bab ii landasan teori a. tinjauan tentang...

23
15 BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENGAJAR 1. Pengertian kompetensi pedagogik guru dalam mengajar Secara umum, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh suatu profesi dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1 butir 10). Louise Moqvist (2003) mengemukakan bahwa “competency has been defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work. Sementara itu, dari Trainning Agency sebagaimana disampaikan Len Holmes (1992) menyebutkan bahwa : ” A competence is a description of something which a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a description of an action, behaviour or outcome which a person should be able to demonstrate.” 1 Dari kedua pendapat di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan. 1 Sudrajat, Akhmad. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru. Available on : http: www.psb-psma.org/ content/blog/peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru (accessed 12 November 2008)

Upload: others

Post on 16-Mar-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A TINJAUAN TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR

1 Pengertian kompetensi pedagogik guru dalam mengajar

Secara umum kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan

dan perilaku yang harus dimiliki dihayati dan dikuasai oleh suatu profesi dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya (Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 butir 10)

Louise Moqvist (2003) mengemukakan bahwa ldquocompetency has been

defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work

Sementara itu dari Trainning Agency sebagaimana disampaikan Len Holmes

(1992) menyebutkan bahwa rdquo A competence is a description of something which

a person who works in a given occupational area should be able to do It is a

description of an action behaviour or outcome which a person should be able to

demonstraterdquo1

Dari kedua pendapat di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa

kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya

dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan berupa kegiatan

perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan

1Sudrajat Akhmad Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kompetensi Guru Available on http wwwpsb-psmaorg contentblogperan

kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru (accessed 12 November

2008)

16

Agar dapat melakukan (be able to do) sesuatu dalam pekerjaannya tentu

saja seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan

(knowledge) sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang

pekerjaannya

Mengacu pada pengertian kompetensi di atas maka dalam hal ini

kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya

dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya baik berupa

kegiatan berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

1 Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g)

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya

2 Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang (a)

mantap (b) stabil (c) dewasa (d) arif dan bijaksana (e) berwibawa (f)

berakhlak mulia (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat (h)

17

mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara

berkelanjutan

3 Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk (a) berkomunikasi lisan dan tulisan (b) menggunakan

teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional (c) bergaul secara

efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga kependidikan

orangtuawali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat

sekitar

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi (a) konsep struktur dan

metoda keilmuanteknologiseni yang menaungikoheren dengan materi ajar (b)

materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah (c) hubungan konsep antar mata

pelajaran terkait (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-

hari dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional

Berkaitan dengan kompetensi profesi guru Sagala mengemukakan sepuluh

kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu (1) menguasai landasan-landasan

pendidikan (2) menguasai bahan pelajaran (3) kemampuan mengelola program

belajar mengajar (4) kemampuan mengelola kelas (5) kemampuan mengelola

interaksi belajar mengajar (6) menilai hasil belajar siswa (7) kemampuan

mengenal dan menterjemahkan kurikulum (8) mengenal fungsi dan program

bimbingan dan penyuluhan (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran

(10) mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan (Sagala 2006 210)

18

Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar

kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat

kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)

Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

2 Sistem Keprofesian Guru

Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum

Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah

proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti

formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga

profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah

Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan

sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU

No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi

akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini

19

ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning

agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi

prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh

melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik

diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang

diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus

dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang

meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru

SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi

guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan

sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu

program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif

tentang mutu dan daya saing pendidikan

Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi

(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya

meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan

20

nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia

perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama

Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang

difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang

menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas

Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan

hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan

motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam

bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang

mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi

persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah

memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang

belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan

berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru

terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi

ketentuan

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

21

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar

Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik

Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini

mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai

uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau

menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar

dari itu sehingga hidup mereka sejahtera

Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan

pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional

apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat

profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal

ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan

obyektif

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

16

Agar dapat melakukan (be able to do) sesuatu dalam pekerjaannya tentu

saja seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan

(knowledge) sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang

pekerjaannya

Mengacu pada pengertian kompetensi di atas maka dalam hal ini

kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya

dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya baik berupa

kegiatan berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

1 Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g)

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya

2 Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang (a)

mantap (b) stabil (c) dewasa (d) arif dan bijaksana (e) berwibawa (f)

berakhlak mulia (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat (h)

17

mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara

berkelanjutan

3 Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk (a) berkomunikasi lisan dan tulisan (b) menggunakan

teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional (c) bergaul secara

efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga kependidikan

orangtuawali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat

sekitar

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi (a) konsep struktur dan

metoda keilmuanteknologiseni yang menaungikoheren dengan materi ajar (b)

materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah (c) hubungan konsep antar mata

pelajaran terkait (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-

hari dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional

Berkaitan dengan kompetensi profesi guru Sagala mengemukakan sepuluh

kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu (1) menguasai landasan-landasan

pendidikan (2) menguasai bahan pelajaran (3) kemampuan mengelola program

belajar mengajar (4) kemampuan mengelola kelas (5) kemampuan mengelola

interaksi belajar mengajar (6) menilai hasil belajar siswa (7) kemampuan

mengenal dan menterjemahkan kurikulum (8) mengenal fungsi dan program

bimbingan dan penyuluhan (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran

(10) mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan (Sagala 2006 210)

18

Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar

kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat

kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)

Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

2 Sistem Keprofesian Guru

Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum

Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah

proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti

formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga

profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah

Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan

sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU

No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi

akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini

19

ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning

agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi

prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh

melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik

diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang

diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus

dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang

meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru

SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi

guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan

sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu

program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif

tentang mutu dan daya saing pendidikan

Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi

(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya

meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan

20

nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia

perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama

Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang

difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang

menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas

Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan

hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan

motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam

bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang

mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi

persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah

memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang

belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan

berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru

terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi

ketentuan

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

21

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar

Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik

Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini

mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai

uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau

menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar

dari itu sehingga hidup mereka sejahtera

Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan

pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional

apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat

profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal

ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan

obyektif

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

17

mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara

berkelanjutan

3 Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk (a) berkomunikasi lisan dan tulisan (b) menggunakan

teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional (c) bergaul secara

efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga kependidikan

orangtuawali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat

sekitar

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi (a) konsep struktur dan

metoda keilmuanteknologiseni yang menaungikoheren dengan materi ajar (b)

materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah (c) hubungan konsep antar mata

pelajaran terkait (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-

hari dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional

Berkaitan dengan kompetensi profesi guru Sagala mengemukakan sepuluh

kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu (1) menguasai landasan-landasan

pendidikan (2) menguasai bahan pelajaran (3) kemampuan mengelola program

belajar mengajar (4) kemampuan mengelola kelas (5) kemampuan mengelola

interaksi belajar mengajar (6) menilai hasil belajar siswa (7) kemampuan

mengenal dan menterjemahkan kurikulum (8) mengenal fungsi dan program

bimbingan dan penyuluhan (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran

(10) mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan (Sagala 2006 210)

18

Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar

kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat

kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)

Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

2 Sistem Keprofesian Guru

Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum

Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah

proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti

formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga

profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah

Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan

sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU

No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi

akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini

19

ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning

agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi

prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh

melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik

diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang

diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus

dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang

meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru

SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi

guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan

sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu

program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif

tentang mutu dan daya saing pendidikan

Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi

(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya

meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan

20

nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia

perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama

Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang

difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang

menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas

Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan

hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan

motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam

bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang

mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi

persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah

memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang

belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan

berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru

terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi

ketentuan

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

21

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar

Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik

Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini

mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai

uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau

menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar

dari itu sehingga hidup mereka sejahtera

Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan

pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional

apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat

profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal

ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan

obyektif

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

18

Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar

kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat

kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)

Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

2 Sistem Keprofesian Guru

Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum

Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah

proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti

formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga

profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah

Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan

sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU

No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi

akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini

19

ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning

agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi

prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh

melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik

diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang

diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus

dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang

meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru

SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi

guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan

sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu

program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif

tentang mutu dan daya saing pendidikan

Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi

(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya

meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan

20

nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia

perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama

Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang

difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang

menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas

Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan

hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan

motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam

bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang

mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi

persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah

memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang

belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan

berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru

terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi

ketentuan

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

21

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar

Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik

Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini

mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai

uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau

menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar

dari itu sehingga hidup mereka sejahtera

Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan

pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional

apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat

profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal

ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan

obyektif

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

19

ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning

agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi

prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh

melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik

diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang

diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus

dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang

meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru

SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi

guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan

sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu

program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif

tentang mutu dan daya saing pendidikan

Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi

(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya

meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan

20

nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia

perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama

Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang

difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang

menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas

Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan

hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan

motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam

bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang

mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi

persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah

memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang

belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan

berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru

terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi

ketentuan

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

21

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar

Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik

Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini

mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai

uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau

menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar

dari itu sehingga hidup mereka sejahtera

Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan

pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional

apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat

profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal

ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan

obyektif

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

20

nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia

perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama

Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang

difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang

menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas

Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan

hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan

motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam

bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang

mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi

persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah

memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang

belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan

berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru

terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi

ketentuan

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

21

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar

Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik

Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini

mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai

uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau

menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar

dari itu sehingga hidup mereka sejahtera

Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan

pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional

apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat

profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal

ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan

obyektif

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

21

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar

Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik

Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini

mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai

uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau

menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar

dari itu sehingga hidup mereka sejahtera

Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan

pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional

apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat

profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal

ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan

obyektif

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

22

Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena

membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah

proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk

membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk

disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar

358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007

disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru

(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan

mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru

Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu

tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada

kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk

menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini

akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk

mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi

maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang

harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan

konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan

ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan

utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat

menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

23

disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah

konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan

menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh

sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk

menghadapi uji sertifikasi

Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab

guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru

untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan

kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi

menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling

luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan

berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-

satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-

psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia

akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat

Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara

antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan

pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus

Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna

mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga

dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

24

yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru

mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil

penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran

yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung

Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu

yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan

masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi

berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu

praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan

proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan

hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia

Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan

berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik

secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)

disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a

teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo

Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent

yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education

(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan

diakui kelayakannya pada bidang mereka

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

25

3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif

Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa

ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan

rdquo A competence is a description of something which a person who works in a

given occupational area should be able to do It is a description of an action

behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu

kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat

rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat

profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers

Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama

sebagai berikut

a Teachers are Committed to Students and Their performance

b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to

Students

c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning

d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience

e Teachers are Members of Learning Communities

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

26

Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi

yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang

secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan

kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara

langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut

memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik

Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan

prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-

kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih

siswa berlangsung lancar

Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri

berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain

kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas

kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter

Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi

tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai

ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

27

Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee

membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain

kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang

disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-

DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut

a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that

shape and define the work of teachers as individual profesionals

b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor

learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular

values and needs of students and analysis of the most successful practices of

teachers

c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding

teaching learning and assessment (Crowther 200937)

Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah

Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence

Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu

kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif

manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya

pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad

21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi

antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

28

kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas

kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi

faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah

Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial

kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan

mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara

efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan

dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi

kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru

profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar

profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

29

secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep

keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode

pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas

Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan

melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan

tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran

Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses

pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi

kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character

building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik

B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA

1 Pengertian Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi

menurut kamus Umum Bahasa Indonesia

Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2

Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah

dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan

Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang

dicapai mendekati apa yang diharapkan

2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn

Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

30

Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai

dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah

belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari

keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan

psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah

hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan

sebelumnya3

Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang

sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar

adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut

adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan

lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar

Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar

adalah sebagai berikut

1 Perubahan yang terjadi secara sadar

2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar

3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif

Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan

masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat

3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

11

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

31

sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan

mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan

pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam

arti prestasi belajarnya

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi

dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak

dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa

kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari

setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak

didik orang tua dan masyarakat lingkungannya

Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau

ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila

nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi

maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu

tertinggi5

Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta

didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai

apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di

sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta

4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal

18

5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka

Jakarta 1987 hal 42

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

32

didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif

afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah

yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif

dan produktif

2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar

adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai

hasil pada anak yang pasif dalam belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi

a Fisik anak didik

b Faktor mental psyichologis anak didik

2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik

a Faktor alam fisik

b Faktor sosial psyichologi 6

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut

1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)

Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri

anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-

macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak

sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara

a Faktor Fisik

(1) Kesehatan

6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989

hal 36

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

33

Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik daripada anak yang kurang sehat

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak

didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia

diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)

b Faktor mental psykologis

Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan

atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara

lain

(1) Kemauan

Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang

tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari

sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang

keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik

(2) Motivasi

Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada

diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk

menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang

serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu

pengetahuan

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

34

Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne

dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar

menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern

Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam

(a) Kontinyuitas

(b) Latihan

(c) Penguatan7

Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang

hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang

dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar

karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa

pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak

ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru

harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses

Belajar Mengajar

(4) Penguatan (reinforcement)

7 Ibid hal 38

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

35

Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi

perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian

hadiah dan lain lain

Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya

menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut

berbunyi

Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan

responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8

Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik

penguatan positif maupun penguatan negatif

C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM

MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI

IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan

berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau

ditunjukkan

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan yaitu

8 Ibid hal 38

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

36

Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan

kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan

kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang

memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas

keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan

sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi

kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap

proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya

tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan

lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap

mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG ...repository.stitradenwijaya.ac.id/619/3/bab2.pdfpsma.org). Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi Jika guru tidak

37

kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak

memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi

Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar

siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri