bab 02 tinjauan pustaka
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
1/39
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Paradigma governance membawa pergeseran dalam pola hubungan
antara pemerintah dengan masyarakat sebagai konsekuensi dari penerapan
prinsip-prinsip corporate governance. Penerapan prinsip corporate
governance juga berimplikasi pada perubahan manajemen pemerintahan
menjadi lebih terstandarisasi, artinya ada sejumlah kriteria standar yang
harus dipatuhi instansi pemerintah dalam melaksanakan aktivitas-
aktivitasnya.
Standar kinerja ini sekaligus dapat untuk menilai kinerja instansi
pemerintah secara internal maupun eksternal. Standar internal yang bersifat
prosedural inilah yang disebut dengan Standar Operasional Prosedur (SOP.
Perumusan SOP menjadi relevan karena sebagai tolok ukur dalam
menilai efektivitas dan efisiensi kinerja instansi pemerintah dalam
melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan
sebagai langkah - langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu
proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa
pengguna-pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data,
dan aliran kerja. Prosedur operasional standar adalah proses standar
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
2/39
13
langkah - langkah sejumlah instruksi logis yang harus dilakukan berupa
aktivitas, aliran data, dan aliran kerja.
!ilihat dari fungsinya, SOP berfungsi membentuk sistem kerja " aliran
kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan#
menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan dan peraturan yang berlaku# menjelaskan bagaimana proses
pelaksanaan kegiatan berlangsung# sebagai sarana tata urutan dari
pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode
yang ditetapkan# menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik# dan
menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan $erja.
Secara umum, Standard Prosedur Operasional merupakan gambaran
langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal yang
diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi
pemerintah. SOP sebagai suatu dokumen%instrumen memuat tentang proses
dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisien berdasarkan
suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen manajemen
tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelayanan di seluruh
unit kerja pemerintahan dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Standard Operating Prosedure (SOP adalah dokumen tertulis yang
memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. SOP
memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
3/39
14
berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. &ntuk itu SOP juga
dilengkapi dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow
chart.
Standar Operasional Operasional sering juga disebut sebagai manual
SOP yang digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan dan
mengevaluasi suatu pekerjaan
(http'%%shafiyyah.blog.uns.coid%)*)%)%+%sop% dalam ngih wanabkti P dkk.,
akses tanggal + agustus )*.
mplementasi SOP yang baik, akan menunjukkan konsistensi hasil
kinerja, hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya mengacu
pada kemudahan karyawan dan kepuasan pelanggan./ujuan penerapan
SOP pada suatu organisasi atau institusi adalah '
*. Sebagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten% uniform dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.. &ntuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi
tertentu, sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan tertentu
bagi sesama pekerja, dan supervisor.. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan tertentu bagi
sesama pekerja, dan supervisor.0. &ntuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian
menghindari dan mengurangi konflik, keraguan, duplikasi serta
pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.+. 1erupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.
http://shafiyyah.blog.uns.coid/2010/02/25/sop/http://shafiyyah.blog.uns.coid/2010/02/25/sop/
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
4/39
15
2. &ntuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya
secara efisien dan efektif.3. &ntuk menjelaskan alur tugas, wewenan dan tanggungjawab dari
pimpinan%petugas yang terkait.4. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksana
proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek
dan kesalahan administrasi lainnya, sehingga sifatnya melindungi
institusi dan petugas.
5. Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.*).Sebagai dokumen sejarah bila di buat revisi SOP yang baru.
6ika Standar Operasional Prosedur dijalankan dengan benar maka
perusahaan% institusi akan mendapatkan banyak manfaat dari penerapan
SOP tersebut antara lain '
*. 1emberikan penjelasan tentang prosedur kegiatan secara detail
dan terinci dengan jelas dan sebagai dokumentasi aktivitas proses
bisnis perusahaan.. 1eminimalisasi variasi dan kesalahan dalam suatu prosedur
operasional kerja. 1empermudah dan menghemat waktu dan tenaga dalam program
training karyawan0. 1enyamaratakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua
pihak+. 1embantu dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap
setiap proses operasional dalam institusi%perusahaan.2. 1embantu mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat
suatu perubahan kebijakan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
5/39
16
3. 1empertahankan kualitas organisasi%institusi melalui konsistensi
kerja karena intitusi%perusahaan telah memiliki sistem kerja yang
sudah jelas dan terstruktur secara sistematis.
Sebagai suatu instrumen manajemen, SOP berlandaskan pada sistem
manajemen kualitas (Quality Management System, yakni sekumpulan
prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen
sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang dan%atau jasa terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
7udi /ambunan (edisi , )*, Standar Operasional Prosedur (SOP
bertujuan untuk meyusun standard langkah-langkah% alur kerja secara efektif
dan efisien dalam mengatur pembuatan semua keputusan dan tindakan di
dalam organisasi, baik untuk aspek operasional maupun administratif.
!engan SOP, kita akan memahami dengan jelas, apa, mengapa, dan
bagaimana langkah-langkah% alur pekerjaan tersebut. Sistem manajemen
kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. 8al ini mencakup
beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja. Sistem ini
berlandaskan pada pencegahan kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan
pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Secara konseptual, Standar
Opersional Prosedur merupakan bentuk konkrit dari penerapan prinsip
manajemen kualitas yang diaplikasikan untuk organisasi pemerintahan
(organisasi publik. Oleh karena itu, tidak semua prinsip-prinsip manajemen
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
6/39
17
kualitas dapat diterapkan dalam SOP karena sifat organisasi pemerintah
berbeda dengan organisasi privat.
/ahap penting dalam penyusunan Standar operasional prosedur
adalah melakukan analisis sistem dan prosedur kerja, analisis tugas, dan
melakukan analisis prosedur kerja.
*. nalisis sistem dan prosedur kerja
nalisis sistem dan prosedur kerja adalah kegiatan
mengidentifikasikan fungsi-fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan
langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem
dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa,
sehingga muncul dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau
bergerak secara harmonis yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang
diperlukan, sedang prosedur merupakan urutan kerja atau kegiatan
yang terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang dengan
cara seragam dan terpadu.
. nalisis /ugas
nalisis tugas merupakan proses manajemen yang merupakan
penelaahan yang mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan,
karena itu analisa tugas diperlukan dalam setiap perencanaan dan
perbaikan organisasi. nalisa tugas diharapkan dapat memberikan
keterangan mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pejabat, dan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
7/39
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
8/39
19
setiap tugas dan menetapkan ukuran yang dipergunakan untuk
menghitung tingkat pelaksanaan pekerjaan.
1elalui analisa tugas ini tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga
dapat dibuat pelaksanaan tugas yang baku. Setidaknya ada dua
manfaat analisis tugas dalam penyusunan standar operasional
prosedur yaitu membuat penggolongan pekerjaan yang
direncanakan dan dilaksanakan serta menetapkan hubungan kerja
dengan sistematis.
. nalisis prosedur kerja
nalisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan
langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan,
bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan,
dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya.
Prosedur diperoleh dengan merencanakan terlebih dahulu bermacam-
macam langkah yang dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan.
!engan demikian prosedur kerja dapat dirumuskan sebagai
serangkaian langkah pekerjaan yang berhubungan, biasanya
dilaksanakan oleh lebih dari satu orang, yang membentuk suatu cara
tertentu dan dianggap baik untuk melakukan suatu keseluruhan tahap
yang penting.
nalisis terhadap prosedur kerja akan menghasilkan suatu diagram
alur (flow chart dari aktivitas organisasi dan menentukan hal-hal kritis yang
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
9/39
20
akan mempengaruhi keberhasilan organisasi. ktivitas-aktivitas kritis ini perlu
didokumentasikan dalam bentuk prosedur-prosedur dan selanjutnya
memastikan bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas itu dikendalikan oleh
prosedur-prosedur kerja yang telah terstandarisasi.
Prosedur kerja merupakan salah satu komponen penting dalam
pelaksanaan tujuan organisasi sebab prosedur memberikan beberapa
keuntungan antara lain memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai
apa yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan# mengakibatkan
penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan# dan membuat
koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.
!alam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan yaitu '
*. Prosedur kerja harus sederhana sehingga mengurangi beban
pengawasan#
. Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya#
. Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu#
0. 9erusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya#
+. 1encegah kekembaran (duplikasi pekerjaan#
2. 8arus ada pengecualian yang seminimun-minimunya terhadap
peraturan#
3. 1encegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu#
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
10/39
21
4. Prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang
berubah#
5. Pembagian tugas tepat#
*). 1emberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang
dilakukan#
**. Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya#
*. /iap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan
memperhatikan tujuan#
*. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum#
*0. 1enggunakan prinsip pengecualian dengan sebaik-baiknya
8asil dari penyusunan prosedur kerja ini dapat ditulis dalam :buku
pedoman organisasi; atau :daftar tugas;yang memuat lima hal penting, yaitu'
*. uirement discovery berupa teknik yang
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
11/39
22
digunakan oleh sistem tersebut untuk mengidentifikasi permasalahan
sistem dan pemecahannya dari pengguna sistem#
!ata modeling berupa teknik untuk mengorganisasikan dan
mendokumentasikan sistem data# dan Process modeling berupa teknik untuk
mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan data yang ada
pada seluruh sistem proses atau logis, kebijakan prosedur yang akan
diimplementasikan dalam suatu proses sistem.
!ilihat dari ruang lingkupnya, penyusunan SOP dilakukan disetiap
satuan unit kerja dan menyajikan langkah-langkah serta prosedur yang
spesifik berkenaan dengan kekhasan tupoksi masing-masing satuan unit
kerja yang meliputi penyusunan langkah-langkah, tahapan, mekanisme
maupun alur kegiatan. SOP kemudian menjadi alat untuk meningkatkan
kinerja penyelenggaraan pemerintahan secara efektif dan efisien. Prinsip
dasar yang perlu diperhatikan dalam penyusunan SOP adalah '
*. Penyusunan SOP harus mengacu pada SO/$, /&PO$S, serta alur
dokumen#
. Prosedur kerja menjadi tanggung jawab semua anggota organisasi#
. =ungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur, sehingga perlu
dikembangkan diagram alur dari kegiatan organisasi#
0. SOP didasarkan atas kebijakan yang berlaku#
+. SOP dikoordinasikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan%penyimpangan#
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
12/39
23
2. SOP tidak terlalu rinci#
3. SOP dibuat sesederhana mungkin#
4. SOP tidak tumpang tindih, bertentangan atau duplikasi dengan
prosedur lain#
5. SOP ditinjau ulang secara periodik dan dikembangkan sesuai
kebutuhan.
9erdasarkan pada prinsip penyusunan Standar Operasional Prosedur
di atas, penyusunan SOP didasarkan pada tipe satuan kerja, aliran aktivitas,
dan aliran dokumen. $inerja SOP diproksikan dalam bentuk durasi waktu,
baik dalam satuan jam, hari, atau minggu, dan bentuk hirarki struktur
organisasi yang berlaku. Proses penyusunan SOP dilakukan dengan
memperhatikan kedudukan, tupoksi, dan uraian tugas dari unit kerja yang
bersangkutan.
9erdasarkan aspek-aspek tersebut SOP disusun dalam bentuk
diagram alur (flow chart dengan menggunakan simbol-simbol yang
menggambarkan urutan langkah kerja, aliran dokumen, tahapan mekanisme,
serta waktu kegiatan. Setiap satuan unit kerja memiliki SOP sesuai dengan
rincian tugas pokok dan fungsinya, karena itu setiap satuan unit kerja
memiliki lebih dari satu SOP.
Pelaksanaan SOP dapat dimonitor secara internal maupun eksternal
dan SOP dievaluasi secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam satu
tahun dengan materi evaluasi mencakup aspek efisiensi dan efektivitas SOP.
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
13/39
24
?valuasi dilakukan oleh Satuan $erja penyelenggara kegiatan (di lingkungan
instansi Pemerintah, atau lembaga independen yang diminta bantuannya
oleh instansi Pemerintah. Pendekatan yang digunakan untuk melakukan
monitoring dan evaluasi menggunakan pendekatan partisipatif.
Perubahan SOP (diganti atau penyesuaian dapat dilakukan apabila
terjadi perubahan kebijakan Pemerintah atau SOP dipandang sudah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat. Perubahan SOP dilakukan
melalui proses penyusunan Standar Operasional Prosedur baru sesuai tata
cara yang telah dikemukakan.
2. Disiplin Kerja
a. Penertian Disiplin Kerja
!isiplin sangat penting baik bagi individu (tenaga kerja yang
bersangkutan maupun organisasi. $arena disiplin pribadi akan
mempengaruhi kinerja pribadi seseorang. 8al ini disebabkan manusia
merupakan motor penggerak utama dalam organisasi. &ntuk itu sangat logis
apabila peningkatan disiplin sumber daya manusia harus selalu diupayakan
untuk mencapai produktivitas organisasi sesuai yang diharapkan.
8eidjrachman dan 8usnan, ()) menyatakan bahwa, disiplin adalah
setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
14/39
25
terhadap perintah dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang
diperlukan seandainya tidak ada perintah.
!isiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat
kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah
pada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap
dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk
menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik, itu sendiri disiplin
diartikan sebagai kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran
sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi
(!avis, ))0.
!alam Peraturan Pemerintah @omor ) tahun *54) tentang Peraturan
disiplin Pegawai @egeri Sipil telah diatur secara jelas bahwa kewajiban yang
harus ditaati oleh setiap pegawai negeri sipil merupakan bentuk disiplin yang
ditanamkan kepada setiap pegawai negeri sipil. 1enurut 8andoko ())*
disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar
organisasional. da dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu preventif dan
korektif. !alam pelaksanaan disiplin, untuk memperoleh hasil seperti yang
diharapkan, maka pemimpin dalam usahanya perlu menggunakan pedoman
tertentu sebagai landasan pelaksanaan.
$edisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan organisasi dan norma-norma social yang berlaku
(8asibuan, ))+. 8andoko ())* menyatakan, disiplin adalah kegiatan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
15/39
26
menajemen untuk menjalankan standart-standart organisasional. =athoni
())2 kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
!isiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-
standar organisasional. Secara etimologis, kata :!isiplin; berasal dari kata
Aatin :disciplina; yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan
kerohanian serta pengembangan tabiat (1oekijad, ))
$edisiplinan adalah kesadaran (sikap seseorang yang secara
sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya. 6adi dia akan memenuhi untuk mengarsipkan semua tugasnya
dengan baik, bukan atas paksaan dan kesediaan suatu sikap, tingkah laku
dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi baik
tertulis maupun tidak seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan
norma-norma sosial yang berlaku (8asibuan, ))+.
!isiplin menurut 8odgest pada tahun *550 dalam Buspratiwi ())*
menyatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau
kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.
!alam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu
sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan pegawai terhadap
peraturan organisasi.
Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif,
kemauan, dan kehendak untuk mentaati peraturan. rtinya, orang yang
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
16/39
27
dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat
terhadap peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak
(niat untuk menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan organisasi
(8elmi, ))3.
!ari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau dari
perspektif organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota
organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut,
yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga
tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-
keadaan baik lainnya.
!ari uraian disiplin yang dimaksud dari beberapa pengertian maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap dan
perilaku yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi yang
didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan
organisasi.
9erdasarkan pengertian dari disiplin seperti tersebut diatas, maka
dapat ditarik beberapa indikator-indikator disiplin kerja sebagai berikut '
*. !isiplin kerja tidak semata-mata patuh dan taat terhadap penggunaan
jam kerja, misalnya datang dan pulang sesuai dengan jadwal, tidak
mangkir jika bekerja, dan tidak mencuri-curi waktu.
. &paya dalam mentaati peraturan tidak didasarkan adanya perasaan
takut, atau terpaksa.
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
17/39
28
. $omitmen dan loyal pada organisasi yaitu tercermin dari bagaimana
sikap dalam bekerja.
!. Tin"at Kedisiplinan Kerja
!isiplin pegawai dalam manajemen sumber daya manusia berangkat
dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari
kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu setiap organisasi perlu memiliki
berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya, standar yang
harus dipenuhi.
1enurut 8asibuan ())+ terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi timbulnya disiplin petugas yaitu ' tujuan dan kemampuan ,
teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan melekat (waskat,
sanksi hukuman, ketegasan dan hubungan kemanusiaan. Semua faktor itu
pasti berpengaruh terhadap penerapan disiplin dalam organisasi.
1engacu pada !essler ())4, :discipline is a procedure that corrects
or punishes a subordinate because a rule or procedure has been violated ;.
!isiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat
terhadap peraturanC peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk
menerima sanksi C sanksinya, apabila anggota organisasi yang
bersangkutan melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
18/39
29
Prilaku disiplin petugas merupakan sesuatu yang tidak muncul dengan
sendirinya, tetapi perlu dibentuk. Oleh karena itu pembentukan disiplin kerja
menurut 8andoko ())* dapat dilakukan melalui dua cara yaitu '
*. !isiplin Prefentif (Preventive discipline
!isiplin prefentif merupakan tindakan yang diambil untuk mendorong
para pekerja mengikuti atau mematuhi norma-norma dan aturan-
aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan tidak terjadi.
/ujuannya adalah untuk mendorong disiplin diri dan diantara para
pegawai. !engan cara ini pegawai menjaga disiplin diri mereka bukan
semata-mata karena dipaksa manajemen.
. !isiplin $orektif (Corrective discipline
!isiplin $orektif merupakan suatu kegiatan yang diambil untuk
menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk
menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. $egiatan korektif
sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan
pendisiplinan (disciplinary action.
9erdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut diatas, untuk mengukur
tingkat disiplin antara lain adalah'
a. $ehadiran%absensi pegawai dan kepatuhan pegawai pada jam-jam
kerja
b. $epatuhan pegawai mengikuti apel pagi dan siang
c. $epatuhan pegawai pada perintah atau instruksi dari atasan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
19/39
30
d. $epatuhan pegawai pada peraturan dan tata tertib yang berlaku
e. 9erpakaian seragam pada saat jam kerja dan menggunakan atribut
dan tanda-tanda pengenal instansi sesuai ketentuan yang berlaku
f. Penggunaan dan pemeliharaan bahan-bahan atau alat-alat
perlengkapan kantor dengan hati-hati
g. 9ekerja dengan mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan
oleh peraturan yang berlaku.
Pengukuran lain menggunakan Achievement Motivation
Questionnaire (1D dari Spence and 8elmreich tahun )) yang
mengukur orientasi pekerjaan (work orientation, penguasaan (mastery , dan
persaingan (competiveness. 8al ini dikembangkan menjadi beberapa item
diantaranya, pencapaian prestasi yang lebih, bekerja dengan baik, bekerja
lebih baik dari yang kemarin, suka bekerja keras, melakukan lebih baik untuk
mengatasi kesulitan, berpikir menyenangkan, perebutan untuk menguasai
sesuatu, tetap melakukan tugas, tingkat keterampilan yang tinggi, tidak
melakukan tugas yang tidak pasti, sibuk setiap waktu, mencoba berkompetisi
lebih keras, menikmati kompetisi, gangguan jika orang lain bekerja lebih baik,
penting untuk lebih baik daripada orang yang lain, menang dalam pekerjaan,
bakat sukses, peningkatan prestasi (8elmi, ))4.
#. Disiplin Kerja $e%ujud"an &'e"tiitas dan &'isiensi Kerja
!isiplin kerja merupakan kondisi organisasi atau iklim kerja yang
sangat penting untuk mengefektifkan organisasi. /anpa disiplin kerja akan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
20/39
31
sulit mewujudkan efektivitas dan efisiensi kerja, sehinga akan sulit pila dalam
mencapai tujuan organisasi secara maksimal.
Sehubungan dengan itu /heo 8aiman pada tahun *54 dalam
@awawi ()) mengatakan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tertib,
dengan anggota organisasi yang berperilaku sepantasnya dan memandang
peraturan Cperaturan organisasi sebagai perilaku yang dapat diterima.
!isiplin dikatakan baik apabila pegawai%anggota organisasi secara umum
mengikuti aturan-aturan organisasi, dan dapat dikatakan buruk apabila tidak
mengikuti atau melanggar aturan-aturan tersebut.
!avis ())0 mengatakan bahwa disiplin adalah tindakan atau
perilaku manajemen yang menuntut pemenuhan kebutuhan akan standar
organisasi. Sedangkan 8asibuan ())+ mengatakan bahwa disiplin adalah
suatu keadaan tertib dimana orang yang tergabung disiplin organisasi tunduk
pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan senang hati.
Sejalan dengan itu pendapat-pendapat diatas /ohardi ())
mengatakan disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, dan ketertiban. 9erdasarkan nilai-nilai tersebut berarti
disiplin merupakan dasar pengembangan hati nurani yang merupakan salah
satu factor penting dalam memelihara emosi seorang petugas%anggota
organisasi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa disiplin sangat penting
pula dalam perkembangan karakteristik kepribadian lainnya, seperti
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
21/39
32
tanggung jawab, percaya diri, ketekunan, dan control diri. !isiplin dalam
pengembangan karakteristik kepribadian tersebut sangat penting bagi para
pegawai%anggota organisasi dalam mempertahankan dan mengembangkan
perilaku yang tepat dalam bekerja.
. Ko*it*en Kerja Pea%ai
a. Penertian Ko*it*en Kerja
1enurut brahim 8afid ( cetakan C )** dalam 7anah Pemikiran
1enuju ndonesia Eemerlang bahwa komitmen adalah janji pada diri sendiri
seorang karyawan untuk bekerja lebih baik, lebih produktif dan lebih efesien
terhadap tugas yang dibebankan kepadanya dalam sebuah institusi.
$omitmen akan menentukan jalannya organisasi karena pengaruhnya
yang ektensif pada seluruh fungsi organisasi, oleh sebab itu baik pimpinan
maupun karyawan harus memiliki komitmen dalam mewujudkan tujuan
suartu organisasi. $omitmen terbalut dalam enam faktor yang bisa berperan
dan dimainkan oleh masing-masing unsur dalam membentuk tingkah laku
yang menguntungkan orgnisasi yaitu '
*. !orongan, dorongan untuk tetap belajar, tidak merasa puas atas
keberhasilan yang dicapai, dorongan untuk menempatkan prinsip
diatas prasangka dan diatas kepentingan pencapaian tujuan.. Percaya diri, percaya diri ada bersama dorongan, melakukan
pekerjaan besar yang selalu dimulai dengan keyakinan bahwa
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
22/39
33
karyawan sanggup jadi anggota organisasi memerlukan tekad
yang mengalir dari percaya diri.. Pengertian, bukan sekedar pengetahuan dan lebih dari
kecerdasan, secara prinsip pengertian merupakan panduan antara
pengetahuan dan kecerdasan.0. $edewasaan, dalam hal komitmen di semua jenjang organisasi
yang dibicarakan adalah kedewasaan emosional, bukan umur dan
pengalaman.
+. ntegritas, integritas sebenarnya merupakan kombinasi antara
yang memacu diri, pengertian dan kedewasaan. $aryawan paling
benar adalah bentuk sebuah komitmen yang tidak perlu diragukan
integritas demikian penting bagi keberhasilan dinamika sistem
kerja manusia sebagai bagian dari bentuk loyalitas dan prestasi
kerja.
2. $einginan, mutu terakhir dari sebuah komitmen adalah keinginan
untuk beraktifitas, bekerja secara sungguh-sunggu untuk mencapai
tujuan.
1enurut Panggabean ())0'* komitmen adalah kuatnya
pengenalan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu.
!ilain pihak komitmen sebagai kecendrungan untuk terikat dalam garis
kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan
kegiatan yang lain (berhenti bekerja.
$omitmen pegawai mengandung pengertian sebagai suatu hal yang
lebih baik dari sekedar kesetiaan yang pasif melainkan menyiratkan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
23/39
34
hubungan pegawai dengan perusahaan secara aktif. $arena pegawai yang
menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga
dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan
keberhasilan organisasinya.
1enurut Sunarto ())+'+, komitmen adalah kecintaan dan
kesetiaan, terdiri dari
a. Penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan
b. $einginan untuk tetap berada dalam organisasi
c. $esediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi
!. Jenis Ko*it*en Kerja Pea%ai
$omitmen pegawai menurut 1unandar ())0'3+ terbagi atas tiga
komponen, yaitu '
*. $omponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan
keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi. Pegawai dengan
afektif tinggi masih bergabung dengan organisasi karena keinginan
untuk tetap menjadi anggota organisasi.
. $omponen normatif merupakan perasaan pegawai tentang kewajiban
yang harus diberikan kepada organisasi. $omponen normatif
berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung
dari sejauh apa perasaan kewajiban yang dimiliki pegawai. $omponen
normatif menimbulkan perasaan kewajiban kepada pegawai untuk
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
24/39
35
memberikan balasan atas apa yang pernah diterimanya dari
organisasi.
. $omponen continuance berarti komponen yang berdasarkan persepsi
pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika meninggalkan
organisasi. Pegawai dengan dasar organisasi tersebut disebabkan
karena pegawai tersebut membutuhkan organisasi. Pegawai yang
memiliki komitmen organisasi dengan dasar afektif memiliki tingkah
laku yang berbeda dengan pegawai dengan dasar continuance.
Pegawai yang ingin menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk
berusaha yang sesuai dengan tujuan organisasi.
#. Indi"ator Ko*it*en Kerja Pea%ai
$aswara dan Santoso ())4 mengemukakan tiga indikator komitmen
yang digunakan dalam pendekatan untuk menentukan komitmen pegawai
kepada organisasi, yaitu '
a. ndikator Affective Commitment
$omitmen dimana individu memiliki hasrat yang kuat untuk tetap
bekerja pada organisasi karna ada kesamaan atau kesepakatan
antara nilai-nilai personal individu dan organisasi. $omitmen afektif
didasarkan pada
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
25/39
36
tinggi memiliki emosional yang erat terhadap organisasi, yang berarti
bahwa individu tersebut akan memiliki motivasi dan keinginan untuk
berkontribusi secara berarti terhadap organisasi dibandingkan individu
dengan affective Eommitment yang lebih rendah.
b. ndikator Normative Commitment
$omitmen normatif adalah komitmen yang menunjukkan perasaan
individu yang berkewajiban untuk tetap bekerja pada Organisasinya,
dan juga menunnjukan adanya kewajiban dan tanggung jawab yang
harus dipikul. ndividu dengan @ormative Eommitment yang tinggi
akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa adanya suatu
kewajiban atau tugas. Perasaan seperti itu akan memotivasi individu
untuk bertingkah laku secara baik dan melakukan tindakan yang tepat
bagi oraganisasi. Perusahaan mengharapkan dengan adanya
Normative Commitment , pegawai memiliki hubungan yang positif
dengan tingkah laku dalam pekerjaan, seperti ob Performance! "ork
attendence! dan Organi#ation citi#enship.
c. ndikator Continuance Commitment
$ecenderungan individu untuk tetap menjaga komitmen pegawai pada
organisasi karena tidak ada hal lain yang dapat dikerjakan di luar itu.
ndividu dengan Continuance Commitment yang tinggi akan bertahan
dalam organisasi, bukan karena alasan emosional, tapi karena adanya
kesadaran dalam individu tersebut akan kerugian besar yang dialami
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
26/39
37
jika meninggalkan organisasi. ndividu dengan Eontinuance
Eommitment yang tinggi akanlebih bertahan dalam organisasi
dibandingkan yang rendah.
Pada dasarnya melaksanakan komitmen sama saja maknanya
dengan menjalankan kewajiban, tanggung jawab, dan janji yang membatasi
kebebasan seseorang untuk melakukan sesuatu. 6adi karena sudah punya
komitmen maka dia harus mendahulukan apa yang sudah dijanjikan buat
organisasinya ketimbang untuk hanya kepentingan dirinya. !i sisi lain
komitmen berarti adanya ketaatasasan seseorang dalam bertindak sejalan
dengan janji-janjinya.
Semakin tinggi derajat komitmen pegawai semakin tinggi pula kinerja
yang dicapainya. Suatu ketika komitmen diwujudkan dalam bentuk kesetiaan
pengabdian pada organisasi. @amun dalam prakteknya tidak semua pegawai
melaksanakan komitmen seutuhnya. da komitmen yang sangat tinggi dan
ada yang sangat rendah. =aktor-faktor yang mempengaruhi derajat
komitmen adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik pegawai bersangkutan.
=aktor-faktor intrinsik karyawan dapat meliputi aspek-aspek kondisi
sosial ekonomi keluarga karyawan, usia, pendidikan, pengalaman kerja,
kestabilan kepribadian, dan gender. Sementara faktor ekstrinsik yang dapat
mendorong terjadinya derajat komitmen tertentu antara lain adalah
keteladanan pihak manajemen khususnya manajemen puncak dalam
berkomitmen di berbagai aspek organisasi.
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
27/39
38
!ukungan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia lainnya
tidak boleh diabaikan. $alau tidak diprogramkan secara terencana, maka
pengingkaran pada komitmen sama saja memperlihatkan adanya
kekeroposan suatu organisasi. Penurunan kredibilitas atau kepercayaan
terhadap karyawan pada gilirannya akan mengakibatkan hancurnya
kredibilitas perusahaan itu sendiri. !an ini akan memperkecil derajat loyalitas
pelanggan dan mitra bisnis kepada perusahaan tersebut.
+. Kinerja Pea%ai
$inerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas, serta
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. $inerja dikatakan
baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik
$inerja pegawai adalah prestasi (hasil kerja pegawai atau pegawai selama
periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan (standar,
target, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati
bersama (Soeprihanto, dkk. ))2'3
rawan dkk. ())3'** yang dimaksud dengan kinerja ( performance
adalah hasil kerja yang bersifat konkrit, dapat diukur, dan dapat diamati.
Aebih lanjut dikatakan bahwa kinerja bersifat aktual (riil sedang tujuan
bersifat ideal. 8al senada dikemukakan 1angkunegara ())'23, bahwa
kinerja berasal dari kata $ob performance atau performance (prestasi kerja
atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. $inerja diartikan
sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
28/39
39
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
$inerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral atau etika (Prawirosentono, ))5'.
!alam $amus 9esar 9ahasa ndonesia (!iknas, )))'+), kinerja
berarti (* sesuatu yang dicapai, ( prestasi yang diperhatikan, dan (
kemampuan kerja. Salim dalam %he Contemporary &nglish'(ndonesia
)ictionary mengatakan, istilah kinerja ( performance digunakan bila seorang
menjalankan suatu tugas atau proses dengan terampil sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang ada (Salim, ))2'2*. !alam kajian
manajemen kinerja berarti hasil dari sukses kerja seseorang atau
sekelompok untuk mencapai sasaran-sasaran yang relevan ($ast dan
7oFenweing, ))+'+.
!ari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa kinerja ( performance
dapat berupa hasil kerja, prestasi kerja, atau tingkat keberhasilan seseorang
dalam tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan kepadanya.
/impe ())' menyebutkan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor-
faktor internal dan eksternal. $inerja individu akan baik jika dari faktor
internal' memiliki kemampuan tinggi dan kerja keras, dan dari faktor
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
29/39
40
eksternal' adanya pekerjaan mudah, nasib baik, bantuan dari rekan kerja,
dan pimpinan yang baik. 6ika tidak demikian halnya, maka kinerja individu
adalah buruk. Pernyataan yang senada dikemukakan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
30/39
41
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
31/39
42
!avis ())0'*0* menyatakan bahwa ' : performance was a function
of employee+s ability! acceptance of the goals! level of the goals and the
interaction of the goal with their ability ;. !ari definisi ini, mengungkapkan
bahwa kinerja terdiri dari empat unsur, yaitu' kemampuan, penerimaan
tujuan-tujuan, tingkatan tujuan-tujuan yang dicapai, dan interaksi antar tujuan
dengan kemampuan para anggota organisasi.
1asing-masing unsur tersebut turut berpengaruh terhadap kinerja
seseorang. $inerja seseorang dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian
antara pekerjaan dan kemampuan (7obbins, ))2'4. $emampuan individu
adalah suatu faktor yang merujuk ke suatu kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. $emampuan ini banyak
faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah pendidikan dan pelatihan.
9ila kemampuan ini disertai dengan bakat seseorang akan dapat merupakan
faktor yang menentukan prestasi seseorang.
Pelatihan dapat mengembangkan kemampuan, kecakapan, dan
keterampilan. $emampuan dapat dibedakan atas kemampuan fisik dan
kemampuan intelektual. $emampuan intelektual adalah kemampuan yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan mental, sedangkan kemampuan fisik
(jasmani untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kekuatan, dan
kecekatan.
$inerja yang baik memerlukan kemampuan intelektual dan fisik yang
sesuai dengan pekerjaan seseorang. Seorang pegawai agar memiliki kinerja
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
32/39
43
yang baik, maka diperlukan kemampuan pengetahuan tentang bidang
tugasnya, seperti pengetahuan yang mendalam tentang materi
pekerjaannya, teknik pelaksanaan pekerjaan, cara berkomunikasi dalam
proses pelayanan, interaksi antar unitnya, dan lain sebagainya. &ntuk
kemampuan fisik, seperti tidak cacat fisik yang dapat menjadi
penghalang%kendala dalam bertugas. Seseorang pegawai yang memiliki
kemampuan kurang dari yang dipersyaratkan akan besar kemungkinannya
untuk gagal. 6ika sebaliknya, yaitu memiliki kemampuan lebih tinggi dari
yang dipersyaratkan, maka akan menjadi tidak efisien di dalam organisasi
dan bahkan dapat berakibat kurang puas kerja atau dapat pula menimbulkan
stress%frustrasi, dan sebagainya (7obbins, ))2'40. 6adi pegawai sangat
perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan posisinya dan sesuai
dengan keahliannya (the right man in the right place! the right man on the
right $ob.
/ujuan organisasi harus diketahui dengan jelas oleh setiap anggota
organisasi. 8al demikian akan memberikan arah bagi mereka dalam
menyelesaikan tugas. Sejauh mana penerimaan tujuan organisasi, akan
mempengaruhi hasil kerja anggota organisasi yang bersangkutan. 6ika
tujuan organisasi diketahui dengan jelas dan disertai dengan kemampuan
tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan dalam pencapaian tujuan tersebut,
maka pekerjaan itu akan memberikan hasil yang memuaskan.
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
33/39
44
$inerja merupakan tanda keberhasilan suatu organisasi dan orang-
orang yang berada dalam organisasi (8ickman, ))'+. Senada dengan
itu, Stoner, et.al. ())2'05 mengemukakan' kinerja adalah kunci yang
harus berfungsi secara efektif agar organisasi secara keseluruhan dapat
berhasil. &ntuk itu kinerja yang baik, harus dilakukan evaluasi secara terus
menerus agar mencapai keberhasilan secara individu ataupun secara
organisasi.
da tiga kriteria dalam mengevaluasi kinerja individu, yaitu tugas
individu, perilaku individu, dan ciri individu (7obbins, ))2'205-2+*. 1enilai
kinerja individu melalui hasil tugas yang dimaksudkan adalah menilai hasil
pekerjaan kerja individu. 1isalnya terhadap produk yang dihasilkan,
efektivitas pemanfaatan waktu, dan sebagainya. Penilaian kinerja individu
melalui perilaku, agak sulit dilakukan, namun dapat diamati dengan cara
membandingkan perilaku rekan kerja mereka yang setara, atau dapat pula
dilihat dari cara penerimaan melalui tugas dan berkomunikasi. Sedangkan
menilai kinerja individu dengan melalui pendekatan ciri individu adalah
dengan melihat ciri-ciri individu, misalnya melalui sikap, persepsi, dan
sebagainya.
Prawirosentono ())5'2-5 menyebutkan beberapa faktor yang
perlu diketahui sehubungan dengan penilaian kerja pegawai, yaitu' (*
pengetahuan tentang pekerjaan, ( kemampuan membuat perencanaan, (
pengetahuan tentang standar mutu pekerjaan yang disyaratkan, (0 tingkat
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
34/39
45
produktivitas%hasil kerja pegawai tersebut, (+ pengetahuan teknis atas
pekerjaan, (2 kemandirian dalam bekerja, (3 kemampuan berkomunikasi,
(4 kepemimpinan dan motivasi. $esemua faktor tersebut dapat
disederhanakan menjadi tiga, yaitu' (* pelaksanaan tugas yang meliputi
nomor *, , , dan +, ( perilaku pegawai yang meliputi nomor 2, 3, 4, dan
( hasil tugas yang meliputi nomor 0.
!ari uraian di atas dapat dikatakan bahwa yang disebut kinerja
pegawai adalah tingkat keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan mencapai tujuan yang
ditetapkan, ditunjukkan dengan kemampuan, cara berperilaku, dan hasil
tugasnya. !ari beberapa indikator yang dikemukakan oleh para ahli, pada
dasarnya memiliki pandangan yang sama, bahwa untuk mencapai tujuan
organisasi diperlukan tingkat kinerja yang baik dari para pegawai baik
individual maupun secara organisasi.
B. Penelitian Terda,ulu
?tykawaty ())4 melakukan penelitian dengan judul, :Pengaruh
Penerapan SOP dan $edisiplinan terhadap $inerja Petugas
Pemasyarakatan; (Studi kasus di 7umah /ahanan @egara $las Surakarta..
!alam penelitian ini metode penelitian yang digunakan diskriptif kuantitatif.
1odel analisis yang digunakan adalah 7egresi Ainier 9erganda. 8asil
penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
35/39
46
secara sendiri-sendiri dari penerapan SOP dan disiplin terhadap kinerja
pegawai pemasyarakatan di 7umah /ahanan negara kelas Surakarta..
8ernowo ())4 penelitiannya yang berjudul :Pengaruh Penerapan
SOP dan !isiplin $erja terhadap $inerja 9adan $epegawaian !aerah
$abupaten Honogiri;, Penelitian ini menggunakan tipe penelitian
eksplanatory (penjelasan. nalisis data menggunakan metode regresi linear
berganda (multiple regression. 8asil penelitiannya menyimpulkan bahwa
variabel independen yakni penerapan SOP dan variabel disiplin kerja
berpengaruh nyata terhadap kinerja pegawai 9adan $epegawaian !aerah
$abupaten Honogiri. /ingkat kepercayaan 5+ I (J K ).)+ dan variabel
disiplin memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pegawai
9adan $epegawaian !aerah $abupaten Honogiri.
Penelitian 1artinai dan 7ostiana ()) yang berjudul :$omitmen
Organisasi !itinjau 9erdasarkan klim Organisasi dan 1otivasi 9erprestasi;
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
iklim organisasi dengan komitmen organisasi dengan koefisien korelasi
sebesar ),+0*. =ebri Saputra Buda ())5 mengungkapkan hasil
penelitiannya yang berjudul :8ubungan antara klim Organisasi dan
$omitmen Organisasi pada Pengurus $arisma /9 Periode 5.;. Penelitian
ini dilakukan terhadap 4 orang. 8asil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara iklim organisasi dan komitmen
organisasi pada pengurus $arisma /9. 8ubungan yang terjadi yaitu pada
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
36/39
47
taraf sedang. 8asil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengurus
$arisma /9 menghayati iklim organisasi sebagai sesuatu yang
menyenangkan dan memiliki komitmen organisasi yang tinggi. @amun
pengurus $arisma /9 memiliki komitmen organisasi yang tinggi bukan
semata dikarenakan oleh iklim organisasi yang menyenangkan, tetapi juga
ciri pribadi organisasi $arisma /9 sejalan dengan ciri pribadi pengurus
karisma.
-. Keran"a Konseptual
Organisasi membuat aturan-aturan, kebijakan dan hirarki hubungan
dalam mencapai tujuan yang disebut dengan struktur. Peraturan dan
kebijakan dalam organisasi tertuang dalam deskripsi pekerjaan dan Standard
Operasional Procedure (SOP. !eskripsi pekerjaan merupakan penjelasan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh setiap anggota organisasi, dengan
siapa mereka berinteraksi, mereka bertanggung jawab kepada siapa, sarana
yang dipergunakan dan keahlian yang dibutuhkan (Siagian, *55+
&ntuk mencapai kinerja organisasi yang diharapkan, selain penetapan
SOP, diperlukan disiplin dan komitmen organisasi yang tinggi untuk
melaksanakannya. /anpa disiplin, dan komitmen yang tinggi untuk
melaksanakan, maka bagaimanapun baiknya SOP yang dibuat tidak akan
pernah tercapai kinerja organisasi yang tinggi. SOP hanya akan menjadi
semacam bacaan harian dan prosedur rutinitas tertulis yang menghiasi
dinding, tidak berguna.
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
37/39
48
$edisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan instansi, lembaga, atau perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. 6adi kedisiplinan dapat diartikan bilamana pegawai
datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya
dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. $edisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi
karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, maka sulit bagi
organisasi untuk mewujudkan tujuannya. 6adi kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan (=athoni, ))2' *3.
1enurut brahim 8afid ( cetakan C )** dalam 7anah Pemikiran
1enuju ndonesia Eemerlang bahwa komitmen adalah janji pada diri sendiri
seorang karyawan untuk bekerja lebih baik, lebih produktif dan lebih efesien
terhadap tugas yang dibebankan kepadanya dalam sebuah institusi.
$omitmen akan menentukan jalannya organisasi karena pengaruhnya yang
ektensif pada seluruh fungsi organisasi, oleh sebab itu baik pimpinan
maupun karyawan harus memiliki komitmen dalam mewujudkan tujuan
suartu organisasi.
$inerja pegawai tidak hanya berhubungan dengan faktor di dalam
perusahaan, tetapi juga faktor di dalam diri pegawai itu sendiri, diantaranya
komitmen. $omitmen yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja
karyawan. Pengertian komitmen saat ini, tidak lagi sekedar berbentuk
kesediaan pegawai bekerja di perusahaan itu dalam jangka waktu lama.
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
38/39
49
@amun lebih penting dari itu, pegawai mau memberikan yang terbaik kepada
organisasi, bahkan bersedia mengerjakan lebih dari yang ditargetkan
organisasi.
Secara skematis kerangka konseptual penelitian ini digambarkan
sebagai berikut'
-
8/19/2019 Bab 02 Tinjauan Pustaka
39/39
50
1akassar. $arena disiplin merupakan suatu sikap dan perilaku
yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi yang
didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan
peraturan organisasi. /anpa disiplin, sebaik apapun aturan yang
diterapkan oleh instansi%perusahaan maka aturan itu hanya akan
menjadi semacam bacaan harian dan prosedur tertulis yang
menghiasi dinding, tidak berguna.