bab 2 tinjauan pustaka 10-18

Upload: calvin

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    1/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%2520II.pdf 10/18

     berserat rendah, berlemak tinggi dan mempunyai insiden kanker kolorektal yang

    sangat rendah. Tetapi bagaimanapun juga faktor makanan tampaknya memegang

     peranan, karena jika orang Afrika makan makanan Barat yang berlemak tinggi dan

    rendah serat maka insiden kanker kolorektal terlihat meningkat secara progresif 16.

    Makanan rendah serat menyebabkan kurangnya massa feses sehingga

    menyebabkan transit time (lamanya makanan di usus sampai dikeluarkan) lama dan

    terjadi perubahan bakteri usus. Bakteri tertentu diketahui dapat memecahkan garam

    empedu untuk membentuk karsinogen. Makanan dengan tinggi lemak menyebabkan

    sistesis kolesterol dan asam bilirubin oleh hati dan kemudian menjadi karsinogen oleh

     bakteri usus 7.

    Dalam salah satu laporan study group pada tahun 1990 WHO menjelaskan

    hubungan antara komponen diet dengan angka kejadian kanker kolorektal sbb:

    Page 11

    17

    Sementara dari Jakarta data yang ada menunjukkan terbanyak antara umur 30 sampai

    70 tahun dan di Yogyakarta frekuensi tertinggi pada umur 41-60 tahun dengan umur 

    terendah 18 tahun dan umur tertinggi 91 tahun (7"3*'4'6"2).

    2.5.

    Gambaran Klinis

    Tidak ada gambaran yang khas dari kanker kolorektal. Gejala-gejalanya

     bermacam-macam berlainan pada penderita yang satu dengan yang lainnya

     bergantung kepada lokalisasinya.

    a.   Kanker di sekum.

    Biasanya tanpa keluhan untuk waktu yang lama. Mungkin ada keluhan rasa

    tak enak di perut kanan bawah untuk waktu yang lama. Tiba-tiba penderita

     jatuh dalam keadaan anemia, berat badan menurun dan ada massa di perut

    kanan bawah.

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    2/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%2520II.pdf 11/18

    Kanker di kolon asendens.

    Biasanya mempunyai keluhan, misalnya mengeluh karena rasa nyeri. Mula-

    mula timbul sindroma dispepsi (gangguan pencernaan), rasa tak enak pada

     perut kanan atas timbul, yang kemudian disertai rasa penuh di perut,

    anoreksia, nausea. Kadang-kadang badan menjadi lemas. Tumor makin nyata.

    Berat badan mulai menurun dan makin anemis yang mungkin karena adanya

     perdarahan. Darah biasanya bercampur dengan isi kolon.

    `Kanker di kolon transversum.

    Jarang memberi keluhan, demikian pula fungsi kolon tak terganggu, walaupun

    adanya melena yang periodik. Kalau ada keluhan biasanya telah mengalami

    metastase, misalnya metastase ke paru-paru dan hepar.

    Page 12

    18

    Kanker kolon desendens.

    Keluhan nyeri di perut sering mendahului dan sering diajukan. Selain dari itu

    ada perubahan kebiasaan defekasi, dengan konstipasi atau diare atau

    keduanya. Biasanya feses disertai darah. Obstruksi komplet agak sering terjadi

    atau adanya penyempitan.

    Kanker di kolon sigmoid.

    Gejala-gejala yang sering yaitu timbulnya perubahan kebiasaan defekasi,

    dengan konstipasi atau diare atau keduanya, dimana bentuk feses berlendir 

    dan berdarah. Rasa nyeri timbul, sering dengan kolik (mulas mendadak)

    terutama di abdomen kiri bawah. Sering terjadi obstruksi( penyumbatan )

    Kanker rektum

    Sering terjadi ganguan defekasi, misalnya konstipasi atau diare. Sering terjadi

     perdarahan yang segar dan sering bercampur dengan lendir. Berat badan

    menurun. Perlu diketahui bahwa rasa nyeri tidak biasa pada kanker rekturn.

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    3/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%2520II.pdf 12/18

    2.6.

    2.6.1.

    Kadang-kadang timbul tenesmi (keinginan defekasi disertai rasa sakit) dan

     bahkan sering merupakan gejala utama 18.

    Diagnosis

    Anamnesis

    Sebagian besar penderita datang dengan keluhan habit bawel (perubahan

    kebiasaan defekasi) yaitu diare atau obstipasi, sakit perut tak menentu, sering mau

    defekasi namun feses sedikit. Perdarahan campur lendir . Kadang-kadang simptom

    mirip dengan sindroma disentri. Penyakit yang diduga disentri, setelah mendapat

     pengobatan tidak ada perubahan perlu dipertirnbangkan kemungkinan kanker 

    Page 13

    19

    kolorektal terutama penderita umur dewasa dan umur lanjut. Anoreksia, berat badan

    semakin menurun merupakan salah satu simptom kanker kolorektal tingkat lanjut.

    2.6.2. Pemeriksaan Jasmani! Fisik 

    Perlu diperhatikan hal-hal seperti gizi, anemia, tonjolan di abdomen, nyeri

    tekan, kelenjar limfe yang membesar, pembesaran hati. Palpasi (pemeriksaan dengan

    cara meraba) rektum atau vagina dilakukan pada pasien dengan pendarahan atau pun

    simptom lainnya. Pada tingkat pertumbuhan lanjut, palpasi dinding abdomen

    kadang-kadang teraba massa di daerah kolon kanan dan kiri. Palpasi rektum

    merupakan sarana diagnostik sederhana namun mempunyai nilai tinggi dalam

    diagnosis kanker di rektum dimana kira-kira 50 % kanker kolorektal ditemukan

    dengan ujung jari.

    2.6.3. Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan Hb, darah, elektrolit dan feses merupakan pemeriksan rutin.

    Anemia dan hipokalemi kemungkinan ditemukan karena perdarahan kecil.

    Perdarahan tersembunyi dapat dilihat dari pemeriksaan feses. CEA (Carcinoma

    Embrionic Antigen) merupakan pertanda (marker) serum terhadap adanya kanker 

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    4/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%2520II.pdf 13/18

    kolorektal. Pemeriksaan CEA sangat bermanfaat, selain untuk diagnosis juga untuk 

    memantau hasil pengobatan dan mendeteksi kemungkinan recurrent (panyakit

    kambuh).

    2.6.4. Pemeriksaan Radiologi

    Pada pemeriksaan fluoroskopi kontras barium enema usus besar dapat dilihat

     _ peristaltik yang kaku dan dinding tak teratur. Kelainan tampak seperti massa

     polipoid, akan tetapi sulit menentukan lesi jinak atau maligna. Kanker infiltratif 

    Page 14

    22

    2.7.2. Metastasis

    Pada umumnya invasi kanker dapat dikenal di bawah mikroskop pada kanker 

     berdiameter 2,5 atau lebih. Kanker menyebar melalui pembuluh getah bening dan

     pembuluh darah . Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah mesentrium sering

    terjadi pada waktu pertama kali kanker ditemukan, kemudian meluas ke aorta dan

    teraba pada supraklavikuler. Penyebaran ke hati biasanya terjadi melalui sistim vena

     porta pada waktu kankerditemukan pertama kali kira-kira 40 % ditemukan invasi ke

    dalam vena dan kira-kira 10-20 % deposit ke hati. Metastasis ke organ jauh seperti ke

     paru, ginjal dan tulang dapat terjadi pada stadium lanjut 7 .

    2.7.3 Lokalisasi

    Kanker dapat tumbuh pada tiap bagian dari kolon, mungkin akan tumbuh

    lebih dari satu tempat. Sekitar 70-75 % kanker kolorektal terletak pada rektum dan

    sigmoid. Keadaan ini sesuai dengan lokasi polip kolitis ulserosa 17 .

    Letak Persentase

    Sekum dan kolon asendens 10

    Kolon transversum termasuk fleksura hepar dan lien i 10

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    5/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%2520II.pdf 14/18

    Kolon desendens r 5

    Rektosigmoid 75

    Menurut laporan Muir (1947) yang mengumpulkan 714 kasus kanker 

    kolorektal ternyata bahwa 15 % terdapat di kolon asendens, 10 % di kolon desendens,

    16 % di sigmoid dan 58 % terdapat di rektum. Dan Bockus memberikan catatan

     bahwa 40,7 % di rektum, 20,4 % di sigmoid, 11,45 % di kolon desendens, 5,5 % di

    fleksura lienalis, 5,6 % di kolon transversum, 2,4 % di fleksura hepatis, 5,7 % di

    Page 15

    23

    kolon asendens dan 8,3 di soekum. Jadi frekuensi terbanyak di rektum kemudian

    menyusul di daerah kolon sigmoid kemudian pada daerah kolon lain dengan urutan

    sekum dan kolon asendens, kolon transversum, kolon desendens, fleksura hepatika,

    fleksura lienalis 18 .

    2.7.4. Klasifikasi

    Berdasarkan besarnya diferensiasi sel maka Broder (1920) membuat

    klasifikasi dalam 4 tingkat yaitu :

    a. Grade I : Sel-sel anaplastik tak akan melebihi 25 %

     b. Grade II : Sel-sel anaplastik terdapat antara 25-50 %

    c. Grade III : Sel-sel anaplastik terdapat antara 50-75 %

    d. Grade IV 1 se1-se1 anepasuk terdapat lebih dari 75 % 18 .

    Di samping klasifikasi yang berdasar atas diferensiasi sel maka dikenal juga

    klasifikasi yang diajukan oleh Cuthbert Dukes yang dibagi atas penyebaran sel

    kanker yaitu :

    l. Dukes A : invasi ke dalam dinding usus, belum menembus

    Prognosis hidup setelah 5 tahun 97 %

    2. Dukes B : invasi menembus dingding usus tanpa mctastasis di kelenjar limfe

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    6/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%2520II.pdf 15/18

    Prognosis hidup setelah 5 tahun 80 % I

    3. Dukes C : metastasis ke kelenjar limfe

    Cl : beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer 

    Prognosis hidup setelah 5 tahun 65 %

    C2 1 dalam kelenjar limfe jauh

    Prognosis hidup setelah 5 tahun 35 %

    Page 16

    24

    4..Dukes D : ditemukan metastasis hati

    Prognosis hidup setelah 5 tahun < 5 % mg”.

    2.8.V Tindakan .Pencegahan dan Pengobatan

    2.8.1. Pencegahan

    Penelitian di Amerika Serikat, Jerman, Inggris telah menekankan bahwa

     penyaringan dari kelompok besar dapat membantu pencegahan atau diagnosis dini

    kanker kolorektal. Metode yang digunakan adalah mencari darah dalam feses dan

    meneliti subjek hasil tes yang positip. Ada beberapa tes sederhana, biasanya

     berdasarkan pada strip impregnasi guayak dimana terjadi perubahan warna bila ada

    darah (haemoccult faecotest). Tetapi masalahnya adalah jika tes sangat sensitif maka

    memberikan hasil positip palsu dalam jumlah besar, sedangkan jika tes mempunyai

    sensitivitas yang rendah maka akan didapatkan hasil negatif palsu '6 .

    Di samping itu pencegahan dari segi makanan juga perlu. Makan makanan

    yang berserat tinggi seperti agar-agar berperan dalam upaya pencegahan terjadinya

    kanker kolon. Kandungan seramya mencapai 81,29 % mempunyai daya serap yang

    tinggi terhadap zat cair dan asam empedu hingga kadar asam empedu menjadi rendah.

    Dengan demikian timbulnya kanker kolon dapat dicegah. Menurut penyelidikan Hill

    asam empedu 'memang dapat bekerja sebagai co-karsinogen dan asupan yang cukup

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    7/9

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    8/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34896/4/Chapter%2520II.pdf 17/18

    Dari penelitian itu diperoleh kenyataan baik laki-laki maupun perempuan yang

     bmengkomsumsi susu sangat sedikit cenderung terkena kanker kolorektal. Sementara

    Page 18

    26

    itu pusat penelitian kanker di New York menemukan faktor bahwa kalsium bisa

    menghambat sel kanker pada kolon 24.

    2.8.2. Pengobatan

    Satu-satunya kemungkinan terapi kuratif adalah tindak bedah. Tujuannya

    adalah untuk memperlancar saluran cema. Bila sudah ada metastasis jauh, kanker 

     primer akan direseksi juga dengan maksud mencegah obstruksi, pendarahan, anemia,

    inkontinensia, fistel dan nyeri.

    Bedah kuratif dilakukan bila tidak ditemukan gejala penyebaran baik lokal

    maupun jauh. Tehnik pembedahan yang dipilih tergantung letaknya. Pada kanker 

    sekum atau kolon asendens dilakukan hemikolcktomi kanan kemudian anastomosis

    ujung ke ujung. Pada kanker di fleksura hepatika dilakukan juga hemikolektomi.

    Pada kanker kolon transversum dilakukan reseksi kolon transversum kemudian

    anastomosis ujung ke ujung sedangkan pada kanker kolon desendens dilakukan

    hemkolektomi kiri. Pada kanker sigmoid dilakukan reseksi sigmoid dan pada kanker 

    rektum sepertiga proksimal dilakukan reseksi anterior. Pada kanker rektum sepertiga

    tengah dilakukan reseksi dengan mempertahankan sfingter anus, sedangkan pada

    kanker sepertiga distal dilakukan amputasi rektum melalui reseksi abdominoperineal

    Quenu Miles. Pada operasi ini anus turut dikeluarkan 17.

    Pada kebanyakan pusat medis mortalitas operasi untuk pembedahan adalah

    kurang dari 5 % dan pada beberapa pusat medis lain kurang dari 2 %. Mortalitas

    operasi lebih tinggi jika operasi dilakukan untuk obstruksi atau perforasi. Penyebab

    kematian adalah terjadinya secara bersamaan masalah kardiorespirasi pada pasien

  • 8/18/2019 Bab 2 Tinjauan Pustaka 10-18

    9/9

    4/23/2016 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur.

    lanjut usia dan kebocoran anastomosis intestinal. 16 .