bab 4 analisis dan pembahasan 4.1. sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · pengguna berhak...

28
36 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik 4.1.1 Fungsi Sistem layanan akademik Sisfo.stmikhtp.ac.id yang merupakan website sistem terpusat yang digunakan oleh seluruh unit di STMIK Hangtuah pekanbaru yang meliputi bagian Sistem informasi yang mengelola semua kegiatan akademik,dari penerimaan mahasiswa baru,info kelulusan,alur keuangan,jadwal kuliah,pengesian krs,perkuliahaan,absensi perkuliahan,proses finalisasi nilai,kartu hasil studi,absensi dosen,absensi mahasiswa, 1) User Sistem layanan akademik User-user yang mendukung penggunaan sistem layanan akademik sebagai berikut : a) Super user b) administrator c) admisi d) ka admisi e) administrasi akademik f) administrasi keuangan g) kepala keuangan h) kepala personalia i) dosen j) mahasiswa 4.1.2 Interface Sistem layanan akademik Untuk mengakses dan menggunakan sistem layanan akademis terdiri dari beberapa tahapan yaitu : 1) Masuk ke internet browsing 2) Akses URL http://www.stmikhtp.ac.id/

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

36

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Sistem layanan akademik

4.1.1 Fungsi Sistem layanan akademik

Sisfo.stmikhtp.ac.id yang merupakan website sistem terpusat yang digunakan

oleh seluruh unit di STMIK Hangtuah pekanbaru yang meliputi bagian Sistem

informasi yang mengelola semua kegiatan akademik,dari penerimaan mahasiswa

baru,info kelulusan,alur keuangan,jadwal kuliah,pengesian krs,perkuliahaan,absensi

perkuliahan,proses finalisasi nilai,kartu hasil studi,absensi dosen,absensi mahasiswa,

1) User Sistem layanan akademik

User-user yang mendukung penggunaan sistem layanan akademik sebagai

berikut :

a) Super user

b) administrator

c) admisi

d) ka admisi

e) administrasi akademik

f) administrasi keuangan

g) kepala keuangan

h) kepala personalia

i) dosen

j) mahasiswa

4.1.2 Interface Sistem layanan akademik

Untuk mengakses dan menggunakan sistem layanan akademis terdiri dari

beberapa tahapan yaitu :

1) Masuk ke internet browsing

2) Akses URL http://www.stmikhtp.ac.id/

Page 2: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

37

3) Lalu pilih Portal HTTP

4) Setelah itu pilih Sisfo STMIK HTP

5) Maka akan tampil user login seperti berikut :

Gambar 4.1 Tampilan User Login Layanan Akademik

Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu :

a) Super User

b) Administrator

c) Admisi

d) Ka Akademik

e) Administrasi Akademik

f) Administrasi Keuangan

g) Kepala Keuangan

h) Kepala Personalia

i) Dosen

j) Mahasiswa

Page 3: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

38

6) Jika sudah login maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 4.2 Tampilan Setelah Login

Gambar 4.3 Tampilan Penjadwalan Mata Kuliah

Page 4: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

39

Pada tampilan tersebut dapat dilihat salah satu tampilan menu mata kuliah yang

terdapat pada super user yang di akses oleh dosen,dan berikut menu menu atau modul

yang terdapat pada sistem layanan akademik:

1. Super user

Merupakan user login yang digunakan oleh ketua prodi dan ketua

akademik,menu atau modul yang terdapat didalam nya adalah:

1) Mahasiswa

2) Dosen

3) Prodi

4) Program

5) Ruang kelas

6) Tahun akademik

7) Matakuliah

8) Kurikulum

9) Identitas

2. Admisi

Merupakan user login yang digunakan oleh bagian administrasi atau bagian

TU,menu atau modul yang terdapat didalam nya adalah:

1) Setup PMB

2) Ubah formulir calon mahasiswa

3) Hasil USM

4) Monitor PMB

5) Laporan PMB

3. Baa

Menu atau modul yang terdapat didalamnya adalah:

1) Tahun akademik

2) Ubah formulir calon mahasiswa

3) Penjualan formulir

4) Formulir PMB

Page 5: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

40

5) Form data mahsiswa

6) Data akademik mahasiswa

7) Cetak kartu studi semester

4. Institusi

Menu atau modul didalamnya adalah:

1) Dispensasi

5. Keuangan mahasiswa

Menu atau modul yang terdapat didalamnya adalah:

1) Setup account

2) Keuangan mahasiswa

6. Jurusan

Menu atau modul yang terdapat didalmnya adalah:

1. KHS mhasiswa

2. Penjadwalan kuliah

3. KRS mahasiswa

4. Jadwal kuliah

5. Absesnsi dosen

6. Hitung IPK massal

7. Transkip nilai

4.2 Persiapan Penelitian

4.2.1 Penentuan Responden menggunakan Rumus Slovin

Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah

sampel dimana biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga diperlukan sebuah

formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi dapat mewakili keseluruhan

populasi.

Jumlah populasi yang munggunakan sistem akademik dalam penelitian ini

adalah sebanyak 438 orang,sehingga ketentuan kelonggaran yang digunakan adalah

5% dan hasil perhitungan dibulatkan .maka untuk mengetahui jumlahresponden,maka

dilakukan perhitungan sebagai berikut.

Page 6: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

41

𝑛 =438

1 + 438 ∗ 0.0025

𝑛 =438

2.095

Gambar 4.5 Perhitungan Jumlah Sampel

Hasil nya adalah 209.Jadi sampel yang harus dilakukan adalah sebanyak 209

pengguna sistem akademik untuk tingkat kesalahan 5% dari populasi penelitian

berjmlah 438 pengguna sistem akademik

4.2.2 Penentuan Indikator

Sebelum Penelitian membuat sebuah pertanyaan maka perlu untuk membuat

suatu indikator yang ada di dalam proses service Operation yang akan menjadi acuan

untuk membuat membuat pertanyaan.

Tabel 4.1 Penentuan komponen sesuai dengan indikator Service Operation

Komponen Indikator

1. Event Managemen

(Manajemen Peristiwa)

Suatu respon untuk suatu peristiwa yang

diperlukan untuk investasi manual,tujuan

nya adalah untuk mendektesi peristiwa dan

memutuskan tindakan apa saja yang

dilakukan untuk peristiwa tersebut

2. incident Managemen

(Manajemen Insiden)

Proses untuk menanggani insiden pada

sistem akademik,tujuanya adalah

bagaimana mengembalikan kegiatan

layanan yang normal secepat mungkin dan

meminimalisasikan pengaruh pada kegitan

sistem akademik

3. Problem Managemen

(Manajemen Masalah)

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui

penyebab utama dan menyelesaikan

penyebab dari insiden secara

permanen,tujuan nya adalah untuk

meminimlkan akibat negatif dari sebuah

insiden terhadap sistem akademik

4. Pemenuhan Sebuah langkah dimana sseorang user

Page 7: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

42

Permintaan(Request

Fullfilment)

dapat melakukan sebuah request untuk bisa

mengembangkan layanan.tujuanya adalah

menyediakan akses yang ceepat dan efektif

untuk layanan standar

5. Manajemen Akses(Acces

managemnt)

Adalah pemberian otorisasi kepada user

untuk bisa menggunakan layanan, tujuanya

adalah menyediakan hak bagi user untuk

menggunakan layanan dan tidak

sembarangan orang dapat mengakses nya.

4.2.3 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang mana memiliki ciri – ciri tertentu

yang akan dilakukan. Sampel juga dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang

dipilih menggunakan prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi.

Berdasarkan sampel yang telah di jumlahkan berdasarkan rumus slovin yang

menjadi responden dalam penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 438 orang

atau sekitar 5% .dari seluruh total pengguna sistem akademik stmik hangtuah

pekanbaru.sampel yang diambil berdasarkan teknik non probalitas jenis penarikan

sampel yang digunakan yaitu Qouta sampling(penarikan sampel secara jatah) dimana

teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah

ditentukan

Jadi sampel yang harus dilakukan adalah sebanyak 209 pengguna sistem akademik

untuk tingkat kesalahan 5% dari populasi penelitian berjmlah 438 pengguna sistem

akademik.

4.3 Identifikasi Masalah

Temuan penelitian berupa data-data dari teknologi informasi yang diperoleh dari

penelitian kualitatif ini berupa data-data yang bersifat deskriptif. Hal ini sangat

diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara hasil temuan tersebut teknologi

informasi dengan teori yang terkait dengan pembahasan penelitian berdasarkan

Service Operasion.

Page 8: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

43

4.3.1 Event Mangement

Analisis Event Management dilakukan mengetahui proses-proses terkait

pengelolaan sistem Layanan Akademik.

Tabel 4.2 Event Management

Indikator Kejadian Masalah

Suatu respon untuk suatu

peristiwa yang diperlukan untuk

investasi manual,tujuan nya

adalah untuk mendektesi

peristiwa dan memutuskan

tindakan apa saja yang dilakukan

untuk peristiwa tersebut

Belum adanya

pelaporan mengenai

keluhan terhadap

sistem layanan

akademik ini sangat

diperlukan untuk

mengetahui apa saja

kekurangan dari

sistem layanan

akademik itu sendiri.

Belum terdapat

pelaporan mengenai

penyediaan layanan

IT yang dikeluhkan

dari pengguna

kepada divisi IT

perusahaan

4.3.2 Incident management

Analisis Incident Management dilakukan mengetahui proses-proses terkait

pengelolaan sistem Layanan Akademik.

Tabel 4.3 Incident Management

Indikator Kejadian Masalah

Proses untuk menanggani

insiden pada sistem

akademik,tujuanya adalah

bagaimana mengembalikan

kegiatan layanan yang normal

secepat mungkin dan

meminimalisasikan pengaruh

Bagian sistem layanan

akademik sering

dihadapkan denggan

sebuah incident dan

permasalahan yg

Belum adanya

pecatatan riwayat

incident dan

masalah yg

ada,padahal

Page 9: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

44

pada kegitan sistem akademik tentunya tidak dapat

dihindari dan bisa

terjadi kapan saja.

berguna untuk

sebagia acuan dan

pedoman jika

incident yg sama

terjadi kembali

4.3.3 Problem Management

Analisis Problem Management dilakukan mengetahui proses-proses terkait

pengelolaan sistem Layanan Akademik.

Tabel 4.4 Problem Management

Indikator Kejadian Masalah

Analisis yang dilakukan

untuk mengetahui penyebab

utama dan menyelesaikan

penyebab dari insiden secara

permanen,tujuan nya adalah

untuk meminimlkan akibat

negatif dari sebuah insiden

terhadap sistem akademik

Media pengaduan user

yang belum

tersentralisir,hal ini

menimbulkan proses

pencatatan incident dan

masalah belum bisa

dilakukan.

Maka proses

pencatatan dari

incident dan

masalah yang

masuk sangatlah

penting untuk

dijadikan

dokumentasi dan

dioalah menjadi

sumber informasi.

4.3.4 Request fullfilment

Analisis Request fullfilment dilakukan mengetahui proses-proses terkait

pengelolaan sistem Layanan Akademik.

Page 10: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

45

Tabel 4.5 Request fullfilment

Indikator Kejadian Masalah

Sebuah langkah dimana

sseorang user dapat

melakukan sebuah request

untuk bisa mengembangkan

layanan.tujuanya adalah

menyediakan akses yang

ceepat dan efektif untuk

layanan standar

Belum tersedianya

request service bagi

user,yang gunanya

melakukan request

modul untuk sistem

layanan akademik

Karna belum

tersedianya request

service bagi user

maka sistem

layanan akademik

akan lambat

berkembang

4.3.5 Acces Management

Analisis Acces Management dilakukan mengetahui proses-proses terkait

pengelolaan sistem Layanan Akademik.

Tabel 4.6 Acces Management

Indikator Kejadian Masalah

Adalah pemberian otorisasi

kepada user untuk bisa

menggunakan layanan,

tujuanya adalah menyediakan

hak bagi user untuk

menggunakan layanan dan

tidak sembarangan orang dapat

mengakses nya.

Id dan password user

sudahditentkan dan jika

ingin merubah nya

maka wajib melapor

dulu ke bagian help

desk,dan kemudian

mengisi form nya

User tidak

memiliki seluruh

hak nya terhadap

sistem layanan

akademik karna

tidakadanya fitur

untuk mengganti

password di

dalam sistem

layanan akademik

Page 11: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

46

4.4 Penilaian Maturity Proses PMF

Model kematangan atau Maturity Level yang meliputi proses perencanaan dan

organisasi IT Governance yang terbukti bermanfaat karena mengijinkan user dan

instansi dapat menilai sendiri tingkat kematangan. Model ini untuk mengkaji control

objectives pada domain Service Operation (Event Management, Incident

Management, Acces Management, Problem Management, Request Fulfillment

Managament) Proses bisnis institusi membutuhkan informasi yang efektif, efisien,

kerahasiaan terjamin, integritas data terjaga, memenuhi aturan dan handal. Untuk itu

harus dapat dipenuhi oleh informasi yang dihasilkan dari pengelolaan manajemen

strategi TI.

4.4.1 Perhitungan tingkat kematangan dengan menggunakan PMF (Process

Maturity Framework )

Hasil pemetaan IT Process yang diterapkan di Sistem Layanan Akademik

Stmik Hangtuah Pekanbaru terhadap ITIL Versi 3 pada subdomain Service Operation

menghasilkan 21 pernyataan untuk 1(satu) orang responden dan pengumpulan data

yang akan disebar ada 209 responden. Setiap kuesioner memiliki pernyataan yang

sama dalam tingkat (level) untuk setiap responden., pernyataan tersebut dimulai dari

tingkat 0 (Non Existent) sampai tingkat 5 (Optimizing Process). Pernyataan dalam

setiap tingkat tersebut dinilai menggunakan PMF (Process Maturity Framework).

Adapun penjelasan cara perhitungan kuesioner, adalah sebagai berikut :

1. Setiap level memiliki proses atribut, disetiap terdapat kriteria yang harus

dipenuhi sesuai dengan standar pemenuhan pada ITIL subdomain service

Operation versi 3

2. Setiap kriteria memiliki skor dalam penilaian dari rentang jawaban dibagi ke

dalam 3 skala, yaitu : Sering (3) , Kadang-Kadang (2), Tidak Pernah (1) ,

3. Penilaian dari masing – masing tingkat di atas jawaban dari pernyataan

kemudian dijumlahkan, lalu dihitung perolehan uji validasi dengan

mengatakan valid dan tidak valid dengan jumlah pernyataan yang diberikan.

Page 12: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

47

Maka hasil penentuan level dari hasil tanggapan responden dari beberapa

jumlah pertanyaan tersebut akan diperoleh pada tingkat kesiapan

4. Setiap angka pada tingkat kematangan kemudian dibagi dengan total

keseluruhan perolehan tingkat kesiapan.

5. Setiap tingkat kesiapan dari masing – masing tingkat kesiapan sehingga

nantinya akan diperoleh untuk setiap tingkat kematangan.

6. Dari hasil tersebut didapatkan hasil akhir yang kemudian dapat dikategorikan

sesuai aturan:

1) Non Existent/ tidak ada

Dalam kategori ini tidak ada atau hanya sedikit bukti atas pencapaian

dalam proses atribut tersebut. Penilaian yang diraih pada kategori ini

berkisar dengan skala 0.00 – 0.49.

2) Initial

Dalam kategori dimana sebuah instansi secara reaktif melakukan

penerapan dan implementasi teknologi informasi sesuai dengan

kebutuhan – kebutuhan yang ada. Penilaian yang diraih pada kategori ini

berkisar dengan skala 0.50 – 1.49.

3) Repeatable But Intutitive/ Dapat Diulang

Dalam kategori dimana sebuah instansi telah memiliki pola yang

berulang kali dilakukan dalam melakukan manajemen aktivitas terkait

dengan tata kelola teknologi informasi Sudah mulai ada prosedur namun

tidak seluruhnya terdokumentasi dan tidak seluruhnya disosialisasikan

kepada pelaksana. Penilaian yang diraih pada kategori ini berkisar

dengan skala 1.50 – 2.49.

4) Defined Process / Proses Terdefinisi

Dalam kategori dimana sebuah instansi telah memiliki pola yang

berulang kali dilakukan dalam melakukan manajemen aktivitas terkait

dengan tata kelola teknologi informasi. Sudah mulai ada prosedur

namun tidak seluruhnya terdokumentasi dan tidak seluruhnya

Page 13: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

48

disosialisasikan kepada pelaksana. Penilaian yang diraih pada kategori

ini berkisar dengan skala 2.50 – 3.49.

5) Managed and Measureable

Dalam kategori dimana sebuah instansi telah memiliki sejumlah

indikator atau ukuran kuantitatif yang dijadikan sebagai sasaran maupun

objektif terhadap kinerja proses teknologi. Proses diperbaiki terus

menerus dan dibandingkan dengan praktek – praktek terbaik. Penilaian

yang diraih pada kategori ini berkisar dengan skala 3.50 – 4.49.

6) Optimized

Dalam kategori dimana sebuah instansi dianggap telah

mengimplementasikan tata kelola manajemen teknologi informasi yang

mengacu pada praktek terbaik. Proses telah mencapai level terbaik

karena perbaikan yang terus menerus dan perbandingan dengan

perusahaan lain. Penilaian yang diraih pada kategori ini berkisar dengan

skala 4.50 – 5.00.

4.5 Penyajian Data

4.5.1. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Semua orang yang menggunakan

Sistem layanan Akademik pada STMIK Hangtuah Pekanbaru dalam penelitian ini

yaitu 209 responden. Adapun tabel berikut ini.

1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.7 Identitas Jenis Kelamin

Keterangan Responden %

Laki – Laki 81 38.75

Perempuan 128 61.24

Jumlah 209 100

Page 14: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

49

2. Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.8 Identitas Jabatan

Keterangan Responden %

Dosen 5 2.39

Mahasiswa/i 201 96.17

Karyawan STMIK 3 1.43

Jumlah 209 100

4.6. Hasil dan Pembahasan

4.6.1 Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pernyataan

dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pernyataan item yang ditujukan ke

pada responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang

digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah

korelasi Pearson Product Moment. Apabila nilai koefisien korelasi butir item

pernyataan yang sedang diuji lebih besar dari r-kritis 0.3. maka dapat disimpulkan

bahwa item pernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid.

Adapun cara mencari nilai r hitung, dapat juga dilakukan dengan menggunakan

miscrosoft excel :

Page 15: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

50

Gambar 4.6 Hasil Uji Validitasi

Page 16: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

51

Cara mengetahui Valid Tidak Valid nya yaitu :jika nilai (t Hitung) Besar dari (t

Table) maka akan dinyatakan Valid, Sebaliknya jika nilai (t Table) Besar dari (t

Hitung) maka dinyatakan Tidak Valid.

Menentukan validitas dan reliabilitas dapat juga dilakukan dengan menggunakan

software SPSS. Dalam hal ini, digunakan SPSS versi 19. Dari hasil perhitungan

dengan SPSS didapatkan nilai sebagai berikut:

1. Validitas

CORRELATIONS

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005

VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012

VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019

VAR00020 VAR00021 VAR00022

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet0]

Page 17: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

52

Gambar 4.7 Hasil Uji Validitasi SPSS

Dari uji validitas dengan SPSS tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh item

pertanyaan di kuesioner valid, karena nilai r_hitung pertanyaan 1 sampai dengan 21

lebih besar dari 0,3. Jika terdapat nilai r_hitung lebih kecil dari 0,3 maka dikatakan

item tersebut tidak valid.

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Uji Validitas Variabel Event Management

Variabel pertanyaan T hitung T table Keterangan

Event Management 1 2.10 1.97 Valid

2 2.07 1.97 Valid

3 2.58 1,97 Valid

Dari tabel 4.9 di atas, hasil jumlah Event management T hitung dari jumlah rumus uji

validitas dan T table adalah 1.97 dari lihat tabel product moment maka dari hasil dengan

menyatakan valid dari 3 butir pertanyaan metode terdapat 209 responden yang dari beberapa

pilihan jawaban dengan pernyataan bahwa efektivitas sasaran yang menjadi tolak ukur

tercapaiannya.

Page 18: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

53

Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Uji Validitas Variabel Incident Management

Variabel pertanyaan T hitung T table Keterangan

Incident

Management

4

5

6

2.00

3.48

2.09

1.97

1.97

1.97

Valid

Valid

Valid

Dari tabel 4.10 di atas, hasil jumlah Incident management T hitung dari jumlah

rumus uji validitas dan T table adalah 1.97 dari lihat tabel product moment maka dari hasil

dengan menyatakan valid dari 3 butir pertanyaan metode terdapat 209 responden yang dari

beberapa pilihan jawaban dengan pernyataan bahwa efektivitas sasaran yang menjadi tolak

ukur tercapaiannya.

Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Uji Validitas Variabel Problem Management

Variabel pertanyaan T hitung T table Keterangan

Incident

Management

7

8

9

10

11

2.02

2.00

2.19

2.99

2.09

1.97

1.97

1.97

1.97

1.97

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Dari tabel 4.11 di atas, hasil jumlah Problem management T hitung dari jumlah

rumus uji validitas dan T table adalah 1.97 dari lihat tabel product moment maka dari hasil

dengan menyatakan valid dari 5 butir pertanyaan metode terdapat 209 responden yang dari

beberapa pilihan jawaban dengan pernyataan bahwa efektivitas sasaran yang menjadi tolak

ukur tercapaiannya.

Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Uji Validitas Variabel Request Management

Variabel pertanyaan T hitung T table Keterangan

Incident

Management

12

13

2.06

2.01

1.97

1.97

Valid

Valid

Page 19: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

54

14

15

16

2.13

2.16

2.11

1.97

1.97

1.97

Valid

Valid

Valid

Dari tabel 4.12 di atas, hasil jumlah Request management T hitung dari jumlah rumus

uji validitas dan T table adalah 1.97 dari lihat tabel product moment maka dari hasil dengan

menyatakan valid dari 5 butir pertanyaan metode terdapat 209 responden yang dari beberapa

pilihan jawaban dengan pernyataan bahwa efektivitas sasaran yang menjadi tolak ukur

tercapaiannya.

Tabel 4.13 Hasil Kuesioner Uji Validitas Variabel Acces Management

Variabel pertanyaan T hitung T table Keterangan

Acces

Management

17

18

19

20

21

2.09

2.02

2.08

2.03

2.04

1.97

1.97

1.97

1.97

1.97

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Dari tabel 4.13 di atas, hasil jumlah Acces management T hitung dari jumlah rumus

uji validitas dan T table adalah 1.97 dari lihat tabel product moment maka dari hasil dengan

menyatakan valid dari 5 butir pertanyaan metode terdapat 209 responden yang dari beberapa

pilihan jawaban dengan pernyataan bahwa efektivitas sasaran yang menjadi tolak ukur

tercapaiannya.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap butir pernyataan yang termasuk

dalam kategori valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji coba

instrument sekali saja. kemudian dianalisis dengan menggunakan metode

pengambilan keputusan pada uji reliablitas alpha cronbach. Kuesioner dikatakan

andal. Adapun hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Page 20: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

55

Gambar 4.8 Hasil Uji Reabilitas

Cara pengujian Reliabilitas

Pisahkan jawaban responden menjadi item bernomor ganjil dan bernomor genap dan

hitung jmlah total masing-masing kelompok.pada data yang digunakan disini variabel

yang merupakan item benomor ganjil

Page 21: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

56

Variabel.sehingga hasil dari penjumlahan setiap kelompok adalah seperti gambar

berikut :

Gambar 4.9 Hasil Uji Reabilitas

Hasil dari penjumlahan nilai T hitung dan T table adalah seperti gambar berikut:

Gambar 4.10 Hasil Uji Reabilitas

Berdasarkan gambaar diatas diperoleh nilai r hitung 0.6822 > r tabel 0.2821

,maka variabel yang digunakan dalam penelitian Reliabel .

Page 22: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

57

Menentukan reliabilitas dapat juga dilakukan dengan menggunakan software SPSS.

Dalam hal ini, digunakan SPSS versi 19. Dari hasil perhitungan dengan SPSS

didapatkan nilai sebagai berikut:

Gambar 4.11 Hasil Uji Reabilitas SPSS

Berdasarkan hasil pengujian Reliabilitas Di atas,Diketahui angka Cronbach Alpha

adalah sebesar 0.719 Jadi angka tersebut lebih besar dari pada nilai minimal

Cronbach Alpha 0.6. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian

dapat dikatakan Reliabel atau Handal.

Tabel 4.14 Hasil Kuesioner Reliabilitas

Penyataan Koefesien reliabilitas R-kritis Status

Page 23: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

58

Even Management

Incedent Management

Problem Management

Request Management

Acces Management

1.27

1.09

0.69

0.68

0.69

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Dari tabel 4.14 di atas, hasil jumlah koefesien area proses service operation

4.7 PenilaianTingkat Kesiapan

Penilaian tingkat kesiapan perusahaan dalam menerapkan Service Operation

untuk Sistem layanan akademik. Berdasarkan rerdiri dari beberapa level yaitu level 1

sampai level 5 yang disebut dengan Process Maturity Framework (PMF). Process

Maturity Framework (PMF) dapat digunakan sebagai framework untuk menilai

kematangan setiap proses service operation per prosesnya, atau untuk mengukur

kematangan proses service operation secara keseluruhan. Pendekatan dengan PMF

ini telah digunakan oleh sejumlah industri teknologi informasi dalam beberapa tahun

terakhir, dengan beberapa model yang berbeda sesuai organisasi.

4.7.1 Tanggapan Responden Mengenai Service Operation

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diberikan kepada responden pengguna

layanan Akademik STMIK Hangtuah Pekanbaru yang berhubungan dengan kesiapan

Page 24: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

59

perusahaan dalam penerapan Service operation berdasarkan best practice ITIL versi

3,gambaran hasil penilaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.15 Hasil Tanggapan Responden

Pernyataan B

Bobot Jumlah skor x Frekuensi

Rata-rata

1 2 3

Event Management

65 337 93 1018 4.8

Incident Management

161 219 115 944 4.5

Problem Management

316 436 73 1407 6.7

Request Management

80 450 295 1865 8.9

Acces Management

408 362 55 1297 6.2

Jumlah

6531 3.12

Dari tabel 4.15 diatas, hasil tanggapan responden perhitungan menggunakan

model Maturity Level pada tabel diketahui bahwa pada area service operation ITIL

V3, maka dari jumlah 6531 dan rata-rata 3.12 yang kemudian dibulatkan ke

maturity level 4 . Hal ini berarti bahwa layanan Sistem Akademik pada area Service

Operation berada pada tingkat k empat dengan kategori Defined proses(Proses

Terdefinisi), proses yang sudah ada dan dijalankan namun belum didokumentasikan

secara terstandar.

4.8 Analisis Gap

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesiapan Service Operation yang sudah di

dapatkan terhadap pengelolaan . Analisis Gap adalah perbandingan kinerja aktual

dengan kinerja potensial atau yang diharapkan. Berikut ini merupakan gap rata-rata

dari tiga area penilaian yang dihasilkan berdasarkan hasil tingkat kesiapan perusahaan

yang dibandingkan dengan hasil tingkat :

Page 25: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

60

Tabel 4.16 Hasil analisis gap

No

Pernyataan

Tingkat Maturity

Kesiapan

Maturity yag

diharapkan

Stmik

Hangtuah

Gap

1

2

3

4

5

Event management

Incident management

Problem management

Request management

Acces Management

4.8

4.5

6.7

8.9

6.2

5

5

5

5

5

0.2

0.5

1.7

3.9

1.2

Dari tabel 4.16 diatas, hasil perhitungan menggunakan model Maturity Level

pada tabel diketahui bahwa pada area Service Operation ITIL V3, maka dari maturity

yang diharapkan Sistem Layanan Akademik STMIK Hangtuah Pekanbaru yang akan

terbaik untuk kedepan adalah 5.0 dan maka inilah hasil tingkat maturity kesiapan

yang telah mengukur dari proses –proses Service Operation. Hal ini berarti bahwa

layanan TI yang ada di STMIK Hangtuah Pekanbaru pada area Service Operation

berada pada tingkat kematangan 4, Dalam kategori dimana sebuah instansi telah

memiliki pola yang berulang kali dilakukan dalam melakukan manajemen aktivitas

terkait dengan tata kelola teknologi informasi. Sudah mulai ada prosedur namun tidak

seluruhnya terdokumentasi dan tidak seluruhnya disosialisasikan kepada pelaksana.

Penilaian yang diraih pada kategori ini berkisar dengan skala 3.12.

Page 26: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

61

4.9 Rekomendasi

Dari hasil analisis di atas maka dibuatkanlah suatu rekomendasi pada subdomain

Sercive Operation berdasarkan IT Infrastruktur Library versi 3 guna untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Berdasarkan kondisi saat ini pada Sistem Layanan Akademik

STMIK Hangtuah Pekanbaru yang sebagian besar telah mencapai tujuannya.

Hal ini menunjukkan bahwa Sudah mulai ada prosedur namun tidak seluruhnya

terdokumentasi dan tidak seluruhnya disosialisasikan. Berdasarkan hasil analisis

process maturity framework diatas dibuatkanlah suatu rekomendasi terhadap tingkat

kematangan Sistem Layanan Akademik STMIK Hangtuah Pekanbaru, sebagai

berikut

Tabel 4.17 Hasil Rekomendasi

Deskripsi Proses Temuan Rekomendasi

Event

Management

Belum adanya pelaporan

mengenai keluhan

terhadap sistem layanan

akademik ini sangat

diperlukan untuk

mengetahui apa saja

kekurangan dari sistem

layanan akademik itu

sendiri.

Mendefinisikan pelaporan

mengenai keluhan terhadap

sistem layanan akademik ini

sangat diperlukan untuk

mengetahui kekurangan dari

laporan Sistem layanan akademik

itu sendiri, sehingga

memudahkan divisi TI Stmik

Hangtuah pekanbaru untuk

segera melakukan evaluasi

pelaporan keluhan dari pengguna.

Page 27: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

62

Incident

Management

Bagian sistem layanan

akademik sering

dihadapkan denggan

sebuah incident dan

permasalahan yg

tentunya tidak dapat

dihindari dan bisa

terjadi kapan saja.

Belum adanya

pecatatan riwayat

incident dan masalah

yg ada,padahal

berguna untuk sebagia

acuan dan pedoman

jika incident yg sama

terjadi kembali

Mendefinisikan pengukuran

ketersediaan Sistem layanan

TI perlu dilakukan agar dapat

diketahui mana proses yang

mengalami down time paling

lama dan mana proses yang

terlalu tersedia apabila

mengalami suatu insiden atau

kejadian tertentu.

Problem

Management

Media pengaduan user

yang belum

tersentralisir,hal ini

menimbulkan proses

pencatatan incident dan

masalah belum bisa

dilakukan.

pencatatan dari incident dan

masalah yang masuk sangatlah

penting untuk dijadikan

dokumentasi dan dioalah

menjadi sumber informasi.

Analisis yang dilakukan untuk

mengetahui penyebab utama

dan menyelesaikan penyebab

dari insiden secara permanen

Page 28: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem layanan akademik · 2020. 10. 20. · Pengguna berhak login sesuai hak akses yang dimiliki yaitu : a) Super User b) Administrator c) Admisi

63

Request

Management

Belum tersedianya

request service bagi

user,yang gunanya

melakukan request modul

untuk sistem layanan

akademik

sseorang user dapat melakukan

sebuah request untuk bisa

mengembangkan sistem

layanan akademik yang

dimana masih terdapat

kekurangan.tujuanya adalah

menyediakan akses yang

ceepat dan efektif untuk

layanan standar

Acces Management Id dan password user

sudahditentkan dan jika

ingin merubah nya maka

wajib melapor dulu ke

bagian help desk,dan

kemudian mengisi form

nya

pemberian otorisasi kepada

user untuk bisa menggunakan

layanan, tujuanya adalah

menyediakan hak bagi user

untuk menggunakan layanan

sepenuhnya.