anita rahayu (1414040007) laporan lazarro spallanzani

Upload: nhytha-teenegers

Post on 05-Mar-2016

23 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan Biologi dasar semester 1 dengan judul praktikum Lazarro spallanzani

TRANSCRIPT

HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Biologi dengan judul Percobaan Lazarro Spalanzani di susun oleh : Nama: Anita Rahayu NIM: 1414040007 Kelas: Pendidikan Biologi Kelompok: V Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima. Makassar, Desember 2014Koordinator Asisten Asisten

Djumarirmanto, S.Pd Dian Utami Zainuddin NIM.1114140020

Mengetahui,Dosen Penanggung Jawab,

Drs.H.Hamka L,M,Si NIP:1921231 198702 1 005

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang Kehidupan merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari manusia. Tidak ada yang tahu bagaimana awal mula kehidupan di dunia ini mulai terbentuk. Manusia yang dengan hakikatnya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan selalu berusaha mencari tahu jawaban atas pertanyaan dari mana sebenarnya asal kahidupan yang ada saat ini. Dari manakah asal kehidupan? ini adalah salah satu pertanyaan besar. Makhluk hidup tidak mungkin datang dengan sendirinya, atau muncul begitu saja. Begitulah pemikiran-pemikiran logis dari manusia atau para peneliti dahulu yang terus-menerus mengkaji ilmu. Secara sadar, pasti kita juga bertanya-tanya, dari mana asal makhluk hidup sebenarnya, baik itu makhluk hidup mikroskopis ataupun makhluk hidup makroskopik. Manusia, tumbuhan dan hewan adalah penghuni muka bumi ini. Tetapi apa yang pertama, itu adalah hal yang belum diketahui. Untuk menjawab hal yang semacam ini tidak bisa hanya dengan mengandalkan argumen-argumen atau fakta-fakta yang berlaku, karena di butuhkan penelitian yang mendalam. Penelitian saja kadang-kadang mesti di ulang beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang benar-benar memuaskan dan teruji kebenarannya. Pemikiran-pemikiran ilmuan yang semacam inilah yang harus ditiru oleh para mahasiswa jaman sekarang. Berusaha mengkaji atau meneliti sendiri sesuatu yang menurutnya tidak benar atau meragukan. Tidak hanya menunggu hasil dari orang lain. Oleh karena itu mahasiswa harus melatih diri untuk melakukan penelitian-penelitian ilmiah sehingga nantinya mampu menciptakan karya ilmiah yang berguna bagi panerusnya kelak dan juga dapat membanggakan bagi bangsa dan Negara. Lazarro Spalanzani adalah salah satu ilmuwan yang berusaha menjawab pertanyaan Darimana asal Kehidupan ?. Lazarro melakukan percobaan dengan air kaldu yang diperlakukan dengan perlakuan yang berbeda. Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kuman tidak tumbuh dari kaldu daging yang steril. Percobaan ini menggunakan tiga tabung reaksi yang diisi dengan air kaldu steril. Dimana perlakuan ketiganya tidak sama. Karena rasa ingin tahunya yang besar akhirnya dia menemukan jawaban dari semua itu.

B. Tujuan Percobaan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengikuti jalan pemikiran dan langkah-langkah yang pernah dilakukan para ilmuan/peneliti dalam memecahkan masalah biologi,khususnya menjawab asal usul kehidupan.

C. Manfaat Mahasiswa dapat merasakan, bagaimana rasanya menjadi seorang peneliti, dan dapat pula secara langsung melihat hasil yang sebenarnya dari percobaan Lazarro Spalanzani. Dengan itu, mahasiswa bisa menjadi lebih yakin akan teori biogenesis.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA Bumi tempat manusia hidup berisi dua macam makhluk, makhluk yang sifatnya organis dan makhluk yang sifatnya anorganis. Yang pertama sering disebut benda mati dan yang kedua disebut makhluk hidup. Benda bersifat mati tetap dan tunduk pada hukum alam,sehingga tidak memiliki perilaku(attitude). Makhluk organis memiliki kehidupan sehingga memiliki perilaku. Manusia sebagai makhluk tinggi memiliki perilaku yang lebih sempurna. Dibandingkan dengan makhluk lain,jasmani manusia adalah lemah tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat.umumnya manusia dikatak berbeda dengan binatang karena akal budi yang dimilikinya. Dengan akal budi yang dimilikinya,pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya (know what),bagaiman sesuatu terjadi (know how) dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peritiwa yang terjadi di sekitarnya,termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri (Ati harmoni,1992). Francesco Redi (1626-1697) seorang ahli kedokteran italia mencoba membuktikan ketidak benaran pendapat generatio spontanea dengan membuat percobaan-percobaan yang hasilnya menyatakan bahwa hewan kecil (lalat) yang muncul pada berbagai substrat berasal dari telur yang diletakkan induknya. Seorang ahli italia lainnya yaitu Lazzaro Spallanzani (1779-1799) melakukan serangkaian percobaan dengan memasukkan substrat berupa senyawa-senyawa organic ke dalam botol labu, bagian atas botol ditutup rapat kemudian dipanaskan (supaya steril). Setelah disimpan beberapa lama, ternyata tidak ditemukan kehidupan dalam botol tersebut, hal ini berbeda dengan botol yang tidak di panaskan (sebagai control) yang menjadi busuk dan ditumbuhi berbgai kehidupan jasad renik (Kusnadi, 2003). Louis Pasteur pada tahun 1865 melakukan percobaan dengan menggunakan labu berisi air kaldu yang ditutup oleh suatu pipa yang melengkung seperti leher angsa dapat menyakinkan orang bahwa tidak ada kehidupan yang dapat timbul dari benda mati. Maka disimpulkannya pendapat itu dengan ucapan Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo. Pendapat Pasteur didukung oleh John Tyndall yang menemukan suatu metode yang disebut : Tyndalisasi untuk mensterilkan media yang mengandung bakteri tahan panas yang tidak dapat dimatikan dengan perebusan. Ternyata bakteri yang tahan panas tersebut adalah bakteri pembentuk spora. Dengan demikian runtuhlah pandangan yang menganggap bahwa mikroba dapat terjadi dari benda mati dan muncul teori biogenesis (Ristiati, 2000). Hasil percobaan ini memberikan bukti kuat kepada para ahli akan ketidakbenaran teori abiogenesis dan selanjutnya para ahli pada masa itu menerima teori baru mengenai asal mula kehidupan manusia yaitu teori biogenesis, yang berarti kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya (Kusnadi, 2003). Menurut Ristiati (2000), Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spalanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham abiogenesis, dan muncullah paham atau teori tentang asal usul makhluk hidup yaitu teori biogenesis. Teori itu menyatakan:1. Omne vivum ex ovo (setiap makhluk hidup berasal dari telur)2. Omne ovum ex vivo (setiap telurberasal dari makhluk hidup)3. Omne vivum ex vivo (setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya).

Menurut Ahmadi (2004), Masih ada beberapa teori tentang asal usul manusia. Antara lain :1. Cosmozoa Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak.2. Teori Urey Harold Uray (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O).3. Teori Oparin- Haldane Menurut mereka jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada masa di mana atmosfir bumi belum mengandung oksigen bebas. Sejarah perkembangan mikrobiologi kemudian memasuki periode keemasan dengan ditemukannya alat bantu mikroskop untuk mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduktif dari Moulds (sejenis kapang), tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme yaitu seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut, dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme. Selanjutnya penemuan berbagai jenis alat serta metodologi yang khusus di bidang mikrobiologi terjadi pada masa itu. Robert Koch berkebangsaan Jerman pada tahun 1881 menemukan metode tentang isolasi, pembuatan preparat dan identifikasi mikroorganisme, sehingga biakan mikroorganisme dapat diperoleh secara murni (biakan murni). Penemuan berbagai metode untuk mengidentifikasikan mikroorganisme pathogen, merupakan langkah jauh dalam bidang mikrobiologi, yang mengikutsertakan disiplin ilmu lain, sehingga masalah yang menyangkut kehidupan dapat ditemukan dan dikembangkan, seperti dalam bidang imunologi (Kusnadi, 2003). Menurut Afgani (2013), Alquran sebagai sumber dari segala sumber ilmu dan sesungguhnyalah manusia tidak mengetahui apa-apa kecuali atas kehendak-Nya. Kajian asal-usul kehidupan dalam alquran yaitu :1. Surah Al-anbiya:30tidakkah orang-orang kafir itu bahwa langit-langit dan bumi tadinya satu,kemudian kami pisahkan dan kami buat dari air setiap makhluk hidup apakah mereka tetap tidak percaya2. Surah An-nur:45dan Allah menciptakan semua jenis hewan dan air;demikianlah ada diantaranya yang melata dengan perutnya dan apa yang berjalan dengan dua kakinya ,dan ada yang berjalan dengan empat kaki.3. Surah Taha:53(Allah sajalah) yang menurunkan air dari langit,maka kami tumbuhkan (dari air itu)berbagai jenis tumbuhan secara berpasangan.4. Surah As-sajadah:7yang telah menyempurnakan setiap ciptaanNya dan memulai menciptakan manusia dari tanah liat5. Surah al-alaq: 2Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah6. Surah Nuh:14ketika Ia menciptakan dalam tahapan-tahapan7. Surah At-tin:4sesungguhnya kami telah membentuk manusia menurut jadwal yang sebaik-baiknyaBAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. Waktu dan tempatHari / tanggal: Selasa, 17 Desember 2014Pukul: 07.30 - 09.10 WITATempat: Green House Jurusan Biologi, FMIPA UNMB. Alat dan bahan1. Alata. 4 tabung reaksib. 1 rak tabung reaksic. 4 sumbat gabusd. 1 klem / penjepit tabung2. Bahana. 1 Lampu spiritusb. Air kaldu 40 mLc. Lilin 1 batangd. Korek api 1 buahe. Label 4 buahC. Prosedur kerja1. Mengisi keempat tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 10 mL.2. Tabung 1, menyumbatnya dengan tutup gabus dan menetesinya dengan lilin cair pada sela antara mulut tabung dengan tutup.3. Tabung 2, mendidihkan kaldu di atas api lampu spiritus selama 10 menit, dan membiarkannya terbuka tanpa tutup.4. Tabung 3, mendidihkan kaldu di atas api spiritus selama 10 menit, lalu segara menutupnya dengan gabus dan menetesi lilin cair pada sela antara mulut tabung dengan tutupnya.5. Tabung 4, tidak mengganggu gugat dengan pemanasan dan penutupan.6. Meletakkan semua tabung percobaan pada rak tabung reaksi dan menyimpannya di tempat yang terhindar dari gangguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber panas lainnya.7. Melakukan pengamatan dan pencatatan setiap hari, selama empat hari.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. A. Tabel hasil pengamatanhariJenis-jenis tabung yang digunakanKET

Tabung ITabung IITabung IIITabung IV

BaWBuEBawBuEBaWBuEBaWBuE

1.-+-------------+--Ba=bauW=warnaBu=buihE=endapan- =tdk ada perubahan+=ada perubahan++=perubahan meningkat+++=perubahan semakin meningkat

2.-++-++-+--+---++++

3++++-+++++++--+--+++++++

4

++

+++

-

++

++

++

++

-

-

++

-

-

+

++

++

+++

B.

B. Gambar hasil pengamatan1. Hari pertamaTabung ITabung IITabung IIITabung IV

2. Hari KeduaTabung ITabung IITabung IIITabung IV

3. Hari ketigaTabung ITabung IITabung IIITabung IV

4. Hari keempatTabung ITabung IITabung IIITabung IV

\Keterangan :Tabung I: tabung tidak dipanasi, tetapi disumbat.Tabung II: tabung dipanasi dan tidak ditutup/disumbat.Tabung III: tabung dipanasi dan disumbat.Tabung IV (Tabung Kontrol): tabung tidak diberi perlakuan apapunC. PEMBAHASAN1. Tabung I ( tidak dipanasi, tetapi disumbat ) Pada hari pertama, warna air kaldu dalam tabung reaksi mulai tampak keruh, tidak berbau, tidak terdapat buih dan tidak terdapat endapan. Pada hari kedua, warna air kaldu dalam tabung reaksi semakin bertambah keruh, terdapat adanya endapan, tidak berbau, dan tidak terdapat buih. Pada hari ketiga, warna air kaldu dalam tabung reaksi tetap keruh, mulai tercium bau tidak sedap, dan terdapat endapan tapi tidak terdapat buih. Pada hari keempat, warna air kaldu masih tetap keruh, bau air kaldu semakin menyengat, adanya endapan dan tidak terdapat buih. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hal tersebut terjadi disebabkan karena pada tabung I dilakukan penutupan tetapi tidak dilakukan pemanasan atau tidak dididihkan sehingga meskipun ditutup, mikroorganisme dalam air kaldu msih dapat tetap hidup.2. Tabung II ( dipanasi, tetapi tidak disumbat ) Dari hari pertama warna air kaldu dalam tabung reaksi tetap bening, tidak berbau,tidak ada buih, dan tidak terdapat endapan. Pada hari kedua warna air kaldu tetap bening, mulai berbau, mulai ada buih, dan tidak ada endapan. Pada hari ketiga warna air kaldu mulai keruh, semakin bertambah bau, buih semakin banyak, dan tidak ada endapan. Pada hari keempat warna air kaldu semakin keruh, tetap berbau, buih masih ada dan tidak ada endapan. Ini disebabkan karena karena masuknya mikro organisme yang ada di udara sekitar tabung ini, meskipun sudah dididihkan dan membunuh semua mikro organisme yang ada didalam air kaldu tersebut namun karena tabung tidak tertutup maka mikroorganisme yang baru akan bebas masuk kembali ke dalam tabung dan berkembang biak didalam air kaldu tersebut sehingga menyebabkan timbulnya buih, perubahan warna dan bau yang tidak sedap dari air kaldu.

3. Tabung III ( dipanasi, dan disumbat ) Pada hari pertama warna air kaldu masih bening, tidak berbau, tidak ada buih dan tidak ada endapan. Pada hari kedua, warna air kaldu mulai keruh, tapi tidak berbau, tidak ada buih dan tidak ada endapan. Pada hari ketiga, warna air kaldu tetap keruh, tidak berbau, tidak ada buih, dan tidak ada endapan. Pada hari keempat, warna air kaldu semakin bertambah keruh, tapi tidak berbau, tidak ada endapan, dan tidah berbuih. karena pada tabung III di perlakukan dengan cara dididihkan kemudian ditutup rapat, sehingga menyebabkan mikroorganisme yang ada di udara tidak bisa masuk kedalam air kaldu tersebut. Dan juga meskipun pada saat menuangkan air kaldu kedalam tabung kemungkinan besar banyak mikroorganisme yang ada di udara yang masuk kedalam air kaldu, namun semua mikroorganisme itu mati ketika air kaldu itu dididihkan sebelum ditutup dan ditetesi dengan lilin cair, sehingga kecil kemungkinan untuk mikroorganisme tersebut dapat bertahan hidup dari proses pemanasan, dan juga kecil kemungkinan untuk masuknya mikroorganisme yang baru dari udara karena telah terisolasi oleh sumbat dan juga lilin cair.4. Tabung IV/tabung kontrol ( tidak dipanasi, dan tidak disumbat ) Pada hari pertama, warna air kaldu pada tabung reaksi mulai keruh, tapi tidak berbau, tidak ada buih dan tidak ada endapan. Pada hari kedua warna air kaldu semakin bertambah keruh, mulai ada buih dan endapan tapi tidak berbau. Pada hari ketiga, warna air kaldu tetap keruh, semakin berbau tidak sedap, endapan semakin banyak dan mulai berbau tidak sedap. Pada hari keempat, warna air kaldu tetap keruh dan tetap berbuih, masih berbauh dan endapan semakin banyak. keruh,terdapat bui dan terdapat endapan. Pada hari keempat sudah terdapat bau,warna keruh,bui,dan terdapat endapan. Ini disebabkan karena tabung mendapatkan perlakuan yang tidak dipanaskan dan tidak di tutup, sehingga mikroorganisme bebas masuk dan juga adanya mikroorganisme dalam air kaldu.

BAB VPENUTUPA. Kesimpulan Percobaan Lazarro Spalanzani, merupakan suatu bentuk proses penolakan dari paham abiogenesis, yang mengatakan makhluk hidup berasal dari benda mati. Dan dari percobaan ini terbukti bahwa tabung yang dibiarkan terbuka, didalamnya terdapat mikroorganisme, ini semua membuktikan bahwasanya makhluk hidup itu berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya dan terdapat di udara.

B. Saran1. Untuk asisten agar dalam membimbing kami lebih aktif lagi agar kami lebih mengerti.2. Untuk laboran agar kiranya perlengkapan dalam laboratorium di lengkapi3. Untuk teman-teman praktikan sebaiknya dalam praktek harus lebih serius lagi dan jangan ribut.

DAFTAR PUSTAKAAfgani,2013. Pertarungan Pendapat Asal-Usul Kehidupan.yogyakarta

Ahmadi, abu.1991.Ilmu Alamiah Dasar.Rineka Cipta:Makassar.Harmoni,ati.1992.Ilmu Alamiah Dasar. Depok : Gunadarma

Kusnadi.dkk.2003.Mikrobiologi.Jica:Jakarta.Ristiani,Niputu Dra.2000. Pengantar Mikrobiologi Umum.Departemen Pendidikan Nasional:Makassar.

LAMPIRAN

Pertanyaan dan jawaban1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut?Jawab:Disebabkan karena air kaldu terkontaminasi oleh mikroba. 2. Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut?Jawab: Mikroba tersebut datangnya dari lingkungan sekitar sistem yang mengkontaminasi sistem dengan menggunakan perantara udara dan juga mikroba yang ada dalam air kaldu yang belum disterilkan.3. Perubahan kaldu pada percobaan di atas terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana? Mengapa?Jawab: a. Terjadi pada tabung I, karena tidak dididihkan sehingga air kaldu tidak steril dari mikroba. Hal itu memungkinkan mikroba berkembang di dalamnya b. Terjadi pada tabung II, karena tabung tidak ditutup sehingga mikroba mudah mengkontaminasi jika melalui perantara udara.c. Terjadi pada tabung IV, karena tidak ditutup dan tidak dididihkan. 4. Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan? Mengapa?Jawab: Pada tabung III, karena kaldu cair dididihkan lalu ditutup rapat. Kaldu yang dipanaskan mengakibatkan mikroba di dalamnya tidak mampu bertahan dan mati. Tabung juga ditutup rapat sehingga tidak terkontaminasi dengan udara luar.

5. Mungkinkah dari bahan kaldu itu secara tiba-tiba akan muncul makhluk hidup baru?Jawab: Tidak. Karena untuk memunculkan makhluk hidup baru memerlukan waktu agar terjadi perubahan pada kaldu cair, tidak bisa secara spontan. 6. Dapatkah hasil percobaan di atas digunakan sebagai bukti yang kuat untuk menyangkal teori Generatio Spontanea? Jelaskan.Jawab: Dapat. Hal tersebut ditinjau berdasarkan hasil pengamatan dari Tabung III yang menunjukkan tidak terjadinya perubahan. Hal ini yang mengindentifikasikan tidak adanya mikroba yang muncul tiba-tiba dari air kaldu/kaldu cair yang pada dasarnya adalah benda mati. Sehingga, percobaan ini dapat menjadi bukti penyangkal teori Abiogenesis/Generatio Spontanea.