bab ii kajian pustaka a. deskripsi pustaka 1. formulasi ...eprints.stainkudus.ac.id/2722/5/5. bab...

25
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Pustaka 1. Formulasi Strategi Formulasi strategi adalah mengembangkan rencana jangka panjang untuk mengelola secara efektif peluang dan ancaman lingkungan eksternal, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan (SWOT) perusahaan. Formulasi strategi mencakup kegiatan mengidentifikasikan misi perusahaan, menetapkan tujuan yang ingin dicapai, mengembangkan strategi, dan pengaturan pedoman kebijakan. 1 Tujuan utama dalam formulasi strategi adalah agar perusahaan mampu melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal perusahaan, sehingga mampu mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal perusahaan. 2 Setelah mengetahui yang menjadi ancaman yang dihadapi perusahaan, peluang atau kesempatan yang dimiliki serta kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan, selanjutnya kita dapat menentukan atau merumuskan strategi perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan pedoman kebijakan. a. Misi Misi organisasi adalah tujuan atau alasan berdirinya suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi yang disusun dengan baik, mengidentifikasi tujuan mendasar dan yang membedakan antara perusahan dengan perusahan lain, dan mengidentifikasi operasi perusahan dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan 1 Rachmat, Manajemen Strategik, Pustaka Setia, Bandung, 2014, hlm. 30. 2 Yeny Purmasari dan Dhyah Harjanti, Formulasi Strategi Bersaing pada Hotel Istana Tulung Agung, Jurnal Agora, Vol. 3 No. 1, 2015, hlm. 595.

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Deskripsi Pustaka

    1. Formulasi Strategi

    Formulasi strategi adalah mengembangkan rencana jangka

    panjang untuk mengelola secara efektif peluang dan ancaman

    lingkungan eksternal, dengan mempertimbangkan kekuatan dan

    kelemahan (SWOT) perusahaan. Formulasi strategi mencakup kegiatan

    mengidentifikasikan misi perusahaan, menetapkan tujuan yang ingin

    dicapai, mengembangkan strategi, dan pengaturan pedoman kebijakan.1

    Tujuan utama dalam formulasi strategi adalah agar perusahaan mampu

    melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal

    perusahaan, sehingga mampu mengantisipasi perubahan lingkungan

    eksternal perusahaan.2

    Setelah mengetahui yang menjadi ancaman yang dihadapi

    perusahaan, peluang atau kesempatan yang dimiliki serta kekuatan dan

    kelemahan yang ada dalam perusahaan, selanjutnya kita dapat

    menentukan atau merumuskan strategi perusahaan. Perumusan strategi

    meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang

    dapat dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan pedoman

    kebijakan.

    a. Misi

    Misi organisasi adalah tujuan atau alasan berdirinya suatu

    organisasi. Pernyataan misi organisasi yang disusun dengan baik,

    mengidentifikasi tujuan mendasar dan yang membedakan antara

    perusahan dengan perusahan lain, dan mengidentifikasi operasi

    perusahan dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani.

    Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan

    1Rachmat, Manajemen Strategik, Pustaka Setia, Bandung, 2014, hlm. 30.

    2Yeny Purmasari dan Dhyah Harjanti, Formulasi Strategi Bersaing pada Hotel Istana

    Tulung Agung, Jurnal Agora, Vol. 3 No. 1, 2015, hlm. 595.

  • 8

    mengomunikasikan pandangan umum untuk kelompok pemegang

    saham utama dalam lingkungan kerja perusahaan.3

    b. Tujuan

    Tujuan adalah langkah-langkah yang harus dicapai sebagai

    standar yang harus dipenuhi untuk mewujukan misi. Tujuan-tujuan

    tersebut, dijabarkan dalam aturan-aturan yang berlaku dalam

    perusahaan, seperti sistem, prosedur, jenis sumber daya manusia,

    yang dibutuhkan, aturan saksi, pengarahan dan pengawasan. Dengan

    kata lain tujuan dicapai melalui proses manjemen yang diarahkan.4

    c. Strategi

    Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan

    manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar

    selain itu, strategi memengaruhi perkembangan jangka panjang

    perusahaan, biasanya untuk lima tahun kedepan, dan karenanya

    berorientasi ke masa yang akan datang. Strategi mempunyai

    konsenkuensi multifungsional atau multidivisional serta perlu

    mempertimbangkan, baik faktor eksternal maupun internal yang

    dihadapi perusahaan.5

    d. Kebijakan

    Kebijakan adalah sarana yang dengannya tujuan tahunan

    akan dicapai. Kebijakan meliputi, pedoman, aturan, dan prosedur

    yang ditetapkan untuk mendukung upaya-upaya pencapaian tujuan

    yang tersurat. Kebijakan adalah panduan untuk mengambil

    keputusan dan menangani situasi-situasi yang repetitif atau berulang-

    ulang.6

    Menurut Certo dan Peter yang dikutip oleh Rachmat dalam

    bukunya Manajemen Strategik, menyebutkan keberhasilan formulasi

    3Rachmat, Op. Cit., hlm. 30.

    4Etika Sabariah, Manajemen Strategi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2016, hlm. 30.

    5Frend R. David, Manajemen Strategi, Salemba Putra, Jakarta, 2011, hlm. 18.

    6Ibid., hlm. 20.

  • 9

    strategi yang disarankan dirancang untuk mempertinggi keberhasialan

    usaha kecil, yaitu sebagai berikut.7

    a. Objektif. Angan-angan tidak memiliki tempat di dalam bangunan

    sebuah bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan

    kelemahan perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemennya

    adalah hal yang mendasar.

    b. Membuat sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan

    adalah efektif, usaha dan sumber daya seharusnya dikonsentrasikan,

    dampak dan keuntungan adalah hal yang paling utama.

    c. Fokus pada pasar yang menguntungkan. Kelangsungan hidup dan

    keberhasilan usaha kecil oleh persediaan barang dan jasa khusus

    yang menemukan keinginan dan kebutuhan dari pemilihan kelompok

    pelanggan.

    d. Mengembangkan rencana pemasaran. Usaha kecil harus

    memutuskan cara untuk meraih dan menjual kepada pelanggan.

    e. Memanajamen tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil

    bergantung pada bangunan, pengaturan, biaya, dan motivasi sebuah

    tim pemenang.

    f. Membuat catatan keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk

    memiliki catatan aset, reliabilitas, penjualan, biaya, dan informasi

    akunting lainya dalam urutan untuk kelangsungan hidup dan

    keberhasilan.

    g. Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dunia

    usaha kecil.

    h. Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan

    yang cepat. Usaha kecil harus hati-hati melakukan ekspansi.

    i. Mengerti seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan

    keuntungan usaha kecil bergantung pada pengertian yang lengkap

    dari fungsi bisnis.

    7 Rachmat, Op. Cit., hlm. 127.

  • 10

    j. Merencanakan kedepan. Usaha kecil harus memformulasikan secara

    kritis dan menantang, pencapaian, tujuan dan mengubahnya menjadi

    aktivitas yang produktif.

    2. Memformulasikan Strategi

    Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan

    yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi

    meliputi pengembangan misi bisnis, analisis SWOT.8 Analisis ini

    ditunjukan untuk mengukur besarnya kekuatan dan kelemahan

    perusahaan secara keseluruhan, serata kesempatan dan ancaman yang

    ada di luar perusahaan. Analisi SWOT diibaratkan sebagai tubuh

    seseorang yang beradaptasi dengan kejadian di luar tubuhnya sehingga

    perencanaan yang dibuat oleh pikiran, insting dan rasa dapat

    menyesuaikan diri dengan merespon atau bertindak terhadap apa saja

    yang terjadi di luar tubuhnya, sehingga setiap anggota tubuhnya

    bergerak selaras, serasi dan seimbang dalam menyesuaikan kondisi

    yang terjadi untuk mencapi tujuan.9

    SWOT merupakan singkatan dari Strength, Weaknesses,

    Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT didasarkan pada prinsip

    bahwa strategi haruslah menghasilkan sesuatu keselaransan antara

    kondisi internal maupun kondisi eksternal organisasi pengembang,

    kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal

    pengembang (peluang dan ancaman). Dengan memiliki panduan SWOT

    pengembang akan dapat mengetahui kekuatan dan kesempatan yang

    dimiliki sebagai faktor positif, dan kelemahan sebagai ancaman faktor

    negatif.10

    8Ibid., hlm. 127.

    9Etika Sabariah, Op. Cit., hlm. 41.

    10Yudha Dariyanto, Analisis Perumusan Strategi Bersaing pada PT. Buanakarya Adi

    Mandri Pengembang Perusahaan Permata Jingga, Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2012, hlm. 9.

  • 11

    a. Kekuatan (Strength) adalah kondisi yang menunjukkan bahwa

    perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik

    (di atas rata-rata industri).

    b. Kelemahan (weakness) adalah kondisi yang menunjukkan bahwa

    perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik

    dikarenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.

    c. Peluang (opportunity) adalah potensi bisnis menguntungkan yang

    dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum dikuasai oleh pihak

    pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak mana pun.

    d. Ancaman (threats) adalah keadaan perusahaan mengalami kesulitan

    yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan

    menyebabkan perusahaan akan mengalami kesulitan pada kemudian

    hari.

    3. Pengolahan Formulasi Strategi

    a. Makna pengolahan Formulasi Strategi

    Proses pengolahan strategi terdiri atas tiga tahap: formulasi

    strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi

    strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang

    dan ancaman dari eksternal organisasi, penentuan kekuatan dan

    kelemahan internal, dan pemilihan strategi tertentu untuk kebijakan.

    Isu-isu formulasi strategi mencakup penetuan bisnis baru yang akan

    dimasuki, bisnis yang akan di abaikan, cara mengalokasikan sumber

    daya dengan memperluas operasi atau diversifikasi, memasuki pasar

    internasional atau tidak, melakukan merger atau joint venture, dan

    cara menghindari pengambilalihan yang merugikan.11

    b. Tahapan Proses Formulasi Strategi

    Dalam tahap formulasi strategi ada beberapa langkah yang

    perlukan, yaitu analisisi terhadap lingkungan organisasi. Untuk

    analisinya dapat digunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan,

    11

    Rachmat, Op. Cit., hlm. 129.

  • 12

    peluang, dan ancaman). Langkah selanjutnya adalah membuat

    rencana strategi yang meliputi penetapan visi, misi, tujuan dan

    strategi. Untuk menyusun strategi yang tepat, organisasi dapat

    belajar dari pengalaman sehingga strategi yang dipilh disesuaikan

    dengan kondisi lingkungan yang ada.12

    Proses formulasi strategi dilakukan dalam tiga tahap berupa

    pertanyaan berikut:

    1) Where are we now? (dimana kamu sekarang)

    Pada tahap ini, kita mengidentifikasi kondisi bisnis dan

    perusahaan saat ini. Di awali dengan isu-isu mendasar, seperti

    visi dan misi perusahaan, dan penentuan pemegang saham

    utama. Selanjutnya, evaluasi detail mengenai kinerja perusahaan

    saat ini, kondisi lingkungan makro (sosial politik, ekonomi,

    hukum, dan teknologi) tempat perusahaan beroprasi, peluang

    dan acaman di lingkungan industri, serta kekuatan dan

    kelemahan internal.

    2) Where do we go? (kemana kita pergi)

    Berdasarkan jawaban tahapan pertama, dapat ditelusuri

    alternatif srategi yang ada. Contoh strategi alternatif pada level

    unit bisnis adalah pilihan seperti akan berkonsentrasi pada

    pertumbuhan di beberapa segmen pasar atau fokus di pasar yang

    lebih luas, akan berkerja sama (patner) dengan perusahaan lain

    atau tidak, akan fokus pada nilai tambah atau solusi low-cost

    untuk konsumen. Pada level korporat, prosesnya berfokus pada

    pembentukan portofolio bisnis dan pembuatan penyesuaian

    filosofi dan proses. Pada kedua level tersebut (unit bisnis dan

    korporat), hasil yang diharapkan adalah pernyataan strategi yang

    sebenarnya (the stated trategic intent)yang dapat

    mengidentifikasi panduan konsep bisnis perusahaan atau faktor

    yang dapat mempengaruhi perusahaan ke depanya.

    12

    Ibid., hlm. 100.

  • 13

    3) How do we get there? (bagaimana kita mencapainya)

    Fokus pertanyaan ini adalah bagaimana cara mencapai

    tujuan yang diinginkan, isu paling penting pada tahap ini adalah

    kemampuan perusahaan saat ini dan kemampuan (capability gap)

    antara kemampuan perusahaan saat ini dan kemampuan yang

    dibutuhkan untuk mencapai pernyataan strategi yang sebenarnya

    (stated strategic intent).

    Tahap pertama proses formulasi strategi, melakukan

    evaluasi kondisi perusahan saat ini dengan memperhatikan faktor

    internal dan eksternal perusahaan. Tahapan kedua adalah

    merumuskan dan melakukan eksplorasi seluruh strategi alternatif

    yang dapat menjadi solusi dari permasalahan pada tahap awal. Tahap

    ketiga adalah melakukan identifikasi gap antara kemampuan

    perusahaan saat ini dan kemampuan yang dibutuhkan untuk

    melaksanaan strategi terpilih, serta memberikan solusi unutuk

    menghilangkan atau mengurai gap.13

    a. Analisis Internal

    Analisis lingkungan internal adalah kata lain dari

    pengembangan profil perushaan. Namun banyak pula yang

    menyebutkan sebagai analisis dan keunggulan strategi.14

    Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol

    suatu organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau

    buruk. Mereka muncul dalam manajemen, pemasaran, kekuatan

    dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatu

    organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau

    buruk. Mereka muncul dalam manajemen, pemasaran,

    keuangan/akuntansi, produk/operasi, penelitian dan

    13

    Ibid., hlm. 131-132. 14

    Yudha Daryanto, Jurnal, Op. Cit., hlm. 17.

  • 14

    pengembangan, aktifitas sistem informasi manajemen suatu

    bisnis.15

    Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel

    (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi

    biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari

    manajemen puncak. Variabel-variabel itu meliputi struktur,

    budaya, dan sumber daya organisasi. Struktur adalah bagaimana

    diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang,

    dan arus kerja. Struktur sering disebut rantai perintah dan

    digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan

    organisasi. Budaya adalah pola keyakinan, pengaharapan, dan

    nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota oraganisasi.16

    Norma-

    norma organisasi khusus memunculkan dan mengidentifikasi

    perilaku yang dapat diterima dari manjemen puncak sampai

    karyawan operatif. Sumberdaya adalah aset yang merupakan

    bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset itu

    meliputi keahlian orang, kemampuan, dan bakat majerial.17

    Analisis internal menyediakan pemahaman terhadap

    pontensi keunggulan daya saing yang ada dan area yang harus

    diprioritaskan untuk memastikan keberlangsungan bisnis. Dalam

    melakukan analisis internal perusahaan ada dua prinsip utama: (1)

    mendaftar dan melakukan penilaian atas sumberdaya perusahaan

    saat ini dan kompetensi inti yang dapat digunakan untuk

    menciptakan keunggulan daya saing. (2) mengidentifikasi tekan

    internal untuk perubahan dan kekuatan perlawanan.18

    Faktor-faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah

    cara, termasuk menghitung rasio, mungukur kinerja, dan

    15

    Fred R. David, Op. Cit., hlm. 17. 16

    J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategi, Andi, Yogyakarta, 2003,

    hlm. 11. 17

    Ibid., hlm. 12. 18

    Rachmat, Op. Cit., hlm. 139.

  • 15

    membandingkan dengan pencapaian masa lalu dan rata-rata

    industri. Berbagai survai juga dapat dikembangkan dan dijalankan

    untuk menilai faktor-faktor internal sebagai semangat kerja

    karyawan, efesiensi produksi, efektivitas iklan, dan loyalitas

    konsumen.19

    b. Analisis Eksternal

    Tujuan analisis lingkungan adalah menemukan dan

    mengembangkan daftar terbatas dari berbagai peluang yang dapat

    menguntungkan perusahan dan ancaman yang harus dihindari.

    Perusahaan harus mampu merespons secara ofensif ataupun

    defensif terhadap berbagai faktor tersebut dengan merumuskan

    strategi yang biasa mengambil keuntungan dari peluang eksternal

    atau yang meminimalkan dampak dari ancaman potensial.

    Peluang muncul ketika perusahaan dapat memanfatkan kondisi

    lingkungan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan

    strategi, sedangkan ancaman muncul ketika kondisi lingkungan

    eksternal membahayakan integritas dan profit perusahaan.20

    Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel

    (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan

    tidak secara langsung khusus ada dalam pengendalian jangka

    pendek dari manajeman puncak. Variabel-variabel tersebut

    membentuk keadaan dalam organisasi ini hidup. Lingkungan

    eksternal memiliki dua bagian: lingkungan kerja dan lingkungan

    sosial.

    Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau

    kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi

    oleh operasi-operasi utama organisasi. Elemen tersebut adalah

    pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing

    pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus,

    19

    Fred R. David, Op. Cit., hlm. 18. 20

    Rachmat, Op. Cit., hlm. 133.

  • 16

    dan asosiasi pedagang. Lingkungan sosial terdiri kekuatan umum,

    kekuatan itu tidak berhubungan dengan aktivitas-aktivitas jangka

    pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi

    keputusan-keputusan jangka panjang.21

    Selain identifikasi dan pemahaman terhadap peluang dan

    ancaman yang dihadapi organisasi, output lainya dari analisis

    eksternal adalah identifikasi ketidak pastian strategi dari segi

    bisnis dan lingkungan yang memiliki potensi dalam

    mempengaruhi strategi, komponen dari analisis eksternal adalah

    analisis castemer, analisis kompetitor, analisis pasar, dan analisis

    lingkungan.

    Kekuatan ekternal dibagi dalam lima kategori yaitu: (1)

    ekonomi, (2) sosial, budaya, demografi, dan lingkungan (3)

    politik, perintah dan hukum (4) teknologi (5) kekuatan bersaing.

    Perubahan pada kekuatan eksternal akan berpengaruh pada

    perubahan permintaan konsumen. Kekuatan eksternal akan

    berpengaruh pada tipe produk yang dikembangkan, strategi

    positioning dan segmentasion, tipe pelayanan yang ditawarkan,

    dan pilihan bisnis yang akan diakusisikan atau dijual.22

    4. Strategi Perspektif Islam

    Dalam Islam bisnis merupakan salah satu kegiatan untuk

    meraih apa yang disukai. Hal ini tergambar dalam QS. Ali Imran: 14.

    21

    J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Op. Cit., hlm. 10. 22

    Rachmat, Op. Cit., hlm. 133.

  • 17

    Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada

    apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-

    anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas, perak,

    kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.

    Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat

    kembali yang baik (surga).(QS. Ali Imran: 14).23

    Untuk mencapai kesenangan dunia dan akhirat bahwa Allah

    SWT menyiapkan manusia dua sarana manfaat pertama materi yang

    disediakan Allah SWT untuk dimiliki, dan kedua tenaga dan pikiran

    yang harus diupayakan. Materi yang dimaksud adalah kepemilikan

    sesuatu dapat tumbuh dengan sendirinya seperti pepohonan dan

    binatang. Sedangkan tenaga dan pikiran adalah kegiatan yang

    mengantar kepada kepemilikan materi atau rekayasa yang

    menghasilkan pemenuhan keinginan dalam bentuk bisnis.24

    Hal ini

    pebisnis muslim mempunyai acuan dasar dalam Al Qur’an untuk

    berusaha untuk mendapatkan kenikmatan yang diinginkan salah satunya

    dalam berbisnis untuk menjalakn bisnis pembisnis bebas berfikir dalam

    mengatur, merencanakan dan membentuk sebuah bisnisnya seperti apa

    dan bagaimana sesuai apa yang diinginkan sebagai pebisnis muslim.

    Strategi bersaing atau persaingan dalam pandangan syariah

    dibolehkan dengan kriteria bersaing secara baik. Salah satunya

    dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 148 tentang anjuran

    berlomba dalam kebaikan:

    Artinya: Dan setiap umat mempunyai kiblatnya (sendiri) yang dia

    menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu

    23

    Al-Qur’an Surat Al-Imran ayat 14, Al-Qur’an dan Terjemah, Kementerian Agama RI,

    Bogor, 2007, hlm. 51. 24

    Erni Trisnawati Sule dan Muhammad Hasanudin, Manajemen Bisnis Syariah, Refika

    Aditama, Bandung, 2016, hlm. 96.

  • 18

    (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti

    Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

    Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. Al

    Baqarah: 148).25

    Dalam ayat di atas menjelaskan tentang berlomba-lomba

    dalam hal kebaikan, hal ini pembisnis bisa meformulasikan strategi

    bisnisnya untuk mencapai tujuan dan mendapatkan keunggulan dalam

    menghadapi persaingan usaha dengan baik sebagai mestinya pebisnis

    muslim.

    Strategi bisnis di dalam Islam sudah dicontohkan oleh beliau

    Rasulullah, dalam mengimplementasikan strategi bisnis Rasulullah

    pada saat sekarang akan tetap relevan prinsip-prinsip yang dibangun

    oleh Rasulullah merupakan prinsip yang universal serta tidak terbatas

    oleh ruang dan waktu. Hal itu merupakan suatu pedoman dalam

    berbisnis bagi para pebisnis muslim untuk menerapkan prinsip-prinsip

    dan strategi strategi yang dicontohkan Rasulullah jika ingin

    mendapatkan keuntungan dan keberkahan secara bersamaan.26

    Kesuksesan Rasulullah dalam berbisnis dilandasi oleh dua pokok, yaitu

    kepribadian yang amanah dan terpercaya, serta pengetahuan dan

    ketrampilan yang mumpuni.27

    Rasulullah merupakan contoh dalam

    dunia bisnis beliau telah memberikan sebuah pembelajaran terhadap

    umat muslim bagaimna dalam merencanakan sebuah usaha, sampai

    jalanya usaha sehingga mencapai tujuan dalam keberhasilan usaha. Dari

    hal ini lah seorang pembisnis muslim harus mencontoh Rasulullah

    dalam membuat strategi untuk mencapai tujuan perusahan dengan baik

    dan tidak merugikan pesaing usaha atau pebisnis lainya.

    25

    Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 148, Al-Qur’an dan Terjemah, Kementerian Agama RI,

    Bogor, 2007, hlm. 23. 26

    Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah dalam Praktik, Gema Insani, Jakarta, 2008, hlm.

    57. 27

    Ibid., hlm. 54.

  • 19

    5. Persaingan usaha

    Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul

    dalam berbagai literatur yang menuliskan perihal aspek hukum

    persaingan bisnis. Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu

    competition yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing,

    pertandingan dan kompetisi. Persaingan adalah ketika organisasi atau

    perorangan berlomba untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti

    konsumen, pangsa pasar, peringkat survei atau sumber daya yang

    dibutuhkan.28

    Dalam kamus manajemen persaingan bisnis terdiri dari:

    a. Persaingan sehat (healthy competition)

    Persaingan sehat (healthy competition) adalah persaingan

    antara perusahaan-perusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak

    akan menuruti atau melakukan tindakan yang tidak layak dan

    cenderung mengedepankan etika-etika bisnis.

    b. Persaingan gorok leher (cut throat competition)

    Persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang tidak

    sehat, dimana terjadi perebutan pasar antara beberapa pihak yang

    melakukan usaha yang mengarah pada menghalalkan segala cara

    untuk menjatuhkan lawan, sehingga salah satu tersingkir dari pasar

    dan salah satunya menjual barang di bawah harga yang berlaku di

    pasar.29

    Pesaing antar perusahaan saingan biasanya merupakan yang

    paling hebat dari lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan

    oleh sebuah perusahaan dapat berhasil hanya sejauh ia

    mengahasilkan keunggulan kompetitif atas strategi yang dijalakn

    perusahaan pesaing. Perubahan dalam strategi oleh satu perusahaan

    biasa di tanggapi dengan langkah balasan, seperti penurunan harga,

    28

    Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Erlangga,

    Jakarta, 2006, hlm. 86. 29

    M. Ismail Yusanto, dan M. Karebat Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, Gema

    Insani Press, Jakarta, 2002, hlm. 93.

  • 20

    peningkatan kualitas, penambahan fitur, penyedian layanan,

    perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan.30

    6. Strategi Bersaing

    Strategi bisnis, disebut juga strategi bersaing biasanya

    dikembangkan pada level divisi, dan menekankan pada visi, dan

    menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa

    perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh

    divisi tersebut. Strategi bisnis divisi mungkin menenekankan pada

    peningkatan laba dalam produk dan penjualan produk dan jasa yang

    dihasilkan. Strategi bisnis sebaiknya juga mengintegrasikan berbagai

    aktivitas fungsional untuk mencapai tujuan divisi. Strategi bisnis

    (persaingan) merupakan salah satu dari overall cost leadership, atau

    diferensiasi.31

    Istilah strategi bisnis atau strategi pada level bisnis merujukan

    pada rencana yang digunakan pada bisnis tunggal untuk bersaing dalam

    suatu industri tertentu guna mendapatkan tujuan dasn harapan. Konsep

    dasar strategi bisnis adalah mengenai pola tindakan dan pendekatan

    keahlian manajemen untuk menghasilkan kinerja yang sukses dalam

    suatu lini bisnis yang spesifik. Isu pokok strategi bisnis adalah

    bagaimana memebangun dan memperkuat posisi persaingan dalam

    jangka panjang.

    Maksud utama dilakukan analisis strategi pada level bisnis

    adalah untuk mengidentifikasi kesempatan utama dan acaman yang

    dihadapi bisnis atau unit bisnis dimana masa yang akan datang serta

    menggali kemampuan sumber daya dan kabilitas yang dimiliki unit

    bisnis, yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi,

    menangkap peluang dan mengatasi ancaman sehingga tujuan bisnis

    dapat tercapai dan memuaskan. Strategi pada level bisnis

    30

    Fred R. David, Op. Cit., hlm. 148. 31

    J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Op. Cit., hlm. 24.

  • 21

    memfoskuskan pada bagaimana bersaing dalam industri tertentu

    dengan produk dan pasar tertentu.

    Strategi bisnis pada umumnya dirancang untuk meletakan

    bisnis pada suatu posisi yang diinginkan dalam suatu industri tertentu,

    sehingga pada jangka waktu tertentu dapat menghasilkan tingkat

    keuntungan yang tinggi terhadap pengembalian dari investasi yang

    ditanamkan. Untuk mencapai posisi ini, perusahaan harus

    mengimplementasikan strategi bisnis yang membangun dan

    mempertahankan keunggulan yang berkelanjutan tertentu melebihi para

    pesaingganya.32

    Perhatian utama pada strategi bisnis adalah bagaimana

    membangun dan memperkuat posisi persaingan bisnis di industri dalam

    jangka panjang. Untuk mencapai hal tersebut, strategi bisnis pada

    prinsipnya akan berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

    a. Bagaimana memposisikan diri terhadap pesaing, apakah sebagai

    pemimpin, pengikut atau penatang.

    b. Baagaiman merespon perubahan yang terjadi dalam industri,

    keadaan ekonomi, kebijakan dan keadaan politik yang berkembang.

    c. Penentuan target keuntungan dan tingkat pengembalian investasi

    yang harus dicapai pada akhir periode.

    d. Menciptakan gerakan bersaing dan pendekatan pasar yang

    menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.

    e. Bagaimana bersaing untuk mendapatkan konsumen, sumber daya,

    keuntungan maupun suatu posisi yang diinginkan. Hal ini mencakup

    target pasar yang dimasuki, produk/jasa yang ditawarkan, dan harga

    yang bersaing.

    f. Membangun nilai kompetensi yang berbeda dan kapabilitas yang

    bersaing yang tidak dapat mudah ditiru para pesaing.

    g. Menyatukan dan mengkoordinasi inisiatif strategi dari masing-

    masing fungsi bisnis.

    32

    M. Husni Mubarok, Manajemen Strategi, DIPA STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 58.

  • 22

    Strategi yang baik adalah menyesuaikan antara keadaan

    eksternal perusahaan dengan situasi internal. Strategi bisnis akan

    kekuatan jika menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan

    dan cukup besar, dan akan lemah jika tidak mengahsilkan keunggulan

    pesaing. Dengan keunggulan kompetitif, perusahaan mempunyai

    prospek untuk mendapatkan keuntungan diatas rata-rata dan sukses

    menjadi pemenang di dalam industri.

    Esensi strategi bersaing adalah menjadi berbeda dari persaing

    dengan memilih serangkaian aktivitas yang dibuat secara terencana dan

    berbeda dari yang pesaing lakukan untuk memberikan kombinasi nilai

    yang unik. Strategi bersaing perusahaan pada perusahaan pada

    prisipnya terdapat dua tipe, yaitu menyerang dan bertahan. Sebagai

    tidakanya adalah agresif dan langsung menantang posisi pasar pesaing.

    Tindakan yang lain adalah menahan tekanan dan serangan pesaing.

    Tujuan pesaingan adalah melakukan sesuatu yang lebih baik

    dalam menyediakan apa yang pembeli cari, dengan cara yang

    memungkinkan perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing

    dan mengalahkan pesaing dalam persaingan. Inti dari strategi bersaing

    perusahaan tidak hanya terdiri dari inisiatif internal dalam memberikan

    nilai superior kepada pelanggan. Tetapi juga termasuk tindakan

    menyerang dan bertahan untuk menghadapi serangan pesaing, tindakan

    untuk menyerang sumber daya dalam meningkatkan kemampuan

    bersaing jangka panjang dan meraih posisi pasar, serta usaha merespon

    kondisi pasar apapun saat ini.33

    Menurut Michael E. Porter yang dikutip oleh M. Husni

    Mubarok dalam bukunya Manajemen Strategi, menunjukan bahwa dilihat

    dari produk/jasa (keunggulan kompetitif) yang dihasilkan suatu

    organisasi, ada hanya beberapa cara utama/strategi untuk menjadi

    superior (memperoleh keunggulan bersaing) dibidang industri yang

    dimasuki organisasi, yaitu:

    33

    Ibid., hlm. 61.

  • 23

    a. Menjadi pembuat produk/jasa dengan biaya terendah karena dapat

    mencapai keunggulan biaya menyeluruh (Overall Low Cost

    Leardership).

    b. Mendiferensiasikan produk/jasa sedemikian rupa sehingga menjadi

    produk/jasa dambaan, dianggap unik oleh konsumen sehingga

    konsumen mau memberikan nilai lebih;

    c. Melayani kebutuhan khusus satu atau beberapa kelompok konsumen

    atau pembelian industrial, dengan fokus pada segi biaya atau

    diferensiasi (keunikan) konsumen.34

    Menurut Michael E. Porter yang dikutip oleh M. Husni

    Mubarok dalam bukunya Manajemen Strategi, ada lima pendekatan

    strategi bersaing yang berbeda adalah sebagi berikut:

    a. Strategi pemimpin biaya rendah (low cost Leadership).

    Strategi kepemimpinan biaya rendah merupakan

    serangkaian tindakan yang berkaitan dan dirancang untuk

    memproduksi atau mengirimkan barang atau jasa pada biaya yang

    relatif paling rendah dibanding dengan para pesaing. Strategi ini

    digunakan pada pembeli dalam industri yang sensitif terhadap

    perubahan harga.35

    Biaya disini merupakan total biaya produksi dan bukan

    pada harga. Pada strategi ini organisasi berfokus pada bagaimana

    perusahaan mampu memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang

    rendah. Perusahaan yang mampu menciptakan biaya produksi yang

    rendah tentu saja mampu menjual produknya dengan harga yang

    lebih rendah dari pesaing, tetapi masih bisa menghasilkan

    keuntungan bagi perusahaannya. Perusahaan semacam ini tidak takut

    terhadap ancaman pesaing yang menurunkan harga.36

    Berikut beberapa cara untuk menerapkan strategi

    kepemimpinan biaya dalam suatu perusahaan:

    34

    Rachmat, Op. Cit., hlm. 150-151. 35

    M. Husni Mubarok, Op. Cit., hlm. 63. 36

    Mudrajad Kuncoro, Op. Cit., hlm. 90.

  • 24

    1) Setiap kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen harus

    didasarkan pada usaha untuk meminimalkan biaya. Hal ini berarti

    terdapat efisiensi disegala bidang di dalam perusahaan. Termasuk

    membuat fasilitas yang dapat memproduksi dalam skala besar

    sehingga biaya akan dapat lebih efisien (efficient-scale facilities).

    Karenanya, perusahaan yang menganut strategi ini tidak akan

    mempunyai lini produk yang banyak, karena pembuatan variasi

    produk dinilai akan menambah biaya.

    2) Mencari cara mengurangi biaya dengan melihat pengalaman

    sebelumnya.

    3) Memperketat pengeluaran biaya dan mengontrol overhead.

    4) Meminimalisasikan biaya disegala kegiatan perusahaan yang

    berhubungan dengan rantai nilai perusahaan seperti pada bidang

    litbang (R&D), jasa, penjualan dan promosi.

    Keuntungan bagi perusahaan dalam menerapkan strategi

    kepemimpinan adalah sebagai berikut:

    1) Perusahaan yang berbasis biaya rendah dapat memperoleh

    pendapatan di atas rata-rata meskipun persaingan dipasar sangat

    kuat.

    2) Strategi kepemimpinan biaya rendah juga melindungi perusahaan

    dari pembeli yang kuat. Dengan biaya yang rendah, pembeli tidak

    dapat lagi memaksa perusahaan untuk mengurangi biaya.

    3) Posisi sebagai pemimpin pasar berbasis biaya juga memberikan

    fleksibilitas kepada perusahaan untuk bekerja sama dengan

    pemasoknya.

    4) Strategi ini juga memberikan halangan masuk yang tinggi bagi

    para pesaing perusahaan terutama dalam hal keunggulan biaya

    dan penciptaan produk yang berskala ekonomi.37

    Hal yang penting harus diperhatikan perusahaan dalam

    mencapai keunggulan biaya adalah sulitnya ditiru oleh pesaingnya.

    37

    M. Husni Mubarok, Op. Cit., hlm. 91.

  • 25

    Nilai dari keunggulan biaya tergantung oleh keberlanjutannya dalam

    melayani dan memperhatikan esensi fitur yang dibutuhkan pembeli.

    Jika para pesaing dapat dengan mudah menemukan metode biaya

    rendah perusahaan atau tidak terlalu mahal untuk ditiru, maka

    keunggulan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dari nilai

    yang didapat dari pasar akan berumur pendek.38

    Perusahaan yang memiliki keunggulan biaya yang

    menyeluruh dapat memanfaatkan keunggulan ini untuk menetapkan

    harga rendah atau mengambil margin yang lebih tinggi. Jika mampu

    membuat produk/jasa dengan biaya yang lebih rendah dan

    menjualnya dengan harga yang dapat memberikan laba lebih besar

    dibanding dengan pesaing, perusahaan tersebut berada dalam posisi

    yang lebih baik, yaitu:

    1) Memungkinkan perusahaan bertahan dalam situasi persaingan

    perang harga dan menghalangi pesaing dengan biaya lebih tinggi

    melakukan perang harga (untuk bertahan dari harga, menyerang

    dari sudut harga, menikmati laba yang tinggi).

    2) Laba yang lebih tinggi dapat diinvestasikan untuk memperbaiki

    kualitas dan efesiensi.

    3) Menghalangi masuknya pesaing baru.

    4) Kenaikan bahan baku dari supplier dapat direndam oleh

    keunggulan dalam biaya.39

    b. Strategi Diferensiasi

    Strategi diferensiasi merupakan serangkaian tindakan yang

    berkaitan dan dirancang untuk memproduksi barang atau jasa yang

    dianggap berbeda oleh para konsumen dengan ciri yang dapat

    diterima sebagai hal yang penting bagi konsumen. Strategi ini

    ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli dengan

    perubahan harga. Untuk dapat sukses dalam menerapakan strategi

    38

    Muhammad Husni Mubarok, Strategi Korporat dan Persaingan Bisnis dalam Meraih

    Keunggulan Kompetitif, Idea Press, Yogyakarta, 2009, hlm. 92. 39

    Rachmat, Op. Cit., hlm. 152.

  • 26

    diferensiasi, perusahaan harus mempelajari kebutuhan pembelian

    dan perilakunya secara hati-hati untuk mengetahui apa yang

    pembelian secara penting pertimbangkan, apa yang mereka pikirkan

    yang mempunyai nilai, dan apa yang membuat mereka bersedia

    untuk membayar. Kemudian perusahaan harus menyesuaikan atribut

    apa yang diingikan pembelian dari produk atau jasa yang ditawarkan

    yang akan membuatnya berbeda dari pesaing.40

    Kunci kearah strategi diferensiasi yang berhasil adalah

    produk/jasa yang dihasilkan harus bersifat unik dilihat dari sudut

    pandang pembeli atau stakeholder utama yang dilayani. Keunikan

    tersebut dapat berbentuk, fungsi, kecepatan, kualitas, image/citra,

    jaringan layanan, dan lain-lain agar dapat menciptakan diferensiasi

    yang dihargai lebih oleh konsumen/user.

    Strategi diferensiasi yang berhasil akan menciptakan

    kelompok (segmen) pembelian yang loyal, tidak begitu

    memerhatikan penawaran dari pihak lain dan cenderung kurang

    begitu peka dengan perubahan harga.41

    Strategi diferensiasi akan

    mendapatkan ke unggulan ketika:

    1) Ada beberapa cara untuk membuat diferensiasi produk/jasa dan

    pembelian menerima diferensiasi tersebut sebagai sesuatu yang

    bernilai.

    2) Kebutuhan dan kegunaan pembelian beragam dimana beberapa

    pembeli lebih memilih satu kombinasi fitur dan pembeli lain

    menginginkan yang berbeda.

    3) Sedikit pesaing perusahaan yang mengikuti pendekatan

    diferensiasi yang sama.

    40

    M. Husni Mubarok, Manajemen Strategi, Op. Cit., hlm. 68-69. 41

    Rachmad, Op. Cit., hlm. 152-153.

  • 27

    4) Perubahan teknologi dan perubahan inovasi produk yang cepat

    serta frekuensi pengenalan versi produk selanjutnya membantu

    memelihara pembelian semakin tertarik dengan produk.42

    c. Strategi penyedian biaya terbaik (best cost), dengan memberikan

    pelanggan nilai yang lebih dari uang yang dibelanjakan dengan

    menggabungkan atribut produk yang sempurna pada biaya rendah.

    Sedangkan targetnya adalah memberikan biaya dan harga rendah

    terbaik dibandingkan pesaing serta menawarkan produk dengan

    atribut yang lebih baik.

    Perusahaan dikatakan mencapai biaya terbaik dilihat dari

    kemampuan mengabungkan atribut yang menarik pada biaya yang

    lebih rendah dari pesaing. Untuk menjadi penyedia biaya terbaik,

    perusahaan harus mempunyai sumber daya dan kapabilitas untuk

    mecapai kualitas unggul pada biaya yang lebih rendah dibandingkan

    pesaing, menggabungkan fitur yang menarik pada biaya yang lebih

    rendah dari pesaing, dan menyediakan layanan pelanggan yang

    unggul.43

    d. Strategi Fokus pada celah pasar (market niche) berdasarkan biaya

    rendah, dengan mengonsentrasikan pada segmen pembeli yang lebih

    sempit dan bersaing dalam memberikan biaya lebih rendah dari

    pesaing.

    e. Strategi fokus pada celah pasar (market niche) berdasarkan pada

    diferensiasi, dengan mengkonsentrasikan pada segmen pembeli yang

    lebih sempit dan bersaing dalam member atribut produk yang sesuai

    dengan selera konsumen dibandingkan dengan produk yang

    ditawarkan oleh para pesaing.

    42

    M. Husni Mubarok, Manajemen Strategi, Op. Cit., hlm. 72. 43

    Ibid., hlm. 73.

  • 28

    7. Formulasi Strategi Bersaing

    Formulasi strategi bersaing melibatkan empat faktor yang

    menetukan batasan yang dapat dicapai perusahaan dengan sukses.

    Kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah gambaran aset dan

    keahlian dibandingkan pesaing, termasuk sumber daya keuangan,

    teknologi yang dimiliki, identifikasi brand, dan lainya.

    Kekuatan dan kelemahan yang dikombinasikan dengan nilai

    personel organisasi akan menetukan batasan internal terhadap strategi

    bersaing yang dapat diterapkan.

    Menurut Kluyver dan Pearce yang dikutip oleh Rachmat dalam

    bukunya Manajemen Strategik, manajer akan mengahadapi empat

    tantangan dalam membuat formulasi strategi bersaing pada level unit

    bisnis, yaitu:

    a. Analisis lingkungan kompetitif

    b. Antisipasi tindakan pesaing

    c. Mengumpulkan opsi strategi yang memungkinkan

    d. Memiliki dari alternatif yang ada.44

    B. Hasil Penelitian Terdahulu

    Penelitia ini disertai dari hasil penelitian terdahulu yang peneliti

    cari dan dapatkan, antara lain sebagai berikut:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Yeny Purnamasari dan Dhyah Harjati

    dalam jurnal ilmiah yang berjudul: “Formulasi Strategi Bersaing pada

    Hotel Istana Tulungagung”. Menghasilkan penelitian bahwa strategi

    intensif melalui penetrasi pasar yaitu dengan meningkatkan penjualan

    produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran

    lebih intens dengan cara menggunakan analisis internal dan Eksternal.45

    Adapun persamaannya penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

    sama-sama meneliti dengan menggunakan analisis internal dan analisis

    44

    Rachmat, Op. Cit., hlm. 141-142. 45

    Yeny Purnamasari dan Dhyah Harjati, Formulasi Strategi Bersaing pada Hotel Istana

    Tulungagung, Jurnal Agora, Vol. 3 No.1, 2015, hlm. 602.

  • 29

    eksternal, tetapi yang membedakan adalah dalam penelitian terdahulu

    fokus pada strategi penetrasi pasar sedang penelitian ini berfokus pada

    meformulasikan strategi bisnis untuk mendapatkan strategi alternatif

    dalam kelangsungan dan keunggulan perusahaan.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Mohd. Harisudin, Emi Widiyanti dan

    Anita Suharyanti dalam jurnal yang berjudul: “Perumusan Strategi

    Bersaing Jahe Instan Produk CV. Intrafood Surakarta Menggunakan

    Perceptual Mapping”. Menghasilkan penelitian bahwa: strategi yang

    rekomendasikan adalah mengekspos atribut kemanfaat dan

    memperbaiki kualitas disain kemasan produk.46

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

    menggunakan analisis formulasi strategi untuk menghadapi persaingan,

    tetapi yang membedakan adalah penelitian terdahulu adalah fokus pada

    pengeksposan atribut kemanfaatan dan memperbaiki kemasan produk,

    sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada strategi bersaing

    penjualan produk.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Nathanael August Zefanya, Bstanul

    Arifin Noer dan Muhammad Saifu Hakim dalam jurnal yang berjudul:

    “Perumusan Strategi Bersaing pada Perusahaan Ban dengan Metode

    Analisis Portofolio Produk Studi Kasus: PT Mulitrada Arah Sarana,

    Tbk)”. Menghasilkan penelitian bahwa penelitian ini hanya melakukan

    tahap perumusan dan implementasi terhadap strategi alternatif yang

    telah diidentifikasi.47

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

    menggunakan analisis formulasi strategi untuk menghadapi persaingan,

    tetapi yang membedakan adalah penelitian terdahulu adalah fokus

    46

    Mohd. Harisudin, Emi Widiyanti dan Anita Suharyanti, Perumusan Strategi Bersaing

    Jahe Instan Produk CV. Intrafood Surakarta Menggunakan Perceptual Mapping, Jurnal

    Agrekonomika, ISSN 2301-9948 Vol. 2, No. 2, 2013, hlm. 94. 47

    Nathanael August Zefanya, Bstanul Arifin Noer dan Muhammad Saifu Hakim,

    Perumusan Strategi Bersaing pada Perusahaan Ban dengan Metode Analisis Portofolio Produk

    (Studi Kasus: PT Mulitrada Arah Sarana, Tbk), Jurnal Teknik ITS, Vol. 5, No. 2, (2016), ISSN:

    2337-3539 (2301-9271 Print), 2016, hlm. 590.

  • 30

    perumusan dan implementasi terhadap strategi alternatif yang telah

    diidentifikasi, sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada

    memformulasikan strategi dan strategi bersaing untuk kelangsungan

    dan keunggulan perusahaan.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Ria Triani Putri, Dwi Novirani, Dwi

    Kurniawan dalam jurnal yang berjudul: “Formulasi Strategi

    Menghadapi Persaingan Industri Kuliner pada Ens Bistro dan Boutique

    di Bandung”. Menghasilkan penelitian bahwa pada matrik GE, seleksi

    pengelolahan pendapatan, matrik IE, strategi Hold and Maitain, matrik

    SWOT strateginya yaitu menganalisis pesaing, alternatif strategi yang

    terpilih berdasarkan QSPM.48

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

    menggunakan analisis internal, analisis eksternal dan SWOT, tetapi

    yang membedakan adalah penelitian terdahulu adalah fokus

    menggunakan strategi berdasarkan (QSPM), sedangkan dalam

    penelitian ini berfokus pada memformulasikan strategi bersaing

    mengunakan analisis internal dan eksternal dan Anlisis SWOT.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Jesly Guyana dan Ronny H. Mustamu

    dalam jurnal yang berjudul: “Perumusan Strategi Bersaing Perusahaan

    yang Bergerak dalam Industri Pelayaran”. Menghasilkan penelitian

    bahwa hasil perumusan strategi perusahaan dengan menggunakan

    penggunaan matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) adalah

    strategi pengembangan pasar dan strategi penetrasian.49

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-

    sama mengunakan analisis internal, analisis eksternal dan analisis

    SWOT dalam perumusan strategi perusahaan, tetapi yang membedakan

    dengan penelitian terdahulu adalah fokus perencanaan strategi (QSMP),

    48

    Ria Triani Putri, Dwi Novirani, dan Dwi Kurniawan, Formulasi Strategi Menghadapi

    Persaingan Industri Kuliner pada Ens Bistro dan Boutique di Bandung, Jurnal Online Institut

    Teknologi Nasional, Reka Itegra: 2338-5081, 2015, hlm. 137. 49

    Jesly Guyana dan Ronny H. Mustamu, Perumusan Strategi Bersaing Perusahaan yang

    Bergerak dalam Industri Pelayaran, Jurnal Agora, Vol. 1 No. 3, 2013, hlm. 8.

  • 31

    sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada perumusan strategi dan

    strategi bersaing dengan menggunakan analisis internal, analisis

    eksternal dan analisis SWOT.

    C. Kerangka Berfikir

    Dalam menerapkan formulasi strategi bisnis dalam persaingan

    usaha perusahaan perlu upaya mengembangkan visi, misi, strategi, tujuan

    dan kebijakan serta mengidentifikasi aspek eksternal peluang dan

    ancaman, menentukan aspek internal kelemahan dan kekuatan dan

    membuat strategi bersaing yang akan digunakan perusahaan dalam

    menghadapi persaing.

    Gambar 1.1 Bagan Kerangka Berfikir

    Formulasi Strategi

    o Strategi pemimpin biaya rendah o Strategi diferensiasi o Strategi penyediaan biaya terbaik o Strategi fokus biaya o Strategi fokus diferensiasi

    Analisis

    Eksternal Analisis

    Internal

    Analisis SWOT

    Strategi Bersaing