asma_di_igd

52
LAPORAN PENDAHULUAN A. DEFINISI Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus.( Huddak & Gallo, 1997 ) Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.( Smeltzer, 2002 : 611) Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika bronkus mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 : 48) B. PATHOFISIOLOGI Asma adalah obstruksi jalan nafas difus reversibel. Obstruksi disebabkan oleh satu atau lebih

Upload: savitri-ahs

Post on 07-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: asma_di_igd

LAPORAN PENDAHULUAN

A.    DEFINISI

Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame

akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan

penurunan ventilasi alveolus.( Huddak & Gallo, 1997 )

 Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea

dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.( Smeltzer,

2002 : 611)

            Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika

bronkus mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 : 48)

B.     PATHOFISIOLOGI

            Asma adalah obstruksi jalan nafas difus reversibel. Obstruksi disebabkan

oleh satu atau lebih dari yang berikut ini :

1. Kontraksi otot –otot yang mengelilingi bronkus, yang menyempitkan jalannafas.

2.Pembegkakan membran yang melapisi bronkus

3.Pengisian bronkus dengan mukus yang kental.

Selain itu, otot-otot bronkial dan kelenjar mukosa membesar ; sputum yang kental

banyak dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi, dengan udara tertangkap

kedalam jaringan paru. Mekanisme yang terjadi dari perubahn ini tidak diketahui,

tetapi apa yang paling diketahui adalah keterlibatan sistem imunologis dan sistem

Page 2: asma_di_igd

saraf otonom.

Beberapa individu dengan asma mengalami respon imun yang buruk terhadap

lingkungan mereka. Antibodi yang dihasilkan (IgE) kemudian menyerang sel –sel

mast dalam paru. Pemajan ulang terhadap anti gen mengakibatkan ikatan anti gen

dengan antibodi, menyebabkan pelepasan produk sel-sel mast( disebut mediator)

seperti histamin, bradikinin dan prostaglandin. Stimulasi reseptor –beta

mengakibatkan peningkatan tingkat cAMP, yang menghambat pelepasan mediator

kimiawi dan menyebabkan bronkodilatasi. Teori yang diajukan adalah penyekatan

b-adrenergik terjadi pada individu dengan asma. Akibatnya asmatik rentan terhadap

peningkatana pelepasan mediator kimiawi dan konstriksi otot polos.

Page 3: asma_di_igd

C.    PATHWAY

                         Factor dasar dan pencetus                    kurang pengetahuan

            Reaksi antigen-antibodi

                        Dilepaskan mediator-mediator kimia

Kontraksi otot-otot polos        peningkatan permeabilitis       peningkatan

Pada saluran pernafasan                      kapiler                             sekresi

      Bronkospasme                        edema mukosa                   penyumbatan

                                                                                                  Jalan nafas

                                                                                                  oleh secret

                                                                                                         inflamasi

                                                                                                          mukosa

pola nafas tdk efektif     obstruksi jalan nafas       bersihkan              resiko

                                                                              jalan nafas             tinggi

                                                                             tidak efektif           infeksi

            ekspirasi terhambat                 - sesak nafas                            cemas

                                                            -wheezing

               CO2 meningkat                    -kontraksi otot-otot

                                                              Pernafasan                         gangguan

           Ggn.pertukaran gas                                                        Istirahat tidur

         Kelelahan                              anoreksia  Intoleransi aktivitas        ggn.

Pemenuhan keb.nutrisi  

Page 4: asma_di_igd

D.    TANDA DAN GEJALA / MANIFESTASI KLINIS

1.       Stadium dini

a. Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek

b. Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul

c. Whezing belum ada

d.Belum ada kelainan bentuk thorak

e. Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E

f.  BGA belum patologis

Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan

a.       Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum

b.      Whezing

c.       Ronchi basah bila terdapat hipersekresi

d.      Penurunan tekanan parsial O2

2. Stadium lanjut/kronik

a.       Batuk, ronchi

b.       Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan

c.       Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan

d.      Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest)

e.       Thorak seperti barel chest

f.        Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus

g.       Sianosis

 (Halim Danukusumo, 2000, hal 218-229)

Page 5: asma_di_igd

E.     PEMERIKASAAN PENUNJANG

Beberapa pemeriksaan penunjang seperti :

a. Spirometri :

Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.

b. Tes provokasi :

1) Untuk menunjang adanya hiperaktifitas bronkus.

2) Tes provokasi dilakukan bila tidak dilakukan lewat tes spirometri.

3) Tes provokasi bronkial seperti :

Tes provokasi histamin, metakolin, alergen, kegiatan jasmani, hiperventilasi

dengan udara dingin dan inhalasi dengan aqua destilata.

4) Tes kulit : Untuk menunjukkan adanya anti bodi Ig E yang spesifik dalam tubuh.

c. Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E spesifik dalam serum.

d. Pemeriksaan radiologi umumnya rontgen foto dada normal.

e. Analisa gas darah dilakukan pada asma berat.

f. Pemeriksaan eosinofil total dalam darah.

g. Pemeriksaan sputum.

h. Komplikasi

F.     PENGKAJIAN

a.       Awitan distres pernafasan tiba-tiba

       -  Perpanjangan ekspirasi mengi

       -  Penggunaan otot-otot aksesori             

       -  Perpendekan periode inpirasi

Page 6: asma_di_igd

       -  Sesak nafas

 -  Restraksi interkostral dan esternal   

 -  Krekels

b.      Bunyi nafas : mengi, menurun, tidak terdengar

c.       Duduk dengan posisi tegak : bersandar kedepan

d.      Diaforesis

e.       Distensi vera leher

f.       Sianosis : area sirkumoral, dasar kuku

g.      Batuk keras, kering : batuk produktif sulit

h.      Perubahan tingkat kesadaran

i.        Hipokria

j.        Hipotensi

k.      Dehidrasi

l.        Peningkatan anseitas : takut menderita, takut mati

G.    DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1.      Bersikan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi

sekret.

2.      Gangguan kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai

oksigen.

3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia.

Page 7: asma_di_igd

4.      Kurang pengetahuan nerhubungan dengan kurang informasi / tidak mengenal

informasi.

H.    INTERVENSI

I.       Bersikan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi

sekret.

a.       kriteria hasil

-mempertahankan jalan nafas pasien dengan bunyi nafas jelas/bersih

-menunjukan perilaku untuk memperbaiki bersihkan jalan nafas,misalnya : batuk

efektif dan mengeluarkan secret.

           b.    intervensi

 - Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, mis; mengi, krekels, ronki

- Kaji/pantau frekuensi pernafasan

- Catat adanya/derajat diespnea  misalnya : gelisah, ansietas, distres pernafasan, 

penggunaan otot bantu

- kaji pasien untuk posisi yang nyaman (semi fowler)

- pertahankan polusi lingkungan minimum

- observasi karakteristik batuk,misalnya : menetap,batuk pendek,basah

- tingkatkan masukan cairan sampai 3000ml/hari

- berikan obat sesuai indikasi.

c.   rasional

- mengetahui bunyi nafas wheezing(mengi),krekels,ronki

- mengetahui frekuensi pernafasan

Page 8: asma_di_igd

- mengetaui derajat diespnea

- posisi semi fowler dapat mengurangi sesak nafas

- menghindari polusi lingkungan

- mengetahui karakteristik batuk

- masukan cairan dapat mengurangi sesak nafas pasien

- memberikan obat sesuai indikasi

2.      Gangguan kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai

oksigen.

a.       kriteria hasil

-menunjukan perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat yang rentang normal

dan bebas gejala distress penafasan

- berpartisipasi dalam program pengobatan dalam tingkat kemampuan

                  b.   intervensi

- kaji frekuensi,kedalaman pernafasan,catat penggunaan otot  aksesori,nafas

bibir,ketidakmampuan bicara/berbincang.

-  tinggikan kepala tempat tidur / semi fowler.

- dorong pengeluaran sputum

- auskultasi bunyi nafas

- awasi tingkat kesadaran

- awasi tanda vital dan irama jantung

- berikan oksigen sesuai indikasi.

                   c. rasional

Page 9: asma_di_igd

- mengetahui frekuensi,kedalaman nafas,catat penggunaan otot aksesori,nafas

bibir,ketidakmampuan bicara/berbincang.

- semi fowler dapat mengurangi sesak.

- untuk mengeluarkan sputum

- mengetahui bunyi nafas.

- mengetahui tingkat kesadaran pasien.

- mengetahiu tanda-tanda vital dan irama jantung.

- oksigen dapat menguangi sesak nafas pasien.

3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia.

a.       Kriteria hasil

-menunjukan peningkatan berat badan.

- menunjukan perilaku/perubahan pada hidup untuk meningkatkan

dan/mempertahankan berat badan yang ideal.

      b. intervensi

            - kaji kebiasaan diet,masukan oral,catat derajat kesulitan makan.

            - evaluasi BAB.

            - auskultasi bunyi usus

            - berikan perawatan oral sering,buang secret.

            - dorong pasien untuk istirahat.

            - anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering.

            - hindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat.

Page 10: asma_di_igd

            - hindari makanan yang sangat panas/ dingin.

            - timbang berat badan pasien.

       c. rasional.

            - mengetahui kebiasaan diet, masukan oral

            - mengetahui hasil BAB.

            - mengetahui bunyi usus pasien.

            - untuk membersikan mulut pasien agar merasa lebih nyaman.

            - agar pasien beristirahat.

            - makan sedikit tapi sering dapat memeuhi kebutuhan pasien.

- makanan penghasil gas dan minuman berkarbonat dapat mengembungkan perut

pasien.

- makanan yang panas dan dingin dapat merusak mulut pasien maupun lambung

pasien.

- mengetahui berat badan pasien.

4.      Kurang pengetahuan nerhubungan dengan kurang informasi / tidak mengenal

informasi.

a.       Kriteria hasil

-menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan tindakan.

- mengidentifikasi hubungan tanda/gejala

- melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan.

      b.  intervensi

            - jelaskan proses penyakit kepada pasien maupun keluarga pasien.

Page 11: asma_di_igd

            - instruksikan untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif.

- diskusikan tentang obat yang digunakan,efek samping,dan reaksi yang tidak

diinginkan.

- tekankan pentingnya perawatan oral/kebersihan gigi.

- beritahu efek bahaya merokok kepada pasien.

- berikan informasi tentang pembatasan aktivitas.

      c.  rasional

            - agar pasien mengerti tentang penyakit yang di derita pasien.

            - agar pasien mengerti cara latihan nafas dan batuk efektif.

            - agar pasien mengerti obat yang digunakan.

            - agar pasien mengerti perawatan oral.

            - agar pasien tidak / berhenti merokok.

            - agar pasien mengerti untuk membatasi aktivitasnya.

Page 12: asma_di_igd

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S

DENGAN ASMA BRONKIAL

I.                   PENGKAJIAN

-          Tanggal / jam MRS     : 29 Januari 2012, pukul 13.50 WIB

-          Ruang                          : Yoseph

-          No.Register                 :   -

-          Dx.Medis                    : Asma Bronkial

-          Tanggal Pengkajian     : 31 Januari 2012. Pukul 09.00 WIB

II.                IDENTITAS KLIEN

-          Nama                           : Tn.S

-          Umur                           : 44 tahun

-          Jenis Kelamin              : laki-laki

-          Agama                         : islam

-          Suku / bangsa              : jawa

Page 13: asma_di_igd

-          Bahasa                         : jawa , Indonesia

-          Pendidikan                  : SD

-          Pekerjaan                     : tani

-          Status                          : sudah menikah

-          Alamat                        : Pohkumbang,Karanganyar

Penanggung jawab                  :

-          Nama                           : Ny.T

-          Alamat                        : Pohkumbang,Karanganyar

-          Hubungan dengan klien : istri

III.             RIWAYAT PENYAKIT

1. Keluhan Utama

-          Klien mengeluh dadanya sesak dan batuk.

2. Riwayat penyakit sekarang

      -      pasien datang dari IGD dengan keluhan dadanya sesak dan

batuk,pasien

juga mengatakan tubuhnya lemas.

      3.   Riwayat penyakit dahulu

-      sejak dulu pernah mengalami alergi terhadap asap dan debu yang  

Page 14: asma_di_igd

 berkelebihan

3. Diagnosa medik pada saat masuk RS,pemeriksaan penunjang,tindakan yang 

telah dilakukan.

-     Diagnosa medis                       : Asma Bronkial

-     Pemeriksaan penunjang           :   -

-     Tindakan yg telah dilakukan   : infus D5% + Aminophilin 20tpm

IV.  PENGKAJIAN SAAT INI

1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

-          Apabila sakit,klien segera berobat ke Rumah Sakit/puskesmas

       2. Pola nutrisi / metabolik

-          Program diit RS          : bubur kasar

-          Intake makanan :

 Sebelum sakit             : 3x sehari,makan habis 1 porsi,sayur,laukpauk

Selama sakit               : 3x sehari makan habis 3 – 4sendok

 sayur,laukpauk

-          Intake cairan :                        

Sebelum sakit               : 5 - 7 gelas sehari,air putih

Selama sakit                : 3 – 4 gelas sehari, air putih

3.Pola eliminasi

Page 15: asma_di_igd

a. Buang air besar :

Sebelum sakit : 1x sehari, warna kuning

 Selama sakit   : 1x sehari, warna kuning.

b.      Buang air kecil :

Sebelum sakit  : 6-7x sehari,warna kuning.

selama sakit     : 3 – 4x  sehari, warna kuning,tidak terpasang DC

4.pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit :

KEMAMPUAN PERAWATAN

DIRI

0 1 2 3 4

MAKAN/MINUM V

MANDI V

TOILETING V

BERPAKAIAN V

MOBILITAS DITEMPAT TIDUR V

BERPINDAH V

AMBULASI / ROM V

Ket :

0 =mandiri.

1 =alat bantu.

Page 16: asma_di_igd

2 =dibantu oranglain.

3 =dibantu orang lain dan alat.

4 =tergantung total .

Selama sakit :

KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI 0 1 2 3 4

MAKAN/MINUM V

MANDI V

TOILETING V

BERPAKAIAN V

MOBILITAS DITEMPAT TIDUR V

BERPINDAH V

AMBULASI / ROM V

Ket :

0 =mandiri.

1 =alat bantu.

2 =dibantu oranglain.

3 =dibantu orang lain dan alat.

4 =tergantung total .

      5.Pola tidur dan istirahat

- Lama tidur siang 2 jam.

- Lama tidur malam 7 jam.

- Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan tidurnya.

     6.Pola persepsual

Page 17: asma_di_igd

- Penglihatan   : pandangan masih baik,tidak menggunakan alat bantu

- Pendengaran : pendengaran masih baik,tidak menggunakan alat bantu

- Pengecapan   : pengecapan masih berfungsi dengan baik.

7.Pola persepsi diri.

- Pasien yakin penyakitnya akan sembuh. 

     8.Pola Seksualitas Dan Reproduksi

- Pasien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak.

9. Pola Peran Hubungan

-pasien sebagai kepala keluarga ,dan mempunyai hubungan baik dengan    

 keluarganya.

10. Pola management koping - stress

- Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu dibicarakan dengan

keluarganya.

11. Sistem Nilai Dan Kepercayaan

-pasien beraga islam dan selalu berdo’a untuk kesembuhannya.

PEMERIKSAAN FISIK

-Kesadaran                  : compos metis

-Tanda-tanda vital       : TD     =110 / 70 mmHg,

  N       = 105 x/menit

  RR     = 30x/menit

  S        = 36,8ᵒC

Page 18: asma_di_igd

-Kepala                        :  bentuk mesochepal, rambut hitam , tidak ada lesi

pada kepala, keadaan rambut pasien juga bagus,

tidak rontok,  tidak ada benjolan.

-Mata                           : - mata klien simetris, mata tidak bengkak,tidak memakai

alat bantu penglihatan.

-Hidung                       : - ada septum,

  - ada cuping hidung

  - terpasang slang oksigen 2 liter

-Telinga                       : - ada serumen

  - fungsi pendengaran masih baik.

-Mulut                         : - gigi klien bersih

  - warna bibir pucat

  - mukosa bibir kering.

-Leher                          : - tidak ada pembesaran kelenjar tiroid .

-Thorak                        : -payudara      : -

-jantung         : - saat dilakukan auskultasi jantung   di dapatkan S1 < S2

-abdomen                      : I       :  bentuk simetris,tidak ada lesi

                                        A      : terdengar bising usus 12x / menit

                                         P      : terdengar  bunyi timpani.

                                        P      : tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran

- Paru – paru                 : I : bentuk simetris,tetapi saat klien bernafas klien terlihat

pengembangan dada yang tidak simetris.

                                       A : terdapat bunyi wheezing(mengi)

Page 19: asma_di_igd

                                       P : bunyi pekak,menunjukan adanya penumpukan   secret.

                                       P : saat dilakukan palpasi taktil fremitus dapat terasa

getaran yang berat.

            -genetalia                     :  - laki-laki

    - tidak terpasang dower cateter (DC)

            -punggung                   : - tidak ada lesi/jejes pada punggung

       -ekstimitas                   :  - atas   : tangan kanan terpasang infus D5%  20tpm +

aminophilin      - bawah: tidak ada edema

PROGRAM TERAPI  (31 Januari 2012)

-          Infus D5% + aminophilin 20 tpm

-          Oral Ambroxol            : 3x1 (30mg)

-          Injeksi dexametason   : 3x1 (5mg)

-          Injeksi ranitidine         : 3x1 (50mg)

-          Injeksi cefotaxime       :3x1 (gr)

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG (30 januari 2012, pukul 13.00)

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Keterangan

Gula Darah

       

Sewaktu

94 <200 mg/dl

Kimia

      

Creatinin

0.9 0,7 – 1,2 mg/dl

Hemoglobin 15,0 L = 13,6 gr%

Page 20: asma_di_igd

P = 12 - 14

Jumlah

lekosit

4.100 4.000–

11.000

/mmk

ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS : - Pasien

mengatakan

dadanya sesak

-          Klien

mengatakan

dirinya

menderita batuk

yang disertai

dahak yang

kental

DO : TD :

110/70mmHg

          S   :

36,8ᵒC

          N  :

105x / menit

          RR : 30x /

menit

-          Pasien

-

peningkatan

produksi

sekret

-bersihkan jalan nafas tidak efektif.

Page 21: asma_di_igd

terlihat sesak

2 DS : - klien

mengatakan

sesak

DO : terpasang

oksigen 2 liter

-gangguan

suplai

oksigen

-gangguan kerusakan pertukaran gas.  

3 DS : - klien

mengatakan

tidak nafsu

makan.

-          Klien

mengatakan

makan hanya

habis 3 – 4

sendok.

-          Klien

mengatakan

minum hanya

habis 3 – 4 gelas

sehari

-Anoreksia. -perubahan nutrisi kuang dari kebutuhan

tubuh.

Page 22: asma_di_igd

DO : - makanan

tidak habis.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi

sekret.

2.      Gangguan kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai

oksigen.

3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia.

Page 23: asma_di_igd

INTERVENSI KEPERAWATAN

DX.KEPERA

WATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Bersihkan

jalan nafas

tidak efektif

berhubungan

dengan

peningkatan

produksi

secret,ditandai

dengan : DS : -

klen

mengatakan

dadanya sesak.

DO: -

TD=110/70m

mHg

S = 36,8 C

N =

105x/menit

Setelah dilkukan

tind.kep slama

3x24jam,dhrapka

n klien :

-klien merasa

nyaman

-sesak nafas

berkurang/hilang

-mukus berkurang

-tidak terdapat

bunyi wheezing

-tidak ada cuping

hidung

-auskultasi bunyi

nafas

- kaji frekuensi

pernafasan

- posisikan

pasien semi fowler.

- berikan obat sesuai

indikasi

- observasi

karakteristik batuk

- mengetahui adanya bunyi

wheezing.ronki

- mengetahui frekuensi

pernafasan

- semi fowler dapat

mengurangi sesak

- untuk mengurangi sesak

- mengetahui karakteristik

batuk.

Page 24: asma_di_igd

RR= 30x/

menit

Gangguan

kerusakan

pertukaran gas

berhubungan

dengan

gangguan

suplai

oksigen.ditand

ai dengan :

DS: klien

mengatakan

sesak

DO: terpasang

oksigen 2 liter

Setelah dilkukan

tind.kep slama

3x24jam,dihrpkan

Klien bernafas

dengan

baik,dengan

kriteria hasil:

-klien tidak

menggunakan

oksigen

- klien tidak sesak

lagi

-kaji frekuensi

kedalaman

pernafasan

- atur posisi semi

fowler

- dorong pengeluaran

sputum

- auskultasi bunyi

nafas

- observasi tanda-

tanda vital dan irama

jantung

- berikan oksigen

sesuai indikasi

-mengetahui

frekuensi,kedalaman

pernafasan

- semi fowler dapat

mengurangi sesak

- untuk

mengeluarkan sputum

- mengetahui bunyi nafas

- mengetahui tanda-tanda

vital pasien dan irama

jantung pasien

- terapi oksigen dapat

mengurangi sesak

Page 25: asma_di_igd

Perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan

anoreksia.

Ditandai

dengan:

DS: pasien

mengatakan

tidak nafsu

makan.

-pasien

mengatakan

makan hanya

habis 3-4

sendok saja

DO: makanan

tidak habis

Setelah dilkukan

tind.kep slama

3x24jam,dihrapkn

Nutrisi pasien

terpenuhi,dengan

kriteria hasil:

-nutrisi pasien

terpenuhi

- nafsu makan

pasien bertambah

- berat badan

pasien bertambah

-auskultasi bunyi

usus

- kaji kebiasaan diet

- anjurkan pasien

untuk makan sedikit

tapi sering

- hindari makanan

yang

Merangsang

-timbang berat badan

pasien

-mengetahui bunyi usus

- mengetahui kebiasaan

diet

- makan sedikit tapi

sering dapat menambah

nutrisi pasien

- makanan yang

merangsang dapat

memberukan rasa sakit

pada perut.

-mengetahui berat badan

pasien

Page 26: asma_di_igd

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/TGL/

JAM

IMPLEMENTA

SI

EVALUASI

RESPON

PAR

AF

Selasa,31/1/20

12

09.00

09.05

- mengkaji

keadaan umum

pasien.

- mengkaji

frekuensi

pernafasan

- Pasien

terlihat sesak

-RR =

30x/menit

-Terdengar

Page 27: asma_di_igd

09.10

09.15

09.20

10.00

10.05

10.10

- mengauskultasi

bunyi paru

- memposisikan

pasien semi

fowler

- memonitor

oksigen pasien

- mengauskultasi

bunyi usus

- mengkaji

kebiasaan

diet(masukan

oral)

- menganjurkan

pasien untuk

makan sedikit

bunyi

wheezing

-pasien

mnegatakan

lebih nyaman

-terpasang

oksigen 2 liter,

-terdengar

bising usus

-pasien tidak

nafsu makan

-pasien mau

melakukannya

-pasien

mengerti dan

mau

melakukannya

Page 28: asma_di_igd

10.15

10.20

11.00

tapi sering.

- menganjurkan

pasien untuk

tidak makan

makanan yang

merangsang(peda

s,panas,dingin)

- menimbang

berat badan

pasien.

- mengukur

tanda-tanda vital

pasien

-berat badan

pasien 58kg

-TD=110/70

S = 36,8 C

N =105x/mnit

RR= 30x/

menit

Rabu,1/2/2012

07.00

08.00

-mengkaji

keadaan umum

pasien

-mengkaji

-pasien terlihat

lebih tenang

- RR=25x/mnit

-pasien mau

Page 29: asma_di_igd

08.05

08.10

08.15

11.00

11.05

frekuensi

pernafasan

- memberikan

obat

ambroxol(oral),in

j.cefotaxime,ranit

idine(IV)

- memonitor

oksigen pasien

-mengkaji

masukan oral

- mengukur

tanda-tanda vital

pasien

diberi obat

-masien masih

menggunakan

oksigen

-pasien

mengatakan

mulai nafsu

makan

- TD=110/70

S = 36,8 C

N =98x/mnit

RR= 25x/

menit

-pasien

beristirahat

Page 30: asma_di_igd

- menganjurkan

pasien untuk

istirahat

Kamis,2/2/201

2

21.00

21.05

21.10

23.00

23.05

-mengkaji

keadaan umum

pasien

- memonitor

oksigen

- mengkaji

frekuensi

pernafasan

- memberikan

obat

cefotaxime(IV)

- menganjurkan

-pasien

mengatakan

sesaknya

berkurang

- pasien tidak

menggunakan

slang oksigen

- RR=23x/mnit

- masien mau

diberi obat

-pasien mau

istirahat dan

tidur kembali

-TD=110/80

S= 36,5C

Page 31: asma_di_igd

05.00

06.30

06.35

pasien untuk

istirahat kembali

- mengukur

tanda-tanda vital

pasien

- mengkaji

masukan oral

- menimbang

berat badan

pasien

RR=23x/mnit

N= 95x/mnit

- pasien

menhatakan

mulai nafsu

makan,habis ½

porsi

-berat badan

pasien 58,2kg

Page 32: asma_di_igd

CATATAN PERKEMBANGAN

TANGGAL/JAM NO.DX.KEP CATATAN

PERKEMBANGAN

PARAF

31/1/2012

14.00

1 S = pasien mengatakan

masih sesak nafas

O = pasien terlihat

sesak,RR=30x/menit

A = masalah belum

teratasi

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

14.00 2

S = pasien mengatakan

sesak

O = pasien menggunakan

oksigen

A = masalah belum

teratasi

Page 33: asma_di_igd

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

14.00 3

S = pasien mengatakan

tidak nafsu makan

O = pasien masih terlihat

lemas,makanan tidak

habis

A = masalah belum

teratasi

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

1/2/1012

14.00

1 S = pasien mengatakan

sesaknya berkurang

O = pasien terlihat lebih

tenang,RR=25x/menit

A = masalah teratasi

sebagian

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

14.00 2 S = pasien mengatakan

sesaknya berkurang

Page 34: asma_di_igd

O = pasien masih

menggunakan oksigen

A = masalah teratasi

sebagian

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

14.00 3 S = pasien

mengatakanmulai nafsu

makan

O = makanan habis ¼

porsi

A = masalah teratasi

sebagian

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

2/2/2012

07.00

1 S = pasien

mengatakansesaknya

berkurang

O = pasien terlihat lebih

tenang,RR=24x/menit

A = masalah teratasi

sebagian

P = lanjutkan intervensi

Page 35: asma_di_igd

keperawatan

07.00 2 S = pasien

mengatakansesaknya

berkurang ,sudah lebih

nyaman

O = pasien tidak

menggunakan oksigen

A = masalah teratasi

sebagian

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

07.00 3 S = pasien mengatakan

mulai nafsu makan

kembali

O = pasien makan habis

½ porsi

A = masalah teratasi

sebagian

P = lanjutkan intervensi

keperawatan

Page 36: asma_di_igd

DAFTAR PUSTAKA

http://ariebencolenk.blogspot.com/2012/01/asma-bronkial.html

Judith M.Wilkinson,2007,Diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan

Kriteria hasil NOC

NANDA,2001-2002,Diagnosis keperawatan Nanda,Yogyakarta;UGM