat menyajikan hasil dari kajian ini. Tindakan: Seluruh pihak sepakat untuk meninjau konsep garis besar kajian pada Hasil D1.1 Analisa pola- pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman gambut APRIL untuk diskusi internal dan selanjutnya untuk penyebaran lebih lanjut

Upload: votuyen

Post on 22-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa IPEWG Mtg 7 Summary Report-AE - · PDF fileAnalisa pola-pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman ... Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman ... terhadap

1

EWG)

- Laporan Ringkasan Rapat ke-7 -

Waktu/Tempat: 7-8 Sep 2017 – Pangkalan Kerinci dan Jakarta, Indonesia; Oxford, Inggris

Peserta

IPEWG: Prof. Dr. Supiandi Sabiham, Dr.Ari Lauren, Prof. Susan Page, Prof. Chris Evans,

Prof. Vincent Gauci, dan Dr. Ruth Nussbaum

APRIL: Praveen Singhavi, Lucita Jasmin, Dr. Ibrahim Hasan, Rob Pallett, Wong Ching Yong, Dr.

Anthony Greer, Dr. John Bathgate, Craig Tribolet, Yogi Suardiwerianto, Chandra

Deshmukh, PhD., Chandra Ghimire, PhD., Taufan Chrisna

Sekretariat: Tim Fenton (APRIL)

Tamu Undangan: Professor Febrio Kacaribu – Universitas Indonesia

Denny Irawan - Universitas Indonesia

Jenny Williamson – Pusat Ekologi dan Hidrologi (Inggris)

Tujuan Rapat IPEWG ke-7:

1. Untuk mendiskusikan dan memberikan informasi terkini terkait perkembangan Rencana Kerja

2. Untuk mempersiapkan pertemuan on-site pada bulan November

Laporan Perkembangan Rencana Kerja IPEWG

Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana

Kerja

Komponen 1 – Membangun Pemahaman Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Meminimalisir Dampak

D1. Penurunan

permukaan tanah

dan keseimbangan

karbon

Analisa data penurunan permukaan tanah:

Memberikan informasi terkini terkait perkembangan dari sisi metodologi maupun

hasil analisa dari penurunan permukaan gambut yang diukur terus-menerus

selama 10 tahun, pada berbagai penggunaan lahan yang berada di dalam areal

lisensi. Hubungan atas sejumlah variabel saat ini tengah diuji dan dimodelkan.

Perkembangan lebih lanjut telah dicapai oleh IPEWG dengan membangun analisa

yang diulas dalam rapat sebelumnya. Secara bersamaan, Universitas Indonesia

telah menganalisa data dengan beberapa metode berbeda dan menggabungkan

variabel-variabel lainnya untuk memperkuat hasil akhir.

Tahap-tahap selanjutnya termasuk validasi data tambahan – curah hujan dan

ketinggian permukaan air serta memberikan pertimbangan mengenai sejumlah

faktor seperti ketebalan gambut, pemadatan dan dekomoposisi – dan

kesepakatan tentang serangkaian publikasi yang dapat menyajikan hasil dari

kajian ini.

Tindakan: Seluruh pihak sepakat untuk meninjau konsep garis besar kajian pada

Hasil D1.1

Analisa pola-

pola dari

penurunan

permukaan

tanah di areal

hutan tanaman

gambut APRIL

untuk diskusi

internal dan

selanjutnya

untuk

penyebaran

lebih lanjut

Page 2: Bahasa IPEWG Mtg 7 Summary Report-AE - · PDF fileAnalisa pola-pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman ... Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman ... terhadap

2

Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana

Kerja

rapat selanjutnya pada bulan November 2017 dengan target untuk menyerahkan

publikasi tersebut pada akhir tahun 2017.

D1. Penurunan

permukaan lahan

dan keseimbangan

karbon

Tindakan D1.3 a, b, c – data Gas Rumah Kaca (GHG Flux) –Tujuan dari Menara

Gas Rumah Kaca untuk memberikan sebuah pendekatan penilaian tingkat bentang

alam (saat ini pada tingkat ekosistem). Kami perlu berpindah dari penghimpunan

data kepada pemahaman terhadap arti dari data-data tersebut.

Terdapat kesempatan untuk peneliti muda, doktor dan pasca doctoral untuk

melakukan penelitian terkait pembangunan kapasitas Indonesia untuk

menindaklanjuti tujuan dari Rencana Kerja APRIL dan sekaligus mendapatkan

manfaat dari keahlian dan sumber daya eksternal.

Tindakan: Pada pertemuan di bulan November 2017,menjadwalkan waktu

untukmelakukan lokakarya strategi kolaborasi yang termasuk menghimpun data

tambahan dalam pemenuhan persyaratan bentang alam dan untuk melengkapi

data yang telah ada dari menara Eddy Covariance.

Output D1.3

Dukungan

untuk Menara

Eddy Flux

D2. Pengelolaan

permukaan air dan

hidrologi

Tindakan D2.2a – merancang dan mempersiapkan sebuah percobaan rekayasa

permukaan air

APRIL mengkaji rancangan percobaan Permukaan Air terakhir dengan IPEWG.

IPEWG berkeinginan untuk berkolaborasi dengan APRIL untuk memastikan

percobaan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga data yang dihimpun dapat

dipublikasikan. Persyaratan rancangan meliputi:

• 3 target Permukaan Air :kedalaman 40cm, 60cm, 80cm.

• Data fluktuasi permukaan air diperkirakan akan tumpang tindih. Hal ini

tidak menjadi masalah dalam perspektif ilmu pengetahuan asalkan ada

pengimbang yang konsisten di antara percobaan yang satu dengan yang

lain.

• Diperlukan lokasi yang terpisah untuk memanfaatkan Zona-Zona Air dan

menghindari pemompaan. Lokasi-lokasi tersebut perlu dikonfirmasi

kesamaan karakternya (termasuk ukuran pori gambut) terlebih dahulu.

• 3 replika untuk setiap percobaan.

Pembahasan juga dilakukan terkait:

• Penggunaan abu sebagai sumber nutrisi akan mengurangi resiko

mobilitas nutrisi.

• Simulator hutan tanaman dapat menghitung kapan dan berapa banyak

nutrisi yang dibutuhkan

• Pelacakan emisi dan jalur emisi merupakan inti dari ide awal dan oleh

sebab itu perlu penggabungan di dalam program pemantauan meksipun

hal ini dapat dilakukan secara kolaboratif

• IPEWG akan mengupayakan penyediaan seorang mahasiswa doktoral dan

berpartisipasi dalam pengukuran kampanye, termasuk analisa ruang

(chamber analyzers)

• Sebagai tambahan untuk memfinalisasi rancangan konseptual – sebuah

strategi pengelolaan proyek perlu diajukan dan disetujui termasuk

penaggung-jawabnya

• IPEWG untuk menginformasikan secara tertulis kebutuhan mereka

kepada APRIL pada akhir bulan September

• APRIL mengkaji hal tersebut dan memberikan saran perihal rancangan

Hasil D2.2

Peningkatan

pemahaman

opsi-opsi untuk

dan dampak

dalam

pengelolaan

permukaan air

Page 3: Bahasa IPEWG Mtg 7 Summary Report-AE - · PDF fileAnalisa pola-pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman ... Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman ... terhadap

3

Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana

Kerja

dan strategi percobaan akhir

• Proposal Proyek meliputi seluruh kontributor dan hasil yang diharapkan

Tindakan: APRIL untuk mengajukan rancangan akhir, anggaran, sumber daya

(termasuk seorang Manajer Proyek), serta timeline pada bulan November

sehingga percobaan dapat dimulai tidak lebih dari 3-4 bulan ke depan.

D2. Pengelolaan

permukaan air dan

hidrologi

Tindakan 2.3 – Percobaan Lysimeter Permukaan Air dan Penggunaan Air – untuk

memahami lebih baik pengaruh permukaan air terhadap penggunaan air untuk

pohon dan tingkat pertumbuhan.

Sebuah percobaan rotasi penuh (5 tahun) dari 2 target permukaan air (40cm dan

80cm) diajukan oleh APRIL di dalam plot-plot Lysimeter, yang dimana

memungkinkan dilakukannya pengontrolan ketat akan tingkat permukaan air

tanah. Hasil-hasil utama yang diharapkan meliputi:

• Pengaruh permukaan air dalam penggunaan air untuk pohon � praktik

pengelolaan terbaik

• Pengaruh kedalaman permukaan air terhadap pertumbuhan/stabilitas

pohon � praktik pengelolaan terbaik;

• Parameter tanah dan vegetasi untuk model hidrologi prediktif �

pengelolaan air

IPEWG meminta agar dilakukan pengukuran di luar plot-plot Lysimeter untuk

perbandingan kondisi lingkungan ‘alami’ pada hutan tanaman dengan hidrology

yang tidak terlalu dikontrol. Percobaan ini melengkapi percobaan permukaan air

pada skala operasional dan juga membutuhkan kolaborasi.

Hasil D2.3

Peningkatan

pemahaman

akan tingkat

Permukaan Air

Tanah terhadap

Penggunaan Air

Untuk Pohon

dan Tingkat

Pertumbuhan

D3. Menumbuhkan

Pohon di Gambut

yang Lebih Basah

Tindakan D3.2 – mengembangkan spesies-spesies baru yang toleran terhadap air:

• Litbang (Research & Development/R&D) telah mendirikan sebuah

organisasi baru di dalam strukturnya dan mulai mengidentifikasi peran-

peran untuk fokus pada spesies alternatif yang bisa bertahan di gambut

yang lebih basah

• Litbang telah mengontrak seorang dendrologis berpengalamanan untuk

mengkonsultasikan perihal spesies-spesies lokal yang berpotensi untuk

dimasukkan / digabungkan ke dalam program percobaan

• IPEWG mencatat bahwa akan berguna bagi APRIL untuk kolaborasi

dengan KLHK/BRG dan atau universitas-universitas yang sedang bekerja

sama dengan KLHK/BRG dalam program yang serupa.

Tindakan: IPEWG untuk berpartispasi dalam lokakarya setengah hari dengan

Litbang terkait topik ini pada bulan November; IPEWG juga meminta untuk

berkunjung ke Departemen Environment di Pembibitan yang pada saat itu untuk

mendiskusikan beberapa protokol untuk pengumpulan benih dan aktivitas

pembibitan lainnya sebelum terjun ke lapangan arau percobaan pot.

Hasil D3.2

Rencana untuk

mendirikan

sebuah

program

Litbang untuk

spesies-spesies

yang toleran

terhadap air

Page 4: Bahasa IPEWG Mtg 7 Summary Report-AE - · PDF fileAnalisa pola-pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman ... Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman ... terhadap

4

Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana

Kerja

D4. Kebakaran Aktivitas D4.2 – mengkaji data dan informasi yang telah tersedia terkait

kebakaran dan mitigasi resiko kebakaran

• Baik CIFOR maupun Australian National University tengah mencari bukti

dari perubahan perilaku masyarakat sebagai hasil dari partisipasinya

terhadap Program Desa Bebas Api (Fire Free Village Program/FFVP)

Tindakan: APRIL dan IPEWG harus mencari cara untuk berkolaborasi dengan lebih

intensif dengan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah daerah dan

meningkatkan penyebarluasan temuan bahwa peningkatan kesadaran dan

respon cepat terhadap kebakaran adalah sama pentingnya dengan kedalaman

permukaan air dalam mencegah kebakaran berskala besar.

Hasil D4.2

Peningkatan

pemahaman

atas faktor-

faktor utama

yang

meningkatkan

dan

mengurangi

insiden

kabakaran

D6. Kondisi dan

pengelolaan hutan

alam

Aktivitas D6.2b – mengembangkan sebuah program pengelolaan dan pemantauan

terhadap seluruh hutan alam

• Sebuah kerangka kerja untuk pengelolaan dan pemantauan terhadap

areal konservasi APRIL yang saat ini diujicobakan di Sektor Langgam

• Setelah detail proses pengerjaan dikonfirmasi, program kemudian dapat

dilaksanakan di areal konsensi RAPP lainnya pada akhir tahun 2017

• Target penyelesaian untuk areal konsensi pemasok pada akhir tahun

2018.

• Hasil dari analisa data dan pemodelan terkait tingkat efektepi(edge

effects) di hutan gambut harus dimasukan ke dalam perencanaan

konservasi

Tindakan: IPEWG merekomendasikan peta proses untuk pengerjaan ini agar dapat

dibagikan secara lebih luas untuk meningkatkan kepedulian dan mendapatkan

masukan dari para pemangku kepentingan eksternal, khususnya di Indonesia.

Hasil D6.2

Pengelolaan

yang efektif

pada hutan

alam yang ada

1.2 Pemetaan

sumber daya

1.2.1b – Mengembangkan Model Elevasi Digital (Digital Elevation Model/DEM)

dan hasil-hasil lainnya

1.2.2a – Mengkaji hasil-hasil LiDAR

• Tim teknis terus mengembangkan DEM dari data yang didapatkan melalui

LiDAR untuk digunakan dalam proyek-proyek spesifik. Contoh-contohnya

akan dibagikan saat rapat di bulan November.

• Seorang konsultan telah direkrut untuk melaksanakan kajian pihak ke-3

untuk pengawasan kualitas atas terhadap pengumpulan data dan analisa.

Laporan sudah hampir selesai dan akan tersedia untuk dikaji sebelum

rapat di bulan November.

• Strategi perolehan data penginderaan jarak jauh (remote sensing) tengah

dikaji secara aktif dan loka karya akan dilakukan pada rapat di bulan

November dengan IPEWG.

Tindakan: IPEWG merekomendasikan pembagian data dengan pihak-pihak

eksternal di Indonesia, contohnya BRG, universitas, dsb., dan menekankan

kembali pentingnya membagikan keahlian APRIL yang terus berkembang serta

mempelajari penggunaan LiDAR dengan para praktisi di Indonesia.

Action: IPEWG dan APRIL mendiskusikan strategi terbaru pada bulan November.

Hasil 1.2.2

Pengembangan

terhadap

kapasitas yang

lebih besar dan

pemahaman di

kalangan

praktisi dan

para pengguna

informasi

terkait

pemetaan

sumber daya

1.4 Komunikasi yang

Jelas

1.4.1 – IPEWG agar bekerja dengan APRIL untuk membantu memastikan

pemahaman yang jelas mengenai penjelasan ilmiah atas pengelolaan gambut dan

Hasil 1.4.1

Komunikasi

Page 5: Bahasa IPEWG Mtg 7 Summary Report-AE - · PDF fileAnalisa pola-pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman ... Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman ... terhadap

5

Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana

Kerja

untuk meningkatkan komunikasi atas pekerjaan IPEWG dan APRIL dalam

pengelolaan gambut.

IPEWG mencatat bahwa APRIL telah mempublikasikan Peta Jalan dan Rencana

Kerja Gambut APRIL-IPEWG versi 3.2, Juni 2017 di situs APRIL Dialog dan Dasbor

Berkelanjutan APRIL.

IPEWG mencatat bahwa sebuah memo internal telah disirkulasikan oleh APRIL,

mengkonfirmasi bahwa Peta Jalan saat ini menyajikan pendekatan APRIL terhadap

pengelolaan lahan gambut. Memo tersebut juga mengkonfirmasi bahwa

pendekatan ‘eko-hidro’ tidak akan lagi digunakan.

IPEWG dan APRIL akan melakukan kajian dan membuat sebuah laporan progres

diakhir tahun untuk memberikan ikhtisar jelas dari kemajuan apa yang telah

dicapai dan apa saja yang masih perlu dikerjakan. Hal ini akan dilakukan setiap

tahun selama IPEWG masih terus berlanjut.

IPEWG tengah menyiapkan 3 draf Catatan Pengarahan tentang topik-topik terkait

pengelolaan lahan gambut yang akan tersedia untuk publik pada akhir tahun

2017. Topik tersebut meliputi:

1. Pemodelan Hutan Tanaman Lahan Gambut

2. Spesies-spesies pohon untuk Lahan Gambut yang Lebih Basah

3. Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman (termasuk pengukuran

oleh menara aliran dan sumber lainnya )

Catatan Arahan lebih lanjut akan tersedia pada tahun 2018.

IPEWG dan APRIL akan menyerahkan makalah ilmiah pertamanya untuk publikasi

pada akhir tahun 2017.

yang jelas

secara internal

maupun

eksternal

mengenai Peta

Jalan Lahan

Gambut,

tantangan

pengelolaan

lahan gambut

dan

pendekatan

berbasis ilmiah

untuk

mengatasi atau

memitigasi

tantangan-

tantangan

tersebut

Komponen 2 – Operasional Lahan Gambut yang Bertanggung Jawab

2.2 Pemodelan

hutan tanaman

dan bentang alam

2.2.1 – mengembangkan, menguji, dan memperbaiki sejumlah model yang

memungkinkan prediksi dibuat terkait dampak-dampak dari berbagai strategi

pengelolaan yang berbeda untuk (a) pengelolaan bertanggung jawab dan (b)

sebuah visi baru untuk pengelolaan bentang alam lahan gambut.

• IPEWG menyajikan sebuah model berdasarkan sejumlah parameter dan

proses yang diketahui yang dipaparkan dalam makalah penelitian

independen untuk menggambarkan kontribusi ‘mekanis’ tanah gambut

terhadap penurunan muka tanah.

• 85% dari proses penurunan tanah adalah hasil dari oksidasi yang

didorong oleh permukaan air rata-rata; dan sisanya diakibatkan oleh

masuknya sampah dan pembusukan, konsolidasi, serta penyusutan dan

pembengkakan gambut yang disebabkan oleh fluktuasi permukaan air.

Tindakan: IPEWG menyetujui bahwa loka karya pada bulan November akan

mendiskusikan (a) bagaimana hasil dari model tersebut harus menginformasikan

perbaikan dalam pengelolaan operasional, (b) cara meningkatkan model hutan

tanaman untuk area yang lebih luas (~ 100 kompartemen) dan (c) bagaimana

model tersebut sesuai dengan pemodelan lainnya dan aktivitas pengelolaan data.

2.2.1

Model yang

mana dapat

digunakan

untuk

memprediksi

implikasi dari

strategi

pengelolaan

yang berbeda

Page 6: Bahasa IPEWG Mtg 7 Summary Report-AE - · PDF fileAnalisa pola-pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman ... Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman ... terhadap

6

Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana

Kerja

Tindakan: IPEWG akan memprioritaskan publikasi model berdasarkan pada

pengalaman dan hasil dari data yang digunakan pada tiga lokasi dengan iklim yang

berbeda termasuk APRIL.

2. 2 Pemodelan

hutan tanaman dan

bentang alam

2.2.2 – Drainabilitas dan penilaian / pemetaan resiko banjir

APRIL secara singkat memberikan informasi terkini terkait pembelian perangkat

lunak MIKE SHE milik Institute Hidrologi Denmark(Danish Hydrological

Institute/DHI):

• Satu sesi pelatihan pembangunan kapasitas telah dilaksanakan di

Singapura

• Sebuah model tengah dalam tahap pembangunan untuk PPD yang akan

memerlukan waktu 3-5 bulan untuk memverifikasi pengukuran

parameter landasan

• Perangkat lunak menyediakan perencanaan operasional di seluruh

bentang alam – khususnya untuk keseimbangan air dan dampak air yang

tersebar di bentang alam; dan dapat memasukkan komponen vegetasi

dari penggunaan air – Indeks Luas Daun (Leaf Area Index) dan

evapotranspirasi. Perangkat lunak ini dapat menginformasikan apa yang

terjadi dengan aliran air.

Tindakan: Pekerjaan ini harus terhubung erat dengan pekerjaan yang tengah

berjalan terkait Simulator Hutan Tanaman karena akan ada tumpang tindih pada

kedua model tersebut.

Tindakan: IPEWG menyarankan APRIL untuk membangun kemitraan multilateral

dengan akademisi dan pemerintah untuk membangun kapasitas yang lebih besar

di Indonesia.

Hasil 2.2.2

Pemahaman

mengenai areal

gambut yang

beresiko paling

besar atas

penurunan

tanah dan

kerangka waktu

terkait

perubahan

Komponen 3 – Mengembangkan sebuah Visi untuk Mengelola Bentang Alam Lahan Gambut

Diskusi Manajemen Senior

Penyampaian

Perkembangan

terkini terkait

Peraturan

LahanGambut

Dayun / Pelalawan

Pulau Padang

Penyampaian perkembangan terkini kepada manajemen meliputi:

• Tidak terdapat perubahan pada peraturan-peraturan lahan gambut sejak

peraturan tersebut dikeluarkan pada Februari 2017. Perlunya verifikasi

lapangan atas ‘peta definitif’.

• Permen-17—proses revisi RKU masih dilakukan oleh APRIL dengan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

• Terkait peraturan tentang pertukaran lahan (land swap) – pertanyaan

muncul perihal ketersediaan lahan dan waktu atau rangkaian dari

pertukaran lahan tersebut.

• Seluruh pekerjaan dan kondisi yang ditetapkan oleh KLHK terkait sanksi

administratif Blok Dayun telah diselesaikan dan dilaporkan kembali

kepada pemerintah. APRIL terus menunggu verifikasi pemerintah terkait

pencabutan sanksi.

• Persengketaan masyarakat PPD belum terselesaikan namun Kelompok

Kerja (Task Force) yang dibentuk dan diarahkan oleh pemerintah telah

dibubarkan dan tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah terkait

Page 7: Bahasa IPEWG Mtg 7 Summary Report-AE - · PDF fileAnalisa pola-pola dari penurunan permukaan tanah di areal hutan tanaman ... Aliran Gas Rumah Kaca di areal hutan tanaman ... terhadap

7

Topik Catatan Keseluruhan Diskusi Acuan Rencana

Kerja

The Nature

Conservancy (TNC)

Masa Jabatan IPEWG

Tenure

Penjalinan hubungan

dengan para

pemangku

kepentingan

batas wilayah telah dikembalikan kepada pemerintah tingkat daerah.

APRIL akan mendukung sesuai dengan apa yang dimintakan.

• Proposal dari TNC terkait Fase II pengerjaan perencanaan bentang alam

di sekitar Semenanjung Kampar tengah difinalisasi. Semenanjung Kampar

menjadi prioritas, sekaligus memungkinkan analsis yang lebih luas terkait

pentingnya Semenanjung Kampar dalam kaitannya dengan bentang alam

lainnya.

• IPEWG mendekati akhir dari periode 2 tahun masa jabatan dan APRIL kini

melakukan kajian atas objektif, pencapaian, struktur, dan tanggung

jawab IPEWG dengan tujuan untuk menentukan dan menyetujui peran

IPEWG dalam dua tahun ke depan. Salah satu tujuannya adalah untuk

memiliki lebih banyak representasi dari kalangan ilmuwan Indonesia.

Tindakan: Telah disetujui bahwa APRIL akan memberikan anggota IPEWG

pandangan resmi mengenai fase IPEWG selanjutnya pada akhir bulan September,

dan sebuah loka karya untuk menyetujui baik struktur maupun objektif dari ‘Fase

2 IPEWG’ yang akan dilakukan pada rapat bulan November.

IPEWG menginformasikan APRIL bahwa Greenpeace telah menyurati anggota

IPEWG dan meminta informasi terkini terkait progres yang telah dibuat oleh

IPEWG dan APRIL. IPEWG mendiskusikan isu-isu spesifik yang dikemukakan dan

akan merespon secara langsung dan tidak langsung melalui laporan Progres

IPEWG selama 2 Tahun, yang akan dirampungkan setelah rapat bulan November

2017.

Jadwal Rapat IPEWG

Rapat Selanjutnya Rapat ke-8 – Rapat on-site mulai Selasa-Jumat, 28 November – 1 Desember 2017

di Pangkalan Kerinci, Indonesia. Jadwal sementara – Selasa/Rabu untuk diskusi,

Kamis untuk kunjungan ke lapangan, Jumat (yang merupakan hari libur nasional di

Indonesia) untuk mengkaji dan berdiskusi dengan manajemen senior.

Untuk anggota IPEWG yang tiba pada hari Senin, 27 November 2017, akan dibuat

pengaturan agar anggota IPEWG tersebut dapat mulai bekerja berdampingan

dengan staf APRIL di beberapa alur kerja kolaboratif, sebelum dimulainya rapat

resmi IPEWG. Fokus dari Rapat ke-8 meliputi:

• Mengkaji progres dan mengidentifikasi objektif dan prioritas untuk Fase 2

IPEWG

• Sepakat akan susunan Fase 2 IPEWG

• Membuat progres akan rekomendasi terkait praktik tebaik di lahan gambut

• Bekerja dengan staf APRIL dalam arus kerja yang telah ditentukan

Diharapkan bahwa pada akhir rapat ini, seluruh pihak sudah dapat terlebih dahulu

merencanakan dan menganggarkan dana untuk tahun 2018.

Komite Penasihat Para Pemangku Kepentingan (Stakeholder Advisory

Committee/SAC) telah meminta agar rapat pertama IPEWG di tahun 2018 di mana

anggota IPEWG harus hadir secara langsung, harus bersamaan dengan Rapat SAC

untuk dilakukannya komunikasi langsung di antara seluruh anggota.