asg isti'azah, basmalah dan takbir

35
1.0 PENGURUSAN GRAFIK. 1.1 ISTI’AZAH 1.1.1 DEFINISI DEFINISI permohonan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari setiap yang jahat. Al ’Iyadzah (permohonan pertolongan) dalam usaha menolak kejahatan, sedangkan Al Layadzu(permohonan pertolongan) dalam upaya .A’udzubillahi minasy syaithanir rajim berarti “Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”, agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang Dia perintahkan. Atau agar ia tidak menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena setan itu A’udzubillahi minasy syaithanir rajim berarti “Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”, agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang Dia perintahkan. Atau agar ia tidak menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena setan itu permohonan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari setiap yang jahat. Al ’Iyadzah (permohonan pertolongan) dalam usaha menolak kejahatan, sedangkan Al Layadzu(permohonan pertolongan) dalam upaya memperoleh kebaikan .

Upload: nazrinayan

Post on 03-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

PPG P.I

TRANSCRIPT

1.0 PENGURUSAN GRAFIK.

1.1 ISTIAZAH

1.1.1 DEFINISI

DEFINISI ISTIAZAH

permohonan kepada AllahSubhanahu Wa Taaladari setiap yang jahat.Al Iyadzah(permohonan pertolongan)dalam usaha menolak kejahatan, sedangkanAl Layadzu(permohonan pertolongan)dalam upaya memperolehkebaikan.

.Audzubillahi minasy syaithanir rajimberarti Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang Dia perintahkan. Atau agar ia tidak menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena setan itu tidak ada yang bisa mencegahnya untuk menggoda kecuali Allah

Audzubillahi minasy syaithanir rajimberarti Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang Dia perintahkan. Atau agar ia tidak menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena setan itu tidak ada yang bisa mencegahnya untuk menggoda kecuali Allah.

permohonan kepada AllahSubhanahu Wa Taaladari setiap yang jahat.Al Iyadzah(permohonan pertolongan)dalam usaha menolak kejahatan, sedangkanAl Layadzu(permohonan pertolongan)dalam upaya memperolehkebaikan.

1.1.2 HUKUM

1.2 BASMALAH

1.2.1 DEFINISI

1.2.2 HUKUM

1.3 TAKBIR

1.3.1 DEFINISI

1.3.2 HUKUM

Dalam hadits Abu Hurairah, digambarkan: Nabi hanya bertakbir tidak mengangkat tangan, ini dapat dipahami bahwa mengangkat tangan hukumnya sunnah. (jumhur ulama, dengan metode jamak terhadap hadits yang lainnya, yang semua sanadnya shahih).

Dalam hadits ibn masud, nabi hanya mengangkat tangan ketika takbirat al-ihram saja, dapat dipahami bahwa mengangkat tangan hanyalah takbirat al-ihram(madzhab hanafi)

Dalam hadits ibn umar, nabi mengangkat tangan di tiga tempat, yaitu takbirat al-ihram, hendak ruku dan bangkit dari ruku(syafiI dalam al-umm), sedangkan menurut malik dan ahmad hanya dua tempat

Menurut jaidiyah dan al-hadawiyah tidak mengangkat tagan dalam shalat berpegang kepada hadits jabir bin samurah, dalam hadits nabi bersabda ( )tenanglah dalam shalat diartikan tidak boleh isyarat dalam setiap gerakan shalat. Akan tetapi menurut sebagian ulama, maksud hadits ini adalah keingkaran Nabi terhadap perbuatan shahabat yang berisyarat dengan tangan mereka dalam shalat, bukan dalam masalah mengangkat tangan dalam shalat (subul as-salam, juz-1, halaman: 168)

Menurut Daud Adzahiriy mengangkat tangan dalam takbir shalat adalah wajib. Dengan memahami hadits ibn umar dengan hukum wajib.

Dalam hadits Nasr Bin Ashim, dari Malik Al-Huwayritsi, Nabi Saw mengangkat tangan dalam lima tempat, dengan tambahan ketika akan sujud dan bangun dari sujud.

Menurut sebagian fuqaha, mengangkat tangan adalah pada setiap perpindahan rukun. Berdasarkan keterangan Ayyub as-Sakhtayani, yang melihat Nafi dan Thawus mengangkat tangan mereka diantara dua sujud. menurut Ibn Hajm, bahwa Ibn Abbas, Al Hasan Al-Bashri, Abdullah, Ibnu Umar, Nafi dan Thawus mengangkat tangan diantara dua sujud. Sunah mengangkat dua tangan ketika bangkit dari sujud pertama untuk duduk antara dua sujud. : . ( )

2.0 ISU AKIDAHAqidah merupakan asas penting dalam kehidupan seseorang manusia kerana aqidahlah yang menjadi landasan seseorang dalam menjadi muslim yang sejati. Haron Din (1991) membuat satu perumpamaan iaitu, " Aqidah merupakan satu titik pusat yang menjadi asas kepada binaan kepada seluruh bulatan Islam". Seseorang manusia yang memelihara aqidahnya adalah mereka yang sentiasa melaksanakan perintah Allah dan mengikuti syariat yang di bawa oleh Nabi muhammad s.a.w. Kemanisan Iman yang sebenar-benarnya tidak mungkin akan dinikmani oleh mereka yang tidak berpegang kepada syariat Islam dan golongan ini akan mudah dipengaruhi oleh perkara-perkara yang boleh mengakibatkan kerosakan aqidah. Kenyataan ini adalah berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari iaitu, " Tiga perkara yang terkandung di dalam kemanisan iman iaitu, kemanisan apabila kasih kepada Allah dan rasulnya lebih daripada yang lain, kasih kepada seorang tidak lain melainkan kerana Allah dan dia benci kembali menjadi kafir sebagaimana dia tidak suka dicampakkan ke dalam api neraka".[footnoteRef:2] [2: ]

Aqidah yang bersumberkan kepada dua sumber yang menjadi tonggak rujukan iaitu al-Quran dan hadis Rasulullah menjadikan aqidah umat Islam sangat istemewa dan berbeza dengan penganut-penganut agama lain. Ini adalah kerana aqidah Islam sangat jelas dan tiada kesamaran serta bersesuaian dengan fitrah manusia yang serba kekurangan. Sifat aqidah Islam yang juga bercirikan pertengahan tidak memberatkan umatnya. Selain itu aqidah Islam juga tidak berubah bermula daripada ia disyariatkan sehinggalah kehari ini.Maksud Aqidah Aqidah berasal dari perkataan "AQADA" yang bermaksud "menyimpul sesuatu". Maksud aqidah dari segi istilah ialah keimanan yang mantap dan tidak boleh terurai oleh mana-mana pengaruh sama ada dari luar ataupun dari dalam diri seseorang itu. Ikatan aqidah merupakan satu ikatan rohani yang kukuh dan mantap lagi abstrak di antara makhluk dengan Allah s.w.a.. .Aqidah merupakan asas bagi suatu cara hidup yang lengkap, syumul lagi terperinci.[footnoteRef:3] Kenyataan ini ditegaskan lagi oleh Ustaz Abdullah (1990) , yang mentakrifkan aqidah iaitu " Bersungguh-sungguh berpegang kepada sesuatu janji". Kalimah syahadah merupakan satu kesaksian yang membuktikan aqidah seseorang dan pengiktirafannya terhadap keesaan Allah dan kerasulan nabi Muhammad s.a.w.[footnoteRef:4] Allah juga telah menegaskan tentang aqidah muslim yang sejati sebagaimana fimannya di dalam surah al-Hujurat ayat 15 yang bermaksud : [3: ] [4: ]

"Sesungguhnya orang-orang Yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang Yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang Yang benar (pengakuan imannya)". Manakala Rasulullah juga telah menyebut di dalam hadisnya yang bermaksud "sesiapa yang akhir kalamnya mengucap akan masuk syurga" Maksudnya sesiapa yang sentiasa memelihara aqidahnya akan diiktirafkan oleh Allah sebagai ahli syurga. Seterusnya kita akan meneliti pula apakah perkara-perkara yang boleh mencacatkan aqidah seseorang muslim.

2.1 ISU AKIDAH DI MALAYSIA.

Di antara isu-isu akidah yang besar di Malaysia adalah isu ajaran sesat. Antara ajaran sesat yang telah dikenalpasti dan diakui oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia sebagai sesat dan diketahui sedang beroperasi di dunia Islam amnya dan di tanah air kita khususnya ialah seperti Syiah, Anti-Hadis, Al-Arqam dan ajaran-ajaran tarekat dan tasauf yang sesat dan lain-lain lagi2.1.1 AJARAN SYIAHAjaran Syiah adalah ajaran kepada segala kesesatan yang terdapat pada golongan sesat yang lain terdapat di dalamnya. Padanya terdapat ajaran anti-hadis, padanya juga terdapat fahaman yang menganggap sahabat adalah kafir seperti golongan Khawarij. Terdapat juga di dalamnya kepercayaan terhadap imam dan ikutan mereka secara 'ghuluw' seperti yang terdapat dalam ajaran-ajaran tarekat dan tasauf yang sesat.Dapat dikemukakan secara ringkas aqidah mereka yang jelas bercanggah dan bertentangan dengan ajaran Islam yang suci antara lain :(i) Aqidah Tahrif Al-Quran(ii) Aqidah Al Imamah(iii) Aqidah Raj'ah(iv) Aqidah Takfir As Sahabah(v) Aqidah Al Bada'(vi) Aqidah Tabarra atau Tabarri2.1.2 Dari segi amalan pula, antara lain yang bercanggah dengan ajaran Islam ialah :(i) Mut'ah(ii) Pemujaan terhadap kubur-kubur(iii) Penerimaan " Khumus " dari pengikut-pengikutnya dan lain-lain lagi.Semua ajaran-ajaran yang salah di zaman lampau mempunyai pertalian dengannya atau berpunca daripadanya seperti Khawarij dan Mu'tazilah. Selain dari mempunyai buku rujukan yang terlalu banyak tersebar di kalangan mereka, Syiah juga mempunyai jumlah pengikut yang besar selain dari Ahli Sunnah di dunia hari ini dan sekarang mereka mempunyai sebuah negara yang merdeka.Di antara rujukan-rujukan utama mereka ialah Al Kafi, Al Istibshar, Tahzibu Al Ankam, Man La Yahdhuruhu Al Faqih, Al Ihtijaj dan lain-lain lagi.2.1.2 AJARAN ANTI-HADISBoleh dikatakan semangat anti-hadis ini terdapat di dalam setiap ajaran salah yang pernah dikenali oleh sejarah Islam sama ada pengingkaran itu secara sedar dari sengaja atau secara tidak sedar dan tidak sengaja. Lihatlah kepada ajaran Syiah, Baha'i, Qadiani, Mu'tazilah, Khawarij, ajaran-ajaran tarekat yang salah dan lain-lain lagi pasti kita temui semangat ini pada mereka. Namun begitu yang kita maksudkan di sini ialah golongan anti-hadis yang secara terang-terangan tidak menerima Al-Hadis sebagai sumber kedua utamanya di dalam Islam sama ada berkaitan dengan persoalan aqidah atau persoalan hukum hakam. Begitu juga yang berkaitan dengan sosio budaya. Golongan ini menganggap taat kepada Rasul s.a.w itu bermakna taat kepada Allah s.w.t. Tidak ada ketaatan kepada Rasul s.a.w secara berasingan bahkan pada hakikatnya Rasul tidak lebih daripada seorang posmen.Di Mesir muncul fahaman yang dikemukakan oleh Mahmood Abu Rayyah dan Rasyad Khalifah. Di Pakistan pula lahir orang-orang seperti Caudri Ghulam Ahmad Parwez dan Doktor Ghulam Jailani Barq menjulang bendera Anti Hadis. Tidak terkecuali juga di tanahair kita adanya orang seperti Kassim Ahmad.Rata-rata pemimpin-pemimpin golongan Anti Hadis ini terdiri daripada orang yang tidak mendapat pendidikan Al Quran dan as - Sunnah secara formal bahkan kebanyakan dari mereka masih tidak dapat membaca Al Quran dengan baik.Akhir-akhir ini gejala anti hadis ini lebih ketara dengan adanya daayah-daayah daripada golongan Syiah yang sentiasa mencuba untuk menimbulkan keraguan umat Islam terhadap kitab-kitab Al-Hadis yang telah diakui umat seperti Sahih Bukhari, Sahih Muslim dan lain-lain lagi.Di antara faktor yang mendorong mereka menolak hadis-hadis atau mengikut dakwaan mereka hadis-hadis atau mengikut dakwaan mereka "hadis-hadis yang bercanggah dengan Al-Quran", ialah kerana hadis hadis itu:(i) Bercanggah dengan akal(ii) Diriwayatkan oleh orang yang ketika peristiwa yang diriwayatkan olehnya belum memeluk agama Islam atau belum lagi wujud.(iii) Sekian banyak hadis seperti yang didakwakan oleh ulama-ulama hadis tidak mungkin diingat dan dihafal oleh manusia.(iv) Hadis-hadis yang pada zahirnya menyatakan keserupaan Allah s.w.t dengan makhluknya.(v) Hadis-hadis itu tidak dikumpulkan secara bertulis seperti Al-Quran di zaman Nabi s.a.w lagi (mengikut dakwaan mereka)(vi) Hadis-hadis yang menyifatkan keadaan Nabi s.a.w yang tidak layak dengan kedudukan dan sifat Baginda s.a.w yang dimaklumi.(vii) Dan lain-lain lagiAntara buku-buku rujukan golongan ini ialah :1. Adwaun 'Ala As Sunnatil Muhammadiyyah karangan Mahmood Abu Rayyah2. Tahzibul Akhlaq, Nurul Afaq, Tafsirul Quraan - ketiga-tiganya karangan Sir Sayyid Ahmad Khan dan lain-lain lagi.2.1.3 AJARAN AL ARQAMAjaran Al Arqam adalah di antara ajaran sesat yang malangnya berasal daripada tanahair kita. Kesesatannya telah pun diakui sendiri oleh pemimpin-pemimpinnya. Antara kesesatan dan penyelewengan mereka yang boleh disebutkan ialah:(i) Mempercayai Syeikh Suhaimi sebagai Imam Mahdi(ii) Mempercayai pemimpinnya sebagai pembawa bendera Imam Mahdi.(iii) Memutarbelitkan pengertian hadis dan atsar sesuai dengan kepentingan dan selera mereka.(iv) Mendakwa berdailog dengan Nabi s.a.w semasa jaga dan Nabi s.a.w memanggil pemimpinnya dengan 'Tuan'(v) Amalan Aurad Muhammadiyyah.

2.1.4 AJARAN-AJARAN TAREKAT DAN TASAUF YANG SESATKesesatan ajaran tasauf dan tarekat tidak khusus kepada sesebuah negeri malah ia telah tersebar di serata tempat dan ke segenap pelusuk dunia Islam.Di mana-mana boleh ditemui orang-orang yang mempercayai Syeikh mereka mempunyai kuasa ghaib. Mereka sujud kepadanya dan bila Syeikh mereka mati mereka berkeliling di kuburnya, dikucup dan dibasuh kuburnya itu lalu diambil air basuhan itu sebagai sesuatu yang membawa berkat kepada kehidupan mereka. Kepercayaan bahawa bila seseorang telah sampai ke suatu maqam yang tertinggi maka tidak dia terikat dengan ikatan syariat dan terlepaslah dia daripada segala fardhu sembahyang, puasa dan sebagainya bahkan sampai ke peringkat ia telah bersatu dengan Allah s.w.t.2.1.5 AJARAN-AJARAN SESAT YANG SAMAR DAN DIAMALKAN OLEH MASYARAKAT ISLAM TANPA DISEDARISebenarnya di dalam masyarakat Islam di zaman mutaakhir ini, kesesatan dalam bentuk ini lebih meluas dan oleh kerana ia tidak dilabelkan sebagai ajaran sesat maka kebanyakan orang Islam melakukannya tanpa segan dan silu walaupun Al Quran dengan jelas dan terang menegaskan bahawa fahaman-fahaman dan amalan-amalan seperti ini adalah sesat dan tersasul dari jalan yang sebenarnya.Untuk mengenalpasti sesuatu ajaran itu sebagai sesat atau terpesong daripada ajaran Islam yang sebenarnya semestinya kita merujuk kepada Al Quran dan As Sunnah. Tindakan ini adalah perlu lantaran ajaran-ajaran yang diketahui dan diakui sebagai ajaran sesat itu pada hakikatnya merupakan penghujung jalan bagi kesesatan-kesesatan yang samar dan dianggap tidak sesat oleh kebanyakan umat Islam. Dengan kata lain, ia merupakan akibat atau natijah daripada penyelewengan pemahaman dan tindakan umat Islam terhadap ajaran Al Quran dan As Sunnah.3.1 Terlebih dahulu elok kiranya kita mengemukakan sebab-sebab yang membawa kepada kesesatan dan penyelewengan aqidah. Antara lain yang dapat dipastikan daripada Al Quran adalah sebagai berikut: i) Taqlid buta.Sebagaimana maksud firman Allah : Dan (orang-orang yang tidak beriman itu) apabila mereka melakukan sesuatu perbuatan yang keji, mereka berkata: Kami dapati datuk nenek kami mengerjakannya dan Allah perintahkan kami mengerjakannya. Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji. Patutkah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya? (Surah AL-Araf : ayat 28)(ii) Tidak mempunyai konsep yang betul tentang sifat-sifat Allah s.w.t. Firman Allah yang bermaksud: Dan kepada kaum Thamud, Kami utuskan saudara mereka: Nabi Soleh. Dia berkata: Wahai kaumku! Sembahlah kamu akan Allah! Sebenarnya tiada Tuhan bagi kamu selain daripadaNya. Dialah yang menjadikan kamu dari bahan-bahan bumi, serta menghendaki kamu memakmurkannya. Oleh itu mintalah ampun kepada Allah dari perbuatan syirik, kemudian kembalilah kepadaNya dengan taat dan tauhid. Sesungguhnya Tuhanku sentiasa dekat, lagi sentiasa memperkenankan permohonan hambaNya. Mereka menjawab dengan berkata: Wahai Soleh, sesungguhnya engkau sebelum ini adalah orang yang diharap dalam kalangan kami (untuk memimpin kami); patutkah engkau melarang kami daripada menyembah apa yang disembah oleh datuk nenek kami? Dan (ketahuilah) sesungguhnya kami berada dalam keadaan ragu-ragu yang merunsingkan tentang apa yang engkau serukan kami kepadanya.(Surah Hud ; ayat 61 & 62)(iii) Lupa kepada ayat-ayat Allah.Firman Allah bermaksud : Demikianlah keadaannya! Telah datang ayat-ayat keterangan Kami kepadamu, lalu engkau melupakan serta meninggalkannya dan demikianlah engkau pada hari ini dilupakan serta ditinggalkan. (Surah Thaha : ayat 126)(iv) Memilih pimpinan syaitan dengan meninggalkan pimpinan; Tuhan. Firman Allah bermaksud : Sebahagian (dari umat manusia) diberi hidayat petunjuk oleh Allah (dengan diberi taufik untuk beriman dan beramal soleh) dan sebahagian lagi (yang ingkar) berhaklah mereka ditimpa kesesatan (dengan pilihan mereka sendiri), kerana sesungguhnya mereka telah menjadikan Syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin (yang ditaati) selain Allah. Serta mereka pula menyangka, bahawa mereka berada dalam petunjuk hidayat. (Surah Al Araf : ayat 30)(v) Keadaan diri tidak terkawal dengan aqidah yang betul. Firman Allah bermaksud : Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah sahaja diri kamu (dari melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah). Orang-orang yang sesat tidak akan mendatangkan mudarat kepada kamu apabila kamu sendiri telah mendapat hidayat petunjuk (taat mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan laranganNya). Kepada Allah jualah tempat kembali kamu semuanya, kemudian Dia akan menerangkan kepada kamu (balasan) apa yang kamu telah lakukan.(Surah Al Maidah :ayat 105)(vi) Tidak menyedari bahawa kesesatan itu merugikan diri sendiri Firman Allah bermaksud : Katakanlah (wahai Muhammad): Wahai sekalian manusia! Telah datang kepada kamu kebenaran (Al-Quran) dari Tuhan kamu. Oleh itu sesiapa yang mendapat hidayat petunjuk (beriman kepadanya), maka faedah hidayat petunjuk itu terpulang kepada dirinya sendiri dan sesiapa yang sesat (mengingkarinya) maka bahaya kesesatannya itu tertimpa ke atas dirinya sendiri dan aku pula bukanlah menjadi wakil yang menguruskan soal (iman atau keingkaran) kamu Surah Yunus : ayat 108)(vii) Mengikut prasangka, andaian dan panduan akal yang tidak berpandukan ilmu yang sebenar.Firman Allah bermaksud : Dan kebanyakan mereka, tidak menurut melainkan sesuatu sangkaan sahaja, (padahal) sesungguhnya sangkaan itu tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebenaran (iktiqad). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan(Surah Yunus : ayat 36)(viii) Tidak menggunakan akal dan pancaindera yang diberikan oleh Allah s.w.t di dalam mencari kebenaran. Firman Allah bermaksud : Maka Nabi Soleh pun meninggalkan mereka sambil berkata: Wahai kaumku! Aku telah menyampaikan kepada kamu perutusan Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepada kamu, tetapi kamu tidak suka kepada orang-orang yang memberi nasihat.(Surah Al-A'raf: ayat 79, Surah Bani Israel: ayat 72)(ix) Degil dan keras kepada terhadap kebenaran Firman Allah : Kemudian Kami utuskan sesudah Rasul-rasul itu, Nabi Musa dan Nabi Harun, kepada Firaun dan kaumnya dengan membawa ayat-ayat Kami; lalu mereka (Firaun dan kaumnya) berlaku sombong takbur (enggan menerimanya) dan mereka adalah kaum yang biasa melakukan dosa. Oleh sebab itu ketika datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, berkatalah mereka: Sesungguhnya ini ialah sihir yang nyata. (Mendengarkan yang demikian), Nabi Musa bertanya: Patutkah kamu berkata demikian terhadap sesuatu kebenaran ketika datangnya kepada kamu? Adakah bawaanku ini sihir? Sedang ahli-ahli sihir itu sudah tetap tidak akan berjaya.(Surah Yunus: 75 - 77)(x) Derhaka kepada Allah s.w.t dan Rasulullah s.a.w dengan membuat pilihan sendiri tentang urusannya setelah ditetapkan oleh Allah s.w.t dan Rasulullah s.a.w untuknya suatu ketetapan.(Surah Al Ahzab : ayat 136)(xi) Menurut hawa nafsu walaupun mengetahui tentang ayat-ayat Tuhan. Maksud firman Allah : Kemudian, kalau mereka tidak dapat menerima cabaranmu (wahai Muhammad), maka ketahuilah, sesungguhnya mereka hanyalah menurut hawa nafsu mereka dan tidak ada yang lebih sesat daripada orang yang menurut hawa nafsunya dengan tidak berdasarkan hidayat petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak memberi pimpinan kepada kaum yang zalim (yang berdegil dalam keingkarannya).(Surah Al Qasas : ayat 50)(xii) Tidak mengikut petunjuk daripada Tuhan. Allah berfirman: Turunlah kamu berdua dari Syurga itu, bersama-sama, dalam keadaan setengah kamu menjadi musuh bagi setengahnya yang lain; kemudian jika datang kepada kamu petunjuk dariKu, maka sesiapa yang mengikut petunjukKu itu nescaya dia tidak akan sesat dan dia pula tidak akan menderita azab sengsara(Surah Thaha : ayat 123)(xiii) Terpedaya oleh godaan syaitan. Allah berfirman :Dan sesungguhnya Syaitan itu telah menyesatkan golongan yang ramai di antara kamu; (setelah kamu mengetahui akibat mereka) maka tidakkah sepatutnya kamu berfikir dan insaf?(Surah Yaasin : ayat 62)(xiv) Orang-orang yang yang sesat dan banyak dosa (Surah As-Syura)(xv) Melampaui batas dan tetap ragu walaupun sudah datang keterangan-keterangan yang nyata.(Surah Al Mukmin : ayat 134)(xvi) Menjadikan orang-orang yang sesat sebagai penolong dan pembantu Allah berfirman: Aku tidak memanggil mereka menyaksi atau membantuKu menciptakan langit dan bumi, dan tidak juga meminta bantuan setengahnya untuk menciptakan setengahnya yang lain dan tidak sepatutnya Aku mengambil makhluk-makhluk yang menyesatkan itu sebagai pembantu. (Surah Al Kahfi : ayat 51)3.2 Di sini akan kita kemukakan beberapa contoh daripada Al Quran yang dengan jelas menyebutkan amalan yang dilakukan oleh ramai umat Islam hari ini sebagai sesat dan orang yang melakukannya sebagai tidak berada di atas petunjuk iaitu amalan :(i) Perancang KeluargaAllah s.w.t berfirman bermaksud :" Sesungguhnya telah rugi orang yang membunuh anak-anak mereka dengan kebodohan tanpa sebarang ilmu dan menghalang rezeki yang mahu Allah berikan kepada mereka sebagai mengada-ngadakan dusta atas nama Allah. Sesungguhnya mereka sesat dan mereka tidak mendapat petunjuk."(Surah Al An'am : ayat 140)Ayat ini jelas menyangkal amalan perancang keluarga dengan menghukumnya sebagai amalan bodoh dan tidak berlandaskan alasan-alasan ilmiah sementara orang yang terlibat dengannya pula dikatakan sesat. Walaupun para ulamak mengharuskan perancang keluarga itu dalam keadaan-keadaan tertentu tetapi ia pada dasarnya adalah terlarang (untuk keterangan lanjut, lihat Maulana Maududi - Zabti Wiladat ms 94).(ii) Berhakimkan ThaghutBerhubung dengan berhakimkan thaghut Allah s.w.t berfirman bermaksud :Tidakkah kamu perhatikan kepada orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya. Mereka hendak berhakim kepada thaghut pada hal mereka telah diperintahkan supaya mengingkari thaghut itu dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya.(Surah An Nissa' ayat 60)

2.2 MASALAH-MASALAH AJARAN SESATSebab-Sebab BerlakuAsy Syahrastaani dalam Al Milal Wa An Nihal jilid 1 muka surat 7 menyebutkan faktor paling utama bagi kelahiran ajaran sesat ialah kekeliruan dan salah faham terhadap sesuatu konsep agama yang betul. Iblis telah sesat kerana terkeliru. Dia merasakan dia lebih baik daripada Adam kerana kejadiannya daripada api sedangkan kejadian Adam daripada tanah. Tabiat api menjulang ke atas dan tabiat tanah jatuh ke bawah. Boleh dikatakan kebanyakan ajaran yang salah itu berpunca dari kekeliruan dan salah faham. Muktazilah kerana terlalu mahu mensucikan Allah s.w.t mereka telah menghubungkan perbuatan yang baik sahaja kepada Allah sementara yang buruk itu adalah perbuatan makhluk sendiri sedangkan dengan mengatakan begitu bermakna telah menyediakan sekian banyak Tuhan pula selain Allah s.w.t. Selain dari yang disebutkan Asy Syahrastaani itu boleh juga disenaraikan di antara sebab berlakunya penyelewengan aqidah dan ajaran sesat adalah seperti di bawah ini.i) Kerana mengikut hawa nafsu dan mempunyai kepentingan duniawi. Kerana itulah Allah s.w.t berfirman tentang orang yang mengikut hawa nafsu itu sebagai orang yang mempertuhankannya dalam firmanNya yang bermaksud:"Tidakkah kamu lihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapalah yang dapat memberikannya petunjuk sesudah Allah membiarkannya sesat. Maka mengapa kamu tidak mengambil pengajaran". (Surah al Jaatsiyah: ayat 23)(ii) Bermaksud untuk memecahbelahkan ummah dan melenyapkan kesatupaduannya.(iii) Pakatan luar sama ada daripada agama-agama bukan Islam ataupun daripada kuasa-kuasa politik luar untuk memecahbelahkan umat Islam. Ini jelas dapat dilihat pada ajaran-ajaran sesat seperti Baha'i dan Syiah yang didalangi oleh Yahudi dan juga ajaran Qadiani yang menjadi ejen penjajah Inggeris.(iv) Kecetekan ilmu tetapi mempunyai angan-angan supaya diterima sebagai pemimpin atau ketua. Kecetekan ilmu juga selalu menjadi faktor kelahiran ajaran sesat yang dapat kita lihat pada ajaran-ajaran sesat tempatan seperti golongan Anti-Hadis, Tajalli, Al Arqam dan lain-lain lagi.(v) Faktor-faktor fizikal dan mental misalnya gila atau sakit jiwa.Ini juga terbukti pada orang-orang yang membawa ajaran-ajaran sesat dan diketahui sejarah bahawa mereka mengidap sakit jiwa ataupun kelemahan fizikal. Sebagai contoh boleh dikemukakan Mirza Ghulam Ahmad (Qadiani). Dia adalah seorang yang mengidap penyakit histeria dan serangan-serangan saraf yang luar biasa. Selalu juga ia pengsan dan jatuh tersungkur ketika mana datangnya serangan-serangan penyakit itu.Selain daripada dakwaannya yang jelas menunjukkan keparahan penyakit jiwanya lantaran beliau mendakwa dirinya sebagai Al-Mahdi. Beliau juga sebagai Isa Al Masih dan beliau juga sebagai Ahmad yang dijanjikan oleh Tuhan di dalam kitab Injil.(vi) Kesan buruk dari amalan-amalan agama yang tidak seimbang .Perkara ini selalunya terjadi kepada golongan-golongan yang mengikut ajaran-ajaran tarekat yang tertentu tanpa bimbingan daripada guru yang murshid dan berpandukan kitab muktabar di dalam bidangnya di samping memberi penekanan kepada sudut-sudut tertentu secara berlebihan dan bercanggah dengan sunnah Rasulullah s.a.w.(vii) Mempunyai kecenderungan untuk membebaskan diri daripada mana-mana mazhab atau aliran pemikiran yang diakui oleh ulama-ulama yang muktabar dalam keadaan tidak mempunyai kelayakan untuk berbuat begitu.Kecenderungan ini ketara pada golongan anti-hadis atau golongan anti-mazhab yang merasakan dirinya sudah mempunyai cukup kemampuan untuk " istinbath " dan beristidlal dengan Al-Quraanul karim dan hadis-hadis Rasulullah s.a.w tanpa panduan dan bimbingan ulama-ulama yang terdahulu yang pakar dan diakui semua tentang keilmuannya.(viii) Modernisme dan materialisme dalam agama.2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PENYELEWENGAN AQIDAH BERLAKU SECARA BERTERUSANDi antara sebab yang boleh disebutkan bagi berterusannya ajaran-ajaran sesat itu ialah:-(i) Tidak adanya pengajaran agama Islam dengan baik di dalam sesebuah masyarakat Islam itu yang boleh memecah kebuntuan dan salah faham masyarakat terhadap sesuatu ajaran agama.(ii) Tidak terdapatnya peruntukan undang-undang yang dapat membendung ajaran-ajaran sesat itu sampai ke akar umbinya. Peruntukan undang-undang yang dapat menterjemahkan maksud kata-kata Sayyidina Utsman bahawa:"Sesungguhnya Allah mencegah manusia dengan kuasa (Syaitan) apa yang tidak dapat dicegah dengan Al-Quran"(iii) Berleluasanya maksiat dan kemungkaran yang menyebabkan manusia berada dalam kegelapan hidup dan akhirnya mendorongnya menganut fahaman-fahaman atau ajaran-ajaran sesat.(iv) Tersebar dengan meluas buku-buku, risalah-risalah ataupun lain-lain, bahan media massa yang menguatkan ajaran-ajaran yang menyeleweng daripada ajaran Islam yang sebenar tetapi atas nama Islam.(v) Tidak adanya kesungguhan dan kepekaan pendakwah-pendakwah dan guru-guru Islam di dalam menangani persoalan-persoalan penyelewengan aqidah khususnya dan penyelewengan daripada ajaran Islam amnya.(vi) Ajaran Islam yang menyeluruh yang merangkumi segenap aspek kehidupan manusia tidak diperkenalkan dan diberi perhatian yang serius bahkan hanya diberikan penekanan kepada sudut-sudut dan bidang-bidang tertentu sahaja seperti persoalan ibadat semata-mata atau akhlak semata-mata.

2.5 CARA PENYELESAIANNYADi antara cara penyelesaian yang boleh diketengahkan adalah seperti berikut:(i) Kembali kepada Al Quran dan As Sunnah(ii) Mengadakan peruntukan undang-undang yang mencukupi untuk membendung dan menghalang ajaran-ajaran yang sesat ini sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri.(iii) Melahirkan para pendakwah dan guru-guru agama yang benar-benar peka di dalam persoalan penyelewengan aqidah khasnya dan penyelewengan daripada ajaran Islam serta melatih mereka dengan cara-cara mengatasi masalah-masalah ini.(iv) Memperkenalkan Islam yang syumul merangkumi segala aspek kehidupan manusia di samping mempraktikkannya.(v) Memberikan ajaran Islam yang mencukupi dan tahan lasak di dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang mungkin menggugat aqidah mereka.(vi) Menghapuskan segala bentuk maksiat dan kemungkaran atau sekurang-kurangnya cuba dan berusaha mengurangkannya secepat mungkin, bukan dengan memperbanyakkan pula tempat-tempat maksiat dan membiarkan kemungkaran terus bermaharajalela.(vii) Mempergunakan media massa seluas-luasnya dalam usaha pengajaran Islam yang benar-benar bersih dan tulin kepada masyarakat.(viii) Sentiasa berusaha mengenalpasti penyelewengan aqidah yang berlaku di dalam masyarakat kemudian bertindak dengan secepat mungkin sebelum ia berakar umbi.(ix) Sentiasa meminta pertolongan dan menaruh pengharapan kepada Allah s.w.t sebagai penolong dan pembela dalam usaha membasmi penyelewengan aqidah dan ajaran-ajaran sesat.2.6 PENUTUPSebagai kesimpulannya dapat kita tegaskan bahawa orang yang mempunyai aqidah yang betul sama sekali tidak akan terpesong dan dapat diperdayakan oleh syaitan. Hakikat ini adalah berdasarkan janji Allah s.w.t di dalam Al Quran yang bermaksud :" Sesungguhnya hamba-hambaku tidak ada bagimu (Syaitan) sebarang kuasa untuk menyesatkan mereka kecuali sesiapa yang menurutmu dari orang-orang yang sesat (dengan pilihannya sendiri)" (Surah Al Hij ; ayat 42)Allah juga telah berjanji bahawa orang yang mengikut petunjukNya semasa berada di dunia, tidak akan sesat dan juga tidak akan sengsara di dalam firmanNya yang bermaksud :"Turunlah kamu berdua dari syurga ini bersama-sama dalam keadaan setengah dari kamu menjadi musuh bagi yang lain kemudian jika datang kepada kamu petunjuk dariKu, maka sesiapa yang menurut petunjukKu itu, nescaya ia tidak akan sesat dan tidak akan sengsara " (Surah Thaha ; ayat 123)

3.0 ULASAN BUKU( PERMASALAHAN RUMAHTANGGA DAN PENYELESAIANNYA )

3.1 ULASAN BUKUTajuk : Antara dosa paling dibenci Allah yang dilakukan oleh wanitaOleh : Ahmad Khotib Harga : Rm 18Ukuran : 14x20cm Tebal : 284hlm Terbit : Januari 2011 Penerbit : DIVA

Ulasan : Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah segala hal yang mengusik jiwamu dan engkau tidak suka jika orang lain melihatnya. (HR. Muslim).

Sebagai seorang muslimah dan seorang isteri, Anda tentu mengharapkan kehidupan yang bahagia dan mulia, baik di dunia lebih-lebih di akhirat kelak. Agar keinginan itu dapat Anda capai, maka prasyarat utama adalah menghiasi kehidupan di dunia ini dengan amal kebajikan serta sekuat mungkin terhindar dari dosa. Untuk mencapai tujuan itu, maka Anda harus memahami segala hal tentang dosa. Dengan mengenali dosa, Anda akan terbantu untuk menjauhkan diri dari jeratannya, sekaligus memperbanyak pundi-pundi pahala dan membina sebuah rumahtangga yang bahagia.

Buku yang ada di hadapan Anda ini memberikan huraian yang detail dan lengkap tentang dosa-dosa yang identik dengan kaum wanita dan yang paling dibenci Allah yang patut dihindari dalam alam rumahtangga. Di dalamnya, Anda akan menemukan penjelasan seputar perbuatan dosa kaum hawa yang sering dianggap sebagai hal yang lumrah dan bukan merupakan dosa yang tidak disedari oleh suami, misalnya mencukur alis dan bertato, bepergian tanpa mahram, tidak menzakati perhiasan, menyakiti hati suami dengan perkataan, berdandan untuk selain suami, berlaku kasar kepada anak, merumpi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Buku luar biasa ini siap memandu setiap langkah Anda, para muslimah, agar tak tersesat dalam kehidupan ini dan dapat selamat dari jeratan tipu daya setan. Sehingga, Anda tak akan terjerumus ke dalam kubangan dosa.

3.2 PENYELESAIANDalam Sunan dan Musnad diriwayatkan dari Muawiyah bin Haidah al-Qusyairi bahwa dia berkata (709)," Wahai, Rasululloh,apa hak istri atas suami?." Beliau bersabda,'' Memberinya makan,jika kamu makan;memberinya pakaian jika kamu berpakaian;tidak memukul wajahnya;tidak boleh mencelanya,dan tidak boleh memboikotnya kecuali di rumah.'' Firman ALLAH Ta'la " Dan pukullah mereka" Yakni,jika istri tidak meninggalkan perbuatan yg buruknya setelah dinasihati dan di boikot,maka kamu boleh memukulnya dengan pukulan yang tidak melukai,sebagaimana itu ditetapkan dalam shahihain, dari Jabir,dari Nabi SAW.Beliau bersabda dalam haji wada' (710),''Bertaqwalah kepada ALLAH dalam urusan wanita,karena keberadaan mereka di sisimu merupakan suatu ujian yang sulit. Yang menjadikan hakmu dan kewajiban mereka ialah bahwa mereka tidak boleh berhubungan denga seseorang pun di tempat tidurmu. Jika mereka melakukannya, maka pukullah mereka dengan tidak melukainya. Sedangkan mereka berhak mendapatkan rezeki dan pakaian secara mruf.''.Para ahli fiqih mengatakan:" pukulan yang tidak melukai ialah yang tidak sampai memecahkan tulang dan meninggalkan bekas".Firman ALLAH Tala," Jika mereka menaati kamu,maka kamu jangan mencari-cari jalan utk menyudutkannya".Yakni,jika istri menaati suaminya dlm segala hal di inginkan suami agar di lakukan istrinya; segala hal yang dibolehkan ALLAH,maka stelah itu tidak ada jalan bagi suami utk menyudutkannya, memukul, menjauhinya di tempat tidur". Firman ALLAH Tala," Sesungguhnya ALLAH Tala adalah Maha tinggi lagi Agung" Yakni sesungguhnya ALLAH Tala adalah pelindung mereka.Jika kaum suami mendzalimi kaum istri tanpa alasan,maka ALLAH akan menghukum orang yg mendzalimi dan menganiayanya itu."......wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban bersuami isteri.Nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."Terdapat segolongan pasangan suami isteri yang mudah sekali membuat keputusan untuk bercerai. Dalam Al Quran Allah ada berfirman bahawa talak adalah perkarahalal yang paling dibenci Allah. Seharusnya apabila berhadapan dengan masalah begitu, carilah jalan penyelesaian yang baik. Namun begitu, seandainya berbagai cara telah dilakukan, berbincang sudah, tetapi retah sudahpun belah, kaca sudahpun berkecai dan penceraian pula dirasakan sebagai jalan penyelesaian yang paling baik, pilihlah jalan itu. Namun haruslah diambil kira apakahnasihat kadi.Dalam surah An Nisa ayat 130 Allah telah berfirman dengan maksudnya Dan, jika keduanya bercerai maka Allah akan cukupkankeperluan masing-masing dari limpah kurnia-Nya danAllah amatlah luas limpah kurnianya lagi amatbijaksana.Sesungguhnya kebahagiaan Rumahtangga itu hanyalah terlahir dari kesefahaman dan kasih sayang yang seimbang. Keselarasan dalam fikrah dan prinsip merupakan sebuah keadaan yang perlu dititik beratkan agar kestabilan rumahtangga dapat diwujudkan. Para suami haruslah menyingkap kembali lipatan sejarah Rasulullah seorang suami yang amat menghargai isteri-isteri baginda. Jika diteliti dan dicontohi serta diamalkan, insyaAllah persoalan nusyuz tidak akan timbul.Ini adalah kerana masing-masing tahu tanggungjawab masing-masing. Maka akan tersimpullah ikatan kasih sayang yang diredhai Allah di atas rumahtangga. Semogadengan itu akan lahirlah pula pula generasi yang soleh dan solehah. tetapi jika sebuah rumahtangga itu dikemudikan oleh seorang juragan (suami) yang tidak beriman, bagaimana pula awak-awaknya (anak isteri) boleh terdiri di atas kebenaran.Perlu ditegaskan lagi bahawa suami adalah tunggak rumahtangga. Sekaligus ianya adalah penentu arah dan haluan hidup keluarganya samada di dunia lebih-lebih lagi di akhirat.Nusyuz ialah isteri yang derhaka atau ingkar kepada suami tanpa alasan yang munasabah mengikut hukum syarak. Sebab-sebab terjadinya nusyuz ialah: Isteri keluar dari rumah tanpa pengetahuan atau tanpa izin daripada suaminya. Isteri menolak ajakan suami ke tempat tidur. Isteri bersikap kasar terhadap suaminya. Isteri tidak mengikut perintah suami yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Akibat daripada perbuatan nusyuz ialah: Isteri hilang haknya sebagai isteri. Suami tidak lagi bertanggungjawab memberi nafkah kepadanya. Isteri tidak berhak mendapat layanan dan keadilan daripada suaminya. Isteri tidak boleh membuat tuntutan daripada suaminya. Sabda Rasulullah S.A.W( Riwayat Ahmad, al-Bukhari dan Muslim ) Maksudnya : Daripada Abu Hurairah r.a daripada Nabi S.A.W bersabda : Apabila seorang suami mengajak isterinya ke tempat tidur lalu dia menolak, sehingga suami marah, maka para malaikat akan melaknatnya hingga ke subuh. Cara-cara mengatasi perbuatan nusyuz ialah: Suami hendaklah memberi nasihat kepada isterinya dengan cara yang bijaksana dan menerangkan terhadap kesalahan yang telah dilakukan oleh isterinya. Sekiranya cara tersebut tidak berkesan, suami hendaklah mengasingkan diri daripada isterinya tidak lebih daripada tiga hari. Jika cara yang pertama dan kedua tidak memberi apa-apa perubahan kepada isteri, suami boleh memukulnya dengan tujuan untuk mengajar tetapi bukan untuk mencederakannya. Cara memukul yang diharuskan ialah: Tidak keterlaluan sehingga boleh mencederakannya. Tidak memukul di bahagian-bahagian yang sensitif. Memukul dengan tujuan untuk mengajar dan menginsafkannya. Memukul dengan menggunakan alat yang tidak berbahaya. Firman Allah S.W.T( Surah an-Nisa': Ayat 34 )Maksudnya :Dan wanita-wanita yang khuatir melakukan nusyuz, hendaklah kamu menasihati mereka.( Jika degil ) kamu pulaukan tidur dengan mereka di tempat perbaringan dan ( jika degil ) kau pukullah mereka ( dengan pukulan yang tidak menyakiti badannya )