bab 5 b5 konfigurasi elektron dalam atom

Upload: viara-el-via

Post on 15-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    1/13

    Konfigurasi Elektron Dalam Atom 51

    BAB 5

    Konfigurasi Elektron Dalam AtomAtom dengan lebih dari satu elektron akan memberikan persamaan Schrdingeryang rumit, karena setiap elektron tidak hanya mendapat gaya tarik dari inti atomsaja melainkan juga mendapat gaya tolak dari elektron-elektron yang lain. Kita akan

    mencoba melihat persamaan yang masih bisa disederhanakan dengan pengabaian-pengabaian tertentu, yaitu atom dengan dua elektron. Setelah itu kita akan langsung

    mempelajari konfigurasi elektron dalam atom.

    Marcelo Alonso dan J.D. Finn, dan juga Daniel D. Pollock, membahas konfigurasielektrn dalam atom ini dengan cukup rinci. [1.3]. Dalam pembahasan berikut inikita akan menyertakan pula pemahaman mengenai orbital serta grup-grup unsuryang merupakan pelajaran kimia tingkat awal. Kita akan melihat pula pengertian

    mengenai energi ionisasi serta afinitas elektron unsur-unsur.

    5.1. Atom Dengan Dua Elektron

    Energi potensial dari keseluruhan atom dapat dinyatakan dengan

    +

    =

    elektronpasangansemua ij

    elektronsemua

    r

    e

    r

    ZerV

    0

    2

    0

    2

    44)( (5.1)

    Suku kedua (5.1) selalu berubah karena posisi setiap elektron berubah setiap saat..Oleh karena itu kita tidak dapat mengetahui potensial dari setiap dan tidak dapat

    menghitung energi masing-masing elektron secara terpisah melainkan hanya bisamelihat potensial atom secara keseluruhan. Persoalan atom dengan banyak elektrontidak dapat dipecahkan secara eksak.

    Kita akan mengambil contoh atom dengan dua elektrton. Misalkan r1 dan r2berturut-turut adalah jarak ke inti atom dari elektron pertama dan elektron ke-dua, sedangkan

    r12adalah jarak antara elektron pertama dan elektron ke-dua. Dengan dua elektronini persamaan (5.1) menjadi

    120

    2

    20

    2

    10

    2

    444)(

    r

    e

    r

    Ze

    r

    ZerV

    +

    = (5.2)

    Pemecahan persamaan hanya dapat dipecahkan secara pendekatan. Sebagaipendekatan pertama kita mengabaikan adanya interaksi antara kedua elektron; ini

    berarti suku ke-3 ruas kanan (5.2) diabaikan. Dengan cara ini setiap elektron dapatdi perlakukan seperti elektron pada atom yang hanya memiliki satu elektron.

    Menggunakan relasi (4.11), dengan Z = 2, energi elektron menjadi

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    2/13

    52 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material

    eV4,546,13432

    220

    2

    42

    ==

    =h

    emZE

    5.2. Konfigurasi Elektron Dalam Atom Netral

    Dalam melihat konfigurasi elektron dalam atom, pertama-tama kita perlu melihat

    kombinasi yang mungkin dari bilangan kuantum ml dan msuntuk setiap nilai darimomentum sudut l. Untuk setiap nilai lterdapat 2l+ 1 nilai mldan setiap pasangan ldan mldapat mengakomodasi dua elektron masing-masing dengan ms= + dan ms

    = . Dengan mengikuti prinsip Pauli, maka jumlah maksimum elektron yang bisaterakomodasi pada status nladalah 2(2l + 1) seperti terlihat pada Tabel-5.1.

    Tabel-5.1. Status Momentum Sudut dan Jumlah Elektron Maksimum

    Status momentum sudut s p d f g

    Jumlah maksimumelektron

    2 6 10 14 18

    Sebagaimana telah kita pelajari, setiap tingkat energi yang ditentukan oleh n,

    terdapat nmomentum sudut yang memiliki energi yang sama, dengan nilai l mulaidari l= 0 sampai l = (n 1). Tabel-5.2 menunjukkan jumlah elektron maksimum

    untuk setiap tingkat energi dan jumlah elektron yang dapat diakomodasi oleh sebuahatom sampai tingkat energi ke-n.

    Tabel-5.2. Kandungan Elektron.

    kandungan elektron setiapstatus momentum suduttingkat

    energin s p d f

    Jumlahelektron

    tiaptingkat

    n

    Jumlahelektron

    s/dtingkat

    n

    1 2 2 2

    2 2 6 8 103 2 6 10 18 28

    4 2 6 10 14 32 60

    Kita telah melihat jumlah elektron maksimum untuk setiap tingkat energi. Namun bagaimanakah pengisian elektron di setiap tingkat energi tersebut? Kita akanmelihat lebih dahulu atom netral.

    Orbital. Aplikasi persamaan Schrdinger memberikan pengertian kemungkinankeberadaan elektron di sekitar inti atom. Jadi kita tidak mengetahui dengan pasti di

    mana elektron berada. Kita katakan bahwa elektron berada dalam satu orbitaltertentu. Pengertian orbital elektronberbeda dengan orbitplanet. Kita ambil contohatom H (hidrogen), yang memiliki satu elektron yang berada pada orbital-nya di

    sekeliling inti. Kita tidak bisa menggambarkan orbitalini secara tajam sebagaimanakita menggambarkan orbit bumi. Orbital electron lebih merupakan daerah atau

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    3/13

    Konfigurasi Elektron Dalam Atom 53

    ruangan di sekitar inti, di mana electron mungkin berada. Posisi electron tidaklahpasti, akan tetapi ia berada dalam daerah yang kita sebut orbital tersebut.

    Gb.5.1. memperlihatkan salah satu orbital yangdisebut orbital 1s, yaitu orbital yang paling dekatdengan inti atom. Ruang yang diberi titik-titikadalah ruang di mana elektron mungkin berada.

    Makin rapat digambarkan titik-titik tersebut,makin besar kemungkinan elektron ditemukan didaerah itu. Dengan gambaran ini, orbital disebut

    pula awan electron (electron cloud).

    Orbital 1s memiliki simetri bola, yang diperlihatkan pada Gb.5.1. secara dua

    dimensi. Selain orbital 1s, terdapat pula orbital 2s, 3s, dan seterusnya, dan merekajuga memiliki simetri bola. Orbital 1sadalah yang paling dekat dengan inti. Orbital2slebih jauh dari inti dibandingkan dengan 1s. Orbital 3slebih jauh lagi dari 2s, danseterusnya. Gb.5.2. menggambarkan situasi tersebut.

    Gb. 5.2. Orbital 1s dan 2s

    Angka-angka di depan hurufsmenunjukkan tingkat energi (n= 1, 2, 3, dst), sedanghuruf situ sendiri adalah nama dari obital, sesuai dengan status momentum sudut.Jadi 1sadalah orbitalspada tingkat energi yang pertama dan ini adalah satu-satunya

    orbital yang ada di tingkat energi yang pertama ini. Selanjutnya, 2sadalah orbitalspada tingkat energi yang kedua, namun ia bukan satu-satunya orbital; di tingkat

    energi yang kedua ini ada orbital lain yang disebut orbital p. Berikutnya, 3sadalahorbital s pada tingkat energi yang ketiga dan selain orbital s, pada tingkat energi

    ketiga ini ada orbital p dan orbital d. Jika orbital s memiliki simetri bola, tidakdemikian halnya dengan orbital p; orbital ini agak sulit untuk digambarkan.Walaupun demikian akan kita lihat pada saatnya nanti.

    Setiap orbital s hanya dapat dihuni oleh dua electron dan kedua electron harusberkarakter berbeda, yaitu mereka harus memiliki spin yang berlawanan. Dengandemikian maka atom H (hidrogen) yang hanya memiliki satu elektron, elektron ituakan menempati orbital 1s. Atom He (helium) memiliki dua elektron dan keduanya

    berada di orbital yang sama yaitu 1s, karena mereka memiliki spin yang berlawanan.

    Atom Li (lithium) memiliki 3 elektron. Dua elektron menempati orbital 1s dankarena 1s adalah satu-satunya orbital di tingkat energi yang pertama ini, maka

    elektron yang ketiga harus menempati orbital di tingkat energi yang kedua, yaitu 2s.

    inti atom 1s

    2s

    inti atom

    Gb.5.1. Orbital 1s

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    4/13

    54 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material

    Atom Be (berilium) memiliki 4 elektron. Dua elektron akan menempati orbital 1s,dua elektron lagi menempati 2s. Dengan demikian maka orbital 1s dan 2s penuh

    terisi elektron.

    Atom B (boron) memiliki 5 elektron. Dua elektron menempati 1s, dua elektronmenempati 2s. Elektron kelima masih bisa berada pada tingkat energi yang kedua

    karena di tingkat energi ini masih tersedia orbital p. Jadi pada atom B, dua elektrondi 1s, dua elektron di 2s, dan satu elektron di 2p. Tidak seperti orbitalsyang simetri

    bola, orbital p memiliki simetri mengerucut pada tiga arah yang tegak lurus satusama lain yang biasanya di beri tanda arah x, y, z.

    Gb.5.3. memperlihatkan posisi orbital 2pyang memiliki tiga arah yang biasa disebutpx,py, danpz. Masing-masing arah orbital ini mampu menampung dua elektron. Jadiuntuk keseluruhan orbital p, ada enam elektron yang bisa ditampung. Oleh karena

    itu tingkat energi yang kedua dapat menampung delapan elektron, dua di 2s danenam di 2p.

    Atom C (karbon) memiliki 6 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan dua di 2p.

    Atom N (nitrogen) memiliki 7 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan tiga di 2p.

    Atom O (oksigen) memiliki 8 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan empat di 2p.

    Atom F (fluor) memiliki 9 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan lima di 2p.

    Atom Ne (neon) memiliki 10 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan enam di 2p. Sampaidengan atom Ne ini, tingkat energi yang kedua terisi penuh karena di sini ada orbital2s dan 2p, dan dua-duanya terisi penuh. Oleh karena itu untuk atom berikutnya,

    yaitu Na (natrium) yang memiliki 11 elektron, elektron yang ke-11 harus menempatitingkat energi yang lebih tinggi, yaitu tingkat energi ketiga, orbital 3s.

    Di tingkat energi yang ketiga, terdapat tiga macam orbital yaitu 3s, 3p, dan 3d.Elektron ke-11 atom Na mengisi 3s. Elektron ke-12 atom Mg (magnesium) mengisi

    3s, sehingga 3smenjadi penuh. Elektron ke-13 atom Al (alluminium) mulai mengisi

    y

    z

    x

    Gb.5.3. Orbital 2p.

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    5/13

    Konfigurasi Elektron Dalam Atom 55

    3p. Demikian seterusnya atom-atom berikutnya mengisi elektron di 3p sampaiorbital ini penuh, yang terjadi pada atom Ar (argon); total elektron atom Ar adalah

    18, dua di 1s, dua di 2s, enam di 2p, dua di 3s, enam di 3p. Atom-atom yangberikutnya akan kita lihat kemudian.

    Penulisan Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur. Dengan urutan pengisian orbital

    elektron seperti diuraikan di atas, dituliskan konfigurasi (susunan) elektron padaunsur-unsur dengan aturan sebagai berikut:

    Dengan demikian maka kita tuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur sebagai:

    H: 1s1;He: 1s2

    Li: 1s2

    2s1

    ;Be: 1s

    22s2;

    B: 1s22s22p1;

    C: 1s22s22p2;N: 1s22s22p3;

    O: 1s22s

    22p

    4;

    F: 1s22s

    22p5;

    Ne: 1s22s22p6.........dst

    5.3. Diagram Tingkat Energi

    Telah disebutkan di atas bahwa angka didepan huruf menunjukkan tingkat energi.

    Secara skematis tingkat energi tersebut diperlihatkan pada diagram Gb.5.4. berikut.

    Gb.5.4. Diagram tingkat energi (tanpa skala)

    Tingkat energi pertama adalah yang paling rendah; diatasnya, berturut-turut tingkatkedua, ketiga dan seterusnya. Orbital digambarkan dengan kotak-kotak. Perhatikan

    ene

    rg

    i

    1s

    2s

    3s

    4s4p

    3p

    3d

    2p

    jumlah elektron

    dalam orbital1S

    macam orbital

    (status)

    tingkat energi

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    6/13

    56 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material

    bahwa di tingkat pertama hanya ada orbital 1s; di tingkat kedua ada 2sdan 2p; ditingkat ketiga 3s, 3p, dan 3d; di tingkat keempat 4s, 4p, 4d, 4f (4d dan 4f tak

    tergambar). Orbitalp(2p, 3p, 4p) memiliki tiga kotak yang menunjukkanpx,py,pz,dan masing-masing kotak bisa diisi oleh 2 elektron dengan spin yang berlawanan.Dengan demikian tergambarkan bahwa orbital p mampu menampung 6 elektron.

    Orbital d digambarkan dengan lima kotak dan setiap kotak juga bisa menampung 2

    elektron. Dengan demikian orbital dmampu menampung 10 elektron

    Perhatikan pula bahwa di suatu tingkat energi tertentu, orbital sselalu sedikit lebihrendah dari orbitalp. Oleh karena itu terdapat kecenderungan bahwa orbital sakanterisi elektron terlebih dulu sebelum pengisian elektron meningkat ke orbital p.Keganjilan terjadi pada perubahan tingkat energi ketiga ke tingkat keempat; tingkatenergi 4slebih rendah dari 3d. Hal ini terlihat pada perubahan konfigurasi dari Ar

    (argon) ke K (kalium).

    Ar: 1s22s22p63s23p6

    K: 1s22s22p63s23p6 4s1(bukan 3d1)

    Ca: 1s22s22p63s23p6 4s2(bukan 3d2)

    Sc: 1s22s22p63s23p63d14s2(orbital 3dbaru mulai terisi setelah 4spenuh)

    Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 (dan unsur selanjutnya pengisian 3d sampaipenuh)

    Pada diagram tingkat energi Gb.5.4., orbital digambarkan dengan kotak-kotak.Orbitalpmisalnya, digambarkan dengan 3 kotak mewakili orbitalpx,py,pz. Jika kitagambarkan pengisian elektron pada orbitalnya menggunakan kotak-kotak, akanterlihat sebagai berikut:

    H: pengisian 1s;

    He: pemenuhan 1s;

    Li: pengisian 2s;

    Be: pemenuhan 2s;

    B: pengisian 2pxdengan 1 elektron;

    C: pengisian 2pydengan 1 elektron;

    N: pengisian 2pzdengan 1 elektron;

    O: pemenuhan 2px;

    F:

    pemenuhan 2py;

    Ne: pemenuhan 2pz.

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    7/13

    Konfigurasi Elektron Dalam Atom 57

    Perhatikan bahwa pada atom He, orbital 1s terisi penuh. Pada atom Li, orbital 2smulai terisi dan menjadi penuh pada Be. Pada atom B orbital 2pxmulai terisi dengan

    satu elektron; berikutnya pada atom C orbital 2pyterisi satu elektron, dan kemudianpada atom N 2pzterisi satu elektron. Baru kemudian pada atom O orbital 2pxterisikembali dan penuh. Seterusnya pada atom F 2py terisi penuh, dan kemudian pada

    atom Ne 2pzterisi penuh.

    Pada atom B, C, dan N terjadi pengisian satu elektron pada orbital 2px, 2py, 2pz.

    Pada atom B, pengisian satu elektron tersebut adalah normal karena seharusnyamemang demikian. Akan tetapi pada C bukan 2pxyang terisi untuk menjadi penuhmelainkan 2py yang terisi dengan satu elektron. Demikian pula pada N, 2pz terisisatu elektron. Hal ini terjadi karena pada konfigurasi demikianlah gaya tolak antarelektron dalam orbital p menjadi minimal. Jadi apabila tersedia orbital dengan

    tingkat energi yang sama, seperti px, py, pz , pengisian dengan satu elektron akanterjadi sejauh mungkin (dalam hal ini 3 kali pengisian satu elektron) baru kemudiankembali untuk terjadinya pengisian penuh. Hal yang sama terjadi pada pengisianorbital d.

    Pada orbital d, terjadi pengisian satu elektron sebanyak lima kali, baru kemudian

    kembali dari awal untuk terjadinya pengisian penuh. Perhatikan contoh berikut.

    4d3:

    4d5:

    4d8:

    Dengan penggambaran dalam kotak, pengisian elektron pada orbitalnya terlihatlebih cermat. Namun dalam penulisan konfigurasi unsur, kita akan tetapmenggunakan cara penulisan ringkas yang telah kita pelajari, misalnya N: 1s22s2

    2p3 dan O: 1s

    2 2s

    2 2p

    4; isian orbital p tidak dirinci dalam tiga orbital namun kita

    harus mengerti akan hal ini. Tabel 5.2. di akhir bab ini memuat konfigurasi elektron

    unsur-unsur.

    5.4. Blok-Blok Unsur.

    Tabel 5.1. adalah Tabel Periodik yang dibuat hanya sampai dengan perioda ke-4(tingkat energi keempat). Kita lihat pada tabel ini beberapa hal sebagai berikut:

    Unsur di grup-1 dalam tabel periodik memiliki elektron terluar ns1dan unsur grup-2

    memiliki elektron terluar ns2. Unsur-unsur di kedua grup ini disebut unsur blok s(pengisian elektron di orbitals). Semua unsur di grup-3 sampai gas mulia memiliki

    elektron terluar di orbitalp(kecuali He); mereka disebut sebagai unsur-unsur blokp(pengisian elektron di orbitalp).

    Unsur blok dadalah unsur yang pengisian elektron-elektron terakhirnya terjadi di

    orbital d. Unsur pertama blok ddi perioda-3 adalah Sc (scandium) dan yang terakhiradalah Zn (seng). Perhatikan bahwa ada dua unsur yang menyimpang dari

    keteraturan, yaitu unsur Cr dan Cu. Elektron terakhir pada Cr mengatur posisi

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    8/13

    58 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material

    mereka sehingga terisi orbital 3d5 4s1dan bukan 3d4 4s2. Pada Cu terjadi 3d10 4s1bukan 3d94s2.

    Dalam seri blok d terdapat kelompok unsur yang disebut sebagai unsur transisi;unsur-unsur transisi didefinisikan sebagai unsur yang memiliki orbital dyang terisi

    sebagian. Zn (anggota blok d paling kanan) tidak termasuk unsur transisi karena

    memiliki orbital dyang terisi penuh (3d

    10

    ).Unsur-unsur di perioda-5 (tingkat energi ke-lima), yang memiliki urutan pengisian

    elektron lebih rumit, belum akan dibicarakan di sini. Jadi dalam mengambil contoh-contoh unsur-unsur kita membatasi diri sampai unsur dengan tingkat energi

    keempat.

    Tabel.5.1. Blok-Blok Unsur. [3].

    1

    H

    1s1

    2

    He

    1s2

    3

    Li

    [He]

    2s1

    4

    Be

    [He]

    2s2

    5

    B

    [He]

    2s2

    2p1

    6

    C

    [He]

    2s2

    2p2

    7

    N

    [He]

    2s2

    2p3

    8

    O

    [He]

    2s2

    2p4

    9

    F

    [He]

    2s2

    2p5

    10

    Ne

    [He]

    2s2

    2p6

    11

    Na

    [Ne]

    3s1

    12

    Mg

    [Ne]

    3s2

    13

    Al

    [Ne]

    3s2

    3p1

    14

    Si

    [Ne]

    3s2

    3p2

    15

    P

    [Ne]

    3s2

    3p3

    16

    S

    [Ne]

    3s2

    3p4

    17

    Cl

    [Ne]

    3s2

    3p5

    18

    Ar

    [Ne]

    3s2

    3p6

    19

    K

    [Ar]

    4s1

    20

    Ca

    [Ar]

    4s2

    21

    Sc

    [Ar]

    3d1

    4s2

    22

    Ti

    [Ar]

    3d2

    4s2

    23

    V

    [Ar]

    3d3

    4s2

    24

    Cr

    [Ar]

    3d5

    4s1

    25

    Mn

    [Ar]

    3d5

    4s2

    26

    Fe

    [Ar]

    3d6

    4s2

    27

    Co

    [Ar]

    3d7

    4s2

    28

    Ni

    [Ar]

    3d8

    4s2

    29

    Cu

    [Ar]

    3d10

    4s1

    30

    Zn

    [Ar]

    3d10

    4s2

    31

    Ga

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p1

    32

    Ge

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p2

    33

    As

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p3

    34

    Se

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p4

    35

    Br

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p5

    36

    Kr

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p6

    Blok s Blok d Blok p

    5.5. Ionisasi dan Energi Ionisasi

    Atom netral tersusun dari inti atom dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti

    atom; kenetralan atom terjadi karena jumlah proton yang berada di inti atom samadengan jumlah keseluruhan muatan elektron. Elektron yang mengelilingi inti atomterposisikan dalam orbital dengan tingkat-tingkat energi tertentu. Atom unsur bloks

    dan blok p, memiliki elektron terluar berturut-turut di orbital ns dan np. Elektronterluar inilah yang pada umumnya menentukan sifat-sifat unsur dalam bereaksi,

    karena mereka lebih longgar terikat ke inti dibandingkan dengan elektron-elektronyang berada pada tingkat energi yang lebih kecil (lebih dalam). Elektron yang lebih

    dalam ini lebih terikat pada inti dan kita sebut elektron inti.

    Pada atom netral, jumlah elektron (muatan negatif) sama dengan jumlah proton(muatan positif). Atom Na (natrium) memiliki sebelas proton dalam intinya,

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    9/13

    Konfigurasi Elektron Dalam Atom 59

    dikelilingi oleh sebelas elektron; atom Cl (Chlor) memiliki tujuhbelas proton dalamintinya dan dikelilingi oleh tujuhbelas elektron.

    Apabila atom netral kehilangan satu atau lebih elektronnya, jumlah proton akanmelebihi jumlah elektron, dan atom akan menjadi bermuatan positif, yang disebution positif. Atom Na yang kehilangan satu elektronnya, akan menjadi ion positif

    yang disebut juga kation, dituliskan dengan simbol Na

    +

    .Apabila atom netral menerima elektron dari luar, jumlah elektron yang ada di sekitar

    inti lebih besar dari jumlah proton, dan atom menjadi bermuatan negatif yangdisebut ion negatif, disebut juga anion. Atom Cl yang menerima elektron sehingga

    jumlah elektron yang mengelilingi intinya menjadi delapanbelas, menjadi ion negatif

    Cl.

    Untuk melepaskan elektron dari atom netralnya (induknya) diperlukan sejumlahenergi; energi yang diperlukan itu disebut energi ionisasi. Jika elektron yangdilepaskan itu adalah yang paling longgar terikat, energi ionisasi yang diperlukan

    disebut energi ionisasi pertama. Jika sudah terjadi ionisasi yang pertama, bisa sajaterjadi ionisasi yang kedua, yang memerlukan energi yang lebih besar.

    Energi ionisasi yang pertama didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untukmelepaskan elektron yang paling longgar terikat pada atom induk dari 1 mole atom

    netral dalam fasa gas agar terbentuk 1 mole ion bermuatan +1 dalam fasa gas.

    Dalam bentuk persamaan, definisi ini akan lebih mudah terlihat:

    ++++ ++++ eXX gasgas )()(

    Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melakukan perubahan ini setiap

    moledengan satuan kJ/mole.

    Dalam buku ini, satuan untuk menyatakan energi ionisasi adalah elektron-volt, yangmerupakan jumlah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu

    unsur guna membentuk ion positif bermuatan +1. Energi ionisasi dalam satuan eVdinamakan jugapotensial ionisasi.

    Potensial ionisasi didefinisikan sebagai energiyang diperlukan untuk melepaskan

    elektron yang paling lemah terikat pada atom. Pada atom dengan banyak elektron,pengertian ini sering disebut sebagaipotensial ionisasi yang pertama.

    Potensial ionisasi sampai perioda ke-empat terlihat pada Tabel.5.2., dalam satuanelektron-volt (eV). Perhatikan bahwa penambahan satu elektronshidrogen menjadihelium menyebabkan konfigurasi atom menjadi makin stabil; oleh karena itu

    potensial ionisasi meningkat dari 13,53 eV pada hidrogen menjadi 24,47 pada

    helium.

    Penambahan elektron 2s dari helium ke Lithium menyebabkan potensial ionisasimenurun drastis, karena satu elektron di 2s pada lithium jauh lebih mudah lepasdibandingkan pada helium. Namun penambahan satu elektron 2spada lithium akanmembuat berilium lebih stabil dibanding lithium sehingga potensial ionisasi

    berilium lebih besar dari lithium.

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    10/13

    60 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material

    Penambahan satu elektron 2pdari berilium ke boron menyebabkan boron memilikipotensial ionisasi lebih rendah dari berilium karena elektron 2p pada boron lebih

    mudah lepas dari elektron 2s pada berilium. Dari boron sampai neon potensialionisasi selalu meningkat nilainya karena secara teratur terjadi penambahan satuelektron 2pyang menjadikan unsur makin stabil.

    Kita amati juga pada Tabel-5.2. bahwa makin besar nomer atom, energi ionisasiunsur pada golongan yang sama cenderung menurun. Akan tetapi energi ionisasi

    setiap blok unsur cenderung meningkat jika kita bergerak dari kiri ke kanan, sepertiterlihat pada Gb.5.5.

    Tabel 5.2. Energi Ionisasi [eV]. [3]

    1

    H

    13,59

    2

    He

    24,58

    3

    Li

    5,39

    4

    Be

    9,32

    5

    B

    8,29

    6

    C

    11,26

    7

    N

    14,55

    8

    O

    13,61

    9

    F

    17,42

    10

    Ne

    21,56

    11

    Na5,14

    12

    Mg7,64

    13

    Al5,98

    14

    Si8,15

    15

    P10,48

    16

    S10,36

    17

    Cl13,01

    18

    Ar15,76

    19

    K

    4,34

    20

    Ca

    6,11

    21

    Sc

    6,54

    22

    Ti

    6,83

    23

    V

    6,74

    24

    Cr

    6,76

    25

    Mn

    7,43

    26

    Fe

    7,87

    27

    Co

    7,86

    28

    Ni

    7,63

    29

    Cu

    7,72

    30

    Zn

    9,39

    31

    Ga

    6,00

    32

    Ge

    7,88

    33

    As

    9,81

    34

    Se

    9,75

    35

    Br

    11,84

    36

    Kr

    13,99

    Ditinjau dari kiri ke kanan pada setiap tingkat energi, terlihat variasi energi ionisasicenderung meningkat, baik pada unsur blok s, blok p, maupun blok d. (Lihat pulaGb.5.5.)

    Gb.5.5. Variasi energi ionisasi

    Variasi energi ini terkait dengan struktur atom. Energi ionisasi merupakan ukuranbesar energi untuk melepaskan elektron dari atom induknya. Makin tinggi energi

    ionisasi berarti makin sulit pelepasan elektron tersebut, yang berarti pula bahwa

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    HHe

    Li

    Be B C N O F

    Ne

    Na

    Mg

    Al

    Si

    P SCl

    Ar KC

    aSc

    Ti VC

    rMnF

    eCo

    Ni

    Cu

    Zn

    Ga

    Ge

    As

    Se

    Br

    Kr

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 12 13 1 4 15 1 6 1 7 18 1 9 20 2 1 2 2 23 2 4 25 2 6 27 2 8 2 9 30 3 1 32 3 3 3 4 35 3 6

    Unsur

    Energiionisasi[eV]

    s

    p

    p

    d

    p

    ss

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    11/13

    Konfigurasi Elektron Dalam Atom 61

    atom makin stabil. Itulah sebabnya mengapa unsur-unsur mulia seperti He, Ne, Ar,dan Kr memiliki energi ionisasi paling tinggi dibandingkan unsur lain pada tingkat

    energi yang sama.

    5.6. Afinitas Elektron

    Kalau energi ionisasi terkait dengan pembentukan ion positif, maka afinitas elektron

    terkait dengan pembentukan ion negatif. Penggunaan pengertian afinitas elektronterbatas pada unsur grup 6 dan 7 dalam tabel periodik.

    Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan jika atom netral menerima satu

    elektron membentuk ion negatif bermuatan 1. Afinitas elektron dinyatakan denganbilangan negatif, yang berarti pelepasan energi. Jika kita berjalan dari atas ke bawahdi satu grup unsur, maka afinitas elektron makin kecil, kecuali unsur F.

    Afinitas elektron merupakan ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarikelektron, bergabung dengan unsur untuk membentuk ion negatif. Makin kuat gayatarik ini, berarti makin besar energi yang dilepaskan. Gaya tarik ini dipengaruhi oleh

    jumlah muatan inti atom, jarak orbital ke inti, dan screening (tabir elektron). Jika

    kita berjalan dari atas ke bawah di suatu grup unsur, jumlah proton inti atom akan

    bertambah. Namun ada pengaruh tabir elektron yang menyebabkan pengaruhmuatan inti yang dirasakan oleh elektron terluar tidak lebih dari +7. Kita ambil

    beberapa contoh.

    Inti atom F berrnuatan +9. Elektron yang datang akan memasuki tingkat energi

    terluar yaitu tingkat energi ke-2. Ia hanya akan merasakan pengaruh +7 dari intikarena ada tabir elektron di tingkat energi pertama yang memuat 2 elektron.

    Inti atom Cl bermuatan +17. Elektron yang akan bergabung, akan memasuki tingkatenergi terluar yaitu tingkat energi ke-3. Ia hanya akan merasakan pengaruh +7 dariinti karena ada tabir elektron di tingkat energi pertama dan ke-2 yang memuat 10elektron (dua di 1s, dua di 2s, enam di 2p).

    Di samping itu, makin tinggi tingkat energi, makin jauh pula jarak ke inti atom, dan

    makin berkurang pula pengaruh muatan inti atom.Kita coba bandingkan unsur grup-6 yang muatan intinya +6 dengan unsur grup-7

    yang mempunyai muatan inti +7. Tabir elektron di kedua grup ini sama. Oleh karenaitu elektron yang datang ke grup-6 menerima tarikan dari inti lebih kecildibandingkan dengan tarikan inti unsur grup-7. Hal ini mengakibatkan afinitas

    elektron unsur grup-6 lebih kecil dibandingkan dengan unsur grup-7.

    5.7. Ukuran Relatif Atom Dan Ion

    Kita akan mencoba mencari gambaran mengenai ukuran atom dengan mengukurjari-jari atom. Atom tidak memiliki jari-jari tertentu yang tetap. Jari-jari atom hanyadapat diketahui dengan mengukur jarak dua atom yang berdekatan, kemudian

    membagi dua jarak tersebut. Ada dua kemungkinan dua atom yang berdekatan

    tersebut, yaitu keduanya hanya bersinggunganatau keduanya membentuk ikatan.

    Jika dua atom tepat saling bersinggungan, perhitungan jari-jari yang kita perolehdisebutjari-jari van der Waals. Disebut demikian karena antara mereka terjadi tarik

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    12/13

    62 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material

    menarik dengan gaya yang sangat lemah yang disebut gaya van der Waals. Contohjari-jari van der Waals adalah jari-jari atom unsur mulia Ne dan Ar. Dua atom Ne

    maupun dua atom Ar tidak membentuk ikatan melainkan saling tarik dengan gayavan der Waals.

    Jika dua atom yang berdekatan tersebut membentuk ikatan, maka perhitungan jari-

    jari akan menghasilkanjari-jari metalikataupun jari-jari kovalen, tergantung dari

    jenis ikatan yang terjadi, apakah ikatan metal atau ikatan kovalen. Atom Almembentuk ikatan metal dengan atom Al yang lain dan jari-jari atom Al adalah jari-

    jari metalik. Atom H membentuk ikatan kovalen dengan atom H yang lain dan jari-

    jari atom H adalah jari-jari kovalen. Tentang ikatan antar atom akan kita bahasdalam bab selanjutnya.

    Gb.5.6. memperlihatkan kecenderungan variasi ukuran atom (tanpa skala) yang

    memiliki orbital pada tingkat energi ke-2 (perioda-2 dari Li sampai Ne) dan ke-3(perioda-3 dari Na sampai Ar).

    Gb.5.6. Kecenderungan variasi jari-jari atom

    Jika unsur mulia tidak dimasukkan dalam deretan, maka terlihat bahwa jari-jari atommakin kecil jika kita bergerak dari kiri ke kanan. Hal ini terjadi karena jumlah

    proton di inti atom makin bertambah sedangkan tabir elektron tetap. Pertambahanelektron terjadi di orbital yang sama, yaitu di 2s(Li, Be), di 2p(B sampai F), 3s(Na,Mg), dan 3p (Al sampai Cl). Jika kita bergerak dari atas ke bawah, jari-jari atom

    bertambah; hal ini terkait dengan pertambahan orbital pada tingkat energi yang lebihtinggi.

    Ukuran ion positif lebih kecil dari atom asalnya. Sebagai contoh kita ambil atom Nadengan konfigurasi elektron 1s22s22p63s1. Jika ia berubah menjadi ion Na+maka ia

    kehilangan satu-satunya elektron di 4s; dengan kata lain ia juga kehilangan orbital4s. Jumlah elektron yang tinggal 10 ditarik oleh 11 proton dan oleh karena itu jari-

    jari ion Na+lebih kecil dari atom Na.

    Ukuran dari ion negatif lebih besar dari atom asalnya. Atom Cl misalnya, dengan

    konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p5. Ia menjadi ion negatif Cldengan menerima

    satu tambahan elektron di orbital 3p. Tambahan elektron ini, walaupun tetap diorbital 3p, menyebabkan bertambahnya gaya tolak dengan inti sehingga jari-jariakan mengembang. Jumlah proton tetap 17, jumlah elektron menjadi 18.

    5.8. Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur

    Tabel-5.3. memuat selengkapnya konfigurasi elektron dalam atom unsur-unsur. Isitabel ini dikutip dari buku Daniel D. Pollock dan Marcelo Alonso.[1,3].

    Perioda-2: Li Be B C N O F Ne

    Perioda-3: Na Mg Al Si P S CL Ar

  • 5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom

    13/13

    Konfigurasi Elektron Dalam Atom 63

    Tabel-5.3. Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur pada Ground State.[1,3].

    1

    H

    1s1

    13,59

    2

    He

    1s2

    24,58

    3

    Li[He]

    2s1

    5,39

    4

    Be[He]

    2s2

    9,32

    5

    B[He]

    2s2

    2p1

    8,29

    6

    C[He]

    2s2

    2p2

    11,26

    7

    N[He]

    2s2

    2p3

    14,55

    8

    O[He]

    2s2

    2p4

    13,61

    9

    F[He]

    2s2

    2p5

    17,42

    10

    Ne[He]

    2s2

    2p6

    21,56

    11

    Na

    [Ne]

    3s1

    5,14

    12

    Mg

    [Ne]

    3s2

    7,64

    13

    Al

    [Ne]

    3s2

    3p1

    5,98

    14

    Si

    [Ne]

    3s2

    3p2

    8,15

    15

    P

    [Ne]

    3s2

    3p3

    10,48

    16

    S

    [Ne]

    3s2

    3p4

    10,36

    17

    Cl

    [Ne]

    3s2

    3p5

    13,01

    18

    Ar

    [Ne]

    3s2

    3p6

    15,76

    19

    K

    [Ar]

    4s1

    4,34

    20

    Ca

    [Ar]

    4s2

    6,11

    21

    Sc

    [Ar]

    3d1

    4s2

    6,54

    22

    Ti

    [Ar]

    3d2

    4s2

    6,83

    23

    V

    [Ar]

    3d3

    4s2

    6,74

    24

    Cr

    [Ar]

    3d5

    4s1

    6,76

    25

    Mn

    [Ar]

    3d5

    4s2

    7,43

    26

    Fe

    [Ar]

    3d6

    4s2

    7,87

    27

    Co

    [Ar]

    3d7

    4s2

    7,86

    28

    Ni

    [Ar]

    3d8

    4s2

    7,63

    29

    Cu

    [Ar]

    3d10

    4s1

    7,72

    30

    Zn

    [Ar]

    3d10

    4s2

    9,39

    31

    Ga

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p1

    6,00

    32

    Ge

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p2

    7,88

    33

    As

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p3

    9,81

    34

    Se

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p4

    9,75

    35

    Br

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p5

    11,84

    36

    Kr

    [Ar]

    3d10

    4s2

    4p6

    13,99

    37Rb

    [Kr]

    5s1

    4,18

    38Sr

    [Kr]

    5s2

    5,67

    39Y

    [Kr]

    4d15s2

    6,38

    40Zr

    [Kr]

    4d25s2

    6,84

    41Nb

    [Kr]

    4d45s1

    6,88

    42Mo

    [Kr]

    4d55s1

    7,10

    43Tc

    [Kr]

    4d6

    5s1

    7,23

    44Ru

    [Kr]

    4d75s1

    7,37

    45Rh

    [Kr]

    4d85s1

    7,46

    46Pd

    [Kr]

    4d10

    8,33

    47Ag

    [Kr]

    4d105s1

    7,57

    48Cd

    [Kr]

    4d105s2

    8,99

    49In

    [Kr]

    4d105s2

    5p1

    5,76

    50Sn

    [Kr]

    4d105s2

    5p2

    7,30

    51Sb

    [Kr]

    4d105s2

    5p3

    8,35

    52Te

    [Kr]

    4d105s2

    5p4

    8,96

    53I

    [Kr]

    4d105s2

    5p5

    10,5

    54Xe

    [Kr]

    4d105s2

    5p6

    12,08

    55

    Cs[Xe]

    6s1

    3,87

    56

    Ba[Xe]

    6s2

    5,19

    57

    La[Xe]

    5d1

    6s2

    58

    Ce[Xe]

    4f 1

    5d1

    6s2

    59

    Pr[Xe]

    4f 3

    6s2

    60

    Nd[Xe]

    4f4

    6s2

    61

    Pm[Xe]

    4f5

    6s2

    62

    Sm[Xe]

    4f6

    6s2

    63

    Eu[Xe]

    4f7

    6s2

    64

    Gd[Xe]

    4f7

    5d1

    6s2

    65

    Tb[Xe]

    4f9

    6s2

    66

    Dy[Xe]

    4f10

    6s2

    67

    Ho[Xe]

    4f11

    6s2

    68

    Er[Xe]

    4f12

    6s2

    69

    Tm[Xe]

    4f13

    6s2

    70

    Yb[Xe]

    4f14

    6s2

    71

    Lu[Xe]

    4f14

    5d1

    6s2

    72

    Hf[Xe]

    4f 14

    5d2

    6s2

    73

    Ta[Xe]

    4f 14

    5d36s2

    74

    W[Xe]

    4f14

    5d46s2

    75

    Re[Xe]

    4f14

    5d5

    6s2

    76

    Os[Xe]

    4f14

    5d6

    6s2

    77

    Ir[Xe]

    4f14

    5d7

    6s2

    78

    Pt[Xe]

    4f14

    5d9

    6s1

    79

    Au[Xe]

    4f14

    5d10

    6s1

    80

    Hg[Xe]

    4f14

    5d106s2

    81

    Tl[Xe]

    4f14

    5d106s2

    6p1

    7,07

    82

    Pb[Xe]

    4f14

    5d106s2

    6p2

    7,38

    83

    Bi[Xe]

    4f14

    5d106s2

    6p3

    7,25

    84

    Po[Xe]

    4f14

    5d106s2

    6p4

    85

    At[Xe]

    4f14

    5d106s2

    6p5

    86

    Rn[Xe]

    4f14

    5d106s2

    6p6

    10,70

    87

    Fr

    [Rn]

    7s1

    88

    Ra

    [Rn]

    7s2

    89

    Ac

    [Rn]

    6d1

    7s2

    90

    Th

    [Rn]

    6d2

    7s2

    91

    Pa

    [Rn]

    5f 26d1

    7s2

    92

    U

    [Rn]

    5f 36d1

    7s2

    93

    Np

    [Rn]

    5f46d1

    7s2

    94

    Pu

    [Rn]

    5f6

    7s2

    95

    Am

    [Rn]

    5f7

    7s2

    96

    Cm

    [Rn]

    5f76d1

    7s2

    97

    Bk

    [Rn]

    98

    Cf

    [Rn]

    99

    Es

    [Rn]

    100

    Fm

    [Rn]

    101

    Md

    [Rn]

    102

    No

    [Rn]

    103

    Lw

    [Rn]