bab iii profil informan iii.1 profil informan informan...

38
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai temuan data yang diperoleh dari proses wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan. Data yang akan disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan. Berikut adalah tabel data informan: Informan Usia Pendidikan Lama Tidak Bekerja Pekerjaan Istri RA 28 SMA 1 Tahun Penjual Kue NP 30 SMA 2 Tahun SPG Kosmetik HPP 30 SD 2 Tahun Penjual Jus Buah SW 29 SD 2 Tahun Penjual Nasi Campur BS 30 SMP 2 Tahun Karyawan Peti Kemas III.1.1 Informan Pertama Sabtu, 25 April 2015. Sekitar pukul 11.30 WIB, saya berada di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Pesapen Kali, Surabaya. Saya segera

Upload: truongngoc

Post on 17-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

BAB III

PROFIL INFORMAN

III.1 Profil Informan

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai temuan data yang diperoleh dari

proses wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan. Data yang akan

disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan.

Berikut adalah tabel data informan:

Informan Usia Pendidikan Lama Tidak Bekerja Pekerjaan Istri

RA 28 SMA 1 Tahun Penjual Kue

NP 30 SMA 2 Tahun SPG Kosmetik

HPP 30 SD 2 Tahun Penjual Jus

Buah

SW 29 SD 2 Tahun Penjual Nasi

Campur

BS 30 SMP 2 Tahun Karyawan Peti

Kemas

III.1.1 Informan Pertama

Sabtu, 25 April 2015. Sekitar pukul 11.30 WIB, saya berada di sebuah

rumah yang berlokasi di Jalan Pesapen Kali, Surabaya. Saya segera

Page 2: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan saya datang ke rumahnya. Setelah

saya rasa cukup untuk memperkenalkan diri, maka saya segera membuka obrolan

dengan dia.

Informan pertama, berinisial RA. Dia adalah seorang pria yang lahir di

Surabaya dua puluh delapan tahun yang lalu. RA merupakan pria lulusan SMA

yang berperawakan tinggi dan berisi. Setelah lulus SMA, RA memutuskan untuk

segera menikah. Setahun setelah menikah, RA langsung dikaruniai seorang anak

berjenis kelamin laki-laki yang sudah memasuki usia enam tahun.

RA yang lahir di Surabaya 14 Januari 1987 adalah anak kedua dari empat

bersaudara. Kedua orang tua RA sampai saat ini masih bekerja di sebuah

perkantoran yang terletak di Surabaya. Dari hal tersebut, sewaktu kecil dia selalu

diasuh oleh asisten rumah tangganya. Sehingga RA seringkali merasakan

kekurangan perhatian dari orang tuanya, meskipun dia telah mempunyai banyak

saudara sekalipun. Berikut pernyataan RA:

“Saya dari kecil sampai sekarang ini selalu ditinggal bekerja terus sama

orang tua saya mbak, berangkat pagi pulang malam, begitu terus setiap

hari. Dulu waktu masih kecil, saya dan saudara-saudara saya sempat

protes sama orang tua. Di lain sisi sebenarnya orang tua juga berat hati

mbak, tapi semua balik lagi demi keluarga, karena memang banyak

kebutuhan yang harus dikeluarkan. Dan pada akhirnya semua anak-

anaknya semakin mengerti tentang kondisi keluarga yang seperti ini.”

Meskipun kondisi keluarganya terbilang kurang harmonis karena

kesibukan dari kedua orang tuanya yang bekerja setiap hari tanpa mengenal

waktu, tetapi keluarga RA ini selalu menyempatkan diri untuk berkumpul jika ada

Page 3: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

waktu luang. Sehingga hal tersebut mampu mengembalikan kehangatan antara

orang tua dan anak yang sempat hilang karena kesibukan masing-masing.

“Meskipun keluarga saya memiliki kesibukan yang sangat luar biasa, tapi

jika ada waktu luang, kita selalu menyempatkan diri untuk sekedar makan

bersama mbak. Karena menurut orang tua saya, momen seperti itu bisa

mengembalikan kehangatan dan keharmonisan keluarga yang sempat

hilang karena kesibukan masing-masing dari keluarga kita mbak.”

Setelah lulus SMA, RA sempat menjadi penjual kaos di salah satu distro.

Namun pekerjaan itu hanya bertahan selama empat tahun saja, hingga kini RA

belum mendapatkan pekerjaan lagi.

“Urusan pekerjaan saya memang tidak semulus seperti orang tua saya ya

mbak, semenjak lulus sekolah saya iseng-iseng jualan baju barengan sama

teman-teman. Tapi pekerjaan saya itu hanya bertahan selama empat tahun

saja mbak, karena teman saya sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih

mapan. Sementara saya belum mendapatkan pekerjaan sampai sekarang,

hampir satu tahun saya menjadi pengangguran mbak.”

Kondisi ekonomi kedua orang tua yang mampu memberikan segala

fasilitas kepada semua anak-anaknya, membuat RA tidak begitu memusingkan

masalah pekerjaan yang belum didapatnya sampai saat ini, meskipun dia sekarang

sudah memiliki kehidupan sendiri bersama istri dan anaknya. Hal tersebut

diungkapkan RA, sebagai berikut:

“Kedua orang tua saya memang bekerja semuanya mbak, papa kerja di

salah satu perusahaan di surabaya, kalau mama kerja di kantor gubernur.

Mereka berdua orangnya sangat pekerja keras sekali, yang ada dipikiran

mereka hanyalah mencari uang demi mencukupi kebutuhan anak-anaknya.

Bahkan mereka berdua seolah tidak pernah menghiraukan waktu antara

pagi, siang, sore, dan malam. Tiap hari mereka berangkat kerja dari pagi

hingga larut malam, kesibukan tersebut kadang dirasa anak-anaknya

sangat menganggu keharmonisan keluarganya. Namun, seiring

berjalannya waktu akhirnya kami semua dapat menyadarinya bahwa

pekerjaan orang tua juga mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap keluarga kami. Dari kecil sampai sekarang ini saya masih

dimanjakan dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang sangat memadai oleh

Page 4: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

orang tua, makanya ketika saya tidak kunjung mendapatkan pekerjaan

pun saya tidak begitu ambil pusing mbak. Orang tuaku saja selalu

memberikan uang setiap hari untuk kebutuhan saya dan istri beserta anak

saya. Memang pada awalnya saya merasa tidak berguna sebagai seorang

anak mbak, tapi mama saya merasa kasihan kepada saya karena belum

mendapatkan pekerjaan, terlebih sama anak saya mbak.”

HK adalah istri dari informan pertama ini, ia merupakan seorang wanita

yang masih berusia dua puluh enam tahun. HK dilahirkan di sebuah keluarga

dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan, kedua orang tuanya kini harus

berpisah dengannya dan lebih memilih untuk tinggal di desa. Pendidikan yang

ditempuh pun sama dengan suami, yaitu SMA. Ia sengaja tidak melanjutkan

pendidikannya lagi karena merasa kasihan dengan orang tua yang sudah terlalu

banyak mengeluarkan biaya untuk dirinya.

Sementara itu dalam memikirkan masa depan buah hatinya, mereka berdua

selalu bermusyawarah bersama mengenai penentuan lembaga pendidikan yang

tepat bagi masa depan sang anak. Meskipun RA merupakan seorang pria muda

yang hanya lulusan SMA, tetapi dia cukup mengetahui akan pendidikan yang baik

untuk sang anak.

Sebagai istri yang juga berperan sebagai penjual kue, ia tidak mau lepas

tangan dalam menentukan sekolah sang anak. Istri dari RA ini pun selalu ikut

andil dalam pemilihan sekolah yang terbaik untuk anaknya, ia berkata bahwa

lokasi sekolah harus menjadi penentuan awal sebelum mereka memutuskan untuk

melangkah lebih jauh.

Setiap orang tua tentunya akan menginginkan pendidikan yang terbaik

untuk anaknya. Karena pendidikan anak akan sangat berpengaruh terhadap masa

Page 5: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

depan mereka. Oleh sebab itu sebelum menentukan sekolah untuk anaknya, RA

selalu mengutamakan visi dan misi dari sekolah tersebut. Sebab dari visi misi

itulah karakter sang anak akan terbentuk, hal tersebut juga harus diimbangi

dengan fasilitas yang memadai pula.

“Sebenarnya semua sekolah baik negeri maupun swasta itu kan sama ya

mbak, kalau menurut saya sih yang membuat beda itu lebih ke fasilitas

sekolahnya saja sih. Sebagai ayah pun saya juga lebih memprioritaskan

fasilitas yang sangat memadai dan kurikulumnya sih mbak. Sebab saya

rasa kedua hal itu akan mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar

anak didiknya ya mbak.”

RA pun menegaskan bahwa pendidikan karakter anak perlu dibangun

sejak kecil, sehingga anak-anak akan memiliki kepribadian yang baik bagi

kehidupannya kelak. Oleh sebab itu, lembaga pendidikan yang baik adalah yang

mampu menjadikan anak didiknya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya

sendiri maupun orang lain.

“Saya kalau melihat anak-anak sekarang itu suka sedih sendiri mbak.

Bagaimana tidak sedih ya mbak, mereka seolah-olah sudah tidak lagi

menghiraukan moralnya sendiri. Padahal hal terpenting dalam kehidupan

seseorang itu dilihat dari kepribadiannya. Kalau moralnya itu sudah

rusak, maka ke depannya juga akan sulit untuk dirubah. Makanya mbak

saya mau membekali anak saya tentang pendidikan karakter, apalagi anak

saya laki-laki kan mbak. Saya ingin ketika dia sudah dewasa nanti bisa

menjaga nama baik dirinya sendiri dan keluarganya, mengingat anak laki-

laki gampang sekali terjerumus sama lingkungannya.”

III.1.2 Informan Kedua

Selasa, 28 April 2015. Pukul 09.30 WIB, saya tiba di sebuah rumah yang

berlokasi di Jalan Kalisosok, Surabaya. Informan kedua saya ini berinisial NP. NP

merupakan seorang pria kelahiran Surabaya, 20 April 1985. Dia adalah anak

bungsu dari dua bersaudara, sehari-hari NP selalu dimanjakan oleh kedua orang

Page 6: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

tuanya, hingga saat ini pun masih sering dianggap seperti anak kecil, meskipun

sekarang dia sudah mempunyai keluarga sendiri.

“Saya dari kecil selalu dimanjakan oleh kedua orang tua saya mbak,

terutama mama saya. Mungkin karena saya merupakan anak terakhir kali

ya mbak, jadi apa-apa selalu diberikan perhatian yang lebih daripada

kedua kakak saya. Kadang saya juga sempat merasa agak risih sih,

karena saya kan anak laki-laki, tapi masih saja dimanjain sama orang tua.

Sampai saat ini pun mbak saya masih tetap dianggap anak kecil, padahal

umur saya sudah tiga puluh tahun.”

NP merupakan seorang pria yang sangat beruntung. Sebab dia selalu

dimanjakan oleh kedua orang tuanya dan kedua kakak perempuannya, karena NP

merupakan anak bungsu dan anak laki-laki satu-satunya yang berada di dalam

keluarganya tersebut. Di usianya yang masih sangat muda sekitar dua puluh

tahunan, NP memberanikan diri untuk membangun bahtera rumah tangga. Semua

keperluan rumah tangganya pun sudah diatur oleh kedua orang tuanya, seperti

rumah, kendaraan, dll. Dan pada saat ini NP sudah mempunyai satu orang anak

laki-laki, yang sudah berusia enam tahun.

Meskipun selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya, tetapi hal tersebut

tidak membuatnya untuk selalu berpangku tangan. NP dulu pernah bekerja di

salah satu stasiun radio di Malang yang tidak mau disebutkan namanya, NP

bekerja menjadi penyiar radio selama empat tahun. Namun, seiring dengan

berjalannya waktu perubahan kondisi terhadap pekerjaan NP pun terjadi dan pada

akhirnya dia memutuskan untuk berhenti kerja menjadi seorang penyiar radio.

Berikut pernyataan NP:

“Memang saya dilahirkan dari keluarga yang berkecukupanlah mbak,

apapun yang saya minta pada orang tua, selalu dituruti. Dulu saya pernah

Page 7: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

mencoba bekerja sebagai penyiar radio mbak di salah satu stasiun di

malang, tapi pekerjaan saya itu tidak bertahan lama, hanya empat tahun

saja mbak. Ya pada waktu itu ada suatu masalah yang tidak terkontrol

dengan pihak stasiun radio. Sehingga saya berpikir untuk mengundurkan

diri sebagai penyiar radio dan memutuskan pulang kembali ke surabaya.”

Dan pada akhirnya NP harus menerima kenyataan pahit karena dia telah

berhenti dari pekerjaannya sebagai penyiar radio yang memang dia impikan sejak

kecil dan lebih memilih untuk menjadi pengangguran. Menjadi pengangguran

selama dua tahun diyakininya tidaklah mudah, banyak omongan negatif dari

tetangga, mengingat NP sudah mempunyai istri dan anak. Seiring dengan

berjalannya waktu, NP merasa dirinya sudah kebal akan hal itu. Sebab kedua

kakaknya dan orang tuanya selalu memberikan motivasi kepada dirinya.

Sebagai seorang lulusan SMA, NP merasakan kesulitan dalam mencari

pekerjaan di sebuah perusahaan. Sebab dapat diketahui bahwa Surabaya

merupakan kota yang sangat disiplin dan ketat dalam pemilihan pegawai-

pegawainya. Bisa dipastikan bagaimana sulitnya NP mencari pekerjaan yang

benar-benar sesuai dengan keinginannya menjadi pegawai kantoran.

“Menjadi pengangguran itu sebenarnya tidak enak sama sekali mbak,

apalagi dulu saya juga pernah merasakan bagaimana menjalankan

pekerjaan. Saya sempat mengalami stres selama beberapa bulan mbak,

setiap hari selalu mikir bagaimana nasib keluarga saya nanti. Meskipun

begitu, saya juga sempat mencari pekerjaan lagi mbak yang sesuai

dengan keinginan saya. Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang tetap,

tapi kendala ijazah yang mengagalkan semuanya mbak. Dulu saya hanya

lulusan SMA saja mbak, orang tua memang mampu buat menyekolahkan

saya lagi sampai ke perguruan tinggi. Seperti kedua kakak saya yang saat

ini sudah mapan hidupnya mbak. Tapi dulu ketika saya masih muda, saya

tidak mau melanjutkan sekolah lagi, padahal orang tua sudah memaksa

supaya saya mau kuliah. Ya mungkin waktu itu saya sedang terpengaruh

sama lingkungan, dan saya dulu sempat berpikir buat apa saya sekolah

lagi, toh orang tua saya selalu memanjakan saya terus. Biasalah mbak

namanya juga pikiran-pikiran anak muda. Dan pada akhirnya saya yang

Page 8: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

menanggung ini semua, saya merasa tidak bisa lagi buat mencari

pekerjaan yang baik. Sewaktu muda dulu saya sempat berpikir bahwa

menjadi seorang penyiar radio pasti keren, dan memang pekerjaan itu

yang sangat saya cita-citakan dari kecil. Namun kenyataannya sekarang

saya sudah tidak bekerja disana lagi.”

Kondisi NP yang menjadi pengangguran hingga saat ini, tidaklah merubah

keadaan keluarga kecilnya. Sebab meskipun dia menganggur selama dua tahun.

Kehidupannya tidak pernah terlepas dari pengawasan orang tua dan kedua

kakaknya. NP mengutarakan bahwa setiap hari selalu diberi uang oleh orang

tuanya dan kadang kedua kakaknya juga masih suka memberikan kebutuhan

untuk anaknya. Berikut pernyataannya:

“Meskipun saya menganggur ya mbak, memang sih ada beberapa

perubahan yang terjadi sama keluarga kecil saya. Tapi kadang-kadang

saya juga merasakan suatu hal yang memang saya dapat dari orang tua

dan kakak-kakak saya. Setiap hari mereka selalu membantu apa yang saya

butuhkan dalam mengurus anak saya, kadang mereka memberikan uang

saku sama anak saya ketika mereka sekolah, ya banyaklah mbak yang

mereka berikan kepada keluarga kecil saya. Dari situ saya berpikir

meskipun saya tidak bekerja, istri dan anak saya masih bisa mendapatkan

semua kebutuhannya.”

Istri dari informan kedua saya ini berinisial TS, ia merupakan perempuan

berusia dua puluh delapan tahun yang berpendidikan hingga SMA. TS dilahirkan

di Tuban dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu.

Sama halnya dengan informan sebelumnya, diakui NP bahwa sang istri

pun selalu ikut terlibat dalam pemilihan sekolah anaknya. Namun menurut

pengakuan suami, sang istri telah memberikan kepercayaan yang penuh mengenai

hal tersebut kepada dirinya. NP pun juga menuturkan bahwa dirinyalah yang lebih

memegang kendali dalam memutuskan setiap masalah yang terjadi pada

Page 9: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

keluarganya, tentunya hal itu juga terjadi dalam pemilihan lembaga pendidikan

untuk sang anak.

“Dalam pemilihan sekolah anak, istri selalu ikut campur mbak. Istri saya

itu orangnya lebih kalem dan santai mbak, jadi apapun yang saya katakan

pasti dituruti. Istri saya memang mempercayakan kalau saya juga bisa

memilihkan sekolah yang terbaik untuk anak kita. Jadi ya meskipun kita

berdua sudah mengeluarkan pendapatnya masing-masing, tetap keputusan

ada sama saya mbak. Alasan lain sebenarnya ya karena yang memberikan

biaya sekolah anak saya itu dari orang tua saya mbak, jadi ya mungkin itu

salah satu faktor penyebab keputusan tetap berada di tangan saya. Istri

saya sebenarnya juga berpenghasilan sih mbak, tapi saya rasa

penghasilannya itu masih belum cukup untuk membiayai segala kebutuhan

hidup yang semakin tinggi ini.”

Menurutnya pendidikan agama merupakan bekal yang sangat penting yang

harus diberikan oleh para orang tua kepada anaknya. Selain sekolah yang lebih

menekankan ilmu agamanya. NP juga memprioritaskan akreditasi dan fasilitas

pada sekolah tersebut. Kedua hal tersebut diyakini NP akan menjadi pertimbangan

para orang tua dalam menentukan lembaga pendidikan yang baik untuk anak-

anaknya.

“Tentunya saya juga harus mengetahui akreditasi dan fasilitas sekolah

tersebut. Itu sangat penting untuk diketahui mbak, percuma saja kalau

akreditasinya bagus tapi fasilitasnya tidak mendukung. Sekarang kan

banyak yang seperti itu di sekolah-sekolah manapun. Jadi sebelum saya

salah dalam membuat keputusan, lebih baik saya mencari info dulu

tentang lembaga pendidikan yang tepat untuk anak saya.”

III.1.3 Informan Ketiga

Kamis, 30 April 2015. Sekitar pukul 18.00 WIB, saya bertemu dengan

informan ketiga ini di rumahnya yang berlokasi di Jalan Kembang Jepun,

Surabaya. Dia merupakan pria kelahiran Bojonegoro.

Page 10: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

Informan ketiga saya kali ini, berinisial HPP. Dia adalah pria kelahiran

Bojonegoro, 8 Agustus 1985. HPP merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Dia mempunyai seorang istri dan dua orang anak, yang berjenis kelamin laki-laki

dan perempuan, usia dari mereka adalah delapan tahun dan empat tahun.

HPP adalah seorang pria yang berbadan pendek, berisi, dan berambut

cepak. Informan saya ini terlihat mengalami sedikit gangguan ketika berjalan, hal

tersebut dikarenakan HPP mengalami gejala stroke di usianya yang terbilang

masih sangat muda. Meski begitu badannya masih terlihat sehat, karena memang

hanya kakinya saja yang terserang.

Pada waktu itu, anak pertama HPP yang berinisial OT sedang berada di

rumah. OT terlihat sangat ceria sekali, seolah-olah sudah terbiasa melihat ayahnya

dengan kondisi yang seperti ini. Namun, tidak lama kemudian OT menghampiri

ayahnya yang sedang berbicara dengan saya. Tanpa berpikir panjang, saya segera

bertanya kepada mereka mengenai kondisi ayahnya. Berikut pernyataan OT dan

TR:

“Saya kasihan mbak sama ayah, ayah pernah tidak bisa jalan gara-gara

kakinya yang sakit itu. Ya kadang-kadang saya sama adik saya suka

mijitin kaki ayah saya mbak, biar cepat sembuh.”

Sehari-hari HPP hanya berdiam diri di rumah, terkadang dia juga

membantu istrinya untuk membereskan rumah. Hal tersebut dilakukannya agar

otot-otot di kakinya tidak begitu kaku ketika digerakkan untuk berjalan. HPP juga

sering bermain ke rumah tetangganya untuk sekedar bermain catur. Aktivitas

Page 11: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

seperti itulah yang biasa dia lakukan demi membunuh rasa penatnya berada di

dalam rumah.

“Kegiatan saya sehari-hari ya hanya di rumah saja mbak, saya sudah

tidak bisa jalan-jalan jauh lagi. Pernah suatu hari anak-anak saya ingin

jalan-jalan sama saya dan ibu, tapi saya suruh ibunya saja yang

menemani anak-anak. Kadang juga suka sedih mbak kalau ingat kejadian

seperti itu, tapi saya selalu memberi pengertian sama anak-anak. Ya

memang agak susah sih mbak memberi pengertian sama anak kecil, tapi

saya selalu berusaha untuk telaten sama mereka. Penat juga saya berada

di dalam rumah terus mbak, tapi kadang-kadang saya berusaha untuk

melakukan aktivitas membereskan rumah, meskipun menyapu dan

membersihkan jendela-jendela rumah saja. Kalau saya merasa kesepian

karena anak-anak belum pulang sekolah, saya ke rumah tetangga saya

mbak. Ya sekedar untuk bermain catur saja, biar saya tidak terlalu

merasakan kesepian yang berlebih. Semenjak saya sakit ya hanya kegiatan

seperti itu yang saya lakukan mbak, dan itu setiap hari.”

HPP dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, kondisi ekonomi

keluarga yang seperti itulah yang membuatnya hanya mampu menyelesaikan studi

hingga SD saja. Di masa mudanya dulu, HPP merupakan anak laki-laki yang mau

bekerja keras untuk keluarganya. Hal tersebut diakui oleh HPP, karena di usianya

yang masih dua belas tahun, bapaknya meninggal dunia. Kondisi seperti itulah

yang pada akhirnya membuat HPP rela menjadi tulang punggung bagi ibu dan

kedua adiknya. Hal tersebut dinyatakan oleh HPP, sebagai berikut:

“Saya dulu menjadi tulang punggung keluarga mbak, saya bekerja

serabutan waktu itu. Uangnya saya kasih ibu buat kebutuhan sehari-hari,

sisanya ditabung buat bayar sekolah adik-adik saya. Kehidupan saya

memang sangat keras mbak, bapak saya meninggal dunia di saat usia

saya yang masih dua belas tahun, semenjak kejadian itu saya harus

menjadi tulang punggung keluarga.”

Sebelum menjadi pengangguran seperti sekarang ini, HPP pernah bekerja

di salah satu pabrik plastik. HPP bekerja sebagai buruh selama tiga tahun

lamanya. Sewaktu bekerja HPP merupakan seseorang yang begitu ulet dalam

Page 12: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

menyelesaikan semua pekerjaannya. HPP begitu menikmati pekerjaannya,

meskipun hanya menjadi seorang buruh plastik. Tetapi, hal tersebutlah yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Perjalanan hidup HPP dalam

menjalankan pekerjaannya tidak begitu lancar, HPP mengalami hambatan ketika

sedang bekerja. Berikut pernyataan HPP:

“Waktu itu saya lagi bekerja mbak, pada saat itu kondisi badan saya

memang sedikit agak tidak enak juga. Sewaktu saya sudah sampai pabrik,

tiba-tiba kepala saya agak sakit, tapi tidak saya hiraukan. Selang

beberapa jam tiba-tiba mata saya gelap, badan terasa sempoyongan.

Yang masih saya ingat sampai sekarang, ketika mata saya gelap dan

badan sempoyongan itu, saya langsung pingsan, setelah itu saya tidak

tahu bagaimana nasib saya pada saat itu. Dan ketika saya sadar dari

pingsan, saya sudah berada di rumah sakit, istri dan anak-anak saya juga

datang kesana. Tidak lama kemudian saya mendapatkan kabar bahwa

saya terkena gejala stroke. Mulut saya mengalami kesulitan untuk

berbicara dan kaki kanan saya mati rasa. Setelah saya mendapatkan

pemeriksaan laboratorium secara lengkap, dokter pun langsung

menyarankan saya untuk tidak boleh bekerja mbak. Saya tidak menyangka

bahwa di usia saya yang masih tiga puluh tahun ini sudah terkena stroke,

saya mengalami stres yang sangat luar biasa mbak pada waktu itu. Dan

pada akhirnya saya memang benar-benar berhenti bekerja dan menjadi

pengangguran selama dua tahun ini.”

LM adalah istri dari HPP, usianya masih sangat muda yaitu dua puluh

enam tahun. Ia merupakan seorang perempuan yang hanya berpendidikan hingga

SMP, dikarenakan kedua orang tua yang tidak mampu untuk membiayai

sekolahnya lagi. Yang kini harus menjadi seorang penjual jus buah guna

mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Dalam pemilihan sekolah untuk anaknya sang istrilah yang lebih berperan

dalam rumah tangganya. Meski mereka berdua masih saling membicarakan semua

masalah yang sedang terjadi, termasuk urusan pendidikan sang anak. Tetapi HPP

merasa tidak terlalu ikut campur dalam penentuan pendidikan anak-anaknya.

Page 13: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

“Kalau untuk urusan sekolah anak, memang kita berdua masih saling

berdiskusi mbak. Tapi semua keputusan lebih dipegang sama istri saya

mbak, ya mungkin karena istri saya yang mengeluarkan biaya untuk anak-

anak dan saya juga harus tahu dirilah mbak. Memang mencari nafkah itu

juga tidak gampang.”

Dalam menentukan masa depan anaknya, HPP lebih memikirkan

mengenai biaya yang nantinya akan dikeluarkan. Meski dia tidak ikut membiayai

sekolah anak-anaknya, setidaknya agar beban yang ditanggung oleh istrinya tidak

terlalu berat.

“Bagian yang paling utama dalam menyekolahkan anak itu ya dari segi

biayanya dulu mbak kalau menurut saya, mengingat saat ini pendidikan

sangat mahal. Saya sendiri tidak terlalu mengutamakan fasilitas sekolah,

yang terpenting anak saya bisa merasakan bangku sekolah saja sudah

cukup mbak.”

Pendapat sang istri pun berbeda dengan HPP, menurut sang istri selain

biaya pendidikan, fasilitas sekolah juga merupakan salah satu kriteria yang harus

diperhatikan sebelum sang anak masuk ke dalam sekolah tersebut. Tanpa adanya

fasilitas belajar yang mampu mendukung, maka kegiatan belajar mengajar tidak

akan bisa berjalan dengan baik. Berikut pernyataan sang istri:

“Ya memang biaya itu sangat perlu sih mbak buat menentukan sekolah

anak-anak saya, tapi fasilitas sekolah juga sangat penting untuk

diperhatikan. Insya Allah saya masih bisa membiayai sekolah kedua anak

saya.”

III.1.4 Informan Keempat

Sabtu, 2 Mei 2015. Pukul 13.00 WIB, saya berkunjung ke rumah informan

keempat yang berlokasi di Jalan Kalimas Barat, Surabaya. Informan keempat saya

berinisial SW. SW merupakan pria kelahiran Surabaya, 11 Juli 1986. SW sudah

Page 14: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

mempunyai seorang istri dan seorang anak berjenis kelamin perempuan yang

berusia lima tahun.

SW dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, bapak SW yang bekerja

sebagai tukang becak dan ibunya sebagai buruh cuci di daerah sekitar rumahnya.

Menjadikannya hanya mampu menyelesaikan sekolahnya sampai dengan SD saja.

Hal tersebut semakin terasa sulit karena SW harus ditinggalkan oleh kedua orang

tuanya yang meninggal dunia karena kecelakaan di saat usianya yang masih

berusia sembilan belas tahun. Sehingga SW harus hidup seorang diri, sebab

mengingat SW merupakan anak tunggal.

“Saya ini hanya lulusan SD mbak, memang saya ini lahir dari keluarga

yang kurang mampu. Bapak saya dulu hanya jadi tukang becak dan ibu

saya jadi buruh cuci di daerah sekitar rumah saya ini. Saya dulu hidup

seorang diri mbak disini, semenjak orang tua saya meninggal dunia

karena kecelakaan. Usia saya pada saat itu masih sembilan belas tahun

dan saya harus mengurus rumah peninggalan orang tua saya ini sendiri,

karena memang saya tidak punya saudara mbak. Dan kebetulan rumah

yang saya tinggali sampai sekarang ini merupakan rumah milik orang tua

saya mbak, Alhamdulillah orang tua punya rumah sendiri walaupun

kecil.”

Sebelum menganggur seperti sekarang ini, ternyata SW pernah bekerja

sebagai penjual hewan ternak burung. Dia memperdagangkan hewannya tersebut

di pasar hewan yang berlokasi di Jalan Kupang, Surabaya. Berikut pernyataan dari

SW:

“Dulu saya pernah berjualan burung mbak di pasar kupang sana,

kebetulan saya bekerja bareng teman pada saat itu. Jadi modalnya tidak

terlalu banyak, kalau burung kita laku banyak, hasilnya suka kita bagi

rata. Ya memang tidak seberapa sih mbak untungnya, tapi ya saya jalani

saja. Toh mau kerja apa lagi kalau tidak seperti itu.”

Page 15: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

SW hanya bertahan selama tiga tahun saja sebagai penjual burung, hal itu

terjadi karena dia dan teman-temannya merasakan perubahan yang sangat drastis

terhadap masyarakat yang memang pada waktu itu peminat burung semakin

sedikit, bahkan pernah tidak ada satupun pembeli yang minat terhadap jualannya.

Masalah tersebut dirasakan SW akan membuatnya semakin rugi karena tidak

mendapatkan keuntungan, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk berhenti

bekerja sebagai penjual burung. Kini SW menjadi pengangguran, padahal usianya

masih sangat muda yaitu dua sembilan tahun.

“Mau bagaimana lagi mbak, cari pekerjaan sekarang susahnya minta

ampun. Sebelumnya saya juga pernah melamar pekerjaan di salah satu

pabrik pipa, tapi pihak sana bilang kalau minimal harus lulusan SMA. Ya

saya langsung mundur mbak, saya sudah kemana-mana cari pekerjaan,

tapi tetap saja tidak ada yang mau menerima lulusan SD. Dan pada

akhirnya saya memutuskan untuk tidak mencari pekerjaan, sampai

akhirnya saya harus menjadi pengangguran selama dua tahun.”

RD adalah istri dari informan keempat saya ini yang merupakan seorang

penjual nasi campur, usianya lebih tua setahun dari sang suami yaitu tiga puluh

tahun. Menjadi orang Madura dan masih mengikuti budaya tradisional yang

menurut pengakuannya bahwa perempuan itu tidak perlu berpendidikan tinggi-

tinggi, sehingga ia hanyalah seorang perempuan dengan status pendidikan sebagai

lulusan SMP saja.

Menurut pengakuan dari keluarga SW, ketika mereka sedang mendapatkan

suatu masalah yang akan dihadapinya. Mereka akan menyelesaikannya secara

bersama-sama, termasuk urusan pendidikan sang anak. SW menegaskan bahwa

masalah tersebut selalu diserahkan kepada istrinya, sebab dia mengakui apabila

kemampuannya dalam menentukan pendidikan sang anak yang harus dilakukan

Page 16: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

secara tepat memang dirasa sangat kurang. Mengingat SW merupakan seorang

pria yang hanya menyelesaikan studinya hingga SD saja.

“Semua keputusan rumah tangga saya, istri mbak yang menentukan. Ya

saya yakin saja sama keputusan yang diambil oleh istri, toh istri saya juga

pasti memikirkan yang terbaik untuk anak dan keluarganya.”

Ruang lingkup yang terbatas membuat SW kurang mengetahui

perkembangan pendidikan pada saat ini, dia tidak mengetahui kriteria-kriteria apa

saja yang akan diperlukan dalam menentukan sekolah yang terbaik untuk sang

anak. SW pun mengakui bahwa jenjang pendidikan yang ditempuh hanya sampai

pada SD saja, oleh sebab itulah SW kurang berpengalaman dalam mengenal dunia

pendidikan.

“Begini mbak, saya ini kurang mengerti tentang apa saja yang harus

dilakukan dalam memilih sekolah untuk anak. Tidak pernah saya ini

mendapatkan info-info tentang pendidikan.”

Sehingga sang istrilah yang pada akhirnya mengambil peran suami dalam

menentukan masa depan anaknya. Sebagai seorang ibu, ia tidak akan membiarkan

sang anak berkembang dalam lingkungan sekolah yang salah. Maka ia

memutuskan untuk mencari-cari info melalui tetangganya mengenai sekolah yang

tepat bagi sang anak. Berikut pernyataan sang istri:

“Iya mbak, melihat suami saya yang kurang mengerti tentang dunia

pendidikan membuat saya harus sering-sering bertanya sama tetangga,

demi mendapatkan info sekolah yang baik untuk anak saya. Setidaknya

saya mengetahui lembaga pendidikan yang baiklah mbak, karena kan ini

juga menyangkut akan masa depan anak saya. Tapi saya juga tetap

memperhatikan biayanya ya mbak, saya sesuaikan dulu dengan

penghasilan saya sehari-hari.”

Page 17: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

III.1.5 Informan Kelima

Kamis, 7 Mei 2015. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya bertemu dengan

informan kelima ini di sebuah rumah, tepatnya di Jalan Kalimati, Surabaya.

Setelah menjelaskan tujuan dari kedatangan saya, segeralah saya membuka

obrolan ini.

Informan kelima saya ini berinisial BS. Dia adalah pria kelahiran

Kalimantan, 24 Desember 1985. BS yang berawakan tinggi dan berambut cepak

ini merupakan seorang pria yang terbilang rajin membersihkan rumahnya, hal itu

terbukti ketika saya menemui di rumahnya, dia terlihat begitu cekatan dalam

membersihkan lantai rumahnya yang kotor.

BS merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Dia merantau ke

Surabaya bersama kedua orang tuanya di saat berusia tiga belas tahun. Keluarga

BS merantau dari Kalimantan ke Surabaya bukan tanpa alasan, orang tuanya

memiliki keinginan membuka usaha toko baju dan kini usaha tersebut berada di

Jembatan Merah Plasa (JMP). BS mengaku bahwa rumah yang ditinggali bersama

istri dan anak perempuan yang masih berusia enam tahun sekarang ini merupakan

rumah kontrakan.

BS dilahirkan dari keluarga yang sangat pas-pasan, orang tuanya merantau

ke Surabaya pun karena ingin merubah nasibnya agar menjadi lebih baik lagi. BS

sendiri hanya mampu menyelesaikan studinya sampai SMP, sebab memang

kondisi ekonomi orang tuanya pada saat itu tidak mampu untuk

menyekolahkannya lagi, mengingat anak-anaknya memang cukup banyak.

Page 18: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

“Kondisi ekonomi orang tua saya dulu memang sangat pas-pasan sih

mbak, sehingga orang tua saya memutuskan untuk merantau ke Surabaya

untuk berjualan. Saya ingat sama masa kecil saya mbak, saya dulu kalau

mau minta sesuatu sama orang tua itu nunggunya lama banget. Saya suka

sedih kalau lihat teman-teman saya pada saat itu sudah memiliki

handphone baru, sedangkan saya tidak punya sendiri. Kadang orang tua

juga sempat bingung mau cari uang kemana lagi, mengingat saudara saya

ada empat mbak.”

Kondisi keluarga yang seperti itu, membuat BS yang masih berusia dua

puluh tahun memutuskan untuk bekerja di salah satu rumah makan yang terdapat

di salah satu mall di Surabaya. Namun pekerjaan tersebut hanya mampu bertahan

selama empat tahun. BS memutuskan berhenti bekerja karena sudah tidak nyaman

lagi. Meski sempat berhenti bekerja, tetapi BS masih berusaha untuk mencari

pengganti pekerjaannya tersebut. BS mencari lowongan pekerjaan yang berada di

sekitar rumahnya dan membuahkan hasil, BS diterima bekerja di salah satu pabrik

dengan syarat dia hanya dikontrak selama tiga tahun saja. Seperi inilah pernyataan

BS:

“Saya dulu bekerja dari umur dua puluh tahun mbak, keinginan itu

muncul secara tiba-tiba. Mungkin karena saya juga merasa kasihan sama

orang tua yang mempunyai beban untuk membiayai adik-adik saya. Pada

saat itu saya mencoba melamar kerja di salah satu rumah makan mbak

dan Alhamdulillah diterima, saya bekerja di sana selama empat tahun

mbak. Saya keluar dari kerjaan saya itu, karena sudah tidak nyaman lagi.

Pekerjaan saya itu cukup membuahkan hasil mbak, saya bisa ngontrak

rumah, sampai sekarang pun masih saya tinggali bersama istri dan anak.

Setelah saya sempat berhenti kerja dari rumah makan itu, saya coba buat

cari pekerjaan lagi mbak. Saat itu saya punya teman yang membantu saya

agar bisa bekerja di salah satu pabrik, yang lokasinya memang lumayan

dekat dengan kontrakan saya mbak. Dan pada akhirnya saya diterima

untuk bekerja di sana mbak, tapi pihak pabriknya hanya mengontrak saya

selama tiga tahun saja.”

Setelah BS berhenti dari semua pekerjaannya itu, dia memutuskan untuk

tidak mencari pekerjaan lagi dengan alasan susah mencari pekerjaan yang tetap

Page 19: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

dengan ijazah yang hanya lulusan SMP. Dan akhirnya pun BS menjalani hidup

dengan status pengangguran muda yang sudah berjalan selama dua tahun.

“Ya setelah bekerja di pabrik itu, saya merasakan begitu kerasnya cari

pekerjaan tetap di Surabaya ini. Sehingga pada akhirnya saya

memutuskan untuk tidak mencari pekerjaan lagi mbak sampai sekarang.”

Istri dari BS ini berinisial UH, UH adalah seorang perempuan yang

memiliki status pendidikan lebih tinggi dari suami yaitu SMA. UH merupakan

warga asli Surabaya yang masih berusia dua puluh sembilan tahun dan kini ia

harus menjadi tulang punggung keluarganya sebagai karyawan di salah satu

perusahaan peti kemas.

BS menuturkan bahwa ketika rumah tangganya sedang dihadapkan pada

suatu permasalahan, peran mereka berdua memang sama-sama digunakan. Salah

satunya adalah dalam menentukan masa depan sang anak, BS bersama istri

memang saling membantu dalam hal pendidikan anak.

Namun kondisi istri yang selalu berada di lingkungan pekerjaan setiap

hari, memudahkannya untuk mendapatkan info-info mengenai pendidikan yang

terbaik untuk sang anak. Sehingga ia lebih mudah dalam mengambil keputusan, di

mana sang istri yang merupakan tulang punggung keluarga juga merupakan salah

satu bentuk kekuasaannya dalam menentukan masa depan sang anak.

“Yang menentukan sekolah anak, istri saya mbak. Memang pada awalnya

kita berdua sudah membicarakannya, tapi saya lebih menyerahkan semua

urusan pendidikan anak sama istri saya mbak. Pikiran saya, ya karena

istri saya yang lebih berada di luar rumah, sehingga hal tersebut juga

akan mempengaruhinya untuk mendapatkan info-info mengenai dunia

pendidikan.”

Page 20: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

Dalam menentukan masa depan sang anak, informan BS lebih

memprioritaskan kurikulum agama yang berkualitas. Dia mengatakan bahwa

kualitas sekolah yang bagus akan menghasilkan putra-putri yang bagus pula untuk

ke depannya. Karena moral anak juga perlu dibangun dengan baik, mengingat

pada saat ini keadaan anak-anak sudah sangat mengkhawatirkan. Tetapi peran

orang tua juga harus tetap memantau perkembangan anak setiap harinya. Sebab,

meskipun orang tua sudah memberikan pendidikan yang terbaik untuk sang anak,

tapi hal tersebut belum menjadi jaminan bahwa sang anak akan bersikap baik

juga.

Meski BS sudah menentukan sekolah yang terbaik untuk anaknya, namun

keputusan justru berada pada sang istri. Menjadi tulang punggung keluarga yang

menjadi alasannya untuk mengambil peranan sang suami dalam menentukan masa

depan anaknya. Berikut pernyataan dari sang istri:

“Saya memang sependapat sama suami saya mbak mengenai kurikulum

dan kualitas sekolah, karena kan ya memang itu yang perlu diperhatikan

setiap orang tua sebelum menentukan pendidikan untuk anak-anaknya.

Tapi menurut saya, saya yang lebih punya hak dalam menentukan sekolah

untuk anak saya, karena biaya juga saya yang menanggung semua. Jadi

ya pendidikan anak saya berada pada tangan saya mbak.”

III.2 Temuan Data

III.2.1 Kondisi Sosial Ekonomi Suami

Pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Namun,

sudah bukan rahasia lagi jika pekerjaan di negeri ini merupakan sebuah masalah

yang sangat krusial. Mengingat masih banyak para masyarakat yang kesulitan

dalam mencari pekerjaan, terlebih bagi mereka dengan kelas ekonomi menengah

Page 21: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

ke bawah. Telah kita ketahui bahwa pekerjaan merupakan salah satu sebuah

bentuk tanggung jawab kita kepada keluarga yang harus dijalankan. Oleh karena

itu, kondisi sosial ekonomi sebuah keluarga tentu menjadi salah satu faktor

penting terhadap masa depan sang anak, mengingat biaya pendidikan sekolah

yang semakin mahal.

Informan RA merupakan pria muda lulusan SMA, pernah bekerja sebagai

penjual baju di salah satu distro yang hanya bertahan selama empat tahun.

“Iya mbak, cari kerjaan sekarang susah banget. Apalagi buat orang-

orang yang hanya lulusan SMA seperti saya ini. Yang jadi Sarjana saja

kadang-kadang masih kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.”

Meski RA menjadi pengangguran, namun kondisi ekonomi RA terbilang

masih cukup baik dalam menghidupi keluarga kecilnya. Sebab kedua orang tua

RA selalu memberikan semua kebutuhan yang diperlukan oleh anak dan istrinya,

meskipun sang istri telah mempunyai pekerjaan sendiri.

“Setiap hari orang tua selalu mengirim semua kebutuhan yang saya

perlukan bersama keluarga saya mbak. Jadi ya meskipun saya tidak

bekerja, tapi saya masih bisa menghidupi keluarga kecil saya mbak. Toh

istri saya pun juga punya penghasilan.”

Berbeda dengan NP, informan kedua saya ini pernah memulai hidupnya

menjadi seorang penyiar radio di Malang. Hal tersebut merupakan impian NP

sejak kecil, tetapi NP harus berhenti di tengah jalan setelah berhasil menjadi

penyiar radio selama empat tahun. NP juga dibesarkan oleh keluarga yang

berkecukupan, hal tersebut diakui oleh NP semenjak dia berhenti menjadi seorang

penyiar radio. NP yang hingga kini masih menjadi pengangguran selama dua

Page 22: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

tahun, memang lebih menggantungkan masa depan keluarganya kepada kedua

orang tua dan istrinya.

“Awal karir saya dulu sebelum menjadi pengangguran seperti sekarang

ini, saya pernah menjadi penyiar radio mbak di Malang. Ya meskipun

pekerjaan itu hanya bertahan selama empat tahun saja. Awalnya ya berat

mbak untuk memulai perubahan hidup, mengingat saya dulu juga pernah

menjalani hidup dengan bekerja setiap hari dan sekarang harus berdiam

diri menjadi bapak rumah tangga. Saya sekarang menggantungkan semua

kebutuhan rumah tangga saya kepada orang tua dan istri mbak, awalnya

saya memang tidak mau merepotkan mereka lagi. Ya tapi namanya orang

tua mbak, tidak ingin melihat anaknya susah. Apalagi dari kecil saya ini

merupakan anak yang paling dimanja sama orang tua, karena saya anak

bungsu dan laki-laki sendirian mbak di antara kakak-kakak saya yang

perempuan. Dari situlah mbak orang tua selalu memberikan uang kepada

saya untuk menafkahi anak saya, bahkan kedua kakak perempuan saya

pun juga sering membelikan semua kebutuhan-kebutuhan yang anak saya

perlukan mbak. Istri saya pun juga bekerja mbak, tetapi ya

penghasilannya bisa dikatakan masih kuranglah mbak. Lambat laun saya

merasa keenakan dengan kehidupan yang seperti ini, kedua orang tua dan

kedua kakak serta istri saya yang mau menerima semua kekurangan saya

dan mau menafkahi saya meski saya sudah menginjak usia tiga puluh

tahun.”

Informan HPP merupakan seorang buruh pabrik plastik, namun hanya

berjalan selama tiga tahun. Penyakit stroke yang HPP alami, mengharuskannya

untuk berhenti bekerja hingga saat ini. Kini HPP sudah menjalani masa-masa

pengangguran selama empat tahun lamanya.

“Sejak saya sakit ini mbak, saya sudah tidak diperbolehkan lagi untuk

bekerja. Saya mengalami gejala stroke yang menyerang kaki saya dan

efeknya saya mengalami kesulitan untuk berjalan sampai saat ini.”

Kini HPP membebankan seluruh hidupnya kepada sang istri, sehari-hari

HPP menjadi bapak rumah tangga yang mengasuh kedua anaknya. Sesekali HPP

membantu istri membersihkan rumah. Kadangkala HPP juga menyempatkan diri

Page 23: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

untuk pergi ke rumah tetangganya, hanya sekedar bermain catur. Hal tersebut

HPP lakukan untuk membunuh rasa penatnya ketika berada di dalam rumah.

“Kondisi saya yang seperti ini memaksa saya untuk membebankan semua

kebutuhan keluarga kepada istri mbak. Sebenarnya saya juga kasihan

mbak sama istri saya, apalagi anak-anak juga masih kecil. Biaya yang

dikeluarkan juga cukup banyak. Tapi ya saya jalani saja mbak, toh ini

juga sudah kehendak Allah.”

SW yang pernah menjadi penjual burung, kini harus rela kehilangan

pekerjaannya karena sepi peminat. SW merupakan seorang pria yang terlahir dari

keluarga kurang mampu, orang tuanya meninggal dan meninggalkan sebuah

rumah. Yang kini SW tempati bersama istri dan anaknya, dia menjadi

pengangguran selama empat tahun.

Hingga kini, SW tidak bekerja lagi. Dia menggantungkan hidupnya

kepada sang istri yang membuka warung nasi di depan rumahnya. Dari hasil

berjualan itulah, istri membiayai semua kebutuhan keluarganya.

“Iya mbak, saya sudah menjadi pengangguran selama empat tahun

belakang ini. Saya dulu sempat berjualan burung, pada awalnya memang

ramai peminat mbak. Tapi makin kesini kok makin sepi peminat. Pada

waktu itu, saya masih mencoba untuk bertahan beberapa bulan mbak.

Tapi ya tetap saja sepi, sehingga saya berpikir kalau seperti ini terus tidak

akan mendapatkan keuntungan. Sampai pada akhirnya saya benar-benar

memutuskan untuk tidak bekerja sebagai penjual burung lagi. Meski

begitu mbak, saya masih mempunyai keinginan untuk bekerja lagi. Saya

sempat mencari pekerjaan lagi yang lebih bisa menguntungkan mbak.

Tapi saya kesulitan mbak untuk mendapatkan pekerjaan lagi, ya itu semua

karena saya yang hanya lulusan SD. Mungkin orang lain melihat orang

yang lulusan SD tidak bisa apa-apa ya mbak. Jadi sekarang yang

membiayai kebutuhan keluarga ya istri saya mbak, istri saya berjualan

nasi di depan rumah. Ya Alhamdulillah cukup buat makan dan kebutuhan

anak sekolah. Harapan saya ya semoga warung nasi istri saya ini bisa

bertahan lama, karena memang sudah tidak ada pekerjaan lagi mbak

selain berjualan nasi.”

Page 24: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

BS merupakan pria pekerja keras yang kini menjadi seorang

pengangguran. BS merantau dari Kalimantan ke Surabaya bersama dengan kedua

orang tua dan kelima saudaranya. BS mengawali karirnya di Surabaya dengan

mencoba peruntungan menjadi karyawan di salah satu rumah makan, setelah

empat tahun berlalu akhirnya BS memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan itu.

Lalu dia mencoba untuk mencari pekerjaan lagi sebagai buruh pabrik, namun BS

hanya dikontrak selama tiga tahun oleh pihak pabrik tersebut.

Kini BS menjadi seorang pria muda pengangguran, dia sudah

menjalaninya selama dua tahun. Hingga saat ini BS hanya mengandalkan sang

istri yang bekerja sebagai karyawan peti kemas. Menurutnya, pekerjaan sang istri

merupakan pekerjaan yang dapat diandalkan.

“Sejak menjadi pengangguran ini mbak, kegiatan saya ya mengantar

jemput istri kalau lagi bekerja. Antar anak ke sekolah juga, jadi lebih

seperti bapak rumah tangga. Sesekali saya juga mengurus rumah mbak.”

Tabel III.2.1

Kondisi Sosial Ekonomi Suami

Informan Kondisi Ekonomi Suami

RA RA merupakan pria yang pernah bekerja sebagai penjual baju di

salah satu distro di daerah Surabaya. Namun kini harus terhenti dan

lebih memilih menggantungkan hidupnya kepada orang tua dan istri.

NP Tidak bekerja lagi setelah sempat menjadi penyiar radio, kini NP

membebankan biaya hidup keluarganya kepada sang istri, kedua

orang tua, serta kakaknya.

HPP HPP yang sempat menjadi buruh di salah satu pabrik plastik harus

Page 25: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

memutuskan untuk berhenti bekerja setelah mengalami sakit.

Sehingga HPP harus menggantungkan biaya hidup keluarganya

kepada sang istri.

SW SW sudah tidak bekerja lagi setelah menjadi penjual hewan ternak

burung. Oleh karenanya informan SW kini lebih membebankan

semua kebutuhan keluarganya pada istri.

BS BS yang merupakan pria rantauan dari Kalimantan, harus menjalani

lingkungan pekerjaan yang sangat keras. Sebelumnya BS sempat

menjadi karyawan rumah makan dan buruh pabrik. Hingga kini BS

menggantungkan semua kebutuhan hidup keluarganya kepada istri.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan merupakan suatu hal yang

sangat penting bagi setiap orang. Di mana kondisi ekonomi sebuah keluarga

menjadi salah satu faktor utama terhadap kelangsungan hidup seseorang.

III.2.2 Pekerjaan Istri

Dalam kehidupan manusia, kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan

primer yang dapat menunjang kebutuhan hidup yang lainnya. Kesejahteraan

manusia dapat tercipta manakala kehidupannya ditunjang dengan perekonomian

yang baik pula. Di era globalisasi ini wanita juga ikut andil dalam melakukan

pekerjaan di luar rumah dalam membantu keuangan keluarga dan suami,

walaupun bukan merupakan suatu kewajiban.

Melihat sang suami hanya mengandalkan biaya hidup keluarganya dari

kedua orang tua, membuat sang istri merasa khawatir dengan kehidupan

keluarganya kelak. Sehingga ia memutuskan untuk berjualan kue, mengingat istri

dari RA ini memiliki keterampilan dalam hal membuat makanan ringan.

Page 26: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

“Saya dulu sempat tidak kerja mbak, tapi lambat laun saya kepikiran juga

sama keluarga saya. Apalagi saya juga sudah mempunyai anak, yang

memang kebutuhan hidup saat ini juga semakin tinggi. Suatu hari saya

ingat kalau saya kan punya keahlian dalam membuat kue, dan akhirnya

saya iseng-iseng untuk memulai berjualan kue mbak. Alhamdulillah masih

banyak orang yang berminat untuk membeli dagangan kue saya,

walaupun hasilnya juga tidak menentu. Tapi ya lumayanlah mbak untuk

kegiatan saya juga, daripada berdiam diri malah bikin stres.”

Istri dari informan pertama ini pada awalnya merasa terbebani akan dua

peran yang dilakukannya sekaligus. Selain menjadi ibu rumah tangga yang

mengatur segala keperluan anak dan keluarganya, ia harus menjadi pencari nafkah

juga. Meskipun hal itu bukan merupakan paksaan dari sang suami yang

mengharuskannya untuk bekerja mencari biaya hidup.

“Awalnya sih sangat keberatan mbak, di mana-mana kan istri itu

mengurus rumah tangga dan anak sementara suami yang bekerja. Tapi

ini malah kebalikannya, suami saya juga masih belum mendapatkan

pekerjaan yang baik. Suami saya terlalu keenakkan mbak, karena ibu

bapaknya masih memperhatikan dia. Bahkan setiap hari saya sering

bertengkar sama suami saya, saya selalu menyuruhnya untuk segera

mencari pekerjaan. Toh mau sampai kapan dia harus menggantungkan

biaya hidup keluarganya sama orang tua, saya kan juga tidak enak mbak

sama mertua saya. Ya mudah-mudahan saja suami saya bisa secepatnya

mendapatkan pekerjaan, sebenarnya saya sih santai-santai saja mbak

jualan kue ini. Tapi kan mbak tahu sendiri penghasilan dari dagang kue

ini berapa, pasti tidak menentu mbak. Makanya itu saya berharap supaya

suami bisa cepat-cepat bekerja, umur juga masih cukup muda. Saya rasa

sih tidak ada yang terlambat ya mbak, selama kitanya sendiri juga masih

ada kemauan untuk memperbaiki hidup.”

Informan NP yang juga masih mengandalkan segala kebutuhan hidup

keluarganya kepada orang tua dan kakaknya, membuat sang istri berinisiatif untuk

membantu dalam mencari biaya tambahan keluarganya. Hingga kini aktivitas istri

dari NP selain menjadi seorang istri dan ibu, ia harus mencari nafkah di luar

rumah dengan cara menjadi SPG Kosmetik.

Page 27: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

“Saya kalau tidak kerja itu rasanya tidak enak mbak, kepikiran sama

kebutuhan anak juga. Suami juga masih belum mendapatkan pekerjaan

lagi semenjak berhenti jadi penyiar radio. Ya sampai sekarang ini saya

jadi spg kosmetik mbak. Gajinya juga lumayanlah mbak, masih bisa untuk

mencukupi kebutuhan anak saya. Ya awalnya memang sempat stres juga

lihat suami tidak kerja, tapi ya saya percaya kalau yang namanya rezeki

itu tidak akan tertukar. Pokoknya minta terus mbak sama Allah, biar

dikasih tambahan rezeki lagi. Terutama buat suami agar bisa

mendapatkan pekerjaan lagi, toh meskipun suami saya sudah bekerja

ibaratnya, saya masih tetap akan bekerja mbak. Karena itu juga sudah

kewajiban kita sebagai suami istri untuk saling membantu dan menghidupi

keluarga.”

Berbeda dengan kondisi ekonomi HPP. Sang istri membantu suami yang

tidak bisa menghidupi keluarganya lagi karena mengalami sakit-sakitan. Kini

aktivitas sang istri dalam kesehariannya hanya berjualan jus buah di daerah dekat

rumahnya.

“Saya mencoba membantu suami untuk menghidupi kedua anak saya

mbak, sampai saat ini pun saya berjualan jus buah. Awalnya juga sempat

terbebani mbak dengan kondisi keluarga yang seperti ini, saya harus

mengatur segalanya seorang diri. Melihat suami juga sakit-sakitan seperti

itu, ya memang takdir Tuhan kan tidak ada yang tahu ya mbak. Siapa

yang mau hidup di dalam lingkaran rumah tangga yang kondisi

ekonominya seperti ini. Tapi ya saya pikir-pikir untuk apa saya marah dan

mengeluh, toh pada akhirnya kehidupan ini juga terus berjalan. Saya

kadang juga capek sendiri mbak kerja banting tulang begini, belum lagi

harus mengurusi keperluan anak dan rumah tangga. Tapi ya saya pasrah

saja mbak sama Tuhan, meskipun penghasilan dari kerja ini tidak

seberapa tapi ya Alhamdulillah hasilnya masih cukup untuk membiayai

keluarga saya mbak.”

Sementara istri dari SW, sudah sejak lama menjalani pekerjaannya sebagai

penjual nasi di depan rumahnya. Ia memang memiliki keterampilan dalam bidang

memasak, dari situlah istri SW mulai berpikir untuk membuka warung nasi.

Pekerjaan tersebut rela dilakukannya demi memenuhi kebutuhan ekonomi

keluarganya.

Page 28: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

“Setiap hari saya berjualan nasi mbak di depan rumah ini, Alhamdulillah

mbak tetangga banyak yang beli. Kadang-kadang juga ada tetangga yang

pesan nasi buat syukuran. Makanya mbak saya juga senang kalau jualan

saya laku setiap hari. Seenggaknya hasil dari jualan nasi ini bisa saya

gunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan buat biaya anak

sekolah mbak.”

Menurutnya, ia pasrah akan takdir yang sedang dilaluinya saat ini.

Mempunyai seorang suami yang bahkan menurutnya sudah tidak bisa lagi

diandalkannya itulah yang membuat ia harus rela mati-matian mencari uang

seorang diri untuk mencukupi kebutuhan hidup anaknya.

“Bagaimana lagi ya mbak, cari kerjaan ini juga susah. Apalagi suami

saya itu hanya lulusan SD, lah yang pendidikannya lebih tinggi saja

kadang-kadang masih ada yang tidak dapat kerjaan. Bagaimana jadinya

kalau seperti suami saya begitu mbak, jujur saja ya mbak saya itu sudah

tidak mengandalkan suami saya lagi dalam menghidupi keluarga ini. Jadi

ya hari-harinya saya suruh antar saya ke pasar untuk belanja keperluan

jualan ini, pusing saya mbak sama suami saya itu. Sekarang ini saya

pasrah saja sama Allah, kalaupun saya memang digariskan hidup seperti

ini ya sudah saya jalani saja. Harapan saya ya pekerjaan saya ini tetap

bisa mencukupi biaya hidup anak saya dan keluarga.”

Istri yang bekerja di sebuah perusahaan peti kemas diakui BS dapat

memenuhi semua kebutuhan ekonomi keluarganya. Diakui sang istri bahwa

penghasilannya memang lumayan besar, sehingga ia bisa menghidupi kebutuhan

hidup anak dan keluarganya. Hal tersebut yang membuat sang istri tidak ingin

berhenti bekerja, mengingat BS belum mendapatkan pekerjaan lagi semenjak

berhenti menjadi karyawan pabrik.

“Iya mbak saya sudah lama kerja di perusahaan peti kemas, ya karena

penghasilannya yang lumayan besar juga sih mbak yang membuat saya

masih mau bekerja di sana. Meski kadang sampai larut malam kerjanya,

tapi itu semua saya lakukan demi anak saya mbak. Kalau tidak begini

anak saya tidak bisa sekolah mbak.”

Page 29: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

Menjadi tulang punggung keluarga diakuinya adalah sebuah tantangan

yang sangat berat, menurutnya hal ini tidak sepantasnya dilakukan oleh istri.

Tetapi melihat kondisi ekonomi keluarga yang seperti ini, mengharuskan untuk

melakukan pekerjaannya ini meski sedikit terpaksa. Berikut pernyataan sang istri:

“Berat banget mbak harus menjadi seorang perempuan yang melakukan

dua peran ini, menjadi ibu rumah tangga saja sudah sangat berat. Ya

mengasuh anaklah, membereskan rumah, memasak. Bahkan kini saya

harus mencari nafkah juga buat keluarga, ini menurut saya tantangan

yang paling-paling berat mbak. Merasa terbebani sih pasti iya mbak, tidak

mungkin tidak. Mau marah pun juga rasanya percuma, apalagi saya juga

selalu teringat-ingat sama anak saya mbak. Mau jadi seperti apa nanti

masa depan anak saya, kalau saya tidak bekerja. Jadi ya meskipun agak

terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, tapi saya masih tetap harus

melakukan ini. Ya semoga saja suami saya bisa mendapatkan pekerjaan

lagi, biar bisa sama-sama mempunyai penghasilan.”

Tabel III.2.2

Pekerjaan Istri

Informan Pekerjaan Istri

RA Selain melakukan pekerjaan rumah, HK juga bekerja sebagai penjual

kue.

NP Spg kosmetik merupakan pekerjaan yang harus dijalani oleh TS

setiap harinya.

HPP Menjadi penjual jus buah adalah pekerjaan LM.

SW Berjualan nasi adalah pekerjaan RD sehari-hari.

BS UH merupakan seorang istri yang menjadi karyawan di sebuah

perusahaan peti kemas.

Page 30: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

Dalam mencapai sebuah kesejahteraan hidup, seorang istri ikut andil

dalam melakukan pekerjaan di luar rumah. Walaupun hal tersebut bukan

merupakan suatu kewajiban seorang istri.

III.2.3 Dominasi Keluarga dalam Penentuan Sekolah Anak

Pada umumnya, setiap individu berkeinginan memiliki posisi terhormat di

hadapan orang lain dan setiap individu meyakini bahwa kehormatan adalah

kebutuhan nalurinya. Orang tua sebagai pendidik utama di keluarga harus bekerja

sama dalam mendidik sang anak, terutama dalam menentukan sekolah yang tepat.

Bagi suami yang mempunyai kelebihan ilmu dan keterampilan mendidik, harus

mengajarkan kepada istrinya dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian suami

istri saling menutupi kelemahannya masing-masing, sehingga dapat menciptakan

hubungan keluarga yang tetap harmonis.

RA merupakan seorang pria muda yang hanya lulusan SMA, tetapi dia

cukup mengetahui akan pendidikan yang baik untuk sang anak. Meski kini RA

menjadi ayah pengangguran, namun dia masih mempunyai peran yang cukup

tinggi dalam menentukan pendidikan yang akan dipilih untuk sang anak.

Sebagai istri yang juga berperan sebagai penjual kue, ia tidak mau lepas

tangan dalam menentukan sekolah sang anak. Istri dari RA ini pun selalu ikut

andil dalam pemilihan sekolah yang terbaik untuk anaknya, ia berkata bahwa

lokasi sekolah harus menjadi penentuan awal sebelum mereka memutuskan untuk

melangkah lebih jauh. Namun dari semua peran yang telah dilakukan oleh sang

Page 31: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

istri. Tetap suamilah yang akan menentukan semua keputusan keluarganya,

termasuk masalah penentuan sekolah sang anak.

“Sebelum menentukan keputusan yang akan saya ambil, saya selalu

membicarakan dulu sama istri mbak, bagaimana enaknya. Termasuk

dalam penentuan sekolah anak saya. Setelah saya rasa sudah

mendapatkan hasil terbaik dengan segala pertimbangan yang ada,

barulah keputusan itu balik lagi sama saya mbak. Saya yang akan

menentukan hasil akhirnya.”

NP pun juga menuturkan bahwa dirinyalah yang lebih memegang kendali

dalam memutuskan setiap masalah yang terjadi pada keluarganya. Tentunya hal

itu juga terjadi dalam pemilihan lembaga pendidikan untuk sang anak, sebab hal

tersebut yang akan menentukan karakter anaknya pada masa depan kelak.

Diakui NP bahwa sang istri pun selalu ikut terlibat dalam pemilihan

sekolah anaknya, namun menurut pengakuan suami, sang istri telah memberikan

kepercayaan yang penuh mengenai hal tersebut kepada dirinya.

“Dalam pemilihan sekolah anak, istri selalu ikut campur mbak. Istri saya

itu orangnya lebih kalem dan santai mbak, jadi apapun yang saya katakan

pasti dituruti. Istri saya memang mempercayakan kalau saya juga bisa

memilihkan sekolah yang terbaik untuk anak kita. Jadi ya meskipun kita

berdua sudah mengeluarkan pendapatnya masing-masing, tetap keputusan

ada sama saya mbak. Alasan lain sebenarnya ya karena yang memberikan

biaya sekolah anak saya itu dari orang tua saya mbak, jadi ya mungkin itu

salah satu faktor penyebab keputusan tetap berada di tangan saya. Istri

saya sebenarnya juga berpenghasilan sih mbak, tapi saya rasa

penghasilannya itu masih belum cukup untuk membiayai segala kebutuhan

hidup yang semakin tinggi ini.”

Berbeda dengan informan HPP. Kali ini justru sang istrilah yang lebih

berperan dalam rumah tangganya. Meski mereka berdua masih saling

membicarakan semua masalah yang sedang terjadi, termasuk urusan pendidikan

Page 32: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

sang anak. Tetapi HPP merasa tidak terlalu ikut campur dalam penentuan

pendidikan anak-anaknya.

“Kalau untuk urusan sekolah anak, memang kita berdua masih saling

berdiskusi mbak. Tapi semua keputusan lebih dipegang sama istri saya

mbak, ya mungkin karena istri saya yang mengeluarkan biaya untuk anak-

anak dan saya juga harus tahu dirilah mbak. Memang mencari nafkah itu

juga tidak gampang.”

Sang istri yang berjualan nasi, mengharuskannya untuk mengatur semua

urusan rumah tangganya. Terutama mengenai pendidikan sang anak, sebab hal

tersebut diyakininya akan mengubah derajat keluarganya pada masa yang akan

datang nanti. Menurut pengakuan dari keluarga SW, ketika mereka sedang

mendapatkan suatu masalah yang akan dihadapinya. Mereka akan

menyelesaikannya secara bersama-sama, termasuk urusan pendidikan sang anak.

SW menegaskan bahwa masalah tersebut selalu diserahkan kepada

istrinya, sebab dia mengakui apabila kemampuannya dalam menentukan

pendidikan sang anak yang harus dilakukan secara tepat memang dirasa sangat

kurang. Mengingat SW merupakan seorang pria yang hanya menyelesaikan

studinya hingga SD saja.

“Semua keputusan rumah tangga saya, istri mbak yang menentukan. Ya

saya yakin saja sama keputusan yang diambil oleh istri, toh istri saya juga

pasti memikirkan yang terbaik untuk keluarganya.”

Keluarga BS mempunyai kesamaan terhadap informan sebelumnya. Kali

ini sang istri pulalah yang akan mengambil peran sebagai pengambil keputusan di

dalam keluarganya. BS menuturkan bahwa ketika rumah tangganya sedang

dihadapkan pada suatu permasalahan, peran mereka berdua memang sama-sama

Page 33: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

digunakan. Salah satunya adalah dalam menentukan masa depan sang anak, BS

bersama istri memang saling membantu dalam hal pendidikan anak.

Namun kondisi istri yang selalu berada di lingkungan pekerjaan setiap

hari, memudahkannya untuk mendapatkan info-info mengenai pendidikan yang

terbaik untuk sang anak. Sehingga ia dapat lebih mudah dalam mengambil

keputusan. Sang istri yang merupakan tulang punggung keluarga juga menjadikan

salah satu bentuk kekuasaannya dalam menentukan masa depan sang anak.

“Yang menentukan sekolah anak, istri saya mbak. Memang pada awalnya

kita berdua sudah membicarakannya, tapi saya lebih menyerahkan semua

urusan pendidikan anak sama istri saya mbak. Pikiran saya, ya karena

istri saya yang lebih berada di luar rumah, sehingga hal tersebut juga

akan mempengaruhinya untuk mendapatkan info-info mengenai dunia

pendidikan.”

Tabel III.2.3

Dominasi Keluarga dalam Penentuan Sekolah Anak

Informan Dominasi Keluarga dalam Penentuan Sekolah Anak

RA RA secara ekonomi di dukung oleh orang tuanya, sehingga RA lebih

dominan dalam menentukan pendidikan anaknya.

NP NP lebih dominan dalam menentukan pendidikan anaknya, karena

ada keterlibatan orang tua dari segi ekonomi.

HPP Memiliki penghasilan lebih tinggi dari suami, membuat istri lebih

dominan dalam menentukan pendidikan anaknya.

SW Dari segi kemampuan, istri lebih dominan dalam menentukan

pendidikan anaknya

BS Sang istri yang memegang kendali dalam menentukan pendidikan

anaknya, karena memiliki penghasilan lebih tinggi dari suami.

Page 34: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Adanya campur tangan orang tua suami terhadap perekonomian

keluarganya, menjadikan suami yang tidak bekerja lebih dominan dalam

menentukan pendidikan anaknya.

2. Ekonomi orang tua suami yang tinggi akan mempengaruhi peran suami

yang tidak bekerja dalam mengambil keputusan keluarga.

3. Dalam menentukan pendidikan anaknya, penghasilan istri yang lebih

tinggi dari suami sangatlah berpengaruh.

4. Kemampuan berkomunikasi suami yang lebih rendah dari istri,

menjadikan istri lebih dominan dalam menentukan pendidikan anaknya.

5. Tingkat ekonomi istri yang lebih tinggi dari suami akan berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan keluarga.

Page 35: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

Matriks IV.1

Kondisi Sosial Ekonomi Suami, Pendidikan Suami Istri, dan Pekerjaan Istri.

Informan Kondisi Sosial Ekonomi

Suami

Pendidikan

Suami Istri

Pekerjaan Istri

RA Mempunyai orang tua

dengan kondisi ekonomi

yang tinggi, membuat

anaknya selalu dimanjakan

dengan berbagai fasilitas.

Bahkan semenjak RA

berhenti dari pekerjaannya,

semua biaya hidupnya

dibiayai oleh orang tua.

RA dan HK

memiliki tingkat

pendidikan yang

setara yaitu SMA.

Selain melakukan

pekerjaan rumah,

HK juga bekerja

sebagai penjual

kue.

NP Dibesarkan di dalam

keluarga yang mapan,

membuat NP yang tidak

bekerja selalu

membebankan seluruh

biaya hidupnya pada orang

tua dan kakaknya.

SMA adalah

pendidikan

terakhir yang

disandang oleh NP

dan TS.

Spg kosmetik

merupakan

pekerjaan yang

harus dijalani oleh

TS setiap harinya.

HPP HPP dibesarkan dalam

keluarga yang kurang

mampu. Sejak kecil dia

harus menjadi tulang

punggung orang tua dan

adiknya. Dan kini HPP

mengalami sakit yang

membuatnya harus berhenti

bekerja. Sehingga sang

istrilah yang harus menjadi

HPP

berpendidikan

hingga SD,

sementara LM

SMP.

Menjadi penjual

jus buah adalah

pekerjaan LM.

Page 36: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

tulang punggung

keluarganya.

SW SW dilahirkan di dalam

keluarga yang kurang

mampu. Menjadi penjual

hewan ternak burung pun

pernah dilaluinya, namun

kini SW sudah tidak lagi

bekerja. Hingga saat ini

SW hanya mengandalkan

sang istri dalam memenuhi

kebutuhan keluarganya.

SW berpendidikan

SD dan RD SMP.

Berjualan nasi

adalah pekerjaan

RD sehari-hari.

BS Sempat kehilangan

pekerjaan, menjadikan BS

harus membebankan biaya

hidupnya kepada sang istri.

Mengingat BS adalah

seorang anak yang

dilahirkan di dalam

keluarga dengan kondisi

ekonomi yang cenderung

pas-pasan.

BS memiliki

pendidikan lebih

rendah dari istri

yaitu SMP,

sementara UH

berpendidikan

hingga SMA.

UH adalah

seorang istri yang

menjadi karyawan

di perusahaan peti

kemas.

Page 37: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

Matriks IV.2

Proses Pengambilan Keputusan, Interaksi, dan Dominasi

Informan Proses Pengambilan

Keputusan

Interaksi Dominasi

RA RA dan HK memiliki

pendapat yang

berbeda dalam

pemilihan sekolah

anak. RA tidak terlalu

mengutamakan lokasi

sekolah, sementara

HK selalu melihat dari

segi lokasi. Namun

dari perbedaan

pendapat tersebut,

tetap RA yang akan

menentukan

pendidikan anaknya.

Dalam menentukan

pendidikan anaknya,

RA dan HK ikut

terlibat secara

langsung dalam

mengutarakan

pendapatnya.

RA secara ekonomi

di dukung oleh

orang tuanya,

sehingga RA lebih

dominan dalam

menentukan

pendidikan anaknya.

NP Pemikiran NP dan TS

yang sama tentang

pentingnya pendidikan

agama bagi anaknya,

diyakini NP tidak

terlalu sulit dalam

mengambil keputusan.

Meskipun TS telah

memberikan

kepercayaan kepada

NP dalam

mengambil

keputusan, namun

keterlibatan mereka

dalam bertukar

pikiran tetap

dijalankan.

NP lebih dominan

dalam menentukan

pendidikan anaknya,

karena ada

keterlibatan orang

tua dari segi

ekonomi.

HPP HPP berpendapat

bahwa biaya sekolah

Dalam menentukan

pendidikan anaknya,

Memiliki

penghasilan lebih

Page 38: BAB III PROFIL INFORMAN III.1 Profil Informan Informan ...repository.unair.ac.id/30629/3/DonnaAyu_Bab3.pdf · disajikan dalam bab ini di antaranya meliputi identitas dan profil informan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM… DONNA AYU A

merupakan bagian

yang paling utama,

sementara fasilitas

sekolah diakuinya

tidak begitu

dipikirkan. Namun

berbeda dengan LM,

selain biaya, ia juga

mengutamakan

fasilitas sekolah.

HPP tidak terlalu

ikut campur.

Meskipun HPP dan

LM saling

mengutarakan

pendapatnya, namun

suami menyerahkan

semua keputusan

kepada istrinya.

tinggi dari suami,

membuat istri lebih

dominan dalam

menentukan

pendidikan anaknya.

SW Demi mendapatkan

info sekolah yang

tepat untuk anaknya,

RD selalu bertukar

informasi kepada

tetangganya. Namun

menurut RD tetap

biayalah yang menjadi

patokan utamanya.

Ruang lingkup yang

terbatas, membuat

SW kurang begitu

memahami tentang

perkembangan

pendidikan. Hingga

RD harus

mengambil

perannya sebagai

kepala keluarga.

Dari segi

kemampuan, istri

lebih dominan

dalam menentukan

pendidikan anaknya.

BS Kurikulum agama

menjadi salah satu

acuan bagi BS dan

UH dalam

menentukan

pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua,

BS dan UH

memiliki pendapat

yang sama tentang

pendidikan anaknya,

namun BS lebih

menyerahkan semua

keputusan pada

istrinya.

Sang istri yang

memegang kendali

dalam menentukan

pendidikan anaknya,

karena memiliki

penghasilan lebih

tinggi dari suami.