bab 02 tinjauan pustaka

Upload: herda-adam

Post on 07-Aug-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    1/39

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori

    1. Standar Operasional Prosedur (SOP)

    Paradigma governance membawa pergeseran dalam pola hubungan

    antara pemerintah dengan masyarakat sebagai konsekuensi dari penerapan

    prinsip-prinsip corporate governance. Penerapan prinsip corporate

    governance  juga berimplikasi pada perubahan manajemen pemerintahan

    menjadi lebih terstandarisasi, artinya ada sejumlah kriteria standar yang

    harus dipatuhi instansi pemerintah dalam melaksanakan aktivitas-

    aktivitasnya.

    Standar kinerja ini sekaligus dapat untuk menilai kinerja instansi

    pemerintah secara internal maupun eksternal. Standar internal yang bersifat

    prosedural inilah yang disebut dengan Standar Operasional Prosedur (SOP.

    Perumusan SOP menjadi relevan karena sebagai tolok ukur dalam

    menilai efektivitas dan efisiensi kinerja instansi pemerintah dalam

    melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan

    sebagai langkah - langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu

    proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa

    pengguna-pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data,

    dan aliran kerja. Prosedur operasional standar adalah proses standar 

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    2/39

    13

    langkah - langkah sejumlah instruksi logis yang harus dilakukan berupa

    aktivitas, aliran data, dan aliran kerja.

    !ilihat dari fungsinya, SOP berfungsi membentuk sistem kerja " aliran

    kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan#

    menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan

    kebijakan dan peraturan yang berlaku# menjelaskan bagaimana proses

    pelaksanaan kegiatan berlangsung# sebagai sarana tata urutan dari

    pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode

    yang ditetapkan# menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik# dan

    menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan $erja.

    Secara umum, Standard Prosedur Operasional merupakan gambaran

    langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal yang

    diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi

    pemerintah. SOP sebagai suatu dokumen%instrumen memuat tentang proses

    dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisien berdasarkan

    suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen manajemen

    tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelayanan di seluruh

    unit kerja pemerintahan dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.

    Standard Operating Prosedure (SOP adalah dokumen tertulis yang

    memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. SOP

    memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    3/39

    14

    berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. &ntuk itu SOP juga

    dilengkapi dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow

    chart.

    Standar Operasional Operasional sering juga disebut sebagai manual

    SOP yang digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan dan

    mengevaluasi suatu pekerjaan

    (http'%%shafiyyah.blog.uns.coid%)*)%)%+%sop%  dalam ngih wanabkti P dkk.,

    akses tanggal + agustus )*.

    mplementasi SOP yang baik, akan menunjukkan konsistensi hasil

    kinerja, hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya mengacu

    pada kemudahan karyawan dan kepuasan pelanggan./ujuan penerapan

    SOP  pada suatu organisasi atau institusi adalah '

    *. Sebagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,

    konsisten% uniform dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu

    pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.. &ntuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi

    tertentu, sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan tertentu

    bagi sesama pekerja, dan supervisor.. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan tertentu bagi

    sesama pekerja, dan supervisor.0. &ntuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian

    menghindari dan mengurangi konflik, keraguan, duplikasi serta

    pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.+. 1erupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.

    http://shafiyyah.blog.uns.coid/2010/02/25/sop/http://shafiyyah.blog.uns.coid/2010/02/25/sop/

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    4/39

    15

    2. &ntuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya

    secara efisien dan efektif.3. &ntuk menjelaskan alur tugas, wewenan dan tanggungjawab dari

    pimpinan%petugas yang terkait.4. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksana

    proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek

    dan kesalahan administrasi lainnya, sehingga sifatnya melindungi

    institusi dan petugas.

    5. Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.*).Sebagai dokumen sejarah bila di buat revisi SOP yang baru.

    6ika Standar Operasional Prosedur   dijalankan dengan benar maka

    perusahaan% institusi akan mendapatkan banyak manfaat dari penerapan

    SOP tersebut antara lain '

    *. 1emberikan penjelasan tentang prosedur kegiatan secara detail

    dan terinci dengan jelas dan sebagai dokumentasi aktivitas proses

    bisnis perusahaan.. 1eminimalisasi variasi dan kesalahan dalam suatu prosedur 

    operasional kerja. 1empermudah dan menghemat waktu dan tenaga dalam program

    training karyawan0. 1enyamaratakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua

    pihak+. 1embantu dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap

    setiap proses operasional dalam institusi%perusahaan.2. 1embantu mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat

    suatu perubahan kebijakan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    5/39

    16

    3. 1empertahankan kualitas organisasi%institusi melalui konsistensi

    kerja karena intitusi%perusahaan telah memiliki sistem kerja yang

    sudah jelas dan terstruktur secara sistematis.

    Sebagai suatu instrumen manajemen, SOP berlandaskan pada sistem

    manajemen kualitas (Quality Management System, yakni sekumpulan

    prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen

    sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk

    (barang dan%atau jasa terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.

    7udi /ambunan (edisi , )*, Standar Operasional Prosedur (SOP

    bertujuan untuk meyusun standard langkah-langkah% alur kerja secara efektif 

    dan efisien dalam mengatur pembuatan semua keputusan dan tindakan di

    dalam organisasi, baik untuk aspek operasional maupun administratif.

    !engan SOP, kita akan memahami dengan jelas, apa, mengapa, dan

    bagaimana langkah-langkah% alur pekerjaan tersebut. Sistem manajemen

    kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. 8al ini mencakup

    beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja. Sistem ini

    berlandaskan pada pencegahan kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan

    pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Secara konseptual, Standar 

    Opersional Prosedur merupakan bentuk konkrit dari penerapan prinsip

    manajemen kualitas yang diaplikasikan untuk organisasi pemerintahan

    (organisasi publik. Oleh karena itu, tidak semua prinsip-prinsip manajemen

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    6/39

    17

    kualitas dapat diterapkan dalam SOP karena sifat organisasi pemerintah

    berbeda dengan organisasi privat.

    /ahap penting dalam penyusunan Standar operasional prosedur 

    adalah melakukan analisis sistem dan prosedur kerja, analisis tugas, dan

    melakukan analisis prosedur kerja.

    *. nalisis sistem dan prosedur kerja

     nalisis sistem dan prosedur kerja adalah kegiatan

    mengidentifikasikan fungsi-fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan

    langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem

    dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang

    saling berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa,

    sehingga muncul dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau

    bergerak secara harmonis yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang

    diperlukan, sedang prosedur merupakan urutan kerja atau kegiatan

    yang terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang dengan

    cara seragam dan terpadu.

    . nalisis /ugas

     nalisis tugas merupakan proses manajemen yang merupakan

    penelaahan yang mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan,

    karena itu analisa tugas diperlukan dalam setiap perencanaan dan

    perbaikan organisasi. nalisa tugas diharapkan dapat memberikan

    keterangan mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pejabat, dan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    7/39

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    8/39

    19

    setiap tugas dan menetapkan ukuran yang dipergunakan untuk

    menghitung tingkat pelaksanaan pekerjaan.

    1elalui analisa tugas ini tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga

    dapat dibuat pelaksanaan tugas yang baku. Setidaknya ada dua

    manfaat analisis tugas dalam penyusunan standar operasional

    prosedur yaitu membuat penggolongan pekerjaan yang

    direncanakan dan dilaksanakan serta menetapkan hubungan kerja

    dengan sistematis.

    . nalisis prosedur kerja

     nalisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan

    langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan,

    bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan,

    dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya.

    Prosedur diperoleh dengan merencanakan terlebih dahulu bermacam-

    macam langkah yang dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan.

    !engan demikian prosedur kerja dapat dirumuskan sebagai

    serangkaian langkah pekerjaan yang berhubungan, biasanya

    dilaksanakan oleh lebih dari satu orang, yang membentuk suatu cara

    tertentu dan dianggap baik untuk melakukan suatu keseluruhan tahap

    yang penting.

     nalisis terhadap prosedur kerja akan menghasilkan suatu diagram

    alur (flow chart  dari aktivitas organisasi dan menentukan hal-hal kritis yang

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    9/39

    20

    akan mempengaruhi keberhasilan organisasi. ktivitas-aktivitas kritis ini perlu

    didokumentasikan dalam bentuk prosedur-prosedur dan selanjutnya

    memastikan bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas itu dikendalikan oleh

    prosedur-prosedur kerja yang telah terstandarisasi.

    Prosedur kerja merupakan salah satu komponen penting dalam

    pelaksanaan tujuan organisasi sebab prosedur memberikan beberapa

    keuntungan antara lain memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai

    apa yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan# mengakibatkan

    penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan# dan membuat

    koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.

    !alam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip

    yang harus diperhatikan yaitu '

    *. Prosedur kerja harus sederhana sehingga mengurangi beban

    pengawasan#

    . Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya#

    . Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu#

    0. 9erusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya#

    +. 1encegah kekembaran (duplikasi pekerjaan#

    2. 8arus ada pengecualian yang seminimun-minimunya terhadap

    peraturan#

    3. 1encegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu#

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    10/39

    21

    4. Prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang

    berubah#

    5. Pembagian tugas tepat#

    *). 1emberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang

    dilakukan#

    **. Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya#

    *. /iap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan

    memperhatikan tujuan#

    *. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum#

    *0. 1enggunakan prinsip pengecualian dengan sebaik-baiknya

    8asil dari penyusunan prosedur kerja ini dapat ditulis dalam :buku

    pedoman organisasi; atau :daftar tugas;yang memuat lima hal penting, yaitu'

    *. uirement discovery berupa teknik yang

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    11/39

    22

    digunakan oleh sistem tersebut untuk mengidentifikasi permasalahan

    sistem dan pemecahannya dari pengguna sistem#

    !ata modeling berupa teknik untuk mengorganisasikan dan

    mendokumentasikan sistem data# dan Process modeling berupa teknik untuk

    mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan data yang ada

    pada seluruh sistem proses atau logis, kebijakan prosedur yang akan

    diimplementasikan dalam suatu proses sistem.

    !ilihat dari ruang lingkupnya, penyusunan SOP dilakukan disetiap

    satuan unit kerja dan menyajikan langkah-langkah serta prosedur yang

    spesifik berkenaan dengan kekhasan tupoksi masing-masing satuan unit

    kerja yang meliputi penyusunan langkah-langkah, tahapan, mekanisme

    maupun alur kegiatan. SOP kemudian menjadi alat untuk meningkatkan

    kinerja penyelenggaraan pemerintahan secara efektif dan efisien. Prinsip

    dasar yang perlu diperhatikan dalam penyusunan SOP adalah '

    *. Penyusunan SOP harus mengacu pada SO/$, /&PO$S, serta alur 

    dokumen#

    . Prosedur kerja menjadi tanggung jawab semua anggota organisasi#

    . =ungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur, sehingga perlu

    dikembangkan diagram alur dari kegiatan organisasi#

    0. SOP didasarkan atas kebijakan yang berlaku#

    +. SOP dikoordinasikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya

    kesalahan%penyimpangan#

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    12/39

    23

    2. SOP tidak terlalu rinci#

    3. SOP dibuat sesederhana mungkin#

    4. SOP tidak tumpang tindih, bertentangan atau duplikasi dengan

    prosedur lain#

    5. SOP ditinjau ulang secara periodik dan dikembangkan sesuai

    kebutuhan.

    9erdasarkan pada prinsip penyusunan Standar Operasional Prosedur 

    di atas, penyusunan SOP didasarkan pada tipe satuan kerja, aliran aktivitas,

    dan aliran dokumen. $inerja SOP diproksikan dalam bentuk durasi waktu,

    baik dalam satuan jam, hari, atau minggu, dan bentuk hirarki struktur 

    organisasi yang berlaku. Proses penyusunan SOP dilakukan dengan

    memperhatikan kedudukan, tupoksi, dan uraian tugas dari unit kerja yang

    bersangkutan.

    9erdasarkan aspek-aspek tersebut SOP disusun dalam bentuk

    diagram alur (flow chart  dengan menggunakan simbol-simbol yang

    menggambarkan urutan langkah kerja, aliran dokumen, tahapan mekanisme,

    serta waktu kegiatan. Setiap satuan unit kerja memiliki SOP sesuai dengan

    rincian tugas pokok dan fungsinya, karena itu setiap satuan unit kerja

    memiliki lebih dari satu SOP.

    Pelaksanaan SOP dapat dimonitor secara internal maupun eksternal

    dan SOP dievaluasi secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam satu

    tahun dengan materi evaluasi mencakup aspek efisiensi dan efektivitas SOP.

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    13/39

    24

    ?valuasi dilakukan oleh Satuan $erja penyelenggara kegiatan (di lingkungan

    instansi Pemerintah, atau lembaga independen yang diminta bantuannya

    oleh instansi Pemerintah. Pendekatan yang digunakan untuk melakukan

    monitoring dan evaluasi menggunakan pendekatan partisipatif.

    Perubahan SOP (diganti atau penyesuaian dapat dilakukan apabila

    terjadi perubahan kebijakan Pemerintah atau SOP dipandang sudah tidak

    sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat. Perubahan SOP dilakukan

    melalui proses penyusunan Standar Operasional Prosedur baru sesuai tata

    cara yang telah dikemukakan.

    2. Disiplin Kerja

    a. Penertian Disiplin Kerja

    !isiplin sangat penting baik bagi individu (tenaga kerja yang

    bersangkutan maupun organisasi. $arena disiplin pribadi akan

    mempengaruhi kinerja pribadi seseorang. 8al ini disebabkan manusia

    merupakan motor penggerak utama dalam organisasi. &ntuk itu sangat logis

    apabila peningkatan disiplin sumber daya manusia harus selalu diupayakan

    untuk mencapai produktivitas organisasi sesuai yang diharapkan.

    8eidjrachman dan 8usnan, ()) menyatakan bahwa, disiplin adalah

    setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    14/39

    25

    terhadap perintah dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang

    diperlukan seandainya tidak ada perintah.

    !isiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat

    kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah

    pada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap

    dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk

    menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik, itu sendiri disiplin

    diartikan sebagai kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran

    sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi

    (!avis, ))0.

    !alam Peraturan Pemerintah @omor ) tahun *54) tentang Peraturan

    disiplin Pegawai @egeri Sipil telah diatur secara jelas bahwa kewajiban yang

    harus ditaati oleh setiap pegawai negeri sipil merupakan bentuk disiplin yang

    ditanamkan kepada setiap pegawai negeri sipil. 1enurut 8andoko ())*

    disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar 

    organisasional. da dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu preventif dan

    korektif. !alam pelaksanaan disiplin, untuk memperoleh hasil seperti yang

    diharapkan, maka pemimpin dalam usahanya perlu menggunakan pedoman

    tertentu sebagai landasan pelaksanaan.

    $edisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

    semua peraturan organisasi dan norma-norma social yang berlaku

    (8asibuan, ))+. 8andoko ())* menyatakan, disiplin adalah kegiatan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    15/39

    26

    menajemen untuk menjalankan standart-standart organisasional. =athoni

    ())2 kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati

    semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

    !isiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-

    standar organisasional. Secara etimologis, kata :!isiplin; berasal dari kata

    Aatin :disciplina; yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan

    kerohanian serta pengembangan tabiat (1oekijad, ))

    $edisiplinan adalah kesadaran (sikap seseorang yang secara

    sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung

     jawabnya. 6adi dia akan memenuhi untuk mengarsipkan semua tugasnya

    dengan baik, bukan atas paksaan dan kesediaan suatu sikap, tingkah laku

    dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi baik

    tertulis maupun tidak seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan

    norma-norma sosial yang berlaku (8asibuan, ))+.

    !isiplin menurut 8odgest pada tahun *550 dalam Buspratiwi ())*

    menyatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau

    kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.

    !alam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu

    sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan pegawai terhadap

    peraturan organisasi.

    Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif,

    kemauan, dan kehendak untuk mentaati peraturan. rtinya, orang yang

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    16/39

    27

    dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat

    terhadap peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak

    (niat untuk menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan organisasi

    (8elmi, ))3.

    !ari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau dari

    perspektif organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota

    organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut,

    yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga

    tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-

    keadaan baik lainnya.

    !ari uraian disiplin yang dimaksud dari beberapa pengertian maka

    dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap dan

    perilaku yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi yang

    didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan

    organisasi.

    9erdasarkan pengertian dari disiplin seperti tersebut diatas, maka

    dapat ditarik beberapa indikator-indikator disiplin kerja sebagai berikut '

    *. !isiplin kerja tidak semata-mata patuh dan taat terhadap penggunaan

     jam kerja, misalnya datang dan pulang sesuai dengan jadwal, tidak

    mangkir jika bekerja, dan tidak mencuri-curi waktu.

    . &paya dalam mentaati peraturan tidak didasarkan adanya perasaan

    takut, atau terpaksa.

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    17/39

    28

    . $omitmen dan loyal pada organisasi yaitu tercermin dari bagaimana

    sikap dalam bekerja.

    !. Tin"at Kedisiplinan Kerja

    !isiplin pegawai dalam manajemen sumber daya manusia berangkat

    dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari

    kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu setiap organisasi perlu memiliki

    berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya, standar yang

    harus dipenuhi.

    1enurut 8asibuan ())+ terdapat beberapa faktor yang

    mempengaruhi timbulnya disiplin petugas yaitu ' tujuan dan kemampuan ,

    teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan melekat (waskat,

    sanksi hukuman, ketegasan dan hubungan kemanusiaan. Semua faktor itu

    pasti berpengaruh terhadap penerapan disiplin dalam organisasi.

    1engacu pada !essler ())4, :discipline is a procedure that corrects

    or punishes a subordinate because a rule or procedure has been violated ;.

    !isiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat

    terhadap peraturanC peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang

    tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk

    menerima sanksi C sanksinya, apabila anggota organisasi yang

    bersangkutan melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    18/39

    29

    Prilaku disiplin petugas merupakan sesuatu yang tidak muncul dengan

    sendirinya, tetapi perlu dibentuk. Oleh karena itu pembentukan disiplin kerja

    menurut 8andoko ())* dapat dilakukan melalui dua cara yaitu '

    *. !isiplin Prefentif (Preventive discipline

    !isiplin prefentif merupakan tindakan yang diambil untuk mendorong

    para pekerja mengikuti atau mematuhi norma-norma dan aturan-

    aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan tidak terjadi.

    /ujuannya adalah untuk mendorong disiplin diri dan diantara para

    pegawai. !engan cara ini pegawai menjaga disiplin diri mereka bukan

    semata-mata karena dipaksa manajemen.

    . !isiplin $orektif (Corrective discipline

    !isiplin $orektif merupakan suatu kegiatan yang diambil untuk

    menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk

    menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. $egiatan korektif 

    sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan

    pendisiplinan (disciplinary action.

    9erdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut diatas, untuk mengukur 

    tingkat disiplin antara lain adalah'

    a. $ehadiran%absensi pegawai dan kepatuhan pegawai pada jam-jam

    kerja

    b. $epatuhan pegawai mengikuti apel pagi dan siang

    c. $epatuhan pegawai pada perintah atau instruksi dari atasan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    19/39

    30

    d. $epatuhan pegawai pada peraturan dan tata tertib yang berlaku

    e. 9erpakaian seragam pada saat jam kerja dan menggunakan atribut

    dan tanda-tanda pengenal instansi sesuai ketentuan yang berlaku

    f. Penggunaan dan pemeliharaan bahan-bahan atau alat-alat

    perlengkapan kantor dengan hati-hati

    g. 9ekerja dengan mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan

    oleh peraturan yang berlaku.

    Pengukuran lain menggunakan  Achievement Motivation

    Questionnaire  (1D dari Spence and 8elmreich tahun )) yang

    mengukur orientasi pekerjaan (work orientation, penguasaan (mastery , dan

    persaingan (competiveness. 8al ini dikembangkan menjadi beberapa item

    diantaranya, pencapaian prestasi yang lebih, bekerja dengan baik, bekerja

    lebih baik dari yang kemarin, suka bekerja keras, melakukan lebih baik untuk

    mengatasi kesulitan, berpikir menyenangkan, perebutan untuk menguasai

    sesuatu, tetap melakukan tugas, tingkat keterampilan yang tinggi, tidak

    melakukan tugas yang tidak pasti, sibuk setiap waktu, mencoba berkompetisi

    lebih keras, menikmati kompetisi, gangguan jika orang lain bekerja lebih baik,

    penting untuk lebih baik daripada orang yang lain, menang dalam pekerjaan,

    bakat sukses, peningkatan prestasi (8elmi, ))4.

    #. Disiplin Kerja $e%ujud"an &'e"tiitas dan &'isiensi Kerja

    !isiplin kerja merupakan kondisi organisasi atau iklim kerja yang

    sangat penting untuk mengefektifkan organisasi. /anpa disiplin kerja akan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    20/39

    31

    sulit mewujudkan efektivitas dan efisiensi kerja, sehinga akan sulit pila dalam

    mencapai tujuan organisasi secara maksimal.

    Sehubungan dengan itu /heo 8aiman pada tahun *54 dalam

    @awawi ()) mengatakan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tertib,

    dengan anggota organisasi yang berperilaku sepantasnya dan memandang

    peraturan Cperaturan organisasi sebagai perilaku yang dapat diterima.

    !isiplin dikatakan baik apabila pegawai%anggota organisasi secara umum

    mengikuti aturan-aturan organisasi, dan dapat dikatakan buruk apabila tidak

    mengikuti atau melanggar aturan-aturan tersebut.

    !avis ())0 mengatakan bahwa disiplin adalah tindakan atau

    perilaku manajemen yang menuntut pemenuhan kebutuhan akan standar 

    organisasi. Sedangkan 8asibuan ())+ mengatakan bahwa disiplin adalah

    suatu keadaan tertib dimana orang yang tergabung disiplin organisasi tunduk

    pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan senang hati.

    Sejalan dengan itu pendapat-pendapat diatas /ohardi ())

    mengatakan disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui

    proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

    kepatuhan, kesetiaan, dan ketertiban. 9erdasarkan nilai-nilai tersebut berarti

    disiplin merupakan dasar pengembangan hati nurani yang merupakan salah

    satu factor penting dalam memelihara emosi seorang petugas%anggota

    organisasi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa disiplin sangat penting

    pula dalam perkembangan karakteristik kepribadian lainnya, seperti

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    21/39

    32

    tanggung jawab, percaya diri, ketekunan, dan control diri. !isiplin dalam

    pengembangan karakteristik kepribadian tersebut sangat penting bagi para

    pegawai%anggota organisasi dalam mempertahankan dan mengembangkan

    perilaku yang tepat dalam bekerja.

    . Ko*it*en Kerja Pea%ai

    a. Penertian Ko*it*en Kerja

    1enurut brahim 8afid ( cetakan C )** dalam 7anah Pemikiran

    1enuju ndonesia Eemerlang bahwa komitmen adalah janji pada diri sendiri

    seorang karyawan untuk bekerja lebih baik, lebih produktif dan lebih efesien

    terhadap tugas yang dibebankan kepadanya dalam sebuah institusi.

    $omitmen akan menentukan jalannya organisasi karena pengaruhnya

    yang ektensif pada seluruh fungsi organisasi, oleh sebab itu baik pimpinan

    maupun karyawan harus memiliki komitmen dalam mewujudkan tujuan

    suartu organisasi. $omitmen terbalut dalam enam faktor yang bisa berperan

    dan dimainkan oleh masing-masing unsur dalam membentuk tingkah laku

    yang menguntungkan orgnisasi yaitu '

    *. !orongan, dorongan untuk tetap belajar, tidak merasa puas atas

    keberhasilan yang dicapai, dorongan untuk menempatkan prinsip

    diatas prasangka dan diatas kepentingan pencapaian tujuan.. Percaya diri, percaya diri ada bersama dorongan, melakukan

    pekerjaan besar yang selalu dimulai dengan keyakinan bahwa

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    22/39

    33

    karyawan sanggup jadi anggota organisasi memerlukan tekad

    yang mengalir dari percaya diri.. Pengertian, bukan sekedar pengetahuan dan lebih dari

    kecerdasan, secara prinsip pengertian merupakan panduan antara

    pengetahuan dan kecerdasan.0. $edewasaan, dalam hal komitmen di semua jenjang organisasi

    yang dibicarakan adalah kedewasaan emosional, bukan umur dan

    pengalaman.

    +. ntegritas, integritas sebenarnya merupakan kombinasi antara

    yang memacu diri, pengertian dan kedewasaan. $aryawan paling

    benar adalah bentuk sebuah komitmen yang tidak perlu diragukan

    integritas demikian penting bagi keberhasilan dinamika sistem

    kerja manusia sebagai bagian dari bentuk loyalitas dan prestasi

    kerja.

    2. $einginan, mutu terakhir dari sebuah komitmen adalah keinginan

    untuk beraktifitas, bekerja secara sungguh-sunggu untuk mencapai

    tujuan.

    1enurut Panggabean ())0'* komitmen adalah kuatnya

    pengenalan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu.

    !ilain pihak komitmen sebagai kecendrungan untuk terikat dalam garis

    kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan

    kegiatan yang lain (berhenti bekerja.

    $omitmen pegawai mengandung pengertian sebagai suatu hal yang

    lebih baik dari sekedar kesetiaan yang pasif melainkan menyiratkan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    23/39

    34

    hubungan pegawai dengan perusahaan secara aktif. $arena pegawai yang

    menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga

    dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan

    keberhasilan organisasinya.

    1enurut Sunarto ())+'+, komitmen adalah kecintaan dan

    kesetiaan, terdiri dari

    a. Penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan

    b. $einginan untuk tetap berada dalam organisasi

    c. $esediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi

    !. Jenis Ko*it*en Kerja Pea%ai

    $omitmen pegawai menurut 1unandar ())0'3+ terbagi atas tiga

    komponen, yaitu '

    *. $omponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan

    keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi. Pegawai dengan

    afektif tinggi masih bergabung dengan organisasi karena keinginan

    untuk tetap menjadi anggota organisasi.

    . $omponen normatif merupakan perasaan pegawai tentang kewajiban

    yang harus diberikan kepada organisasi. $omponen normatif 

    berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung

    dari sejauh apa perasaan kewajiban yang dimiliki pegawai. $omponen

    normatif menimbulkan perasaan kewajiban kepada pegawai untuk

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    24/39

    35

    memberikan balasan atas apa yang pernah diterimanya dari

    organisasi.

    . $omponen continuance berarti komponen yang berdasarkan persepsi

    pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika meninggalkan

    organisasi. Pegawai dengan dasar organisasi tersebut disebabkan

    karena pegawai tersebut membutuhkan organisasi. Pegawai yang

    memiliki komitmen organisasi dengan dasar afektif memiliki tingkah

    laku yang berbeda dengan pegawai dengan dasar continuance.

    Pegawai yang ingin menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk

    berusaha yang sesuai dengan tujuan organisasi.

    #. Indi"ator Ko*it*en Kerja Pea%ai

    $aswara dan Santoso ())4 mengemukakan tiga indikator komitmen

    yang digunakan dalam pendekatan untuk menentukan komitmen pegawai

    kepada organisasi, yaitu '

    a. ndikator Affective Commitment 

    $omitmen dimana individu memiliki hasrat yang kuat untuk tetap

    bekerja pada organisasi karna ada kesamaan atau kesepakatan

    antara nilai-nilai personal individu dan organisasi. $omitmen afektif 

    didasarkan pada

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    25/39

    36

    tinggi memiliki emosional yang erat terhadap organisasi, yang berarti

    bahwa individu tersebut akan memiliki motivasi dan keinginan untuk

    berkontribusi secara berarti terhadap organisasi dibandingkan individu

    dengan affective Eommitment yang lebih rendah.

    b. ndikator Normative Commitment 

    $omitmen normatif adalah komitmen yang menunjukkan perasaan

    individu yang berkewajiban untuk tetap bekerja pada Organisasinya,

    dan juga menunnjukan adanya kewajiban dan tanggung jawab yang

    harus dipikul. ndividu dengan @ormative Eommitment yang tinggi

    akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa adanya suatu

    kewajiban atau tugas. Perasaan seperti itu akan memotivasi individu

    untuk bertingkah laku secara baik dan melakukan tindakan yang tepat

    bagi oraganisasi. Perusahaan mengharapkan dengan adanya

    Normative Commitment , pegawai memiliki hubungan yang positif 

    dengan tingkah laku dalam pekerjaan, seperti ob Performance! "ork 

    attendence! dan Organi#ation citi#enship.

    c. ndikator Continuance Commitment 

    $ecenderungan individu untuk tetap menjaga komitmen pegawai pada

    organisasi karena tidak ada hal lain yang dapat dikerjakan di luar itu.

    ndividu dengan Continuance Commitment  yang tinggi akan bertahan

    dalam organisasi, bukan karena alasan emosional, tapi karena adanya

    kesadaran dalam individu tersebut akan kerugian besar yang dialami

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    26/39

    37

     jika meninggalkan organisasi. ndividu dengan Eontinuance

    Eommitment yang tinggi akanlebih bertahan dalam organisasi

    dibandingkan yang rendah.

    Pada dasarnya melaksanakan komitmen sama saja maknanya

    dengan menjalankan kewajiban, tanggung jawab, dan janji yang membatasi

    kebebasan seseorang untuk melakukan sesuatu. 6adi karena sudah punya

    komitmen maka dia harus mendahulukan apa yang sudah dijanjikan buat

    organisasinya ketimbang untuk hanya kepentingan dirinya. !i sisi lain

    komitmen berarti adanya ketaatasasan seseorang dalam bertindak sejalan

    dengan janji-janjinya.

    Semakin tinggi derajat komitmen pegawai semakin tinggi pula kinerja

    yang dicapainya. Suatu ketika komitmen diwujudkan dalam bentuk kesetiaan

    pengabdian pada organisasi. @amun dalam prakteknya tidak semua pegawai

    melaksanakan komitmen seutuhnya. da komitmen yang sangat tinggi dan

    ada yang sangat rendah. =aktor-faktor yang mempengaruhi derajat

    komitmen adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik pegawai bersangkutan.

    =aktor-faktor intrinsik karyawan dapat meliputi aspek-aspek kondisi

    sosial ekonomi keluarga karyawan, usia, pendidikan, pengalaman kerja,

    kestabilan kepribadian, dan gender. Sementara faktor ekstrinsik yang dapat

    mendorong terjadinya derajat komitmen tertentu antara lain adalah

    keteladanan pihak manajemen khususnya manajemen puncak dalam

    berkomitmen di berbagai aspek organisasi.

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    27/39

    38

    !ukungan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia lainnya

    tidak boleh diabaikan. $alau tidak diprogramkan secara terencana, maka

    pengingkaran pada komitmen sama saja memperlihatkan adanya

    kekeroposan suatu organisasi. Penurunan kredibilitas atau kepercayaan

    terhadap karyawan pada gilirannya akan mengakibatkan hancurnya

    kredibilitas perusahaan itu sendiri. !an ini akan memperkecil derajat loyalitas

    pelanggan dan mitra bisnis kepada perusahaan tersebut.

    +. Kinerja Pea%ai

    $inerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas, serta

    kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. $inerja dikatakan

    baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik

    $inerja pegawai adalah prestasi (hasil kerja pegawai atau pegawai selama

    periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan (standar,

    target, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati

    bersama (Soeprihanto, dkk. ))2'3

    rawan dkk. ())3'** yang dimaksud dengan kinerja ( performance

    adalah hasil kerja yang bersifat konkrit, dapat diukur, dan dapat diamati.

    Aebih lanjut dikatakan bahwa kinerja bersifat aktual (riil sedang tujuan

    bersifat ideal. 8al senada dikemukakan 1angkunegara ())'23, bahwa

    kinerja berasal dari kata  $ob performance atau  performance  (prestasi kerja

    atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. $inerja diartikan

    sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    28/39

    39

    dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

    diberikan kepadanya.

    $inerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau

    sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

    tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

    organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

    dengan moral atau etika (Prawirosentono, ))5'.

    !alam $amus 9esar 9ahasa ndonesia (!iknas, )))'+), kinerja

    berarti (* sesuatu yang dicapai, ( prestasi yang diperhatikan, dan (

    kemampuan kerja. Salim dalam %he Contemporary &nglish'(ndonesia

    )ictionary mengatakan, istilah kinerja ( performance digunakan bila seorang

    menjalankan suatu tugas atau proses dengan terampil sesuai dengan

    prosedur dan ketentuan yang ada (Salim, ))2'2*. !alam kajian

    manajemen kinerja berarti hasil dari sukses kerja seseorang atau

    sekelompok untuk mencapai sasaran-sasaran yang relevan ($ast dan

    7oFenweing, ))+'+.

    !ari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa kinerja ( performance

    dapat berupa hasil kerja, prestasi kerja, atau tingkat keberhasilan seseorang

    dalam tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan kepadanya.

    /impe ())' menyebutkan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor-

    faktor internal dan eksternal. $inerja individu akan baik jika dari faktor 

    internal' memiliki kemampuan tinggi dan kerja keras, dan dari faktor 

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    29/39

    40

    eksternal' adanya pekerjaan mudah, nasib baik, bantuan dari rekan kerja,

    dan pimpinan yang baik. 6ika tidak demikian halnya, maka kinerja individu

    adalah buruk. Pernyataan yang senada dikemukakan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    30/39

    41

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    31/39

    42

     !avis ())0'*0* menyatakan bahwa ' : performance was a function

    of employee+s ability! acceptance of the goals! level of the goals and the

    interaction of the goal with their ability ;. !ari definisi ini, mengungkapkan

    bahwa kinerja terdiri dari empat unsur, yaitu' kemampuan, penerimaan

    tujuan-tujuan, tingkatan tujuan-tujuan yang dicapai, dan interaksi antar tujuan

    dengan kemampuan para anggota organisasi.

    1asing-masing unsur tersebut turut berpengaruh terhadap kinerja

    seseorang. $inerja seseorang dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian

    antara pekerjaan dan kemampuan (7obbins, ))2'4. $emampuan individu

    adalah suatu faktor yang merujuk ke suatu kapasitas individu untuk

    mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. $emampuan ini banyak

    faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah pendidikan dan pelatihan.

    9ila kemampuan ini disertai dengan bakat seseorang akan dapat merupakan

    faktor yang menentukan prestasi seseorang.

    Pelatihan dapat mengembangkan kemampuan, kecakapan, dan

    keterampilan. $emampuan dapat dibedakan atas kemampuan fisik dan

    kemampuan intelektual. $emampuan intelektual adalah kemampuan yang

    digunakan untuk menjalankan kegiatan mental, sedangkan kemampuan fisik

    (jasmani untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kekuatan, dan

    kecekatan.

    $inerja yang baik memerlukan kemampuan intelektual dan fisik yang

    sesuai dengan pekerjaan seseorang. Seorang pegawai agar memiliki kinerja

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    32/39

    43

    yang baik, maka diperlukan kemampuan pengetahuan tentang bidang

    tugasnya, seperti pengetahuan yang mendalam tentang materi

    pekerjaannya, teknik pelaksanaan pekerjaan, cara berkomunikasi dalam

    proses pelayanan, interaksi antar unitnya, dan lain sebagainya. &ntuk

    kemampuan fisik, seperti tidak cacat fisik yang dapat menjadi

    penghalang%kendala dalam bertugas. Seseorang pegawai yang memiliki

    kemampuan kurang dari yang dipersyaratkan akan besar kemungkinannya

    untuk gagal. 6ika sebaliknya, yaitu memiliki kemampuan lebih tinggi dari

    yang dipersyaratkan, maka akan menjadi tidak efisien di dalam organisasi

    dan bahkan dapat berakibat kurang puas kerja atau dapat pula menimbulkan

    stress%frustrasi, dan sebagainya (7obbins, ))2'40. 6adi pegawai sangat

    perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan posisinya dan sesuai

    dengan keahliannya (the right man in the right place! the right man on the

    right $ob.

    /ujuan organisasi harus diketahui dengan jelas oleh setiap anggota

    organisasi. 8al demikian akan memberikan arah bagi mereka dalam

    menyelesaikan tugas. Sejauh mana penerimaan tujuan organisasi, akan

    mempengaruhi hasil kerja anggota organisasi yang bersangkutan. 6ika

    tujuan organisasi diketahui dengan jelas dan disertai dengan kemampuan

    tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan dalam pencapaian tujuan tersebut,

    maka pekerjaan itu akan memberikan hasil yang memuaskan.

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    33/39

    44

    $inerja merupakan tanda keberhasilan suatu organisasi dan orang-

    orang yang berada dalam organisasi (8ickman, ))'+. Senada dengan

    itu, Stoner, et.al. ())2'05 mengemukakan' kinerja adalah kunci yang

    harus berfungsi secara efektif agar organisasi secara keseluruhan dapat

    berhasil. &ntuk itu kinerja yang baik, harus dilakukan evaluasi secara terus

    menerus agar mencapai keberhasilan secara individu ataupun secara

    organisasi.

     da tiga kriteria dalam mengevaluasi kinerja individu, yaitu tugas

    individu, perilaku individu, dan ciri individu (7obbins, ))2'205-2+*. 1enilai

    kinerja individu melalui hasil tugas yang dimaksudkan adalah menilai hasil

    pekerjaan kerja individu. 1isalnya terhadap produk yang dihasilkan,

    efektivitas pemanfaatan waktu, dan sebagainya. Penilaian kinerja individu

    melalui perilaku, agak sulit dilakukan, namun dapat diamati dengan cara

    membandingkan perilaku rekan kerja mereka yang setara, atau dapat pula

    dilihat dari cara penerimaan melalui tugas dan berkomunikasi. Sedangkan

    menilai kinerja individu dengan melalui pendekatan ciri individu adalah

    dengan melihat ciri-ciri individu, misalnya melalui sikap, persepsi, dan

    sebagainya.

    Prawirosentono ())5'2-5 menyebutkan beberapa faktor yang

    perlu diketahui sehubungan dengan penilaian kerja pegawai, yaitu' (*

    pengetahuan tentang pekerjaan, ( kemampuan membuat perencanaan, (

    pengetahuan tentang standar mutu pekerjaan yang disyaratkan, (0 tingkat

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    34/39

    45

    produktivitas%hasil kerja pegawai tersebut, (+ pengetahuan teknis atas

    pekerjaan, (2 kemandirian dalam bekerja, (3 kemampuan berkomunikasi,

    (4 kepemimpinan dan motivasi. $esemua faktor tersebut dapat

    disederhanakan menjadi tiga, yaitu' (* pelaksanaan tugas yang meliputi

    nomor *, , , dan +, ( perilaku pegawai yang meliputi nomor 2, 3, 4, dan

    ( hasil tugas yang meliputi nomor 0.

    !ari uraian di atas dapat dikatakan bahwa yang disebut kinerja

    pegawai adalah tingkat keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas

    dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan mencapai tujuan yang

    ditetapkan, ditunjukkan dengan kemampuan, cara berperilaku, dan hasil

    tugasnya. !ari beberapa indikator yang dikemukakan oleh para ahli, pada

    dasarnya memiliki pandangan yang sama, bahwa untuk mencapai tujuan

    organisasi diperlukan tingkat kinerja yang baik dari para pegawai baik

    individual maupun secara organisasi.

    B. Penelitian Terda,ulu

    ?tykawaty ())4 melakukan penelitian dengan judul, :Pengaruh

    Penerapan SOP   dan $edisiplinan terhadap $inerja Petugas

    Pemasyarakatan; (Studi kasus di 7umah /ahanan @egara $las Surakarta..

    !alam penelitian ini metode penelitian yang digunakan diskriptif kuantitatif.

    1odel analisis yang digunakan adalah 7egresi Ainier 9erganda. 8asil

    penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    35/39

    46

    secara sendiri-sendiri dari penerapan SOP   dan disiplin terhadap kinerja

    pegawai pemasyarakatan di 7umah /ahanan negara kelas Surakarta..

    8ernowo ())4 penelitiannya yang berjudul :Pengaruh Penerapan

    SOP   dan !isiplin $erja terhadap $inerja 9adan $epegawaian !aerah

    $abupaten Honogiri;, Penelitian ini menggunakan tipe penelitian

    eksplanatory (penjelasan. nalisis data menggunakan metode regresi linear 

    berganda (multiple regression. 8asil penelitiannya menyimpulkan bahwa

    variabel independen yakni penerapan SOP   dan variabel disiplin kerja

    berpengaruh nyata terhadap kinerja pegawai 9adan $epegawaian !aerah

    $abupaten Honogiri. /ingkat kepercayaan 5+ I (J K ).)+ dan variabel

    disiplin memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pegawai

    9adan $epegawaian !aerah $abupaten Honogiri.

    Penelitian 1artinai dan 7ostiana ()) yang berjudul :$omitmen

    Organisasi !itinjau 9erdasarkan klim Organisasi dan 1otivasi 9erprestasi;

    menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

    iklim organisasi dengan komitmen organisasi dengan koefisien korelasi

    sebesar ),+0*. =ebri Saputra Buda ())5 mengungkapkan hasil

    penelitiannya yang berjudul :8ubungan antara klim Organisasi dan

    $omitmen Organisasi pada Pengurus $arisma /9 Periode 5.;. Penelitian

    ini dilakukan terhadap 4 orang. 8asil penelitian menunjukkan bahwa

    terdapat hubungan yang positif antara iklim organisasi dan komitmen

    organisasi pada pengurus $arisma /9. 8ubungan yang terjadi yaitu pada

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    36/39

    47

    taraf sedang. 8asil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengurus

    $arisma /9 menghayati iklim organisasi sebagai sesuatu yang

    menyenangkan dan memiliki komitmen organisasi yang tinggi. @amun

    pengurus $arisma /9 memiliki komitmen organisasi yang tinggi bukan

    semata dikarenakan oleh iklim organisasi yang menyenangkan, tetapi juga

    ciri pribadi organisasi $arisma /9 sejalan dengan ciri pribadi pengurus

    karisma.

    -. Keran"a Konseptual

    Organisasi membuat aturan-aturan, kebijakan dan hirarki hubungan

    dalam mencapai tujuan yang disebut dengan struktur. Peraturan dan

    kebijakan dalam organisasi tertuang dalam deskripsi pekerjaan dan Standard

    Operasional Procedure (SOP. !eskripsi pekerjaan merupakan penjelasan

    tentang apa yang harus dikerjakan oleh setiap anggota organisasi, dengan

    siapa mereka berinteraksi, mereka bertanggung jawab kepada siapa, sarana

    yang dipergunakan dan keahlian yang dibutuhkan (Siagian, *55+

    &ntuk mencapai kinerja organisasi yang diharapkan, selain penetapan

    SOP, diperlukan disiplin dan komitmen organisasi yang tinggi untuk

    melaksanakannya. /anpa disiplin, dan komitmen yang tinggi untuk

    melaksanakan, maka bagaimanapun baiknya SOP yang dibuat tidak akan

    pernah tercapai kinerja organisasi yang tinggi. SOP hanya akan menjadi

    semacam bacaan harian dan prosedur rutinitas tertulis yang menghiasi

    dinding, tidak berguna.

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    37/39

    48

    $edisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

    semua peraturan instansi, lembaga, atau perusahaan dan norma-norma

    sosial yang berlaku. 6adi kedisiplinan dapat diartikan bilamana pegawai

    datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya

    dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma

    sosial yang berlaku. $edisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi

    karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, maka sulit bagi

    organisasi untuk mewujudkan tujuannya. 6adi kedisiplinan adalah kunci

    keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan (=athoni, ))2' *3.

    1enurut brahim 8afid ( cetakan C )** dalam 7anah Pemikiran

    1enuju ndonesia Eemerlang bahwa komitmen adalah janji pada diri sendiri

    seorang karyawan untuk bekerja lebih baik, lebih produktif dan lebih efesien

    terhadap tugas yang dibebankan kepadanya dalam sebuah institusi.

    $omitmen akan menentukan jalannya organisasi karena pengaruhnya yang

    ektensif pada seluruh fungsi organisasi, oleh sebab itu baik pimpinan

    maupun karyawan harus memiliki komitmen dalam mewujudkan tujuan

    suartu organisasi.

    $inerja pegawai tidak hanya berhubungan dengan faktor di dalam

    perusahaan, tetapi juga faktor di dalam diri pegawai itu sendiri, diantaranya

    komitmen. $omitmen yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja

    karyawan. Pengertian komitmen saat ini, tidak lagi sekedar berbentuk

    kesediaan pegawai bekerja di perusahaan itu dalam jangka waktu lama.

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    38/39

    49

    @amun lebih penting dari itu, pegawai mau memberikan yang terbaik kepada

    organisasi, bahkan bersedia mengerjakan lebih dari yang ditargetkan

    organisasi.

    Secara skematis kerangka konseptual penelitian ini digambarkan

    sebagai berikut'

     

  • 8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka

    39/39

    50

    1akassar. $arena disiplin merupakan suatu sikap dan perilaku

    yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi yang

    didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan

    peraturan organisasi. /anpa disiplin, sebaik apapun aturan yang

    diterapkan oleh instansi%perusahaan maka aturan itu hanya akan

    menjadi semacam bacaan harian dan prosedur tertulis yang

    menghiasi dinding, tidak berguna.