babii tinjauan pustaka a. demam berdarah dengue (dbd)repository.ump.ac.id/4189/3/mawatdah yusoh bab...

25
BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendasi mengakibatkan kejang yang dapat menyebabkan kematian (Ayu&Zulfito,2010).Menurut Webmaster dalam Misnadiarly (2009), penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Sedangkan Demam Bedarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) . Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2012) menyatakan bahwa Demam ditularkan oleh vector nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Sedang menurut Minnadiarly (2009) DBD adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh Virus Dengue, menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan system pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan, dapat menimbulkan kkematian. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang dapat berakibat fatal dalam waktu yang relative singkat (Hastuti, 2008). Demam Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Upload: dothien

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

A. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Pengertian

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut

dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendasi

mengakibatkan kejang yang dapat menyebabkan kematian

(Ayu&Zulfito,2010).Menurut Webmaster dalam Misnadiarly (2009),

penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

virus. Sedangkan Demam Bedarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever

(DHF) .

Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2012) menyatakan bahwa Demam

ditularkan oleh vector nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar

menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang

dewasa. Sedang menurut Minnadiarly (2009) DBD adalah penyakit menular

berbahaya yang disebabkan oleh Virus Dengue, menyebabkan gangguan

pada pembuluh darah kapiler dan system pembekuan darah sehingga

mengakibatkan perdarahan, dapat menimbulkan kkematian.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang dapat

berakibat fatal dalam waktu yang relative singkat (Hastuti, 2008). Demam

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus

dengue manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang di

sertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis

hemorogik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh

hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ) atau penumpukan cairan di

rongga tubuh. Sedangkan manifeatasi terberat DBD adalah DSS yang

ditandai oleh renjatan/syok (Depkes, 2006).

2. Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus,

familyFlaviviridae. DBD ditularkan kemanusia melalui gigitan nyamuk

Aedes yang terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue penyebab Demam

Dengue (DD), Demam Berdarah Dngue (DBD) dan Dengue Shock Syndrom

(DSS) termasuk dalam lelompok B Arthropod Virus(Arbovirosis) yang

sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan

mempunyai 4 jenis serotype, yaitu: Den-1, Den2 ,Den-3 ,Den-4 (Kemenkes

RI, 2010).

Menurut Dinkes Jateng (2005) Penyebab penyyakit DBD ada 4 tipe

(Tipe1,2,3,dan 4), termasuk dalam group B AntropodBorne

virus(Arbovirus). Dengue tipe-3 merupakan serotip virus yang dominan

yang menyebabkan kasus yang berat. Masa inkubasi penyakit demam

berdarah dengue diperkirakan <7 hari. Penularan penyakit demam berdarah

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

dengue umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty

meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang hidup dikebun.

Penyakit demam berdarah dengue mengenai seseorang melalui gigitan

nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang menularkan penyakit adalah nyamuk

betina dewasa. Nyamuk betina memerlukan darah manusia atau binatang

untuk hidup dan berkembang baik. Apabila disekitar tempat sarang nyamuk

tersebut dijumpai seseorang yang sedang sakit demam berdarah penyakit

demam berdarah dengue ringan atau berat. Sebaliknya, apabila daya tahan

tubuh rendah seperti pada anak-anak, penyakit infeksi dengue ini dapat

menjadi berat bahkan dapat mematikan (Misnadiarly, 2009).

3. Tandadan Gejala

Menurut Hastuti (2008) tanda dan gejala pada penderita penyakit demam

berdarah adalah sebagai berikut:

a. Demam

b. Perdarah /bintik-bintik merah pada kulit

c. Perdarahan lain: mimisan, perdarahan gusi

d. Keluhan pada saluran peernapasan: batuk, pilek

e. Keluhan pada saluran pencernaan ataupun sakit waktu menelan.

Sedangkan menurut Dinas Kesehatan DKI dalam Misnadiarly (2009)gelaja

penyakit DBD antara lain :

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

a. Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah lesu,suhu badan

antara 38-40 ˚C.

b. Tampak bintik-bintik merah pada kulit dan jika direnggangkan maka

bintik merah itu tidak hilang.

c. Kadang-kadang perdarahan di hidung(mimisan).

d. Mungkin teerjadi muntah darah atau berak darah.

e. Tes tourniquet positif.

f. Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpuria.

g. Kadang-Kadang nyeri ulu hati karena terjadi perdarahan di lambing.

h. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin,

berkeringat,perdarahan selaput lender mukosa, alat cerna/gastro internal

tempat suntukan ataudi tempat lainnya.

i. Hematemesis atau melena.

j. Pembasan plasma yang erat hubunggannya dengan kenaikan

permeabilitas dinding pembuluh darah. Ditandai dengan munculnya atau

lebih dari:

1) Kenaikan nilai 20% hematocrit atau lebih tergantung umur dan jenis

kelamin.

2) Menurunnya hemotokrit dari nilai dasar 20% atau lebih sesudah

pengobatan.

4. Derajat dan Klasifikasi Penyakit Demam Berdarah

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Menurut World Health Organization (2009), DBD di klasifikasikan

menjadi 4 tingkat keparahan :

Derajat I :Demam disetai dengan gejala konstitusional non-spesifik, satu-

satunya manifestasi perdarahan adalah tes torniket positifdan

muntah memar.

Derajat II :Perdarahan spontan selain manifestasi pasien pada Derajat I,

biasanya pada bentuk perdarahan kulit atau perdarahan lain.

Derajat III :Gagal sirkulasi dimanifestasikan dengan nadi cepat dan lemah

serta penyampitan tekanan nadi atau hipotensi,dengan adanya

kulit dingin dan lembab serta gelisah.

Derajat IV : Syok hebat dengan tekanan darah atau nadi tidak terrdeteksi.

Klasifikasi DBD menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(2010) yaitu:

a. Dengue tanpa tanda bahaya dan dengue dengan tanda bahaya (dengue

without warning signs). Kriteria dengue tanpa tanda bahaya dan dengue

dengan tanda bahaya:

1) Bertempat tinggal di atau bepergian ke daerah endemik dengue.

2) Demam disertai 2 dari hal berikut: Mual, muntah, ruam,sakit dan nyeri,

uji torniket positif, leukopenia, adanya tanda bahaya.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

3) Tanda bahaya adalah nyeri perut atau kelembutannya, muntah

berkepanjangan, terdepat akumulasi cairan, perdarahan mukosa,

letargis,lemah, perbesaran hati >2 cm, kenaikan hemotokrit seiring

dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat.

4) Dengue dengan konfirmasi laboratorium (penting bila bukti kebocoran

plasma tidak jelas).

b. Dengue berat (severe dengue). Kriteria dengue berat :kebocoran plasma

berat, yang dapat menyebabkan syok (DSS), akumulasi cairan dengan

distress pernafasan. Perdarahan hebat, sesuai peertimbangan

klinisigangguan organ berat, hepar. Untuk mengetahui adanya

kecederungan perrdarahan dapat dilakukan uji tourniquet.

5. Cara Pencegahan Penyakit

Beberapa metode pengendalian vektor telah banyak diketahui dan

digunakan oleh program pengendalian DBD ditingkat pusat dan di daerah

yaitu:

a. Manajemen lingkungan

Manajemen lingkungan adalah upaya pengelolaan lingkungan untuk

mengurangi bahkan menghilangkan habitat perkembangbiakan nyamuk

vector sehingga akan mengurangi kepadatan populasi. Manajemen

lingkungan hanya akan berhasil dengan baik kalau dilakukan oleh

masyaraka, lintas sktor, para pemegang kebijakan dan lembaga swadaya

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

masyarakat melalui program kemitraan. Sejarah keberhasilan manajemen

lingkungan telah ditunjukan oleh Kubadan Panamaserta Kota Purwokerto

dalam pengendalian sumber nyamuk.

b. Pengendalian Biologis

Pengendalian secara Biologis merupakan upaya pemanfaatan agent

biologi untuk pengendalian vektor DBD. Beberapa agenbiologis yang

sudah digunakan dan terbukti mampu mengendalikan populasi larva

vector DB/DBD adalah dari kelompok bakteri, predator seperti ikan

pemakan jentik dan cyclops (Copepoda).

c. Pengendalian kimiawi

Pengendalian secara kimiawi masih paling popular baik bagi

program pengendalian DBD dan masyarakat. Penggunaan insektisida

dalam pengendalian vector DBD bagaikan pisau bermata dua, artinya bisa

menguntungkan sekaligus merupakan. Insektisida kalau digunakan secara

tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu dan cakupan akan mampu

mengendalikan vector dan mengurangi dampak negatif terhadap

lingkungan dan organisme yang bukan sasaran.

d. Partisipasi masyarakat

Partipasi masyarakat merupakan proses panjang dan memerlukan

ketekunan, kesabaran dan upaya dalam memberikan pemahaman dan

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

motivasi kepada individu, kelompok, masyarakat, bahkan pejabat secara

berkesinambungan. Program yang melibatkan masyarakat adalah

mengajak masyarakat mau dan mampu melakukan 3 M plus atau PSN

dilingkungan mereka.

e. Perlindungan Individu

Untuk melindungi pribadi dari risiko penularan virus DBD dapat

dilakukan secara individu dengan menggunakan repellent, menggunakan

pakaian yang mengurangi gigitan nyamuk. Baju lengan panjang dan

celana panjang bisa mengurangi kontok dengan nyamuk meskipun

sementara. Untuk mengurangi kontak dengan nyamuk di dalam keluarga

bisa memasang kelambu pada waktu tidur dan kasa anti nyamuk.

Insektisida rumah tangga seperti semprotan aerosol dan repellent: obat

nyamuk bakar, vaporize mats (VP), dan repellent oleh anti nyamuk bisa

digunakan oleh individu. Pada 10 tahun terakhir dikembangkan kelambu

berinsektisida atau dikenal sebagai insecticide treated nets (ITNs) dan

tirai berinsektisida yang mampu melindungi gigitan nyamuk.

Menurut Kementrian kesehatan Republik Indonesia (2011), cara

pencegahan DBD yaitu dengan PSN DBD melalui 3 M plus:

1) Menguras tempat penampungan air sekurangnya seminggu sekali.

2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

3) Mengubur, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan

barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleeng

bekas, plastic bekas, dll.

4) Plus

a) Ganti air vas bunga, tempat minuman burung dan tempat lainnya

seminggu sekali.

b) Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer atau rusak

c) Tutup lubang pada potongan bambu, pohon, dan lainya misalnya

dengan tanah.

d) Menaburi racun pembasmi jentik (larvasidasi) khususnya bagi

tempat penampungan air yang sulit dikuras atau daerah sulit air.

e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat

penampungan air yang ada disekitar rumah.

f) Tidur memakai kelambu.

g) Memakai obat nyamuk.

h) Memasang kawat kasa pada lubang angina dirumah.

Sedangkan menurut misnadiarly (2009), pencegahan penyakit

demam berdarah mencakup antaralain:

a. Terhadap nyamuk perantara

Pemberantasan nyamuk aedes aegypti induk dan telurnya.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

b. Terhadap diri kita

Memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari gigitan nyamuk.

c. Terhadap lingkungan

Mengubah perilaku hidup sehat terutama kesehatan lingkungan.

6. Tempat perkembangbiakan

Menurut Depkes RI (2008), jenis tempat perkembang-biakan nyamuk

Aedes aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti:

b. Drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi atau wc, dan ember.

c. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti:

d. Tempat minum burung, vasbungan, perangkap semut dan barang-barang

bekas (ban, kaleng, botol, plastik danlain-lain).

e. Tempat penampungan air alamiah seperti: lobang pohon, lobang batu,

pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah pisang dan potongan bambu.

B. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah

Dengue (DBD)

1. Agen (Penyebab)

Menurut Dinkes Jateng (2005), Penyebab penyakit DBD ada 4 tipe

(Tipe 1, 2, 3 dan 4), termasuk dalam group B Antropod Borne Virus

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

(Arbovirus). Dengue tipe 3 merupakan serotip virus yang dominan yang

menyebabkan kasus yang berat. Penularan penyakit demam bedarah dengue

umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti meskipun dapat

juga ditularkan oleh Aedes Albopictus hidup dikebun. Selain itu, apesis

Aedes Polynesiensis dan beberapa spesies dari komplek Aedes scutellaris

juga dapat berperan sebagai vector yang mentransmisikan virus dengue

(Djunaedi, 2006)

2. Host (penjamu)

a. Umur

Menurut Djunaedi (2006),selama tahun1986-1973 sebesar kurang

dari 95% kasus DBD adalah anak dibawah umur 15 tahun. Selama tahun

1993-1998 meskipun sebagian besar kasus DBD adalah anak berumur 5-

14 tahun, namun Nampak adanya kecenderungan peningkatan kasus

berumur lebih dari 15 tahun. Dengan kata lain, DBD banyak dijumpai

pada anak berumur 2-15 tahun. DBD lebih banyak menyerang anak-anak,

tetapi dalam decade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan kenaikan

proporsi penderita penyakit DBD pada orang dewasa (Dinkes

Jateng,2005).

b. Jenis kelamin

Sejauh ini tidak ditemukan perbedaan kerentanan terhadap serangan

DBD dikaitan dengan perbedaan jenis kelamin (gender). Di

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

philiphinsdilaporkan bahwarasio antarajenis kelamin adalah 1:1.

Demikian pula di Thailand dilaporkan tidak ditemukan perbedaan

kerentanan terhadap serangan DBD antara anak laki-laki dan perempuan

(Djunaedi,2006).

c. Faktor interna manusia (Perilaku manusia)

Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas yang

timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara

langsung maupun tidak langsung (Sunaryo,2004). Menurut Notoatmodjo

(2007) perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku manusia marupakan salah satu

factor yang banyak memegang peranan dalam menentukan darejat

kesehatan suatu masyarakat(Noor,2008).

3. Environment (lingkungan)

a. Lingkungan fisik yaitu keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh

terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan

biologis dan lingkungan social manusia (Noor,2008). Faktor lingkungan

fisik yang berpengaruh terhadap kejadian DBD antara lain: suhu udara.

Nyamuk dapat bertahan pada suhu udara rendah, tetapi

metabolismenyamenurun atau bahkan berhenti bila suhunya turun

dibawah suhu krisis. Pada suhu yang lebih tinggi 35 ˚C juga mengalami

perubahan dalam arti lebih lambat prosese-proses fisiologis, rata-rata

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

suhu optimim untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25 ˚C - 30 ˚C.

Pertumbuhan nyamuk akan berhenti sama sekali bila suhu kurang 10 C

atau lebihdari 40 C (Depkes RI,2008).

b. Lingkungan Bioligis yaitu terdiri dari mahkluk hidup yang bergerak, baik

yang dapat dilihat maupun tidak (manusia, hewan, kehidupan akuatik,

amuba, virus, plangton). Mahkluk hidup tidak bergerak (tumbuhan,

karang laut, bakteri, dll). Faktor lingkungan biologis yang berpengaruh

terhadap kejadian DBD antara lain, (Keberadaan jentik, kontainer,

tanaman hias atau tumbuhan, indeks jentik (host indeks, container indeks,

bteatu indeks).

c. Lingkungan social yaitu bentuk lain selain fisik dan biologis. Faktor

lingkungan social yang DBD adalah kepadatan penduduk dan mobilitas.

Kepadatan penduduk yang tinggi akan mempermudah terjadinya infeksi

virus dengue, karena daerah yang berpenduduk padat akan meningkatkan

jumlah insiden kasus DBD tersebut. Mobilitas penduduk memegang

peranan penting pada transmisipenularan infeksi virus dengue. Salah satu

factor yang mempengaruhi penyebaran epidemic dari Queenslandke New

South Wales pada tahun1942 adalah perpindahan personilmiliter dan

angkatan udara, karena jalur transportasi yang dilewati merupakan jalul

penyebaran virus dengue (Sutaryo, 2005).

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

C. Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari “Tahu” dan terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu obyek. Penginderaan

terjadi melalui panca indera yaitu : penglihatan, pendengaran, penciuman

rasa dan raba. Namun sebagian besar pengetahuan seseorang didapat melalui

panca indera mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

2. Tingkatan Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan dalam revisi Toksonomi Bloom adalah sebagai

berikut (Anderson and Krathwohl, 2001; dalam Wikipidia):

a. Remembering (mengingat)

Kemampuan menyebutkan kembali informasi / pengetahuan yang

tersimpan dalam ingatan.

b. Understanding (memahami)

Kemampuan memahami instuksi dan menegaskan

pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk

lisan, tertulis, maupun grafik/diagram

c. Applying (menerapkan)

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep

dalam situasi tertentu.

d. Analyzing (menganalisis)

Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen dan

menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas

konsep tersebut secara utuh.

e. Evaluating (menilai)

Kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma,

kriteria atau patokan tertentu.

f. Creating (mencipta)

Kemapuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru

yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil.

3. Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan teknik

wawancara atau kuisoner yang menanyakan isi materi yang akan diukur dari

subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2012).

Pengukuran tingkat pengetahuan menurut Budiman (2013) terbagi

menjadi :

a. Tingkat pengetahuan baik bila nilai ≥75

b. Tingkat pengetahuan cukup bila nilai 56 – 74

c. Tingkat pengetahuan kurang bila nilai ≤55

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

D. Sikap

1. Definisi

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan kesiapan untuk

bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan

terhadap objek.

Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur

melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah

terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan

dengannya. (Widayatun,T.R, 2009).

2. Tingkatan Sikap

Pembagian domain ini disusun oleh Taksonomi Bloom

1) Penerimaan (Receiving/Attending)

Kemampuan untuk menunjukan atensi dan penghargaan terhadap orang

lain.

2) Responsif

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu

termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu

kejadian.

3) Nilai yang dianut

Kemampuan menunjukan nilai yang dianut untuk membedakan mana

yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadian/objek, dan nilai

tersebut dieksperasikan dalam perilaku.

4) Organisasian (Organization)

Kemampuan membentuk system nilai dan budaya organisasi dengan

mengharmonisasikan perbedaan nilai.

5) Karakterisasi (Characterization)

Kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan

memperbaiki hubungan intrapersonal, interprasonal dan social.

E. Praktek dan Pencegahan

1. Praktek

a. Pengertian

Pembagian domain ini disusun oleh Taksonomi Bloom

1) Persepsi

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Kemapuan menggunakan saraf sensori dalam menginterpretasikannya

dalam memperkirakan sesuatu .

2) Kesiapan

Kemapuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi

dalam menghadapi sesuatu.

3) Reaksi yang diarahkan

Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks dengan

bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba.

4) Reaksi natural (mekanisme)

Kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat ketrampilan tahap

yang lebih sulit.

5) Reaksi yang kompleks

Kemampuan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan

sesuatu

6) Adaptasi

Kemampuan mengembangkan keahlian, dan memodifikasi pola sesuai

dengan dibutuhkan.

7) Kreativitas

Kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan

kondisi/situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah

dengan mengeksplorasi kreaktivitas diri.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

2.Faktor yang mempengaruhi praktek

Menurut Lowrence green dalam Notoatmodjo (2005),

mengemukakan bahwa untuk mencoba menganalisis praktik manusia dari

tingkat kesehatan orang dapat dipengaruhi 3 faktor yaitu:

1) Faktor predisposisi

Terbentuknya suatu praktik baru, dimulai pada cognitive domain

dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa

materi sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subyek tersebut

selanjutnya menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subyek

terhadap pengetahuan. Pengetahuan dan sikap subyek terhadap

diharapkan akan membentuk praktik (psikomotor).

2) Faktor pendukung atau pemungkin

Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktik, kaitannya

dalam suatu materi kegiatan biasanya mempunyai anggapan yaitu

adanya pengetahuan tentang manfaat suatu hal yang akan

menyebabkan orang mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut.

Selanjutnya sikap positif ini akan mempengaruhi untuk ikut dalam

kegiatan ini. Niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

apabila mendapat dukungan sosial dan tersedianya fasilitas, kegiatan

ini disebut praktik. Berdasarkan teori WHO menyatakan bahwa yang

menyebabkan seseorang berpraktik adatiga alasan diantaranya adalah

sumber daya (Resourcer) meliputi fasilitas, pelayanan kesehatan dan

pendapatan keluarga.

3) Faktor pendorong

Faktor yang mendorong untuk mencapai suatu tujuan tertentu

yang terwujud dalam dukungan keluarga.

2.Pencegahan

Menurut KBBI, mencegah adalah menahan agar sesuatu tidak

terjadi, menegahkan, tidak menurutkan, merintangi, melarang,

mengikhtiarkan supaya jangan terjadi, sedangkan pencegahan adalah

proses, cara, perbuatan mencegah, penegahan, penolakan.

Pencegahan menurut Notosoedirdjo dan Latipun (2005 : 145)

Pencegahan adalah upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah

terjadinya ganggguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau

masyarakat.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Sedangkan pengertian pencegahan menurut Nasry (2006)

menjelaskan bahwa Pencegahan adalah mengambil suatu tindakan yang

diambil terlebih dahulu sebelum kejadian, dengan didasarkan pada data /

keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil

pengamatan / penelitian epidemiologi.

F. Endemis

Menurut Kemenkes endemis yaitu secara tetap terdapat di tempat-tempat

atau di kalangan orang-orang tertentu dan terbatas pada mereka saja (seperti

penyakit malaria di daerah pesisir, penyakit cacing tambang di kalangan buruh

tambang).

Endemis adalah istilah yang dipakai pada penyakit-penyakit yang sudah

lama ada disuatu tempat, istilah ini dipakai juga untuk keberadaan mahluk

hidup tertentu misalnya tumbuhan atau binatang yang sudah lama berada

disuatu tempat dimana saja dimuka bumi ini. Ukuran tentang waktu yang

dianggap sudah lama dapat berarti sudah tahunan, bulanan, atau mingguan

tergantung dari pola hidup dan usia mahluk atau penyakit yang dianggap

endemis tersebut. Jika masa inkubasi dari penyakit sangat pendek atau dalam

hitungan beberapa hari atau beberapa jam maka penyakit dapat dikatakan sudah

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 22: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

lama ada jika disuatu daerah dimana penyakit itu ada terus setelah sebulan atau

beberapa masa inkubasi. Penyakit endemik adalah suatu penyakit asli yang

mawabah atau penyebaran penyakit pada banyak orang atau beberapa daerah

dalam lingkup yang sangat luas.

Luas wilayah yang terjangkit juga sangat menentukan karena penyakit

menular cenderung berpindah dari satu wilayah kewilayah lain terutama

wilayah yang berdekatan, jika dipakai ukuran Kabupaten maka penyakit bisa

jadi sangat lama berputarpindah dari desa ke desa terutama bila pemerintah

daerah tidak melakukan tindakan apa-apa. Jika suatu penyakit tiba-tiba ada

muncul disuatu tempat dimana sebelumnya belum pernah ada maka ini disebut

epidemi atau KLB (Kejadian Luar Biasa) penyakit.

Indonesia dikenal sebagai wilayah yang endemis terhadap berbagai

penyakitmenularyang sejak dulu ada dan tidak pernah berhasil dihabiskan oleh

Negara dan masyarakat.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 23: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

G. Kerangka Teori Penelitian

Faktor Host (Manusia)

- Umur

- Jenis Kelamin

- Sikap

- Pengetahuan tentang DBD

- Praktik atau tindakan pencegahan DBD

Faktor Agen (Penjamu)

-Nyamuk Aedes Aegepty

-Nyamuk Aedes Albopictus

-Nyamuk Aedes Polynesiensis

KEJADIAN

DEMAM

BERDARAH

DENGUE

- Mengingat

- Memahami

- Menerapkan

- Menganalisis

- Menilai

- Mencipta

- Persepsi

- Kesiapan

- Reaksi yang diarahkan

- Reaksi natural

- Reaksi yang kompleks

- Adaptasi

- Kreaktivitas

- Penerimaan

- Responsif

- Nilai yang dianut

- Organisasia

- Karakterisasi

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 24: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Gambar 2.1 Karangka Teori Penelitian

Sintesa dari: Noor,(2008)., Notoatmodjo,(2013,2007)., Sunaryo,(2004).,

Djunaedi,(20060., Sutaryo,(2005).,Misnadiarly,(2009).

G. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan tentang DBD

Praktek pencegahan DBD

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

H. Hipotesis Penelitian

Faktor Environment (Lingkungan)

-lingkungan fisik

-Lingkungan biologis

-Lingkungan sosian

Demam berdarah

Dengue

Pengetahuan tentang DBD

Praktik pencegahan DBD

Endemis

Non Endemis

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 25: BABII TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD)repository.ump.ac.id/4189/3/Mawatdah Yusoh BAB II.pdf · e) Menebur ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi, ditempat penampungan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat

kebenarannya (Setiawan dan Saryono, 2010). Hipotesis dalam penelitian ini

penulis rumuskan sebagai berikut:

1. Pengetahuan

a. Ho : Tidak ada perbedaan pengetahuan DBD pada ibu di wilayah

endemis dan non endemis Kecamatan Padamara Kabupaten

Purbalingga.

b. Ha : Ada perbedaan pengetahuan DBD pada ibu di wilayah endemis

dan non endemisKecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga.

2. Praktek

a. Ho : Tidak ada perbedaan praktek pencegahan DBD pada ibu di

Wilayah endemis dan non endemisKecamatan Padamara Kabupaten

Purbalingga.

b. Ha : Ada perbedaan praktek pencegahan DBD pada ibu di Wilayah

endemis dan non endemisKecamatan Padamara Kabupaten

Purbalingga.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017