bab i-daftar pustaka (1)

Upload: nusantara-jaya-sakti

Post on 07-Aug-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    1/58

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Negara Kesatuan Republik Indonesia telah dianugerahi sebagai negara

    kepulauan yang terdiri atas beribu pulau, terletak memanjang di garis

    khatulistiwa, serta di antara dua benua dan dua samudera, mempunyai posisi

    dan peranan yang sangat penting dan strategis untuk mendukung

    pembangunan ekonomi, pemantapan integrasi nasional guna memperkukuh

    ketahanan nasional, serta menciptakan ketertiban dunia dan kehidupan

    berbangsa dan bernegara.

    Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

    mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya

    memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-

    Undang asar Negara Republik Indonesia !ahun "#$%. &ebagai bagian dari

    sistem transportasi nasional, lalu lintas dan angkutan jalan harus

    dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

    kesejahteraan, ketertiban berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka

    mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan

    dan teknologi, otonomi daerah, serta akuntabilitas penyelenggaraan negara.

    alam rangka mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis

    global yang membutuhkan ketangguhan bangsa untuk berkompetisi dalam

    persaingan global serta untuk memenuhi tuntutan paradigma baru yang

    1

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    2/58

    mendambakan pelayanan pemerintah yang lebih baik, transparan, dan

    akuntabel.

    'enyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang bersi(at lintas

    sektor harus dilaksanakan secara terkoordinasi oleh para pembina beserta

    para pemangku kepentingan )stakeholders* lainnya. +una mengatasi

    permasalahan yang sangat kompleks, dalam hal ini mengamanatkan

    dibentuknya (orum lalu lintas dan angkutan jalan.

    orum lalu lintas dan angkutan jalan tersebut merupakan badan ad 

    hoc yang ber(ungsi sebagai wahana untuk menyinergiskan tugas pokok dan

    (ungsi setiap instansi penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan  dalam

    rangka menganalisis permasalahan, menjembatani, menemukan solusi, serta

    meningkatkan kualitas pelayanan, dan bukan sebagai aparat  penegak

    hukum.

    orum lalu lintas dan angkutan jalan tersebut mempunyai tugas

    melakukan koordinasi antarinstansi penyelenggara yang memerlukan

    keterpaduan dalam merencanakan dan menyelesaikan masalah lalu lintas

    dan angkutan jalan, sedangkan keanggotaan (orum tersebut terdiri atas unsur 

    pembina, penyelenggara, akademisi, dan masyarakat. Untuk

    mempertahankan kelaikan kondisi jalan dan untuk menekan angka

    kecelakaan. !elah dicantumkan pula dasar hukum mengenai dana preserasi

     jalan. ana preserasi jalan hanya digunakan khusus untuk kegiatan

    pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan, yang pengelolaannya

    2

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    3/58

    dilaksanakan berdasarkan prinsip berkelanjutan, akuntabilitas, transparansi,

    keseimbangan, dan kesesuaian. dana preserasi jalan dikelola oleh Unit

    'engelola ana 'reserasi alan yang dibentuk oleh dan bertanggung

     jawab kepada /enteri yang membidangi jalan, yang pelaksanaannya

    dilakukan sesuaidengan ketentuan perundang-undangan.

    alam rangka pemberdayaan dan pengembangan industri di bidang

    lalu lintas dan angkutan jalan, bahwa 'emerintah berkewajiban mendorong

    industri dalam negeri, antara lain dengan cara memberikan (asilitas, insenti(,

    dan menerapkan standar produk peralatan lalu lintas dan angkutan jalan.

    'engembangan industri mencakup pengembangan prasarana lalu lintas dan

    angkutan jalan dengan cara dan metode rekayasa, produksi, perakitan, dan

    pemeliharaan serta perbaikan.

    Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang dirasakan sangat

    tinggi, upaya ke depan diarahkan pada penanggulangan secara

    komprehensi( yang mencakup upaya pembinaan, pencegahan, pengaturan,

    dan penegakan hukum. Upaya pembinaan tersebut dilakukan melalui

    peningkatan intensitas pendidikan berlalu lintas dan penyuluhan hukum serta

    pembinaan sumber daya manusia.

    Upaya pencegahan dilakukan melalui peningkatan pengawasan

    kelaikan jalan, sarana dan prasarana jalan, serta kelaikan kendaraan,

    termasuk pengawasan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan yang lebih

    intensi(. Upaya pengaturan meliputi menejemen dan rekayasa lalu lintas dan

    3

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    4/58

    modernisasi sarana dan prasarana lalu lintas. Upaya penegakan hukum

    dilaksanakan lebih e(ekti( melalui perumusan ketentuan hukum yang lebih

     jelas serta penerapan sanksi yang lebih tegas.

    alam rangka mewujudkan kesetaraan di bidang pelayanan lalu lintas

    dan angkutan jalan, Undang-Undang ini mengatur pula perlakuan khusus

    bagi penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, wanita hamil, dan

    orang sakit. bentuk perlakuan khusus yang diberikan oleh pemerintah berupa

    pemberian kemudahan sarana dan prasarana (isik atau non(isik yang meliputi

    aksesibilitas, prioritas pelayanan, dan (asilitas pelayanan.

    Untuk meningkatkan pelayanan di bidang keamanan, keselamatan,

    ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, pengelolaan sistem in(ormasi dan

    komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan dilakukan oleh pemerintah atau

    pemerintah daerah dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-

    undangan, sedangkan mengenai operasionalisasi sistem in(ormasi dan

    komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan secara terintegrasi

    melalui pusat kendali dan data.

    Untuk menjamin terwujudnya penyelenggaraan lalu lintas dan

    angkutan jalan yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan, &etiap

     jenis kendaraan bermotor yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu

    lintas dan menimbulkan pencemaran lingkungan wajib dilakukan uji berkala.

    Untuk menangani masalah kecelakaan lalu lintas, pencegahan

    kecelakaan dilakukan melalui partisipasi para pemangku kepentingan,

    4

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    5/58

    pemberdayaan masyarakat, penegakan hukum, dan kemitraan global.

    'encegahan kecelakaan lalu lintas dimaksud, dilakukan dengan pola

    penahapan, yaitu program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka

    panjang. &elain itu, untuk menyusun program pencegahan kecelakaan

    dilakukan oleh (orum lalu lintas dan angkutan jalan.

    0erkaitan dengan tugas dan wewenang 'enyidik 'egawai Negeri &ipil

    )''N&* bidang lalu lintas dan angkutan jalan, dalam undang-undang telah

    mengatur bahwa dalam rangka melaksanakan tugas dan (ungsinya ''N&

    agar selalu berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia

    sebagai koordinator dan pengawas penyidik pegawai negeri sipil. 1al ini

    dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan serta adanya

    kepastian hukum sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang

    undangan, antara lain undang-undang tentang 1ukum 2cara 'idana

    )KU12'*.

    'engaturan dan penerapan sanksi pidana diatur lebih tegas. 0agi

    pelanggaran yang si(atnya ringan, dikenakan sanksi pidana kurungan atau

    denda yang relati( lebih ringan. Namun, terhadap pelanggaran berat dan

    terdapat unsur kesengajaan dikenakan sanksi pidana yang jauh lebih berat.

    1al ini dimaksudkan agar dapat menimbulkan e(ek jera bagi pelaku

    pelanggaran dengan tidak terlalu membebani masyarakat.

    &elain sanksi pidana, juga diatur mengenai sanksi administrati( yang

    dikenakan bagi perusahaan angkutan berupa peringatan, pembekuan i3in,

    5

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    6/58

    pencabutan i3in, pemberian denda. Ketentuan mengenai sanksi pidana dan

    administrati( diancamkan pula kepada pejabat atau penyelenggara alan. i

    sisi lain, dalam rangka meningkatkan e(ektiitas penegakan hukum

    diterapkan system penghargaan dan hukuman )reward and punishment *

    berupa pemberian insenti( bagi petugas yang berprestasi.

    B. Rumusan Masalah

    0erdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas maka penuis

    mengemukakan rumusan masalah sebagi berikut 4

    ". aktor-(aktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu

    lintas di Kabupaten /aros 56. 0agaimanakah upaya penanggulangan terhadap kecelakaan lalu lintas

    di Kabupaten /aros 5C. Tujuan Penelitian

    ". Untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di

    Kabupaten /aros.6. Untuk mengetahui upaya penanggulangan terhadap kecelakaan lalu

    lintas di Kabupaten /aros.D. Kegunaan Penelitian

    1asil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan

    ilmu pengetahuan dan sebagai bahan masukan pihak yang berkompeten

    dibidang hukum pada umumnya dan bidang hukum pidana pada khususnya,

    terutama yang berhubungan dengan kecelakaan lalu lintas. 2dapun

    kegunaan penelitian ini yaitu 4

    6

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    7/58

    a. apat menjadi bahan acuan bagi mahasiswa7I (akultas hukum

    pada umunya dan bagi mahasiswa7I jurusan pidana pada

    khususnya.b. apat menjadi bahan masukan sekaligus kritik yang membangun

    bagi aparat penegak hukum

    BAB II

    TINAUAN PU!TAKA

    7

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    8/58

    A.Kajian Krimin"l"gi

    0onger dalam bukunya 8'engantar !entang Kriminologi9 memberikan

    de(inisi kriminologi sebagai 4 8Ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki

    gejala kejahatan seluas-luasnya.9

    &utherland )2lam, 6:": 4 "* merumuskan kriminologi sebagai 4

    8kumpulan pengetahuan yang membahas kenakalan remaja dan

    kejahatan sebagai gejala sosial.9

    . ;onstant )2lam, 6:": 4 6* mende(enisikan kriminologi sebagai

    8ilmu pengetahuan yang bertujuan menentukan (aktor-(aktor yang

    menjadi sebab-musabab terjadinya kejahatan dan penjahat.9

    adi obyek studi kriminologi melingkupi 4

    a. 'erbuatan yang disebut sebagai kejahatan.

    b. 'elaku kejahatan dan

    c. Reaksi masyarakat yang ditujukan terhadap perbuatan maupun

    terhadap pelakunya.

    /engingat banyaknya teori-teori mengenai kriminologi untuk itu

    di(okuskan beberapa teori yang dapat dibagi dalam tiga perspekti( yaitu 4

    ". !eori-teori yang menjelaskan kejahatan dari perspekti( biologis dan

    psikologis.

    8

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    9/58

    6. !eori-teori yang menjelaskan kejahatan dari perspekti( sosiologis.

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    10/58

    !eori-teori sosiologis mencari alasan-alasan perbedaan dalam hal

    angka kejahatan di dalam lingkungan sosial. !eori-teori ini dapat

    dikelompokkan menjadi tiga kategori umum, yaitu 4 strain, cultural deviance

    )penyimpangan budaya* dan social control  )kontrol sosial*.

    ". !eori-teori &train

    'ara penganut teori strain  beranggapan bahwa seluruh anggota

    masyarakat mengikuti satu set nilai-nilai budaya, yaitu nilai-nilai budaya dari

    kelas menengah. &atu nilai budaya terpenting adalah keberhasilan ekonomi

    karena orang-orang dari kelas bawah tidak mempunyai sarana-sarana yang

    sah )legitimate means* untuk mencapai tujuan tersebut, mereka menjadi

    (rustasi dan beralih menggunakan sarana-sarana yang tidak sah ) illegitimate

    means* di dalam keputusannya tersebut. 'endukung teori ini adalah =mile

    urkheim dengn teorinya 2nomie )hancurnya keteraturan sosial sebagai

    akibat dari hilangnya patokan-patokan dan nilai-nilai* dan Robert K /erton

    dengan teori 2nomie yang menekankan pada pentingnya dua unsur penting

    di setiap masyarakat yaitu cultural aspiration atau cultural goals  yang

    diyakini berharga untuk duperjuangkan dan Institutionalised means  atau

    accepted ways untuk mencapai tujuan itu.

    6. !eori 'enyimpangan 0udaya )Cultural Deviance Theories*

    10

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    11/58

    Cultural deviance theories  mamandang kajahatan sebagai

    seperangkat nilai-nilai yang khas pada lower class )kelas bawah*. 0aik strain

    maupun cultural  deviance theories menempatkan penyebab kejahatan pada

    ketidakberuntungan posisi orang-orang di strata bawah dalam suatu

    masyarakat yang berbasiskan kelas.

     2d.

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    12/58

    1. Labeling Theory  

    'ara penganut labeling theory   memandang para kriminal bukan

    sebagai orang yang bersi(at jahat )evil * yang terlibat dalam perbuatan-

    perbuatan bersi(at salah terhadap mereka adalah indiidu-indiidu yang

    sebelumnya pernah berstatus jahat sebagai pemberian sistem peradilan

    pidana maupun secara luas.

    ipandang dari perspekti( ini, perbuatan kriminal tidak sendirinya

    signi(ikan, justru reaksi sosial atasnyalah yang signi(ikan. adi,

    penyimpangan dan kontrol atasnya terlibat dalam suatu proses de(inisi sosial

    dimana tanggapan dari pihak lain terhadap tingkah laku seorang indiidu

    merupakan pengaruh kunci terhadap tingkah laku berikutnya dan juga

    pandangan indiidu pada diri mereka sendiri.

    . Con!lict Theory 

    !eori kon(lik lebih jauh mempertanyakan proses perbuatan hukum itu

    sendiri. menurut mereka pertarungan )strungle* untuk kekuasaan merupakan

    suatu gambaran eksistensi manusia. alam arti pertarungan kekuasaan

    itulah bahwa berbagai kelompok kepentingan berusaha mengontrol

    pembuatan dan penegakan hukum

    12

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    13/58

    ". #adical $Critical% Criminology 

    alam buku The &ew Criminology , para kriminolog /ar>is dari Inggris

    yaitu Ian !aylor, 'aul ?alton dan ack @oung menyatakan bahwa adalah

    kelas bawah kekuatan buruh dari masyarakat industri dikontrol melalui

    hukum pidana para penegaknya, sementara 8pemilik buruh itu sendiri9 hanya

    terikat oleh hukum perdata yang mengatur persaingan antar mereka.

    Institusi ekonomi kemudian merupakan sumber dari kon(likA pertarungan

    antar kelas selalu berhubungan dengan distribusi sumber daya dan

    kekuasaan, dan hanya apabila kapitalisme dimusnahkan maka kejahatan

    akan hilang

    B. Pengertian". Pengertian Lalu Lintas

    /enurut Undang Undang No.66 !ahun 6::# 'asal " butir 6, tentang

    LL2, lalu lintas adalah4

    8 +erak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan 8.

    /enurut kamus besar 0ahasa Indonesia, lalu lintas adalah 4

    a. )berjalan* bolak-balikA hilir mudik4 banyak kendaraan

    b. perihal perjalanan di jalan dsb4 pedagang-pedagang di tepi jalan

    sangat mengganggu

    13

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    14/58

    c. perhubungan antara sebuah tempat dng tempat yang lain )dng jalan

    pelayaran, kereta api, dsb*4

    &ebagai manusia yang taat akan hukum, kita seharusnya mematuhi

    aturan lalu lintas dan angkutan jalan.&elain mematuhi aturan tentang lalu

    lintas dan agngkutan jalan, kita juga wajib mengenal prasarana lalu lintas dan

    angkutan jalan.

    'rasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah ruang lalu lintas,

    terminal, dan perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi

    isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan pengguna jalan, alat

    pengawasan dan pengamanan jalan, serta (asilitas pendukung.

    a. Ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi

    gerak pindah kendaraan, orang, dan7 atau barang yang berupa

     jalan dan (asilitas pendukungb. !erminal mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan

    dan menurunkan orang dan7 atau barang, serta perpindahan moda

    angktanc. /arka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan

    atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda

    yang membentuk garis bujur, garis melintang, garis serong, serta

    lambing yang ber(ungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan

    membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

    14

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    15/58

    d. Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa

    lambing, huru(, angka, kalimat dan7 atau perpaduan yang ber(ungsi

    sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi

    pengguna jalan.e. 2lat pemberi isyarat lalu lintas adalah perangkat elektronik yang

    menggunakan isyarat lampu yang dapat di lengkapi dengan isyarat

    bunyi untuk mengatur lalu lintas orang dan7 atau kendaraan di

    persimpangan atau pada ruas jalan.

    Lalu lintas dan angkutan jalan diselenggarakan dengan tujuan untuk

    terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat,

    tertib, lancar, terpadu dengan moda angkutan lain untuk memajukan

    kesejahteraan umum, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta

    mampu menjunjung tinggi martabat bangsa, terwujudnya etika lalu lintas dan

    budaya bangsa, dan terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum

    bagi masyarakat.

    'emerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan

    angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan teratur, nyaman

    dan e(isien melalui menejemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.!ata cara

    berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah

    lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan

    pengendalian arus di persimpangan.

    15

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    16/58

    Kepolisian Negara Republik Indonesia bertanggung jawab atas

    terselenggaranya kegiatan dalam mewujudkan dan memelihara keamanan

    lalu lintas dan angkutan jalan. 'enyelenggaraan kegiatan sdilakukan melalui

    kerjasama antara pembina lalu lintas dan angkutan jalan dan masyarakat.

    Untuk mewujudkan dan memelihara keamanam lalu lintas dan

    angkutan jalan dilaksanakan kegiatan 4

    a. 'enyusunan program nasional keamanan lalu lintas dan angkutan

     jalanAb. 'enyediaan dan pemeliharan (asilitas dan perlengkapan keamanan

    lalu lintas dan angkutan jalanAc. 'elaksanaan pendidikan, pelatihan, pembimbingan, penyuluhan,

    dan penerangan berlalu lintas dalam rangka meningkatkan

    kesadaran hukum dan etika masyarakat dalam berlalu lintasA

    d. 'engkajian masalah keamanan lalu lintas dan angkutan jalanAe. /anajemen keamanan lalu lintasA(. 'engatur, penjagaan, pengawalan, dan7 atau patrolAg. Registrasi dan identi(ikasi kendaraan bermotor dan pengemudiA

    danh. 'enegakan hukum lalu lintas.

    Untuk mengendalikan pergerakan orang dan atau kendaraan agar bisa

    berjalan dengan lancar dan aman diperlukan perangkat peraturan

    perundangan yang sebagai dasar dalam hal ini Undang-undang No 66 !ahun

    6::# tentang Lalu Lintas dan 2ngkutan alan yang mengatur hal-hal sebagai

    berikut4

    16

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    17/58

    a. instansi yang membina,

    b. penyelenggaraan,

    c. jaringan prsasarana,

    d. ketentuan tentang kendaraan yang digunakan,

    e. pengemudi yang mengemudikan kendaraan itu,

    (. ketentuan tentang tata cara berlalu lintas,

    g. ketentuan tentang keselamatan dan keamanan dalam berlalu lintas,

    h. ketentuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan,

    i. perlakuan khusus yang diperlukan untuk penyandang cacat, manusia

    lanjut usia, wanita hamil, dan orang sakit,

     j. sistem in(ormasi dan komunikasi lalu lintas,

    k. penyidikan dan peningkatan pelanggaran lalu lintas serta

    l. ketentuan pidana dan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran

    ketentuan lalu lintas

    17

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    18/58

    'rogram keselamatan merupakan perioritas utama dalam pengembangan

    sistem transportasi sehingga perlu ditangani dengan sebaik-baiknya

    sehingga setiap program yang dibuat oleh pemerintah merupakan bagian dari

    penurunan angka kecelakaan lalu lintas. Bleh karena itu program

    keselamatan lalu lintas diarahkan kepada beberapa langkah sebagai berikut4

    a. 'engembangan sistem pangkalan data kecelakaan lalu lintas yang

    mudah diakses oleh instansi pemerintah, akademisi atau pun

    masyarakat sebagai masukan dalam mempersiapkan langkah

    peningkatan keselamatan lalu lintas

    b. /elakukan koordinasi antar instansi dalam rangka meningkatkan

    keselamatan lalu lintas

    c. /enciptakan suatu sumber pendanaan keselamatan lalu lintas yang

    berkesinambungan

    d. /erencanakan dan merekayasa langkah-langkah untuk meningkatkan

    keselamatan lalu lintas

    e. /elakukan perbaikan terhadap lokasi-lokasi rawan kecelakaan

    (. Ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan keselamatan bagi

    anak sekolah

    18

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    19/58

    g. /eningkatkan kualitas pengemudi

    h. /elakukan program penyuluhan keselamatan

    i. /eningkatkan standar keselamatan kendaraan

     j. 'enyempurnaan peraturan perundangan lalu lintas dan angkutan jalan

    k. 'eningkatan pelaksanaan penegakan hukum

    l. 'engembangan sistem pertolongan pertama pada kecelakaan

    m. 'engembangan penelitian keselamatan jalan.

    #. Pengertian Ke$elakaan

    /enurut Kamus 0esar 0ahasa Indonesia, kecelakaan adalah 4

    8 Kejadian yang tidak di sadari akan terjadi dan menimbulkan dampak

    negatie, dan mengenai kecelakaan, tidak hanya disebabkan oleh

    ketidak sadaran seseorang dalam melakukan sesuatu hal, akan tetapi

    kecelakaan yang dimaksud dapat pula disebabkan oleh kelalaian

    pengguna jalan, ketidak layakan jalan, ketidak layakan kendaraan,

    serta ketidak layakan jalan dan lingkumgan9.

    'rogram % tahun untuk keselamatan jalan, langkah strategis lebih

    lanjut adalah menyusun program keselamatan yang lebih makro untuk

    19

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    20/58

    menurunkan angka kecelakaan secara nyata, misalnya dengan merubah

    undang-undang seperti yang telah dilaksanakan dengan telah terbitnya

    Undang-undang No 66 tahun 6::# tentang lalu lintas dan angkutan jalan,

    yang masih harus ditindak lanjuti dengan perumusan peraturan

    pelaksanaannya seperti misalnya peraturan pelaksanaan yang berkaitan

    dengan penerapan penegakan hukum elektronik. Langkah lain yang perlu

    dilaksanakan dalam program % tahun adalah identi(ikasi dan analisis black

    spot lokasi yang rawan kecelakaan dan dilanjutkan audit keselamatan, untuk

    kemudian dilakukan langkah perbaikan.

    /enurut klasi(ikasi, kecelakaan di bagi menjadi < 4

    a. /enurut jenis kecelakaan

    ". !erjatuh- !ertimpa benda jatuh

    6. !ertumbuk atau terkena benda

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    21/58

    6. /emar 

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    22/58

    kecelakaan lalu-lintas apa lagi memakan satu korban pun itu sudah suatu hal

    yang luar biasa tingkat kengeriannya.

    'ertambahan jumlah kendaraaan bermotor roda dua di Indonesia kini

    mencapai 6$-

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    23/58

    pengendara masih dapat melakukan antisipasi bila terjadi suatu hal yang

    si(atnya mendadak, tanpa membahayakan pengguna jalan yang lain )di

    depannya*. /enjaga jarak aman sangat penting untuk menghindari bahaya

    kecelakaan atau tabrakan beruntun.

     ika kendaraan sedang berjalan dengan kecepatan D: kilometer per 

     jam, maka jarak aman yang harus diambil setidaknya adalah D: meter.

    emikian juga jika dalam kecepatan ":: kilometer per jam, jarak yang harus

    dijaga adalah ":: meter. Ini adalah jarak yang paling ideal untuk menghindari

    tabrakan dengan pengendara yang ada di depan atau di belakangnya.

    'enggolongan kecelakaan lalu lintas dibagi sesuain dengan tingkat

    keparahan korban,dengan demikian kecelakaan Lalu Lintas di bagi menjadi $

    kelas, yaitu 4

    a. Klasi(ikasi berat ) (atality accident * 2pabila terdapat korban yang mati ) meskipun hanya satu orang *

    dengan korban luka-luka berat atau ringanb. Klasi(ikasi sedang

     2pabila tidak terdapat korban yang mati namun di jumpai sekurang-

    kurangnya satu orang yang mengalami luka-luka beratc. Klasi(ikasi ringan

     2pabila tidak terdapat korban mati dan luka-luka berat, dan hanya

    dijumpai korban luka-luka ringan saja.d. Klasi(ikasi lain-lain ) kecelakaan dengan kerugian materiil saja *

    23

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    24/58

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    25/58

    a. 2danya keadaan memaksa yang tidak dapat dielakkan atau diluar 

    kemampuan pengemudib. i sebabkan oleh perilaku korban itu sendiri atau pihak ke tigac. isebabkan oleh gerakan orang atau hewan, walaupun telah di ambil

    tindakan pencegahan.

    alam hal penggatian kerugian yang di derita korban besarnya di

    tentukan berdasarkan putusan pengadilan. 2kan tetapi apabila di tempuh

    dengan jalan damai atau mediasi, yang dimana besarnya kerugian dapat di

    tentukan antara pihak yang terlibat.

    C. Ketentuan Pi&ana Da'at Dijatuhkan Pa&a Ke$elakaan Lalu Lintas

    Kecelakaan Lalu Lintas dalam UU No. 66 !ahun 6::# tentang Lalu Lintas

    dan 2ngkutan alan  )8UU LL29* digolongkan menjadi

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    26/58

    &ecara umum mengenai kewajiban dan tanggung jawab 'engemudi,

    'emilik Kendaraan 0ermotor, dan7atau 'erusahaan 2ngkutan ini diatur dalam

    'asal 6

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    27/58

    dapat kami jelaskan bahwa menurut &.R. &ianturi dalam bukunya berjudul

    82sas-asas 1ukum 'idana di Indonesia dan 'enerapannya9 )6::6 4 6""*,

    suatu tindakan dinyatakan sebagai tindak pidana jika memenuhi unsur-unsur4

    a. ub0ek2b. +esalahan2c. ersi!at melawan hukum $dari tindakan%2d. uatu tindakan yang dilarang atau diharuskan oleh undang3undang- 

     perundangan dan terhadap pelanggarnya diancam dengan pidana2e. (aktu, tempat dan keadaan.

    ika dikaitkan dengan kecelakaan lalu lintas sebagaimana tersebut di

    atas, baik kecelakaan lalu lintas ringan, sedang maupun berat adalah

    termasuk tindak pidana. 1al ini merujuk pada ketentuan 'asal 6

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    28/58

    $1% etiap orang yang mengemudikan +endaraan ermotor yang 

    karena kelalaiannya mengakibatkan +ecelakaan Lalu Lintas

    dengan kerusakan +endaraan dan-atau barang sebagaimana

    dimaksud dalam *asal 4 ayat $%, dipidana dengan pidana

     pen0ara paling lama 6 $enam% bulan dan- atau denda paling 

    banyak #p 1.777.777,77 $satu 0uta rupiah%.

    &edangkan dalam hal pengemudi kendaraan bermotor dengan sengaja

    membahayakan kendaraan7barang, diatur dalam 'asal

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    29/58

    'asal "EE

    'erusahaan 2ngkutan Umum wajib mengganti kerugian yang diderita oleh

    'enumpang atau pengirim barang karena lalai dalam melaksanakan

    pelayanan angkutan9.

    'asal "#"

    'erusahaan 2ngkutan Umum bertanggung jawab atas kerugian yang

    diakibatkan oleh segala perbuatan orang yang dipekerjakan dalam kegiatan

    penyelenggaraan angkutan9.

    'asal "#<

    )"*. 'erusahaan 2ngkutan Umum bertanggung jawab atas kerugian yang

    diderita oleh pengirim barang karena barang musnah, hilang, atau rusak

    akibat penyelenggaraan angkutan, kecuali terbukti bahwa musnah,

    hilang, atau rusaknya barang disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak

    dapat dicegah atau dihindari atau kesalahan pengirim.

    )6*. Kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat )"* dihitung berdasarkan

    kerugian yang nyata-nyata dialami.

    29

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    30/58

    )

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    31/58

    'asal

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    32/58

    barang dipidana dengan pidana penjara paling lama " )satu* tahun atau

    denda paling banyak Rp.

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    33/58

    80arang siapa karena kesalahannya )kealpaannya* menyebabkan orang lain

    mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana

    kurungan paling lama satu tahun.

    'asal

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    34/58

    ". menghentikan kendaraan yang dikemudikannya.

    6. /emberikan pertolongan kepada korban.

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    35/58

    0agi pelaku tindak pidana lalu lintas dapat dijatuhi pidana berupa

    pidana penjara, kurungan, atau denda dan selain itu dapat dijatuhi pidana

    tambahan berupa pencabutan &urat I3in /engemudi atau ganti kerugian

    yang diakibatkan oleh tindak pidana lalu lintas.

    0etapapun kealpaan merupakan sesuatu yang sulit dihindarkan

    namun hendaknya anda selalu waspada ketika anda mengemudikan

    kendaraan anda dengan membatasi hal-hal yang dapat mengakibatkan

    terjadinya kecelakaan lalin,karena nyawa anda tidaklah sebanyak ketika anda

    bermain play station ataupun game racing lainnya. Ingat, keluarga ataupun

    orang-orang terdekat yang anda sayangi menunggu anda dirumah.

    D. )akt"r Pen*e(a( &an Penanggulangan Kejahatan

    Kejahatan atau tindak kriminal merupakan salah satu bentuk dari

    perilaku menyimpang yang selalu ada dalam masyarakat. !erhadap

    permasalahan-permasalahan tersebut telah banyak penanggulangan di

    lakukan dalam berbagai cara, baik dengan cara menggunakan hukum pidana

    dengan sanksi yang berupa pidana atau tanpa menggunakan jalur hukum.

    /odernisasi yang kita alami sekarang ini hamper berlangsung dalam segala

    bidang baik yang membawah pengaruh dalam pola kehidupan manusia

    dalam masyarakat. /odernisasi tersebut merombak struktur secara umum.

     2da bebrapa (aktor yang menyebabkan terjadinya sebuah kejahatan.

    35

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    36/58

    'ertama adalah (aktor yang berasal atau terdapat dalam diri si pelaku yang

    maksudnya bahwa yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan sebuah

    kejahatan itu timbul dari dalam diri si pelaku itu sendiri yang didasari oleh

    (aktor keturunan dan kejiwaan )penyakit jiwa*. aktor ayang kedua adalah

    (aktor yang berasal atau terdapat di luar diri pribadi si pelaku. /aksudnya

    adalah, bahwa yang mempengaruhi seseorang umtuk melakukan sebuah

    kejahatan itu timbul dari luar diri si pelaku itu sendiri yang didasari oleh (aktor 

    rumah tangga atau lingkungan.

    /enurut 1oe(nagels )2ri(, "##"4"6* upaya penanggulangan kejahatan

    dapat timbul dengan cara 4

    a* Criminal application 4 )penerapan hukum pidana*

    ;ontohnya 4 'enerapan 'asal

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    37/58

    c* In!luencing views o! society on crime and punishment  )media massa

    mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan

    pemidanaan lewat media massa*.

    ;ntohnya 4 /ensosialisasikan Undang-Undang dengan memberikan

    gambaran tentang bagaimana delik itu dan ancaman hukumannya.

    Upaya pencegahan kejahatan dapat berarti menciptakan suatu kondisi

    tertentu agar tidak terjadi kejahatan. 'enanggulangan kejahatan dapat

    diartikan secara luas dan sempit. alam pengertian yang luas, maka

    pemerintah beserta masyarakat sangat berperan. 0agi pemerintah adalah

    keseluruhan kebijakan yang dilakukan melalui perundang-undangan dan

    badan-badan resmi yang bertujuan untuk menegakkan norma-norma sentral

    dari masyarakat.

    'eran pemerintah yang begitu luas, maka kunci dan strategis dalam

    menanggulangi kejahatan meliputi ketimpangan social, diskriminasi

    nasioanal, standar hidup yang rendah, pengangguran dan kebodohan di

    antara golongan besar penduduk. 0ahwa upaya penghapusan sebab dari

    kondisi menimbulkan kejahatan harus merupakan straregi pencegahan

    kejahatan yang mendasar.

    37

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    38/58

    &ecara sempit lembaga yang bertanggung jawab atas usaha

    pencegahan kejahatan adalah polisi. Namun karena terbatasnya sarana dan

    prasarana yang dimiliki oleh polisi telah mengakibatkan tidak e(ekti(nya tugas

    mereka. Lebih memungkinkan polisi juga tidak memungkinkan mencapai

    tahap ideal pemerintah, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan usaha

    pencegahan kejahatan. Bleh karena itu, peran serta masyarakat dalam

    kegiatan pencegahan kejahatan menjadi hal yang sangat diharapkan.

    BAB III

    MET+DE PENELITIAN

    A. L"kasi Penelitian

    38

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    39/58

    'enelitian ini dilakukan di 'olres Kab. /aros. 'emilihan lokasi ini

    dengan pertimbangan bahwa institusi inilah yang berhubungan dengan judul

    skripsi yang diangkat. &ehingga melalui institusi ini diharapkan dapat

    memberikan bantuan in(ormasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

    B. enis &an !um(er Data

     2dapun jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penulisan

    skripsi ini terbagi atas dua yaitu 4

    " enis ata &ekunder  

    ata sekunder adalah data yang berasal dari perarturan-peraturan

    perundang-undangan, tulisan atau makalah-makalah, buku-buku, dan

    dokumen atau arsip serta bahan lain yang berhubungan dan menunjang

    dalam penulisan skripsi ini.

    6 enis ata 'rimer  

    ata primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tempat

    melakukan penelitian, dan hasil yang didapat melalui wawancara dengan

    pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan dalam skripsi ini.

    C. Teknik Pengum'ulan Data

    alam penulisan skripsi ini, terdapat dua teknik pengumpulan data

    yang digunakan, yaitu 4

    39

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    40/58

    " 'enelitian Kepustakaan )Library Research*

    &asaran penelitian kepustakaan ini terutama untuk mencari landasan

    teori dari objek kajian dengan cara 4

    a /empelajari buku-buku yang berhubungan langsung dengan objek dan

    materi skripsi iniA

    b /empelajari peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan

    kecelakaan lalu lintas.

    6 'enelitian Lapangan )ield Research*

    alam penelitian ini penulis langsung ke lapangan guna mencari dan

    mengumpulkan data yang dibutuhkan dan melakukan wawancara dengan

    pihak-pihak yang terkait dan berwenang dengan penulisan skripsi ini.

    D. Analisis Data

    ata yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data yang

    si(atnya kualitati(, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

    kualitati(. 'roses pengolahan data yang diperoleh adalah setelah data

    tersebut dikumpul dan dipandang cukup, kemudian data tersebut diolah dan

    dianalisis secara dedukti( yaitu dengan berlandaskan kepada dasar-dasar 

    pengetahuan umum kemudian meneliti persoalan-persoalan yang bersi(at

    khusus. 0erdasarkan hasil penelitian, maka ditarik suatu kesimpulan yang

    merupakan hasil penelitian.

    40

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    41/58

    BAB I,

    PEMBAHA!AN

    41

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    42/58

    A. Data Laka Lantas Tahun #--/#-00 !atuan Lalu Lintas P"lrse

    Mar"s

     2ngka kecelakaan lalu lintas di Indonesia terbilang masih

    sangat tinggi. 0erdasarkan data Laka Lantas &atuan Lalu Lintas /aros,

    kecelakaan lalu lintas dari tahun 6::D-6:"" mencapai %DC kasus. Faktor

    pelanggaran yang dilakukan pengemudi masih menjadi faktor utama

    pemicu terjadinya kecelakaan. Untuk itu petugas kepolisian terus

    melakukan kegiatan penegakan hukum lalu lintas secara selektif 

    prioritas guna mewujudkan situasi keamanan, keselamatan,

    ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

    Ta(el I

    umlah Laka Lantas

    umlah Laka

    Lantas

    Thn

    #--

    Thn

    #--1

    Thn

    #--2

    Thn

    #-0-

    Thn

    #-00

    umla

    humlah

    kejadian

    %: %D ED E< 6## %DC

    Korban / %: %E C6 D: E:

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    43/58

    ari tabel di atas terlihat jumlah kejadian laka lantas mencapai

    %DC kasus. ?alaupun di tahun 6:": mengalami penurunan, akan tetapi

    masih korban akibat laka lantas tidak sedikit dn bahkan tahun 6:""

    mengalami kenaikan jumlah kasus yang sangat signi(ikan.

    Ta(el II

    Pr"3esi Pelaku Laka Lantas

    Pr"3esi Pelaku

    Laka Lantas

    Thn

    #--

    Thn

    #--1

    Thn

    #--2

    Thn

    #-0-

    Thn

    #-00

    umlah

    'N& < < " " "< 6"

    !NI : < " : < D

    'BLRI 6 : " 6 % ":

    Karyawan

    &wasta

    # "" 6% "D ":6 "C$

    'elajar < $ C ""

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    44/58

    Usia Pelaku

    Laka Lantas

    Thn

    #--

    Thn

    #--1

    Thn

    #--2

    Thn

    #-0-

    Thn

    #-00

    umlah

    :%-"% !ahun : 6 6 6 ": "C"C-6% !ahun "< E 6" "% %$ """

    6C-

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    45/58

    penurunan, namun tidak terlalu mempengaruhi jumlah pelaku )laki-laki*.

    0ahkan di tahun 6:"" mencapai 6$< orang

    ari kesepuluh table di atas yang diambil dari data satuan laka

    lantas Kab. /aros, penulis menyimpulkan bahwa dari !ahun 6::D-6:""

    kecelakaan di Kab. /aros terjadi %DC kasus. i mana tiap tahunnya

    mengalami kenaikan dan kebanyakan korbannya mengalami luka

    ringan. /enurut K2&2! L2N!2& 'BLR=& /aros 2K' /uh. Imbar 

    0akri, &.'d, &h, /1, kecelakaan yang terjadi di Kab. /aros kebanyakan

    dialami oleh Karyawan &wasta yang mencapai "C$ kasus . 'ada

    umumnya mereka tidak tertib atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.

    Itu di karenakan mereka mengejar waktu untuk masuk kantor )telat

    masuk kantor*. i samping itu juga, (aktor jalan pula yang

    mempengaruhi terjadi kecelakaan lalu lintas di Kab. /aros. i mana

    banyak jalan yang rusak )lubang atau bergelombang* dan tikungan-

    tikungan tajam. /enurut K2&2! L2N!2& Kab. /aros untuk

    meminimalisir terjadinya kecelakaan ataupun dampak dari kecelakaan,

    ada baiknya pengemudi memperhatikan hal-hal sebagai berikut berikut 4

    0. 'enggunaan seat belt )sabuk pengaman4

    45

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    46/58

    1asil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap kecelakaan

    terbukti dengan digunakannya sabuk pengaman dapat mengurangi

    resiko kematian sebanyak 67< dan mengurangi resiko luka atau cedera

    ang serius.

    #. /aintenance )pemeliharaan*

    Rancangan dan pemeliharaan kendaraan yang baik, misalnya

    rem yang baik dan suspensi yang dapat dikendalikan dalam keadaaan

    darurat sehingga akan lebih siap untuk menghindari tabrakan.

    0eberapa skema pemeriksaan kendaraan wajib meliputi tes untuk

    beberapa aspek kelayakan jalan, seperti tes /B! Inggris atau erman

    dengan inspeksi !UJ. Rancangan kendaraan juga telah berkembang

    untuk meningkatkan perlindungan setelah tumbukan, baik untuk

    penumpang kendaraan dan bagi mereka di luar kendaraan.

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    47/58

    - Kecepatan rendah batas yang ketat diberlakukan, kemungkinan oleh

    kamera.

    $. 'eraturan 'engguna alan

    Keamanan dapat ditingkatkan dengan metode yang mendorong

    perilaku aman, atau mengurangi kemungkinan kesalahan drier atau

    pengendara. 0eberapa di antaranya4

    - ?ajib pelatihan dan peri3inan bagi pengendara

    - 'embatasan mengemudi sambil mabuk atau terganggu oleh obat-

    obatan.

    - 'embatasan penggunaan telepon selular sewaktu beraktiitas.

    - 2suransi wajib untuk memberikan kompensasi korban.

    - 'embatasan jam pengemudi kendaraan komersial

    - 'enegakan hukum lalulintas, termasuk kamera menjalankan lampu

    merah

    - &ebuah jam malam yang dikenakan pada pembalap muda untuk

    mencegah mereka mengemudi di malam hari.

    - &eorang superisor berpengalaman untuk pendamping pengemudi

    yang kurang berpengalaman.

    - 'embatasan kendaraan )misalnya membatasi akses ke kendaraan

    kinerja tinggi*.

    47

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    48/58

    B. )akt"r/3akt"r *ang men*e(a(kan terja&in*a ke$elakaan lalu lintas

    &i Ka(u'aten Mar"s.ari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan K2&2! L2N!2&

    'BLR=& /aros 2K' /uh. Imbar 0akri, &.'d, &1, /1, bahwa (aktor 

    yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah sebagai

    berikut 4". aktor /anusia

    Ta(el I

    Laka Lantas )akt"r Manusia5Pengemu&i

    Laka Lantas )akt"r

    Manusia5Pengemu&

    i

    Thn

    #--

    Thn

    #--1

    Thn

    #--2

    Thn

    #-0-

    Thn

    #-00

    umlah

    Lengah C $ : : : ":

    Lelah : : " < < D

    /engantuk 6 < 6 < D "D

    &akit : : : : : :

    !idak tertib 6E

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    49/58

    aktor manusia adalah kecelakaan yang diakibatkan oleh

    kelalaian pengendara itu sendiri. 'engendara yang tidak memiliki &I/,

    ketergangguan kondisi mental, di bawah pengaruh obat-obatan dan

    menggunakan handphone yang nekat membawa kendaraan di jalanan

    umum dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas terhadap

    pengendara lain maupun dirinya sendiri. ;ontohnya 4 'engendara

    asyik menggunakan ponsel, menulis &/& atau 00/ saat sambil

    berkendara. 1al ini sudah jelas sangat mengganggu terhadap

    konsenterasi dalam mengemudikan kendaraan, dan rasanya tidak

    perlu dijelaskan bahayanya, namun masih banyak pengendara yang

    nekat melakukannya.

    6. aktor KendaraanTa(el II

    Laka Lantas )akt"r Ken&araan

    Laka Lantas

    )akt"r Ken&araan

    Thn

    #--

    Thn

    #--1

    Thn

    #--2

    Thn

    #-0-

    Thn

    #-00

    umla

    h

    Rem tdk ber(ungsi : : 6 : " <

    Kemudi kurang

    baik

    : : : : : :

    0an kurang baik : : : : : :

     2s muka pecah : : : : : :

     2s belakang

    pecahbelakang

    : : : : " "

    Lampu depan tdkber(ungsi

    : : : : : :

    Lampu belakang

    tdk ber(ungsi

    : : : : : :

    'enerangan

    kurang baik

    : : : : : :

    49

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    50/58

    Lampu

    menyilaukan

    kendaran lain

    : : : : : :

    umlah : : 6 : 6 $&umber ata 4 &atuan Lalu Lintas 'olres /aros

    !abel diatas menunjukkan laka lantas yang diakibatkan oleh

    (aktor kendaraan. 2kan tetapi tidak terlalu banyak laka lantas yang

    diakibatkan oleh kendaraan.

    aktor kendaraan adalah kecelakaan yang diakibatkan karena

    tidak terkendalinya kendaraan yang disebabkan oleh gangguan teknis.

    ;ontohnya 4 0an yang sudah aus )gundul* tidak diganti dimana daya

    kelenturannya sudah sangat kurang dan sangat mudah retak bahkan

    meledak saat menghantam batu atau lubang. 0atang as roda yang

    sudah tua dan tidak layak pakai mendadak patah saat di tengah jalan

    tol yang di belakangnya melaju kendaraan di atas C: km7jam.

    < aktor alan

    Ta(el III

    Laka Lantas )akt"r alan

    Laka Lantas

    )akt"r alan

    Thn

    #--

    Thn

    #--1

    Thn

    #--2

    Thn

    #-0-

    Thn

    #-00

    umlah

    Rusak " < : < % "6

    Lubang : < " 6 6 E

    'andangan

    terhalang

    : " : : : "

    Licin 6 : : : : 6

    !idak berlampu " : : : : "

    50

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    51/58

    !idak ada marka : : : : : :

    !idak ada rambu : : : : : :

    /arka rusak : : : : : :Rambu rusak : : : : : :

    !ikungan tajam < < C < "D

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    52/58

    !abel diatas menunjukkan (aktor laka antas yang di akibatkan

    oleh alam. Namun dari !21UN 6::D-6:"" tidak ada kasus laka lantas

    yang diakibatkan oleh (aktor alam.

    aktor alam. ;ontohnya 4 2ngin kencang yang merobohkan

    pohon, banjir yang menutupi lubang besar di tengah jalan sehingga

     jalannya kelihatan rata, karena longsor, disambar petir.

    C. U'a*a 'enanggulangan ke$elakaan lalu lintas &i Ka(u'aten

    Mar"s./engingat seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas, maka dari itu

     jika ingin menanggulangi kecelakaan lalu lintas secara komprehensi( 

    sehingga dapat mengantisipasi (aktor-(aktor kontributi( terhadap

    masalah kecelakaan lalu lintas secara tuntas, diperlukan suatu upaya

    penanggulangan yang mencakup perekayasaan prasarana dan sarana

    lalu lintas )engineering *, pembinaan unsur pemakai jalan )education*,

    serta rekayasa dalam bidang hukum atau pengaturannya termasuk

    penegakan hukumnya )en!orcement *.

    ari hasil wawancara penulis dengan K2&2! L2N!2& 'BLR=&

    /aros 2K' /uh. Imbar 0akri, &.'d, &1, /1, upaya yang telah

    dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menanggulangi kecelakaan lalu

    lintas adalah sebagai berikut4

    52

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    53/58

    ". Upaya pre-emti( )penangkalan*, upaya pre-emti( sebagai upaya

    penangkal di dalam menanggulangi kecelakaan lalu lintas, pada

    dasarnya meliputi perekayasaan berbagai bidang yang berkaitan

    dengan masalah transportasi, sehingga dapat mengeliminir secara

    dini dampak-dampak yang mungkin akan timbul.Upaya pre-emti( dalam menanggulangi kecelakaan lalu lintas

    dapat diterapkan melalui tindakan terpadu di dalam4a. 'engaturan pengembangan sepanjang sisi jalanA

    b. 'erencanaan tata guna lahan yang meminimumkan

    kon(liks antara lalu lintas dengan pejalan kaki dan

    mengurangi kebutuhan melakukan perjalananAc. 'erencanaan pengembangan transportasiAd. 'embudayaan disiplin berlalu lintas.

    6. Upaya preenti( )pencegahan*, diarahkan untuk mengamankan

    kondisi yang potensial terhadap terjadinya kecelakaan.Upaya preenti( adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk

    mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, yang dalam bentuk

    konkritnya berupa kegiatan-kegiatan pengaturan lalu lintas,

    penjagaan tempat-tempat rawan, patroli dan pengawalan.

    /engingat bahwa kecelakaan lalu lintas terjadi karena (aktor 

    manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan secara simultan maka

    upaya-upaya pencagahannya pun dapat ditujukan kepada

    pengaturan komponen-kompenen lalu lintas serta sistem lalu

    lintasnya.

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    54/58

    Upaya represi( pada hakikatnya dalam rangka melindungi

    kecelakaan lalu lintas merupakan upaya akhir yang biasanya

    disertai dengan upaya penerapan paksa. !indakan represi( 

    dilakukan terhadap setiap jenis pelanggaran lalu lintas atau dalam

    bentuk pelanggaran kasus kecelakaan lalu lintas.'enegakan hukum lalu lintas sebagai bentuk kegiatan

    upaya represi( dilakukan terhadap setiap pemakai jalan yang

    melanggar hukum lalu lintas dan angkutan jalan, apabila dengan

    tindakan edukati( yang dilakukan dengan upaya pre-emti( dan

    pre(enti( tidak dapat menanggulangi masalahnya.'enegakan hukum yang dilakukan secara e(ekti( dan

    intensi(, pada hakekatnya bukan semata-mata ditujukan untuk

    memberikan pelajaran secara paksa atau untuk menghukum

    kepada setiap pelanggar yang tertindak, namun juga dimaksudkan

    untuk menimbulkan kejerahan bagi yang bersangkutan agar tidak

    mengulangi perbuatan lagi. engan demikian setiap penindakan

    represi( juga mengandung unsur preenti(. &ehubungan dengan

    upaya represi( ini, perlu disadari bersama bahwa keberhasilan

    upaya penanggulangan keselamatan lalu lintas melalui penindakan

    tidak dapat bertumpuh hanya pada keakti(an aparat penegak

    hukum saja, melainkan harus diperhatikan pula (aktor-(aktor 

    lainnya seperti pemakai jalan yang disiplin dan mentaati semua

    peraturan yang berlaku yang sangat berpengaruh terhadap

    54

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    55/58

    keberhasilan penegak hukum. isamping kualitas para aparatnya,

    penegak hukum hanya akan e(ekti( bila didukung oleh (aktor-(aktor 

    lainnya, seperti perlengkapan sarana untuk menegakkan hukum,

    e(ekti(itas hukumnya sendiri serta tingkat kesadaran masyarakat.

    BAB ,

    PENUTUP

    D. Kesim'ulan". aktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas

    adalah sebagai berikut4a. aktor manusiaAb. aktor kendaraanAc. aktor jalanAd. aktor alam.

    55

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    56/58

    6. Upaya penanggulangan kecelakaan adalah

    sebagai berikut4a. Upaya pre-emti( )penangkalan*, diarahkan untuk mengeliminir 

    dampak-dampak negati( yang mungkin akan timbulAb. Upaya preenti( )pencegahan*, diarahkan untuk mengamankan

    kondisi yang potensial terhadap terjadinya kecelakaanAc. Upaya represi( )penanggulangan*, berupa penindakan terhadap

    setiap bentuk pelanggaran kasus kecelakaan lalu lintas.E. !aran

    ". iharapkan kepada pengendara agar meningkatkan pengetahuan dan

    kesadaran untuk mematuhi peraturan lalu lintas di jalan serta berhati-

    hati pada saat mengendarai kendaraan agar tidak terjadi kecelakaan

    lalu lintas.6. 'enanggulangan kecelakaan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab

    pemerintah dan aparat hukum namun juga merupakan tanggung

     jawab seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu masyarakat diharapkan

    lebih berperan akti( dalam mambantu pemerintah dan aparat hukum

    untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas.

    56

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    57/58

    DA)TAR PU!TAKA

     2.& .2lam , 6:":, *engantar +riminologi 8ukum. /akassar.

     2bdoel jamali, R., 6::D. 'engantar 1ukum Indonesia. akarta.'!.Rajagra(indo 'ersada.

     2chmad &. &oema i 'rdja.,Rd., "#DD. 'okok-'okok 1ukum 2cara'idana.0andung.

     2ndi Mainal 2bidin arid, "##%, 8ukum *idana 1. &inar +ra(ika. akarta.

    /ahrus 2li, 6:"". asar-asar 1ukum 'idana.akarta.&inar +ra(ika

    &oesilo R, "#EE, +itab undang3undang 8ukum *idana serta +omentar3+omentarnya, Lengkap *asal Demi *asal . 'olitea. 0ogor.

    &ahetapy .=, "##6, +riminologi uatu *engantar . '!. ;itra 2ditya. 0andung.

    !eguh 'rasetyo, 6:":. 1ukum 'idana.akarta.'!. Rajagra(indo 'ersada

    !ongat, 6::#. 1ukum 'idana Indonesia./alang

    !opo &antoso, =a 2chjani Mul(a, 6::", +riminolog i. '!.Raja +ra(indo'ersada. akarta.

    57

  • 8/20/2019 BAB I-Daftar Pustaka (1)

    58/58

    Undang-Undang

    Kitab Undang-Undang 1ukum 'idana

    Undang-Undang Lalu Lintas No. 66 !ahun 6::#