bab i - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (skl) dan standar isi, serta pengembangan...

131
__ 1

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 1

Page 2: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

2 __

Page 3: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__3 __ 3

Page 4: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

4 __

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Barokah, Rahmat, dan Hidayah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku ini. Buku ini ditulis sebagai upaya mengembangkan hasil penelitian dokumentasi yang berjudul ”TELAAH BIOLOGI SMA DAN PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS KURIKULUM 2013”.

Buku ini berisi pengembangan dan telaah materi pembelajaran substansi biologi di SMA, berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa yang akan mengembangkan dan menelaah Biologi SMA. Khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Biologi, buku ini dapat dipergunakan untuk memperkaya referensi mata kuliah Telaah Biologi SMA.

Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam buku ini, sehingga kritik dan saran dari berbagai pihak senantiasa penulis harapkan, guna kesempurnaan penulisan buku ini di waktu yang akan datang.

Tersusunnya buku ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik moral maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Metro, atas

dukungan moral dan motivasi yang senantiasa diberikan kepada penulis.

2. Bapak Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, atas saran dan masukan yang diberikan kepada penulis.

3. Pihak-pihak lain yang turut membantu telaah maupun penerbitan buku ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu dalam kesempatan ini.

Page 5: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__5 __ 5

Akhirnya penulis berharap semoga buku yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Metro, Juli 2018 Penulis, Muhfahroyin

Page 6: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

6 __

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................. iii Daftar Isi ................................................................................... v BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Biologi di SMA ........................................................... 3 B. Tujuan Pengembangan dan Telaah ........................ 10 C. Manfaat Pengembangan dan Telaah ...................... 11

BAB 2 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DAN STANDAR ISI (SI) ......................................................... 13

A. Standar Kompetensi Lulusan .................................. 15 B. Standar Isi (SI) Biologi SMA

berdasarkan Kurikulum 2013 ............................... 16 C. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Biologi SMA berdasarkan Kurikulum 2013 ....... 31 BAB 3 METODE PENGEMBANGAN DAN TELAAH ........ 39

A. Metode Pengembangan ........................................... 43 B. Metode Telaah ........................................................... 43

BAB 4 HASIL PENGEMBANGAN DAN TELAAH ............. 45

A. Pengembangan Materi Pembelajaran berbasis Standar Isi (SI) dan Kompetensi

Dasar (KD) Kurikulum 2013 ................................. 45 B. Implementasi Pembelajaran Biologi

Bermakna dan Konstruktivistik ........................... 74

Page 7: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__7 __ 7

BAB 5 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI ........ 79 A. Bahan Ajar Biologi .................................................... 81 B. Masalah Guru terhadap Bahan Ajar Biologi ......... 81 C. Pemilihan Bahan Ajar Biologi ................................. 82 D. Memilih Jenis Materi ................................................ 86 E. Cakupan Bahan Ajar ................................................ 89 F. Urutan Bahan Ajar .................................................... 90 G. Sumber Bahan Ajar ................................................... 91

BAB 6 TELAAH BAHAN AJAR ............................................... 95

A. Komponen Kelayakan Isi ......................................... 97 B. Komponen Kebahasaan .......................................... 100

BAB 7 PENUTUP ........................................................................ 105

A. Simpulan ................................................................... 107 B. Saran .......................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 109 INDEKS ................................................................................. 115 GLOSARIUM .............................................................................. 121 TENTANG PENULIS ............................................................... 125

Page 8: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

8 __

Bab I

PENDAHULUAN

Page 9: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__9 __ 9

A. Biologi di SMA

Standar isi biologi SMA berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 21 Tahun 2016

secara implisit memberikan penegasan bahwa pendidikan biologi di

SMA mengandung bahan kajian yang mempelajari makhluk hidup dan

aspek kehidupan baik di masa lampau, masa sekarang maupun masa

yang akan datang. Substansi materi biologi SMA mengarahkan peserta

didik mempelajari dan menerapkan konsep-konsep biologi dalam

mengembangkan teknologi pada kehidupan sehari-hari terutama

disekitar tempat tinggalnya (Liliasari, 2011). Selain itu, pembelajaran

sains (biologi) sangat penting untuk dikuasai karena perlunya peserta

didik untuk dapat hidup secara lebih produktif dan mendapatkan

kualitas hidup terbaik sesuai dengan tujuan pendidikan sains

(International Counsil of Associations for Science Education/ICASE,

2008). Mata pelajaran biologi adalah rumpun mata pelajaran IPA

sebagai kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK). Karakteristik biologi adalah mempelajari permasalahan yang

berkait dengan fenomena alam, baik secara kualitatif maupun

kuantitatif dan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan

penerapannya untuk membangun teknologi guna mengatasi

permasalahan dalam kehidupan masyarakat (Depdiknas, 2007;

Liliasari, 2011).

1. Pembelajaran Biologi yang Bermakna (Meaningful)

Menurut BSCS (Biological Science Curriculum Study) (1992),

dilihat dari struktur keilmuan, biologi memiliki obyek berupa: 1)

kingdom plantae (tumbuhan), 2) kingdom/kerajaan animalium

(hewan), dan 3) kingdom protista. Ketiga objek tersebut dikaji dari

tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi,

komunitas, sampai tingkat bioma. Membelajarkan biologi, berarti

memberikan pemahaman keilmuan kepada peserta didik mengenai

objek kajian biologi tersebut.

Pembelajaran biologi dapat memfasilitasi peserta didik

menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar apabila dilaksanakan

dengan pembelajaran yang bermakna (meaningful). Pembelajaran

bermakna merupakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

kontekstual. Pembelajaran bermakna mengandung kebermaknaan

Page 10: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

10 __

personal bagi seluruh peserta didik, mengkaitkan materi dengan

pengalaman peserta didik masa lalu, untuk mengantisipasi masa depan

(Ausubel, 1968; Yamin, 2006). Dalam pembelajaran bermakna peserta

didik melakukan kegiatan secara aktif dan kreatif (Silberman, 2001;

Isjoni, 2007). Disampaikan dalam Depdiknas (2002b) bahwa

pembelajaran yang bermakna menuntut keterkaitan pembelajaran di

kelas dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini

pembelajaran kontekstual akan memberikan makna yang lebih

produktif bagi peserta didik. Depdiknas (2002b) dan Isjoni (2007)

mengungkapkan bahwa untuk mencapai pembelajaran bermakna tidak

harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.

Keterkaitan biologi dengan permasalahan yang ada dalam

kehidupan sehari-hari, disamping mempermudah peserta didik untuk

mempelajari konsep-konsep atau prinsip-prinsip biologi, juga

berdampak positif karena peserta didik semakin memahami

permasalahan sains dalam kehidupan sehari-hari (Hadiat, 1994;

Depdiknas, 2004; Rustaman, 2011). Hal demikian sangat membantu

peserta didik untuk mempermudah mempelajari konsep-konsep atau

prinsip-prinsip biologi yang lebih tinggi nantinya (Sund dan Trowbrigde,

1973). Pemahaman sains yang memadai akan membantu peserta didik

mampu memecahkan permasalahannya yang berkaitan dengan sains

dalam kehidupan sehari-hari serta mampu melakukan langkah-langkah

pengembangan lebih lanjut berupa pemanfaatkan konsep-konsep

biologi tersebut untuk kepentingan hidupnya yang merupakan landasan

berpikir bagi peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang dapat

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (Dick dan Carey, 1990;

Corebima, 2005). Menurut Carin & Sund (1990) hakikat pembelajaran

sains (biologi) yaitu terselenggaranya proses pembelajaran yang

mencakup 6 unsur yaitu active learning, discovery/inquiry activity

approach, scientific literacy, constructivism, science, technology and

society, dan kebenaran sains tidak absolut tetapi bersifat tentatif.

2. Pembelajaran Biologi Kontruktivistik

Teori belajar konstruktivistik diimplementasikan dengan tiga

unsur utama, yaitu: 1) berpedoman pada pengetahuan awal peserta

didik, 2) peserta didik melakukan konstruksi pengetahuannya sendiri,

3) peserta didik mengembangkan penjelasan dengan bahasanya sendiri

Page 11: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__11

__ 11

pada gejala alam yang dipelajari (BSCS, 1992). Lebih lanjut dikatakan

dalam BSCS (1992) bahwa peserta didik akan belajar dengan baik bila

diberikan kesempatan yang luas untuk mengkonstruksi pemahamannya

sendiri sepanjang waktu belajar. Hal ini sesuai dengan fokus

pengembangan belajar bermakna (meaningful learning) (Isjoni, 2007).

Chiapetta (1976) dan Ardana (2005) menjelaskan bahwa belajar

merupakan kegiatan aktif peserta didik sehingga peserta didik mampu

mengkonstruksi materi pelajaran dengan interaksi terhadap lingkungan

fisik maupun sosial.

Pembelajaran biologi yang berorientasi konstruktivitik dapat

mengantarkan peserta didik untuk mengkaji permasalahan mendasar

dengan tema utama, yaitu 1) biologi sebagai proses penemuan

(inquiry), 2) sejarah konsep biologi, 3) evolusi, 4) keanekaragaman dan

keseragaman, 5) genetik dan keberlangsungan hidup, 6) organisme

dan lingkungan, 7) perilaku, 8) struktur dan fungsi, dan 9) regulasi

(Permendikbud No. 24, 2016). Harapannya, peserta didik SMA dapat

memahami dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dikaji di dalamnya, sehingga pembelajaran biologi di

SMA mencerminkan proses dan produk yang berpusat pada peserta

didik (student centered) (Chiappetta, 1976; Halpern, 1994; Nur, 2000).

Hal ini senada dengan pergeseran paradigma teaching menjadi

learning, yang tidak lagi menitikberatkan belajar berpusat pada guru

(teacher centered) (Ardana, 2000; Susilo, 2007). Dalam rangka menuju

paradigma baru ini guru harus tertantang untuk selalu meningkatkan

profesionalisme dengan belajar sepanjang hayat dan secara terus

menerus mengembangkan strategi pembelajaran (Nur, 2000a; Susilo,

2007; Muhfahroyin, 2007).

Upaya membentuk generasi yang literat terhadap sains

sebagaimana tersirat pada standar pendidikan nasional harus dapat

diterjemahkan secara spesifik pada pembelajaran sains yang

berorientasi pada filosofi konstruktivisme (Faryadi et al, 2007). Peserta

didik harus mampu melakukan konstruksi dari pengetahuan yang telah

dimiliki dengan pengetahuan baru yang diperolehnya. Selanjutnya,

disampaikan oleh Zahorik (1995) bahwa pembelajaran yang

berorientasi konstruktivitik harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

1) mengaktifkan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik

sebelumnya (activating knowledge), 2) pemerolehan baru secara

Page 12: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

12 __

keseluruhan dan detailnya (acquiring knowledge), 3) pemahaman

pengetahuan (understanding knowledge), dalam hal ini diperlukan

penyusunan konsep, sharing dengan orang lain untuk mendapat

tanggapan, dan revisi konsep yang telah dikembangkan, 4)

mempraktikkan pengetahuan yang telah dimiliki (appliying knowledge),

dan 5) melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap

pengembangan pengetahuan tersebut.

Pembelajaran biologi yang konstruktivistik memerlukan

pembangunan pengetahuan dalam diri peserta didik sendiri. Dalam

aplikasinya, pengetahuan dan pengalaman dapat diperoleh dari

kegiatan penyelidikan dan eksperimen sebagai bagian dari kerja ilmiah

yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah.

Disampaikan oleh Ahern-Rindell (1999) bahwa pembelajaran sains

harus menekankan pengembangan rasa ingin tahu melalui penemuan

(inquiry) berdasarkan pengalaman langsung yang dilakukan dalam

kerja ilmiah dengan memanfaatkan fakta, membangun konsep, prinsip,

teori, dan hukum. Kerja ilmiah melatih peserta didik untuk berpikir

kritis, kreatif, analitis, dan divergen (Joice et al, 2004). Pembelajaran

biologi di SMA dapat membentuk sikap peserta didik dalam kehidupan

sehari-hari. Pembelajaran harus dilakukan dengan memberdayakan

peserta didik, sehingga peserta didik memperoleh pemahaman sendiri

dan mampu menggunakan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran

yang bersifat konstruktivisme terutama dalam pembelajaran biologi

secara hakikatnya akan membekali peserta didik untuk mampu

menguasai 4 hal yaitu (scientific processes), sikap (scientific attitudes),

produk (scientific knowladge), dan teknologi (Carin, 1997).

Proses pembelajaran selain membiasakan peserta didik untuk

mengkonstruk sendiri pengetahuannya, dalam kurikulum 2013 secara

tidak langsung semua proses pembelajaran mengharuskan peserta

didik untuk mandiri atau berkonstruktivistik. Usaha yang dilakukan

dengan menggunakan semua metode atau model pembelajaran yang

melibatkan proses saintifik. Penggunaan model pembelajaran dalam

kurikulum 2013 yaitu problem based learning (PBL), project based

learning (PjBL), discovery learning, inquiry learning. Kegiatan

pembelajaran yang bersifat saintifik dicirikan dengan proses mengamati

suatu fenomena yang membuat peserta didik mengamati dengan

semua inderanya. Fenomena yang disajikan dapat membuat peserta

Page 13: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__13

__ 13

didik untuk melakukan identifikasi, membuat pertanyaan, hingga

mampu membuat suatu rumusan masalah. Kegiatan tersebut dalam

kurikulum 2013 dikemas dalam kegiatan pendekatan saintifik 5 M

(Mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan).

Kegiatan 5 M yang dijelaskan dalam kurikulum 2013 bukan

merupakan suatu langkah yang harus dilakukan secara berurutan,

namun suatu bentuk kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik

agar mendapatkan pemahaman terhadap hal dipelajari. Dalam

pembelajaran biologi ketika seorang guru benar-benar memahami apa

yang sedang disampaikan, maka seharusnya kegiatan 5 M tersebut

bukan merupakan kegiatan yang sulit, karena hakikatnya pembelajaran

biologi sudah merupakan pembelajaran yang bersifat saintifik

(Sudarisman, 2015). Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

salah satunya dapat meningkatkan kreativitas peserta didik (Dyers et

al., 2011).

3. Kurikulum Biologi SMA Berdasarkan Kurikulum 2013

(K13)

Kurikulum yang digunakan oleh negara kita telah lama

mengalami pengembangan demi mencapai suatu perbaikan kualitas

pendidikan. Kurikulum yang digunakan di sekolah saat ini telah

mengalami pengembangan sejak dilaksanakannya rencana

pembelajaran 1947 sampai yang digunakan di sekolah saat ini yaitu

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013

merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan hasil pengembangan

dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP 2006. Pengembangan

kurikulum 2013 yang dilakukan berlandaskan pada pengembangan

karakter peserta didik. Selain memiliki kemampuan dalam bidang

akademik peserta didik diharapkan memiliki karakter yang baik.

Pengembangan K13 yang telah dimulai sejak tahun 2013 mengalami

banyak perbaikan sampai revisi terakhir yang disahkan pada tahun

2016 .

Hadirnya kurikulum 2013 merupakan bentuk penyempurnaan

terhadap kurikulum 2006 yang mencakup perubahan aturan dari 4

elemen standar yaitu standar kegiatan pembelajaran yaitu kompetensi

inti kelulusan (SKL), Standar Isi (SI), standar proses, standar penilaian,

serta komponen kompetensi yang harus dicapai peserta didik (KI dan

Page 14: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

14 __

KD). Kompetensi inti lulusan (SKL) yaitu konsep peningkatan dan

keseimbangan antara softskill dan hardskill yang harus dikuasai peserta

didik dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari semua mata

pelajaran yang diajarkan. Standar isi merupakan elemen yang

mencakup pencapaian kompetensi. Kompetensi yang harus dikuasai

peserta didik selanjutnya akan diturunkan dalam bentuk mata

pelajaran. Standar proses dalam KTSP 2006 yang terfokus pada proses

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) dalam kurikulum 2013

dilengkapi dengan proses pendekatan ilmiah (Scientific approach).

Standar penilaian dalam kurikulum 2013 merupakan proses penilaian

berupa penilaian otentik yang meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan (Nur, 2014).

Komponen K13 meliputi dokumen 1, dokumen 2, dan

dokumen 3. Dokumen 1 berisi dokumen kurikulum, dokumen 2 berisi

kajian silabus, dan dokumen 3 berisi kajian RPP. Silabus merupakan

penjabaran kompetensi inti/KI dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian (Muhfahroyin, 2007). Dalam praktiknya, silabus

merupakan acuan untuk merencanakan dan melaksanakan program

pembelajaran, sedangkan sistem penilaian mencakup jenis penilaian,

bentuk soal, dan pelaksanaannya. Jenis penilaian adalah berbagai

tagihan, seperti ulangan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh

peserta didik.

Langkah-langkah pengembangan silabus meliputi; pengkajian

terhadap identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti

dan kompetensi dasar, identifikasi materi pokok, pengembangan

kegiatan belajar, penentuan jenis penilaian, penentuan alokasi waktu,

dan penentuan sumber belajar (Permendikbud No. 22 Tahun 2016).

Kompetensi inti dan kompetensi dasar diatur dengan peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016.

Kompetensi inti lulusan diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016.

Pengembangan perangkat pembelajaran, penentuan materi

pokok pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi dan penentuan

soal ujian dikembangkan oleh setiap daerah atau sekolah, melalui

pemberdayaan guru masing-masing mata pelajaran. Oleh karena itu,

dibutuhkan pengembang (misalnya guru mata pelajaran) yang memiliki

Page 15: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__15

__ 15

pemahaman yang tinggi untuk menghasilkan perangkat pembelajaran

guna terimplementasinya kurikulum 2013 di setiap sekolah.

4. Biologi SMA dalam Kurikulum 2013

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari

tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di sekolah menengah

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk

mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik

untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya

sendiri dan alam sekitar.

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai

pengalaman belajar untuk memahami konsep dan keterampilan proses

sains (Puskur, 2006). Keterampilan proses sains ini meliputi

keterampilan dasar dan keterampilan proses terpadu seperti

mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan

secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan

dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan

menafsirkan data, serta mengkomunikasi- kan hasil temuan secara

lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan

untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-

hari (kontekstual).

Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan

berpikir kritis, analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian

masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan

menggunakan pemahaman bidang lain seperti matematika, fisika, kimia

dan pengetahuan pendukung lainnya.

Berdasarkan perkembangan abad 21 pembelajaran biologi juga

tidak lepas dengan penggunaan berbagai macam teknologi untuk

Page 16: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

16 __

menunjang pembelajaran. Berbagai macam bidang biologi semakin

berkembang sampai saat ini, sehingga kita harus terus meningkatkan

kemampuan dalam menguasai biologi, berbagai tren kajian bidang

biologi disaat ini yaitu seperti bidang biomimetik, photonic,

nanobiotech, genomik terarah, biodeteksi, nanoenergy, dan quantum

encryption. Berbagai kajian biologi tersebut sudah seharusnya menjadi

lahan pembelajaran biologi yang harus diketahui oleh peserta didik.

B. Tujuan Pengembangan dan Telaah

Pengembangan dan Telaah Biologi SMA ini bertujuan untuk

mendapatkan pengembangan materi pembelajaran biologi SMA yang

berbasis Kompetensi inti Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) yang

meliputi kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), sehingga

dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan bahan ajar oleh guru

maupun mahasiswa calon guru biologi SMA berdasarkan Kurilukulum

2013.

C. Manfaat Pengembangan dan Telaah

Pengembangan dan telaah ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi guru, mahasiswa, kepala sekolah, pemerintah daerah,

peneliti, dan pemerhati pendidikan. Secara rinci, manfaat telaah dapat

diuraikan sebagai berikut.

1. Bagi guru, menambah wawasan mengenai pengembangan dan

telaah biologi SMA berbasis Kurikulum 2013 dalam rangka

memantapkan kompetensi pedagogik dan profesional guru.

2. Bagi mahasiswa, dapat memanfaatkan hasil pengembangan

dan telaah Biologi SMA ini dalam upaya mengembangkan lagi

bahan ajar biologi SMA, selanjutnya untuk diaplikasikan setelah

menjadi guru.

3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan dasar pola pembinaan

peningkatan profesionalitas guru.

4. Bagi pemerintah daerah melalui dinas pendidikan, dapat

digunakan untuk dasar pengembangan kebijakan peningkatan

kualitas pendidikan dan pembelajaran biologi SMA.

5. Bagi peneliti, dapat digunakan sebagai acuan pengembangan

penelitian pendidikan biologi lebih lanjut.

Page 17: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__17

__ 17

Page 18: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

18 __

Bab 2

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DAN STANDAR ISI (SI)

Page 19: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__19

__ 19

A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum 2013 yang dimulai sejak tahun 2013

telah mengalami revisi salah satunya tentang kompetensi inti lulusan

(SKL). Pada saat sebelum revisi SKL diatur dalam Peraturan Menteri

Page 20: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

20 __

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 54 Tahun 2013,

namun saat ini kompetensi inti lulusan (SKL) telah di atur dalam

Permendikbud No. 20 Tahun 2016.

Kompetensi inti lulusan merupakan kriteria tentang kualifikasi

kemampuan setiap lulusan yang mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. SKL menjadi tolak ukur lulusan atas

kemampuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah

menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan dalam jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan hal tersebut maka SKL

menjadi acuan utama dalam melaksanakan seluruh kegiatan

pembelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah. SKL

digunakan diantaranya dalam pengembangan standar isi dan standar

proses dalam kurikulum 2013 (Permendikbud No. 20 Tahun 2016).

Kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah

menyelesaikan masa belajarnya khususnya di jenjang pendidikan

menengah atas (SMA/MA) terdiri dari dimensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yaitu sebagai berikut.

1. Dimensi Sikap

Memiliki periklaku yang mencerminkan sikap:

a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME

b. Berkarakter, jujur, dan peduli

c. Bertanggung jawab

d. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan

e. Sehat jasmani dan rohani

Yang sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan

alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

internasional.

2. Dimensi Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognisi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan

kompleks berkenaan dengan:

a. Ilmu pengetahuan

b. Teknologi

c. Seni

Page 21: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__21

__ 21

d. Budaya, dan

e. Humaniora

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam

konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan

regional dan internasional.

3. Dimensi Keterampilan

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:

a. Kreatif

b. Produktif

c. Kritis

d. Mandiri

e. Kolaboratif, dan

f. Komunikatif

Melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan

dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain

secara mandiri.

B. Standar Isi (SI) Biologi SMA berdasarkan Kurikulum 2013

Standar isi merupakan salah satu dari 8 standar nasional

pendidikan yang pada pengembangan kurikulum 2013 di atur dalam

Permendikbud No. 21 Tahun 2016. Standar isi terdiri dari Tingkat

Kompetensi dan Kompetensi inti sesuai dengan jenjang pendidikan.

Kompetensi inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan. Tingkat kompetensi pendidikan menengah khususnya

sekolah menengah atas diharapkan memiliki kompetensi inti yang

dideskripsikan sebagai berikut:

• KI 1 Sikap Spiritual

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

• KI 2 Sikap Sosial

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

bertanggung jawab, responsif, dan proaktif, dalam berinteraksi

secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan

Page 22: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

22 __

alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,dan kawasan

internasional.

• KI 3 Pengetahuan

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora, dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

• KI 4 Keterampilan

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan

menyajikan secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

disekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan

kaidah keilmuan.

Standar isi berisi cakupan materi spesifik yang harus dikuasai

oleh peserta didik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan

tingkat kompetensi dan kompetensi inti untuk mencapai kompetensi inti

lulusan, salah satunya mata pelajaran biologi SMA yang termasuk ke

dalam muatan ilmu pengetanuan alam.

1. Hakikat Biologi

Menurut BSCS (Biological Science Curriculum Study)

(dalam Depdiknas, 2007), dilihat dari struktur keilmuan, biologi

memiliki obyek berupa: 1) kingdom plantae (tumbuhan), 2)

kingdom/kerajaan animalium (hewan), dan 3) kingdom

protista. Ketiga objek tersebut dikaji dari tingkat molekul, sel,

jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas,

sampai tingkat bioma. Membelajarkan biologi, berarti

memberikan pemahaman keilmuan kepada peserta didik

mengenai objek kajian biologi tersebut (BSCS dalam

Depdiknas, 2007).

Page 23: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__23

__ 23

Pembelajaran biologi dapat memfasilitasi peserta didik

untuk menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar apabila

dilaksanakan dengan pembelajaran yang bermakna

(meaningful). Pembelajaran bermakna merupakan

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan kontekstual.

Pembelajaran bermakna mengandung kebermaknaan personal

bagi seluruh peserta didik, mengkaitkan materi dengan

pengalaman peserta didik masa lalu, untuk mengantisipasi

masa depan (Ausubel, 1968; Yamin, 2006). Dalam

pembelajaran bermakna peserta didik melakukan kegiatan

secara aktif dan kreatif (Silberman, 2001; Isjoni, 2007).

Disampaikan dalam Depdiknas (2002) bahwa pembelajaran

yang bermakna menuntut keterkaitan pembelajaran di kelas

dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini

pembelajaran kontekstual akan memberikan makna yang lebih

produktif bagi peserta didik. Depdiknas (2002) dan Isjoni

(2007) mengungkapkan bahwa untuk mencapai pembelajaran

bermakna tidak harus mengubah kurikulum dan tatanan yang

telah ada sebelumnya.

Keterkaitan biologi dengan permasalahan yang ada

dalam kehidupan sehari-hari, disamping mempermudah

peserta didik untuk mempelajari konsep-konsep atau prinsip-

prinsip biologi, juga berdampak positif karena peserta didik

semakin memahami permasalahan sains dalam kehidupan

sehari-hari (Hadiat, 1994; Depdiknas, 2004). Hal demikian

sangat membantu peserta didik untuk mempermudah

mempelajari konsep-konsep atau prinsip-prinsip biologi yang

lebih tinggi nantinya (Sund dan Trowbrigde, 1973).

Pemahaman sains yang memadai akan membantu peserta

didik mampu memecahkan permasalahannya yang berkaitan

dengan sains dalam kehidupan sehari-hari serta mampu

melakukan langkah-langkah pengembangan lebih lanjut

berupa pemanfaatkan konsep-konsep biologi tersebut untuk

kepentingan hidupnya yang merupakan landasan berpikir bagi

peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang dapat

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (Dick dan Carey,

1990).

Page 24: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

24 __

Pembelajaran biologi yang saat ini berlandaskan pada

kurikulum 2013 dalam pelaksanaanya tidak terlepas dari

perkembangan zaman yang semakin maju, dalam kehidupan

sehari-hari semua permasalah terutama yang berkaitan dengan

biologi semakin meningkat. Penggunaan teknologi dalam

pembelajaran biologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.

Perkembangan abad 21 mengharuskan semua peserta didik

melek teknologi, proses pembelajaran biologi yang banyak

menggunakan teknologi bertujuan sebagai salah satunya untuk

menyelesaikan permasalahan dikehidupan sehari-hari yang

semakin rumit dan kompleks. Oleh karena itu agar tercapainya

kebutuhan masyarakat akan sumber daya manusia yang cakap

dalam menggunakan teknologi terutama dalam bidang biologi

maka dalam dunia pendidikan terutama pada mata pelajaran

biologi selalu dikembangkan kecakapan biologi berupa

keterampilan proses dalam aspek kerja ilmiah (Silabus Mapel

Biologi, 2016).

2. Tujuan Mata Pelajaran Biologi SMA

Mata pelajaran biologi di SMA bertujuan agar peserta

didik memiliki kompetensi yang mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut (Silabus Mapel

Biologi, 2016):

a. Menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya

pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai

kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses

dan produk biologi;

b. Memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan

hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Biologi;

c. Membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan

produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-

prinsip Biologi;

d. Mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang

dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;

e. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam

kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang

telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;

Page 25: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__25

__ 25

f. mengenali dan menghargai peran Biologi dalam

memecahkan permasalahan umat manusia; dan

g. Memahami dampak dari perkembangan Biologi terhadap

perkembangan teknologi dan kehidupan manusia di masa

lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi

dirinya, orang lain, dan lingkungannya.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Biologi SMA

Mata pelajaran biologi di SMA/MA merupakan

kelanjutan IPA biologi di SMP/MTs yang menekankan pada

fenomena alam dan penerapannya. Peta materi Biologi

SMA/MA sebagai berikut:

a. Kelas X

• Ruang lingkup Biologi

• Keanekaragaman mahkluk hidup

• Klasifikasi mahkluk hidup

• Ekologi

• Perubahan lingkungan

b. Kelas XI

• Aspek kimiawi sel

• Struktur dan fungsi sel

• Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan

hewan

• Struktur, fungsi, bioproses dan kelainan pada

berbagai sistem organ pada manusia

c. Kelas XII

• Pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup

• Metabolisme sel

• Genetika

• Reproduksi sel

• Pola-pola hereditas

• Mutasi

• Evolusi

• Bioteknologi

Page 26: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

26 __

Berdasarkan hasil pengembangan kurikulum 2013 maka

penjabaran materi biologi SMA disesuaikan dengan kompetensi inti (KI)

3 dan 4, setiap kompetensi dasar diharapkan peserta didik mencapai

kompetensi pengetahuan serta keterampilan sesuai tingkatannya.

Berikut penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar biologi

SMA/MA.

1. Kelas X memiliki 11 kompetensi dasar yang harus dicapai

oleh peserta didik.

➢ KI 3 (Pengetahuan)

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

KI 4 (Keterampilan)

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

a. KD 3.1

Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan

pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi

kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip

keselamatan kerja.

KD 4.1

Menyajikan data hasil penerapan metode ilmiah

tentang permasalahan pada berbagai obyek biologi dan

tingkat organisasi kehidupan.

b. KD 3.2

Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati

Page 27: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__27

__ 27

di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya.

KD 4.2

Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat

keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya

Pelestariannya.

c. KD 3.3

Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup

dalam lima kingdom.

KD 4.3

Menyusun kladogram berdasarkan prinsip-prinsip

klasifikasi makhluk hidup.

d. KD 3.4

Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam

kehidupan.

KD 4.4

Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam

kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat

virulensinya.

e. KD 3.5

Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan

peran bakteri dalam kehidupan.

KD 4.5

Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri

dalam kehidupan.

f. KD 3.6

Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

KD 4.6

Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan.

g. KD 3.7

Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara

Page 28: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

28 __

reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

KD 4.7

Menyajikan laporan hasil investigasi tentang

keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan.

h. KD 3.8

Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio

berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya

dalam kehidupan.

KD 4.8

Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis

fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam

kehidupan.

i. KD 3.9

Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan

lapisan tubuh, rongga tubuh simetri tubuh, dan reproduksi.

KD 4.9

Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas

lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik),

simetri tubuh, rongga tubuh, dan reproduksinya.

j. KD 3.10

Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan

interaksi antar komponen tersebut.

KD 4.10

Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar

komponen ekosistem (jaring- jaring makanan, siklus

Biogeokimia).

k. KD 3.11

Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab,

dan dampaknya bagi kehidupan.

KD 4.11

Merumuskan gagasan pemecahan masalah

perubahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Page 29: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__29

__ 29

2. Kelas XI, memiliki 14 kompetensi dasar yang harus dicapai

oleh peserta didik.

➢ KI 3 (Pengetahuan)

Memahami, menerapkan, dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 (Keterampilan)

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara

efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

a. KD 3.1

Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel,

struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel

sebagai unit terkecil kehidupan.

KD 4.1

Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel

hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan.

b. KD 3.2

Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang

meliputi mekanisme transpor membran, reproduksi, dan

sistesis protein.

KD 4.2

Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam

sel berdasarkan studi literature dan percobaan.

c. KD 3.3

Page 30: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

30 __

Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada

jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan.

KD 4.3

Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan

dan organ pada tumbuhan.

d. KD 3.4

Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada

jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan.

KD 4.4

Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan

dan organ pada hewan.

e. KD 3.5

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan

bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem

gerak manusia.

KD 4.5

Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi

dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi

literatur.

f. KD 3.6

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan

bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem

sirkulasi manusia.

KD 4.6

Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur

dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang

menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta

kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

g. KD 3.7

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya

Page 31: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__31

__ 31

dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang dapat

terjadi pada sistem pencernaan manusia.

KD 4.7

Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang

terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan

dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi

pengolahan pangan dan keamanan pangan.

h. KD 3.8

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem respirasi dalam kaitannya

dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi

pada sistem respirasi manusia.

KD 4.8

Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara

terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ pernapasan

manusia berdasarkan studi literature.

i. KD 3.9

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan

bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem

ekskresi manusia.

KD 4.9

Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup

terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ yang

meyebabkan gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya

dengan teknologi.

j. KD 3.10

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan

alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi

dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada

sistem koordinasi manusia.

KD 4.10

Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup

terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem

Page 32: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

32 __

koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan

hormon pada manusia berdasarkan studi literatur.

k. KD 3.11

Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa

psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri,

lingkungan, dan masyarakat.

KD 4.11

Melakukan kampanye narkoba di lingkungan sekolah

dan masyarakat sekitar.

l. KD 3.12

Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun

organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi

manusia.

KD 4.12

Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan

bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ

yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia

serta teknologi system reproduksi.

m. KD 3.13

Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada

manusia dan pemberian ASI ekslusif dalam program keluarga

berencana sebagai upaya meningkatkan mutu Sumber Daya

Manusia (SDM).

KD 4.13

Menyajikan karya tulis tentang pentingnya

menyiapkan generasi terencana untuk meningkatkan mutu

Sumber Daya Manusia (SDM).

n. KD 3.14

Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi

terhadap proses fisiologi di dalam tubuh.

KD 4.14

Melakukan kampanye pentingnya partisipasi

masyarakat dalam program dan immunisasi serta kelainan

Page 33: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__33

__ 33

dalam sistem imun.

3. Kelas XII, memiliki 10 kompetensi dasar yang harus

dicapai oleh peserta didik.

➢ KI 3 (Pengetahuan)

Memahami, menerapkan, menganalisis dan

mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 (Keterampilan)

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam

ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

a. KD 3.1

Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor

eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk

hidup.

KD 4.1

Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh

faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

b. KD 3.2

Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi

enzimatis dalam makhluk hidup.

KD 4.2

Menyusun laporan hasil percobaan tentang

mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob.

Page 34: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

34 __

c. KD 3.3

Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA,

kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada

makhluk hidup.

KD 4.3

Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam

kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-

Protein).

d. KD 3.4

Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar

penurunan sifat dari induk kepada keturunannya.

KD 4.4

Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada

sel hewan maupun tumbuhan.

e. KD 3.5

Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup

berdasarkan hukum Mendel.

KD 4.5

Menyajikan hasil penerapan hukum Mandel dalam

perhitungan peluang dari persilangan makhluk hidup di

bidang pertanian dan peternakan.

f. KD 3.6

Menganalisis pola-pola hereditas pada mahluk hidup.

KD 4.6

Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam

perhitungan peluang dari persilangan yang melibatkan

peristiwa pautan dan pindah Silang.

g. KD 3.7

Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia.

KD 4.7

Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola

hereditas pada manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

Page 35: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__35

__ 35

h. KD 3.8

Menganalisis peristiwa mutasi pada makhluk hidup.

KD 4.8

Menyajikan data hasil eksplorasi peristiwa mutasi

yang menyebabkan variasi dan kelainan sifat pada makhluk

hidup.

i. KD 3.9

Menjelaskan teori, prinsip dan mekanisme evolusi

serta pandangan terkini para ahli terkait spesiasi.

KD 4.9

Menyajikan karya ilmiah terhadap gagasan baru

tentang kemungkinan-kemungkinan pandangan evolusi

berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

j. KD 3.10

Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan

penerapannya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan

manusia.

KD 4.10

Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan

prinsip- prinsip Bioteknologi konvensional berdasarkan

scientific method.

C. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi SMA

berdasarkan Kurikulum 2013

Berdasarkan Permendikbud No. 24 Tahun 2016 yang berisi

tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar sehingga aturan

tersebut menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi

pokok yang nantinya akan di capai oleh peserta didik. Indikator

pencapaian kompetensi (IPK) diturunkan dari materi pokok yang telah

dijabarkan dengan menambahkan kata kerja operasional yang sesuai

tingkat pencapaian peserta didik.

Kegiatan pembelajaran peserta didik berdasarkan

pengembangan kurikulum 2013 diatur dalam Permendibud No. 22

Tahun 2016 yaitu tentang Standar Proses. Berdasarkan standar proses

yang dikembangkan kegiatan pembelajaran meliputi perencanaan

Page 36: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

36 __

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Proses perencanaan pembelajaran merupakan hal yang wajib

dilakukan oleh pendidik sebelum melaksanakan proses pembelajaran,

salah satunya mengembangkan perangkat pembelajaran.

Mengembangkan perangkat pembelajaran dapat mengacu beberapa

model pengembangan perangkat, seperti model Leasing et al (1992),

model Kemp (1994), model 4D (define, design, develop, disseminate)

dari Thiagarajan (1977), model Dick and Carey (1996), model Borg and

Gall (2003), model ARCS (attention, relevance, confidence,

satisfaction) dari Keller (1987), atau model lainnya. Pengembangan

perangkat pembelajaran ini akan lebih bermakna bila guru mampu

melakukan modifikasi, menjadi pengembangan perangkat

pembelajaran yang bermakna dan kontekstual, baik dalam

pengembangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

lembar kegiatan peserta didik (LKS), bahan ajar, dan sistem

penilaiannya.

Kegiatan merancang pembelajaran dan penilaian, guru juga

perlu memperhatikan standar penilaian yang diatur dalam

Permendikbud No. 23 Tahun 2016.

1. Pengembangan Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka

pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.

Pemilihan kata silabus digunakan untuk menyebut suatu

produk pengembangan kurikulum yang berupa garis besar dari

kompetensi inti dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan

pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta

didik dalam rangka mencapai kompetensi inti lulusan.

Pengembangan silabus merupakan salah satu tahapan

pengembangan kurikulum, khususnya menjawab pertanyaan

“Apa yang akan diajarkan?” Silabus merupakan produk

kegiatan pengembangan disain pembelajaran. Hasil

pengembangan disain pembelajaran disebut silabus atau Pola

Dasar Kegiatan Belajar Mengajar (PDKBM) atau Garis-Garis

Besar Program Pembelajaran (GBPP). Komponen silabus

sebagai salah satu hasil pengembangan kurikulum terdiri dari

Page 37: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__37

__ 37

identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi

pembelajaran beserta uraiannya, pengalaman belajar peserta

didik, alokasi waktu, dan sumber bahan, serta sistem penilaian.

Silabus bermanfaat sebagi pedoman bagi

pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pengelolaan

kegiatan pembelajaran misalnya kegiatan belajar secara

klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran secara individual

dan pengembangan sistem penilaian.

a. Prinsip Pengembangan Silabus

Prinsip yang mendasari pengembangan silabus yaitu

sebagai berikut:

1) Ilmiah

Mengingat silabus berisikan garis-garis besar isi

atau materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh peserta

didik, maka materi pembelajaran yang disajikan dalam

silabus harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk

mencapai kebenaran ilmiah, dalam penyusunan silabus

perlu melibatkan pakar/ahli di bidang keilmuan masing-

masing mata pelajaran. Hal ini dimaksudkan agar materi

pembelajaran yang disajikan dalam silabus sahih (valid).

2) Relevan

Disesuaikan dengan tingkatan perkembangan fisik,

intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

Relevan juga berarti adanya saling keterkaitan. Keterkaitan

ini berhubungan dengan sistematika silabus yang

diharapkan dari awal sampai akhir berkesinambungan.

Relevan dan kecukupan dari kompetensi inti, kompetensi

dasar, IPK, materi pembelajaran, hingga penilaian saling

berhubungan. Contohnya, jika peserta didik diharapkan

memiliki kemampuan untuk “Memahami struktur dan

fungsi tubuh hewan sebagai pendukung aktivitas

Page 38: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

38 __

kehidupannaya”. Maka IPK yang dikembangkan juga harus

sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

3) Sistematis

Silabus dianggap sebagai suatu sistem, oleh

karena itu penusunannya harus dilakukan secara

sistematis. Sebagai sebuah sistem, silabus merupakan satu

kesatuan yang mempunyai tujuan, ayng terdiri dari

komponen-komponen yang satu sama lain saling

berhubungan. Komponen-komponen yang ada dalam

silabus saling berhubungan secara fungsional dalam

mencapai kompetensi.

4) Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas)

antara KD, IPK materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen

penilaian.

5) Memadai

Cakupan indikator, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup

untuk menunjang pencapaian KD.

6) Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat

mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta

dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan

masyarakat.

7) Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah

kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan, maupun

sikap.

8) Aktual dan Konseptual

Cakupan indikator, materi pembelajaran,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian

memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni

Page 39: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__39

__ 39

mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang

terjadi.

b. Komponen dan Format Silabus

Sesuai prinsip yang berorientasi pada pencapaian

kompetensi lulusan, komponen silabus yaitu sebagai berikut:

1) Identitas Mata Pelajaran

Pada bagian identitas mata pelajaran perlu dituliskan

dengan jelas nama mata pelajaran, serta ditambahkan

kelas dan semester.

2) Identitas Sekolah

Pada bagian identitas sekolah meliputi nama satuan

pendidikan.

3) Kompetensi Inti

Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk

suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

terkait muatan atau mata pelajaran;

5) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai

dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; Materi

pokok atau materi pembelajaran adalah pokok-pokok

materi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik

sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang

akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian

yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar. Materi

pokok perlu dirinci atau diuraikan kemudian diurutkan

untuk memudahkan kegiatan pembelajaran. Kecukupan

(adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu

diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari

suatu materi pembelajaran akan sangat membantu

tercapainya penguasaan kemampuan dasar yang telah

ditentukan. Apakah materi yang akan diajarkan terlalu

banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga

Page 40: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

40 __

sesuai dengan kemampuan dasar yang ingin dicapai.

Urutan penyajian juga menentukan urutan

mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat akan

menyulitkan pembelajaran jika materi-materinya

mempunyai hubungan yang bersifat prasarat atau

mempunyai susunan hierarkis.

6) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang

diharapkan;

7) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil

belajar peserta didik; Penilaian dalam silabus dituangkan

dalam bentuk ranah yang akan dukur, dan jenis penilaian

berupa tes/non tes.

8) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam

struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun;

Dalam menentukan alokasi waktu, prinsip yang perlu

diperhatikan adalah tingkat kesukaran materi, luas, ruang

lingkup atau cakupan materi, frekuensi penggunaan materi

baik untuk belajar maupun di lapangan, serta tingkat

pentingnya materi yang dipelajari. Semakin sukar suatu

materi untuk dipelajari, atau semakin banyak materi yang

digunakan, atau semakin penting fungsi suatu materi,

semakin banyak pula jatah waktu yang dialokasikan untuk

mempelajarinya. Materi yang tidak memerlukan kegiatan

praktek di laboratorium membutuhkan waktu yang lebih

pendek jika dibandingkan materi yang perlu didukung

dengan pengalaman praktek laboratorium. Dalam setiap

pedoman khusus pengembangan silabus untuk setiap mata

pelajaran sudah tercantum banyaknya kompetensi inti dan

banyaknya kemampuan dasar mata pelajaran yang

bersangkutan. Seluruh materi pembelajaran yang ada

sudah didistribusikan ke dalam seluruh semester, oleh

karena itu, guru tinggal memperhatikan berapa banyaknya

kemampuan dasar yang ditargetkan untuk setiap materi

pembelajaran. Dengan melihat banyaknya seluruh

kemampuan dasar dalam satu semester akan dapat

Page 41: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__41

__ 41

dialokasikan waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap

kemampuan dasar yang ditargetkan.

9) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan

elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang

relevan. Sumber bahan adalah rujukan, referensi atau

literatur yang digunakan, baik untuk menyusun silabus

maupun buku ajar yang digunakan oleh guru dalam

mengajar. Hal ini diperlukan agar dalam menyusun silabus

terhindar dari kesalahan konsep (miskonsepsi). Bagi guru,

sumber bahan utama dalam penyusunan silabus adalah

buku teks dan buku kurikulum. Sumber-sumber lain seperti

jurnal, hasil penelitian, penerbitan berkala, dokumen

negara, surat kabar, media massa, internet dan lainnya

dapat digunakan untuk mendukung sumber bahan.

Format penyajian silabus sebaiknya diwujudkan dalam

bentuk matrik, agar hubungan antar komponen dapat dilihat

dengan jelas. Komponen silabus yang dapat dituangkan ke dalam

matriks tersebut terdiri atas: identifikasi nama mata pelajaran,

identitas sekolah sekolah (kelas, semester), kompetensi inti,

kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi

waktu, sumber belajar.

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran :

Kelas/Program :

KI :

Page 42: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

42 __

No. Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

waktu

Sumber

Belajar

2. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran di kelas,

perlu dibuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP

merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk

satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus

untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik

dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD). Komponen RPP

yaitu sebagai berikut:

a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

b. Identitas mata pelajaran

c. Kelas/semester

d. Materi pokok

e. Alokasi waktu

f. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

g. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

h. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diamati dan diukur, mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

i. Materi pembelajaran

j. Metode pembelajaran

k. Media pembelajaran

l. Sumber belajar

m. Langkah-langkah pembelajaran

n. penilaian

Page 43: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__43

__ 43

Page 44: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

44 __

Bab 3

METODOLOGI TELAAH

Page 45: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__45

__ 45

Page 46: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

46 __

A. Metode Pengembangan

Metode pengembangan bahan ajar dapat dilakukan dengan

mengikuti alur dan prosedur model pengembangan Research and

Development (R & D). Model R & D yang dapat digunakan seperti

Model 4D, Model Dick and Carey, Model Kemp, Model ASSURE, Model

ADDIE, Model AT & T, Model SAFE, Model MINERVA, Model Bannathy,

Model PPSI, Model Degeng, dan model-model pengembangan lainnya.

Pengembangan bahan ajar membutuhkan dukungan buku-buku di

perpustakaan, pusat sumber belajar, CD-ROM, website, microsoft

encarta library, aplikasi, dokumentasi perundangan dan peraturan

pemerintah atau kementerian serta panduan-panduan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) lainnya.

B. Metode Telaah

Telaah dan kajian dilakukan terhadap materi pokok biologi dari

berbagai sumber yang dapat dikembangkan menjadi bahan ajar

berdasarkan SKL, SI, Kompetensi inti (KI) dan dasar (KD) pada

Kurikulum 2013. Telaah dilakukan dengan pola validasi ahli materi dan

ahli desain struktur bahan ajar lainnya dengan sistem brainstorming,

kolaboratif, dan sistemik. Tim pengembang menyajikan hasil

pengembangannya, dilanjutkan dengan telaah oleh tim kelompok

penelaah. Hasil masukan dan saran dari tim penelaah digunakan untuk

perbaikan bahan ajar oleh tim pengembang bahan ajar.

Page 47: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__47

__ 47

Page 48: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

48 __

Bab 4

HASIL PENGEMBANGAN DAN TELAAH

Page 49: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__49

__ 49

Page 50: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

50 __

A. Pengembangan Materi Pmbelajaran Berbasis Standar Isi

(SI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013

Berikut ini dipaparkan telaah kompetensi dasar (KD) yang dapat

dijadikan acuan untuk mengembangkan materi pokok, selanjutnya

setiap materi pokok dapat dikembangkan menjadi materi pembelajaran

dalam setiap tingkatan.

1. Kelas X

a. KD 3.1

Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada

berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), melalui

penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja.

KD 4.1

Menyajikan data hasil penerapan metode ilmiah tentang

permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi

kehidupan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.1

dan 4.1 yaitu sebagai berikut:

Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang

senantiasa berkembang, dapat diibaratkan sebagai pohon yang

semakin membesar, tumbuh cabang, anak cabang, ranting dan

seterusnya hingga pohon tersebut semakin rimbun. Hal ini

dikarenakan manusia memiliki rasa keingintahuan yang besar,

selain itu ditunjang oleh kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan

lainnya seperti kimia, fisika, teknologi informasi dan lainnya.

Ruang lingkup biologi dalam materi pembelajaran biologi SMA

mencakup banyak pokok bahasan mulai dari permasalahan dan berbagai

tingkatan organisasi kehidupan. Materi pokok ruang lingkup biologi

diantara membahas aspek-aspek sebagai berikut:

1) Karakteristik ilmu biologi

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup

yang mencakup kegiatan interaksi antarmakhluk hidup dan

lingkungannya. Biologi memiliki karakteristik yang ditentukan oleh

objek yang dipelajari dan permasalahan yang sedang dikaji.

2) Struktur organisasi kehidupan

Page 51: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__51

__ 51

Kehidupan yang ada saat ini merupakan kehidupan yang

memiliki susunan yang sangat terorganisir, mulai dari tingkatan

terendah sampai yang paling tinggi. Tingkatan kehidupan kita dimulai

dari tingkatan molekul sampai bioma.

Hierarki tingkatan organisasi kehidupan yaitu sebagai

berikut:

3) Klasifikasi makhluk hidup

Klasifikasi makhluk hidup merupakan proses

pengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup untuk mempermudah

dalam mempelajarinya.

4) Cabang-cabang biologi

Berdasarkan objek kajiannya, biologi juga mengkaji hal-

hal yang berhubungan dengan lingkungan, sehingga biologi

berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya, cabang-cabang ilmu

biologi antara lain: ekologi, limnologi, toksikologi, higiene & gizi.

Selain itu biologi juga berperan sebagai biologi terapan pada

berbagai cabang ilmu seperti: pertanian, peternakan, perikanan,

kehutanan, kedokteran, bioteknologi dan rekayasa genetika.

Masih banyak cabang ilmu biologi yang lain, silahkan anda kaji

berbagai macam cabang ilmu biologi yang lainnya.

5) Pemecahan masalah biologi dengan metode ilmiah

6) Penelitian ilmiah

7) Manfaat dan bahaya perkembangan biologi

b. KD 3.2

Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di

Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya.

KD 4.2

Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat

keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya

Pelestariannya.

Molekul → Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Individu

→ Populasi → Komunitas → Ekosistem → Bioma

Page 52: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

52 __

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.2

dan 4.2 yaitu sebagai berikut:

Keanekaragaman hayati merupakan kumpulan dari

keberagaman makhluk hidup dan ekosistemnya. Saling

ketergantungan makhluk hidup dan lingkungan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Pokok bahasan dalam materi

keanekaragaman hayati yang dapat dikembangkan menjadi materi

pembelajaran diantaranya yaitu:

1) Tingkat keanekaragaman

Keanekaragaman hayati yang ada dimuka bumi terbagi

dalam tiga tingkatan yaitu:

a) Keanekaragaman tingkat gen

b) Keanekaragaman tingkat jenis atau spesies

c) Keanekaragaman tingkat ekosistem

2) Keanekaragaman hayati di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan

keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati di

indonesia dibagi berdasarkan karakteristik wilayah dan

persebaran organismenya. Materi pembelajaran secara

spesifik yang dapat dikembangkan yaitu:

a) Penyebaran keanekaragaman hayati

b) Tumbuhan dan hewan yang dilindungi undang-undang

c) Manfaat keanekaragaman hayati

3) Ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di

Indonesia

Berbagai aktivitas manusia dapat mempengaruhi

keanekaragaman hayati, salah satunya kegiatan yang sampai

saat ini masih terus dilakukan yaitu penebangan pohon

dengan menggunakan berbagai macam alat modern.

Penebangan pohon yang tidak terkendali sangat berdampak

terhadap kelestarian keanekaragamn hayati di Indonesia.

Oleh karena itu perlu adanya upaya pelestarian

keanekaragaman hayati agar kekayaan alam indonesia tidak

Page 53: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__53

__ 53

punah. Bahasan tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi

materi pembelajaran dengan topik:

a) faktor-faktor penyebab punahnya keanekaragaman

hayati

b) Upaya pelestarian dan konservasi keanekaragaman

hayati di Indonesia

c. KD 3.3

Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup

dalam lima kingdom.

KD 4.3

Menyusun kladogram berdasarkan prinsip-prinsip klasifikasi

makhluk hidup.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.3

dan 4.3 yaitu sebagai berikut:

1) Tujuan dan manfaat klasifikasi

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan untuk

menyederhanakan objek studi, atau mempermudah kita

dalam mempelajari suatu objek. Kegiatan klasifikasi

bermanfaat juga untuk mengetahui berbagai macam jenis

makhluk hidup dan hubungan antarmakhluk hidup yang

nantinya mudah untuk diidentifikasi kekerabatannya.

2) Tata nama binomial

Pentingnya pemberian nama bagi setiap makhluk

hidup agar kita dapat membedakan satu jenis dengan jenis

yang lainnya. Carolus Linnaeus seorang ahli biologi dari

swedia mengemukakan aturan atau podoman penamaan

bagi kelompok individu, pedoman tersebut dinamakan

binomial nomenklatur. Carolus Linnaeus disebut sebagai

bapak Taksonomi.

3) Macam-macam sistem klasifikasi

Klasifikasi makhluk hidup sampai saat ini telah

banyak mengalami perkembangan. Pembagian kelompok

makhluk hidup beberapa kali mengalami perubahan. Mulai

Page 54: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

54 __

dari sistem dua kingdom sampai enam kingdom (Kingdom

Archaebacteria, Kingdom Eubacteria, Protista, Fungi,

Plantae, Animalia).

4) Mengidentifikasi tumbuhan dan hewan dengan kunci

determinasi

d. KD 3.4

Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam

kehidupan.

KD 4.4

Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam

kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.4

dan 4.4 yaitu sebagai berikut:

Virus merupakan mikroorganisme yang tidak dapat hidup

di luar tubuh inangnya, virus menjadi penyebab berbagai jenis

penyakit pada inangnya sehingga disebut sebagai patogen.

Perkembangan ilmu pengetahuan tentang virus menghadirkan

berbagai jenis perlakuan terhadap virus, saat ini banyak ilmuan

memanfaatkan virus sebagai pengendali dari berbagai jenis

penyakit.

Pokok bahasan dalam materi virus yang dapat

dikembangkan menjadi materi pembelajaran diantaranya yaitu:

1) Sejarah penemuan virus

2) Ciri-ciri virus

3) Virus pemakan bakteri (bakteriofag)

4) Cara perkembangbiakan virus

Perkembangbiakan virus (replika virus) dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu:

a) Siklus lisogenik

b) Siklus litik

5) Peran virus dalam kehidupan

Peran virus dalam kehidupan dapat digolongkan

menjadi virus yang merugikan dan virus yang

menguntungkan. Virus bersifat merugikan karena dapat

Page 55: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__55

__ 55

menimbulkan beberapa penyakit. Materi pembelajaran dari

topik ini dapat dikembangkan lagi menjadi:

a) Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus

b) Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus

c) Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus

Virus yang menguntungkan yaitu virus yang dapat

digunakan sebagai:

a) Produksi vaksin

b) Pembuatan antioksidan

c) Melemahkan bakteri

e. KD 3.5

Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran

bakteri dalam kehidupan.

KD 4.5

Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam

kehidupan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.5

dan 4.5 yaitu sebagai berikut:

Bakteri merupakan organisme prokariot yang tidak memiliki

membrane inti sel. Bahasan pada bab bakteri ini meliputi 2

kelompok besar organisme yaitu Archaeobacteria dan Eubacteria.

Pokok bahasan dalam materi bakteri yang dapat dikembangkan

menjadi materi pembelajaran diantaranya:

1) Archaeobacteria

Organisme ini merupakan kelompok organisme yang berbeda

dengan golongan bakteri. Merupakan organisnme kuno

(Archae=kuno) yang tidak mengandung peptiodoglikan.

Pengembangan materi pembelajaran dari bahasan

Archaebacteria yaitu:

• Metanogen

• Halofil Ekstrim (halofilik)

• Termosil Ekstrim (termoasidofilik

2) Eubacteria

Page 56: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

56 __

Organisme ini merupakan golongan bakteri yang banyak kita

temui di sekitar kita dan dapat kita temui di tubuh kita.

Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang bakteri yaitu

bakteriologi. Pengembangan materi pembelajaran dari

bahasan eubacteria yaitu:

• Ciri sel eubacteria.

• Reproduksi eubacteria.

• Jenis-jenis eubacteria.

Selain dua pokok bahasan tersebut, materi yang dapat

dikembangkan dari KD 3.5 dan 4.5 yaitu:

3) Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

• Bakteri yang bermanfaat

• Bakteri penyebab penyakit dan antisipasinya

f. KD 3.6

Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas

dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

KD 4.6

Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.6

dan 4.6 yaitu sebagai berikut:

1) Karakteristik protista

Protista merupakan makhluk hidup bersel satu atau

bersel banyak yang telah memiliki membran inti (eukariotik).

Protista bukan hewan atau tumbuhan, namun memiliki

karakteristik atau sifat yang menyerupai hewan, menyerupai

tumbuhan, atau menyerupai jamur.

2) Protista mirip jamur

Protista mirip jamur terdiri atas

a) Oomycota

b) Myxomycota

3) Protista mirip tumbuhan

Page 57: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__57

__ 57

Protista mirip tumbuhan disebut juga sebagai

ganggang/alga, berdasarkan pigmen yang dimiliki, alga

dibedakan menjadi:

a) Phaeophyta (alga coklat)

b) Rhodophyta (alga merah)

c) Chlorophyta (alga hijau)

d) Chrysophyta (alga keemasan)

e) Bacillariophyta

4) Protista mirip hewan

Protista mirip hewan disebut sebagai protozoa.

Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan mejadi:

a) Rhizopoda

b) Flagelata

c) Ciliata

d) Sporozoa

g. KD 3.7

Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara

reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

KD 4.7

Menyajikan laporan hasil investigasi tentang

keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.7

dan 4.7 yaitu sebagai berikut:

1) Karakteristik jamur

2) Habitat jamur

3) Reproduksi jamur

4) Klasifikasi jamur

Berdasarkan ada tidaknya hifa, jamur dibedakan menjadi:

a) Tidak besekat → Zygomycota

b) Bersekat

• Ascomycota

• Basidiomycota

• Deuteromycota

5) Simbiosis Jamur

Page 58: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

58 __

a) Lumut kerak (Lichenes)

b) Mikoriza

h. KD 3.8

Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan

ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

KD 4.8

Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik

dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.8

dan 4.8 yaitu sebagai berikut:

Pengelompokkan tumbuhan dilakukan berdasarkan alat

reproduksinya yaitu tumbuhan berspora dan tumbuhan berbiji.

1) Tumbuhan Berspora, berdasarkan ada tidaknya pembuluh

tumbuhan berspora dibagi menjadi:

a) Lumut (Bryophyta)

Pengembangan materi pembelajaran dari topik lumut

diantaranya:

• Karakteristik lumut

• Cara hidup lumut dan habitatnya

• Reproduksi lumut

• Klasifikasi lumut

• Manfaat tumbuhan lumut bagi manusia

b) Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Pengembangan materi pembelajaran dari topik

tumbuhan paku diantaranya:

• Karakteristik paku

• Cara hidup paku dan habitatnya

• Reproduksi paku

• Klasifikasi paku

• Manfaat tumbuhan paku bagi manusia

2) Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) , berdasarkan struktur

bijinya dibagi menjadi

a. Gymnospermae

b. Angiospermae

Page 59: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__59

__ 59

i. KD 3.9

Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan

lapisan tubuh, rongga tubuh simetri tubuh, dan reproduksi.

KD 4.9

Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan

penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri

tubuh, rongga tubuh, dan reproduksinya.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.9

dan 4.9 yaitu sebagai berikut:

Pengembangan materi pembelajaran kelompok hewan

diantaranya dapat membahas tentang:

1) Struktur dan fungsi hewan

2) Penyokong tubuh hewan

3) Sistem organ tubuh hewan

4) Sistem gerak pada hewan

5) Sistem penutup tubuh hewan

6) Reproduksi dan perkembangan hewan

Pengelompokkan hewan berdasarkan tulang belakang

dibagi menjadi hewan invertebrata dan vertebrata.

1) Hewan Invertebrata

Invertebrata dibagi menjadi beberapa filum diantaranya:

a) Porifera

b) Ctenophora

c) Cnidaria

d) Coelenterata

e) Platyhelminthes

f) Nemathelminthes

g) Annelida

h) Molusca

i) Arthropoda

j) Echinodermata

2) Hewan Vertebrata

Vertebrata dibagi menjadi beberapa kelas diantaranya:

a) Pisces.

b) Amphibia.

c) Reptilia.

Page 60: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

60 __

d) Aves.

e) Mammalia.

j. KD 3.10

Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan

interaksi antar komponen tersebut.

KD 4.10

Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar

komponen ekosistem (jaring- jaring makanan, siklus Biogeokimia).

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.10 dan 4.10 yaitu sebagai berikut:

Ekosistem tersusun atas beberapa komponen yaitu:

1) Berdasarkan sifatnya

a) Komponen biotik

b) Komponen abiotik

2) Interaksi didalam komponen ekosistem

Terdapat suatu interaksi didalam komponen

penyusun ekosistem yaitu:

a) Interaksi atar organisme

b) Interaksi antarpopulasi

c) Interaksi antarkomunitas

d) Intraksi antara komponen biotik dan abiotik

3) Proses Interaksi dalam komponen ekosistem

Interaksi dalam komponen ekosistem mengakibatkan

adanya:

a) Aliran energi

• Rantai makanan

• Tingkatan trofik

• Piramida

• Ekologi

b) Daur biogeokimia

• Daur nitrogen

• Daur posfor

• Daur karbon

• Daur sulfur

Page 61: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__61

__ 61

4) Komponen dalam ekosistem Berdasarkan fungsinya terdiri

dari

a) Produsen

b) Konsumen

c) Penguraii, dan

d) Detritivor

5) Suksesi

a) Suksesi primer

b) Suksesi sekunder

c) Komunitas klimaks

k. KD 3.11

Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan

dampaknya bagi kehidupan.

KD 4.11

Merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan

lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.11 dan 4.11 yaitu sebagai berikut:

1) Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia

2) Perubahan lingkungan karena faktor alam

3) Pencemaran lingkungan

Macam-macam pencemaran lingkungan yaitu:

a) Pencemaran tanah

b) Pencemaran air

c) Pencemaran udara

d) Pencemaran suara

4) Etika dan pengelolaan lingkungan

5) Undang-undang lingkungan hidup

6) Limbah dan daur ulang limbah

a) Jenis-jenis limbah

• Limbah yang tidak berbahaya

• Limbah yang termasuk bahan beracun (B3)

b) Daur ulang limbah

Page 62: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

62 __

2. KELAS XI

o. KD 3.1

Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel, struktur,

fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil

kehidupan.

KD 4.1

Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel

hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.1

dan 4.1 yaitu sebagai berikut:

1) Konteks kimia penyusun sel, dengan pengembangan materi

pembelajaran:

a) Air dan kehidupan.

b) Keragaman molekuler kehidupan.

c) Struktur dan fungsi makromolekul.

d) Metabolisme.

2) Sel, sel merupakan unit terkecil penyusun suatu kehidupan.

Pengembangan materi pembelajaran dari Sel yaitu sebagai

berikut

a) Menjelajahi sel.

b) Bagian-bagian sel, yaitu:

• Membran plasma

• Sitoplasma

• Inti sel

3) Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan

dari topik tersebut yaitu:

a) Perbedaan struktur sel tumbuhan dan sel hewan

b) Organel penyusun sel tumbuhan dan sel hewan

• Dinding sel.

• Membran sel.

• Sitoplasma.

• Nukleus.

• Mitokondria.

• Badan golgi.

• Retikulum endoplasma.

Page 63: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__63

__ 63

• Ribosom.

• Lisosom.

• Plastida.

p. KD 3.2

Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang meliputi

mekanisme transpor membran, reproduksi, dan sistesis protein.

KD 4.2

Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel

berdasarkan studi literature dan percobaan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.2

dan 4.2 yaitu sebagai berikut:

1) Mekanisme transport zat melalui membran

a) Transpor pasif

Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang

tidak memerlukan energi. Perpindahan terjadi karena

adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan.

Macam-macam transpor pasif yaitu:

• Difusi

• Osmosis

• Difusi terbantu

b) Transpor aktif

Transpor aktif merupakan transpor partikel-

partikel yang memerlukan energi untuk melewati

membran semipermeabel yang pergerakannya melawan

gradien konsentrasi. Energi yang diperlukan dalam

bentuk ATP. Macam-macam transpor aktif yaitu:

• Endositosis

• Eksositosis

2) Reproduksi sel/Siklus sel

3) Sintesis protein

q. KD 3.3

Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan

tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan.

KD 4.3

Page 64: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

64 __

Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan

organ pada tumbuhan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.3

dan 4.3 yaitu sebagai berikut:

1) Struktur sel pada jaringan tumbuhan

a) Jaringan meristem (meristem primer, meristem

sekunder).

b) Jeringan dewasa (epidermis, parenkim, xylem, floem,

penguat, periderm).

c) Jaringan gabus

2) Hubungan struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan

fungsi organ pada tumbuhan

a) Organ pada tumbuhan, materi pembelajaran yang

dapat dikembangka yaitu:

• Akar

• Batang

• Daun

• Bunga

• buah

b) Pengambilan zat dari lingkungan.

c) Pengangkutan air dan mineral.

d) Pengangkutan hasil fotosintesis.

e) Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan

pengangkutan.

r. KD 3.4

Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan

hewan dengan fungsi organ pada hewan.

KD 4.4

Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan

organ pada hewan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.4

dan 4.4 yaitu sebagai berikut:

1) Struktur sel pada jaringan hewan, materi pembelajaran

yang dapat dikembangkan yaitu:

Page 65: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__65

__ 65

a) Jaringan epitel.

b) Jaringan ikat.

c) Jaringan otot.

d) Jaringan saraf.

2) Hubungan struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi

organ pada hewan

a) Organ pada hewan

b) Sistem organ pada hewan

s. KD 3.5

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun

organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.

KD 4.5

Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam

mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.5

dan 4.5 yaitu sebagai berikut:

Sistem gerak, sistem gerak pada manusia terbagi atas 2

bagian yaitu:

1) Alat gerak pasif, alat gerak aktif pada manusia yaitu tulang.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan yaitu sebagai

berikut:

a) Letak rangka

b) Fungsi rangka

c) Macam-macam/jenis tulang

Jenis-jenis tulang yaitu:

• Tulang rawan (kartilago)

• Tulang sejati (osteon)

d) Susunan tulang/matrik tulang

Matrik tulang terdiri atas:

• Tulang kompak

• Tulang spons

e) Bentuk tulang

• Tulang pipa

• Tulang pipih

Page 66: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

66 __

• Tulang pendek

f) Hubungan antartulang (artikulasi)

g) Sistem rangka

• Rangka aksial

• Rangka apendikular

2) Alat gerak aktif, alat gerak aktif pada manusia yaitu otot. Materi

pembelajaran yang dapat dikembangkan yaitu sebagai berikut:

a) Fungsi otot

b) Macam-macam otot

c) Struktur anatomi jaringan otot

d) Mekanisme kontraksi otot

3) Mekanisme terjadinya gerak

4) Gangguan dan kelainan pada rangka dan otot

t. KD 3.6

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun

organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.

KD 4.6

Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan

fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan

gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan

teknologi melalui studi literatur.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.6

dan 4.6 yaitu sebagai berikut:

Darah adalah komponen penting bagi makhluk hidup,

karena fungsinya yang sangat banyak terutama mengedarkan zat-

zat penting dalam proses metabolisme tubuh. Materi yang dapat

dikembangkan dari KD ini yaitu :

1) Sistem peredaran darah manusia

a) Darah

• Sel darah

• Plasma darah

b) Macam-macam peredaran darah pada manusia

• Sistem peredaran dara besar

• Sistem peredaran darah kecil

Page 67: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__67

__ 67

c) Alat peredaran darah

• Jantung

• Pembuluh darah

d) Mekanisme peredaran darah

e) Sistem peredaran getah bening (Limfa)

2) Golongan darah

3) Gangguan dan kelainan sistem peredaran darah manusia

u. KD 3.7

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun

organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,

bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem

pencernaan manusia.

KD 4.7

Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung

dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan

energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan

keamanan pangan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.7

dan 4.7 yaitu sebagai berikut:

1) Alat pencernaan manusia

a) Saluran pencernaan

• Mulut

• Kerongkongan

• Lambung

• Usu halus

• Usu besar

• Anus

b) Kelenjar pencernaan

2) Zat makanan

a) Fungsi makanan

b) Macam-macam zat makanan

• Karbohidrat

• Lemak

Page 68: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

68 __

• Protein

• Garam mineral

• Vitamin

• Air

3) Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan manusia

v. KD 3.8

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun

organ pada sistem respirasi dalam kaitannya dengan bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem respirasi manusia.

KD 4.8

Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara

terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ pernapasan

manusia berdasarkan studi literature.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.8

dan 4.8 yaitu sebagai berikut:

1) Sistem respirasi pada manusia

a) Alat pernapasan

• Hidung

• Laring

• Trakea

• Bronkus

• Bronkiolus

b) Proses pernapasan

• Inspirasi

• Ekspirasi

c) Menkanisme pernapasan dada dan pernapasan perut

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

manusia

3) Volume udara pernapasan

4) Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida

5) Gangguan dan kelainan pada sistem respirasi manusia

6) Bahan-bahan berbahaya bagi sistem respirasi manusia

w. KD 3.9

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun

organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan

Page 69: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__69

__ 69

gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

KD 4.9

Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap

kelainan pada struktur dan fungsi organ yang meyebabkan

gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.9

dan 4.9 yaitu sebagai berikut:

1. Organ eksresi manusia

a) Ginjal

b) Paru-paru

c) Hati

d) Kulit

2. Gangguan dan kelainan pada sistem eksresi manusia

x. KD 3.10

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun

organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera)

dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta

gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi

manusia.

KD 4.10

Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap

kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang

menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia

berdasarkan studi literatur.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.10 dan 4.10 yaitu sebagai berikut:

1) Sistem Saraf

a.) Sel saraf

b.) Sistem saraf pusat

• Otak

• Sumsum tulang belakang

c.) Sistem saraf tepi

d.) Gangguan dan kelainan sistem saraf

2) Sistem Hormon, hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin

a) Macam-macam kelenjar hormon

Page 70: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

70 __

• Hipotalamus.

• Hipofisis.

• Kelenjar tiroid.

• Kelenjar paratiroid.

• Kelenjar adrenal.

• Pankreas.

• Ovarium.

• Testis.

b) Gangguan dan kelainan sistem hormon

3) Sistem Indra

a) Macam-macam alat indra

• Indera penglihat (mata)

• Indera pendengar (telinga)

• Indera peraba (kulit)

• Indera pengecap (lidah)

• Indera pembau (hidung)

b) Gangguan dan kelainan sistem indra

y. KD 3.11

Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa psikotropika

dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan

masyarakat.

KD 4.11

Melakukan kampanye narkoba di lingkungan sekolah dan

masyarakat sekitar.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.11 dan 4.11 yaitu sebagai berikut:

1. Senyawa psikotropika

2. Jenis-jenis senyawa psikotropika

3. Dampak senyawa psikotropika

• Dampak terhadapkesehatan

• Dampak terhadap lingkungan

• Dampak terhadap masyarakat

Page 71: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__71

__ 71

z. KD 3.12

Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ

reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia.

KD 4.12

Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan

bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang

menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta

teknologi system reproduksi.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.12 dan 4.12 yaitu sebagai berikut:

1. Sistem reproduksi laki-laki

a) Alat reproduksi luar

b) Alat reproduksi dalam

c) Proses spermatogenesis

2. Sistem reproduksi wanita

a) Alat reproduksi luar

b) Alat reproduksi dalam

c) Pembentukan sel telur (ovum)

d) Ovulasi (proses pelepasan sel telur)

e) Proses terjadinya menstruasi

f) Fertilisasi

g) Kehamilan

3. Gangguan dan kelainan sistem reproduksi

aa. KD 3.13

Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia

dan pemberian ASI ekslusif dalam program keluarga berencana

sebagai upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM).

KD 4.13

Menyajikan karya tulis tentang pentingnya menyiapkan

generasi terencana untuk meningkatkan mutu Sumber Daya

Manusia (SDM).

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.13 dan 4.13 yaitu sebagai berikut:

1) Prinsip reproduksi manusia

Page 72: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

72 __

2) Prinsip pemberian asi

a) Struktur dan fisiologi payudara

b) Manfaat air susu ibu (ASI)

3) Keluarga berencana

4) Upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM)

bb. KD 3.14

Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi terhadap

proses fisiologi di dalam tubuh.

KD 4.14

Melakukan kampanye pentingnya partisipasi masyarakat

dalam program dan immunisasi serta kelainan dalam sistem imun.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.14 dan 4.14 yaitu sebagai berikut:

1) Sistem imun/kekebalan tubuh

a) Kekebalan aktif

b) Kekebalan pasif

2) Antigen dan antibodi

3) Imunisasi

4) Mekanisme pertahanan tubuh

5) Dampak imunisasi dalam proses fisiologi tubuh

3. KELAS XII

a. KD 3.1

Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor

eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk

hidup.

KD 4.1

Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh

faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.1

dan 4.1 yaitu sebagai berikut:

1) Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Page 73: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__73

__ 73

2) Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan faktor luar

(eksternal).

a) Faktor dalam (internal)

• Gen

• Hormon

b) Faktor luar (eksternal)

• Cahaya

• Suhu

• Kelembaban

• Air

• Nutrisi

• Dll.

3) Percobaan pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap

pertumbuhan tumbuhan

b. KD 3.2

Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi

enzimatis dalam makhluk hidup.

KD 4.2

Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme

kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.2

dan 4.2 yaitu sebagai berikut:

1. Pengertian Metabolisme

2. Enzim

a. Komponen enzim

b. Cara kerja enzim

c. Sifat-sifat enzim

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas anzim

3) Katabolisme dan anabolisme

a. Katabolisme

• Respirasi aerob

• Respirasi anaerob

Page 74: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

74 __

b. Anabolisme

• Fotosintesis

• Kemosistesis

• Sintesis lemak

• Sintesis protein

c. KD 3.3

Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA,

kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada

makhluk hidup.

KD 4.3

Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam

kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-

Protein).

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.3

dan 4.3 yaitu sebagai berikut:

1) Struktur materi genetik

a. Gen dan alel

b. DNA dan RNA

c. Kromosom

2) Sintesis protein

a) Transkripsi

b) Translasi

d. KD 3.4

Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar

penurunan sifat dari induk kepada keturunannya.

KD 4.4

Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel

hewan maupun tumbuhan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.4

dan 4.4 yaitu sebagai berikut:

1. Reproduksi sel

a. Reproduksi sel pada organisme prokariotik

Page 75: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__75

__ 75

b. Reproduksi sel pada organisme eukariotik

• Mitosis

• Meiosis

2. Proses pembentukan gamet pada hewan tingkat tinggi dan

manusia

a) Spermatogenesis

b) Oogenesis

3. Proses pembentukan gamet pada tumbuhan tingkat tinggi

a) Mikrosporogenesis

b) Megasporogenesis

e. KD 3.5

Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup

berdasarkan hukum Mendel.

KD 4.5

Menyajikan hasil penerapan hukum Mandel dalam

perhitungan peluang dari persilangan makhluk hidup di bidang

pertanian dan peternakan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.5

dan 4.5 yaitu sebagai berikut:

1) Hereditas

2) Hukum mendel

a) Hukum mendel I

b) Hukum mendel II

3) Penyimpangan semu hukum mendel

f. KD 3.6

Menganalisis pola-pola hereditas pada mahluk hidup.

KD 4.6

Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam

perhitungan peluang dari persilangan yang melibatkan peristiwa

pautan dan pindah Silang.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.6

dan 4.6 yaitu sebagai berikut:

1) Pautan gen

2) Pindah silang

3) Gagal berpisah

Page 76: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

76 __

g. KD 3.7

Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia.

KD 4.7

Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola

hereditas pada manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.7

dan 4.7 yaitu sebagai berikut:

1) Contoh peristiwa pindah silang dalam kehidupan sehari-hari

2) Penentuan jenis kelamin

3) Pautan seks

4) Gen letal

5) Hereditas pada manusia

h. KD 3.8

Menganalisis peristiwa mutasi pada makhluk hidup.

KD 4.8

Menyajikan data hasil eksplorasi peristiwa mutasi yang

menyebabkan variasi dan kelainan sifat pada makhluk hidup.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD 3.8

dan 4.8 yaitu sebagai berikut:

1) Peristiwa mutasi

2) Jenis-jenis mutasi

3) Faktor-faktor penyebab mutasi

4) Dampak terjadinya mutasi

i. KD 3.9

Menjelaskan teori, prinsip dan mekanisme evolusi serta

pandangan terkini para ahli terkait spesiasi.

KD 4.9

Menyajikan karya ilmiah terhadap gagasan baru tentang

kemungkinan-kemungkinan pandangan evolusi berdasarkan

pemahaman yang dimilikinya.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan pada KD

3.9 dan 4.9 yaitu sebagai berikut:

1) Teori terbentuknya bumi

2) Teori asal-usul kehidupan

Page 77: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__77

__ 77

3) Evolusi biologi

4) Mekanisme biologi

5) Bukti-bukti terjadinya evolusi

6) Pengaruh mutasi terhadap evolusi

7) Seleksi alam

j. KD 3.10

Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan

penerapannya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan

manusia.

KD 4.10

Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-

prinsip Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method.

Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dari KD

3.10 dan 4.10 yaitu sebagai berikut:

1) Prinsip dasar bioteknologi

2) Jenis-jenis bioteknologi

3) Penerapan biolteknologi dalam kehidupan sehari-hari

4) Rekayasa genetik

B. Implementasi Pembelajaran Biologi Bermakna dan

Konstruktivistik

Keterkaitan biologi dengan permasalahan yang ada dalam

kehidupan sehari-hari, disamping mempermudah peserta didik untuk

mempelajari konsep-konsep atau prinsip-prinsip biologi, juga

berdampak positif, karena peserta didik semakin memahami

permasalahan biologi dalam kehidupan sehari-hari (Hadiat, 1994). Hal

demikian sangat membantu peserta didik untuk mempermudah

mempelajari konsep-konsep atau prinsip-prinsip biologi yang lebih

tinggi nantinya (Sund dan Trowbrigde, 1973). Pemahaman biologi yang

memadai akan membantu peserta didik mampu memecahkan

permasalahannya yang berkaitan dengan sains dalam kehidupan

sehari-hari serta mampu melakukan langkah-langkah pengembangan

lebih lanjut berupa pemanfaatkan konsep-konsep biologi tersebut

untuk kepentingan hidupnya yang merupakan landasan berpikir bagi

peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang dapat ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari (Dick dan Carey, 1992). Pembelajaran

Page 78: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

78 __

yang diselenggarakan dengan kebermaknaan seperti ini bernuansa

kontekstual dan konstruktivistik.

Pembelajaran biologi yang berorientasi konstruktivitik dapat

mengantarkan peserta didik untuk mengkaji secara lebih mudah

permasalahan mendasar biologi dengan tema utama, yaitu 1) biologi

sebagai proses penemuan (inquiry), 2) sejarah konsep biologi, 3)

evolusi, 4) keanekaragaman dan keseragaman, 5) genetik dan

keberlangsungan hidup, 6) organisme dan lingkungan, 7) perilaku, 8)

struktur dan fungsi, dan 9) regulasi (Depdiknas, 2007). Harapannya,

peserta didik SMA dapat memahami dan mengembangkan khasanah

ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikaji di dalamnya, sehingga

pembelajaran biologi di SMA mencerminkan proses dan produk yang

berpusat pada peserta didik (student centered) (Chiappetta, 1976;

Halpern, 1994; Nur, 2000). Hal ini senada dengan pergeseran

paradigma teaching menjadi learning, yang tidak lagi menitikberatkan

belajar berpusat pada guru (teacher centered) (Ardana, 2000; Susilo,

2007). Dalam rangka menuju paradigma baru ini guru harus tertantang

untuk selalu meningkatkan profesionalisme dengan belajar sepanjang

hayat dan secara terus menerus mengembangkan strategi

pembelajaran (Nur, 2000; Susilo, 2007).

Sebagaimana disampaikan dalam pendahuluan bahwa upaya

membentuk generasi yang literat terhadap sains sebagaimana tersirat

pada standar pendidikan nasional harus dapat diterjemahkan secara

spesifik pada pembelajaran sains yang berorientasi pada filosofi

konstruktivisme (Faryadi et al, 2007). Peserta didik harus mampu

melakukan konstruksi dari pengetahuan yang telah dimilki dengan

pengetahuan baru yang diperolehnya. Selanjutnya, disampaikan oleh

Zahorik bahwa pembelajaran yang berorientasi konstruktivitik harus

memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1) mengaktifkan pengetahuan

yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya (activating knowledge), 2)

pemerolehan baru secara keseluruhan dan detailnya (acquiring

knowledge), 3) pemahaman pengetahuan (understanding knowledge),

dalam hal ini diperlukan penyusunan konsep, sharing dengan orang lain

untuk mendapat tanggapan, dan revisi konsep yang telah

dikembangkan, 4) mempraktikkan pengetahuan yang telah dimiliki

(appliying knowledge), dan 5) melakukan refleksi (reflecting

knowledge) terhadap pengembangan pengetahuan tersebut.

Page 79: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__79

__ 79

Pembelajaran biologi yang berorientasi konstruktivisme

memerlukan pembangunan pengetahuan dalam diri peserta didik

sendiri. Dalam aplikasinya, pengetahuan dan pengalaman dapat

diperoleh dari kegiatan penyelidikan dan eksperimen sebagai bagian

dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi

sikap ilmiah. Disampaikan oleh Ahern-Rindell (1999) bahwa

pembelajaran sains harus menekankan pengembangan rasa ingin tahu

melalui penemuan (inquiry) berdasarkan pengalaman langsung yang

dilakukan dalam kerja ilmiah dengan memanfaatkan fakta, membangun

konsep, prinsip, teori, dan hukum. Kerja ilmiah melatih peserta didik

untuk berpikir kritis, kreatif, analitis, dan divergen (Joice et al, 2004;

Depdiknas, 2007). Pembelajaran biologi di SMA dapat membentuk sikap

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran harus

dilakukan dengan memberdayakan peserta didik, sehingga peserta

didik memperoleh pemahaman sendiri dan mampu menggunakan

kemampuan berpikir kritis.

Salah satu pembelajaran berorientasi konstruktivisme yang

dapat dikembangkan dalam pembelajaran biologi adalah cooperative

learning. Pada dasarnya cooperative learning merupakan strategi

pembelajaran yang memberdayakan peserta didik dalam belajar

melalui kelompok-kelompok kecil. Strategi ini dilaksanakan atas dasar

proses demokrasi dan peran aktif peserta didik dalam menentukan

materi yang akan dipelajari. Dijelaskan oleh Slavin (1995), bahwa

cooperative learning bertujuan mengembangkan dan meningkatkan

hasil belajar akademik, menerima adanya keragaman, dan

pengembangan keterampilan. Selanjutnya, disampaikan Arends (2004)

bahwa keuntungan cooperative learning adalah peserta didik

bertanggung jawab atas proses belajarnya, peserta didik

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis,

peserta didik memiliki hubungan psikologis yang besar antar anggota

kelompok. Selain hal tersebut, dinyatakan oleh Ibrahim et al (2000)

bahwa dengan cooperative learning, peserta didik memiliki curahan

waktu yang besar terhadap tugas, menurunnya perilaku mengganggu

pada peserta didik berkurangnya sikap apatis, motivasi peserta didik

menjadi besar. Senada dengan itu, disampaikan oleh Sanjaya (2006)

bahwa cooperative learning meningkatkan kerja sama peserta didik,

komunikasi, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan.

Page 80: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

80 __

Cooperative learning memiliki beberapa perspektif yang dapat

dikembangkan, yaitu perspektif motivasi, sosial, kognitif, elaborasi

kognitif, dan psikologis (Slavin, 1995; Ibrahim et al, 2000; Arends,

2004). Dijelaskan oleh Piaget dalam Slavin (1995) bahwa dalam

perkembangannya, peserta didik memiliki peran kognitif yang

bergantung interaksi dengan lingkungannya, baik lingkungan belajar

maupun teman sesamanya. Teori ini memandang bahwa cooperative

learning mampu mewadahi proses belajar peserta didik. Slavin (2006)

menjelaskan bahwa pembelajaran akan terjadi bila anak belajar atau

bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun masih

berada dalam jangkauannya (zone of proximal development). Selain

itu, masih diperlukan bantuan selama tahap awal pembelajaran

(scaffolding), sebelum peserta didik mengambil alih tugas belajarnya.

Page 81: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__81

__ 81

Bab 5

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

Page 82: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

82 __

A. Bahan Ajar Biologi

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials)

secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi inti

Page 83: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__83

__ 83

yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi

pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,

prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai yang berkaitan dengan

biologi SMA.

Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek biologi,

peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dan lainnya.

Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus,

komponen atau bagian suatu obyek. Termasuk materi prinsip adalah

dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep

yang menggambarkan “jika....maka….”. Materi jenis prosedur adalah

materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau

berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Materi jenis sikap (afektif)

adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai

kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat

belajar, dan semangat bekerja.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan

atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak

siswa bahan ajar harus dapat dipelajari siswa dalam rangka mencapai

kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan

menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator

pencapaian belajar.

B. Masalah Guru terhadap Bahan Ajar Biologi

Masalah yang sering dihadapi guru dalam pembelajaran biologi

SMA adalah memilih materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat

dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini

disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam lampiran standar isi (SI)

hanya termuat kompetensi inti (SK) dan kompetensi dasar (KD),

sedangkan dalam penyusunan silabus, materi bahan ajar hanya

dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Selanjutnya

tugas guru adalah menjabarkan materi pokok tersebut menjadi bahan

ajar yang lengkap.

Masalah yang dihadapi guru meliputi cara penentuan jenis

materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan

(treatment) terhadap materi pembelajaran. Masalah lain yang

berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber untuk

mendapatkan bahan ajar. Ada kecenderungan sumber bahan ajar

Page 84: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

84 __

dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber bahan ajar selain

buku yang dapat digunakan. Bukupun tidak harus satu macam dan

tidak harus sering berganti seperti yang terjadi selama ini. Berbagai

buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar.

Masalah lain dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah

guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran biologi SMA

terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal,

urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang

tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.

Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester

atau ganti tahun ganti buku.

Sehubungan dengan hal itu, perlu disusun rambu-rambu

pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk membantu guru agar

mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan

memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain

berisi konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan

cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, serta sumber

materi pembelajaran.

C. Pemilihan Bahan Ajar Biologi

Pembelajaran berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok

pikiran bahwa sesuatu yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan

pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud

diwujudkan dalam bentuk kompetensi inti (SK) yang diharapkan

dikuasai oleh siswa. Kompetensi inti meliputi standar materi dan

standar pencapaian (performance standard). Standar materi berisikan

jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus

dikuasi siswa, sedangkan standar penampilan berisikan tingkat

penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Tingkat penguasaan itu

misalnya harus mencapai 100% atau boleh kurang dari 100%. Sesuai

dengan pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran

memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa mencapai

kompetensi inti.

Bahan ajar dipilih setelah identitas mata pelajaran, kompetensi

inti dan kompetensi dasar ditentukan. Langkah-langkah pengembangan

pembelajaran antara lain menentukan identitas mata pelajaran,

kemudian menentukan kompetensi inti, kompetensi dasar, materi

Page 85: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__85

__ 85

pembelajaran, strategi pembelajaran atau pengalaman belajar,

indikator pencapaian, dan penilaian. Setelah pokok-pokok materi

pembelajaran ditentukan, materi tersebut kemudian diuraikan. Uraian

materi pembelajaran dapat berisikan butir-butir materi penting (key

concepts) yang harus dipelajari siswa atau dalam bentuk uraian secara

lengkap seperti yang terdapat dalam buku pelajaran.

Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu

komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting

dalam membantu siswa mencapai kompetensi inti dan kompetensi

dasar. Secara garis besar, bahan ajar atau materi pembelajaran

berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus

dipelajari siswa. Pencapaian kompetensi tersebut nantinya sebagai

tolak ukur keberhasilan dari setiap lulusan.

Bahan ajar biologi perlu dipilih dengan tepat agar dapat

membantu siswa dalam mencapai kompetensi inti dan kompetensi

dasar. Masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan

materi pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan materi

pembelajaran dan sumber bahan ajar. Jenis materi pembelajaran perlu

diidentifikasi atau ditentukan dengan tepat karena setiap jenis materi

pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara mengevaluasi

yang berbeda-beda. Cakupan atau ruang lingkup serta kedalaman

materi pembelajaran perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak

lebih. Urutan (sequence) perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi

urut dan runtut. Perlakuan (cara menyampaikan dan mempelajari)

perlu dipilih dengan tepat agar tidak salah mengajarkan atau

mempelajarinya (misalnya perlu kejelasan apakah suatu materi harus

dihafalkan, dipahami, atau diaplikasikan).

Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu

perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan

bahan ajar biologi SMA adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan

oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak

hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar

menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar. Dengan

kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada

kompetensi dasar yang akan dikembangkan.

Page 86: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

86 __

Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah kita

pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar. Secara garis besar

langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama

mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti dan

kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan

ajar. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis materi

bahan ajar. Langkah ketiga memilih bahan ajar yang sesuai atau

relevan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah

teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar.

Langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi aspek-aspek dalam KI dan KD

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu

perlu diidentifikasi aspek-aspek kompetensi inti dan kompetensi

dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut

perlu ditentukan, karena setiap aspek kompetensi inti dan

kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda

dalam kegiatan pembelajaran biologi.

2. Identifikasi jenis bahan ajar

Kompetensinti dan kompetensi dasar yang harus dikuasaii

peserta didik dituangkan dalam suatu materi pembelajaran

yang dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara

terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta,

konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).

a. Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama objek,

nama tempat, nama orang, lambang atau simbol, peristiwa

sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan

lainnya.

b. Materi jenis konsep berupa pengertian, definisi, hakekat,

inti isi suatu kajian.

c. Materi jenis prinsip umumnya berupa dalil, rumus, postulat

adagium, paradigma, teorema.

d. Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah

mengerjakan sesuatu secara berurutan, misalnya langkah-

Page 87: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__87

__ 87

langkah menelpon, cara-cara pembuatan preparat awetan,

atau cara-cara pembuatan stek tanaman.

e. Materi berupa aspek afektif meliputi: pemberian respon,

penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian.

f. Materi berupa aspek motorik terdiri dari gerakan awal,

gerakan semi rutin, rutin, dan gerakan akhir.

3. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar Biologi

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan

ajar biologi SMA sangat perlu dipenuhi. Prinsip-prinsip dalam

penyusunan bahan ajar biologi SMA meliputi prinsip relevansi,

konsistensi, dan kecukupan.

Prinsip relevansi artinya selalu ada keterkaitan. Materi

pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada

hubungannya dengan pencapaian kompetensi inti dan kompetensi

dasar. Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai

siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang

diajarkan harus berupa fakta atau ghbahan hafalan.

Prinsip konsistensi artinya selalu dalam keajegan. Jika

kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka

bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.

Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah

pengelompokan tumbuhan dan hewan, maka materi yang diajarkan

juga harus pengelompokan tumbuhan dan hewan. Bila materi

biologi menyangkut reproduksi vegetatif pada tumbuhan, maka

materi yang disajikan juga menyangkut reproduksi vegetatif pada

tumbuhan.

Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya

memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar

yang diajarkan dalam suatu kompetensi inti biologi. Materi tidak

boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu

sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi inti dan

kompetensi dasar. Sebaliknya, apabila materi terlalu banyak akan

membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

mempelajarinya.

D. Memilih Jenis Materi Ajar

Page 88: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

88 __

Memilih materi ajar sangat penting dilakukan oleh seorang guru.

Materi ajar harus sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar

yang akan dikembangkan menjadi bahan ajar. Dalam memilih materi

harus diperhatikan jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai

sehingga mempermudah siswa dalam mencapai kompetensi inti.

Mendalami aspek-aspek kompetensi inti dan kompetensi dasar

yang telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih jenis

materi yang sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat pada

kompetensi inti dan kompetensi dasar itu. Materi yang akan diajarkan

perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip,

prosedur, afektif, atau gabungan dari beberapa jenis materi. Dengan

mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru

akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengembangkan dan

mengajarkannya.

Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah

berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Identifikasi

jenis materi ajar juga sangat penting untuk keperluan perencanaan dan

mengajarkannya. Hal ini terjadi karena setiap jenis materi

pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media,

dan sistem evaluasi atau penilaian yang berbeda. Misalnya metode

mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan

“jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan

metode untuk mengajarkan prosedur adalah metode demonstrasi, dan

lainnya.

Identifikasi yang paling mudah untuk menentukan jenis materi

pembelajaran yang akan diajarkan adalah dengan jalan mengajukan

pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

Dengan mengacu pada kompetensi dasar, guru akan mengetahui

apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip,

prosedur, afektif, atau psikomotorik. Berikut adalah pertanyaan-

pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi jenis materi

pembelajaran:

1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa

mengingat nama suatu objek, simbul atau suatu peristiwa? Bila

jawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus

diajarkan adalah “fakta”.

Page 89: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__89

__ 89

Contoh:

Nama-nama organ tubuh tumbuhan, hewan, dan manusia.

2. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa

kemampuan untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan

karakteristik sesuatu, mengklasifikasikan, atau

mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai dengan suatu

definisi ? Kalau jawabannya “ya” berarti materi yang harus

diajarkan adalah “konsep”.

Contoh :

Seorang guru menunjukkan beberapa tumbuhan, kemudian

siswa diminta untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan

mana yang termasuk tumbuhan dikotil dan monokotil.

3. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa

kemampuan menjelaskan atau melakukan langkah-langkah

atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu? Bila “ya”

maka materi yang harus diajarkan adalah “prosedur”.

Contoh :

Langkah-langkah mengatasi permasalahan lingkungan hidup,

langkah-langkah mencangkok dan lainnya.

4. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa

penentuan hubungan antar konsep, atau menerapkan

hubungan antara berbagai macam konsep? Bila “ya”, berarti

materi pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam

kategori “prinsip”.

Contoh :

Hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan,

pertumbuhan membutuhkan faktor dalam dan luar dari suatu

individu. Perkembangan membutuhkan peran fungsional

organ-organ reproduksi organisme. Untuk kelangsungan hidup

organisme diperlukan proses reproduksi.

5. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa

memilih berbuat atau tidak berbuat berdasar pertimbangan

baik buruk, suka tidak suka, indah tidak indah? Jika

jawabannya “ya”, maka materi pembelajaran yang harus

diajarkan berupa aspek afektif, sikap, atau nilai.

Contoh:

Page 90: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

90 __

Siswa memilih membuang sampah di tempat sampah daripada

membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan

menurunnya kualitas lingkungan.

6. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa

melakukan perbuatan secara fisik? Jika jawabannya “ya”, maka

materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah aspek

psikomotorik.

Contoh:

Siswa melakukan pembedahan ikan, katak, dan burung.

E. Cakupan Bahan Ajar

Dalam rangka menentukan cakupan atau ruang lingkup materi

pembelajaran harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek

kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, atau aspek

psikomotorik. Apabila sudah dibawa ke dalam kelas, maka masing-

masing jenis materi tersebut memerlukan strategi pembelajaran dan

perangkat media pembelajaran yang berbeda.

Selain memperhatikan jenis materi pembelajaran, penentuan

cakupan materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu

digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang

menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan

materi berarti menggambarkan berapa banyak materi yang dimasukkan

ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi

menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di

dalamnya harus dipelajari atau dikuasai oleh siswa. Sebagai contoh,

proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SLTP dan SMU, juga di

perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang

pendidikan tersebut disajikan dalam kedalaman yang berbeda-beda.

Semua jenjang dapat mengkaji materi fotosintesis dalam biologi,

namun semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas dan dalam

cakupan materi fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail pula

setiap aspek yang dipelajari. Pendukung belajar materi tersebut, salah

satunya kimia. Di SD dan SMP aspek kimia disinggung sedikit tanpa

menunjukkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai

Page 91: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__91

__ 91

dipelajari, dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis

semakin diperdalam.

Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy).

Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu

diperhatikan. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi

pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan

kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika suatu

pembelajaran biologi dimaksudkan untuk memberikan kemampuan

kepada siswa di bidang pembedahan vertebrata, maka uraian

materinya mencakup: (1) penguasaan atas konsep organ pada

vertebrata, (2) cara melakukan pembiusan dan pembedahan dan (3)

pengamatan organ-organ pada objek yang dibedah.

Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk

mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh siswa terlalu

banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Misalnya pada kompetensi dasar

"mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan". Setelah diidentifikasi, ternyata

materi pembelajaran untuk mencapai kemampuan tersebut termasuk

jenis deskripsi. Jika kita analisis, secara garis besar cakupan materi

yang harus dipelajari siswa agar mencapai kompetensi meliputi: (1)

darah, (2) organ pada sistem peredaran, (3) gangguan dan penyakit

pada sistem peredaran. Setiap jenis dari ketiga materi tersebut masih

dapat diperinci lebih lanjut untuk lebih memperluas dan memperdalam

kajian untuk mencapai kompetensi dasar bagi siswa.

F. Urutan Bahan Ajar

Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk

dipetakan terlebih dulu, hal ini berguna untuk menentukan urutan

mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di

antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang

bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam

mempelajarinya. Misalnya materi biologi yang berhubungan dengan

morfologi dan anatomi. Siswa akan mengalami kesulitan mempelajari

anatomi jika materi morfologi belum dipelajari.

Page 92: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

92 __

Pada dasarnya materi pembelajaran yang sudah ditentukan

ruang lingkup dan kedalamannya dapat diurutkan melalui dua

pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan hierarkis.

1. Pendekatan prosedural

Pada pendekatan ini urutan materi pembelajaran secara

prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut

sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.

Misalnya langkah-langkah membedah hewan probandus,

langkah-langkah mengoperasikan mikroskop.

2. Pendekatan hierarkis

Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan

urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari

atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu

sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

Misalnya materi tentang sistem pencernaan pada manusia,

urutan materi dimulai dari organ di mulut, kerongkongan,

lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.

G. Sumber Bahan Ajar

Sumber bahan ajar merupakan tempat keberadaan bahan ajar

diperoleh oleh guru dan siswa. Dalam mencari sumber bahan ajar,

siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Misalnya, siswa ditugasi

untuk mencari koran, majalah, laporan hasil penelitian, artikel jurnal,

website, atau yang lainnya. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran

siswa aktif, dan kreatif, PAIKEM, kontekstual, dan konstruktivistik.

Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi

pembelajaran dari setiap kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Sumber-sumber bahan ajar dapat diuraikankan di bawah ini:

1. Buku teks.

Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih

untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku teks yang

digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata

pelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal

dari satu pengarang atau penerbit saja. Guru dan siswa

Page 93: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__93

__ 93

sebaiknya menggunakan buku teks yang variatif agar dapat

diperoleh wawasan yang lebih luas.

2. Laporan hasil penelitian.

Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga

penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk

mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.

Dibanding buku teks, laporan hasil penelitian umumnya lebih

up to date dan berisi informasi keilmuan terkini.

3. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah).

Jurna dan terbitan berkala yang berisi hasil penelitian atau hasil

pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber

bahan ajar. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai artikel

hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya

masing-masing yang telah dikaji kebenarannya. Artikel pada

jurnal atau berkala ilmiah merupakan referensi primer dalam

memperkaya khasanah materi ajar.

4. Pakar bidang studi.

Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber

bahan ajar. Pakar tersebut dapat memberikani konsultasi

mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup,

kedalaman, keluasan, dan urutan materi. Pakar ini dapat

diposisikan sebagai validator isi untuk sebuah bahan ajar yang

dikembangkan oleh guru.

5. Profesional.

Kaum profesional adalah orang-orang yang ahli dan bekerja

pada bidang tertentu. Misalnya kalangan peternak berisi orang-

orang yang ahli di bidang ternak. Sehubungan dengan itu

bahan ajar yang berkenaan dengan pembenihan dan

perawatan ternak dapat ditanyakan pada orang-orang yang

bekerja di bidang peternakan.

6. Buku kurikulum.

Buku kurikulum sangat penting untuk digunakan sebagai

sumber bahan ajar. Saat ini berlaku Kurikulum 2013, maka

berdasarkan kurikulum tersebut kompetensi inti, kompetensi

dasar, dan materi pokok dapat ditemukan. Umumnya materi

yang tercantum dalam kurikulum terbatas pada pokok-pokok

Page 94: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

94 __

materi saja. Lebih lanjut, guru yang harus menjabarkan materi

pokok menjadi bahan ajar yang lebih terperinci.

7. Penerbitan berkala (harian, mingguan, dan bulanan).

Penerbitan berkala seperti koran banyak memberikan informasi

untuk materi yang berhubungan dengan hal-hal terkini suatu

mata pelajaran. Informasi dalam koran harian atau mingguan

menggunakan bahasa umum yang mudah dipahami pembaca.

Oleh karena itu, terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan

bulanan sangat membantu digunakan sebagai salah satu

sumber bahan ajar.

8. Internet.

Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet.

Melalui internet kita dapat memperoleh segala macam sumber

bahan ajar biologi. Bahkan satuan pelajaran harian untuk

berbagai mata pelajaran dapat kita peroleh melalui internet.

Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi, contohnya BSE (buku

sekolah elektronik) yang dikeluarkan oleh Kemendikbud.

9. Media audiovisual.

Berbagai jenis media audiovisual (TV, video, CD, kaset audio)

berisikan bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran.

Siswa dapat mempelajari materi ajar yang tidak dapat

dijangkau langsung, misalnya kehidupan di gunung, kehidupan

di laut, di hutan belantara, cukup melalui media audiovisual.

10. Lingkungan sekitar.

Lingkungan sekitar seperti lingkungan alam, lingkungan sosial,

lingkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan

ekonomi dapat digunakan sebagai sumber bahan ajar. Untuk

mempelajari pencemaran atau kerusakan ekosistem pantai,

kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai

sebagai sumber bahan ajar.

Hal penting yang harus diingat dalam menyusun bahan ajar

adalah bahwa buku-buku atau terbitan tersebut hanya merupakan

bahan rujukan. Guru tidak boleh hanya menggantungkan pada buku

teks sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Demikian pula, sangat

Page 95: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__95

__ 95

tidak bijak tindakan mengganti buku pelajaran pada setiap pergantian

semester atau pergantian tahun pelajaran. Buku-buku pelajaran atau

buku teks yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai

sumber yang relevan dengan materi yang akan dikembangkan untuk

diajarkan kepada siswa.

Page 96: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

96 __

Page 97: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__97

__ 97

Bab 6

TELAAH BAHAN AJAR

Page 98: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

98 __

Page 99: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__99

__ 99

Pengembangan bahan ajar tidak terlepas dari kegiatan

penilaian atau validasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menentukan

apakah bahan ajar yang dikembangkan telah layak dan dapat

digunakan untuk membekali kompetensi dasar siswa dalam proses

pembelajaran. Kegiatan penilaian terhadap suatu produk

pengembangan, salah satunya bahan ajar, yang dalam proses

pembelajaran meliputi beberapa aspek penilaian. Penilaiaan atau

kegiatan menelaah bahan ajar yang telah dikembangkan terdiri dari

beberapa komponen diantaranya kelayakan isi dan kebahasaan yang

digunakan.

Berikut dipaparkan beberapa komponen penilaian atau telaah

bahan ajar.

A. Komponen Kelayakan Isi

Kelayakan isi merupakan komponen yang berkaitan

dengan materi yang dikembangan dalam bahan ajar. Materi yang

disajikan dalam bahan ajar harus lengkap sehingga tidak

membingungkan pembaca dan dapat menambah wawasan peserta

didik sesuai dengan perkembangannya (Akbar, 2013).

Komponen kelayakan isi mencakup beberapa bagian yaitu:

1. Cakupan Tujuan dan Materi

Cakupan tujuan dan materi dalam komponen

kelayakan isi dijabarkan kembali sebagai berikut:

a. Kesesuaian dengan Tujuan

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini

berorientasi pada indikator pencapaian kompetensi,

kompetensi dasar, dan kompetensi inti menurut Kurikulum

2013.

b. Keluasan Materi

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan

menjelaskan uraian yang mendukung tercapainya

kompetensi dasar (KD) yang dipilih untuk mengembangkan

bahan ajar. Keluasan materi dalam bahan ajar juga

disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SMA

Page 100: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

100 __

berdasarkan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh

siswa.

c. Kedalaman Materi

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan mulai

dari pengenalan fakta, konsep, prinsip, prosedur, serta

bagian isi lainnya juga harus sesuai dengan tingkatan

pendidikan sekolah menengah atas (SMA) dan juga sesuai

dengan kompetensi dasar (KD) di tingkat SMA.

2. Akurasi Materi

Akurasi materi dalam komponen kelayakan isi

dijabarkan kembali sebagai berikut:

a. Akurasi Fakta

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan sesuai

dengan kenyataan di lapangan nyata untuk menambah

wawasan serta pemahaman peserta didik.

b. Akurasi Konsep

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan disajikan

sesuai dengan runtutan konsep mulai dari yang mudah ke

sukar, konkret ke abstrak, sederhana ke kompleks. Materi

yang disajikan sebelumnya dapat membantu pemahaman

peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya.

c. Akurasi Teori

Isi materi dalam bahan ajar yang dikembangkan

sesuai dengan teori yang ada, sesuai dengan hasil

penelitian, dan mencantumkan rujukan yang digunakan.

3. Kemutakhiran

Kemutakhiran dalam komponen kelayakan isi

dijabarkan kembali sebagai berikut:

a. Kesesuaian dengan IPTEKS

Page 101: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__101

__ 101

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan

menyajikan materi yang dapat membuka wawasan peserta

didik tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di di era revolusi industri 4.0 saat ini.

b. Keterkinian

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan sesuai

dengan perkembangan pengetahuan dan penelitian-

penelitian saat ini dan up to date.

4. Pemicu Keingintahuan

Pemicu keingintahuan dalam komponen kelayakan isi

dijabarkan kembali sebagai berikut:

a. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan mampu

membangkitkan keingintahuan peserta didik dan dapat

memacu peserta didik untuk bertanya dan memicu siswa

untuk menggali informasi lebih lanjut dari pengetahuan

yang telah dimiliki.

b. Merangsang Berpikir Kritis

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan mampu

membuat peserta didik berpikir lebih kritis tentang bahan

yang disajikan. Bahan ajar mampu membuat peserta didik

lebih jauh melakukan deduksi, induksi, evaluasi, dan

memecahkan masalah.

c. Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Luas

Isi materi bahan ajar yang dikembangkan dikemas

dengan baik sehingga peserta didik termotivasi mencari

informasi lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang

lebih luas, tidak hanya informasi dari buku teks, tetapi juga

informasi dari sumber belajar yang lainnya.

B. Komponen Kebahasaan

Kebahasaan merupakan salah satu komponen dalam

menelaah bahan ajar. Komponen kebahasaan meliputi penggunaan

Page 102: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

102 __

kata yang dirangkai menjadi kalimat, rangkaian kalimat menjadi

alinea dalam bahan ajar. Pemilihan kata dan bahasa harus tepat

sehingga tidak membingungkan peserta didik. Selain itu, peserta

didik dapat dengan mudah mempelajari materi yang ada dalam

bahan ajar tersebut.

Komponen kebahasaan meliputi:

1. Sesuai Perkembangan Peserta Didik

Sesuai perkembangan peserta didik yaitu bahasa yang

digunakan dalam menjelaskan konsep harus sesuai dengan

tingkat perkembangan kognitif peserta didik.

2. Komunikatif

Bahasa yang komunikatif yaitu berkaitan dengan

kemampuan peserta didik dalam memahami pesan atau

informasi yang disampaikan dalam bahan ajar. Pesan atau

informasi disajikan dengan bahasa yang menarik dan baku

dalam komunikasi bahasa indonesia.

3. Kesesuaian dengan Pedoman Bahasa Indonesia Baku

4. Ejaan dari setiap kata atau bahasa yang digunakan sesuai

dengan pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD) atau

Pedoman Bahasa Indonesia Baku yang paling mutakhir.

5. Konsistensi Penggunaan Istilah dan Simbol atau Lambang

Penggunaan istilah dan simbol atau lambang dalam

bahan ajar yang dikembangkan menggambarkan suatu konsep

yang konsisten dari setiap bagian isi bahan ajar.

Proses penilaian atau penelaahan bahan ajar yang telah

dikembangkan berdasarkan beberapa komponen yang telah dijelaskan

di atas, selanjutnya akan di ukur menggunakan persentase angka untuk

mendapatkan hasil akhir kelayakan dari bahan ajar yang telah

dikembangkan. Penilaian kelayakan dituangkan dalam bentuk skor,

yang secara keseluruhan akan diakumulasi sehingga mendapatkan nilai

yang sesuai dari hasil pengembangan bahan ajar. Setiap komponen dari

kelayakan isi dan penggunaan bahasa yang ada di dalam bahan ajar

akan diberikan skor yang di mulai dari 1-5. Skor akhir merupakan

Page 103: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__103

__ 103

penjumlahan dari seluruh item penilaian telaah bahan ajar yang terdiri

dari komponen kelayakan isi dan kebahasaan.

Berikut contoh lembar telaah bahan ajar yang dapat digunakan

untuk menilai produk bahan ajar yang telah dikembangkan oleh guru.

Page 104: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

104 __

Page 105: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 105

TELAAH BAHAN AJAR BIOLOGI SMA 1

No. Komponen Skor Kelayakan

(%) Catatan

I KELAYAKAN ISI

A Cakupan Tujuan dan Materi

1 Kesesuaian dengan Tujuan 1 2 3 4 5

2 Keluasan Materi 1 2 3 4 5

3 Kedalaman Materi 1 2 3 4 5

B Akurasi Materi

4 Akurasi Fakta 1 2 3 4 5

5 Akurasi Konsep 1 2 3 4 5

6 Akurasi Teori 1 2 3 4 5

C Kemutakhiran

7 Kesesuaian dengan IPTEKS 1 2 3 4 5

8 Keterkinian 1 2 3 4 5

D Pemicu Keingintahuan

9 Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu 1 2 3 4 5

10 Merangsang Berpikir Kritis 1 2 3 4 5

Page 106: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

106 __

11

Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Luas 1 2 3 4 5

II KEBAHASAAN

12 Sesuai Perkembangan Siswa 1 2 3 4 5

13 Komunikatif 1 2 3 4 5

14 Kesesuaian dengan Pedoman Bahasa Baku 1 2 3 4 5

15 Konsistensi Istilah dan Simbol/Lambang 1 2 3 4 5

Jumlah ………………… ………………

Saran dan masukan umum: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………

Metro,………….………………

Penyaji, Penelaah,

Page 107: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__107 __ 107

……………………………………………………

……………………………………

Page 108: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa
Page 109: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 107

Bab 7

PENUTUP

Page 110: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

108 __

Page 111: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 109

A. Simpulan

Pengembangan dan telaah bahan ajar biologi berbasis

kompetensi inti lulusan (SKL) dan standar isi (SI) dapat digunakan

untuk mengembangkan bahan ajar yang mendukung kompetensi inti

(KI) dan kompetensi dasar (KD) berbasis Kurikulum 2013. Materi

pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber yang teruji secara

ilmiah dapat dijadikan rujukan pengembangan bahan ajar. Penelaahan

bahan ajar dapat dilaksanakan dengan pola presentasi tim

pengembang bahan ajar dan dilanjutkan telaah oleh individu atau

kelompok guru atau calon guru biologi SMA.

B. Saran

Pengembangan dan telaah bahan ajar biologi SMA berdasarkan

materi pokok yang mendukung kompetensi inti (KI) dan kompetensi

dasar (KD) pada SKL dan SI sebaiknya diorientasikan pada

pembelajaran biologi yang konstruktivistik, kontekstual, bermakna,

PAIKEM, dan memberdayakan potensi siswa pada kemampuan berpikir

dan keterampilan proses sains. dengan mencermati fenomena alam

dan lingkungan sekitar, serta melibatkan semua aspek pendekatan

saintifik.

Guru biologi SMA sebagai pengembang bahan ajar hendaknya

menelaah dengan cermat konstruksi bahan ajar dan rujukan materi

biologi yang dipergunakan dalam pengembangan bahan ajar. Rujukan

yang digunakan sebaiknya memiliki kualitas tinggi secara keilmuan

biologi. Pengembangan sebaiknya dilakukan dalam dalam bimbingan

forum ilmiah yang memiliki keanggotaan pengembang, penelaah, dan

penyunting ahli.

Page 112: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

110 __

Page 113: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 111

DAFTAR PUSTAKA

Page 114: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

112 __

Page 115: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 113

Ahern-Rindell, A.J. 1999. Applying Inquiry-Based and Cooperative

Group Learning Strategies to Promote Critical Thinking. Journal of College Science Teaching (JCST), 28(3):203-207.

Anderson, L. W. and Krathwohl, D. R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman.

Ardana, W. 2005. Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Makalah disajikan pada Seminar dan Lokakarya

Pembelajaran Berbasis Konstruktivis di Jurusan Kimia FMIPA

Universitas Negeri Malang, Malang, 22 Juni 2005.

Arends, R.I. 2004. Learning to Teach. Sixth Edition. New York: Mcgraw

Hill.

Ausubel, D.P. 1968. Educational Psichology: A Cognitive View. New

York: Holt, Rinehart and Winston.

Bloom et al. (1956). Taxonomy of educational objectives: the classification of educational goals. New York: McKay.

Borg, W.R. and Gall, M.D. 2003. Educational Research An Introduction.

London: Longman, Inc.

BSCS. 1992. Science for Life and Living. Dubugure: Kendall/Hunt.

Campbell, N.A.,Reece,J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi Jilid 1.

Terjemahan oleh Rahayu Lestari dkk. Jakarta: Erlangga.

. 2002. Biologi Jilid 2. Terjemahan oleh Rahayu Lestari

dkk. Jakarta: Erlangga.

. 2002. Biologi Jilid 3. Terjemahan oleh Rahayu Lestari

dkk. Jakarta: Erlangga.

Chiappetta, E.L. 1976. A Review of Piagetian Studies Relevant to

Science Instruction at the Secondary and College Level. Science Education 60(2): 253-261. Houston: University of Houston.

Corebima, A.D. 2005. Pemberdayaan Berpikir Siswa pada Pembelajaran Biologi: Satu Penggalakan Penelitian Payung di Jurusan Biologi UM. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Biologi dan

Pembelajarannya, Malang, 3 Desember 2005.

Page 116: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

114 __

Depdiknas. 2002a. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Depdiknas. 2002b. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) melalui Pendekatan Broad-Based Education (BBE). Jakarta: Tim

Broad-Based Education Depdiknas.

Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2006c. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus Mata

Pelajaran Biologi. Jakarta: BSNP Depdiknas.

Dick, W. and Carey, L. 1990. The Systematic Design of Intruction. New

York : Harper Colling Publisher.

Faryadi, Q., Bakar, Z.A., Maidinsah, H., Muhammad, A. 2007. Welcome

Constructivism, Bye-bye Every Ism. Procedding of SEAMEO RECSAM CosMed International Conference. SEAMEO RECSAM,

Malaysia, Nopember 13-16, 2007.

Hadiat. 1994. Pendidikan Sains, Teknologi, dan Masyarakat di Indonesia. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu

Pengetahuan Alam.

Halpern, D. 1994. Changing College Classrooms: New Teaching and Learning Strategies for an Increasingly Complex World. Jossy-

Bass Publishers.

Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M., Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University

Press.

Isjoni. 2007. Paradigma Pembelajaran Bermakna. Bandung: Falah

Production.

Joyce, B., Weil, M. and Calhoun, E. 2004. Models of Teaching. 7th

Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Keller, J. M. 1987. Development and Use of the ARCS Model of

Instructional Design. Journal of Instructional Development, Vol.

10, No. 3, 2-10. Florida: Florida State University.

Page 117: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 115

Kemp, J. E. Morisson, G.R. and Ross, S.M. 1994. Designing Effective Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company.

Leasing, C.B., Polloock, J., and Reigeluth, C.M. (1992). Instructional Design Strategies and Tactic. New Jersey: Educational

Technology Publisher.

Liliasari. 2011. Membangun Masyarakat Melek Sains Berkarakter

Bangsa Melalui Pembelajaran. Makalah Seminar Nasional UNES Semarang.

Muhfahroyin. 2007. KTSP sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi, Menuntut Guru Kreatif dan Inovatif. Prosiding, Seminar

Nasional Peningkatan Mutu dan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Universitas Muhammadiyah Metro, 16 Mei

2007.

Nur, M. 2000. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA-University

Press.

Permendikbud No. 20 Tahun 2016. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI.

Permendikbud No. 21 Tahun 2016. Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Permendikbud No. 22 Tahun 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Permendikbud No. 23 Tahun 2016. Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Permendikbud No. 24 Tahun 2016. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Page 118: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

116 __

Rustaman, N.Y. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains Dalam

Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Untuk

Pembangunan Karakter. Makalah Seminar Nasional VIII P.Biologi, FKIP UNS, Surakarta.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Silberman, M. 2001. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Yappendis.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning; Theory, Research, and Practice. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Slavin, R.E. 2000. Cooperative Learning; Theory, Research, and Practice. Boston: Pearson Education Inc.

Sudarisman, S. 2015. Memahami Hakikat dan Karakteristik

Pembelajaran Biologi dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (29-35).

Sund and Trowbridge. 1973. Teaching Science by Inquiry in the Secondary School. Columbus: Charles E. Merrill Publishing

Company.

Susilo, H. 2007. The Challenge Of Future Biology Teacher Preparation In Indonesia. Proceedings of Redesigning Pedagogy Conference, Nanyang, May 28-30, 2007.

Thiagarajan, S. 1977. Evaluation of Mediated Program for Training Teachers of Exceptional Children in Instructional Development. Indiana: Indiana University.

Yamin, M. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Zahorik, J.A. 1995. Constructivist Learning. Bloomington, Indiana: Phi

Delta Kappa Educational Foundation.

Page 119: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 117

GLOSARIUM

Page 120: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

118 __

Bahan Ajar : Bahan Ajar merupakan bahan tertulis

bersifat naratif yang berisi pokok

bahasan suatu materi yang di kemas dalam satu atau lebih pertemuan

yang digunakan sebagai salah satu sumber belajar dalam proses

pembelajaran. Bioproses : Suatu proses yang kompleks yang

berada dalam sistem biologi yang

memperhatikan parameter kimia, fisika dan teknik analisis pada suatu

kehidupan sel untuk menghasilkan suatu produk, yang diatur

sedemikian rupa dalam skala

komersial. Cooperative Learning : Suatu model pembelajaran yang

digunakan dalam proses pembelajaran yang menekankan

pada sikap atau perilaku bekerja sama atau berkelompok.

Discovery Learning : Suatu model pembelajaran yang

menekankan pada proses suatu penemuan terhadap informasi yang

akan disampaikan atau yang harus di kuasai. Peserta didik tidak langsung

diberikan suatu informasi, melainkan

diminta untuk melakukan suatu identifikasi untuk menemukan suatu

informasi baru (mengorganisasikan sendiri pembelajarannya tanpa

arahan dari guru, atau hanya dengan

arahan yang terbatas). Inquiry Learning : Model pembelajaran yang

menekankan peserta didik untuk melakukan penyelidikan atau

pemeriksaan untuk memperoleh jawaban terhadap suatu

permasalahan atau suatu materi.

Inquiri lebih bersifat sistematis, kritis,

Page 121: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 119

logis, analitis, sehingga mereka

dapat merumuskan sendiri

penemuan dengan penuh percaya diri.

Kompetensi Dasar (KD) : Kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus

dikuasai oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran pada setiap

masing-masing tingkat satuan

pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

Kompetensi Inti (KI) : Merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi

lulusan yang harus dicapai oleh

peserta didik pada tiap satuan tingkat kelas. Kompetensi inti yang

harus dikuasai oleh peserta didik yaitu terdiri atas sikap spiritual, sikap

sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Konstruktivistik : Kegiatan pembelajaran yang

dibangun sendiri oleh peserta didik, mereka mampu belajar berdasarkan

pengalaman mereka masing-masing. peserta

Kontekstual : Suatu bentuk pembelajaran dengan

menekankan pada pembelajaran berdasarkan keadaan yang

kontekstual atau langsung sesuai keadaan sehari-hari.

Problem Based Learning (PBL)

: Merupakan model pembelajaran

berbasis masalah yang menyajikan masalah kontekstual sehingga

merangsang peserta didik untuk belajar. Kegiatan pembelajaran

berbasis masalah mengajak peserta didik bekerja dalam tim untuk

memecahkan masalah dunia nyata

(Real World).

Page 122: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

120 __

Project Based Learning (PjBL)

: Suatu model pembelajaran berbasis

proyek yang menggunakan masalah

sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek

dirancang untuk digunakan pada

permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam

melakukan insvestigasi dan memahaminya.

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

: Suatu rencana kegiatan

pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan tatap muka atau proses

pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari

silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam

upaya mencapai standar kompetensi

(KD). Scientific Learning : Pembelajaran saintifik yaitu

pembelajaran yang menekankan pada proses sintifik atau ilmiah.

Kegiatan pembelajaran ilmiah

menekankan lebih mengutamakan dimensi pengamatan, penalaran,

penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.

Silabus : Acuan yang digunakan untuk

menyusun kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian dalam

setiap mata pelajaran. Standar Isi : Merupakan kriteria tetang ruang

lingkup materi dan tingkat kompetensi yang harus dikuasai

peserta didik untuk mencapai

standar kompetensi lulusan sesuai

Page 123: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 121

dengan tingkat, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

: Merupakan kriteria tentang kualifikasi yang harus dicapai suatu

lulusan peserta didik yang mencakup kemampuan bersikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Student Centered : Proses pembelajaran yang

kegiatannya dipusatkan pada peserta

didik, guru bukan lagi sebagai sumber utama dalam kegiatan

pembelajaran. Peserta didik lebih diutamakan dalam seluruh kegiatan

pembelajaran.

Teacher Centered : Proses pembelajaran yang kegiatannya terpusat pada guru.

Guru menjadi tombak seluruh kegiatan pembelajaran, peserta didik

lebih banyak mengikuti semua perintah guru, serta memperhatikan

apapun yang dilakukan guru. Ruang

gerak siswa sangat terbatas. Tingkat Kompetensi : Merupakan kriteria pencapaian

kompetensi oleh peserta didik yang bersifat generik pada setiap jenjang

pendidikan untuk memenuhi

pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL).

Page 124: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

122 __

INDEKS

Page 125: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 123

Page 126: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

124 __

Kompetensi Dasar, 2, 9, 37

Kompetensi Inti, 7, 9, 37

Konstruktiivistik, 3 Meaningful, 2, 3, 14 Standar Isi, 2, 6 Teaching Centered, 3

Inquiry, 4 Scientific, 5, 6,

Kontekstual, 8

Standar kompetensi lulusan (SKL), 6, 9, 11, Biological Science Curriculum Study (BSCS), 3, 14,

Silabus, 29, 30, 31, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 34,

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), 37,

Telaah Bahan Ajar, 99,103 Sistematis, 9, 35, 83,

Relevansi, 87, Ilmiah, 6, 8, 15, 21

Fleksibel, 36, 125 Aktual, 10, 15, 17, 22, 25

Konseptual, 16, 17, 22, 25

Bahan ajar, 11, 23, 83, 86

Page 127: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 125

Page 128: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

126 __

TENTANG PENULIS

Page 129: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 127

Page 130: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

128 __

Muhfahroyin, lahir di Kulon Progo

Yogyakarta pada tanggal 23 Mei 1972.

Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di tempat kelahirannya tahun 1985. Sekolah

Menengah Pertama di tempat kelahirannya selesai tahun 1988. Sekolah Menengah Atas

(SMA) di Lampung Tengah selesai tahun 1991. Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Biologi FKIP UM Metro selesai

tahun 1995. Setelah itu, ia melanjutkan ke Program Pascasarjana Teknologi

Agroindustri Fakultas Pertanian Universitas Lampung selesai tahun 2003.

Selanjutnya, tahun 2007 melanjutkan studi pada Program

Doktor Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang, selesai tahun 2009. Karier sebagai guru biologi di beberapa sekolah dimulai sejak ia

kuliah S1, pada tahun 1992 sebagai guru SMAM 1 Pekalongan Lampung Tengah, setelah selesai program sarjana pernah mengajar di MTsM

Metro dan SMAN 2 Metro. Pada tahun 1996 diterima menjadi PNS di SMPN 3 Padangratu Lampung Tengah. Tahun 2002 pindah ke SMAN 1

Trimurjo Lampung Tengah dan sempat meraih Juara I Guru Berprestasi

Tingkat Kabupaten dan Propinsi Lampung serta sebagai finalis Guru Berprestasi tingkat Nasional tahun 2006. Pada tahun 2006 ia

memperoleh SK pindah tugas dari guru PNS menjadi dosen PNS Kopertis Wilayah II DPK pada UM Metro. Pada tahun 2011 ia meraih

Juara 1 Dosen Berprestasi Kopertis Wilayah II se-Sumbagsel.

Selain mengajar pada program sarjana S1, ia juga mengajar pada program pascasarjana S2 Program Studi Pendidikan Biologi dan

Manajemen Pendidikan. Selain itu, ia juga diundang sebagai penguji luar pada ujian tesis Program Pascasarjana STAIN Jurai Siwo Metro.

Dalam kegiatan seminar dan in house training (IHT) ia diundang

sebagai keynote speaker, penyaji, pemakalah, dan narasumber untuk materi KBK, KTSP, Pengembangan Agenda dan Perangkat

Pembelajaran, PTK, Strategi Pembelajaran Inovatif, CTL, ICT based Learning, Lesson Study, dan Pengembangan SDM Pendidikan Holistik.

Dalam kunjungan pendidikan luar negeri ia pernah lolos STOLS-ITTEP JICA ke Jepang, mengikuti WALS di Inggris, kunjungan

ke Jerman, Belanda, Belgia, Perancis, dan kunjungan dan kerjasama

beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Brunei

Page 131: BAB I - repository.ummetro.ac.id · kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi, serta pengembangan biologi dalam Kurikulum 2013. Buku ini diharapkan membantu dosen, guru, dan mahasiswa

__ 129

Darussalam. Karya ilmiah berupa artikel pernah diterbitkan pada

beberapa jurnal terakreditasi nasional dan internasional. Buku yang

pernah ditulis yaitu Pembelajaran Kontekstual untuk Integrasi Imtaq, Telaah Biologi SMP, Telaah Biologi SMA, Pencandraan Tumbuhan berbasis Prototype Hutan Pembelajaran, Pengembangan dan Telaah Biologi SMA, Pendidikan Biologi dan Bioteknologi (dalam proses).