bab ii tinjauan pustaka a. -...

31
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perkembangan Personal Sosial a. Perkembangan (Development). Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI, 2005). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil proses pematangan. Menyangkut adanya proses deferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing- masing dapat memenuhi fingsinya, termasuk perkembangan emosi,intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih,2002}. Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil proses pemotongan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu tertentu menuju kedewasaan (Suherman, 2002). Menurut Harlimsyah (2007) perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada diri anak dilihat dari aspek antara lain aspek fisik (motorik), emosi, kognitif dan personal sosial (bagaimana anak 8

Upload: doxuyen

Post on 05-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Perkembangan Personal Sosial

a. Perkembangan (Development).

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang

lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI, 2005).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur

dan dapat diramalkan, sebagai hasil proses pematangan. Menyangkut

adanya proses deferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ

dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-

masing dapat memenuhi fingsinya, termasuk perkembangan

emosi,intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya (Soetjiningsih,2002}.

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil proses

pemotongan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang ditunjang oleh

faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu tertentu menuju

kedewasaan (Suherman, 2002).

Menurut Harlimsyah (2007) perkembangan anak adalah segala

perubahan yang terjadi pada diri anak dilihat dari aspek antara lain aspek

fisik (motorik), emosi, kognitif dan personal sosial (bagaimana anak

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

9

berinteraksi dengan lingkungan ). Aspek yang diketahui oleh orang tua

yaitu: perkembangan fisik, perkembangan emosi, perkembangan kognitif

dan perkembangan personal sosial.

Perkembangan personal sosial dimulai pada awal kehidupan bayi.

Tersenyum dapat dianggap sebagai respon sosial. Pertama kali senyum

timbul sebagai respon terhadap orang asing juga terhadap wajah yang

dikenal. Peningkatan pertukaran sosial terjadi secara cepat ketika anak

mulai bicara (Sacharin,1996,). Umur 6 bulan senyuman menjadi lebih

sedikit terutama terhadap ibu, ayah dan saudara kandung . Anak akan malu

terhadap orang asing antara usia 2-3 tahun. Anak menunjukkan minat yang

nyata untuk melihat anak lain dan berusaha mengadakan kontak sosial

(Hurlock, 1998). Peran orang tua adalah memberi stimulasi dengan

mengajarkan cara beradaptasi dengan lingkungan. Hambatan

perkembangan sosial membuat anak mengalami kecemasan, sulit

berinteraksi dengan orang lain yang baru dikenal, bisa juga jadi pemalu

(Harlimsyah, 2007).

Perkembangan personal sosial anak adalah suatu proses perubahan

yang berlangsung secara terus menerus menuju kedewasaan anak yang

merupakan manusia yang tumbuh dan berkembang yang akan hidup di

tengah-tengah masyarakat. Masa anak-anak merupakan awal kehidupan

sosial yang berpengaruh bagi anak dengan ciri perkembangan yaitu belajar

mengenal dan menyukai orang lain melalui aktifitas sosial (Morgan, 1996).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

10

Apabila pada masa pre school ini anak mampu melakukan hubungan

sosial ini dengan baik maka akan memudahkan bagi anak dalam

melakukan penyesuaian sosial dengan baik dan anak akan mudah diterima

ssebagai anggota kelompok sosial di tempat mereka mengembangkan diri.

(Hurlock, 1998 ). .

b. Perkembangan Personal Sosial Anak

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997) menyatakan bahwa

perkembangan sosial anak adalah proses perubahan yang berlangsung

secara terus menerus menuju kedewasaan yang memerlukan adanya

komunikasi dengan masyarakat. Perkembangan sosial bagi anak sangat

diperlukan karena anak merupakan manusia yang tumbuh dan berkembang

yang akan hidup di tingah –tengah masyarakat.

Pada masa anak-anak merupakan awal kehidupan sosial yang

berpengaruh bagi anak, dimana anak akan belajar mengenal dan menyukai

orang lain melalui aktifitas sosial. Apabila pada masa kanak-kanak ini

anak mampu melakukan penyesuaian sosial dengan baik dan anak akan

mudah diterima sebagai anggota kelompok sosial ditempat mereka

mengembangkan diri. Perkembangan sosial anak adalah tahapan

kemampuan anak dalam berperilaku sesuai dengan harapan lingkungan

(Hurlock,1998).

Melalui Denver Development Screening Test (DDST) mengemukakan

untuk parameter perkembangan anak salah satunya adalah personal sosial (

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

11

kepribadian / tingkah laku sosial ) yang berhubungan dengan kemampuan

mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak.

Secara umum ada 2 faktor utama yang mempengaruhi terhadap

tumbuh kembang anak menurut (Soetjinignsih, 1995) yaitu :

1) Faktor dalam (internal)

Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh

kembang anak. Terdapat beberapa faktor yaitu :

a) Genetika

Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan

kematangan tulang, alat seksual, serta syaraf, sehingga modal

dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang

yaitu:

b) Perbedaan ras, etnis, atau bangsa

Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang

Indonesia atau bangsa lainnya, dengan demikian postur tubuh

tiap bangsa berlainan.

c) Keluarga

Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau

perawakan pendek.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

12

d) Umur

Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

yang mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa

lainnya.

e) Jenis kelamin

Wanita akan mengalami masa pra pubertas lebih dahulu

dibandingkan dengan laki-laki.

f) Kelainan kromosom

Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan misalnya Sindrom

Down.

2) Faktor lingkungan (Eksternal)

a) Faktor Pranatal

Berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari

konsepsi sampai lahir, antara lain:

1) Gizi ibu hamil

Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir

kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.

2) Mekanisme

Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat

menyebabkan kelainan kongenital, misalnya club foot,

talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi

fasialis, atau kranio tabes.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

13

3) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti aminopterin, thalidomide

dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palato

skisis. Keracunan logam berat pada ibu hamil, misalnya

makan ikan yang terkontaminasi merkuri dapat

menyebabkan mikrosefali dan palsi serebralis, seperti di

Jepang dikenal dengan nama Minamata.

4) Endokrin

Diabetes Mellitus dapat menyebabkan makrosomia,

kardiomegali, hyperplasia adrenal.

5) Radiasi

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan

kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida,

retardasi mental, deformitas anggota gerak, kelainan

kongenital mata, kelainan jantung.

6) Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH

(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo Virus, Herpes

Simpleks) dapat menyebabkan kelainan ada janin:

katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan

kelainan jantung kongenital.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

14

7) Kelainan imunologi

Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan

darah antara janin ibu sehingga ibu membentuk antibody

terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui

plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan

menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan

hiperbilirubinemia dan kem icterus yang akan

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

8) Anoksia Embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi

plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.

9) Psikologi Ibu

Kehamilan yang tidak diingankan, perlakuan

salah/kekerasan mental pada ibu hamil dapat

menyebabkan cacat bawaan, kelainan jiwa dan lain-lain.

b) Faktor Kelahiran

Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat

menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga berisiko

terjadinya kerusakan jaringan otak.

c) Faktor Postnatal

Menurut (Soetjinigsih, 1995) faktor postnatal meliputi:

1) Lingkungan biologis yang meliputi: ras/suku bangsa, jenis

kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

15

terbadap penyakit, penyakit kronis (TBC, anemia, kelainan

jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan

jasmani), fungsi metabolisme, hormon.

2) Faktor fisik (lingkungan rumah) meliputi: cuaca, musim,

keadaan geografis, sanitasi, keadaan rumah, radiasi.

3) Faktor psikososial meliputi: stimulasi, motivasi belajar,

hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah,

cinta dan kasih saying, kualitas interaksi anak-orang tua.

4) Faktor keluarga meliputi: pendapatan keluarga, pendidikan

ayah/ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga,

stabilitas keluarga, kepribadian ibu/ayah, adat-istiadat,

agama, urbanisasi, kehidupan politik dalam masyarakat

d. Tugas perkembangan anak

Development Task adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan dan

dipecahkan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya.

Tugas-tugas perkembangan anak yang berhubungan dengan

pendidikan yaitu mengerti dengan tugas-tugas perkembangan itu,

manusia dapat merumuskan tujuan hidupnya. Menurut Havighurst

tugas-tugas perkembangan adalah tujuan sementara pendidikan /

segala sesuatu yang harus dipecahkan dan dipelajari atau dicapai oleh

anak ( individu) dalam proses perkembangan hidupnya (Didik, 2006).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

16

e. Perkembangan prilaku pribadi dan sosial anak pre shcool.

Anak usia 3-5 tahun (pre shcool) menurut Munandar (1992)

merupakan masa-masa untuk bermain dan mulai memasuki taman

kanak-kanak. Waktu bermain merupakan sarana untuk tumbuh dalam

lingkungan dan kesiapannya dalam belajar formal ataupun informal

(Gunarsa, 2004).

Pada tahap perkembangan usia pra sekolah ini anak mulai

memiliki rasa percaya diri untuk mengeksplorasi kemandiriannya

(Hurlock, 1997). Pada usia pra sekolah perkembangan psikososial

berada pada tern intiative versus guilt, yaitu pada umur ini sangat

aktive dan banyak bergerak dimana anak mulai aktif bermasyarakat.

Anak berinisiatif dalam merencanakan permainan dan melakukan

bersama teman-temannya, tetapi akan timbul rasa bersalah (feeling of

guilt), cemas dan takut saat anak dibatasi aktifitasnya.

Soetjiningsih (1998) menyebutkan bahwa perkembangan perilaku

pribadi dan sosial anak usia 3-5 tahun adalah:

1) Umur 3 tahun : memasang sepatu, melepas kancing, makan sendiri

dengan baik , mengerti gilirannya.

2) Umur 4 tahun : mencuci dan mengeringkan wajahnya, menggosok

gigi, bermain asosiatif atau bersama ( bermain dengan anak lain).

3) Umur 5 tahun : berpakaian atau melepas pakaian sendiri, menulis

beberapa huruf, bermain permainan (latihan kompetitif).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

17

f. Ciri-Ciri Perkembangan Sosial anak usia 3-5 tahun.

Ciri-ciri perkembangan sosial anak umur 4 tahun yang seharusnya

adalah:

a) Sangat antusias.

b) Lebih menyukai bekerja dengan 2 atau 3 teman yang dipilih.

c) Suka memakai baju orang tua / orang lain.Dapat membereskan

alat permainannya.

d) Tidak menyukai bila dipegang tangannya.

e) Menarik perhatian karena dipuji.

Ciri-ciri perkembangan sosial anak usia 5 tahun yang seharusnya

adalah :

a) Senang di rumah dekat dengan ibu.

b) Ingin disuruh, penurut, suka membantu.

c) Senang pergi ke sekolah.

d) Gembira bila berangkat dan pulang sekolah.

e) Kadang-kadang malu dan sukar untuk bicara.

f) Bermain dengan kelompok 2 atau 5 orang.

g) Bekerjanya terpacu dengan anak lain.

g. Pengukuran Perkembangan Personal Sosial.

Perkembangan sosial anak berupa belajar secara bertahap guna

meningkatkan kemampuan untuk mandiri,bekerja sama dengan orang

lain dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya dapat diukur

dengan Denver development Screening Test.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

18

Tabel 2.1 Beberapa teori perkembangan pada masa pre school

Sumber: Hurlock E. dalam Nursalam, 2005.

h. Kebutuhan Dasar untuk tumbuh kembang anak.

Menurut (Nursalam, 2005) kebutuhan dasar pada anak ada 3 yaitu:

1). ASUH

Berhubungan dengan jasmani, misalnya pangan, papan sandang.

Yang termasuk kebutuhan asuh yaitu:

a). Nutrisi yang mencukupi dan seimbang

b). Perawatan kesehatan dasar

c). Perumahan

d). Higiene diri dan lingkungan

e). Kesegaran jasmani dan rohani.

2). Kebutuhan kasih sayang “ASIH”

Berhubungan dengan rohani, misal : kasih sayang. Kebutuhan

asih meliputi:

a). Kasih sayang orang tua

b). Rasa aman

c). Harga diri

Macam teori Prasekolah awal Prasekolah akhir Psikososial (E.Erikson)

Otonomi VS ragu-ragu/malu

Inisiatif VS rasa bersalah

Psikoseksual (Sigmund Freud)

Fase Anal Fase phalik

Perkembangan kognitif (Jean Peaget)

Praoperasional Praoperasional

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

19

d). Dukungan /dorongan

e). Mandiri

f). Rasa memiliki

g). Kebutuhan akan sukses mendapatkan kesempatan dan

pengalaman

3). Kebutuhan akan stimulasi mental “ASAH” (kebutuhan stimulasi)

Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan

luar anak yang berupa latihan atau bermain. Anak yang

mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang

dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.

Pemberian stimilasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa pranatal

dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sedini

mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan

mental psikososial anak yang dapat dilakukan dengan pendidikan

dan pelatihan.

i. Aspek - Aspek Perkembangan Yang Dipantau.

Menurut (Nursalam, 2005) ada 4 aspek yang dilihat yaitu :gerak

kasar atau motorik kasar, gerak halus atau motorik halus, kemampuan

bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian.

Aspek sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang

berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri,

membereskan maianan selesai bermain), berpisah dengan ibu /

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

20

pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya,

dan sebagainya.

j. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur 36-60 bulan. Adapun

tahap-tahap perkembangan anak menurut (IDAI, 2005) antara lain:

1). Umur 36 – 48 bulan

a) Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.

b) Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan.

c) Mengenakan sepatu sendiri.

d) Mengenakan celana panjang, kemeja, baju.

2). Umur 48-60 bulan

a) Mengancing baju atau pakaian boneka.

b) Menyebut nama lengkap tanpa dibantu.

c) Senang menyebut kata-kata baru.

d) Senang bertanya tentang sesuatu.

e) Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.

f) Bicaranya mudah dimengerti.

g) Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan

bentuknya.

h) Menyebut angka dan menghitung jari.

i) Menyebut nama-nama hari.

j) Berpakaian sendiri tanpa dibantu.

k) Menggosok gigi tanpa dibantu.

l) Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

21

2. Stimulasi

a. Pengertian

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar umur 0-6

tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal (IDAI, 2005).

Menurut (Soetjiningsih, 1995) stimulasi adalah perangsangan yang

datangnya dari lingkungan luar invidu anak. Stimulasi tumbuh

kembang adalah kegiatan untuk merangsang kemampuan dan tumbuh

kembang anak yang dilakukan oleh ibu dan keluarga untuk membantu

anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya (Harnawati,

2008). Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh

pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok

masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam

kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan

penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang

menetap. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan tidak

mendapat stimulasi (Soetjiningsih, 1995).

b. Jenis stimulasi yang diberikan pada anak adalah visual, verbal, auditif,

dan taktil. Dalam (Suradi, 2008) menyebutkan jenis stimulasi yang

diberikan antara lain:

1) Stimulasi aspek fisik (taktil).

Rangsangan untuk fisik bayi dan balita amat diperlukan, karena

pada usia mereka perkembangan syaraf-syaraf motorik sangat

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

22

pesat. Melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti berlari,

berjalan, menari akan sangat membantu perkembangan mereka.

2) Stimulasi aspek emosi.

Kenalkan mereka dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih.

Dengan menghiburnya saat menangis karena mainannya rusak.

Ajari pula mereka untuk berbagi dengan teman sebayanya,

misalnya dengan berbagi mainan, sehingga dapat menimbulkan

kepekaan untuk bertoleransi dan berperilaku menyenangkan. 

3) Stimulasi aspek spiritual.

Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang

sederhana, mengucapkan terimakasih kepada Tuhan atas makanan,

hari yang indah, dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

hari itu akan membuat anak semakin peka. Ajak juga mereka ke

tempat ibadah, dan membacakan dongeng dan kisah-kisah para

nabi juga akan membantu meningkatkan moral.

4) Stimulasi aspek intelektual.

Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan sering

memberikan buku bacaan, mengajak anak melakukan permainan,

dan rekreasi bersama, dan juga dengan rajin menjawab

keingintahuan anak. Jadi sebagai orang tua juga harus rajin belajar

agar sanggup memenuhi dan menjawab keingintahuan anak dengan

baik dan benar. Perkembangan intelektual Otak 0-4 tahun = 50%,

4-8 tahun = 80%, 8-18tahun=100%

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

23

Tabel 2.2

Perbedaan antara otak kanan dan kiri

Belahan Otak Kiri Belahan Otak Kanan

Tata Irama

Logika Musik

Angka Warna

Daya Ingat Imajinasi

Rasional Lamunan

Analisis Dimensi

Sumber: Agusminto, 2008

5) Stimulasi aspek sosial.

Anak pun harus diajari untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Membantu menjaga adik, membantu orang tua yang sedang sibuk,

akan merangsang kepekaan alaminya. Agar stimulasi ini dapat

menunjukkan hasil yang baik, kita tidak boleh melupakan istirahat

yang cukup dan asupan nutrisinya. Gizi yang baik amat sangat

dibutuhkan oleh anak karena mereka sedang berada dalam masa

pertumbuhan. Jadi asupan nutrisi tentunya amat dibutuhkan untuk

perkembangan fisik, daya tahan tubuh, pencernaan, dan juga

tentunya untuk perkembangan otak mereka.

c. Beberapa tahapan kegunaan dari proses stimulasi pada anak ketika

pertama kali dilahirkan menurut (Agustminto, 2008) adalah:

1) Pada usia bayi 0-6 bulan, penyesuaian dan persepsi ibu dapat

terbentuk melalui proses stimulasi.

2) Pada usia 0-36 bulan intelektual dan perilaku mulai terbentuk.

3) Pada usia 0-48 bulan, kognitif .

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

24

4) Pada usia 0-60 bulan keahlian membaca dan menulis perlu

dirangsang

d. Cara yang digunakan untuk menstimulasi anak menurut

(Hadrianto,2008) dan (Soetjingsih,1995) adalah:

1) Alat Permainan Edukasi (APE)

Yang dimaksud dengan APE adalah alat permainan yang dapat

mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya

dan tingkat perkembangannya serta berguna untuk:

a) Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat

menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak.

b) Pengembangan bahasa, dengan melatih bicara menggunakan

kalimat yang benar.

c) Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara,

ukuran, bentuk, warna dll.

d) Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya

dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga, dan masyarakat.

Syarat APE yang baik adalah aman, desain harus jelas,

mempunyai aspek pengembangan, ukuran dan berat APE harus

sesuai dengan usia anak. Contoh APE antara lain bola, sepeda roda

dua/tiga, mainan yang ditarik atau didorong, tali (menstimulasi

motorik kasar), pensil, gunting, bola, balok, lilin (motorik halus),

puzzle dan buku gambar, boneka, radio, pensil warna (kecerdasan

kognitif), buku gambar, buku cerita, majalah, radio, TV, tape

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

25

(menstimulasi bahasa). Peran orang tua sangat besar dalam tumbuh

kembang anak baik stimulasinya maupun pengawasannya.

2) Bermain

a) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas bermain:

(1) Ekstra energi

Untuk bermain diperlukan ekstra energi. Anak yang sakit,

kecil keinginannya untuk bermain.

(2) Waktu

Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain.

(3) Alat permainan

Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai

dengan umur dan taraf perkembangannya

Ruangan untuk bermain

Ruangan tidak harus terlalu lebar dan tidak perlu ruangan

khusus untuk bermain. Anak bisa bermain di ruang tamu,

halaman, bahkan di ruang tidurnya.

(4) Pengetahuan cara bermain

Anak belajar bermain melalui mencoba-coba sendiri,

meniru teman-temannya atau diberi tahu caranya oleh orang

lain. Cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak

tidak terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat

permainannya dan anak mendapat keuntungan lain lebih

banyak.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

26

(5) Teman bermain

Anak harus merasa yakin bahwa dia mempunyai teman

bermain kalau dia memerlukan, apakah itu saudaranya,

orang tuanya atau temannya. Karena kalau anak bermain

sendiri, maka dia akan kehilangan kesempatan belajar dari

teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak bermain

dengan anak lain, maka dapat mengakibatkan anak tidak

mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri

sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri. Bila

kegiatan bermain dilakukan bersama dengan orang tuanya,

maka hubungan orang tua dengan anak menjadi akrab, dan

ibu/ayah akan segera mengetahui setiap kelainan yang

terjadi pada anak mereka secara dini.

b) Variasi dan keseimbangan dalam aktivitas bermain

(1) Bermain aktif

(a) Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory play)

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah

memeriksa alat permainan tersebut. Anak

memperhatikan alat permainan, mengocok-ngocok

apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan, dan

kadang-kadang berusaha membongkar.

(b) Bermain konstruksi (Construction play)

Pada anak umur 3 tahun, misalnya dengan menyusun

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

27

balok-balok menjadi rumah-rumahan dan lain-lain.

(c) Bermain drama

Misalnya main sandiwara boneka, main rumah-

rumahan dengan saudara-saudaranya atau dengan

teman-temannya.

(d) Bermain bola, tali dan sebagainya.

(2) Bermain pasif

Dalam hal ini anak berperan aktif antara lain dengan

melihat dan/mendengar. Bermain pasif ini adalah ideal,

apabila anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan

sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.

Contohnya:

(a) Melihat gambar-gambar di buku-buku/majalah.

(b) Mendengarkan cerita atau musik.

(c) Menonton TV dan lain sebagainya.

c) Keuntungan bermain

(1) Membuang ekstra energi.

(2) Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh,

seperti tulang, otot dan organ-organ.

(3) Aktivitas yang dilakukaan dapat meningkatkan nafsu

makan anak.

(4) Anak belajar mengontrol diri.

(5) Berkembangnya berbagai ketrampilan yang akan berguna

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

28

sepanjang hidupnya.

(6) Meningkatkan daya kreativitas.

(7) Mendapatkan kesempatan menemukan arti dari benda-

benda yang ada disekitar anak.

(8) Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan,

kekhawatiran, iri hati dan kedukaan.

(9) Kesempatan untuk belajar bergaul dengan anak yang lain.

(10) Kesempatan untuk menjadi pihak yang kalah atau menang.

(11) Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan-aturan.

(12) Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

Pada anak yang sehat, perkembangan intelektualnya anak

dipengaruhi selain oleh stimulasi, juga gizi yang baik.

Kekurangan gizi yang diderita sejak masa janin sampai

masa balita dapat mempengaruhi pertumbuhan otak anak,

yang akan berdampak pada kemampuan intelektualnya.

Sedangkan menurut (Oktaria, 2008) Kemampuan dasar anak yang

dirangsang dengan stimulasi terarah meliputi setiap aspek

perkembangan, yaitu:

1) Kemampuan motorik / gerak kasar

2) Kemampuan motorik / gerak halus

3) Kemampuan bicara dan bahasa, serta

4) Kemampuan sosialisasi dan kemandirian

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

29

c. Beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam melakukan

stimulasi perkembangan anak menurut (IDAI, 2005), yaitu:

1) Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.

2) Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan

meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.

3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

4) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,

bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.

5) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur

anak, terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak.

6) Gunakan alat bantu / permainan yang sederhana, aman yang ada di

sekitar anak.

7) Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan

perempuan.

8) Anak Selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas

keberhasilannya.

e. Macam stimulasi perkembangan personal sosial kelompok umur 3-5

tahun dalam (IDAI, 2005) yaitu:

1) Umur 24-36 bulan

Melatih anak buang air kecil dan buang air besar di kamar

mandi / WC, berdandan, berpakaian.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

30

2) Umur 36-48 bulan

Mengancingkan kancing baju, makan memakai sendok garpu,

memasak, mencuci tangan dan kaki, menentukan batasan (

aturan anak), ajak anak agar mau mengerjakan pekerjaan

rumah, bermain ke tempat lain seperti taman, pantai, kebun

binatang dll.

3) Umur 48-60 bulan

Memberi kesempatan pada anak untuk berkunjung pada

tetangga dekat, teman atau saudara tanpa ditemani, membuat

album foto, membuat boneka, menggambar orang, mengikuti

aturan permainan / petunjuk, bermain kreatif dengan teman-

temannya, bermain berjualan atau berbelanja di toko.

3. Karakteristik Ibu

a. Usia

Ibu yang semakin bertambah usia akan memiliki kematangan

kepribadian dibanding dengan ibu yang berusia lebih muda,sehingga

dalam hal pengasuhan anak serta pemberian stimulasi untuk

perkembangan personal sosial anaknya akan semakin baik dibanding

dengan usia lebih muda.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dengan usaha mendewasakan manusia

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

31

melalui upaya pengajaran, penelitian, proses, cara dan perbuatan

mendidik (Poerwadarminta, 2003).

Crow (dalam Supriyatno, 2001) mengatakan bahwa pendidikan

diinterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu

dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan

merupakan suatu harapan untuk dapat mengembangkan diri agar

berhasil serta untuk memperluas, mengintensifkan ilmu pengetahuan

dan memahami elemen-elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga

mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi

individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar.

Pendidikan secara umum adalah segala  upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok 

atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan

oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003).

1) Tujuan pendidikan 

Tujuan pendidikan menurut Hartato (2008) memuat gambaran

tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk

kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah

kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang

ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan (Putra, 2008).

2) Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20

tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional adalah :

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

32

a) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal

selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang

melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar adalah

pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan,

menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan masyarakat serta

mempersiapkannya untuk mengikuti pendidikan menengah.

Merupakan bekal dasar bagi perkembangan kehidupan baik pribadi

maupun masyarakat, oleh karena itu warga negara diberi

kesempatan memperoleh pendidikan dasar. Terdiri dari SD dan

SMP.

b) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial budaya dengan alam sekitar serta dapat

mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau

perguruan tinggi. Pendidikan menengah merupakan jenjang

pendidikan lanjutan pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan

minimal 9 tahun. Terdiri dari pendidikan menengah umum dan

kejuruan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

33

c) Pendidikan tinggi

Perguruan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan

peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan tingkat tinggi yang bersifat akademik atau profesional

sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan nasional serta

meningkatkan kesejahteraan manusia. Pendidikan tinggi adalah

jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup

program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan

spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata

pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA,

akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.

c. Pengasuhan

Zainudin (2002) menyatakan bahwa pengasuhan anak yang paling

utama adalah ibu, hal ini dikarenakan adanya hubungan batin yang

sangat erat, kenyamanan, perhatian penghargaan serta menolong anak

dengan sikap menerima apapun kondisinya. Hal ini akan membuat

anak lebih nyaman untuk tumbuh dan berkembang dengan pengasuhan

oleh ibu kandungnya sendiri.

1) Pengasuhan oleh ibu

Adalah pengasuhan yang dilakukan oleh ibu kandung sendiri (ibu

biologis)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

34

2) Pengasuhan selain ibu

Adalah pengasuhan yang dilakukan oleh selain ibu kandung

misalnya oleh ibu angkat, ibu tiri, bibi, kakek/nenek,baby sister,dll.

d. Status Nikah

Menurut Purwodarminta (1995) nikah adalah perjanjian antara

laki-laki dan perempuan utuk bersuami istri. Pengertian menikah

sendiri menurut UU Perkawinan No. 1/1974 adalah ikatan lahir batin

antara manusia laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri

dengan tujuan membentuk rumah tangga yang kekal berdasarkan ke

Tuhanan Yang Maha Esa. Walgito (1990) pengertian tersebut

mengandung makna menikah merupakan ikatan antara laki-laki dan

perempuan dalan rumah tangga yang bertujuan membentuk keluarga

yang bahagia dan ikatan tersebut sudah menurut hukum tuhan.

Ibu dengan anak yang lahir di luar nikah akan mendapatkan status

yang tidak baik di masyarakatkarena hal ini tidak sesuai dengan

norma-norma yang ada di masyarakat ,sehingga jika hal ini terjadi

akan mempengaruhi kehidupan seorang ibu yang akan berdampak

padaperkembangan personal sosial anak di masyarakat , begitu juga

sebaliknya status ibu yang menikah resmi akan hidup lebih tenang dan

nyaman dibandingkan dengan status menikah siri ataupun status tidak

menikah.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

35

a) Nikah Resmi

Adalah ikatan perkawinan yang diyakini telah sah baik oleh

pemerintah maupun agama dan telah sesuai dengan norma di

masyarakat.

b) Nikah Siri

Adalah ikatan perkawinan yang diyakini sah hanya oleh agama

yang di anutnya.

c) Tidak Nikah

Tidak melakukan ikatan perkawinan, baik nikah resmi maupun

nikah siri.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

36

B. Kerangka Teori

       Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak

`

Gambar 2.1

Sumber: (Soetjiningsih,1995) dan (Sujiono dan Yuliani, 2005)

Faktor internal: 1. Perbedaan ras 2. Umur 3. Jenis kelamin 4. Genetik 5. Keluarga 6. Kelainan kromosom 7. Hormon

Faktor Eksternal 1. Faktor prenatal

Gizi Mekanisme Kelainan imunologi Psikologi ibu Infeksi TORCH Endokrin Radiasi Toksin Zat kimia

2. Faktor persalinan: Trauma kepala, asfiksia

3. Faktor pasca natal: Gizi Penyakit kronis Lingkungan fisis & kimia Psikologi Endokrin Sosio-ekonomi Lingkungan pengasuhan Pendidikan ibu Stimulasi

Perkembangan Anak : - Perkembangan motorik

halus. - Perkembangan motorik

kasar - Perkembangan berbicara

(bahasa) - Perkembangan

personal sosial

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

37

C. Kerangka Konsep

Variable Independent Variabel Dependent

Gambar 2.2

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel independent (variabel bebas / variabel sebab)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan orang tua

dan stimulasi .

2. Variabel dependent (variabel tergantung / variabel akibat)

Variabel dependennya dalam penelitian ini adalah perkembangan

personal sosial anak usia 3-5 tahun di PAUD Anak Ceria Pedurungan

Lor Semarang

Stimulasi

Pendidikan Ibu

Perkembangan Personal

Sosial Anak

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/...srihartini-6528-3-bab2_sk-i.pdf · Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap

   

 

38

E. Hipotesa

Hipotesa penelitian adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga

atau dari sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini terdapat hipotesa yaitu :

Hipotesa alternatif (Ha) :

1. Terdapat hubungan antara usia ibu dengan perkembangan personal sosial

anak usia 3-5 tahun di PAUD Anak Ceria Pedurungan Lor Semarang.

2. Terdapat hubungan antara stimulasi dengan perkembangan personal

sosial anak usia 3-5 tahun di PAUD Anak Ceria Pedurungan Lor

Semarang.

3. Terdapat hubungan antara pendidikan orang tua dengan perkembangan

personal sosial anak usia 3-5 tahun di PAUD Anak Ceria Pedurungan

Lor Semarang.