bab ii tinjauan pustaka 2.1 hakikat belajar dan pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/orin ratna...

15
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hamalik (2011) mengungkapkan belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan . Belajar merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh ketrampilan atau kompetensi tertentu melalui latihan dan interaksi dengan lingkungan. Di dalam proses belajar, belajar terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Seperti yang disampaikan oleh Suyono & Hariyanto (2014) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge). Belajar dimaknai sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja). Menurut Sunaryo dalam Komalasari, (2011) belajar merupakan suatu kegiatan di mana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Upload: doannguyet

Post on 09-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, pengalaman individu

itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hamalik (2011)

mengungkapkan belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk

mencapai tujuan . Belajar merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sadar

untuk memperoleh ketrampilan atau kompetensi tertentu melalui latihan dan

interaksi dengan lingkungan. Di dalam proses belajar, belajar terjadi secara

sengaja atau tidak sengaja. Seperti yang disampaikan oleh Suyono & Hariyanto

(2014) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan

mengokohkan kepribadian. Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan

pengetahuan (knowledge).

Belajar dimaknai sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang

meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat atau nilai dan

perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan

berbagai jenis performance (kinerja). Menurut Sunaryo dalam Komalasari, (2011)

belajar merupakan suatu kegiatan di mana seseorang membuat atau menghasilkan

suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap,

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

9

dan keterampilan. Lebih lanjut Trianto (2011) menjelaskan bahwa belajar

bermakna merupakan suatu proses di mana seorang guru membantu siswa

menanamkan pengetahuan baru dengan konsep-konsep pengetahuan awal yang

sudah dimilki siswa yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari. Pembelajaran

konsep membuat siswa dapat memahami dan membedakan benda-benda,

peristiwa atau kejadian yang ada dalam lingkungan sekitar.

Berdasarkan pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan perilaku sebagai hasil dari perolehan dan

pengalaman individu yang didapatkan dari lingkungannya yang terjadi karena ada

usaha dari diri setiap individu.

2.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran yang sering juga disebut dengan belajar mengajar, sebagai

terjemahan dalam istilah “instructional” terdiri dari dua kata, belajar dan

mengajar. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa

dalam proses transfer informasi,terdapat proses penyajian materi jika tidak ada

penyajian materi maka suatu pembelajaran tidak terarah. Menurut Triyanto

(2009), pembelajaran adalah usaha sadar dari seseorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarah iteraksi siswa dengan sumber belajar lainya)

dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian, maka

pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik,

dimana keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju

pada suatu target yang telah diterapkan sebelumnya.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

10

2.3 Model Pembelajaran Kreatif-Produktif

2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kreatif-Produktif

Kreativitas terkait menciptakan kemampuan yang baru sebagai

kemampuan untuk melihat hubungan yang baru antara unsur-unsur sudah

ada sebelumnya. Kreativitas terkait langsung dengan produktifitas dan

merupakan bagian dari esensial dalam pemecahan masalah. Menurut

Wena (2010) kreativitas terkait langsung dengan produktivitas dan

merupakan bagian esensial dalam pemecahan masalah. Kreativitas dan

produktivitas merupakan hal-hal yang saling berkaitan dan dalam proses

pembelajaran hal tersebut harus ditumbuhkan secara bersamaan.

Pembelajaran kreatif-produktif merupakan model yang dikembangkan

dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran yang

diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Pendekatan pembelajaran tersebut antara lain belajar aktif dan kreatif

(CBSA) yang juga dikenal dengan strategi inkuiri, pembelajaran

konstruktif, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif.

2.3.2 Model Pembelajaran Kreatif-Produktif

Pembelajaran kreatif-produktif merupakan model yang

dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran

yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

Model pembelajaran ini diharapkan dapat menantang para siswa untuk

menghasilkan sesuatu yang kreatif sebagai re-kreasi atau pencerminan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

11

pemahaman. Strategi pembelajaran kreatif- produktif memiliki beberapa

karakteristik yang membedakannya dari pembelajran lainya. Sedangkan

menurut Zulkifli (2011) model pembelajaran kreatif-produktif merangsang

siswa untuk lancar dan luwes dalam berfikir, mampu melihat suatu

masalah dari berbagai sudut pandang dan mampu melahirkan banyak

gagasan yang sangat menarik selama pembelajaran yang disertai usaha-

usaha yang dapat menciptakan suasana yang bermakna.

2.3.3 Karateristik Pembelajran Kreatif-Produktif

Pembelajaran kreatif-produktif memiliki beberapa karakteristik

yang membedakannya dengan pembelajaran lainnya. Menurut

Suryosubroto (2009) karakteristik pembelajaran kreatif produktif antara

lain sebagai berikut :

a. Keterlibatan siswa secara intelektual dan emosional dalam

pembelajaran. Keterlibatan ini difasilitasi melalui pemberian

kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi dari konsep

bidang ilmu yang sedang dikaji serta menafsirkan hasil eksplorasi

tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk menjelajahi berbagai sumber

yang relevan dengan topik/konsep/masalah yang sedang dikaji.

Eksplorasi ini akan meningkatkan siswa melakukan interaksi dengan

lingkungan dan pengalamannya sendiri, sebagai media untuk

mengkonstruksi pengetahuan.

b. Siswa didorong untuk menemukan/mengkonstruksi sendiri konsep

yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

12

berbagai cara seperti observasi, diskusi atau percobaan.Cara ini,

konsep tidak ditransfer oleh guru kepada siswa, tetapi dibentuk

sendiri oleh siswa berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang terjadi ketika melakukan eksplorasi serta

interpretasi. Siswa didorong untuk memberikan makna dari

pengalamannya, sehingga pemahamannya terhadap fenomena yang

sedang dikaji menjadi meningkat. Disamping itu, siswa didorong

untuk memunculkan berbagai sudut pandang terhadap

topik/konsep/masalah yang sama, menggunakan argumentasi yang

relevan. Hal hal ini merupakan salah satu realisasi hakikat

konstruktiviance dalam pembelajaran.

c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab menyelesaikan

tugas bersama. Kesempatan ini diberikan melalui kegiatan

eksplorasi, interpretasi dan rekreasi. Disamping itu, siswa juga

mendapat kesempatan untuk membantu temannya dalam

menyelesaikan satu tugas. Kebersamaan, baik dalam eksplorasi,

interpretasi serta rekreasi dan pemajangan hasil merupakan arena

interaksi yang memperkaya pengalaman.

d. Pada dasarnya untuk menjadi kreatif seseorang harus bekerja keras,

berdedikasi tinggi, antusias, serta percaya diri. Konteks

pembelajaran, kreativitas dapat ditumbuhkan dengan menciptakan

suasana kelas yang memungkinkan siswa dan guru merasa bebas

mengkaji dan mengeksplorasi topik -topik penting kurikulum. Guru

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

13

mengajukan pertanyaan yang membuat siswa berpikir keras,

kemudian mengejar pendapat siswa tentang ide-ide besar dari

berbagai persepektif.

Menurut Black dalam Suryosubroto, (2009) guru juga mendorong

siswa untuk menunjukkan/mendemonstrasikan pemahamannya tentang

topik-topik penting dalam kurikulum menurut caranya sendiri. Dengan

mengacu kepada karakteristik tersebut, strategi pembelajaran kreatif-

produktif diasumsikan mampu memotivasi siswa dalam melaksanakan

berbagai kegiatan pembelajaran sehingga siswa merasa tertantang

menyelesaikan tugas-tugasnya secara kreatif.

2.3.4 Langkah-langkah Model Kreatif-Produktif

Dalam pelaksanaan pembelajaran, strategi kreatif-produktif harus

dilakukan dengan tahap-tahap tertentu. Terdapat 5 tahap strategi

pembelajaran kreatif produktif, yaitu (a) orientasi (b) eksplorasi (c)

interpretasi (d) re-kreasi (e) evaluasi. Suryosubroto (2009) dan Wena

(2010) merumuskan langkah-langkah kegiatan sebagai kreatif-produktif

sebagai berikut :

a. Orientasi

Pada kesempatan ini siswa di beri kesempatan untuk

mengungkapkan pendapat tentang langkah/cara kerja serta hasil

akhir yang di harapkan serta penilaian. Dalam tahap ini terjadi

negosiasi antara siswa dan guru tentang aspek-aspek tersebut,

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

14

namun pada akhirnya di harapkan terjadinya kesepakatan guru dan

siswa.

b. Eksplorasi

Dalam tahap ini siswa melakukan eksplorasi terhadap

masalah/konsep yang akan di kaji. Eksplorasi dapat di lakukan

dengan berbagai cara, seperti membaca, melakukan observasi,

wawancara, melakukan percobaaan, browsing lewat internet dan

sebagainya. Melalui kegiatan eksplorasi siswa akan di rangsang

untuk meningkatkan rasa ingin tahunya dan hal tersebut dapat

memacu kegiatan belajar selanjutnya.

c. Interprestasi

Dalam tahap ini kegiatan eksplorasi diinterprestasikan

melalui kegiatan analisis, diskusi, tanya jawab, atau bahkan

percobaan kembali. Tahap interprestasi sangat penting di lakukan

dalam kegiatan pembelajaran karena melalui tahap interprestasi

siswa di dorong untuk berpikir tingkat tinggi (analisis, sintesis dan

evaluasi) sehingga terbiasa dalam memecahkan masalah meninjau

dari berbagai aspek.

d. Re-kreasi

Dalam tahap ini siswa ditugaskan untuk menghasilkan

sesuatu yang mencerminkan pemahamannya terhadap konsep/

topik/ masalah yang di kaji menurut kajiannya masing-masing.

Rekreasi dapat di lakukan secara individual atau kelompok sesuai

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

15

dengan pilihan siswa. Hasil rekreasi merupakan produk kreatif

sehingga dapat dipersentasikan, dipajang atau ditindak lanjuti.

e. Evaluasi

Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran dan ada

akhir pembelajaran. Selama proses pembelajaran evaluasi di

laksanakan dengan mengamati sikap dan kemampuan berpikir

siswa. Hal-hal yang di nilai dalam proses pembelajaran adalah

kesungguhan mengerjakan tugas, hasil eksplorasi, kemampuan

berpikir, kritis dan logis dalam memberikan pandangan/

argumentasi, kemampuan unutk bekerja sama. Sedangkan evaluasi

pada akhir pembelajaran adalah evaluasi terhadap produk kreatif

yang di hasilkan siswa.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

16

Secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 2.1 Kegitan guru dan siswa selama proses pembelajaran

menurut Wena (2010).

No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Orientasi Mengomunikasikan

tujuan, waktu, langkah

pembelajaran, hasil

yang diharapkan dan

penilaian.

Menanggapi/

mendiskusikan

langkah

pembelajaran, hasil

yang diharapkan dan

penilaian.

2. Eksplorasi Fasilitator, motivator,

mengarahkan dan

memberi bimbingan

belajar.

Membaca melakukan

observasi,wawancara

,melakukan

percobaan, browsing

lewat internet,dan

sebagaiya

3. Interpretasi Membimbing,

fasilitator,

mengarahkan

Analisis, diskusi,

tanya jawab,atau

berupa percobaan

kembali

4. Re-kreasi Membimbing,

mengarahkan,

memberi dororongan

menumbuh

kembangkan daya

cipta

Mengambil

keputusan,

mengasilkan sesuatu/

produk baru

5. Evaluasi Mengevaluasi,

member balikan

Mendiskusikan hasil

evaluasi

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

17

2.4 Pengertian Kemampuan Analisis Siswa

Kemampuan analisis merupakan kemampuan untuk menguraikan elemen,

unsur, faktor, dan sebab-sebab dari suatu fenomena. Kemampuan analisis

ditunjukan dengan mampunya menguraikan pengetahuan ke bagian-bagaian yang

lebih kecil dan mampu menunjukkan hubungan antar bagian tersebut. Anderson &

Krathwohl (2010) menyatakan bahwa kemampuan analisis siswa adalah

kemampuan siswa dalam menguraikan suatu informasi ke dalam unsur-unsur yang

lebih kecil untuk menentukan keterkaitan antar unsur. Kemampuan analisis ini

mencakup tiga proses yaitu siswa dapat mengurai unsur informasi yang relevan,

menentukan hubungan antara unsur yang relevan, dan menentukan sudut pandang

tentang tujuan dalam mempelajari suatu informasi.

Harsanto (2005) menyatakan bahwa kemampuan analisis siswa adalah

kemampuan siswa dalam menerangkan hubungan-hubungan yang ada dan

menkombinasikan unsur-unsur menjadi satu kesatuan. Sedangkan menurut

Kuswana (2012) kemampuan analisis artinya mampu memecah materi menjadi

bagian-bagian pokok dan mengambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut,

dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan.

Kemampuan analisis ini dapat dibagi menjadi tiga subkatagori, yaitu analisis

tentang bagian-bagian, analisis tentang hubungan-hubungan, dan analisis tentang

prinsip-prinsip pengorganisasian.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

18

2.4.1 Pentingnya Kemampuan Analisis Siswa

Kemampuan analisis penting dimiliki siswa karena siswa akan

mampu mendudukan situasi, masalah, subjek, atau keputusan pada

pemeriksaan yang mendalam. Siswa yang memiliki kemampuan analisis

dapat menguji pernyataan berdasarkan standar objektif dan dapat

menemukan akar permasalahan. Siswa juga dapat menimbang dan

memutuskan atas dasar logika. Siswa dengan kemampuan analisis mampu

membedakan hasil pemikiran analisisnya dengan perasaan dan prasangka

yang ada pada dalam dirinya. Siswa yang memiliki kemampuan analisis

dapat tekun, jujur, empati dan mengakui keterbatasan diri atas

pengetahuan. Ciri ini mendorong pembelajaran diarahkan untuk melatih

berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berpikir mekanistis

(rutin). Kemampuan analisis berada pada domain proses kognitif tingkat

empat, setelah mengingat (C1), memahami (C2), dan mengaplikasiskan

(C3). Kemampuan ini merupakan salah satu fokus tujuan dari pendidikan.

2.4.2 Cara Mengukur Kemampuan Analisis Siswa

Pengukuran kemampuan analisis siswa dapat diketahui melalui

Kata Kerja Operasional (KKO) taksonomi bloom memiliki karakteristik

dapat diukur, dievaluasi, dan dibuktikan. KKO keampuan analisis meliputi

: membandingkan, mempertentangkan, memisahkan, menghubungkan,

membuat diagram, menunjukan hubungan, dan mempertanyakan.

Anderson & Krathwohl (2010) mengemukakan juga bahwa kemampuan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

19

analisis diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu membedakan,

mengorganisasikan dan mengatribusikan.

2.5 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu

yang terjadi di diri seseorang. Hasil belajar berkaitan dengan kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar yang berkaitan dengan

kemampuan kognitif, mencakup kemampuan yang berhubungan dengan

kemampuan intelektual (berfikir, mengetahui dan pemecahan masalah).

Sedangkan hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan psikomotorik

berkaitan dengan keterampilan (skill) dan kemampuan untuk bertindak setelah

siswa menerima pengalaman belajar tertentu Proses belajar mengajar selalu

berkaitan dengan siswa yaitu manusia yang belajar dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi

menurut Dalyono (2005) dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: faktor

internal (faktor dari dalam diri peserta didik) dan faktor eksternal

(faktor dari luar peserta didik).

a. Faktor Internal

Faktor intern individu merupakan faktor yang paling penting dalam

pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam melakukan proses belajar,

semua kemampuan yang dimiliki individu dicurahkan untuk mencerna

materi yang akan dipelajari. Faktor yang berasal dari diri siswa sendiri

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

20

meliputi : a) kesehatan, b) Integelensi dan bakat, c) minat dan motifasi, d)

cara belajar

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal individu dapat dibagi menjadi tiga faktor yaitu

faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Ketiga faktor ini

satu sama lain memberikan warna tersendiri pada perkembangan individu,

terutama dalam kegiatan belajar. Beberapa faktor eksternal meliputi a)

lingkungan keluarga, b) lingkungan sekolah, c) lingkungan masyarakat .

2.6 Hakikat Pembelajaran Biologi

Pembelajaran merupakan usaha sengaja, terarah dan bertujuan agar orang

lain dapat memperoleh pengalaman yang bermakna . Pembelajaran biologi di

sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut

dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. Menurut Hamalik (2010), bahwa

bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar

dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan

serasi bagi siswa.

Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan

ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang

mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan dan

tingkat organisasinya. Menurut Sudjoko (2001), bahwa produk keilmuan biologi

berwujud kumpulan faktafakta maupun konsep-konsep sebagai hasil dari proses

keilmuan biologi.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

21

Proses pembelajaran biologi merupakan penciptaan situasi dan kondisi

yang kondusif sehingga terjadi interaksi antara subjek didik dengan objek

belajarnya yang berupa makhluk hidup dan segala aspek kehidupannya. Melalui

interaksi antara subjek didik dengan objek belajar dapat menyebabkan

perkembangan proses mental dan sensori motorik yang optimal pada diri siswa.

Mata pelajaran biologi di SMA merupakan kelanjutan IPA di SMP yang

menekankan pada fenomena alam dan penerapannya meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

1. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk

hidup, hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan

perubahan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

2. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ

tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konsep sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat.

3. Proses yang tejadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,

evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4. Pembelajaran biologi di sekolah menengah juga harus memperhatikan

karakteristik perkembangan peserta didik yang sedang berada pada

periode operasi formal. Periode ini yang berkembang pada peserta didik

adalah kemampuan berpikir secara simbolis dan bisa memahami hal-hal

yang bersifat imajinatif (dari abstrak menuju konkrit). Dalam hal ini

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/3844/3/ORIN RATNA PUSPITASARI BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... Strategi pembelajaran

22

harus diperhatikan karena peserta didik mempunyai kemampuan

berpikir yang berbeda satu sama lain.

2.7 Penelitian Terkait

Menurut Rianawaty (2014) dalam jurnalnya bahwa model pembelajaran

kreatif-produktif dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar IPA siawa

kelas VIII SMP Negeri Magelang. Sementara Menurut Oya & Budiningsih (2014)

dalam jurnalnya bahwa model pembelajaran kreatif dan produktif dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia di

kelas V SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta.. Sedangkan Yennita (2009) model

pembelajaran kreatif-produktif dapat meningkatkan hasil belajar Fisika pada

aspek keterampilan psikomotor dan sosial siswa kelas X MAN 1Pekanbaru.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Orin Ratna Puspitasari, FKIP UMP, 2017