at tiin ayat 4

5
A. At Tiin Ayat 4 “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Manusia bukanlah makhluk yang tercipta dengan sendirinya sebagaimana yang dikemukakan materialisme, tetapi manusia adalah makluk yang diciptakan oleh Tuhan (Allah). Di ayat ini Tuhan menggunakan kata kami, menunjukkan adanya keterlibatan pihak selain Tuhan dalam penciptaan ini, dalam hal ini yang terlibat adalah ibu, dan bapak manusia. Sedangkan yang dimadsud dengan bentuk yang sebaik-baiknya adalah bahwa manusia diciptakan Tuhan dibekali keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain berupa kesempurnaan yang melebihi makhluk lainya. Dalam pemahaman kesempurnaan disini meliputi kesempurnaan fisik ideal tegak lurus seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, tangan yang memudahkan manusia mengambil sesuatu dengan mudah, dan kesempurnaan jiwa, dan akal yang digunakan untuk mengontrol segala perbuatan yang baik atau buruk, atau kita bisa meringkas kesempurnaan-kesempunaan manusia tersebut dengan kata kesempurnaan fisik, dan psikis. B. At Tiin Ayat 5 “Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.” Manusia diciptakan Tuhan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap pembentukan tubuh (fisik), kedua, tahap penghembusan Ruh Ilahiyah yang bersumber lagsung dari Tuhan. Seperti diketahui, pada manusia diciptakan dengan menyempurnakan fisiknya terlebih dahulu melalui proses ilmiah, yaitu dimulai dengan sari pati bumi, kemnudian pertemuan antara ovum, dan sperma, kemudian berdempetnya zyghot kedinding rahim, kemudian segumpal daging, dan tulang, dan setelah fisiknya disempurnakan baru ditiupkanlah Ruh kepadanya. Fisik beraktivitas untuk mempertahankan hidup jasmani, dan keturunan, sedangkan roh mengantarkan hubungan dengan penciptanya, dan inilah yang menunjukkan kebutuhan- kebutuhan jasmaninya sesaui dengan tuntunan

Upload: ade-dwi-maulana

Post on 03-Feb-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Agama

TRANSCRIPT

Page 1: At Tiin Ayat 4

A. At Tiin Ayat 4“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Manusia bukanlah makhluk yang tercipta dengan sendirinya sebagaimana yang dikemukakan materialisme, tetapi manusia adalah makluk yang diciptakan oleh Tuhan (Allah). Di ayat ini Tuhan menggunakan kata kami, menunjukkan adanya keterlibatan pihak selain Tuhan dalam penciptaan ini, dalam hal ini yang terlibat adalah ibu, dan bapak manusia.

Sedangkan yang dimadsud dengan bentuk yang sebaik-baiknya adalah bahwa manusia diciptakan Tuhan dibekali keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain berupa kesempurnaan yang melebihi makhluk lainya. Dalam pemahaman kesempurnaan disini meliputi kesempurnaan fisik ideal tegak lurus seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, tangan yang memudahkan manusia mengambil sesuatu dengan mudah, dan kesempurnaan jiwa, dan akal yang digunakan untuk mengontrol segala perbuatan yang baik atau buruk, atau kita bisa meringkas kesempurnaan-kesempunaan manusia tersebut dengan kata kesempurnaan fisik, dan psikis.

B. At Tiin Ayat 5“Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.”

Manusia diciptakan Tuhan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap pembentukan tubuh (fisik), kedua, tahap penghembusan Ruh Ilahiyah yang bersumber lagsung dari Tuhan.

Seperti diketahui, pada manusia diciptakan dengan menyempurnakan fisiknya terlebih dahulu melalui proses ilmiah, yaitu dimulai dengan sari pati bumi, kemnudian pertemuan antara ovum, dan sperma, kemudian berdempetnya zyghot kedinding rahim, kemudian segumpal daging, dan tulang, dan setelah fisiknya disempurnakan baru ditiupkanlah Ruh kepadanya.

Fisik beraktivitas untuk mempertahankan hidup jasmani, dan keturunan, sedangkan roh mengantarkan hubungan dengan penciptanya, dan inilah yang menunjukkan kebutuhan-kebutuhan jasmaninya sesaui dengan tuntunan Ilahi. Ruh Ilahi adalah daya tarik yang mengangkat manusia ke tingkat kesempurnaan. Manusia mencapai tingkat setinggi-tingginya apabila terjadi perpaduan antara kebutuhan jasmani, dan rohani, antara kebutuhan fisik, dan jiwa. Tetapi, apabila ia hanya memperhatikan, dan melayani kebutuhan-kebutuhan jasmaninya saja, ia akan kembali atau dikembalikan kepada proses awalnya, sebelum Ruh Ilahi itu menyentuh fisiknya, ia kembali ke asfala safilin.

C. At Tiin Ayat 6“Kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”

Namun di pembahasan ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman, dan beramal shalehlah yang tidak dijatuhkan ketempat yang serendah-rendahnya tadi, karena ia mempertahankan kehadiran iman dalam kalbunya, dan beramal shaleh dalam kehidupan sehari-hari.

Page 2: At Tiin Ayat 4

Maksud dari kata (ممنون) disini adalah terputusnya krisis atau kesulitan yang dihadapi sang penerima disebabkan adanya nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya. Penjelasan ini bisa diambil dari pengembalian kata terambil dari kata ممنون منن yang mempunyai arti memutus atau memotong. Dengan demikian ghairu mamnun berarti tidak putus-putusnya. Kata منة yang mengandung makna nikmat/karunia juga berasal dari kata yang sama, sehingga dapat disimpulkan dengan penafsiran seperti yang sudah dipaparkan.

Page 3: At Tiin Ayat 4

Ini merupakan ayat yang terdiri dari 3 ayat, yang cukup pendek, namun memiliki arti/makna, mengandung pelajaran yang luar biasa.

sebagaimana tersebut dalam Tafsir Ibnu Katsir, al-Imam asy- Syafi’i  rahimahumullah dengan kedalaman ilmunya, beliau mengatakan tentang surat ini,

�ُهْم� َع ْت و ِس� َل ، َة و�َر اَلُّس� َه ِذ�ِه� �اُس اَلن �َر َد َّب َت و� َل“Kalaulah manusia mau mentadaburi surat ini, sungguh (surat ini) akan mencukupi mereka( sebagai -peringatan).”

1. Demi masa.Didalam Al-Qur’an ada beberapa surat yang merupakan

peringatan dari Allah agar menghargai waktu. Wad-Dhuha (Demi Waktu Dhuha), Wal-Lail (Demi Malam), Wan-Nahaar (Demi Siang), beruntunglah orang-orang yang mengisi waktunya secara efektif, dengan hal-hal yang berguna.

Pada ayat pertama dalam surat Al-Ashr ini Allah bersumpah, Demi Masa”. Biasanya sebuah ucapan yang dimulai dengan sumpah menunjukkan sebuah keseriusan, menunjukkan bahwa apa yg disampaikan adalah sebuah kebenaran atau merupakan pernyataan yang sangat penting.

Nah disini Allah bersumpah Demi Ashr. Apa makna Ashar

Ashr : Masa yang dilalui sesuatu. dan masing kita juga mempunyai Ashr kita masing2

Ashar juga bisa bermakna Waktu Ashar. Artinya kita akan sampai, atau sudah sampai pada waktu Ashar, sebentar lagi akan datang waktu Maghrib

Kalo dulu kita masih merasa hebat dan sanggup berlari kencang tak kenal lelah,  tanpa terasa kini nafas cepat tersengal dan sendi mudah keseleo.

Kalo dulu makan tinggal pilih mau makan enak sepuasnya, sekarang mulai banyak pantangan. Makan daging kumat darah tinggi, makan gula kumat diabetes, gak makan gula kumat sakit kuning, makan sayur kumat asam urat.

Kalau dulu sibuk menata rambut dengan segala macam model, sekarang satu2 mulai rontok, dan yang masih tinggal dikepala sudah berubah menjadi putih.

Kata Allah waman nu’ammirhu nunakkishu fil kholq, orang yg kami panjangkan umurnya kami kurangi kemampuan fisiknya.

Ashr / waktu itu tidak terasa berlalu begitu cepat. Seperti mimpi tiba2 terbangun

masih terasa jelas ketika dulu  kita bermain, menangis, bermanja kepada ayah ibu kita, sekarang tiba2 kita sudah punya anak, sudah punya cucu bahkan sudah punya cicit.

Namun apabila saat ini kita masih menangis, merengek kepada ayah ibu kita jika tidak diberi uang maka bisa saja kita termasuk orang yang merugi.

Ada pepatah mengatakan waktu adalah uang. Mengingat akan pentingnya waktu maka kita dituntut untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.hadits Rosul yang artinya : Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, karena jika seandainya hari ini waktu kita sama dengan hari kemarin maka termasuk orang yang merugi. 

Page 4: At Tiin Ayat 4

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

Dalam istilah ekonomi dasar rugi adalah kalau hasil yang didapat lebih kecil dari modal, kalau modalnya 10 juta tapi hasilnya 5 juta maka itu disebut rugi.

Apa modal yang diberikan Allah kepada kita. Modal yang paling berharga adalah waktu, kalau harta habis bisa dibayar dengan waktu, besok masih bisa dicari, tapi kalau waktu habis maka harta tidak akan bisa menolong kita.

Bahkan semua harta kita kita beli dengan waktu. Rumah megah yg kita punya berapa harga waktunya, berapa lama kita menabungnya 5 tahun, atau 10 tahun. Mobil mewah yg kita punya berapa tahun baru bisa lunas hutangnya?? Jadi semua kita bayar dengan waktu.

Jadi Coba dihitung-hitung berapa banyak waktumu yang kau pakai untuk melakukan aktifitas positif, sebandingkah dengan waktumu yang terbuang sia-sia, jika kau kalkulasikan apakah keuntungan yang kau dapat atau justru kerugian yang besar.

Wallahua’lam bisshowabTak perlu kau jawab, Tuhan sudah tau jawabannya.

 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal

saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Di ayat berikutnya Allah memberikan solusi untuk untuk meraih kesuksesan dan menebus kerugian.

a. Amanu : Tanamkan Imanmu, kuatkan niat dan tekadmu, Teguhkan keyakinanmu,  untuk selalu berjalan pada jalan yang lurus, bahwa segala upaya hanya kepada Allah tempat bergantung Allahussomad, Hasbiyallah wa ni’mal wakil

b. amilus sholihat selalu  bekerja dalam aktivitas yang positif, dan carilah teman, bentuklah kelompok, terjunlah dalam komunitas yang selalu membimbingmu untuk belajar, mengajakmu kepada kebenaran, menasehatimu dalam kesabaran, mendukungmu kala terjatuh, mendorongmu ketika ingin maju, mengangkatmu ketika ingin bangkit, menjadi sayapmu ketika ingin terbang. Menguatkanmu ketika rapuh.

Maka Mulailah saat ini, senantiasa perbaharui niatmu, tinggalkan kerugian yg menjeratmu, jangan tunggu esok lagi, karena esok tidaklah pasti. Hargai Waktumu karena Asharmu sudah menanti.