bab ii landasan teori a. gambaran singkat surah yasindigilib.uinsgd.ac.id/9502/4/5_bab2.pdf ·...
TRANSCRIPT
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambaran Singkat Surah Yasin
Yasin dibuka dengan huruf “ya” dan “sin” atau yang dikenal dengan huruf
muqatta’ah. Menurut Zamakhsyari, ada 29 surah yang terdapat di dalam al-Qur’an yang
di awali dengan huruf muqatta’ah. Dari 29 surah tersebut ada 14 macam huruf hijaiyah,
dan dalam hal ini Allah tidak menjelaskan arti yang dimaksud oleh huruf-huruf tersebut,
sehingga spekulasi para mufassir bervariasi dalam menakwilkan huruf-huruf tersebut.1
Banyak sekali perdebatan atau perbedaan dalam memberikan makna yang
terkandung di dalam huruf-huruf muqatta’ah. Ada sebagian ulama yang berpendapat
bahwa huruf muqatta’ah merupakan sebuah kemukjizatan yang terdapat di dalam al-
Qur’an untuk diperlihatkan kepada bangsa Arab. Mereka yang berbahasa Arab sehari-
hari, budaya mereka, namun mereka sendiri tidak bisa memaknai apa sebenarnya maksud
dari huruf-huruf muqatta’ah. Ada juga yang mengatakan bahwa huruf-huruf muqatta’ah
sebagai tanbih (perhatian) bagi pendengar agar mendegarkannya.2 Salah satu cara Allah
untuk menarik perhatian manusia bahwa pada ayat-ayatnya (kalamullah) ada sesuatu
yang menakjubkan yang ingin disampaikan.
1Sofyan Anwar Mufid, Rahasia Huruf-Huruf Pembukaan Surah dalam Al-Qur’an, (Bandung:
Arfino Raya, 2011), 48 2Sofyan Anwar Mufid, Rahasia Huruf-Huruf Pembukaan Surah dalam Al-Qur’an, (Bandung:
Arfino Raya, 2011), 55
20
Huruf-huruf yang dipakai dalam pembukaan surah dengan tidak diulang-ulang
ada 14 atau separuh dari huruf hijaiyah itu sendiri. Karenanya para mufassir berkata
“disebut fatihah-fatihah surah di dalam al-Qur’an adalah untuk menunjukan bahwa al-
Qur’an tersusun dari huruf-huruf hijaiyah yang telah dikenal dan sebagainnya terdiri dari
satu huruf hijaiyah saja. Sedangkan sebagian yang lain yang terdiri dari satu huruf agar
nyata kepada bangsa Arab bahwa al-Qur’an diturunkan oleh Allah dengan menggunakan
huruf-huruf yang mereka kenal dan mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari. Ini
merupakan bukti kelemahan mereka dalam mendatangkan susunan ayat atau kata yang
serupa dan semisal dengan yang tercantum di dalam al-Qur’an.3
Huruf-huruf hijaiyah yang berada di bagian awal surah pada al-Qur’an merupakan
salah satu bukti atau mukjizat yang menjelaskan bahwa Rasulullah benar-benar menerima
wahyu dari Allah melalui perantara malaikat Jibril. 4 sekaligus menafikan bahwa ayat
yang terdapat di dalam al-Qur’an karangan Rasul sendiri. Padahal Rasulullah diutus
dalam keadaan ummi (tidak bisa tulis baca) dan nabi berbicara tidak berlandaskan pada
hawa nafsunya melainkan wahyu yang langsung datang dari Allah.
Berbagai penafsiran mulai bermunculan dalam menafsrikan ayat pertama pada
Surah Yasin. Ibnu Jarir menegaskan dalam tafsirnya, bahwa menurut Ibnu Abbas dalam
satu riwayat, bahwa kalimat yaasiin itu adalah satu sumpah yang dipakai Allah SWT.
Menurut riwayat tersebut, itu merupakan salah satu nama Allah. Qatadah mengatakan
bahwa yaasiin merupakan salah satu dari nama al-Qur’an. Dalam tafsir Syaukani pun,
3M. Hasbi ash-Shiddieqy, Ilmu-Ilmu al-Qur’an, Semarang; Pustaka Rizki Putra, 2009), 116 4Nur Faizin Muhith, Ayo Yasinan; Membaca dan Memahami dahsyatnya Surah Yasin, (Surakarta:
Sajada, Januari 2013), 50
21
menurut Khalil dan Sibawaihi yaasiin adalah semata-mata nama Surah. Sedangkan
menurut Sa’id bin Jubair, Yasin merupakan salah satu nama Nabi Muhammad SAW dan
menurut beliau juga, arti yaasiin adalah hai manusia, namun itu merupakan dari dokumen
lama. Apakah sampai sekarang bahasa yang terpakai di Ethiopia itu masih digunakan atau
tidak belumlah diketahui. Al-Zajjaj pun menguatkan makna yaasiin dengan “ya
Muhammad”.
Oleh sebab itu, yang terbanyak ahli tafsir membawa artinya kepada nama Nabi
Muhammad SAW. Dan kalau dikatakan bahwa artinya adalah “hai manusia” maka
manusia yang dimaksud di sana adalah Nabi Muhammad. Oleh sebab itu, bersama dengan
dua huruf di pangkal Surah Thaahaa keduanya disebutkan orang menjadi nama dari nabi
kita. Maka orang yang memakai nama “Muhammad Yaasiin” dan “Muhammad
Thaahaa”. Di tulisan indah untuk menghiasi dinding Masjid Nabawi di Madinah, orang
menuliskan nama-nama Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan nama Thaahaa
dan Yaasiin.5
Karakter ya dan sin adalah jahr (terang) sekaligus hams (membisik), namun dua
huruf tersebut tidak terlalu lemah suaranya, dan juga tidak terlalu keras terdengarnya.
Diibaratkan dengan hati manusia yang tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lemah.
Dapat diketahui bahwasannya hati yang sehat merupakan hati yang bening, bersih,
tidak begitu lembek dan juga tidak bergitu kaku. Atau bisa dikatakan tidak keras seperti
batu dan tidak cair seperti air. Sehingga ia dapat menerima pancaran keimanan dengan
mudah dan tidak cepat hilang tanpa meninggalkan jejak atau bekas.
5 Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta: Gema Insani, 2005) jilid ke-7 hlm. 400
22
Surah Yasin terdiri dari 83 ayat yang terletak pada Surah ke-36 pada susunan al-
Qur’an. Meskipun Surah ini tidak berisikan ayat-ayat yang panjang seperti hal nya yang
terdapat pada Surah al-Baqarah, al-Maidah, an-Nisa dan Surah-Surah al-Qur’an lainnya,
tetapi ia memiliki kedalaman makna tersendiri bagi pembaca terutama bagi orang-orang
yang mentadabburinya. Sebagaimana yang diucapkan Sayyid Qutub dalam tafsirnya Fi
Zhilal al-Qur’an, “intonasi bacaan ayat-ayat yang pendek itu memberikan tekanan-
tekanan khusus, sehingga mampu menyentuh perasaan dan memberikan titik-titik tekan
terhadap pesan-pesan yang digambarkan di dalamnya.”6
Menangkap paparan Sayyid Qutub tersebut, dapat dibayangkan bahwa di balik
ayat-ayat yang pendek yang tercantum pada Surah Yasin, dapat ditemukan hal-hal baru
yang akan menggugah hati sebagai pembaca jika dapat memaknai atau menemukan
kandungan dari ayat- ayatnya. Seseorang yang hatinya dipenuhi oleh al-Qur’an akan
sangat peka dengan apa yang terkandung di dalam ayat al-Qur’an dan akan menjadikan
al-Qur’an sebagai semangat dalam menjalani kehidupan.
Surah Yasin tergolong pada surah-surah Makiyyah7 yang diturunkan setelah
Surah Jin. Dinamai dengan “Yasin” karena surah ini dimulai dengan kata “YaaSiin”.
Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa Surah
al-Qur’an, maka demikian pulalah Surah Yasin yang bermakna bahwa Allah
mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal penting antara
6Nur Faizin Muhith, Ayo Yasinan; Membaca dan Memahami dahsyatnya Surah Yasin, (Surakarta:
Sajada, Januari 2013), 11 7Makkiyah adalah surah-surah yang diturunkan di Makkah, dan Madaniyyah adalah surah-surah
yang diturunkan di Madinah
23
lain; Allah bersumpah dengan al-Qur’an bahwa nabi Muhammad SAW benar-benar
seorang rasul yang diutus kepada kaum yang pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.8
Surah Yasin memiliki nama lain, di antaranya, Surah al-Muammimah (Surah yang
menyelimuti pemiliknya dengan kebaikan di dunia maupun di akhirat dan menjaganya
dari musibah-musibah yang ada di dunia dan di akhirat). Nama lainnya dari Surah Yasin
adalah Surah ad-dafi’ah ( Surah yang menepiskan atau menjauhi segala keburukan atau
sesuatu yang berbahaya dari pemiliknya). Dan ada juga nama lain dari Surah ini adalah
al-Qadhiyah (Surah yang memenuhi segala yang dibutuhkan).9
Ada sebuah hadits yang menjelaskan tentang nama lain dari surah Yasin seperti
yang disebutkan di atas, yakni sabda Rasulullah yang berbunyi;
Rasulullah bersabda, “Surah Yasin disebut al-Mu’ammimah, yang menyelimuti
pemiliknya dengan kebaikan dunia dan akhirat, melawan bencana dunia dan akhirat,
serta menepis darinya gejolak akhirat. Ia juga disebut ad-Dafi’ah dan al-Qadhiyah yang
menolak dari pemiliknya segala keburukan dan memenuhi semua keperluan. Barang
siapa membacanya, maka sebanding 20 kali haji dan yang mendengarnya sebanding
dengan infak 1000 penawar, 1000 cahaya , 1000 keyakinan, 1000 berkah, dan 1000
rahmat, dan akan dihilangkan darinya semua dengki dan penyakit”.10
Memahami konteks hadits di atas, dapat dikatakan bahwa beribu-ribu kebaikan
ada pada Surah Yasin. Surah yang hanya terdiri dari dari 83 ayat namun memiliki beribu
kebaikan. Pantaslah manusia yang merugi itu salah satunya adalah orang-orang yang
8Achmad Sunarto, Fadhillah dan Khasiat Surah Yasin, al-Waqiah, dan al-Mulk, (Surabaya:
Mutiara Ilmu, 2009), 13 9Nur Faizin Muhith, Ayo Yasinan; Membaca dan Memahami dahsyatnya Surah Yasin, (Surakarta:
Sajada, Januari 2013), 11 10Hadits ini diriwayatkan Ibnu Dharis, al-Khatib, dan al-Baihaqy, dari Abu Bakar ash-Shiddiq.
Namun, hadits ini adalah hadits munkar dan dilemahkan oleh at-Tarmidzi. Bahkan, menurut Imam asy-
Syaukani, hadits ini kemungkinan besar hadits Maudhu’ yang tidak layak jika dinisbatkan kepada
Rasulullah.
24
tidak menyempatkan dirinya untuk melantunkan ayat suci al-Qur’an termasuk tidak
menyempatkan diri untuk membaca Surah Yasin.
B. Keutamaan Membaca al-Qur’an Secara Umum dan Yasin Secara Khusus
1. Keutamaan Membaca al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada Rasulullah SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai pedoman
dalam menjalani kehidupan di dunia dan nanti di akhirat. Diturunkannya al-Qur’an
merupakan salah satu bentuk bukti kasih sayang Allah kepada hambanya, agar
hambanya tidak tersesat dan berjalan di arah yang benar. Namun kebanyakan
manusia yang tidak bisa menerima kebenaran al-Qur’an, mereka tersesat dan
hatinya telah dibutakan oleh Allah.
Al-Qur’an langsung dijaga oleh Allah SWT. Hal ini terbukti dengan tidak
adanya perubahan sedikitpun dalam lafalnya dari awal diturunkannya ayat-ayat
tersebut hingga detik ini. Berbeda halnya dengan kitab suci yang lain yang sudah
mengalami perubahan-perubahan dari kitab aslinya.
Suatu kewajiban bagi umat Islam untuk mempercaya kitab suci al-Qur’an
karena ini termasuk salah satu rukun keimanan yang harus dimiliki umat muslim.
Mempercayai dalam arti mengimani bahwa al-Qur’an benar datang dari Allah,
membacanya, mentadabburinya dan mengamalkan isi kandungan dari ayat-ayat al-
Qur’an.
Merupakan suatu keharusan bagi hamba Allah untuk membaca al-Qur’an di
setiap hari-harinya. Setelah membacanya, langkah berikutnya yang harus diambil
25
adalah mentadabburinya dan mengamalkannya dalam keseharian. Tadabbur
merupakan kegiatan merenungkan dan memahami maknanya sesuai dengan
petunjuk shalaf shalih.
أتل ماأوحي إليك من الكتاب
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Qur’an)
(Q.S al-Ankabut: 45)
Al-Qur’an langsung dijaga oleh penciptanya yakni Allah SWT. Yang
merupakan suatu bukti kekuasaannya. Allah berjanji untuk menjaga al-Qur’an
dari penyimpangan dan perubahan seperti yang telah terjadi pada kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya. Al-Qur’an juga terjaga dan tersimpan di dada para
penghapal al-Qur’an dari berbagai penjuru dunia.11 Tidak ada yang lebih
sempurna penjagaannya melainkan Allah yang maha menjaga. Jika itu telah
diucapkan oleh Allah, maka Allah tidak akan mengingkari ucapan tersebut.
Ada beberapa hal yang menjadi keutamaan dari membaca al-Quran
menurut Sunnah Rasulullah, yakni, menjadikan kita sebagai manusia yang
terbaik, memberikan kenikmatan tersendiri bagi para pembacanya, menjadikan
bacaannya sebagai syafaat di hari kiamat nanti, mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT karena Allah menilai atau memberikan pahala dari setiap
huruf yang dilantunkan, dikumpulkan nanti pada hari kiamat bersama para
malaikat, dan keutamaa-keutamaan lainnya yang sangat besar.12
11Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali, “Keutamaan Membaca al-Qur’an dan Menghapal al-Qur’an”,
dalam Mediator, 2 12Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali, “Keutamaan Membaca al-Qur’an dan Menghapal al-Qur’an”,
dalam Mediator, 3-4
26
Salah satu impian umat Islam adalah bisa berkumpul bersama para
malaikat dan Rasul di hari kiamat, mendapatkan naungan dimana tidak ada lagi
naungan, memiliki teman ketika tidak ada lagi yang mampu menemani di hari
akhir nanti. Dimana orang-orang sudah tidak saling peduli satu sama lain. Hal
yang bisa dilakukan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan membaca al-
Qur’an. Ini akan menjadi amalan manusia yang akan menemaninya nanti.
Keutamaan membaca al-Qur’an disertai dengan mentadabburinya jika
dibandingkan dengan tanpa mentadabburinya memiliki keutamaan yang sangat
berbeda jauh. Sahabat Ibnu Abbas pernah menegaskan bahwa seandainya beliau
berkenan mengkhatamkan al-Qur’an sekali atau dua kali khatam dalam satu
malam, tentu dia akan melakukannya. Namun Ibnu Abbas lebih senang jika bisa
membaca satu surah saja dari al-Qur’an, tetapi dengan mengetahui dan mengerti
makna dan kandungannya, yaitu dengan mentadabburi ayat-ayatnya.13
Sungguh banyak hadits-hadits yang menunjukkan kelebihan-kelebihan al-
Qur’an dan keagungannya. Diantaranya ada yang berhubungan dengan
keutamaan mempelajari dan mengajarkannya, ada yang berhubungan dengan
keutamaan-keutamaan membaca dan memperhatikannya, dan ada pula yang
berhubungan dengan keutamaan tentang penghafalan dan pemantapannya.
Sebagaimana banyak yang tertera di dalam al-Qur’an bagi hamba-hamba Allah,
13Nur Faizin Muhith, “Ayo Yasinan; Membaca dan Memahami Dahsyatnya Surah Yasin”,
(Surakarta: Sajada, Januari 2013), 39
27
begitu juga orang mukmin yang mau mendengarkan ketika ayat al-Qur’an
dilantunkan.
Allah melipatkan gandakan kebaikan (pahala) bagi orang yang membaca
al-Qur’an. Allah tidak menghitung kebaikan tersebut dengan hitungan per ayat,
per kalimat, dan tidak juga perkata. Tetapi Allah menghitung kebaikan dari setiap
huruf dari ayat al-Qur’an yang dibaca sampai sepuluh kali kebaikan. Sebagaimana
sabda Rasulullah yang diriwayatkan dari at-Tarmidzi yang berbunyi;
رأ حرفا من قعن عبد هللا إبن مسعود رضي هللا عنه قال : قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم : من
حرف و ميم كتاب هللا فله به حسنة و الحسنة بعشر أمثالها ال أقول الم حرفا و لكن ألف حرف و الم
حرف
“dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah
shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barang siapa membaca satu huruf dari
kitabullah, maka dia mendapatkan satu kebaikan, dan kebaikan itu
dilipatgandakan sepuluh yang serupa. Aku tidak mengatakan bahwa alif lam
mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”14
Seyogyanya bagi orang yang mempelajari al-Quran agar berbudi pekerti dan
berakhlak Qur’ani yang tujuannya di samping mempelajari ilmu ini adalah untuk
mendapatkan keridhaan dari Allah dan kebahagiaan di hari kiamat nanti. Akhlaq
al-Qur’an adalah akhlaq yang langsung dituntun oleh Allah dan Rasulullah. Akhlaq
yang baik (akhlaq al-Karimah) yang tertuju kepada perbuatan yang mulia dan jauh
dari perbuatan tercela. Secara tidak langsung Allah memerintahkan kita untuk
14Ahmad Lutfi Fathullah, al-Qur’an al-Hadi, (Jakarta: Pusat Kajian Hadits) Bab Fadhillah
Membaca al-Qur’an Secara Umum. Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Tarmidzi (hadits no. 2835),
beliau berkata: hadits ini Hasan
28
berakhlak mulia sebagaimana yang dituntunkan Allah di dalam firmannya. Al-
Qur’an akan menjadi sebuah perhiasan manusia di akhirat nanti jika seseorang
mampu berakhlak dengan semua yang telah diatur di dalam al-Qur’an dan ikhlas
membacanya. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:
“Abu Hurairah radiyallahu anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: pada hari
kiamat nanti al-Qur’an akan datang dan berkata: wahai tuhan berilah ia
perhiasan. Maka disampaikanlah mahkota kemuliaan. Kemudian al-Qur’an
berkata lagi: wahai tuhan tambahkanlah. Maka dipakaikanlah perhiasan kemulian.
Kemudian al-Qur’an berkata lagi: wahai tuhan ridhoilah ia. Maka tuhan pun
meridhoiny. Kemudian dikatakan kepadanya bacalah dan naiklah! Maka untuk
setiap ayat dibacanya akan ditambahkan satu kebaikan.”15
Membaca al-Qur’an merupakan pekerjaan yang utama, yang mempunyai
berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan membaca bacaan
yang lain. Sesuai dengan arti al-Qur’an secara etimologi adalah bacaan karena al-
Qur’an diturunkan memang untuk dibaca. Banyak sekali keistimewaan bagi orang
yang ingin menyibukkan dirinya untuk membaca al-Qur’an.16
Ayat pertama yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad juga
merupakan suatu anjuran untuk membaca dan di dalamnya terdapat maksud untuk
mentadabburi ayat-ayat Allah. Kata iqra yakni bacalah.
Syeikhul Islam Ibnu Taymiyyah mengemukakan: “Barang siapa yang
tidak mau membaca al-Qur’an berarti ia menghindariny dan barang siapa
membaca al-Qur’an namun tidak menghayati maknanya maka berarti pula
15Ahmad Lutfi Fathullah, al-Qur’an al-Hadi, (Jakarta: Pusat Kajian Hadits) Bab Fadhillah
Membaca al-Qur’an Secara Umum. Hadits Shahih diriwayatkan oleh at-Tarmidzi (hadits no. 2839), beliau
berkata hadits ini Hasan 16Abdul Majid Khan, Praktikum Qiraat : Keanehan Bacaan al-Qur’an Qiraat Ashim dari Hafash,
(Jakarta: Amzah, 2013)
29
menghindarinya. Dan barang siapa pula yang membaca al-Qur’an serta
menghayati artinya tetapi tidak mau mengamalkan isinya atau kandungannya
maka ia pun berarti menghindarinya”.17
2. Keutamaan Surah Yasin
Sebuah Negara tentunya memiliki Ibu Kota. Suatu lokasi yang ditempati
oleh manusia tidak akan dianggap sebagai sebuah Negara jika saja tidak memiliki
Ibu Kota. Indonesia memiliki Ibu Kota yang bernama Jakarta. Malaysia juga
memiliki Ibu Kota yang bernama Kuala Lumpur.
Begitulah perumpaan dari Surah Yasin jika dinilai dari sebuah Negara. Di
dalam Surah yasin dijelaskan dan dipaparkan arah dan tujuan dari kandungan-
kandungan al-Qur’an dan kemana hendaknya kita sebagai umat Islam dan hamba
Allah SWT dalam menentukan arah tujuan hidup ini.
Jika diibaratkan kepada anggota tubuh, Yasin berposisi sebagai jantung
manusia. Jantung membuat organ tubuh dan fisik manusia bekerja sesuai pada
fungsinya. Jantung berdetak dan mengalirkan darah ke segala tubuh serta
membuat urat nadi berdenyut. Jantung memiliki posisi sentral dan sangat
dibutuhkan untuk kehidupan manusia. Begitulah Yasin yang berposisi sebagai
Jantungnya al-Qur’an.18
17Mohammad Aly Ash-Shabuni, Pengantar Studi al-Qur’an (at-Tibyan), (Bandung: al-Ma’arif,
1996), 22
18Nur Faizin Muhith, Ayo Yasinan; Membaca dan Memahami dahsyatnya Surah Yasin, (Surakarta:
Sajada, Januari 2013), 37
30
Rasulullah pernah bersabda yang mengatakan bahwa Yasin merupakan
jantungnya al-Quran di dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bazzar yang
berbunyi;
إن لكل شيئ قلبا و قلب القرآن يس
“sesungguhnya segala sesuatu memiliki jantung, dan jantung al-Qur’an adalah Surah
Yasin”. (HR. Al-Bazzar)
Hadits di atas sebagai penguat bahwa Yasin memiliki posisi yang sangat
besar di dalam al-Qur’an. Seseorang akan mendapatkan faidah yang besar ketika
mampu memahami isi kandungan Surah Yasin dengan benar. Dengan memahami
kandungan dari Surah Yasin, manusia akan menemukan atau mendapatkan sebuah
jalan yang baik dalam menjalani kehidupannya.
Selain memposisikan Yasin sebagai jantung, Yasin juga dapat diposisikan
sebagai hati yang juga mempunya peran penting bagi tubuh. Dengan hati juga
manusia mengambil sebuah langkah karena hati memberikan tanda-tanda bahwa
hal-hal itu sepatutnya diambil atau dilaksanakan dan ditinggalkan. Rasulullah
pernah berkata kepada salah seorang sahabat yang bernama Wabishah bin
Ma’bad, tatkala ia bertanya bagaimanakah seseorang bisa merasakan dan menilai
bahwa sesuatu itu baik ataukah buruk, Rasulullah menjawab dalam sebuah hadits
yang artinya “ bertanyalah kepada hatimu, kebaikan adalah sesuatu yang tenang
di dalam hati, sedangkan kejelekan adalah yang meragukan di dalamnya.” (HR.
Imam Ahmad) 19
19Nur Faizin Muhith, Ayo Yasinan; Membaca dan Memahami dahsyatnya Surah Yasin, (Surakarta:
Sajada, Januari 2013), 38
31
من قرأ يس في ليلة إبتغاء وجه هللا غفر له في تلك ليلة
“Barang siapa membaca surah Yasin dalam suatu malam karena mencari ridha Allah,
maka dia akan diampuni pada malam itu.” (HR. Baihaqi dan lain-lain)
Hadits ini menurut Ibnu Katsir memiliki sanad yang jayyid (baik). Betapa
mulianya bisa membaca Surah Yasin di setiap malam, maka Allah berkenan untuk
menghampus dosa-dosa manusia yang sangat banyak. Ini merupakan bukti kasih
sayang Allah terhadap hamba-hambanya. Sungguh mulianya manfaat dari surah
Yasin, dengan membacanya saja sudah diampuni apalagi dengan mentadabburi
ayat-ayatnya.
Ayat- ayat yang terdapat di dalam surah Yasin berbicara tentang tuhan,
perihal kenabian baik dari segi perihal diutusnya para nabi, tanda-tenda kekuasaan
Allah SWT yang terdapat di jagad raya ini, perihal hari kebangkitan dan
kenikmatan yang terdapat di surga dan kesengsaraan yang terdapat di hari
kiamat.20
Saat Rasulullah melakukan dakwah, juga dikisahkan dalam Surah Yasin.
Ketika Rasul berdakwah di Mekkah dengan gigih dan semangat, dan hanya sedikit
dari orang-orang yang terketuk hatinya untuk masuk Islam. Ditegaskan di dalam
Surah Yasin kepada Rasulullah bahwasannya beliau dan manusia lainnya
diberikan tanggung jawab dan amanah dalam berdakwah untuk mengembangkan
agama Islam ini. Sekeras apapun batu kekafiran yang menyumbat hati mereka,
pasti akan ada batu yang mudah hancur dan lebur. Sebuah batu yang slalu dijatuhi
tetesan air, lama kelamaan batu itu akan berlambung dan mampu menampung air
20Mohsen Qaraati, Seri Tafsir Untuk Anak Muda : Surah Yasin, ( Jakarta: al-Huda, 2005), 11
32
yang menetes di atasnya. Begitupun juga hati manusia jika selalu ditetesi ayat-
ayat al-Qur’an.
Membaca Surah Yasin memiliki banyak keutamaan, dalam satu riwayat
ada yang menyebutkan bahwa orang-orang yang membaca Surah Yasin pada
setiap malam, lalu dia meninggal maka dia seakan-akan mati dalam keadaan
syahid. Dalam riwayat lain juga dikatakan bahwa orang orang yang membaca
Surah Yasin, dimudahkan oleh Allah segala urusannya.
ر ي يسر يومه حتى يمسي و من قرأها في صدعن ابن عباس قال : من قرأ يس حين يصبح أعط
ليلته أعطي يسر ليلته حتى يصبح
“Ibnu Abbas berkata, “barang siapa membaca surah Yasin pada waktu pagi, maka akan
diberi kemudahan di hari itu hingga sore. Dan barang siapa membacanya di awal malam,
maka dia akan diberi kemudahan di malam itu hingga pagi.” (HR. Ad-Darimy)
Berbicara mengenai Surah Yasin, di Indonesia surah ini sudah sangat
popular dan sangat dikenal di lingkungan masyarakat. Bahkan hampir semua
masyarakat di Indonesia menggelar pengajian pembacaan Surah Yasin setiap
malam jumat. Terlepas dari diisyaratkan tradisi tersebut (baik secara sendiri-
sendiri atau bersama), tradisi atau kebiasaan ini sudah mengakar di masyarakat.21
Ketimbang melarang secara frontal dan keras mengenai kebiasaan atau
tradisi yang telah terjadi di masyarakat tersebut, lebih baik kita memberikan
kejelasan atau pemahaman kepada masyarakat secara perlahan mengenai
kandungan dari Surah Yasin. Karena tidak mudah untuk memberikan pemahaman
21Muhammad Said, Pesona Surah Yasin, ( Jakarta: Gema Insani, 2008), ix
33
karena memang tradisi tersebut sudah dilakukan dalam waktu yang lama. Karena
kebanyakan mereka melakukan suatu tradisi atau kebiasaan dari turun temurun.
Yasinan merupakan suatu hal yang sudah familiar di tengah-tengah
kehidupan masyarakat, terutama bagi masyarakat perkampungan dan pedesaan.
Namun tidak menutup kemungkinan juga trend atau kebiasaan Yasinan telah
masuk ke dalam lingkup perkotaan. Yasinan yang merupakan sebuah kegiataan
yang sering dilakukan pada malam jumat yang dilaksanakan oleh bapak-bapak,
ibu-ibu bahkan sampai kepada remaja dan anak-anak. Pembacaan Surah Yasin
biasanya diiringi dengan tahlilan (pembacaan kalimat tauhid) untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT sang maha pencipta.
Melihat proses kegiataan yasinan pada malam jumat, kegiatan ini
bertujuan untuk mengirimkan doa kepada arwah-arwah yang telah wafat. Seperti
halnya mengirimkan doa bagi almarhum orang tua, keluarga, dan orang-orang
terdekat. Doa-doa yang dipanjatkan ketika Yasinan juga terarah kepada diri
sendiri dan lingkungan tempat tinggal agar selalu diberi keselamatan oleh Allah
SWT. Masyarakat memahami kandungan dari Surah Yasin secara positif
walaupun tidak begitu mengetahui kandungan dari setiap ayat yang terdapat di
dalam surah tersebut.
Surah Yasin yang terdapat di dalam kitab suci al-Qur’an, diyakini
memiliki nilai pahala yang tinggi bagi pembacanya. Surah Yasin juga diyakini
dapat mendatangkan keberkahan dan kedamaian bagi kehidupan masyarakat.
34
secara umum, pembacaan al-Qur’an, salah satunya adalah surah Yasin merupakan
suatu kewajiban bagi umat Islam.
Pengajian Yasinan dijadikan sebagai sebuah wadah untuk berdakwah
dalam mengembangkan nilai-nilai Islami bagi kehidupan masyarakat.
Pengembangan terhadap kajian Yasin secara substansi tidak hanya diarahkan
kepada pembacaan teks ayatnya saja, tetapi juga kepada esensi dan filosofi dari
nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.22
C. Gambaran Singkat Ritual Keagamaan
Ritual merupakan sebuah tata cara atau kegiatan yang dinilai mempunyai sesuatu
yang tergolong keramat yang dilakukan oleh sekelompok umat beragama yang ditandai
dengan adanya unsur dan komponen seperti adanya waktu pelaksanaan ritual, adanya
tempat-tempat diselenggarakannya ritual tersebut, alat-alat, dan orang-orang yang
menjalankannya.23Ritual merupakan sesuatu yang berkenaan atau bersangkutan dengan
ritus, yakni tata cara dalam upacara keagamaan atau dapat dimaksudkan dengan tatacara
pengaplikasian agama dalam agama Islam.24 Ritual merupakan kata sifat dari rites yang
mana dalam bahasa Indonesia atau Melayu tertulis dengan ritus dan ada yang mengatakan
sebagai kata benda.
Jika dinilai dari makna kata sifat, maka ritual bermakna segala sesuatu yang
berkaitan dengan upacara keagamaan. Namun jika dinilai dari kata benda maknanya
22Hayat, “Pengajian Yasinan Sebagai Strategi Dakwah NU dalam Membangun Mental dan
Karakter Masyarakat”, dalam Mediator, Vol. 22, No. 2, November 2014, 304 23Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, (Jakarta; Dian Rakyat, 1985), 56 24Fadli Ismail Sholeh, “ Pengamalan Islam Dalam Bidang Ritual dan Prilaku Sosial pada
(MITAPASA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2013” dalam Mediator, 7
35
adalah segala sesuatu yang bernilai upacara keagamaan. Yang mana hal ini bersangkutan
dengan supranatural dan sacral yang sering disangkutpautkan dengan ibadah, doa,
kebaktian dan acara sacral lainnya.25
Ritual keagamaan atau ritus erat hubungannya dengan upacara-upacara adat. Ritus
adalah alat manusia religious dalam melakukan perubahan, terkadang ia juga dikatakan
sebagai symbol keagamaan. Ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh suatu penduduk
atau masyarakat berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh penduduknya. Maka
kepercayaan seperti inilah yang menjadikan manusia melakukan berbagai macam
kelakuan dan tingkah laku.
Menurut Turner, ritus-ritus yang diadakan oleh suatu masyarakat merupakan
penampakan dari keyakinan religius. Ritus-ritus yang dilakukan itu mendorong orang-
orang untuk melakukan dan menaati tatanan social tertentu. Ritus-ritus tersebut juga akan
memberikan motivasi pada nilai-nilai pada tingkat yang paling dalam.26 Seseorang akan
dipaksa untuk bergerak dengan sendirinya ketika suatu lingkungan melakukan sebuah
ritual yang ritual tersebut telah berjalan lama di daerah tersebut.
Dengan adanya ritual dan tradisi yang terdapat di masyarakat, memperkuat agama
masyarakat yang menjalani ritual tersebut. Karena ritual atau tradisi yang telah
berkembang dan mentradisi akan menjadi semakin kuat ketika tradisi atau ritual tersebut
telah membudaya atau telah kuat adanya di tengah-tengah masyarakat.
25Fadli Ismail Sholeh, “ Pengamalan Islam Dalam Bidang Ritual dan Prilaku Sosial pada
Mahasiswa Pecinta Alam (MITAPASA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2013” dalam
Mediator, 11 26Winangun, Masyarakat Bebas Struktur, (Yogyakarta: Kani-sius, 1990), 67
36
Menurut para ahli antropologi, ritual juga dapat diartikan sebagai serangkaian
tingkah laku yang selalu melibatkan agama yang kemudian di terapkan dan dimantapkan
melalui tradisi. Ritual bukanlah sebuah kegiatan pemujaan, melainkan suatu tindakan
yang bersifat keseharian.27 Kebiasaan-kebiasaan atau ritual ini telah melekat pada
masyarakat karena telah dilakukan sejak lama. Sesuatu yang telah berjalan lama di
lingkungan masyarakat memang mempunyai makna tersendiri bagi mereka yang
melaksanakannya.
Sedangkan makna dari ritual keagamaan itu sendiri adalah semua bentuk tindakan
manusia yang merupakan cara mereka untuk lebih dekat dengan yang ghaib (tuhan) yang
bertujuan sebuah harapan agar diberikannya kebahagiaan di dunia dan nanti setelah
kematian yang diyakini sepenuh hati atas dasar kepercayaan terhadap agama yang dianut.
Melihat paparan yang telah dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
ada tiga bentuk tujuan dengan adanya ritual tersebut. Yakni;
1. Ritual yang dilakukan merupakan sebuah bentuk tindakan untuk mendekatkan
diri kepada tuhan agar selalu diberi rahmat dan kenikmatan di dunia dan nanti
di akhirat. Terkadang proses seseorang mendekatkan diri dengan tuhannya
tidak hanya lewat shalat yang ia kerjakan, namun manusia bisa mengerjakan
ibadah yang lain atau cara yang lain selama memang apa yang diperbuatnya
diridhoi oleh Allah dan tidak keluar dari ajaran Rasul.
27Winnick, Nur Syam (2005) http://pengertianmenurutpara-ahli diakses pada tanggal 25 Desember
2017 pukul 08.30
37
2. Ritual yang telah dilakukan tersebut merupakan bentuk dan rasa syukur dari
orang-orang yang melakukannya atas apa-apa saja yang telah diberikan oleh
tuhan selama ini.
3. Ritual yang dilakukan merupakan bentuk mereka dalam mendekatkan diri
kepada tuhan sekaligus memohon ampun atas segala kesalahan dan dosa yang
telah mereka perbuat dengan harapan dapat diampuni oleh tuhan. Manusia
memiliki cara tersendiri untuk bisa menebus kesalahan dan dosa yang telah
mereka lakukan. Namun, perihal diampuni atau tidaknya dosa kita merupakan
hak mutlaknya Allah.
Ritual-ritual yang banyak dilakukan masyarakat belakangan ini, selama tidak
keluar dari panutan agama atau konteks al-Qur’an, ritual tersebut tidak menjadi per-
masalahan di tengah masyarakat. Namun sebuah ritual akan menjadi buah bibir atau
permasalahan ketika telah keluar dari nilai-nilai agama. Terutama ketika ritual-ritual
tersebut telah mengarah kepada syirik yang me-rupakan salah satu dosa besar karena
mempersekutukan Allah dengan yang lain. Islam pun akan segera membantah ketika ada
sekelompok orang yang melakukan sesuatu yang mengarah kepada kesyirikan.
Secara umum, ritual dalam Islam dibedakan menjadi dua bagian, yakni ritual yang
mempunyai dalil yang tegas dalam al-Qur’an dan sunnah dan ritual yang tidak memiliki
dalil al-Qur’an. Contoh dari ritual pertama yang berlandaskan al-Qur’an adalah shalat.
Shalat sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh umat Islam. Amalan ini
dilakukan secara terus menerus dan ada dalil di dalam al-Qur’an yang merupakan perintah
melaksanakan shalat. Sedangkan ritual yang tidak memiliki dalil seperti halnya
38
melakukan acara mauludan (peringatan kelahiran nabi). Namun ritual ini bertujuan baik,
yakni untuk mengingat Rasulullah dan membuat masyarakat kenal dengan utusan Allah.
Ritual ini masih tergolong ritual yang Mahmud (terpuji) dan banyak dilakukan oleh
masyarakat. Ataupun seperti halnya bentuk acara syukuran-syukuran atas sesuatu, hanya
untuk menunjukan rasa berterima kasih manusia dan rasa syukur kepada Allah atas
sesuatu yang didapatkan.
Betapa indahnya ketika masyarakat bisa menjadikan al-Qur’an sebagai acuan
dalam menjalani kehidupan, dalam berumaha tangga, dalam bertetangga, dalam
kehidupan social. Semua akan terlihat baik karena al-Qur’an hanya mengajarkan hal-hal
yang baik dan terpuji. Masyarakat menjadikan al-Qur’an hidup di lingkungannya dan
bukan lagi hanya sebagai hiasan rumah yang dibentuk dengan kaligrafi ataupun hiasan
lemari agar rumah terlihat lebih indah, namun lebih kepada mengamalkan kandungan
yang terdapat di dalam firman Allah.