anthopology dan hamartiology
TRANSCRIPT
ANTHOPOLOGY DAN HAMARTIOLOGY –
TEOLOGIA TENTANG MANUSIA DAN DOSA
1. Asal Mula Manusia
T Terdapat banyak pandangan tentang asal mula manusia, antara lain:
a) Pandangan Kaum Evolusionis Ateistis – asal mula kehidupan tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia merupakan proses alamiah yang mengalami evolusi (perubahan yang lambat dan lama) dan sama sekali terpisah dari proses supranatural apapun.
b) Pandangan Kaum Evolusionis Teistis – asal mula kehidupan tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia secara bertahap berevolusi dari bentuk yang lebih rendah, tetapi Allah mensupervisi proses tersebut.
c) Pandangan Kaum Kreasionis Bertahap – asal mula kehidupan pernah mengalami kehancuran, kemudian Allah melakukan penciptaan ulang. Terjadi perkembangan “intrakind” (evolusi mikro) di dalam spesies tetapi bukan perkembangan “interkind”(evolusi makro).
d) Pandangan Alkitab – asal mula kehidupan tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia diciptakan oleh Allah sendiri setelah melalui pertimbangan dan perencanaan yang agung.
2. Manusia Ciptaan Allah
Alkitab memberikan penjelasan tentang penciptaan manusia:
(a) Manusia diciptakan oleh Allah secara langsung, tidak melalui proses evolusi. – Kej. 1:27; 2:7; 5:1; Ul. 4:32; Mat. 19:4.
(b) Allah menciptakan manusia dengan kelamin laki-laki dan perempuan – Kej. 1:27
(c) Allah menciptakan alam semesta dalam enam hari 24 jam. Allah berhenti pada hari ketujuh, Ia memberkati dan menguduskan hari ketujuh itu – Kej. 2:1-3.
(d) Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang unik, yang dijadikan menurut gambar dan rupa Allah sendiri. Manusia memiliki jiwa dan roh yang bersifat kekal – Kej. 1:28; 2:7.
3. Unsur-unsur Manusia
Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (Kej. 2:7). Jadi manusia terdiri atas unsur materi (tubuh) dan unsur bukan materi (jiwa dan roh) (Ibr. 4:12; 1 Kor. 2:14-3:4). Allah menghendaki agar ketiga unsur ini (tubuh, jiwa, dan roh) dipelihara dengan sebaik-baiknya (1 Tes. 5:23).
(a) Tubuh – Tubuh bukanlah penjara bagi jiwa dan roh manusia yang bersifat jahat. Tubuh juga bukan bagian dari manusia yang sangat penting sehingga harus dipuaskan keinginannya. Tubuh adalah sarana memuliakan Allah karena merupakan Bait Allah sendiri (1 Kor. 6:19).
(b) Jiwa – Di dalam jiwa terdapat pikiran (mind), perasaan (emotion), dan kehendak (will) manusia. Dengan pikirannya manusia menjadi makhluk pembelajar; dengan perasaannya manusia dapat berduka, bergembira, tersentuh, dsb.; dengan kehendaknya manusia bisa mengambil keputusan untuk taat atau tidak kepada Allah.
(c) Roh – dengan rohnya, manusia dapat memuji dan menyembah Allah Pencipta (Yoh. 4:23).
4. Kejatuhan Manusia
Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, di hadapan Allah, manusia itu:
berarti, karena mempunyai tujuan ilahi
aman dan terjamin, karena segala kebutuhannya telah tersedia
dimiliki, karena mempunyai perasaan dimiliki
Namun setelah manusia jatuh ke dalam dosa, maka segalanya berubah. Manusia menjadi:
tertolak, karena itu membutuhkan penerimaan
merasa bersalah dan malu, karena itu membutuhkan penghargaan dan penilaian
lemah dan tidak berdaya, karena itu membutuhkan kekuatan dan pengendalian diri
Kejadian 3 tidak berbicara tentang asal mula dosa, melainkan peristiwa historis masuknya dosa ke dalam realitas hidup manusia dan alam semesta.
(a) Ujian
Selama Adam dan Hawa ada di Taman Eden, Allah menguji ketaatan mereka. Mereka boleh makan buah-buahan dari taman itu kecuali buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat (Kej. 2:16-17). Ujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah mereka akan percaya dan menaati Allah atau tidak. Ketidaktaatan akan berakibat fatal: kematian jasmani dan rohani.
(b) Pencobaan
Pencobaan datang kepada manusia melalui ular yang dipakai oleh Iblis (Kej. 3:1). Strategi pencobaan Iblis atau Setan untuk menjatuhkan manusia adalah sebagai berikut:
Setan membangkitkan keraguan atau kebimbangan terhadap Firman Allah (Kej. 3:1).
Setan berdusta dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan mati (Kej. 3:4).
Setan menyampaikan kebenaran yang tidak seutuhnya. Setan hanya mengatakan bahwa mereka akan mengetahui yang baik dan yang jahat; ia tidak mengatakan apa-apa tentang penyakit, penderitaan, dan kematian akibat ketidaktaatan (Kej. 3:5).
(c) Hasil
Hasil dari kejatuhan manusia adalah sebagai berikut: penghukuman atas ular (Kej. 3:14), atas setan (Kej. 3:15), atas perempuan (Kej. 3:16), atas laki-laki (Kej. 3:17-19), atas seluruh umat manusia (Roma 5:12), atas seluruh ciptaan (Kej. 3:17-18).
5. Definisi Dosa
Alkitab menyatakan pengertian tentang dosa sebagai berikut:
(a) Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah (Roma 4:15 – Yun. parabasis = “pelanggaran”)
(b) Dosa adalah kegagalan memenuhi standar Allah (Roma 14:23 – Yun. hamartia = “kehilangan tanda”)
(c) Dosa adalah suatu prinsip atau tabiat dalam diri manusia, bukan sekedar suatu tindakan (Roma 7:14)
(d) Dosa adalah pemberontakan melawan Allah (1 Yoh. 3:4 – Yun. anomia = “ketiadaan hukum”)
(e) Dosa adalah tindakan yang penuh kekeliruan terhadap Allah dan manusia (kefasikan) (Roma 1:18)
6. Dosa Asal
Dosa asal adalah “status dan kondisi keberdosaan dimana manusia dilahirkan.” Dosa asal begitu nyata dan disebut sebagai “kerusakan seluruh keberadaan manusia” karena:
(a) diturunkan dari akar umat manusia yaitu Adam;
(b) ada dalam hidup setiap individu sejak ia dilahirkan;
(c) akar di dalam diri manusia yang dari padanya semua tindakan dosa dilakukan oleh individu tersebut;
7. Penyebaran atau Penularan Dosa
Ada beberapa pandangan tentang penyebaran dosa :
Pandangan Roma 5:12 A d a m Kemanusiaan
Pelagius (370-418) Manusia binasa
apabila mereka
Dosa hanya menge-
nai diri Adam
Tak seorang pun
terkena dosa Adam
melakukan seperti
dosa Adam
Pandangan Roma 5:12 A d a m Kemanusiaan
Agustinus (354-430) Dosa tertular ke
seluruh manusia
karena dosa Adam
Umat manusia
berdosa di dalam
Adam
‘Kerusakan total’
dosa dan kesalahan
tertularkan
8. Solusi Atas Dosa Manusia
Karena semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), maka manusia tidak akan pernah dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Manusia membutuhkan seorang Juruselamat. Allah yang menciptakan manusia dan memandangnya begitu berharga dan mulia, telah menyediakan jalan keselamatan bagi manusia dari dosa-dosa mereka, baik dosa yang diwarisi dari Adam maupun hasil dosanya sendiri.
Allah telah mengutus Anak-Nya yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus, menjadi Juruselamat bagi seluruh umat manusia. Bagi mereka yang percaya akan memperoleh kehidupan kekal, tetapi mereka yang tidak percaya akan binasa (Yoh. 3:16-18).
9. Orang Kristen dan Dosa
9.1. Pergumulan
Pergumulan orang Kristen dan dosa (1 Yoh. 2:16) terdapat dalam tiga bidang berikut ini:
(a) dunia (Yun. kosmos) – yaitu keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup; dunia ini di bawah penguasaan Setan (1 Yoh. 5:19), penuh dengan kebodohan (1 Kor. 3:19),
tidak bermoral (1 Kor. 5:10), dan bersifat menentang Allah (Yak. 4:4). Setiap orang Kristen harus tersalib bagi dunia (Gal. 6:14).
(b) daging (Yun. sarx) – yaitu sarana kehendak dosa (Roma 7:17-20), penuh dengan hawa nafsu dan mengendalikan pikiran (Efs. 2:3); harus dilawan dengan kuasa Roh Kudus (Roma 8:2 dst.), dan pembaharuan akal budi (Roma 12:1) yang menyebabkan daging itu tersalib (Roma 6:6).
(c) Iblis – yaitu musuh setiap manusia sejak mulanya. Ia harus dilawan dengan iman yang teguh (1 Pet. 5:8; Yak. 4:7); setiap orang percaya harus mengenakan selengkap senjata Allah agar dapat mematahkan setiap serangan Iblis (Efs. 6:10-17).
9.2. Penyediaan
Dalam bergumul melawan dosa, Allah menyertai dan memberikan pertolongan kepada setiap orang percaya, agar selalu mengalami kemenangan. Inilah yang Allah sediakan:
(a) Firman Allah – memiliki manfaat yang sangat besar (2 Tim. 3:16-17), yang mampu mencegah kita berbuat dosa (Mzm. 119:9-16); Firman Allah membersihkan (Efs. 5:26), dan menyucikan (Yoh. 17:17), serta jaminan jawaban doa (Yoh. 15:7).
(b) Pengantaraan atau Syafaat Kristus – yang siap mengampuni kita jika kita mengaku dosa kita (1 Yoh. 2:1); Ia terus berdoa agar semua orang percaya aman (Yoh. 17:11), tetap bersukacita (Yoh. 17:13), perlindungan dari Setan (Yoh. 17:15), dan tetap tinggal di dalam Kristus (Yoh. 17:25).
(c) Roh Kudus yang tinggal di dalam kita – Ia diam di dalam kita (Roma 8:9), mengurapi (1 Yoh. 2:20; 4:4), memeteraikan (Efs. 1:13; 4:30), memberi kuasa (Kisah 1:8), memenuhi (Efs. 5:18), dan memampukan orang percaya untuk tetap hidup oleh Roh (Gal. 5:16).