bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.upi.edu/7034/4/t_adp_1204790_chapter1.pdfdan...

14
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring tingginya tuntutan jaman terhadap pendidikan yang berkualitas maka sekolah sebagai lembaga pendidikan harus senantiasa terus berbenah dan selalu meningkatkan mutu layanannya agar dapat menghasilkan output pendidikan yang lebih baik dan bermutu. Hal tersebut berkaitan dengan bagaimana sekolah dapat melaksanakan proses pendidikan yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sejalan dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan globalisasi. Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah pada saat ini, lebih khusus pada tingkat lembaga pendidikan sekolah formal, diantaranya; penggunaan sumber daya kurang efektif dan efesien, kurangnya pengkondisian berbagai sumber dan metode untuk terjadinya pembelajaran optimal, sekolah kurang mampu menjalankan fungsi ekonomis, sosial, politis, pendidikan dan budaya, kurang jelasnya mengenai visi, misi dan tujuan sekolah, output sekolah yang tidak meningkat, lingkungan yang kurang mendukung terjadinya pembelajaran yang kondusif, kurangnya dukungan personil dalam peningkatan prestasi, pelaksanaan evaluasi yang kurang komprehensif, dan hubungan sekolah dengan masyarakat yang kurang harmonis. Kesenjangan pendidikan juga terlihat dari proses pendidikan sebagaimana dikemukakan, Engkoswara dan Komariah (2010:38) yang tampak pada kegairahan atau motivasi belajar yang belum tinggi, semangat kerja yang relatif rendah, generasi santai, membolos, menyontek, perkelahian dan sebagainya.

Upload: dinhdieu

Post on 08-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring tingginya tuntutan jaman terhadap pendidikan yang berkualitas

maka sekolah sebagai lembaga pendidikan harus senantiasa terus berbenah dan

selalu meningkatkan mutu layanannya agar dapat menghasilkan output

pendidikan yang lebih baik dan bermutu. Hal tersebut berkaitan dengan

bagaimana sekolah dapat melaksanakan proses pendidikan yang efektif dan

efisien untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, sejalan dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi,

komunikasi dan globalisasi.

Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah pada saat ini, lebih khusus

pada tingkat lembaga pendidikan sekolah formal, diantaranya; penggunaan

sumber daya kurang efektif dan efesien, kurangnya pengkondisian berbagai

sumber dan metode untuk terjadinya pembelajaran optimal, sekolah kurang

mampu menjalankan fungsi ekonomis, sosial, politis, pendidikan dan budaya,

kurang jelasnya mengenai visi, misi dan tujuan sekolah, output sekolah yang

tidak meningkat, lingkungan yang kurang mendukung terjadinya pembelajaran

yang kondusif, kurangnya dukungan personil dalam peningkatan prestasi,

pelaksanaan evaluasi yang kurang komprehensif, dan hubungan sekolah dengan

masyarakat yang kurang harmonis.

Kesenjangan pendidikan juga terlihat dari proses pendidikan

sebagaimana dikemukakan, Engkoswara dan Komariah (2010:38) yang

tampak pada kegairahan atau motivasi belajar yang belum tinggi, semangat

kerja yang relatif rendah, generasi santai, membolos, menyontek, perkelahian

dan sebagainya.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

2

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semua pemasalahan tersebut di atas merupakan gambaran keadaan

sekolah yang tidak efektif dalam menjalankan perannya sebagai salah satu

unsur penting dalam mudahnya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.

Salah satu upaya mengurangi bahkan mengatasi semua permasalahan

tersebut adalah dengan membentuk sekolah menjadi sebuah sekolah efektif.

Isu-isu yang berkaitan dengan sekolah efektif merupakan tantangan yang

mendasar bagi para praktisi baik pendidikan maupun publik. Banyak pihak

mengakui bahwa pencapaian kesuksesan suatu sekolah akan berbeda-beda

walaupun dengan populasi yang sama.

Para pakar berpendapat bahwa sekolah efektif harus dipahami dari segi

kualitas, ketepatan dalam menggunakan metode, iklim kelas yang positif,

hubungan antar siswa yang harmonis dan lebih ditekankan pada hasil dan

langkah-langkah pembelajaran yang efektif dan efesien. Untuk mengukur suatu

sekolah efektif dapat dilihat dari Input, Proses dan Output tergantung dari etos

kerja dari sekolah tersebut yang akan menentukan hasil yang lebih baik. Etos

kerja ini dikembangkan dan dipelihara dalam periode waktu tertentu,

dikonsolidasi selama bertahun-tahun dan dikerjakan dengan ketekunan dan

kerja keras. Lingkungan, moneter, dan non moneter temasuk faktor yang

sangat mempengaruhi efektivitas suatu sekolah.

Belajar bukan konsep independen yang hanya dilakukan oleh siswa

secara sepihak tetapi merupakan interaksi dengan lingkungan dan berbagai

daya dukung yang lain. Asas penting dan menjadi landasan bergerak dalam

pengelolaan pendidikan menuju sekolah efektif adalah pernyataan bahwa

‘Semua anak dapat belajar’. Hal ini mengisyaratkan pada kita bahwa sekolah

merupakan wahana yang menyediakan tempat yang terbaik bagi anak untuk

belajar, a place for better learning. Artinya, semua upaya manajemen dan

kepemimpinan yang terjadi di sekolah diarahkan untuk semua usaha yang

membuat seluruh peserta didik belajar. Artinya kualifikasi guru dan personil

lainnya, kinerja guru, kepemimpinan, kebijakan sekolah, iklim sekolah, budaya

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

3

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berkembang, hubungan dengan masyarakat, layanan penunjang siswa

belajar seperti ekstrakurikuler, perpustakaan, sarana-prasarana, laboratorium,

dan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar,

dengan efektivitasnya belajar maka sekolah tersebut dikatakan efektif.

Sekolah efektif terkait pula dengan kualitas. Kualitas adalah gambaran

dan karakteristik dari lulusan yang menunjukkan kemampuannya atau

kompetensinya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang

tersirat, misalnya nilai hasil ujian akhir, prestasi olahraga, karya tulis ilmiah

dan prestasi pentas seni. Kualitas tamatan dipengaruhi oleh tahapan-tahapan

kegiatan sekolah yang saling berhubungan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi ang dilaksanakan di sekolah tersebut.

Dengan demikian, hasil pendidikan yang bermutu memiliki nuansa

kuantitatif dan kualitatif. Artinya, disamping ditunjukkan oleh indikator

seberapa banyak siswa yang berprestasi sebagaimana dilihat dalam perolehan

nilai yang tinggi, juga ditunjukkan oleh seberapa baik kepemilikan kualitas

pribadi para siswanya, seperti tampak dalam beriman dan bertaqwa,

kepercayaan diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi

pekerti, bertanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi, dan lain

sebagainya. Analisis di atas memberikan pemahaman yang jelas bahwa konsep

sekolah efektif berkaitan langsung dengan mutu kinerja sekolah.

Adapun ciri-ciri sekolah Efektif menurut Tola dan Furqon, (2002:19)

yaitu : (1) tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik, (2) pelaksanaan

kepemimpinan pendidikan yang kuat oleh kepala sekolah, (3) ekspektasi tinggi

dari guru dan staf, (4) ada kerja sama kemitraan antara sekolah, orang tua dan

masyarakat, (5) adanya iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar, (6)

kemajuan Siswa sering dimonitor, (7) menekankan kepada keberhasilan siswa

dalam mencapai keterampilan aktifitas yang esensial, (8) komitmen yang tinggi

dan SDM sekolah terhadap program pendidikan.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

4

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika memperhatikan deskripsi sekolah efektif seperti dikemukakan di

atas, di Kabupaten Majalengka, khususnya pada jenjang pendidikan Sekolah

Dasar Negeri yang terakreditasi A belum sepenuhnya dapat menerapkan

pengelolaan pendidikan menuju sekolah efektif. Sekolah Dasar yang berada di

wilayah Kabupaten Majalengka belum menjalankan fungsinya sebagai tempat

belajar yang paling baik dengan menyediakan layanan pembelajaran yang

bermutu bagi siswa.

Para penyelenggara pendidikan di Kabupaten Majalengka belum

memperhatikan berbagai aspek yang berkenaan dengan penyelenggaraan

sekolah efektif. Tujuan sekolah belum dinyatakan secara jelas dan spesifik

sehingga para pelaku pendidikan yang ada di sekolah kebingungan tujuan apa

yang semestinya dicapai oleh sekolah, iklim di sekolah masih belum kondusif,

kurangnya kerja sama kemitraan yang baik antara sekolah, orang tua, dan

masyarakat, individu-individu yang terlibat di sekolah seperti guru, siswa, dan

kepala sekolah belum menjalankan peranannya sesuai dengan fungsinya

masing-masing serta belum mampu menjalin hubungan yang baik satu sama

lainnya.

Dari uraian tersebut di atas kenyataan yang ditemukan di lapangan yaitu

pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di kabupaten Majalengka, berkaitan

dengan sekolah efektif masih rendah, dari hasil pra survey terjadi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Bobot nilai akreditasi sekolah yang diperoleh Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A, yaitu pada rentang nilai akreditasi A antara skor nilai 86

sampai 100, sebagian besar masih berada pada nilai minimal, sebagaimana

tertera dalam tabel 1.1. berikut ini:

Tabel 1.1.

Daftar Nilai Sekolah Dasar Negeri terakredisi A di Kabupaten Majalengka

NO Bobot Nilai Akreditasi A Jumlah Sekolah Dasar Persentase

1 86 40 57,14

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

5

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 87 18 25,71

3 88 2 2,86

4 89 6 8,57

5 90 2 2,86

6 91 1 1,43

7 92 1 1,43

Jumlah 70 100,00

Sumber : BAN SM

2. Rendahnya nilai rata-rata UAS dibandingkan dengan nilai KKM yang

telah ditetapkan, nilai KKM rata-rata 75,00 sedangkan pencapaian nilai

UAS rata-rata 71,7. (hasil wawancara dan survey di SD terakreditasi A)

3. Masih rendahnya prestasi sekolah baik akademik maupun non akademik,

yaitu belum mampu menduduki posisi 10 besar dalam pencapaian prestasi

Porseni di tingkat Propinsi. (Majalah Aksioma Edisi Mei 2013).

Dengan melihat permasalahan yang terjadi berkaitan dengan sekolah

efektif, khususnya tingkat Sekolah Dasar di kabupaten Majalengka perlu

diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai sekolah efektif guna

peningkatan mutu pendidikan.

Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan program-progamnya untuk

mewujudkan sekolah efektif perlu didukung oleh semua pihak, baik kepala

sekolah, guru, penjaga sekolah, komite sekolah, orang tua siswa maupun

masyarakat di sekitarnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang profesional dan

kompeten, iklim sekolah yang kondusif, staf sekolah yang kreatif serta

lingkungan yang mendukung akan membuat sekolah itu berjalan seperti yang

diharapkan. Tanpa kerjasama yang baik dalam suatu sistem yang terpadu maka

hasilnya akan mengecewakan semua pihak. Dengan demikian iklim sekolah

yang benar-benar kondusif bagi terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan maka akan terwujudlah sekolah efektif.

Tanpa mengabaikan berbagai faktor yang mempengaruhi dalam sekolah

efektif seperti sarana prasarana, staf sekolah, dana operasional pendidikan,

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

6

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iklim sosial budaya di lingkungan sekolah dan faktor yang lainnya, diduga

kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah berkontribusi terhadap

sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten

Majalengka, sehingga menjadi masalah yang berdampak buruk terhadap

kualitas pendidikan di Kabupaten Majalengka.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, kepala sekolah memegang

peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diberikan

tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan penuh terhadap pengaturan

jalannya roda pendidikan di sekolah. Peran utama Kepala Sekolah adalah

sebagai pemimpin yang mengendalikan jalanya penyelenggaraan pendidikan

dimana pendidikan itu sendiri berfungsi pada hakekatnya sebagai sebuah

transformasi yang mengubah input menjadi output. Hal ini menentukan suatu

proses yang berlangsung secara benar, terjaga sesuai dengan ketentuan dari

tujuan pendidikan itu sendiri.

Dalam organisasi sekolah kepala sekolah merupakan pimpinan yang

bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi tersebut. Kepala Sekolah

merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam sistem persekolahan, lulusan merupakan fokus tujuan, lulusan

berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa proses pendidikan yang bermutu.

Proses pendidikan yang bermutu tidak mungkin tercapai tanpa adanya

organisasi persekolahan yang tepat. Oleh karena itu untuk mewujudkan kinerja

organisasi sekolah yang tepat dan bermutu maka diperlukan adanya

kepemimpinan sekolah yang memadai.

Kepemimpinan tersebut harus mampu memotivasi atau memberi

semangat kepada para stafnya dengan jalan memberikan inspirasi atau

mengilhami kreativitas mereka dalam bekerja. Kepemimpinan sendiri tidak

hanya berada pada posisi puncak struktur dalam organisasi pendidikan tetapi

juga meliputi setiap tingkat dalam organisasi. Dalam kepemimpinan tersebut

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

7

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentunya harus mendapatkan dukungan komitmen dan kerjasama dari berbagai

pihak khususnya seluruh warga sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan satu aspek yang penting

dalam suatu organisasi sekolah.

Kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui

penanganan perubahan dan manajemen yang dilakukannya sehingga

keberadaan pemimpin bukan hanya sebagai simbol yang ada atau tidaknya,

tidak menjadi masalah tetapi keberadaannya memberi dampak positif bagi

perkembangan organisasi (Aan Komariah dan Cepi Triatna, 2008:40).

Mengacu pada pendapat tersebut maka keberhasilan sekolah dalam

mencapai tujuan yang ingin diraih sangat tergantung pada kepeminpinan

kepala sekolah yaitu apakah kepemimpinannya mampu menggerakkan semua

sumber daya yang dimiliki sekolah secara efektif dan efisien serta terpadu

dengan proses manajemen yang dilakukannya.

Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek

kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim sekolah, perilaku perserta

didik dan lain-lain. Oleh sebab itu kepala sekolah bertanggung jawab atas

manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan

proses pembelajaran di sekolah. Memperkuat hal ini, Nurkolis (2003:119)

mengatakan:

Pada tingkat sekolah, kepala sekolah sebagai figur kunci dalam

mendorong, perkembangan dan kemajuan sekolah. Kepala sekolah tidak

hanya meningkatkan tanggung jawab dan otoritasnya dalam program-

program sekolah, kurikulum dan keputusan personil, tetapi Juga memiliki

tanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan

programnya. Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin kelompok dan

pendelegasian tugas dan wewenang.

Apa yang diungkapkan di atas menjadi lebih penting sejalan dengan

semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki

dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Di samping itu,

perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, seni, dan budaya yang diterapkan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

8

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pendidikan di sekolah juga cenderung bergerak maju semakin pesat,

sehingga menuntut penguasaan secara profesional.

Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan

untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana, dan

berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Mulyasa,

2004:25). Dalam rangka inilah dirasakan perlunya peningkatan kinerja kepala

sekolah secara profesional untuk terus berusaha dalam peningkatan sekolah

efektif.

Seorang kepala sekolah yang visioner akan menunjukkan kepemimpinan

yang berkualitas, sebagaimana yang dijelaskan oleh John Adair (dalam

Komariah 2008:82), mengemukakan;

Ciri kepala sekolah yang berkualitas yaitu; 1) memiliki integritas

pribadi, 2) memiliki antusiasme terhadap perkembangan lembaga yang

dipimpinnya, 3) mengembangkan kehangatan, budaya dan iklim organisasi,

4) memiliki ketenangan dalam manajemen organisasi, 5) tegas dan adil

dalam mengambil tindakan/kebijakan kelembagaan.

Seorang pemimpin visioner salah satunya ditandai oleh kemampuan

dalam membuat perencanaan yang jelas sehingga dari rumusan visinya akan

tergambar sasaran apa yang hendak dicapai dalam pengembangan lembaga yang

dipimpinnya.

Disamping kepemimpinan kepala sekolah yang berperan dan

bertanggung jawab menghadapi perubahan dalam pengelolaan sekolah efektif,

begitu pula kehidupan di sekolah mempunyai dampak yang sangat kuat bagi

kehidupan siswa, serta setiap sekolah mempunyai karakteristik tersendiri dalam

segi efektivitasnya. Iklim sekolah memegang peranan sangat penting dalam

mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang aman, tentram dan

kondusif dalam rangka mudahnya pencapaian tujuan pendidikan. Iklim sekolah

harus benar-benar tercipta dengan baik demi lancarnya segala proses

pendidikan dengan terus berusaha mewujudkan sekolah efektif.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

9

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan adanya bebagai fenomena tersebut di atas, kondisi seperti inilah

yang menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka

memperoleh gambaran tentang Kontribusi kepemimpinan visioner kepala

sekolah dan Iklim sekolah terhadap Sekolah efektif.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang dikemukakan berkenaan dengan ciri-ciri sekolah

Efektif menurut Tola dan Furqon dalam Suharsaputra, (2010:67) yaitu : (1)

tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik, (2) pelaksanaan

kepemimpinan pendidikan yang kuat oleh kepala sekolah , (3) ekspektasi guru

dan staf tinggi, (4) ada kerja sama kemitraan antara sekolah,orang tua dan

masyarakat, (5) adanya iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar, (6)

kemajuan Siswa sering dimonitor, (7) menekankan kepada keberhasilan siswa

dalam mencapai keterampilan aktifitas yang esensial, (8) komitmen yang tinggi

dari Suber Daya Manusia sekolah terhadap program pendidikan.

Hal senadapun dijelaskan oleh Scheerens (2003:42) memberikan analisa

tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan sekolah efektif yaitu : (1)

Prestasi, orientasi, harapan tinggi, (2) Kepemimpinan Pendidikan, (3)

Konsensus dan kohesi antar staf, (4) Kualitas kurikulum/kesempatan belajar,

(5) Iklim Sekolah, (6) Potensi evaluasi, (7) Keterlibatan orang tua, (8) Iklim

kelas, (9) waktu belajar efektif.

Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Kemajuan

keberhasilan siswa

Komitmen SDM

Ekspektasi guru

dan staf

Kepemimpinan

Pendidikan

Tujuan yang jelas dan

spesifik

SEKOLAH EFEKTIF Kualitas Kurikulum

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

10

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direduksi dari berbagai sumber.

Gambar 1.1. Faktor-faktor Sekolah Efektif

Jika memperhatikan esensi dari sekolah efektif ditemukan banyak faktor

yang mempengaruhi keberhasilan sekolah efektif sehingga perlu pembenahan

agar penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, dalam arti memperoleh hasil yang optimal. Beberapa faktor yang

mempengaruhi sekolah efektif tersebut seperti lingkungan sekolah, kebijakan

pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, visi sekolah, sumber daya, kualitas

guru, siswa, iklim sekolah, kurikulum, proses pembelajaran, dan hasil belajar.

Dari beberapa faktor tersebut, faktor kepemimpinan kepala sekolah dan

iklim sekolah diduga lebih banyak memberikan pengaruh pada keberhasilan

sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten

Majalengka.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini difokuskan pada

Kontribusi Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah

terhadap Sekolah Efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di

Kabupaten Majalengka.

C. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

di atas dan pengalaman empiris yang terjadi dalam mengamati pelaksanaan

sekolah efektif di Kabupaten Majalengka, maka dalam merumuskan masalah

penelitian ini adalah “Apakah kepemimpinan visioner kepala sekolah dan

iklim sekolah berkontribusi terhadap sekolah efektif? “.

Prestasi, orientasi,

harapan tinggi Iklim sekolah

Kerjasama dengan

masyarakat

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

11

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumusan masalah tersebut diuraikan dalam pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana gambaran kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada

Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?

2. Bagaimana gambaran Iklim sekolah pada Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?

3. Bagaimana gambaran Sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?

4. Seberapa besar kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah terhadap

sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten

Majalengka?

5. Seberapa besar kontribusi Iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada

Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?

6. Seberapa besar kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan

Iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

mengenai Kontribusi Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Iklim

Sekolah terhadap Sekolah Efektif pada Sekolah Dasar.

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada

Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.

2. Mengetahui gambaran Iklim sekolah pada Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.

3. Mengetahui gambaran Sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

12

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menganalisis besaran kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah

terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di

Kabupaten Majalengka.

5. Menganalisis besaran kontribusi Iklim sekolah terhadap sekolah efektif

pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.

6. Menganalisis besaran kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah

dan Iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

baik bagi pihak peneliti maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan

(secara akademik). Secara lebih rinci kegunaan penelitian ini dapat memberi

manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritik

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat antara lain:

a. Dapat dijadikan sebagai kajian untuk mendalami dan mengembangkan

konsep-konsep administrasi pendidikan terutama tentang konsep-konsep

kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan sekolah efektif.

b. Dapat dijadikan sebagai alternatif model inovasi dalam pengembangan

kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan sekolah efektif pada

Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Majalengka.

c. Dapat dijadikan suatu pola dan strategis dalam peningkatan Sekolah

efektif.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

a. Memberikan informasi dan menambah wawasan, pengetahuan, dan

kemampuan dalam menganalisis kepemimpinan visioner kepala sekolah,

iklim sekolah, dan sekolah efektif di Kabupaten Majalengka.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

13

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Memberi masukan dan informasi bagi Dinas Pendidikan Kabupaten

Majalengka dalam melakukan pengawasan serta mengevaluasi

kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah sehingga dapat

memperbaiki dan meningkatkan sekolah efektif.

c. Memberi masukan informasi bagi kepala sekolah dan para guru di

Kabupaten Majalengka untuk dijadikan pertimbangan secara kontekstual

dan konseptual operasional dalam merumuskan pola sekolah efektif.

d. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam

upaya melaksanakan perbaikan dan peningkatan sekolah efektif,

khususnya di lingkungan Pendidikan Kabupaten Majalengka.

F. Struktur Organisasi Tesis

Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, sedangkan dibagian awal

terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan tentang keaslian

tesis dan bebas plagiarisme, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, Identifikasi

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur

organisasi tesis.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka berfikir, dan Hipotesis Penelitian

Dalam bab ini akan membandingkan, mengkontraskan, dan memposisikan

kedudukan masing-masing variabel penelitian dikaitkan dengan masalah yang

sedang diteliti. Telaah teoritis dimaksudkan untuk menampilkan bagaimana

teori dan hasil penelitian terdahulu mengenai kepemimpinan visioner kepala

sekolah, iklim sekolah, sekolah efektif, yang akan diterapkan pada penelitian

ini. Penelitian terdahulu yang relefan yang digunakan sebagai acuan dalam

penelitian ini. Kerangka berfikir merupakan tahapan untuk merumuskan

hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar, dengan efektivitasnya

14

Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan

dalam penelitian atau sub masalah yang diteliti.

Bab III Metodologi Penelitian

Dalam bab ini menguraikan dengan lebih rinci mengenai metode

penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, lokasi penelitian,

populasi dan sampel penelitian, definisi operasioanal variabel yang terlibat

dalam penelitian ini, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan

data, dan teknik menganalisis data.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada dasarnya Bab IV memuat pengolahan dan analisis data untuk

menghasilkan temuan dan pembahasan atau analisis temuan. Pengolahan data

berdasarkan prosedur penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

Pengolahan data dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Dalam bab ini akan disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil

analisis temuan penelitian mengenai kontribusi kepemimpinan Visioner kepala

sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Sekolah efektif.

Kesimpulan dan rekomendasi yang disajikan, akan ditujukkan kepada

para pembuat kebijakan di Instansi terkait, kepala sekolah, guru dan lain

sebagainya yang berlaku sebagai pengguna hasil penelitian, serta yang

berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

sekolah efektif.