bab i pendahuluan 1.1 latar belakang - ummeprints.umm.ac.id/63889/8/bab i.pdf · 2020. 7. 28. · 1...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Industri Kereta Api atau PT INKA Persero merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara
yang bekerja sebagai industri pembuatan perkereta apian yang terus mengalami
perkembangan. Diawali dengan produk berupa kereta penumpang kelas ekonomi
dan gerbong barang hingga kini menjadi industri manufaktur perkereta apian yang
modern. Aktivitas bisnis PT INKA Persero berkembang mulai dari penghasil
produk dasar menjadi penghasil produk perkereta apian dan transportasi bernilai
tinggi. Selain kereta, PT INKA Persero juga membuat beberapa produk
pengembangan sesuai dengan kebutuhan pasar seperti Lokomotif, Kereta
Berpenggerak, Kereta Khusus Kedinasan dan Articulated Bus. Saat ini PT INKA
Persero mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan berhasilnya
melakukan ekspor produk ke berbagai negara di Asia. hal tersebut tidak lepas dari
peranan humas yang dapat mengenalkan perusahaan atau produk baik didalam
maupun diluar negeri.
Public Relations atau yang kita kenal dengan sebutan humas, sebagai ilmu
terapan mengkaji bagaimana mewujudkan keharmonisan antar suatu lembaga atau
perusahaan dengan khalayaknya, mempelajari secara teoritis bagaimana
menciptakan citra perusahaan yang baik kepada pihak – pihak yang berpengaruh
terhadap lembaga atau perusahaan. Citra yang baik merupakan salah satu alat yang
penting, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau jasa,
melainkan juga dapat memperbaiki sikap kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.
Tidak hanya pelanggan, humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero juga
memiliki peran untuk memberikan informasi kepada khalayak yang tidak bertujuan
untuk mencapai hasil penjualan. Peran humas PT Industri Kereta Api (INKA)
Persero dalam menciptakan citra perusahaan dilakukan dengan membuat berbagai
macam inovasi seperti, pembuatan Company Profil, publikasi, konferensi pers
hingga melakukan ekshibisi dan pameran produk.
2
Seiring perkembangan zaman, masyarakat menjadi lebih bijak dan kritis
dalam memberikan penilaian terhadap kinerja dari sebuah perusahaan. Hal ini tidak
terlepas dari program-program perusahaan yang dapat menjadi salah satu tolak ukur
penilaian masyarakat dalam membentuk citra perusahaan. Membentuk serta
mempertahankan citra positif bagi perusahaan bukanlah hal yang mudah, sumber
daya manusia yang kompeten dan profesional dibidangnya juga menjadi acuan
perusahaan dalam membentuk dan mempertahankan citra.
Citra perusahaan dan publik merupakan dua elemen yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, karena dapat dipastikan keduanya akan berhubungan
dan saling berkaitan. Citra akan terbentuk dari penilaian publik terhadap sebuah
perusahaan baik secara pelayanan ataupun tanggung jawab sosial yang telah
dilakukan. Maka dari itu setiap perusahaan berkeinginan untuk memiliki citra
perusahaan yang positif di mata publiknya, dengan begitu perusahaan akan lebih
mudah dalam meningkatkan mobilitas ekonomi perusahaan baik yang bergerak di
bidang pelayanan barang ataupun jasa. Sadar atau tidak sadar, perusahaan sudah
memiliki citra sendiri yang melekat padanya. Ada banyak cara yang dapat
dilakukan dalam membentuk maupun mempertahankan citra sebuah perusahaan,
salah satunya adalah dengan melakukan aktivitas komunikasi melalui publikasi
sebagai bagian dari peran Public Relations.
Pembentukan citra perusahaan dapat dilakukan melalui aktivitas
komunikasi publik internal dan publik eksternal. Publik internal adalah mereka
yang terlibat dalam pekerjaan internal perusahaan seperti, karyawan, manajer,
pemegang saham, direksi perusahaan dan perusahaan lainnya, sedangkan publik
eksternal adalah khalayak yang tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti
pers, pemerintah, komunitas, dan masyarakat disekitar perusahaan. Dalam
aktivitasnya sehari-hari, Humas sangat membutuhkan wadah atau biasa disebut
media komunikasi dalam melakukan sebuah publikasi. Dewasa ini, Humas PT
Industri Kereta Api (INKA) Persero lebih memilih mempublikasikan seluruh
informasi menggunakan media massa karena ruang lingkupnya sangat besar dalam
mempengaruhi masyarakat. Akan tetapi pengaruh dan bentuk opini masyarakat
tidak selalu positif. Dalam aktivitas publikasi, media yang dijadikan wadah
publikasi lebih cenderung kepada media cetak dan media online (new media). Hal
3
ini Humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero akan lebih banyak membangun
relasi dengan para pers atau wartawan dan turut serta dalam pemanfaatan teknologi
baru di era digital yaitu media sosial dalam menjangkau masyarakat modern di
berbagai lapisan masyarakat.
Humas yang memiliki tanggung jawab dalam penyampaian informasi
kepada publik secara lisan, tertulis, maupun gambar mempunyai pengertian yang
benar mengenai perusahaan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan PT Industri
Kereta Api (INKA) Persero. Humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero
membuktikan bahwa membangun hubungan baik dengan publik melalui
penyampaian informasi dengan kegiatan eksternal menggunakan komunikasi
langsung dan tidak langsung dirasa efektif untuk memunculkan kesadaran publik
akan perusahaan. Ada beberapa kegiatan eksternal yang dilakukan oleh humas PT
Industri Kereta Api Industri Kereta Api (INKA) Persero meliputi kunjungan
industri atau factory visit, pemanfaatan media online atau media sosial serta
mengikuti berbagai kegiatan ekshibisi dan pameran yang berfokus dibidang
pelayanan jasa transportasi guna mencapai target sasaran yang lebih luas.
Sebagai contoh kasus, PT Industri Kereta Api (INKA) adalah salah satu
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) banyak publik menyalahartikan dan sulit
membedakan antara PT Industri Kereta Api (INKA) Persero dan PT KAI. Masih
banyak publik yang sulit membedakan keduanya, padahal keduanya jelas berbeda
dari segi lingkup pekerjaannya. PT Industri Kereta Api (INKA) Persero sendiri
merupakan industri manufaktur perkeretaapian atau dapat dikatakan pembuat
kereta api yang beberapa dijual dan dioperasikan oleh PT KAI sebagai perusahaan
jasa operasional kereta api. Dari permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa fungsi
dari penyampaian informasi sendiri memegang peran penting dalam hal ini.
Bagaimana menyampaikan informasi kepada publik agar mengedukasi sekaligus
meningkatkan kesadaran publik akan perusahaannya.
Pada umumnya Humas merupakan bidang yang sangat diperlukan dalam
suatu perusahaan. Baik dalam hal yang bertujuan untuk komersial maupun non-
komersial. Departemen Humas di PT Industri Kereta Api (INKA) Persero adalah
salah satu bagian diluar produksi, bukan suatu bagian yang tidak penting melainkan
4
termasuk dalam divisi pendukung dalam Perusahaan yang dapat menunjang
kebutuhan – kebutuhan lain yang bertujuan untuk penjualan. Seperti yang dilakukan
Humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero yaitu mengikuti berbagai macam
kegiatan ekshibisi produk atau pameran – pameran khususnya dalam bidang jasa
transportasi. Tujuan dari mengikuti kegiatan tersebut tidak lain juga untuk menjalin
relasi dengan publik ekternal hingga calon konsumen. Kegiataan pameran ini
dimulai dari mempersiapkan bentuk, desain, serta individu – individu yang dapat
merepresentasikan perusahaan dalam pameran. Dimulai dari pembuatan iklan dan
publikasi keikutsertaan perusahaan dalam pameran, melakukan konferensi pers,
menyertakan semua informasi perusahaan melalui artikel, katalog, miniatur produk
hingga menampilkan video profil perusahaan dan video produk – produk yang akan
dipromosikan. Dengan demikian perusahaan dapat memberi informasi dan
menerima umpan balik secara langsung dari publik eksternal dan melakukan
evaluasi untuk memenuhi kebutuhan publik eksternal maupun calon konsumen.
PT Industri Kereta Api (INKA) Persero adalah salah satu perusahaan yang
sadar akan pentingnya peran humas disuatu perusahaan. Hal tersebut terlihat karena
humas yang dimiliki oleh perusahaan tidak hanya memfokusan kepada penjualan.
Dari hasil observasi, penulis menemukan berbagai informasi dan metode – metode
yang digunakan oleh humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk menjabarkan lebih luas dengan bentuk penelitian yang
berjudul “Peran Humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero”. Informasi
dari hasil observasi yang telah dilakukan, penulis akan mendeskripsikan praktek –
praktek Kehumasan yang telah dilakukan oleh PT Industri Kereta Api (INKA)
Persero.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian yang telah di paparkan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah: Bagaimana peran humas PT. Industri Kereta Api (INKA)
Persero?
1.3 Tujuan Penelitian
5
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran yang
dilakukan humas PT. Industri Kereta Api (INKA) Perero.
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui Penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat untuk
perkembangan pengetahuan ilmiah dan beberapa kepentingan, antara lain:
1. Manfaat akademis, Untuk menambah pengetahuan dalam ruang lingkup
kehumasan khususnya mengetahui praktek kerja humas di PT Industri
Kereta Api (INKA) Persero.
2. Manfaat praktis, Bagi praktisi Humas sebagai saran masukan guna
menunjang kinerja humas sesuai dengan tugas dan fungsinya.