bab i pendahuluan 1.1. latar belakang masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. nim. 8156132040 chapter...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan kejuruan cenderung pada penyiapan lulusan yang mempunyai kompetensi keahlian yang siap untuk bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan keahliannya. Hal ini senada dengan yang tertuang pada Peraturan Pemerintah No.13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta terampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. PP No.29 Tahun 1990 pasal 3 ayat 2 juga menyebutkan hal yang senada, yaitu bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah : 1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. 2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kompetensinya 3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang. 4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, santun, mandiri, dan kreatif. Berdasarkan hal di atas dapat dipahami bahwa pendidikan kejuruan dalam hal ini adalah SMK memiliki tujuan yang sangat mendasar, jelas dan terukur yaitu untuk

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan kejuruan cenderung pada penyiapan lulusan yang

mempunyai kompetensi keahlian yang siap untuk bekerja dalam bidang tertentu

sesuai dengan keahliannya. Hal ini senada dengan yang tertuang pada Peraturan

Pemerintah No.13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 ayat 2

dan 3 menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan

menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, ahklak mulia, serta terampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

PP No.29 Tahun 1990 pasal 3 ayat 2 juga menyebutkan hal yang senada, yaitu

bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan

sikap professional.

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan

mampu mengembangkan diri sesuai dengan kompetensinya

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.

4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, santun,

mandiri, dan kreatif.

Berdasarkan hal di atas dapat dipahami bahwa pendidikan kejuruan dalam hal

ini adalah SMK memiliki tujuan yang sangat mendasar, jelas dan terukur yaitu untuk

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

2

menciptakan tenaga kerja terampil dan terlatih yang menguasai bidang atau

keterampilan tertentu. Dengan begitu akan meningkatkan jumlah penduduk yang

bekerja secara professional sekaligus mengurangi angka pengangguran.

Dalam menciptakan calon tenaga kerja yang terampil dan terlatih, peserta

didik dibekali dengan beberapa kompetensi tertentu sesuai dengan kompetensi

keahliannya. Jika merujuk pada spektrum SMK tahun 2016, pendidikan jenjang SMK

telah menyelenggarakan 142 kompetensi keahlian. Dengan begitu diharapkan setiap

lulusan dari pada SMK akan menjadi tenaga kerja yang siap dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensi keahliannya.

Menurut Hanafi (2014:10) dalam mengelola SMK agar dapat mencapai tujuan

yang diharapkan yaitu mengahasilkan lulusan yang diterima oleh industri tidak bisa

dilakukan oleh SMK itu sendiri, melainkan diperlukan adanya peran serta dari DUDI

yang relevan dengan kompetensi keahlian yang diselenggarakan. Oleh karena itu,

antara SMK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dibutuhkan sebuah

hubungan yang bersinergi yang saling menguntungkan satu sama lain. SMK tidak

dapat mencapai tujuannya jika tidak mampu bekerjasama dengan pihak DUDI. Hal

ini menandakan bahwa betapa eratnya hubungan antara SMK dengan Dunia Usaha

Dunia Industri (DU/DI). Dan kegagalan dalam menjalin kemitraan inilah yang

memungkinkan menjadi penyebab pendidikan SMK di Indonesia masih belum

mengalami keberhasilan yang memuaskan. Maka, hubungan kerjasama antara SMK

dan DUDI ini seharusnya menjadi perhatian oleh pihak-pihak terkait dalam

penyelenggaraan pendidikan kejuruan terutama pihak sekolah SMK.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

3

Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai

sesuatu yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Sehingga tercipta kesesuaian

antara program yang ada di SMK dengan apa yang dibutuhkan oleh DU/DI atau yang

lebih dikenal dengan link and match. Dengan kata lain lulusan SMK sebagai calon

tenaga kerja yang terampil dan terlatih dapat diterima dan diserap oleh DU/DI.

Hubungan Kerjasama antara SMK dan DU/DI dapat direalisasikan dalam

beberapa bentuk kegiatan/program. Kemendikbud (2016: 16) menyebutkan paling

tidak ada delapan program yang menjadi penghubung kerjasama antara SMK dengan

DU/DI, yaitu 1) Praktik kerja industri (Prakerin), 2) Kelas industry, 3) Training

center / In-house training, 4) Program guru magang dan guru tamu, 5) Kerja sama

penelitian, 6) Sertifikasi siswa, 7) Rekrutmen (Bursa Kerja Khusus), dan 8)

Production-based education training (PBET) dan Teaching Factory.

Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu kegiatan pendidikan dan latihan

kerja mengembangkan kemampuan dan keahlian di tempat kerja sesuai dengan

kompetensi keahlian masing-masing siswa. Pelaksanaan prakerin akan memberikan

siswa gambaran dan pengalaman dunia kerja yang sesungguhnya. Setelah

melaksanakan Prakerin siswa akan mempunyai kemampuan dan keterampilan yang

lebih baik, memiliki disiplin kerja yang tinggi, mempunyai gerakan yang cepat dalam

menanggapi maslaah, terlatih untuk bekerja sama, dan mampu mempersiapkan diri

untuk terjun ke dunia kerja kelak jika sudah tamat sekolah. (Ilmawan, 2008:76)

Prakerin sebagai bagian dari kerjasama antara SMK dengan DU/DI dianggap

paling starategis dalam rangka menciptakan lulusan yang terampil yang sesuai

dengan apa yang dibutuhkan oleh DU/DI. Karena pada pelaksanaan Prakerin ini

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

4

SMK akan berhubungan secara langsung dengan DU/DI. Pelaksanaan Prakerin

menjadi kesempatan bagi SMK melalui siswa-siswanya untuk mempraktikkan

keahlian yang sudah dipelajari di sekolah pada dunia kerja yang nyata, sekaligus akan

diketahui sejauhmana kecocokan antara kompetensi yang dimiliki oleh siswa dengan

yang dibutuhkan oleh dunia kerja nyata. Hal ini senada dengan yang dikemukakan

oleh Suwignyo (2014: 66) bahwa Prakerin adalah kegiatan belajar yang ditempuh

siswa SMK untuk memantapkan hasil belajar sekaligus memberikan kesempatan

untuk mendalami kemampuan hasil tersebut dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

Tidak jauh berbeda Harjono (2012:6) mengemukakan bahwa Prakerin adalah

suatu cara menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kejuruan khususnya pada

SMK yang memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan belajar melalui

bekerja langsung pada bidang serta suasana yang sesungguhnya dan relevan di

lapangan kerja/ dunia usaha dan dunia industri. DU/DI akan menilai dan sekaligus

menyempurnakan kompetensi siswa yang tidak didapat di sekolah. Dengan begitu

sebagaimana yang dikemukakan Suwignyo (2014: 66) bahwa prakerin ini adalah

bentuk perwujudan kebijakan agar terciptanya hubungan yang baik dan relevan antara

SMK dan DU/DI.

Tujuan utama dari Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah mengoptimalkan

hasil belajar yang diperoleh di pendidikan kejuruan untuk mencapai tujuan yang

diharapakan secara maksimal dan diharapkan semakin trampil, berkompeten, dan

professional sesuai yang diharapakan oleh dunia kerja nantinya.

Akan tetapi sangat disayangkan tidak semua SMK bisa melaksanakan

Prakerin sesuai dengan yang semestinya, Prakerin dilaksanakan hanya sebagai syarat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

5

dalam menyelesaikan pendidikan di SMK, akibatnya banyak siswa yang

melaksanakan Prakerin tidak di tempat yang sesuai dengan kompetensi keahliannya

dan terkadang juga pekerjaan yang dilaksanakan siswa di tempat Prakerin dianggap

terlalu ringan dari pekerjaan yang seharusnya bahkan sering ditemukan melenceng

dari pekerjaan yang seharusnya seperti siswa Prakerin hanya dianggap sebagai

pesuruh oleh DU/DI tempat pelaksanaan Prakerin. Hal ini seharusnya tidak boleh

terjadi, mengingat sekiranya penempatan siswa SMK Prakerin pada DU/DI yang

relevan dan sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Maka siswa akan dapat bekerja

pada lini produksi (production line), DU/DI mendapatkan tenaga kerja yang murah

dan siswa mendapatkan pengalaman kerja langsung tidak lagi bersifat simulasi.

SMK Namira Tech Nusantara merupakan salah satu SMK yang berada di kota

Medan memiliki tiga kompetensi keahlian yakni Teknik Komputer dan Jaring (TKJ),

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Teknik Sepeda Motor (TSM). Berdasarkan

data awal yang didapat dari hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum SMK Namira Tech. Nusantara Medan, Bapak Bayu Perdana, S.Pd, Ketua

Panitia Prakerin, Bapak Alyadi Saragih, A.Md., dan siswa yang telah melaksanakan

Prakerin, M. Rizki Rananda, Deri Yandi Pratama dan Wisnu Wiranata pada bulan

Februari 2017 menunjukkan bahwa pelaksanaan Prakerin di SMK Namira Tech.

Nusantara Medan sebagai berikut:

1. Pada kompetensi keahlian TSM siswa melaksanakan Prakerin pada DU/DI

yang dianggap relevan dalam pengembangan kompetensi siswa yaitu di

bengkel resmi Honda. Hal ini disebabkan SMK Namira telah memiliki MoU

CV. Indako selaku perusahaan dealer resmi Honda. Kerjasama tersebut

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

6

mencakup aspek penyusunan dan penerapan kurikulum Teknik Sepeda Motor,

pelaksanaan Prakerin siswa, serta penyediaan dan perekrutan tenaga kerja dari

lulusan. Hal ini terlihat pada :

a. Dokumen MoU SMK dengan CV. Indako

b. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Honda

c. Bengkel laboratorium Teknik Sepeda Motor sudah mendapat label dari

Honda.

d. Penempatan Prakerin siswa tersebar di beberapa bengkel resmi Honda.

e. Adanya penawaran kerja bagi sebagian siswa Prakerin yang terbaik

2. Pelaksanaan Prakerin pada kompetensi keahlian TKJ dan RPL dinilai belum

sesuai dengan kondisi idealnya. Hal ini terlihat dari :

a. Mayoritas siswa melaksanakan Prakerin pada kantor-kantor

pemerintahan dan kantor swasta yang tidak memiliki pekerjaan yang

sesuai dengan keahliannya.

b. Tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepada siswa

peserta Prakerin masih bersifat sederhana, seperti mengetik,

menginput, mengarsip dan sebagainya. Akibatnya, siswa tidak dapat

mengembangkan kompetensi dan keterampilannya secara optimal

karena keterbatasan kesempatan kerja yang diberikan DU/DI tempat

berlangsungnya Prakerin

3. Belum adanya kerjasama (MoU) antara jurusan TKJ dan RPL dengan DU/DI,

sehingga belum adanya kurikulum bersama yang disusun oleh sekolah

bersama dengan DU/DI, belum adanya kerjasama pada pelaksanaan dan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

7

penempatan Prakerin siswa, dan pada akhirnya belum adanya permintaan

terhadap tenaga kerja dari lulusan. Hal ini disebabkan banyaknya sekolah

SMK yang membuka jurusan tersebut sementara perusahaan-perusahaan yang

sejalan dengan jurusan tersebut sangat sedikit.

Dari gambaran kondisi tersebut di atas dapat dipahami bahwa salah satu

faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan prakerin adalah faktor ada-tidaknya

hubungan kerjasama yang baik yang ditandai dengan MoU antara SMK dengan

DU/DI dan atau kompetensi yang dimiliki siswa Prakerin belum atau tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh DU/DI sehingga terkesan program SMK dan

program DU/DI berjalan sesuai dengan kehendak masing-masing.

Gambaran di atas masih bersifat sementara dan masih banyak informasi yang

harus digali yang berkaitan dengan pelaksanaan prakerin di SMK Namira Tech.

Nusantara Medan. Oleh karena itu penting untuk dilaksanakan sebuah penelitian yang

diharapkan mampu mengetahui lebih dalam tentang pola hubungan kerjasama SMK

dan DUDI dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Prakerin di SMK

Namira Tech. Nusantara sehingga diharapkan akan ditemukan informasi yang utuh

tentang bagaimana pola hubungan kerjasama antara SMK dan DUDI yang sangat

berguna untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan prakerin. Hasil penelitian ini

nantinya diharapkan menjadi informasi yang sangat berguna bagi pihak-pihak terkait

antara lain kepala sekolah SMK Namira Tech Nusantara untuk mengambil kebijakan

yang tepat dalam rangka memperbaiki pelaksanaan Prakerin dan juga sebagai bahan

pertimbangan bagi SMK lain dalam rangka pelaksanaan prakerin.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

8

Jika kondisi tersebut di atas tidak segera diperbaiki maka akan terjadi hal-hal

yang akan merugikan bagi beberapa pihak pihak, seperti :

a. Tidak tercapainya tujuan pendidikan SMK dengan optimal.

b. Terjadinya ketidakcocokan antara lulusan SMK dengan kebutuhan tenaga

kerja.

c. Banyaknya lulusan SMK yang tidak terserap oleh DU/DI, sehingga

menambah jumlah pengangguran.

d. Terjadinya pemborosan anggaran pendidikan dan tidak mendapatkan apa

yang diharapkan.

e. Terjadinya kerugian pada masyarakat terutama siswa karena tidak mendapat

apa yang mereka harapkan.

1.2. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah pola kerjasama SMK dan

DUDI dalam meingkatkan mutu pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin) di SMK

Namira Tech Nusantara Medan yang ditinjau dari aspek :

1. Kerjasama pada penyusunan kurikulum bersama

2. Kerjasama pada program guru tamu

3. Kerjasama penempatan prakerin

4. Kerjasama pada uji kompetensi siswa

5. Kerjasama pada penerimaan tenaga kerja lulusan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

9

1.3. Masalah

Adapun permasalahan penelitian ini secara umum adalah : Bagaimanakah

pola kerjasama SMK dan DUDI dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan praktik

kerja industri (Prakerin) di SMK Namira Tech. Nusantara Medan. Permasalahan

umum tersebut dapat dirumuskan pada beberapa pertanyaan penelitian yaitu sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan

DUDI pada aspek penyusunan kurikulum bersama?

2. Bagaimanakah pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan

DUDI pada aspek program guru tamu?

3. Bagaimanakah pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan

DUDI pada aspek penempatan prakerin?

4. Bagaimanakah pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan

DUDI pada aspek uji kompetensi siswa?

5. Bagaimanakah pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan

DUDI pada aspek penerimaan tenaga kerja lulusan?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka secara umum tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pola kerjasama SMK dan DUDI dalam meningkatkan

kualitas pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin) di SMK Namira Tech Nusantara

Medan dan sekaligus untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengetahui :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

10

1. Pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan DUDI pada aspek

penyusunan kurikulum bersama.

2. Pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan DUDI pada aspek

program guru tamu.

3. Pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan DUDI pada aspek

penempatan prakerin.

4. Pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan DUDI pada aspek uji

kompetensi siswa.

5. Pola kerjasama SMK Namira Tech Nusantara dengan DUDI pada aspek

penerimaan tenaga kerja lulusan.

1.5. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis. Adapun manfaat secara teoritis adalah :

1. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan masalah

penelitian ini.

2. Sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam hal peningkatan kerjasama SMK

dan DUDI sekaligus untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Praktik

Kerja Industri (Prakerin) SMK. Sehingga pada akhirnya dapat memberi

sumbangan pemikiran demi memperkaya khazanah pengetahuan tentang

tema penelitian yang sejenis.

Adapun manfaat secara praktis adalah :

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

11

1. Sebagai informasi yang berarti bagi kepala sekolah tentang pola

kerjasama dengan DUDI yang berjalan di SMK Namira Tech Nusantara

Medan.

2. Sebagai bahan masukan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan dan

peningkatan dalam hal kerjasama antara SMK Namira Tech Nusantara

Medan dengan DUDI yang relevan.

3. Sebagai bahan masukan kepada yayasan dalam mengambil kebijakan

terutama dalam menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung

terlaksananya kerjasama SMK Namira Tech Nusantara Medan dengan

DUDI yang relevan.

4. Sebagai bahan masukan pada DUDI mitra SMK Namira Tech Nusantara

untuk mengevaluasi pola kerjasama yang telah dilaksanakan.

5. Sebagai bahan masukan kepada guru selaku pihak yang ikut terlibat

langsung dalam pelaksanaan kerjasama SMK Namira Tech Nusantara

dengan DUDI.

5.2. Batasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman atau terjadinya persepsi yang berbeda

dengan pembaca, maka di bawah ini disajikan istilah-istilah yang terdapat dalam

judul penelitian, yaitu :

1. Pola kerjasama SMK dan DUDI adalah tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh SMK dan DUDI secara bersama dalam rangka

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.unimed.ac.id/30090/3/9. NIM. 8156132040 CHAPTER I...3 Hubungan kerjasama ini harus dipandang oleh SMK dan DUDI sebagai sesuatu

12

mencapai tujuan tertentu. Hubungan kerjasama SMK dan DUDI yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah :

a. Kerjasama pada aspek penyusunan kurikulum bersama

b. Kerjasama pada aspek program guru tamu

c. Kerjasama pada aspek penempatan Prakerin

d. Kerjasama pada aspek uji kompetensi siswa

e. Kerjasama pada aspek penerimaan tenaga kerja lulusan

2. Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah kegiatan pengalaman belajar

siswa SMK melalui bekerja langsung pada perusahaan atau industri

yang sesuai dengan latar belakang jurusannya.