bab ii tinjauan pustaka pencegahan penularan hiv dari ibu ke anak (pmtct)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
1/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HIV / AIDS
2.1.1 Definisi HIV / AIDS
HIV merupakan singkatan dari human immunodeficiency virus. HIV
merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia
(terutama CD4 positif -sel dan makrofag! komponen-komponen utama sistem
kekebalan sel"! dan menghan#urkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini
mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus! yang
akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.$
%istem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi
menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit. &rang yang kekebalan
tubuhnya defisien (immunodeficient " menjadi lebih rentan terhadap berbagai
ma#am infeksi! yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak
mengalami defisiensi kekebalan. 'enyakit-penyakit yang berkaitan dengan
defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai infeksi oportunistik) karena
infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah. $
*ID% adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome yang
menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya
sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab *ID%.
ingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan
indikator bah+a infeksi HIV telah berkembang menjadi *ID%. $
2.1.2 Epidemiologi HIV / AIDS
,aporan ementrian esehatan epublik Indonesia Direktorat /endral'engendalian 'enyakit dan 'enyehatan ,ingkungan menyebutkan bah+a sampai
dengan tahun 011$ jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 2$3 kasus! tahun
011 sebanyak 5.63$ kasus! tahun 0115 sebanyak .142 kasus! tahun 0112
sebanyak 61.70 kasus! tahun 0113 sebanyak 3.537 kasus! tahun 0161 sebanyak
06.$36 kasus! tahun 0166 sebanyak 06.176 kasus! tahun 0160 sebanyak 06.$66
kasus. /umlah kasus HIV baru selama /anuari-8aret 0167 sebanyak $73 kasus.
/umlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan 8aret 0167
4
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
2/14
5
sebanyak 617.5$3 kasus. /umlah kasus HIV tertinggi yaitu di DI /akarta
sebanyak 07.530 kasus diikuti /a+a imur sebanyak 67.$33 kasus! 'apua
sebanyak 61.226 kasus! /a+a 9arat sebanyak 5.06 kasus dan 9ali sebanyak
.263 kasus.
%ampai dengan tahun 0114 jumlah kasus *ID% yang dilaporkan sebanyak
0.20 kasus! tahun 011$ sebanyak 0.73 kasus! tahun 011 sebanyak 0.257 kasus!
tahun 0115 sebanyak 0.345 kasus! tahun 0112 sebanyak 4.33 kasus! tahun 0113
sebanyak 7.27 kasus! tahun 0161 sebanyak $.544 kasus! tahun 0166 sebanyak
4.60 kasus dan tahun 0160 sebanyak $2 kasus. /anuari-8aret 0167 sebanyak
41 kasus. /umlah kumulatif kasus *ID% dari tahun 6325 sampai dengan 8aret
0167 sebanyak 47.745 kasus.
9erdasarkan jumlah kumulatif kasus *ID%! kasus tertinggi terdapat pada
kelompok umur 01-03 tahun (71!5:"! kemudian diikuti kelompok umur 71-73
tahun (06!2:"! 41-43 tahun (61:"! 6$-63 tahun (7!7:"! dan $1-$3 tahun (7:".
%edangkan dari jenis kelamin! kasus *ID% pada laki-laki sebanyak $$!4: dan
perempuan 02!3:. %ementara 6$!2: tidak melaporkan jenis kelamin.
/umlah kasus *ID% tertinggi adalah pada +iras+asta sebanyak 7.246
kasus! diikuti ibu rumah tangga sebanyak 0.320 kasus! tenaga non profesional
(karya+an" sebanyak 0.220 kasus! petani;peternak;nelayan sebanyak 6.1$6 kasus!
buruh kasar sebanyak 6.110 kasus! anak sekolah;mahasis+a sebanayak 22$ kasus
dan penjaja seks sebanyak 510 kasus.
/umlah kasus *ID% terbanyak dilaporkan dari 'apua sebanyak 5.53$
kasus! /a+a imur sebanyak .311 kasus! DI /akarta sebanyak .033 kasus!
/a+a 9arat sebanyak 4.676 kasus! 9ali sebanyak 7.744 kasus! /a+a engah
sebanyak 0.331 kasus! alimantan 9arat sebanyak 6.33 kasus! %ula+esi %elatan
sebanyak 6.45 kasus! 9anten sebanyak 22$ kasus! dan iau sebanyak 2$3 kasus.
2.1.3 !"! Pen#l!"!n HIV d!"i I$# %e An!%
9anyak kalangan! termasuk juga tenaga kesehatan berasumsi bah+a semua
bayi yang dilahirkan oleh ibu HIV positif pastilah akan juga terinfeksi HIV karena
darah bayi menyatu dengan darah ibu di dalam kandungan. ernyata! sirkulasi
darah janin dan ibu dipisahkan di plasenta oleh beberapa lapisan sel. &ksigen!
makanan! antibodi dan obat-obatan memang dapat menembus plasenta! tetapi HIV
biasanya tidak dapat menembusnya. 'lasenta justru melindungi janin dari infeksi
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
3/14
6
HIV.
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
4/14
7
lebih besar! terlebih jika jumlah sel CD4 kurang dari 011. *da hubungan langsung
antara CD4 dan kadar HIV karena semakin tinggi kadar HIV semakin rendah CD4
di tubuh &DH*.
/ika ibu memiliki berat badan rendah selama kehamilan serta kekurangan
vitamin dan mineral maka risiko terkena berbagai penyakit infeksi juga
meningkat. 9iasanya! jika ibu menderita Infeksi 8enular %eksual (I8%" atau
infeksi reproduksi lainnya maka kadar HIV akan meningkat! sehingga
meningkatkan risiko penularan HIV ke bayi. 8alaria juga bisa meningkatkan
risiko penularan! karena parasit malaria merusak plasenta sehingga memudahkan
HIV menembus plasenta untuk menginfeksi bayi. 8alaria juga meningkatkan
risiko bayi lahir prematur yang dapat memperbesar risiko penularan HIV dari ibuke bayi.
%emakin rendah jumlah sel CD4 akan semakin besar risiko penularan HIV
dari ibu ke bayi melalui pemberian *ir %usu Ibu (*%I". %ebuah studi
menunjukkan bah+a ibu dengan CD4 kurang dari 011 memiliki risiko untuk
menularkan HIV ke bayinya jauh lebih besar dibandingkan ibu engan CD4 diatas
$11. isiko penularan HIV melalui pemberian *%I akan bertambah jika terdapat
adanya masalah pada payudara ibu! seperti mastitis! abses! luka di puting
payudara. %ebagian besar masalah payudara dapat di#egah dengan teknik
menyusui yang baik. onseling kepada ibu tentang #ara menyusui yang baik
dengan demikian dapat mengurangi risiko masalah-masalah dan risiko penularan
HIV.
isiko penularan HIV pas#a persalinan akan menjadi berlipat (sekitar
71:" jika ibu terinfeksi HIV ketika sedang masa menyusui bayinya karena kadar
HIV meningkat pesat pada saat tersebut (infeksi primer" yang bisa memperbesar
risiko penularan HIV ke bayi. Dengan demikian! berbagai upaya harus dilakukanuntuk men#egah terjadinya penularan HIV pada ibu yang sedang hamil dan
menyusui! serta menjaga kondisi kesehaatn dan nutrisinya selama menyusui.
&!%'o" B!(i
9ayi yang lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah diduga
lebih rentan untuk tertular HIVdikarenakan sistem organtubuh bayi tersebut belum
berkembang baik! seperti sistem kulit dan mukosa! dan lain-lain.
%eorang bayi dari ibu HIV positif bisa jadi tetap HIV negatif selama masa
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
5/14
8
kehamilan dan proses persalinan! tetaopi mungkin akan terinfeksi HIV melalui
pemberian *%I. HIV terdapat di dalam *%I! meskipun konsentrasinya jauh lebih
ke#il dibandingkan HIV di dalam darah. *ntara 61-01: bayi yang dilahirkan oleh
ibu HIV positif akan terinfeksi HIV melalui pemberian asi (hingga 62 bulan atau
lebih".
9eberapa penelitian menunjukkan bah+a terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat risiko penularan HIV melalui pemberian *%I! yaitu
• >mur 9ayi
isiko penularan melalui *%I akan lebih besar pada bayi yang baru lahir.
*ntara $1-51: dari semua penularan HIV melalui *%I terjadi pada usia
enam bulan pertama bayi. %etelah tahun kedua umur bayi! risiko penularan
menjadi lebih rendah.
• ,uka di mulut 9ayi
9ayi yang memiliki luka di mulutnya memiliki risiko untuk tertular HIV
lebih besar ketika diberikan *%I.
&!%'o" !"! Pen#l!"!n
%ebagian besar penularan HIV dari ibu ke bayi terjadi pada saat persalinan.
etika proses persalinan! tekanan pada plasenta meningkat yang bisa
menyebabkan terjadinya sedikit per#ampuran antara darah ibu dan darah bayi. Hal
ini lebih sering terjadi jika plasenta meradang atau terinfeksi.
'ada saat persalinan! bayi terpapar darah dan lendir ibu di jalan lahir. ulit
dari bayi yang baru lahir masih sangat lemah dan lebih mudah terinfeksi jika
kontak dengan HIV. 9ayi mungkin juga terinfeksi karena menelean darah ataupun
lendir ibu.
%emakin lama proses persalinan berlangsung! risiko penularan HIV dari
ibu ke bayi juga semakin meningkat karena akan semakin lama terjadinya kontak
antara bayi dengan darah dan lendir ibu. etuban pe#ah lebih dari empat jam
sebelum persalinan akan meningkatkan risiko penularan hingga dua kali lipat
dibandingkan jika ketuban pe#ah kurang dari empat jam sebelum persalinan.
=aktor lain yang kemungkinan meningkatkan risiko penularan selama
proses persalinan adalah penggunaan elektrode pada kepala janin! penggunaan
vakum atau forseps dan tindakan episiotomi.
9ayi yang diberikan asin ekslusif kemungkinan memiliki risiko terinfeksi
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
6/14
9
HIV lebih rendah dibandingkan bayi yang mengkonsumsi makanan #ampuran
yaitu tak hanya *%I tetapi juga susu formula dan makaanan padat lainnya. Hal ini
diperkirakan karena air dan makanan yang kurang bersih (terkontaminasi" akaan
merusak usus bayi yang mendapatkan makaanan #ampuran! sehingga HIV dan
*%I bisa masuk ke tubuh bayi.
%emakin lama pemberian *%I! akan semakin besar kumulatif risiko
penularan HIV dari ibu ke bayi. 'ada usia $ bulan pertama pemberian *%I
diperkirakan risiko penularan sebesar 1!5: per bulan. *ntara -60 bulan! risiko
sebesar 1!$: per bulan dan antara 67-04 bulan! risiko bertambah lagi sebesar
1!7: per bulan. Dengan demikian! memperpendek masa pemberian *%I dapat
mengurangi risiko bayi terinfeksi HIV.
2.1.) *e+!l! d!n T!nd! HIV
%ebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak
ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi a+al. 9eberapa orang
mengalami gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti demam (disertai
panas tinggi! gatal-gatal! nyeri sendi! dan pembengkakan pada limpa"! yang dapat
terjadi pada saat sero#onversion. %ero#onversion adalah pembentukan antibodi
akibat HIV yang biasanya terjadi antara minggu dan 7 bulan setelah terjadinya
infeksi.$ endatipun infeksi HIV tidak disertai gejala a+al! seseorang yang
terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain. %atu-
satunya #ara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah
melalui tes HIV. $
Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan
tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat
menyebabkan berkembangnya *ID%.
%ebagian besar orang yang terkena HIV! bila tidak mendapat pengobatan!
akan menunjukkan tanda-tanda *ID% dalam +aktu 2-61 tahun. *ID%
diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu! yang dikelompokkan oleh
&rganisasi esehatan Dunia (World Health Organization" sebagai berikut@$
1. ahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak
dikategorikan sebagai *ID%.
2. ahap II (meliputi manifestasi mu#o#utaneous minor dan infeksi-infeksi
saluran pernafasan bagian atas yang tak sembuh- sembuh"
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
7/14
10
3. ahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang
berlangsung lebih dari satu bulan! infeksi bakteri yang parah! dan 9C
paru-paru"! atau
4. ahap IV (meliputi toksoplasmosis pada otak! kandidiasis pada saluran
tenggorokan (oesophagus"! saluran pernafasan (tra#hea"! batang saluran
paru-paru (bron#hi" atau paru-paru dan sarkoma saposi".
2.2 Pen,eg!-!n Pen#l!"!n HIV d!"i I$# %e An!% PTT0
2.2.1 Definisi PTT
'8C ( Prevention of Mother to Child HIV Transmission" adalah suatu
upaya untuk men#egah infeksi HIV pada perempuan! serta men#egah penularanHIV dari ibu hamil ke bayinya. '8C terdiri dari@4
1. 'rong I men#egah Aanita >sia %ubur tertular HIV
2. 'rong II meren#anakan kehamilan bagi &DH* perempuan
3. 'rong III menemukan kasus HIV pada bumil
4. 'rong IV adalah C%
2.2.2 T#+#!n P"og"!m PTT4
'rogram 'en#egahan 'enularan HIV dari Ibu ke 9ayi bertujuan untuk @
1. 8en#egah penularan HIV dari ibu ke bayi
%ebagian besar infeksi HIV ditemukan pada perempuan dalam usia
reproduksi aktif dan sebagian besar kasus infeksi HIV pada bayi disebabkan
penularan dari Ibu. Infeksi yang ditularkan dari ibu ini kelak dapat
mengganggu kesehatan anak terutama dalam hal tumbuh kembang anak.
*nak yang terinfeksi HIV memiliki keterbatasan pada daya tahan tubuhnya
yang menjadikan anak mudah lelah juga mengalami kesulitan berekspresi
dalam hal fisik. Di sisi lain! setiap anak juga berhak hidup sehat! memiliki
panjang umur! dan mengembangkan potensi terbaik yang dimilikinya.
>ntuk itu tentu memerlukan upaya intervensi dini yang baik! mudah dan
mampu laksana guna menekan proses penularan tersebut.
2. 8engurangi dampak epidemi HIV terhadap ibu dan bayi
Dampak akhir dari epidemi HIV berupa berkurangnya kemampuan
produksi dan peningkatan beban biaya hidup yang harus ditanggung oleh
&DH* dan masyarakat Indonesia di masa mendatang karena morbiditas dan
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
8/14
11
mortalitas terhadap Ibu dan 9ayi. Bpidemi HIV terutama terhadap Ibu dan
9ayi tesebut sangatlah penting dan perlu diperhatikan! dipikirkan dan
diantisipasi sejak dini untuk menghindari terjadinya dampak akhir tersebut.
2.2.3 S!s!"!n P"og"!m PTT4
1. 'eningkatan emampuan 8anajemen 'engelola 'rogram '8C.
2. 'eningkatan akses informasi mengenai '8C.
3. 'eningkatan akses intervensi '8C pada ibu hamil! bersalin dan
nifas.
4. 'eningkatan akses pelayanan Dukungan 'era+atan dan 'engobatan
(Care, u!!ort dan Treatment " bagi ibu dan bayi.
2.2.) Ben'#% Ben'#% In'e"ensi PTT)
1. eng#"!ngi +#ml!- i$# -!mil deng!n HIV posi'if
'enularan infeksi virus ke neonatus dan bayi terjadi se#ara trans
-plasenta dan intra-partum. 9erdasarkan sifat infeksi terhadap ibu! ada
perbedaan variasi risiko penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan@
a. Infeksi primer ( H%V; Herpes %impleks Virus! HIV6".
b.Infeksi %ekunder; eaktivasi (H%V! C8V; Cyto 8egalo Virus"!atau Infeksi ronis (Hepatitis 9! HIV6".
8engingat adanya kemungkinan transmisi vertikal dan adanya
kerentanan tubuh selama proses kehamilan! maka pada dasarnya
perempuan dengan HIV positif tidak dianjurkan untuk hamil. *kan tetapi!
dengan alasan hak asasi manusia! perempuan &DH* dapat memberikan
keputusan untuk hamil setelah melalui proses konseling! pengobatan dan
pemantauan. 'ertimbangan untuk mengijinkan &DH* hamil antara lain@
apabila daya tahan tubuh #ukup baik (CD4 di atas $11"! kadar virus (viral
load " minimal; tidak terdeteksi (kurang dari 6.111".
2. en#"#n%!n i"!l lo!d/ %!d!" i"#s se"end!- "end!-n(!
&bat antiretroviral (*V" yang tersedia hingga kini baru berfungsi
untuk menghambat multiplikasi virus! namun belum dapat menghilangkan
se#ara menyeluruh keberadaan virus dalam tubuh &DH*. %ekalipun
demikian! *V merupakan pilihan utama dalam upaya pengendalian
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
9/14
12
penyakit guna menurunkan kadar virus dalam tubuh.
3. eminim!l%!n p!p!"!n +!nin d!n $!(i 'e"-!d!p ,!i"!n '#$#- i$#
'ersalinan dengan seksio sesarea beren#ana sebelum persalinantiba merupakan pilihan utama pada &DH*. 'ada saat persalinan
pervaginam! bayi terpapar darah dan lendir ibu di jalan lahir. 9ayi
mungkin juga terinfeksi karena menelan darah atau lender pada jalan lahir
tersebut (se#ara tidak sengaja pada saat resusitasi". 9eberapa hasil
penelitian menyimpulkan bah+a seksio sesarea akan mengurangi risiko
penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar $1-:. *pabila seksio sesarea
tidak bisa dilaksanakan! maka dianjurkan untuk tidak melakukan tindakan
invasif yang memungkinkan perlukaan pada bayi (pemakaian elektrode
pada kepala janin! ekstraksi forseps! ekstraksi vakum" dan perlukaan pada
ibu (episiotomi".
'enularan melalui *%I pada infeksi HIV6 dan H,V-I
teridentifikasi ada dalam kolustrum dan *%I! menyebabkan infeksi kronis
yang serius pada bayi dan anak. &leh karenanya ibu hamil HIV positif
perlu mendapat konseling sehubungan dengan keputusannya untuk
menggunakan susu formula ataupun *%I eksklusif. >ntuk mengurangi
risiko penularan! Ibu HIV positif bisa memberikan susu formula kepada
bayinya. 'emberian susu formula harus memenuhi $ persyaratan A&ASS
dari AH& ( Acceptable mudah diterima! Feasible mudah dilakukan!
Affordable harga terjangkau! Sustainable berkelanjutan! Safe aman
penggunaannya". 'ada daerah tertentu dimana pemberian susu formula
tidak memenuhi persyaratan *=*%% maka ibu HIV positif dianjurkan
untuk memberikan ASI eksklusif hingga maksimal 7 bulan! atau lebih
pendek jika susu formula memenuhi persyaratan *=*%% sebelum 7 bulan
tersebut. %etelah usai pemberian *%I eksklusif! bayi hanya diberikan susu
formula dan menghentikan pemberian *%I. %angat tidak dianjurkan
pemberian makanan #ampuran (mi"ed feeding "! yaitu *%I bersamaan
dengan susu formula; '*%I lainnya.
isiko penularan HIV melalui pemberian *%I akan bertambah jika
terdapat permasalahan pada payudara (mastitis! abses! le#et;luka putting
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
10/14
13
susu". &leh karenanya diperlukan konseling kepada ibu tentang #ara
menyusui yang baik sehingga risiko penularan pada anak dapat menurun.
2.2. Pen,eg!-!n Pen#l!"!n HIV d!"i I$# %e B!(i mel!l#i ) P"ong4
6. 8en#egah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia
reproduksi. >ntuk menghindari penularan HIV digunakan konsep
*9CDB yang terdiri dari@
a. A Abstinence0@ A$sen se%s atau tidak melakukan hubungan
seksual bagi orang yang belum menikah.
b. B Be faithful 0@ Be"si%!p s!ling se'i! kepada satu pasangan
seks (tidak berganti-ganti".
c. Condom0@ eg!- deng!n %ondom. ondom harus dipakai
oleh pasangan apabila salah satu atau keduanya diketahui
terinfeksi HIV.
d. D Drug No0@ Dil!"!ng mengg#n!%!n n!p4!! terutama nap?a
suntik dengan jarum bekas se#ara bergantian.
e. E Education0@ Bdukasi! beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dalam upaya pen#egahan primer antara lain @
• 8enyebar luaskan informasi mengenai HIV;*ID%.
-8eningkatkan kesadaran perempuan tentang
bagaimana #ara menghindari penularan HIV dan
I8%.
- 8enjelaskan manfaat dari konseling dan tes HIV
se#ara sukarela.
• 8engadakan penyuluhan HIV;*ID% se#ara
berkelompok.
- 8empelajari tentang pengurangan risiko penularan
HIV dan I8% (termasuk penggunaan kondom".- 9agaimana bernegosiasi seks aman (penggunaan
kondom" dengan pasangan.
• 8obilisasi masyarakat untuk membantu masyarakat
mendapatkan akses terhadap informasi tentang
HIV;*ID%.
- 8elibatkan petugas lapangan (kader '! bidan!
dan lainnya" untuk memberikan informasi
pen#egahan HIV dan I8% kepada masyarakat untuk
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
11/14
14
membantu klien mendapatkan akses layanan
kesehatan.
• onseling untuk perempuan HIV negatif. Ibu hamil yang
hasilnya tesnya HIV negatif perlu didukung agar status
dirinya tetap HIV negatif.
- 8enganjurkan agar pasangannya menjalani tes HIV.
0. 8en#egah kehamilan yang tidak diren#anakan pada ibu HIV positif.
'emberian alat kontrasepsi yang aman dan efektif serta
konseling yang berkualitas akan membantu &DH* dalam melakukan
seks yang aman! mempertimbangkan jumlah anak yang
dilahirkannya! serta menghindari lahirnya anak yang terinfeksi HIV.
>ntuk men#egah kehamilan alat kontrasepsi yang dianjurkan adalah
kondom! karena bersifat proteksi ganda. ontrasepsi oral dan
kontrasepsi hormon jangka panjang (suntik dan implan" bukan
kontraindikasi pada &DH*.
'emakaian *D tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan
infeksi asenderen. /ika ibu HIV positif tetap ingin memiliki anak!
AH& menganjurkan jarak antar kelahiran minimal 0 tahun.
7. 8en#egah terjadinya penularan HIV dari ibu HIV positif kepada bayi
yang dikandungnya. 9entuk intervensi berupa@
a. 'elayanan kesehatan ibu dan anak yang komprehensif.
b. ,ayanan konseling dan tes HIV se#ara sukarela (VC".
c. 'emberian obat antiretrovirus (*V".
d. onseling tentang HIV dan makanan bayi! serta pemberian
makanan bayi.
e. 'ersalinan yang aman
4. 8emberikan dukungan psikologis! sosial dan pera+atan kepada ibu
HIV positif! beserta bayi dan keluarganya.
>paya '8C tidak terhenti setelah ibu melahirkan. arena
ibu tersebut terus menjalani hidup dengan HIV di tubuhnya! maka
membutuhkan dukungan psikologis! sosial dan pera+atan sepanjang
+aktu. /ika bayi dari ibu tersebut tidak terinfeksi HIV! tetap perlu
dipikirkan tentang masa depannya! karena kemungkinan tidak lama
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
12/14
15
lagi akan menjadi yatim dan piatu. %edangkan bila bayi terinfeksi
HIV! perlu mendapatkan pengobatan *V seperti &DH* lainnya.
Dengan dukungan psikososial yang baik! ibu HIV positif akan
bersikap optimis dan bersemangat mengisi kehidupannya.
Diharapkan ia mampu bertindak bijaksana dan positif untuk
senantiasa menjaga kesehatan diri dan anaknya! dan berperilaku
sehat agar tidak terjadi penularan HIV dari dirinya ke orang lain.
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
13/14
Pasien datang PenyuluhanRegistrasi Konseling
Tidak berisiko erisiko
Tes
Positi!
Konseling lan"utan #$T
%egati!
Konseling &as'a tesKonseling &as'a tes
Penda(&ingan
16
3.2.5Al#" o$ile PTT
B!g!n 1. *lur 8obile '8C
-
8/18/2019 Bab II Tinjauan Pustaka Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
14/14
)* +,-).
Pelayanan K), untuk )bu +a(il di Klinik K),/ Puskes(asPenyuluhan Kesehatan dan P-T#T
)n!or(asi Konseling dan Tes +) $ukarela#T
Tak ersedia dikonseling
Pra Tes
ersedia dikonseling
Pra Tes
ersedia dites +) Tidak bersedia dites +)
Pe(eriksaan .aboratoriu(Konseling untuk teta& +) negati! dan ealuasi berkala
Konseling Pas'a Tes
+asil Tes +) &ositi!
Konseling dan Pe(berian antiretroiral
Konseling dan Pe(berian -akanan ayi
Persalinan yang ,(an
ukungan Psikososial dan Peraatan bagi )bu +) &ositi! dan bayinya
+asil Tes +) %egati!
Partisi&asi Pria-obilisasi -asyarakat
17
B!g!n 2. Al#" P"oses I$# H!mil en+!l!ni Kegi!'!n P"ong 3 d!l!m Pen,eg!-!n
Pen#l!"!n HIV d!"i I$# %e B!(i 26