bab 1 persekutuan firma formasi dan operasi

29
Bab I Persekutuan Firma Formasi dan Operasi Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah persekutuan firma formasi dan operasi yaitu pengertian, karakteristik, perjanjian pendirian, metode akuntansi pembentukan firma, metode pembagian laba atau rugi dari operasi firma. Sehingga setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat melaporkan pembentukan firma ( jurnal dan neraca awal per pendirian) seta dapat menghitung dan melaporkan pembagian laba/rugi persekutuan yang diperoleh akibat operasi persekutuan. Pengertian Menurut jenis kepemilikan (Ownership) pada dasarnya akuntansi membagi organisasi perusahaan menjadi tiga yaitu : 1. Badan usaha perseorangan (Proprietorship), yaitu badan usaha yang dimiliki oleh satu orang individu saja. 2. Badan usaha Persekutuan (Partnership), yaitu badan usaha yang dimiliki oleh dua atau lebih orang atau organisasi. 3. Badan Usaha Perseroan (Corporation), yaitu badan usaha yang kepemilikannya ditandai dengan pengusaan saham. Pengertian Persekutuan menurut: 1. Seksi 6 Uniform Partnership Act USA) adalah suatu asosiasi yang terdiri dari dua orang atau lebih yang meneyelenggarakan usaha bersama untuk mencari untung 1

Upload: sari-dwi-hariyati

Post on 29-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

Bab I

Persekutuan Firma Formasi dan Operasi

Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah persekutuan firma formasi dan operasi

yaitu pengertian, karakteristik, perjanjian pendirian, metode akuntansi pembentukan firma,

metode pembagian laba atau rugi dari operasi firma. Sehingga setelah mengikuti mata kuliah

ini mahasiswa diharapkan dapat melaporkan pembentukan firma ( jurnal dan neraca awal per

pendirian) seta dapat menghitung dan melaporkan pembagian laba/rugi persekutuan yang

diperoleh akibat operasi persekutuan.

Pengertian

Menurut jenis kepemilikan (Ownership) pada dasarnya akuntansi membagi organisasi

perusahaan menjadi tiga yaitu :

1. Badan usaha perseorangan (Proprietorship), yaitu badan usaha yang dimiliki oleh

satu orang individu saja.

2. Badan usaha Persekutuan (Partnership), yaitu badan usaha yang dimiliki oleh dua

atau lebih orang atau organisasi.

3. Badan Usaha Perseroan (Corporation), yaitu badan usaha yang kepemilikannya

ditandai dengan pengusaan saham.

Pengertian Persekutuan menurut:

1. Seksi 6 Uniform Partnership Act USA) adalah suatu asosiasi yang terdiri dari dua orang

atau lebih yang meneyelenggarakan usaha bersama untuk mencari untung

2. KUHP Bab 8 bagian Kesatu adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih

mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu dalam persekutuan, dengan maksud untuk

membagi keuntungan yang terjadi karenanya

Jadi dapat disimpulkan persekutuan firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua atau

lebih orang atau perusahaan perseorangan dengan tujuan memperoleh laba dimana biasanya

pendiri sekaligus pemilik merangkap sebagai manajemen. Bentuk usaha persekutuan banyak

dijumpai pada berbagai bidang mencakup industry jasa, perdagangan eceran, grosir, kegiatan

manufaktur serta bidang usaha jasa profesi khususnya di bidang hokum, medis dan akuntan

public.

1

Page 2: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

Keanggotaan dalam Firma

Keanggotaan dalam firma terbagi menjadi dua yaitu ;

1. Anggota aktif (Active Partner), yaitu anggota/pemilik/sekutu yang secara aktif ikut

menjalankan firma

2. Anggota pasif (Silent Partner/Sleeping Partner), yaitu anggota/pemilik/sekutu yang

secara organisasi tidak terlibat secara langsung sehari-hari dan biasanya hanya

menanamkan modal

Perjanjian Pendirian Persekutuan Firma

Dalam mendirikan persekutuan firma biasanya investor yang akan menjadi pemilik atau

partner dalam firma akan membuat suatu perjanjian atau akta dihadapan notaris yang antara

lain berisi :

1. Bidang usaha yang dilakukan

2. Hak dan kewajiban sekutu

3. Investasi awal tiap-tiap sekutu, mencakup jumlah aktiva non kas yang dicatat (syarat-

syarat keanggotaan)

4. Cadangan untuk penambahan investasi atau pengambilan investasi (pengambilan prive)

5. Pembagian laba rugi

6. Prosedur pembubaran persekutuan

7. dan sebagainya yang dianggap perlu

Karakteristik/Sifat Persekutuan Firma

Menurut Allan Drebin (1989), persekutuan firma mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Tangung jawab renteng (Mutual Agency), yang berarti anggota/sekutu dalam

beroperasi sebagai business mewakili seluruh anggota firma.

2. Jangka hidup yang terbatas (Limited Life), yang berarti jika terjadi perubahan dalam

akta pendirian firma maka firma tersebut harus dibubarkan (dissolved).

3. Tanggung jawab dari hutang persekutuan yang bersifat tidak terbatas (Unlimited

Liabilities), yaitu setiap anggota/sekutu harus ikut menanggung kewajiban keuangan

tidak terbatas hanya pada modal yang disetor tetapi apabila perlu sampai dengan harta

pribadi.

4. Kepemilikan bersama atas aktiva (Ownership Of Interest In Partnership), yaitu

dalam persekutuan firma hak dalam persekutuan /hak dalam keanggotaan dibatasi

oleh perjanjian sisa modal terakhir.

2

Page 3: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

5. Pembagian laba rugi persekutuan (Parcipation in partnership profit), yaitu laba atau

rugi yang diperoleh dari operasi firma akan dibagikan pada masing-masing

sekutu/anggota berdasarkan partisipasi atau aktivitas dari masing-masing

anggota/sekutu pada perolehan laba. Sekutu aktif biasanya akan mendapat posi

pembagian yang lebih besar daripada sekutu pasif.

Laporan Keuangan Persekutuan Firma

Laporan keuangan persekutuan firma disusun untuk memenuhi kebutuhan tiga pihak

pemakai yaitu:

1. Sekutu untuk merencanakan dan mengontrol harta dan aktifitas perusahaan dan untuk

membuat keputusan investasi pribadi keuangan persekutuan setiap saat

2. Kreditur untuk mempertimbangkan permohonan kredit dan masalah-masalah kredit

yang berhubungan dengan persekutuan

3. Pihak fiskus

Akuntansi Pendirian Firma

Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi atas pendirian firma yaitu :

1. Firma Baru

2. Firma didirikan dari gabungan perusahaan perseorangan dan anggota lain yang tidak

memiliki usaha

3. Firma didirikan dari beberapa usaha perseorangan

1. Firma Baru

Pada firma baru semua calon anggota atau sekutu menyetorkan aktiva pada firma yang

akan diakui sebagai investasi awal yang dicatat dalam rekening modal sekutu. Aktiva

yang disetor ini harus dinilai sesuai dengan nilai wajarnya, baru kemudian dicatat sebagi

investasi sekutu yang akan dicatat :

Aktiva (kas, persediaan, gedung dan lain-lainnya) xxxx

Modal sekutu A xxxx

Modal sekutu B xxxx

Modal sekutu C xxxx

Dan seterusnya

3

Page 4: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

Dari jurnal pencatan yang telah dibuat maka selanjutnya akan disusun neraca awal firma

per tanggal pendirian

CONTOH 1.

Pada tanggal 1 maret 2005 Ali, Amir dan Ari adalah tiga sekawan yang ingin membentuk

firma baru yang akan diberi nama 3A. Mereka setuju untuk menyetorkan aktiva dengan nilai

wajar sebagai berikut :

Jenis Aktiva Nilai Wajar

Ali (Rp) Ari (Rp) Amir (Rp)

Kas 35.000.000,00 10.000.000,00 -

Tanah (nilai buku Rp.

100.000.000,00)

325.000.000,00 - -

Gedung Kantor (nilai buku Rp.

75.000.000,00)

50.000.000,00 - -

Truk (nilai buku

Rp.40.000.000,00)

- - 25.000.000,00

Total 410.000.000,00 10.000,000,00 25.000,000,00

Diminita :

1. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembentukan firma 3A.

2. Buatlah Neraca per pembentukan tersebut.

PEMBAHASAN CONTOH 1.

Jurnal untuk mencatat pembentukan firma 3A

JURNAL CONTOH 1

Tanggal KETERANGAN Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

1-3-2005 Kas

Tanah

Gedung

Truk

Modal Ali

45.000.000,00

325.000.000,00

50.000.000,00

25.000.000,00

410.000.000,00

4

Page 5: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

Modal Amir

Modal Ari

10.000,000,00

25.000.000,00

Neraca saldo awal pada tanggal pendirian

FIRMA 3A

PER 1 MARET 2005

AKTIVA

KAS Rp. 45.000.000,00

Tanah 325.000.000,00

Gedung 50.000.000,00

Truk 25.000.000,00

Total aktiva Rp. 445.000.000,00

MODAL

Modal ali Rp. 410.000.000,00

Modal Amir 10.000.000,00

Modal Ari 25.000.000,00

Total Modal Rp. 445.000.000,00

5

Page 6: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

2. Firma didirikan sebelumnya sudah ada perusahaan perseorangan (termasuk 2 dan 3)

Apabila firma yang akan didirikan, salah satu atau keduanya sebelumnya sudah memiliki

usaha perseorangan maka usaha tersebut akan dilebur dalam firma yang baru dengan cara:

a. Menilai kembali aktiva usaha lama

b. Menyerahkan aktiva usaha lama ke dalam firma

c. Membentuk Firma

Apabila saat penilaian kembali aktiva terdapat selisih lebih besar antara nilai wajar

dengan nilai buku maka selisih tersebut akan dicatat sebagai goodwill.

Metode akuntansi untuk mencatat penggabungan ini (2 dan 3) adalah sebagai berikut :

a. Buku Usaha Lama Dilanjutkan

Pada metode ini firma yang baru dibentuk akan melanjutkan pencatatannya dengan

menggunakan buku salah satu sekutu yang ditetapkan. Prosedur pencatatannya

meliputi sebagai berikut :

1. Menyesuaikan Harta, Hutang dam modal usaha

2. Mencatat setoran anggota yang tidak mempunyai usaha lama

3. Menyusun Neraca awal firma

b. membuka buku baru

CONTOH 2.

Toko Cinta yang dimiliki oleh Tn Bobby neraca awal per

tanggal 1 april 2003 menunjukkan posisi sebagai berikut

:

TOKO CINTA

NERACA

Per 1 April 2003

Aktiva Lancar Rp. 50.000.000,00

Aktiva Tetap Rp. 100.000.000,00

Total Rp. 150.000.000,00

Hutang Rp. 20.000.000,00

Modal Rp. 130.000.000,00

Total Rp. 150.000.000,00

Pada tanggal tersebut dua orang temannya, Tn Adi dan Tn Purnomo sepakat mendirikan

firma baru yang diberi nama Firma BAP dan setuju menyesuaikan aktiva Toko Cinta sebagai

berikut :

a. Piutang dihapus Rp. 5.000.000,00

6

Page 7: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

b. Persediaan Dinaikkan Rp. 10.000.000,00

c. Aktiva tetap dinaikkan menjadi Rp 125.000.000,00

d. Dibentuk goodwill untuk Tn Bobby Rp. 40.000.000,00

Atas pendirian tersebut Tn Adi menyetor uang tunai Rp. 100.000.000,00 dan Tn Purnomo

menyetor aktiva lancar berupa persediaan dan aktiva tetap masing-masing sebesar Rp.

50.000.000,00 dan Rp. 100.000.000,00

Diminta :

Dengan menggunakan kedua metode akuntansi pendirian firma susunlah:

1. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penyesuain aktiva Tn Bobby.

2. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembentukan firma 3A

3. Buatlah Neraca per tanggal pendiriaan Firma BAP tersebut.

7

Page 8: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

PEMBAHASAN CONTOH 2.

JURNAL METODE AKUNTANSI PENDIRIAN PERSEKUTUAN

1. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat penyesuain aktiva Tn Bobby

BUKU TN BOBBY DILANJUTKAN DIBENTUK BUKU FIRMA BAP BARU

Penyesuaian Aktiva

Persediaan Rp. 10.000.000,00

Aktiva Tetap 25.000.000,00

Goodwill 40.000.000,00

Piutang Rp. 5.000.000,00

Mdl B 70.000.000,00

Penyesuaian Aktiva

Persediaan Rp. 10.000.000,00

Aktiva Tetap 25.000.000,00

Goodwill 40.000.000,00

Piutang Rp. 5.000.000,00

Mdl B 70.000.000,00

Menutup Buku Tn Bobby

Tidak ada jurnal penutupan buku Tn Bobby

Menutup Buku Tn Bobby

Modal B Rp. 200.000.000,00

Hutang 20.000.000,00

Aktiva Lancar Rp. 55.000.000,00

Aktiva Tetap 125.000.000,00

Goodwill 40.000.000,00

2. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembentukan firma 3A

Membentuk Firma Baru

Kas Rp.100.000.000,00

Persediaan 50.000.000.00

Aktiva Tetap 100.000.000,00

Modal Adi Rp.100.000.000,00

Modal P 150.000.000,00

(mencatat setoran Adi dan Purnomo)

Membentuk Firma Baru

Kas Rp.100.000.000,00

Aktiva Lancar 55.000.000,00

Persediaan 50.000.000,00

Aktiva Tetap 225.000.000,00

Goodwill 40.000.000,00

Modal Bobby Rp.200.000.000,00

Modal Adi 100.000.000,00

Modal P 150.000.000,00

Hutang 20.000.000,00

(mencatat setoran Bobby, Adi dan

Purnomo)

8

Page 9: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

FIRMA BAP

NERACA

PER 1 APRIL 2003

AKTIVA

Kas Rp.100.000.000,00

Aktiva Lancar 105.000.000,00

AktivaTetap 225.000.000,00

Goodwill 40.000.000,00

Total aktiva Rp.470.000.000,00

HUTANG

Hutang Rp. 20.000.000,00

MODAL

Modal Bobby Rp.200.000.000,00

Modal Adi 100.000.000,00

Modal P 150.000.000,00

Total Hutang & Modal Rp.470.000.000,00

Pembagian Laba Rugi Firma

Pada awal pendirian suatu persekutuan, biasanya sudah disepakati tata cara

pembagian keuntungan/laba/rugi dan sudah tercantum dalam akta pendirian firma. Gaji bagi

sekutu yang bekerja dalam persekutuan, bonus, bunga atas investasi kepada sekutu

merupakan akun yang tidak boleh diakui sebagai biaya operasional dari suatu persekutuan

dan harus dikeluarkan dari perhitungan laporan laba rugi persekutuan. Namun harus

diberlakukan sebagai pengurang net income sebelum dibagi sisa dari laba/rugi bersih sebagai

hak dari sekutu sesuai dengan rasio yang disepakati.

Metode pembagian laba /rugi firma adalah sebagai berikut :

Laba /rugi dibagi rata (equally)

Laba /rugi dibagi berdasarkan komposisi yang selalu sama setiap tahunnya (misal hak

sekutu A:B:C adalah 5:3:2)

Laba /rugi dibagi berdasarkan rasio saldo awal dari masing-masing sekutu di saat

pendirian

Laba /rugi dibagi berdasarkan rasio modal akhir periode akuntansi

Laba /rugi dibagi berdasarkan saldo rata-rata dari masing-masing sekutu untuk tiap

periodenya

CONTOH 3.

9

Page 10: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

Pembagian Laba Rugi Persekutuan Beserta Perlakuan Terhadap Gaji, Bunga, Dan

Bonus Bagi Sekutu.

Ali, Amin dan Ari adalah sekutu dari Firma 3A yangmempunyai data-data sampai tanggal 31

desember 2004 adalah sebagai berikut :

Ali dan Amin sebagai direktur Firma 3A berhak mendapat gaji masing-masing

sebesar Rp. 5.000.000,00 dan Rp. 3.000.000,00

Bunga diberikan atas investasi sekutu sebesar 10% berdasarkan saldo modal rata-

rata tahunan. Adapun fluktuasi saldo modal masing-masing sekutu pada periode

akuntansi tahun 2004 sebagai berikut :

SALDO MODAL SEKUTU

Bulan Modal Ali Modal Amin Modal Ari

Januari Rp. 450.000.,00 Rp. 250.000,00 Rp. 200.000,00

Pebruari Rp. 450.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 200.000,00

Maret Rp. 450.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 200.000,00

April Rp. 450.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

Mei Rp. 450.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

Juni Rp. 450.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

Juli Rp. 450.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

Agustus Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

September Rp. 100.000.,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

Oktober Rp. 250.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

November Rp. 250.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00

desember Rp. 250.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 800.000,00

Masing-masing sekutu memperoleh bonus sebesar 10% dari total net income yang

diperoleh dari persekutuan, setelah dikurang gaji dan bunga atas saldo modal sekutu.

Net income yang tersisa akan dibagi rata.

Laba bersih per 31 desember 2004 sebesar Rp. 50.000.000,00

Diminta:

Hitunglah pembagian laba untuk masing-masing sekutu dan buatlah jurnalnya.

10

Page 11: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

PEMBAHASAN.

Perhitungan saldo rata-rata sekutu pada periode 2004 adalah :

Ali = (7 x 450.000) + (2 x 100.000) + (3 x 250.000) / 12 = 342.000

Amin = (3 x 250.000) + (9 x 300.000) / 12 = 288.000

Ari = (11 x 200.000) + (1 x 800.000) = 250.000

Perhitungan bunga atas modal sekutu adalah :

Ali = 10% x 342.000 = 34.200

Amin = 10% x 288.000 = 28.800

Ari = 10% x 250.000 = 25.000

FIRMA 3A

SKEDUL ALOKASI LABA BERSIH PERIODE 2004

(Dalam Rp.)

ALI AMIN ARI TOTAL

Laba 50.000.000,00

Alokasi gaji 5.000.000,00 3.000.000,00 - (8.000.000,00)

42.000.000,00

Alokasi bunga 34.200,00 28.800,00 25.000,00 ( 88.000,00)

41.912.000,00

Alokasi bonus 4.191.200,00 4.191.200,00 4.191.200,00 (12.573.600,00)

29.338.400,00

Laba bersih

yang tersisa

akan dibagi

rata

9.779.446,00 9.779.446,00 9.779.446,00 (29.338.400,00)

Total 19.004.866,00 16.999.466,00 13.995.668,00 0

Alokasi net income Rp. 29.388.400,00 kepada sekutu dengan pembagian merata adalah

sebagai berikut :

Masing-masing sekutu mendapat = 28.388.400,00 / 3 = 9.

Jurnal untuk mencatat adanya pembagian laba

persekutuan Firma 3A adalah sebagai berikut

11

Page 12: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

JURNAL

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31-12-2004 Ikhtisar Rugi/ Laba

Modal Ali

Modal Amin

Modal Ari

(untuk mencatat pembagian laba

persekutuan periode 2004 pada

masing-masing sekutu)

50.000.000,00 -

19.004.866,00

16.999.466,00

13.995.688,00

CONTOH 4

Soal sama dengan contoh 3 akan tetapi laba bersih Firma 3A periode 2004 adalah Rp.

5.000.000,00.

PEMBAHASAN CONTOH 4.

Perhitungan saldo rata-rata sekutu pada periode 2004 adalah :

Ali = (7 x 450.000) + (2 x 200.00) + (3 x 250.000) / 12 = 342.000

Amin = (3 x 250.000) + (9 x 300.000) / 12 = 288.000

Ari = (11 x 200.000) + (1 x 800.000) = 250.000

Kompensasi saldo negatif kepada masing-masing sekutu dengan proporsi sama besar

(equally) adalah sebagai berikut :

Masing- masing sekutu mendapat = 3.088.000 / 3 = 1.029.000,00

FIRMA 3A

SKEDUL ALOKASI LABA BERSIH PERIODE 2004

(Dalam Rp.)

ALI AMIN ARI TOTAL

Laba 5.000.000,00

Alokasi gaji 5.000.000,00 3.000.000,00 - (8.000.000,00)

(3.000.000,00)

Alokasi bunga 34.200,00 28.800,00 25.000,00 ( 88.000,00)

(3.088.000,00)

Kompensasi (1.029.000,00) (1.029.000,00) (1.029.000,00) (3.088.000,00)

12

Page 13: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

saldo negatif

kepada masing-

masing sekutu

dengan

proporsi sama

besar (equally)

Total 4.004.867,00 1.999.467,00 (1.004.333,00) 0

Jurnal untuk mencatat adanya kompensasi saldo negatif

persekutuan Firma 3A adalah sebagai berikut :

JURNAL

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31-12-2004 Ikhtisar Rugi/ Laba

Modal Ari

Modal Ali

Modal Amin

(untuk mencatat pembagian laba

persekutuan periode 2004 pada

masing-masing sekutu)

5.000.000,00

1.004.333,00

-

-

4.004.867,00

1.999.467,00

CONTOH 5.

Soal sama dengan contoh 3 akan tetapi net income yang tersisa akan dibagi dengan komposisi

5:3:2

PEMBAHASAN CONTOH 5.

Perhitungan saldo rata-rata sekutu pada periode 2004 adalah :

Ali = (7 x 450.000) + (2 x 200.00) + (3 x 250.000) / 12 = 342.000

Amin = (3 x 250.000) + (9 x 300.000) / 12 = 288.000

Ari = (11 x 200.000) + (1 x 800.000) = 250.000

Perhitungan bunga atas modal sekutu adalah :

Ali = 10% x 342.000 = 34.200

13

Page 14: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

Amin = 10% x 288.000 = 28.800

Ari = 10% x 250.000 = 25.000

Alokasi Net income kepada sekutu berdasarkan komposisi 5:3:2 alah sebagai berikut :

Ali = (5 / 10) x 29.338.400,00 = 14.669.200,00

Amin = (3 / 10) x 29.338.400,00 = 8.801.520,00

Ari = (2 / 10) x 29.338.400,00 = 5.867.680,00

FIRMA 3A

SKEDUL ALOKASI LABA BERSIH PERIODE 2004

(Dalam Rp.)

ALI AMIR ARI TOTAL

Laba 50.000.000,00

Alokasi gaji 5.000.000,00 3.000.000,00 - ( 8.000.000,00)

42.000.000,00

Alokasi bunga 34.200,00 28.800,00 25.000,00 ( 88.000,00)

41.912.000,00

Alokasi bonus 4.191.200,00 4.191.200,00 4.191.200,00 (12.573.600,00)

Laba bersih

yang tersisa

akan dibagi

dengan

komposisi

5:3:2

14.669.200,00 8.801.520,00 5.867.680,00 (29.338.400,00)

Total 23.894.600,00 16.021.520,00 10.083.880,00 0

Jurnal untuk mencatat adanya pembagian laba persekutuan Firma 3A adalah sebagai berikut:

JURNAL

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31-12-2004 Ikhtisar Rugi/ Laba

Modal Ali

Modal Amin

Modal Ari

(untuk mencatat pembagian laba

50.000.000,00 -

23.894.600,00

16.021.520,00

10.083.880,00

14

Page 15: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

persekutuan periode 2004 pada

masing-masing sekutu)

CONTOH 6.

Lili dan adi mendirikan firma pada tanggal 1 januari 2009 dan setuju membagi laba dengan

ketentuan 9:1. Lili menyetorkan kas sebesar Rp. 50.000.000 dan Adi hanya menyediakan

tenaga nya. Sebelum pembagian laba rugi bersih tersebut disetujui hal-hal sebagai berikut:

- Dibagikan bunga modal sebesar 5% berdasarkan saldo modal awal sekutu

- Adi menerima gaji sebesar Rp. 200.000 per bulan

- Adi mendapat bonus 20% dari laba sebelum dikurangi gaji, bonus dan bunga

- Bonus, gaji dan bunga sepenuhnya dibebankan sebagai biaya untuk kepentingan pajak

Laporan laba Rugi tampak sebagai berikut:

Pendapatan............................................................ Rp. 20.290.000

Biaya-biaya (termasuk bonus, gaji dan bunga)........... (Rp. 9.940.000)

Laba Bersih.................................................. Rp. 10.350.000

Diminta:

1. Hitunglah modal akhir Lili dan Adi

2. Susunlah jurnal untuk pembagian laba rugi tersebut.

PEMBAHASAN CONTOH 6.

1. Menghitung modal akhir sekutu

Mencari laba untuk dibagi kepada anggota:

Laba Bersih untuku kepentingan pajak.................................. Rp. 10.350.000

Ditambah:

Bunga modal Lili (5% x Rp. 50.000.0000) = Rp. 2.500.000

Gaji Adi (12 x Rp. 200.000) = Rp. 2.400.000

Bonus (20% x Laba) = 0,2L

Total ...................................................................... 4.900.000 + 0,2L

Laba Untuk Dibagi...................................................... 15.250.000 + 0,2L

L = 15.250.000 + 0,2 L

0,8 L = 15.250.000

L = 15.250.000 /0,8

L = 19.062.500

Jadi laba yang diperolah adalah Rp. 19.062.500,00

15

Page 16: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

FIRMA 3A

SKEDUL ALOKASI LABA BERSIH PERIODE 200X DAN MODAL AKHIR

(Dalam Rp.)

Lili Adi TOTAL

Modal awal 50.000.000,00 -

Laba 19.062.500,00

Alokasi gaji - 2.400.000,00 ( 2.400.000,00)

16.662.500,00

Alokasi bunga 2.500.000,00 ( 2.500.000,00)

14.162.500,00

Alokasi bonus (20%x

Rp. 19.062.500,00)

3.812.500,00 ( 3.812.000,00)

10.350.000,00

Laba bersih yang tersisa

akan dibagi dengan

komposisi (9:1)

9.315.000,00 1.035.000,00 ( 10.350.000,00)

Total pembagian laba 11.815.000,00 7.247,500,00

Modal Akhir 61.815.000,00 7.247.500,00 69.098.500,00

2. Jurnal

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31-12-200X Ikhtisar Rugi/ Laba

Modal Lili

Modal Adi

(untuk mencatat pembagian laba

persekutuan periode 2004 pada

masing-masing sekutu)

19.062.500,00 -

11.815.000,00

7.247.500,00

16

Page 17: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

RANGKUMAN

Persekutuan adalah salah satu bentuk organisasi usaha/perusahaan yang tidak ada pemisahan

antara kesatuan usaha dengan sekutu sebagai pemilik perusahaan. Hal ini mengakibatkan

munculnya karakteristik/ciri seperti mutual agency, limited life, unlimited liabilities,

ownership of interest in a partnership.

Pendiriaan persekutuan ditandai dengan penyerahan aktiva dari sekutu ke dalam persekutuan,

persekutuan akan mengakui invesyasi tersebut berdasarkan nilai wajar dan mencatat sebagai

akun modal sekutu.

Karena tidak ada pemisahan ksatuan usaha antara sekutu sebagai pemilik dengan persekutuan

akan mengakibatkan adanya kewajiban untuk mengkompensasikan semua laba dan rugi

persekutuan yang timbul pada sekutu berdasarkan rumus atau perhitungan yang sudah

disepakati sebelumnya yang tercantum dalam akta pendirian.

Latihan

1. berikut ini adalah rekening modal masing-masing anggota per 31 desember 1997

setelah pembagian laba.

Modal Amat ................................... Rp. 815.000,00 (kredit)

Modal Bambang ............................. Rp. 675.000,00 (kredit)

Modal Cinta .................................... Rp. 740.000,00 (kredit)

Perjanjian pembagian laba-rugi adalah 40:30:30 setelah setiap anggota memperoleh

bunga 12% dari modal masing-masing. Modal awal ketiga anggota Firma tersebut

adalah : Amat Rp. 600.000,00, Bambang Rp. 475.000,00 dan Cinta sebesar Rp.

580.000,00.

Pada saat pembagian laba-rugi Amat Memperoleh pembagian laba (setelah bunga

modalnya) sebesar Rp. 120.560,00.

Catatan

Selisih antara saldo modal akhir dengan modal awal setelah ditambah pembagian laba-

rugi, adalah setoran atau pengambilan oleh anggota.

Diminta :

1. Tentukan jumlah laba-rugi Firma tersebut untuk tahun 1997.

2. Buatlah jurnal untuk mencatat pembagian laba-rugi firma dan

tambahan/pengurang modal (apabila ada)

17

Page 18: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

3. Pada tanggal 1 januari 1989, Santi dan Teddi setuju untuk membentuk Firma

ST. keduanya telah mempunyai usaha. Sebelum pendirian firma ST, keduanya setuju

untuk menilai kembali beberapa pos masing-masing sebagai berikut :

a. Persediaan Teddi dinilai Rp. 280.00,00

b. Dibentuk rekening penghapusan piutang sebesar 5% dari saldo piutang

Teddi

c. Biaya yang masih harus dibayar, diakui Santi sebesar Rp. 16.000,00

d. Teddi diberi goodwill sebasar Rp. 200.000,00 dan harus menambah

sejumlah kas untuk 60% modal Firma ST.

Keduanya setuju untuk melanjutkan Buku Teddi. Neraca masing-masing sebelum

penggabungan adalah sebagai berikut :

Santi Teddi

Kas

Piutang

Persediaan

Aktiva Tetap

Akm. Penyusutan aktiva tetap

Jumlah Aktiva

Hutang

Modal

Jumlah Hutang dan Modal

Rp. 150.000,00

360.000,00

320.000,00

200.000,00

( 90.000,00)

Rp. 940.000,00

Rp. 276.000,00

664.000,00

Rp. 940.000,00

Rp. 90.000,00

300.000.00

240.000,00

240.000,00

( 30.000,00)

Rp. 840.000,00

Rp. 200.000,00

640.000,00

Rp. 840.000,00

Diminta :

1. Buat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyesuaian yang diperlukan.

2. Buat jurnal untuk mencatat pembentukan Firma ST.

3. Sajikan Neraca saldo awal Firma ST.

4. Pada akhir tahun pertama kegiatan operasional persekutuan AAA dihasilkan laba

bersih seesar Rp. 50.000.000,00, dengan perjanjian pembagian laba-rugi diantara para

anggota sekutu sebagai berikut :

a. Diberikan gaji pada Adi Sebesar Rp. 10.000.000,00 per tahun.

b. Diberikan bonus atas modal awal masing-masing sekutu sebesar

10% (modal awal Adi Rp. 20.000.000,00, Ali Rp. 50.000.000,00 dan Alwi Rp.

30.000.000,00)

18

Page 19: Bab 1 Persekutuan Firma Formasi Dan Operasi

c. Sisanya akan dibagi dengan pembagian 50:10:40

Hitung dan buatlah jurnal atas pembagian laba tersebut.

19