un aplikasi formulasi penglepasan terkendali

5
Risalah Perlemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan T eknologi Isotop dan Radiasi, 2000 un APLIKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALI INSEKTISIDA KARBOFURAN PADA TANAMAN PADI VARIT AS CILOSARI M. Sulistyati, Ulfa T.S, Sofnie M.Ch... Kuswadi.AN., dan Made S. Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BAT AN, Jakarta ABSTRAK UJI APLlKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALI INSEKllSmA KARBOFURAN PADA TANAMAN PADI VARITAS CILOSARI. Fonnulasi dibuatdengan menggunakan campuran karbon aktif, tepung kanji, kaolin, Na-alginat sebagai penyangga dan fonnulasikedua menggunakan zeolit yang dilapisi shelak. Pemberian fonnulasi dilakukan2 minggusetelah tanaman padi ditanam kembali. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah aIlakanpadi, tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hama ganjur Orseolia oryzae (Wood/Mason), penggerek batatlgpadi ChilDsuppressalis (Walker), hamaputih palsu Cnaphalocrosis medinalis (Guen) selang 2 minggu setelahpadi ditanamsepanjang masa tanam.Kedua fonnulasi tersebut menunjukkan basil yang sarna bahwa jumlah anakan yang tumbuhmula-mula padakelima perlakuan sarna, kemudianpada pemberian fonnulasi penglepasan terkendalimenjadi lebih banyak dibandingkankomersiel ataupun kontrol. Serangan hamaganjur berbeda nyatapada mingguke 5, sedang seranganhama penggerek batangteljadi pada minggu ke 7 terhadap karbofuran komersialataupun kontrol, selanjutnya terlihat bahwa tingkat serangan hama putih palsu hanyaterjadipadaminggu ke 7 dan9 dan tak berbeda nyata padasetiap perlakuan. ABSTRACT APLICA nON TEST OF CARBOFURAN INSECTICmE CONTROLLED RELEASE FORMULAnON ON RICE PLANTS OF CILOSARI VARIETY HAVE BEEN CARRIED OUT. This fonnulation was madeby using a mixture of activated charcoal, tapioca, kaolin, Na-alginate as filler matrix and the second fonnulation using zeolit with couted shelak.The observation weredone ontthe damage level caused by Orseo;ia oryzae(Wood/Mason), ChilDsuppressalis (Walker),and Cllaphalocrosis medinalis (Guen)on new young plants. The observation were doneevery two weeks after transplanting until harvest. Both fonnulation have the same results showed that new young plants onthe earlystage growthshowed no differences amongthe treatments, then becoming more different between controlled release fonnulation and commercial fonnulation or untreated plants.The attactof Orseolia oryzae could be observed on every week of the observation but only on the fifth weekswere significantdifference found. The attact of ChilD suppressalis on the seventh week showed significant difference, while the attactof Cnaphalocrosis medinalis appeared on the seventh and ninth weeks showingno differences. PENDAHULUAN Beras merupakan ballaI1 makanan pokok untuk rakyat Indonesia. Dewasa ini kebutuhaI1 beTas lnakin meningk.1t, di St1mpingpenduduk makin bertalnbah juga pallen kurang berhasil yang disebabkan oleh serangan tikus daD juga seral1gga.Di daera11 Indramayu kerusakan oleh hall1c1 ganjur > 85 %, sed.:wg oleh hama penggerek batang padi sekitar 50-80 % (1).Kebutuhan beTasyang begitu besar dapc1t dipenulri bila tersedia varitas padi unggul yang talkW serangan 11ama. Hal ini masih jauh daTijangkauan .Pada mulanya pemerintah menganjurkan petani agar menggunakan pestisida untuk memberantas llall1c1tanaman dalam rangka meningkatkan produksi. Peroni telal1 menggwk1kan berbagai cara, seperti menyemprotkan pestisida langsung ke tanall1cW untuk yang berbentuk cairan atau serbuk dan membenamkannya dalam tanall atau menebarkaru1yadi sekeliling tanmnan untuk yang berbentuk butiran. Untuk mengatasi serangan llama petani sering menggunakan insektisida dalaIn julnlah yang berlebil1an daD berulang- ulang, selringga menimbulka11 pencelnaran lingkungan daD kekebalan terlladap llaIna. Fonnulasi penglepasan terkendali adalah salah satualternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan lebih ekonomis , karena formulasi ini dapat melepaskan bahan aktifnya secara pelan-pelan.Formulasi yang pertama dibuat dengan campuran karbonaktif, kanji, kaolin, Na-alginatsebagai bahan penyangganya dan kedua dengan zeolit yang dilapisi shelak. Tujuannya adalah untuk melindungi bahan aktif insektisida tersebut dari degradasi awal sebelum membunuhserangga dan supaya terlepasnya bahan aktif tersebut tidak sekaligus, sehingga dimungkinkan umur bahan aktif lebih lama dibandingkan karbofuran komersial (2), sehingga pemakaiannya dapat efisien. Menurut Hickman (3) penglepasan terkendali insektisida alaklor dapat mencegah penguapan sekitar 64 % dibandingkan yangkomersial. Pada penelitian ini digunakan insektisida karbofuran (2,3-dihidro 2,2-dimetil-7-benzofuraIul-N- metil karbaInat), bias-'! dengan namadagang Furadan3G, Curater3G, lndofuran 3G, semuanya berbentuk butiran. Karbofuran selain digunakan sebagai insektisida juga sebagai nematisida, bersifat sistemik. lnsektisida ini biasa digunakan untuk membasmi llama tanaman jeruk, kapas, cengkeh, lada,kentang, padi, tebu, dan tembakau 145

Upload: ledung

Post on 12-Jan-2017

253 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Risalah Perlemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan T eknologi Isotop dan Radiasi, 2000

un APLIKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALIINSEKTISIDA KARBOFURAN PADA TANAMAN PADI

V ARIT AS CILOSARI

M. Sulistyati, Ulfa T.S, Sofnie M.Ch... Kuswadi.AN., dan Made S.

Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BAT AN, Jakarta

ABSTRAK

UJI APLlKASI FORMULASI PENGLEPASAN TERKENDALI INSEKllSmA KARBOFURANPADA TANAMAN PADI VARITAS CILOSARI. Fonnulasi dibuat dengan menggunakan campuran karbonaktif, tepung kanji, kaolin, Na-alginat sebagai penyangga dan fonnulasi kedua menggunakan zeolit yang dilapisishelak. Pemberian fonnulasi dilakukan 2 minggu setelah tanaman padi ditanam kembali. Pengamatan dilakukanterhadap jumlah aIlakan padi, tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hama ganjur Orseolia oryzae(Wood/Mason), penggerek batatlg padi ChilD suppressalis (Walker), hama putih palsu Cnaphalocrosis medinalis(Guen) selang 2 minggu setelah padi ditanam sepanjang masa tanam. Kedua fonnulasi tersebut menunjukkanbasil yang sarna bahwa jumlah anakan yang tumbuh mula-mula pada kelima perlakuan sarna, kemudian padapemberian fonnulasi penglepasan terkendali menjadi lebih banyak dibandingkan komersiel ataupun kontrol.Serangan hama ganjur berbeda nyatapada minggu ke 5, sedang serangan hama penggerek batang teljadi padaminggu ke 7 terhadap karbofuran komersial ataupun kontrol, selanjutnya terlihat bahwa tingkat serangan hamaputih palsu hanya terjadi pada minggu ke 7 dan 9 dan tak berbeda nyata pada setiap perlakuan.

ABSTRACT

APLICA nON TEST OF CARBOFURAN INSECTICmE CONTROLLED RELEASEFORMULAnON ON RICE PLANTS OF CILOSARI VARIETY HAVE BEEN CARRIED OUT. Thisfonnulation was made by using a mixture of activated charcoal, tapioca, kaolin, Na-alginate as filler matrix andthe second fonnulation using zeolit with couted shelak .The observation were done on tthe damage level causedby Orseo;ia oryzae (Wood/Mason), ChilD suppressalis (Walker), and Cllaphalocrosis medinalis (Guen) on newyoung plants. The observation were done every two weeks after transplanting until harvest. Both fonnulationhave the same results showed that new young plants on the early stage growth showed no differences among thetreatments, then becoming more different between controlled release fonnulation and commercial fonnulation oruntreated plants. The attact of Orseolia oryzae could be observed on every week of the observation but only onthe fifth weeks were significant difference found. The attact of ChilD suppressalis on the seventh week showedsignificant difference, while the attact of Cnaphalocrosis medinalis appeared on the seventh and ninth weeksshowing no differences.

PENDAHULUAN

Beras merupakan ballaI1 makanan pokok untukrakyat Indonesia. Dewasa ini kebutuhaI1 beTas lnakinmeningk.1t, di St1mping penduduk makin bertalnbah jugapallen kurang berhasil yang disebabkan oleh serangantikus daD juga seral1gga. Di daera11 Indramayu kerusakanoleh hall1c1 ganjur > 85 %, sed.:wg oleh hama penggerekbatang padi sekitar 50-80 % (1).Kebutuhan beTas yangbegitu besar dapc1t dipenulri bila tersedia varitas padiunggul yang talkW serangan 11ama. Hal ini masih jauhdaTi jangkauan .Pada mulanya pemerintah menganjurkanpetani agar menggunakan pestisida untuk memberantasllall1c1 tanaman dalam rangka meningkatkan produksi.Peroni telal1 menggwk1kan berbagai cara, sepertimenyemprotkan pestisida langsung ke tanall1cW untukyang berbentuk cairan atau serbuk danmembenamkannya dalam tanall atau menebarkaru1ya disekeliling tanmnan untuk yang berbentuk butiran. Untukmengatasi serangan llama petani sering menggunakaninsektisida dalaIn julnlah yang berlebil1an daD berulang-ulang, selringga menimbulka11 pencelnaran lingkungandaD kekebalan terlladap llaIna. Fonnulasi penglepasan

terkendali adalah salah satu alternatif untuk mengurangipencemaran lingkungan dan lebih ekonomis , karenaformulasi ini dapat melepaskan bahan aktifnya secarapelan-pelan. Formulasi yang pertama dibuat dengancampuran karbon aktif, kanji, kaolin, Na-alginat sebagaibahan penyangganya dan kedua dengan zeolit yangdilapisi shelak. Tujuannya adalah untuk melindungibahan aktif insektisida tersebut dari degradasi awalsebelum membunuh serangga dan supaya terlepasnyabahan aktif tersebut tidak sekaligus, sehinggadimungkinkan umur bahan aktif lebih lama dibandingkankarbofuran komersial (2), sehingga pemakaiannya dapatefisien. Menurut Hickman (3) penglepasan terkendaliinsektisida alaklor dapat mencegah penguapan sekitar 64% dibandingkan yang komersial.

Pada penelitian ini digunakan insektisidakarbofuran (2,3-dihidro 2,2-dimetil-7-benzofuraIul-N-metil karbaInat), bias-'! dengan nama dagang Furadan 3G,Curater 3G, lndofuran 3G, semuanya berbentuk butiran.Karbofuran selain digunakan sebagai insektisida jugasebagai nematisida, bersifat sistemik. lnsektisida inibiasa digunakan untuk membasmi llama tanaman jeruk,kapas, cengkeh, lada, kentang, padi, tebu, dan tembakau

145

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan , eknologi Isotop dan Radias/; 2{){KJ

Penaburan formulasi. Fonnulasi diberikan padatanaman padi umur I minggu setelah tanam kembalidengan cara menaburkan pada petak berukuran 4x5 m,dosis yang diambil Ix; II/2x ;2x dosis yang dianjurkan.Pengamatan dilakukan terhadap jumlah anakan tanaman,llama ganjur, llama sunder, daD llama putih pada saatpadi berumur 1, 3, 5, 7, 9, II, daD 13 Ininggu setelahtanam. Evaluasi serangan llama dilakukan denganmembandingkan jumlah halna yang menyerang setiaprumpun terhadap jUmiall anakan tanaman tiap rumpun dikali 100 %.

(4). Fonnulasi penglepasan terkendali ini dibuat d.1larnbentuk butiran daD diaJ}likasikan pada tanarnan padivaritas Cilosari di daerah Kuningan, Jawa Barat.PengarnataIl dilakukan terlmdap perturnbullan padi(jurnlah anakan), daD tingkat serangan Ik1rna. Tujuanpenelitian ini adalall untuk rnengetahui efektivitasfonnulasi penglepasan terkendali karbofuran terhadapserangan harna.

BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASANPercobaan dilakukan di daerall Kuningan , Jawa

Barat. Petak sawall yang digunakan 4x5m dengan jaraktanam 20x20 cm dan di sekelilingnya telah ditanamitanalnan perangkap. Bibit padi yang digunakan adalahvaritas Cilosari.

Perlakuan terlmdap taImman padi acta 2 yaitupertama perlakuan nonnal dengaIl pemberian insektisidakarbofuran 3G, fonnulasi penglepaSaIl terkendalikarbofuran ad.'l 2 maCaIn fonnulasi yang pertamamenggunakan campuran karbon aktif, tepung kanji,kaolin, Na-alginat sebagai ballan penyangga sedang yangkedua menggun.'lkan zeolit yang telah dilapisi shelak,dosis yang diambil adalah 20 kg/ha; 30 kgiha; 40 kg/hadaD yang kelima tanpa pemberian karbofuran (kontrol),ulangan masing-masing percobaan 3 kali. Pemberianfonnulasi karbofuran dilakukan di dekat tanaman pc'ldi, Iminggu setelall tanaman padi ditanam kembali.

Bahan kimia. Insektisidc'1 karbofilran yangdigunakan berasal daTi PT.Krikas-BASF Jakarta, kaolinberasal daTi PT.Indail Keramik, Tangerang, sedang bahankitnia yang lain pro-aanalisis buatan Fisher.

Peralatan. Alat yang digunakan adalahkrolnatografi cair kinerja tinggi (HPLC) buatan Hitacludengan kblom ODS.

Pembuatan formulasi. Fonnulasi yang pertalnadibuat dengan melarutkan Na-alginat dalmn air sampaihomogen, berbentuk jeli, kemudian ditambahkancampuran karbon aktif, tepwlg kanji, dan kaolin, diaduksampai homogen , terakhir karbofuran yang dilarutkandalam etanol. Cmnpuran ini diaduk sampai homogen,kemudian lewatkan corong, tetes-tetesnya ditampungdalam larutan 0.5 % CaC.l2. Butiran yang terbentukdikeringkan pad.1 suhu kmnar, selanjutnya digulli1kanuntuk percobaan. Fonnulasi kedua dibuat denganmenggunakml zeolit yang telall dicuci beberapa kalidengan aqlL:1dest, dikeringkan, kemudian dicampurdengan larutan kc1fbofuran dalam aseton sampaihomogen. Campuran tersebut dikeringkan pacta SuIIUkalnar kemudian dimasukkan pacta larutan shelak(etanol/air 3 : I )lalu diaduk sampai homogen kemudiandikerinkan lagi pad.1 SuIIU kmnar. Butiran yang kering inidirendam dalmn minyak tanal, selmna 30 menit,kemudian dicampur dengan larutan alginat 0,5 %,diteteskan pacta larutan CaC12 1 %. ButiraIl yangterbentuk dikeringkan pacta SuIIU kmnar dan siapdiaplikasikc1l1 pacta tanaInan, sebagian kecil di teskmldungan ballan aktifnya dengan alat kromatografi cair

kinerja tinggi.

Tabel I. menunjukkan jUmiall anakan tanarnanpadi yang tumbuh pacta perlakuan forrnuJasi penglepasanterkendali karbofuran, dosis 20 kg/ha; 30 kg/ha; 40kg/ha; furadan komersial dan kontrol (tanpa pemberianapapun). Pacta pengamatan 1, tidak acta perbedaan antarakelima perlakuan tersebut, yaitu 7 batang setiap rumpun.Pacta pengamatan 3, jumlah anakan naik (16 -18 batang)

begitu juga pacta pengamatan 5, sedang pacta pengamatan7 turun menjadi (11-15 batang), pengamatan 9 (13-15batang) daD pacta pengamatan 11 menjadi (12-13 batang).Keadaan ini disebabkan beberapa anakan tersebut gagaltumbuJl disebabkan oleh hal-hat yang belum jelas. Tabel2 menunjukkan persentase tingkat serangan hama ganjurOrseolia oryzae pacta tanaman padi terhadap kelirnaperlakuan, yaitu dosis 20kg/ha; 30kg/1m; 40kg/ha untukformuJasi penglepasan terkendali, karbofuran komersialdaD tanpa pemberian karbofuran. Pacta pengamatanminggu ke 3,5 dan 7sesudah aplikasi karbofuran tidakterlihat acta perbedaan nyata, juga pacta rninggu ke 9 dan11, namun pacta rninggu ke 13 dengan adanya pemberianforrnuJasi berbeda nyata dengan kontrol. Hal ini mungkindisebabkan forrnuJasi penglepasan terkendali denganmenggunakan campuran karbon aktif, kanji, kaolinsebagai bahan penyangga menyebabkan bahan aktiftersebut tidak mudall terurai menjadi senyawa lain.Menurut HUSSAIN, ill. (5) waktu paroh insektisidatiobenkarb lebih lama setelah senyawa tersebut dilapisidengan alginat dibandingkan dengan komersial.

Tabel 3 menunjukkan persentase tingkat seranganhaI11c'l penggerek batang padi ChilD suppressalis terhadapkeliI11c'l perlakuan. Temyata pacta setiap perlakuan daDsetiap pengamatan dapat dikatakan tidak acta perbedaannyata antara masing-masing perlakuan, hanya pactaminggu ke 11 terlilmt pacta kontrol tingkat serangannyabeda nyata dengan karbofuran komersial maupunfonnuJasi penglepasan terkendali. Hal ini bisa terjadimungkin disebabkan adanya serangan tikus pactatanaman padi yang begitu besar, sehingga pemberianforrnuJasi terhadap serangan hama penggerek batangpadi ChilD suppressalis tidak tampak.

Tabel 4 menunjukkan persentase tingkat seranganhama putih palsu Cnaphalocrosi}). medinalis pacta paditerlmdap kelima perlakuan. Temyata serangan hama ini11aflya terjadi pacta minggu ke 7 daD 9 dan itu tidakberbeda nyata untuk masing-masing perlakuan.

Pacta percobaan ini temyata serangan tikus begitubesar selungga dismnping uji terlmdap serangan hama

146

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan feknologi Isotop dan Radiasi. 2tXJO

tidak tatnpak Imsilnya juga Imsil padinya tidak jelasbedanya antara loosing-loosing perlakuan.

DAFTARPUSTAKA

PUSA T INFORMASI PERT ANIAN TRUBUS,Hama padi, penyakit daD pengendaliannya,Jakarta (1994) 608-634.KESIMPULAN

Pemberian fOrnlulasi penglepaSaIl terkend.11i pad.1tanaman padi mengIlasilkan jumlall an.1kan padi yangtidak berbeda nyata dengan karbofuran komersialataupun kontrol, dialalru oleh kedua macaI11 fonnulasi.

Serangan llama ganjur lebih banyak terjadi pactapadi yang diberi karbofuran komersial dibandingkanforl11ulasi penglepasan terkendali, sedangkan untuk llamapenggerek batang padi daD llama putih palsu mengalami11.11 yang &1ma.

2.

,EWIS,D.H.

dan COWSAR,D.R., Principles ofControlled Release Pesticides ACS SymposiumSeries, The American Chemical Society,Wasllington (1977) 1-16

3. HICKMAN, M. V. dan SCRIEBER, M.M., Transportmobility, degradation and environmental impactof starch encapsulted formulation herbicides,FAO-IAEA Vienna (1993) 47-53

4. FARM CHEMICALS

Dictionary (1996).HANDBOOK, Pesticide

UCAPAN TERIMA KASIB

Penulis mengucapkan teril11a kasih kepada KepalaKebun Percobaan Tanalnan Pangan Kuningan, JawaBarat, juga kepadc1 Sdr.Patuan Sitorus yang telallmemballtu dalaln menyelesaikan penelitian i.u.

5. HUSSAIN, M., GAN, J., daD RATHOR, N.M.Pestic. Sci., 34 (1992) 341-345

Tabel Jumlah anakan padi selama masa tanam

I

Perl~~~- Waktu setelah7

15:t 1,1014:t 0,9514:t 0,7511:t 0,6614:t 0,64

12:t 0,3512:t 0,9013:t 0,7512:t 0,6013:t 1,00

pemberian9

15:f: 0,6713:f: 0,7614:f: 0,5815:f: 0,6913:f: 0,38

10::!: 0,8311:f: 0,9112:f: 0,78II::!: 1,13

I~~J~

Insektisida)II

13:t 0,6612:t 0,1312:t 0,2313:t 0,90

12:t 0,7513:t 1,75

14:t 0,8615:t 0,8214:t 0,6115:t 0,59_-

pengalnatan3

18:1 0,9017:1 0,7017:1 0,6517:1 0,5517:1 1,00

16:1 1,0017:1 0,82

17:10,9116:1 0,8716:1 0,88

AlBICIFIKIA2B2C2F2K2

7 :t 0.557 :t 0.657 :t 0.757 :t 0.657 :t 0,806:t 1,007 :t 0,756 :t 0,857 :t 0,557 :t 0,95

518:t 1,1016:t 1,2017:t 0,6618:t 0,5617:t 0,8317:t 0,9418:t 0,9118:t 0,7118:t 1,0018:t 0,99

Keterangan A = Perlakllan dengan fonnuJasi karbofuran 20 kg / ha.B = Perlakltan dengan fonnuJasi k.'1fbofuran 30 kgilk1C = Perlakltan dengan fomuJasi karbofuran 40 kg / ha.F = Perlakltan dengan karbofuran komersialK = TaJlpa perlakuan karbofuran

1 = Fonnulasi penglepasan terkendali yang dibuat dengan campuran karbon aktif, kanji, kaolin, dan

alginat sebagai penyangga2 = Fonnulasi penglepasan terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

147

Risa/ah Perlemuan limiah Peneli/i.1n dan Pengemhangan Tekn%gi/s%p dan Radias~ 20fXJ

Tabel 2. Persentase tingkat serangan hama O. Oryzae selama masa tanam ( arcsin V %)

\ Perlakuan Waktu3

2.36:tl,446.20::tO,911.28::tO,OO1.28::tO,OO3.71:tl,625.0::tO,OO

3.77:tl,663.69:tl,615.97:1:0,506.75::tO,22

setelah9

23.05:10,324.71:t1,024.73:tO.919.55:t1.1

25.75:tO,925.21:t3,419.83:t2,9

)8.95:t1,624.54:t1,124.7:10,6

pemberian11

24.61:1::1,6 :

..24.15:1::1,0 I

25.97:tO,8 I

23.42:tO,6 I

26.33:1::1,8 I

1.28 I

1.28 I

1.28 I

1.28 I

1.28 I

Insektisida)13

2.42:tO,76.4I:tO,8IO.56:t1,38. 79:tO, 7

11.20:t1,21.281.281.281.281.28

pengamatan5

~.46:tl,883.37:tl,454.28:t2,184.58::tO,796.64:t2,523.51::tO,323.50::tO,413.08::tO,115.04:t2,516.56::tO,87

AlBI

CIFIKIA2B2C2F2K2

7

1.73:10,623.87::tl,232.86:101.0 ;

1.28:10,00 I

2.73::tl,92 I

5.22::t2.63 I

5.78:10,86 I

4.49::tl,04 I

6.23:10,54 I

8.55::tl,29 I

Keterangan A = Perlakuan dengan formulasi karbofuran 20 kg / ha.B = Perlakuan dengan formulasi karbofuran 30 kg! haC = Perlakuan dengan fomulasi karbofuran 40 kg / ha.F = Perlakuan dengan karbofuran komersialK = Tanpa perlakuan karbofuran.

= Fonnulasi penglepasan terkendali yang dibuat dengan campuran karbon aktif, kanji, kaolin, dan

alginat sebagai penyangga= Formulasi penglepasall terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

Tabel3. persentase tingkat serangan hama CSuppressalis selama masa tanam (arcsin .J %)

setelah7

11.09:t 3,84.98:t 2,58.42:t 2,62.03:t 1,04.43:t 0,85;36 2,7

1.281.28

4.27:t 2,5

~:t ~,L

Pemberian9

2.07::!: 1,11.281.28

1.281.281.281.281.281.281.28

lnsektisida )11

1.28

3.08:t0,011.28

2.00:t 0,94.31:t 1,224.95:t 1.863.85:t 0,32

1.28

3.40:t 0,315.54:t 0,63

Perlakuan Waktu pengam.'ltan3

6;58:t 3,165.12:t 2,205.50:t0,913.01:t 0,437.70:t4,674.8:t 0,863.81:t0,883.98:t 0,4210.51:t2,3012.41:tO,32

AlBICIFlKIA2B2C2F2K2

1.281.28

1.281.281.281.281.281.281.281.28

51.281.28

1.88::!: 0,301.281.28J.O l:t 1,42

5.68:t 0,413.57:t 1,53

9.17:t1,9610.18:t 0,2

Keterangan A == PerlakUclll dengan [onnulasi karbofuran 20 kg / ha.B == PerlakUcw dengan fonnulasi karbofuran 30 kg! 11.'1C == Perlakltan dengan fomulasi karbofuran 40 kg / ha.F == Perlakuan dengan karbofuran komersialK == Tanpa perlakuan karbofuran.

1 = Fonnulasi penglepasan terkendali yang dibuat dengan carnpuran karbon aktif, kanji, kaolin. dan

alginat sebagai penyangga2 = Fonnulasi penglepasan terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

148

RISalah Pet1emuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan r eknologi IsolOp dan Radias~ 2{XJ()

Tabel 4. Persentase tingkat serangan hama putih palsu C Medina/if selama masa Tanam ( arcsin .J % )

Keterangan: A = Perlakuan dengan fonnulasi karbofuran 20 kg / ha.B = Perlakuan dengan formulasi karbofuran 30 kg! haC = Perlakuan dengan fomulasi karbofuran 40 kg / ha.F = Periakuall dengan karbofuraJl komersiaJK = Tanpa perlakuan karbofuran.

I = Formulasi penglepasan terkendali yang dibuat dengan campuran karbon aktif, kanji, kaolin, dan

alginat sebagai penyangga2 = Formulasi penglepaSc1ll terkendali yang dibuat dengan zeolit, yang dilapisi shelak sebagai

penyangga

DISKUSI

SINGGIH SUTRISNO 2. Uji di lapangan di lakukan setelall acta kepastiankeunggulan insektisida pacta uji lab. tersebut.

Sebaiknya penelitian sernacam ini dilakukankerjasmna penelitian dengan Deptan klrususnyadengan P2TP dan produsen bahan aktif pestisida.

M. SULISTYATI

Terirna kasih alas saran Bapak, saran yang bagussekali. Sebelum diuji di lapangan, forrnulasi-formulasi tersebut pernah diuji pacta tanaman yangdit.warn di pot/ember di lingkungan "green house"yang acta di bidang kimia, terhadap tanaman padi,cabe, tetapi pacta waktu itu tidak diberikanIk'ln1a/serangga khusus.

M SULISnIYATI

Terima kt'lsih atas saran Bapak, akan kalni coba-cobamlmgkin bisa dalam bentuk RUK.

M. ISMACHIN

Pengujian insektisid.1 pada tingkat awal sebaiknyadilakuk.1n di mmah kaca kIlUsus, sehingga jelasjumlah d.1n jenis popuJasi serangga yang ingindiujikan.

149