bab 5 b5 konfigurasi elektron dalam atom
TRANSCRIPT
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
1/13
Konfigurasi Elektron Dalam Atom 51
BAB 5
Konfigurasi Elektron Dalam AtomAtom dengan lebih dari satu elektron akan memberikan persamaan Schrdingeryang rumit, karena setiap elektron tidak hanya mendapat gaya tarik dari inti atomsaja melainkan juga mendapat gaya tolak dari elektron-elektron yang lain. Kita akan
mencoba melihat persamaan yang masih bisa disederhanakan dengan pengabaian-pengabaian tertentu, yaitu atom dengan dua elektron. Setelah itu kita akan langsung
mempelajari konfigurasi elektron dalam atom.
Marcelo Alonso dan J.D. Finn, dan juga Daniel D. Pollock, membahas konfigurasielektrn dalam atom ini dengan cukup rinci. [1.3]. Dalam pembahasan berikut inikita akan menyertakan pula pemahaman mengenai orbital serta grup-grup unsuryang merupakan pelajaran kimia tingkat awal. Kita akan melihat pula pengertian
mengenai energi ionisasi serta afinitas elektron unsur-unsur.
5.1. Atom Dengan Dua Elektron
Energi potensial dari keseluruhan atom dapat dinyatakan dengan
+
=
elektronpasangansemua ij
elektronsemua
r
e
r
ZerV
0
2
0
2
44)( (5.1)
Suku kedua (5.1) selalu berubah karena posisi setiap elektron berubah setiap saat..Oleh karena itu kita tidak dapat mengetahui potensial dari setiap dan tidak dapat
menghitung energi masing-masing elektron secara terpisah melainkan hanya bisamelihat potensial atom secara keseluruhan. Persoalan atom dengan banyak elektrontidak dapat dipecahkan secara eksak.
Kita akan mengambil contoh atom dengan dua elektrton. Misalkan r1 dan r2berturut-turut adalah jarak ke inti atom dari elektron pertama dan elektron ke-dua, sedangkan
r12adalah jarak antara elektron pertama dan elektron ke-dua. Dengan dua elektronini persamaan (5.1) menjadi
120
2
20
2
10
2
444)(
r
e
r
Ze
r
ZerV
+
= (5.2)
Pemecahan persamaan hanya dapat dipecahkan secara pendekatan. Sebagaipendekatan pertama kita mengabaikan adanya interaksi antara kedua elektron; ini
berarti suku ke-3 ruas kanan (5.2) diabaikan. Dengan cara ini setiap elektron dapatdi perlakukan seperti elektron pada atom yang hanya memiliki satu elektron.
Menggunakan relasi (4.11), dengan Z = 2, energi elektron menjadi
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
2/13
52 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material
eV4,546,13432
220
2
42
==
=h
emZE
5.2. Konfigurasi Elektron Dalam Atom Netral
Dalam melihat konfigurasi elektron dalam atom, pertama-tama kita perlu melihat
kombinasi yang mungkin dari bilangan kuantum ml dan msuntuk setiap nilai darimomentum sudut l. Untuk setiap nilai lterdapat 2l+ 1 nilai mldan setiap pasangan ldan mldapat mengakomodasi dua elektron masing-masing dengan ms= + dan ms
= . Dengan mengikuti prinsip Pauli, maka jumlah maksimum elektron yang bisaterakomodasi pada status nladalah 2(2l + 1) seperti terlihat pada Tabel-5.1.
Tabel-5.1. Status Momentum Sudut dan Jumlah Elektron Maksimum
Status momentum sudut s p d f g
Jumlah maksimumelektron
2 6 10 14 18
Sebagaimana telah kita pelajari, setiap tingkat energi yang ditentukan oleh n,
terdapat nmomentum sudut yang memiliki energi yang sama, dengan nilai l mulaidari l= 0 sampai l = (n 1). Tabel-5.2 menunjukkan jumlah elektron maksimum
untuk setiap tingkat energi dan jumlah elektron yang dapat diakomodasi oleh sebuahatom sampai tingkat energi ke-n.
Tabel-5.2. Kandungan Elektron.
kandungan elektron setiapstatus momentum suduttingkat
energin s p d f
Jumlahelektron
tiaptingkat
n
Jumlahelektron
s/dtingkat
n
1 2 2 2
2 2 6 8 103 2 6 10 18 28
4 2 6 10 14 32 60
Kita telah melihat jumlah elektron maksimum untuk setiap tingkat energi. Namun bagaimanakah pengisian elektron di setiap tingkat energi tersebut? Kita akanmelihat lebih dahulu atom netral.
Orbital. Aplikasi persamaan Schrdinger memberikan pengertian kemungkinankeberadaan elektron di sekitar inti atom. Jadi kita tidak mengetahui dengan pasti di
mana elektron berada. Kita katakan bahwa elektron berada dalam satu orbitaltertentu. Pengertian orbital elektronberbeda dengan orbitplanet. Kita ambil contohatom H (hidrogen), yang memiliki satu elektron yang berada pada orbital-nya di
sekeliling inti. Kita tidak bisa menggambarkan orbitalini secara tajam sebagaimanakita menggambarkan orbit bumi. Orbital electron lebih merupakan daerah atau
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
3/13
Konfigurasi Elektron Dalam Atom 53
ruangan di sekitar inti, di mana electron mungkin berada. Posisi electron tidaklahpasti, akan tetapi ia berada dalam daerah yang kita sebut orbital tersebut.
Gb.5.1. memperlihatkan salah satu orbital yangdisebut orbital 1s, yaitu orbital yang paling dekatdengan inti atom. Ruang yang diberi titik-titikadalah ruang di mana elektron mungkin berada.
Makin rapat digambarkan titik-titik tersebut,makin besar kemungkinan elektron ditemukan didaerah itu. Dengan gambaran ini, orbital disebut
pula awan electron (electron cloud).
Orbital 1s memiliki simetri bola, yang diperlihatkan pada Gb.5.1. secara dua
dimensi. Selain orbital 1s, terdapat pula orbital 2s, 3s, dan seterusnya, dan merekajuga memiliki simetri bola. Orbital 1sadalah yang paling dekat dengan inti. Orbital2slebih jauh dari inti dibandingkan dengan 1s. Orbital 3slebih jauh lagi dari 2s, danseterusnya. Gb.5.2. menggambarkan situasi tersebut.
Gb. 5.2. Orbital 1s dan 2s
Angka-angka di depan hurufsmenunjukkan tingkat energi (n= 1, 2, 3, dst), sedanghuruf situ sendiri adalah nama dari obital, sesuai dengan status momentum sudut.Jadi 1sadalah orbitalspada tingkat energi yang pertama dan ini adalah satu-satunya
orbital yang ada di tingkat energi yang pertama ini. Selanjutnya, 2sadalah orbitalspada tingkat energi yang kedua, namun ia bukan satu-satunya orbital; di tingkat
energi yang kedua ini ada orbital lain yang disebut orbital p. Berikutnya, 3sadalahorbital s pada tingkat energi yang ketiga dan selain orbital s, pada tingkat energi
ketiga ini ada orbital p dan orbital d. Jika orbital s memiliki simetri bola, tidakdemikian halnya dengan orbital p; orbital ini agak sulit untuk digambarkan.Walaupun demikian akan kita lihat pada saatnya nanti.
Setiap orbital s hanya dapat dihuni oleh dua electron dan kedua electron harusberkarakter berbeda, yaitu mereka harus memiliki spin yang berlawanan. Dengandemikian maka atom H (hidrogen) yang hanya memiliki satu elektron, elektron ituakan menempati orbital 1s. Atom He (helium) memiliki dua elektron dan keduanya
berada di orbital yang sama yaitu 1s, karena mereka memiliki spin yang berlawanan.
Atom Li (lithium) memiliki 3 elektron. Dua elektron menempati orbital 1s dankarena 1s adalah satu-satunya orbital di tingkat energi yang pertama ini, maka
elektron yang ketiga harus menempati orbital di tingkat energi yang kedua, yaitu 2s.
inti atom 1s
2s
inti atom
Gb.5.1. Orbital 1s
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
4/13
54 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material
Atom Be (berilium) memiliki 4 elektron. Dua elektron akan menempati orbital 1s,dua elektron lagi menempati 2s. Dengan demikian maka orbital 1s dan 2s penuh
terisi elektron.
Atom B (boron) memiliki 5 elektron. Dua elektron menempati 1s, dua elektronmenempati 2s. Elektron kelima masih bisa berada pada tingkat energi yang kedua
karena di tingkat energi ini masih tersedia orbital p. Jadi pada atom B, dua elektrondi 1s, dua elektron di 2s, dan satu elektron di 2p. Tidak seperti orbitalsyang simetri
bola, orbital p memiliki simetri mengerucut pada tiga arah yang tegak lurus satusama lain yang biasanya di beri tanda arah x, y, z.
Gb.5.3. memperlihatkan posisi orbital 2pyang memiliki tiga arah yang biasa disebutpx,py, danpz. Masing-masing arah orbital ini mampu menampung dua elektron. Jadiuntuk keseluruhan orbital p, ada enam elektron yang bisa ditampung. Oleh karena
itu tingkat energi yang kedua dapat menampung delapan elektron, dua di 2s danenam di 2p.
Atom C (karbon) memiliki 6 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan dua di 2p.
Atom N (nitrogen) memiliki 7 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan tiga di 2p.
Atom O (oksigen) memiliki 8 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan empat di 2p.
Atom F (fluor) memiliki 9 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan lima di 2p.
Atom Ne (neon) memiliki 10 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan enam di 2p. Sampaidengan atom Ne ini, tingkat energi yang kedua terisi penuh karena di sini ada orbital2s dan 2p, dan dua-duanya terisi penuh. Oleh karena itu untuk atom berikutnya,
yaitu Na (natrium) yang memiliki 11 elektron, elektron yang ke-11 harus menempatitingkat energi yang lebih tinggi, yaitu tingkat energi ketiga, orbital 3s.
Di tingkat energi yang ketiga, terdapat tiga macam orbital yaitu 3s, 3p, dan 3d.Elektron ke-11 atom Na mengisi 3s. Elektron ke-12 atom Mg (magnesium) mengisi
3s, sehingga 3smenjadi penuh. Elektron ke-13 atom Al (alluminium) mulai mengisi
y
z
x
Gb.5.3. Orbital 2p.
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
5/13
Konfigurasi Elektron Dalam Atom 55
3p. Demikian seterusnya atom-atom berikutnya mengisi elektron di 3p sampaiorbital ini penuh, yang terjadi pada atom Ar (argon); total elektron atom Ar adalah
18, dua di 1s, dua di 2s, enam di 2p, dua di 3s, enam di 3p. Atom-atom yangberikutnya akan kita lihat kemudian.
Penulisan Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur. Dengan urutan pengisian orbital
elektron seperti diuraikan di atas, dituliskan konfigurasi (susunan) elektron padaunsur-unsur dengan aturan sebagai berikut:
Dengan demikian maka kita tuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur sebagai:
H: 1s1;He: 1s2
Li: 1s2
2s1
;Be: 1s
22s2;
B: 1s22s22p1;
C: 1s22s22p2;N: 1s22s22p3;
O: 1s22s
22p
4;
F: 1s22s
22p5;
Ne: 1s22s22p6.........dst
5.3. Diagram Tingkat Energi
Telah disebutkan di atas bahwa angka didepan huruf menunjukkan tingkat energi.
Secara skematis tingkat energi tersebut diperlihatkan pada diagram Gb.5.4. berikut.
Gb.5.4. Diagram tingkat energi (tanpa skala)
Tingkat energi pertama adalah yang paling rendah; diatasnya, berturut-turut tingkatkedua, ketiga dan seterusnya. Orbital digambarkan dengan kotak-kotak. Perhatikan
ene
rg
i
1s
2s
3s
4s4p
3p
3d
2p
jumlah elektron
dalam orbital1S
macam orbital
(status)
tingkat energi
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
6/13
56 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material
bahwa di tingkat pertama hanya ada orbital 1s; di tingkat kedua ada 2sdan 2p; ditingkat ketiga 3s, 3p, dan 3d; di tingkat keempat 4s, 4p, 4d, 4f (4d dan 4f tak
tergambar). Orbitalp(2p, 3p, 4p) memiliki tiga kotak yang menunjukkanpx,py,pz,dan masing-masing kotak bisa diisi oleh 2 elektron dengan spin yang berlawanan.Dengan demikian tergambarkan bahwa orbital p mampu menampung 6 elektron.
Orbital d digambarkan dengan lima kotak dan setiap kotak juga bisa menampung 2
elektron. Dengan demikian orbital dmampu menampung 10 elektron
Perhatikan pula bahwa di suatu tingkat energi tertentu, orbital sselalu sedikit lebihrendah dari orbitalp. Oleh karena itu terdapat kecenderungan bahwa orbital sakanterisi elektron terlebih dulu sebelum pengisian elektron meningkat ke orbital p.Keganjilan terjadi pada perubahan tingkat energi ketiga ke tingkat keempat; tingkatenergi 4slebih rendah dari 3d. Hal ini terlihat pada perubahan konfigurasi dari Ar
(argon) ke K (kalium).
Ar: 1s22s22p63s23p6
K: 1s22s22p63s23p6 4s1(bukan 3d1)
Ca: 1s22s22p63s23p6 4s2(bukan 3d2)
Sc: 1s22s22p63s23p63d14s2(orbital 3dbaru mulai terisi setelah 4spenuh)
Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 (dan unsur selanjutnya pengisian 3d sampaipenuh)
Pada diagram tingkat energi Gb.5.4., orbital digambarkan dengan kotak-kotak.Orbitalpmisalnya, digambarkan dengan 3 kotak mewakili orbitalpx,py,pz. Jika kitagambarkan pengisian elektron pada orbitalnya menggunakan kotak-kotak, akanterlihat sebagai berikut:
H: pengisian 1s;
He: pemenuhan 1s;
Li: pengisian 2s;
Be: pemenuhan 2s;
B: pengisian 2pxdengan 1 elektron;
C: pengisian 2pydengan 1 elektron;
N: pengisian 2pzdengan 1 elektron;
O: pemenuhan 2px;
F:
pemenuhan 2py;
Ne: pemenuhan 2pz.
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
7/13
Konfigurasi Elektron Dalam Atom 57
Perhatikan bahwa pada atom He, orbital 1s terisi penuh. Pada atom Li, orbital 2smulai terisi dan menjadi penuh pada Be. Pada atom B orbital 2pxmulai terisi dengan
satu elektron; berikutnya pada atom C orbital 2pyterisi satu elektron, dan kemudianpada atom N 2pzterisi satu elektron. Baru kemudian pada atom O orbital 2pxterisikembali dan penuh. Seterusnya pada atom F 2py terisi penuh, dan kemudian pada
atom Ne 2pzterisi penuh.
Pada atom B, C, dan N terjadi pengisian satu elektron pada orbital 2px, 2py, 2pz.
Pada atom B, pengisian satu elektron tersebut adalah normal karena seharusnyamemang demikian. Akan tetapi pada C bukan 2pxyang terisi untuk menjadi penuhmelainkan 2py yang terisi dengan satu elektron. Demikian pula pada N, 2pz terisisatu elektron. Hal ini terjadi karena pada konfigurasi demikianlah gaya tolak antarelektron dalam orbital p menjadi minimal. Jadi apabila tersedia orbital dengan
tingkat energi yang sama, seperti px, py, pz , pengisian dengan satu elektron akanterjadi sejauh mungkin (dalam hal ini 3 kali pengisian satu elektron) baru kemudiankembali untuk terjadinya pengisian penuh. Hal yang sama terjadi pada pengisianorbital d.
Pada orbital d, terjadi pengisian satu elektron sebanyak lima kali, baru kemudian
kembali dari awal untuk terjadinya pengisian penuh. Perhatikan contoh berikut.
4d3:
4d5:
4d8:
Dengan penggambaran dalam kotak, pengisian elektron pada orbitalnya terlihatlebih cermat. Namun dalam penulisan konfigurasi unsur, kita akan tetapmenggunakan cara penulisan ringkas yang telah kita pelajari, misalnya N: 1s22s2
2p3 dan O: 1s
2 2s
2 2p
4; isian orbital p tidak dirinci dalam tiga orbital namun kita
harus mengerti akan hal ini. Tabel 5.2. di akhir bab ini memuat konfigurasi elektron
unsur-unsur.
5.4. Blok-Blok Unsur.
Tabel 5.1. adalah Tabel Periodik yang dibuat hanya sampai dengan perioda ke-4(tingkat energi keempat). Kita lihat pada tabel ini beberapa hal sebagai berikut:
Unsur di grup-1 dalam tabel periodik memiliki elektron terluar ns1dan unsur grup-2
memiliki elektron terluar ns2. Unsur-unsur di kedua grup ini disebut unsur blok s(pengisian elektron di orbitals). Semua unsur di grup-3 sampai gas mulia memiliki
elektron terluar di orbitalp(kecuali He); mereka disebut sebagai unsur-unsur blokp(pengisian elektron di orbitalp).
Unsur blok dadalah unsur yang pengisian elektron-elektron terakhirnya terjadi di
orbital d. Unsur pertama blok ddi perioda-3 adalah Sc (scandium) dan yang terakhiradalah Zn (seng). Perhatikan bahwa ada dua unsur yang menyimpang dari
keteraturan, yaitu unsur Cr dan Cu. Elektron terakhir pada Cr mengatur posisi
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
8/13
58 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material
mereka sehingga terisi orbital 3d5 4s1dan bukan 3d4 4s2. Pada Cu terjadi 3d10 4s1bukan 3d94s2.
Dalam seri blok d terdapat kelompok unsur yang disebut sebagai unsur transisi;unsur-unsur transisi didefinisikan sebagai unsur yang memiliki orbital dyang terisi
sebagian. Zn (anggota blok d paling kanan) tidak termasuk unsur transisi karena
memiliki orbital dyang terisi penuh (3d
10
).Unsur-unsur di perioda-5 (tingkat energi ke-lima), yang memiliki urutan pengisian
elektron lebih rumit, belum akan dibicarakan di sini. Jadi dalam mengambil contoh-contoh unsur-unsur kita membatasi diri sampai unsur dengan tingkat energi
keempat.
Tabel.5.1. Blok-Blok Unsur. [3].
1
H
1s1
2
He
1s2
3
Li
[He]
2s1
4
Be
[He]
2s2
5
B
[He]
2s2
2p1
6
C
[He]
2s2
2p2
7
N
[He]
2s2
2p3
8
O
[He]
2s2
2p4
9
F
[He]
2s2
2p5
10
Ne
[He]
2s2
2p6
11
Na
[Ne]
3s1
12
Mg
[Ne]
3s2
13
Al
[Ne]
3s2
3p1
14
Si
[Ne]
3s2
3p2
15
P
[Ne]
3s2
3p3
16
S
[Ne]
3s2
3p4
17
Cl
[Ne]
3s2
3p5
18
Ar
[Ne]
3s2
3p6
19
K
[Ar]
4s1
20
Ca
[Ar]
4s2
21
Sc
[Ar]
3d1
4s2
22
Ti
[Ar]
3d2
4s2
23
V
[Ar]
3d3
4s2
24
Cr
[Ar]
3d5
4s1
25
Mn
[Ar]
3d5
4s2
26
Fe
[Ar]
3d6
4s2
27
Co
[Ar]
3d7
4s2
28
Ni
[Ar]
3d8
4s2
29
Cu
[Ar]
3d10
4s1
30
Zn
[Ar]
3d10
4s2
31
Ga
[Ar]
3d10
4s2
4p1
32
Ge
[Ar]
3d10
4s2
4p2
33
As
[Ar]
3d10
4s2
4p3
34
Se
[Ar]
3d10
4s2
4p4
35
Br
[Ar]
3d10
4s2
4p5
36
Kr
[Ar]
3d10
4s2
4p6
Blok s Blok d Blok p
5.5. Ionisasi dan Energi Ionisasi
Atom netral tersusun dari inti atom dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti
atom; kenetralan atom terjadi karena jumlah proton yang berada di inti atom samadengan jumlah keseluruhan muatan elektron. Elektron yang mengelilingi inti atomterposisikan dalam orbital dengan tingkat-tingkat energi tertentu. Atom unsur bloks
dan blok p, memiliki elektron terluar berturut-turut di orbital ns dan np. Elektronterluar inilah yang pada umumnya menentukan sifat-sifat unsur dalam bereaksi,
karena mereka lebih longgar terikat ke inti dibandingkan dengan elektron-elektronyang berada pada tingkat energi yang lebih kecil (lebih dalam). Elektron yang lebih
dalam ini lebih terikat pada inti dan kita sebut elektron inti.
Pada atom netral, jumlah elektron (muatan negatif) sama dengan jumlah proton(muatan positif). Atom Na (natrium) memiliki sebelas proton dalam intinya,
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
9/13
Konfigurasi Elektron Dalam Atom 59
dikelilingi oleh sebelas elektron; atom Cl (Chlor) memiliki tujuhbelas proton dalamintinya dan dikelilingi oleh tujuhbelas elektron.
Apabila atom netral kehilangan satu atau lebih elektronnya, jumlah proton akanmelebihi jumlah elektron, dan atom akan menjadi bermuatan positif, yang disebution positif. Atom Na yang kehilangan satu elektronnya, akan menjadi ion positif
yang disebut juga kation, dituliskan dengan simbol Na
+
.Apabila atom netral menerima elektron dari luar, jumlah elektron yang ada di sekitar
inti lebih besar dari jumlah proton, dan atom menjadi bermuatan negatif yangdisebut ion negatif, disebut juga anion. Atom Cl yang menerima elektron sehingga
jumlah elektron yang mengelilingi intinya menjadi delapanbelas, menjadi ion negatif
Cl.
Untuk melepaskan elektron dari atom netralnya (induknya) diperlukan sejumlahenergi; energi yang diperlukan itu disebut energi ionisasi. Jika elektron yangdilepaskan itu adalah yang paling longgar terikat, energi ionisasi yang diperlukan
disebut energi ionisasi pertama. Jika sudah terjadi ionisasi yang pertama, bisa sajaterjadi ionisasi yang kedua, yang memerlukan energi yang lebih besar.
Energi ionisasi yang pertama didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untukmelepaskan elektron yang paling longgar terikat pada atom induk dari 1 mole atom
netral dalam fasa gas agar terbentuk 1 mole ion bermuatan +1 dalam fasa gas.
Dalam bentuk persamaan, definisi ini akan lebih mudah terlihat:
++++ ++++ eXX gasgas )()(
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melakukan perubahan ini setiap
moledengan satuan kJ/mole.
Dalam buku ini, satuan untuk menyatakan energi ionisasi adalah elektron-volt, yangmerupakan jumlah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu
unsur guna membentuk ion positif bermuatan +1. Energi ionisasi dalam satuan eVdinamakan jugapotensial ionisasi.
Potensial ionisasi didefinisikan sebagai energiyang diperlukan untuk melepaskan
elektron yang paling lemah terikat pada atom. Pada atom dengan banyak elektron,pengertian ini sering disebut sebagaipotensial ionisasi yang pertama.
Potensial ionisasi sampai perioda ke-empat terlihat pada Tabel.5.2., dalam satuanelektron-volt (eV). Perhatikan bahwa penambahan satu elektronshidrogen menjadihelium menyebabkan konfigurasi atom menjadi makin stabil; oleh karena itu
potensial ionisasi meningkat dari 13,53 eV pada hidrogen menjadi 24,47 pada
helium.
Penambahan elektron 2s dari helium ke Lithium menyebabkan potensial ionisasimenurun drastis, karena satu elektron di 2s pada lithium jauh lebih mudah lepasdibandingkan pada helium. Namun penambahan satu elektron 2spada lithium akanmembuat berilium lebih stabil dibanding lithium sehingga potensial ionisasi
berilium lebih besar dari lithium.
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
10/13
60 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material
Penambahan satu elektron 2pdari berilium ke boron menyebabkan boron memilikipotensial ionisasi lebih rendah dari berilium karena elektron 2p pada boron lebih
mudah lepas dari elektron 2s pada berilium. Dari boron sampai neon potensialionisasi selalu meningkat nilainya karena secara teratur terjadi penambahan satuelektron 2pyang menjadikan unsur makin stabil.
Kita amati juga pada Tabel-5.2. bahwa makin besar nomer atom, energi ionisasiunsur pada golongan yang sama cenderung menurun. Akan tetapi energi ionisasi
setiap blok unsur cenderung meningkat jika kita bergerak dari kiri ke kanan, sepertiterlihat pada Gb.5.5.
Tabel 5.2. Energi Ionisasi [eV]. [3]
1
H
13,59
2
He
24,58
3
Li
5,39
4
Be
9,32
5
B
8,29
6
C
11,26
7
N
14,55
8
O
13,61
9
F
17,42
10
Ne
21,56
11
Na5,14
12
Mg7,64
13
Al5,98
14
Si8,15
15
P10,48
16
S10,36
17
Cl13,01
18
Ar15,76
19
K
4,34
20
Ca
6,11
21
Sc
6,54
22
Ti
6,83
23
V
6,74
24
Cr
6,76
25
Mn
7,43
26
Fe
7,87
27
Co
7,86
28
Ni
7,63
29
Cu
7,72
30
Zn
9,39
31
Ga
6,00
32
Ge
7,88
33
As
9,81
34
Se
9,75
35
Br
11,84
36
Kr
13,99
Ditinjau dari kiri ke kanan pada setiap tingkat energi, terlihat variasi energi ionisasicenderung meningkat, baik pada unsur blok s, blok p, maupun blok d. (Lihat pulaGb.5.5.)
Gb.5.5. Variasi energi ionisasi
Variasi energi ini terkait dengan struktur atom. Energi ionisasi merupakan ukuranbesar energi untuk melepaskan elektron dari atom induknya. Makin tinggi energi
ionisasi berarti makin sulit pelepasan elektron tersebut, yang berarti pula bahwa
0
5
10
15
20
25
HHe
Li
Be B C N O F
Ne
Na
Mg
Al
Si
P SCl
Ar KC
aSc
Ti VC
rMnF
eCo
Ni
Cu
Zn
Ga
Ge
As
Se
Br
Kr
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 12 13 1 4 15 1 6 1 7 18 1 9 20 2 1 2 2 23 2 4 25 2 6 27 2 8 2 9 30 3 1 32 3 3 3 4 35 3 6
Unsur
Energiionisasi[eV]
s
p
p
d
p
ss
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
11/13
Konfigurasi Elektron Dalam Atom 61
atom makin stabil. Itulah sebabnya mengapa unsur-unsur mulia seperti He, Ne, Ar,dan Kr memiliki energi ionisasi paling tinggi dibandingkan unsur lain pada tingkat
energi yang sama.
5.6. Afinitas Elektron
Kalau energi ionisasi terkait dengan pembentukan ion positif, maka afinitas elektron
terkait dengan pembentukan ion negatif. Penggunaan pengertian afinitas elektronterbatas pada unsur grup 6 dan 7 dalam tabel periodik.
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan jika atom netral menerima satu
elektron membentuk ion negatif bermuatan 1. Afinitas elektron dinyatakan denganbilangan negatif, yang berarti pelepasan energi. Jika kita berjalan dari atas ke bawahdi satu grup unsur, maka afinitas elektron makin kecil, kecuali unsur F.
Afinitas elektron merupakan ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarikelektron, bergabung dengan unsur untuk membentuk ion negatif. Makin kuat gayatarik ini, berarti makin besar energi yang dilepaskan. Gaya tarik ini dipengaruhi oleh
jumlah muatan inti atom, jarak orbital ke inti, dan screening (tabir elektron). Jika
kita berjalan dari atas ke bawah di suatu grup unsur, jumlah proton inti atom akan
bertambah. Namun ada pengaruh tabir elektron yang menyebabkan pengaruhmuatan inti yang dirasakan oleh elektron terluar tidak lebih dari +7. Kita ambil
beberapa contoh.
Inti atom F berrnuatan +9. Elektron yang datang akan memasuki tingkat energi
terluar yaitu tingkat energi ke-2. Ia hanya akan merasakan pengaruh +7 dari intikarena ada tabir elektron di tingkat energi pertama yang memuat 2 elektron.
Inti atom Cl bermuatan +17. Elektron yang akan bergabung, akan memasuki tingkatenergi terluar yaitu tingkat energi ke-3. Ia hanya akan merasakan pengaruh +7 dariinti karena ada tabir elektron di tingkat energi pertama dan ke-2 yang memuat 10elektron (dua di 1s, dua di 2s, enam di 2p).
Di samping itu, makin tinggi tingkat energi, makin jauh pula jarak ke inti atom, dan
makin berkurang pula pengaruh muatan inti atom.Kita coba bandingkan unsur grup-6 yang muatan intinya +6 dengan unsur grup-7
yang mempunyai muatan inti +7. Tabir elektron di kedua grup ini sama. Oleh karenaitu elektron yang datang ke grup-6 menerima tarikan dari inti lebih kecildibandingkan dengan tarikan inti unsur grup-7. Hal ini mengakibatkan afinitas
elektron unsur grup-6 lebih kecil dibandingkan dengan unsur grup-7.
5.7. Ukuran Relatif Atom Dan Ion
Kita akan mencoba mencari gambaran mengenai ukuran atom dengan mengukurjari-jari atom. Atom tidak memiliki jari-jari tertentu yang tetap. Jari-jari atom hanyadapat diketahui dengan mengukur jarak dua atom yang berdekatan, kemudian
membagi dua jarak tersebut. Ada dua kemungkinan dua atom yang berdekatan
tersebut, yaitu keduanya hanya bersinggunganatau keduanya membentuk ikatan.
Jika dua atom tepat saling bersinggungan, perhitungan jari-jari yang kita perolehdisebutjari-jari van der Waals. Disebut demikian karena antara mereka terjadi tarik
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
12/13
62 Sudaryatno S, Ning Utari,Mengenal Sifat-Sifat Material
menarik dengan gaya yang sangat lemah yang disebut gaya van der Waals. Contohjari-jari van der Waals adalah jari-jari atom unsur mulia Ne dan Ar. Dua atom Ne
maupun dua atom Ar tidak membentuk ikatan melainkan saling tarik dengan gayavan der Waals.
Jika dua atom yang berdekatan tersebut membentuk ikatan, maka perhitungan jari-
jari akan menghasilkanjari-jari metalikataupun jari-jari kovalen, tergantung dari
jenis ikatan yang terjadi, apakah ikatan metal atau ikatan kovalen. Atom Almembentuk ikatan metal dengan atom Al yang lain dan jari-jari atom Al adalah jari-
jari metalik. Atom H membentuk ikatan kovalen dengan atom H yang lain dan jari-
jari atom H adalah jari-jari kovalen. Tentang ikatan antar atom akan kita bahasdalam bab selanjutnya.
Gb.5.6. memperlihatkan kecenderungan variasi ukuran atom (tanpa skala) yang
memiliki orbital pada tingkat energi ke-2 (perioda-2 dari Li sampai Ne) dan ke-3(perioda-3 dari Na sampai Ar).
Gb.5.6. Kecenderungan variasi jari-jari atom
Jika unsur mulia tidak dimasukkan dalam deretan, maka terlihat bahwa jari-jari atommakin kecil jika kita bergerak dari kiri ke kanan. Hal ini terjadi karena jumlah
proton di inti atom makin bertambah sedangkan tabir elektron tetap. Pertambahanelektron terjadi di orbital yang sama, yaitu di 2s(Li, Be), di 2p(B sampai F), 3s(Na,Mg), dan 3p (Al sampai Cl). Jika kita bergerak dari atas ke bawah, jari-jari atom
bertambah; hal ini terkait dengan pertambahan orbital pada tingkat energi yang lebihtinggi.
Ukuran ion positif lebih kecil dari atom asalnya. Sebagai contoh kita ambil atom Nadengan konfigurasi elektron 1s22s22p63s1. Jika ia berubah menjadi ion Na+maka ia
kehilangan satu-satunya elektron di 4s; dengan kata lain ia juga kehilangan orbital4s. Jumlah elektron yang tinggal 10 ditarik oleh 11 proton dan oleh karena itu jari-
jari ion Na+lebih kecil dari atom Na.
Ukuran dari ion negatif lebih besar dari atom asalnya. Atom Cl misalnya, dengan
konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p5. Ia menjadi ion negatif Cldengan menerima
satu tambahan elektron di orbital 3p. Tambahan elektron ini, walaupun tetap diorbital 3p, menyebabkan bertambahnya gaya tolak dengan inti sehingga jari-jariakan mengembang. Jumlah proton tetap 17, jumlah elektron menjadi 18.
5.8. Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur
Tabel-5.3. memuat selengkapnya konfigurasi elektron dalam atom unsur-unsur. Isitabel ini dikutip dari buku Daniel D. Pollock dan Marcelo Alonso.[1,3].
Perioda-2: Li Be B C N O F Ne
Perioda-3: Na Mg Al Si P S CL Ar
-
5/25/2018 BAB 5 b5 Konfigurasi Elektron Dalam Atom
13/13
Konfigurasi Elektron Dalam Atom 63
Tabel-5.3. Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur pada Ground State.[1,3].
1
H
1s1
13,59
2
He
1s2
24,58
3
Li[He]
2s1
5,39
4
Be[He]
2s2
9,32
5
B[He]
2s2
2p1
8,29
6
C[He]
2s2
2p2
11,26
7
N[He]
2s2
2p3
14,55
8
O[He]
2s2
2p4
13,61
9
F[He]
2s2
2p5
17,42
10
Ne[He]
2s2
2p6
21,56
11
Na
[Ne]
3s1
5,14
12
Mg
[Ne]
3s2
7,64
13
Al
[Ne]
3s2
3p1
5,98
14
Si
[Ne]
3s2
3p2
8,15
15
P
[Ne]
3s2
3p3
10,48
16
S
[Ne]
3s2
3p4
10,36
17
Cl
[Ne]
3s2
3p5
13,01
18
Ar
[Ne]
3s2
3p6
15,76
19
K
[Ar]
4s1
4,34
20
Ca
[Ar]
4s2
6,11
21
Sc
[Ar]
3d1
4s2
6,54
22
Ti
[Ar]
3d2
4s2
6,83
23
V
[Ar]
3d3
4s2
6,74
24
Cr
[Ar]
3d5
4s1
6,76
25
Mn
[Ar]
3d5
4s2
7,43
26
Fe
[Ar]
3d6
4s2
7,87
27
Co
[Ar]
3d7
4s2
7,86
28
Ni
[Ar]
3d8
4s2
7,63
29
Cu
[Ar]
3d10
4s1
7,72
30
Zn
[Ar]
3d10
4s2
9,39
31
Ga
[Ar]
3d10
4s2
4p1
6,00
32
Ge
[Ar]
3d10
4s2
4p2
7,88
33
As
[Ar]
3d10
4s2
4p3
9,81
34
Se
[Ar]
3d10
4s2
4p4
9,75
35
Br
[Ar]
3d10
4s2
4p5
11,84
36
Kr
[Ar]
3d10
4s2
4p6
13,99
37Rb
[Kr]
5s1
4,18
38Sr
[Kr]
5s2
5,67
39Y
[Kr]
4d15s2
6,38
40Zr
[Kr]
4d25s2
6,84
41Nb
[Kr]
4d45s1
6,88
42Mo
[Kr]
4d55s1
7,10
43Tc
[Kr]
4d6
5s1
7,23
44Ru
[Kr]
4d75s1
7,37
45Rh
[Kr]
4d85s1
7,46
46Pd
[Kr]
4d10
8,33
47Ag
[Kr]
4d105s1
7,57
48Cd
[Kr]
4d105s2
8,99
49In
[Kr]
4d105s2
5p1
5,76
50Sn
[Kr]
4d105s2
5p2
7,30
51Sb
[Kr]
4d105s2
5p3
8,35
52Te
[Kr]
4d105s2
5p4
8,96
53I
[Kr]
4d105s2
5p5
10,5
54Xe
[Kr]
4d105s2
5p6
12,08
55
Cs[Xe]
6s1
3,87
56
Ba[Xe]
6s2
5,19
57
La[Xe]
5d1
6s2
58
Ce[Xe]
4f 1
5d1
6s2
59
Pr[Xe]
4f 3
6s2
60
Nd[Xe]
4f4
6s2
61
Pm[Xe]
4f5
6s2
62
Sm[Xe]
4f6
6s2
63
Eu[Xe]
4f7
6s2
64
Gd[Xe]
4f7
5d1
6s2
65
Tb[Xe]
4f9
6s2
66
Dy[Xe]
4f10
6s2
67
Ho[Xe]
4f11
6s2
68
Er[Xe]
4f12
6s2
69
Tm[Xe]
4f13
6s2
70
Yb[Xe]
4f14
6s2
71
Lu[Xe]
4f14
5d1
6s2
72
Hf[Xe]
4f 14
5d2
6s2
73
Ta[Xe]
4f 14
5d36s2
74
W[Xe]
4f14
5d46s2
75
Re[Xe]
4f14
5d5
6s2
76
Os[Xe]
4f14
5d6
6s2
77
Ir[Xe]
4f14
5d7
6s2
78
Pt[Xe]
4f14
5d9
6s1
79
Au[Xe]
4f14
5d10
6s1
80
Hg[Xe]
4f14
5d106s2
81
Tl[Xe]
4f14
5d106s2
6p1
7,07
82
Pb[Xe]
4f14
5d106s2
6p2
7,38
83
Bi[Xe]
4f14
5d106s2
6p3
7,25
84
Po[Xe]
4f14
5d106s2
6p4
85
At[Xe]
4f14
5d106s2
6p5
86
Rn[Xe]
4f14
5d106s2
6p6
10,70
87
Fr
[Rn]
7s1
88
Ra
[Rn]
7s2
89
Ac
[Rn]
6d1
7s2
90
Th
[Rn]
6d2
7s2
91
Pa
[Rn]
5f 26d1
7s2
92
U
[Rn]
5f 36d1
7s2
93
Np
[Rn]
5f46d1
7s2
94
Pu
[Rn]
5f6
7s2
95
Am
[Rn]
5f7
7s2
96
Cm
[Rn]
5f76d1
7s2
97
Bk
[Rn]
98
Cf
[Rn]
99
Es
[Rn]
100
Fm
[Rn]
101
Md
[Rn]
102
No
[Rn]
103
Lw
[Rn]