bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id...7 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web menurut...
TRANSCRIPT
-
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 310), “Sistem pengaksesan informasi dalam
internet yang paling terkenal adalah World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal
dengan istilah Web”.
Web menggunakan protokol yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen Web ditulis dalam format HTML
(Hypertext Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam Web server (server
yang melayani permintaan halam Web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi)
melalui perangkat lunak yang disebut Web browser atau sering disebut browser saja.
2.1.1. Sistem Informasi
1. Sistem
Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 60) menyimpulkan bahwa:
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu
yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam
sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai
tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari
sistem.
Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem menurut (Abdul Kadir, 2014, p.
62) yaitu:
a. Tujuan: tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
Tanpa tujuan sistem tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.
b. Masukan: Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam
sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
-
8
c. Proses: Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah.
d. Keluaran: keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan
sebagainya.
e. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feed-back), yang mencuplik keluaran. Umpan
balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.
Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
Berikut ini adalah bentuk hubungan antar elemen :
Sumber: (Abdul Kadir, 2014, p. 61)
Gambar II.1 Hubungan Elemen-elemen Sistem
-
9
1. Informasi
Menurut Davis dalam (Abdul Kadir, 2014, p. 47) mengemukakan bahwa
“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat
mendatang”.
Sedangkan menurut Darmawan dan Fauzi dalam (Kristania et al., 2017),
“Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari
pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak
memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah
merupakan informasi bagi orang tersebut”.
Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sesuai dengan
kebutuhan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan
pengguna informasi tersebut.
2. Sistem Informasi
Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi
informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi),
dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. (Abdul Kadir, 2014, p.
47)
Sedangkan menurut Alter dalam (Abdul Kadir, 2014, p. 9) mengemukakan bahwa
“Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi”.
Menurut Sintawati & Sari dalam (Ferdiyanto, 2019) mengemukakan bahwa
“Sistem Informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara
sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan
-
10
mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya
perusahaan”.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kesatuan dari manusia,
teknologi informasi dan prosedur kerja yang diolah sedemikian rupa untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
2.1.2. Pelayanan Administrasi Desa
1. Pelayanan
Menurut Sundari dalam (Febrianto & Handayani, 2019), “Pelayanan adalah
pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta, kepada masyarakat dengan atau
tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat”.
2. Administrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring,
“Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta
penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi; usaha dan kegiatan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan; kegiatan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; kegiatan kantor dan tata usaha”.
3. Desa
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa, “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintah, kepentingan masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
-
11
3. Pelayanan Administrasi Desa
Dari tiga kata pengertian yang sudah ada bisa diambil kesimpulan bahwa,
“Pelayanan Administrasi Desa adalah suatu usaha dan/ atau kegiatan pemberian jasa
yang dilakukan oleh pemerintah desa kepada masyarakat berdasarkan peraturan dan
hukum yang berlaku untuk mencapai tujuan bersama”.
2.1.3. Internet
Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 306), “Internet merupakan contoh jaringan
terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia
dan tidak terikat pada satu organisasi pun”.
Sedangkan menurut Suryanto dalam (Febrianto & Handayani, 2019)
mengemukakan bahwa “Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang
dapat diakses secara umum diseluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk
paket data berdasarkan standar internet”.
Dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan terbesar di dunia yang dapat
diakses oleh siapapun karena tidak terikat oleh perusahaan apapun.
1. Website
Menurut Adelheid dalam (Ferdiyanto, 2019) menjelaskan bahwa:
Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga
bisa diakses dimanapun selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website
merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar,
suara, animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk
dikunjungi.
Menurut Sundari dalam (Febrianto & Handayani, 2019) menyimpulkan bahwa:
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan-kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak,
animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait,
yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Dapat disimpulkan bahwa website adalah kumpulan halaman-halaman yang berisi
informasi berupa teks, gambar, suara, animasi, dan gabungan dari semuanya sehingga
-
12
menghasilkan tampilan yang menarik untuk dikunjungi, yang terhubung melalui
jaringan internet.
2. Web Server
Menurut (Abdulloh, 2018, p. 4) menyimpulkan bahwa:
Web Server merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima
permintaan (request) melalui protokol HTTP atau HTTPS dari client kemudian
mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web. Contoh yang
termasuk web server adalah Apache. Dalam penggunaanya, biasanya sudah jadi
satu paket dengan PHP dan MySQL. Contoh paket yang sudah berisi Apache,
PHP, dan MySQL.
Menurut WK dalam (Kristania et al., 2017) menjelaskan bahwa “Web Server
merupakan perangkat lunak pada server yang memiliki fungsi sebagai penerima
permintaan (request) yang berupa halaman web dari client dan mengirim kembali
(respons) hasil yang diminta dalam bentuk halaman-halaman web”.
Dapat disimpulkan bahwa web server merupakan perangkat lunak yang
mempunyai fungsi menerima permintaan (request) dan mengirimkannya kembali
dalam bentuk halaman-halaman web.
3. Web Browser
Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 186), “Web Browser atau biasa disebut browser
(peramban) saja adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengakses informasi web
ataupun untuk melakukan transaksi via web. Microsoft Internet Explorer dan Mozilla
Firefox merupakan contoh browser yang terkenal di lingkungan Windows”.
Menurut (Abdulloh, 2018, p. 4) menjelaskan bahwa “Web browser digunakan
untuk menampilkan dan mengetes hasil program”.
Dapat disimpulkan bahwa web browser adalah perangkat lunak yang digunakan
untuk menampilkan suatu informasi contohnya Mozilla Firefox dan Microsoft Internet
Explorer.
-
13
4. Hosting
Menurut (Abdulloh, 2018, p. 5), “Hosting merupakan tempat menyimpan file-file
website pada sebuah server di internet sehingga website dapat diakses dari mana saja
melalui perangkat komputer atau mobile yang terhubung dengan internet”.
5. Domain
Menurut (Abdulloh, 2018, p. 5), “Domain merupakan nama unik yang mewakili
alamat IP dari server website berupa kata yang mudah diingat sehingga lebih mudah
dalam menemukan atau memanggil alamat sebuah website pada internet”.
2.1.4. Bahasa Pemrograman Web
Bahasa pemrograman web terdiri dari beberapa unsur bahasa. Bahasa
pemrograman yang digunakan sebagai berikut:
1. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut (Sulistiono, 2018, p. 2) mengemukakan bahwa:
HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi
seperti gambar, teks, video, dan suara pada penjelajah web internet, yang ditulis
dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang
terintegrasi.
Menurut Masrur dalam (Tasiati & Hellyana, 2017), “HTML (Hypertext Markup
Language) adalah format standar yang digunakan untuk membuat halaman web”.
Berikut adalah pola dasar HTML:
Judul Halaman
....................................................
-
14
....................................................
Sedangkan menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam (Febrianto & Handayani,
2019) mengemukakan bahwa “Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa
standar yang digunakan untuk menampilkan halaman web”. Yang bisa dilakukan
dengan HTML yaitu:
a. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.
b. Membuat tabel dalam halaman web.
c. Mempublikasi halaman web secara online.
d. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan transaksi
via web.
e. Menambahkan objek-objek seperti citra, audio, video, animasi, java applet
dalam halaman web.
f. Menampilkan area gambar (canvas) di browser.
Dapat disimpulkan bahwa Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa
yang digunakan untuk membuat tampilan halaman web dengan berbagai bentuk
informasi sehingga terlihat lebih menarik.
2. Hypertext Prepocessor (PHP)
Menurut (Sulistiono, 2018, p. 5), “PHP (Hypertext Prepocessor) adalah bahasa
pemrograman yang digunakan untuk membuat website atau situs dinamis dan
menangani rangkaian bahasa pemrograman antara client side scripting dan server side
scripting”.
Menurut Madcoms dalam (Tasiati & Hellyana, 2017) menjelaskan bahwa “PHP
(Hypertext Prepocessor) adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web
-
15
server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server”. Suatu script akan
dikenali sebagai script PHP bila diapit oleh tanda berikut:
Atau
-
16
d. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis,
komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
e. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
f. Banyak bertebaran Aplikasi dan Program PHP yang Gratis dan Siap pakai
seperti WordPress, PrestaShop, dan lain-lain.
g. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-SQL dst.
Dalam Bahasa pemrograman PHP juga terdapat kekurangan. Kekurangan Bahasa
pemrograman PHP menurut (Supono & Putratama, 2016, p. 6) sebagai berikut:
a. PHP tidak mengenal Package.
b. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk
meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.
c. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi Progarammer harus jelidan berhati-
hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.
Dapat disimpulkan bahwa Hypertext Prepocessor (PHP) adalah bahasa
pemrograman yang berjalan dalam sebuah web yang berbasis server side. Artinya
berjalan di sisi server saja.
3. JavaScript
Menurut (Sulistiono, 2018, p. 3) menjelaskan bahwa:
JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk membuat program yang
digunakan agar dokumen HTML yang ditampilkan dalam browser menjadi lebih
interaktif, tidak sekedar indah saja. JavaScript memberikan beberapa
fungsionalitas ke dalam suatu halaman web, sehingga dapat menjadi sebuah
program yang disajikan dengan menggunakan antarmuka web.
Menurut Winarno dkk, dalam (Tasiati & Hellyana, 2017) mengemukakan bahwa
“JavaScript merupakan bahasa scripting yang lazim ada di dunia web”. JavaScript
-
17
sangat berguna karena digunakan untuk banyak teknologi seperti AJAX, PhoneGap,
Jquery, Jquery Mobile dan lain sebagainya.
JavaScript merupakan jenis bahasa scripting yang sangat ringan. Cocok
diletakkan di file web yang di transfer via jaringan internet. JavaScript adalah kode
pemrograman yang bisa disisipkan ke halaman HTML. Kode JavaScript juga sangat
powerfull karena bisa dieksekusi oleh semua browser web modern.
Penggunaan kode JavaScript menurut (Winarno et al., 2014, p. 140) dapat
dilihat pada contoh dibawah ini:
Kode ini dibuat dari HTML standar
document.write(“Ini ditulis Dengan JavaScript
Heading 1 ”);
Document.write(“
Ini dibuat Dengan JavaScript
Paragrafbiasa
”);
Ini paragraf biasa
-
18
Kode JavaScript di halaman sebelumnya menghasilkan tampilan sebagai berikut:
Sumber: (Winarno et al., 2014, p. 141)
Gambar II.2 Tampilan kode JavaScript
Dapat disimpulkan bahwa JavaScript adalah bahasa yang umum digunakan dalam
web untuk tampilan yang interaktif sehingga lebih bisa menarik minat pengunjung.
4. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut (Sidik, 2018, p. 45) menyimpulkan bahwa:
CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet yaitu dokumen web yang
berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai property yang tersedia
sehingga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan. Sebagian orang
menganggap CSS bukan termasuk salah satu bahasa pemrograman karena
memang strukturnya yang sederhana, hanya berupa kumpulan-kumpulan aturan
yang mengatur style elemen HTML.
Cara penulisan CSS dibedakan menjadi 3 macam menurut (Sidik, 2018, p. 46)
sebagai berikut:
a. Inline CSS
Inline CSS yaitu menuliskan CSS dengan menggunakan atribut style yang
langsung dituliskan di dalam tag HTML. Contoh skrip sebagai berikut:
-
19
Inline
Tulisan ini berwarna merah
Tulisan ini dicetak tebal
b. Internal CSS
Internal CSS yaitu penulisan CSS menggunakan tag ... yang
ditulis di dalam elemen
-
20
c. External CSS
External CSS yaitu penulisan CSS dimana skrip CSS disimpan dalam file
tersendiri dengan ekstensi .css dan terpisah dengan file HTML. Contoh skrip External
CSS:
Sedangkan Menurut Fatmawati dalam (Febrianto & Handayani, 2019)
menjelaskan bahwa:
CSS (Cascading Style Sheet) adalah sebuah cara untuk memisahkan isi dengan
layout dalam halaman-halaman web yang dibuat. Cascading Style Sheet
dikembangkan untuk menata gaya pengaturan halaman web. Pada awalnya CSS
dikembangkan pada SGML pada tahun 1970 dan terus dikembangkan hingga saat
ini CSS telah mendukung banyak bahasa, Cascading Style Sheet memiliki arti
gaya menata halaman bertingkat. Yang berarti setiap satu elemen yang telah
format, maka anak dari elemen tersebut secara otomatis mengikuti format elemen
induknya.
Dapat disimpulkan bahwa Cascading Style Sheet (CSS) adalah sebuah cara untuk
mengatur isi tampilan web agar lebih tertata dan sesuai dengan gaya yang diinginkan.
CSS terdiri dari Inline CSS, Internal CSS dan Eksternal CSS dimana yang
membedakan adalah peletakan dan penyimpanan script CSS yang akan menghasilkan
isi tampilan web dengan gaya berbeda.
5. CKEditor
Dikutip dari situs www.ilmu.org menurut Panugali dalam (Handayani, Wijianto,
& Anggoro, 2018) bahwa “CKEditor adalah teks editor yang digunakan di lingkungan
web. CKEditor adalah sebuah WYSIWYG editor, yang berarti teks yang diedit akan
sama dengan yang akan tampil”. (Angga Panugali, www.ilmu.org, diakses tanggal 19
Mei 2017)
2.1.5. Basis Data
Menurut (Pamungkas, 2017, p. 2) mengemukakan bahwa “Basis Data merupakan
suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media,
http://www.ilmu.org/http://www.ilmu.org/
-
21
yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan
software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.”
Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Tasiati & Hellyana, 2017)
menjelaskan bahwa “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan
utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat
informasi tersedia saat dibutuhkan”.
Dapat disimpulkan bahwa Basis Data adalah kumpulan data yang disimpan dalam
satu media yang sudah diolah dan menghasilkan informasi sehingga dapat digunakan
untuk kebutuhan tertentu.
Beberapa basis data yang digunakan untuk pembuatan website, diantaranya:
1. MySQL
Menurut Madcoms (Tasiati & Hellyana, 2017) menjelaskan bahwa “MySQL
adalah salah satu program yang dapat digunakan sebagai database, dan merupakan
salah satu software untuk database server yang banyak digunakan”.
Sedangkan menurut Padang dalam (Kesuma, Kristania, & Isnaeni, 2018)
menjelaksan bahwa “MySQL merupakan komponen yang digunakan untuk mengakses
atau berkomunikasi dengan database MySQL melalui PHP”.
Beberapa manfaat penggunaan MySQL menurut Padang dalam (Kesuma et al.,
2018) yaitu:
a. Menggunakan Interface/metode object oriented
b. Menggunakan penggunaan prepared statement
c. Mendukung penggunaan multiple statement
d. Mendukung penggunaan transaksi
e. Peningkatan terhadap kemampuan pencarian kesalahan program
f. Mendukung pengembangan dengan server
-
22
Dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah software yang digunakan untuk
menjalankan database MySQL melalui PHP.
2. PhpMyAdmin
Menurut Abdulloh dalam (Tasiati & Hellyana, 2017) mengemukakan bahwa
“PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk membuat
database MySQL sebagai tempat untuk menyimpan data-data website”.
Tujuan basis data dibangun menurut (Yanto, 2016, p. 5) adalah:
a. Kecepatan & Kemudahan (speed)
Dengan memanfaatkan basis data, memungkinkan untuk dapat menyimpan
data atau melakukan perubahan terhadap data atau menampilkan kembali data
tersebut secara lebih efektif.
b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space)
Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis data,
maka redudansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehingga akan
memperbesar ruang penyimpanan. Dengan basis data, efisiensi ruang
penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau
dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
c. Keakuratan (accurancy)
Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan
aturan (constraint), keunikan data yang secara ketat dapat diterapkan menekan
ketidakakuratan penyimpanan data.
d. Ketersediaan (availability)
Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi
dapat juga diakses bagi lokasi lain.
-
23
e. Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa
jadi saat ini dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat
dianggap lengkap. Untuk mengakomodasi kelengkapan data.
f. Keamanan (security)
Aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu dapat
menentukan pemakai basis data serta objek-objek di dalamnya, serta jenis-jenis
operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
g. Kebersamaan pemakaian (sharability)
Basis data yang dikelola dengan aplikasi multiuser dapat memenuhi kebutuhan.
Sumber: (Yudhanto, 2018, p. 6)
Gambar II.3 Tampilan PhpMyAdmin
3. JQuery
Menurut (Sulistiono, 2018, p. 4) mengemukakan bahwa:
JQuery adalah sebuah framework berbasiskan Javascript. JQuery sama dengan
Javascript Library, yaitu kumpulan kode atau fungsi javascript siap pakai
sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode Javascript.
JQuery adalah library Javascript yang dibuat untuk memudahkan pembuatan
website dengan HTML yang berjalan di sisi Client”.
-
24
2.1.6. Aplikasi Perangkat Lunak
1. Notepad ++ Versi 7.5.9.0
Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis serta powerfull yang dapat
digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah
kode-kode program. Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman,
diantaranya: Assembly, C, C++, C#, CSS, HTML, Java, Javascript, Pascal Perl, PHP,
Python, Ruby, Shell, SQL, VB, XML, dan lain sebagainya. Notepad++ memiliki
banyak kelebihan, seperti memiliki GUI yang baik dan menarik, Notepad++ juga
dapat ditambahkan sebagai plugin yang bisa mempermudah pekerjaan programmer.
Kelebihan lainnya Notepad++ ini dapat diunduh dan digunakan secara gratis. (Supono
& Putratama, 2016, p. 13)
2. XAMPP Versi 3.2.1
Menurut Abdulloh dalam (Tasiati & Hellyana, 2017), “XAMPP adalah salah satu
paket installer yang berisi apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-
file yang diperlukan website, dan phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk
perancangan database MySQL”.
Sumber: (Achmad Solichin, 2016, p. 20)
Gambar II.4 Tampilan XAMPP Control Panel
-
25
2.1.7. Framework
Menurut (Jaya, Sahlinal, & Sasmito, 2017), “Framework adalah seperangkat
library yang terorganisir dalam arsitektur untuk memberikan kecepatan, akurasi,
kenyamanan dan konsistensi dalam pengembangan aplikasi”.
Framework mengandung unsur-unsur menurut (Jaya et al., 2017) berikut:
a. Arsitektur
b. File Library (library)
c. Metodologi
1. Bootstrap
Menurut (Sulistiono, 2018, p. 17) berpendapat bahwa “Bootstrap adalah sebuah
pustaka open source yang merupakan framework CSS dan Javascript untuk membuat
website yang responsif”.
Sedangkan menurut (Rozi, 2015, p. 1) mengemukakan bahwa “Bootstrap adalah
paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website. Bisa dikatakan,
bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus”.
Dapat disimpulkan bahwa bootstrap adalah framework CSS dan Javascript berupa
template desain web yang responsif.
2. CodeIgniter
CodeIgniter merupakan contoh dari aplikasi open source dalam php. Menurut
(Sulistiono, 2018, p. 7), “CodeIgniter adalah sebuah aplikasi open source yang berupa
kerangka kerja atau framework untuk membangun website menggunakan bahasa
pemrograman PHP”.
2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Sukamto & Shalahuddin dalam (Hidayati, 2019), “Model air terjun
(waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
-
26
terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung
(support)”. Pada halaman selanjutnya adalah gambar ilustrasi model waterfall:
Sumber: Sukamto & Shalahuddin dalam (Hidayati, 2019)
Gambar II.5 Ilustrasi Model Waterfall
Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak yaitu model
waterfall yang mempunyai 5 tahapan menurut Sukamto & Shalahuddin dalam
(Hidayati, 2019) dapat dilihat pada halaman selanjutnya:
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain
agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.
-
27
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus kepada perangkat lunak secara logic dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji untuk meminimalisir error dan
keluaran harus sesuai. Pemilihan cara pengujian dilakukan dengan menggunakan
data-data yang sering digunakan untuk pengolahan data, mulai dari data
operasional, data input dan output.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Dikarenakan adanya perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan dapat
terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian
atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari
analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak
untuk membuat perangkat lunak yang baru.
2.2 Tools Program
Dalam pembuatan website diperlukan tools program. Tools program yang
digunakan sebagai berikut:
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Binanto dalam (Irawan & Anwar, 2017) mengemukakan bahwa
“Struktur navigasi adalah gabungan dari struktur referensi informasi situs web dan
mekanisme link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”.
-
28
Menurut Binanto dalam (Andriansyah, 2016), terdapat empat macam bentuk dasar
navigasi yaitu:
1. Struktur Navigasi Berurut (Linier)
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut yang
menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya.
Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman
sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya
atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara
berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.
Sumber: (Andriansyah, 2016)
Gambar II.6 Struktur Navigasi Linier
2. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-Linier)
Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi
linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan
yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan percabangan pada
struktur hirarki, karena pada percabangan non-linier ini walaupun terdapat
percabangan tetap tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu
tidak ada Master Page dan Slave Page, pengguna akan melakukan navigasi
dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat jalur yang sudah ditentukan
sebelumnya.
-
29
Sumber: (Andriansyah, 2016)
Gambar II.7 Struktur Navigasi Non-Linier
3. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena
pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon yang terbentuk oleh
logika ini. Contoh gambar struktur navigasi hirarki terdapat di halaman
selanjutnya:
Sumber: (Andriansyah, 2016)
Gambar II.8 Struktur Navigasi Hirarki
4. Struktur Navigasi Campuran (Composite)
Struktur navigasi jenis ini pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas
(secara non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi
penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.
-
30
Sumber: (Andriansyah, 2016)
Gambar II.9 Struktur Navigasi Campuran
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Yanto, 2016, p. 32) menjelaskan bahwa “ERD adalah suatu diagram
untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data
relasional”.
Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Kesuma et al., 2018)
menjelaskan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan bentuk paling
awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan
OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.
Dapat disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu
bentuk rancangan awal dari suatu basis data relasional.
-
31
Entity Relationship Diagram (ERD) mempunyai 3 komponen utama, yaitu seperti
pada tabel dibawah ini:
Tabel II.1
Komponen Entity Relationship Diagram
Sumber: (Yanto, 2016, p. 32)
Dalam Entity Relationship Diagram (ERD) terdapat Derajat Kardinalitas.
Menurut (Yanto, 2016, p. 40), “Derajat Kardinalitas yaitu Penjabaran dari hubungan
antar entitas”. Derajat Kardinalitas dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Derajat kardinalitas One to One
Derajat kardinalitas one to one terjadi jika satu entitas X hanya berelasi dengan
satu entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh satu pegawai studi hanya
memiliki satu pendamping, dapat dilihat pada gambar II.10.
2. Derajat kardinalitas One to Many
Derajat kardinalitas One to Many terjadi jika satu entitas x berelasi dengan banyak
entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh satu dosen mengampu banyak
mahasiswa, dapat dilihat pada gambar II.10.
-
32
3. Derajat kardinalitas Many to Many
Derajat kardinalitas Many to Many terjadi jika banyak entitas X berelasi dengan
banyak entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh banyak mahasiswa belajar
banyak matakuliah, dapat dilihat pada gambar II.10.
Sumber: (Yanto, 2016, p. 41)
Gambar II.10 Contoh Derajat Kardinalitas
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut (Tabrani, 2014), “LRS adalah Logical Record Structure dibentuk dengan
nomor dari tipe record”. Aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R Diagram
ke Logical Relationship Diagram menurut Efendi, dkk dalam (Kesuma et al., 2018)
adalah:
a. Setiap entitas akan diubah ke bentuk sebuah kotak dengan nama entitas berada
di dalam kata.
b. Relasi kadang disatukan dengan sebuah kotak bersama entitas kadang dipisah
dalam kotak tersendiri.
Sedangkan menurut (Andriansyah, 2016), “Logical Record Structure (LRS)
merupakan transformasi dari penggambaran ERD dalam bentuk yang lebih jelas dan
mudah untuk dipahami”.
-
33
Dapat disimpulkan bahwa Logical Record Structure (LRS) adalah gambaran
transformasi dari Entity Relationship Diagram ke Logical Record Structure (LRS).
2.2.4. Implementasi
Implementasi merupakan proses penerapan perangkat lunak yang dilakukan
setelah pembuatan kode dan perancangan tampilan antar muka untuk pengguna.
Implementasi adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan ketika ada suatu
keputusan yang harus mencapai tujuan atau sasaran tertentu dan didalamnya terdapat
sumber daya lain yaitu sumber daya manusia. (Salusu, 2015, p. 218)
Dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah seperangkat kegiatan yang teratur
dan terencana demi mencapai tujuan dan menghasilkan manfaat bagi penggunanya.
2.2.5. Pengujian Web
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Handayani et al., 2018) mendefinisikan
“Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi
spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.
Kelebihan Black Box Testing menurut (Sigalingging, Budiarti, & Sriyadi, 2016),
diantaranya adalah:
a. Fokus pada perangkat lunak untuk menemukan kesalahan dan memastikan
program dapat berjalan dengan baik.
b. Perangkat lunak dan kebutuhan didefinisikan pada awal perancangan.
c. Fokus pada keperluan fungsional aplikasi.
Pengembang software dapat membuat himpunan kondisi input untuk melatih seluruh
syarat fungsional suatu aplikasi.