bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id...7 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web menurut...

27
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 310), “Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal adalah World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal dengan istilah Web”. Web menggunakan protokol yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen Web ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam Web server (server yang melayani permintaan halam Web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut Web browser atau sering disebut browser saja. 2.1.1. Sistem Informasi 1. Sistem Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 60) menyimpulkan bahwa: Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 62) yaitu: a. Tujuan: tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda. b. Masukan: Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Konsep Dasar Web

    Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 310), “Sistem pengaksesan informasi dalam

    internet yang paling terkenal adalah World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal

    dengan istilah Web”.

    Web menggunakan protokol yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

    yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen Web ditulis dalam format HTML

    (Hypertext Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam Web server (server

    yang melayani permintaan halam Web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi)

    melalui perangkat lunak yang disebut Web browser atau sering disebut browser saja.

    2.1.1. Sistem Informasi

    1. Sistem

    Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 60) menyimpulkan bahwa:

    Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu

    yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam

    sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai

    tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari

    sistem.

    Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem menurut (Abdul Kadir, 2014, p.

    62) yaitu:

    a. Tujuan: tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

    Tanpa tujuan sistem tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara

    satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.

    b. Masukan: Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam

    sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.

  • 8

    c. Proses: Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi

    dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan

    produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa

    pembuangan atau limbah.

    d. Keluaran: keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem

    informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan

    sebagainya.

    e. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

    Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

    menggunakan umpan balik (feed-back), yang mencuplik keluaran. Umpan

    balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

    Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

    Berikut ini adalah bentuk hubungan antar elemen :

    Sumber: (Abdul Kadir, 2014, p. 61)

    Gambar II.1 Hubungan Elemen-elemen Sistem

  • 9

    1. Informasi

    Menurut Davis dalam (Abdul Kadir, 2014, p. 47) mengemukakan bahwa

    “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

    penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat

    mendatang”.

    Sedangkan menurut Darmawan dan Fauzi dalam (Kristania et al., 2017),

    “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari

    pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak

    memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah

    merupakan informasi bagi orang tersebut”.

    Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sesuai dengan

    kebutuhan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan

    pengguna informasi tersebut.

    2. Sistem Informasi

    Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi

    informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi),

    dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. (Abdul Kadir, 2014, p.

    47)

    Sedangkan menurut Alter dalam (Abdul Kadir, 2014, p. 9) mengemukakan bahwa

    “Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan

    teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

    organisasi”.

    Menurut Sintawati & Sari dalam (Ferdiyanto, 2019) mengemukakan bahwa

    “Sistem Informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara

    sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan

  • 10

    mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya

    perusahaan”.

    Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kesatuan dari manusia,

    teknologi informasi dan prosedur kerja yang diolah sedemikian rupa untuk mencapai

    sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

    2.1.2. Pelayanan Administrasi Desa

    1. Pelayanan

    Menurut Sundari dalam (Febrianto & Handayani, 2019), “Pelayanan adalah

    pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta, kepada masyarakat dengan atau

    tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat”.

    2. Administrasi

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring,

    “Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta

    penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi; usaha dan kegiatan yang

    berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan; kegiatan yang

    berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; kegiatan kantor dan tata usaha”.

    3. Desa

    Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

    Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa, “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut

    dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

    memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

    pemerintah, kepentingan masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang

    diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

    Indonesia”.

  • 11

    3. Pelayanan Administrasi Desa

    Dari tiga kata pengertian yang sudah ada bisa diambil kesimpulan bahwa,

    “Pelayanan Administrasi Desa adalah suatu usaha dan/ atau kegiatan pemberian jasa

    yang dilakukan oleh pemerintah desa kepada masyarakat berdasarkan peraturan dan

    hukum yang berlaku untuk mencapai tujuan bersama”.

    2.1.3. Internet

    Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 306), “Internet merupakan contoh jaringan

    terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia

    dan tidak terikat pada satu organisasi pun”.

    Sedangkan menurut Suryanto dalam (Febrianto & Handayani, 2019)

    mengemukakan bahwa “Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang

    dapat diakses secara umum diseluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk

    paket data berdasarkan standar internet”.

    Dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan terbesar di dunia yang dapat

    diakses oleh siapapun karena tidak terikat oleh perusahaan apapun.

    1. Website

    Menurut Adelheid dalam (Ferdiyanto, 2019) menjelaskan bahwa:

    Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga

    bisa diakses dimanapun selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website

    merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar,

    suara, animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk

    dikunjungi.

    Menurut Sundari dalam (Febrianto & Handayani, 2019) menyimpulkan bahwa:

    Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan-kumpulan halaman-halaman

    yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak,

    animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis

    maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait,

    yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

    Dapat disimpulkan bahwa website adalah kumpulan halaman-halaman yang berisi

    informasi berupa teks, gambar, suara, animasi, dan gabungan dari semuanya sehingga

  • 12

    menghasilkan tampilan yang menarik untuk dikunjungi, yang terhubung melalui

    jaringan internet.

    2. Web Server

    Menurut (Abdulloh, 2018, p. 4) menyimpulkan bahwa:

    Web Server merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima

    permintaan (request) melalui protokol HTTP atau HTTPS dari client kemudian

    mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web. Contoh yang

    termasuk web server adalah Apache. Dalam penggunaanya, biasanya sudah jadi

    satu paket dengan PHP dan MySQL. Contoh paket yang sudah berisi Apache,

    PHP, dan MySQL.

    Menurut WK dalam (Kristania et al., 2017) menjelaskan bahwa “Web Server

    merupakan perangkat lunak pada server yang memiliki fungsi sebagai penerima

    permintaan (request) yang berupa halaman web dari client dan mengirim kembali

    (respons) hasil yang diminta dalam bentuk halaman-halaman web”.

    Dapat disimpulkan bahwa web server merupakan perangkat lunak yang

    mempunyai fungsi menerima permintaan (request) dan mengirimkannya kembali

    dalam bentuk halaman-halaman web.

    3. Web Browser

    Menurut (Abdul Kadir, 2014, p. 186), “Web Browser atau biasa disebut browser

    (peramban) saja adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengakses informasi web

    ataupun untuk melakukan transaksi via web. Microsoft Internet Explorer dan Mozilla

    Firefox merupakan contoh browser yang terkenal di lingkungan Windows”.

    Menurut (Abdulloh, 2018, p. 4) menjelaskan bahwa “Web browser digunakan

    untuk menampilkan dan mengetes hasil program”.

    Dapat disimpulkan bahwa web browser adalah perangkat lunak yang digunakan

    untuk menampilkan suatu informasi contohnya Mozilla Firefox dan Microsoft Internet

    Explorer.

  • 13

    4. Hosting

    Menurut (Abdulloh, 2018, p. 5), “Hosting merupakan tempat menyimpan file-file

    website pada sebuah server di internet sehingga website dapat diakses dari mana saja

    melalui perangkat komputer atau mobile yang terhubung dengan internet”.

    5. Domain

    Menurut (Abdulloh, 2018, p. 5), “Domain merupakan nama unik yang mewakili

    alamat IP dari server website berupa kata yang mudah diingat sehingga lebih mudah

    dalam menemukan atau memanggil alamat sebuah website pada internet”.

    2.1.4. Bahasa Pemrograman Web

    Bahasa pemrograman web terdiri dari beberapa unsur bahasa. Bahasa

    pemrograman yang digunakan sebagai berikut:

    1. Hypertext Markup Language (HTML)

    Menurut (Sulistiono, 2018, p. 2) mengemukakan bahwa:

    HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa markup yang

    digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi

    seperti gambar, teks, video, dan suara pada penjelajah web internet, yang ditulis

    dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang

    terintegrasi.

    Menurut Masrur dalam (Tasiati & Hellyana, 2017), “HTML (Hypertext Markup

    Language) adalah format standar yang digunakan untuk membuat halaman web”.

    Berikut adalah pola dasar HTML:

    Judul Halaman

    ....................................................

  • 14

    ....................................................

    Sedangkan menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam (Febrianto & Handayani,

    2019) mengemukakan bahwa “Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa

    standar yang digunakan untuk menampilkan halaman web”. Yang bisa dilakukan

    dengan HTML yaitu:

    a. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.

    b. Membuat tabel dalam halaman web.

    c. Mempublikasi halaman web secara online.

    d. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan transaksi

    via web.

    e. Menambahkan objek-objek seperti citra, audio, video, animasi, java applet

    dalam halaman web.

    f. Menampilkan area gambar (canvas) di browser.

    Dapat disimpulkan bahwa Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa

    yang digunakan untuk membuat tampilan halaman web dengan berbagai bentuk

    informasi sehingga terlihat lebih menarik.

    2. Hypertext Prepocessor (PHP)

    Menurut (Sulistiono, 2018, p. 5), “PHP (Hypertext Prepocessor) adalah bahasa

    pemrograman yang digunakan untuk membuat website atau situs dinamis dan

    menangani rangkaian bahasa pemrograman antara client side scripting dan server side

    scripting”.

    Menurut Madcoms dalam (Tasiati & Hellyana, 2017) menjelaskan bahwa “PHP

    (Hypertext Prepocessor) adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web

  • 15

    server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server”. Suatu script akan

    dikenali sebagai script PHP bila diapit oleh tanda berikut:

    Atau

  • 16

    d. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis,

    komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

    e. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

    karena memiliki referensi yang banyak.

    f. Banyak bertebaran Aplikasi dan Program PHP yang Gratis dan Siap pakai

    seperti WordPress, PrestaShop, dan lain-lain.

    g. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-SQL dst.

    Dalam Bahasa pemrograman PHP juga terdapat kekurangan. Kekurangan Bahasa

    pemrograman PHP menurut (Supono & Putratama, 2016, p. 6) sebagai berikut:

    a. PHP tidak mengenal Package.

    b. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk

    meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

    c. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi Progarammer harus jelidan berhati-

    hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

    Dapat disimpulkan bahwa Hypertext Prepocessor (PHP) adalah bahasa

    pemrograman yang berjalan dalam sebuah web yang berbasis server side. Artinya

    berjalan di sisi server saja.

    3. JavaScript

    Menurut (Sulistiono, 2018, p. 3) menjelaskan bahwa:

    JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk membuat program yang

    digunakan agar dokumen HTML yang ditampilkan dalam browser menjadi lebih

    interaktif, tidak sekedar indah saja. JavaScript memberikan beberapa

    fungsionalitas ke dalam suatu halaman web, sehingga dapat menjadi sebuah

    program yang disajikan dengan menggunakan antarmuka web.

    Menurut Winarno dkk, dalam (Tasiati & Hellyana, 2017) mengemukakan bahwa

    “JavaScript merupakan bahasa scripting yang lazim ada di dunia web”. JavaScript

  • 17

    sangat berguna karena digunakan untuk banyak teknologi seperti AJAX, PhoneGap,

    Jquery, Jquery Mobile dan lain sebagainya.

    JavaScript merupakan jenis bahasa scripting yang sangat ringan. Cocok

    diletakkan di file web yang di transfer via jaringan internet. JavaScript adalah kode

    pemrograman yang bisa disisipkan ke halaman HTML. Kode JavaScript juga sangat

    powerfull karena bisa dieksekusi oleh semua browser web modern.

    Penggunaan kode JavaScript menurut (Winarno et al., 2014, p. 140) dapat

    dilihat pada contoh dibawah ini:

    Kode ini dibuat dari HTML standar

    document.write(“Ini ditulis Dengan JavaScript

    Heading 1 ”);

    Document.write(“

    Ini dibuat Dengan JavaScript
    Paragraf

    biasa

    ”);

    Ini paragraf biasa

  • 18

    Kode JavaScript di halaman sebelumnya menghasilkan tampilan sebagai berikut:

    Sumber: (Winarno et al., 2014, p. 141)

    Gambar II.2 Tampilan kode JavaScript

    Dapat disimpulkan bahwa JavaScript adalah bahasa yang umum digunakan dalam

    web untuk tampilan yang interaktif sehingga lebih bisa menarik minat pengunjung.

    4. Cascading Style Sheet (CSS)

    Menurut (Sidik, 2018, p. 45) menyimpulkan bahwa:

    CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet yaitu dokumen web yang

    berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai property yang tersedia

    sehingga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan. Sebagian orang

    menganggap CSS bukan termasuk salah satu bahasa pemrograman karena

    memang strukturnya yang sederhana, hanya berupa kumpulan-kumpulan aturan

    yang mengatur style elemen HTML.

    Cara penulisan CSS dibedakan menjadi 3 macam menurut (Sidik, 2018, p. 46)

    sebagai berikut:

    a. Inline CSS

    Inline CSS yaitu menuliskan CSS dengan menggunakan atribut style yang

    langsung dituliskan di dalam tag HTML. Contoh skrip sebagai berikut:

  • 19

    Inline

    Tulisan ini berwarna merah

    Tulisan ini dicetak tebal

    b. Internal CSS

    Internal CSS yaitu penulisan CSS menggunakan tag ... yang

    ditulis di dalam elemen

  • 20

    c. External CSS

    External CSS yaitu penulisan CSS dimana skrip CSS disimpan dalam file

    tersendiri dengan ekstensi .css dan terpisah dengan file HTML. Contoh skrip External

    CSS:

    Sedangkan Menurut Fatmawati dalam (Febrianto & Handayani, 2019)

    menjelaskan bahwa:

    CSS (Cascading Style Sheet) adalah sebuah cara untuk memisahkan isi dengan

    layout dalam halaman-halaman web yang dibuat. Cascading Style Sheet

    dikembangkan untuk menata gaya pengaturan halaman web. Pada awalnya CSS

    dikembangkan pada SGML pada tahun 1970 dan terus dikembangkan hingga saat

    ini CSS telah mendukung banyak bahasa, Cascading Style Sheet memiliki arti

    gaya menata halaman bertingkat. Yang berarti setiap satu elemen yang telah

    format, maka anak dari elemen tersebut secara otomatis mengikuti format elemen

    induknya.

    Dapat disimpulkan bahwa Cascading Style Sheet (CSS) adalah sebuah cara untuk

    mengatur isi tampilan web agar lebih tertata dan sesuai dengan gaya yang diinginkan.

    CSS terdiri dari Inline CSS, Internal CSS dan Eksternal CSS dimana yang

    membedakan adalah peletakan dan penyimpanan script CSS yang akan menghasilkan

    isi tampilan web dengan gaya berbeda.

    5. CKEditor

    Dikutip dari situs www.ilmu.org menurut Panugali dalam (Handayani, Wijianto,

    & Anggoro, 2018) bahwa “CKEditor adalah teks editor yang digunakan di lingkungan

    web. CKEditor adalah sebuah WYSIWYG editor, yang berarti teks yang diedit akan

    sama dengan yang akan tampil”. (Angga Panugali, www.ilmu.org, diakses tanggal 19

    Mei 2017)

    2.1.5. Basis Data

    Menurut (Pamungkas, 2017, p. 2) mengemukakan bahwa “Basis Data merupakan

    suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media,

    http://www.ilmu.org/http://www.ilmu.org/

  • 21

    yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan

    software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.”

    Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Tasiati & Hellyana, 2017)

    menjelaskan bahwa “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan

    utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat

    informasi tersedia saat dibutuhkan”.

    Dapat disimpulkan bahwa Basis Data adalah kumpulan data yang disimpan dalam

    satu media yang sudah diolah dan menghasilkan informasi sehingga dapat digunakan

    untuk kebutuhan tertentu.

    Beberapa basis data yang digunakan untuk pembuatan website, diantaranya:

    1. MySQL

    Menurut Madcoms (Tasiati & Hellyana, 2017) menjelaskan bahwa “MySQL

    adalah salah satu program yang dapat digunakan sebagai database, dan merupakan

    salah satu software untuk database server yang banyak digunakan”.

    Sedangkan menurut Padang dalam (Kesuma, Kristania, & Isnaeni, 2018)

    menjelaksan bahwa “MySQL merupakan komponen yang digunakan untuk mengakses

    atau berkomunikasi dengan database MySQL melalui PHP”.

    Beberapa manfaat penggunaan MySQL menurut Padang dalam (Kesuma et al.,

    2018) yaitu:

    a. Menggunakan Interface/metode object oriented

    b. Menggunakan penggunaan prepared statement

    c. Mendukung penggunaan multiple statement

    d. Mendukung penggunaan transaksi

    e. Peningkatan terhadap kemampuan pencarian kesalahan program

    f. Mendukung pengembangan dengan server

  • 22

    Dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah software yang digunakan untuk

    menjalankan database MySQL melalui PHP.

    2. PhpMyAdmin

    Menurut Abdulloh dalam (Tasiati & Hellyana, 2017) mengemukakan bahwa

    “PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk membuat

    database MySQL sebagai tempat untuk menyimpan data-data website”.

    Tujuan basis data dibangun menurut (Yanto, 2016, p. 5) adalah:

    a. Kecepatan & Kemudahan (speed)

    Dengan memanfaatkan basis data, memungkinkan untuk dapat menyimpan

    data atau melakukan perubahan terhadap data atau menampilkan kembali data

    tersebut secara lebih efektif.

    b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space)

    Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis data,

    maka redudansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehingga akan

    memperbesar ruang penyimpanan. Dengan basis data, efisiensi ruang

    penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau

    dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

    c. Keakuratan (accurancy)

    Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan

    aturan (constraint), keunikan data yang secara ketat dapat diterapkan menekan

    ketidakakuratan penyimpanan data.

    d. Ketersediaan (availability)

    Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi

    dapat juga diakses bagi lokasi lain.

  • 23

    e. Kelengkapan (completeness)

    Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa

    jadi saat ini dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat

    dianggap lengkap. Untuk mengakomodasi kelengkapan data.

    f. Keamanan (security)

    Aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu dapat

    menentukan pemakai basis data serta objek-objek di dalamnya, serta jenis-jenis

    operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

    g. Kebersamaan pemakaian (sharability)

    Basis data yang dikelola dengan aplikasi multiuser dapat memenuhi kebutuhan.

    Sumber: (Yudhanto, 2018, p. 6)

    Gambar II.3 Tampilan PhpMyAdmin

    3. JQuery

    Menurut (Sulistiono, 2018, p. 4) mengemukakan bahwa:

    JQuery adalah sebuah framework berbasiskan Javascript. JQuery sama dengan

    Javascript Library, yaitu kumpulan kode atau fungsi javascript siap pakai

    sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode Javascript.

    JQuery adalah library Javascript yang dibuat untuk memudahkan pembuatan

    website dengan HTML yang berjalan di sisi Client”.

  • 24

    2.1.6. Aplikasi Perangkat Lunak

    1. Notepad ++ Versi 7.5.9.0

    Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis serta powerfull yang dapat

    digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah

    kode-kode program. Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman,

    diantaranya: Assembly, C, C++, C#, CSS, HTML, Java, Javascript, Pascal Perl, PHP,

    Python, Ruby, Shell, SQL, VB, XML, dan lain sebagainya. Notepad++ memiliki

    banyak kelebihan, seperti memiliki GUI yang baik dan menarik, Notepad++ juga

    dapat ditambahkan sebagai plugin yang bisa mempermudah pekerjaan programmer.

    Kelebihan lainnya Notepad++ ini dapat diunduh dan digunakan secara gratis. (Supono

    & Putratama, 2016, p. 13)

    2. XAMPP Versi 3.2.1

    Menurut Abdulloh dalam (Tasiati & Hellyana, 2017), “XAMPP adalah salah satu

    paket installer yang berisi apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-

    file yang diperlukan website, dan phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk

    perancangan database MySQL”.

    Sumber: (Achmad Solichin, 2016, p. 20)

    Gambar II.4 Tampilan XAMPP Control Panel

  • 25

    2.1.7. Framework

    Menurut (Jaya, Sahlinal, & Sasmito, 2017), “Framework adalah seperangkat

    library yang terorganisir dalam arsitektur untuk memberikan kecepatan, akurasi,

    kenyamanan dan konsistensi dalam pengembangan aplikasi”.

    Framework mengandung unsur-unsur menurut (Jaya et al., 2017) berikut:

    a. Arsitektur

    b. File Library (library)

    c. Metodologi

    1. Bootstrap

    Menurut (Sulistiono, 2018, p. 17) berpendapat bahwa “Bootstrap adalah sebuah

    pustaka open source yang merupakan framework CSS dan Javascript untuk membuat

    website yang responsif”.

    Sedangkan menurut (Rozi, 2015, p. 1) mengemukakan bahwa “Bootstrap adalah

    paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website. Bisa dikatakan,

    bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus”.

    Dapat disimpulkan bahwa bootstrap adalah framework CSS dan Javascript berupa

    template desain web yang responsif.

    2. CodeIgniter

    CodeIgniter merupakan contoh dari aplikasi open source dalam php. Menurut

    (Sulistiono, 2018, p. 7), “CodeIgniter adalah sebuah aplikasi open source yang berupa

    kerangka kerja atau framework untuk membangun website menggunakan bahasa

    pemrograman PHP”.

    2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Lunak

    Menurut Sukamto & Shalahuddin dalam (Hidayati, 2019), “Model air terjun

    (waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

  • 26

    terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung

    (support)”. Pada halaman selanjutnya adalah gambar ilustrasi model waterfall:

    Sumber: Sukamto & Shalahuddin dalam (Hidayati, 2019)

    Gambar II.5 Ilustrasi Model Waterfall

    Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak yaitu model

    waterfall yang mempunyai 5 tahapan menurut Sukamto & Shalahuddin dalam

    (Hidayati, 2019) dapat dilihat pada halaman selanjutnya:

    1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

    menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

    lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

    2. Desain

    Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

    pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

    lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi

    kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain

    agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

  • 27

    3. Pembuatan Kode Program

    Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap

    ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

    desain.

    4. Pengujian

    Pengujian fokus kepada perangkat lunak secara logic dan fungsional dan

    memastikan bahwa semua bagian sudah diuji untuk meminimalisir error dan

    keluaran harus sesuai. Pemilihan cara pengujian dilakukan dengan menggunakan

    data-data yang sering digunakan untuk pengolahan data, mulai dari data

    operasional, data input dan output.

    5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

    Dikarenakan adanya perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan dapat

    terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian

    atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap

    pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari

    analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak

    untuk membuat perangkat lunak yang baru.

    2.2 Tools Program

    Dalam pembuatan website diperlukan tools program. Tools program yang

    digunakan sebagai berikut:

    2.2.1. Struktur Navigasi

    Menurut Binanto dalam (Irawan & Anwar, 2017) mengemukakan bahwa

    “Struktur navigasi adalah gabungan dari struktur referensi informasi situs web dan

    mekanisme link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”.

  • 28

    Menurut Binanto dalam (Andriansyah, 2016), terdapat empat macam bentuk dasar

    navigasi yaitu:

    1. Struktur Navigasi Berurut (Linier)

    Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut yang

    menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya.

    Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman

    sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya

    atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara

    berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.

    Sumber: (Andriansyah, 2016)

    Gambar II.6 Struktur Navigasi Linier

    2. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-Linier)

    Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi

    linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan

    yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan percabangan pada

    struktur hirarki, karena pada percabangan non-linier ini walaupun terdapat

    percabangan tetap tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu

    tidak ada Master Page dan Slave Page, pengguna akan melakukan navigasi

    dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat jalur yang sudah ditentukan

    sebelumnya.

  • 29

    Sumber: (Andriansyah, 2016)

    Gambar II.7 Struktur Navigasi Non-Linier

    3. Struktur Navigasi Hirarki

    Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena

    pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon yang terbentuk oleh

    logika ini. Contoh gambar struktur navigasi hirarki terdapat di halaman

    selanjutnya:

    Sumber: (Andriansyah, 2016)

    Gambar II.8 Struktur Navigasi Hirarki

    4. Struktur Navigasi Campuran (Composite)

    Struktur navigasi jenis ini pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas

    (secara non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi

    penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.

  • 30

    Sumber: (Andriansyah, 2016)

    Gambar II.9 Struktur Navigasi Campuran

    2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

    Menurut (Yanto, 2016, p. 32) menjelaskan bahwa “ERD adalah suatu diagram

    untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data

    relasional”.

    Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Kesuma et al., 2018)

    menjelaskan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan bentuk paling

    awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan

    OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.

    Dapat disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu

    bentuk rancangan awal dari suatu basis data relasional.

  • 31

    Entity Relationship Diagram (ERD) mempunyai 3 komponen utama, yaitu seperti

    pada tabel dibawah ini:

    Tabel II.1

    Komponen Entity Relationship Diagram

    Sumber: (Yanto, 2016, p. 32)

    Dalam Entity Relationship Diagram (ERD) terdapat Derajat Kardinalitas.

    Menurut (Yanto, 2016, p. 40), “Derajat Kardinalitas yaitu Penjabaran dari hubungan

    antar entitas”. Derajat Kardinalitas dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

    1. Derajat kardinalitas One to One

    Derajat kardinalitas one to one terjadi jika satu entitas X hanya berelasi dengan

    satu entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh satu pegawai studi hanya

    memiliki satu pendamping, dapat dilihat pada gambar II.10.

    2. Derajat kardinalitas One to Many

    Derajat kardinalitas One to Many terjadi jika satu entitas x berelasi dengan banyak

    entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh satu dosen mengampu banyak

    mahasiswa, dapat dilihat pada gambar II.10.

  • 32

    3. Derajat kardinalitas Many to Many

    Derajat kardinalitas Many to Many terjadi jika banyak entitas X berelasi dengan

    banyak entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh banyak mahasiswa belajar

    banyak matakuliah, dapat dilihat pada gambar II.10.

    Sumber: (Yanto, 2016, p. 41)

    Gambar II.10 Contoh Derajat Kardinalitas

    2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

    Menurut (Tabrani, 2014), “LRS adalah Logical Record Structure dibentuk dengan

    nomor dari tipe record”. Aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R Diagram

    ke Logical Relationship Diagram menurut Efendi, dkk dalam (Kesuma et al., 2018)

    adalah:

    a. Setiap entitas akan diubah ke bentuk sebuah kotak dengan nama entitas berada

    di dalam kata.

    b. Relasi kadang disatukan dengan sebuah kotak bersama entitas kadang dipisah

    dalam kotak tersendiri.

    Sedangkan menurut (Andriansyah, 2016), “Logical Record Structure (LRS)

    merupakan transformasi dari penggambaran ERD dalam bentuk yang lebih jelas dan

    mudah untuk dipahami”.

  • 33

    Dapat disimpulkan bahwa Logical Record Structure (LRS) adalah gambaran

    transformasi dari Entity Relationship Diagram ke Logical Record Structure (LRS).

    2.2.4. Implementasi

    Implementasi merupakan proses penerapan perangkat lunak yang dilakukan

    setelah pembuatan kode dan perancangan tampilan antar muka untuk pengguna.

    Implementasi adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan ketika ada suatu

    keputusan yang harus mencapai tujuan atau sasaran tertentu dan didalamnya terdapat

    sumber daya lain yaitu sumber daya manusia. (Salusu, 2015, p. 218)

    Dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah seperangkat kegiatan yang teratur

    dan terencana demi mencapai tujuan dan menghasilkan manfaat bagi penggunanya.

    2.2.5. Pengujian Web

    Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Handayani et al., 2018) mendefinisikan

    “Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi

    spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.

    Kelebihan Black Box Testing menurut (Sigalingging, Budiarti, & Sriyadi, 2016),

    diantaranya adalah:

    a. Fokus pada perangkat lunak untuk menemukan kesalahan dan memastikan

    program dapat berjalan dengan baik.

    b. Perangkat lunak dan kebutuhan didefinisikan pada awal perancangan.

    c. Fokus pada keperluan fungsional aplikasi.

    Pengembang software dapat membuat himpunan kondisi input untuk melatih seluruh

    syarat fungsional suatu aplikasi.