bab 3 lanjutan minggu lalu 111.140.023
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
1/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
Kerangka Dasar Pemetaan (Poligon)
Untuk Pemetaan diperlukan adanya kerangka peta, yaitu terdiri dari titik-titik pasti di
permukaan bumi yang tertentu didalam hubungan horizontal koordinat-koordinatnya (X,Y) dan
hubungan vertikal yang menunjukkan ketinggian (Z) Peta yang digunakan sebagai peren!anaan
harus baik dan benar yang berarti pemberian in"ormasi dari peta harus sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dari permukaan bumi
Peta yang disajikan dalam bidang datar, sehingga posisi titik-titik yang dimuat di dalam
peta dinyatakan dengan kordinat-koordinat pada bidang datar pula Penentuan koordinatnya
dilakukan dengan mengadakan pengukuran jarak dan arah jurusan, yaitu se!ara triangulasi,
trilaterasi, poligon dan triangulaterasi #itik-titik dinyatakan dalam sistem koordinat ( X,Y ) dan (
Z ) untuk ketinggian dari permukaan laut rata-rata
Pengukuran Titik Kontrol Horisontal
$etode yang dipakai untuk kerangka peta adalah poigon, yaitu rangkaian dari titik kerangka peta
menjadi segi banyak Untuk mendapatkan data, yang diukur adalah semua sudut sisi-sisinya,
%zimut dan jarak untuk penentuan koordinat planimetris diatas permukaan bumi ( X,Y ), yang
digunakan sebagai kerangka peta ( &erangka &ontrol 'orizontal ) Poligon tersebut mempunyai
berbagai bentuk dan hitungan yang sederhana serta dapat menyesuaikan kondisi dan topogra"i
lapangan erdasarkan bentuknya, polygon dibagi menjadi * Poligon lepas, Poligon memanjang
terikat sepihak, Poligon $emanjang #erikat sempurna, Poligon #ertutup
+ Poligon epas
Poligon lepas atau poligon terbuka adalah poligon yang titik aal dan titik akhirnya merupakan
titik yang berlainan (tidak bertemu pada satu titik)
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 1
http://mazprie82geodesi.blogspot.com/p/kerangka-dasar-pemetaanhttp://mazprie82geodesi.blogspot.com/p/kerangka-dasar-pemetaan
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
2/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
Poligon terbuka biasanya digunakan untuk *
- .alur lintas / jalan raya
- 0aluran irigasi
- &abel listrik tegangan tinggi
- &abel #1&2$
- .alan kereta api
3 Poligon $emanjang #erikah 0epihak
Poligon terbuka terikat sepihak adalah poligon yang satu ujungnya ( aal atau akhir ) terikat
pada koordinata titik tetap atau terikat pada sudut jurusan ( azimut )
&eterangan gambar *
4 +3 * azimut aal sisi poligon
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 2
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
3/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
5+, 53, 56,* sudut-sudut poligon yang diukur
d+, d3, d6,* panjang sisi poligon yang diukur
% * titik tetap yang diketahui koordinatnya
Poligon tersebut sering dipakai pada pengukuran dengan !abang atau 7rasi8 yang terikat pada
poligon utama Poligon tersebut dihitung dengan orientasi lokal, tidak ada koreksi sudut dan
koreksi koordinat
Perhitungan koordinat titik poligon *
X3 9 X+ : d+3 0in 4+3
Y3 9 Y+ : d+3 ;os 4+3
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
4/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
a Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh azimuth saja, sedangkan ujung
yang lain tidak terikat sama sekali Poligon sema!am ini dapat dihitung dari azimuth aal
dan yang diketahui dan sudut-sudut poligon yang diukur, sedangkan koordinat dari
masingmasing titiknya masih lokal
b Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh koordinat saja, sedangkan ujung
yang lain tidak terikat sama sekaliPoligon sema!am ini dapat dihitung dengan !ara
memisalkan azimuth aal sehingga masing-masing azimuth sisi poligon dapat dihitung,
sedangkan koordinat masing-masing titik dihitung berdasarkan koordinat yang diketahui
2leh karena itu pada poligon bentuk ini koordinat yang dianggap betul hanyalah pada
koordinat titik yang diketahui (aal) sehingga poligon ini tidak ada orientasinya! Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh azimuth dan koordinat, sedangkan
ujung yang lain tidak terikat Poligon jenis ini dapat dikatakan satu titik terikat se!ara
sempurna namun belum terkoreksi se!ara sempurna baik koreksi sudut maupun koreksi
koordinat, tetapi sistim koordinatnya sudah benar
d Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oleh azimuth Pada poligon jenis ini ada
koreksi azimuth, sedangkan koordinat titik-titik poligon adalah koordinat lokal
e Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oleh koordinat .enis poligon ini tidak ada
koreksi sudut tetapi ada koreksi koordinat
" Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh koordinat, sedangkan ujung yang
lain terikat azimuth Pada poligon ini tidak ada koreksi sudut dan koreksi koordinat
g Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh azimuth dan koordinat saja,sedangkan ujung yang lain terikat koordinat .enis poligon ini tidak ada koreksi sudut
tetapi ada koreksi koordinat
h Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oleh azimuth dan koordinat, sedangkan
ujung yang lain tidak terikat azimuth Poligon ini ada koreksi sudut tetapi tidak ada
koreksi koordinat
i Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oleh azimuth dan koordinat, sedangkan
ujung yang lain tidak terikat azimuth .enis poligon ini ada koreksi sudut tetapi tidak ada
koreksi koordinat
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 4
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
5/21
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
6/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
0yarat ?eometris 'itungan &oordinat
+ 0yarat 0udut
%pabila dipakai pada poligon tertutup dimana titik aal dan titik akhir sama maka rumus diatas
akan berubah *
Untuk poligon tertutup yang diukur sudut dalamnya maka *
syarat sudut *
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 6
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
7/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
syarat absis *
syarat ordinat *
Untuk poligon tertutup yang diukur sudut luarnya maka *
syarat sudut *
syarat absis
syarat ordinat
#oleransi Pengukuran
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! #
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
8/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
;ara Pengukuran
+ $emasang alat theodolit pada titik aal dan aturlah alat tersebut
3 Posisi teropong biasa arahkan alat pada titik sebelumnya (titik tetap, bila ada) dan
kemudian pada titik selanjutnya, putarlah teropong pada posisi luar biasa arahkan ke titik
seperti pada posisi teropong biasa
6 Ukurlah jarak antar titik se!ara langsung dengan pita ukur
&emudian pindahkan alat theodolit ke titik selanjutnya, lakukan langkah + sd 6,
demikian seterusnya sampai titik terakhir apabila poligon terbuka dan kembali ke titik
aal apabila poligon tertutup
;ara Perhitungan *
+ 'itunglah azimuth aal dan akhir apabila diketahui
3 'itunglah salah penutup sudut
6 &oreksikan masing-masing sudut pengukuran 'itunglah azimuth masing-masing titik/arah
= 'itunglah selisih absis (@X ) dan selisih ordinat (@Y )
A 'itung salah penutup absis dan salah penutup ordinat
B &oreksikan masing-masing selisih absis dan selisih ordinat
C 'itung koordinat masing-masing titik
Kerangka Dasar Pemetaan
Untuk Pemetaan diperlukan adanya kerangka peta, yaitu terdiri dari titik-titik pasti di permukaan
bumi yang tertentu didalam hubungan horizontal koordinat-koordinatnya (X,Y) dan hubungan
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! $
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
9/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
vertikal yang menunjukkan ketinggian (Z) Peta yang digunakan sebagai peren!anaan harus baik
dan benar yang berarti pemberian in"ormasi dari peta harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dari permukaan bumi
Peta yang disajikan dalam bidang datar, sehingga posisi titik-titik yang dimuat di dalam peta
dinyatakan dengan kordinat-koordinat pada bidang datar pula Penentuan koordinatnya dilakukan
dengan mengadakan pengukuran jarak dan arah jurusan, yaitu se!ara triangulasi, trilaterasi,
poligon dan triangulaterasi #itik-titik dinyatakan dalam sistem koordinat ( X,Y ) dan ( Z ) untuk
ketinggian dari permukaan laut rata-rata
Pengukuran Titik Kontrol Horisontal
$etode yang dipakai untuk kerangka peta adalah poigon, yaitu rangkaian dari titik kerangka peta
menjadi segi banyak Untuk mendapatkan data, yang diukur adalah semua sudut sisi-sisinya,
%zimut dan jarak untuk penentuan koordinat planimetris diatas permukaan bumi ( X,Y ), yang
digunakan sebagai kerangka peta ( &erangka &ontrol 'orizontal ) Poligon tersebut mempunyai
berbagai bentuk dan hitungan yang sederhana serta dapat menyesuaikan kondisi dan topogra"i
lapangan
erdasarkan bentuknya poligon dapat dibedakan menjadi 6 ma!am *
+ Poligon tertutup
3 Poligon terbuka
6 Poligon ber!abang
Poligon #ertutup
Poligon tertutup adalah segi banyak yang terdiri atas rangkaian sudut dan sisi yang titik aal dan
titik akhirnya berimpit
&eterangan gambar + *
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! %
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
10/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
4 +3 9 %zimuth aal
d +3, d 36, , d B+ 9 Panjang sisi Poligon
5 +, 5 3, 5 6, , 5 B 9 0udut-sudut dalam poligon
Unsur-unsur yang diukur adalah *
+ 0atu azimuth sisi poligon
3 0emua sudut dalam poligon
6 0emua sisi poligon
Pada poligon tertutup titik aal juga merupakan titik akhir poligon dan sudut jurusan aal sama
dengan sudut jurusan akhir, serta koordinat aal sama dengan koordinat akhir
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
11/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
"s 9 kesalahan penutup sudut dalam poligon
"F 9 kesalahan penutup absis poligon
"y 9 kesalahan penutup ordinat poligon
di 9 panjang sisi poligon yang diukur
4i 9 azimut sisi-sisi poligon
5i 9 sudut-sudut dalam Poligon
;ara pemberian koreksi-koreksi pada masing-masing sudut dalam absis dan ordinat poligon
adalah sebagai berikut *
+ &oreksi sudut ( "s )
esarnya koreksi sudut dibagi banyaknya sudut poligon, dan hasil pembagian diberikan se!ara
merata pada setiap sudut poligon "s/n 9 H
ila ternyata tidak habis dibagi, maka koreksi sudut terbesar diberikan pada sudut yang
mempunyai sisi terpendek
0etelah sudut terkoreksi didapatkan, maka dapat di!ari azimut tiap sisi
436 9 4+3 I +CG E 53
46 9 436 I +CG E 56
4n(n-+) 9 4(n-+) I +CG E 5n
3 &oreksi absis dan koordinat
&oreksi absis dan ordinat berbanding lurus dengan besarnya jarak
&oreksi absis * di/Dd F "F 9 J Fi
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 11
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
12/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
&oreksi ordinat * di/Dd F "y 9 J yi
0etelah semua syarat terpenuhi, maka koordinatnya dapat dihitung sebagai berikut *
X3 9 X+ : d+3 0in 4+3 : JF+3
Y3 9 Y+ : d+3 ;os 4+3 : Jy+3
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
13/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
5+, 53, 56, 9 sudut-sudut hasil ukuran
persamaan penyelesaian poligon terbuka terikat sempurna *
+ ;ara kontrol sudut
4 akhir E 4 aal 9 ( n E 3 ) F +CGK E L 5 M
dalam hal ini *
n 9 banyaknya sudut yang diukur
L 5 M 9 jumlah sudut yang diukur
%danya kesalahan-kesalahan dalam pengukuran maka persamaan tersebut tidak dapat terpenuhi,
sehingga timbul koreksi sudut sebesar "5
Persamaan tersebut menjadi *
4 akhir E 4 aal 9 ( n E 3 ) F +CG E L 5 M I "5
&esalahan penutup sudut "5 dibagi rata-rata pada semua sudut yang diukur ila kesalahan
penutup sudut tidak dapat dibagi rata, maka koreksi sudut terbesar diberikan pada sudut yang
mempunyai sisi terpendek
'itungan koreksi *
a 0udut terkoreksi * 5iK 9 5i I "5i
b %zimuth sisi poligon terkoreksi *
4 iK 9 4 i I "5i
'itungan koordinat *
X3 9 X+ : d+3 sin 4+3K
Y3 9 Y+ : d+3 !os 4+3K
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 13
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
14/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
15/21
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
16/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
Poligon tersebut sering dipakai pada pengukuran dengan !abang atau 7rasi8 yang terikat pada
poligon utama Poligon tersebut dihitung dengan orientasi lokal, tidak ada koreksi sudut dan
koreksi koordinat
Perhitungan koordinat titik poligon *
X3 9 X+ : d+3 0in 4+3
Y3 9 Y+ : d+3 ;os 4+3
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
17/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
n 9 banyaknya sudut yang diukur
L 5 M 9 jumlah sudut yang diukur
%danya kesalahan-kesalahan dalam pengukuran maka persamaan tersebut tidak dapat terpenuhi,
sehingga timbul koreksi sudut sebesar "5
Persamaan tersebut menjadi *
4 akhir E 4 aal 9 ( n E 3 ) F +CG E L 5 M I "5
&esalahan penutup sudut "5 dibagi rata-rata pada semua sudut yang diukur ila kesalahan
penutup sudut tidak dapat dibagi rata, maka koreksi sudut terbesar diberikan pada sudut yang
mempunyai sisi terpendek
'itungan koreksi *
a 0udut terkoreksi * 5iK 9 5i I "5i
b %zimuth sisi poligon terkoreksi *
4 iK 9 4 i I "5i
'itungan koordinat *
X3 9 X+ : d+3 sin 4+3K
Y3 9 Y+ : d+3 !os 4+3K
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
18/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
X akhir E X aal 9 L d sin 4 M I L "F M
Y akhir E Y aal 9 L d !os 4 ) I L "y M
L "F M * koreksi absis
L "y M * koreksi ordinat
&esalahan penutup koordinat "F dan "y dibagi rata pada proyeksi absis dan ordinat, besarnya
koreksi sebanding dengan panjang sisi poligon
Xi 9 di/LdMFL"FM, misal X+3 9 d+3/LdMFL"FM
Yi 9 di/LdMFL"yM, misal Y+3 9 d+3/LdMFL"y
Perhitungan koordinat titik poligon *
X3 9 X+ : d+3 sin4+3K : X+3
Y3 9 Y3 : d+3 !os4+3K : Y+3
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
19/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
+ N0 : "(s) 9 (n-3) F +CGO ()
3 Nd 0in 4 : "(F) 9 G (=)
6 Nd ;os 4 : "(y) 9 G (A)
&eterangan*
N0 * jumlah sudut
Nd 0in 4 * jumlah QF
Nd ;os 4 * jumlah Qy
"(s) * kesalahan sudut
"(F) * kesalahan koordinat X
"(y) * kesalahan koordinat Y
+ &oordinat sementara semua titik poligon, persamaan yang digunakan*
Xn 9 Xn-+ : d 0in 4n-+n (B)
Yn 9 Yn-+ : d ;os 4n-+n (C)
&eterangan*
Xn, Yn * koordinat titik n
Xn-+, Yn-+ * koordinat titil n-+
3 &oordinat terkoreksi dari semua titik poligon dihitung dengan persamaan*
Xn 9 Xn-+n : dn 0in 4n-+n : (dn / Nd) F "(F) (R)
Yn 9 Yn-+n : d ;os 4n-+n : (dn / Nd) F "(y) (+G)
&eterangan*
n * nomor titik
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 1%
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
20/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
Xn, Yn * koordinat terkoreksi titik n
Xn-+n, Yn-+n * koordinat titik ke n-+
dn * jarak sisi titik n-+ ke n
4n-+n * azimuth sisi n-+ ke n
6 &etelitian poligon dinyatakan dengan persamaan*
&esalahan jarak
"(d) 9 S"(F)3 : "(y)3T+/3 (++)
& 9 Nd / "(d) (+3)
&eterangan*
"(d) * kesalahan jarak
"(F) *kesalahan linier absis
"(y) * kesalahan linier ordinat
Nd * jumlah jarak
& * ketelitian linier
eberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian poligon*
+ esar sudut tiap titik hasil setelah koreksi
0K 9 0 : S"(s) / nT (+6)
dimana* 0K * sudut terkoreksi
0 * sudut ukuran
3 %zimuth semua sisi poligon dihitung berdasarkan azimuth aal dan semua sudut titik
hasil koreksi (0K)*
a) .ika urutan hitungan azimuth sisi poligon searah jarum jam, rumus yang digunakan*
M HAFIZ AKBAR111.140.023KELAS E Pa! 20
-
8/17/2019 Bab 3 Lanjutan Minggu Lalu 111.140.023
21/21
Ilmu Ukur Tanah 2016
4nn:+ 9 (4n-+n :+CGO) E 0K (+)
4nn:+ 9 (4n-+n : 0K) E +CGO (+=)
b) .ika urutan hitungan azimuth sisi oligon berlaanan arah jarum jam, rumus yang
digunakan*
4nn:+ 9 (4n-+n : 0K) E +CGO (+A)
4nn:+ 9 (4n-+n :+CGO) E 0K (+B)
dimana* n * nomor titik
4nn:+ * azimuth sisi n ke n:+
4n-+n * azimuth sisi n-+ ke n
DAFTA P!STAKA
&usondo,