bab 2 landasan teori 2.1 taman baca 2... · 2019. 12. 5. · 2.1 taman baca taman bacaan masyarakat...
TRANSCRIPT
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Taman Baca
Taman Bacaan Masyarakat adalah tempat yang sengaja di buat pemerintah,
perorangan atau swakelola dan swadaya masyarakat untuk menyediakan bahan
bacaan dan menumbuhkan minat baca kepada masyarakat yang berada di sekitar
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) (Sutarno, 2008). Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) merupakan suatu tempat yang sengaja di buat dan dikelola oleh masyarakat,
perorangan, lembaga dan pemerintah untuk menumbuhkan minat baca kepada
masyarakat yang ada dilingkungan taman bacaan tersebut dan taman bacaan
masyarakat termasuk dalam kategori perpustakaan umum. Perbandingan Taman
Bacaan Masyarakat dengan perpustakan ditinjau dari sifatnya adalah Taman Bacaan
Masyarakat sifatnya lebih in formal dan cakupan tidak terlalu luar ketimbang
perpustakaan sedangkan perpustakan sifatnya lebih formal dan cakupannya lebih
luas.
Taman Baca ini tergolong dalam perpustakaan umum yang memiliki fungsi
(Sutarno, 2008):
1. Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai
penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program
keaksaraan.
2. Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang
sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
3. Sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya
dalam studi kepustakaan.
4. Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan
kegiatan akademik Iainnya.
5. Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang
sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh
pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.
10
Fungsi tersebut terdiri dari fungsi pembelajaran, hiburan dan informasi. TBM
melaksanakan kegiatan pelayanannya bervariasi. Ada banyak nama yang digunakan
TBM, misalnya Rumah baca, pondok baca, perahu baca, Warung baca, namun pada
hakikatnya kesemua lembaga atau organisasi tersebut , melakukan fungsi yang sama
dengan TBM.
Perbedaan antara perpustakaan dengan taman baca adalah perpustakaan
sendiri merupakan suatu instansi resmi dari pemerintah yang ada anggarannya secara
khusus, sedangkan taman baca adalah suatu lembaga non formal in formal yang
dikelola dengan dana swadaya dan biasanya tidak diberlakukan peraturan-peraturan
khusus seperti diperpustakaan. Sebagai contoh mungkin untuk masuk ke
perpustakaan harus dalam keadaan rapih, sopan, formal, tidak boleh berisik dan tidak
sedikit perpustakaan yang terkesan kaku. Lain halnya dengan TBM, lembaga ini
memang bisa dikatakan adalah lembaga swasta, karena penanganannya tidak harus
dilakukan oleh pegawai negeri atau seseorang yang ahli dalam bidang perpustakaan,
siapapun yang mau bisa mendirikan dan mengelola TBM (Sutarno, 2008).
2.2 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah seperangkat peralatan komputer yang saling terkait
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan data dalam bentuk database dan
menyediakan keluaran berupa informasi yang diperlukan untuk keperluan tugas-
tugas bisnis (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012).
Dari definisi diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah
kombinasi dari berbagai komponen yang saling berintegrasi dengan tujuan untuk
mengumpulkan dan memproses data untuk kemudian dikeluarkan dalam bentuk
informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan tertentu.
Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu
kesatuan atau organisasi (Amsyah, 2005). Dari pendapat tersebut dapat diartikan
bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling berelasi dan
berinteraksi, serta hubungan antara objek atau komponen bisa dilihat sebagai satu
kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
11
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Ladjamudin, 2005). Adapun Pendapat lain
mengenai sistem yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 1990).
Sistem merupakan “Agregasi atau pengelompokan objek-objek yang
dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung,
sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau
oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi,
beroperasi, atau bergerak dalam satu kesatuan (Djhot, 2001).
Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa
persamaan dari para ahli, seperti yang dikemukakan oleh Ladjamudin dan Jogiyanto
bahwa sistem prosedur, komponen, ataupun subsistem yang saling berhubungan
untuk mencapai saran atau tujuan tertentu. Sedangkan Amsyah dan Ladjamudin
memiliki pendapat bahwa sistem itu merupakan kumpulan elemen dan prosedur
dalam suatu jaringan kerja.
Selain persamaan, beberapa pendapat di atas juga memiliki perbedaannya
masing-masing. Djhot memiliki pendapat yang sangat berbeda dengan yang lainnya.
Djhot berpendapat bahwa sistem yang saling tergantung itu dikombinasikan
sedemikian rupa oleh alam atau seni.Dari pengertian, persamaan, dan perbedaan di
atas dikemukakan bahwa suatu sistem adalah beberapa prosedur, komponen atau
subsistem yang saling berkaitan untuk menyelesaikan kegiatan secara bersamaan
demi tercapainya suatu tujuan atau sasaran tertentu.
2.3 Tahap Perancangan Sistem
2.3.1 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2009) mengatakan bahwa Object-Oriented
Analysis and Design (OOAD) adalah sebagai berikut:
• Object Oriented Programming (OOP) menuliskan tentang pernyataan dalam
bahasa pemrograman untuk mendifinisikan tipe dari masing-masing objek.
• Object-Orientied Analysis (OOA) adalah semua jenis objek yang melakukan
pekerjaan dalam sistem dan menunjukan interaksi pengguna apa yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Objek diartikan sebagai suatu hal
dalam sistem komputer yang dapat merespon pesan-pesan.
12
• Object-Oriented Design (OOD) adalah semua jenis objek yang diperlukan
untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem, menunjukan
bagaimana objek berinteraksi untuk meyelesaikan tugas, dan menyempurnakan
definisi dari masing-masing jenis objek sehingga dapat diimplementasikan
dengan bahasa tertentu.
2.3.2 System Development Life Cycle (SDLC)
System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses yang
terdiri dari semua aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun, meluncurkan dan
memelihara suatu sistem informasi. SDLC mencakup seluruh aktivitas yang
menjadi bagian dari analisa sistem, desain sistem, pemrograman, testing dan
pemeliharaan sistem serta proses-proses manajemen proyek lainnya yang
dibutuhkan dalam meluncurkan dan mengembangkan sistem informasi baru
(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012).
Ada beberapa macam pendekatan System Development Life Cycle (SDLC),
salah satunya adalah model waterfall. Model ini mengasumsikan bahwa fase
dapat dijalankan dan diselesaikan secara berurutan, dimulai dari project initiation
dan dilanjutkan dengan project planning, analysis, design, implementation dan
deployment. Namun pada penelitian ini, tahapan yang dikerjakan hanya sampai
pada tahap analisis dan perancangan (analysis and design), tidak sampai pada
tahap implementasi dan pengembangan sistem (deployment).
2.3.3 Waterfall
Gambar 2.1 Ilustrasi Model Pengembangan Waterfall (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2012)
Berikut penjelasan fase Waterfall (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012):
13
1. Project Initiation and Planning
Fase planning merupakan proses fundamental tentang memahami
kenapa sebuah sistem informasi seharusnya dibangun dan ditentukan
bagaimana tim proyek akan berjalan untuk membangun sistem informasi.
Fase planning mempunyai dua langkah:
• Project initiation, mengidentifikasi nilai bisnis sistem terhadap
organisasi. Sebuah sistem request mewakili ringkasan singkat tentang
kebutuhan bisnis dan akan menjelaskan bagaimana sistem akan
membantu memenuhi kebutuhan dan membuat nilai bisnis.
• Setelah proyek disetujui, akan memasuki langkah project management
yang akan menghasilkan work plan dan tim proyek. Deliverable dari
project management adalah project plan yang mendiskripsikan
bagaimana tim project akan menjalankan pengembangan sistem.
2. Analysis
Fase analisis menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan
sistem, apa yang akan sistem lakukan, dimana dan kapan sistem digunakan.
Pada fase ini tim proyek melakukan investigasi pada sistem berjalan,
indentifikasi peluang pengembangan, serta mengembangkan konsep dari
sistem baru. Fase ini mempunyai tiga langkah, yaitu:
• Pengembangan strategi analisis untuk memandu kinerja tim proyek.
• Requirements gathering seperti wawancara, diskusi, atau kuisoner.
Analisa dari informasi dini dan masukan dari sponsor proyek dan orang
lain akan dijadikan system concept. Kemudian system concept akan
digunakan untuk mengembangakan analysis models yang
mendiskripsikan bisnis akan berjalan jika sistem baru sudah berjalan.
• Analisis, system concept, dan analysis models dikombinasikan menjadi
sebuah dokumen disebut system proposal.
3. Design
Fase desain menentukan bagaimana sistem akan beroperasi pada
hardware, software, infrastruktur jaringan, user interface, form, laporan,
14
spesifik program, database, dan file yang dibutuhkan. Fase design
mempunyai empat langkah, yaitu:
• Design strategy harus ditentukan. Hal ini mengklarifikasi apakah sistem
akan dikembangkan oleh programer perusahaan atau menggunakan
tenaga kerja luar, apakah perusahaan akan membeli sebuah paket
perangkat lunak yang sudah ada.
• Mengarahkan pengembangan dari dasar desain arsitektur untuk sistem,
berisi penjelasan infrastruktur hardware, software, dan jaringan yang
akan digunakan.
• Database dan spesifikasi file dikembangkan, mendefinisikan data apa
yang akan disimpan dan dimana data akan disimpan.
• Tim analis mengembangkan desain program, mendefinisikan program
yang butuh dituliskan dan bagaimana program akan berjalan.
Penelitian ini hanya sampai pada tahapan analisis dan perancangan
sistem, tidak sampai pada tahap implementasi dan pengembangan sistem.
2.4 Analisis dan Perancangan Sistem
2.4.1 Pengertian Analisis Sistem
Analisis sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan yang memungkinkan
seseorang untuk memahami dan menentukan apa yang harus dicapai oleh sistem
baru (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Maksud dari kata-kata “memahami dan
menentukan” adalah menguraikan secara terperinci apa yang harus dilakukan oleh
sistem agar memberikan solusi terbaik atas berbagai masalah.
Jadi berdasarkan definisi diatas kita bisa ambil kesimpulan bahwa analisis
sistem merupakan kegiatan untuk menguraikan secara terperinci segala aktivitas
yang dilakukan oleh sistem dengan tujuan agar sistem tersebut bisa memberikan
solusi terbaik atas berbagai permasalahan yang ada.
2.4.2 Pengertian Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan kegitan-kegiatan yang memungkinkan
seseorang untuk menggambarkan secara detail dari sistem yang diperlukan untuk
menjadi solusi (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Kegiatan tersebut meliputi
penentuan secara terperinci semua komponen yang diperlukan untuk membangun
15
sebuah sistem yang menjadi solusi dan bagaimana cara kerja sistem tersebut
sehingga bisa menjadi solusi sesuai dengan yang diharapkan.
Jadi berdasarkan definisi diatas, perancangan sistem merupakan kegiatan
untuk mengambarkan secara detail semua kebutuhan dari komponen yang
diperlukan untuk membuat sebuah sistem yang sesuai harapan.
2.4.3 Unified Modeling Language (UML)
UML merupakan standar perangkat konsep dan notasi yang ditentukan
oleh Object Management Group (OMG), yang merupakan organisasi standar
untuk pengembangan sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Dengan
menggunakan UML, analis dan pengguna dapat menggambarkan dan memahami
berbagai diagram khusus yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem.
Kemudian ada beberapa macam struktur diagram yang terdapat dalam
UML yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan yang statis antar
komponen dalam sistem. Struktur diagram tersebut antara lain :
2.4.3.1 Activity Diagram
Activity Diagram merupakan diagram standar UML yang
menggambarkan alur kegiatan/kerja/bisnis dari aktivitas satu dengan aktivitas
lainnya dalam sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Berikut adalah
contoh dari Activity Diagram penjelasan simbolnya:
Tabel 2.1 Simbol Activity Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012)
Notasi Deskripsi
Menunjukkan aktor atau sistem yang
melakukan aktivitas.
Notasi untuk memulai atau awal
activity diagram.
Sebuah aktivitas.
16
Notasi Deskripsi
Menunjukkan alur dari aktivitas.
Aktivitas dapat dipecah menjadi
beberapa aktivitas yang berjalan
secara pararel.
Beberapa aktivitas akan bergabung
untuk melaksanakan aktivitas
selanjutnya.
Aktivitas dapat mempunyai alternatif
pilihan.
Untuk mengakhiri activity diagram.
Gambar di bawah ini merupakan contoh activity diagram. Proses yang
berlangsung adalah sales menerima pesanan yang nantinya akan diteruskan
kepada engineering. Pada bagian engineering memiliki suatu spesifikasi dari
order tersebut. Bagian pengadaan barang membeli bahan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Apabila semuanya sudah tersedia, maka
langkah selanjutnya adalah membuat jadwal produksi.
17
Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012)
2.4.3.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram merupakan model UML yang digunakan untuk
menampilkan grafik hubungan antara kondisi yang ada dengan pemakai
(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Berikut adalah contoh use case diagram
beserta penjelasan simbol-simbolnya:
Tabel 2.2 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,
2012)
Notasi Deskripsi
Orang yang menggunakan sistem.
Ruang lingkup otomasi.
Aktivitas yang dilakukan oleh aktor.
18
Notasi Deskripsi
Menghubungkan aktor dengan use case.
Menunjukan sebuah use case
memerlukan use case lain untuk
menjalankan fungsinya
Menunjukan sebuah use case dapat
berdiri sendiri walaupun tanpa use case
tambahan.
Hubungan child use case ke parent use
case. Menentukan child use case
mendapat turunan perilaku dan
karakteristik dari parent use case.
Gambar di bawah ini merupakan contoh use case diagram. Penjelasan
gambar ini di bawah ini adalah seorang customer service melayani seorang
sales toko. Sales toko ini melakukan pencarian barang, melihat ulasan produk
maupun rating produk, dan melihat kombinasi aksesoris yang dapat digunakan.
Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012)
2.4.3.3 Use Case Description
Use case description merupakan penjelasan terperinci tentang proses
suatu use case atau bisa disebut sebagai daftar kasus penggunaan diagram use
19
case yang memberikan gambaran dari semua penggunaan kasus untuk sistem
(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Use Case Description ini dibedakan
menjadi 2 yaitu:
• Brief Use Case Description digunakan untuk use case sederhana, seperti
untuk aplikasi kecil yang dapat dengan mudah dimengerti.
Gambar 2.4 Contoh Use Case Brief Description (Satzinger, Jackson, dan Burd,
2012)
• Fully Developed Use Case Description, merupakan metode yang paling
sering digunakan untuk mendokumentasikan use case secara rinci pada
setiap proses. Gambar di bawah ini merupakan contoh fully developed use
case description yang menjelaskan dokumentasi use case dalam
penerimaan buku baru. Aktor yang terlibat yaitu pegawai perpustakaan.
Gambar 2.5 Contoh Fully Developed Use Case Description (Satzinger, Jackson,
dan Burd, 2012)
20
2.4.3.4 Domain Model Class Diagram
Domain Model Class Diagram merupakan diagram UML yang
digunakan untuk menampilkan objek kedalam sistem (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2012). Merupakan diagram yang terdiri dari class (seperangkat identitas
atau kelompok objek) dan hubungannya dengan class yang lain. Berikut adalah
contoh dari domain model class diagram beserta penjelasan simbol-simbolnya:
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Domain Model Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2012)
Notasi Deskripsi
Nama dari suatu class.
Nilai atau atribut dari suatu objek di dalam
class.
Hubungan statis antara dua class bersama
dengan multiplisitas.
Relasi dimana sebuah class membutuhkan class
lainnya untuk dapat berjalan dalam hal ini
dapat berbentuk parameter object yang
dieksekusi dalam method class lainnya.
Fitur warisan dari konsep berorientasi objek.
Dimana child mewarisi atribut dan method dari
parentnya.
Suatu class merupakan bagian utuh dari class
lainya namun pada hal ini satu bagian class
tersebut akan sangat bergantung pada
keberadaan class lainnya.
Relasi dimana sebuah class merupakan bagian
utuh dari class lainya sering digambarkan
dengan kata “has a” berarti memiliki.
21
Notasi Deskripsi
Optional, nol atau satu objek.
Optional, nol atau lebih banyak objek.
1 Mandatory, tepat satu objek.
* Optional, banyak objek.
1…1 Mandatory, tepat satu objek.
1…* Mandatory, satu atau lebih banyak objek.
Gambar di bawah ini merupakan contoh domain model class diagram.
Terdiri dari beberapa class yaitu transaction, customer, account, branch,
saving account, dan checking account. Setiap class tersebut memiliki nilai atau
atribut masing-masing. Domain model class diagram ini menjelaskan mengeni
proses transaksi customer pada suatu branch di mana dilakukan pengecekan
balance.
Gambar 2.6 Contoh Domain Model Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,
2012)
a. First Cut Design Class Diagram
First Cut Design Class Diagram merupakan perluasan dari model
domain class diagram dengan dua langkah yaitu (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2012) :
22
• Mengelaborasi atribut-atribut dengan tipe dan nilai informasi inisial.
• Menambahkan panah navigasi visibilitas.
Berikut contoh first-cut design class diagram. Pada sistem penjualan ini
terdapat beberapa class yaitu customer, account, dan address. Setiap class
tersebut memiliki nilai atau atribut masing-masing.
Gambar 2.7 Contoh First-Cut Design Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2012)
b. Update Design Class Diagram
Updated design class diagram adalah sebuah class diagram lanjutan
dari first-cut design class diagram yang lebih detail dalam menjelaskan input
message pada first cut sequence diagram, alur data beserta tipe datanya, dan
input message yang akan dilaksanakan oleh use case controller (Satzinger,
Jackson, dan Burd, 2012). Berikut contoh updated design class diagram pada
proses transaksi order customer yang nantinya akan tercatat pada order
transaction. Saat melakukan order, customer dapat melihat katalog produk
yang disediakan.
23
Gambar 2.8 Contoh Update Design Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,
2012).
2.4.3.5 System Sequence Diagram
System Sequence Diagram merupakan diagram yang menunjukan
urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem selama use case atau scenario
(Satzinger, 2012). Berikut adalah contoh System Sequence Diagram beserta
penjelasan simbol-simbolnya:
Tabel 2.4 Simbol-Simbol System Sequence Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,
2012)
Notasi Deskripsi
Aktor eksternal yang berinteraksi
dengan sistem.
24
Notasi Deskripsi
Objek yang mewakili sistem otomasi.
Message input dari aktor.
Hasil output atau return value dari
sistem.
Keterangan tambahan untuk
menjelaskan sesuatu pada diagram.
Pengulangan untuk suatu kondisi dalam
kotak.
Menunjukkan alur message dari atas ke
bawah.
Berikut merupakan contoh system sequence diagram yang menjelaskan
bahwa customer melakukan penambahan aksesoris melalui sistem, kemudian
sistem akan menampilkan detail aksesoris kepada customer. Bagian sales
memberikan pajak melalui sistem, kemudian sistem akan menampilkan detail
pajak beserta kode kepada sales.
25
Gambar 2.9 Contoh System Sequence Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,
2012).
Dalam sequence diagram terdiri atas tiga jenis fragmen, yaitu :
1. Opt: menggambarkan proses yang dilakukan atau tidak dilakukan.
2. Loop: proses yang dilakukan berulang kali.
3. Alt: proses pemilihan yang harus dilakukan, digunakan pada saat ada
dua atau lebih pilihan alternatif.
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005, p316), Sequence Diagram
dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. First-cut Sequence Diagram
First-cut Sequence Diagram melibatkan semua elemen yang terdapat
pada SSD, perbedaannya hanya pada objek-objek internal dan pesan dalam
sistem.
26
Tahap-tahap dalam mengembangkan First-cut Sequence Diagram,
yaitu :
a) Memilih input message dari use case, lalu tambahkan ke dalam
sequence diagram semua obyek-obyek yang harus berkolaborasi.
b) Menentukan pesan lain yang harus dikirim, termasuk obyek
yang menjadi sumber dan tujuan dari setiap pesan untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan
c) Mengganti sistem obyek dengan obyek use case controller
Gambar 2.10 Contoh First-cut Sequence Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,
2005).
2. View Layer
View layer melibatkan human-computer interaction dan membutuhkan
desain user interface untuk setiap use case. Tahap-tahap dalam membuat view
layer, yaitu:
a) Mengembangkan desain dialog untuk setiap use case, mendefinisikan satu
atau lebih windows form yang user akan gunakan untuk berinteraksi
dengan sistem.
b) Setelah selesai dalam dialog design untuk use case, forms ditambahkan
sebagai window classes ke sequence diagram sebagai view layer
27
Gambar 2.11 Contoh View Layer (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005).
3. Data Access Layer
Dasar dari pemisahan tanggung jawab juga diterapkan pada data access
layer. Sebelum membuat data access layer, domain object perlu diinisialisasi
dengan data yang diperlukan dari database.
Gambar 2.12 Contoh Data Access Layer (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005).
4. Multilayer
Multilayer sequence diagram terlihat rumit. Bagaimanapun, diagram ini
menyediakan sebuah dasar yang sempurna untuk membuat program dari use
case yang ada. Dengan melalui proses desain yang detail, perancang dapat
berpikir melalui kompleksitas dari setiap use case tanpa adanya komplikasi
dalam membuat program (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005).
28
Gambar 2.13 Contoh Multilayer Sequence Diagram (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2012).
5. Package Diagram
Package diagram menunjukan komponen relasi dan ketergantungan,
biasanya digunakan untuk merelasikan class atau komponen sistem lain seperti
network nodes (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Berikut simbol-simbol
pada package diagram:
Tabel 2.5 Simbol-Simbol Package Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012)
Notasi Deskripsi
Menunjukkan nama package
dalam sistem.
Menunjukkan relasi antar
package atau class dalam sistem.
29
Berikut contoh dari package diagram proses pembelian oleh
pelanggan. Salah satu relasi antar package adalah ketika menambahkan item
atau barang, maka akan masuk ke item cart. Item tersebut dapat dilihat
melalui product item:
Gambar 2.14 Contoh Package Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012)
6. Three Layer
Three layer sequence diagram merupakan pengembangan dari first-cut
sequence diagram sebelumnya dengan menambahkan objek boundary sebagai
user interface sebelum controller dan data access layer (Satzinger, Jackson,
dan Burd, 2012). Data access layer digunakan sebagai statement saat domain
akan berhubungan dengan database .
Berikut ini contoh three layer sequence diagram dalam proses
pengelolaan user. Proses yang berjalan adalah admin menambahkan user
dengan melakukan input data seperti username, password, email, dan role.
Data-data tersebut nantinya akan diproses pada sistem dan akan disimpan ke
dalam database.
30
Gambar 2.15 Contoh Three Layer Sequence Diagram (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2012).
2.4.3.6 Persistent Object
Persistent object adalah objek yang diingat oleh sistem dan tersedia
untuk digunakan dari waktu ke waktu. Berikut ini adalah contoh persistent
object dari data karyawan pada suatu perusahaan (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2005). Berikut merupakan contoh persistent object yang menjelaskan
mengenai tabel pegawai:
Tabel 2.6 Simbol-Simbol Persistent Object
IDEmployee Nama Alamat Gender
P.04032204 Daksa Kemang Male
P.05054605 Bimo Sleman Male
P.07071701 Bara Kemanggisan Male
2.4.3.7 Website
Website adalah suatu lokasi virtual dari kehadiran suatu organisasi di
World Wide Web, biasanya terbuat dari sekumpulan halaman web dan satu
homepage yang ditunjuk oleh URL unik (Judy strauss dan Raymond front,
2012). Berikut beberapa elemen website yang terdiri dari bahasa pemrograman
ataupun script.
31
a. Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP dilahirkan pada tahun 1994 dan awalnya merupakan karya oleh
seorang Rasmus Lerdorf (Welling dan Thomson, 2017). Kemudian diadopsi
oleh para developer lainnya dan telah melalui empat kali penulisan ulang. PHP
adalah bahasa scripting server-side yang dirancang khusus untuk web, dimana
dalam halaman HTML kita dapat menambahkan kode PHP yang akan
dijalankan setiap kali halaman dikunjungi. Kode PHP tersebut akan
diinterpretasikan di dalam web server dan menghasilkan HTML atau output
yang kemudian akan dilihat visitor. Terdapat beberapa pesaing utama dari
PHP, seperti Perl, Microsoft ASP.NET, Ruby (on Rails atau sebaliknya), Java
Server Pages (JSP), dan ColdFusion. Dibandingkan dengan sistem-sistem
tersebut, PHP memiliki banyak kelebihan, diantaranya performa yang sangat
cepat, interface untuk banyak sistem database yang berbeda, murah, mudah
dipelajari dan digunakan, ketersediaan source code support dan dokumentasi.
Berikut merupakan contoh bahasa pemrograman PHP:
Gambar 2.16 Gambar Bahasa Pemrograman PHP (Welling dan Thomson, 2017)
b. Hypertext Markup Language (HTML)
Hypertext Markup Language (HTML) adalah himpunan instruksi
khusus (disebut ”Tag” atau “Markup”) yang digunakan untuk menentukan
struktur dokumen, format, dan link ke dokumen multimedia lainnya di web
(Williams dan Sawyer, 2011). Berikut merupakan contoh script HTML:
Gambar 2.17 Gambar Script HTML (Williams dan Sawyer, 2011)
<html>
<head>
<title>PHP Test</title>
</head>
<body>
<p>Hello World</p>
</body>
</html>
<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<h1>My First Heading</h1>
<p>My first paragraph.</p>
</body>
</html>
32
c. Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang
mengatur tampilan suatu dokumen (Saleh dan Rubianto, 2008). Pada umumnya
CSS digunakan untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML
dan XHTML. Berikut merupakan contoh script CSS:
Gambar 2.18 Gambar Script HTML (Saleh dan Rubianto, 2008).
2.4.3.8 Database
Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi
(diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta
dihapus) (Nugroho, 2004). Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari
tipe data, struktur, dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para
pengguna. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam
media penyimpanan data, dan diatur dengan menggunakan perangkat basis data
Database Management System (DBMS). Manipulasi basis data meliputi
pembuatan pernyataan query untuk mendapatkan informasi tertentu,
melakukan pembaharuan atau penggantian update data, serta pembuatan report
dari data. Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak
dari data bagi user. Berikut contoh penggunaan database dalam perancangan
suatu sistem:
a. MySQL
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS)
yang sangat cepat dan kuat. Sistem database ini memungkinkan anda secara
efisien dalam memasukan, mencari, mengurutkan, dan mengambil data.
MySQL server mengontrol akses kedalam data untuk memastikan beberapa
.download {
padding:5px 20px;
background:#000;
border:1px solid auto;
text-transform:uppercase;
font-size:20px;
}
33
user dapat mengaksesnya secara bersamaan, untuk mempercepat akses
kedalam database, dan untuk memastikan bahwa authorized users yang dapat
memperoleh akses kedalam database (Welling dan Thomson, 2017).
b. Relational Database Management System (RDBMS)
Untuk menampung dan mengatur data yang begitu banyak dapat
menggunakan Relational Database Management System (RDBMS) karena
semua data disimpan dalam tabel-tabel yang berbeda dan dihubungkan
berdasarkan relasinya menggunakan primary key dan foreign key.
2.4.3.9 System Interface
System interface merupakan input dan output yang memerlukan campur
tangan manusia. System interface memungkinkan sebuah inputan ditangkap
secara otomatis oleh perangkat input khusus seperti sistem scanner, sistem
pesan elektronik ke atau dari sistem lain, atau transaksi juga bisa ditangkap
oleh sistem lain (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012).
Gambar 2.19 Contoh System Interface (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012).
2.4.3.10 User Interface
User interface adalah adalah segala sesuatu yang berhubungan
langsung dengan pengguna akhir ketika menggunakan sebuah sistem baik
secara fisik, secara persepsi, maupun secara konsep. Bagi pengguna akhir
sebuah sistem, user interface adalah sistem itu sendiri (Satzinger, Jackson, dan
Burd, 2005). Berikut contoh gambar dari user interface sebuah aplikasi:
34
Gambar 2.20 User Interface (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005).
2.5 Kerangka Berpikir
Berikut adalah kerangka berpikir dalam melakukan analisis dan
perancangan Sistem Informasi Rental Buku pada Taman Baca Rizky:
Gambar 2.21 Kerangka Berpikir
Analisis dan perancangan Sistem Informasi Rental Buku pada Taman Baca
Rizky bertujuan untuk merancang sistem yang efektif dan efisien untuk digunakan
dalam operasional kegiatan rental buku pada Taman Baca Rizky sehingga berbagai
permasalahan yang saat ini dihadapi dapat terselesaikan.