bab iii pemahaman orang yahudi terhadap...

34
20 BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP PENDERITAAN Asal usul Sebutan Yahudi. Ada tiga sebutan untuk menunjuk bangsa Israil Alkitab 1 yaitu Israil, Ibrani dan Yahudi. 2 Sebutan itu menunjuk pada penduduk Palestina antara tahun 1000 sebelum masehi sampai sekarang (khususnya untuk sebutan Yahudi). Palestina terletak di persimpangan jalur-jalur perdagangan baik lewat jalan laut maupun darat melalui daerah subur bulan sabit Timur Tengah. Karena subur dan merupakan jalur perdagangan wilayah Palestina menjadi rebutan penguasa- penguasa di sekitarnya antara lain Mesir. Sebutan Israil menunjuk pada kehidupan bersama 12 suku-suku yang ada di Palestina, baik sebelum terbentuknya kerajaan Israil maupun sesudahnya. Israil dibentuk diantara kaum-kaum/suku-suku di Palestina semasa pendudukan Mesir pada jaman Kerajaan Baru sekitar tahun 1550-1150 sebelum masehi. Israil menegaskan dirinya sendiri dalam pertarungan antara kerajaan Mesir dan kerajaan Het atas wilayah Palestina (Robert B. Coote, 2012). Israil adalah nama untuk menunjuk kekuasaan suku atau konfederasi suku-suku yang dibentuk pada 1 Sebutan Israil Alkitab digunakan untuk membedakan dengan Israil modern. 2 John Titaley, dalam catatan kaki, pada pengantar buku, Pada Mulanya,Penciptaan dan Sejarah Keimaman,karangan Robert B. Coote, David Robert Ord (Salatiga dan Jakarta: Universitas Kristen Satya Wacana & BPK Gunung mulia, 2011).

Upload: dangdiep

Post on 30-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

20

BAB III

PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP

PENDERITAAN

Asal usul Sebutan Yahudi.

Ada tiga sebutan untuk menunjuk bangsa Israil Alkitab1 yaitu Israil,

Ibrani dan Yahudi.2 Sebutan itu menunjuk pada penduduk Palestina antara tahun

1000 sebelum masehi sampai sekarang (khususnya untuk sebutan Yahudi).

Palestina terletak di persimpangan jalur-jalur perdagangan baik lewat jalan laut

maupun darat melalui daerah subur bulan sabit Timur Tengah. Karena subur dan

merupakan jalur perdagangan wilayah Palestina menjadi rebutan penguasa-

penguasa di sekitarnya antara lain Mesir.

Sebutan Israil menunjuk pada kehidupan bersama 12 suku-suku yang ada

di Palestina, baik sebelum terbentuknya kerajaan Israil maupun sesudahnya. Israil

dibentuk diantara kaum-kaum/suku-suku di Palestina semasa pendudukan Mesir

pada jaman Kerajaan Baru sekitar tahun 1550-1150 sebelum masehi. Israil

menegaskan dirinya sendiri dalam pertarungan antara kerajaan Mesir dan

kerajaan Het atas wilayah Palestina (Robert B. Coote, 2012). Israil adalah nama

untuk menunjuk kekuasaan suku atau konfederasi suku-suku yang dibentuk pada

1 Sebutan Israil Alkitab digunakan untuk membedakan dengan Israil modern.

2 John Titaley, dalam catatan kaki, pada pengantar buku,Pada Mulanya,Penciptaan dan

Sejarah Keimaman,karangan Robert B. Coote, David Robert Ord (Salatiga dan Jakarta: Universitas Kristen Satya Wacana & BPK Gunung mulia, 2011).

Page 2: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

21

masa periode Kerajaan Baru dalam hubungannya dengan kekuasaan Mesir. Nama

Israil itu sendiri berarti „El memerintah angkatan perang suku‟. Satu suku adalah

jaringan keluarga-keluarga yang mengklaim berasal dari satu nenek moyang, yang

dipimpin oleh kepala suku atau sheik yang juga sekaligus panglima perang.

Ceritera tentang bapa leluhur Israil dalam Kejadian 12-50, menunjukkan

suku-suku yang kemudian mengikatkan diri dalam konfederasi Israil. Bapa

leluhur: Abraham , Ishak dan Yakub adalah para pemimpin suku/sheik dari suku-

suku yang ada di Pelestina. Abraham, Ishak adalah pemimpin suku yang ada di

wilayah selatan, sedang Yakub berasal dari suku di sebelah utara.

Israil berkembang menjadi kekuatan di dataran tinggi yang didasarkan

pada sektor pertanian yang makin luas. Karena kemunduran Mesir memungkinkan

konfederensi suku Israil memperluas daerah pemukimannya dari dataran rendah

bagian utara dan daerah perbatasan ke pusat dataran-dataran tinggi, serta

menyatakan sebagai kekuasaan politik. Kultus dan yuridiksi tersebar di antara

otoritas-otoritas lokal. Para imam dan kepala suku mempromosikan kultus El di

bawah kemasyhuran Yahweh, yang pemujaannya ditegakkan hingga menjadi

kultus resmi kerajaan Israil.3

Sebutan Ibrani menunjuk kepada komunitas yang keluar dari dari Mesir.

Komunitas yang keluar ini sering disebut sebagai budak-budak Ibrani. Dalam

dokumen Mesir disebutkan adanya kelompok yang disebut apiru,yang

kemungkinan bersumber dari terminologi hebrew (ivri, ibrani) yaitu orang-orang

3 Robert B.Coote&Mary P. Coote, Kuasa, Politik dan Proses Pembuatan Alkitab (Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 2012), 29-30.

Page 3: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

22

yang bekerja sebagai pemeras anggur, pekerja tambang, pengangkut batu.4

Dokumen itu juga menyebutkan bahwa kelompok apiru merupakan kelompok

yang berpindah-pindah dan merupakan kelompok ahli perang, dan pasukan

tempur upahan.5

Komunitas Ibrani dihubungkan dengan Musa. Tradisi Musa6 dikaitkan

dengan pergerakan kelompok budak dari Mesir ke Kanaan sekitar abad 13 SM.

Bagian besar dari tradisi Musa dirangkum sebagai berikut: keturunan Yakub di

Mesir, yang bertumbuh menjadi suku yang besar, mengalami penindasan oleh

penguasa Mesir yang baru. Musa menuntut pembebasan dalam nama Yahweh.

Orang Israil keluar dari tanah Mesir, melewati laut, dan dalam berjalan melewati

gunung ada kehadiran Yahweh, mengadakan perjanjian dengan Yahweh dan

menerima hukum Yahweh. Sesudah kemurtadan dan pemberontakan, diantara

Sinai dan Kadesh, orang-orang mencapai pinggir/perbatasan Kanaan dan

sebagian tinggal di Transyordan.

Tradisi bapa leluhur dan tradisi Musa dihubungkan dan disatukan dengan

kultus Yahweh. Para pendatang dari Mesir dan orang-orang Israil meyakini

pernyataan dan kultus Yahweh. Hal lain yang menyatukan adalah kesamaan

dalam perlawanan terhadap Mesir. Tradisi Musa yang melawan dan keluar dari

4 Ibid.

5 Ensiklopedia Alkitab Masa kini (Bandung: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, OMF, 1999),

411. Dalam kitab Kejadian 14:13, sebutan ibrani dihubungkan dengan Abraham, sebagai nama suku dan keturunannya, mungkin dihubungkan dengan kata ivri yang berarti melintas, melompat.

6 Tradisi Musa dalam Kitab Keluaran, Imamat dan Bilangan hampir tiga kali panjang

dari tradisi bapa leluhur dalam kitab Kejadian 12-50.

Page 4: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

23

Mesir sama dengan keinginan suku-suku Israil yang juga ingin membebaskan dari

kekuasaan Mesir. Mereka inilah yang kemudian disebut dengan Israil.

Sejarah Israil berkembang dengan penaklukan Kanaan oleh Yosua, para

hakim, persatuan liga suku-suku dalam pimpinan Saul dan jaman Kerajaan. Jaman

Kerajaan diawali dengan pemerintahan Daud (1011 – 971 SM) yang mampu

menyatukan suku-suku Israil (12 suku) dalam kekuasaannya. Kekuasaan Daud

diteruskan oleh anaknya, Salomo (971-931 SM). Pada tahun 930 SM, kerajaan

Israil pecah menjadi dua: Kerajaan Israil, di bagian utara dengan ibukota Samaria,

dengan raja pertamanya Yerobeam dan Kerajaan Yehuda, di bagian selatan

dengan ibukota Yerusalem dangan raja dari keturunan Daud. Pada tahun 723

kerajaan Israil dihancurkan oleh Asyria, kerajaan Israil berakhir dan dalam

kekuasaan Asyria. Pada tahun 586 kerajaan Yehuda dihancurkan oleh Babylonia,

kerajaan Yehuda berakhir.7 Pada penghancuran Yerusalem, ibukota kerajaan

Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan (exile).

Setelah Babylonia dikalahkan Persia maka bangsa Israilpun menjadi bagian dari

kekuasaan Persia. Raja Darius memberikan pilihan bagi orang-orang Israil untuk:

tetap tinggal di Babil, menjadi bagian Persia dan pulang ke Israil/Yehuda. Dengan

demikian ada tiga kelompok pada masa yang disebut paska pembuangan (post

exile).

Setelah sejak abad 13 SM, bangsa Israil yang hidup di Palestina dengan

merdeka sebagai suatu bangsa, mulai abad ke 6 SM terjadi perubahan radikal

7 Edwin R. Thiele, A Chronology of The Hebrew Kings (Grand Michigan: The Zondervan

Corporation, 1978), 75.

Page 5: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

24

dalam batas geografi dan kerangka sosio historis (sociohistoric framework)

berubah secara radikal di Palestina. Penduduk Israil berkembang secara terpencar

di negara-negara asing karena: pembuangan, pengusiran dan emigrasi. Bangsa

Israil tidak lagi dapat mengatur diri sendiri, tetapi menjadi bagian koloni dari

kekuasaan imperialis mulai dari Neo-Babylonia, Persia, Mesir (wangsa Ptolemik),

Syria (wangsa Seleukid), Yunani dan Romawi. Kondisi ini menantang keturunan

Israil kuno (old Israil) untuk membentuk identitas diri, ideologi dan organisasi

kehidupan (organizational life), kesadaran diri (self consius). Pada periode ini

nama Yahudi (Yehudim, Ibrani) mulai dikenal. Sampai tahun 586 SM nama

Yahudi (Yehudim) terbatas berarti penduduk Yehuda (Judahites, atau Judeans,

Latin). Sebutan itu menunjuk anggota suku Yehuda atau warga Yehuda sebagai

bagian dari kerajaan Israil. Pada masa penyebaran dan pembangunan kembali

Yerusalem, dan Yehuda menjadi propinsi Yehuda sebagai bagian kekuasaan

bangsa lain. Sebutan Yahudi juga digunakan bagi semua yang berhubungan

dengan Israil kuno dan mengikuti kepercayaan kepada Yahweh.

Istilah Yahudi awalnya terbatas pada “Yuhadites”, penduduk Yehuda,

yang kemudian juga berarti Yahudi (Jews), penganut agama Yahweh yang

diinterpretasikan dalam hukum oleh para imam dan sabda nabi-nabi. Pada periode

Israil kolonial inilah, muncul karakter yang kuat dari tradisi Yahudi yaitu hukum

dari para imam dan tradisi bait suci (temple cultis) sebagai pusat kehidupan umat

serta tumbuhnya tulisan orang bijak (wisdom writings) serta tulisan apokaliptik.8

Pada periode ini juga Alkitab Ibrani (Hebrew Bible) menjadi lengkap, dengan

8 Norman K.Gottwald, Hebrew Bible, A Socio-literary Introduction (Philadelphia: Fortress

Press, 1987), 415.

Page 6: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

25

adanya penyempurnaan tradisi sejarah yang resmi yang menjadi Hukum (the Law)

dan sabda-sabda keselamatan (salvation oracles) menjadi Nabi-nabi (the

Prophets) dan ditambah Tulisan-tulisan (the Writings).

Tulisan-tulisan (the writings) merupakan kumpulan dari: tulisan sejarah

(historical writings), Pujian (songs), ceritera pendek (short stories), tulisan

hikmat/kebijaksanaan (wisdom writings) dan tulisan apokaliptik (apocalyptic

writings). Beberapa Tulisan-tulisan yang memiliki genre sendiri, khususnya

pujian (songs) dan tulisan hikmat/kebijaksanaan memiliki analog atau pelopor

(forerunner) dari dua bagian lain dari Alkitab Ibrani (Hukum dan Nabi-nabi).

Tulisan sejarah, Tawarikh (the Cronicler’s) merupakan penulisan kembali dari

Samuel – Raja-raja. Tulisan dalam Daniel merupakan refleksi dari tulisan para

Nabi. Tulisan-tulisan menunjukkan pengetahuan para penulisnya terhadap dua

bagian kitab yang lain, yaitu Hukum dan Nabi-nabi. Dalam bahasa Yunani

Tulisan-tulisan disebut Hagiographa (Sacred writings, Yunani) dan dipakai

baik oleh gereja Katholik maupun Protestan.

Para Imam, Nabi-nabi dan Orang Bijak.

Dalam masyarakat Israil ada tiga golongan yang mempunyai pengaruh

terhadap kehidupan orang Israil, yaitu: imam, nabi dan orang bijak.9 Imam

berhubungan dengan kehidupan kultis. Tugas para imam disamping

mempersembahkan korban juga mempelajari dan menginterpretasikan aturan

kultis dan dan memberikan pendapat dan instruksi berkaitan dengan kehidupan

9 Dalam Yeremia 18:18, dikatakan:”..., sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran,

orang bijaksana tidak akan kehabisan nasehat dan nabi tidak akan kehabisan firman...”.

Page 7: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

26

kultis umat, melalui ibadah dan pengorbanan. Pada awal sejarah Israil tugas imam

berasal dari suku Lewi. Aturan-aturan penyembahan diturunkan dari generasi ke

generasi. Pada pemerintahan Daud, Daud menunjuk Abyatar (keturunan Lewi)

sebagai imam besar di wilayah utara dan Zadok sebagai imam besar di wilayah

selatan (Yehuda). Pada abad ke enam SM, setelah era kerajaan israil berakhir,

Yehuda menjadi provinsi, bagian dari Persia. Secara politik para imam tidak

mempunyai kekuasaan, tetapi sangat berkuasa dalam bidang keagamaan.10

Kedudukan imam menjadi sangat kuat karena agama menjadi identitas bagi orang

Yahudi. Legitimasi kewibawaan, aturan dan perintah imam didasarkan kepada

kepercayaan kepada Yahweh, sehingga mereka berhak membuat dan menafsirkan

hukum. Pada masa keyahudian peran para imam menjadi sangat besar karena

keyahudian mencampurkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan sosial

politik, kekuasaan imam seperti raja.11

Para nabi adalah adalah orang yang berbicara atas nama Tuhan.Dalam

kehidupan Israil mula-mula, sebelum terbentuk kerajaan sebutan nabi menunjuk

kepada abdi Allah (misal dalam 1 Samuel 9:6 -8). Abdi Allah adalah orang yang

dapat melihat dan menginterpretasikan kebenaran pada masa lalu, sekarang dan

masa depan. Abdi Allah memiliki jawaban untuk setiap masalah dan khususnya

yang berkaitan dengan masa depan. Mereka juga memberikan pesan penting

tentang kehendak Tuhan bagi umat-Nya. Pengetahuan dari abdi Allah yang

10 Karena besarnya kekuasaan maka sering terjadi terjadi persaingan dan perebutan

jabatan imam dari keturunan Lewi (sebagai penerus Musa) dengan keturunan Zadok sebagai representasi keturunan Harun.

11 John Titaley dalam kata pengantar buku, Pada Mulanya,karangan Robert B.Coote &

David Robert Ord (Jakarta: BPk Gunung Mulia, 2011), XIII.

Page 8: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

27

mendalam dipercaya merupakan anugerah dari Tuhan.12

Pada periode berikutnya

nabi dihubungkan dengan kehidupan kerajaan. Pada periode ini ada kelompok

nabi dan nabi individual. Kelompok nabi adalah para nabi yang hidup bersama,

biasanya tempat yang digunakan untuk penyembahan adalah di Gilgal dan Gibeah

(2 Raja-raja 4:38). Nabi individual (the individual prophets) adalah mereka yang

mendapat predikat nabi Allah. Pada jaman kerajaan merekalah yang diminta

nasehat raja . Para raja adalah pilihan Tuhan dalam rangka melayani Tuhan, suatu

saat raja melakukan hal yang salah, menyalahgunakan otoritasnya. Dalam situasi

demikian, nabi berbicara atas nama Tuhan untuk mengingatkan dan menunjukkan

jalan yang Tuhan inginkan.13

Meskipun era kerajaan berakhir, peran nabi tetap ada

dalam kehidupan bangsa Israil/Yahudi, yaitu menyampaikan keinginan Tuhan

bagi umat dan mengingatkan atau membesarkan hati mereka dalam situasi

kehidupan yang terjadi. Legitimasi kewibawaan nabi diperoleh sebagai orang

yang menyampaikan kehendak Tuhan.

Orang bijak adalah orang yang memiliki hikmat/kebijaksanaan karena

pengetahuan, pengalaman dan pengamatannya atas kehidupan. Pada 2500 SM

telah berkembang kelompok-kelompok orang bijak di daerah Mesopotamia dan

Mesir. Pada tahun1300-an SM orang bijak juga ada dalam kehidupan suku-suku

Israil. Dalam kehidupan bangsa Israil, orang bijak sudah ada sejak awal dari

12 David F.Hinson, Old Testament Introduction 1:History of Israil (London and

Southampton: the Camelot Press Ltd, 1973), 92.

13 Ibid., 93.

Page 9: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

28

sejarah Israil.14

Gerakan hikmat dimulai dari hidup kesukuan, hikmat dipakai

untuk mempersiapkan tiap-tiap generasi dalam menerima tanggung jawab

keluarga, tanah dan kepemimpinan masyarakat. Orang bijak berkewajiban untuk

menasehati orang yang menghadapi keputusan yang sulit atau yang memerlukan

nasihat untuk bertindak tepat. Selain itu , orang bijak juga memikirkan masalah

yang rumit dan membuat pernyataan yang sesuai.

Pada masa kerajaan, Daud dan penerusnya merekrut orang-orang bijak

untuk membantu dalam mengatur dan membuat keputusan.15

Pada masa

pembuangan orang-orang bijak mendapat posisi yang baik dalam pemerintahan

Babylonia, karena Raja menerima mereka sebagai pekerjanya.16

Setelah masa

pembuangan, para orang bijak Yahudi yang kembali ke Yehuda mempunyai

kebijaksanaan hidup yang semakin lengkap dengan tambahan kebijaksanaan dari

bangsa –bangsa di sekitarnya.17

Pengaruh dari kebijaksanaan dari luar Yahudi

kemudian disesuaikan oleh orang bijak Yahudi sebagai ajaran hikmat. Hikmat

diperoleh dari dua sumber utama: pengalaman dan pemikiran. Hikmat berdasar

pengalaman, didasari pengamatan terhadap perkara-perkara yang terjadi dalam

14 Hal ini nampak dalam misal: para Hakim 5:29 tentang jawaban dayang yang paling

bijak kepada ibu Sisera. 2 Samuel 14: 2-20, tentang penyebutan seorang perempuan bijak dari tekoa, 2 Samuel 16:23, tentang Ahitofel, yang nasehatnya sama dengan petunjuk dari Allah.

15

Dalam 2 Samuel 16:15-17:14, disebutkan nama Ahitofel dan Husyai sebagai penasihat Daud dan Absalom.

16 Dalam Kitab Daniel, diceriterakan pemuda-pemuda Yahudi dibawa ke istana raja

untuk belajar hikmat, kebijaksanaan. Daniel 4: 1 menyatakan: “anak-anak muda yang tiada suatu cela,yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan mempunyai pengetahuan tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja di istana raja”.

17 Beberapa amsal yang ditulis orang bijak Israil nampak mirip dengan tulisan hikmat dari

Mesir, Pengajaran Amenope. Contoh: Amsal 23: 10:”Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama dan memasuki ladang anak-anak yatim” mirip dengan salah satu Pengajaran Amenope:”Janganlah menghapuskan batas-batas dari tanah yang dapat ditanami atau mengganggu letak dari tali batas.

Page 10: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

29

hidup manusia dan akibatnya. Hikmat yang bedasar pemikiran lebih bersifat

teoritis dan merupakan hasil penelitian para ahli dalam bidang tertentu. Hikmat

berdasar pemikiran dapat ditemukan dalam wejangan hikmat (Amsal 8),

pembahasan masalah penderitaan (Ayub) dan renungan makna hidup manusia.18

Legitimasi kewibawaan orang bijak didasarkan dengan pengetahuan,

pengalaman dan kebijaksanaan yang disampaikan.

Orang Yahudi Sebagai Umat Pilihan Allah.

Bangsa Israil meyakini bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Dasar

dari keyakinan ini dibangun dari ceritera pemilihan bapa-bapa leluhur sebagai

orang yang dipanggil, yang dimulai dengan pemilihan Abraham (Kej. 13:1-3,

15:1-6). Pemilihan individu-individu itu kemudian diteruskan dengan pemilihan

orang Israil sebagai suatu bangsa dengan Musa sebagai simbol yang membawa

Israil keluar dari tanah Mesir.

Sejarah Deuteronomik (Deuteronomic History), yang diawali dengan era

Musa dan pemberian hukum (deuteronomi), era Yosua dan penaklukan tanah

Kanaan, era para hakim dan masa penindasan, dan era kerajaan sampai

berakhirnya kerajaan Yehuda,19

menunjukkan pemilihan dan sekaligus dukungan

Allah atas umat Israil sebagai umat pilihan-Nya.

18 David E.Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008),

94. 19

Norman Gottwald, Norman K.Gottwald, The Hebrew Bible, A Socio-literrary Introduction (Philadelphia: Forttress Press, 1985), 240.

Page 11: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

30

Penetapan bangsa Israil sebagai pilihan Allah, dinyatakan dengan

perjanjian20

(covenant) antara umat Israil dengan Allahnya. Perjanjian itu:

Pertama, menetapkan bahwa TUHAN menjadi Allah Israil dan sebaliknya Israil

menjadi umat pilihan Allah. Kedua, umat Israil harus hidup dalam ketaatan

kepada TUHAN dengan menjalankan hukum-hukum-Nya, ketika umat taat maka

TUHAN akan mencurahkan berkat tetapi sebaliknya apabila tidak taat maka akan

ada hukuman sebagai konsekuensinya. Dalam kitab Ulangan21

(Deuteronomy)

kedua hal tersebut menjadi jelas.

Kitab Ulangan, terutama fasal 12-28 menunjukkan prinsip yang diyakini

umat Israil yaitu berkat dan kutuk.22

Apabila umat hidup dalam ketaatan maka

TUHAN akan memberkati dengan berlimpah tetapi sebaliknya apabila umat tidak

hidup dalam ketaatan maka TUHAN akan menghukum, memberikan kutuk dalam

bentuk berbagai penderitaan.

Sesudah masa pembuangan, keyakinan akan status sebagai umat pilihan

Allah tetap ada dalam kehidupan orang Israil, meskipun mereka bukan lagi bangsa

merdeka dan ada dalam kekuasaan bangsa lain. Demikian juga dengan

pemahaman berkat dan kutuk, tetap ada dalam kehidupan orang Israil, yang juga

disebut orang Yahudi. Orang Yahudi merupakan kelanjutan Israil kuno dan

kepercayaan kepada Yahweh.

20

Dalam bahasa Ibrani menggunakan kata berith, yaitu perjanjian yang mengikat kedua belah fihak yang ada nilai hukumnya.

21 Menurut W.S. Lazor, kitab Ulangan merupakan bentuk kitab perjanjian antara umat

Israil dengan Allahnya, W.S. Lazor, D.A. Hubbard, F.W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 1, Taurat dan Sejarah (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014, cet. 20), 257. 22

Kitab Ulangan (Deuteronomy) ada ketika raja Yosia (641-606) melakukan reformasi, dengan ditemukannya gulungan kitab Taurat di Bait Allah.

Page 12: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

31

Dalam pembentukan identitas baru orang Yahudi maka dikembangkan

keyakinan bahwa mereka adalah umat yang kudus, dikuduskan Allah.

Keyakinan akan status sebagai umat pilihan dan umat yang kudus,

berhadapan dengan kenyataan yang dialami, hidup sebagai bangsa yang terjajah.

Pada situasi ini muncullah tulisan – tulisan kebijaksanaan.

Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub.

Posisi kitab Ayub dalam Kanon

Kitab Ayub merupakan bagian dari kitab – kitab kebijaksanaan. Kitab-

kitab kebijaksanaan merupakan bagian dari dari Kitab-kitab (ketuvim, the

writings). Kitab-kitab merupakan bagian ketiga dari kanon Ibrani, sesudah Taurat

(Tora) dan Nabi-nabi (Nevi’im). Kitab-kitab sebagai bagian ketiga dari Alkitab

Ibrani (Hebrew Bible) berupa satu kelompok tulisan yang terdiri dari: tulisan

sejarah (historical writings): Tawarikh dan Ezra-Nehemia, pujian (songs):

Mazmur, Kidung Agung, Ratapan, ceritera pendek (short stories): Rut, Ester,

Yunus, tulisan kebijaksanaan/hikmat (wisdom writings): Amsal, Ayub,

Pengkotbah dan Tulisan apokaliptik (apocalyptic writing): Daniel.

Tulisan kebijaksanaan/hikmat didominasi oleh bentuk sastra berupa amsal

dan nasehat, baik yang sederhana maupun yang rumit. Secara tradisional hikmat

dihubungkan dengan Salomo, seorang raja dengan jejak kebijaksanaan, yang

dianggap sebagai penulis Amsal, Pengkotbah dan kebijaksanaan Salomo. Tetapi

hikmat juga dihubungkan tulisan dari Mesir dan Mesopotamia, sehingga tulisan

hikmat bersifat terbuka dan luas. Tulisan kebijaksanaan jarang berkaitan dengan

Page 13: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

32

sejarah, tidak mudah diketahui waktu penulisan dan setting dari tradisi

kebijaksaaan.23

Dalam kanon Ibrani urutannya sebagai berikut : Taurat (Tora): 1.Kejadian,

2. Keluaran, 3. Imamat, 4. Bilangan, 5. Ulangan. Nabi-nabi (Nebi‟im): a. Nabi-

nabi yang dahulu: 6. Yosua, 7. Hakim-hakim, 8. Samuel, 9. Raja-raja. b. Nabi-

nabi yang kemudian: 10. Yesaya, 11. Yeremia, 12. Yehezkiel, (12 nabi kecil): 13.

Hosea, 14. Yoel, 15. Amos, 16. Obaja, 17. Yunus, 18. Mikha, 19. Nahum, 20.

Habakuk, 21. Zefanya, 22.Hagai, 23. Zakharia, 24.Maleakhi. Kitab-kitab/Tulisan-

tulisan(Ketuvim): 25. Mazmur, 26. Amsal, 27. Ayub24

, 28.Kidung Agung, 29.

Rut, 30. Ratapan, 31. Pengkotbah, 32. Ester, 33. Daniel, 34. Ezra-Nehemia, 35.

Tawarikh.

Dalam kanon Yunani, yang kemudian menjadi Alkitab yang digunakan

Protestan urutannya sebagai berikut : Taurat (Tora): 1.Kejadian, 2. Keluaran, 3.

Imamat, 4. Bilangan, 5. Ulangan. Sejarah: a. Sejarah yang pertama: 6. Yosua, 7.

Hakim-hakim, 8. Rut, 9. 1 Samuel, 10. 2 Samuel, 11. 1 Raja-raja, 12. 2 Raja-raja.

b. Sejarah yang kedua: 13. 1 Tawarikh, 14. 2 Tawarikh, 15. Ezra, 16. Nehemia,

17. Ester. Sastra: 18. Ayub, 19. Mazmur, 20. Amsal, 21. Pengkotbah, 22. Kidung

Agung. Nubuat: a. Kitab nabi-nabi besar: 23. Yesaya, 24. Yeremia, 25. Ratapan,

26. Yehezkiel, 27. Daniel. Kitab nabi kecil: 28. Hosea, 29. Yoel, 30. Amos, 31.

23 Norman K.Gottwald, The Hebrew Bible,A Socio-literrary Introduction (Philadelphia:

Forttress Press, 1985), 564. 24

Dalam tradisi Ibrani, kitab Mazmur, kitab Ayub dan kitab Amsal selalu dihubungkan. Kitab Mazmur selalu diurutan pertama, sedang kitab Ayub dan Amsal dapat bergantian.

Page 14: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

33

Obaja, 32. Yunus, 33. Mikha, 34. Nahum, 35. Habakuk, 36. Zefanya, 37. Hagai,

38. Zakharia, 39. Maleakhi.

Kitab Ayub sebagai Tulisan Kebijaksanaan.

Tulisan kebijaksanaan (wisdom writing) berkembang pesat pada abad 6 SM dan

sesudahnya di Palestina. Mulai periode ini Israil telah menjadi koloni dari

bangsa-bangsa: Babilonia baru, Persia, Makedonia, Mesir (wangsa Ptolemea), dan

Syria (Wangsa Seleukid). Pada periode ini nama Yahudi (Yehudim) yang awalnya

terbatas pada penduduk Yehuda (Yudahites), menjadi berarti Yahudi (Jews),

pengikut agama Yahweh yang diinterpretasikan dalam hukum dan sabda nabi,

Gottwald,1987, 410). Pada masa ini berlimpah produksi tulisan-tulisan yang

menjadi jalan untuk menemukan hukum, perkataan nabi-nabi atau tulisan-tulisan

(the writings). Kitab Ayub, Amsal, Pengkotbah ditulis pada periode ini sebagai

tulisan hikmat yang mendidik (didactic wisdom).25

Kitab-kitab/tulisan kebijaksanaan memiliki gaya dan isi yang berbeda-

beda. Tetapi ada ciri khas yang membedakan dengan kitab-kitab yang lain:26

1. Sedikit perhatian terhadap tradisi-tradisi besar Pentateukh, seperti

hukum Sinai, perjanjian, ibadat, panggilan khusus Israil;

2. Tidak memperhatikan sejarah Israil sebagai suatu bangsa;

25 Dalam kanon Ibrani terdapat 24 kitab yang dibagi dalam tiga kelompok : 1. Taurat

(tora), terdiri : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. 2. Nabi (Neviim), terdiri :a. Nabi-nabi terdahulu: Yosua, Hakim-hakim,Samuel, Raja-raja.b. Nabi-nabi kemudian: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Duabelas nabi kecil: Hosea,Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi. 3.Tulisan-tulisan: Mazmur, Ayub, Amsal, Rut, Kidung Agung, Kohelet, Ratapan, Ester, Daniel, Ezra-Nehemia, Tawarikh.

26

Diane Bergant,CSA dan Robert J.Karris,OFM (ed), Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (Yogyakarta: Kanisius, 2006), 393.

Page 15: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

34

3. Mencari makna hidup dan penguasaan hidup yang diketahui dari

pengalaman dan tidak hanya dari iman;

4. Kegairahan untuk menyelidiki problem yang tidak diketahui dan yang

sukar-sukar dari penyakit, penderitaan, kematian, ketidaksamaan kaya

miskin, berkat ilahi kepada manusia yang tampaknya semena-mena;

5. Rasa ingin tahu akan dunia sebagai pengalaman universal dari semua

bangsa dan semua orang;

6. Suatu komitmen untuk mencari sikap moral yang tepat, cara baik

untuk hidup.

Kitab Ayub merupakan kitab hikmat yang terbesar dari kitab-kitab hikmat

lainnya. Kitab Ayub sebagian besar ditulis dalam bentuk puisi. Kitab Ayub secara

khusus menyelidiki tentang masalah penderitaan. Penulis kitab Ayub

menyampaikan pemahamannya tentang penderitaan melalui tokoh-tokoh: Ayub,

Elifas, Bildad, Zofar dan Elihu. Kitab Ayub diperkirakan ditulis pada abad 5,

setelah orang Yahudi kembali dari negeri pembuangan ke tanah Kanaan.27

Sebagai tulisan kebijaksanaan, kitab Ayub memiliki beberapa gaya

(genre). Gaya-gaya itu nampak dalam fasal-fasal kitab Ayub antara lain: Himne

(hymne), pujian terhadap sumber kebijaksanaan (fasal 28), dialog, percakapan

kontroversial, ratapan dan tuntutan yang disajikan dalam bentuk puisi (fasal 4-

31) , penyebutan fenomena alam baik kosmologi, geografi maupun metereologi.28

27 Dr. AL.Purwo Hadiwardoyo,MSF, Catatan-catatan Singkat tentang Kitab Suci

(Yogyakarta: Kanisius, 2010), 24.

28 Norman K.Gottwald, The Hebrew Bible,a Socio-literary Introduction (Philadelphia: Fortress

Press, 1987), 565.

Page 16: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

35

Wim van der Weiden (2012), menyatakan bentuk sastra dari kitab Ayub

adalah dialog literer. Dialog literer dipergunakan untuk menyampaikan gagasan

penulis tentang masalah tertentu kepada pembacanya melalui dialog tokoh utama

dengan lawan berbicara, lazimnya tokoh utama menyampaikan ajaran atau

gagasan yang baru, sedang teman atau lawan bicaranya menyampaikan pendapat

yang berlawanan. Penulis kitab Ayub ingin menyatakan pendapat dan

pemahamannya tentang penderitaan dengan menyajikan percakapan antara tokoh

utama (Ayub) dan lawan bicaranya (teman-temannya: Elifas, Bildad dan Zopar).

Dalam kitab Ayub amsal dan teguran, nasehat yang merupakan bagian dari

struktur dialog yang berisi perbantahan. Gaya-gaya itu nampak dalam fasal-fasal

kitab Ayub antara lain: Himne (hymne), pujian terhadap sumber kebijaksanaan

(fasal 28), dialog, percakapan kontroversial, ratapan dan tuntutan yang disajikan

dalam bentuk puisi (fasal 4-31).

Kitab Ayub merupakan tulisan kebijaksanaan dengan tema penderitaan.

Penderitaan yang terjadi pada tokoh Ayub, seorang yang hidupnya benar. Penulis

kitab Ayub menyampaikan pendapat-pendapat tentang penderitaan dalam dialog

para tokoh. Para tokoh memberikan argumen mengenai penderitaan untuk

memberi pemahaman pada pembacanya.

Penulis dan Waktu Penulisan Kitab Ayub.

Penulis dan waktu penulisan kitab Ayub tidak dapat dipastikan. Ayub

sebagai nama kitab bukanlah penulisnya. Meskipun tidak menyebut penulisnya,

penulis kitab Ayub adalah orang yang memiliki pengetahuan dan pengamatan

Page 17: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

36

yang peka terhadap keadaan manusia yang menyedihkan akibat penderitaan dan

mempunyai pemahaman teologis yang mendalam. Penulis kitab Ayub menguasai

kebudayaan dan mengerti pergumulan dalam kehidupan masyarakat Yahudi yang

mempunyai pendapat yang berbeda tentang penderitaan. Penulis kitab Ayub juga

sangat menguasai bidang sastra dan mampu menampilkan perdebatan dan dialog

dalam bentuk sastra yang indah. Penulis kitab Ayub adalah orang Yahudi/Israil,

yang ditunjukkan dalam pandangannya akan kuasa Allah, seruannya akan

keadilan Allah dan etikanya yang tak dapat disalahkan (Ayub 31:1-40).29

Penulis

memilih tempat kejadian ceritera ditanah Us, di luar Israil, karena tempat itu

adalah sumber kisah kuno itu dan juga penderitaan yang dialami tokoh utama

dalam kitab Ayub menggambarkan pengalaman manusia secara universal.30

Waktu penulisan kitab Ayub tidak diketahui dengan pasti. Beberapa hal

dalam kitab Ayub, terutama dalam prolog (fasal 1-2) dan epilog (fasal 42: 7-17)

menunjukkan situasi pada jaman leluhur, antara lain: Ayub mempersembahkan

sendiri kurban bakaran, harta milik Ayub seperti harta milik Abraham dan

Yakub: unta, lembu, keledai dan budak-budak, masa hidup Ayub 140 tahun,

penyebutan seorang pahlawan kuno yang saleh bernama Ayub dalam kitab

Yehezkiel bersamaan dengan Nuh dan Daniel (Yehezkiel 14:14,20).31

29 W.S. Lazor, Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat (Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2013), 108,109.

30 Tanah Us diperkirakan terletak di bagian selatan Edom . Edom merupakan salah satu

pusat kebijaksanaan berkembang.

31 Tokoh Ayub dihubungkan dengan salah satu nama tokoh legenda yang terkenal

karena kebenarannya pada jaman dahulu kala yaitu Nuh, Daniel/Dan’el (bukan Daniel dalam kitab Daniel) dan Ayub (Yehezkiel 14:14, 20).

Page 18: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

37

Menurut Gottwald (1985) kitab Ayub ditulis oleh seorang bijak anonim

pada masa pembuangan dan awal kembalinya bangsa Yahudi ke Palestina. Orang

bijak penulis kitab Ayub bermaksud membongkar ikatan ajaran moral dan dogma

yang mengurangi (reducing) kebijaksanaan yang dianggap memberi keterangan

sederhana tentang hubungan mutlak antara tindakan manusia dan nasibnya.

Penderitaan orang benar (innocent suffering) memang ada dan itu menjadi

persoalan dengan ajaran moral dan dogmatis yang berkaitan dengan penyebab dan

akibat dari tindakan manusia. Penulis menyatakan bahwa memang ada

penderitaan bagi yang tidak bersalah, sesuatu yang kebijaksanaan dogmatis tidak

bisa memberikan keterangan yang memuaskan.

Untuk memperkuat argumennya penulis kitab Ayub mempergunakan

sebuah ceritera tua (old populer tale) yang terkenal mengenai seorang penderita

yang sangat saleh yaitu Ayub.32

Dalam legenda tua itu Ayub adalah seorang yang

dipuji karena kebenaran dan kekuatan doanya. Dengan menggunakan Ayub,

pandangan penulis Kitab Ayub, yang kontroversial dengan ajaran moral dan

dogmatis kebijaksanaan yang ada pada kehidupan orang Yahudi abad 6 SM dan

sesudahnya, dapat diterima oleh pembacanya,33

karena tokoh Ayub dikenal umum

sebagai orang saleh dan benar di hadapan Allah.

32 Dalam legenda, yang juga dikutip dalam Yehezkiel 14:14,20, ada tiga tokoh yang

terkenal karena kebenarannya, Ayub karena penderitaannya, Nuh, karena ketaatannya dan Danel (bukan Daniel, tokoh dalam Alkitab), yang ada dalam sastra Ugarit sebagai raja yang sangat murah hati.

33

Menurut Wim van der Weiden, apa yang ditulis oleh penulis/penyair kitab Ayub merupakan kritik tajam terhadap ajaran kebijaksanaan dan kehidupan moral pada saat itu, sehingga dianggap berbahaya. (Wim van der Weiden, Seni hidup, Sastra kebijaksanaan Perjanjian Lama (Yogyakarta: Kanisius, 2012, cet.6), 106.

Page 19: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

38

Kitab Ayub ditulis dalam bentuk prosa dan puisi. Bagian prosa sebagai

prolog dan epilog disadur dari ceritera tua tentang Ayub34

yang sudah menjadi

ceritera rakyat. Bagian puisi dari kitab Ayub (fasal 3:1-42:6) ditulis pada masa

kemudian. Kemiripan Puisi Kitab Ayub dengan kitab Yeremia(Ayub 3:3-36

dengan Yeremia 20:14-18), bagian akhir kitab Yesaya (terutama nyanyian hamba

Tuhan yang menderita), dengan Mazmur 8 (ayub 7:17, 18 dengan Mazmur 8:6,7)

dan dengan Amsal 8 (Ayub 15:7,8 dengan Amsal 8: 22, 25). Semua tulisan itu

menunjuk ke abad 7 SM atau sesudahnya sebagai waktu penulisan.

Kata „Ayub‟ berasal dari bahasa Ibrani „iyyob’. Kata ini berarti ganda, arti

yang pertama adalah „menjadi musuh‟ atau ‟dia yang diperlakukan sebagai

musuh‟. Arti yang kedua „di mana bapaku/Allahku‟. Dengan pengertian tersebut,

pertama dalam penderitaannya, tokoh Ayub seakan-akan berhadapan dengan

Allah yang memperlakukan dia sebagai musuh. Arti yang kedua, tokoh Ayub

mempertanyakan di mana dan peran Allah dalam penderitaannya.

Struktur kitab Ayub.

Susunan kitab Ayub tampak sebagai berikut:35

- Pembukaan/prolog (Prosa) Ayub 1-2

- Ratapan Ayub (puisi) Ayub 3

- Dialog antara Ayub dan ketiga Sahabatnya Ayub 4-27

34 Ceritera tentang penderitaan orang benar ada dalam kehidupan bangsa-bangsa di

Mesotamia dan Mesir. Salah satu ceritera kebijaksanaan yang terkenal mengenai penderitaan adalah “teodise dari Babel”, yang berbentuk dialog penderita dan sahabatnya. Ibid.

35 W.S.Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat (Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2012, cet.13), 112.

Page 20: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

39

(dalam tiga babak kecuali dengan Zopar hanya 2 babak)

- Syair tentang hikmat (puisi himne) Ayub 28

- Keluhan Ayub (puisi) Ayub 29-31

- Kata-kata Elihu (puisi) Ayub 32-37

- Jawaban Allah kepada Ayub (puisi) Ayub 38-42:6

- Penutup/epilog (Prosa) Ayub 42:7-17

Bentuk keseluruhan kitab Ayub adalah A-B-A (prosa – puisi – prosa).

Bagian prosa yang berupa prolog dan epilog dianggap lebih tua daripada bagian

puisi. Dialog pokok yang merupakan inti dari kitab ini disajikan dalam bentuk

puisi dan dibingkai oleh ratapan dan keluhan Ayub yang merupakan kata-kata

awal dan akhir dalam hubungannya dengan dialog antara Ayub dan teman-

temannya. Menurut Win van der Weiden (2012) menyatakan bahwa pidato-pidato

Elihu (ayub 32-37) merupakan sisipan besar, yang disisipkan kemudian untuk

memperkuat argumen dari teman-teman Ayub, karena argumen-argumen dari

ketiga sahabat Ayub tidak cukup berdaya melawan pendapat Ayub.

a. Pembukaan (Ayub 1-2).

Kitab Ayub dibuka dengan dengan prosa yang menggambarkan

drama dalam adegan pendek: Ayub diperkenalkan (1:1-5), dialog pertama

Yahweh – Iblis (1:6-12), kemalangan pertama (1:13-22), dialog kedua

Yahweh-Iblis (2:1-7a), kemalangan terakhir (2:7b-11), kunjungan Ketiga

teman Ayub (2:11-13).

Beberapa hal yang penting dari bagian pembukaan adalah:

pertama, Ayub diperkenalkan sebagai orang Us, orang yang saleh dan jujur,

Page 21: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

40

takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Penunjukan Us sebagai tempat

tinggal Ayub bukan hanya menunjukkan pusat hikmat36

tetapi sekaligus

menunjukkan universalitas peristiwa yang dialami Ayub. Penyebutan nama

Allah37

sebagai Eloah, yang bergelar El Shadday, Allah yang Mahakuasa,

yang merupakan sebutan yang umum untuk menyebut Sang Causa Prima.

Pernyataan bahwa Ayub disebut sebagai orang yang saleh dan jujur, takut

akan Allah dan menjauhi kejahatan, yang bahkan diulangi sampai tiga kali,

satu kali oleh narator, dua kali oleh Allah, menunjukkan fakta akan kualitas

kebenaran tokoh Ayub.38

Kedua, Ayub dianugerahi kekayaan yang

berlimpah, bukan saja kekayaan anak, tetapi juga kekayaan ternak dan budak

yang sangat besar,39

sehingga dikatakan sebagai orang terkaya di daerah

Timur (Ayub 1:2,3). Dalam kekayaannya Ayub tetap menjaga dan

memelihara kebenarannya (bandingkan Ayub 1:5). Ketiga, muncul iblis

dalam persidangan ilahi. Iblis (satan, Ibrani) dalam kitab Ayub bukanlah

nama diri seperti dalam teologi kristen, tetapi jabatan atau tugas sebagai

36 Tanah Us yang terletak di sebelah selatan Edom. Edom pada waktu itu menjadi

tempat berkembangnya hikmat.

37 Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim, Pdt. Prof. Emanuel Gerrit Singgih,PH.D, Dua

Konteks (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 139.

38 Kata saleh dalam bahasa ibrani tam, menunjuk seorang yang sempurna, tidak bercacat

dan tidak bercela dalam segala segi kehidupan manusia. Kata jujur dalam bahasa Ibrani yasyar, menunjuk seorang yang selalu bersikap dan bertindak benar sesuai dengan norma kehidupan manusia. Kata takut akan Allah dalam bahasa Ibrani yare Elohim, menunjuk seorang yang menyadari hubungannya dengan Allah, sehingga senantiasa menghormati dan menaati-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Kata menjauhi kejahatan dalam bahasa Ibrani sar mera, menunjuk seorang yang mempunyai hati nurani jernih, sehingga dengan sengaja dan konstan memilih yang baik serta menolak yang jahat. P.Hendrik Nyiolah, Misteri Penderitaan dan Kematian Manusia, Suatu telaah Biblis (Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2011, cet.2), 42-45.

39 Anak, ternak dan budak adalah simbol kekayaan pada waktu itu.

Page 22: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

41

penuntut atau pendakwa.40

Dalam hal Ayub, iblis mendakwa Ayub hidup

dalam kebenaran karena sudah diberkati secara berlimpah. Keempat, Ayub

tetap mempertahankan kebenarannya, walaupun penderitaan yang lengkap

menimpanya (bandingkan Ayub 2:10). Kelima, kedatangan ketiga sahabat

Ayub untuk menghibur dan menjadi pintu dialog tentang penderitaan.

b. Ratapan Ayub.

Puisi ratapan dalam fasal 3 menyingkapkan kemanusiaan Ayub yang utuh.

Perbedaan yang tajam antara kesalehan yang diperlihatkan dalam

pembukaan memang disengaja oleh pengarang. Trauma akibat bencana

yang dialaminya sudah mereda dan ketakutan akan keadaannya yang

menyedihkan membuat Ayub terpukul dan menderita. Ayub melihat tanda-

tanda berkat Allah telah lenyap dalam hidupnya. Walaupun tidak

dinyatakan secara langsung, namun jelas Allah telah menjadi musuhnya.41

Ayub menggugat siapa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup

yang ia permasalahkan.42

c. Dialog puitis (fasal 4-27).

Fasal 4-27, merupakan inti dari masalah yang diperdebatkan,

masalah penderitaan. Dialog, percakapan kontroversial, dan tuntutan yang

disajikan dalam bentuk puisi. Percakapan antara Ayub dan teman-

temannya dibagi dalam tiga putaran. Satu putaran terdiri dari enam pidato:

40 Jan Fokkelman, Menemukan makna Puisi Alkitab (Jakarta: BPK gunung Mulia, 2009),

206. 41

Salah satu arti kata Ayub adalah “menjadi musuh” atau “dia yang diperlakukan sebagai musuh”.

42 W.S.Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat (Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2012, cet.13), 113,114.

Page 23: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

42

Elifas-Ayub,Bildad-Ayub,Zopar-Ayub. Putaran pertama (4-15) dan kedua

(15-21). Pada putaran ketiga tidak ada pidato dari Zopar.43

Dialog berjalan

dengan keras, teman-teman Ayub menyerang Ayub dan Ayubpun semakin

kuat mempertahankan pendapatnya, tidak ada pemecahan.

d. Syair tentang Hikmat (fasal 28).

Setelah dialog panjang dan keras, diikuti sebuah selingan dengan

madah (himne) hikmat, renungan-renungan mengenai hikmat. Gambaran

yang melukisan keindahan hikmat sekaligus kesulitan untuk mencapainya.

Bab ini terpisah dari keseluruhan kitab Ayub, para ahli berpendapat

bahwa madah ini disisipkan sebagai selingan bagi penyusun.44

e. Keluhan Ayub. (fasal 29-31).

Keluhan Ayub merupakan protes terhadap sorga. Ayub merangkum

peristiwa yang terjadi: Pertama, Ayub menuturkan kembali peristiwa di

tanah Us, kejadian tragis yang mengubah dari berkat dan kedudukan

terhormat (fasal 29) menjadi hinaan dan celaan (fasal 30). Kedua, sumpah

Ayub untuk membuktikan ia tidak bersalah, dengan menguraikan panjang

lebar kebajikan etis dan keagamaan (fasal 31:1-34). Akhirnya, Ayub

menyatakan harapannya untuk didengar oleh Allah dan kesiapan untuk

dihukum bila kesalahannya dapat dibuktikan (fasal 31:35-40).

43 Banyak para ahli berpendapat bahwa kekacauan dalam putaran ketiga bukan karena

proses penyalinan yang lama melainkan disengaja. Tujuannya untuk mengacaukan pendapat Ayub, dengan menyisipkan beberapa pidato Bildad dan Zopar dalam pidato Ayub (misal dalam Ayub 24: 18-24,26:5-14 dan 27:13-23). Sehingga dikesankan Ayub menyadari kekeliruan ajara kebijaksanaan dan kembali ke ajaran kebijaksanaan dalam hal pembalasan. Wim van der Weiden, Seni hidup, Sastra kebijaksanaan Perjanjian Lama (Yogyakarta: Kanisius, 2012, cet.6), 115-117.

44 Dianne Bergant,CSA dan Robert J. Karris, OFM(ed), Tafsir Alkitab Perjanjian Lama

(Yogyakarta: Kanisius, 2006, cet.6), 419.

Page 24: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

43

f. Kata-kata Elihu (fasal 32-37).

Dalam percakapan puitis yang keras, dihadirkan tokoh Elihu (dengan

pengantar prosa dalam Ayub 32:1-5). Elihu berusaha mengoreksi pendapat

Ayub dan teman-temannya. Para ahli meyakini bahwa bahwa pidato Elihu

merupakan tambahan pada kitab asli. alasan yang dipakai:45

1. Secara mendadak Elihu masuk melalui beberapa ayat redaksional

dalam bentuk prosa.

2. Elihu mulai bicara setelah dialog selesai (32:11-17).

3. Di luar Ayub 32-37 tidak ada sepatah kata mengenai Elihu.

4. Kekacauan adegan oleh sisipan pidato Elihu. Setelah permintaan penuh

tantangan dari Ayub kepada Allah(fasal 31) seharusnya muncul

tanggapan dari Allah dalam teofani.

5. Seluruh suasana dari fasal 32-37 yang berbeda dari dialog Ayub dan

teman-temannya. Dalam pidato Elihu tidak muncul keprihatinan

terhadap penderitaan Ayub seperti teman-temannya.

g. Jawaban Allah (fasal 38:1-42:6).

Jawaban Allah meredakan ketegangan. Akhirnya yang ditunggu

Ayub terjawab, teofani Allah hadir dalam badai (Ayub 38:1). Jawaban

Allah dalam bentuk puisi dengan ungkapan mitologis dan dunia

kosmologis. Melalui itu semua penulis kitab Ayub membuat ketegangan

dengan memperhadapkan Ayub dengan dengan kuasa-Nya yang langsung

dan betul-betul dahsyat.

45

Wim van der Weiden, Seni hidup, Sastra kebijaksanaan Perjanjian Lama (Yogyakarta: Kanisius, 2012, cet.6), 189.

Page 25: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

44

h. Penutup ( fasal 42:7-17).

Pada bagian penutup pengarang kembali ke bahasa prosa untuk

membuktikan ketidakbersalahan Ayub. Pembuktian ketidakbersalahan itu

Ayub dimulai dengan hardikan yang berulang-ulang kepada ketiga teman

Ayub (fasal 42:7-8), memulihkan peran Ayub sebagai imam dan nabi

(fasal 42:8, bandingkan Ayub 1:5), memulihkan harta milik dan keluarga

Ayub (Ayub 42:10,12-15), memperpanjang hidupnya, serta

melipatgandakan keturunannya (Ayub 42:10), rasa hormat dari kerabat

(Ayub 42:11) dan pada gilirannya Ayub mendoakan sahabat sahabatnya

(Ayub 42:10) dan menunjukkan kebaikan kepada anak-anak

perempuannya (Ayub 42:15).

Pemahaman Kebijaksanaan Yahudi tentang Penderitaan

a. Isi ringkas kitab Ayub.46

Kitab Ayub dibuka dengan ceritera prosa seorang sheik kaya dari negeri

Us yang bernama Ayub. Ia hidup pada jaman bapa-bapa leluhur, dengan ijin

Tuhan ia dicobai Iblis, supaya menjadi jelas motivasi mengapa Ayub begitu saleh,

dengan pamrih atau tanpa pamrih. Kendati dalam dua seri pencobaan Ayub

kehilangan seluruh keluarga, segala harta milik dan kesehatannya, namun ia tetap

bersikap benar pada Tuhan dan memperlihatkan kesalehannya yang tanpa pamrih.

Datanglah tiga teman Ayub untuk menghiburnya (fasal 1-2).

46

Ibid,101-103.

Page 26: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

45

Setelah bagian prosa yang membuka kitab Ayub, dimulai bagian puisi.

Langsung pada fasal 3, tokoh Ayub yang muncul sangat berbeda dengan Ayub

yang sabar dan saleh dari dua fasal sebelumnya. Ayub dalam fasal 3 adalah

seorang penderita yang melalui pergumulan yang amat hebat. Ayub dengan

monolognya menyuarakan keluhan tentang nasibnya. Setelah keluhan Ayub,

dibuka dialog yang penuh perdebatan antara Ayub dan teman-temannya yang

telah datang untuk menghiburnya: Elifas, orang Teman, Bildad orang Suah dan

Zopar orang Naama. Masing - masing teman berbicara dan Ayub menjawabnya,

semuanya berlangsung dalam tiga ronde: fasal 4-14; 15-21; 22-27. Tema pokok

dalam dialog adalah konflik antara pendapat tradisional mengenai penderitaan

sebagai hukuman Tuhan, yang disuarakan oleh teman Ayub dan kritik Ayub yang

memperkenalkan diri bahwa sebagai bukti bahwa pendapat tradisional itu sudah

tidak dapat dipertahankan lagi. Sepanjang 24 fasal tidak ada titik temu,

kesepakatan, sebaliknya kedua pendapat dibela dengan cara yang semakin keras,

kasar dan dialog menghadapi jalan buntu.

Pada situasi itu disajikan madah hikmat tentang kebijaksanaan yang tidak

dapat ditemukan oleh manusia, hanya oleh Allah saja. Madah fasal 28 ini

menggarisbawahi kegagalan dari Ayub dan ketiga temannya, semua yang

dianggap bijaksana untuk menemukan pemecahan dari masalah mengenai

penderitaan orang benar.

Ayub mengakhiri dialog dengan tema-temannya dengan sebuah monolog

puisi. Ayub menutup dialog dengan monolog yang panjang dalam fasal 29-31.

Secara berturut-turut ia menggambarkan keadaan penuh hormat dan kemuliaan

Page 27: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

46

sebelum ia mengalami penderitaan. Ia mengakhiri dengan sederetan sumpah

menyatakan ketidakbersalahannya dan meminta Allah untuk menjawabnya.

Tiba – tiba, sebelum Allah menanggapi, muncul tokoh Elihu,47

yang

diperkenalkan sebagai pemuda yang diam selama dialog berlangsung, tetapi

berdiam diri karena menghormati yang lebih tua. Dengan percakapan puitis

(dengan pembukaan prosa, Ayub 32:1-5), yang mengandung hardikan dan

pengajaran, Elihu berusaha mengoreksi Ayub dan teman-temannya. Pada

akhirnya pendapat Elihu melalui empat pidatonya (Ayub 32-37) ingin

memperkuat pendapat tradisional tentang penderitaan sebagai hukuman.

Akhirnya harapan Ayub agar Allah menjawabnya terkabul (Ayub 38-

42:6). Allah tidak mempertanggungjawabkan nasib Ayub, Ia hanya memberi

kesempatan kepada Ayub untuk mencapai kesadaran baru yang amat penting:

manusia dalam kekecilan dan keterbatasannya tidak dapat menilai apalagi

menghakimi Allah dan tindakan-Nya. Di dalam dunia ini, dan dalam seluruh

karya Allah ada begitu banyak misteri. Dalam misteri besar itu, ada misteri kecil ,

yaitu derita Ayub. Ayub tetap tidak mengetahui misteri penderitaannya tetapi

tidak ada lagi permusuhan dengan Allah.

47 Elihu dalam bahasa ibrani berarti Dialah Allah.

Page 28: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

47

Epilog berakhir dengan pemulihan nasib Ayub. Akhir kitab ini dilengkapi

dengan gambaran bagaimana Allah memulihkan Ayub sebagai hamba-Nya (Ayub

42:7-8), mengembalikan harta milik Ayub, bahkan melampaui keadaan semula.48

b. Pemahaman Orang Yahudi terhadap penderitaan.

b.1. Pemahaman Kebijaksanaan Tradisional.

Ketiga teman dialog Ayub mengemukakan pendapat tradisional dari guru-

guru kebijaksanaan yang sekaligus menjadi pendapat umum guru-guru sekolah

kebijaksanaan yang diajarkan pada orang-orang Yahudi, sehingga juga menjadi

pendapat umum orang Yahudi tentang penderitaan. Argumentasi dasar dari Elifas,

Bildad dan Zopar dapat dirumuskan sebagai berikut:49

a. Segala penderitaan di dunia ini disebabkan oleh Allah.

Dalam kepercayaan monoteis yang dianut bangsa Yahudi, segala

sesuatu dihubungkan dengan Allah sebagai causa prima, penyebab utama.

Pendapat itu berakar dari pernyataan yang jauh lebih tua, seperti misalnya

dalam Amos 3:6b,”Adakah terjadi malapetaka dalam kota dan Tuhan

tidak melakukannya”. Demikian juga tentang kisah tulah-tulah di Mesir

(Keluaran 7-12).

b. Penderitaan harus diartikan sebagai hukuman dari fihak Allah yang

ditimpakan kepada manusia karena dosanya.

48 Penggembalian secara berlipat ganda mungkin mengingatkan akan hukum Israil

bahwa seorang pencuri harus membayar dua kali lipat harga binatang yang dicurinya (keluaran 22:4).

49 Wim van der Weiden, Seni hidup, Sastra kebijaksanaan Perjanjian Lama (Yogyakarta:

Kanisius, 2012, cet.6), 118-120.

Page 29: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

48

Pandangan ini didasari oleh aturan-aturan agama yang bersifat

dogmatis yang dianut oleh bangsa Yahudi. Dogma tentang berkat dan

kutuk, dengan tegas mengatakan bahwa orang benar akan diberkati dan

orang yang bersalah akan dihukum, menerima kutuk dari dari Allah.

c. Orang/Ayub menderita, maka ia adalah seorang pendosa, yang harus

bertobat untuk mendapat pemulihan.

Penderitaan Ayub menunjukkan kebenaran mutlak bahwa Ayub

berdosa. Karena itu harus dituntun kepada pertobatan, Ayub harus

mengakui dan menyesali dosa-dosanya di hadapan Allah. Langkah ini

berdasarkan pandangan umum di Israil, bahwa seorang pendosa yang

bertobat dapat mengharapkan pengampunan, pemulihan dan berkat dari

Tuhan.50

Berdasar argumentasi yang disusun tersebut, kebijaksanaan tradisional

Yahudi memahami penderitaan:

1. Penderitaan berasal dari Allah.

Pemahaman dan kepercayaan bangsa Yahudi bahwa Allah adalah

Causa Prima, penyebab segala sesuatu. Allah yang Mahakuasa, Pengasih

dan Penyayang adalah juga adalah Allah yang Maha adil. Allah

memberikan penderitaan kepada manusia dalam rangka keadilan-Nya.

2. Penderitaan yang dialami manusia disebabkan dosa yang dilakukan.

50 Pandangan kebijaksanaan yang menunjukkan kemalangan-pertobatan-pemulihan

nampak dalam doa Salomo dalam 1 Raja-raja 8.

Page 30: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

49

Dalam kehidupan bangsa Yahudi yang tidak dapat dipisahkan

kehidupan sosial dan agamawinya. Pemahaman penderitaan karena dosa

berasal dari ajaran dan aturan-aturan agama51

yang kemudian menjadi

kebijaksanaan dalam praksis kehidupan, moral dan kultus agamawi.

3. Penderitaan adalah hukuman Allah atas dosa yang dilakukan manusia.

Kebijaksanaan ini berakar dari dogma agama, khusus ajaran berkat

dan kutuk. Orang yang melakukan kehendak Allah, hidup dalam

kebenaran akan selalu mendapat berkat dari Tuhan yang berupa kekayaan,

status sosial, kesehatan dan sebagainya. Sebaliknya, orang yang berbuat

dosa akan mendapatkan hukuman dari Allah karena kesalahan-

kesalahannya, penderitaan adalah bentuk hukuman Allah.

4. Penderitaan dilakukan Allah dalam rangka pengajaran untuk membawa

manusia kepada pertobatan.

Kebijaksanaan yang berkaitan dengan moral dan dogma

tradisional memandang pertobatan merupakan cara untuk menghentikan

hukuman Allah, karena manusia kemudian mau hidup dengan moral dan

dogma sesuai dengan ajaran kebijaksanaan.

Dalam kitab Ayub pemahaman tentang penderitaan disuarakan oleh ketiga

teman Ayub.52

Elifas, Bildad dan Zopar, yang kemudian diperkuat oleh pidato

51 Sebagai contoh Hukum Deuteronomik, seperti yang ada dalam kitab Ulangan.

52

Ada banyak pendapat tentang latar belakang ketiga sahabat Ayub. Menurut Albertus Purnomo,OFM, Elifas dapat digambarkan sebagai konselor, Bildad seorang teolog dan Zopar adalah seorang sarjana. Albertus Purnomo,OPM, Bertarung dengan Allah (Yogyakarta: Kanisius, 2015), 196.

Page 31: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

50

Elihu.53

Ketiga orang ini dengan argumen yang berbeda, memiliki dasar

pemahaman yang sama, yaitu penderitaan merupakan akibat langsung dari dosa,

kebenaran senantiasa mendatangkan pahala dari Tuhan sebaliknya kejahatan

mendatangkan pembalasan dari-Nya.

Menurut Albertus Purnomo (2015) pemahaman kebijaksanaan tradisional

tentang penderitaan sebagai hukum restribusi. Berdasarkan hukum ini, orang yang

benar akan diganjar dengan berkat melimpah, sedangkan orang yang jahat akan

dihukum dengan penderitaan dan sengsara. Hukum restribusi sebenarnya

rumusan lain dari hukum balas jasa, dengan sistem ini orang dicintai dan dihargai

bukan karena pribadinya, tetapi atas apa yang dilakukan. Ketika orang gagal

melakukan yang seharusnya, ia tidak pantas untuk dihargai dan dicintai.

b.2. Pemahaman Penulis Kitab Ayub.

Pemahaman tentang penderitaan berdasar kebijaksanaan tradisional,

ternyata tidak dapat menjawab realitas dalam kehidupan yang sesungguhnya.

Dalam realitas kehidupan, ada orang benar yang hidupnya mengalami penderitaan

dan ada orang fasik yang dilimpahi kebahagiaan. Dalam perspektif kepercayaaan

agamawi maka kasih dan keadilan Allah dapat diperdebatkan. Ketika orang benar

mengalami penderitaan maka bisa menggugat kasih dan keadilan Allah. Dan

itulah yang dilakukan oleh penulis Ayub, melalui tokoh Ayub, menggugat

pemahaman tradisional tentang penderitaan.

53 Pidato Elihu disisipkan dalam kitab Ayub, dengan maksud memperkuat argumen

ketiga teman Ayub, yang tidak dapat melawan argumen Ayub.

Page 32: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

51

Melalui tokoh Ayub, pengarang memberikan pemahaman berkaitan

dengan penderitaan, yaitu :

1. Tidak selalu ketaatan kepada Allah berkorelasi langsung dengan

kelimpahan berkat.

Dalam prolog, tokoh Ayub54

digambarkan sebagai orang yang

benar dihadapan Allah dan mendapatkan kekayaan sebagai anugerah

Allah. Mengacu kebijaksanaan tradisional yang diyakini orang Yahudi,

orang benar diberkati.55

Tetapi pada prolog juga ditunjukkan penderitaan

yang dialami tanpa ada kejahatan yang dilakukan, ternyata tidak

mengubah ketaatan dan kebenaran Ayub kepada Allah (Ayub 1:21,22;

Ayub 2:10).

2. Tidak selalu penderitaan berkaitan dengan pelanggaran. Ayub

menunjukkan bahwa penderitaannya bukan karena ia melakukan kejahatan

yang kemudian patut dihukum. Karena itu Ayub menolak untuk

menyatakan kesalahannya dan melakukan pertobatan, karena memang ia

tidak melakukan kesalahan. Ayub menolak dakwaan bahwa ia telah

bersalah. Penolakan Ayub menunjukkan penentangannya terhadap

kebijaksanaan tradisional.

3. Ayub tidak mengerti dengan pasti, penyebab mengapa ia menderita. Ayub

hanya bisa memahami sebagai ciptaan, ia tidak mampu memahami

54 Dengan dimunculkan dalam prolog, pengarang ingin menempatkan Ayub tokoh idola,

penolong (Savior), yang mampu memberikan sesuatu yang baru, seperti tokoh Musa. (Norman K.Gottwald, The Hebrew Bible,A Socio-literrary Introduction (Philadelphia: Forttress Press, 1985), 218.

55 Ditunjukkan dengan penyebutan nama TUHAN (YAHWEH).

Page 33: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

52

penciptanya dengan penuh. Bagi Ayub, penderitaan merupakan bagian

dari misteri ilahi (misterio Dei). Lewat pengamatan misteri-misteri itu,

Ayub dituntun Allah kepada pengakuan misteri yang bernama TUHAN.56

“Sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku

mencabut perkataanku, dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan

abu”. (Ayub 42: 5b-6). Allah membimbing Ayub kembali kepada sikap

iman, dan dalam ketenangan karena kepercayaan yang penuh kepada

Tuhannya, Ayub menerima dan melanjutkan hidup.

4. Pengarang kitab Ayub memberikan pemahaman tentang penderitaan

sebagai misteri ilahi, dan karena ia merasa tidak mampu memahami

misteri ilahi, maka yang penting adalah bagaimana bersikap terhadap

penderitaan. pengarang Ayub mewakili pemahaman orang bijak,

mengajarkan bahwa tidak perlu lagi memperdebatkan penderitaan tidak

atau selalu berkaitan dengan hukuman karena ketidaktaatan, karena itu

hanya akan menambah penderitaan bagi yang menderita. Yang terbaik

adalah memahami penderitaan sebagai bagian dari tatareksa Allah yang

penuh kasih, sehingga manusia mampu tetap beriman dan melangkah,

melanjutkan kehidupannya.

Pemahaman pengarang Ayub tentang penderitaan yang berbeda bahkan

bertentangan dengan pemahaman tradisional Yahudi, ternyata menolong:

56 Ayub 28 menjadi himne hikmat yang menengahi perdebatan Ayub dan ketiga

temannya, sekaligus mengingatkan keterbatasan manusia dalam memahami Yang Mahakuasa.

Page 34: BAB III PEMAHAMAN ORANG YAHUDI TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12302/3/T2_752010020_BAB... · Yehuda juga dihancurkan bait Allah. Masa ini disebut jaman pembuangan

53

1. Bagi orang Yahudi, kitab Ayub memberikan kekuatan psikologis-

religius, bahwa penderitaan yang dialami sebagai bangsa bukanlah

karena ketidaktaatan mereka, tetapi memang kehendak Allah yang

harus dijalani, yang merupakan misteri ilahi. Umat dibebaskan dari

rasa bersalah ketika mereka harus menderita, sehingga dapat

menjalani dan melewati penderitaan dengan tetap meyakini sebagai

umat pilihan Allah dan kudus.

2. Bagi pembaca bisa melihat penderitaan yang terjadi dalam kehidupan

manusia sebagai bagian dari tatareksa ilahi.57

Penderitaan bukanlah

akhir, karena melalui penderitaan Allah juga hadir dan memberikan

pemulihan.

57 Dalam perspektif tersebut, kita dapat menerima berbagai bentuk penderitaan terjadi

dalam kehidupan manusia tanpa sikap menuduh. Peristiwa-peristiwa: letusan gunung Sinabung, peristiwa Tsunami di Aceh, korban G-30-S, penderitaan dan pembantaian orang-orang Yahudi pada jaman Hitler, dan sebagainya.