bab iii perancangan company profile€¦ · bab iii perancangan company profile konsep perancangan...

32
BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan Sejak terbentuknya Kabinet Republik Indonesia I dengan sistem presidensiil tanggal 19 Agustus 1945, maka wewenang dan tanggung jawab sektor industri dan perdagangan berada di bawah Kementerian Kemakmuran yang dipimpin oleh Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo hingga berakhirnya tugas kabinet ini tanggal 14 November 1945. Dalam Kabinet Sjahrir I, dengan sistem pemerintahan parlementer, Kementerian Kemakmuran dipimpin oleh Ir. Darmawan Mangoenkoesoemo, yang selanjutnya menjabat Menteri Perdagangan dan Perindustrian pada Kabinet Sjahrir II dari tanggal 12 Maret 1946 sampai dengan 2 Oktober 1946. Selanjutnya, dalam Kabinet Sjahrir III, wewenang dan pembinaan sektor industri dan perdagangan kembali pada Kementerian Kemakmuran yang dipimpin oleh Dr. A.K. Gani, dibantu Menteri Muda Kemakmuran, Mr. Joesoef Wibisono. Dalam serah terima dari Kebinet Sjahrir III kepada Kabinet Amir Sjarifoedin I tanggal 3 Juli 1947, pembinaan sektor industri dan perdagangan masih tetap di bawah Kementerian Kemakmuran yang dipimpin oleh Dr. A.K.Gani dibantu oleh dua orang Menteri Muda yaitu I.J. Kasimo dan Dr. A. Tjokronegoro sampai berakhirnya Kabinet Sjarifoedin II pada tanggal 29 Januari 1948. 20

Upload: others

Post on 14-Aug-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

BAB III

PERANCANGAN COMPANY PROFILE

Konsep Perancangan

Analisis Situasi Perusahaan

a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi

1. Sejarah Perkembangan

Sejak terbentuknya Kabinet Republik Indonesia I dengan sistem presidensiil

tanggal 19 Agustus 1945, maka wewenang dan tanggung jawab sektor industri dan

perdagangan berada di bawah Kementerian Kemakmuran yang dipimpin oleh Ir.

Soerachman Tjokroadisoerjo hingga berakhirnya tugas kabinet ini tanggal 14

November 1945. Dalam Kabinet Sjahrir I, dengan sistem pemerintahan

parlementer, Kementerian Kemakmuran dipimpin oleh Ir. Darmawan

Mangoenkoesoemo, yang selanjutnya menjabat Menteri Perdagangan dan

Perindustrian pada Kabinet Sjahrir II dari tanggal 12 Maret 1946 sampai dengan 2

Oktober 1946. Selanjutnya, dalam Kabinet Sjahrir III, wewenang dan pembinaan

sektor industri dan perdagangan kembali pada Kementerian Kemakmuran yang

dipimpin oleh Dr. A.K. Gani, dibantu Menteri Muda Kemakmuran, Mr. Joesoef

Wibisono. Dalam serah terima dari Kebinet Sjahrir III kepada Kabinet Amir

Sjarifoedin I tanggal 3 Juli 1947, pembinaan sektor industri dan perdagangan masih

tetap di bawah Kementerian Kemakmuran yang dipimpin oleh Dr. A.K.Gani

dibantu oleh dua orang Menteri Muda yaitu I.J. Kasimo dan Dr. A. Tjokronegoro

sampai berakhirnya Kabinet Sjarifoedin II pada tanggal 29 Januari 1948.

20

Page 2: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

21

Pada Kabinet Hatta I yang ditandai adanya perubahan dari sistem

parlementer menjadi presidensiil, Kementerian Kemakmuran dipimpin oleh

Sjafroeddin Prawiranegara dan berakhir tanggal 4 Agustus 1949.Usai masa kabinet

itu (tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 13 Juli 1949), sektor industri dan

perdagangan dipercayakan kepada Ir. Indratjaja.

Dalam Kabinet Hatta II tanggal 4 Agustus sampai dengan 20 Desember 1949,

Ir. Indratjaja digantikan oleh I.J. Kasimo sampai berakhirnya Kabinet RIS dengan

sistem parlementer, yaitu sejak tanggal 20 Desember 1949 sampai tanggal 21

Januari 1950, yang merupakan kabinet peralihan RI Yogyakarta. Selanjutnya dalam

Kabinet Halim (RI Yogyakarta) dari tanggal 21 Januari sampai dengan 6 September

1950, sektor industri dan perdagangan menjadi satu dalam Kementerian

Perdagangan dan Perindustrian yang dipimpin oleh Mr. Tandiono Manoe.

Kembali pada Kabinet Hatta dengan sistem parlementer, dari tanggal 20

Desember 1949 sampai dengan tanggal 6 September 1950, sektor industri dan

perdagangan masuk dalam wewenang dan tanggung jawab Kementerian

Kemakmuran yang dipimpin oleh Ir. Djoeanda.

Pada masa Kabinet Natsir dari tanggal 6 September 1950 sampai dengan 27

April 1951, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian dipercayakan kepada Dr.

Soemitro Djojohadikoesoemo.Karena adanya perubahan dalam Kabinet tersebut

maka Menteri Perdagangan dan Perindustrian diserahkan kepada Mr. Soejono

Hadinoto.

Pada masa Kabinet Wilopo, sejak tanggal 3 April 1952, sektor industri dan

perdagangan menjadi tanggung jawab Kementerian Perekonomian yang dipimpin

oleh Mr. Soemanang.Kemudian Mr. Soemanang digantikan oleh Mr. Iskaq

Page 3: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

22

Tjokrohadisoerjo sampai tanggal 12 Agustus 1955.Masa Kementerian

Perekonomian berlangsung selama 5 tahun, yaitu sampai Kabinet Ali

Sastroamidjojo II yang berakhir pada tanggal 9 April 1957.

Dalam Kabinet Boerhanuddin Harahap yang berakhir pada tanggal 24 Maret

1956, Menteri Perekonomian dijabat oleh I.J. Kasimo.Sementraa dalam Kabinet

Ali-Roem-Idham, Menteri Perekonomian dijabat oleh Mr. Boerhanuddin yang

dibantu Menteri Muda Perekonomian, F.F. Oembas.

Ketika terbentuk Kabinet Karya yang dipimpin oleh Ir. Djoeanda, sektor

industri dan perdagangan dipisahkan pada kementerian tersendiri; yaitu sektor

perdagangan masuk dalam Kementerian Perdagangan yang dipimpin oleh Prof.

Soemardjo, sebagai Menteri Perdagangan dijabat oleh Drs. Rachmat Muljomiseno,

sektor industri dibina oleh Menteri Perindustrian yang dijabat oleh Ir. F.J.

Inkiriwang, berakhir pada tanggal 22 Juli 1959.

Dalam Kabinet Kerja dengan sistem presidensiil sampai tanggal 18 Februari

1960, Menteri Muda Perindustrian Rakyat dijabat oleh Dr. Soeharto dan Menteri

Muda Perindustrian Dasar dan Pembangunan dijabat oleh Chairoel Saleh sementara

Menteri Muda Perdagangan dijabat oleh Mr. Arifin Harahap. Dalam periode itu

Chairoel Saleh juga ditunjuk sebagai Menteri Pembangunan dan Dr. J. Leimena

sebagai Menteri Distribusi.

Ketika diberlakukannya program Pembangunan Nasional Semesta Berencana

yang dimulai tahun 1961, pembinaan industri ditangani oleh dua departemen, yaitu

Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (Deperdatam) dan Departemen

Perindustrian Rakyat (Depperindra). Meskipun antara tahun 1961 sampai dengan

Agustus 1964 telah terjadi pergantian kabinet sebanyak 2 (dua) kali, namun

Page 4: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

23

Deperdatam dan Depperindra tidak mengalami perubahan. Perubahan organisasi

baru terjadi pada periode konfrontasi dengan Negara Federasi Malaysia.

Dalam Kabinet Kerja II, Chairoel Saleh ditetapkan sebagai Menteri

Perindustrian Dasar dan Pertambangan, sedangkan Dr. Soeharto dan Mr. Arifin

Harahap masing-masing sebagai Menteri Perindustrian Rakyat dan Menteri

Perdagangan sampai perubahan kabinet tanggal 6 Maret 1962. Dalam Kabinet

Kerja IV yang berakhir pada tanggal 27 Agustus 1964, Menteri Perindustrian dan

Pertambangan masing-masing dipegang oleh Chairoel Saleh, Mayjend Dr. Aziz

Saleh selaku Menteri Perindustrian Rakyat, sementara Menteri Perdagangan

digantikan oleh Adam Malik.

1. Kabinet Dwikora

Dalam Kabinet Dwikora yang dipimpin oleh Perdana Menteri, dibantu oleh

sebuah Presidium, terdiri dari tiga Wakil Perdana Menteri (Waperdam).

Kabinet yang tersusun atas lima belas Kompartemen tersebut masing-masing

membawahi beberapa Kementerian. Pada saat itu, Kementerian Departemen

Perindustrian Dasar dan Pertambangan (Deperdatam) dipecah menjadi tiga

Kementerian yang berada di bawah naungan Kompartemen Pembangunan,

terdiri dari Kementerian Perindustrian Dasar, Kementerian Pertambangan dan

Kementerian Minyak dan Gas Bumi. Departemen Perindustrian Rakyat

(Depperindra) dipecah menjadi empat Kementerian yang berada di bawah

Kompartemen Perindustrian Rakyat terdiri dari Kementerian Perindustrian

Tekstil, Perindustrian Ringan, Perindustrian Kerajinan dan Perindustrian

Rakyat serta Urusan Berdikari.Sementara, Departemen Perdagangan dan

Departemen Koperasi berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan.

Page 5: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

24

Pada masa Kabinet Dwikora periode 27 Agustus 1964 sampai dengan 22

Februari 1966, jabatan Menteri Perindustrian Dasar dipercayakan pada Hadi

Thayeb, Menteri Perindustrian Pertambangan dijabat oleh Armunanto, Menteri

Perindustrian Tekstil dipimpin oleh Brigjen Ashari Danoedirdjo, Menteri

Perindustrian Ringan dipimpin oleh Brigjen M. Yoesoef, Menteri

Perindustrian Kerajinan dipimpin oleh Mayjen Dr. Aziz Saleh, Menteri

Perdagangan Dalam Negeri oleh Brigjen Achmad Joesoef dan Menteri

Perindustrian Maritim dijabat oelh Mardanoes. Sewaktu Kabinet Dwikora

disempuranakan, maka sebagai Menteri Perindustrian Dasar ditetapkan

Brigjen M. Joesoef, Menteri Perindustrian Rakyat ditetapkan Mayjen Dr. Aziz

Saleh, Menteri Perindustrian Tekstil Brigjen Ashari Danoedirdjo, Menteri

Perindustrian Kerajinan Hadi Thajeb, Menteri Perindustrian Ringan Laksda

(U) Soeharnoko Harbani dan Menteri Perdagangan tetap dipegang oleh Brigjen

Achmad Joesoef. Menteri Perindustrian Maritim masih dijabat oleh Mardanus

sampai kabinet ini berakhir tanggal 28 Maret 1966.

Selanjutnya, berlangsung Kabinet Dwikora dan Brigjen M. Joesoef

ditetapkan sebagai Menteri Perindustrian Dasar dan Ringan, Ir. Sjafiun sebagai

Menteri Perindustrian Tekstil, brigjen Ashari Danudirdjo diangkat sebagai

Menteri Perdagangan, Kom (U) J. Salatoen sebagai Menteri Perindustrian

Penerbangan dan Mardanus tetap sebagai Menteri Perindustrian Maritim

sampai berakhirnya Kabinet Dwikora tanggal 25 Juli 1966.

Di era Orde Baru dengan terbentuknya Kabinet Ampera sampai 17 Oktober

1967 Mayjen M. Joesoef ditetapkan sebagai Menteri Perindustrian Dasar,

Ringan dan Tenaga, Menteri Perindustrian Tekstil dan Kerajinan Rakyat, Ir.

Page 6: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

25

H. M. Sanusi dan Menteri Perdagangan dijabat oleh Mayjen Ashari

Danoedirdjo, Ir. H. M. Sanusi tetap sebagai Menteri Perindustrian Tekstil dan

Kerajinan Rakyat dan Mayjen M. Joesoef sebagai Menteri Perdagangan, yang

berakhir pada tanggal 6 Juni 1968.

2. Kabinet Pembangunan

Dalam Kabinet Pembangunan I dengan sistem presidensiil yang terbentuk

sejak tanggal 6 Juni 1968 sampai dengan 28 Maret 1973, Letjen M. Joesoef

sebagai Menteri Perindustrian sampai berakhirnya Kabinet Pembangunan II

dan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo sebagai Menteri Perdagangan,

kemudian digantikan oleh Drs. Radioes Prawiro.

Dalam Kabinet Pembangunan III, tanggal 29 Maret 1978 sampai dengan 19

Maret 1983, Ir. A.R. Soehoed sebagai Menteri Perindustrian, Drs. Radioes

Prawiro sebagai dan Menteri Perdagangan dan Koperasi, Bustanil Arifin SH

ditunjuk sebagai Menteri Muda Urusan Koperasi. Selanjutnya sejak tanggal 29

Maret 1983 sampai dengan 19 Maret 1988, Rachmat Saleh, SE ditunjuk

sebagai Menteri Perdagangan, sementara Bustanil Arifin, SH sebagai Menteri

Koperasi.

Dalam Kabinet Pembangunan IV, sebagai Menteri Perindustrian adalah Ir.

Hartarto sampai berakhirnya Kabinet Pembangunan V tanggal 19 Maret 1993.

Menteri Muda Perindustrian dijabat oleh Ir. T. Ariwibowo, Menteri

Perdagangan dijabat oleh Dr. Arifin Siregar dan sebagai Menteri Muda

Perdagangan dijabat oleh Dr. Soedradjat Djiwandono.

Dalam Kabinet Pembangunan VI sejak tanggal 19 Maret 1993 sampai

dengan 19 Maret 1998, Ir. T. Ariwibowo ditetapkan sebagai Menteri

Page 7: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

26

Perindustrian dan sebagai Menteri Perdagangan ditunjuk Prof. Dr. Satrio

Budihardjo Joedono yang berakhir sampai tanggal 6 Desember 1995, sebagai

awal digabungnya Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan.

Sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan diangkatlah Ir. T. Ariwibowo.

Pada tangal 16 Maret 1998, menggantikan Ir. T. Ariwibowo diangkat

Mohammad Hasan sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan.Dua bulan

berselang dengan terjadinya gerakan reformasi, maka Kabinet Pembangunan

VI mengalami perubahan.Pada tanggal 21 Mei 1998, Mohammad Hasan

digantikan oleh Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan, M.Sc.

Selanjutnya dalam Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah

kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tanggal 26 Oktober 1999

ditetapkan Drs. Jusuf Kalla menggantikan Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan,

M.Sc. Enam bulan kemudian, tepatnya tanggal 26 April 2000, pergantian

pimpinan Depperindag kembali terjadi yakni dari Drs. Jusuf Kalla diserahkan

kepada Letjen TNI Luhut B. Pandjaitan.

3. Kabinet Gotong Royong

Pada tanggal 9 Agustus 2001, dalam Kabinet Gotong Royong di bawah

kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, maka pimpinan Depperindag

diserahterimakan dari Letjen TNI Luhut B. Pandjaitan kepada Rini M.S.

Soewandi.

Selama kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, selaku Presiden

Republik Indonesia ke-4, dengan berbagai alasan dan masalah yang dihadapi

telah berkali-kali merubah susunan dan komposisi personalia kabinet yang

dipimpinnya.Dalam hubungan ini telah terjadi sebanyak tiga kali pergantian

Page 8: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

27

Menteri Koordinator Perekonomian Nasional, semula dijabat oleh Dr. Kwik

Kian Gie; kemudian berturut-turut dipegang oleh Dr. Rizal Ramli dan Drs,

Burhanuddin Abdullah MA hingga berakhirnya pemerintahan Presiden

Abdurrahman Wahid.Sedangkan Menteri yang menjabat bidang perindustrian

dan perdagangan ditetapkan semula Drs. Jusuf Kalla, kemudian diganti oleh

Letjen TNI Luhut B. Pandjaitan seperti yang telah diungkapkan di atas.

Presiden Abdurrahman Wahid kemudian diberhentikan oleh MPR - RI melalui

suatu Sidang Istimewa (SI) pada tanggal 23 Juli 2001.Selanjutnya, sesuai

konstitusi, Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri ditetapkan sebagai

Presiden RI ke-5 yang menjabat hingga tahun 2004. Sedang sebagai Wakil

Presiden RI untuk periode yang sama terpilih Dr. Hamzah Haz.

Harapan besar bangsa Indonesia yang diletakkan di pundak Megawati

Soekarnoputri dan Hamzah Haz memang beralasan.Betapa tugas-tugas berat

tersebut harus diemban, tidak saja melingkupi bidang perekonomian,

penegakan hukum, pemulihan keamanan serta persoalan-persoalan lain yang

demikian kompleks menjadi dambaan seluruh rakyat Indonesia untuk segera

berakhir. Bangsa Indonesia demikian menyadari bahwa globalisasi semakin

dekat, sementara jika persoalan di dalam negeri masih belum terselesaikan

secara baik, sangat mustahil akan mampu bersaing di kancah internasional.

Bercermin dati pengalaman dua tahun kepemimpinan Presiden

Abdurrachman Wahid, Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI ke-5

didampingi oleh Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden RI yang ke-9,

membentuk Kabinet Gotong Royong yang didukung dari berbagai unsur, baik

dari partai politik maupun kalangan profesional dan non politik. Dengan

Page 9: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

28

terbentuknya Kabinet Gotong Royong di bawah pimpinan puteri sulung

Proklamator RI, Ir. Soekarno, yang diumumkan pada tanggal 9 Agustus 2001,

bangsa Indonesia kembali menapak dan berusaha melangkah dengan tegak

menyongsong hari depan yang cerah, agar bisa sejajar dengan bangsa-bangsa

lain di dunia ini. Penanganan sektor industri dan perdagangan yang

dipercayakan kepada Rini Mariani Soemarno Soewandi diharapkan mampu

menghidupkan kembali perekonomian bangsa Indonesia.

4. Kabinet Indonesia Bersatu

Departemen Perindustrian dan Perdagangan di bawah kepemimpinan Rini

M.S. Soewandi berakhir pada tahun 2004 seiring dengan pergantian Presiden

RI, yaitu dengan terpilihnya Dr. Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai

Presiden RI melalui pemilihan langsung yang pertama di Indonesia. Pada

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I (Periode 2004 - 2009) di bawah

kepemimpinan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden

RI Drs. Jusuf Kalla, Departemen Perindustrian dan Perdagangan dipecah

menjadi dua yaitu Departemen Perindustrian yang dipimpin oleh Dr. Ir.

Andung A. Nitimihardja (20 Oktober 2004 - 5 Desember 2005) sebagai

Menteri Perindustrian dan Departemen Perdagangan yang dipimpin oleh Mari

Elka Pangestu. Pada tanggal 5 Desember 2005 terjadi perombakan Kabinet

Indonesia Bersatu Jilid I dimana Dr. Ir. Andung A. Nitimihardja diganti oleh

Drs. Fahmi Idris (2005 - 2009) sebagai Menteri Perindustrian.

Kemudian pada susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (periode 2009 -

sekarang) di bawah kepemimpinan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono

dan Wakil Presiden RI Boediono, Departemen Perindustrian diubah menjadi

Page 10: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

29

Kementerian Perindustrian dengan Mohamad S. Hidayat sebagai Menteri

Perindustrian.

5. Kabinet Kerja

Presiden Joko Widodo secara resmi telah membentuk Kabinet Kerja tanggal

26 Oktober 2014, dan Saleh Husin ditunjuk sebagai Menteri Perindustrian

menggantikan Mohamad S Hidayat yang telah berakhir masa tugasnya.

Kementerian Perindustrian menyelenggarakan acara Pisah Sambut

sekaligus Serah Terima Jabatan Menteri Perindustrian dari Mohamad S

Hidayat kepada penggantinya Saleh Husin di Ruang Garuda, Kementerian

Perindustrian, Jakarta, 28 Oktober 2014.Acara tersebut disaksikan oleh pejabat

eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perindustrian serta dihadiri oleh

para pelaku usaha dan wartawan dari berbagai media nasional. Saleh Husin

akan menjalankan tugas barunya sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet

Kerja periode 2014-2019.

Menteri Perindustrian Saleh Husin akan terus mendorong pengembangan

industri nasional mengingat sektor tersebut merupakan tulang punggung

perekonomian Indonesia, dimana sektor industri masih memberikan kotribusi

yang cukup signifikan terhadap ekonomi dengan mencapai lebih dari 23% atau

menjadi sektor terbesar penyumbang ekonomi nasional.

Kebijakan pengembangan industri di Kabinet Kerja merupakan terjemahan

visi dan misi Presiden RI dengan mewujudkan dan menjabarkan program

Trisakti, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan

berkepribadian secara sosial budaya.

Page 11: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

30

Dalam bidang ekonomi, program Trisakti tersebut ditujukan untuk

mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan sekaligus mewujudkan perekonomian yang

inklusif berbasis ilmu pengetahuan teknologi dan keunggulan sumber daya

manusia.

Sementara itu, penjabaran program dalam Nawa Cita yang terkait sektor

industri adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Di samping program-program tersebut, sesuai dengan sidang pertama

Kabinet Kerja, Menteri Perindustrian ditugaskan segera melaksanakan Quick

Wins, yaitu: (1) Re-disain Road Map Industrialisasi sejalan dengan Trisakti

dan NawaCita; (2) Hilirisasi hasil tambang keproduk jasa dan industri; (3)

Hilirisasi produk-produk pertanian menjadi produk agro industri; (4)

Pembangunan 10 kawasan industri di luar pulau Jawa, melalui kerjasama

Pemerintah dan swasta; (5) Expo dan pemberian penghargaan terhadap inovasi

produk-produk industri; (6) Kampanye sistematis dan kreatif untuk

menumbuhkan apresiasi terhadap kegiatan industri dalam mendukung

Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN); (6) Penguatan

struktur industri melalui keterkaitan antara industri hulu (dasar) dan industri

hilir (light).

2. Visi dan Misi DITJEN KPAII

VISI

Page 12: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

31

“Mewujudkan Industri Nasional yang berdaya saing tinggi di tingkat

global”.

MISI

1. Meningkatkan peran industri nasional di tingkat global.

2. Meningkatkan peluang investasi sektor industri.

3. Mengembangkan akses pasar industri, akses sumber daya, dan jaringan

produksi global.

4. Memberikan fasilitasi tindakan penyelamatan dan pengamanan industri

nasional.

b. Potensi Perusahaan

Sebagai salah satu sub-bagian dari Kementerian Perindustrian Republik

Indonesia, Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri

Internasional turut serta membangun sektor industri Indonesia.

Sektor industi Indonesia berperan penting di kancah global, sebagai salah

satu Negara berkembang dengan pertumbuhan yang tinggi dan mampu

mengatasi keterpurukan masa lalu.

Dengan memanfaatkan forum-forum global dan regional sebesar-besarnya

untuk membangun dan memajukan sektor industri Indonesia.

c. Company Profile yang Pernah Ada

Saat ini DITJEN KPAII Kementerian Perindustrian tidak memiliki

company Profile, karena keadaan ini mendorong penulis untuk membuat

sebuah company profile yang menarik.

d. Kondisi Khusus yang Mengharuskan Kehadiran Program PR

Page 13: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

32

Semakin banyak publik yang ingin mencari tahu tentang sebuah produk

atau jasa sebuah perusahaan, maka semakin banyak juga informasi yang dicari

oleh publik.Memberikan informasi tentang sebuah perusahaan adalah salah

satu tugas seorang praktisi PR, agar informasi dari perusahaan dapat langsung

tertuju kepada publiknya seorang praktisi PR dapat membuat sebuah company

profileyang berisi seputar perusahaan itu sendiri.

Karena DITJEN KPAII ini belum memiliki company profile maka kondisi

khusus ini yang mengharuskan kehadiran seorang public relations untuk

menyusun dan membuat sebuahcompany profileagar informasi tentang

perusahaan dapat digambarkan dalam sebuah company profiledan dapat

memudahkan publik untuk mencari informasi tentang perusahaan.

Permasalahan

DITJEN KPAII Kementerian Perindustrian sebagai salah satu unit kerja

yang memiliki humas. Unit kerja ini ingin memberikan informasi yang akurat

tentang DITJEN KPAII dengan menerbitkan company profile sendiri yang

berbentuk cetak dimana unit kerja ini dapat dengan mudah memberikan informasi

kepada publiknya.

Konsep Kreatif

a. Bentuk

Company Profile DITJEN KPAII Kementerian Perindustrian dicetak dalam

bentuk tulisan, gambar dan logo yang ada di Kemenenterian Perindustrian

kemudian dibentuk seperti sebuah buku yang berbentuk 21cm x 21cm.

b. Tujuan Company Profile

Page 14: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

33

Tujuan dari dibentuknya company profile ini adalah sebagai media

komunikasi publik dan digunakan untuk menginformasikan tentang tugas dan

fungsi dari DITJEN KPAII Kementerian Perindustrian kepada publiknya.

Publik akan puas jika mendapatkan informasi tentang sebuah perusahaan

yang sedang ia cari secara langsung dan terperinci, sehingga menimbulkan citra

positif bagi perusahaan itu sendiri.

c. Target Khalayak

Target khalayak yang dituju dalam pembuatan company profile ini adalah

publik eksternal dan publik internal perusahaan.

d. Perwajahan

1. Cover

Cover merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah company

profile, karena dengan cover yang indah akan membuat seseorang tertarik

untuk membaca sebuah company profile.

Dalam membuat company profile ini penulis menggunakan kertas yang

berukuran 21cm x 21cm dengan diberikan gambar gedung Kementerian

Perindustrian dengan warna dasar cover warna putih, diberikan border warna

abu-abu dan warna hijau sebagai pemanis cover. Semua komponen warna yang

ada di cover dan di isi company profile ini mengikuti komponen warna yang

ada di logo Kementerian Perindutrian.

Page 15: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

34

Berikut adalah company profile yang dibuat oleh penulis

Gambar III.1 Cover depan Company Profile

(Sumber Dokumen Pribadi Penulis)

2. Layout

Dalam pembuatan company profile ini penulis selalu berusaha untuk

menampilakan kesan sederhana namun tetap menggunakan komponen warna

yang terdapat di logo Kementerian Perindustrian dengan warna dasar putih,

diberikan border warna abu-abu dan didalam border diberikan warna beige.

Dengan diberikan warna tersebut dapat memberikan kesan menarik dan simpel

sehingga menarik pembaca untuk membaca company profile tersebut.

Dalam mendesain company profile ini penulis menggunakan software

adobe photoshop cs6 dan adobe photoshop cc 2014. Adapun elemen-elemen

yang digunakan penulisan dalam pembuatan company profile ini adalah

sebagai berikut :

a. Tata Letak

Page 16: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

35

Dalam pembuatan company profile ini penulis membuat border dan

dibuat menyambung dengan halaman yang ada disebelahnya dan

diberikan beberapa foto kegiatan di beberapa halaman.

b. Tipografi

Teks yang digunakan dalam penulisan company profile yaitu

menggunakan jenis huruf Nueva std dengan ukuran 26pt untuk setiap

judul dimasing-masing halaman, untuk isi menggunakan jenis huruf

Product sans dengan ukuran huruf 10pt – 20pt. Untuk penomoran

halaman menggunakan Nueva std dengan ukuran 24pt pada setiap

halaman.

c. Foto

Foto yang digunakan oleh penulis untuk membuat company profile ini,

penulis mengambil beberapa dokumen gambar yang diberikan oleh

narasumber demi untuk melengkapi dan munjang pembuatan company

profile ini.

3. Komposisi Isi

Company profile ini terdiri dari 20 halaman secara keseluruhan untuk

spesifikasi susunan dari halaman awal sampai akhir penulis sudah

menentukan nilainya masing-rnasing. Pada dasamya susunan semua

halaman sama dengan halaman cover dengan penggunaan jenis kertas art

Carton 260gr laminating dove untuk cover depan belakang dan untuk setiap

halaman isi Art Paper 150gr sebagai medianya seperti yang sudah penulis

jelaskan sebelumnya. Untuk ukuran kertasnya menggunakan ukuran kertas

21cm x21cm dengan resolusi 300 pixel/inch.

Page 17: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

36

e. Daftar Isi

a. Profil Singkat Pejabat

Pada halaman ini penulis menuliskan tentang profil singkat pejabat

seperti Menteri Perindustrian dan Direktur Jenderal KPAII.

b. Sejarah Singkat

Pada halaman ini penulis menjelaskan secara singkat sejarah

Kementerian Perindustrian

c. Visi dan Misi

Pada halaman ini penulis menjabarkan tentang visi dan misi DITJEN

KPAII Kementerian Perindustrian

d. Filosofi Logo

Pada halaman ini penulis menjabarkan tentang makna logo dan makna

warna yang ada di logo Kementerian Perindustrian

e. Struktur Organisasi

Pada halaman ini penulis menjabarkan struktur organisasi DITJEN

KPAII Kementerian Perindustrian

f. Fungsi DITJEN KPAII

Pada halaman ini penulis menjabarkan tentang fungsi dari DITJEN

KPAII

g. Tugas dan Pelayanan

Pada halaman ini penulis menjabarkan tentang apa saja tugas dan

pelayanan dari DITJEN KPAII

h. Pameran

Page 18: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

37

Pada halaman ini penulis memberikan informasi apa saja pameran luar

dan dalam negeri yang difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian

i. Program Kerja

Pada halaman ini penulis menjabarkan apa saja program kerja DITJEN

KPAII selama 5 tahun kedepan untuk industri unggulan

j. Program Kerja

Pada halaman ini penulis menjabarkan apa saja program kerja DITJEN

KPAII selama 5 tahun kedepan untuk industri unggulan

k. Kerja sama Internasional

Pada halaman ini penulis memberikan informasi tentang organisasi-

organisasi yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian

l. Biografi Penulis

Pada halaman ini penulis menuliskan tentang profil penulis itu sendiri

f. Format

1. Ukuran

Ukuran kertas yang digunakan adalah 21cm x 21cm.

2. Kertas

Kertas yang digunakan adalah art carton 260gr untuk cover depan dan

caover belakang sedangkan untuk isi menggunakan art paper 150gr.

3. Warna

Page 19: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

38

Dalam membuat company profile ini penulis menggunakan dominasi

warna beige pada setiap halaman, pada teks diberikan warna hitam, dan

pada garis border setiap halaman diberikan warna abu-abu.

4. Tebal Halaman

Penulis membuat company profile ini dalam 22 halaman sudah termasuk

cover depan dan cover belakang.

5. Binding

Binding yang digunakan dalam pembuatan company profile ini adalah

menggunakan binding strapless tengah.

Eksekusi Karya

Gambar III.2

Cover Depan

Page 20: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

39

Gambar III.3 Cover Belakang

Gambar III.4 Daftar Isi

Page 21: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

40

Gambar III.5 Halaman 1

Gambar III.6 Halaman 2

Page 22: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

41

Gambar III.7 Halaman 3

Gambar III.8 Halaman 4

Page 23: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

42

Gambar III.9 Halaman 5

Gambar III.10 Halaman 6

Page 24: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

43

Gambar III.11 Halaman 7

Gambar III.12 Halaman 8

Gambar III.13 Halaman 9

Page 25: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

44

Gambar III. 14 Halaman 10

Gambar III.15 Halaman 11

Page 26: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

45

Gambar III.16 Halaman 12

Gambar III.17 Halaman 13

Page 27: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

46

14

Gambar III.19 Halaman 15

Gambar III.20 Halaman 16

Gambar

III.18

Halaman

Page 28: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

47

Gambar III.21 Halamman 17

Gambar III.22 Halaman 18

Page 29: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

48

Gambar III.23 Halaman 19

Page 30: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

49

Time Table dan Anggaran

Time Table

Table III.1 Time Table

No. Nama Kegiatan April Mei Juni Juli

IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Menemuni Perwakilan

DITJEN KPAII mengenai

maksud dan tujuan

2 Menyerahkan surat pengujan

riset

untuk pembuatan company

profile

3 Mengambil beberapa data

perusahaan

4 Mendiskusikan konsep

company profile

5 Wawancara dengan

keyinforman

6 Mulai membuat

company profile

7 Bimbingan karya dengan

dosen

pembimbing dan asisten

pembimbing

8 Penyelesaian karya company

profile

9 Pengajuan persetujuan

pembuatan company profile

kepada dosen pembimbing

dan asisten pembimbing

Anggaran

Page 31: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

50

Table III.2 Anggaran

No. Keterangan Jumlah

1. Cetak company profile

3 eksemplar

Rp. 132.000,-

2. Cetak laporan karya Rp. 120.000,-

3. Penjilidan hard cover + CD + burning Rp. 75.000,-

Total Rp. 327.000,-

Kendala dan pemecahan

Kendala

Dalam pembuatan sebuah company profile tentu tidak selalu berjalan

dengan lancar, semuanya tidak terlepas dari sebuah kendala atau masalah yang

dihadapi oleh penulis, kendala yang dihadapi oleh penulis diantara lain :

1. Susahnya untuk bertemu dengan key informan dikarenakan keyinforman

sering dinas keluar kota dan juga susah juga untuk menghubungi beliau.

2. Penulis kurang bisa untuk me-manajemen waktunya dalam pembuatan

company profile ini.

Page 32: BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE€¦ · BAB III PERANCANGAN COMPANY PROFILE Konsep Perancangan Analisis Situasi Perusahaan a. Sejarah Perkembangan dan Visi Misi 1. Sejarah Perkembangan

51

Pemecahan

Disetiap ada kendala pasti selalu ada solusi pemecahan, berikut ini

adalah pemecahan yang dilakukan oleh penulis :

1. Membuat janji terlebih dahulu dengan key informan sebelum bertemu.

Mencoba menghubunginya terus.

2. Penulis membagi waktu antara kuliah dan penyusunan Tugas Akhir.

Mengatur jam - jam yang akan digunakan untuk mengerjakan Tugas

Akhir.